profil kota tarakan - rahmadhini elkri

11
PROFIL KOTA TARAKAN Sejarah Profil Nama Resmi :Kota Tarakan Ibukota :Tarakan Provinsi :Kalimantan Timur Batas Wilayah : Utara: Pesisir Pantai Kec. P. Bunyu Selatan: Pesisir Pantai Kec. Tanjung Palas Barat: Pesisir Pantai Kec. Sesayap Timur: Kec. P. Bunyu dan Laut Sulawesi Luas Wilayah : 250,80 Km 2 Jumlah Penduduk : 226.470 Wilayah Administras i : Kecamatan: 4, Kelurahan: 20 Website : http://www.tarakankota.go.id Sejarah Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak(bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau. Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum 1

Upload: rahmadhini-elkri

Post on 23-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

PROFIL KOTA TARAKAN

Sejarah

Profil

Nama Resmi : Kota Tarakan

Ibukota : Tarakan

Provinsi : Kalimantan Timur

Batas Wilayah : Utara: Pesisir Pantai Kec. P. Bunyu Selatan: Pesisir Pantai Kec. Tanjung Palas Barat: Pesisir Pantai Kec. SesayapTimur: Kec. P. Bunyu dan Laut Sulawesi

Luas Wilayah : 250,80 Km2

Jumlah Penduduk

:226.470

Wilayah Administrasi

:Kecamatan: 4, Kelurahan: 20

Website : http://www.tarakankota.go.id

Sejarah

Tarakan menurut cerita rakyat berasal dari bahasa tidung “Tarak” (bertemu) dan “Ngakan” (makan) yang secara harfiah dapat diartikan “Tempat para nelayan untuk istirahat makan, bertemu serta melakukan barter hasil tangkapan dengan nelayan lain. Selain itu Tarakan juga merupakan tempat pertemuan arus muara Sungai Kayan, Sesayap dan Malinau.

Ketenangan masyarakat setempat agak terganggu ketika pada tahun 1896, sebuah perusahaan perminyakan Belanda, BPM (Bataavishe Petroleum Maatchapij) menemukan adanya sumber minyak di pulau ini. Banyak tenaga kerja didatangkan terutama dari pulau jawa seiring dengan meningkatnya kegiatan pengeboran. Mengingat fungsi dan perkembangan wilayah ini, pada tahun 1923 perembangan wilayah ini, pada tahun 1923 Pemerintah Hindia Belanda merasa perlu untuk menempatkan seorang Asisten Residen di pulau ini yang membawahi 5 (lima) wilayah yakni; Tanjung Selor, Tarakan, Malinau, Apau Kayan dan Berau. Namun pada masa pasca kemerdekaan, Pemerintah RI merasa perlu untuk merubah status kewedanan Tarakan menjadi Kecamatan Tarakan sesuai dengan Keppress RI No.22 Tahun 1963.

1

Page 2: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

Letak dan posisi yang strategis telah mampu menjadikan kecamatan Tarakan sebagai salah satu sentra Industri di wilayah Kalimantan Timur bagian utara sehingga Pemerintah perlu untuk meningkatkan statusnya menjadi Kota Administratif sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 1981.

Status Kota Administratif kembali ditingkatkan menjadi Kotamadya berdasarkan Undang-Undang RI No.29 Tahun 1997 yang peresmiannya dilakukan langsung oleh Menteri dalam Negeri pada tanggal 15 Desember 1997, sekaligus menandai tanggal tersebut sebagai Hari Jadi Kota Tarakan.

Geografi

LETAK

Lintang Utara = 3°.19'-3°.20' Bujur Timur = 117°.34'-117°.38' 

BATAS

Sebelah Utara = Pesisir Pantai Kec. P. Bunyu Sebelah Timur = Kec. P. Bunyu dan Laut Sulawesi Sebelah Selatan = Pesisir Pantai Kec. Tanjung Palas Sebelah Barat = Pesisir Pantai Kec. Sesayap

LUASLuas Daratan = 250,80 km²Luas Laut = 406,53 km² Luas Daratan terbagi atas 4 Kecamatan dan 21 Kelurahan, yang masing-masing luasnya sebagai berikut:- Kecamatan Tarakan Timur : 58,01 km

Kelurahan Lingkas Ujung : 1,16 km²Kelurahan Gunung Lingkas : 3,19 km²Kelurahan Mamburungan : 18,90 km²Kelurahan Kampung Empat : 11,39 km²Kelurahan Kampung Enam : 23,37 km²Kelurahan Mamburungan Timur : -Kelurahan Pantai Amal : -

- Kecamatan Tarakan Tengah : 55,54 km²Kelurahan Selumit Pantai : 0,48 km²Kelurahan Selumit : 0,43 km²Kelurahan Sebengkok : 1,48 km²Kelurahan Pamusian : 2,54 km²Kelurahan Kampung Satu Skip : 50,61 km²

- Kecamatan Tarakan Barat : 27,89 km²Kelurahan Karang Balik : 0,76 km²Kelurahan Karang Rejo : 0,80 km²Kelurahan Karang Anyar : 5,61 km²Kelurahan Karang Anyar Pantai : 8,51 km²Kelurahan Karang Harapan : 12,21 km²

- Kecamatan Tarakan Utara : 109,36 km²Kelurahan Juata Permai : 10,59 km²Kelurahan Juata Kerikil : 14,23 km²

2

Page 3: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

Kelurahan Juata laut : 84,54 km²

Peta Wilayah

Visi dan Misi

VISI Kota pusat pelayanan perdagangan dan jasa yang berbudaya, sehat, adil, sejahtera dan berkelanjutan MISI

1. Menumbuhkan kembangkan pelayanan umum yang handal sebagai pusat rujukan wilayah sekitarnya 

2. Meningkatkan aktifitas jasa perdagangan nasional dan internasional 

3. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan 4. Melaksanakan pembangunan kota pulau yang sehat dan berkelanjutan 5. Mengembangkan pola hidup dan sikap masyarakat kota tarakan yang berbudaya

Arti dan Lambang

3

Page 4: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

1. Dasar : Perda Kota Tarakan No. 01 Tahun 1998 tanggal 30 September 1998 jo. Perda Kota Tarakan No.12 Tahun 2000 tanggal 27 September 2000

2. Lambang Daerah Kota Tarakan mencerminkan Visi, Misi, Kota Tarakan masa lampau, masa kini dan masa yang akan dating.

3. Arti Lambang :a. Lambang yang berbentuk perisai yang berarti ketahanan wilayah yang tangguh;b. Arti warna Lambang adalah :

Warna Biru melambangkan persaudaraan ; Warna Hijau melambangkan keagamaan, keluhuran dan kemashuran ; Warna Kuning melambangkan keagungan dan kemashuran ; Warna Kuning Emas melambangkan keagungan dan kemashuran ; Warna Putih melambangkan kesucian ; Warna Coklat melambangkan kedamaian/ketentraman ; Warna Merah melambangkan dalam kebenaran ;

c. Bintang bersudut 5 (lima) melambangkan Dasar Falsafah Negara Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila ;

d. Padi dan Kapas melambangkan Pemerintahan yang berkeadilan social dan sekaligus pula merupakan rangkaian sejarah terbentuknya Daerah Kota Tarakan yang diresmikan pada tanggal 15 Desember 1997, masing-masing : Untaian Padi sebelah luar berjumlah 15 (lima belas) dab sebelah dalam berjumlah 12 (dua

belas) melambangkan tanggal dan bulan peresmian Daerah Kota Tarakan Untaian Kapas sebelah dalam berjumlah 9 dan sebelah luar 7 butir, melambangkan tahun

1997, tahun peresmian Daerah Kota Tarakan ; Ikatan Padi dan Kapas berjumlah 7 lilitan, melambangkan bahwa Daerah Kota Tarakan

merupakan Daerah yang ke 7 di Provinsi Kalimantan Timur serta merupakan ikatan persatuan dan kesatuan ;

e. Tulisan Kota Tarakan menunjukkan wilayah Pemerintahan Daerah Kota Tarakan ;f. Pintu gerbang melambangkan keadaan Daerah Kota Tarakan sebagai Kota Transit ;g. Menara Minyak dengan semburan gas pada puncaknya melambangkan potensi masa lampau

yang memberikan kontribusi pendapatan nasional ;h. Perisai merupakan alat pelindung untuk mencapai tujuan Negara Republik Indonesia ;i. Mandau dan Dayung melambangkan kesiapan masyarakat pembangunan ;j. Guci air yang terletak ditengah perisai melambangkan potensi sumber daya manusia Daerah

Kota Tarakan ;k. Perahu melambangkan Daerah Kota Tarakan merupakan kepulauan yang ditunjang oleh

potensi kelautan ;l. Garis ombak berwarna putih melambangkan ketentraman dan kedamaian yang selalu

menaungi seluruh warga Daerah Kota Tarakan ;m. Tulisan yang ada dalam lambing daerah adalah Paguntaka yang berasal dari bahasa Tidung

yang berarti Kampung Kita.

Pemerintahan

4

Page 5: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

10 Agenda Pokok, Sasaran dan Arah Kebijakan Pembangunan Tahun 2010 – 2015

1.     PENDIDIKAN

A. Sasaran Pembangunan :

Meningkatkan kualitas pendidikan secara menyeluruh yang ditandai oleh : (1) Menurunkan jumlah penduduk yang buta huruf, buta aksara ; (2) Meningkatkan secara nyata persentase penduduk yang dapat menyelesaikan program wajib belajar Sembilan tahun ; (3) Berkembangnya pendidikan kejuruan yang ditandai dengan meningkatnya jumlah tenaga terampil, meningkatnya kualitas dan relevansi pendidikan yang ditandai dengan : (a) Meningkatnya pendidikan formal dan non formal yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi minimum pendidikan sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar; (b) Meningkatkan kualitas hasil belajar (kelulusan) yang diukur dengan meningkatnya persentase siswa yang lulus evaluasi hasil belajar; (c) Meningkatnya hasil penelitian dan pengembangan serta teknologi oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Litbang serta penyebarluasan dan penerapannya pada masyarakat; (4) Meningkatnya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai yang ditandai dengan : (a) Meningkatnya ketersediaan prasarana ; Lahan, Ruang Kelas, Ruang Pimpinan, Sarana Pendidikan, Ruang Guru, Ruang Tata Usaha, Ruang Perpustakaan,Ruang Laboratorium, Ruang Bengkel Kerja, Ruang Unit Produksi, Ruang Kantin, Instalasi Daya dan Jasa, Tempat Berolah Raga, Tempat Ibadah, Tempat Bermain, Tempat Berekreasi dan Ruang atau Tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang berkelanjutan; (5) Tersediannya Asrama untuk menampung Siswa yang berpotensi yang tidak memiliki tempat tinggal, serta Asrama Mahasiswa di berbagai Perguruan Tinggi yang menjadi sarana & prasarana belajar.

B. Arah Kebijakan :

(1) Menyelenggarakan wajib belajar pendidikan 9 tahun; (2) Menurnkan secara signifikan jumlah penduduk yang buta aksara; (3) Meningkatkan perluasan dan pengelolaan Persekolahan, Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah; (4) Meningkatkan perluasan pendidikan anak usia dini ; (5) Menyelenggarakan pendidikan non formal yang bermutu untuk memberikan pelayanan kepada warga masyarakat yang tidak mungkin terpenuhi kebutuhan pendidikannya melalui jalur formal; (6) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi guru; (7) Menata sistem pembiayaan pendidikan yang berprinsip adil, efisien, efektif, transparan, dan akuntabel termasuk penerapan pembiayaan pendidikan berbasis jumlah siswa; (8) Meningkatkan Anggaran Pendidikan hingga mencapai 20 persen dari APBD; (9) Meningkatkan penelitian dan pengembangan pendidikan terutama utuk mendukung upaya untuk mensukseskan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 tahun yang bermutu.

2. KESEHATAN & KELUARGA BERENCANA

A. Sasaran Pembangunan :

Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dari kota sampai ke kampung – kampung yang ditandai dengan : (1) Meningkatkan angka harapan hidup; (2) Menurunkan tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan; (3) Perbaikan Gizi; (4) Meningkatkan derajat kualits lingkungan masyarakat; (5) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku bersih dan sehat; (6) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan masyarakat.

B.  Arah Kebijakan :

(1) Meningkatkan jumlah jaringan dan kualitas pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS); (2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan; (3) Meningkatkan sistem jaminan kesehatan terutama bagi penduduk miskin; (4) Meningkatkan sosialisasi kesehatan lingkungan dan pola hidup sehat; (5) Meningkatkan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sejak usia dini; (6) Meningkatkan pemerataan dan kualitas kesehatan dasar; (7) Meningkatkan derajat kualitas lingkungan masyarakat; (8) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berperilaku bersih dan sehat; (9) Meningkatkan dan menyediakan kualitas dan kuantitas sarana prasarana kesehatan masyarakat; (10) Meningkatkan jumlah

5

Page 6: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

tenaga kerja dan pemertaan penyebaran tenaga kesehatan; (11) Meningkatkan kinerja pelayanan kesehatan; (12) Mengefektifkan manajemen organisasi kesehatan.

3.  EKONOMI KERAKYATAN

A. Sasaran Pembangunan :

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. Selain itu menurunnya jumlah penduduk miskin dan terciptanya lapangan kerja.

B. Arah Kebijakan :

(1) Mengembangkan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta Koperasi dan Perbankan agar memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja dan peningkatan daya saing; (2) Mengembangkan Usaha Skala Mikro dalam rangka peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat perpendapatan rendah; (3) Memperkuat kelembagaan – kelembagaan dengan menerapkan prinsip – prinsip tata kepemerintahan yang baik dan berwawasan gender dengan cara memperbaiki lingkungan usaha dan menyederhanakan prosedur perijinan, memperluas akses kepada sumber permodalan khususnya perbankan; (4) Memperluas basis kesempatan berusaha serta menumbuhkan wirausaha baru berkeunggulan, termasuk mendorong peningkatan ekspor ke daerah lain, dalam dan luar negeri; (5) Dukungan untuk Kredit Mikro; (6) Menyediakan Toko Serba Guna (Toserba) untuk memenuhi 9 Bahan Pokok di kampung – kampung; (7) Membuka lapangan kerja seluas – luasnya.

4. PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

A. Sasaran Pembangunan:

Memperbaiki infrastruktur yang ditunjukan oleh meningkatnya kuantitas dan kualitas sebagai sarana penunjang pembangunan.

B. Prioritas Pembangunan:

(1) Perbaikan Infrastruktur Jalan Utama, Nasional, Kabupaten dan Distrik, Bandara, Pelabuhan Laut, Infrastruktur Sentral Ekonomi dan Strategis yakni Pasar dan Terminal; (2) Peningkatan Sarana dan Prasarana Ketenagalistrikan dan Air Bersih yang lebih baik dan merata dari kota sampai di kampung – kampung.

C.  Arah Kebijakan :

(1) Infrastruktur di daerah terpencil dan tertinggal (terisolir); (2) Infrastruktur yang melayani masyarakat miskin; (3) Infrastruktur yang menghubungkan dan atau melayani antar daerah dan sentra ekonomi.

5. AGAMA DAN KEPERCAYAAN

A. Sasaran Pembangunan :

(1) Meningkatkan kualitas moral dan etika masyarakat menuju peradaban yang lebih baik; (2) Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan agama dalam kehidupan bermasyarakat.

B. Prioritas Pembangunan :

(1) Peningkatan kualitas nilai – nilai keagamaan yang harmonis dan toleransi beragama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Kebijakan diarahkan pada : (a) Meningkatkan kualitas pelayanan; (b) Meningkatkan pemahaman agama dan kehidupan beragama; (c) Peningkatan kerukunan inter dan antar umat beragama yang harmonis dan toleransi; (d) Peningkatan kualitas hidup yang bermoral dan beretika. Kebijakan diarahkan pada sektor pendidikan yang memakai kurikulum budi pekerti, pendekatan kekeluargaan;  (e) Perbantuan pembangunan tempat – tempat ibadah.

6. BIROKRASI PEMERINTAHAN

A. Sasaran Pembangunan :

6

Page 7: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

(1) Meningkatkan kualitas pelayanan pembangunan, pemerintahan dan pembinaan kepada masyarakat, dengan menyelenggarakan Otonomi Daerah dan Otonomi Khusus bagi Papua dan pemerintahan daerah yang baik serta terjadinya konsentrasi seluruh peraturan pusat dan daerah, dan tidak bertentangan dengan peraturan dan perundang – undangan yang lebih tinggi dalam rangka meningkatkan keadilan bagi daerah untuk membangun; (2) Terciptanya pemerintahan yang baik dan bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

B. Arah Kebijakan :

(1) Menuntaskan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan dalam bentuk KKN melalui penerapan prinsip – prinsip tata pemerintahan yang baik, peningkatan efektifitas pengawasan dan peningkatan budaya kerja dengan disiplin dan etika birokrasi; (2) Meningkatkan kualitas penyelengaraan Administrasi Negara melalui penataan kelembagaan, manajemen publik dan peningkatan kapasitas SDM Aparatur, termasuk kesejahteraannya; (3) Meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam penyelengaraan pembangunan melalui peningkatan kualitas pelayanan publik yang baik.

7.  KEAMANAN DAN HUKUM

A. Sasaran Pembangunan :

Terciptanya situasi dan kondisi lingkungan wilayah Kabupaten Boven Digoel yang aman, tertib dan tentram.

B. Arah Kebijakan :

(1) Meningkatkan pendekatan persuasiv dan harmonis dalam menangani berbagai masalah di daerah; (2) Menjunjung tinggi martabat dan hak asasi manusia dalam rangka menciptakan pandangan secara sosial politik; (3) Mendorong pengakuan dan penghormatan terhadap Adat Istiadat dan Hak Dasar Orang asli Papua; (3) Meningkatkan sarana dan prasarana keamanan dalam rangka menciptakan kestabilan keamanan dan ketertiban daerah; (4) Meningkatkan kerjasama strategis dengan kepolisian, lembaga adat dan lembaga – lembaga keagamaan dalam menerapkan keamanan manusia yang memberikan penghormatan pada hak asasi manusia; (5) Memperkuat upaya pemberantasan korupsi melalui perbaikan substansi hukum, struktur hukum dan budaya hukum dengan meningkatkan profesionalisme dan memperbaiki kualitas sistem pada semua lingkungan peradilan.

8.  SOSIAL DAN BUDAYA

A. Sasaran Pembangunan :

Meningkatkan penghormatan kehidupan sosial budaya masyarakat melalui prioritas pembangunan pelestarian nilai – nilai seni dan budaya adat tradisional yang positif.

B. Arah Kebijakan :

(1) Meningkatkan kemampuan dalam mengelola keragaman dan pluralisme secara dewasa, nasionalis dan demokratis; (2) Meningkatkan harmonisasi nilai – nilai luhur antar suku dan adat istiadat berbagai keanekaragaman yang dapat digunakan sebagai modal dasar pembangunan daerah; (3) Membangun sanggar budaya bagi suku – suku asli daerah; (4) Mengoptimalkan peran lembaga adat untuk lebih berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan menjawab agenda pembangunan daerah sebagai social control.

9.  PENGEMBANGAN EKONOMI WILAYAH

A. Sasaran Pembangunan :

(1) Berkurangnya kesenjangan antar wilayah yang tercermin dari meningkatkanya peran kampung/pedesaan sebagai basis pertumbuhan ekonomi agar mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perkampungan; (2) Meningkatkan pembangunan pada daerah – daerah terbelakang dan tertinggal serta derah – daerah terisolir.

7

Page 8: Profil Kota Tarakan - Rahmadhini Elkri

B.  Arah Pembangunan :

Terciptanya jaringan infrastruktur penghubung di kawasan pedalaman yang terpencil dan terisolir dengan wilayah perkotaan dalam upaya menciptakan keterkaitan fisik, sosial dan ekonomi.

10.  SOSIAL POLITIK DAN HAK ASASI MANUSIA

A. Sasaran Pembangunan :

Meningkatkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan daerah lain dengan mengandalkan prakarsa, kemampuan dan kekuatan sendiri.

B. Arah Pembangunan :

(1) Percepatan pelaksanaan tata pemerintahan daerah yang baik, peningkatan kinerja perangkat organisasi daerah beserta profesionalisme aparatur pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan yang akuntabel dan transparan agar mampu meningkatkan investor serta berpihak pada masyarakat miskin; (2) Terpenuhinya hak – hak dasar rakyat dalam bentuk bebas dari kemiskinan, pengangguran, keterbelakangan, kebodohan, penindasan, rasa takut dan kebebasan mengemukakan pikiran dan pendapatnya dalam memperoleh hak sebagai warga Negara;  (3) Pemulangan Pengungsi dari Negara Papua New Guinea (PNG) ke Negara Indonesia dan peningkatan pembangunan wilayah perbatasan RI-PNG yang aman dan damai; (4) Peningkatan kemitraan kerja antar pemerintah daerah dan LSM, Ormas Pemuda dan wanita serta Partai Politik.

8