profil keterampilan proses sains siswa kelas viii di smp ...repository.umrah.ac.id/2208/1/e...

11
Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 6 Bintan Aida, Trisna Amelia S.Pd, M.Pd, Nurul Asikin S.Pd.,M.Pd Alamat: [email protected] Program Studi Pendidikan Biolog,i Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan pada pembelajaran IPA tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB 27 dan siswa kelas VIIIC 25 orang. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar observasi siswa dan pedoman wawancara guru biologi. Penilaian terhadap keterampilan proses sains dilakukan pada aspek keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, mengiferensiasi, memprediksi, mengkomunikasikan dan mengukur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keterampilan proses sains siswa kelas VIIIB berada pada kategori cukup dengan persentase 58.5% dan pada siswa kelas VIIIC berada pada kategori kurang dengan persentase keterampilan 55,6%. Kata Kunci: Keterampilan proses sains PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia semakin hari semakin berkembang sejajar dengan negara berkembang lainnya, menuntut para guru untuk lebih inovatif dalam mengembangkan proses pembelajaran bagi siswa. Banyak cara inovatif untuk mengembangkan proses pembelajaran, seperti model dan strategi pembelajaran. Selain model dan strategi pembelajaran dapat juga digunakan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yaitu pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centered Learning). Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 “Pendidikan adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Upload: lyhanh

Post on 20-Jun-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Profil Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 6 Bintan

Aida, Trisna Amelia S.Pd, M.Pd, Nurul Asikin S.Pd.,M.Pd

Alamat: [email protected]

Program Studi Pendidikan Biolog,i Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

Universitas Maritim Raja Ali Haji

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan proses sains

siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan pada pembelajaran IPA tahun pelajaran

2017/2018. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel

penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB 27 dan siswa kelas VIIIC 25 orang.

Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan instrumen berupa lembar

observasi siswa dan pedoman wawancara guru biologi. Penilaian terhadap

keterampilan proses sains dilakukan pada aspek keterampilan mengamati,

mengklasifikasikan, mengiferensiasi, memprediksi, mengkomunikasikan dan

mengukur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa keterampilan proses sains siswa

kelas VIIIB berada pada kategori cukup dengan persentase 58.5% dan pada siswa

kelas VIIIC berada pada kategori kurang dengan persentase keterampilan 55,6%.

Kata Kunci: Keterampilan proses sains

PENDAHULUAN

Pendidikan di Indonesia semakin hari semakin berkembang sejajar dengan

negara berkembang lainnya, menuntut para guru untuk lebih inovatif dalam

mengembangkan proses pembelajaran bagi siswa. Banyak cara inovatif untuk

mengembangkan proses pembelajaran, seperti model dan strategi pembelajaran.

Selain model dan strategi pembelajaran dapat juga digunakan pendekatan

pembelajaran yang inovatif, yaitu pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa

(Student Centered Learning). Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 “Pendidikan

adalah usaha terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif dapat mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara” (Wahab 39:2014).

Pembelajaran IPA yang dapat dicapai peserta didik selama proses

pembelajaran, jika peserta didik mampu mengubah pembelajaran yang sulit

menjadi mudah, yang semula tidak menarik menjadi menarik, yang semula tidak

bermakna sehingga menjadi bermakna. karena peserta didik harus memiliki

kemampuan untuk mengembangkan pengetahuan serta keterampilan dalam

melaksanakan praktikum, agar peserta didik memperoleh wawasan atau

pengalaman yang lebih mendalam untuk mencapai tujuan pembelajaran yang

diinginkan dalam memahami setiap materi yang diajarkan guru, yang diupayakan

haruslah dalam kondisi yang kondusif dalam arti pembelajaran itu bersifat aktif,

efektif, inovatif, dan menyenangkan serta memperoleh informasi dalam

melakukan pengamatan.

Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami sendiri apa yang

dipelajarinya bukan hanya sekedar mengetahuinya. Salah satu caranya melalui

pendekatan keterampilan proses sains. Pendekatan keterampilan proses sains

berperan penting mengembangkan kemampuan pengetahuan siswa dalam

menghasilkan suatu produk melalui pembelajaran secara langsung. Hal ini

berarti siswa dapat mengungkapkan secara utuh keterampilan melalui

pengalaman belajar yang berdampak pada hasil belajar siswa yang mencapai

ketuntasan. Keterampilan proses sains bertujuan untuk membangun kreativitas

siswa dalam menemukan konsep dan fakta melalui kegiatan pratikum, namun

tidak hanya pratikum, tetapi keterampilan proses sains juga memiliki cakupan

sangat luas pada pembelajaran IPA yang dapat diterapkan dalam kehidupan

peserta didik.

Keterampilan proses sains harus dikuasai oleh siswa untuk mencapai hasil

penelitian, dengan melibatkan keterampilan-keterampilan kognitif atau

intelektual, manual dan sosial. Keterampilan kognitif terlibat karena dengan

melakukan keterampilan proses peserta didik menggunakan pikirannya.

Keterampilan manual jelas terlibat dalam keterampilan proses karena mereka

melibatkan penggunaan alat dan bahan, pengukuran, penyusunan atau perakitan

alat. Keterampilan sosial dimaksudkan mereka berinteraksi dengan sesamanya

dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan keterampilan proses

Menurut Nuryani dalam Riska (7:2010).

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan di kelas VIII SMP Negeri 6

Bintan peneliti menemukan bahwa dalam proses pembelajaran IPA siswa tidak

memiliki respon belajar yang baik. Siswa cenderung pasif dalam kegiatan

pembelajaran, serta kurang memahami setiap materi yang diajarkan guru.

Dalam kegiatan diskusi yang telah dilakukan, terlihat bahwa siswa yang aktif

didominasi oleh siswa yang pintar saja, sebagian siswa kurang mampu

menunjukkan keaktifan belajar dikelas, sehingga siswa sulit untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Menyadari pentingnya penguasaan keterampilan proses sains dalam

pembelajaran IPA yang merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh

terhadap keaktifan siswa. Keterampilan proses sains sanagat diperlukan dalam

proses pembelajaran IPA di sekolah. Keterampilan proses sains dapat menjadi

salah satu aspek yang dapat membuat siswa aktif belajar, oleh karena itu

peneliti tertarik untuk mengetahui profil keterampilan proses sains siswa kelas

VIII SMP Negeri 6 Bintan pada pembelajaran IPA Tahun ajaran 2018/2019,

apakah keterampilan proses sains telah dilaksanakan dengan baik di sekolah

tersebut.

METODE PENELITIAN

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan kuantitatif.

Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memaparkan atau menggambarkan

sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-

lain”. Penelitian deskriptif termasuk penelitian yang paling sederhana,

dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian

ini tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti (peneliti

tidak mengubah, mengadakan atau manipulasi terhadap wilayahnya) peristiwa

telah ada tinggal peneliti mendeskrifsikannya

Populasi Dan Sampel

Menurut Arikunto (3:2013) Populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 6

Bintan, populasi yang terjangkau pada penelitian ini adalah siswa kelas VIIIB

dan siswa VIIIC SMP Negeri 6 Bintan. Sampel adalah kelompok kecil

individu yang dilibatkan langsung dalam penelitian siswa kelas VIII SMP

Negeri 6 Bintan yang berjumlah untuk siswa kelas VIIIB 27 orang dan siswa

kelas VIIIC 25 orang. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-

probabilitas sampling jenis purposive sampling merupakan menentukan

sampel dengan pertimbangan dan karakeristik tertentu yang dapat memberikan

data secara maksimal.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian adalah dengan

metode analisis deskriptif menggunakan teknik analisis persentase. Menurut

Purwanto (80:2013) Teknik analisis persentase banyak digunakan karena

dianggap lebih sederhana, mudah dan praktis. Pengambilan data yang

dilakukan dengan menggunakan lembar observasi, wawancara dan dokumen

LKS.

Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara

deskriptif. Untuk menentukan profil keterampilan proses sains siswa dengan

menggunakan rumus yang sederhana. Data yang diperoleh dari analisis

keterampilan proses sains siswa yang termunculkan. Untuk lebih jelas

persentase suatu data yang dapat dihitung menggunakan rumus:

P =

x 100

Keterangan:

P = Persentase yang menjawab item itu dengna benar/sesuai

R = Jumlah yang menjawab item dengan benar/sesuai

T = Jumlah total (siswa) yang mencoba menjawab item

(Purwanto, 132:2012)

Setelah mengetahui rumus persentase dari suatu data dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan diatas, kemudian langkah

selanjutnya adalah mengelompokkan keterampilan proses tersebut

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4. Kualifikasi kemunculan penguasaan keterampilan proses sains

Rata-rata nilai benar (%) Kualifikasi

80 Sangat Baik

66-75 Baik

56-65 Cukup

55 Kurang

Sumber : Mulyatiningsih 36:2012)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterampilan proses sains siswa yang diamati dalam penelitian ini

meliputi 6 aspek, diantaranya keterampilan mengamati, mengklasifikasikan,

mengiferensiasi, prediksi, mengkomunikasikan, dan mengukur. Proses

observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi keterampilan

proses sains pada materi sistem pernapasan manusia. Observasi

dilaksanakan di kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan yang berjumlah 2 kelas.

Untuk kelas pertama (VIII B) berjumlah 27 siswa, sedangkan kelas kedua

(VIII C) berjumlah 25 siswa. Berikut ini akan disajikan hasil observasi

keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan selama 2

kali pertemuan.

Data hasil observasi keterampilan proses sains siswa

Kelas VIII B

Siswa kelas VIII B SMP Negeri 6 Bintan berjumlah 27 siswa. Proses

observasi keterampilan proses sains siswa dilakukan khusus pada materi

sistem pernapasan manusia. Pembelajaran pada materi sistem pernapasan pada

manusia di kelas tersebut berlangsung selama 2 kali pertemuan. Berikut ini

akan disajikan tabel hasil observasi keterampilan proses sains siswa kelas VIII

B selama 2 kali pertemuan.

Tabel 5. Hasil observasi keterampilan proses sains siswa kelas VIII B SMP

Negeri 6 Bintan

No KPS Sub aspek yang diamati (%) Kategori

1 Mengamati a. menggunakan semua indera

60%

Cukup

b. semua objek seperti melihat &

meraba perlengkapan praktikum

2 Mengklasifikasikan a. mengelompokkkan hasil

pengamatan

70%

Baik b. menggolongkan alat & bahan

3 Mengiferensiasi a. menjelaskan hubungan

59%

Cukup b. membuat kesimpulan

4 Memprediksi a. menguji hipotesis

61%

Cukup b. mencatat & merangkum

5 Mengkomunikasika

n

a. membuat laporan

51%

Kurang b. mempresentasikan

6 Mengukur a. menggunakan stopwatch

49%

Kurang a. memperoleh data

Rata-rata 58,3% Cukup

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan proses sains yang

dimiliki oleh siswa kelas VIII B SMP Negeri 6 Bintan dinilai memiliki

keterampilan proses sains yang baik untuk komponen keterampilan

mengklasifikasikan (mengelompokkkan hasil pengamatan dan menggolongkan

alat & bahan) dengan persentase sebesar 70%. Sementara itu keterampilan

proses sains siswa dianggap masih sangat kurang untuk komponen keterampilan

mengukur dan keterampilan mengkomunikasikan dengan persentase masing-

masing hanya sebesar 49% dan 51%. Keterampilan mengukur ialah

keterampilan yang mencakup kemampuan menggunakan alat ukur seperti

stopwatch dan kemampuan dalam memperoleh suatu data, sementara itu

keterampilan mengkomunikasikan mencakup kemampuan dalam membuat

laporan dan kemampuan dalam hal mempresentasikan hasil laporan.

b. Kelas VIII C

Siswa kelas VIII C SMP Negeri 6 Bintan berjumlah 25 siswa. Proses

pembelajaran pada materi sistem pernapasan pada manusia berlangsung selama

2 kali pertemuan sama halnya dengan siswa kelas VIII B. Hasil observasi

keterampilan proses sains siswa kelas VIII C selama 2 kali pertemuan dapat

dilihat pada tabel 6.

Tabel 6. Hasil observasi keterampilan proses sains siswa kelas VIII C SMP

Negeri 6 Bintan

No KPS Sub aspek yang diamati (%) Kategori

1 Mengamati a. menggunakan semua indera

57%

Cukup

b. semua objek seperti melihat

& meraba perlengkapan

praktikum

2 Mengklasifikasikan a. mengelompokkkan hasil

pengamatan

57%

Cukup b. menggolongkan alat & bahan

3 Mengiferensiasi a. menjelaskan hubungan

62%

Cukup b. membuat kesimpulan

4 Memprediksi a. menguji hipotesis

54%

Kurang b. mencatat & merangkum

5 Mengkomunikasikan a. membuat laporan

53%

Kurang b. mempresentasikan

6 Mengukur a. menggunakan stopwatch

51%

Kurang b. memperoleh data

Rata-rata 55,6% Kurang

Dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa keterampilan proses sains yang

dimiliki oleh siswa kelas VIII C SMP Negeri 6 Bintan dinilai memiliki

keterampilan proses sains yang cukup baik untuk komponen keterampilan

mengiferensiasi (menjelaskan hubungan dan membuat kesimpulan) dengan

persentase sebesar 62%. Sementara itu keterampilan proses sains siswa dianggap

masih sangat kurang untuk komponen keterampilan mengukur, keterampilan

mengkomunikasikan dan keterampilan memprediksi dengan persentase masing-

masing secara berurutan sebesar 51%, 53% dan 54%. Keterampilan mengukur

ialah keterampilan yang mencakup kemampuan menggunakan alat ukur seperti

stopwatch dan kemampuan dalam memperoleh suatu data, sementara itu

keterampilan mengkomunikasikan mencakup kemampuan dalam membuat

laporan dan kemampuan dalam hal mempresentasikan hasil laporan.

Keterampilan memprediksi ialah kemampuan yang mencakup kemampuan

menguji suatu hipotesis dan kemampuan mencatat dan merangkum.

Setelah mendapatkan data hasil observasi keterampilan proses sains siswa

kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan yang berjumlah 2 kelas, langkah selanjutnya

ialah melihat hasil observasi keterampilan proses sains dari kedua kelas tersebut.

Kelas pertama (VIII B) berjumlah 27 siswa, sementara kelas kedua (VIII C)

berjumlah 25 siswa. Berikut ini akan disajikan diagram batang pada

keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan.

Gambar 7. Persentase keterampilan proses sains siswa kelas VIII

SMP Negeri 6 Bintan

60%

70%

59% 61%

51% 49% 57% 57%

62% 54% 53% 51%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

Kelas VIII B Kelas VIII C

Berdasarkan diagram di atas, terlihat bahwa secara keseluruhan persentase

keterampilan proses sains siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Bintan antara kelas

pertama (VIII B) dan kelas kedua (VIII C) berbeda. Persentase rata-rata 6

komponen keterampilan proses sains siswa kelas VIII B selama 2 kali

pertemuan pada materi sistem pernapasan pada manusia adalah 58% (berada

dalam rentang nilai 49%-70%). Hal ini menandakan bahwa keterampilan proses

sains siswa kelas VIII B berada dalam kualifikasi keterampilan proses sains

yang masih tergolong cukup baik. Sementara itu persentase rata-rata 6

komponen keterampilan proses sains siswa kelas VIII C selama 2 kali

pertemuan pada materi sistem pernapasan pada manusia hanya mencapai 55%

(berada dalam rentang nilai 51%-62%). Hal ini menandakan bahwa kualifikasi

keterampilan proses sains siswa kelas VIII C masih tergolong kurang baik.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 6 Bintan

bahwa keterampilan proses sains yang diamati dari siswa kelas VIII B dan siswa

kelas VIII C pada penerapan pembelajaran IPA dari setiap kelompok siswa

dengan nilai yang sangat bervariasi dalam mengungkapkan keterampilan proses

sains adalah Penilaian terhadap keterampilan proses sains dilakukan pada aspek

keterampilan mengamati, mengklasifikasikan, mengiferensiasi, memprediksi,

mengkomunikasikan dan mengukur. Dari hasil penelitian diketahui bahwa

keterampilan proses sains siswa kelas VIIIB berada pada kategori cukup dengan

persentase 58.5% dan pada siswa kelas VIIIC berada pada kategori kurang

dengan persentase keterampilan 55,6%.

Saran

Bagi guru

Diharapkan bagi guru-guru biologi dapat terus terlatih menggunakan

pembelajaran dengan pendekatan keterampilan proses sains serta model-medel

pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat

meningkatkan pengetahuan siswa untuk mengungkapkan keterampilannya. Hal

tersebut juga harus didukung oleh kreaktivitas guru memanfaatkan waktu dan

kondisi pembelajaran yang ingin di capai selama proses pembelajaran

berlangsung.

Bagi siswa

Mengembangkan pembelajaran untuk melatih keterampilan proses sains siswa

dalam menerapkan pembelajaran dengan berbasis praktikum, agar siswa

tersebut dapat meningkatkan kemampuan dan pengetahuannya, serta dapat

memperoleh pengalaman belajar dalam menemukan konsep atau materi yang

disampaikan guru untuk mencapai hasil belajar yang memuaskan, serta siswa

dapat menciptakan suatu produk pada pembelajaran IPA.

Bagi peneliti lainnya

Diharapkan agar dapat menamabahkan referensi pada peneliti lainnya

untuk melengakapi atau melakukan penelitian lebih lanjut pada pendekatan

keterampilan proses sains, agar para peneliti lainnya dapat menggali informasi

untuk membangun motivasi dan kreaktivitas siswa selama pembelajaran dan

penelitian ini menitik beratkan pada efektifitas pembelajaran keterampilan yang

akan diperoleh dari hasil pengamatan dan analisis yang dapat dikembangkan

dalam melakukan penelitian lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. S., 2010, Prosedur penelitian suatau pendekatan praktek, PT. Rineka

Cipta, Bandung.

Arikunto. S., 2013, Prosedur penelitian suatau pendekatan praktek, PT. Rineka

Cipta, Bandung.

Astri, K., 2010. Analisis keterampilan proses sains peserta didik kelas XI

semester II man tempel pada pembelajaran kimia dengan model learning

cycle se, Yogyakarta, http://www.uny.ac.id 13september 2017

Agil, L., 2014. Analisis keterampilan proses sains pada pembelajaran berbasis

praktikum, Surakarta, http://www. Jurnal bioedukasi 23 februari 2018

Mulyatingnisih, E.,2012.Metode penelitian terapan bidang pendidikan,

Alfabeta, Bandung

Lia, N., 2010. Efektifitas penggunaan wortel dan bunga mawar sebagai

indikator alami asam basa dalam memunculkan keterampilan proses

sains siswa pada materi pencemaran kelas VII SMPN Bintan.

http://www article 24 september 2011

Larosiani, H., 2011. Pengaruh pendekatan keterampilan proses sains terhadap

hasil belajar biologi siswa, Jakarta, http:// www repository.uinjkt.ac.id 24

oktober 2017

Rahayu,.N,.2014. Implementasi keterampilan proses pada pembelajaran IPA di

kelas IVC SD muhamadiyah condonggatur sleman, Yogyakarta,

www.epirints.uny.ac.id.21 Februari 2017