profil keterampilan dasar laboratorium biologi …

209
PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI PESERTA DIDIK DI SMAN KOTA TANGERANG SELATAN Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Oleh Ayu Nurma Wijayaningrum 11150161000060 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2020

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI

PESERTA DIDIK DI SMAN KOTA TANGERANG SELATAN

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah

Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Ayu Nurma Wijayaningrum

11150161000060

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2020

Page 2: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

i

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul Profil Keterampilan Dasar Laboratorium Biologi Peserta

Didik di SMAN Kota Tangerang Selatan disusun oleh Ayu Nurma

Wijayaningrum, Nomor Induk Mahasiswa 11150161000060, Jurusan Pendidikan

Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang

ditetapkan fakultas.

Jakarta, 23 Agustus 2020

Yang Mengesahkan,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nengsih Juanengsih, M.Pd Meiry Fadilah Noor, M.Si

NIP.197905102006042001 NIP.198005162007102001

Page 3: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

ii

Page 4: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

iii

Page 5: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

iv

ABSTRAK

Ayu Nurma Wijayaningrum, 11150161000060, Profil Keterampilan Dasar

Laboratorium Biologi Peserta Didik di SMAN Kota Tangerang Selatan,

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan dasar laboratorium

IPA peserta didik di SMAN Kota Tangerang Selatan. Metode penelitian yang

digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Sampel yang digunakan pada penelitian ini

adalah sebanyak 105 peserta didik yang mewakili 3 SMAN di Kota Tangerang

Selatan. Keterampilan dasar laboratorium yang diukur adalah keterampilan

menggunakan alat-alat laboratorium yaitu menggunakan mikroskop, gelas ukur,

pipet tetes, memanaskan larutan, menggunakan termometer, serta menggunakan

neraca. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi, angket, dan

wawancara. Hasil menunjukkan keterampilan baik pada penggunaan mikroskop,

menggunakan pipet tetes, memanaskan larutan, dan menggunakan thermometer

(78%, 76%, 68%, dan 68%). Keterampilan cukup pada penggunaan gelas ukur, dan

penggunaan neraca (56%, dan 44%).

Kata Kunci : Keterampilan dasar laboratorium biologi

Page 6: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

v

ABSTRACT

Ayu Nurma Wijayaningrum, 11150161000060, Profile of Basic Science

Laboratory Skills of Students in South Tangerang City High School, Biology

Education Study Program, Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, Syarif

Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

This research aims to find out the profile of basic biology laboratory skills of

students in South Tangerang City High School. The research method used is

descriptive qualitative. The sample used in this study were 105 students

representing 3 senior high school in the city of South Tangerang. Basic laboratory

skills measured in the form of skills using laboratory equipment are using a

microscope, measuring cup, drop pipette, heating solution, thermometer, and a

balance sheet. The instruments used were observation sheets, questionnaires, and

interviews. The result showed good skills in using a microscope, using a dropper

pipette, heating solution, and thermometer (78%, 76%, 68%, and 68%). Sufficient

skills in the use of measuring cups, and use of balance sheets (56%, and 44%).

Keywords : Basic biology laboratory skills

Page 7: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas

akhir skripsi ini. Tujuan penulisan skripsi ini sebagai syarat menyelesaikan studi S-

1 program studi Pendidikan Biologi, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK),

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :

1. Dr. Sururin, M.Ag selaku Dekan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Yanti Herlanti, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi

FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Nengsih Juanengsih, M.Pd dan Meiry Fadilah Noor, M.Si selaku dosen

pembimbing yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam

memberikan bimbingan dan motivasi selama proses penyusunan hingga

skripsi telah diselesaikan.

4. Bapak Drs. H. Agus Hendrawan, M.Pd, selaku kepala SMAN 1 Kota

Tangerang selatan khususnya Ibu Nurlela, M.Pd, selaku guru mata pelajaran

biologi, yang telah memberikan izin, saran, dan motivasi kepada penulis

agar menyelesaikan penulisan skripsi.

5. Bapak Hamdari, M.Pd, selaku kepala SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

khususnya ibu Fenny Kartika Handayani, M.Pd, selaku guru mata pelajaran

biologi, yang telah memberikan izin, saran, dan motivasi kepada penulis

agar menyelesaikan penulisan skripsi.

6. Bapak Drs. H. Agus Hendrawan, M.Pd, selaku kepala SMAN 6 Kota

Tangerang selatan khususnya Ibu Nana, M.Pd, selaku guru mata pelajaran

biologi, yang telah memberikan izin, saran, dan motivasi kepada penulis

agar menyelesaikan penulisan skripsi.

7. Ibu Puji Astuti, S.Si, selaku Laboran Biologi Pusat Laboratorium Terpadu

dan validator instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam

mengambil data.

8. Ibu Eva Fadilah, M.Pd, selaku Dosen Pendidikan Biologi dan validator

instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam mengambil data.

9. Bapak Muhammad Ridwan, M.Si, selaku Kepala Laboratorium Pendidikan

Biologi dan validator instrumen penelitian yang digunakan peneliti dalam

mengambil data.

10. Orang tua tercinta Bapak Welly Eka dan Ibu Warmi selalu memberikan

do’a, dukungan moral dan materil serta memberikan motivasi agar penulis

dapat menyelesaikan skripsi.

Page 8: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

vii

11. Teman-teman Pendidikan Biologi angkatan 2015 yang sudah berjuang

bersama menempuh perkuliahan dari awal perkuliahan.

12. Galuh shelladevi selaku teman satu payungan pokok bahasan keterampilan

dasar laboratorium yang selalu menjadi teman diskusi dalam penyelesaian

tugas akhir ini.

13. Responden pada penelitian ini yaitu peserta didik kelas XII SMAN 1,

SMAN 5, dan SMAN 6 Kota Tangerang Selatan.

14. Dyah, Ica, Regita, Haris, Afrizal, Khairunnisa, Novitasari, Alfi, Wila, Nana,

Anistia, Bella, Bibah, Galuh yang membantu peneliti dalam pengambilan

sampel.

15. Sigit Mulyanto, Khotimatul Husna, Siti Haidatu yang selalu memberikan

dukungan kepada saya.

16. Pihak-pihak yang membantu penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Semoga Allah SWT membalasnya dengan segala kebaikan kepaa semua

pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. penulis

menyadari bahwa skripsi ini tentu tidak lepas dari berbagai kesalahan dan

kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran

yang bersifat membangun terkait penelitian dan penulisan agar menjadi

pelajaran dikemudian hari. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Jakarta, 20 Juli 2020

Ayu Nurma W

Page 9: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI .................. i

ABSTRAK ....................................................................................... ii

ABSTRACT ...................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ..................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ....................................................................... viii

DAFTAR TABEL ............................................................................ x

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 5

C. Pembatasan Masalah ........................................................ 5

D. Perumusan Masalah .......................................................... 5

E. Tujuan Penelitian.............................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................ 6

BAB II KAJIAN TEORI ................................................................. 7

A. Deskripsi Teoritis ............................................................. 7

B. Kajian Penelitian Relevan ................................................ 27

C. Kerangka Pikir ................................................................. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................... 31

A. Waktu dan Tempat ........................................................... 31

B. Metode Penelitian ............................................................ 31

C. Populasi dan Sampel ........................................................ 32

D. Instrumen Penelitian ........................................................ 33

E. Kalibrasi Instrumen .......................................................... 39

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 40

G. Teknik Analisis Data ........................................................ 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 45

A. Hasil Penelitian ................................................................ 45

Page 10: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

ix

B. Pembahasan ..................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 83

A. Kesimpulan ...................................................................... 83

B. Saran................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................... 84

LAMPIRAN ..................................................................................... 87

Page 11: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel peralatan gelas dan fungsinya............................................ 21

Tabel 2.2 Tabel peralatan non gelas dan fungsinya ..................................... 24

Tabel 2.3 Tabel peralatan ukur ................................................................... 24

Tabel 3.1 Tabel kisi-kisi instrumen teknik laboratorium ............................. 34

Tabel 3.2 Tabel kisi-kisi instrumen teknik laboratorium ............................. 36

Tabel 3.3 Tabel pedoman wawancara ......................................................... 38

Tabel 3.4 Tabel pedoman wawancara penggunaan alat ............................... 38

Tabel 3.5 Kategori koefisien kesepakatan ................................................... 42

Tabel 3.6 Interval skor ............................................................................... 43

Tabel 4.1 Persentase koefisien kesepakatan terhadap keterampilan dasar

laboratorium ............................................................................... 45

Tabel 4.2 Persentase indeks korelasi Product Moment ................................ 46

Tabel 4.3 Persentase keterampilan dasar laboratorium di 3 SMA ................ 46

Tabel 4.4 Persentase keterampilan dasar laboratorium setiap sekolah ......... 47

Tabel 4.5 Keterampilan menggunakan mikoskop pada SMA X .................. 48

Tabel 4.6 Keterampilan menggunakan mikroskop pada SMA Y ................. 49

Tabel 4.7 Keterampilan menggunakan mikoskop pada SMA Z .................. 51

Tabel 4.8 Keterampilan menggunakan mikroskop ...................................... 52

Tabel 4.9 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMA X ................. 53

Tabel 4.10 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMA Y ................ 53

Tabel 4.11 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMA Z ................. 54

Tabel 4.12 Keterampilan menggunakan gelas ukur...................................... 54

Tabel 4.13 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMA X................. 55

Tabel 4.14 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMA Y................. 56

Tabel 4.15 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMA Z ................. 57

Tabel 4.16 Keterampilan menggunakan pipet tetes ...................................... 58

Tabel 4.17 Keterampilan memanaskan larutan pada SMA X ....................... 59

Tabel 4.18 Keterampilan memanaskan larutan pada SMA Y ....................... 60

Tabel 4.19 Keterampilan memanaskan larutan pada SMA Z ....................... 61

Page 12: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

xi

Tabel 4.20 Keterampilan memanaskan larutan ............................................ 62

Tabel 4.21 Keterampilan menggunakan termometer pada SMA X............... 63

Tabel 4.22 Keterampilan menggunakan termometer pada SMA Y............... 63

Tabel 4.23 Keterampilan menggunakan termometer pada SMA Z ............... 64

Tabel 4.24 Keterampilan menggunakan termometer ................................... 64

Tabel 4.25 Keterampilan menggunakan neraca pada SMA X ...................... 65

Tabel 4.26 Keterampilan menggunakan neraca pada SMA Y ...................... 65

Tabel 4.27 Keterampilan menggunakan neraca pada SMA Z ....................... 66

Tabel 4.28 Keterampilan menggunakan neraca ........................................... 67

Page 13: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Mikroskop ................................................................. 25

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir................................................................... 30

Gambar 4.1 Keterampilan dalam menggunakan mikroskop ........................ 72

Gambar 4.2 Kesalahan membaca skala pada gelas ukur.............................. 74

Gambar 4.3 Kesalahan dalam menggunakan pipet tetes .............................. 75

Gambar 4.4 Kesalahan dalam memanaskan larutan .................................... 78

Gambar 4.5 Kesalahan menggunakan termometer ...................................... 82

Gambar 4.6 Kesalahan menggunakan neraca .............................................. 84

Page 14: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran 1 Analisis Alat-Alat Praktikum Pada Modul Praktikum Untuk

Mencapai Kompetensi Dasar Keterampilan ............................ 87

Lampiran 2 Analisis Frekuensi Pemakaian Alat ......................................... 113

Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Teknik Laboratorium ................................ 117

Lampiran 4 Lembar Observasi Siswa ......................................................... 119

Lampiran 5 Contoh Lembar Observasi Responden ..................................... 124

Lampiran 6 Data Hasil Observasi ............................................................... 135

Lampiran 7 Nilai Hasil Koefisiensi Kesepakatan Antar Pengamat .............. 141

Lampiran 8 Angket Siswa .......................................................................... 147

Lampiran 9 Contoh Angket Yang Telah Diisi Oleh Responden ................. 151

Lampiran 10 Hasil Data Angket .................................................................. 155

Lampiran 11 Kisi-kisi Wawancara .............................................................. 164

Lampiran 12 Data Hasil Wawancara ........................................................... 166

Lampiran 13 Lembar Validasi Instrumen .................................................... 169

Lampiran 14 Lembar Uji Referensi ............................................................. 175

Page 15: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 dikembangan dengan landasan filosofis yang

memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi

manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,

produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.1

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2016

tentang standar kompetensi lulusan pendidikan dasar dan menengah, Standar

Kompeten Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan

yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi, standar

proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar

pembiayaan.2

Standar Kompetensi Lulusan ini dapat dicapai dengan cara siswa dapat

belajar dari berbagai macam metode pembelajaran. Metode demonstrasi dan

metode eksperimen terutama untuk mata pelajaran yang di dalam kompetensi

dasarnya terdapat materi yang harus dipraktikkan. Penerapan kurikulum 2013

ini berimplikasi pada kebutuhan tersedianya sarana dan parsarana sebagai salah

satu dari standar pendidikan. Sarana prasarana sangat membantu guru dalam

penyampaian materi dan pemahaman kepada siswa. Guru berperan dalam

memanfaatkan sarana yang dimiliki sekolah. Guru berperan pula secara kreatif

1 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 36 tahun

2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 tahun

2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah, h.3 2 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 tahun

2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah, h.2

Page 16: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

2

mengadakan sarana belajar yang dapat membantu dalam memberi pemahaman

kepada siswa.

Kompetensi dasar pada mata pelajaran biologi salah satunya adalah

berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur, sesuai data dan fakta, disiplin, tanggung

jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam

mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong,

bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan

proaktif dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan

percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium.3

Tingkat kompetensi Sekolah Menengah (X-XII

SMA/MA/SMALB/PAKET C) pada mata pelajaran biologi memiliki

kompetensi yang berhubungan dengan laboratorium yaitu: 1) menerapkan

proses kerja ilmiah dan keselamatan kerja di laboratorium biologi dalam

pengamatan dan percobaan untuk memahami permasalahan biologi pada

berbagai objek dan bioproses, serta mengaitkan biologi dengan lingkungan,

teknologi, dan masyarakat di abad XXI. 2) mengkomunikasikan hasil

pengamatan dan percobaan secara lisan melalui berbagai media secara tulisasn

dengan bentuk laporan dengan menggunakan kaidah penulisan yang benar. 3)

menyajikan data berbagai objek dan bioporses berdasarkan pengamtan dan

percobaan dengan menerapkan prosedur ilmiah dan memperhatikan aspek

keselamaan kerja.

Ruang lingkup materi biologi yang berhubungan dengan laboratorium

adalah : 1) ciri dan karakteristik virus, archaebacteria dan eubacteria, protista,

jamur, tumbuhan, hewan invertebrata dan peranannya dalam kehidupan. 2) sel,

struktur dan fungsi sel penyusun jaringan pada tumbuhan dan hewan pada

sistem gerak, sirkulasi, pencernaan, pernapasan/ respirasi, ekskresi, koordinasi,

reproduksi, dan sistem pertahanan tubuh. 3) struktur dan fungsi DNA, gen, dan

3 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 69 tahun

2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah,

h.148

Page 17: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

3

kromosom dalam pembentukan dan pewarisan sifat serta regulasi proses pada

makhluk hidup. 4) penerapan bioproses pada bioteknologi.4

Biologi merupakan kajian tentang kehidupan, organisme hidup,

meliputi struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebran, dan taksonomi.

Peserta didik juga harus mampu memiliki keterampilan dasar (observasi,

klasifikasi, mengukur, komunikasi, manipulasi, menyimpulkan, prediksi dan

kemampuan kerja sama). Minat, keterlibatan, dan aplikasi juga perlu

pengembangan sehingga melibatkan ranah afektif. Keterampilan laboratorium

ini dianggap sangat penting, hal ini dikarenakan saat praktikum akan

memberikan pengalaman langsung, pengalaman kepada peserta didik, dan juga

dapat mengubah persepsi peserta didik yang salah karena hal lain. Untuk itu, di

SMA saat pembelajaran sangat perlu dilatihkan keterampilan dasar

laboratorium.

Dalam dunia pendidikan, laboratorium merupakan salah satu fasilitas

sangat diperlukan oleh pihak sekolah sebagai tempat pembelajaran melalui

kegiatan praktikum dan eksperimen sehingga dapat meningkatkan pengetahuan

para siswa. Melalui kegiatan praktikum, siswa berinteraksi dengan berbagai alat

dan bahan untuk mengobservasi gejala-gejala yang dapat diamati secara

langsung dan dapat membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari. Sementara itu,

melalui kegiatan eksperimen maka siswa dilatih untuk kreatif dan inovatif

dalam merancang langkah-langkah percobaan baru atau mengkombinasikan

berbagai prosedur percobaan menjadi prosedur yang baru untuk memecahkan

masalah atau menemukan konsep.5

Pembelajaran biologi secara menyeluruh tidak dapat lepas dari adanya

laboratorium atau praktikum untuk menunjang pembelajaran. Sehingga, peserta

didik dituntut untuk mampu dan menguasai keterampilan dasar laboratorium.

Untuk menunjang pembelajaran dan memenuhi kebutuhan bagi peserta didik,

maka kegiatan di laboratorium akan semakin meningkat. Namun, dengan

4 Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 tahun

2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, h.140 5 Dewi Kurniawati, Mengenal Laboratorium sekolah, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2018), hlm 3

Page 18: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

4

meningkatnya kegiatan di laboratorium itu masih menghadapi banyak kendala.

Permasalahan yang terjadi di lapangan untuk menyelenggarakan kegiatan

praktikum yaitu kurangnya alat dan bahan praktikum, kurangnya pengetahuan

dan keterampilan guru dalam mengelola laboratorium, praktikum yang

dilakukan menyita waktu, hasil dari praktikum kurang merangsang proses

berpikir peserta didik. Selain itu, permasalahan bagi adalah peserta didik tidak

dapat melakukan praktikum secara mandiri karena peserta didik belum

menguasai keterampilan dasar laboratorium yang akan dilakukan pada saat

praktikum. Seharusnya, dengan adanya praktikum ini akan menambah

keterampilan dasar laboratorium, menguasai keterampilan dasar laboratorium

yang sudah diberikan, dan menguatkan teori yang sebelumnya sudah dijelaskan

oleh guru di dalam kelas.

Keterampilan dasar laboratorium ini sangat penting untuk dikuasai oleh

peserta didik. Karena, keterampilan ini dapat menunjang pada pendidikan

selanjutnya yang berhubungan dengan laboratorium. Program Studi Pendidikan

Biologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menerima mahasiswa baru setiap

tahunnya. Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan dari tahun 2017

bahwa setiap mahasiswa baru memiliki keterampilan dasar laboratorium yang

beragam. Keterampilan yang dikuasai sesuai dengan keterampilan dasar

laboratorium yang sudah dimiliki dari jenjang pendidikan sebelumnya. Hal ini

dikarenakan setiap sekolah melakukan praktikum yang berbeda-beda. Namun,

terdapat banyak mahasiswa baru yang belum menguasai dengan baik

keterampilan dasar laboratorium yang seharusnya sudah mereka kuasai di

jenjang pendidikan sebelumnya.

Hasil observasi pada bulan November 2018 seluruh SMAN di Kota

Tangerang Selatan menunjukkan bahwa, terdapat beberapa sekolah yang

memiliki laboratorium dan ada yang tidak memiliki laboratorium. Sekolah yang

memiliki laboratorium biasanya melakukan praktikum di laboratorium, namun

ada juga beberapa sekolah yang melaksanakan praktikum di ruang kelas.

Sekolah yang tidak memiliki laboratorium, melakukan praktikum di ruang

kelas. Praktikum yang dilakukan di sekolah ini biasanya hanya 2-3 kali setiap

Page 19: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

5

semesternya, untuk pelaksaannya disesuaikan dengan bab yang akan diajarkan

oleh guru. Semakin minimnya peserta didik melakukan praktikum di

laboratorium maka, semakin rendah pula keterampilan dasar laboratoriumnya.

Hal ini menunjukkan bahwa frekuensi praktikum berhubungan dengan

keterampilan dasar yang dimiliki peserta didik. Untuk proses pembelajaran di

laboratorium ini peserta didik diberikan LKS untuk pedoman melakukan

praktikum. Alat dan bahan praktikum disediakan oleh pihak sekolah, namun

jika terdapat bahan yang tidak tersedia di sekolah maka peserta didik diwajibkan

untuk membawa.

Pada pelaksaan praktikum, peserta didik dibagi menjadi beberapat tim.

Ketika melakukan praktikum, guru mengamati apa yang dilakukan oleh peserta

didik dan menilai apakah praktikum tersebut berhasil dan sesuai petunjuk

praktikum atau tidak. Melalui kegiatan praktikum, peserta didik diberi

kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan ingin dapat. Selain

itu, dengan adanya praktikum peserta didik dilatih untuk mengembangkan

keterampilan dasar dalam melakukan praktikum. Praktikum ini dapat juga

untuk melakukan observasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat

ukur, menangani dan menggunakan alat dengan baik, merancang, dan

melakukan praktikum.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti melakukan

penelitian mengenai profil keterampilan dasar laboratorium biologi di SMAN

Kota Tangerang Selatan.

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Keterampilan dasar laboratorium kurang dilatihkan pada peserta didik.

2. Kurangnya pemanfaatan laboratorium atau praktik yang dilakukan oleh

guru maupun siswa.

3. Kurangnya pemanfaatan sarana dan prasarana laboratorium yang terdapat di

sekolah untuk mendukung pembelajaran.

Page 20: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

6

C. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini meliputi :

1. Keterampilan dasar yang diteliti meliputi keterampilan dasar dalam

penggunaan alat di laboratorium biologi.

2. Keterampilan dasar yang diukur berupa (a) keterampilan menggunakan

mikroskop, (b) keterampilan menggunakan gelas ukur, (c) keterampilan

menggunakan pipet tetes, (d) keterampilan memanaskan larutan, (e)

keterampilan menggunakan termometer, (f) keterampilan menggunaan

neraca.

3. Peserta didik yang menjadi sampel yaitu peserta didik kelas XII dari 3

SMAN yang terpilih.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : “Bagaimana profil

keterampilan dasar laboratorium biologi peserta didik di SMAN Kota

Tangerang Selatan?”. Dari rumusan masalah tersebut diuraikan menjadi

pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimanakah keterampilan menggunakan mikroskop?

2. Bagaimanakah keterampilan menggunakan gelas ukur?

3. Bagaimanakah keterampilan menggunakan pipet tetes?

4. Bagaimanakah keterampilan memanaskan larutan?

5. Bagaimanakah keterampilan menggunakan termometer?

6. Bagaimanakah keterampilan menggunakan neraca?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui profil keterampilan dasar

laboratorium biologi peserta didik di SMAN Kota Tangerang Selatan.

Page 21: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

7

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah :

1. Bagi peserta didik kelas XII mengetahui keterampilan dasar laboratorium

sehingga dapat digunakan untuk melanjutkan pendidikan di jenjang

selanjutnya.

2. Bagi pengajar (guru) mengetahui keterampilan dasar yang dimiliki oleh

peserta didik sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi program

pembelajaran.

3. Bagi sekolah yang bersangkutan, dapat digunakan sebagai evaluasi sistem,

sarana dan prasarana laboratorium biologi.

Page 22: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

8

BAB II

KAJIAN TEORITIK, KERANGKA BERFIKIR, DAN PENELITIAN YANG

RELEVAN

A. Deskripsi Teori

1. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang dilakukan secara sungguh-

sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan semua potensi yang dimiliki,

baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak dan anggota tubuh lainnya,

demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti inteligensi, bakat, motivasi, minat,

dan sebagainya.6 Belajar merupakan aktivitas manusia yang sangat vital dan

secara terus-menerus akan dilakukan selama manusia tersebut masih hidup.

Manusia tidak mampu hidup sebagai manusia jika dia tidak dididik atau diajar

oleh manusia lainnya. Bayi yang baru dilahirkan telah membawa beberapa

naluri atau insting dan potensi-potensi yang diperlukan untuk kelangsungan

hidupnya. Akan tetapi, naluri dan potensi-potensi tersebut tidak akan

berkembang baik tanpa pengaruh dari luar, yaitu campur tangan manusia lain.

Di samping kepandaian-kepandaian yang bersifat jasmaniah (skill, motor

ability), seperti merangkak, duduk, berjalan, makan, dan sebagainya, manusia

membutuhkan kepandaian-kepandaian yang bersifat ruhaniah karena manusia

adalah makhluk sosial budaya.7 Belajar adalah suatu proses untuk merubah

tingkah laku sehingga diperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk menjadi

lebih baik dari sebelumnya. Belajar pada hakikatnya adalah “perubahan” yang

terjadi di dalam diri seseorang setelah melakukan aktifitas tertentu. Walaupun

pada hakikatnya tidak semua perubahan termasuk kategori belajar dan dapat

diartikan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku sebagai

hasil interaksi antara individu dengan lingkungan8.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu

6 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2012), h. 49. 7 M. Thobroni, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta : Ar-Ruzz Media, 2015), h. 15-16 8 Tutik Rahmawati, Daryanto, Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang Mendidik,

(Yogyakarta : Gava Media, 2015) h.36-37

Page 23: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

9

perubahan tingkah laku baru atau lebih baik berdasarkan pengalamannya

dengan lingkungan sekitar. Pengalaman yang didapatkan bukan hanya dari segi

kognitif saja namun berupa pengalaman afektif dan psikomotor.

Dalam kehidupan pembelajaran dewasa ini hasil pembelajaran banyak

dipengaruhi oleh proses pembelajaran peserta didik, perencanaan pembelajara,

dan penataan lingkungan baik belajar maupun sosial dalam kelas, yang

selanjutnya akan berdampak pada kualitas hasil belajar peserta didik. Pelaksaan

pembelajaran kurang memberdayakan lingkungan belajar, lingkungan belajar

peserta didik di sekolah baik di kelas maupun di lingkungan kelas kurang ditata

sedemikian rupa untuk mendukung proses pembelajran di kelas, dan para guru

dalam mengajar menggunakan model atau pendekatan pembelajaran mengikuti

yang sedang dikembangkan namun tidak dibarengi dengan setting kelas yang

dituntut oleh model atau pendekatan yang digunakan tersebut.9

Pusat Sumber Belajar adalah suatu unit dalam suatu lembaga khususnya

satuan pendidikan yang berperan mendorong efektifitas serta optimalisasi

proses pembelajaran melalui penyelenggaraan berbagai fungsi yang meliputi

fungsi layanan (seperti layanan media, pelatihan, konsultasi pembelajaran, dan

lain sebagainya), fungsi pengadaan/pengembangan (produksi) media

pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang

relevan untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi pembelajaran. Pusat sumber

belajar (PSB) ada yang bersifat khusus yakni melayani kebutuhan masing-

masing unit sekolah seperti perpustakaan, laboratorium sekolah seperti Lab.

MIPA, Lab. Komputer Multimedia, Lab. Bahasa dan alat-alat peraga yang ada

di masing-masing kelas dalam rangka memenuhi kebutuhan pembelajaran. PSB

yang bersifat umum adalah sarana yang menjadi sumber belajar dan dapat

dimanfaatkan oleh seluruh siswa-siswi seperti, masjid, perpustakaan umum,

lahan yang luas untuk berkebun, laboratorium alam dan fasilitas internet.10

9 Ibid, h.227 10 Ibid, h.254-255

Page 24: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

10

2. Praktikum

Kegiatan di laboratorium sering disebut dengan praktikum. kegiatan

praktikum dapat membangkitkan motivasi belajar sains bagi siswa. melalui

kegiatan laboratorium siswa diberi kesempatan untuk menemukan pengetahuan

melalui eksplorasi. Dengan praktikum, peserta didik dilatih untuk

mengembangkan keterampilan dasar melakukan eksperimen. Eksperimen

merupakan aktivitas yang biasa dilakukan oleh ilmuan. Dengan adanya kegiatan

praktikum di laboratorium akan melatih siswa untuk mengembangkan

kemampuan bereksperimen. Dengan melakukan eksperimen melatih peserta

didik melakukan observasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat

ukur, menangani dan menggunakan alat secara aman, merancang, melakukan

dan menginterpetasikan eksperimen. Praktikum menjadi wahana belajar

pendekatan ilmiah. Cara terbaik untuk melakukan pendekatan ilmiah adalah

menjadikan siswa sebagai ilmuan.11

Praktikum merupakan suatu metode pembelajaran dengan menggunakan

pendekatan ilmiah terhadap gejala-gejala sosial, psikis, maupun fisik yang

dipelajari dan diteliti melalui percobaan atau penelitian di bawah kondisi

praktikum. Realisasi rancangan kegiatan praktikum adalah LKS. Isi LKS

tergantung bagaimana bentuk praktikum, misalnya: 1) Praktikum untuk melatih

keterampilan siswa (membuat preparat basah, menggunakan mikroskop,

menggambar objek yang diamati). 2) praktikum untuk membuktikan produk

berupa praktium verifikasi, dan 3) praktikum eksperimen yang membangun

siswa dalam memecahkan masalah dengan ciri adanya perubahan variabel.12

Praktikum biologi di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan

keterampilan laboratorium, pengalaman laboratorium, dan bukti nyata dari

prinsip, konsep dan hukum dasar dan teori. Konsep yang bersifat absrak akan

lebih mudah dipahami melalui kegiatan–kegiatan yang bersifat konkret atau

11 Amna Emda, Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam Meningkatkan

Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah.Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry

Banda Aceh, Lantanida Journal, Vol. 2, No. 2, 2014, h.226 12 Sistiana, Windyariani, Pembelajaran Berbasis Google Konteks dan Kreatifitas Strategi Untuk

Membelajarkan Sains di Abad 21, (Yogyakarta: Deepublish, 2019), h.10-14

Page 25: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

11

nyata. Berdasarkan hal tersebut maka metode praktikum dianggap cocok

sebagai metode pembelajaran yang tepat untuk konsep–konsep yang akan

dipelajari. Metode praktikum memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mempraktekkan dan membuktikan secara langsung konsep yang sedang

dipelajari.

Metode eksperimen adalah metode yang mengajar dengan cara

mempraktekkan langsung untuk menguji atau membuktikan suatu konsep yang

sedang dipelajari. Metode ini diyakini sebagai metode yang paling tepat dalam

mengajarkan konsep-konsep sains, karena sains berasal dari hal-hal yang

bersifat fakta. Metode eksperimen dalam prakteknya juga memerlukan alat dan

bahan. Metode eksperimen memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan

metode eksperimen antara lain: a) Peserta didik dirangsang berfikir kritis, tekun,

mau bekerja sama, terbuka dan objektif. b) Peserta didik dirangsang untuk

memiliki keterampilan proses sains, seperti mengamati, menginterpretasi,

mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, merencanakan percobaan,

menggunakan alat dan bahan, mengkomunikasikan dan bereksperimen. c)

Peserta didik belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga

pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan bertahan lama.

d) Peserta didik ditempatkan pada situasi belajar penuh dengan tantangan,

sehingga tidak mudah bosan. e) Konsentrasi peserta didik terarahkan pada

kegiatan pembelajaran. f) Peserta didik lebih mudah memahami suatu konsep

yang bersifat abstrak.

Kelemahan metode eksperimen antara lain : a) Memerlukan waktu yang

relatif lama. b) Membutuhkan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit

ditemukan dan mahal harganya. c) Guru dituntut menguasai konsep yang akan

diuji atau dibuktikan dalam kegiatan eksperimen. d) Peserta didik dituntut untuk

terlebih dahulu memiliki landasan berpikir, sehingga mengetahui secara jelas

tujuannya melakukan eksperimen dan kesimpulan yang diambilnya relevan

Page 26: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

12

dengan konsep yang sedang diuji. e) Kegiatan ini cenderung memerlukan ruang

khusus (laboratorium) untuk lebih leluasa melakukan eksperimen.13

Praktikum merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat menarik

minat siswa dalam mengembangkan konsep-konsep, karena praktikum dapat

memberikan pengalaman langsung kepada siswa untuk mengamati suatu

fenomena yang terjadi sehingga siswa akan lebih memahami konsep yang

diajarkan.14

Pembelajaran sains, laboratorium berperan sebagai tempat kegiatan

penunjang dari kegiatan kelas. Bahkan mungkin sebaliknya bahwa yang

berperan utama dalam pembelajaran sains adalah laboratorium, sedangkan kelas

sebagai tempat kegiatan penunjang. Selain itu, masih banyak lagi peranan

laboratorium, sebagai perpustakaan IPA, sumber-sumber IPA.

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum

turut berperan dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran antara lain keterampilan

kognitif (melatih teori dapat dimengerti, dan agar teori dapat diterapka pada

keadaan problem nyata), keterampilan afektif (belajar bekerjasama, belajar

merencakan kegiatan secara mandiri), dan keterampilan psikomotorik (belajar

memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan, belajar memakai peralatan

dan instrumen tertentu).

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum

turut berperan dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran, antara lain : a)

Keterampilan kognitif, untuk melatih agar teori dapat dimengerti, dan agar teori

dapat diterapkan pada keadaan problem nyata. b) keterampilan afektif, untuk

belajar bekerja sama, belajar menghargai bidangnya, dan belajar merencakan

kegiatan secara mandiri. c) keterampilan psikomotorik, untuk belajar

memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan, dan belajar memakai

peralatan dan instrumen tertentu.

13 Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini, 2009, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga

Penelitian UIN Jakarta, h.104-105 14 Afreni Hamidah, Eka Novita Sari, Retni S Budianingsih, 2014, Persepsi Siswa Tentang

Kegiatan Praktikum Biologi di Latoratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi, jurnal Sainmatika Vol 8

No 1 2014, ISSN 1979-0910, h.50

Page 27: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

13

Penerapan kegiatan laboratorium dalam pembelajaran memiliki kebaikan

dan kelemahan. Kebaikan dari pelaksanaan praktikum antara lain: a)

Melibatkan peserta didik secara langsung dalam mengamati suatu proses. b)

Peserta didik dapat meyakini akan hasilnya, karena langsung mendengar,

melihat, meraba, dan mencium yang sedang dipelajari. c) Peserta didik akan

mempunyai kemampuan dalam keterampilan mengelola alat, mengadakan

percobaan, membuat kesimpulan, menulis laporan, dan mampu berpikir

analitis. d) Peserta didik lebih cenderung tertarik pada objek yang nyata di alam

sekitarnya. e) Memupuk dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah, sikap

inovatif, dan saling bekerja sama. f) Membangkitkan minat ingin tahu,

memperkaya pengalaman keterampilan kerja dan pengalaman berpikir ilmiah.

Sedangkan kelemahan/kekurangan dari praktikum antara lain : a) Guru

harus benar-benar mampu, menguasai materi dan keterampilan. b) Tidak semua

mata pelajaran dapat dipraktikkan dan tidak semua diajarkan dengan metode

praktik. c) Alat-alat dan bahan yang mahal harganya dapat menghambat untuk

melakuka praktik. d) Banyak waktu yang diperlukan untuk praktik, sehingga

kemungkinan dapat dilaksanakan diluar jam pelajaran.15

3. Pengertian Laboratorium

Laboratorium digunakan sebagai sarana penunjang bagi mata pelajaran

yang bersangkutan. Misalnya, mata pelajaran IPA (atau sains) menuntuk siswa

untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan salah satu materi di

dalamnya. Di sekolah laboratorium sains ini dapat menjadi satu kesatuan

sebagai laboratorium IPA, atau dibagi menjadi tiga, yaitu laboratoriuk kimia,

fisika, dan biologi. Laboratorium tersebut disebut laboratorium sains sekolah

(school science laboratory)16.

Laboratorium adalah tempat untuk melaksanakan kegiatan praktik yang

mendukung pembelajaran di kelas. Agar bekerja di laboratorium merasa aman

dan nyaman maka laboratorium berikut sarana lainnya perlu dikelola dan

15 Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta; Budi Utama, 2018) hlm 94-96 16 Dewi Kurniawati, Mengenal Laboratorium sekolah, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2018)

h.3-4

Page 28: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

14

dirawat secara rutin, sehingga dapat berfungsi seoptimal mungkin sebagai

sumber belajar. Salah satu sarana pembelajaran yang dikelola di SMA adalah

laboratorium biologi. Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan

pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen

biologi, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang

menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya pengelolaan laboratorium

merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh

karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa

terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.

Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium

selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga

keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan

terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di laboratorium dan penanganannya bila

terjadi kecelakaan.17

Keberadaan laboratorium di sekolah dengan peralatan yang lengkap dan

siap pakai, akan sangat membantu siswa dalam belajar untuk memahami

konsep, memberi pengalaman nyata dan membentuk keterampilan, sehingga

siswa akan menguasai kompetensi yang diharapkan, yang berarti mutu lulusan

meningkat. Para ahli dan penyelenggara pendidikan percaya bahwa tersedianya

sarana dan prasarana khususnya laboratorium yang lengkap merupakan faktor

pendukung dalam peningkatan mutu pendidikan.18

Laboratorium berasal dari kata laboratori yang memiliki pengertian yaitu

: 1) tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen di

dalam sains atau melakukan pengujian dan analisis. 2) bangunan atau ruangan

yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan penelitian ilmiah ataupun

praktek pembelajaran. 3) tempat memproduksi bahan kimia atau 4) tempat kerja

untuk melangsungkan penelitian. 5) ruang kerja seorang ilmuwan dan tempat

menjalankan eksperimen bidang studi sains (kimia, fisika, biologi).

17 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah,

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2011, Panduan Teknis Perawatan Peralatan

Laboratorium Biologi. h. 1-2 18 Ibid. h. 7

Page 29: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

15

Laboratorium adalah suatu tempat dilakukan kegiatan percobaan dan

penelitian. Tempat ini dapat merupakan ruangan tertutup, kamar atau ruangan

terbuka. Pada pembelajaran IPA/Biologi siswa tidak hanya mendengarkan

pembelajaran yang hanya mendengarkan pembelajaran yang diberikan guru

mata pelajaran tertentu, tetapi ia harus melakukan kegiatan sendiri untuk

mendapatkan dan memperoleh informasi lebih lanjut tentang ilmu pengetahuan

di laboratorium. Dengan laboratorium diharapkan proses pembelajaran

dilaksanakan sebagaimana mestinya. Melihat hal ini pemerintah telah

membangun laboratorium-laboratorium IPA di sekolah-sekolah dilengkapi

dengan peralatan dan fasilitasnya.19

a. Fungsi Laboratorium

Laboratorium harus dilengkapi dengan berbagai sarana prasarana untuk

kebutuhan percobaan. Laboratorium sebagai tempat riset, penelitian, percobaan,

pengamatan, serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi, yaitu : 1)

menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara teori dan

praktik. 2) memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi para peneliti, baik dari

kalangan siswa, mahasiswa, dosen, peneliti lainnya. Hal ini disebabkan

laboratorium tidak hanya menuntut pemahaman terhadap objek yang dikaji,

tetapi juga menuntut seseorang untuk melakukan ekperimentasi. 3) memberikan

dan memupuk keberanian para peneliti (yang terdiri dari pembelajar, peserta

didik, mahasiswa, dosen dan seluruh praktisi keilmuan lainnya) untuk mencari

hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek keilmuan dalam lingkungan alam dan

lingkungan sosial. 4) menambahkan keterampilan dan keahlian para peneliti

dalam mempergunakan alat media yang tersedia di dalam laboratorium untuk

mencari dan menentukan kebenaran ilmiah sesuai dengan berbagai macam riset

ataupun eksperimentasi yang akan dilakukan. 5) memupuk rasa ingin tahu

kepada para peneliti mengenai berbagai macam keilmuan sehingga akan

mendorong mereka untuk selalu mengkaji dan mencari kebenaran ilmiah

19 Nyoman Mastika, B Putu Adnyana, Gusti N Agung Setiawan, 2014, Analisis Standarisasi

Laboratorium Biologi Dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Kota Denpasar, e-journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.4 tahun 2014, h.2

Page 30: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

16

dengan cara penelitian, uji coba, maupun ekperimentasi. 6) laboratorium dapat

memupuk dan membina rasa percaya diri para peneliti, dalam keterampilan

yang diperoleh atau terhadap penemuan yang didapat dalam proses kegiatan

kerja di laboratorium. 7) laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk

memecahkan berbagai masalah melalui kegiatan praktik, baik itu masalah

dalam pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi ditengah

masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji laboratorium. 8)

laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa, mahasiswa, dosen,

aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami segala ilmu pengetahuan yang

masih bersifat abstrak sehingga menjadi sesutau yang bersifat konkret dan

nyata.

Secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai berikut : 1)

memberikan kelengkapan bagi pelajaran yang telah diterima sehingga Antara

teori dan praktek bukan merupakan dua hal yang terpisah. 2) memberikan

keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa. 3) memberikan dan memupuk

keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari suatu objek dalam

lingkungan alam dan lingkungan sosial. 4) menambah keterampilan dalam

menggunakan alat dan media yang tersedia untuk mencari dan menemukan

kebenaran. 5) memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap

ilmiah seorang calon ilmuan. 6) memupuk dan membina rasa percaya diri

sebagai akibat keterampilan yang diperoleh, penemuan yang didapat dalam

proses kegiatan kerja laboratorium.20

Laboratorium dalam proses pembelajaran digunakan untuk mencapai

berbagai tujuan. Tujuan kognitif berhubungan dengan belajar konsep-konsep

ilmiah, proses pengembangan keterampilan, dan meningkatkan pemahaman

tentang metode ilmiah. Tujuan-tujuan praktis berhubungan dengan

pengembangan keterampilan-keterampilan dalam melakukan pelatihan IPA,

analisis data, berkomunikasi dan keterampilan-keterampilan dalam

bekerjasama antar kelompok. Tujuan afektif berhubungan dengan motivasi

20 Amna Emda, 2014, Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia dalam Meningkatkan

Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah, Lantanida Journal, Vol. 2 No.2, h. 3-4

Page 31: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

17

terhadap sains, tanggapan dan kemampuan dalam memahami lingkungan

sekitar.21

Laboratorium merupakan salah satu sarana penunjang yang banyak

digunakan dalam proses beajar mengajar sedang sarana pada pembelajaran

dapat diartikan sebagai beberapa hal. Sebagai unsur pencapaian tujuan, artinya

sarana bukan semata-mata sebagai alat bantu atau alat pelengkap, meainkan

bersama-sama dengan materi dan metode berperan dalam proses kegiatan beajar

mengajar, agar tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan yang telah

dirumuskan. Sebagai pengembang kemampuan, terutama alat-alat yang dapat

dimanipulasi atau dirakit atau dimodifikasi atau media yang sengaja

direncanakan untuk meningkatkan kemampuan mengamati, menafsirkan,

menyimpulkan, merakit alat, mengukur, memilih alat yang tepat. Sebagai

katalisator dalam pemahaman materi, misalnya melalui alat yang diperagakan,

perbuatan, pengalaman langsung. Sebagai pembawa informasi, terutama dalam

bentuk media misalnya gambar, radio, televisi, film, slide film.22

b. Jenis Laboratorium

Di sekolah menengah, umumnya jenis laboratorium disesuaikan dengan

mata pelajaran yang membutuhkan laboratoium tersebut. Karena itu, di sekolah-

sekolah untuk pembelajaran IPA biasanya hanya dikenal laboratorium fisika,

laboratorium kimia, dan laboratorium biologi. Di SLTP mungkin hanya ada

laboratorium IPA saja. Di Perguruan Tinggi, untuk satu jurusan saja, mungkin

hanya terdapat banyak laboratorium.

Terkadang atas pertimbangan efisiensi, suatu ruangan laboratorium

difungsikan sekaligus sebagai ruangan kelas untuk proses belajar mengajar IPA.

Laboratorium jenis ini dikenal sebagai Science classroom-laboratory.

Kelebihan jenis laboratorium jenis ini bersifat multi fungsi.23

21 Nyoman Mastika, B Putu Adnyana, Gusti N Agung Setiawan, 2014, Analisis Standarisasi

Laboratorium Biologi Dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri Kota Denpasar, e-journal

Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi IPA, Vol.4 tahun 2014, h.

2-3 22 Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta; Budi Utama, 2018) hlm 82-83 23 Ibid, h. 83-84

Page 32: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

18

c. Keterampilan Dasar Laboratorium

Keterampilan laboratorium merupakan bagian terpenting ketika

melakukan penilaian dalam keterampilan psikomotorik. Keterampilan

laboratorium yang harus dimiliki peserta didik/mahapeserta didik adalah: 1)

memilih, memasang, mengoperasikan, membuka, membersihkan, dan

mengembalikan peralatan; 2) mencocokkan peralatan; 3) membaca alat ukur

dengan teliti; 4) menangani, menyiapkan dan menyadari bahaya bahan kimia;

5) mendeteksi, mengkalibrasi dan memperbaiki kesalahan dalam mengatur

peralatan; 6) menggambar peralatan dengan akurat.24

Penilaian keterampilan dasar menggunakan alat-alat laboratorium

mencakup 10 aspek keterampilan. Dari 10 aspek keterampilan dasar yang

dinilai antara lain: keterampilan menimbang, keterampilan memanaskan

larutan/cairan, keterampilan menyaring, keterampilan memipet, keterampilan

titrasi, keterampilan menuang larutan, keterampilan memilih alat ukur,

keterampilan menggunakan jangka sorong, keterampilan menggunakan

mikroskop, dan keterampilan penanganan alat.25

Keterampilan dasar laboratorium merupakan metode pembelajaran

dimana peserta didik melakukan kegiatan latihan atau praktek agar memiliki

ketegasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari teori yang telah dipelajari

melalui pengamatan langsung yang dilakukan di laboratorium. Sebagai suau

metode pembelajaran, praktikum merupakan suatu bentuk proses belajar

mengajar untuk mengembangkan dimensi keterampilan kognitif, afektif, dan

psikomotorik peserta didik secara bersama-sama, sebagai dasar perilaku dengan

menggunakan berbagai wujud dan sarana laboratorium.

Keterampilan dasar laboratorium pada penelitian ini dihasilkan dari

beberapa analisis. Penulis melakukan analisis pada 3 sumber buku yang

digunakan oleh peserta didik yang memuat lembar kerja peseta didik. Sehingga

24 Maknun, dkk. 2012. Pemetaan keterampilan esensial laboratorium dalam kegiatan praktikum

ekologi. Jurnal pendidikan IPA Indonesia. Bandung;UPI, JPII 1(1) (2012) 1-7, h.3 25 Putu, subiana.2012. Pelatihan keterampian dasar laboratorium (basic laboratory skil) bagi staf

laboratorium IPA SMP se-kabupaten Buleleng, h.6

Page 33: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

19

didapatkan beberapa alat laboratorium yang digunakan untuk menunjang

terlaksananya paktikum. Berikut kompetensi dasar dan alat yang digunakan

pada kompetensi dasar tersebut :

Tabel 2.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar Keterampilan dengan Alat

yang Digunakan

Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat yang Digunakan

X

4.1 Menyajikan data hasil penerapan

metode ilmiah tentang

permasalahan pada berbagai objek

biologi dan tingkat organisasi

kehidupan

Mikroskop, thermometer,

hygrometer, neraca,

respirometer, transpirometer,

Ph meter, kertas lakmus,

cawan petri, Erlenmeyer,

tabung reaksi dan rak, pipet

tetes, gelas beker, gelas ukur,

pemanas bunsen

4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri

dan peran bakteri dalam kehidupan

Mikroskop, autoklaf, pipet

tetes, pembakar spirtus

4.6 Menyajikan laporan hasil

investigasi tentang berbagai peran

Protista dalam kehidupan

Mikroskop, termometer,

neraca

4.7 Menyajikan laporan hasil

investigasi tentang keanekaragaman

jamur dan peranannya dalam

kehidupan

Mikroskop, termometer,

neraca

4.8 Menyajikan laporan hasil

pengamatan dan analisis fenetik dan

filogenik tumbuhan serta

peranannya dalam kehidupan

Mikroskop, kaca objek, kaca

penutup, lup

4.9 Menyajikan laporan

perbandingan kompleksitas lapisan

penyusun tubuh hewan (dipoblastik,

Mikroskop, Lup, alat bedah,

papan bedah

Page 34: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

20

Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat yang Digunakan

dan tripoblastik), simetri tubuh,

rongga tubuh, dan reproduksinya

4.10 Menyajikan karya yang

menunjukkan interaksi

antarkomponen ekosistem (jarring-

jaring makanan, siklus biogeokimia)

Termometer, hygrometer, dan

pH meter

XI

4.1 Menyajikan hasil data

pengamatan mikroskopik struktur

sel hewan dan sel tumbuhan sebagai

unit terkecil kehidupan

Mikroskop

4.2 Membuat model biproses yang

terjadi dalam sel berdasarkan studi

literatur dan percobaan

Gelas beker, tabung osmosis,

statif, osmometer, pipet tetes

4.3 Menyajikan hasil data

pengamatan struktur jaringan dan

organ pada tumbuhan

Mikroskop, pipet tetes

4.4 Menyajikan data hasil

pengamatan struktur jaringan dan

organ pada hewan

Mikroskop

4.5 Menyajikan karya tentang

pemanfaatan teknologi dalam

mengatasi gangguan sistem gerak

melalui studi literatur

Alat bedah, gelas beker, torso,

pipet tetes

4.6 Menyajikan karya tulis tentang

kelainan pada struktur dan fungsi

darah, jantung, pembuluh darah

yang menyebabkan gangguan

sistem sirkulasi manusia serta

mikroskop, blood lancet

Page 35: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

21

Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat yang Digunakan

kaitannya dengan teknologi melalui

studi literature

4.7 Menyajikan laporan hasil uji zat

makanan yang terkandung dalam

berbagai jenis bahan makanan

dikaitkan dengan kebutuhan energi

setiap individu serta teknologi

pengolahan pangan dan keamanan

pangan

Pipet tetes, mortar dan alu,

spatula, pembakar spirtus

4.8 Menyajikan hasil analisis

pengaruh pencemaran udara

terhadap kelainan pada struktur dan

fungsi organ pernapasan manusia

berdasarkan studi literatur

Neraca 4 lengan, pipet tetes,

respirometer, termometer,

pengukur tinggi badan

4.9 Menyajikan hasil analisis

pengaruh pola hidup terhadap

kelainan pada struktur dan fungsi

organ yang menyebabkan gangguan

pada sistem ekskresi serta kaitannya

dengan teknologi.

Alat bedah, mikroskop, pipet

tetes, pembakar spirtus

XII

4.1 Menyusun laporan hasil

percobaan tentang pengaruh faktor

eksternal terhadap proses

pertumbuhan dan perkembangan

tanaman

Auksanometer

4.2 Menyusun laporan hasil

percobaan tentang mekanisme kerja

enzim, fotosintesis, dan respirasi

anaerob

Pipet tetes,pembakar spirtus,

lumping dan alu, termometer,

neraca, batang pengaduk

Page 36: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

22

Kelas Kompetensi Dasar Keterampilan Alat yang Digunakan

4.3 Merumuskan urutan proses

sintesis protein dalam kaitannya

dengan penyampaian kode genetik

(DNA-RNA-Protein)

Mikroskop, neraca, pipet

tetes, batang pengaduk,

thermometer

4.4 Menyajikan hasil pengamatan

pembelahan sel pada sel hewan

maupun tumbuhan

Mikroskop, pembakar spirtus

4.5 Menyajikan hasil penerapan

hukum Mendel dalam perhitungan

peluang dari persilangan makhluk

hidup di bidang pertanian dan

peternakan

Kancing genetika

Hasil analisis Tabel 2.1 tersebut kemudian disesuaikan dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana

dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA) kemudian didapatkan 18 alat

laboratorium yang digunakan pada Sekolah Menengah Atas. Alat-alat

laboratoriumnya adalah mikroskop, kaca objek, kaca penutup, pipet tetes,

mikroskop binokuler, kaca arloji, cawan petri, tabung reaksi, penjepit tabung

reaksi, lumpang dan alu, pembakar spirtus, kawat kasa, neraca, thermometer,

respirometer, higrometer, preparat awetan jaringan, dan alat bedah.

Hasil analisis alat pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 24 Tahun 2016 disesuaikan lagi dengan alat yang tersedia di sekolah

dan praktikum yang sudah dilakukan peserta didik sebelumnya. Praktikum yang

sama-sama telah dilakukan di 3 SMAN ini adalah mengamati sel pada hewan,

uji makanan, dan uji enzim. Kemudian didapatkan alat yang digunakan pada

penelitian ini adalah mikroskop, gelas ukur, corong, pipet tetes, tabung reaksi,

pembakar spirtus, penjepit tabung reaksi, termometer, dan neraca Sehingga,

Page 37: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

23

didapatkan 6 keterampilan dasar laboratorium yang digunakan pada penelitian

ini. Keterampilan dasar laboratorium tersebut adalah keterampilan

menggunakan mikroskop, keterampilan menggunakan gelas ukur, keterampilan

menggunakan pipet tetes, keterampilan memanaskan larutan, keterampilan

menggunakan termometer, dan keterampilan menggunakan neraca.

d. Peralatan Biologi di Laboratorium dan fungsinya

Peralatan dasar yang digunakan di laboratorium meliputi peralatan gelas

(glass ware equipment), peralatan bukan gelas (non glass equipment), dan

peralatan pemanas (heating equipment). Peralatan gelas dibagi menjadi tiga

yaitu peralatan gelas dasar, peralatan pengukuran, dan peralatan analis.

Berdasarkan ketahanan terhadap panas, peralatan gelas tahan panas pada suhu

tinggi dan peralatan gelas tidak tahan panas pada suhu tinggi. Peralatan gelas

bermerek pyrex biasanya tahan terhadap panas.26

Gelas kimia atau disebut juga gelas beaker memiliki beberapa fungsi,

antara lain sebagai wadah larutan, untuk mengukur volume larutan dengan

ketelitian rendah, mereaksikan larutan, serta sebagai wadah untuk memanaskan

larutan. berikut ini cara mengukur volume dengan menggunakan gelas kimia :

1) letakkan gelas kimia pada bidang yang datar. 2) tuangkan larutan pada gelas

kimia. 3) lakukan pembacaan volume pada skala yang terdapat pada gelas

kimia.

Gelas ukur berfungsi mengukur volume zat cair. Hasil pengukuran

volume zat cair dengan menggunakan gelas ukur memberikan hasil yang lebih

teliti dibandingkan dengan glas kimia atau gelas beaker. Gelas ukur memiliki

galat 1%. Cara menggunakan gelas ukur yaitu sama dengan gelas kimia. Zat

cair dituangkan ke dalam gelas ukur, selanjutnya dilakukan pembacaan skala

yang tertera pada gelas ukur. Pada saat melakukan pembacaan skala, pastikan

gelas ukur berada pada bidang datar, posisi mata sejajar dengan meniskus, serta

pembacaan dilakukan berdasarkan meniskus bawah. Gelas ukur juga dapat

26 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia,2013, Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia. h. 81

Page 38: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

24

digunakan untuk mengukur volume benda, misalnya kelereng atau kerikil.

Volume kerikil dapat diketahui dengan cara mengukur perubahan volume pada

gelas ukur sebelum dan sesudah gelas ukur dimasukkan ke dalam gelas ukur.

Tabung reaksi umumnya digunakan sebagai wadah larutan. Selain itu,

tabung reaksi juga dapat digunakan untuk mereaksikan larutan dan

memanaskan sampel atau cairan. Berikut ini cara memanaskan zat dengan

tabung reaksi : 1) siapkan bahan yang akan dipanaskan. 2) siapkan tabung

reaksi, penjepit tabung reaksi, pembakar gas atau bunsen, dan rak tabung reaksi.

3) isi tabung reaksi dengan bahan yang akan dipanaskan. Bahan tidak boleh

mencapai2/3 bagian tabung reaksi. Letakkan tabung reaksi pada arak tabung

reaksi. 4) nyalakan pembakar gas atau bunsen. 5) jepit tabung reaksi dengan

penjepit tabung reaksi pada bagian atas mulut tabung. 6) miringkan tabung

reaksi (sekitar 45o) lalu posisikan ujung bawah tabung reaksi pada ujung api. 7)

goyangkan perlahan tabung reaksi sampai bahan dalam tabung reaksi berubah

warna, berubah wujud, atau mencapai suhu tertentu. 8) setelah pemanasan,

letakkan kembali tabung reaksi pada rak tabung reaksi.27

Pipet tetes atau sering disebut sebagai dropping pipet berupa pipa kecil

terbuat dari plastic atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung

atasnya ditutupi karet. Alat ini terdiri atas 2 bagian utama, yaitu bagian batang

dan bagian atas. Bagian batang terbuat dari kaca dari jenis soda kapur.

Sedangkan batas atas (atau bagian yang tidak runcing) dilengkapi dengan dot

(pemompa) dari bahan karet.

Kaca arloji biasanya digunakan sebagai wadah untuk zat yang akan

ditimbang. Kaca arloji merupakan alat kimia yang terbuat dari bahan gelas jenis

borosilikat dan memiliki diameter yang bervariasi. Penggunaan kaca arloji

harus hati-hati agar tidak mengakibatkan pecahnya kaca arloji tersebut. Cara

penggunaan kaca arloji ini sangatlah mudah, hanya dengan meletakkan zat yang

akan ditimbang ke dalamnya.

27 Dewi, Kurniawati, Prosedur Kerja di Laboratorium, (Surakarta: Aksara Sinergi Media, 2019), h. 55-59

Page 39: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

25

Termometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur suhu

ataupun untuk mengukur perubahan suhu. Umumnya satuan yang digunakan

pada termometer adalah derajat Celcius. Thermometer ini terbuat dari bahan

gelas. Bagian dalamnya ada yang berisi air raksa dan ada juga yang berisi

alkohol.

Corong gelas merupakan suatu alat untuk memindahkan larutan. Di

samping untuk membantu memindahkan larutan dari wadah yang satu ke wadah

yang lain, corong gelas juga dapat digunakan untuk membantu proses

penyaringan, khususnya sebagai tempat untuk menaruh kertas saring. Corong

terbuat dari gelas jenis soda kapur, tetapi ada juga yang terbuat dari plastik.

Wadah pembakar spirtus dan tutupnya dibuat dari gelas. Sedangkan

sumbu dalam pemegang dari porselen. Biasanya volume pembakar spirtus

adalah 100mL. pembakar spirtus berfungsi sebagai alat pembakar.28

Skala adalah susunan garis yang beraturan dengan jarak antara dua garis

yang berdekatan dibuat tetap dan mempunyai arti tertentu. Jarak antara dua garis

dari skala alat ukur geometris dapat berarti bagian dari meter atau bagian dari

derajat. Secara visual pembacaan dilakukan dengan pertolongan garis indeks

atau jarum penunjuk yang bergerak relatif terhadap skala. Posisi dari garis

indeks atau jarum penunjuk pada skala menyatakan suatu harga.

Teknik penggunaan alat gelas sangat diperlukan agar dapat menjamin

keselamatan laboran, praktikan ataupun alat gelas itu sendiri. Teknik atau dapat

juga disebut kaidah harus dipatuhi mengingat jumlah dan jenis alat gelas di

laboratorium sangat banyak dan alat gelas mempunyai sifat mudah pecah.

Teknik penggunaan alat gelas sangat ditentukan oleh bahan yang akan

dipindahkan atau diukur. Kaidah dan prinsip-prinsip penggunaan alat gelas

secara umum yaitu, alat gelas harus bersih dan kering, skala yang ditunjukkan

pada alat gelas terlihat dengan jelas, alat gelas berfungsi dengan baik (tidak

cacat), pada proses penggunaan suhu tinggi harus digunakan alat gelas yang

tahan panas, jika digunakan untuk mengukur atau memindahkan cairan yang

28 Dewi, Kurniawati, Mengenal Peralatan di Laboratorium, (Surakarta: Aksara Sinergi Media,

2019), h. 15-22

Page 40: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

26

berbahaya maka tidak boleh menggunakan anggota tubuh secara langsung

namun dengan menggunkaan alat bantu dan alat keselamatan kerja,

menuangkan cairan kedalam cairan yang lain harus diperhatikan urutannya,

karena urutan yang salah dapat menimbulkan letupan bahkan ledakan,

penggunaan alat gelas untuk cairan basa harus segera dilakukan pencucian

karena sisa cairan akan menimbulkan kerak sehingga merusak alat, penggunaan

alat gelas yang untuk asam kuat atau yang menimbulkan gas yang beracun harus

dilakukan di dalam almari asam, sebelum disimpan alat gelas dicuci bersih dan

dikeringkan, penyimpanan alat gelas diatur berdasarkan kelompoknya.

Berbagai jenis peralatan yang dapat digunakan untuk mengukur volume

cairan, diantaranya pipet ukur, pipet volume, gelas ukur, buret, dan lain-lain.

Semua peralatan yang digunakan untuk mengukur volume cairan harus dalam

kondisi bersih, oleh karena itu harus dilakukan pencucian terlebih dahulu. Hal-

hal yang harus diperhatikan dalam mengukur volume cairan yaitu, alat harus

dalam kondisi bersih dan kering, sebelum digunakan pastikan bahwa alat dalam

kondisi baik terutama ujung atas dan bawah serta skala penunjukannya terlihat

jelas, pilih alat pengukur volume cairan yang akan digunakan sesuai dengan

tingkat ketelitian yang dikehendaki. Tersedia pipet ukur berukuran 5 ml, 10 ml,

25 ml, dan 50 ml dengan skala pembacaan terkecil 0,1 ml, 0,05 ml, dan 0,01 ml,

untuk mengisi cairan yang tidak berbahaya ke dalam alat, dapat menggunakan

mulut namun hindarkan cairan masuk ke dalam mulut, jangan sekali-kali

menghisap larutan berbahaya dengan menggunakan mulut. Gunakanlah alat

bantu untuk menghisap cairan seperti misalnya ball pump, pembacaan skala

harus datar antara permukaan lengkung cairan (meniskus) dengan mata, saat

membaca skala usahakan larutan tidak bergerak, pastikan tidak ada gelembung

udara di dalam alat pengukur volume larutan, saat mengeluarkan cairan jangan

ditiup, biarkan cairan keluar dengan sendirinya, bila melakukan pengukuran

volume cairan dengan buret maka harus dipastikan buret tidak bocor dan skala

Page 41: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

27

penunjukan buret terlihat jelas serta satuan skala pembacaan (0,1 ml, 0,05 ml,

0,01 ml) sesuai ketelitian yang diharapkan.29

1) Peralatan Gelas

Tabel 2.2 Tabel peralatan gelas dan fungsinya

No Nama alat Fungsi Gambar

1. Pipet tetes Untuk mengambil

dan menambahkan

larutan atau zat cair

setetes demi setetes.

2. Tabung reaksi Untuk mereaksikan

larutan atau cairan.

3. Erlenmeyer Analisis kuantitatif

secara volumetri

(titrasi)

4. Gelas arloji Untuk menimbang

bahan kimia yang

berwujud padat atau

Kristal

29 Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia,2013, Teknik Dasar Pekerjaan Laboratorium Kimia. Hlm 81-85

Page 42: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

28

No Nama alat Fungsi Gambar

5. Gelas beker Untuk melarutkan

suatu padatan, untuk

mencampurkan

cairan, untuk

memanaskan

larutan, dan

keperluan lain.

6. Gelas ukur Untuk mengukur

suatu larutan

dengan volume

tertentu yang tidak

memerlukan

ketelitian tingkat

tinggi.

2) Peralatan non Gelas

Tabel 2.3 tabel peralatan non gelas dan fungsinya

No Nama Alat Fungsi Gambar

1. Lumpang dan

alu

Untuk menghaluskan

bahan-bahan organic

dan anorganik

sebelum dilakukan

perlakuan pada

percobaan di

laboratorium.

Page 43: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

29

No Nama Alat Fungsi Gambar

2. Pembakar

spirtus

Untuk pemanasan

larutan. Untuk

memanaskan larutan

biasanya pembakar

spirtus digunakan

bersama dengan kaki

tiga dan kawat kasa.

3. Alat Bedah Untuk membedah

hewan yang akan

diamati anatomi

internalnya.

4. Penjepit

tabung reaksi

Untuk menjepit

tabung reaksi pada

saat pemanasan

larutan dengan

menggunakan tempat

tabung reaksi.

5. Rak tabung

reaksi

Untuk meletakkan

tabung reaksi pada

saat praktikum

mereaksikan bahan

kimia.

6. Statif Untuk menopang

peralatan gelas,

digunakan bersama-

sama dengan klem.

Page 44: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

30

3) Peralatan ukur

Tabel 2.4 Tabel Peralatan Ukur

No Nama Alat Fungsi Gambar

1. Neraca Untuk menimbang

suatu bahan berupa

padatan.

2. Thermometer Alat untuk mengukur

suhu

3. pH indikator

universal

Digunakan untuk

mengukur atau

mengetahui pH suatu

larutan.

4) Mikroskop

Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad-16. Mikroskop tersebut

sangat sederhana karena hanya memiliki satu lensa. Dengan ditemukannya

mikroskop, banyak sekali pengetahuan dan penemuan yang diperoleh manusia.

Mikroskop berasal dari kata micro yang berarti kecil dan scapium yang berarti

penglihatan. Jadi, mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda

yang berukuran sangat kecil.

Page 45: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

31

Ada 2 proses yang terjadi jika kita menggunakan mikroskop, yaitu sebagai

berikut : 1) Proses perbesaran, mikroskop dapat menyebabkan benda-benda

kecil terlihat besar dan sanggup membesarkan objek 1.000-1.500 kali. 2) Proses

penguraian, mikroskop dapat memperjelas pola-pola rumit yang tidak terlihat

oleh mata telanjang.30

Ada dua jenis mikroskop berdasarkan kenampakan objek yang diamati.

Ada mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi

(mikroskop stereo). Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibedakan

menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.

Gambar 2.1 Gambar mikroskop

Bagian-bagian mikroskop dan fungsinya seperti berikut, i) lensa okuler,

sebagai kaca pembesar dan membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar. ii)

lensa objektif, membentuk bayangan cahaya ke dalam lubang diafragma. iii)

diafragma, mengatur banyak sedikitnya cahaya. iv) Cermin/reflektor,

memantulkan cahaya ke dalam lubang diafragma. v) meja objek, untuk

meletakkan objek pengamatan. vi) pemutar kasar, menggerakkan tabung ke atas

30 Arif Widyatmoko, 2019, Mengenal Laboratorium Biologi, Semarang :Alprin, h.8-9

Page 46: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

32

dan ke bawah dengan pergeseran besar. vii) pemutar halus, menggerakkan

tabung ke atas dank e bawah dengan pergeseran halus. viii) revolver, tempat

lensa objektif yang akan digunakan. ix) tabung, penghubung lensa objektif dan

lensa okuler. x) penjepit objek, menjepit kaca objek supaya tidak bergeser. xi)

menjaga mikroskop agar tetap berdiri tegak. xii) lengan mikroskop, sebagai

pegangan ketika mikroskop diangkat dan dipindahkan.31

4. Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) di Laboratorium

Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak

diharapkan. Biasanya kecelakaan menyebabkan kerugian metrial dan

penderitaan dari yang paling ringan sampai kepada yang paling berat.

Terjadinya kecelakaan dapat disebabkan oleh banyak hal, akan tetapi dari

analisis terjadinya kecelakaan menunjukkan bahwa hal-hal berikut adahal hal-

hal berikut adalah sebab-sebab terjadinya kecelakaan di laboratorium yaitu,

kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang bahan-bahan kimia dan

proses-proses serta perlengkapan atau peralatan yang digunakan dalam

melakukan kegiatan laboratorium, kurang jelasnya petunjuk kegiatan

laboratorium dan juga kurangnya pengawasan yang dilakukan selama

melakukan kegiatan laboratorium, kurang bimbingan terhadap peserta didik

atau mahapeserta didik yang sedang melakukan kegiatan laboratorium, kurang

atau tidak tersedianya perlengkapan keamanan atau perlengkapan pelindung

kegiatan laboratorium, kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau aturan-aturan

yang semestinya harus ditaati, tidak menggunakan perlengkapan pelindung

yang seharusnya digunkan atau menggunakan peralatan atau bahan yang tidak

sesuai, tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan kegiatan.32

Dosen atau guru perlu memberikan petunjuk kepada peserta didik atau

maha peserta didik tentang perlunya mendapat laporan semua kecelakaan, baik

berupa luka maupun tidak. Hal ini dilakukan agar kecelakaan tersebut mendapat

31 Ibid, h.9 32 Wawan muliawan, Teknik Laboratorium, (Yogyakarta; Budi Utama, 2018) h. 111-112

Page 47: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

33

perlakuan selayaknya dan memungkinkan dosen atau guru menyelidiki

penyebab terjadinya kecelakaan.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Susilaningsih, dkk dari Universitas Negeri

Semarang dengan judul “Development of performance assessment instrument

based contextual learning for measuring student laboratory skills” yang

dipublikasikan pada tahun 2018. Berdasarkan penelitian tersebut, instrumennya

efektif karena peserta didik memiliki keterampilan laboratorium yang tinggi.

Instrumen penilaian kinerja adalah standar, dan dapat digunakan untuk menilai

keterampilan dasar laboratorium peserta didik.33

Penelitian yang dilakukan Ervin Tri Suryandari dari jurnal phenomenon

yang berjudul “Performance Assessment Sebagai Instrumen Penilaian Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses pada Praktikum Kimia Dasar di Tadris

Kimia” dan dipublikasikan pada Oktober 2013. Berdasarkan penelitian tersebut,

performance assessment dalam praktikum kimia memberikan pengaruh yang

bagus terhadap sikap mahasiswa(kerjasama, tanggung jawab, efisiensi

penggunaan bahan kimia, efektivitas kinerja, kebersihan, kerapihan, menarik

kesimpulan) dalam melaksanakan praktikum.34

Penelitian yang dilakukan oleh Djohar Maknun, dkk yang merupakan

mahasiswa Pasca sarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan judul

“Keterampilan Esensial dan Kompetensi Motorik Laboratorium Mahasiswa

Calon Guru Biologi dalam Kegiatan Praktikum Ekologi” yang dipublikasikan

pada oktober 2012. Berdasarkan penelitian tersebut dapat diketahui bahwa

33 E Susilaningsih, K Khotimah, S Nurhayati, Development of Performance Assessment Intrument

Based Contextual Learning for Measuring Students Laboratory Skills, IOP Publishing,

doi:10.1088/1757-899X/349/1/012018, h.8 34 Ervin Tri Suryandari, Performance Assessment Sebagai Instrumen Penilaian Untuk

Meningkatkan Keterampilan Proses pada Praktikum Kimia Dasar di Tadris Kimia, Jurnal

PHENOMENON, Vol. 3 No. 2, 2013, h. 33

Page 48: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

34

keterampilan esensial dan kompetensi motorik laboratorium mahasiswa masih

rendah yakni sebesar 35,50%.35

Penelitian yang dilakukan oleh Hendrian, Mahasiswa Fakultas Ilmu

Tarbiyah dan Keguruan, program studi pendidikan fisika UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta 2013 dengan judul “ Analisis Kemampuan Psikomotor

peserta didik pada pembelajaran hands on teknik challenge exploration

activity)” menghasilkan bahwa dalam pembelajaran IPA keterampilan

psikomotor peserta didik dapat dilihat dengan teknik Challenge exploration

activity melalui praktikum kalor. Hasil studi menunjukkan kemampuan

prikomotor siswa pada setiap aspek selama pembelajaran hands on teknik

challenge exploration activity adalah : pada aspek moving (71,5%), aspek

manipulating (84%), aspek communicating (73,6%), dan aspek creating

(64,4%).36

C. Kerangka Berfikir

Sebagian dari ilmu biologi merupakan ilmu percobaan dan sebagian besar

ilmunya diperoleh melalui percobaan dan kehidupan sehari-hari. Peserta didik

jurusan MIPA juga dituntut untuk memiliki keterampilan dalam penggunaan

alat dan cara merawat alat tersebut. Banyak praktikum di SMA yang menuntut

peserta didik memiliki keterampilan dalam melakukan praktikum. Sehingga

praktikum berjalan sesuai dengan teori dan dapat membuktikan suatu teori

tersebut. Namun, ada beberapa sekolah di SMAN Kota Tangerang Selatan yang

belum memiliki laboratorium.

Keterampilan dasar yang akan diukur dalam penelitian ini adalah

keterampilan menggunakan mikroskop, keterampilan menggunakan gelas ukur,

keterampilan menggunakan pipet tetes, keterampilan memanaskan larutan,

keterampilan menggunakan termometer, keterampilan menggunakan neraca.

Peserta didik dituntut untuk mengetahui cara pemakaian alat tersebu. Meskipun

35 Maknun, dkk. 2012. Pemetaan keterampilan esensial laboratorium dalam kegiatan praktikum

ekologi. Jurnal pendidikan IPA Indonesia. Bandung;UPI, JPII 1(1) (2012) 1-7, h.1 36 Hendriyan, Analisis Kemampuan Psikomotor Siswa pada Pembelajaran Hands on Teknik

Challenge Exploration Activity, SKRIPSI, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013, h. i

Page 49: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

35

peserta didik dapat mengoperasikan suatu alat, belum tentu peserta didik

melakukan dengan prosedur yang benar.

Penelitian ini diharapkan mampu mengukur keterampilan dasar yang

dimiliki peserta didik. Hal ini dikarenakan peserta didik SMA nantinya akan

melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya yang akan dituntut memiliki

keterampilan dasar laboratorium di jenjang sebelumnya. Lulusan SMA

terutama jurusan MIPA diharapkan mampu menguasai kognitif, afektif, dan

psikomotor yang dilakukan di laboratorium.

Gambar 2.2 Kerangka Berpikir

Biologi

Praktikum

Keterampilan yang dikuasai

Keterampilan

menggunakan

mikroskop

Keterampilan

menggunakan

gelas ukur

Keterampilan

menggunakan

pipet tetes

Keterampilan

memanaskan

larutan

Keterampilan

menggunakan

termometer

Keterampilan

menggunakan

neraca

Page 50: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-November tahun 2019

di SMAN X, SMAN Y, dan SMAN Z, di kelas XII pada semester ganjil pada

tahun pelajaran 2019/2020.

B. Metodologi dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.

Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini

sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode

penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan

pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/saintifik karena

telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur,

rasional, dan sistematis. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data

penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.37

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha menggambarkan

fenomena yang terjadi secara nyata, realistik, aktual, nyata, dan pada sat ini,

karena penelitian ini untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara

sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan

antar fenomena yang diselidiki38. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah salah

satu jenis penelitian yang bertujuan mendeskripsikan secara sistematis, faktual,

dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu, menciba menggambarkan

fenomena secara detail. Penelitian deskriptif kuantitatif merupakan usaha sadar

dan sistematis untuk memberikan jawaban terhadap suatu masalah dan

mendapatkan informasi lebih mendalam dan luas terhadap suatu fenomena

dengan menggunakan tahap-tahap penelitian dengan pendekatan kuantitatif.39

37 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : Alfabeta, 2017), h.13 38 Ajat Rukajat, Pendekatan Penelitian Kuantitatif Quantitative Research Approach, (Yogyakarta:

Deepbulish, 2018), h.1 39 Muri Yusuf, Metode Penelitian : Kuantitatif, Kualitatif, dan Penelitian Gabungan, (Jakarta:

Kencana, 2017), h.62

Page 51: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

37

Penelitian ini dilakukan untuk melihat keterampilan dasar laboratorium

yang dimiliki oleh peserta didik SMAN. Alur penelitian ini yaitu :

1. Tahap persiapan

a. Melakukan penelitian awal untuk mengetahui pengetahuan tentang

keterampilan laboratorium yang dimiliki peserta didik SMA tahun

ajaran 2019/2020. Pada awal penelitian akan dilakukan wawancara

terhadap guru dan peserta didik kelas XII untuk mengetahui peserta

didik tersebut pernah praktikum atau belum di kelas X dan XI, serta

mengetahui judul praktikum yang sudah pernah dilakukan.

2. Tahap pembuatan instrumen penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yakni lembar penilaian

kinerja sebagai instrumen utama, angket dan wawancara sebagai instrumen

pendukung.

3. Tahap validasi instrumen penelitian oleh validator ahli

Sebelum digunakan untuk mengambil data, instrumen yang telah dibuat

harus divalidasi terlebih dahulu untuk menentukan kelayakan instrumen

4. Tahap pengumpulan data.

a. Pengumpulan data menggunakan lembar penilaian kinerja,

dilaksanakan selama praktikum.

b. Pengumpulan data angket, dilaksanakan setelah praktikum.

c. Pengumpulan data wawancara dilaksanakan setelah praktikum.

5. Tahap pengolahan dan analisis data. Analisis yang digunakan adalah

triangulasi data dan skor persentase.

6. Tahap menarik kesimpulan dan pembuatan laporan, data yang telah

dianalisis akan dibuat kesimpulan berdasarkan data yang didapat dan dibuat

dalam bentuk laporan.

C. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XII di

SMAN di Kota Tangerang Selatan. Terdapat 12 SMAN yang ada di Kota

Tangerang Selatan. 8 SMAN memiliki laboratorium, dan 4 SMAN lainnya tidak

memiliki laboratorium. 8 SMAN yang memiliki laboratorium kemudian yang

Page 52: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

38

memberikan ijin penelitian hanya 3 SMAN saja. Dari 3 SMAN tersebut,

didapatkan sampel yang berjumlah 105 peserta didik yang terdiri dari 38 peserta

didik dari SMAN X Kota Tangerang Selatan, 33 peserta didik dari SMAN Y

Kota Tangerang Selatan, dan 33 peserta didik dari SMAN Z Kota Tangerang

Selatan. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dipilih berdasarkan

adanya laboratorium dan perijinan dari sekolah yang nantinya akan dijadikan

subjek penelitian.

D. Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan tiga buah instrumen, yaitu lembar penilaian

kinerja, angket dan wawancara. Lembar penilaian kinerja merupakan instrumen

utama teknik laboratorium yang dibagi menjadi 6 teknik laboratorium yaitu

keterampilan menggunakan Mikroskop, keterampilan menggunakan Gelas

Ukur, keterampilan menggunakan Pipet Tetes, keterampilan memanaskan

Larutan, keterampilan menggunakan Termometer, dan keterampilan

menggunakan Neraca. Angket dan wawancara merupakan instrument

pendukung pada penelitian ini.

Teknik laboratorium keterampilan dasar ini didapat dengan menganalisis

buku Biologi yang dipakai di Sekolah Menengah Atas dari kelas 1 hingga kelas

3. Kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat yang digunakan untuk praktikum

dan frekuensi pemakaiannya. Kemudian disesuaikan lagi dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan

Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah

Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA).

1. Lembar Penilaian Kinerja

Kegiatan penilaian kinerja peserta didik dilakukan pada saat proses

kegiatan itu berlangsung. Pengamat terlebih dahulu harus menetapkan kisi-kisi

mengenai poin-poin motoric peserta didik yang akan diamati, lalu dibuat

pedoman agar memudahkan dalam pengisian lembar observasi. Pengisian hasil

observasi dalam pedoman yang dibuat sebenarnya dapat diisi secara bebas

Page 53: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

39

dalam bentuk uraian mengenai tingkah laku yang tampak untuk diobservasi,

dapat pula dalam bentuk memberi tanda cek list (√) pada kolom jawaban hasil

observasi.

Penilaian psikomotor dapat dilakukan dengan menggunakan instrumen

berupa lembar pengamatan (lembar observasi) kinerja. Lembar observasi

kinerja sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah laku

individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati. Lembar

observasi kinerja biasanya menggunakan daftar cek (check-list) ataupun skala

penilaian (rating-scale). Psikomotorik yang diukur dapat menggunakan alat

ukur berupa skala penilaian terentang dari sangat baik, baik, kurang, sangat

kurang, dan tidak baik.40

Pengukuran unjuk kerja dipergunakan untuk mencocokkan kesesuaian

antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan di dalam praktik sehingga

hasil evaluasinya menjadi lebih jelas. Penilaian unjuk kerja sangat cocok untuk

penilaian penguasaan kompetensi aspek keterampilan atau psikomotor yang

dimiliki oleh seseorang atau peserta didik di mana orang yang akan dinilai

kemampuan keterampilannya harus menampilkan atau melakukan

keahlian/keterampilan yang dimilikinya di bawah persyaratan-persyaratan kerja

yang berlaku. 41

Lembar penilaian kinerja dalam penelitian ini disusun dengan aspek

keterampilan laboratorium yang seharusnya dikuasai oleh peserta didik.

Keterampilan ini didapatkan dari hasil analisis 3 buku yang digunakan di

SMAN tersebut, kemudian disesuaikan dengan frekuensi praktikum, lalu

disesuaikan juga dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 24 tahun 2007. Dalam penelitian ini peneliti hanya

memberikan tanda checklist pada kolom yang tersedia dapat dilihat di lampiran

4. Lembar penilaian kinerja pada penelitian ini nantinya menggunakan obervasi

40 Sri Fatmawati, Desain Laboratorium Skala Mini untuk Pembelajaran Sains Terpadu,

(Yogyakarta: Deepublish), h.48 41 Kadek Ayu Astiti, Evaluasi Pembelajaran, (Yogyakarta: ANDI) h. 41-42

Page 54: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

40

sebagai metode penilaian kinerja. Berikut kisi-kisi yang digunakan dalam

pembuatan lembar penilaian kinerja.

Tabel 3.1 tabel kisi-kisi instrumen teknik laboratorium

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Sub Teknik

Laboratorium

Butir Indikator

Mikroskop Menggunakan

Mikroskop

Membawa

mikroskop

Cara membawa

mikroskop dengan

baik

Mendapatkan titik

focus

Cara mendapatkan

titik fokus dengan

makrometer dan

mikrometer

Menggunakan

lensa objektif

yang beragam

(10x, 40x,…)

Cara menggunakan

variasi lensa objektif

Gelas ukur Mengukur

volume

larutan

Mengukur volume

larutan

Cara membaca

meniskus dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengambil

larutan

Cara mengambil

larutan dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengeluarkan

larutan

Cara mengeluarkan

larutan dengan tepat

Tabung

reaksi,

pembakar

spirtus

Pemanasan

larutan

Menyalakan dan

memadamkan

pembakar spirtus

Cara menyalakan dan

memadamkan

pembakar spitus

dengan tepat

Page 55: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

41

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Sub Teknik

Laboratorium

Butir Indikator

Pemanasan

menggunakan

tabung reaksi

Cara memanaskan

tabung reaksi dengan

benar

Termometer Mengukur

suhu

Menggunakan

thermometer

Cara mengukur suhu

dengan thermometer

secara tepat

Neraca Menimbang

Membersihkan

dan

menyetimbangkan

neraca

Cara membersihkan

piringan neraca dan

menyetimbangkan

neraca dengan tepat

Menimbang alas Cara menimbang alas

dengan tepat

Menimbang

massa zat

Cara menimbang

massa zat dengan tepat

2. Angket

Dalam penelitian ini angket yang digunakan berupa pernyataan. Teknik

yang digunakan pada angket ini adalah teknik self assessment/penilaian diri.

Penilaian diri merupakan teknik penilaian yang memberikan kesempatan

kepada siswa untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan

pengalaman yang mereka rasakan. Penilaian diri dapat digunakan untuk

mengukur kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotor siswa. 42 Angket dalam

penelitian ini berisi tentang pernyataan-pernyataan tentang keterampilan dasar

laboratorium. Angket yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menentukan tingkat keterampilan dasar laboratorium yang dimiliki peserta

didik. Angket yang digunakan dalam penelitian ini keterampilan dasar

laboratorium ini dibagi menjadi 6 keterampilan yaitu keterampilan

42 Ibid, h.43

Page 56: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

42

menggunakan mikroskop, keterampilan menggunakan pipet tetes, keterampilan

memanaskan larutan, keterampilan menggunakan termometer, keterampilan

menggunakan neraca. Angket ini menggunakan skala kategori sederhana. Skala

kategori sederhana dapat dibuat dalam bentuk checklist dapat dilihat di lampiran

5. Berikut kisi-kisi untuk pembuatan angket yang digunakan dalam penelitian

ini.

Tabel 3.2 tabel kisi-kisi instrumen teknik laboratorium

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Aspek yang

dinilai

Butir Indikator

Mikroskop Menggunakan

Mikroskop

Membawa

mikroskop

Cara membawa

mikroskop dengan

baik

Mendapatkan titik

focus

Cara mendapatkan

titik fokus dengan

makrometer dan

mikrometer

Menggunakan

lensa objektif

yang beragam

(10x, 40x,…)

Cara menggunakan

variasi lensa objektif

Gelas ukur Mengukur

volume

larutan

Mengukur volume

larutan

Cara membaca

meniskus dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengambil

larutan

Cara mengambil

larutan dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengeluarkan

larutan

Cara mengeluarkan

larutan dengan tepat

Page 57: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

43

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Aspek yang

dinilai

Butir Indikator

Tabung

reaksi,

pembakar

spirtus

Pemanasan

larutan

Menyalakan dan

memadamkan

pembakar spirtus

Cara menyalakan dan

memadamkan

pembakar spitus

dengan tepat

Pemanasan

menggunakan

tabung reaksi

Cara memanaskan

tabung reaksi dengan

benar

Termometer Mengukur

suhu

Menggunakan

thermometer

Cara mengukur suhu

dengan thermometer

secara tepat

Neraca Menimbang

Membersihkan

dan

menyetimbangkan

neraca

Cara membersihkan

piringan neraca dan

menyetimbangkan

neraca dengan tepat

Menimbang alas Cara menimbang alas

dengan tepat

Menimbang

massa zat

Cara menimbang

massa zat dengan tepat

3. Pedoman Wawancara

Penelitian ini dilakukan wawancara terstruktur. Wawancara ini digunakan

sebagai instrumen pendukung. Dalam penelitian ini wawancara digunakan

sebagai penguat, yang berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan

diajukan oleh peneliti untuk menunjukkan keterampilan dasar laboratorium

yang dimiliki peserta didik. Selain itu, wawancara ini dibuat juga untuk

mengetahui praktikum apa saja yang sudah dilakukan sebelumnya. Wawancara

yang dilakukan dalam penelitian ini sesuai dengan pedoman wawancara yang

sudah dibuat dan ditanyakan kepada perwakilan yang diambil dari 3 teratas, 3

Page 58: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

44

tengah, dan 3 terbawah yang diambil dari hasil observasi dari masing-masing

sekolah. Data hasil wawancara ini digunakan untuk memperkuat data yang

diperoleh dari lembar observasi dan angket. Adapun pedoman wawancara

sebagai berikut :

Tabel 3.3 Tabel Pedoman Wawancara

Jenis Pertanyaan Pertanyaan

How Selama kelas 1-3 sudah berapa

kalianda praktikum?

What Judul praktikum apa saja yang

sudah anda praktikumkan?

What Pada materi apa saja anda

melakukan praktikum?

What Alat laboratorium apa saja yang

sudah pernah anda pakai saat

melakukan praktikum?

How Bagaimanakah instruksi yang

diberikan oleh guru sebelum

melakukan praktikum?

What Kesulitan apa saja yang anda hadapi

saat melakukan praktikum?

Tabel 3.4 Tabel Pedoman Wawancara Penggunaan Alat

Jenis Keterampilan Pertanyaan

Menggunakan Mikroskop

Bagaimana cara membawa

mikroskop yang benar?

Dimanakah mikroskop diletakkan

untuk melakukan pengamatan?

Bagaimana langkah yang benar

ketika menggunakan mikroskop?

Apa yang dimaksud dengan

perbesaran minimum dan

perbesaran optimum?

Objek apa yang terlihat ketika

menggunakan mikroskop?

Saat menuangkan larutan ke gelas

ukur, alat apakah yang kamu

gunakan?

Page 59: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

45

Jenis Keterampilan Pertanyaan

Saat menghitung volume larutan

meniskus mana yang seharusnya

dilihat?

Apakah kamu mengangkat gelas

ukur ketika menghitung volume

larutan?

Menggunakan pipet tetes Bagaimana cara kamu

menggunakan pipet tetes?

Memanaskan Larutan

Bagaimana kamu memposisikan

tabung reaksi saat melakukan

pemanasan?

Bagaimana cara kamu

memadamkan spirtus?

Menggunakan Termometer

Apakah fungsi dari thermometer?

Bagaimana cara yang tepat untuk

mengukur suhu larutan?

Menggunakan Neraca

Sebelum menggunakan neraca

untuk menimbang, hal apa yang

seharusnmya kamu lakukan?

Alat apa yang kamu gunakan untuk

menggeser beban pada neraca?

Bagaimana cara menentukan massa

yang sudah diukur di neraca?

E. Kalibrasi Instrumen

1. Uji Validasi

Uji kevalidan instrumen yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji

validitas isi dan validitas konstruk. Instrumen yang diuji adalah lembar

penilaian kinerja, angket, dan wawancara. Validitas isi ini dilakukan

berdasarkan pertimbangan tiga dosen ahli dengan memperhatikan cakupan isi

yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam penelitian ini. Validitas konstruk

ini dilakukan berdasarkan pertimbangan tiga dosen ahli dengan konsep sesuai

dengan apa yang diteliti.

a. Validitas Lembar Penilaian Kinerja

Page 60: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

46

Lembar penilaian kinerja yang digunakan untuk melihat keterampilan

dasar laboratorium yang dikuasai oleh peserta didik. Lembar penilaian kinerja

ini akan dilakukan validitas isi dan validitas konstruk sebanyak 3 dosen ahli.

Uji validitas isi meliputi kesesuaian dengan pemilihan kata dan gaya bahasa

agar tidak memiliki perngertian ganda. Validitas konstruk ini meliputi konsep

yang sesuai dengan maksud dan tujuan dalam penelitian ini.

b. Validitas Angket

Angket yang digunakan adalah untuk memperkuat dari data hasil

observasi. Angket ini untuk melihat keterampilan dasar laboratorium peserta

didik. Angket ini akan dilakukan validitas isi dan validitas konstruk sebanyak 3

dosen ahli. Uji validitas isi merupakan kesesuaian dengan pemilihan kata dan

gaya bahasa. Uji validitas konstruk meliputi konsep yang sesuai dengan maksud

dan tujuan dalam penelitian ini.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini digunakan pada lembar

observasi. Reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kesetaraan.

Cara pengujian kesetaraan pengukuran yaitu dengan membandingkan skor yang

dibuat atas hasil observasi. Jika hasil dari dua observer yang berbeda adalah

sama, maka kesetaraan yang baik. yang berbeda adalah sama, maka kesetaraan

yang baik.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur

penelitian yang sistematis, untuk memperoleh data yang relevan. Teknik

pengumpulan data ini diperoleh dari berbagai sumber data yaitu, observasi,

angket dan wawancara.

1. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian

berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila

Page 61: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

47

responden yang diamati tidak terlalu besar43. Data primer ini digunakan untuk

menganalisis tingkat keterampilan dasar laboratorium berdasarkan observasi

langsung di laboratorium untuk melihat keterampilannya.

Penilaian observasi dilakukan oleh 2 orang observer yang mengobservasi

setiap peserta didik. Setiap peserta didik diobservasi oleh dua orang observer

yang sebelumnya telah mendapatkan penjelasan tentang pelaksanaan

observasi dari peneliti. Penjelasan yang diberikan terkait dengan penggunaan

lembar observasi pada saat mengamati kegiatan observasi.

2. Angket

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis Dalam

penelitian ini angket digunakan sebagai penguat dari lembar observasi yang

berisikan tentang pernyataan-pernyataan yang di ajukan oleh peneliti untuk

menunjukkan keterampilan dasar laboratorium yang dimiliki peserta didik.

3. Wawancara

Dalam penelitian ini wawancara digunakan sebagai penguat, yang

berisikan tentang pertanyaan-pertanyaan yang akan di ajukan oleh peneliti

untuk menunjukkan keterampilan dasar laboratorium yang dimiliki

responden.

G. Teknik Analisis Data

1. Triangulasi Data

Triangulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk

menguji reliabilitas pengamatan yang dilakukan ketika observasi dilakukan.

Observasi ini dilakukan dengan untuk mengamati responden dengan diamati

oleh 2 pengamat. Untuk menentukan toleransi perbedaan hasil pengamatan,

digunakan teknik pengetesan reliabilitas pengamatan sebagai berikut44 :

43 Sugiyono, Op. Cit, hlm 203 44 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT Rineka Cipta,

2013), h. 243-244

Page 62: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

48

KK = 2𝑆

𝑁1+𝑁2

Dengan keterangan :

KK = Koefisien kesepakatan

S = Sepakat, jumlah kode yang sama untuk objek yang sama

N1 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat I

N2 = Jumlah kode yang dibuat oleh pengamat II

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien kesepakatan yang diperoleh,

kemudian digolongkan sesuai dengan kategori Kappa. Hal ini bertujuan untuk

mengetahui kesepakatan antar pengamat sesuai dengan kriteria sebagai

berikut45.

Tabel 3.5 Kategori Koefisien Kesepakatan

Nilai KK Kategori

< 0 Less the chance agreement

0,01-0,2 Slight agreement

0,21-0,40 Fair agreement

0,41-0,60 Moderate agreement

0,61-0,80 Subtanial agreement

0,81-0,99 Almost perfect agreement

2. Korelasi Product Momen Spearman

Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah triangulasi yang

menggunakan data hasil penilaian kinerja, angket, dan wawancara. Triangulasi

yang digunakan ini bertujuan untuk mengetahui reliabilitas dari ketiga sumber

data yang dihasilkan. Teknik korelasi yang digunakan adalah teknik korelasi

product moment dari Spearman. Hasil dari setiap responden dilihat antar indeks

korelasi antar instrument pengambilan data yang berbeda lalu menghitung rata-

rata korelasi setiap responden. Berdasarkan rata-rata indeks korelasi setiap

responden yang dihasilkan maka dihitung juga rata-rata indeks korelasinya.46

45 Anthony J. Viera dan Joanne Mills Garrett, 2005, Understanding inter observer agreement the

kappa statistic, Family medicine, Vol 37 No.5, h. 362 46 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, (Bandung: Rinke cipta, 2002), h.257

Page 63: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

49

Hasil korelasi antara penilaian kinerja, angket, dan wawancara dapat

digolongkan sesuai kategori sebagai berikut :47

Tabel 3.6 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,80-1,0001 Sangat Kuat

0,600-0,799 Kuat

0,40-,599 Sedang

0,20-0,399 Rendah

0,000-0,199 Sangat Rendah

3. Pengubahan Skor dengan Persentase

Dalam menganalisis lembar observasi, dan angket, menggunakan

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Membubuhkan tanda centang (√) di kolom yang tersedia, tanda centang

tersebut dimasukkan ke dalam lembar observasi dan angket sesuai kriteria

yang ada pada aspek indikator keterampilan dasar laboratorium selama

proses praktikum.

2. Menjumlahkan banyak centang (√) pada setiap kolom yang terdapat pada

lembar observasi dari tiap-tiap aspek indikator teknik laboratorium.

3. Menghitung presentase teknik laboratorium. Besarnya nilai yang diperoleh

siswa merupakan persentase skor maksimum ideal yang seharusnya

dicapai jika tes tersebut dikerjakan dengan hasil 100% betul. Oleh karena

itu, nilai yang diperoleh siswa benar-benar merupakan “nilai”, dan bukan

lagi “skor”. Rumus penilaian adalah sebagai berikut48 :

NP = 𝑅

𝑆𝑀 x 100

47 Sugiyono, Metode Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2017) h.257 48 Ngalim Purwanto, 2002, Psikologi pendidikan, Bandung : Remadja karya, hlm 102

Page 64: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

50

Keterangan:

NP : Nilai persen yang dicari

R : Skor mentah yang diperoleh peserta didik

SM : Skor maksimum ideal

100 : Bilangan tetap

4. Mengukur skor rata-rata teknik laboratorium setiap poin yang diukur

5. Mengukur skor rata-rata teknik laboratorium setiap sub indikator yang di

ukur

6. Menentukan skor rata-rata teknik laboratorium untuk setiap sub indikator

berdasarkan skala kemampuan seperti tabel berikut49 :

Tabel 3.6 Kriteria Interpretasi Skor

Dalam menganalisis jawaban wawancara yang dilakukan kepada 27

peserta didik yang merupakan perwakilan dari setiap SMAN berdasarkan

kategori tinggi, sedang, dan rendah yaitu masing-masing kategori sebanyak 3

siswa. Mengubah hasil wawancara dari bentuk lisan ke tulisan. Hasil

49 Suharsimi, Arikunto, 2016, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta), h. 44

No. Interval skor Kategori

1. 81-100% Sangat baik

2. 61-80% Baik

3. 41-60% Cukup

4. 21-40% Kurang

5. 0-20% Kurang sekali

Rata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Rata-rata = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

Page 65: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

51

wawancara ini digunakan untuk memperkuat data hasil observasi dan data

angket.

Page 66: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

52

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Data hasil penelitian yang telah dilakukan akan diuraikan pada bab ini, Hasil

penelitian ini diperoleh dengan menggunakan 3 instrumen penelitian, yaitu lembar

penilaian kinerja, angket, dan wawancara. Terdapat 6 teknik laboratorium yang

akan diamati selama proses praktikum. teknik laboratorium yang diamati adalah

keterampilan menggunakan mikroskop, keterampilan menggunakan gelas ukur,

keterampilan menggunakan pipet tetes, keterampilan memanaskan larutan,

keterampilan menggunakan termometer, keterampilan menggunakan neraca.

Setiap teknik laboratorium terdiri dari sub teknik laboratorium.

1. Hasil Koefisien Kesepakatan Antar Pengamat

Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah menghitung hasil

koefisiensi kesepakatan. Observasi dalam penelitian ini dilakukan oleh 2 orang

pengamat. Sehingga, perlu dilakukan perhitungan koefisien kesepakatan. Hal ini

dilakukan karena bertujuan untuk mengetahui reliabilitas variabel antar pengamat.

Hasil koefisien kesepakatan pada penelitian ini sebagai berikut :

Tabel 4.1 Persentase koefisien kesepakatan terhadap keterampilan dasar

laboratorium

No Nilai

KK Kategori

SMAN

X (%)

SMAN

Y (%)

SMAN

Z (%)

Rata-

rata

(%)

1. 1 Semua sepakat 87 79 73 80

2. 0,92 Hampir semua sepakat 8 15 15 12

3. 0,83 Hampir semua sepakat 5 6 12 8

Page 67: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

53

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa persentase (80%) koefisien

kesepakatan tertinggi pada kategori semua sepakat. Kategori semua sepakat paling

tinggi terdapat di SMAN X dengan persentase (87%). Nilai koefisien kesepakatan

terendah yaitu 0,83 dengan kategori hampir semua sepakat dan mendapat

persentase terendah juga (8%). Nilai koefisien kesepakatan 0,83 paling rendah

dengan persentase (5%) di SMAN X.

2. Hasil Uji Korelasi Product Moment

Triangulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah mengambil data dari

3 sumber data yaitu data penilaian kinerja, data angket, dan data wawancara. Hasil

data dari penilaian kinerja, angket, dan wawancara setiap responden diuji

reliabilitasnya. Uji reliabilitas yang digunakan adalah uji korelasi product moment.

Indeks korelasi yang dihasilkan dari setiap responden menunjukkan hubungan

antara hasil penilaian kinerja, hasil angket, dan hasil wawancara. Indeks korelasi

yang dihasilkan pada penelitian ini kemudian dimasukkan sesuai interval koefisien

dengan persentasenya sebagai berikut :

Tabel 4.2 Persentase Indeks Korelasi Setiap Responden

No. Interval Koefisien Persentase (%) Interpretasi

1. 0,80-1,000 32 Sangat kuat

2. 0,60-0,799 35 Kuat

3. 0,40-0,599 32 Sedang

4. 0,20-0,399 2 Rendah

5. 0,000-0,199 0 Sangat rendah

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukkan bahwa persentase indeks korelasi

responden terhadap hasil penilaian kinerja, angket, dan wawancara. Persentase

(35%) tertinggi pada interval koefisien 0,60-0,799 dengan interpretasi kuat.

Persentase (2%) terendah pada interval 0,20-0,399 dengan interpretasi rendah.

Page 68: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

54

3. Hasil Keterampilan Dasar Laboratorium

Hasil keterampilan dasar pada penelitian ini diambil dari hasil data penialaian

kinerja, data angket, dan data wawancara. Keterampilan dasar laboratorium yang

digunakan pada penelitian ini adalah keterampilan menggunakan mikroskop,

keterampilan menggunakan gelas ukur, keterampilan menggunakan pipet tetes,

keterampilan memanaskan larutan, keterampilan menggunakan termometer, dan

keterampilan menggunakan neraca. Hasil dari keterampilan dasar tersebut

kemudian di persentasekan dari 3 SMAN, yaitu SMAN X, SMAN Y, dan SMAN

Z. Hasil keterampilan dasar laboratorium sebagi berikut:

Tabel 4.3 Persentase keterampilan dasar laboratorium di 3 SMA

No Keterampilan dasar

laboratorium

Persentase Kategori

1. Menggunakan mikroskop 78 Baik

2. Menggunakan gelas ukur 66 Baik

3. Menggunakan pipet tetes 74 Baik

4. Memanaskan larutan 69 Baik

5. Menggunakan termometer 68 Baik

6. Menggunakan necara 44 Cukup

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa keterampilan dasar laboratorium

terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori baik dan cukup. Kategori paling tinggi

persentasenya (78%) dengan kategori baik pada keterampilan menggunakan

mikroskop. Persentase paling rendah (44%) dengan kategori cukup pada

keterampilan menggunakan necara.

Page 69: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

55

Tabel 4.4 Persentase keterampilan dasar laboratorium setiap sekolah

No Keterampilan dasar

laboratorium

SMAN X

(%)

SMAN Y

(%)

SMAN Z

(%)

1. Menggunakan mikroskop 83

Sangat baik

75

Baik

78

Baik

2. Menggunakan gelas ukur 76

Baik

65

Baik

56

Cukup

3. Menggunakan pipet tetes 80

Baik

75

Baik

74

Baik

4. Memanaskan larutan 72

Baik

55

Cukup

76

Baik

5. Menggunakan

termometer

59

Cukup

76

Baik

69

Baik

6. Menggunakan necara 44

Cukup

44

Cukup

45

Cukup

Rata-rata 69

Baik

65

Baik

66

Baik

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa persentase paling tinggi (82%)

dengan kategori sangat baik di SMA X dengan keterampilan menggunakan

mikroskop. Persentase paling rendah (44%) dengan kategori cukup di SMAN X

dan SMAN Y pada katerampilan menggunakan neraca. SMAN X memiliki

persentase paling tinggi (82%) dengan kategori sangat baik pada keterampilan

menggunakan mikroskop, dan persentase paling rendah (44%) dengan kategori

cukup pada keterampilan menggunakan neraca. SMAN Y memiliki persentase

paling tinggi (76%) dengan kategori baik pada keterampilan menggunakan

termometer, dan persentase paling rendah (44%) dengan kategori cukup pada

keterampilan menggunakan neraca. SMAN Z memiliki persentase paling tinggi

Page 70: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

56

(78%) dengan kategori baik pada keterampilan menggunakan mikroskop, dan

persentase paling rendah (45%) pada keterampilan menggunakan neraca.

Hasil wawancara pada SMAN X praktikum yang dilaksanakan 4 sampai 5

kali praktikum selama kelas 1-3 SMA. Praktikum yang telah dilakukan yaitu

mengenai enzim dengan judul enzim katabolisme, fotosintesis dengan judul

fotosintesis menggunakan hydrilla, mengenai pernapasan, mengenai otot dengan

membedah kodok untuk mempelajari otot, dan mengenai pertumbuhan dan

perkembangan dengan menggunakan kecambah untuk pengamatan. Alat yang

sudah pernah digunakan yaitu gelas ukur, pipet tetes, tabung reaksi, spirtus, corong,

gelas kimia, penjepit tabung reaksi, kaki tiga, termometer, dan neraca. Intruksi yang

digunakan yaitu dari guru dan dari buku, namun peserta didik juga mencari

informasi dari internet. Hambatan yang dirasakan oleh peserta didik adalah kurang

lengkapnya alat-alat yang tersedia untuk praktikum.

Hasil wawancara pada SMAN Y praktikum yang dilaksanakan 4 kali

praktikum selama kelas 1-3 SMA. Praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai

enzim dengan judul enzim katabolisme dengan menggunakan hati ayam,

fotosintesis dengan judul fotosintesis menggunakan hydrilla, mengenai perubahan

suhu tubuh, dan mengenai pertumbuhan dan perkembangan dengan menggunakan

kecambah dan lele untuk pengamatan. Alat yang sudah pernah digunakan yaitu

mikroskop, gelas ukur, pipet tetes, tabung reaksi, spirtus, corong, gelas kimia,

penjepit tabung reaksi, kaki tiga, termometer badan, dan neraca. Intruksi yang

digunakan yaitu dari buku paket dan ditunjang dengan mencari di internet.

Hambatan yang dirasakan oleh peserta didik adalah belum menguasai penggunaan

alat dengan benar, dan kurang lengkapnya alat-alat yang tersedia untuk praktikum.

Hasil wawancara pada SMAN X praktikum yang dilaksanakan 10 kali

praktikum selama kelas 1-3 SMA. Praktikum yang telah dilakukan yaitu mengenai

hereditas, mengamati alga menggunakan mikroskop, uji golongan darah, uji urin,

uji lemak, uji kandungan pada makanan, respirasi hewan menggunakan jangkrik,

melihat jamur pada makanan yang busuk, mengamati bakteri menggunakan

Page 71: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

57

mikroskop dan praktikum mengenai tekanan darah. Alat yang sudah pernah

digunakan yaitu mikroskop, tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, bunsen, mortal,

alu, neraca, gelas ukur, pipet tetes, dan spirtus. Intruksi yang digunakan yaitu dari

LKS yang dibuat oleh guru dan dibagikan ketika akan melakukan praktikum.

Hambatan yang dirasakan oleh peserta didik adalah kurang lengkapnya alat-alat

yang tersedia untuk praktikum sehingga menggunakan alat secara bergantian.

1. Keterampilan Menggunakan Mikroskop

Keterampilan menggunakan mikroskop ini dapat dilihat dari peserta didik

dapat membawa, dan menggunakan mikroskop dengan benar. Pada saat dilakukan

observasi peserta didik diminta untuk menyiapkan mikroskop dengan cara

membawa dari penyimpanan ke meja kerja. Setelah itu, peserta didik diminta

untuk mengamati inti sel pada bawang merah yang sebelumnya sudah disediakan

oleh peneliti. Pengamatan inti sel pada bawang merah ini menggunakan perbesaran

yang beragam.

Tabel. 4.4 Keterampilan menggunakan mikroskop pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Membawa dan

meletakkan mikroskop

93

Sangat baik

54

Cukup

100

Sangat baik

82

Baik

2. Mendapatkan titik fokus

terhadap objek

85

Sangat baik

77

Baik

100

Sangat baik

87

Baik

3. Menggunakan perbesaran

lensa objektif beragam

76

Baik

68

Baik

100

Sangat baik

81

Baik

Rata-rata 83

Baik

Page 72: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

58

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

mikroskop pada SMAN X termasuk kedalam kategori baik dengan persentase

(83%). Hasil lembar observasi keterampilan menggunakan mikroskop pada setiap

sub teknik laboratorium terbagi menjadi 2 kategori. Keterampilan membawa dan

meletakkan mikroskop termasuk kedalam kategori sangat baik dengan persentase

(93%). Keterampilan mendapatkan titik fokus terhadap objek termasuk kedalam

kategori baik dengan persentase (87%). Hasil angket keterampilan menggunakan

mikroskop menjadi 2 kategori. Keterampilan membawa dan meletakkan mikroskop

termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase (54%). Keterampilan

mendapatkan titik fokus terhadap objek dan menggunakan perbesaran lensa

objektif beragam termasuk kedalam kategori baik dengan persentase masing-

masing (77% dan 68%). Hasil wawancara semua sub teknik laboratorium

mendapatkan kategori sangat baik dengan persentase (100%). Sehingga, pada

SMAN X didapatkan hasil rata-rata pada setiap sub indikator dengan kategori baik

dengan persentase yang beragam.

Tabel 4.5 Keterampilan menggunakan mikroskop pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Membawa dan

meletakkan mikroskop

94

Sangat baik

58

Cukup

69

Baik

74

Baik

2. Mendapatkan titik fokus

terhadap objek

74

Baik

80

Baik

81

Sangat baik

78

Baik

3. Menggunakan perbesaran

lensa objektif beragam

54

Cukup

57

Cukup

92

Sangat baik

68

Baik

Rata-rata 73

Baik

Page 73: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

59

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

mikroskop pada SMAN Y termasuk dalam kategori baik dengan persentase (73%).

Hasil observasi terbagi dalam 3 kategori, yaitu (94%) dalam kategori sangat baik

dalam sub teknik laboratorium membawa dan meletakkan mikroskop. Persentase

(74%) dalam kategori baik dalam sub teknik laboratorium mendapatkan titik fokus

terhadap objek. Persentase (54%) dalam kategori cukup dalam sub teknik

laboratorium menggunakan perbesaran lensa objektif beragam. Hasil angket

terbagi menjadi 2 kategori yaitu kategori baik dengan persentase (80%) pada sub

teknik laboratorium mendapatkan titik fokus yang beragam, dan kategori cukup

dengan persentase (58%, dan 57%) pada sub teknik laboratorium membawa dan

meletakkan mikroskop dan sub teknik laboratorium menggunakan lensa objektif

yang beragam. Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori yaitu kategori sangat

baik dengan persentase (92%) dalam sub teknik laboratorium menggunakan lensa

beragam dan kategori baik dengan persentase (69%) dalam sub teknik laboratorium

membawa dan meletakkan mikroskop. Sehingga, pada SMAN Y didapatkan hasil

rata-rata pada setiap sub teknik laboratorium dengan kategori baik dengan

persentase yang beragam.

Page 74: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

60

Tabel 4.6 Keterampilan menggunakan mikroskop pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Membawa dan

meletakkan mikroskop

92

Sangat baik

62

Baik

86

Sangat baik

80

Baik

2. Mendapatkan titik fokus

terhadap objek

74

Baik

78

Baik

92

Sangat baik

81

Sangat

baik

3. Menggunakan perbesaran

lensa objektif beragam

66

Baik

64

Baik

89

Sangat baik

73

Baik

Rata-rata 78

Baik

Berdasarkan tabel 4.6 didapatkan keterampilan menggunakan mikroskop

pada SMAN Z termasuk dalam kategori baik dengan persentase (78%). Hasil

observasi terbbagi menjadi 2 kategori yaitu kategori sangat baik dengan persentase

(92%) pada sub teknik laboratorium membawa dan meletakkan mikroskop dan

kategori baik dengan persentase (66%) pada sub teknik laboratorium menggunakan

lensa objektif beragam. Hasil angket masuk pada kategori baik pada setiap sub

teknik laboratorium (62%, 64%, 78%). Hasil wawancara masuk pada kategori

sangat baik pada setiap sub teknik laboratorium (86%, 92%, 89%). Sehingga, pada

SMAN Z didapatkan hasil rata-rata terbagi menjadi 2 kategori yaitu pada setiap sub

teknik laboratorium dengan kategori baik dengan persentase 81% (sangat baik)

pada sub teknik laboratorium mendapatkan titik fokus pada objek dan 80% (baik)

pada sub teknik laboratorium membawa dan meletakkan mikroskop.

Page 75: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

61

Tabel 4.7 Keterampilan menggunakan mikroskop

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Membawa dan

meletakkan mikroskop

82

Baik

74

Baik

80

Baik

79

Baik

2. Mendapatkan titik fokus

terhadap objek

87

Sangat

baik

78

Baik

81

Sangat baik

82

Sangat

baik

3. Menggunakan perbesaran

lensa objektif beragam

81

Baik

68

Baik

73

Baik

74

Baik

Rata-rata 78

Baik

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil teknik laboratorium menggunakan

mikroskop dengan kategori baik (78%). Sub teknik laboratorium paling tinggi dengan

kategori sangat baik dengan persentase (82%) pada sub teknik laboratorium

mendapatkan titik fokus terhadap objek. Paling rendah presentasenya pada sub teknik

laboratorium menggunakan perbesaran lensa objektif beragam (74%). Dari ketiga

SMAN yang sudah diteliti, didapatkan hasil pada keterampilan menggunakan

mikroskop paling tinggi yaitu dengan persentase (82%) dengan kategori sangat baik di

SMAN X ini berarti di SMAN tersebut peserta didik menguasai keterampilan

menggunakan mikroskop dengan sangat baik. Kemudian paling rendah pada SMA Y

yaitu dengan persentase 75% termasuk kedalam kategori baik.

2. Keterampilan Menggunakan Gelas Ukur

Keterampilan menggunakan gelas ukur ini sangat penting pada praktikum

biologi. Keterampilan menggunakan gelas ukur ini hanya memiliki 1 sub teknik. Sub

teknik pada keterampilan ini adaalah menuang larutan dan bagaimana membaca

Page 76: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

62

meniskus untuk mengetahui volume larutan. Menuang larutan ini peserta didik ini juga

disediakan corong pada meja kerja.

Tabel 4.8 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

Wawancara

Rata-

rata

1. Menuang larutan dan

membaca meniscus

63

Baik

82

Baik

92

Sangat baik

79

Baik

Berdasarkan tabel 4.8 dapat dilihat bahwa hasil observasi dan rata-rata masuk

kedalam kategori baik dengan persentase (63%, dan 79%). Sedangkan hasil angket,

dan hasil wawancara masuk kedalam kategori sangat baik dengan persentase (82%, dan

92%).

Tabel 4.9 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

Wawancara

Rata-

rata

1. Menuang larutan dan

membaca meniscus

44

Cukup

80

Baik

69

Baik

64

Baik

Berdasarkan tabel 4.9 dapat dilihat terbagi menjadi 2 kategori. Kategori baik

(81%, dan 69%) didapatkan dengan hasil angket dan hasil wawancara. Kategori

cukup (44%) didapatkan dengan hasil observasi. Sehingga didapatkan rata-rata

(64%) dengan kategori baik.

Page 77: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

63

Tabel 4.10 Keterampilan menggunakan gelas ukur pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

Wawancara

Rata-

rata

1. Menuang larutan dan

membaca meniscus

44

Cukup

69

Baik

55

Cukup

56

Cukup

Berdasarkan tabel 4.10 dapat dilihat bahwa terdapat 2 kategori, yaitu

kategori baik (69%) didapatkan pada hasil angket. Kategori cukup (44%, 55%,

56%) didapatkan pada hasil hasil observasi, hasil wawancara dan rata-rata

keterampilan menggunakan gelas ukur.

Tabel 4.11 Keterampilan menggunakan gelas ukur

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Menuang larutan dan

membaca meniscus

79

Baik

64

Baik

56

Cukup

66

Baik

Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa persentase paling tinggi pada

SMAN X yaitu (79%) dengan kategori baik. Sedangkan yang paling rendah pada

SMAN Z yaitu (56%) dengan kategori cukup. Keterampilan menggunakan gelas

ukur masuk kedalam kategori baik dengan persentase (66%).

3. Keterampilan Menggunakan Pipet Tetes

Keterampilan menggunakan pipet tetes ini juga penting dalam praktikum

biologi. Keterampilan menggunakan pipet tetes ini memiliki 2 sub teknik

laboratorium yaitu mengambil dan mengeluarkan larutan. Mengambil dan

Page 78: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

64

mengeluarkan larutan ini dilakukan dengan cara meneteskan 5 tetes larutan sirup

pada larutan yang sudah peneliti siapkan.

Tabel 4.12 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mengambil larutan 75

Baik

77

Baik

81

Sangat baik

78

Baik

2. Mengeluarkan larutan 65

Baik

66

Baik

81

Sangat baik

71

Baik

Rata-rata 74

Baik

Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan pipet

tetes pada SMAN X termasuk kedalam kategori baik dengan persentase (74%).

Hasil observasi keterampilan menggunakan pipet tetes masuk kedalam kategori

baik dengan persentase (78%, 71%). Hasil angket termasuk kedalam kategori baik

(77%) pada sub teknik laboratorium mengambil larutan, dan (66%) pada sub teknik

laboratorium mengeluarkan larutan. Hasil wawancara masuk kedalam kategori

sangat baik (86%,85%). Sehingga, di SMAN X didapatkan rata-rata sub teknik

laboratorium masuk kedalam kategori baik (74%, 68%). Dalam hal ini, di SMAN

X ini peserta didik mampu dengan baik dalam menggunakan pipet tetes.

Page 79: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

65

Tabel 4.13 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mengambil larutan 71

Baik

77

Baik

86

Baik

78

Baik

2. Mengeluarkan larutan 63

Baik

68

Baik

86

Sangat baik

72

Baik

Rata-rata 75

Baik

Berdasarkan tabel 4.13 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

pipet tetes pada SMAN Y termasuk kedalam kategori baik dengan persentase

(75%). Hasil observasi masuk kedalam kategori baik pada setiap sub teknik

laboratorium (71%, 63%). Hasil angket masuk kedalam kategori baik pada setiap

sub teknik laboratorium (77%, 68%). Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori

yaitu sangat baik (86%) pada sub teknik laboratorium mengeluarkan larutan,

kategori baik (61%) pada sub teknik laboratorium mengambil larutan. Sehingga, di

SMAN Y dalam keterampilan menggunakan pipet tetes rata-rata masuk kedalam

kategori baik (78%, 72%). Hal ini menunjukkan di SMAN Y ini peserta didik

mampu dengan baik menggunakan pipet tetes.

Page 80: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

66

Tabel 4.14 Keterampilan menggunakan pipet tetes pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mengambil larutan 85

Sangat baik

84

Sangat baik

61

Baik

77

Baik

2. Mengeluarkan larutan 88

Sangat baik

64

Baik

61

Baik

71

Baik

Rata-rata 74

Baik

Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan pipet

tetes di SMAN Z termasuk kedalam kategori baik dengan persentase 74%. Hasil

observasi pada setiap sub teknik laboratorium masuk kedalam kategori sangat baik

(85%, 88%). Hasil angket terbagi menjadi 2 kategori yaitu sangat baik (84%) pada

sub teknik laboratorium mengambil larutan, kategori baik (64%) pada sub teknik

laboratorium mengeluarkan larutan. Hasil wawancara pada setiap sub teknik

laboratorium masuk kedalam kategori baik (61%, 61%). Pada SMAN Z rata-rata

dalam menggunakan pipet tetes masuk kedalam kategori baik (77%, 71%).

Page 81: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

67

Tabel 4.15 Keterampilan menggunakan pipet tetes

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Mengambil larutan 78

Baik

78

Baik

77

Baik

78

Baik

2. Mengeluarkan larutan 71

Baik

72

Baik

71

Baik

71

Baik

Rata-rata 74

Baik

Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan pipet

tetes masuk kedalam kategori baik dengan persentase (74%). Setiap sub teknik

laboratoriumnya termasuk kedalam kategori baik dengan persentase (78%, dan

71%). Ketiga SMAN ini juga termasuk dalam kategori baik, dengan persentase

tertinggi (78%) pada SMAN X, dan SMAN Y dan persentase terendah (71%) pada

SMAN X, dan SMAN Z.

4. Keterampilan Memanaskan Larutan

Keterampilan memanaskan larutan ini sering digunakan untuk praktikum

biologi. Keterampilan memanaskan larutan ini terdiri dari 2 sub teknik indikator

yaitu menyalakan dan memadamkan spirtus, dan sub teknik indikator pemanasan

menggunakan tabung reaksi. Pada saat observasi, peserta didik diminta untuk

menyalakan pembakar spitus, kemudian memanaskan dan memadamkan pembakar

spirtus.

Page 82: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

68

Tabel 4.16 Keterampilan memanaskan larutan pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menyalakan dan

memadamkan spirtus

93

Sangat baik

72

Baik

83

Sangat baik

83

Sangat

baik

2. Pemanasan

menggunakan tabung

reaksi

52

Cukup

89

Sangat baik

64

Baik

68

Baik

Rata-rata 75

Baik

Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat bahwa keterampilan memanaskan

larutan pada SMAN X termasuk kedalam kategori baik dengan persentase 75%.

Hasil observasi keterampilan memanaskan larutan terbagi dalam 2 kategori yaitu

kategori sangat baik (93%) pada sub teknik laboratorium menyalakan dan

memadamkan spirtus. Kategori cukup (52%) pada sub teknik laboratorium

pemanasan menggunakan tabung reaksi. Hasil angket terbagi menjadi 2 kategori,

yaitu kategori baik (72%) pada sub teknik laboratorium menyalakan dan

memadamkan spirtus, dan kategori sangat baik (89%) pada sub teknik laboratorium

pemanasan menggunakan tabung reaksi. Hasil wawancara terbagi menjadi 2

kategori yaitu sangat baik (83%) pada sub teknik menyalakan dan memadamkan

spirtus, kategori baik (64%) pada sub teknik laboratorium pemanasan

menggunakan tabung reaksi. Sehingga didapatkan dalam keterampilan

memanaskan larutan masuk kedalam kategori baik (80%, dan 64%) ini

menunjukkan peserta di SMAN X mampu memanaskan larutan dengan baik.

Page 83: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

69

Tabel 4.17 Keterampilan memanaskan larutan pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menyalakan dan

memadamkan spirtus

61

Baik

71

Baik

28

Kurang

53

Cukup

2. Pemanasan

menggunakan tabung

reaksi

37

Kurang

88

Sangat baik

50

Cukup

58

Cukup

Rata-rata 55

Cukup

Berdasarkan tabel 4.17 dapat dilihat bahwa keterampilan memanaskan

larutan pada SMAN Y termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase 55%.

Hasil observasi keterampilan memanaskan larutan terbagi dalam 2 kategori yaitu

kategori baik (61%) pada sub teknik laboratorium menyalakan dan memadamkan

spirtus. Kategori kurang (37%) pada sub teknik laboratorium pemanasan

menggunakan tabung reaksi. Hasil angket terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori

sangat baik (88%) pada sub teknik laboratorium pemanasan menggunakan tabung

reaksi, dan kategori baik (71%) pada sub teknik laboratorium menyalakan dan

memadamkan spirtus. Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori yaitu cukup

(50%) pada sub teknik pemanasan menggunakan tabung reaksi, kategori baik

(64%) pada sub teknik laboratorium menyalakan dan memadamkan spirtus.

Sehingga didapatkan dalam keterampilan memanaskan larutan masuk kedalam

kategori cukup (53%, dan 58%) ini menunjukkan peserta di SMAN Y mampu

memanaskan larutan dengan cukup baik.

Page 84: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

70

Tabel 4.18 Keterampilan memanaskan larutan pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menyalakan dan

memadamkan spirtus

85

Sangat baik

69

Baik

75

Baik

76

Baik

2. Pemanasan

menggunakan tabung

reaksi

85

Sangat baik

96

Sangat baik

50

Cukup

77

Baik

Rata-rata 76

Baik

Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat bahwa keterampilan memanaskan

larutan pada SMAN Z termasuk kedalam kategori baik dengan persentase 76%.

Hasil observasi keterampilan memanaskan larutan termasuk kategori baik (85%)

pada setiap sub teknik laboratorium. Hasil angket terbagi menjadi 2 kategori, yaitu

kategori sangat baik (96%) pada sub teknik laboratorium pemanasan menggunakan

tabung reaksi, dan kategori baik (69%) pada sub teknik laboratorium menyalakan

dan memadamkan spirtus. Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori yaitu baik

(75%) pada sub teknik menyalakan dan memadamkan spirtus, kategori cukup

(50%) pada sub teknik laboratorium pemanasan menggunakan tabung reaksi.

Sehingga didapatkan dalam keterampilan memanaskan larutan masuk kedalam

kategori baik (76%, dan 77%) ini menunjukkan peserta di SMAN Z mampu

memanaskan larutan dengan baik.

Page 85: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

71

Tabel 4.19 Keterampilan memanaskan larutan

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Menyalakan dan

memadamkan spirtus

83

Baik

53

Cukup

76

Baik

71

Baik

2. Pemanasan

menggunakan tabung

reaksi

68

Baik

58

Cukup

77

Baik

68

Baik

Rata-rata 69

Baik

Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat bahwa keterampilan memanaskan

larutan termasuk kedalam kategori baik dengan persentase 69%. Rata-rata pada sub

teknik laboratoriumnya termasuk kedalam kategori baik pada setiap sub teknik

laboratoriumnya (71% dan 68%). Ketiga SMAN ini terbagi dalam 2 kategori yaitu

kategori baik dengan persetase tertinggi (76%) untuk SMAN Z dan kategori cukup

dengan persentase terendah (53%) untuk SMAN Y.

5. Keterampilan Menggunakan Termometer

Keterampilan menggunakan termometer sangat penting bagi praktikum

biologi. Termometer ini berguna untuk mengetahui suhu larutan pada saat

praktikum. Ketika observasi peserta didik diminta untuk menghitung suhu

larutan yang sebelumnya sudah dipanaskan. Keterampilan ini hanya terdiri dari

1 sub teknik laboratorium.

Page 86: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

72

Tabel 4.20 Keterampilan menggunakan termometer pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menggunakan

termometer

53

Cukup

73

Baik

61

Baik

62

Baik

Berdasarkan tabel 4.20 dapat dilihat bahwa hasil observasi keterampilan

menggunakan termometer termasuk kedalam kategori cukup (53%). Hasil angket

dan hasil wawancara masuk kedalam kategori baik (73%, 61%). Sehingga, rata-rata

keterampilan menggunakan termometer masuk kedalam kategori baik, dengan

persentase 62%.

Tabel 4.21 Keterampilan menggunakan termometer pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menggunakan

termometer

53

Cukup

84

Sangat baik

91

Sangat baik

76

Baik

Berdasarkan tabel 4.21 dapat dilihat bahwa hasil observasi keterampilan

menggunakan termometer termasuk kedalam kategori cukup (53%). Hasil angket

dan hasil wawancara masuk kedalam kategori sangat baik (84%, 91%). Sehingga,

rata-rata keterampilan menggunakan termometer masuk kedalam kategori baik,

dengan persentase 76%.

Page 87: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

73

Tabel 4.22 Keterampilan menggunakan termometer pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Menggunakan

termometer

40

Kurang

74

Baik

92

Sangat baik

69

Baik

Berdasarkan tabel 4.22 dapat dilihat bahwa hasil observasi keterampilan

menggunakan termometer termasuk kedalam kategori kurang (40%). Hasil angket

dan hasil wawancara masuk kedalam kategori baik (74%), dam hasil wawancara

masuk kedalam kategori sangat baik (92%). Sehingga, rata-rata keterampilan

menggunakan termometer masuk kedalam kategori baik, dengan persentase (69%).

Tabel 4.23 Keterampilan menggunakan termometer

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Menggunakan

termometer

59

Cukup

76

Baik

69

Baik

68

Baik

Berdasarkan tabel 4.23 dapat dilihat bahwa dari ketiga SMA yang diteliti,

dapat dilihat bahwa SMAN Y mendapat persentase tertinggi (76%) masuk kedalam

kategori baik. SMAN X mendapat persentase terendah (59%) masuk kedalam

kategori cukup. Sehingga rata-rata keterampilan di 3 SMAN ini mendapat

persentase (68%) dengan kategori baik.

Page 88: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

74

6. Keterampilan Menggunakan Neraca

Keterampilan menggunakan neraca merupakan salah satu keterampilan yang

dilihat dalam penelitian ini. Keterampilan ini yang dilihat ketika observasi adalah

bagaimana menggunakan neraca dengan menimbang zat sesuai dengan keinginan

peserta didik kemudian diukur massanya. Keterampilan menggunakan neraca ini

dibagi menjadi 3 sub teknik laboratorium.

Tabel 4.24 Keterampilan menggunakan neraca pada SMAN X

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mempersiapkan

neraca sebelum

menimbang

45

Cukup

74

Baik

3

Sangat

kurang

41

Cukup

2. Menimbang alas 31

Kurang

65

Baik

0

Sangat

Kurang

32

Kurang

3. Menimbang massa zat 45

Cukup

78

Baik

83

Sangat baik

69

Baik

Rata-rata 47

Cukup

Berdasarkan tabel 4.24 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

neraca pada SMAN X termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase 47%.

Hasil observasi keterampilan menggunakan neraca terbagi menjadi 2 kategori,

yaitu kategori kurang (31%) pada sub teknik laboratorium menimbang alas, dan

kategori cukup (45%) pada sub teknik laboratorium mempersiapkan neraca

sebelum menimbang dan sub teknik laboratorium menimbang massa zat. Hasil

angket termasuk dalam kategori baik (74%, 65%, 78%). pada sub teknik

Page 89: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

75

laboratorium menimbang massa zat, mempersiapkan neraca sebelum menimbang,

dan menimbang alas. Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori, yaitu kategori

sangat kurang (0%, 3%) pada sub teknik laboratorium menimbang alas, dan

mempersiapkan neraca sebelum menimbang, kategori sangat baik (83%) pada sub

teknik laboratorium menimbang massa zat. Pada keterampilan menggunakan

neraca ini persentase paling tinggi (65%) dengan kategori baik pada sub teknik

laboratorium menimbang massa zat dan persentase terendah (30%) dengan kategori

kurang pada sub teknik laboratorium menimbang alas.

Tabel 4.25 Keterampilan menggunakan neraca pada SMAN Y

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mempersiapkan

neraca sebelum

menimbang

39

Kurang

68

Baik

33

Kurang

47

Cukup

2. Menimbang alas 60

Cukup

73

Baik

0

Sangat

Kurang

44

Cukup

3. Menimbang massa zat 47

Cukup

61

Baik

11

Sangat

Kurang

40

Kurang

Rata-rata 44

Cukup

Berdasarkan tabel 4.25 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

neraca pada SMA Y termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase 44%.

Hasil observasi keterampilan menggunakan neraca terbagi menjadi 2 kategori,

yaitu kategori kurang (39%) pada sub teknik laboratorium mempersiapkan neraca

Page 90: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

76

sebelum menimbang, dan kategori cukup (60%, 47%) pada sub teknik laboratorium

menimbang alas dan sub teknik laboratorium menimbang massa zat. Hasil angket

termasuk dalam kategori baik dengan persentase tertinggi (73%) pada sub teknik

laboratorium menimbang alas, dan persentase terendah (61%) pada sub teknik

laboratorium menimbang massa zat. Hasil wawancara terbagi menjadi 2 kategori,

yaitu kategori sangat kurang (0%, 11%) pada sub teknik laboratorium menimbang

alas, dan menimbang massa zat, kategori kurang (33%) pada sub teknik

mempersiapkan neraca sebelum menimbang. Pada keterampilan menggunakan

neraca ini persentase paling tinggi (47%) dengan kategori cukup pada sub teknik

laboratorium mempersiapkan neraca sebelum menimbang dan persentase terendah

(40%) dengan kategori kurang pada sub teknik laboratorium menimbang massa zat.

Tabel 4.26 Keterampilan menggunakan neraca pada SMAN Z

No Sub Teknik

Laboratorium

Hasil

Observasi

Hasil

Angket

Hasil

wawancara

Rata-rata

1. Mempersiapkan

neraca sebelum

menimbang

23

Kurang

67

Baik

39

Kurang

43

Cukup

2. Menimbang alas 9

Sangat

Kurang

58

Cukup

0

Sangat

Kurang

22

Kurang

3. Menimbang massa zat 37

Kurang

70

Baik

100

Sangat baik

69

Baik

Rata-rata 45

Cukup

Berdasarkan tabel 4.26 dapat dilihat bahwa keterampilan menggunakan

neraca pada SMA Z termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase 45%.

Page 91: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

77

Hasil observasi keterampilan menggunakan neraca terbagi menjadi 2 kategori,

yaitu kategori kurang dengan persentase tertinggi (37%) pada sub teknik

laboratorium menimbang massa zat, dan kategori sangat kurang (9%) pada sub

teknik laboratorium menimbang alas. Hasil angket termasuk dalam kategori baik

dengan persentase tertinggi (70%) pada sub teknik laboratorium menimbang massa

zat, dan kategori cukup (58%) pada sub teknik laboratorium menimbang alas. Hasil

wawancara terbagi menjadi 3 kategori, yaitu kategori sangat kurang (0%) pada sub

teknik laboratorium menimbang alas, kategori kurang (39%) pada sub teknik

mempersiapkan neraca sebelum menimbang, dan kategori sangat baik (100%) pada

sub teknik laboratorium menimbang massa zat. Pada keterampilan menggunakan

neraca ini terbagi menjadi 3 kategori yaitu kategori baik (69%) pada sub teknik

laboratorium menimbang zat, kategori cukup (43%) pada sub teknik laboratorium

mempersiapkan neraca sebelum menimbang, dan kategori sangat kurang (0%) pada

sub teknik laboratorium menimbang alas.

Tabel 4.27 Keterampilan menggunakan neraca

No Sub Teknik

Laboratorium

SMAN X SMAN Y SMAN Z Rata-rata

1. Mempersiapkan neraca

sebelum menimbang

36

Kurang

47

Cukup

43

Cukup

42

Cukup

2. Menimbang alas 30

Kurang

44

Cukup

22

Kurang

32

Kurang

3. Menimbang massa zat 65

Baik

40

Kurang

69

Baik

58

Cukup

Rata-Rata 44

Cukup

Page 92: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

78

Berdasarkan tabel 4.27 dapat didapatkan bahwa keterampilan menggunakan

neraca termasuk kedalam kategori cukup dengan persentase 44%. Hasil persentase

tertinggi (58%) dengan kategori cukup pada sub teknik laboratorium menimbang

zat dan persentase terendah (32%) dengan kategori kurang pada sub teknik

laboratorium menimbang alas. Dari ketiga SMAN yang diteliti, didapatkan hasil

dengan persentase tertinggi (45%) kategori cukup di SMAN Z, dan persentase

terendah (44%) kategori cukup di SMAN X dan SMAN Y.

B. Pembahasan

Praktikum biologi di laboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan

keterampilan laboratorium dan bukti nyata dari prinsip, konsep, hukum dasar, dan

teori. Konsep yang bersifat abstrak akan lebih mudah dipahami melalui kegiatan-

kegiatan yang bersifat konkret atau nyata. Bersadarkan hal tersebut maka metode

eksperimen dianggap cocok sebagai metode pembelajaran yang tepat untuk

konsep-konsep yang akan dipelajari. Metode praktikum memberikan kesempatan

kepada peserta didik untuk mempraktekkan dan membuktikan secara langsung

konsep yang sedang dipelajari.50

Metode praktikum dalam pembelajaran biologi menuntut kemampuan praktik

yang lebih menitik beratkan pada kemampuan psikomotor. Metode praktikum tidak

hanya memudahkan peserta didik dalam menguasai konsep yang diterapkan.

Metode praktikum dapat digunakan untuk melatih peserta didik dalam melakukan

keterampilan kerja laboratorium. Laboratorium merupakan tempat untuk

mengembangkan keterampilan manipulatif dan prosedural. Keterampilan

manipulatif adalah keterampilan dalam menggunakan alat-alat laboratorium

sedangkan keterampilan prosedural adalah keterampilan melakukan perangkat

pekerjaan dengan urutan tertentu.51

50 Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains,(Jakarta : Lembaga penelitian UIN Jakarta, 2009), h. 104 51 Sofyan, Evaluasi Pembelajaran IPA, (Jakarta: Lembaga penelitian UIN jakarta press, 2006), h. 83

Page 93: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

79

Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Tangerang selatan terdapat 12

sekolah. Terdapat sekolah yang memiliki laboratorium sebanyak 9 sekolah, dan

yang tidak memiliki laboratorium sebanyak 3 sekolah. Sekolah yang memiliki

laboratorium sebagian besar telah melaksanakan praktikum, namun sebagian besar

menjalankan praktik di bawah frekuensi pemanfaatan yang seharusnya. Terdapat

sekolah yang tidak memiliki laboratorium namun tetap melaksanakan praktikum di

luar ruangan atau di kelas dengan sarana prasarana terbatas dan frekuensi

praktikum yang cukup rendah. Sehingga, hal ini mempengaruhi keterampilan setiap

peserta didik.

Keterampilan yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada analisis

buku Biologi yang digunakan di Sekolah Menengah Atas dari kelas 1 hingga kelas

3. Kemudian diklasifikasikan berdasarkan alat yang digunakan untuk praktikum

dan frekuensi pemakaiaannya. Kemudian disesuaikan lagi dengan Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan

Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah

Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTS), dan sekolah Menengah Atas

(SMA/MA). Sehingga didapatkan 6 keterampilan yang diteliti pada penelitian ini,

yaitu keterampilan menggunakan mikroskop, keterampilan menggunakan gelas

ukur, keterampilan menggunakan pipet tetes, keterampilan memanaskan larutan,

keterampilan menggunakan termometer, dan keterampilan menggunakan neraca.

1. Keterampilan menggunakan mikroskop

Keterampilan menggunakan mikroskop merupakan hal mendasar dalam

pembelajaran biologi. Penggunaan mikroskop ini biasanya dilakukan dalam

pengamatan makhluk hidup yang berukuran mikroskopik. Mikroskop yang terdapat

di sekolah adalah mikroskop cahaya. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

spesimen bawang merah yang nantinya akan diamati inti selnya. Spesimen ini

sebelumnya sudah dipersiapkan oleh peneliti sehingga peserta didik dapat

mengambil spesimen yang sudah tersedia untuk melakukan pengamatan nukleus

Page 94: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

80

bawang merah menggunakan mikroskop. Pada keterampilan menggunakan

mikroskop ini memperoleh persentase 78% dengan kategori baik, hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik sudah menguasai dengan baik keterampilan

menggunakan mikroskop.

Frekuensi penggunaan alat yang didapatkan adalah hasil dari analisis dari 3

buku SMA kemudian dianalisis sehingga menghasilkan frekuensi pemakaian

sebanyak selama 10 kali penggunaan. Pada kelas X peserta didik menggunakan

mikroskop pada kompetensi dasar keterampilan 4.1 menyajikan data hasil

penerapan metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai objek biologi dan

tingkat organisasi kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.5 menyajikan data

tentang ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan. Kompetensi dasar

keterampilan 4.6 menyajikan laporan hasil investigasi tentang berbagai peran

protista dalam kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.7 menyajikan laporan

hasil invetigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan.

Kompetensi dasar 4.8 menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik

dan filogenik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan.

Kelas XI peserta didik menggunakan mikroskop sebanyak 5 kali berdasarkan

hasil analisis 3 buku. Kompetensi dasar keterampilan 4.1 menyajikan hasil data

pengamatan mikroskopik struktur sel hewan dan sel tumbuhan sebagai unit terkecil

kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.3 menyajikan hasil data pengamatan

struktur jaringan dan organ pada tumbuhan. Kompetensi dasar keterampilan 4.4

menyajikan data hasil pengamatan struktur jaringan dan organ pada hewan.

Kompetensi dasar keterampilan 4.6 menyajikan karya tulis tentang kelainan pada

struktur dan fungsi darah, jantung, pembuluh darah yang menyebabkan gangguan

sistem sirkulasi manusia serta keitannya dengan teknologi melalui studi literatur.52

52 Lampiran 1 Analisis Alat-alat Praktikum Pada Modul Praktikum Untuk Mencapai Kompetensi Dasar

Keterampilan

Page 95: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

81

Teknik laboratorium keterampilan menggunakan mikroskop ini paling tinggi

persentasenya terdapat di SMAN X sebanyak 82% dan paling rendah di SMAN Y

sebanyak 75%. Hal ini dikarenakan, di SMAN X sudah dikenalkan sejak kelas X

untuk cara menggunakan mikroskop dan penggunaan mikroskop di SMA ini dari

kelas X sampai kelas XI sebanyak 7 kali pada kompetensi dasar keterampilan yang

sudah ditentukan. Sedangkan pada SMAN Y frekuensi menggunakan mikroskop

dari kelas X sampai kelas XI hanya 3 kali pada kompetensi dasar keterampilan yang

sudah ditentukan.

Dalam temuan di lapangan, pada sub teknik laboratorium membawa

mikroskop ini memperoleh persentase 78% hal ini menunjukkan bahwa peserta

didik sudah menguasai dengan baik, yaitu cara membawa mikroskop dengan benar

tekniknya yaitu dengan menggunakkan tangan saat mengambil mikroskop dan

membawanya. Tangan terkuat memegang lengan mikroskop, sedangkan tangan

lainnya memegang kaki mikroskop.53. Namun, terdapat beberapa peserta didik

yang membawa mikroskop tersebut masih salah. Terdapat peserta didik yang

membawa mikroskop tidak sejajar dengan dada. Pada sub indikator ini

mendapatkan cahaya yang tepat sangat penting. Dalam pelaksanaan penelitian ini,

peserta didik untuk mendapatkan cahaya masih sulit, karena laboratorium di

sekolah masih sangat minim pencahayaannya. Sehingga, untuk mendapatkan

cahaya yang bagus, peserta didik menggunakan flash yang ada di handphone untuk

melakukan pengamatan menggunakan mikroskop.

Sub teknik laboratorium selanjutnya adalah mendapatkan titik fokus. Pada

sub indikator ini memperoleh persentase 82% hal ini menunjukkan bahwa peserta

didik menguasai sub teknik laboratorium ini dengan sangat baik. Tempatkan objek

yang akan diamati tepat di bawah lensa objektif, dengan menggunakan pemutar

kasar, turunkan tubulus sampai diperoleh bayangan benda yang paling jelas. Untuk

menemukan sasaran yang dicari, geser kaca objek. Jepit kaca objek dengan

53 Deswaty Furqonita, Seri IPA BIOLOGI 1 SMP Kelas VII, (Jakarta: Quadra, 2006), h.18

Page 96: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

82

menggunakan penjepit objek lalu amati objeknya. Untuk memperoleh gambaran

yang lebih jelas, putar pemutar halus.54.Terdapat peserta didik yang sudah dapat

mendapatkan titik fokus dengan jelas. Terdapat juga peserta didik yang masih

belum memperoleh titik fokus dengan jelas. Sehingga, masih belum didapatkan

bayangan objek yang jelas.

Gambar 4.1 Keterampilan dalam menggunakan mikroskop

Sub teknik laboratorium selanjutnya adalah menggunakan perbesaran lensa

objektif beragam (10x dan 40x). Pada sub teknik laboratorium ini didapatkan

dengan hasil persentase 75% dengan kategori baik. Hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik menguasai sub teknik laboratorium ini dengan baik. Memutar

revolver mengatur objektif dengan perbesaran lemah tepat di tengah meja benda

sampai terdengar bunyi “klik”. Untuk mendapatkan perbesaran yang kuat, memutar

revolver hingga obyektif dengan perbesaran kuat dnegan menggantikan obyektif

dengan perbesaran lemah. Untuk memperoleh bayangan yang jelas, putar-putarlah

pengatur halus sambil melihat melalui lensa okuler. Terdapat beberapa peserta

didik yang masih belum mengetahui ketika mengubah perbesaran dari perbesaran

lemah ke perbesaran yang kuat, karena terdapat beberapa peserta didik yang

menggunakan perbesaran 100x sehingga tidak diperoleh bayangan benda dengan

jelas. Terdapat juga peserta didik yang sudah mengetahui cara mengubah

perbesaran lemah menjadi perbesaran yang kuat, dan didapatkan bayangan benda

secara jelas.

54 Suyitno Aloysius, Sukirman, BIOLOGY Junior High School, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008),

h.10-12

Page 97: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

83

2. Keterampilan menggunakan gelas ukur

Keterampilan menggunakan gelas ukur juga harus dikuasai dalam mata

pelajaran biologi. Penggunaan gelas ukur ini sangat penting karena setiap larutan

yang akan digunakan untuk praktikum sebelumnya harus diukur terlebih dahulu

volumenya. Keterampilan menggunakan gelas ukur ini memperoleh persentase

56% hal ini menunjukkan bahwa peserta didik cukup menguasai keterampilan ini.

Indikator pada sub teknik laboratorium ini yaitu menuang larutan dan membaca

meniskus.

Frekuensi penggunaan alat yang didapatkan adalah hasil dari analisis dari 3

buku SMA kemudian dianalisis sehingga menghasilkan frekuensi pemakaian

sebanyak selama 1 kali penggunaan. Pada kelas X peserta didik menggunakan

mikroskop pada kompetensi dasar keterampilan 4.1 menyajikan data hasil

penerapan metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai objek biologi dan

tingkat organisasi kehidupan. Namun, keterampilan menggunakan gelas ukur ini

sebagai mendukung jalannya praktikum sehingga, sering digunakan sebagai alat

bantu untuk praktikum pada beberapa kompetensi dasar keterampilan berikut. Pada

kompetensi dasar keterampilan 4.7 menyajikan laporan hasil invetigasi tentang

keanekaragaman jamur dan peranannya dalam kehidupan. Kompetensi

keterampilan dasar 4.8 menyajikan laporan hasil pengamatan dan analisis fenetik

dan filogenik tumbuhan serta peranannya dalam kehidupan. Kompetensi dasar

keterampilan 4.9 menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan

pada struktur dan fungsi organ yang menyebabkan gangguan pada sistem ekskresi

serta kaitannya dengan teknologi. Kelas XI peserta didik menggunakan mikroskop

sebanyak 1 kali berdasarkan hasil analisis 3 buku. Kompetensi dasar keterampilan

merumuskan urutan proses sintesis protein dalam kaitannya dengan penyampaian

kode genetik (DNA-RNA-Protein).55

55 Lampiran 1 Analisis Alat-alat Praktikum Pada Modul Praktikum Untuk Mencapai Kompetensi Dasar

Keterampilan

Page 98: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

84

Teknik laboratorium keterampilan menggunakan gelas ukur ini paling tinggi

persentasenya terdapat di SMAN X sebanyak 76% dan paling rendah di SMAN Z

sebanyak 56%. Hal ini dikarenakan, di SMAN X sudah sering menggunakan gelas

ukur dalam berbagai praktikum.

Membaca volume zat cair yang berada dalam gelas ukur ataupun buret

memerlukan teknik tersendiri. Air dan gelas akan membentuk cekungan pada

permukaan cairan. Untuk itu cara membacanya adalah dengan melihat pada

permukaan air tersebut pada arah mendatar. Arah penglihatan dari mata harus

benar-benar horizontal, tidak boleh dari atas maupun dari bawah.56 Berdasarkan

temuan dilapangan, terdapat peserta didik menuang larutan dari gelas beaker ke

gelas ukur dengan menuangkannya langsung tanpa menggunakan bantuan corong,

terdapat pula peserta didik yang menuang larutan tersebut dengan menggunakan

corong. Menuang larutan menggunakan corong ini bertujuan untuk mempermudah

penuangan dan meminimalisir cairan tersebut tumpah. Untuk membaca meniskus

larutan ini terdapat 2 cara, yaitu membaca meniskus dengan membaca bagian atas

meniskus, dan ada yang membaca meniskus bagian bawah. Pada pengamatan ini,

hampir sebagian peserta didik membaca meniskus dengan membaca bagian atas

meniskus. Seharusnya dalam membaca meniskus dalam percobaan ini yaitu

membaca meniskus bagian bawah, karena cairan yang digunakan adalah air yang

ketika dituang kedalam gelas ukur membentuk cekungan.

Gambar 4.2 Kesalahan membaca skala pada gelas ukur

56 Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.122-123

Page 99: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

85

3. Keterampilan menggunakan pipet tetes

Keterampilan menggunakan pipet tetes juga sangat penting dalam mata

pelajaran biologi. Hal ini dianggap penting karena penggunaan pipet ini sangat

dibutuhkan jika untuk penambahan volume hanya beberapa tetes saja.

Keterampilan menggunakan pipet tetes ini memperoleh persentase 76%, hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik menguasai keterampilan ini dengan baik.

Indikator pada sub teknik yaitu mengambil larutan dan mengeluarkan larutan.

Frekuensi penggunaan alat yang didapatkan adalah hasil dari analisis dari 3

buku SMA kemudian dianalisis sehingga menghasilkan frekuensi pemakaian

sebanyak 11 kali penggunaan. Namun karena pipet tetes ini sangat membantu

ketika praktikum menggunakan alat gelas, karena membantu dalam penambahan

atau pengurangan larutan dalam skala kecil.57 Teknik laboratorium keterampilan

menggunakan pipet tetes ini paling tinggi persentasenya terdapat di SMA X

sebanyak 80% dan paling rendah di SMA Z sebanyak 74%.

Keterampilan dasar dalam menggunakan pipet tetes ini terdiri dari mengambil

larutan dan mengeluarkan larutan. Sub teknik laboratroium mengambil larutan ini

mendapat persentase 76% dalam kategori baik. Cara mengambil larutan dengan

memegang karet penghisap pada pipet tetes dengan menggunakan ibu jari dan jari

telunjuk, kemudian karet penghisap ditekan dengan kedua jari. Lalu, dicelupkan

pada zat cair yang akan diambil. Agar zat masuk kedalam pipet tetes maka secara

perlahan tekanan pada karet penghisap dikurangi sedikit demi sedikit58. Terdapat

peserta didik yang masih melakukan kesalahan penggunaan pipet tetes, peserta

didik yang mengambil larutan dengan cara memasukkan pipet tetes terlebih dahulu,

kemudian menekan karet hisap pada pipet tetes sehingga menimbulkan gelembung

pada larutan. Hal ini tidak direkomendasikan, karena ditakutkan jika menimbulkan

gelembung, larutan tersebut bereaksi sehingga berbahaya.

57 Lampiran 2 Analisis Frekuensi Pemakaian Alat 58 Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.123-124

Page 100: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

86

Sub teknik laboratorium mengeluarkan larutan mendapatkan persentase 76%

dengan kategori baik. Untuk mengeluarkan zat cair dalam pipet tetes, berilah

tekanan pada karet penghisap menggunakan ibu jari dan jari telunjuk secara

perlahan hingga cairan dalam pipet tetes keluar secara perlahan59. Pada sub teknik

laboratorium ini peserta didik meneteskan larutan dengan menekan karet penghisap

pada pipet tetes sehingga cairan keluar secara perlahan. Terdapat peserta didik yang

meneteskan larutan tegak lurus sehingga langsung mengenai larutan, terdapat pula

peserta didik yang meneteskan larutan dengan menempelkan pada tabung reaksi.

Gambar 4.3 Kesalahan dalam menggunakan pipet tetes

4. Keterampilan memanaskan larutan

Keterampilan memanaskan larutan sangat penting dalam pelajaran biologi.

Hal ini dapat membantu pelaksaan praktikum biologi. Terutama untuk bagian

memanaskan larutan ini dilakukan pada kelas 12 dengan judul praktikum “enzim”.

Pada praktikum enzim yang sebelumnya sudah dilakukan oleh peserta didik, yaitu

dengan cara menghaluskan hati ayam kemudian dicampurkan dengan air.

Kemudian dituang kedalam tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa peserta

didik dituntut untuk menguasai keterampilan pemanasan larutan. Keterampilan

memanaskan larutan ini memperoleh persentase 68%, hal ini menunjukkan bahwa

peserta didik menguasai keterampilan ini dengan baik.

Frekuensi memanaskan larutan yang didapatkan adalah hasil dari analisis dari

3 buku SMA kemudian dianalisis sehingga menghasilkan frekuensi pemakaian

sebanyak selama 6 kali penggunaan. Pada kelas X peserta didik dalam memanaskan

59 Ibid, h. 124

Page 101: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

87

larutan pada kompetensi dasar keterampilan 4.1 menyajikan data hasil penerapan

metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai objek biologi dan tingkat

organisasi kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.5 menyajikan data tentang

ciri-ciri dan peran bakteri dalam kehidupan.

Kelas XI peserta didik dalam memanaskan larutan sebanyak 2 kali

berdasarkan hasil analisis 3 buku. Kompetensi dasar keterampilan 4.7 menyajikan

laporan hasil uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan

makanan dikaitkan dengan kebutuhan energi setiap individu serta teknologi

pengolahan pangan dan keamanan pangan. Kompetensi keterampilan dasar 4.9

menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan

fungsi organ yang menyebabkan gangguan sistem ekskresi serta kaitannya dengan

teknologi.

Kelas XII peserta didik dalam memanaskan larutan sebanyak 2 kali

berdasarkan hasil analisis buku. Kompetensi dasar 4.2 menyusun laporan hasil

percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob.

Kompetensi dasar keterampilan 4.4 menyajikan hasil pengamatan pembelahan sel

pada sel hewan maupun tumbuhan.60

Teknik laboratorium keterampilan memanaskan larutan ini paling tinggi

persentasenya terdapat di SMA Z sebanyak 76% dan paling rendah di SMA Y

sebanyak 55%. Indikator yang pertama pada sub teknik memanaskan larutan adalah

menyalakan dan memadamkan pembakar spirtus dengan peroleh persentase 70%,

hal ini menunjukkan bahwa peserta didik menguasai dengan baik sub teknik

laboratorium ini. Saat menyalakan pembakar spirtus, pastikan bahwa spirtus di

dalam wadah berada dalam jumlah yang mencukupi. Untuk menyalakan spirtus,

buka tutup lampu spirtus kemudian nyalakan dengan korek api. Untuk mematikan

lampu spirtus, gunakan penutup lampu untuk menutupi api yang sedang menyala61.

60 Lampiran 1 Analisis Alat-alat Praktikum Pada Modul Praktikum Untuk Mencapai Kompetensi Dasar

Keterampilan 61 Khamidinal, Teknik Laboratorium Kimia, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2016), h.130

Page 102: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

88

Berdasarkan temuan di lapangan, terdapat beberapa peserta didik yang belum dapat

menyalakan spirtus, hal ini dikarenakan peserta didik yang berjenis kelamin

perempuan takut untuk menyalakan korek api sehingga peserta didik tidak dapat

menyalakan spirtus. Untuk memadamkan spirtus terdapat beberapa peserta didik

yang belum dapat memadamkan pembakar spirtus dengan benar. Memadamkan

spitus yang belum benar ini dengan cara meniup api pada pembakar spirtus. Hal ini

seharusnya tidak boleh dilakukan karena dapat saja api menyulut benda yang

mudah terbakar sehingga menyebabkan kebakaran. Memadamkan pembakar

spirtus dengan benar adalah dengan cara ditutup menggunakan penutup pembakar

spirtus sehingga api tersebut dapat padam.

Sub teknik laboratorium pemanasan menggunakan tabung reaksi dengan

perolehan persentase 66%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik cukup

menguasai sub teknik laboratorium ini. Saat pemanasan, gunakan tabung reaksi

yang tahan panas. Peganglah tabung reaksi dengan menggunakan penjepit kayu.

Mulut tabung reaksi harus dicondongkan, kearah ruang kosong, jangan arahkan ke

diri sendiri maupun orang lain. Kemudian, gerakkan tabung reaksi mendekat dan

menjauh untuk menghindari panas yang terlalu berlebihan62. Untuk pemanasan

larutan menggunakan tabung reaksi, terdapat beberapa kesalahan peserta didik saat

melakukan pemanasan larutan, yaitu terdapat peserta didik yang melakukan

pemanasan larutan tanpa bantuan penjepit, seharusnya untuk melakukan

pemanasan larutan harus dengan bantuan penjepit tabung reaksi. Karen ajika tidak

menggunakan bantuan penpeit tabung reaksi, tangan praktikan dapat terbakar.

Selain itu, peserta didik memanaskan larutan dengan posisi tabung reaksi yang

diam dan dengan posisi tabung reaksi tegak. Terdapat juga peserta didik yang

memanaskan larutan dengan posisi tabung reaksi tegak namun sambil di gerakkan

ke kanan-kiri. Ada juga peserta didik yang memanaskan larutan menggunakan

tabung reaksi dengan cara dimiringkan namun didiamkan saja atau tidak

62 ibid, h. 102

Page 103: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

89

digerakkan ke kanak-kiri. Terdapat juga peserta didik yang memanaskan larutan

menggunakan tabung reaksi dengan benar yaitu dengan cara memanaskan larutan

dengan cara dimiringkan kemudian digerakkan ke kanan-kiri. Hal ini bertujuan

untuk panas pada tabung reaksi tersebut panasnya merata dan menghindari panas

yang berlebihan.

Gambar 4.4 Kesalahan memanaskan larutan

5. Keterampilan menggunakan termometer

Keterampilan menggunakan termometer ini juga sangat penting pada

praktikum biologi. Penggunaan termometer ini bertujuan untuk mengetahui suhu

larutan yang digunakan. Keterampilan ini memperoleh persentase 68%, hal ini

menunjukkan bahwa peserta didik cukup menguasai keterampilan ini.

Frekuensi menggunakan termometer yang didapatkan adalah hasil dari

analisis dari 3 buku SMA kemudian dianalisis sehingga menghasilkan frekuensi

pemakaian sebanyak selama 6 kali penggunaan. Pada kelas X peserta didik

menggunakan mikroskop pada kompetensi dasar keterampilan 4.1 menyajikan data

hasil penerapan metode ilmiah tentang permasalahan pada berbagai objek biologi

dan tingkat organisasi kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.7 menyajikan

laporan hasil investigasi tentang keanekaragaman jamur dan peranannya pada

kehidupan. Kompetensi dasar keterampilan 4.10 menyajikan karya yang

menunjukkan reaksi antarkomponen ekosistem.

Page 104: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

90

Kelas XI peserta didik menggunakan mikroskop sebanyak 1 kali berdasarkan

hasil analisis 3 buku. Kompetensi dasar keterampilan 4.8 menyajikan hasil analisis

pengaruh udara terhadap kelainan pada struktur dan fungsi organ pernapasan

manusia berdasarkan studi literatur. Kelas XII peserta didik menggunakan

mikroskop sebanyak 2 kali berdasarkan hasil analisis buku. Kompetensi dasar 4.2

menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis,

dan respirasi anaerob. Kompetensi dasar keterampilan 4.4 merumuskan urutan

proses sintesis protein pada kaitannya dengan penyampaian kode genetik (DNA-

RNA-Protein).63

Teknik keterampilan dasar laboratorium pada menggunakan termometer ini

paling tinggi persentasenya terdapat di SMA Y sebanyak 76% dan paling rendah di

SMA X sebanyak 59%. Untuk menggunakan termometer, termometer dapat

digantungkan pada statif atau di ikat di ujungnya menggunakan tali. Kemudian

ujung termometer yang berisi air raksa harus tercelup ke dalam cairan yang diukur

suhunya. Namun, peserta didik masih belum menguasai penggunaan termometer

dengan baik. Terdapat peserta didik yang memegang termometer masih kurang

tepat yaitu tangan menyentuh badan termometer. Terdapat pula peserta didik yang

memegang termometer dengan keadaan terbalik, dengan posisi ujung termometer

yang berisi air raksa terdapat diatas larutan dan pangkal termometer berada pada

dasar larutan. Terdapat pula peserta didik yang menggunakan temometer untuk

mengukur suhu dengan menyentuh dinding atau dasar wadah. Karena suhu yang

dihasilkan ketika termometer menyentuh dinding atau dasar wadah tidak sesuai

dengan suhu larutan. Selain itu, masih juga beberapa melihat suhu pada termometer

dengan posisi mata tidak sejajar dengan garis skala termometer.

63 Lampiran 1 Analisis Alat-alat Praktikum Pada Modul Praktikum Untuk Mencapai Kompetensi Dasar

Keterampilan

Page 105: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

91

Gambar 4.5 Kesalahan menggunakan termometer

6. Keterampilan menggunakan neraca

Keterampilan menggunakan neraca juga sangat penting pada praktikum

biologi. Penggunaan neraca ini bertujuan untuk menghitung massa suatu zat. Pada

keterampilan ini memperoleh persentase 44%, hal ini menunjukkan bahwa peserta

didik kurang menguasai keterampilan ini.

Teknik laboratorium keterampilan menggunakan neraca ini paling tinggi

persentasenya terdapat di SMA Z sebanyak 45% dan paling rendah di SMA X dan

Y sebanyak 44%. Hal ini dikarenakan, di SMA ini frekuensi pemakaian neraca

sangat minim sekali, sehingga didapatkan keterampilan menggunakan neraca

kurang menguasai.

Pada keterampilan menggunakan neraca terdapat tiga sub teknik

laboratorium. Sub teknik laboratorium yang pertama adalah mempersiapkan neraca

sebelum menimbang, dengan perolehan persentase 42%, hal ini menunjukkan

bahwa peserta didik kurang menguasai dengan baik. Sebelum menimbang,

kalibrasi dahulu neraca yang akan digunakan. Adapun teknik pengkalibrasian pada

neraca ohauss adalah dengan memutar tombol kalibrasi pada ujung neraca ohauss

sehingga titik kesetimbangan lengan atau ujung lengan tepat pada garis

kesetimbangan, namun sebelumnya pastikan semua anting pemberatnya terletak

tepat pada angka nol di masing-masing lengan64. Namun, terdapat peserta didik di

lapangan, pada indikator membersihkan piringan neraca sebelum menimbang,

64 Wawan Muliawan, Teknik Laboratorium. (Yogyakarta : Deepublish, 2018), h. 212

Page 106: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

92

sebagian besar belum membersihkan neraca ketika sebelum menimbang. Indikator

selanjutnya, yaitu memposisikan beban pada titik nol, semua peserta didik telah

melakukan dan memposisikan dengan baik. Indikator selanjutnya adalah

meletakkan beban pada penggantungnya. Namun, berdasarkan temuan di lapangan,

terdapat peserta didik yang belum menguasai indikator ini dengan baik. Terdapat

peserta didik yang meletakkan beban diatas skala, bukan di penggantungnya.

Indikator selanjutnya adalah memutar knop kalibrasi neraca hingga garis lengan

sejajar dengan angka nol. Hanya sebagian peserta didik yang melakukan hal

tersebut. Namun sebagian besar peserta didik menggeser beban agar garis lengan

sejajar dengan nol, sehingga beban tidak berada pada titik nol.

Sub teknik laboratorium berikutnya adalah menimbang alas, sub teknik ini

memperoleh persentase 32%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik kurang

menguasai sub teknik ini dengan baik. Sub teknik ini memiliki indikator yaitu

menggunakan kaca arloji untuk menimbang. Sebelum menimbang, tempatkan kaca

arloji atau kertas atau gelas kimia (untuk zat cair) atau alas lainnya yang dapat

mempermudah kita dalam melakukan proses pengukuran. Jangan pernah langsung

menimbang zat kimia pada wadah aluminium yang sudah tersedia65. Namun,

peserta didik tidak menggunakan kaca arloji untuk menimbang, melainkan

langsung menggunakan piringan neraca namun terdapat juga beberapa peserta

didik yang menggunakan tissue sebagai alas. Pada indikator menggeser beban.

Geserlah beban di lengan neraca dengan bantuan lidi pensil, atau tusuk gigi. Jangan

menggeser beban pada lengan neraca secara langsung dengan tangan karena dapat

mengganggu kesetimbangan neraca66. Namun, banyak dari peserta didik yang

menggeser beban menggunakan tangan langsung, tidak menggunakan bantuan alat.

Terdapat peserta didik yang tidak menghitung massa kaca arloji sehingga tidak

didapatkan massa awal.

65 Ibid, h. 152 66 Ibid, h. 153

Page 107: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

93

Gambar 4.6 Kesalahan menggunakan neraca

Sub teknik laboratorium berikutnya adalah menimbang massa zat dengan

perolehan persentase 58%, hal ini menunjukkan bahwa peserta didik cukup

menguasai sub teknik ini. Pada proses menimbang, peserta didik memindahkan zat

yang akan ditimbang dengan menggunakan bantuan spatula, hal ini bertujuan agar

zat yang akan ditimbang tidak bercecer. Untuk penentuan massa zat, terdapat

kesalahan yang terjadi, untuk menentukan massa zat peserta didik seharusnya

massa akhir dikurang massa alas (kaca arloji) namun, terdapat peserta didik yang

menganggap massa akhir adalah massa zat sehingga tidak dikurangi dengan massa

kaca arloji. Maka, yang didapatkan pada massa zat ini adalah massa akhir yang

tidak dikurangi dengan massa kaca arloji.

Page 108: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

94

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang dilakukan, dapat disimpulkan

bahwa keterampilan dasar laboratorium IPA pada kategori baik (66%). Pada

penelitian ini keterampilan tertinggi termasuk kategori baik terdapat pada teknik

laboratorium menggunakan mikroskop dengan persentase (78%). Keterampilan

terendah termasuk kategori cukup pada teknik laboratorium menggunakan neraca

dengan persentase (44%). Pada penelitian ini, keterampilan dasar laboratorium

tertinggi dengan kategori baik pada SMAN X dengan persentase (69%).

Sedangkan keterampilan dasar laboratorium terendah dengan kategori baik pada

SMAN Y dengan persentase (65%).

B. Saran

Saran yang dapat diberikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

untuk peneliti selanjutnya antara lain :

1. Keterampilan penggunaan alat di laboratorium yang di ukur lebih banyak

lagi.

2. Responden yang digunakan sebaiknya seluruh SMAN di Kota Tangerang

Selatan sehinggan mendapatkan data yang lebih beragam.

3. Mata kuliah teknik laboratorium sebaiknya diperkuat kembali mengenai

keterampilan dasar laboratorium

Page 109: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

95

DAFTAR PUSTAKA

Aloysius, Suyitno, Sukirman. 2018. BIOLOGY Junior High School. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Anggito, Albi, Johan Setiawan. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV

Jejak.

Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Dalyono, M. 2012. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, Direktorat Jenderal Pendidikan

Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2011. Panduan

Teknis Perawatan Laboratorium Biologi.

Emda, Amna. 2014. Laboratorium Sebagai Sarana Pembelajaran Kimia Dalam

Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Kerja Ilmiah. Faukultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Lantanida Journal, Vol 2 No.2. h.

226, h. 1-13

Furqonita, Deswati. 2006. Seri IPA BIOLOGI 1 SMP Kelas VII. Jakarta: Quadra

Hamidah, Afreni, Eka Novita Sari, Retni S Budianingsi. 2014. Persepsi Kegiatan

Praktikum Biologi di Laboratorium SMA Negeri Se-Kota Jambi. Jurnal

Sainmatika Vol. 8, No. 1. ISSN 1979-0910. h. 49-59

Khamidinal. 2016. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawati, Dewi. 2018. Mengenal Laboratorium Sekolah. Surakarta: Aksara Sinergi

Media.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

21 tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Page 110: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

96

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

36 tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan Nomor 59 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 Sekolah Menengah

Atas/Madrasah Aliyah.

Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor

69 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah

Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Maknun, dkk. 2012. Pemetaan keterampilan esensial laboratorium dalam kegiatan

praktikum ekologi. Jurnal pendidikan IPA Indonesia. Bandung;UPI, JPII 1(1)

(2012). h. 3, h. 1-7

Mastika, Nyoma, B Putu Adnyana, Gusti N Agung Setiawan. 2014. Analisis

Standarisasi Laboratorium Biologi Dalam Proses Pembelajaran di SMA Negeri

Kota Denpasar, e-journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan

Ganesha Program Studi IPA, Vol, 4. h. 1-10

Muliawan, Wawan. 2018. Teknik Laboratorium. Yogyakarta: Budi Utama.

Purwanto, Ngalim. 2002. Psikologi pendidikan. Bandung : Remadja karya.

Rahmawati Tutik, Daryanti. 2015. Teori Belajar dan Proses Pembelajaran yang

Mendidik. Yogyakarta: Gava Media.

Sofyan. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA. Jakarta: Lembaga penelitian UIN jakarta

press.

Subiana, Putu. 2012. Pelatihan keterampian dasar laboratorium (basic laboratory

skill) bagi staf laboratorium IPA SMP se-kabupaten Buleleng. h. 1-13

Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suryandari, Ervin Tri. 2013. Performance Assessment Sebagai Instrumen Penilaian

Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses pada Praktikum Kimia Dasar di

Tadris Kimia. Jurnal PHENOMENON. Vol. 3 No. 2. h. 19-34

Susilaningsih E, K Khotimah, S Nurhayati. 2018. Development of Performance

Assessment Intrument Based Contextual Learning for Measuring Students

Laboratory Skills. IOP Publishing, doi:10.1088/1757-899X/349/1/012018. h. 1-

9

Thobroni, M. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Page 111: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

97

Viera, Anthony J dan Joanne Mills Garrett. 2005. Understanding inter observer

agreement the kappa statistic, Family medicine, Vol 37 No.5. h. 360-363

Widyatmoko, Arif. 2019. Mengenal Laboratorium Biologi. Semarang :Alprin.

Windyariani, Sistiana. 2019. Pembelajaran Berbasis Google Konteks dan Kreatifitas

Strategi Untuk Membelajarkan Sains di Abad 21. Yogyakarta: Deepublish.

Zulfiani, Tonih Feronika, Kinkin Suartini. 2009. Strategi Pembejalaran Sains. Jakarta:

Lembaga Penelitian UIN Jakarta.

Page 112: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

98

Lampiran 1

ANALISIS ALAT-ALAT PRAKTIKUM PADA MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI

DASAR KETERAMPILAN

KELAS X

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

3.1 menjelaskan

ruang lingkup

biologi

(permasalahan

pada berbagai

objek biologi dan

tingkat organisasi

kehidupan),

melalui penerapan

metode ilmiah dan

prinsip

keselamatan kerja.

4.1 menyajikan

data hasil

penerapan metode

ilmiah tentang

permasalahan

pada berbagai

objek biologi dan

tingkat organisasi

kehidupan.

- - Mikroskop

Thermometer

Higrometer

Neraca

Respirometer

Transpirometer

pH meter

kertas lakmus

cawan petri

Erlenmeyer

Tabung reaksi

dan rak

Pipet tetes

Gelas beker

Gelas ukur

Pengenalan alat-alat

laboratorium

Page 113: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

99

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

Pemanas bunsen

3.2 menganalisis

berbagai tingkat

keanekaragaman

hayati di Indonesia

beserta ancaman

dan pelestariannya

4.2 menyajikan

hasil observasi

berbagai tingkat

keanekaragaman

hayati di

Indonesia dan

usulan upaya

pelestariannya

Lup - - Melakukan observasi

(fieldtrip)

3.3 menjelaskan

prinsip-prinsip

klasifikasi

makhluk hidup

dalam lima

kingdom

4.3 menyusun

kladogram

berdasarkan

prinsip-prinsip

klasifikasi

makhluk hidup

Melakukan

pengamatan

dengan indera

Melakukan

pengamatan

dengan indera

- - Melakukan

pengamatan dengan

indera dan

penggunaan kunci

dikotom

3.4 menganalisis

struktur,

repikasi,dan peran

virus dalam

kehidupan

4.4 melakukan

kampanye tentang

bahaya virus

dalam kehidupan

terutama bahaya

AIDS

- - - Menggunakan studi

literature

Page 114: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

100

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

berdasarkan

tingkat

virulensinya

3.5

mengidentifikasi

struktur, cara

hidup, reproduksi,

dan peran bakteri

dalam kehidupan

4.5 menyajikan

data tentang ciri-

ciri dan peran

bakteri dalam

kehidupan

- Jarum ose

Penyaring

Pemanas

Mikroskop

Kaca objek

Kaca penutup

Pipet

Gelas beker

Cawan petri

Pembakar spirtus

dan pembakar

bunsen

Autoklaf

Kawat ose

Inkubator

- Mikroskop

dengan

keterampilan

fokus dan

perbesaran

- Penggunaan

Autoklaf

- Pipet dengan

keterampilan

meneteskan

larutan

- Pembakar

spirtus dengan

keterampilan

memanaskan

3.6

mengelompokkan

4.6 menyajikan

laporan hasil

- Mikroskop

Kaca objek

Mikroskop Mikroskop dengan

fokus dan perbesaran

Page 115: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

101

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

Protista

berdasarkan ciri-

ciri umum kelas

dan mengaitkan

peranannya dalam

kehidupan

investigasi

tentang berbagai

peran Protista

dalam kehidupan

Kaca penutup

Kaca objek

cekung

Kaca objek datar

Kaca penutup

Pipet

3.7

mengelompokkan

jamur berdasarkan

ciri-ciri, cara

reproduksi, dan

mengaitkan

peranannya dalam

kehidupan

4.7 menyajikan

laporan hasil

investigasi

tentang

keanekaragaman

jamur dan

peranannya dalam

kehidupan

Mikroskop

Kaca objek

Cover glass

Mikroskop

Thermometer

neraca

Mikroskop

Kaca objek

Kaca penutup

Pipet

Gelas beker

- Mikroskop

dengan fokus

dan

perbesaran

- Thermometer

dengan

keterampilan

mengukur

suhu

- Neraca dengan

keterampilan

menimbang

3.8

mengelompokkan

tumbuhan ke

4.8 menyajikan

laporan hasil

pengamatan dan

- Lup

Mikroskop

Pinset

Mikroskop

Kaca objek

Kaca penutup

Mikroskop dengan

fokus dan perbesaran

Page 116: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

102

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

dalam divisio

berdasarkan ciri-

ciri umum, serta

mengaitkan

peranannya dalam

kehidupan.

analisis fenetik

dan filogenik

tumbuhan serta

peranannya dalam

kehidupan

Lup

3.9

mengelompokkan

hewan ke dalam

filum berdasarkan

lapisan tubuh,

rongga tubuh,

simetri tubuh, dan

reproduksi

4.9 menyajikan

laporan

perbandingan

kompleksitas

lapisan penyusun

tubuh hewan

(dipoblastik, dan

tripoblastik),

simetritubuh,

rongga tubuh, dan

reproduksinya

- Mikroskop

binokuler

Lup

Alat bedah

Papan bedah

Pinset

Lup

Alat bedah

Papan bedah

- Mikroskop

dengan fokus

dan

perbesaran

- Penggunaan

alat bedah

dengan

keterampilan

membedah

specimen

3.10 menganalisis

komponen-

komponen

ekosistem dan

4.10 menyajikan

karya yang

menunjukkan

interaksi

- - Thermometer

Higrometer

pH meter

- Thermometer

untuk

mengukur

suhu

Page 117: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

103

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Istamar

syamsuri

dkk.2017.

ESPS

BIOLOGI.

Jakarta:

Erlangga.

D.A Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas X.

Jakarta:

Erlangga

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XII. Jakarta:

Erlangga

interaksi

antarkomponen

tersebut

antarkomponen

ekosistem (jaring-

jaring makanan,

siklus

Biogeokimia)

- Higrometer

untuk

mengukur

tingkat

kelembaban

- pH meter

untuk

mengukur

tingkat

keasaman

suatu larutan

3.11 menganalisis

data perubahan

lingkungan,

penyebab, dan

dampaknya bagi

kehidupan

4.11 merumuskan

gagasan

pemecahan

masalah

perubahan

lingkungan yang

terjadi di

lingkungan

sekitar

- - - Menggunakan studi

literature

Page 118: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

104

- Berdasarkan tabel diatas, terdapat beberapa alat laboratorium yang digunakan untuk membantu tercapainya

kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan didukung dengan pengenalan alat-alat

laboratorium, studi literatur dan juga observasi lapangan (fieldtrip). Mikroskop dengan keterampilan fokus dan

perbesaran, autoklaf, Pipet dengan keterampilan meneteskan larutan, Pembakar spirtus dengan keterampilan

memanaskan. Thermometer dengan keterampilan mengukur suhu, Neraca dengan keterampilan menimbang. alat

bedah dengan keterampilan membedah spesimen, Higrometer dengan keterampilan mengukur tingkat kelembaban,

pH meter dengan keterampilan mengukur tingkat keasaman suatu larutan.

Page 119: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

105

ANALISIS ALAT-ALAT PRAKTIKUM PADA MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI

DASAR KETERAMPILAN

KELAS XI

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

3.1 menjelaskan

komponen

kimiawi penyusun

sel, struktur,

fungsi, dan proses

yang berlangsung

dalam sel sebagai

unit terkecil

kehidupan

4.1 menyajikan

hasil data

pengamatan

mikroskopik

struktur sel hewan

dan sel tumbuhan

sebagai unit

terkecil kehidupan

Silet

Pinset

Kaca objek

Mikroskop

Pipet

Kaca penutup

Silet

Kaca objek

Mikroskop

Pipet

Kaca penutup

Spatula

Kaca objek

Mikroskop

Kaca

penutup

Pipet

Mikroskop dengan

menekankan fokus

dan perbesaran

3.2 menganalisis

berbagai bioproses

dalam sel yang

meliputi

4.2 membuat

model bioproses

yang terjadi dalam

sel berdasarkan

Tabung osmosis

Gelas piala

Osmometer

Statif

Gelas beker

Cawan petri

- - gelas beker dengan

keterampilan

membuat larutan

Page 120: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

106

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

mekanisme

transport

membrane,

reproduksi dan

sintesis protein

studi literature

dan percobaan

Selaput selektif

permeable

Kaca objek

Mikroskop

Pipet

Kaca penutup

Silet

- tabung osmosis

dengan keterampilan

memfilter

-statif untuk

pendukung

- osmometer suatu

alat dengan

keterampilan

mengetahui nilai

osmosis

- pipet dengan

keterampilan

meneteskan larutan

3.3 menganalisis

keterkaitan antara

struktur sel pada

jaringan tumbuhan

dengan fungsi

4.3 menyajikan

hasil data

pengamatan

struktur jaringan

dan organ pada

tumbuhan

Preparat awetan

Mikroskop

Kaca objek

Mikroskop

Kaca penutup

Pipet

Silet

Preparat awetan

- - Mikroskop dengan

menekankan fokus

dan perbesaran

- pipet dengan

keterampilan

meneteskan larutan

Page 121: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

107

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

organ pada

tumbuhan

3.4 menganalisis

keterkaitan antara

struktur sel pada

jaringan hewan

dengan fungsi

organ pada hewan

4.4 menyajikan

data hasil

pengamatan

struktur jaringan

dan organ pada

hewan

Mikroskop

Preparat awetan

Mikroskop

Preparat awetan

Mikroskop

Preparat

awetan

Mikroskop dengan

menekankan fokus

dan perbesaran

3.5 menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem gerak

dalam kaitannya

dengan bioproses

dan gangguan

fungsi yang dapat

terjadi pada sistem

gerak manusia

4.5 menyajikan

karya tentang

pemanfaatan

teknologi dalam

mengatasi

gangguan sistem

gerak melalui

studi literature

Baki bedah

Statif

Klem

Cawan

Alat bedah

Stopwatch

Gelas beker

Cawan

Pinset

Baki bedah

Statif

Klem

Alat bedah

Stopwatch

Pipet

Gelas beker

Cawan

Mikroskop

Preparat

awetan

Statif

Klem

Cawan

Alat bedah

- alat bedah

dengan

keterampilan

membedah

specimen

- gelas beker

dengan

keterampilan

membuat

larutan

- torso

Page 122: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

108

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

- pipet dengan

keterampilan

meneteskan

larutan

3.6 menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem

sirkulasi dalam

kaitannya dengan

bioproses dan

gangguan fungsi

yang dapat terjadi

pada sistem

sirkulasi manusia

4.6 menyajikan

karya tulis tentang

kelainan pada

struktur dan

fungsi darah,

jantung,

pembuluh darah

yang

menyebabkan

gangguan sistem

sirkulasi manusia

serta kaitannya

dengan teknologi

melalui studi

literature

Jarum voccinostyle

Kaca preparat

Mikroskop

Pipet

Gelas benda

Stopwatch

Stetoskop

Sfigmomanometer

Kaca objek

Mikroskop

Kaca penutup

Preparat awetan

Blood lancet

- - mikroskop dengan

keterampilan fokus

dan perbesaran

- blood lancet dengan

keterampilan

mengambil sampel

darah

Page 123: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

109

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

3.7 menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem

pencernaan dalam

kaitannya dengan

nutrisi, bioproses,

dan gangguan

fungsi yang dapat

terjadi pada sistem

pencernaan

manusia

4.7 menyajikan

laporan hasil uji

zat makanan yang

terkandung dalam

berbagai jenis

bahan makanan

dikaitkan dengan

kebutuhan energy

setiap individu

serta teknologi

pengolahan

pangan dan

keamanan pangan

Tabung reaksi

Pembakar bunsen

Pipet

Indikator pH

universal

Rak tabung

reaksi

Tabung reaksi

Penjepit tabung

reaksi

Pembakar

spiritus

Pelat tetes

Gelas beker

Lumpang dan

alu

Pipet

Spatula

Kaki tiga

Gelas ukur

Rak tabung

reaksi

Tabung

reaksi

Penjepit

tabung

reaksi

Pembakar

spiritus

Pipet

Indikator

universal

- pipet tetes

meneteskan

larutan di

tabung reaksi

- mortar dan

alu dengan

keterampilan

menghaluskan

bahan

- spatula

menuangkan

zat

- pembakar

spirtus

dengan

keterampilan

memanaskan

laturan

Page 124: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

110

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

3.8 menganalisis

hubungan antara

struktur-struktur

jaringan penyusun

organ pada sistem

respirasi dalam

kaitannya dengan

bioproses dan

gangguan fungsi

yang dapat terjadi

pada sistem

respirasi manusia

4.8 menyajikan

hasil analisis

pengaruh

pencemaran udara

terhadap kelainan

pada struktur dan

fungsi organ

pernapasan

manusia

berdasarkan studi

literature

Tabung reaksi

Statif

Sumbat tabung

Gelas ukur

Statif

Pipa U

Pipet

Timbangan

berat badan

Pengukur tinggi

badan

Thermometer

Stopwatch

- - neraca 4 lengan

dengan keterampilan

menimbang suatu

bahan

- pipet dengan

keterampilan

meneteskan larutan

- respirometer

dengan keterampilan

mengukur laju

respirasi

- thermometer

dengan keterampilan

mengukur suhu

badan

- pengukur tinggi

badan dengan

keterampilan

Page 125: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

111

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

mengukur tinggi

badan mausia

3.9 menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

pada sistem

ekskresi dalam

kaitannya dengan

bioproses dan

gangguan fungsi

yang dapat terjadi

pada sistem

ekskresi manusia

4.9 menyajikan

hasil analisis

pengaruh pola

hidup terhadap

kelainan pada

struktur dan

fungsi organ yang

menyebabkan

gangguan pada

sistem ekskresi

serta kaitannya

dengan teknologi

Rak tabung reaksi

Tabung reaksi

Penjepit tabung

reaksi

Gelas ukur

Indikator universal

Pembakar spiritus

Rak tabung

reaksi

Tabung reaksi

Penjepit tabung

reaksi

Gelas beker

Indikator

universal

Pembakar

spiritus

Kaki tiga

Pipet

- - alat bedah untuk

membedah specimen

- mikroskop untuk

fokus dan

perbesaran

- pipet tetes untuk

meneteskan pada

tabung reaksi

- pembakar spirtus

untuk memanaskan

suatu larutan

3.10 menganalisis

hubungan antara

struktur jaringan

penyusun organ

4.10 menyajikan

hasil analisis

pengaruh pola

hidup terhadap

- - - -

Page 126: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

112

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

pada sistem

koordinasi (saraf,

hormone, dan alat

indera) dalam

kaitannya dengan

mekanisme

koordinasi dan

regulasi serta

gangguan fungsi

yang dapat terjadi

pada sistem

koordinasi

manusia

kelainan pada

struktur dan

fungsi organ

sistem koordinasi

yang

menyebabkan

gangguan sistem

saraf dan hormone

pada manusia

berdasarkan studi

literature

3.11 mengevaluasi

bahaya

penggunaan

senyawa

psikotropika dan

dampaknya

4.11 melakukan

kampanye

narkoba di

lingkungan sekitar

- - - -

Page 127: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

113

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

terhadap

kesehatan diri,

lingkungan dan

masyarakat

3.12 menganalisis

hubungan struktur

jaringan penyusun

organ reproduksi

dengan fungsinya

dalam sistem

reproduksi

4.12 menyajikan

hasil analisis

tentang dampak

pergaulan bebas

penyakit dan

kelainan pada

struktur dan

fungsi organ

sistem reproduksi

manusia serta -

teknologi sistem

reproduksi

- - - -

3.13 menganalisis

penerapan prinsip

reproduksi pada

4.13 menyajikan

karya tulis tentang

pentingnya

- - - -

Page 128: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

114

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Priyadi Arif,

Yanti

Herlanti.2017.

BIOLOGI.

Jakarta:

Yudhistira.

Irnaningtyas,

dkk. 2013.

Biologi untuk

SMA/MA kelas

XI. Jakarta:

Erlangga

D.A

Pratiwi,

dkk. 2013.

Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XI.

Jakarta:

Erlangga

manusia dan

pemberian ASI

eksklusif dalam

program keluarga

berencana sebagai

upaya

meningkatkan

mutu Sumber

Daya Manusia

(SDM)

menyiapkan

generasi terencana

untuk

meningkatkan

mutu Sumber

Daya Manusia

(SDM)

3.14 Menganalisis

peran sistem imun

dan imunisasi

terhadap proses

fisiologi di dalam

tubuh

4.14 melakukan

kampanye

pentingnya

partisipasi

masyarakat dalam

program dan

imunisasi serta

kelainan dalam

sistem imun

- - - -

Page 129: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

115

Berdasarkan tabel diatas, terdapat beberapa alat laboratorium yang digunakan untuk membantu tercapainya

kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan yaitu Mikroskop dengan keterampilan fokus dan

perbesaran, Pipet dengan keterampilan meneteskan larutan, Pembakar spirtus dengan keterampilan memanaskan.

Thermometer dengan keterampilan mengukur suhu, Neraca dengan keterampilan menimbang. alat bedah dengan

keterampilan membedah spesimen, Higrometer dengan keterampilan mengukur tingkat kelembaban, pH meter dengan

keterampilan mengukur tingkat keasaman suatu larutan. Gelas beker dengan keterampilan membuat larutan, Tabung

osmosis dengan keterampilan memfilter, Statif, Osmometer suatu alat dengan keterampilan mengetahui nilai osmosis,

torso, blood lancet dengan keterampilan mengambil sampel darah. mortar dan alu dengan keterampilan menghaluskan

bahan, spatula, neraca 4 lengan dengan keterampilan menimbang suatu bahan. respirometer dengan keterampilan

mengukur laju respirasi, pengukur tinggi badan dengan keterampilan mengukur tinggi badan mausia.

Page 130: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

116

ANALISIS ALAT-ALAT PRAKTIKUM PADA MODUL PRAKTIKUM UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI

DASAR KETERAMPILAN

KELAS XII

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

3.1 Menjelaskan

pengaruh faktor

internal dan faktor

eksternal terhadap

pertumbuhan dan

perkembangan

makhluk hidup

4.1 Menyusun

laporan hasil

percobaan tentang

pengaruh faktor

eksternal terhadap

proses

pertumbuhan dan

perkembangan

tanaman

Auksanometer

Pipet

Tabung reaksi

Rak tabung

reaksi

- Cawan petri

Gelas kimia

- auksanometer

dengan

keterampilan

mengukur

pertumbuhan

memanjang

suatu tanaman

3.2 Menjelaskan

proses

metabolisme

sebagai reaksi

4.2 Menyusun

laporan hasil

percobaan tentang

mekanisme kerja

enzim,

Lumpang dan alu

Rak tabung

reaksi

Tabung reaksi

Lumpang dan

alu

Rak tabung

reaksi

Tabung reaksi

Lumpang dan

alu

Rak tabung

reaksi

Tabung reaksi

- pipet dengan

keterampilan

meneteskan

larutan

Page 131: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

117

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

enzimatis dalam

makhluk hidup

fotosintesis, dan

respirasi anaerob

Penjepit tabung

reaksi

Pembakar

spiritus

Thermometer

Pipet

Pipa kapiler U

Labu Erlenmeyer

Neraca

Pengaduk

Gelas kimia

Corong gelas

Penjepit tabung

reaksi

Pembakar

spiritus

Thermometer

Pipet

Penjepit

tabung reaksi

Pembakar

spiritus

Thermometer

Pipet

- pembakar

spirtus untuk

memanaskan

larutan

- lumpang dan

alu dengan

keterampilan

menghaluskan

bahan

- thermometer

dengan

keterampilan

mengukur

suhu

- neraca dengan

keterampilan

mengukur

berat bahan

- batang

pengaduk

Page 132: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

118

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

dengan

keterampilan

mengaduk

3.3 Menganalisis

hubungan struktur

dan fungsi gen,

DNA, kromosom

dalam penerapan

prinsip pewarisan

sifat pada

makhluk hidup

4.3 Merumuskan

urutan proses

sintesis protein

dalam kaitannya

dengan

penyampaian

kode genetik

(DNA-RNA-

Protein)

Kaca objek

Mikroskop

Kaca penutup

Neraca

Spatula

Pengaduk

Gelas ukur

Tabung reaksi

Pipet

Erlenyemer

Neraca

Thermometer

Gelas kimia

Corong kaca

- mikroskop

dengan

keterampilan

fokus dan

perbesaran

- neraca dengan

keterampilan

mengukur

berat bahan

dan kalibrasi

- pipet untuk

meneteskan

larutan

- batang

pengaduk

dengan

keterampilan

Page 133: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

119

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

mengaduk

larutan

- thermometer

dengan

keterampilan

mengukur

suhu

3.4 Menganalisis

proses

pembelahan sel

sebagai dasar

penurunan sifat

dari induk kepada

keturunannya

4.4 Menyajikan

hasil pengamatan

pembelahan sel

pada sel hewan

maupun

tumbuhan

Mikroskop

Gelas arloji

Gelas objek

Gelas penutup

Pipet

Pembakar spirtus

Kaki tiga

- Mikroskop

- mikroskop

dengan

keterampilan

fokus dan

perbesaran

- pembakar

spirtus dengan

keterampilan

memanaskan

larutan

3.5 Menerapkan

prinsip pewarisan

sifat makhluk

4.5 Menyajikan

hasil penerapan

hukum Mandel

Kancing genetika

Kancing

genetika

Kancing

genetika Kancing genetika

Page 134: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

120

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

hidup berdasarkan

hukum Mendel

dalam

perhitungan

peluang dari

persilangan

makhluk hidup di

bidang pertanian

dan peternakan

3.6 Menganalisis

pola-pola

hereditas pada

mahluk hidup

4.6 Menyajikan

hasil penerapan

pola-pola

hereditas dalam

perhitungan

peluang dari

persilangan yang

melibatkan

peristiwa pautan

dan pindah silang

- - - -

Page 135: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

121

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

3.7 Menganalisis

pola-pola

hereditas pada

manusia

4.7 Menyajikan

data hasil studi

kasus tentang

pola-pola

hereditas pada

manusia dalam

berbagai aspek

kehidupan

- - - -

3.8 Menganalisis

peristiwa mutasi

pada makhluk

hidup

4.8 Menyajikan

data hasil

eksplorasi

peristiwa mutasi

yang

menyebabkan

variasi dan

kelainan sifat

pada makhluk

hidup

- - - -

Page 136: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

122

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

3.9 Menjelaskan

teori, prinsip dan

mekanisme

evolusi serta

pandangan terkini

para ahli terkait

spesiasi

4.9 Menyajikan

karya ilmiah

terhadap gagasan

baru tentang

kemungkinan-

kemungkinan

pandangan

evolusi

berdasarkan

pemahaman yang

dimilikinya

- - - Kancing genetika

3.10 Menganalisis

prinsip-prinsip

Bioteknologi dan

penerapannya

sebagai upaya

peningkatan

kesejahteraan

manusia

4.10 Menyajikan

laporan hasil

percobaan

penerapan

prinsip-prinsip

Bioteknologi

konvensional

- - - -

Page 137: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

123

Kompetensi

dasar

pengetahuan

Kompetensi

dasar

keterampilan

Buku I Buku II Buku III

Kesimpulan

Nurhayati

nunung, resty

wijayanti.2018.

BIOLOGI kelas

XII. Bandung:

Yrama Widya.

Sulistyowati,

Indah dkk.

2013. Biologi

untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta: Intan

Pariwara

D.A Pratiwi,

dkk. 2017.

Biologi untuk

SMA/MA

kelas XII.

Jakarta:

Erlangga

berdasarkan

scientific method

Berdasarkan tabel diatas, terdapat beberapa alat laboratorium yang digunakan untuk membantu tercapainya

kompetensi dasar pengetahuan dan kompetensi dasar keterampilan yaitu auksanometer dengan keterampilan mengukur

pertumbuhan memanjang suatu tanaman, Mikroskop dengan keterampilan fokus dan perbesaran, Pipet dengan keterampilan

meneteskan larutan, Pembakar spirtus dengan keterampilan memanaskan. Thermometer dengan keterampilan mengukur

suhu, Neraca dengan keterampilan menimbang. Gelas beker dengan keterampilan membuat larutan, mortar dan alu

dengan keterampilan menghaluskan bahan, neraca dengan keterampilan menimbang suatu bahan, batang pengaduk dengan

keterampilan mengaduk, dan kancing genetika.

Page 138: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

124

Lampiran 2

ANALISIS FREKUENSI PEMAKAIAN ALAT

No Nama Alat Judul Praktikum Frekuensi

Penggunaan

Kegunaan

Kelas X Kelas XI Kelas XII

1. Mikroskop 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Pengamatan

bakteri

3. Pengelompokan

Protista

4. Pengelompokan

jamur

5. Pengelompokan

tumbuhan

1. Sel

2. Bioproses

3. Jaringan dan

organ

tumbuhan

4. Jaringan dan

organ hewan

5. Sistem

sirkulasi

1. Gen, DNA,

kromosom

2. Pembela

han sel

12 kali

penggunaan

Untuk pengamatan

mikroskopis

2. Pipet tetes 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Mengidentifikasi

bakteri

3. Pengelompokan

Protista

4. Pengelompokan

jamur

1. Sel

2. Bioproses

3. Jaringan dan

organ

tumbuhan

4. Sistem

sirkulasi

5. Sistem

pencernaan

manusia

6. Sistem

respirasi

1. Pertumbuhan

dan

perkembangan

2. Enzim

3. Pembelahan

sel

14 kali

penggunaan

Untuk memindahkan

larutan

Page 139: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

125

7. Sistem

eksresi

3. Mikroskop

binokuler

1. Pengelompokan

hewan

1 kali

penggunaan

Untuk melihat

makhluk hidup

berukuran kecil

4. Thermometer 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Pengelompokan

jamur

3. Ekosistem

1. Sistem

respirasi

1. Enzim

2. Gen, DNA,

kromosom

6 kali

penggunaan

Untuk mengukur

suhu larutan

5. Hygrometer 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Ekosistem

2 kali

penggunaan

6. Neraca 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

1. Gen, DNA,

kromosom

2 kali

penggunaan

Untuk menimbang

suatu bahan

7. Alat bedah 1. Pengelompokan

hewan

1. Sistem gerak 2 kali

penggunaan

Untuk membedah

hewan

8. Statif 1. Bioproses

2. Sistem gerak

2 kali

penggunaan

Untuk penahan alat

titrasi

9. Gelas beaker 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Mengidentifikasi

bakteri

3. Pengelompokan

jamur

1. Bioproses

2. Sistem

pencernaan

5 kali

penggunaan

Untuk pemindahan

larutan atau wadah

suatu larutan

10. Cawan petri 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Mengidentifikasi

bakteri

1. Bioproses

2. Sistem gerak

1. Pertumbuhan

dan

perkembangan

5 kali

penggunaan

Untuk penempatan

suatu bahan

Page 140: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

126

11. Pembakar

spirtus

1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Mengidentifikasi

bakteri

1. Sistem

pencernaan

2. Sistem

ekskresi

1. Enzim

2. Pembelahan

sel

6 kali

penggunaan

Untuk memanaskan

larutan

12. Mortal dan

alu

1. Sistem

pencernaan

1. Enzim

2 kali

penggunaan

Untuk menghaluskan

bahan

13. Respirometer 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

1 kali

penggunaan

Untuk mengukur

volume saat respirasi

14. Kaca objek

dan kaca

penutup

1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

2. Mengidentifikasi

bakteri

3. Pengelompokan

Protista

4. Pengelompokan

jamur

1. Sel

2. Bioproses

3. Sistem

sirkulasi

1. Gen, DNA,

dan kromosom

2. Pembelahan

sel

9 kali

penggunaan

Untuk tempat suatu

bahan yang akan

diamati di bawah

mikroskop

15. Tabung reaksi 1. Sistem

pencernaan

2. Sistem

ekskresi

1. Enzim

3 kali

penggunaan

Untuk tempat suatu

larutan atau wadah

untuk memanaskan

larutan

16. Erlenmeyer 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

1. Enzim

2 kali

penggunaan

Untuk wadah suatu

larutan

17. Penjepit

tabung reaksi

1. Sistem

pencernaan

2. Sistem

ekskresi

1. Enzim 3 kali

penggunaan

Untuk menahan

tabung reaksi

18. Stopwatch 1. Sistem gerak

2. Sistem

sirkulasi

3 kali

penggunaan

Untuk mengukur

waktu

Page 141: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

127

3. Sistem

respirasi

19. Gelas ukur 1. Pengenalan alat-

alat laboratorium

1 kali

penggunaan

Untuk mengukur

suatu larutan

Page 142: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

128

Lampiran 3

KISI-KISI INSTRUMEN TEKNIK LABORATORIUM

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Sub Teknik

Laboratorium

Butir Indikator

Mikroskop Menggunakan

Mikroskop

Membawa

mikroskop

Cara membawa

mikroskop dengan

baik

Mendapatkan titik

focus

Cara mendapatkan

titik fokus dengan

makrometer dan

mikrometer

Menggunakan

lensa objektif

yang beragam

(10x, 40x,…)

Cara menggunakan

variasi lensa objektif

Gelas ukur Mengukur

volume

larutan

Mengukur volume

larutan

Cara membaca

meniskus dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengambil

larutan

Cara mengambil

larutan dengan tepat

Pipet tetes Menggunakan

pipet tetes

Mengeluarkan

larutan

Cara mengeluarkan

larutan dengan tepat

Tabung

reaksi,

pembakar

spirtus

Pemanasan

larutan

Menyalakan dan

memadamkan

pembakar spirtus

Cara menyalakan dan

memadamkan

pembakar spitus

dengan tepat

Page 143: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

129

Alat

Laboratorium

Teknik

Laboratorium

Sub Teknik

Laboratorium

Butir Indikator

Pemanasan

menggunakan

tabung reaksi

Cara memanaskan

tabung reaksi dengan

benar

Termometer Mengukur

suhu

Menggunakan

thermometer

Cara mengukur suhu

dengan thermometer

secara tepat

Neraca Menimbang

Membersihkan

dan

menyetimbangkan

neraca

Cara membersihkan

piringan neraca dan

menyetimbangkan

neraca dengan tepat

Menimbang alas Cara menimbang alas

dengan tepat

Menimbang

massa zat

Cara menimbang

massa zat dengan tepat

Page 144: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

130

Lampiran 4

LEMBAR OBSERVASI SISWA

NAMA :

No. Absen :

KELAS :

Petunjuk pengisian !

Berilah tanda Checklist (√) pada kolom skor (0, 1, 2, 3, 4) dengan indikator sebagai berikut :

0 : jika tidak ada indikator tersebut terpenuhi 3 : jika 3 indikator tersebut terpenuhi

1 : jika 1 indikator tersebut terpenuhi 4 : jika 4 indikator yang terpenuhi

2 : jika 2 indikator tersebut terpenuhi

Tabel 1.1 Tabel menggunakan mikroskop

Menggunakan Mikroskop

No Sub Teknik

Laboratorium

Aspek Penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Membawa dan

meletakkan

mikroskop

1. Membawa mikroskop dengan

tangan kanan memegang bagian

lengan mikroskop

2. Tangan kiri memegang bagian

kaki mikroskop

3. Mikroskop berada di hadapan

orang yang membawa

4. Mikroskop diletakkan di tempat

yang datar, kering, terang, dan

tidak licin.

2. Mendapatkan titik

fokus

1. Mengatur kondensor, diafragma

atau cermin jika tidak ada

2. Memutar pemutar kasar melalui

lensa okuler

3. Memutar pemutar halus untuk

memperoleh bayangan yang jelas

Page 145: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

131

Menggunakan Mikroskop

No Sub Teknik

Laboratorium

Aspek Penilaian Skor

0 1 2 3 4

4. Melihat dengan mikroskop

dengan kedua mata terbuka

3. Menggunakan

perbesaran lensa

objektif beragam

(10x dan 40x)

1. Memutar revolver

2. Memutar revolver sesuai dengan

lensa objektif yang akan

digunakan hingga berbunyi “klik”

3. Memutar pemutar kasar melalui

lensa okuler untuk mendapatkan

bayangan

4. Memutar pemutar halus untuk

memperjelas bayangan

Tabel 1.2 Tabel menggunakan pipet

Menggunakan Pipet

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Mengambil dan

mengeluarkan

larutan

menggunakan

pipet tetes

1. Memegang karet hisap

menggunakan ibu jari dan jari

telunjuk

2. Masukkan dalam larutan dengan

posisi ditegakkan

3. Setelah larutan terisi, ibu jari dan

jari telunjuk tidak menekan karet

hisap

4. Memasukkan dalam wadah lain

dan menekan karet hisap dengan

posisi pipet ditegakkan

Tabel 1.3 Tabel menggunakan neraca

Menggunakan Neraca

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Membersihkan

neraca

1. Membersihkan piringan neraca

sebelum menimbang

Page 146: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

132

Menggunakan Neraca

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

2. Membersihkan massa beban

sebelum menimbang

3. Membersihkan piringan neraca

setelah menimbang

4. Membersihkan massa beban

setelah menimbang

2. Menyetimbangkan

neraca dan

menimbang massa

dengan tepat

1. Memutar pemutar halus pada

neraca

2. Posisi garis harus sejajar dengan

angka nol

3. Menggunakan kaca arloji untuk

menimbang

4. Menimbang hingga ditandai garis

penunjuk sejajar dengan angka nol

3. Mengambil dan

menimbang zat

1. Mengambil zat dengan spatula

2. Meletakkan zat pada alas zat

dengan tidak berceceran

3. Menimbang dengan

menggerakkan anak beban

menggunakan ujung spatula/alat

lain

4. Menimbang hingga posisi garis

penunjuk pada lengan neraca

sejajar dengan angka nol

Tabel 1.4 Tabel pemanasan larutan

Pemanasan Larutan

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Pemanasan

menggunakan

tabung reaksi

1. Menjepit tabung reaksi dengan

penjepit kayu

2. Posisi tabung reaksi di atas nyala

api serta dimiringkan

3. Mulut tabung reaksi tidak

diarahkan ke orang lain

4. Menggoyangkan tabung reaksi

secara konstan

Page 147: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

133

Pemanasan Larutan

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

2. Memadamkan

pembakar spiritus

1. Tidak meniup pembakar spiritus

2. Menutup pembakar spiritus dari

arah samping

3. Menutup pembakar spiritus tidak

didekat benda yang mudah

terbakar

4. Menutup pembakar spiritus

dengan penutup pembakar spiritus

Tabel 1.5 Tabel menggunakan termometer

Menggunakan Termometer

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Menggunakan

Termometer

1. Termometer digantungkan pada

statif

2. Termometer tercelup ke dalam

cairan

3. Termometer tidak menempel pada

dinding tabung reaksi

4. Siswa melihat skala sejajar dengan

mata

Tabel 1.6 Tabel menggunakan gelas ukur

Menggunakan Gelas Ukur

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

1. Menuang larutan

dan Membaca

meniskus

1. Cairan dari wadah lain

dituangkan ke gelas ukur dengan

bantuan batang pengaduk

2. Ujung batang pengaduk

ditempelkan pada lekukan di bibir

gelas ukur

3. Meniskus yang cekung hendaknya

dibaca pada bagian terendah,

Page 148: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

134

Menggunakan Gelas Ukur

No

Sub Teknik

Laboratorium

Aspek penilaian Skor

0 1 2 3 4

meniscus yang cembung dibaca

pada bagian tertinggi

4. Arah penglihatan dari mata harus

horizontal

Tangerang Selatan,.…….2019

Observer

(……………………….)

Page 149: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

135

Lampiran 5

Page 150: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

136

Page 151: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

137

Page 152: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

138

Page 153: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

139

Page 154: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

140

Page 155: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

141

Page 156: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

142

Page 157: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

143

Page 158: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

144

Lampiran 6

DATA HASIL OBSERVASI

A. SMAN X

No Nama Mikroskop Gelas ukur Pipet tetes Pemanasan Termometer Neraca

Jumlah 1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. Aldo 4 4 4 3 4 2 4 3 2 2 4 3 39

2. Daniel 4 4 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 38

3. Ghiifari 4 4 3 3 4 3 4 2 1 3 4 3 38

4. Randhitya 4 4 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 37

5. M. Rafli 4 4 4 3 3 2 4 2 2 4 1 2 35

6. Prevanka 3 4 3 4 3 3 4 2 3 2 2 2 35

7. Ruth 4 4 4 2 4 2 4 2 0 2 4 3 35

8. Garwita 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 3 3 34

9. Rafi 4 4 3 2 3 3 4 3 2 2 1 2 33

10. Farid 4 4 4 3 4 2 4 2 3 2 0 1 33

11. Fathoni 4 4 3 2 3 2 4 2 3 3 1 2 33

12. Luthfi 2 4 4 2 4 2 3 3 2 2 2 3 33

13. M. imam 4 3 2 3 4 3 4 3 2 1 2 2 33

14. Ihsan 4 3 4 2 3 2 4 3 3 2 1 1 32

15. Natasya 3 3 3 3 4 2 4 2 3 1 2 2 32

16. Rafi 4 4 3 4 3 2 4 2 2 2 1 1 32

17. Ryan 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 1 1 32

18. Valerie 4 4 4 2 3 3 4 2 3 1 0 2 32

19. Beby 4 3 3 3 3 3 3 2 3 1 1 2 31

Page 159: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

145

20. Komang 4 2 2 3 3 3 4 2 2 3 1 2 31

21. Oktaviani 2 4 3 3 3 3 4 2 2 2 1 2 31

22. Amanda 4 4 3 2 2 3 4 2 2 1 1 2 30

23. Afriza 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 0 1 30

24 Clara 4 4 4 2 3 2 3 2 2 1 1 2 30

25. Rosa 4 4 3 3 2 3 3 1 2 2 1 2 30

26. Astrid 4 4 3 2 3 3 3 2 2 1 1 1 29

27. Dela 4 3 3 2 2 3 4 2 2 1 1 2 29

28. Juenitya 3 4 4 2 3 2 4 2 2 2 0 1 29

29. Najya 4 3 3 3 3 3 4 2 2 1 0 1 29

30. Salsabila 3 3 3 3 4 3 4 2 2 1 0 1 29

31. Nabila 4 3 3 2 2 3 3 1 3 1 1 2 28

32. Apriliawati 4 2 3 3 2 3 4 2 2 1 0 1 27

33. Hero 4 3 2 2 3 2 4 2 0 1 2 2 27

34. Sausan 4 3 2 2 3 3 3 2 2 1 0 1 26

35. Gusti 4 2 2 2 3 2 4 2 2 1 0 1 25

36. Okvi 4 1 2 3 2 3 3 1 2 1 1 2 25

37. Farras 3 3 1 2 2 3 3 2 2 2 0 1 24

38. Silviana 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 0 1 24

JUMLAH 142 129 115 96 114 99 142 79 81 68 47 68 1180

%PER POIN 93 85 76 63 75 65 93 52 53 45 31 45 776

%PER INDIKATOR 85 63 70 73 53 40 776

Page 160: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

146

B. SMAN Y

No Nama Mikroskop

Gelas ukur

Pipet tetes

Pemanasan Termometer Neraca Jumlah

1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. Hafidz 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 38

2. Prameswari 4 3 3 2 3 3 4 2 3 3 4 3 37

3. Siti Abidiya 4 4 2 2 2 2 2 2 2 3 4 3 32

4. Aryo Bimo 4 3 3 3 4 3 2 2 2 2 2 2 32

5. Bagus 4 2 3 3 3 4 2 2 3 2 3 1 32

6. Indah 4 3 2 2 4 3 4 2 2 2 2 2 32

7. Nova 4 2 3 2 4 3 4 2 2 2 2 2 32

8. Adhie 3 3 3 2 4 3 4 2 1 2 3 2 32

9. Anindita 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 31

10. Layla 4 3 2 2 3 3 4 2 2 1 2 3 31

11. Amelia 4 4 3 1 3 3 4 1 1 1 3 3 31

12. Arief Rahman 4 3 3 1 3 3 3 0 3 2 3 3 31

13. Dhea 4 4 3 2 3 2 2 2 2 1 3 3 31

14. M Rizky 4 3 3 2 2 2 4 1 3 3 2 2 31

15. Adnindita 4 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 2 30

16. Goeneari 4 3 2 2 3 3 2 1 3 3 2 2 30

17. Evihana 4 2 3 2 3 3 2 2 2 3 2 1 29

18. Selfia 4 4 1 2 4 3 3 1 2 2 2 1 29

19. Ahmad Fatrijan 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 28

20. Arini 4 3 3 1 2 3 3 1 2 2 2 2 28

21. Asifah 3 3 3 2 3 3 1 2 2 1 3 2 28

22. Ananda 3 3 2 0 4 4 2 1 2 2 3 2 28

23. Antonius 4 3 3 2 2 2 3 1 1 1 3 2 27

Page 161: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

147

24. Nicodemus 4 3 2 1 3 2 3 1 2 1 2 1 25

25. Gusti 4 3 3 1 3 2 0 0 4 1 2 1 24

26. Putri Ayu 4 3 2 1 2 2 2 1 2 0 3 2 24

27. Abyan 2 3 3 2 2 2 0 1 3 2 1 2 23

28. Afifah 3 2 0 3 3 3 1 2 1 0 3 2 23

29. Putri 4 3 2 2 1 2 1 1 2 1 3 1 23

30. Della 4 2 0 1 3 2 2 1 2 0 2 1 20

31. Rindra 4 3 1 1 3 1 1 2 1 0 2 1 20

32. Aisyah 4 2 0 1 3 2 2 1 2 0 1 1 19

33. Fatima 4 2 0 2 1 1 2 0 2 1 2 1 18

34. Raihan 4 2 0 1 2 1 3 2 1 0 1 1 18

JUMLAH 128 100 74 60 96 85 83 50 72 53 82 64 947

%PER POIN 94 74 54 44 71 63 61 37 53 39 60 47 696

%PER INDIKATOR 74 44 67 49 53 49

Page 162: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

148

C. SMAN Z

No Nama Mikroskop Gelas ukur

Pipet tetes

Pemanasan

Termometer Neraca Jumlah

1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. Naufal 4 3 3 2 3 4 4 3 2 2 1 2 33

2. Putra Kusuma 4 3 2 2 4 4 4 2 3 2 0 2 32

3. Raihan 4 2 3 2 4 3 4 3 2 1 1 2 31

4. Axel 3 3 3 1 4 3 4 2 2 2 1 2 30

5. Azmi 4 4 4 2 4 4 2 1 3 0 0 2 30

6. Jelisa 4 4 3 2 3 4 4 1 2 2 0 1 30

7. Kayla 4 3 3 0 3 4 4 2 2 2 1 2 30

8. M. Julian 4 3 4 2 3 4 4 3 0 2 0 1 30

9. Natasya 4 3 2 2 4 4 4 2 2 0 1 2 30

10. Qamarina 4 4 3 2 4 3 4 3 2 0 0 1 30

11. Veronica 4 4 2 2 4 4 3 2 2 0 1 2 30

12. Zalfa 3 3 3 3 4 4 3 1 1 2 1 2 30

13. Ayu Aprilia 4 4 3 3 3 4 3 2 2 0 0 1 29

14. Beatrice 4 3 3 3 3 4 3 2 3 0 0 1 29

15. Fridya 4 3 2 2 3 2 4 2 2 2 1 2 29

16. Salsabila 3 3 3 1 3 4 4 1 3 1 1 2 29

17. Dinda 4 3 2 3 3 1 4 2 2 1 1 2 28

18. Rahma 4 3 4 0 3 3 4 1 1 2 1 2 28

19. Amelia 4 2 3 2 3 4 1 1 2 2 1 2 27

20. Deffin 4 2 3 2 4 3 4 2 1 1 0 1 27

21. M. Adam 3 3 2 2 4 4 4 2 2 0 0 1 27

22. Tika 4 3 3 3 3 4 4 1 1 0 0 1 27

23. Ahmad 4 2 2 2 4 3 4 2 1 0 0 2 26

Page 163: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

149

24. Annisha 3 4 3 1 4 4 2 2 2 0 0 1 26

25. Fira 3 2 3 2 3 4 3 2 0 2 0 2 26

26. Mufid 4 2 2 2 4 3 2 2 2 2 0 1 26

27. Gardena 4 4 3 2 3 4 2 1 1 0 0 1 25

28. Ghozan 4 2 2 2 4 4 2 2 2 0 0 1 25

29. Jumara 4 3 0 0 3 1 4 2 2 0 0 1 20

30. Aulia 2 2 2 2 3 4 4 3 0 0 0 1 23

31. Bayu Agung 3 3 2 0 3 3 3 2 1 2 0 1 23

32. Abdul 3 3 2 2 3 4 3 2 0 0 0 1 23

33. Mulia 4 3 3 0 2 4 4 1 0 0 0 1 22

JUMLAH 122 98 87 58 112 116 112 62 53 30 12 49 911

%PER POIN 92 74 66 44 85 88 85 85 40 23 9 37 690

%PER INDIKATOR 78 44 86 85 40 23

Page 164: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

150

Lampiran 7

Hasil Nilai Koefisiensi Kesepakatan Antar Pengamat

A. SMAN X

No Responden Nilai KK Kategori

1. X1 1 Semua sepakat

2. X2 1 Semua sepakat

3. X3 0,9 Hampir semua sepakat

4. X4 0,9 Hampir semua sepakat

5. X5 1 Semua sepakat

6 X6 1 Semua sepakat

7. X7 1 Semua sepakat

8. X8 1 Semua sepakat

9. X9 1 Semua sepakat

10. X10 1 Semua sepakat

11. X11 1 Semua sepakat

12. X12 1 Semua sepakat

13. X13 1 Semua sepakat

14. X14 1 Semua sepakat

15. X15 1 Semua sepakat

16. X16 1 Semua sepakat

17. X17 1 Semua sepakat

18. X18 1 Semua sepakat

19. X19 1 Semua sepakat

20. X20 0,8 Hampir semua sepakat

21. X21 1 Semua sepakat

22. X22 1 Semua sepakat

23. X23 1 Semua sepakat

24. X24 1 Semua sepakat

Page 165: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

151

25. X25 1 Semua sepakat

26. X26 1 Semua sepakat

27. X27 1 Semua sepakat

28. X28 0,9 Hampir semua sepakat

29 X29 1 Semua sepakat

30. X30 1 Semua sepakat

31. X31 1 Semua sepakat

32. X32 1 Semua sepakat

33. X33 1 Semua sepakat

34. X34 1 Semua sepakat

35. X35 0,8 Hampir semua sepakat

36. X36 1 Semua sepakat

37. X37 1 Semua sepakat

38. X38 1 Semua sepakat

Page 166: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

152

B. SMAN Y

No Responden Nilai KK Kategori

1. Y1 0,9 Hampir semua sepakat

2. Y2 1 Semua sepakat

3. Y3 1 Semua sepakat

4. Y4 1 Semua sepakat

5. Y5 1 Semua sepakat

6 Y6 1 Semua sepakat

7. Y7 1 Semua sepakat

8. Y8 1 Semua sepakat

9. Y9 1 Semua sepakat

10. Y10 0,8 Hampir semua sepakat

11. Y11 1 Semua sepakat

12. Y12 1 Semua sepakat

13. Y13 1 Semua sepakat

14. Y14 1 Semua sepakat

15. Y15 0,9 Hampir semua sepakat

16. Y16 1 Semua sepakat

17. Y17 1 Semua sepakat

18. Y18 1 Semua sepakat

19. Y19 1 Semua sepakat

20. Y20 0,8 Hampir semua sepakat

21. Y21 1 Semua sepakat

22. Y22 1 Semua sepakat

23. Y23 1 Semua sepakat

24. Y24 1 Semua sepakat

25. Y25 1 Semua sepakat

Page 167: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

153

26. Y26 0,9 Hampir semua sepakat

27. Y27 1 Semua sepakat

28. Y28 0,9 Hampir semua sepakat

29 Y29 1 Semua sepakat

30. Y30 1 Semua sepakat

31. Y31 1 Semua sepakat

32. Y32 0,9 Hampir semua sepakat

33. Y33 1 Semua sepakat

34 Y34 1 Semua sepakat

Page 168: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

154

C. SMAN Z

No Responden Nilai KK Kategori

1. Z1 0,8 Hampir semua sepakat

2. Z2 0,8 Hampir semua sepakat

3. Z3 1 Semua sepakat

4. Z4 1 Semua sepakat

5. Z5 1 Semua sepakat

6 Z6 1 Semua sepakat

7. Z7 0,9 Hampir semua sepakat

8. Z8 1 Semua sepakat

9. Z9 1 Semua sepakat

10. Z10 1 Semua sepakat

11. Z11 0,9 Hampir semua sepakat

12. Z12 1 Semua sepakat

13. Z13 1 Semua sepakat

14. Z14 1 Semua sepakat

15. Z15 0,9 Hampir semua sepakat

16. Z16 1 Semua sepakat

17. Z17 1 Semua sepakat

18. Z18 0,9 Hampir semua sepakat

19. Z19 1 Semua sepakat

20. Z20 1 Semua sepakat

21. Z21 1 Semua sepakat

22. Z22 0,8 Hampir semua sepakat

23. Z23 1 Semua sepakat

24. Z24 1 Semua sepakat

25. Z25 1 Semua sepakat

Page 169: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

155

26. Z26 1 Semua sepakat

27. Z27 1 Semua sepakat

28. Z28 0,8 Hampir semua sepakat

29 Z29 1 Semua sepakat

30. Z30 1 Semua sepakat

31. Z31 1 Semua sepakat

32. Z32 0,9 Hampir semua sepakat

33. Z33 1 Semua sepakat

Page 170: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

156

Lampiran 8

ANGKET SISWA

Nama :

No. Absen :

Kelas :

Petunjuk pengisian !

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, anda diminta untuk mengisi angket. Berikut

adalah beberapa penyataan mengenai keterampilan dasar laboratorium. Berilah tanda centang

(√) pada kolom Ya atau Tidak pada setiap indikator di bawah ini sesuai dengan yang anda

lakukan pada saat anda praktikum !

No Teknik Laboratorium Aspek yang dinilai Ya Tidak

1. Menggunakan

Mikroskop

1. Membawa dan Meletakkan Mikroskop :

a. Saya membawa mikroskop dengan

kedua tangan

b. Saya membawa mikroskop dengan

tangan yang lebih kuat memegang

bagian lengan mikroskop

c. Saya membawa mikroskop dengan

tangan yang lemah menyangga bagian

kaki mikroskop

d. Saya membawa mikroskop dengan

posisi sejajar dengan dada

e. Saya selalu membawa mikroskop

dengan benar walaupun tidak ada guru

atau laboran

f. Saya setuju bahwa tempat peletakan

mikroskop di tempat yang miring,

basah, dan licin

g. Saya meletakkan mikroskop di tempat

yang miring, basah dan licin

2. Mendapatkan titik fokus terhadap objek :

a. Saya mengatur cermin untuk

mendapatkan pencahayaan yang kuat

b. Saya meletakkan dan menjepit preparat

pada menja benda

Page 171: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

157

No Teknik Laboratorium Aspek yang dinilai Ya Tidak

c. Saya setuju bahwa memutar pemutar

kasar secara lambat berfungsi untuk

mendapatkan bayangan objek yang

jelas

d. Saya memutar pemutar kasar dengan

cepat dan posisi mata tidak pada di lensa

okuler

e. Saya setuju bahwa memutar pemutar

halus secara lambat berfungsi untuk

memperjelas bayangan objek

f. Saya memutar pemutar halus secara

perlahan dengan posisi mata pada lensa

okuler untuk memperoleh bayangan

yang jelas

g. Saya melihat objek yang diamati

dengan jelas

3. Menggunakan perbesaran lensa objektif beragam :

a. Saya menaikkan pemutar kasar sebelum

mengganti lensa objektif

b. Saya memutar revolver dengan

memegang lensa objektif

c. Saya memutar revolver hingga berbunyi

“klik”

d. Saya mendapatkan objek pada

perbesaran beragam

2. Mengukur larutan Menuang larutan dan membaca meniskus :

a. Saya menuang cairan ke gelas ukur

secara langsung atau menggunakan

corong

b. Saya menuangkan cairan secara

langsung dengan lekukan bibir gelas

beker ke bagian datar pada gelas beker

ke bagian datar pada gelas ukur, atau

menempelkan lekukan bibir gelas beker

pada dinding corong

c. Saya setuju untuk membaca meniskus

pada aquades dilihat dari cekungan atas

d. Saya membaca meniskus cekung pada

bagian tertinggi, meniskus yang

cembung dibaca pada bagian terendah

Page 172: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

158

No Teknik Laboratorium Aspek yang dinilai Ya Tidak

e. Saya melihat skala dari mata secara

horizontal (tidak dari atas atau dari

bawah)

3. Menggunakan pipet 1. Mengambil larutan :

a. Saya memegang karet hisap

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

ketika memasukkan pipet ke dalam

larutan

b. Saya memasukkan pipet ke dalam

larutan dengan posisi pipet ditegakkan

c. Saya setuju bahwa tetap menekan karet

hisap ketika mengambil larutan

d. Saya mengangkat pipet tetes dari

larutan

2. Mengeluarkan larutan

a. Saya memasukkan pipet tetes ke dalam

tabung reaksi dalam posisi ditegakkan

b. Saya menempelkan pipet tetes ke dasar

tabung reaksi

c. Saya menekan karet hisap

menggunakan ibu jari dan jari telunjuk

secara perlahan

d. Saya setuju bahwa mengeluarkan

larutan menggunakan pipet tetes dengan

menghitung jumlah larutam

4. Pemanasan larutan 1. Menyalakan pembakar spirtus dan memadamkan

pembakar spirtus :

a. Saya membuka tutup pembakar spirtus

sebelum memanaskan

b. Saya menyalakan pembakar spirtus

dengan pemantik api

c. Saya meniup pembakar spirtus

d. Saya setuju bahwa menutup pembakar

spirtus menggunakan tutup pembakar

spirtus dari arah atas

2. Pemanasan menggunakan tabung reaksi :

a. Saya menjepit tabung reaksi

menggunakan penjepit kayu

b. Saya menegakkan tabung reaksi di atas

nyala api

Page 173: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

159

No Teknik Laboratorium Aspek yang dinilai Ya Tidak

c. Saya setuju bahwa tidak mengarahkan

ke diri sendiri dan orang lain saat

dipanaskan

d. Saya tidak menggoyangkan tabung

reaksi saat pemanasan

5. Mengukur suhu Menggunakan termometer

a. Saya memegang tali atau karet yang

diapasang di pangkal thermometer

b. Saya memasukkan termometer ke

dalam larutan yang akan diukur

c. Saya setuju bahwa ujung termometer

ditempelkan pada dinding tabung

reaksi atau dasar tabung reaksi

d. Saya melihat skala termometer sejajar

dengan mata

6. Menimbang 1. Membersihkan neraca :

a. Saya tidak membersihkan piringan

neraca sebelum menimbang

b. Saya setuju bahwa memposisikan

beban pada titik nol

c. Saya tidak memutar knop pada neraca

d. Saya memposisikan garis sejajar

dengan nol

2. Menyetimbangkan neraca dan menggunakan alas saat

menimbang :

a. Saya menggunakan kaca arloji sebagai

alas untuk menimbang

b. Saya menggeser beban dan meletakkan

beban pada lekukan beban yang sesuai

c. Saya setuju bahwa menggeser beban

terbesar ke terkecil

d. Saya mencatat massa kaca arloji

3. Mengambil dan menimbang zat :

a. Saya menggunakan spatula untuk

mengambil zat

b. Saya meletakkan zat pada alas zat

dengan berceceran

c. Saya menggeser beban dengan tangan

d. Saya setuju bahwa massa zat

didapatkan dengan mengurangi massa

akhir dengan massa alas

Page 174: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

160

Lampiran 9

Page 175: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

161

Page 176: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

162

Page 177: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

163

Page 178: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

164

Lampiran 10

Hasil Data Angket

A. SMAN X

No Nama

Menggunakan

Mikroskop

Menggunak

an Gelas

Ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Memanaskan

Larutan

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. M. imam 4 6 4 5 4 4 3 4 4 2 4 3

2. Hero 3 6 3 3 4 2 3 3 3 3 4 3

3. Randitya 4 7 2 5 3 2 3 3 3 3 2 4

4. Daniel 4 7 1 5 4 3 2 4 3 3 4 3

5. Ghifari 4 7 4 4 3 3 3 2 2 2 4 3

6. M. Rafli 4 6 3 5 3 2 3 3 2 2 2 3

7. Farras 1 3 1 2 3 1 2 4 3 4 1 3

8. Komang 3 4 1 4 3 4 3 3 2 4 2 4

9. Prevanka 3 7 2 4 2 3 3 3 2 3 4 4

10. Garwita 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3

11. Rafi 3 6 2 5 3 1 3 4 2 2 4 3

12. Oktaviani 3 6 4 5 3 3 3 4 4 2 2 3

Page 179: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

165

13. Amanda 3 6 2 4 3 2 3 4 2 2 2 3

14. Nabila 5 6 3 4 1 1 2 2 2 4 3 3

15. Rafi 5 6 4 5 4 4 3 2 4 3 3 4

16. Ryan 5 6 4 5 3 3 2 4 3 3 2 3

17. Aldo 4 5 4 5 4 3 3 3 2 3 4 3

18. Dela 4 6 3 2 3 3 3 4 1 3 2 3

19. Astrid 3 4 2 5 2 2 3 3 3 4 3 2

20. Luthfi 2 6 2 5 4 3 3 4 3 3 4 3

21. Ihsan 5 6 4 4 3 3 3 2 4 2 2 3

22. Fathoni 5 6 3 5 4 3 3 4 4 3 4 4

23. Beby 5 6 3 4 4 3 4 4 3 2 3 2

24. Valerie 4 6 3 5 3 3 3 4 4 3 0 4

25. Clara 5 6 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3

26. Rosa 4 6 3 4 2 3 3 4 3 3 3 2

27. Okvi 3 3 1 3 4 3 2 4 4 3 1 3

28. Farid 5 6 4 3 2 2 3 4 3 3 1 4

29. Ruth 4 4 3 5 2 2 3 3 3 3 4 3

30. Natasya 4 5 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3

31. Susan 4 5 3 4 2 2 3 4 4 2 1 3

32. Afriza 3 6 3 4 2 1 3 4 2 3 3 3

Page 180: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

166

33. Salsabila 2 4 2 5 4 3 3 3 4 4 3 2

34. Najya 4 5 2 4 3 2 3 4 3 3 2 2

35. Apriliawa

ti

4 5 3 4 3 3 3 4 4 3 2 3

36. Gusti 3 6 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4

37. Silviana 3 5 0 4 3 3 3 4 2 4 3 4

38. Juenitya 4 1 3 3 3 3 3 4 2 4 3 4

Jumlah 143 204 103 156 117 100 110 135 111 113 99 119

%per Sub

Teknik

Laboratorium

54 77 68 82 77 66 72 89 73 74 65 78

%per Teknik

Laboratorium

66 82 71 81 73 73

Page 181: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

167

B. SMAN Y

No Nama

Menggunakan

Mikroskop

Menggunak

an Gelas

Ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Memanaskan

Larutan

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. Prameswa

ri

5 6 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3

2. Siti

Abidiya

5 6 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2

3. Nova 4 6 3 4 3 2 3 3 3 2 2 1

4. Selfia 5 7 3 3 3 1 2 4 2 3 3 2

5. Raihan 4 6 3 3 4 3 3 4 3 3 1 2

6. Rindra 3 6 3 4 4 3 3 4 3 3 1 2

7. Aryo

Bimo

3 6 3 5 3 4 3 4 3 3 1 3

8. Bagus 4 6 3 4 4 3 3 4 3 3 1 3

9. Amelia 4 4 3 3 3 2 4 3 4 3 3 3

10. Antonius 4 4 3 5 3 3 4 4 4 3 3 2

11. Asifah 4 5 3 5 0 4 3 2 4 3 3 3

12. Anindya 3 5 4 5 1 4 3 4 4 3 4 3

Page 182: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

168

13. Layla 3 5 4 5 0 4 3 2 4 3 3 3

14. Indah 4 5 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3

15. Putri 5 5 3 4 4 3 3 4 4 2 4 2

16. Puri Ayu 5 5 2 4 4 4 3 3 4 3 4 2

17. Fatima 5 5 3 3 2 1 3 3 4 2 3 2

18. Evihana 5 4 1 5 2 3 2 3 4 3 4 2

19. Dhea 5 5 3 3 3 1 3 4 2 2 3 2

20. Goeneari 3 6 3 2 4 3 4 4 4 2 3 2

21. Adhie 5 6 3 5 2 2 2 3 4 2 4 3

22. Arief

Rahman

4 7 2 4 3 3 3 3 4 3 1 0

23. Arini 5 6 4 3 3 3 2 4 4 4 3 4

24. Ahmad

Fatrijan

5 5 2 4 3 3 3 4 4 3 3 3

25. Nicodemu

s

4 6 3 5 4 3 2 3 3 2 3 2

26. M Rizky 4 6 2 4 4 3 3 4 4 3 3 2

27. Hafidz 3 6 3 4 4 3 3 4 3 3 1 3

28. Gusti 5 6 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2

29. Aisyah 3 6 3 5 4 3 2 3 3 2 3 2

Page 183: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

169

30. Della 3 6 2 4 4 2 2 3 2 3 4 4

31. Abyan 2 6 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3

32. Ananda 3 6 3 4 3 3 4 4 4 2 4 2

33. Adnindita 5 6 1 4 4 3 4 4 4 3 4 1

34. Afifah 5 6 4 5 3 2 4 3 3 2 4 2

Jumlah 139 191 97 136 105 92 97 119 114 93 99 83

%per Sub

Teknik

Laboratorium

58 80 57 80 77 68 71 88 84 68 73 61

%per Teknik

Laboratorium

65 80 72 79 84 67

Page 184: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

170

C. SMAN Z

No Nama

Menggunakan

Mikroskop

Menggunak

an Gelas

Ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Memanaskan

Larutan

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 1 1 2 1 2 1 1 2 3

1. Salsabila 4 6 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4

2. Naufal 5 6 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3

3. Raihan 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4

4. Natasya 5 6 4 2 4 3 3 4 4 3 3 3

5. Veronica 5 6 4 4 3 2 3 3 4 3 4 3

6. Putra

Kusuma

5 6 4 5 4 3 3 2 4 3 4 3

7. Qamarina 5 6 3 4 3 3 3 4 3 4 1 3

8. Fridya 4 5 3 2 2 3 2 4 1 2 3 2

9. Dinda 5 5 3 2 3 2 2 4 2 2 2 2

10. Kayla 5 5 1 3 4 2 2 4 3 4 2 2

11. Jumara 5 6 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3

12. Tika 5 6 2 4 4 3 3 4 4 2 2 4

13. Zalfa 2 5 2 5 3 2 3 4 3 2 2 2

14. Rahma 4 6 4 1 3 3 3 3 2 2 3 3

Page 185: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

171

15. M. Julian 4 6 3 5 2 2 3 4 2 2 2 3

16. Mufid 4 6 3 5 3 2 4 4 2 2 1 2

17. Ghozan 4 4 2 5 3 3 4 4 4 3 2 2

18. Mulia 5 5 3 1 4 3 3 4 3 3 1 3

19. Jelisa 5 6 4 5 2 1 2 4 2 4 1 3

20. Gardena 5 6 0 4 4 3 3 4 4 3 1 2

21. Fira 4 6 3 4 3 2 4 4 3 1 2 2

22. M. Adam 5 6 2 5 4 1 2 4 4 4 2 4

23. Amelia 5 5 3 4 4 3 2 4 3 3 2 3

24. Azmi 5 5 3 5 4 3 3 4 3 3 3 2

25. Aulia 3 5 0 2 4 3 3 4 3 1 2 3

26. Ahmad 4 5 3 4 4 3 3 4 3 2 3 3

27. Deffin 5 5 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3

28. Axel 3 6 2 3 4 3 2 4 2 4 2 3

29. Annisha 3 6 2 2 3 2 4 4 4 2 2 3

30. Bayu

Agung

3 5 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3

31. Beatrice 5 5 2 2 3 2 1 4 2 2 2 2

32. Ayu

Aprilia

5 6 1 2 3 2 1 4 3 2 2 2

Page 186: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

172

33. Abdul 3 4 2 3 4 3 2 4 2 4 2 3

Jumlah 143 181 85 114 111 85 90 127 98 90 76 92

%per Sub

Teknik

Laboratorium

62 78 64 69 67 52 55 77 59 55 46 56

%per Teknik

Laboratorium

68 69 59 66 59 52

Page 187: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

173

Lampiran 11

KISI-KISI WAWANCARA

Jenis Pertanyaan Pertanyaan

How Selama kelas 1-3 sudah berapa kali anda

praktikum?

What Judul praktikum apa saja yang sudah

anda praktikumkan?

What Pada materi apa saja anda melakukan

praktikum?

What Alat laboratorium apa saja yang sudah

pernah anda pakai saat melakukan

praktikum?

How Bagaimanakah instruksi yang diberikan

oleh guru sebelum melakukan

praktikum?

What Kesulitan apa saja yang anda hadapi

saat melakukan praktikum?

Kisi-kisi Wawancara Penggunaan Alat

Jenis Keterampilan Pertanyaan

Menggunakan Mikroskop

Bagaimana cara membawa mikroskop

yang benar?

Dimanakah mikroskop diletakkan untuk

melakukan pengamatan?

Bagaimana langkah yang benar ketika

menggunakan mikroskop?

Apa yang dimaksud dengan perbesaran

minimum dan perbesaran optimum?

Objek apa yang terlihat ketika

menggunakan mikroskop?

Menggunakan Gelas Ukur

Saat menuangkan larutan ke gelas ukur,

alat apakah yang kamu gunakan?

Saat menghitung volume larutan

meniskus mana yang seharusnya dilihat?

Apakah kamu mengangkat gelas ukur

ketika menghitung volume larutan?

Menggunakan pipet tetes Bagaimana cara kamu menggunakan

pipet tetes?

Page 188: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

174

Memanaskan Larutan

Bagaimana kamu memposisikan tabung

reaksi saat melakukan pemanasan?

Bagaimana cara kamu memadamkan

spirtus?

Menggunakan Termometer

Apakah fungsi dari thermometer?

Bagaimana cara yang tepat untuk

mengukur suhu larutan?

Menggunakan Neraca

Sebelum menggunakan neraca untuk

menimbang, hal apa yang seharusnmya

kamu lakukan?

Alat apa yang kamu gunakan untuk

menggeser beban pada neraca?

Bagaimana cara menentukan massa

yang sudah diukur di neraca?

Page 189: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

175

Lampiran 12

Data Hasil Wawancara

A. SMAN X

No Menggunakan Mikroskop

Menggunakan

gelas ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Menggunakan

Tabung

Rekasi

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 4 5 1 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3

1. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 0 4

2. 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 3 0 1

3. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 0 1

4. 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 2 0 1

5. 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 3 0 4

6. 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 0 0 4

7. 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 0 0 4

8. 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 3 4 2 0 0 4

9. 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 2 4 2 0 0 4

Jumlah 36 36 36 36 36 34 33 32 29 30 23 36 30 11 0 30

%per Sub

Teknik

Laboratorium

100 100 100 100 100 100 92 89 81 83 64 100 83 3 0 83

%per Teknik

Laboratorium

100 92 81 49 61 29

Page 190: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

176

B. SMAN Y

No Menggunakan Mikroskop

Menggunakan

gelas ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Menggunakan

Tabung

Rekasi

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 4 5 1 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3

1. 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 0 0 0

2. 3 3 3 4 4 4 0 4 4 0 2 4 4 2 0 0

3. 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 0 0

4. 1 3 4 4 4 3 0 4 3 0 0 4 4 2 0 0

5. 3 2 2 0 0 4 0 0 3 0 2 4 4 0 0 0

6. 4 4 4 0 4 4 0 4 4 0 2 4 2 2 0 4

7. 2 3 4 4 4 4 0 4 4 0 2 4 2 2 0 0

8. 2 4 4 0 4 4 0 1 3 0 2 4 2 2 0 0

9. 3 3 4 4 4 4 2 4 3 2 2 4 3 0 0 0

Jumlah 25 29 33 24 32 35 10 29 31 10 18 36 29 12 0 4

%per Sub

Teknik

Laboratorium

69 81 92 67 89 97 28 81 86 28 50 100 81 33 0 4

%per Teknik

Laboratorium

81 69 86 39 91 15

Page 191: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

177

C. SMAN Z

No Menggunakan Mikroskop

Menggunakan

gelas ukur

Menggunakan

Pipet Tetes

Menggunakan

Tabung

Rekasi

Menggunakan

Termometer

Menggunakan

Neraca

1 2 3 4 5 1 2 3 1 1 2 1 2 1 2 3

1. 3 4 3 0 4 4 0 4 0 4 2 4 4 3 0 4

2. 4 4 4 0 4 4 0 4 0 2 2 4 4 2 0 4

3. 2 2 2 0 0 4 4 0 4 4 2 4 4 1 0 4

4. 4 3 3 0 4 4 0 4 3 4 2 4 4 3 0 4

5. 4 4 4 0 4 4 0 4 3 4 2 4 4 1 0 4

6. 3 4 4 0 0 4 4 0 3 3 2 4 2 1 0 4

7. 3 4 4 0 0 4 0 0 3 2 2 4 4 1 0 4

8. 4 4 4 0 4 4 0 0 3 2 2 4 2 1 0 4

9. 4 4 4 0 4 4 0 0 3 2 2 4 2 1 0 4

Jumlah 31 33 32 0 24 36 8 16 22 27 18 36 30 14 0 36

%per Sub

Teknik

Laboratorium

86 92 89 0 67 100 22 44 61 75 50 100 83 39 0 100

%per Teknik

Laboratorium

89 5 61 36 92 46

Page 192: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

178

Lampiran 13

Lembar Validasi Observasi

Page 193: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

179

Page 194: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

180

Page 195: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

181

Lembar Validasi Angket

Page 196: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

182

Page 197: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

183

Page 198: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

184

Lampiran 14

Hasil Uji Korelasi Product Moment

Responden X1

Correlations

observasi angket wawancara

Spearman's rho observasi Correlation Coefficient 1,000 ,619* ,781**

Sig. (2-tailed) . ,032 ,003

N 12 12 12

angket Correlation Coefficient ,619* 1,000 ,610*

Sig. (2-tailed) ,032 . ,035

N 12 12 12

wawancara Correlation Coefficient ,781** ,610* 1,000

Sig. (2-tailed) ,003 ,035 .

N 12 12 12

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel tersebut didapatkan bahwa :

1. Hubungan antara hasil observasi dan angket adalah 0,619 maka hubungan kuat

2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara adalah 0,781 maka hubungan kuat

3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara adalah 0,610 maka hubungan kuat

4. Rata-rata indeks korelasi lembar penilaian kinerja, angket, dan wawancara adalah

0,67 maka hubungan kuat

Page 199: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

185

Responden Y1

Correlations

observasi angket wawancara

Spearman's rho observasi Correlation Coefficient 1,000 ,744** ,867**

Sig. (2-tailed) . ,006 ,000

N 12 12 12

angket Correlation Coefficient ,744** 1,000 ,891**

Sig. (2-tailed) ,006 . ,000

N 12 12 12

wawancara Correlation Coefficient ,867** ,891** 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 .

N 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel tersebut didapatkan bahwa :

1. Hubungan antara hasil observasi dan angket adalah 0,744 maka hubungan kuat

2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara adalah 0,867 maka hubungan

sangat kuat

3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara adalah 0,891 maka hubungan sangat

kuat

4. Rata-rata indeks korelasi lembar penilaian kinerja, angket, dan wawancara adalah

0,834 maka hubungannya sangat kuat

Page 200: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

186

Responden Z1

Correlations

Observasi Angket Wawancara

Spearman's rho Observasi Correlation Coefficient 1,000 ,710** ,755**

Sig. (2-tailed) . ,010 ,005

N 12 12 12

Angket Correlation Coefficient ,710** 1,000 ,638*

Sig. (2-tailed) ,010 . ,026

N 12 12 12

Wawancara Correlation Coefficient ,755** ,638* 1,000

Sig. (2-tailed) ,005 ,026 .

N 12 12 12

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Dari tabel tersebut didapatkan bahwa :

1. Hubungan antara hasil observasi dan angket adalah 0,710 maka hubungan kuat

2. Hubungan antara hasil observasi dan wawancara adalah 0,755 maka hubungan kuat

3. Hubungan antara hasil angket dan wawancara adalah 0,638 maka hubungan kuat

4. Rata-rata indeks korelasi lembar penilaian kinerja, angket, dan wawancara adalah

0,701 maka hubungannya kuat

Page 201: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

187

Lampiran 15

Page 202: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

188

Page 203: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

189

Page 204: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

190

Page 205: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

191

Page 206: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

192

Page 207: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

193

Page 208: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

194

Page 209: PROFIL KETERAMPILAN DASAR LABORATORIUM BIOLOGI …

195