profil kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian …eprints.ums.ac.id/60414/13/naskah...

32
PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : ARIF SANTOSO A 210 130 180 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

Upload: truongdien

Post on 10-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN

HARIAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 2

SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata

I pada Jurusan Akuntansi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

ARIF SANTOSO

A 210 130 180

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

i

PUBLIKASI ILMIAH

Page 3: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

ii

Page 4: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI
Page 5: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

1

PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN

HARIAN PADA KELAS XI DI SMA NEGERI SUKOHARJO TAHUN

AJARAN 2017/2018

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: kesiapan siswa dalam menghadapi

ulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI IPS

di SMA N 2 Sukoharjo Tahun ajaran 2017/2018.Jenis penelitian yang digunakan

adalah kualitatif. Desain penelitian ini hanya menggunakan observasi atau observasi

sebagai alat pengumpulan data utama dari obyek penelitian. Obyek dalam penelitian

ini adalah siswa kelas XI IPS di SMA N 2 Sukoharjo yang berjumlah 3 orang dan 1

guru. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara yang telah di uji

keabsahanya dan di dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah Data

Collection, Data Reduction, Data Display, dan Conclusi Drawing/Verification. Hasil

penelitian ini adalah: 1) Sebagian besar siswa belum siap pada aspek pengetahuan

dalam melaksanakan ulangan harian, dikarenakan siswa hanya siap ulangan ketika

diberitahukan terlebih dahulu dan tidak siap pada ulangan harian secara mendadak,

2) Kesiapan mental siswa dalam menghadapi ulangan harian dalam keadaan belum

siap secara mental, terlihat dari siswa yang masih sering tidak fokus dalam

mengerjakan ulangan ketika siswa memiliki masalah pribadi, masalah sosial, maupun

masalah kesehatan.3) Siswa kelas XI IPS memiliki pola belajar yang berbeda-beda

diantaranya belajar secara rutin, belajar ketika ada PR, belajar ketika akan ada

ulangan, ataupun tidak pernah belajar 4) Ada beberapa faktor – faktor yang

mempengaruhi kesiapan ulangan harian siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo

yaitu: a. Faktor pemahaman materi oleh siswa (pengetahuan). b. Faktor kondisi

mental siswa c. Faktor pola belajar siswa

Kata Kunci : kesiapan ulangan harian, pengetahuan, mental, dan pola belajar.

Abstract

The purpose of this research are: knowing the student’s readiness to face of

daily test and the factors that can affect the student’s readiness of class XI IPS in

SMA N 2 Sukoharjo on academic year of 2017/2018. The tipe of research used is

qualitative. The design of this study only use an observation or observation as

means of collecting the main data taken from the research’s object. The object

in this study is student of class XI IPS SMA N 2 Sukoharjo dan a teacher. The

data colection technique using valid interview result and documentation. The data

analysis used is data collection, data reduction, data display, and conclusi

drawing/verifcation. The research result are: 1) most of student doesn’t ready in

knowledge aspect to faced of the daily test, because students just ready for the test

when teacher announce it before and doesn’t ready on daily test suddenly 2) The

mental student’s readiness to faced of the daily test doesn’t ready, seen from

student’s already often

Page 6: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

2

do not focus on repetition when students have personal problems, social problems,

or health problems.3) Student of class XI IPS have differents learning patterns, there

are learning regulary, learning to do homework, learning to approach the daily test

and never learning. 4) There are affected factors of student’s readiness to faced the

daily test in class XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo are: a. Material understanding

factor of student (knowledge); b The mental condition of the students; d. Learning

pattern of students.

.

Key Words : Daily test readiness, Knowledge, Mental, and learning pattern.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan hak segala bangsa, sebagaimana dalam Undang-

Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat (1) setiap warga negara berhak mendapat

pendidikan. (2) setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dan pemerintah

wajib membiayainya. Hal ini sebagai jembatan setiap warga negara agar

memperoleh pendidikan yang layak. Dalam hal ini, pendidikan yang dimaksud

adalah pendidikan formal yang diselenggarakan di sekolah.

Sekolah merupakan salah satu sarana dalam pelaksanaan pendidikan.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 pasal 18 tentang pendidikan nasional,

sekolah adalah lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan formal

yang terdiri atas, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi.

Lembaga pendidikan adalah kunci bagi setiap warga negara untuk mendapat hak

dan kewajiban dalam memperoleh ilmu.

Sekolah adalah penyambung bagi pemerintah dalam mempersiapkan

kecerdasan bangsa agar negara bisa lebih maju lagi. Pemerintah telah melakukan

beberapa rancangan dalam memajukan pendidikan di sekolah, seperti merevisi

kurikulum, pembebasan biaya, dan lain sebagainya. Ada beberapa peran

pemerintah dalam penilaian disekolah untuk bisa memajukan pendidikan, yaitu

dengan diadakannya Ujian Nasional. Ujian nasional merupakan tolak ukur

kualitas pendidikan indonesia dimana setiap peserta di tuntut untuk mampu

memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Saat ini pelaksanaan Ujian Nasional masih menjadi pro dan kontra. Ada

beberapa pihak yang mendukung dilaksanakannya ujian nasional diantaranya

Page 7: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

3

Lektor Kepala FPMIPA UPI dengan alasan bahwa beberapa pasal UU Sidiknas

No. 20 tahun 2003 yang terkait dengan kegiatan ujian atau evaluasi pendidikan

dalam pasal 35, pasal 57, pasal 58, dan pasal 59 dapat ditarik pemahaman

diantaranya: 1) terhadap hasil belajar peserta didik perlu dilakukan evaluasi oleh

pendidik dengan tujuan utama untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan

hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan (pasal 58 ayat 1); 2)

evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, satuan/lembaga pendidikan, dan

program pendidikan untuk memantau (pasal 35 ayat 3) dan/atau menilai (pasal

58 ayat 2) pencapaian standar nasional pendidikan yang meliputi isi, proses,

kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,

pembiayaan, dan evaluasi pendidikan (pasal 35 ayat 1); 3) evaluasi terhadap

peserta didik, satuan/lembaga pendidikan, program pendidikan untuk memantau

atau menilai pencapaian standar nasional dilakukan oleh lembaga mandiri ( pasal

58 ayat 2), dapat berupa badan standarisasi, penjaminan, dan pengendalian mutu

pendidikan ( pasal 35 ayat 3) dan/atau lembaga yang diselenggarakan oleh

masyarakat dan/atau yang diselenggarakan oleh organisasi profesi; 4) pasal 35,

57, 58 mengamanatkan bahwa evaluasi perludilakukan untuk pengendalian mutu

pendidikan secara nasional ( pasal 57 ayat 1 ) dan memantau ( pasal 35 ayat 3)

dan/atau menilai (pasal 58 ayat 2) pencapaian standar nasional pendidikan.

Selain itu menurut kajian kualisi pendidikan, setidaknya ada 4 penyimpangan

dilaksanakanya ujian nasional yaitu pertama, aspek pedagogis dimana

kemampuan peserta didik mencakup 3 aspek yaitu pengetahuan, ketrampilan,

dan sikap. Tetapi, dalam ujian nasional hanya satu aspek yang dinilai yaitu

kognitif atau pengetahuan. Kedua, aspek yuridis dalam UU nomer 20 tahun 2003

pasal 35 ayat 1 yang menyatakan bahwa standar nasional pendidikan yang

meliputi isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan

prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang harus

ditingkatkan secara berencana dan berkala tetapi ujian nasional hanya mengukur

kemampuan pengetahuan dan penentuan standar pendidikan yang ditentukan

secara sepihak oleh pemerintah serta ujian nasional mengabaikan penilaian

proses pada pasal 58 ayat 1 bahwasanya evaluasi hasil belajar dilakukan secara

Page 8: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

4

berkesinambungan. Ketiga, aspek sosial dan psikologis dimana dalam

mekanisme ujian nasional pemerintah mematok standar nilai kelulusan, ini

menimbulkan kecemasan psikologis peserta didik dan orang tua siswa. Keempat,

aspek ekonomi. Secara ekonomis, pelaksanaan UN memboroskan biaya. Pada

2005 memang disebutkan pendanaan UN berasal dari pemerintah, tapi tidak jelas

sumbernya, sehingga sangat memungkinkan masyarakat kembali akan dibebani

biaya. Selain itu, belum dibuat sistem yang jelas untuk menangkal

penyimpangan finansial dana UN. Sistem pengelolaan selama ini masih sangat

tertutup dan tidak jelas pertanggungjawabannya. Kondisi ini memungkinkan

terjadinya penyimpangan (korupsi) dana UN. Selain dari pro dan kontra Ujian

Nasional pendidikan di indonesia pun tidak merata terbukti dengan adanya

sekolah-sekolah yang kekurangan guru, tidak layak huni dan fasilitas yang

kurang memadai di daerah terpencil di indonesia. Akan tetapi itu semua tidak

menjadi penghalang bagi seorang pendidik untuk terus mencerdaskan anak

bangsa. seorang pendidik memiliki beberapa aturan yang sudah ditetapkan oleh

pemerintah agar seorang pengajar bisa selaras dengan kurikulum yang sudah

dibuat oleh pemerintah.

Ada beberapa komponen yang harus tercantum didalam kurikulum,

salah satunya yaitu penilaian. Dimana seorang pengajar / guru berhak menilai

siswa. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 pasal 58 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional pada ayat 1 menyatakan bahwa evaluasi hasil

belajar peserta didik dilakukan oleh pendidik untuk memantau proses, kemajuan,

dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara berkesinambungan. Guru

memiliki beberpa penialain tersendiri terhadap siswa, ada beberapa contoh

dalam penilaian terhadap siswa, seperti ulangan harian, tugas, praktek, ujian dan

lain sabagainya sesuai kebutuhan guru. Akan tetapi setiap sekolah pasti memiliki

beberapa penilaian atau ujian untuk menentukan apakah siswa sudah paham apa

yang telah diberikan oleh guru, salah satu dari ujian tersebut yaitu Ujian tengah

Semester, dan Ujian Akhir Semester. Ujian ini merupakan hal yang pasti bagi

sekolah agar dapat mengetahui kualitas murid dan guru dalam mengajar.

Page 9: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

5

Seorang guru harus memberikan ilmu kepada siswa melalui beberapa

metode pembelajaran didalam kelas. Setiap materi yang diberikan oleh guru

memiliki beberapa kompetensi dasar yang harus di kuasai oleh siswa. Cara

pemberian kompetensi dasar merupakan kebebasan dari guru mengajar, dan

materi yang disampaikan sangat mempengaruhi siswa dalam memahaminya.

Cara guru mengetahui apakah siswa paham dengan apa yang telah disampaikan

yaitu dengan melatih para siswa, seperti ulangan harian maupun quiz.

Ulangan harian merupakan salah satu indikator bagi guru atas

kemampuan siswa terhadap paham tidaknya terhadap Kompetensi Dasar yang

diberikan oleh guru. Dengan adanya ulangan harian seorang guru bisa

mengetahui kemampuan siswa dalam mengikuti mata pelajaran, siswa yang

mampu memahami mata pelajaran akan dengan mudah mengerjakan ulangan

harian, begitu juga sebaliknya apabila siswa kurang dalam memahami mata

pelajaran dalam pembelajaran akan sulit untuk mengerjakan ulangan harian.

Akan tetapi semua itu tergantung dari setiap individu siswa dalam metode

pembelajaran yang siswa terapkan.

Dengan adanya ulangan harian siswa juga dapat mengingat kembali

materi yang sudah diberikan dan melatih siswa untuk menguji mental, kejujuran

dan psikologis terhadap masalah yang ada. Hal ini sangat berguna bagi

perkembangan mental siswa untuk selalu siap menghadapi masalah. Guru pun

bisa mendapatkan manfaat dari diadakanya ulangan harian, tidak hanya

mengetahui kemampuan siswa akan tetapi mengetahui juga tentang mental siswa

dalam menghadapi ualngan harian. Ulangan yang telah diadakan pun bisa

menjadi acuan guru apakah efektif metode pembelajaran yang dia berikan.

Pada kenyatanya ulangan harian menjadi momok/kecemasan bagi siswa

supaya meraka tetap belajar. Menurut Supadilah

(http://jejakmanusiabiasa.blogspot.co.id/2014/11/kenapa-siswa-takut-ulangan -

harian.html?m=1), ada beberapa indikator yang mempengaruhi siswa kenapa

Ulangan harian menjadi momok/kecemasan bagi mereka, 1) Ulangan Harian

membuat siswa harus belajar lebih giat lagi daripada sebelumnya, sehingga

siswa harus membuka buku, membaca, otak-atik rumus, menghafal dan latihan

Page 10: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

6

soal, akan tetapi setiap siswa memiliki rasa malas yang akan menimbulkan

pembelajaran SKS (Sistem Kebut Semalam). 2) Siswa takut dan tidak siap

mendapat nilai rendah, yang akan menimbulkan kecurangan kecurangan yang

akan dilakukan siswa. 3) faktor guru, terkadang guru masih kurang memberikan

penghargaan kepada siswa baik yang mendapatkan nilai rendah maupun tinggi.

Kebiasanya ini sangat memberatkan bagi siswa yang pemalas, semua akan

dilakukan demi mendapat nilai yang bagus. Kecurangan–kecurangan sering

siswa lakukan seperti mencontek, menjiplak, bertanya dan lain sebagainya.

Masalah yang akan datang mengakibatkan ketidak jujuran bagi para siswa dan

akan berdampak buruk bagi masa depan siswa tersebut. Sangat memprihatinkan

bagi para guru yang sudah susah payah memberikan materi yang sudah

disampaikan.

Guru ataupun siswa memiliki peran penting demi menjaga kejujuran

pendidikan, dengan adanya guru siswa seharusnya bisa lebih paham tentang

materi yang disampaikan dan siswa semestinya bisa mencatat materi yang sudah

diberikan dan memahaminya. Dengan adanya ulangan harian guru dan siswa

harus memiliki kesiapan-kesiapan yang perlu dilakukan. Seperti guru yang

menyiapkan soal ulangan harian yang sesuai dengan materi yang sudah

disampaikan tidak terlalu mudah maupun terlalu sulit, demikian juga siswa harus

selalu mempersiapkan materi yang sudah diberikan dan sering belajar demi

mamahami materi. Maka dengan begitu siswa siap menghadapi ulangan harian.

Kesiapan ulangan harian memiliki beberapa aspek yang harus siswa

perhatikan seperti kesiapan pengetahuan, mental dan pola belajar. Dari masing-

masing tersebut ada beberapa yang masih memiliki pengaruh besar bagi siswa

untuk menghadapi ulangan harian. Kesuksesan ulangan harian tergantung setiap

individunya masing-masing karena menghadapi ujian ada beberapa masalah

yang akan dihadapi oleh siswa. maka dari itu peneliti akan mengadakan

penelitian dengan judul “PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM

MENGHADAPI ULANGAN HARIAN PADA SISWA KELAS XI DI SMA N

2 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2017/2018”

Page 11: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

7

2. METODE PENELITIAN

Teknik Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan

lebih banyak bersifat uraian dari hasil wawancara dan studi dokumentasi.

Setelah itu data yang sudah diperoleh akan dianalisis secara kualitatif serta

diuraikan dalam bentuk deskriptif.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Siswa membutuhkan kesiapan dalam menghadapi ulangan harian dari

yang terpintar samapi yang kurang dalam pembelajaran oleh karena itu setiap

siswa memiliki kesiapanya masing – masing. Selain itu guru juga mempengaruhi

berhasil tidaknya siswa dalam menghadapi ulangan harian diliat dari cara

pembelajarannya. Sesuai dengan rumusan masalah yang diangkat oleh peneliti,

bahwa penelitian bertujuan untuk mengetahui kesiapan dan faktor apa saja yang

mempengaruhi siswa dalam menghadapi ulangan harian pada kelas XI IPS di

SMA N 2 Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018. Kesiapan yang dimaksud ialah

kesiapan siswa dilihat dari segi pengetahuan, mental dan pola belajar. Berikut

akan dijabarkan mengenai hasil penelitian wawancara, observasi, dan

dokumentasi terkait dengan kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian

kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018 ditinjau dari

aspek pengetahuan, aspek mental, dan aspek pola belajar.

3.1. Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek kognitif

(Pengetahuan )

Pengetahuan merupakan salah satu faktor kesuksesan dalam

menghadapi ulangan harian, dalam hal ini kesiapan siswa dalam hal

pengetahuan dapat dilihat dari bagaimana cara siswa menghadapi ulangan

harian, pemaparan ini adalah hasil wawancara peneliti pada aspek

pengetahuan.

Siswa kelas IPS kebanyakan menyukai mata pelajaran materi teoritis

dan hitung menghitung, seperti yang disampaikan oleh teuku, dan

kusnadiyah:

Page 12: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

8

“Paling yang sukai yaitu mata pelajaran indeks harga” (Lampiran 1, Hal

59)

“Materi yang paling saya sukai itu pembangunan nasional” (Lampiran 1,

Hal 62)

Dengan begitu siswa semangat untuk belajar jika dalam hitung

menghitung akan tetapi guru juga harus bisa menyampaikan materi yang

jelas pula selain hitung menghitung karena penyampaian materi yang jelas

akan mempengaruhi pemahaman siswa, hal ini sama halnya seperti yang

disampaikan oleh teuku:

“kalau bu guru buat kita semua sangat cocok banget beliau ngomongnya

singkat, padat dan jelas tapi itu bisa masuk ke kita jadi kalau langsung

njelasin materi itu mudeng tapi ada sedikit adrenalin karena setiap ada

pertanyaan selalu di lontarin ke murid – murid yang membuat bikin wuah

ini jawabanya apa yah nah kaya gitu ” (Lampiran 1, Hal 59)

Dalam pemberian ulangan harian guru menyampaikan setelah akhir

dari Kompetensi Dasar selesai seperti yang di sampaikan oleh Teuku:

“ulangan biasanya setiap bab nya yang kita pelajari sudah selesai baru

kita mengadakan ulangan harian kalau buguru seperti itu.…”. (Lampiran 1,

Hal 60)

Akan tetapi kebanykan siswa mengalami kesulitan dalam menghadapi

materi jika tidak disampaikan oleh guru, seperti yang disampaikan oleh

Teuku, Kusnadiyah, Dan Widya:

“namanya ulangan tanpa belajar yo pasti enggak bisa, kita sebagai murid

yang baik ngerjain tanpa belajar yo enggak bisa mesti nilainya jeblok”

(Lampiran 1, Hal 60)

Page 13: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

9

“Ya.. kayaknya saya belum bisa kalau tidak diterangin..” (Lampiran 1, Hal

62)

“kalau saya sulit pak, soalnya saya lebih paham kalau sebelumnya

diterangkan terlebih dahulu meskipun Cuma poin – poinya saya pasti akan

memahami kalau bu guru mau menerangkan” (Lampiran 1, Hal 65)

Siswa merasa kurang yakin menghadapi ulangan harian apabila kurang

belajar, sependapat dengan yang dikemukakan oleh teuku:

“mungkin nangkap materinya kurang atau mungkin mau ulangan belum

belajar jadi tanya ke temen temen minta contekan, biasanya yang enggak

belajar itu tengok kanan kiri dan minta jawaban…” (Lampiran 1, Hal 61)

Didalam pembelajaran siswa akan langsung bertanya kepada guru jika

materi belum paham tetapi ada juga beberapa siswa yang masih malu

bertanya hal ini sama yang dikemukakan oleh kusnadiyah:

”Yaa.. saya langsung bertanya pada bu handayani dan kadang juga ada

siswa yang malu-malu juga.. untuk bertanya” (Lampiran 1, Hal 62)

Pembelajaran tidak terpaku pada buku saja tetapi guru juga memberikan

contoh ang nyata kepada siswa seperti yang di kemukakan oleh widya:

“menurut saya mudah, soalnya bu guru selain dari buku, bu guru juga

mencotohkan dari luar, misalnya kayak yang terjadi di luar gitu”

(Lampiran 1, Hal 63)

Beberapa siswa tidak siap menghadapi ulangan harian dadakan seperti

yang disampaikan oleh widya:

“kalau itu sih menurut saya juga nggak, kalau misalkan hari kemarin ada

materinya dan besuknya ulangan tanpa belajar mungkin bisa, tapi kalau

jauh-jauh hari ya lupa” (Lampiran 1, Hal 65)

Page 14: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

10

Pemahaman materi mempengaruhi kesiapan siswa dalam menghadapi

ulangan harian seperti yang disampaikan oleh widya:

“faktor.. ya misal kalau dia materinya nggak paham ya dia nggak siap

mengerjakan ulangan, habis itu ya misalnya nggak belajar ya nggak

paham. Mengatasinya ya kalau gurunya nerangin ya kita juga harus

memperhatikan pa yang diterangkan bu guru, dan kalau materinya nggak

paham ya kita bisa belajar sama teman yanglebih tahu atau teman yang

disampingnya” (Lampiran 1, Hal 66)

Adapun kendala dan solusi siswa dalam menghadapi ulangan harian,

sebagai berikut menurut teuku, kusnadiyah, dan widya

“mungkin nangkap materinya kurang atau mungkin mau ulangan belum

belajar jadi tanya ketemen temen minta contekan, biasanya yang enggak

belajar itu tengok kanan kiri dan minta jawaban…” (Lampiran 1, Hal 61)

“faktor belum belajar terus belum siap, belum memahami materi..

mengatasinya ya bertanya dengan teman, teman yang sudah mengetahui..

belajar lagi, terus membaca catatan dari bu guru...” (Lampiran 1, Hal 61)

“materinya nggak paham ya dia nggak siap mengerjakan ulangan, habis itu

ya misalnya nggak belajar ya nggak paham. Mengatasinya ya kalau

gurunya nerangin ya kita juga harus memperhatikan apa yang diterangkan

bu guru, dan kalau materinya nggak paham ya kita bisa belajar sama teman

yang lebih tahu atau teman yang disampingnya” (Lampiran 1, Hal 65)

Dalam hal ini ada beberapa yang berbeda pendapat dengan guru salah

satunya tentang hal yang disukai oleh guru tapi merasa kesulian bagi siswa

menurut guru seperti yang dikatakan oleh ibu Sri Handayani:

“misalnya materinya sangat banyak berupa bacaan plus hitungan.

Kayaknya anak IPS itu lo takutnya di hitungan. Kalau sudah masuk di

Page 15: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

11

hitungan itu kok susah, harus pakai kalkulator padahal ya sebenarnya

mudah. Mereka takut hitungan jadi kalau dapat soal hitungan ya agak –

agak takut sebenarnya ya mudah..mengatasinya yang sulit itu kalau

hitungan biasanya saya jelaskan ada contoh soal, biasanya anak saya suruh

untuk membuat sendiri ditukar dengan temanya, jadi belajar teman sebaya,

saya selalu begitu” (Lampiran 1, Hal 69)

Hal yang sependapat dengan guru salah satunya adalah tidak siapnya

siswa jika ulangan harian dilaksanakan secara mendadak sama halnya yang

dikatakan oleh Ibu Sri Handayani:

“ada yang bisa, banyak yang tidak. Tidak siap tadi loo, kalau bisanya bisa

apalagi kalau boleh open book, masih bisa. Tapi anak kadang tidak siap..

kalau mendadak anak tidak siap” (Lampiran 1, Hal 68)

Hal ini sangat disayangkan oleh guru karena apabila materi yang

sudah disampaikan maka seharusnya siswa bisa mengerjakan ulangan harian

secara mendadak akan tetapi kebanyakan siswa siap melaksanaakan ulangan

harian jika diberitahukan sebelumnya hal ini sependapat dengan Ibu Sri

Handayani:

“seharusnya kalau sudah diberitahu ya siap, tapi siap nya anak dirumah

seperti apa ya saya tidak tahu tapi ya udah diwanti wanti, belajar AKM

saya 75 jangan lupa nanti bilang belum diberitahu catet saya bilang gitu

tulis nanti dikira belum dikasih tau ahh lupa buu belum di beritahu, ya

sering tak begitukan”. (Lampiran 1, Hal 71)

Namun kendala dan solusi bagi siswa dilihat dari bu sri handayani

terpacu kepada siswa yang harus lebih banyak lagi belajar dan melakukan

latihan soal agar siswa siap melaksanakan ulangan harian

Pada pelaksanaan observasi dilakukan 2 pelaksanaan yaitu saat

pemberian materi dan saat ulangan harian, peserta didik siap secara

pengetahuan dalam pelaksanaan ulangan harian, hal ini didasarkan pada

Page 16: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

12

materi yang akan diujikan telah diberikan secara keseluruhan kepada peserta

didik jadi secara pengetahuan peserta didik telah memiliki materi lengkap

mengenai materi yang akan diujikan pada ulangan harian dan guru juga

telah memberikan kisi-kisi ulangan harian. Seperti yang sudah dilakukan

oleh peneliti menunjukan hal sebagai berikut:

Dari hasil observasi yang dilakukan (Lampiran 2, Hal 72-73)

diketahui bahwa:

1. Observasi pada kegiatan pembelajaran di kelas XI IPS adalah sebagai berikut:

a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan bismillah

b. Guru melakukan apersepsi

c. Guru menyampaikan materi pembelajaran “Indeks Harga” dengan metode

ceramah

d. Guru melakukan metode teman sejawat yaitu dengan mengerjakan tugas pada

pertemuan sebelumnya dan dilakukan evaluasi

e. Guru menyimpulkan kegiatan pembelajaran

f. Guru menyampaikan kisi-kisi ulangan harian yang akan dilakukan pada

pertemuan selanjutnya.

2. Observasi pada kegiatan pelaksanaan ulangan harian di kelas XI IPS

(Lampiran 2, Hal 81-82) adalah sebagai berikut:

a. Guru membuka kelas dengan salam dan berdo’a

b. Guru meminta siswa untuk menyiapkan selembar kertas.

c. Guru memberikan soal ulangan harian dan durasi waktu pengerjaan ulangan

harian

d. Pada pelaksanaan ulangan harian di kelas XI IPS 4, dapat dilihat :

- Tidak terlihat siswa yang membuka buku catatan

- ada beberapa siswa yang berusaha bertanya dengan teman

- siswa mengerjakan ulangan dengan kondisi kelas yang kondusif

- terlihat beberapa kali guru memantau siswa dengan berkeliling kelas

e. Guru memberitahukan bahwa waktu ulangan telah selesai, ada beberapa

siswa yang belum selesai dalam pengerjaan ulangan harian.

f. Guru meminta semua siswa mengumpulkan kertas kerja ulangan harian

Page 17: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

13

g. Setelah semua siswa mengumpulkan, guru menanyakan kesulitan dalam

pengerjaan ulangan harian dan ada siswa yang bertanya kemudian guru

menjelaskan

h. Setelah selesai, guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan kisi-kisi

materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya

i. Guru mengakhiri pembelajaran dengan salam.

Hasil dokumentasi peneliti hanya melakukan sikap siswa saat

pelaksanaan ulangan harian dengan kemampuan para siswa sendiri. Seperti

pada (Lampiran 4, Hal 81)

Berdasarkan pemaparan wawancara dan observasi dapat disimpulkan

bahwa dalam kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek

kognitif ( Pengetahuan ) siswa belum siap melaksanakan ulangan harian

dikarenakan kebanyakan siswa mengalami kesulitan jika dilakukan secara

mendadak. hal ini, siswa maupun guru pun memiliki solusi seperti halnya

belajar lebih giat lagi dan melakukan latihan soal – soal yang sudah

diberikan oleh guru.

b. Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek Mental

Kesiapan dalam hal mental merupakan salah satu faktor penentu siap

atau tidaknya siswa dalam menghadapi ulangan harian. Beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi kesiapan mental siswa diantaranya seperti takut

pada guru, kondisi kesehatan siswa, atau masalah yang sedang dihadapi oleh

siswa. Pada siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 2 Sukoharjo ini, dapat

dilihat bahwa dari aspek mental para siswa siap menghadapi ulangan harian

akan tetapi masih kurang apabila guru memberikan ulangan harian secara

mendadak. Berikut adalah pemaparan kesiapan siswa menghadapi ulangan

harian dilihat dari aspek mental seperti yang telah dilakukan peneliti dalam

wawancara, observasi, dan dokumentasi sebagai berikut.

Siswa membutuhkan mental untuk menghadapi ulangan harian seperti

pemaparan yang dilakukan oleh teuku, kusnadiyah sebagai berikut:

Page 18: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

14

“saya juga menyiapkan hafalan sama mental biasanya kalo ulangan kan

deg-deg an ini soalnya gimana yah bisa atau enggakk yah jadi saya nyiapin

mental kalo aku kaya gitu..” (Lampiran 1, Hal 60)

“Ya.. kadang ada yang belum siap gitu mentalnya” (Lampiran 1, Hal 57)

Guru juga mempengaruhi kesiapan mental siswa kelas XI IPS dalam

menghadapi ulangan harian ketika materi lengkap, seperti yang dikatakan

oleh Widya:

“Menurut saya nggak...malah bu guru itu bikin kita tau materinya dulu jadi

kita enak dalam mengerjakanya” (Lampiran 1, Hal 66)

Sebagian siswa juga mengalami kekhawatiran ketika menghadapi

ulangan harian seperti pemaparan yang dilakukan oleh teuku sebagai

berikut:

“sering biasanya yang enggak belajar pada tingak tinguk pada tanya ke

temen oiyy ini jawabanya soalnya apa yahhh kaya gitu..” (Lampiran 1,

Hal 60)

Dalam kondisi tertentu Siswa mampu menghadapi ulangan harian

seperti halnya, bila materi lengkap dan sudah dipelajari seperti pemaparan

yang dilakukan oleh teuku sebagai berikut:

“kondisi sesiap siap mungkin, materi sudah siap materi sudah dipelajari

pasti udah siap..” (Lampiran 1, Hal 61)

Kurang siapnya pengetahuan mempengaruhi kesipan mental siswa kelas

XI IPS hal ini sama halnya yang dipaparkan oleh kusnadiyah:

“Ya faktor itu.. faktor belum belajar terus belum siap, belum memahami

materi. Mengatasinya”. (Lampiran 1, Hal 63)

Page 19: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

15

Mental sebagian siswa kelas XI IPS yang belum yakin atas jawaban

nya sendiri akan melakukan kecurangan saat ulangan harian seperti bertanya

kepada teman, menjaplak, dan memakai kalkulator ketika tidak mengetahui

jawaban ulangan harian hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh teuku,

kusnadiyah, dan widya:

“jujur saya pernah melakukan kecurangan dalam ulanga ekonomi waktu itu

ulangan itung itungan jadi saya tanya temen saya bro rumusnya apa,

karena Ips solideritasnya tinggi jadi dikasih, jarang pakenya kompetisi jadi

jarang melakukan kecurangan”. (Lampiran 1, Hal 61)

“Ya.. pernah.... sedikit kecuranganya, karena bu guru muter terus” (Lampiran

1, Hal 63)

“Jujur pernah...rata – rata sih kalau sudah mepet banget sudah nggak tau

jawabanya, ya kita saling tukar jawaban” (Lampiran 1, Hal 66)

Tidak hanya mental yang mempengaruhi siswa saat pelaksanaan

ulangan harian akan tetapi ada beberapa selain mental yaitu kondisi

kesehatan jasmani siswa seperti yang diutarakan oleh widya:

“iyaa, kesehatan, biasanya kalau saya lagi ada masalah gitu saya susah

dalam mengerjakan ulangan, sama kondisi badan kalau kondisi nggak sehat

ya mikirnya nggak bisa tenang, nggak bisa konsentrasi. Masalah itu

masalah keluarga juga bisa, masalah sama teman juga bisa” (Lampiran 1,

Hal 66)

Dalam menghadapi ulangan harian kesiapan materi juga sangat

mendukung bagi siswa yang akan melaksanakan ulangan harian seperti

halnya yang dikatakan oleh widya:

“Kalau misalnya udah paham ya nggak gugup, tapi kalau soalnya itu diluar

materi itu baru merasa gugup” (Lampiran 1, Hal 66)

Page 20: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

16

Hal ini sejalan dengan hal diatas yang menunjukan bahwa faktor

kesiapan ulangan harian mempengaruhi kesiapan mental siswa yaitu

kognitif dan kesehatan hal ini seperti yang dikemukakan oleh widya:

“Kalau kita udah belajar sebelumnya terus kita kondisinya juga fit,terus

kita udah memahami materinya ya kita bisa mengerjakan ulangan”

(Lampiran 1, Hal 66)

Berdasarkan keterangan dari guru siswa tidak siap apabila

dilaksanakan secara mendadak hal ini pun pernah dilakukan oleh guru dan

siswa tetap tidak siap, seperti pemaparan dari Ibu Sri Handayani sebagai

berikut:

”Pernah, reaksi siswa ya biasa.. protes. Tapi tidak di semester ini.. tapi

pernah” (Lampiran 1, Hal 69)

Pendapat diatas dikarenakan siswa takut memperoleh hasil yang

kurang baik dalam pelaksanaan ulangan harian:

“mungkin itu siswa yang takut, kalau sebenarnya mungkin anak itu takut

kalau nilainya jelek, sebenarnya saya tidak menakutkan, tapi mungkin anak

tidak siap, tapi bisanya saya beri tahukan kalau ulangan” (Lampiran 1, Hal

70)

Namun ada beberapa pengaruh Kesiapan mental siswa kelas XI IPS

dalam menghadapi ulangan harian. yaitu siswa yang kurang dalam belajar

ketika akan melaksanakan ulangan harian hal ini dipaparkan oleh Ibu Sri

Handayani:

“iyaaa, mentalnya stabil, mentalnya sehat, preparenya bagus ya siap

ulangan, tapi yang namanya anak SMA kadang anak ya lupa atau kadang

males” (Lampiran 1, Hal 70)

Page 21: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

17

Ibu Sri Handayani berpendapat ada beberpa faktor kesiapan mental

siswa kelas XI IPS yang mempengaruhi pelaksanaan ulangan harian seperti

anak yang masih labil, karena putus cinta, karena faktor keluarga.

“banyak faktor saya rasa, kadang persoalan anak sendiri yang masih labil,

kadang ada yang sedang putus cinta terus faktor di keluarganya. Saya

pernah menemui anak itu ribut saja, ternyata berantem sama keluarganya,

kemudian saya datangkan keluarganya. Jadinya anak itu jadi tidak fokus,

tidak konsentrasi, akhirnya saya bisa memahami. karena ya itu anak masih

mencari jadi diri, masih labil jadi kadang persoalanya cuma seperti itu waa

ada yang dikelas itu ini dulu pacarnya ini, dan sekarang pacaranya teman

sekelasnya, itu bikin menggaknggu terus saya tanyakan. Tapi ada yang dari

keluarganya kuat gitu bisa dilihat anak itu, kadang nggak labil, percaya

dirinya tinggi kelihatan anak itu. Ada anak aktif organisasi itu, tapi ada

yang aktif diorganisasi tapi ternyata berasal dari keluarga broken home ya

gitu menanggapi anak, berbeda menanggapi dengan barang mati

persoalanya ada aja”. (Lampiran 1, Hal 70)

Pada hasil observasi peneliti menemukan pelaksanaan ulangan harian

yang tertib dan tenang akan tetapi pada pertengahan ulangan harian ada

beberapa siswa yang gelisah dalam pelaksanaan seperti pada (Lampiran 2,

Hal 75-76)

Berdasarkan pemaparan wawancara dan observasi dapat disimpulkan

bahwa dalam kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek

mental siswa mengalami beberapa faktor masalah yang mempengaruhinya,

seperti faktor materi pembelajaran, faktor kesiapan diri sendiri, faktor

kesehatan, dan faktor masalah sosial. Akan tetapi siswa masih belum bisa

jika guru mengadakan ulangan harian secara mendadak.

3.2 Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek Pola

Belajar Siswa

Page 22: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

18

Pola belajar siswa merupakan cara atau metode yang menjelaskan

kebiasaan belajar siswa. Pola belajar merupakan salah satu faktor penentu

dalam kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian. Hal tersebut

dikarenakan bahwa pola belajar menjadi tolak ukur kebiasaan belajar siswa,

seperti: belajar setiap hari, belajar hanya saat kegiatan pembelajaran di

sekolah, belajar hanya saat menjelang ulangan, atau bahkan tidak pernah

belajar. Tentunya hal tersebut dapat mempengaruhi tingkat kesiapan siswa

dalam menghadapi ulangan harian. Berikut dipaparkan hasil wawancara,

observasi dan dokumentasi pada aspek pola belajar siswa.

Dalam pola belajar siswa ada sebagian siswa yang menggunakan

metode belajar dengan cara hafalan seperti yang dikemukakan oleh teuku,

kusnadiyah, dan widya:

“metode belajar saya itu tipe hafalan jadi misanya soalnya itu keluar jadi

saya bisa hafal dan bisa mengerjakan..” (Lampiran 1, Hal 61)

“Cara saya memahami itu membaca di ulang-ulang, trus dihafalkan, trus

ditulis ulang gitu...” (Lampiran 1, Hal 64)

“kalau saya metodenya lebih enak hafalan, kalau saya hitung – hitungan

nggak terlalu pinter...enaknya di hafalan” (Lampiran 1, Hal 67)

Dalam belajar siswa membuat cataan dari penjelasan guru, untuk

dihafalkan saat mendekati ulangan harian seperti yang dikemukakan oleh

teuku:

“pertama bu guru saat menjelasin materi saya catet habis itu waktu ulangan

mau keluar saya hafalin nah seperti itu…” (Lampiran 1, Hal 61)

Apabila siswa merasa kurang didalam materi yang disampaikan oleh

guru, siswa memiliki inisiatif untuk memperoleh materi yang lebih lengkap

seperti yang disampaikan oleh teuku:

Page 23: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

19

“SMA 2 kan boleh bawa hp jadi kalo misanya materi yang tidak dijelasin kan

bisa browsing..”. (Lampiran 1, Hal 61)

Sebagian siswa memiliki beberapa pola belajarnya masing masing

seperti yang dipaparkan oleh teuku, kusnadiyah, dan widya:

“saya laki laki tipe tipe yang kalo ada PR ada Ulangan saya belajar kalo

nggak ada ulangan ya saya tidak belajar kalo yang lain nya saya enggak

pernah belajar...” (Lampiran 1, Hal 61)

“Di rumah, waktu pulang sekolah, malem.. kalau pagi juga baca – baca

lagi..” (Lampiran 1, Hal 63-64)

“ya dirumah, terus kalau ada waktu ya di perpustakaan, ya dimana saja,

kalau kita dapat informasi ya belajar.. dari hp..” (Lampiran 1, Hal 66-67)

Ada beberapa siswa juga mengatakan bahwa siswa melaksanakan

kegiatan belajar kelompok sebagai media dan berbagai ilmu pengetahuan

seperti yang dikemukakan oleh kusnadiyah

“Modelnya itu, belajar kelompok trus sering sharing-sharing gitu..”

(Lampiran 1, Hal 64)

Namun dilihat dari Ibu Sri Handayani memiliki beberapa pandangan

tentang pola belajar siswanya seperti untuk menyuruh siswa mempelajari

materi secara terus menerus seperti pada pemaparanya kali ini:

“ya sudah diulang saya selalu bilang gini saya tidak mengharuskan bisa hari

ini tapi dengan proses belajar insyallah lebih paham itu selalu berulang

ulang” (Lampiran 1, Hal 71)

Untuk pola belajar siswa dirumah Ibu Sri Handayani belum terlalu

paham akan tetapi untuk di sekolah siswa disuruh untuk bekerja kelompok

seperti pemaparan sebagai berikut:

Page 24: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

20

“persisnya seperti apa, kalo pola belajarnya di rumah saya tidak tau kalo

disini dengan kelompok, belajar kelompok saya bagi untuk misalnya masalah

ketenagakerjaan didiskusikan saya beri tiga pertanyaan mereka suruh

berdiskusi presentasi, kemaren kompetensi 3, ya bisa melalui buku bisa

berdiskusi dengan teman, saat teman presntasi dipersilahkan bertanya

dengan itu dikasih nilai terhadap keaktifan, terus diberi nilai.” (Lampiran 1,

Hal 71)

Meskipun siswa dituntut untuk mandiri didalam belajar akan tetapi ada

beberapa siswa yang masih belum bisa belajar kelompok didalam kelas, hal

ini mempengaruhi pola belajar siswa yang berbeda beda seperti yang

dikemukakan Ibu Sri Handayani:

“kemandirian... saya tidak bisa memastikan tapi siswa untuk anak-anak yang

sudah secara kepribadian secara kejiwaan siap gitu bisa, tapi saya melihat

ada siswa yang masih nggandul, diskusi yang nggandul,nunut jeneng. Kalo

ada yang seperti itu saya bilang kalo ada yang nunut jangan dimasukan. Jadi

ada yang mandiri ada yang tidak. (Lampiran 1, Hal 71)

Ibu Sri Handayani berpendapat pola belajar siswa mempengaruhi

kesiapan belajar siswa seperti yang dikemukakan sebagai berikut:

”harusnya iya, kalo polanya teratur polanya seperti hafalan dia punya

ringkasan kalo itungan selalu dilatih saya rasa sangat membantu.”

(Lampiran 1, Hal 71)

Dari hasil observasi peneliti menemukan metode belajar yang

diterapkan guru dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas XI IPS yang

diharapkan mampu memancing keaktifan siswa agar lebih paham dalam

penerimaan materi sebagai berikut:

Terdapat pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan metode

ceramah sekaligus merangsang keaktifan siswa yaitu memberikan pertanyaan

yang diberikan kepada siswa, tidak hanya itu guru juga memberikan

Page 25: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

21

pembelajaran teman sejawat yaitu dengan membuat soal sendiri lalu di

berikan kepada teman sekelasnya. (Lampiran 2, Hal 72-73).

Dari hasil dokumentasi peneliti menunjukan kegiatan pola belajar

dengan metode teman sejawat.:

Pada dokumenasi yang dilakukan peneliti yaitu (Lampiran 4, Hal 80):

1. Pelaksanaaan pola belajar dengan metode teman sejawat yang

dilakukan dalam kelas XI IPS

2. Dokumentasi foto yang menggambarkan keaktifan siswa dalam

pembelajaran

Berdasarkan pemaparan wawancara dan observasi dapat disimpulkan

bahwa dalam kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek

pola belajar siswa memiliki berbagai karakter masing – masing, seperti hanya

belajar jika ada PR/ulangan, belajar ketika ada dirumah, belajar di pagi hari

sebelum berangkat sekolah, belajar kelompok, belajar diperpusakaan, dan

ada pula belajar dari HP. Namun untuk kesiapan ulangan harian siswa harus

lebih giat lagi belajar tidak hanya saat ada PR/ulangan maka apa bila guru

akan melaksanakan secara mendadak siswa pun siap.

Berdasarkan hasil temuan penelitian diatas, maka dapat dilakukan

analisis data penelitian sebagai berikut:

a. Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek

pengetahuan.

Kesiapan pada aspek pengetahuan dilihat dari sejauh mana siswa

mampu menguasai materi. Siswa dapat dikatakan siap apabila siswa

dapat menghadapi ulangan harian baik secara mendadak maupun tidak

mendadak. Pada pemaparan hasil penelitian wawancara, observasi, dan

dokumentasi diatas, maka dapat diketahui bahwa siswa belum siap dalam

melaksanakan ulangan harian. Hal ini dikarenakan siswa harus belajar

terlebih dahulu sebelum melaksanakan ulangan harian. Ini terbukti dari

hasil wawancara pada (Lampiran 1, Hal 65) “kalau itu sih menurut saya juga

nggak, kalau misalkan hari kemarin ada materinya dan besuknya ulangan

tanpa belajar mungkin bisa, tapi kalau jauh-jauh hari ya lupa”.

Page 26: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

22

Dari penjelasan di atas sejalan dengan penelitian terdahulu yaitu

Fanny Nur Saadah (2016) yang berjudul Analisis Persiapan Siswa Kelas

XI IPS SMA Negeri 1 Cangkringan Dalam Menghadapi Tes Hasil

Belajar Pelajaran Matematika. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian

deskriptif dengan metode kualitatif. Hasil penelitian berdasarkan

indikator persiapan mental siswa adalah; (a)siswa kurang berminat

terhadap pelajaran matematika, (b)siswa belum mengetahui tujuan dan

kebutuhan belajar matematika. Hasil penelitian berdasarkan indikator

intelektual siswa adalah; (a)siswa tidak mempersiapkan diri sebelum

belajar matematika, (b) siswa belum mengetahui tujuan belajar

matematika, (c) siswa tidak ingat dari ingatan jangka panjang yang

terkait dengan materi pelajaran matematika yang sedang dipelajari, (d)

siswa tidak mengamati unsur-unsur perangsang yang sesuai dengan

materi pelajaran matematika yang sedang dipelajari, (e) siswa belum

mampu mengolah dan menghubungkan informasi di STM (Short Term

Memory) menjadi bermakna pada pola perseptual LTM (Long Term

Memory), (f) siswa belum membuktikan melalui suatu prestasi kepada

guru dan diri sendiri bahwa materi pelajaran matematika telah dikuasai

serta memberi indikasi bahwa tujuan belajar matematika pada dasarnya

belum tercapai; (g) siswa mendapat penguatan (umpan balik) dari guru

apabila prestasinya tepat dan mendapat koreksi apabila prestasinya belum

tepat; serta (h) siswa mengerjakan tugas tetapi tidak mengulang-ulang

kembali materi pelajaran matematika yang sedang dipelajari untuk

memantapkan hasil belajar.

b. Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek mental

Kesiapan mental dipengaruhi oleh kesiapan pengetahuan siswa.

Artinya, apabila siswa telah menguasai materi yang akan diujikan maka

siswa tidak merasa gugup dan cemas. Pada pemaparan hasil wawancara,

observasi, dan dokumentasi diatas dapat diketahui bahwa sebagian siswa

belum siap secara mental, terlihat dari siswa yang masih gugup dan

Page 27: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

23

cemas dalam menghadapi ulangan harian.Hal ini dapat dilihat pada hasil

wawancara sebagai berikut “Kalau misalnya udah paham ya nggak

gugup, tapi kalau soalnya itu diluar materi itu baru merasa gugup”

(Lampiran 1, Hal 66).

Dari keterangan di atas sejalan dengan penelitian terdahulu

Rizqona Maharani (2013) mengenai Analisis Kesalahan Siswa Dalam

Menyelesaikan Soal Ulangan Harian Pada Materi Fungsi Setelah

Pembelajaran Remidial Ditinjau Dari Tingkat Kecemasan Siswa.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif. Hasil penelitian ini

dapat dipaparkan sebagai berikut; 1) Siswa dengan tingkat kecemasan

berat melakukan semua jenis kesalahan menurut Lerner. Selanjutnya

siswa dengan tingkat kecemasan sedang melakukan jenis kesalahan

menurut Lerner kecuali kesalahan tipe I, dan untuk siswa dengan tingkat

kecemasan ringan hanya melakukan beberapa kesalahan menurut Lerner

yaitu kesalahan tipe II, III, dan V 2) Penyebab kesalahan siswa yang

memiliki tingkat kecemasan berat (a) Kesalahan tipe I (aspek

pengetahuan tentang simbol) yaitu siswa tidak dapat menafsirkan kalimat

matematika ke bentuk model matematika yang terkait (b) Kesalahan tipe

II (aspek kesalahan dalam memahami data) yaitu siswa kurang

memahami konsep relasi dan fungsi (c) Kesalahan tipe III (aspek

kesalahan dalam menggunakan proses yang keliru) yaitu siswa tidak

mengetahui prosedur yang tepat untuk menyelesaikan persoalan yang

terkait (d) Kesalahan tipe IV (aspek kesalahan dalam perhitungan) yaitu

siswa kurang teliti dalam melakukan operasi matematika (e) Kesalahan

tipe V (aspek kesalahan dalam penulisan) yaitu siswa kurang tepat

memilih kata-kata untuk memaparkan jawaban yang dimaksud dan siswa

kurang teliti dalam penulisannya 3) Penyebab kesalahan siswa yang

memiliki tingkat kecemasan sedang (a) Kesalahan tipe II (aspek

kesalahan dalam memahami data) yaitu kurangnya penguasaan materi

prasyarat, kurang teliti serta kurang memahami konsep yang terkait (b)

Kesalahan tipe III (aspek kesalahan dalam menggunakan proses yang

Page 28: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

24

keliru) yaitu tidak mengetahui prosedur yang tepat untuk menyelesaikan

persoalan dalam menentukan bentuk fungsi f dalam x (c) Kesalahan tipe

IV (aspek kesalahan dalam perhitungan) yaitu kurang teliti dalam

melakukan perhitungan dan kurang memahami cara menyederhanakan

operasi pada bentuk aljabar (d) Kesalahan tipe V (aspek kesalahan dalam

penulisan) yaitu siswa kurang tepat memilih kata-kata untuk

memaparkan jawaban yang dimaksud dan siswa kurang teliti dalam

penulisannya 4) Penyebab kesalahan siswa yang memiliki tingkat

kecemasan ringan (a) Kesalahan tipe II (aspek kesalahan dalam

memahami data) yaitu kurangnya penguasaan materi prasyarat mengenai

materi bilangan serta tidak memahami konsep dalam menentukan bentuk

grafik (b) Kesalahan tipe III ( aspek kesalahan dalam menggunakan

proses yang keliru) yaitu kurang teliti dalam melakukan operasi

matematika, terburu-buru saat menentukan rumus fungsi f (c) Kesalahan

tipe V (aspek kesalahan dalam penulisan) yaitu siswa kurang tepat

memilih kata-kata untuk memaparkan jawaban yang dimaksud dan siswa

kurang teliti dalam penulisannya, kurang teliti dalam menggakmbar

grafik serta siswa mempersingkat langkah perhitungan.

c. Kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian pada aspek pola belajar

Pola belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah cara belajar

siswa yang dilakukan diluar kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga

pola belajar siswa menjadi salah satu penentu kesiapan siswa dalam

menghadapi ulangan harian. Pada pemaparan hasil wawancara, observasi,

dan dokumentasi mengenai kesiapan pola belajar siswa dapat diketahui

bahwa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2 Sukoharjo memiliki pola belajar

bermacam-macam, diantaranya belajar secara rutin, belajar ketika ada PR,

belajar ketika akan ada ulangan, ataupun tidak pernah belajar. Hal ini

sesuai dengan hasil wawancara dengan Teuku Fadila Fatari yang

menyatakan bahwa, “saya laki laki tipe tipe yang kalo ada PR ada

Ulangan saya belajar kalo ada ulangan ya saya tidak belajar kalo yang

Page 29: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

25

lain nya saya enggak pernah belajar...” (Lampiran 1, hal. 61). Selain itu

sesuai dengan hasil wawancara Kusnadiyah yang menyatakan,“Di rumah,

waktu pulang sekolah, malem.. kalau pagi juga baca – baca lagi..”

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa

akan belajar pada saat akan dilaksanakan ulangan harian, seperti halnya

penelitian Muhammad Asdam (2007) mengenai Pengaruh Pemberian

Evaluasi Ulangan Harian Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Bahasa

Indonesia Pada Siswa Tingkat Kabupaten Maros. Hasil penelitian

menunjukan bahwa pemberian evaluasi ulangan harian berpengaruh

positif terhadap peningkatan motivasi belajar bahasa Indonesia siswa

tingkat SMP di Kabupaten Maras. Hal ini dapat tercermin pada

prestasi belajar bahasa Indonesia pada siswa yang selalu diberikan

ulangan harian. Peningkatan prestasi yang dicapai ditopang motivasi

belajar yang memadai. Oleh karena itu, guru diharapkan

membiasakan memberikan evaluasi ulangan harian, mengoreksi

secara tepat, dan mengembalikan kepada peserta didik tepat pada

waktunya.

d. Faktor yang menjadi pendukung dan penghambat dalam persiapan

ulangan harian

1) Kesiapan Materi

Siswa yang memiliki materi lengkap dan penjelasan dari guru

yang jelas akan mempermudah siswa dalam menghadapi ulangan

harian. Begitu sebaliknya apabila siswa yang kurang memiliki materi

dan kurang dalam memperhatikan guru maka akan mengalami

kesulitan dalam menghadapi ulangan harian.

2) Masalah Siswa

Permasalahan siswa begitu beragam yang mengakibatkan kurang

yakin dalam menghadapi ulangan harian karena akan mengalami

kurang fokus dalam mengerjakan ulangan harian. Permasalahan

Page 30: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

26

siswa akan menimbulkan hasil akhir dari ulangan harian yang

mengakibatkan siswa pesimis dalam menghadapi ulangan harian.

3) Pola belajar

Pola belajar siswa mempengaruhi kesiapan siswa dalam

menghadapi ulangan harian, siswa yang sering belajar akan lebih

siap menghadapi ulangan harian, siswa yang jarang atau hanya

belajar ketika mau ulangan maka kesiapan menghadapi ulangan

harian semakin menurun, dan apabila siswa yang tidak belajar maka

akan sulit mempersiapkan ulangan harian karena tidak tau apa yang

akan dia pelajari untuk mengerjakan ulangan harian.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analis data dan pembahasan di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa profil kesiapan siswa dalam menghadapi ulangan harian kelas

XI IPS di SMA Negeri 2 Sukoharjo tahun ajaran 2017/2018 adalah sebagai

berikut:

a. Sebagian besar siswa belum siap pada aspek pengetahuan dalam

melaksanakan ulangan harian, dikarenakan siswa hanya siap ulangan ketika

diberitahukan terlebih dahulu dan tidak siap pada ulangan harian secara

mendadak.

b. Kesiapan mental siswa dalam menghadapi ulangan harian dalam keadaan

belum siap secara mental, terlihat dari siswa yang masih sering tidak fokus

dalam mengerjakan ulangan ketika siswa memiliki masalah pribadi, masalah

sosial, maupun masalah kesehatan.

c. Siswa kelas XI IPS memiliki pola belajar yang berbeda-beda diantaranya

belajar secara rutin, belajar ketika ada PR, belajar ketika akan ada ulangan,

ataupun tidak pernah belajar.

d. Ada beberapa faktor – faktor yang mempengaruhi kesiapan ulangan harian

siswa kelas XI SMA Negeri 2 Sukoharjo yaitu:

1) Faktor pemahaman materi oleh siswa (penetahuan)

2)

3)Faktor kondisi mental siswa

Faktor pola belajar siswa

Page 31: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

28

DAFTAR PUSTAKA

Aga 2014 http://repository.uin-suska.ac.id/5280/3/BAB%20II.pdf Diakses pada 16 Mei

2017

Andriyani,wiwi. 2016.faktor – faktor yang mempengaruhi kesiapaan belajar peserta

didik kelas x administrasi perkantoran di SMK Negeri 1 slawi tahun pelajaran

2015/2016. Semarang: UNES

Anonim. 2014. Kesiapan guru. http://eprints.uny.ac.id/13572/3/BAB%20II.PDF .

Skripsi. Jogjakarta: Universitas Negeri Yogjakarta. Diakses pada 23 Maret 2017.

Atmadja,Pratama. 2013. Dampak Hasil Evaluasi Belajar (Raport) Terhadap Kondisi

Psikologis Siswa ( Studi Kasus Di Mtsn Jogorogo Kabupaten Ngawi ).Ngawi:

PGRI Ngawi

Delafini,Ranissa. 2014. Pengaruh Kemampuan Guru Dalam Mengembangkan Indikator

Pencapaian Kompetensi Terhadap Kesiapan Guru Dalam Mengajar.Jogja:Uny

Fatchurrochman,Rudy.2011.Pengaruh Motivasi Berpretasi Terhadap Kesiapan Belajar,

Pelaksanaan Prakerin Dan Pencapaian Kompetensi Mata Pelajaran

Produktif.Indramayu: SMKN 1 Jatibarang.

Haris,Abdul.2012. Kesiapan Guru Tkj Dalam Pengajaran Dan Kesiapan Sarana

Prasaranalaboratorium Komputer Pada Smkn 1 Dan Smkn 2 Di Kabupaten

Bima.Jogja:UNY

Kurniati,yohanes bahari, gusti budjang.2015.Hubungan Kesiapan Belajar Dengan Hasil

Belajar Siswa Di SMA.pontianak:FKIP Untan pontianak.

Maharani Rizqona. Analisis Kesalahan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Ulangan

Harian Pada Materi Fungsi Setelah Pembelajaran Remidial Ditinjau Dari Tingkat

Kecemasan Siswa. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif.Solo.UNS

Moleong, LJ. (2011). Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja

Rosdakarya

Nasrun AR.2015.PSIKOLOGI BELAJAR.jambi.IAIN Jambi.

Noname 2014 http://wulieokti.blogspot.co.id/2014/04/pro-dan-kontra-ujian-

nasional.html?m=1 Diakses pada tanggal 24 Agustus 2017.

Nugroho, Muhammad Bagus. 2015. Pola Perilaku Siswa Dalam Menghadapi Ujian

Nasional ( Studi Kasus di SMA NEGERI 2 Boyolali). Surakarta: UNS.

Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Page 32: PROFIL KESIAPAN SISWA DALAM MENGHADAPI ULANGAN HARIAN …eprints.ums.ac.id/60414/13/NASKAH PUBLIKASI.pdfulangan harian dan faktor apa saja yang mempengaruhinya pada siswa kelas XI

29

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Standar

Penilaian Pendidikan

Permana, Hara. Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Dalam Menghadapi

Ujian Pada Siswa kelas IX Di MTS AL Hikmah Brebes. Yogyakarta: UNY

Puryanti, Dwi. Kontribusi Motivasi Berprestasi, Religiusitas dan Dukungan Sosial

Terhadap Kecemasan Menghadapi Tes Pada Siswa SMP Negeri 3 Simo

Kabupaten Boyolali. Surakarta: UMS.

Rahman, Ilvan Maulana. Hubungan kecemasan terhadap motivasi belajar siswa

menjelang menghadapi ujian akhir nasional kelas XII SMAN 1 Kraksaan

probolinggo. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.

Saadah Fanny Nur. ANALISIS PERSIAPAN Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1

Cangkringan Dalam Menghadapi Tes Hasil Belajar Pelajaran

Matematika.Jogja.UNY

Solihah, Frida Imroatus. 2017. Pengaruh tingkat kecemasan siswa terhadap prestasi

belajar sejarah siswa kelas X IPS 2 SMAN 12 Surabaya. Surabaya: Universita

Negeri Surabaya.

Sudjana 2010 http://www.spengetahuan.com/2016/01/16-pengertian-belajar-menurut-

para-ahli-terlengkap.html. diakses pada 27 juli 2017

Sugiyono. 2009. “Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan

R&D”. Bandung: Alfabeta.

Supadilah, 2014. http://jejakmanusiabiasa.blogspot.co.id/2014/11/kenapa-siswa-takut-

ulangan-harian.html?m=1 diakses pada tanggal 10 agustus 2017

Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 dan 2 Tentang Berhak Mendapat

Pendidikan dan Wajib Mengikuti Pendidikan

Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal 18 Pendidikan Nasional

Undang-Undang Nomer 20 Pasal 58 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional

Yuliana Indah, 2011. Pengaruh Minat Dan Kesiapan Mental Terhadap Hasil Belajar

Ilmu Pengetahuan Sosial (Ips) Terpadu Kelas Vii Siswa Di Sekolah Menengah

Pertama Islam Terpadu Dar Al-Ma’arif Pekanbaru. Pekan Baru. Uin Sultan Syarif

Kasim Riau.

_______ 2013. “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kualitatif, Kualitatif, dan

R&D”. Bandung: Alfabeta.