profil kesehatan uptd puskesmas berohol tahun 2019
TRANSCRIPT
PROFIL KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BEROHOL
TAHUN 2019
ESA HILANG
DUA TERBILANG
PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BEROHOL
TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Puji & syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia – Nya sehingga dapat menyelesaikan dan Penyusunan Profil UPTD. Puskesmas
Berohol Kota Tebing Tinggi Tahun 2019.
Maksud dan tujuan Penyusunan Profil UPTD. Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi
adalah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh kegiatan / program yang ada di
Wilayah Kerja UPTD. Puskesmas Berohol yang terdiri dari 3 (tiga) Kelurahan yaitu Kelurahan
Bandar Sakti, Kelurahan Berohol dan Kelurahan Bulian. Untuk meningkatkan kemampuan
manajemen Puskesmas dan mengembangkan sistem informasi UPTD. Puskesmas serta faktor
– faktor kesehatan lainnya, yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian agar tercapainya
“Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan “ yang kelak dapat dijadikan sebagai dasar
pertimbangan untuk menentukan langgkah – langkah dalam penyusunan, perencanaan dan
pembangunan UPTD. Puskesmas selanjutnya.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penyelesaian dalam menyusunan Profil UPTD. Puskesmas Berohol Kota Tebing
Tinggi Tahun 2019, kami menyadari bahwa dengan segala keterbatasan kami dalam
pengumpulan data, penyusunan data, pengentrian data, dalam penyusunan data ini masih
banyak kekurangan - kekurangan baik itu dalam penyajian. Maka kami mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun untuk penyempurnaan profil UPTD. Puskesmas ini,
sehingga dimasa mendatang profil ini lebih sempurna. Semoga profil ini dapat bermanfaat
untuk para pembaca serta yang berkepentingan dalam mengisi kebutuhan data dan informasi
mengenai UPTD. Puskesmas berohol dan khususnya kepada seluruh pegawai UPTD.
Puskesmas Berohol .
TEBING TINGGI, MARET 2020 KEPALA UPTD PUSKESMAS BEROHOL
KOTA TEBING TINGGI
dr. Ade Syahputra Damanik
NIP. 19840907 201001 1025
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………….. ii
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………………… iii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………………… 1
1.1. LATAR BELAKANG ........................................................ 1
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN .................................................. 1
1.2.1 MAKSUD .............................................................. 1
1.2.2 TUJUAN UMUM ..................................................... 1
1.2.3 TUJUAN KHUSUS .................................................. 2
1.3. SISTEMATIS PENYAJIAN ................................................ 2
BAB II : VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA STRUKTUR ORGANISASI
PUSKESMAS
2.1 VISI…………………………………………………………………………... 4
2.2 MISI………………………………………………………………………….. 4
2.3 TUGAS POKOK DAN FUNGSI………………………………………… 4
2.3.1. TUGAS POKOK PUSKESMAS ................................. 4
2.3.2. FUNGSI PUSKESMAS ........................................... 4
2.4 STRUKTUR ORGANISASI……………………………………………… 5
BAB III : GAMBARAN UMUM WILAYAH KERJA PUSKESMAS TELUK KARANG
KECAMATAN BAJENIS
3.1 GEOGRAFIS………………………………………………………………. 6
3.2 DEMOGRAFI……………………………………………………………… 7
3.3 SOSIAL EKONOMI ……………………………………………………. 7
3.4 SARANA DAN PRASARANA KESEHATAN WILAYAH…………. 7
BAB IV : SITUASI DERAJAT KESEHATAN
4.1 DERAJAT KESEHATAN………………………………………………… 8
4.1.1. MORTALITAS …………………………………………………. 8
4.1.1.1 ANGKA KEMATIAN BAYI ……………………………… 8
4.1.1.2 ANGKA KEMATIAN BALITA …………………………. 8
4.1.1.3 ANGKA KEMATIAN IBU MELAHIRKAN …………… 9
4.1.2. MORBIDITAS ………………………………………………… . 9
4.1.3 STATUS GIZI………………………………………………….. 10
4.2 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN
PUSKESMAS……………………………………………………………… 10
4.3 HASIL PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN PENGEMBANGAN
PUSKESMAS……….……………………………………………………... 10
4.4 HASIL PENCAPAIAN SPM PUSKESMAS………………..………... 11
4.4.1. IMUNISASI DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT ……. 11
4.4.2. BAYI DENGAN ASI EKSKLUSIF ………………………….. 11
BAB V : KENDALA DAN PERMASALAHAN………………………………........... 12
BAB VI : LANGKAH-LANGKAH DAN UPAYA STRATEGI KE DEPAN……….. 13
BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. KESIMPULAN ……………………………………………………………. 14
6.2. SARAN …………………………………………………………. …………. 14
LAMPIRAN 1 - 77
TIM PENYUSUN
PENANGGUNG JAWAB / KETUA
dr. Ade Syahputra Damanik
KEPALA UPTD PUSKESMAS BEROHOL
KECAMATAN BAJENIS KOTA TEBING TINGGI
ANGGOTA
Khairudin Batubara, SKM
Evrina Saragih, Amk
PROFIL KESEHATAN
UPTD. PUSKESMAS BEROHOL
KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2019
VISI DAN MISI
UPTD PUSKESMAS BEROHOL
VISI
" Mewujudkan Pelayanan Kesehatan terbaik, Propesional untuk mencapai Masyarakat
Sehat diwilayah kerja Puskesmas Berohol "
MISI
1. Memberikan pelayanan Kesehatan secara propesional, cepat, tepat, adil, merata dan terjangkau oleh
masyarakat.
2. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga Kesehatan yang
propesional.
3. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan.
4. Menjalin kerja sama dengan lintas Sektoral terkait untuk menambah wawasan masyarakat dalam
bidang Kesehatan.
PANCAKARSA HUSADA
1. Peningkatan kemampuan masyarakat menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan
3. Peningkatan Status Gizi Masyarakat
4. Pengurangan kesakitan (Morbiditas) dan kematian (Mortalitas)
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera dengan semakin diterimanya norma keluarga
kecil bahaagia dan sejahtera.
PANCAKARYA HUSADA
1. Peningkatan dan Pemantapan Upaya kesehatan
2. Pengembangan Tenaga Kesehatan
3. Pengendalian, pengadaan dan pengawasan obat serta makanan, dan bahan berbahaya
bagi kesehatan.
4. Perbaikan Gizi dan peningkatan kesehatan lingkungan
5. Peningkatan dan Pemantapan Manajemen dan hukum
LAMBANG KESEHATAN
1. Palang Hijau terletak di dalam bunga wijayakusuma dengan lima daun mahkota makna
Pancakarsa Husada yang melambangkan tujuan pembangunan kesehatan sesuai dengan
Sistem Kesehatan Nasional
2. Bunga Wijayakesuma ditopang oleh lima kelompok daun berwarna hijau melambangkan
Pancakarya Husada pada hakikatnya adalah penjabaran makna pembangunan kesehatan
3. Bunga Wijayakesuma dengan lima daun mahkota berwarna putih dan kelopak daun
berwarna hijau mempunyai makna melambangkan pengabdian luhur
4. Palang Hijau melambangkan pelayanan kesehatan
5. Logo yang bertulliskan ”BAKTI HUSADA” adalah pengabdian dalam upaya kesehatan
paripurna.
6. Bentuk Garis bulat telur melambangkan kebulatan tekad, keterpaduan dengan berbagai
unsur dalam masyarakat.
LAMBANG KOTA TEBING TINGGI
ESA HILANG
DUA TERBILANG
BENTUK PERISAI melambangkan rakyat dan Pemerintah yang mempertahankan negara
dan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita proklamasi kemerdekaan Republik
Indonesia 17 Agustus 1945.
SETANGKAI PADI (17 BUTIR) melambangkan tanggal Tujuh Belas sebagai hari Proklamasi
Kemerdekan Republik Indonesia
SETANGKAI KAPAS (8 BUNGA) melambangkan Bulan Delapan sebagai bulan
kemerdekaan Republik indonesia
RIGI TUGU BAGIAN ATAS (45 BUAH) melambangkan Tahun Seribu Sembilan Ratus
Empat Puluh Lima sebagai tahun kemerdekaan Republik Indonesia
TUGU melambangkan kepahlawanan rakyat Tebing Tinggi merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Republik Indonesia
PANCASILA DI ATAS TUGU melambangkan Pancasila adalah Dasar Negara Republik
Indonesia dan Pandangan Hidup Bangsa
BAMBU RUNCING DI PUNCAK TUGU melambangkan kepercayaan kepada tenaga sendiri
dan kepribadian Indonesia (sesuai dengan motif yang sebenarnya di Pusat Kota Tebing
Tinggi)
RODA BESI BERGERIGI melambangkan cita-cita warga Kota Tebing Tinggi sebagai kota
Industri Rakyat yang menuju kepada masyarakat Indonesia yang adil makmur rohaniah dan
jasmaniah serta berkesinambungan dunia dan akhirat
BUKU, TINTA DAN SEHELAI BULU ANGSA (KALAM) melambangkan tekat warga Kota
Tebing Tinggi sebagai Kota Pendidikan
SEMBOYAN ”ESA HILANG DUA TERBILANG ” berarti bahwa banyaknya korban yang
telah jatuh, dan segala pengorbanan yang telah diberikan atau diDharma Bhakti lainnya
dalam perjuangan untuk mendapat cita-cita Bangsa dan Negara yang suci dan luhur akhirnya
merupakan suatu manifestasi dan kebulatan tekad dan semangat juang atas
kebenaran,keluhuran, dan kesucian cita-cita serta tujuan perjuangan itu yang patut
diperhitungkan, dihargai, dikenang, dijunjung dan diteruskan oleh pewaris generasi penerus
sepanjang masa .
DAFTAR TABEL
Tabel 1 LUAS WILAYAH JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH
TANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN
Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR
Tabel 3 PENDUDUK BERUMUR 15 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUP DAN IJAZAH
TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMIN
Tabel 4 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 5 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP DAN KUNJUNGAN GANGGUAN
JIWA DISARANA PELAYANAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 6 PERSENTASE FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN
GAWAT DARURAT (GADER) LEVEL I KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 7 ANGKA KEMATIAN PASIEN DIRUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 8 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKIT KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 9 PERSENTASE KETERSEDIAN OBAT DAN VAKSIN ESENSIAL KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 10 JUMLAH POSYANDU DAN POSBINDU PTM MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MENURUT STRATA KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 11 JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
TEBING TINGGI
Tabel 12 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN DI FASILITAS KESEHATAN,
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 13 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASARAKAT, KESEHATAN LINGKUNGAN DAN GIZI DI
FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 14 JUMLAH TENAGA TEKNIK BIOMEDIKA, KETERAPIAN FISIK DAN KETEKNISAN MEDIK DI
FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 15 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 16 JUMLAH TENAGA PENUNJANG /PENDUKUNG KESEHATAN DIFASILITAS KESEHATAN
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 17 CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 18 PERSENTASE DESA YANG MEMAMPAATKAN DANA DESA UNTUK KESEHATAN
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 19 ANGGARAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 20 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 21 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 22 UMLAH KEMATIAN IBU MENURUT PENYEBAB, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 23 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL DAN IBU NIFAS MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 24 CAKUPAN IMUNISASI TD PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 25 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TD PADA WANITA USIA SUBUR YANG TIDAK
HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 26 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TD PADA WANITA USIA SUBUR (HAMIL DAN TIDAK
HAMIL) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 27 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET TAMBAH DARAH (TTD) MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 28 PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 29 CAKUPAN DAN PROPERSI PESERTA KB PASCA PERSALINAN MENURUT JENIS
KONTRASEPSI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 30 JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN NEONATAL
MENURUT JENIS KELAMIN KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 31 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 32 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI DAN BALITA MENURUT PENYEBAB UTAMA
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 33 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 34 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 35 BAYI BARU LAHIR MENDAPAT IMD DAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BAYI 6
BULAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 36 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN
DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 37 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMUNIZATION (UCI) MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 38 CAKUPAN IMUNISASI HEVATITIS B0 (0 - 7 HARI ) DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB3/DPT-HiB3, POLIO 4, CAMPAK/MR DAN IMUNISASI
DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 40 CAKUPAN IMUNISASI LANJUTAN DPT-HB4 DAN CAMPAK/MR2 PADA ANAK USIA
DIBAWAH DUA TAHUN (BADUTA) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 41 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS
KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 42 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 43 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 44 STATUS GIZI BALITA BERDASARKAN INDEKS BB/U, TB/U, DAN BB/TB MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 45 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) PESERTA DIDIK SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI
Tabel 46 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI
Tabel 47 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA
TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 48 PELAYANAN KESEHATAN USIA PRODUKTIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 49 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN
2018
Tabel 50 PUSKESMAS BEROHOL YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN PELAYANAN KESEHATAN
KELUARGA KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 51 JUMLAH TERDUGA TUBERKULOSIS ,KASUS TUBERKULOSIS, KASUS TUBERKULOSIS
ANAK, CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUK DAN CASE
DETECTION RATE (CDR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 52 ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP SERTA KEBERHASILAN
PENGOBATAN TUBERKULOSIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 53 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 54 JUMLAH KASUS HIV MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR PUSKESMAS
BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 55 JUMLAH KASUS DAN KEMATIAN AKIBAT AIDS MENURUT JENIS KELAMIN DAN
KELOMPOK UMUR PUSKESMAS BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN
2018
Tabel 56 KASUS DIARE YANG DILAYANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS BEROHOL KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 57 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS DAN
PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 58 KASUS BARU KUSTA CACAT TINGKAT 0, CACAT TINGKAT 2, PENDERITA KUSTA
ANAK<15 TAHUN, PENDERITA KUSTA ANAK<15 TAHUN DENGAN CACAT TINGKAT 2
MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI TAHUN 2018
Tabel 59 JUMLAH KASUS TERDAFTAR DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT
TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 60 PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT
JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI TAHUN 2018
Tabel 61 'JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 62 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)
MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 63 KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 64 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR
BIASA (KLB) PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 65 KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,
DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 66 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN
2018
Tabel 67 PENDERITA KRONIS FILARIASIS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN
PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 68 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA HIPERTENSI MENURUT JENIS KELAMIN,
KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN
2018
Tabel 69 PELAYANAN KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS (DM) MENURUT
KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN
2018
Tabel 70 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER
PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (SADANIS) PUSKESMAS BEROHO
KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 71 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) BERAT
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI TAHUN 2018
Tabel 72 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS
(LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA
TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 73 PERSENTASE SARANA AIR MINUM YANG DILAKUKAN PENGAWASAN PUSKESMAS
BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 74 PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN
SEHAT) MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA
TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 75 DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT PUSKESMAS
BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING TINGGI TAHUN 2018
Tabel 76 PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM (TTU) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI TAHUN 2018
Tabel 77 TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MEMENUHI SYARAT KESEHATAN
MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS BEROHO KABUPATEN/KOTA TEBING
TINGGI TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Profil Puskesmas merupakan salah satu produk Sistem Informasi
Kesehatan (SIK) Kesehatan yang diharapkan dapat digunakan sebagai sarana
Informasi dan sumber data yang akan dirangkum menjadi suatu data dan informasi
ditingkat kota Kecamatan, Dinas Kesehatan, dimana data tersebut sangat penting
artinya bagi para pengambil keputusan dan penentu kebijakan di tingkat kota. Sistem
informasi yang baik harus dapat memberikan gambaran data yang akurat, tepat waktu
dan sesuai dengan kebutuhan, untuk para penentu kebijakan sehingga dapat di
keputusan yang berlandaskan fakta (evidence based decision making).
Sistem informasi yang akan ditampilkan dalam bentuk profil, UPTD.
Puskesmas tahun 2019 saat ini menampilakan beberapa indicator – indicator yang
diperguankan untuk kebutuhan bahan penilaian apakah tercapai atau tidaknya "
Masyarakat Sehat Yang Mandiri dan Berkeadilan " yang selanjutnya dijadikan dasar
untuk " Puskesmas Sehat " dan " Kecamatan Sehat 2019"
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud dari penyusunan profil ini sebagai suatu Informasi yang dapat
dipergunakan untuk mengevaluasi program – program yang telah dilaksanaka,
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk penyusunan langkah –
langkah selanjutnya dalam usaha meningkatkan dan berkesinambungan dalam
pembangunan UPTD. Puskesmas Berohol dan khususnya pembangunan dibidang
kesehatan, juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk
penyusunan profil kesehatan kota, profil kesehatan propinsi dan profil kesehatan
Indonesia.
1.2.2 Tujuan Umum
Tujuan dari penyusunan profil kesehatan Puskesmas ini adalah untuk
memperoleh dan menghadirkan informasi kesehatan serta factor – factor kesehatan
lainnya yang dapat dijadikan sebagai bahan penilaian tercapainya tidaknya Puskesmas
sehat yang kelak dapat dijadikan dasar pertimbangan untuk menentukan langkah
langkah selanjutnya.
1.2.3 Tujuan Khusus
Diperolehnya data / informasi kesehatan ditingkat kecamatan, yang
menyangkut data – data sebagai berikut :
Data / Informasi kesehatan masyarakat.
Data / Informasi prilaku masyarakat dibidang kesehatan
Data / Informasi kesehatan lingkungan
Data / Informasi yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan.
1.3 Sistematika Penyajian
Untuk pemahaman terhadap profil ini, maka disini dikemukakan gambaran
singkat secara keseluruhan tentang isi dari profil. Adapun profil ini terdiri dari masing –
masing Bab adalah sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan
Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang latar belakang penyusunan
profil, maksud dan tujuan, serta sistematika penulisan.
Bab II : Visi, misi, tugas dan fungsi serta struktur organisasi Puskesmas.
Dalam hal ini diuraikan tentang visi, misi dan tugas pokok/fungsi dan
struktur oraganisasi serta program –program pembangunan bidang kesehatan yang
telah dilaksanakan serta target – target yang harus dicapai.
Bab III : Gambaran Umum
Dalam bab ini diuraikan secara singkat tentang gambaran umum Puskesmas
Berohol Kota Tebing Tinggi yang terdiri dari demografi, ketenagaan, sarana dan
prasarana kesehatan diwilayah kerja.
Bab IV : Hasil pelaksanaan program /kegiatan dan/anggaran.
Dalam bab ini disajikan tentang hasil-hasil yang dicapaii pembangunan
kesehatan dipuskesmas Berohol yang menyangkut hasil pelaksanaan anggaran kinerja
tahun 2019, hasil pelaksanan program, kegiatan pokok puskesmas, hasil pencapaian
dan standar pelayanan minimal (SPM) Puskesmas Berohol.
Bab V : Kendala dan permasalahan
Dalam bab ini diuraikan beberapa kendala dan permasalahan yang masih
dijumpai diwilayah kerja puskesmas Berohol dalam memberi pelayanan kesehatan
pada masyarakat.
Bab VI : Langkah – langkah dan upaya strategi kedepan
Dalam bab ini diuraikan langkah-langkah dan strategi puskesmas Berohol
dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan diwilayah kerja puskesmas.
Bab VII : Kesimpulan
BAB II
VISI, MISI TUGAS DAN FUNGSI
SERTA STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS
2.1 Visi
Visi UPTD. Puskesmas Berohol Kota Tebing Tinggi adalah " Mewujudkan
Pelayanan Kesehatan terbaik, Propesional untuk mencapai Masyarakat Sehat
diwilayah kerja Puskesmas Berohol "
2.2 Misi
Untuk mewujudkan visi sebagai langkah penjabarannya, maka UPTD.
puskesmas Berohol menyusun dan menetapkan misinya sebagai berikut :
5. Memberikan pelayanan Kesehatan secara propesional, cepat, tepat, adil,
merata dan terjangkau oleh masyarakat.
6. Meningkatkan kwalitas sumber daya manusia guna mewujudkan tenaga
Kesehatan yang propesional.
7. Meningkatkan pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang Kesehatan.
8. Menjalin kerja sama dengan lintas Sektoral terkait untuk menambah
wawasan masyarakat dalam bidang Kesehatan.
Visi dan Misi ini akan diwujudkan melalui 6 Rencana Strategi yaitu :
1. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat, swasta dan masyarakat madani
dalam pembangunan kesehatan melalui kerjasama
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, bermutu dan berkeadilan,
serta berbasis bukti,: dengan pengutamaan pada upaya promotif dan
preventif
3. Meningkatkan pembiayaan pembangunan kesehatan, terutama untuk
mewujudkan jaminan social kesehatan nasional
4. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM kesehatan yang
merata dan bermutu.
5. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat
kesehatan serta menjamin keamanan, khasiat, kemanfaatan, dan mutu
sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan
6. Meningkatkan manajemen kesehatan yang akuntabel, transparan,
berdayaguna dan berhasilguna untuk memantapkan desentralisasi kesehatan
yang bertanggung jawab.
2.3 Tugas Pokok dan Fungsi.
2.3.1 Tugas Pokok Puskesmas
1. Kesehatan Ibu Dan Anak
2. Keluarga Berencana ( KB )
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Kesehatan Lingkungan
5. Pencegahan Dan Pemberantasan Penyakit Menular
6. Balai Pengobatan Dan Poli Umum
7. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat
8. Kesehatan Olahraga
9. Perawatan Kesehatan Masyarakat
10. Usaha Kesehatan Sekolah
11. Kesehatan Kerja
12. Kesehatan Gigi Dan Mulut
13. Kesehatan Jiwa
14. Kesehatan Mata
15. Laboraturium Sederhana
16. Pencatatan Dan Pelapor
17. Kesehatan Lansia
18. Pembinaan Kesehatan Tradisional
19. Kesehatan Remaja
20. Dana Sehat ( Jpkm )
2.3.2 Fungsi Puskesmas
a. Pusat penggerak pembangunan, berwawasan kesehatan.
b. Pusat pemberdayaan masyarakat.
c. Pusat pelayanan kesehatan.
d. Pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama :
d.1 Pelayanan Kesehatan perorangan .
d.2 Pelayanan kesehatan masyarakat
2.4 Struktur Organisasi
Susunan pengurus Puskesma Berohol
A. Kepala Puskesmas
B. Kepala sub bagian tata usaha
a. Uni umum kepegawaian
b. Unit perencana dan pelaporan
c. Unit keuangan dan perbendaharaan
C. Urusan promosi kesehatan
D. Urusan kesehatan lingkungan
E. Urusan gizi masyarakat
F. Urusan pemberantasan penyakit menular.
G. Urusan pengobatan
H. Urusan pengembangan program
BAB III
GAMBARAN UMUM
3.1 Geografis
Puskesmas Berohol terletak di Jalan LKMD I Kelurahan Berohol,
Kecamatan Bajenis. Berdasarkan Peraturan Daerah kota Tebing Tinggi Nomor : 15
tahun 2006 tentang batas wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol adalah :ecamatan
dm
Gambar Depan UPTD.. Puskesmas Berohol.
Batas wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol. Prohol berbatasan langsung
Sebelah Utara berbatasan dengan Perkebunan Rambutan dan
Kelurahan Karya Jaya.
Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Badak Bejuang Kota
Tebing Tinggi .
Sebelah Selatan berbatas dengan Kelurahan Bandar Bejambu
Sebelah Barat berbatasan dengan Perkebunan PN3.
Peta Wlayah UPTD. Puskesmas Berohol
Secara administrasi Wilayah kerja Puskesmas Berohol terdiri dari 3 kelurahaan yaitu :
kelurahan Bandar Sakti
kelurahan Berohol
Kelurahan Bulian
Luas wilayah kerja Puskesmas Berohol 4,80 km2. luas wilayah per
kelurahan adalah sebagai berikut Kelurahan Bandar Sakti 0,783 Km2 (17%),
Kelurahan Berohol 2,466 Km2 (52%) dan Kelurahan Bulian 1,551 Km2 (31%). Dapat
dilihat dalam grafik berikut:
(Tabel 1 terlampir)
3.2 Demografi
Wilayah kerja Puskesmas Berohol merupakan terletak di kecamatan
Bajenis, Berdasarakan BPS Kota Tebing Tinggi jumlah penduduk tahun 2018
berjumlah 18.968 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas 13.144 jiwa, jumlah
penduduk umur 15 tahun keatas laki – laki 6.527 jiwa, jumlah penduduk umur 15
tahun keatas perempuan 6.617 jiwa, dengan rasio jenis kelamin : 98,70 Angka beban
tanggungan 54. Jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang melek hurup dan
berijazah tertinggi pada tahun 2018 berjumlah 13.346 jiwa, , jumlah penduduk umur 15
tahun keatas laki – laki 6.520 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas
perempuan 6.826 jiwa, dengan rasio persentase laki-laki+perempuan 100 %.
Jumlah penduduk tahun 2019 berjumlah 19.212 jiwa, jumlah penduduk
Laki-laki berjumlah 9.556 jiwa, jumlah penduduk perempuan berjumlah 9.646 jiwa, laki-
laki umur 15 tahun keatas 6.634 jiwa, perempuan umur 15 tahun keatas berjumlah
6.70713.341 jiwa, penduduk umur 15 tahun keatas laki–laki 6.634 jiwa, penduduk
umur 15 tahun keatas perempuan 6.707 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas
laki–laki + perempuan 13.341 jiwa dengan rasio jenis kelamin : 99,1 Angka beban
tanggungan 54. Jumlah penduduk berumur 15 tahun keatas yang melek hurup dan
berijazah tertinggi berjumlah 13.341 jiwa, , jumlah penduduk umur 15 tahun keatas laki
– laki 6.634 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas perempuan 6.707 jiwa,
dengan rasio persentase laki-laki+perempuan 100 %.
(Tabel 2 terlampir)
Jumlah penduduk tahun 2019 berjumlah 19.212 jiwa, jumlah penduduk
umur 15 tahun keatas 13.150 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas laki – laki
6.533 jiwa, jumlah penduduk umur 15 tahun keatas perempuan 6.707 jiwa, Ijaza
tertinggi SD berjumlah 1.494 jiwa, Ijaza tertinggi SD berjumlah 1.512 jiwa, Ijaza tertinggi
SD berjumlah 1.534 jiwa, Ijaza tertinggi SD berjumlah 439 jiwa, Ijaza tertinggi SD
berjumlah 575 jiwa, Ijaza tertinggi SD berjumlah 540 jiwa, Ijaza tertinggi SD berjumlah
40 jiwa.
(Tabel 3 terlampir)
3.3 Sosial Ekonomi
Kondisi Sosial ekonomi wilayah kerja Puskesmas Berohol pada
dasarnya hampir sama dengan kecamatan lainnya. Untuk mengetahui keadaan
ekonomi dapat dilihat dari Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) dan
jumlah penduduk yang berumur 15 sampai dengan 64 tahun pada tahun 2018.
Jumlah penduduk berjumlah 18.968 jiwa, usia produktif 15 – 64 tahun berjumlah
12.498 jiwa ( 65,05 % ). Rasio beban tanggungan di wilayah kerja Puskesmas
Berohol adalah 54 dan perlu mendapat perhatian khusus agar perekonomian
lebih konduktif.
Rasio beban tanggungan (Dependency Ratio) tahun 2019. Jumlah
penduduk berjumlah 19.212 jiwa, usia produktif 15 – 64 tahun berjumlah 12.498
jiwa ( 65,05 % ). Rasio beban tanggungan di wilayah kerja Puskesmas Berohol
adalah 54 Jumlah penduduk laki-laki usia produktif 15 tahun 6.223 Jiwa,
Jumlah penduduk laki-laki usia produktif 15 tahun 6.375 Jiwa, Jumlah penduduk
laki-laki + perempuan usia produktif 15
tahun 12.598 Jiwa dan Rasio beban tanggungan di wilayah kerja
Puskesmas Berohol adalah 53 dan perlu mendapat perhatian khusus agar
perekonomian lebih konduktif.
(Tabel 2 terlampir)
Rasio beban penduduk berumur 15 tahun keatas yang tidak memiliki ijaza
tahun 2019. penduduk laki-laki yang tidak memiliki ijaza berjumlah 1.783 Jiwa
persentase laki-laki adalah 26,9 %, penduduk perempuan yang tidak memiliki ijaza
berjumlah 1.784 Jiwa, persentase perempuan adalah 26,6 %, penduduk laki-laki +
perempuan berjumlah 3.583 jiwa, persentase laki-laki + perempuan berjumlah 26,9 %.
(Tabel 3 terlampir),
3.4. Sarana dan Prasarana Kesehatan di Wilayah UPTD. Puskesmas Berohol
Sarana dan Prasarana Kesehatan di Wilayah UPTD. Puskesmas Berohol
tertera dalam tabel berikut.
NO SARANA/PRASARANA JUMLAH KETERANGAN
1. Poskeskel 3
2. Rumah bersalin swasta 1
3. Balai pengobatan swasta 2
4. Laboratorium klinik swasta -
5. Laboratorium kualitas air -
6. Prakter dokter 6
7. Praktek bidan 8
8. Apotik 2
9. Optical 0
10. Posyandu 15
11. Toko obat berizin 4
12. Posyandu lansia 3.
13. Toga 5
14. Pengobatan tradisional 2
(Tabel 4 terlampir)
3.5. Kunjungan Pelayanan di UPTD. Puskesmas Berohol.
Jumlah kunjungan Pelayanan Kesehatan ( rawat jalan ) tahun 2018
berjumlah 6302 orang. 4123 orang laki-laki, 5181 orang perempuan, Jumlah kunjungan
Pelayanan Kesehatan ( rawat inap pertolongan persalinan di ruangan PONED )
berjumlah 2 orang dan pelayanan kesehatan jiwa berjumlah 36 kali kunjungan.
Jumlah kunjungan Pelayanan Kesehatan ( rawat jalan ) tahun 2019
berjumlah 7.341 orang. Jumlah rawat jalan laki-laki 3.295 orang (34,47 % ), Jumlah
rawat jalan perempuan 4.046 orang ( 41,95 % ), Jumlah kunjungan Pelayanan
Kesehatan ( rawat inap pertolongan persalinan di ruangan PONED ) berjumlah 0 orang
dan Jumlah kunjungan Pelayanan Kesehatan jiwa berjumlah 92 kali, jumlah kunjungan
Pelayanan Kesehatan jiwa laki-laki 84 kali ( 0,88 % ), kunjungan Pelayanan Kesehatan
jiwa perempuan 8 kali (0,083 % ).
(Tabel 5 terlampir).
Photo Kunjungan Rawat Jalan UPTD. Puskesmas Berohol tahun 2019
Photo Petugas pelayanan prolanis tahun 2019
4.1. Hasil Pelaksanaan Program / Kegiatan Pokok Posyandu.
Jumlah Posyandu di wilayah kerja UPTD.Puskesmas Berohol Kecamatan
Bajenis Kota Tebing Tinggi tahun 2018 adalah jumlah Posyandu Purnama 15
Posyandu Persentase adalah (100%), jumlah Posbindu 3 Posbindu Persentase adalah
(100%), Jumlah Posyandu Lansia 3 Posyandu, Persentase adalah (100%), Jumlah
Toga 5 Toga, Persetase adalah (100%)
Jumlah Posyandu di wilayah kerja UPTD.Puskesmas Berohol Kecamatan
Bajenis Kota Tebing Tinggi tahun 2019 adalah jumlah Posyandu Purnama 15
Posyandu Persentase adalah (100%), jumlah Posbindu 3 Posbindu Persentase adalah
(100%), Jumlah Posyandu Lansia 3 Posyandu, Persentase adalah (100%), Jumlah
Toga 5 Toga, Persetase adalah (100%)
No Tingkatan
Posyandu/Posbindu
Tahun 2018
Jumlah Persentase
1 Posyandu Pratama - -
2 Posyandu Madya - -
3 Posyandu Purnama 15 100
4 Posyandu Mandiri - -
5 Posbidu 3 100
6 Posyandu Lansia 3 100
7 Toga 5 100
(Tabel 10 terlampir).
4.2. Ketenagaan di UPTD. Puskesmas Berohol
Jumlah ketenagaan medis berjumlah 2 orang perempuan, jumlah tenaga
perawat berjumlah 1 orang laki-laki dan 2 orang perempuan. Jumlah perawat gigi 2
orang perempuan, jumlah tenaga Bidan 11 orang, jumlah tenaga kesehatan masarakat
1 orang perempuan, jumlah tenaga gizi 1 orang perempuan, jumlah tenaga pendidik 1
orang perempuan, jumlah tenaga teknisi kefarmasian 1 orang perempuan, jumlah
tenaga pejabat struktural 2 orang laki-laki, jumlah tenaga kesehatan lingkungan 1 orang
perempuan, jumlah tenaga lainnya 3 orang perempuan, jumlah tenaga laki-laki
seluruhnya 3 orang, jumlah tenaga perempuan seluruhnya 25 orang dan total tenaga
seluruhnya adalah 28 orang.
(Tabel 11-16 terlampir)
Gambat Ketenagaan UPTD. Puskesmas Berohol
Apel Pagi du UPTD. Puskesmas Berohol
4.3. Cakupan Jaminan Kesehatan Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Peserta Jaminan Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) APBN Tahun
2018 adalah 6.302 .( 52 % ), PBI APBD adalah 1.021 ( 9 % ) jumlah seluruh PBI
adalah 7.323 ( 58 % ), non PBI pekerja bukan penerima upah ( PBPU ) adalah 1.227 (
10 % ), pekerja bukan penerima upah ( PBPU ) mandiri adalah 1.132 ( 8 % ), yang
bukan pekerja ( PB ) adalah 0, jadi jumlah non PBI 2.357 ( 19 % ) dan jumlah
seluruhnya Kab/Kota adalah 9.680 ( 42 % ).
Peserta Jaminan Kesehatan penerima bantuan iuran (PBI) APBN Tahun
2019 adalah 8.898 ( 70 % ), PBI APBD adalah 1.143 ( 9 % ) jumlah seluruh PBI
adalah 10.041 ( 79 % ), non PBI pekerja bukan penerima upah ( PBPU ) adalah 1.397 (
11 % ), pekerja bukan penerima upah ( PBPU ) mandiri adalah 1.270 ( 10 % ), yang
bukan pekerja ( PB ) adalah 0, jadi jumlah non PBI 2.667 ( 21 % ) dan jumlah
seluruhnya Kab/Kota adalah 12.708 ( 42 % ).
(Tabel 17 terlampir)
BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
4.4. Situasi Kesehatan Tahun 2019
Hasil – Hasil Pembangunan di bidang kesehatan dalam rangka mencapai
"Kecamatan Sehat" dapat diuraikan dalam bentuk indikator – indikator berikut ini :
4.4.1. Derajat Kesehatan
Derajat kesehatan masyarakat yang optimal adalah tingkat kondisi
kesehatan yang tinggi dan mungkin dicapai pada suatu saat sesuai dengan kondisi dan
siuasi serta kemampuan yang nyata dari setiap orang/masyarakat dan harus selalu
diusahakan untuk peningkatan secara terus menerus maka Indikator yang digunakan
untuk mengukur derajat kesehatan masyarakat diwilayah kerja UPTD. Puskesmas
Berohol kecamatan Bajenis Kota Tebing Tinggi mengacu pada keputusan Menteri
Kesehatan RI Nomor 1202/ Menkes/ SK/ VII/ 2003 tetang indikator Indonesia sehat
2019 dan pedoman penetapan Indikator propinsi dan kabupaten/kota yang antara lain
Mortalitas, Morbilitas dan Status Gizi.
4.4.2. MORTALITAS
4.4.2.1. Angka Kelahiran Bayi Menurut Jenis Kelamin
Kematian ibu adalah kematian perempuan selama masa kehamilan dalam 42
hari setelah persalinan dari penyebab yang berhubungan dengan atau diperburuk oleh
kehamilan atau penanganan akan tetapi bukan karena kecelakaan. Angka kematian ibu
melahirkan (AKI) berguna untuk menggambarkan kesadaran prilaku hidup sehat, status
gizi dan kesehatan ibu semasa hamil, pelayanan kesehatan waktu melahirkan dan
masa nifas. Angka kematian ibu melahirkan diwilayah kerja puskesmas Berohol selama
2 ( dua ) tahun terakhir.
Angka kelahiran Bayi menurut jenis kelamin di UPTD. Puskesmas Berohol
tahun 2018, berjumlah kelahiran 357, kelahiran laki-laki berjumlah 166 bayi, kelahiran
laki-laki mati berjumlah 1 bayi, kelahiran perempuan berjumlah 191 bayi, kelahiran
perempuan mati berjumlah 0 bayi, kelahiran laki-laki ditambah kelahiran perempuan
berjumlah 357 bayi, kelahiran hidup ditambah mati berjumlah 358 bayi
Angka kelahiran Bayi menurut jenis kelamin di UPTD. Puskesmas Berohol
tahun 2019, berjumlah kelahiran 362, kelahiran laki-laki berjumlah 150 bayi, kelahiran
laki-laki mati berjumlah 2 bayi, kelahiran perempuan berjumlah 212 bayi, kelahiran
perempuan mati berjumlah 0 bayi, kelahiran laki-laki ditambah kelahiran perempuan
berjumlah 360 bayi, kelahiran hidup ditambah kelahiran mati berjumlah 362 bayi
(Tabel 20 terlampir).
4.4.2.2. Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur
Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur tahun 2018, ibu hamil melahirkan
jumlah 357 orang, Kematian ibu hamil < 20 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu
hamil < 20-40 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu hamil >35 tahun berjumlah 0
orang, jumlah Kematian ibu hamil berjumlah 0 orang.
Kematian ibu bersalin <20 tahun berjumlah 0 orang, , kematian ibu bersalin
berjumlah 0 orang <20-40 tahun berjumlah 0 orang, , kematian ibu bersalin berjumlah
0 orang >35 tahun berjumlah 0 orang, , jumlah kematian ibu bersalin berjumlah 0
orang,
Kematian ibu nifas < 20 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu nifas < 20-40 tahun ,
kematian ibu nifas >35 tahun berjumlah 0 orang, jumlah kematian ibu nifas 0 orang
Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur tahun 2019, ibu hamil melahirkan
jumlah 361 orang, Kematian ibu hamil < 20 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu
hamil < 20-40 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu hamil >35 tahun berjumlah 0
orang, jumlah Kematian ibu hamil berjumlah 0 orang.
Kematian ibu bersalin <20 tahun berjumlah 0 orang, , kematian ibu bersalin
berjumlah 0 orang <20-40 tahun berjumlah 0 orang, , kematian ibu bersalin berjumlah
0 orang >35 tahun berjumlah 0 orang, , jumlah kematian ibu bersalin berjumlah 0
orang,
Kematian ibu nifas < 20 tahun berjumlah 0 orang, Kematian ibu nifas < 20-
40 tahun , kematian ibu nifas >35 tahun berjumlah 0 orang, jumlah kematian ibu nifas
0 orang.
(Tabel 21 terlampir).
4.4.2.3. Angka Kematian Ibu Menurut Penyebab
Angka Kematian Ibu Menurut Penyebab tahun 2018 Kematian Ibu
perdarahan berjumlah 0 orang, Kematian Ibu Hipertensi dalam kehamilan berjumlah 0
orang, Kematian Ibu infeksi berjumlah 0 orang, Kematian Ibu gangguan sistim peredaran
darah berjumlah 0 orang, Kematian Ibu gangguan metabolik berjumlah 0 orang,
Kematian Ibu perdarahan berjumlah 0 orang, Kematian Ibu lain-lain berjumlah 0 orang.
Angka Kematian Ibu Menurut Penyebab tahun 2019 Kematian Ibu
perdarahan berjumlah 0 orang, Kematian Ibu Hipertensi dalam kehamilan berjumlah 0
orang, Kematian Ibu infeksi berjumlah 0 orang, Kematian Ibu gangguan sistim
peredaran darah berjumlah 0 orang, Kematian Ibu gangguan metabolik berjumlah 0
orang, Kematian Ibu perdarahan berjumlah 0 orang, Kematian Ibu lain-lain berjumlah 0
orang.
(Tabel 22 terlampir).
4.4.2.4. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil, Ibu Bersalin dan Ibu Nifas
Pelayanan Kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas pada tahun 2018
ibu hamil berjumlah 400 orang, yang Pelayanan K1 berjumlah 399 0rang 99,8%,
pelayanan K4 berjumlah 347 orang 86,8%, ibu bersalin berjumlah 400 orang,
persalinan ditolong Nakes berjumlah 400 orang 100%, persalinan di Fasyankes
berjumlah 344 orang 86,8%, pemeriksaan pertama ibu nipas berjumlah 344 orang
86,8%, pemeriksaan kedua ibu nipas berjumlah 344 orang 86,8%, pemeriksaan
ketiga ibu nipas berjumlah 344 orang 86,8%, ibu nifas yang mendapat Vitamin A
berjumlah 344 orang 86,8%.
Pelayanan Kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas pada tahun 2019
ibu hamil berjumlah 396 orang, yang Pelayanan K1 berjumlah 391 0rang 98,7%,
pelayanan K4 berjumlah 365 orang 92,2%, ibu bersalin berjumlah 362 orang,
persalinan ditolong Nakes berjumlah 362 orang 100%, persalinan di Fasyankes
berjumlah 362 orang 100%, pemeriksaan pertama ibu nipas berjumlah 364 orang
108%, pemeriksaan kedua ibu nipas berjumlah 364 orang 108%, pemeriksaan ketiga
ibu nipas berjumlah 330 orang 91,9%, ibu nifas yang mendapat Vitamin A berjumlah
360 orang 103%.
(Tabel 23 terlampir).
4.4.2.5. Imunisasi Td pada Ibu Hamil
Imunisasi Td pada Ibu Hamil adalah Penanganan komplikasi kebidanan dan
komplikasi neonatal tahun 2018, jumlah ibu hamil adalah 400 orang, imunisasi Td pada
ibu hamil Td1 berjumlah 400 orang 100%, imunisasi Td pada ibu hamil Td1 berjumlah
374 orang 82,2%, imunisasi Td pada ibu hamil Td3 berjumlah 0 orang 0%, imunisasi Td
pada ibu hamil Td4 berjumlah 0 orang 0%, imunisasi Td pada ibu hamil Td5 berjumlah
0 orang 0%, imunisasi Td pada ibu hamil Td1 berjumlah 380 orang 97,19%
Imunisasi Td pada Ibu Hamil adalah Penanganan komplikasi kebidanan dan
komplikasi neonatal tahun 2019, jumlah ibu hamil adalah 396 orang, imunisasi Td pada
ibu hamil Td1 berjumlah 43 orang 10,9%, imunisasi Td pada ibu hamil Td2 berjumlah
49 orang 12,4%, imunisasi Td pada ibu hamil Td3 berjumlah 21 orang 5,3%, imunisasi
Td4 berjumlah 0 orang 0%, imunisasi Td pada ibu hamil Td5 berjumlah 0 orang 0%,
imunisasi Td pada ibu hamil Td1 berjumlah 70 orang 17,7%
(Tabel 24 terlampir).
Kelas Ibu Hamil di Kelurahan Bulian UPTD, Puskesmas Berohol
Petugas sedang melatih Senam Ibu Hamil di UPTD.Puskesmas Berohol.
4.4.2.6. Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur yang tidak Hamil
Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur yang tidak Hamil tahun 2018, Wus tidak
hamil 15-30 tahun berjumlah 3.450 orang, Imunisasi Wus Td1 berjumlah 371 orang
(11,3%), Imunisasi Wus Td2 berjumlah 362 orang (10,5%), Imunisasi Wus Td3
berjumlah 0 orang (0%), Imunisasi Wus Td4 berjumlah 0 orang (0%), Imunisasi Wus
Td5 berjumlah 0 orang (0%),
Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur yang tidak Hamil tahun 2019, Wus tidak
hamil 15-30 tahun berjumlah 3.069 orang, Imunisasi Wus Td1 berjumlah 97 orang
(3,2%), Imunisasi Wus Td2 berjumlah 32 orang (1%), Imunisasi Wus Td3 berjumlah 0
orang (0%), Imunisasi Wus Td4 berjumlah 0 orang (0%), Imunisasi Wus Td5 berjumlah
0 orang (0%),
(Tabel 25 terlampir).
Penanganan komplikasi kebidanan dan komplikasi neonatal di UPTD.
Puskesmas Berohol pada tahun 2018, jumlah ibu hamil adalah 400 orang, perkiraan
bumil dengan komplikasi adalah 0 orang, penanganan komplikasi kebidanan adalah 0
orang, jumlah lahir hidup adalah 345 orang, perkiraan neonatal komplikasi adalah 9
orang, penanganan komplikasi neonatal adalah 1 orang ( 100 % ).
4.4.2.4. Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur ( Hamil dan tidak Hamil )
Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur ( Hamil dan tidak Hamil ) tahun 2018,
Wus tidak hamil 15-30 tahun berjumlah 3.069 orang, Imunisasi Wus Td1 berjumlah 140
orang (4,6%), Imunisasi Wus Td2 berjumlah 81 orang (2,6%), Imunisasi Wus Td3
berjumlah 21 orang (0,7%), Imunisasi Wus Td4 berjumlah 0 orang (0%), Imunisasi Wus
Td5 berjumlah 0 orang (0%),
Imunisasi Td pada Wanita Usia Subur ( Hamil dan tidak Hamil ) tahun 2019,
Wus tidak hamil 15-30 tahun berjumlah 3.069 orang, Imunisasi Wus Td1 berjumlah 140
orang (4,6%), Imunisasi Wus Td2 berjumlah 81 orang (2,6%), Imunisasi Wus Td3
berjumlah 21 orang (0,7%), Imunisasi Wus Td4 berjumlah 0 orang (0%), Imunisasi Wus
Td5 berjumlah 0 orang (0%),
(Tabel 26 terlampir).
Photo Imunisasi Td pada Wanita Subur
Kematian neonatal, Bayi dan Balita di UPTD. Puskesmas Berohol tahun 2018,
jumlah kematian neonatal laki-laki adalah 1 orang ( 6,3% ), jumlah kematian bayi laki-
laki adalah 0 orang, jumlah kematian anak laki-laki balita adalah 0 orang. jumlah
kematian neonatal perempuan adalah 0 orang, jumlah kematian bayi perempuan
adalah 1 orang ( 5,3% ), jumlah kematian anak perempuan balita adalah 0 orang.
4.4.2.5. Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD).
Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) tahun 2018, ibu hamil
berjumlah 380 orang, ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah berjumlah 371
orang 97,53%.
Ibu Hamil yang mendapat Tablet Tambah Darah (TTD) tahun 2019, ibu hamil
berjumlah 365 orang, ibu hamil yang mendapat tablet tambah darah berjumlah 356
orang 97,63%.
(Tabel 27 terlampir).
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita menurut penyebab utama di UPTD.
Puskesmas Berohol tahun 2018, adalah asfiksia 1 orang neonatal umur 0-28 hari.
Kematian disebabkan Pnemonia, diare, keainan, tetanus, kelainan saraf, malaria, dan
lain-lainnya adalah 0.
4.4.2.6. Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi.
Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi tahun 2018, PUS berjumlah
2407, peserta KB aktif Kondom berjumlah 46 orang 4,8%, peserta KB aktif Suntik
berjumlah 500 orang 52,7%, peserta KB aktif Pil berjumlah 217 orang 22,9%,
peserta KB aktif AKDR berjumlah 7 orang 0,7%, peserta KB aktif MOP berjumlah 9
orang 0,9%, peserta KB aktif MOW berjumlah 18 orang 1,9%, peserta KB aktif
Implan berjumlah 142 orang 15%, Jumlah peserta KB aktif 948 orang 82,4%,
Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi tahun 2019, PUS berjumlah
5139, peserta KB aktif Kondom berjumlah 268 orang 10,4%, peserta KB aktif Suntik
berjumlah 1182 orang 45,8%, peserta KB aktif Pil berjumlah 520 orang 20,1%,
peserta KB aktif AKDR berjumlah 68 orang 2,6%, peserta KB aktif MOP berjumlah
10 orang 0,4%, peserta KB aktif MOW berjumlah 111 orang 4,3%, peserta KB aktif
Implan berjumlah 424 orang 16,4%, Jumlah peserta KB aktif 2583 orang 50,3%,
Tabel 28 terlampir).
4.4.2.7. KB. Pasca Persalinan.
KB. Pasca Persalinan tahun 2018, ibu bersalin berjumlah 382 orang, Pasca
Persalinan mengunakan berjumlah Kondom 0 orang 0%, Pasca Persalinan
mengunakan Suntik berjumlah 9 orang 2,36%, Pasca Persalinan mengunakan Pil
berjumlah 6 orang 1,6%, Pasca Persalinan mengunakan AKDR berjumlah 7 orang
1,8%, Pasca Persalinan mengunakan MOP berjumlah 0 orang 0%, Pasca Persalinan
mengunakan MOW berjumlah 0 orang 0%, Pasca Persalinan mengunakan Implan
berjumlah 0 orang 0%, Jumlah Pasca Persalinan mengunakan 22 orang 5,76%,
KB. Pasca Persalinan tahun 2019, ibu bersalin berjumlah 378 orang, Pasca
Persalinan mengunakan Kondom berjumlah 0 orang 0%, Pasca Persalinan
mengunakan Suntik berjumlah 2 orang 2,36%, Pasca Persalinan mengunakan Pil
berjumlah 0 orang 0%, Pasca Persalinan mengunakan AKDR berjumlah 0 orang 0%,
Pasca Persalinan mengunakan MOP 0 orang 0%, Pasca Persalinan mengunakan
MOW berjumlah 6 orang 1,5%, Pasca Persalinan mengunakan Implan berjumlah 0
orang 0%, Jumlah Pasca Persalinan mengunakan 8 orang 5,76%,
(Tabel 29 terlampir).
4.4.2.8. Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal
Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Komplikasi Neonatal tahun 2019,
ibu hamil berjumlah 396 orang, perkiraan Bumil dengan komplikasi kebidanan
berjumlah 79 orang, Penanganan komplikasi kebidanan berjumlah 48 orang 60,8%,
lahir hidup laki-laki berjumlah 173 orang, lahir hidup perempuan berjumlah 186 orang,
lahir hidup laki-laki tambah perempuan berjumlah 359 orang, perkiraan neonatal
Komplikasi laki-laki berjumlah 22 orang, perempuan berjumlah 23 orang, laki-laki
tambah perempuan berjumlah 54 orang, penanganan komplikasi neonatal laki-laki
berjumlah 21 orang 39%, perempuan berjumlah 23 orang 43%, laki-laki tambah
perempuan berjumlah 44 orang 0,8%
(Tabel 30 terlampir).
4.4.2.9. Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin tahun 2018,
kematian neonatal laki-laki berjumlah 1 orang 5,5%, kematian bayi laki-laki berjumlah 1
orang 5,5%, kematian anak balita laki-laki berjumlah 0 orang 0%, total kematian laki-
laki 2 orang 11%, kematian neonatal perempuan berjumlah 0 orang 0%, kematian bayi
perempuan berjumlah 1 orang 5,5%, kematian kematian anak balita laki-laki berjumlah
0 orang 0%, total kematian laki-laki 1 orang 5,5%, kematian neonatal laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 1 orang 2,7%, kematian bayi laki-laki tambah perempuan
berjumlah 2 orang 5,5%, kematian anak balita laki-laki ditambah perempuan berjumlah
0 orang 0%, total kematian laki-laki 2 orang 5,5%,
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin tahun 2019,
kematian neonatal laki-laki berjumlah 0 orang 0%, kematian bayi laki-laki berjumlah 1
orang 5,5%, kematian anak balita laki-laki berjumlah 0 orang 0%, total kematian laki-
laki 1 orang 5,5%, kematian neonatal perempuan berjumlah 0 orang 0%, kematian bayi
perempuan berjumlah 1 orang 5,5%, kematian kematian anak balita laki-laki berjumlah
0 orang 0%, total kematian laki-laki 1 orang 5,5%, kematian neonatal laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 1 orang 2,7%, kematian bayi laki-laki tambah perempuan
berjumlah 2 orang 5,5%, kematian anak balita laki-laki ditambah perempuan berjumlah
0 orang 0%, total kematian laki-laki 2 orang 5,5%,
(Tabel 31 terlampir).
4.4.2.10. Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Penyebab Utama
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Penyebab Utama tahun 2018,
penyebab kematian neonatal (0-28 hari) BBLR berjumlah 0 orang, Asfiksia 1 orang,
tetanus neonatorum 0 orang, sepsis 0 orang, kelainan bawaan0 orang dan lain-lain 0
orang, penyebab kematian post neonatal (29 hari -11 bulan) pneomonia berjumlah 0
orang, diare berjumlah 0 orang, malaria berjumlah 0 orang, tetanus berjumlah 0 orang,
kelainan saraf berjumlah 0 orang, kelainan salur cerna berjumlah 0 orang, lain-lain
berjumlah 0 orang, penyebab kematian anak balita (12-59 bulan) pneomonia berjumlah
0 orang, diare berjumlah 0 orang, malaria berjumlah 0 orang, campak berjumlah 0
orang, demam berjumlah 0 orang, difteri berjumlah 0 orang, lain-lain berjumlah 0 orang
Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Penyebab Utama tahun 2019,
penyebab kematian neonatal (0-28 hari) BBLR berjumlah 0 orang, Asfiksia 0 orang,
tetanus neonatorum 0 orang, sepsis 0 orang, kelainan bawaan0 orang dan lain-lain 0
orang, penyebab kematian post neonatal (29 hari -11 bulan) pneomonia berjumlah 0
orang, diare berjumlah 1 orang, malaria berjumlah 0 orang, tetanus berjumlah 0 orang,
kelainan saraf berjumlah 0 orang, kelainan salur cerna berjumlah 0 orang, lain-lain
berjumlah 0 orang, penyebab kematian anak balita (12-59 bulan) pneomonia
berjumlah 0 orang, diare berjumlah 0 orang, malaria berjumlah 0 orang, campak
berjumlah 0 orang, demam berjumlah 0 orang, difteri berjumlah 0 orang, lain-lain
berjumlah 1 orang
(Tabel 32 terlampir).
4.4.2.11. Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR)
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tahun 2019, lahir hidup laki-laki
berjumlah 183 orang, lahir hidup perempuan berjumlah 181 orang, lahir hidup laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 183 orang
Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) tahun 2019, lahir hidup laki-laki
berjumlah 148 orang, lahir hidup perempuan berjumlah 211 orang, lahir hidup laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 359 orang, bayi baru lahir laki-laki ditimbang
berjumlah 148 orang 100%, bayi baru lahir perempuan ditimbang berjumlah 211 orang
100%, bayi baru lahir laki ditambah perempuan ditimbang berjumlah 359 orang 100%,
BBLR berjumlah 1 orang, BBLR laki-laki berjumlah 1 orang 0,7%, BBLR perempuan
berjumlah 0 orang 0%, BBLR laki-laki ditambah perempuan berjumlah 1 orang 0,3%,
(Tabel 33 terlampir).
4.4.2.12. Kunjungan Neonatal Menurut Kelamin
Kunjungan Neonatal Menurut Kelamin tahun 2018, lahir hidup laki-laki
berjumlah 183 orang, lahir hidup perempuan berjumlah 181 orang, lahir hidup laki-laki
ditambah perenpuan berjumlah 364 orang, kunjungan neonatal 1 kali (KN1) laki-laki
berjumlah 184 orang 100,5%, perempuan berjumlah 181 orang 100%, laki-laki tambah
perempuan berjumlah 365 orang 100,27%
kunjungan neonatal 3 kali (KN3) laki-laki berjumlah 156 orang 85,25,3%, perempuan
berjumlah 181 orang 100%, laki-laki tambah perempuan berjumlah 337 orang 92,6%
Kunjungan Neonatal Menurut Kelamin tahun 2019, lahir hidup laki-laki
berjumlah 148 orang, lahir hidup perempuan berjumlah 211 orang, lahir hidup laki-laki
ditambah perenpuan berjumlah 359 orang, kunjungan neonatal 1 kali (KN1) laki-laki
berjumlah 148 orang 100%, perempuan berjumlah 211 orang 100%, laki-laki tambah
perempuan berjumlah 359 orang 100%
kunjungan neonatal 3 kali (KN3) laki-laki berjumlah 147 orang 99,3%, perempuan
berjumlah 205 orang 97,2%, laki-laki tambah perempuan berjumlah 352 orang 98,1%
(Tabel 34 terlampir).
4.4.2.13. Bayi Baru Lahir Mendapat IMB dan Pemberian ASI Ekslusif pada Bayi < 6
Bulan
Bayi Baru Lahir Mendapat IMB dan Pemberian ASI Ekslusif pada Bayi < 6
Bulan tahun 2018, bayi baru lahir berjumlah 364 orang, bayi baru lahir mendapat IMD
berjumlah 334 orang 91,8%, bayi usia < 6 bulan diberi asi eksklusif berjumlah 300
orang, bayi usia < 6 bulan diberi asi eksklusif berjumlah 91 orang 30,3,5%
Bayi Baru Lahir Mendapat IMB dan Pemberian ASI Ekslusif pada Bayi < 6
Bulan tahun 2019, bayi baru lahir berjumlah 357 orang, bayi baru lahir mendapat IMD
berjumlah 346 orang 96,9%, bayi usia < 6 bulan diberi asi eksklusif berjumlah 348
orang, bayi usia < 6 bulan diberi asi eksklusif berjumlah 214 orang 61,5%
(Tabel 35 terlampir).
4.4.2.14. Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin
Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin tahun 2019, bayi laki-
laki berjumlah 180 orang, bayi perempuan berjumlah 187 orang, bayi laki ditambah
perempuan berjumlah 367 orang, pelayanan kesehatan bayi laki-laki berjumlah109
orang 60,6%, perempuan berjumlah 232 orang 124,1%, laki ditambah perempuan
berjumlah 341 orang 92,9%.
(Tabel 36 terlampir).
4.4.2.15 Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) tahun 2018, jumlah
desa/kelurahan 3 kelurahan, Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
berjumlah 3 kelurahan, % Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) 100%
Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) tahun 2019, jumlah
desa/kelurahan 3 kelurahan, Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI)
berjumlah 3 kelurahan, % Desa/Kelurahan Universal Child Imunization (UCI) 100%
(Tabel 37 terlampir).
4.4.2.15. Cakupan Imunisasi Hepatitis BO (0-7 hari ) dan BCG pada Bayi.
Imunisasi Hepatitis BO (0-7 hari ) dan BCG pada Bayi tahun 2018, jumlah
bayi baru lahir adalah 345 orang, jumlah bayi yang di Imunisasi DPT-HB-Hib 3 adalah
333 bayi ( 95,5% ), jumlah bayi yang di Imunisasi POLIO 4 adalah 371 bayi ( 107,5% ),
jumlah bayi yang di Imunisasi CAMPAK/MR adalah 371 bayi ( 107,5% ) dan jumlah
bayi yang di Imunisasi lengkap adalah 371 bayi ( 107,5% ).
Imunisasi Hepatitis BO (0-7 hari ) dan BCG pada Bayi tahun 2019, jumlah
bayi baru lahir laki-laki berjumlah 148 orang, jumlah bayi baru lahir perempuan
berjumlah 211 orang, bayi laki-laki di Imunisasi HBO < 24 jam berjumlah 145 orang
98%, bayi perempuan di Imunisasi HBO < 24 jam berjumlah 161 orang 76,3%, bayi
tambah perempuan di Imunisasi HBO < 24 jam berjumlah 306 orang 85,2%, bayi laki-
laki di Imunisasi HBO 1-7 hari berjumlah 0 orang 0%, perempuan berjumlah 0 orang
0%, laki ditambah perempuan berjumlah 329 orang 91,6%.
(Tabel 38 terlampir).
4.4.2.16. Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib3 Polio4, Campak/MR dan Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi
Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib3 Polio4, Campak/MR dan Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi tahun 2018, bayi laki-laki berjumlah 183 orang, perempuan
berjumlah 181 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 364 orang, bayi
diimunisasi DPT-HB-Hib3 laki-laki berjumlah 152 orang 83,1%, perempuan berjumlah
181 orang 100%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 333 orang 81,5%,
bayi diimunisasi Polio laki-laki berjumlah 171 orang 93,4%, perempuan berjumlah 200
orang 110,5%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 371 orang 101,9%,
bayi diimunisasi Campak/MR laki-laki berjumlah 170 orang 92,9%, perempuan
berjumlah 201 orang 111%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 371 orang
101,9%,bayi diimunisasi Dasar lengkap laki-laki berjumlah 170 orang 92,9%,
perempuan berjumlah 201 orang 111%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 371
orang 101,9%,
Cakupan Imunisasi DPT-HB-Hib3 Polio4, Campak/MR dan Imunisasi Dasar
Lengkap pada Bayi tahun 2019, bayi laki-laki berjumlah 179 orang, perempuan
berjumlah 184 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 363 orang, bayi
diimunisasi DPT-HB-Hib3 laki-laki berjumlah 151 orang 84,4%, perempuan berjumlah
164 orang 89,1%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 315 orang 86,8%,bayi
diimunisasi Polio laki-laki berjumlah 147 orang 82,1%, perempuan berjumlah 161 orang
87,5%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 308 orang 84,8%, bayi diimunisasi
Campak/MR laki-laki berjumlah 157 orang 87,7%, perempuan berjumlah 158 orang
85,9%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 315 orang 86,8%,bayi diimunisasi
Dasar lengkap laki-laki berjumlah 151 orang 84,4%, perempuan berjumlah 158 orang
85,9%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 309 orang 85,1%,
(Tabel 39 terlampir).
4.4.2.21. Cakupan Imunisasi Lanjutan DPT-HB-Hib4 dan campak/MR2 pada anak Usia
dibawah dua tahun (BADUTA) ua tahun (BADUTA)
(Tabel 40 terlampir)
4.4.2.22. Pemberian Vitamin A pada bayi dan anak balita
Pemberian Vitamin A pada bayi dan anak balita tahun 2018, bayi 6-11 bulan
berjumlah 303 orang, bayi 6-11 bulan mendapat Vit. A berjumlah 230 orang 75,9%,
Anak Balita (12-59 bulan) berjumlah 886 orang, Anak Balita (12-59 bulan) mendapat
Vit. A berjumlah 699 orang 78,9%, Balita (6-59 bulan) berjumlah 1.189 orang, Balita (6-
59 bulan) mendapat Vit. A berjumlah 929 orang 78,1%,
Pemberian Vitamin A pada bayi dan anak balita tahun 2019, bayi 6-11 bulan
berjumlah 534 orang, bayi 6-11 bulan mendapat Vit. A berjumlah 451 orang 84,5%,
Anak Balita (12-59 bulan) berjumlah 1.067 orang, Anak Balita (12-59 bulan) mendapat
Vit. A berjumlah 864 orang 81%, Balita (6-59 bulan) berjumlah 1.601 orang, Balita (6-59
bulan) mendapat Vit. A berjumlah 1.315 orang 82,1%,
(Tabel 41 terlampir).
4.4.2.23. Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kalamin
Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kalamin tahun 2018, Balita laki-
laki berjumlah 621 orang, perempuan berjumlah 815 orang, Balita laki-laki tambah
perempuan berjumlah 1.436 orang, pelayanan kesehatan Balita laki-laki berjumlah
599 orang 78,44%, perempuan berjumlah 661 orang 81,1%, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 1.260 orang 87,7%
Pelayanan Kesehatan Balita Menurut Jenis Kalamin tahun 2019, Balita laki-
laki berjumlah 537 orang, perempuan berjumlah 491 orang, Balita laki-laki tambah
perempuan berjumlah 1.028 orang, pelayanan kesehatan Balita laki-laki berjumlah 773
orang 78,44%, perempuan berjumlah 950 orang 193,5%, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 1.723 orang 167,6%
(Tabel 42 terlampir).
Photo penimbangan Bayi di Posyandu
4.4.2.22. Balita di Timbang Menurut Jenis Kelamin
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB Balita di
Timbang Menurut Jenis Kelamin tahun 2018, Sasaran balita (S) laki-laki berjumlah 619
orang, perempuan berjumlah 576 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 1.195
orang, Balita ditimbang (D) laki-laki berjumlah 512 orang, perempuan 485 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 997 orang, persentase (D/S) laki-laki berjumlah
82,7%, perempuan berjumlah 84,2%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 83,4%.
Status Gizi Balita Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB Balita di
Timbang Menurut Jenis Kelamin tahun 2019, Sasaran balita (S) laki-laki berjumlah 736
orang, perempuan berjumlah 690 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 1.426
orang, Balita ditimbang (D) laki-laki berjumlah 554 orang, perempuan 486 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 1.040 orang, persentase (D/S) laki-laki berjumlah
75,3%, perempuan berjumlah 70,4%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 72,9%.
(Tabel 43 terlampir).
4.4.2.23. Status Gizi Balita berdasarkan Indeks BB/U, BB/TB
Status Gizi Balita berdasarkan Indeks BB/U, dan BB/TB tahun 2018, Balita
0-59 bulan yang ditimbang berjumlah 997 orang, Balita Gizi kurang (BB/U) berjumlah
30 orang 3,0%, Balita 0-59 bulan yang diukur tinggi badan berjumlah 996 orang, Balita
Pendek (TB/U) berjumlah 74 orang 7,4%, Balita 0-59 bulan yang diukur berjumlah 996
orang, Balita 0-59 bulan kurus berjumlah 159 orang 15,9%.
Status Gizi Balita berdasarkan Indeks BB/U, dan BB/TB tahun 2019, Balita
0-59 bulan yang ditimbang berjumlah 1.040 orang, Balita Gizi kurang (BB/U) berjumlah
193 orang 18,6%, Balita 0-59 bulan yang diukur tinggi badan berjumlah 8.664 orang,
Balita Pendek (TB/U) berjumlah 117 orang 11,3%, Balita 0-59 bulan yang diukur
berjumlah 8.664 orang, Balita 0-59 bulan kurus berjumlah 160 orang 15,4%.
(Tabel 44 terlampir).
4.4.2.24. Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) peserta Didik SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/MA
Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) peserta Didik SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/MA tahun 2018, peserta didik sekolah kelas 1 SD/MI berjumlah 348 orang,
mendapat pelayanan Kesehatan berjumlah 336 orang 96,6%, kelas 7 SMP/MTS
berjumlah 181 orang, mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 171 orang 94,5%,
kelas 10 SMA/MA berjumlah 487 orang, mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 478
orang 98%, Sekolah SD/MI berjumlah 10 sekolah, mendapat pel.kes berjumlah 10
sekolah 100%. SMP/MTS berjumlah 3 sekolah, mendapat pel.kes berjumlaj 3 sekolah
100%. SMA/MA berjumlah 5 sekolah, mendapat pel.kes berjumlaj 5 sekolah 100%.
Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) peserta Didik SD/MI, SMP/MTS dan
SMA/MA tahun 2019, peserta didik sekolah kelas 1 SD/MI berjumlah 304 orang,
mendapat pelayanan Kesehatan berjumlah 0 orang 0%, kelas 7 SMP/MTS berjumlah
233 orang, mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 0 orang 0%, kelas 10 SMA/MA
berjumlah 519 orang, mendapat pelayanan kesehatan berjumlah 0 orang 0%, Sekolah
SD/MI berjumlah 10 sekolah, mendapat pel.kes berjumlah 0 sekolah 0%. SMP/MTS
berjumlah 3 sekolah, mendapat pel.kes berjumlaj 0 sekolah 0%. SMA/MA berjumlah 5
sekolah, mendapat pel.kes berjumlaj 0 sekolah 0%.
(Tabel 45 terlampir).
4.4.2.27. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2018, Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
kasus gigi berjumlah 702 orang, tumpet gigi tetap berjumlah 43 orang, pencabutan gigi
tetap berjumlah 166 orang, rasio tumpatan/pencabutan berjumlah 0,3, jumlah kasus
yang dirujuk berjumlah 15 orang, persentase kasus yang dirujuk 0,021 %.
Kesehatan Gigi dan Mulut tahun 2019, Pelayanan Kesehatan gigi dan mulut
kasus gigi berjumlah 686 orang, tumpet gigi tetap berjumlah 62 orang, pencabutan gigi
tetap berjumlah 223 orang, rasio tumpatan/pencabutan berjumlah 0,3, jumlah kasus
yang dirujuk berjumlah 96 orang, persentase kasus yang dirujuk 0,140 %.
(Tabel 46 terlampir).
4.4.2.28. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat tahun
2018, SD/MI berjumlah 10 sekolah, SD/MI dengan sikat gigi masal berjumlah 0
sekolah 0%, SD/MI mendapat Pelayanan gigi berjumlah 9 sekolah 90%, murid SD laki-
laki berjumlah 176 orang, perempuan berjumlah 213 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 389 orang, murid SD/MI laki-laki diperiksa berjumlah 76 orang
42,2%, perempuan berjumlah 104 orang 48,8%, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 180 orang 46,3%, perlu perawatan laki-laki berjumlah 33 orang, perempuan
berjumlah 51 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 84 orang, mendapat
perawatan laki-laki berjumlah 33 orang 100%, perempuan berjumlah 51 orang 100%,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 84 orang 100%.
Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada Anak SD dan Setingkat tahun
2019, SD/MI berjumlah 9 sekolah, SD/MI dengan sikat gigi masal berjumlah 0 sekolah
0%, SD/MI mendapat Pelayanan gigi berjumlah 9 sekolah 100%, murid SD laki-laki
berjumlah 792 orang, perempuan berjumlah 893 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 1.686 orang, murid SD/MI laki-laki diperiksa berjumlah 156 orang 20%,
perempuan berjumlah 0 orang 0%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 156 orang
9%, perlu perawatan laki-laki berjumlah 27 orang, perempuan berjumlah 36 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 63 orang, mendapat perawatan laki-laki berjumlah
27 orang 100%, perempuan berjumlah 36 orang 100%, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 63 orang 100%.
(Tabel 47 terlampir
4.4.2.22. 4.4.2.29 Pelayanan Kesehatan Usia Produktif
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif tahun 2018, Penduduk usia 15-59 tahun
laki-laki berjumlah 1.526 orang, perempuan berjumlah 1.992 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 3.518 orang, Penduduk usia 15-59 tahun laki-laki mendapat
pelayanan skrining kes. Sesuai standar berjumlah 1.203 orang 78,8%, perempuan
berjumlah 3.451 orang 173,2%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 4.654 orang
132,3%, Penduduk usia 15-59 tahun laki-laki beresiko berjumlah 388 orang 32,3%,
perempuan berjumlah 725 orang 21%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 1.113
orang 23,9%,
Pelayanan Kesehatan Usia Produktif tahun 2019, Penduduk usia 15-59 tahun
laki-laki berjumlah 6.595 orang, perempuan berjumlah 6.653 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 13.248 orang, Penduduk usia 15-59 tahun laki-laki mendapat
pelayanan skrining kes. Sesuai standar berjumlah 3.078 orang 46,7%, perempuan
berjumlah 4.489 orang 67,5%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 7.567 orang
57,1%, Penduduk usia 15-59 tahun laki-laki beresiko berjumlah 1.199 orang 39%,
perempuan berjumlah 1.778 orang 39,6%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah
2.977 orang 39,3%,
(Tabel 48 terlampir).
4.4.2.30 Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut tahun 2018, Usia Lanjut (60 tahun+) laki-
laki berjumlah 842 orang, perempuan berjumlah 850 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 1.692 orang, Usia Lanjut (60 tahun+) laki-laki mendapat
pelayanan kesehatan berjumlah 468 orang 55,6%, perempuan berjumlah 700 orang
82,4, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 1.168 orang 69,0%.
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut tahun 2019, Usia Lanjut (60 tahun+) laki-
laki berjumlah 264 orang, perempuan berjumlah 289 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 553 orang, Usia Lanjut (60 tahun+) laki-laki mendapat pelayanan
kesehatan berjumlah 200 orang 75,8%, perempuan berjumlah 232 orang 80,3, laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 432 orang 78,1%.
(Tabel 49 terlampir).
Petugas Lansia sedang Pemeriksaan pasien Lansia Risti pada UPTD. Puskesmas Berohol
4.4.3.1. Puskesmas yang melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
Puskesmas yang melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
tahun 2019, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil berjumlah 3 kelurahan 100%,
puskesmas melaksanakan orientasi P4K berjumlah 3 kelurahan 100%, puskesmas
melaksanakan kesehatan remaja berjumlah 3 kelurahan 100%, puskesmas
melaksanakan penjaringan kesehatan kelas 1 berjumlah 10 kelurahan 100%,
puskesmas melaksanakan penjaringan kelas 7 dan 10 berjumlah 2 kelurahan 100%,
puskesmas melaksanakan penjaringan kelas 1, 7 dan 10 berjumlah 12 kelurahan
100%.
Puskesmas yang melaksanakan Kegiatan Pelayanan Kesehatan Keluarga
tahun 2019, Puskesmas melaksanakan kelas ibu hamil berjumlah 1 kelurahan 33,3%,
puskesmas melaksanakan orientasi P4K berjumlah 1 kelurahan 33,3%, puskesmas
melaksanakan kesehatan remaja berjumlah 1 kelurahan 33,3%, puskesmas
melaksanakan penjaringan kesehatan kelas 1 berjumlah 0 kelurahan 0%, puskesmas
melaksanakan penjaringan kelas 7 dan 10 berjumlah 0 kelurahan 0%, puskesmas
melaksanakan penjaringan kelas 1, 7 dan 10 berjumlah 0 kelurahan 0%
(Tabel 50 terlampir).
4.4.3.2. Terduga Tuberkolosis, Kasus Tuberkolosis, Tuberkolosis Anak, Case
Tatifikatoan Rate (CNR ) Per. 100.000 Penduduk
Terduga Tuberkolosis, Kasus Tuberkolosis, Tuberkolosis Anak, Case
Tatifikatoan Rate (CNR ) Per. 100.000 Penduduk tahun 2018, Terduga Tuberkolosis
mendapat pelayanan sesuai standar berjumlah 78 orang, tidak sesuai standar
berjumlah 0 orang, sesuai standar ditambah tidak sesuai standar berjumlah 78 orang,
semua Kasus Tuberkolosis laki-laki berjumlah 204 orang 71,3%, perempuan berjumlah
82 orang 28,7%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 286 orang, kasus TB Anak 0
orang.
Terduga Tuberkolosis, Kasus Tuberkolosis, Tuberkolosis Anak, Case
Tatifikatoan Rate (CNR ) Per. 100.000 Penduduk tahun 2019, Terduga Tuberkolosis
mendapat pelayanan sesuai standar berjumlah 314 orang, tidak sesuai standar
berjumlah 0 orang, sesuai standar ditambah tidak sesuai standar berjumlah 314 orang,
semua Kasus Tuberkolosis laki-laki berjumlah 10 orang 53%, perempuan berjumlah 8
orang 42%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 18 orang, kasus TB Anak 1 orang,
CNR 98,9%.
(Tabel 51 terlampir).
4.5.1. Angka Kesebuhan dan Pengobatan Lengkap Serta Keberhasilan Pengobatan
Tuberkolosis.
Angka Kesebuhan dan Pengobatan Lengkap Serta Keberhasilan Pengobatan
Tuberkolosis tahun 2019, Kasus Tuberkolosis paru terkonfirmasi bakteriologis terdaftar
dan diobati laki-laki berjumlah 12 orang, perempuan berjumlah 13 orang, laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 25 orang, semua Kasus Tuberkolosis terdaftar dan
diobati laki-laki berjumlah 12 orang, perempuan berjumlah 13 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 25 orang, kesembuhan (cure rate) Tuberkolosis Paru
terkonfirmasi Bakteriologis berjumlah 12 orang 100%, perempuan berjumlah 7 orang
53,8%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 19 orang 76%, Angka pengobatan
lengkap (COMPLETE RATE) semua kasus tuberkolosis laki-laki berjumlah 12 orang
100%, perempuan berjumlah 13 orang 100%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah
25 orang 100%, Angka keberhasilan pengobatan (SUCCESS RATE/SR) semua kasus
Tuberkolosis semua laki-laki berjumlah 12 orang 100%, perempuan berjumlah 13 orang
100%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 25 orang 100%, kematian selama
pengobatan Tuberkolosis berjumlah 0 orang 0%.
Angka Kesebuhan dan Pengobatan Lengkap Serta Keberhasilan
Pengobatan Tuberkolosis tahun 2019, Kasus Tuberkolosis paru terkonfirmasi
bakteriologis terdaftar dan diobati laki-laki berjumlah 12 orang, perempuan berjumlah 13
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 25 orang, semua Kasus Tuberkolosis
terdaftar dan diobati laki-laki berjumlah 12 orang, perempuan berjumlah 13 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 25 orang, kesembuhan (cure rate) Tuberkolosis
Paru terkonfirmasi Bakteriologis berjumlah 12 orang 100%, perempuan berjumlah 7
orang 53,8%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 19 orang 76%, Angka pengobatan
lengkap (COMPLETE RATE) semua kasus tuberkolosis laki-laki berjumlah 12 orang
100%, perempuan berjumlah 13 orang 100%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah
25 orang 100%, Angka keberhasilan pengobatan (SUCCESS RATE/SR) semua kasus
Tuberkolosis semua laki-laki berjumlah 12 orang 100%, perempuan berjumlah 13 orang
100%, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 25 orang 100%, kematian selama
pengobatan Tuberkolosis berjumlah 0 orang 0%.
(Tabel 52 terlampir).
4.5.2. Penemuan Kasus Pnemonia Balita
Penemuan Kasus Pnemonia Balita tahun 2019, Balita berjumlah 1894 orang,
kunjungan balia batuk atau kesukaran bernapas berjumlah 257 orang, kunjungan balia
batuk atau kesukaran bernapas diberikan tatalaksana standar TDDK berjumlah 40 orang
15,6%, perkiraan pnemonia balita berjumlah 0 orang, realisasi penemuan pnemonia pada
balita laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan 0 orang, pnemonia berat laki-laki berjumlah
0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang 0%, batuk bukan
pnemonia laki-laki berjumlah 137 orang, perempuan 153 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 290 orang
(Tabel 53 terlampir).
4.4.3. Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur tahun 2019, HIV
laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, proporsi kelompok umur berjumlah 0 orang, kasus komulatif AIDS laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, proporsi kelompok umur berjumlah 0 orang, kematian akibat AIDS laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang
Kasus HIV Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur tahun 2019, HIV laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, proporsi kelompok umur berjumlah 0 orang, kasus komulatif AIDS laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, proporsi kelompok umur berjumlah 0 orang, kematian akibat AIDS laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang
(Tabel 54 terlampir).
4.5.4. Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur.
Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
tahun 2019, kasus baru AIDS laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Proporsi kelompok umur berjumlah 0
Kasus dan Kematian Akibat AIDS Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
tahun 2019, kasus baru AIDS laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Proporsi kelompok umur berjumlah 0
(Tabel 55 terlampir).
Petugas Leb. Sedang kegiatan Home Physycal
4.5.5. Kasus Diare yang dilayani Menurut Jenis Kelamin
Kasus Diare yang dilayani Menurut Jenis kelamin tahun 2018, Penduduk
berjumlah 18.968 orang, target penemuan balita berjumlah 242 orang, target
penemuan semua umur berjumlah 512 orang, balita dilayani diare berjumlah 242
orang 100%, semua umur dilayani diare berjumlah 512 orang 100%, balita diare
mendapat oralit berjumlah 133 orang 55%, semua umur diare mendapat oralit
berjumlah 59 orang 11,5%, mendapat ZINC balita berjumlah 59 orang 24,4%.
Kasus Diare yang dilayani Menurut Jenis kelamin tahun 2019, Penduduk
berjumlah 19.212 orang, target penemuan balita berjumlah 0 orang, target penemuan
semua umur berjumlah 519 orang, balita dilayani diare berjumlah 80 orang 15%,
semua umur dilayani diare berjumlah 186 orang 36%, balita diare mendapat oralit
berjumlah 77 orang 96,3%, semua umur diare mendapat oralit berjumlah 146 orang
78,5%, mendapat ZINC balita berjumlah 80 orang 100%.
(Tabel 56 terlampir).
4.5.6. Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin
Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin tahun 2918, Kasus baru pausi
basiler (PB)/kusta kering laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Kasus baru pausi basiler (MB)/kusta
basah laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 0 orang, Kasus baru pausi basiler (PB+MB) laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin tahun 2919, Kasus baru pausi
basiler (PB)/kusta kering laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Kasus baru pausi basiler (MB)/kusta
basah laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 0 orang, Kasus baru pausi basiler (PB+MB) laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
(Tabel 57 terlampir).
4.5.7. Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta Anak
<15 Tahun.
Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta Anak
<15 Tahun tahun 2018, kasus baru penderita kusta berjumlah 0 orang, kasus baru
cacat tingkat 0 berjumlah 0 orang 0%, kasus baru cacat tingkat 2 berjumlah 0 orang
0%, kasus baru penderita kusta anak <15 tahun berjumlah 0 orang 0%, kasus baru
penderita kusta anak <15 tahundengan cacat tingkat 2 berjumlah 0 orang 0%,
Kasus Baru Kusta Cacat Tingkat 0, Cacat Tingkat 2, Penderita Kusta Anak
<15 Tahun tahun 2019, kasus baru penderita kusta berjumlah 0 orang, kasus baru
cacat tingkat 0 berjumlah 0 orang 0%, kasus baru cacat tingkat 2 berjumlah 0 orang
0%, kasus baru penderita kusta anak <15 tahun berjumlah 0 orang 0%, kasus baru
penderita kusta anak <15 tahundengan cacat tingkat 2 berjumlah 0 orang 0%,
( Tabel 58 terlampir ).
4.5.8. Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis
Kelamin
Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis
Kelamin Tahun 2018, kasus terdaftar pausi basiller/kusta kering laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
kasus terdaftar multi basiller/kusta basah laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, kasus terdaftar laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang.
Kasus Terdaftar dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Tipe/Jenis
Kelamin Tahun 2019, kasus terdaftar pausi basiller/kusta kering laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
kasus terdaftar multi basiller/kusta basah laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, kasus terdaftar laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang
(Tabel 59 terlampir).
4.5.9. Penderita Kusta Selesai Berobat ( Release From Tritmen/RFT ) Menurut
Jenis Kelamin.
Penderita Kusta Selesai Berobat ( Release From Tritmen/RFT ) Menurut
Jenis Kelamin tahun 2018 Penderita kusta PB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Penderita kusta
RFT PB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 0 orang, Penderita kusta MB laki-laki berjumlah 0 orang,
perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
kusta RFT MB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
Penderita Kusta Selesai Berobat ( Release From Tritmen/RFT ) Menurut
Jenis Kelamin tahun 2019, Penderita kusta PB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Penderita kusta
RFT PB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 0 orang, Penderita kusta MB laki-laki berjumlah 0 orang,
perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
kusta RFT MB laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki
ditambah perempuan berjumlah 0 orang
(Tabel 60 terlampir).
4.5.10. Jumlah Kasus AFP ( Non Polio )
Jumlah Kasus AFP ( Non Polio ) tahun 2918, jumlah penduduk < 15 tahun
berjumlah 2.541 orang, kasus AFP berjumlah 0 orang
Jumlah Kasus AFP ( Non Polio ) tahun 2919, jumlah penduduk < 15 tahun
berjumlah 2.562 orang, kasus AFP berjumlah 0 orang.
(Tabel 61 terlampir).
4.5.11. Kasus Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I ) Menurut
Jenis Kelamin
Kasus Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I ) Menurut Jenis
Kelamin tahun 2018, Kasus PD3I kasus difteri laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, meninggal
berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus pertusis laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, meninggal
berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus Tetanus Neonatorum laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
meninggal berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus hapatitis B laki-laki berjumlah 0 orang,
perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Kasus
PD3I kasus Suspek Campak laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
Kasus Penyakit yang Dapat dicegah dengan Imunisasi ( PD3I ) Menurut Jenis
Kelamin tahun 2019, Kasus PD3I kasus difteri laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, meninggal
berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus pertusis laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan
berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, meninggal
berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus Tetanus Neonatorum laki-laki berjumlah 0
orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
meninggal berjumlah 0 orang, Kasus PD3I kasus hapatitis B laki-laki berjumlah 0 orang,
perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, Kasus
PD3I kasus Suspek Campak laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang,
(Tabel 62 terlampir).
4.5.13. Kejadian Luar Biasa ( KLB ) di Desa. Kelurahan yang di Tangani <24 Jam.
Kejadian Luar Biasa ( KLB ) di Desa. Kelurahan yang di Tangani <24 Jam
tahun 2019, KLB di Kelurahan berjumlah 0 kasus , KLB di Kelurahan ditangani < 24 jam
berjumlah 0 kasus 0%
Kejadian Luar Biasa ( KLB ) di Desa. Kelurahan yang di Tangani <24 Jam
tahun 2019, KLB di Kelurahan berjumlah 0 kasus , KLB di Kelurahan ditangani < 24 jam
berjumlah 0 kasus 0%
(Tabel 63 terlampir).
4.5.14. Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa ( KLB )
Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa ( KLB )
tahun 2018, penderita laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, kelompok umur penderita 0-7 hari
berjumlah 0 orang, 0-7 hari berjumlah 0 orang, 8-28 hari berjumlah 0 orang, 1-11 Bln
berjumlah 0 orang, 1-4 thn berjumlah 0 orang, 5-9 thn berjumlah 0 orang, 10-14 thn
berjumlah 0 orang, 15-19 thn berjumlah 0 orang, , 20-44 thn berjumlah 0 orang, 45-54
thn berjumlah 0 orang, 55-59 thn berjumlah 0 orang, 60-69 thn berjumlah 0 orang, 70+
thn berjumlah 0 orang, kematian laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, penduduk terancam laki-laki
berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, Attack Rate % laki-laki 0%, perempuan 0%, laki-laki ditambah
perempuan 0%, CFR % laki-laki 0%, perempuan 0%, laki-laki ditambah perempuan
0%,
Penderita dan Kematian pada KLB Menurut Jenis Kejadian Luar Biasa ( KLB )
tahun 2019, penderita laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-
laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, kelompok umur penderita 0-7 hari
berjumlah 0 orang, 0-7 hari berjumlah 0 orang, 8-28 hari berjumlah 0 orang, 1-11 Bln
berjumlah 0 orang, 1-4 thn berjumlah 0 orang, 5-9 thn berjumlah 0 orang, 10-14 thn
berjumlah 0 orang, 15-19 thn berjumlah 0 orang, , 20-44 thn berjumlah 0 orang, 45-54
thn berjumlah 0 orang, 55-59 thn berjumlah 0 orang, 60-69 thn berjumlah 0 orang, 70+
thn berjumlah 0 orang, kematian laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, penduduk terancam laki-laki
berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, Attack Rate % laki-laki 0%, perempuan 0%, laki-laki ditambah
perempuan 0%, CFR % laki-laki 0%, perempuan 0%, laki-laki ditambah perempuan
0%,
(Tabel 64 terlampir).
4.5.15. Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Menurut Jenis Kelamin
Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Menurut Jenis Kelamin tahun 2018,
Kasus Demam berdarah dengue laki-laki berjumlah 21 orang, perempuan berjumlah 25
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 46 orang, kasus meninggal laki-laki
berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, kasus CFR % laki-laki berjumlah 0%, perempuan berjumlah 0%,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0%.
Kasus Demam Berdarah Dengue ( DBD ) Menurut Jenis Kelamin tahun 2019,
Kasus Demam berdarah dengue laki-laki berjumlah 25 orang, perempuan berjumlah 39
orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 64 orang, kasus meninggal laki-laki
berjumlah 0 orang, perempuan berjumlah 0 orang, laki-laki ditambah perempuan
berjumlah 0 orang, kasus CFR % laki-laki berjumlah 0%, perempuan berjumlah 0%,
laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0%
(Tabel 65 terlampir).
Petugas PTM sedang Pelaksanakan penimbangan dan Analisa lemak tubuh
4.5.16. Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin
Kesakitan dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin tahun 2019,
Suspek malaria berjumlah 0. Kompirmasi leb. Microkopis malaria berjumlah 0
Kompirmasi leb. total malaria berjumlah 0, positif malaria laki-laki berjumlah 0 orang,
perempuan 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0 orang, pengobatan
malaria standar 0, persentase pengobatan malaria standar 0%, Meninggal malaria laki-
laki berjumlah 0 orang, perempuan 0 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 0
orang, CFR malaria laki-laki berjumlah 0 orang, perempuan 0 orang, laki-laki ditambah
perempuan berjumlah 0 orang
(Tabel 66 terlampir).
4.5.16. Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin
Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin tahun 2019, kasus kronis
tahun sebelumnya sampai dengan jumlah seluruh kasus kronis berjumlah 0 kasus.
Penderita Kronis Filariasis Menurut Jenis Kelamin tahun 2019, kasus kronis
tahun sebelumnya sampai dengan jumlah seluruh kasus kronis berjumlah 0 kasus.
(Tabel 67 terlampir).
4.5.17. Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin tahun
2018, estimasi penderita hipertensi berusia >15 tahun laki-laki berjumlah 1.265 0rang,
perempuan berjumlah 1.276 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 2.541
orang, mendapat pelayanan kesehatan laki-laki berjumlah 110 orang 8,7%, perempuan
berjumlah 286 orang 22,4 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 396 orang
15,6%.
Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi Menurut Jenis Kelamin tahun
2019, estimasi penderita hipertensi berusia >15 tahun laki-laki berjumlah1.279 0rang,
perempuan berjumlah 1.290 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah 2.569
orang, mendapat pelayanan kesehatan laki-laki berjumlah 182 orang 14,2%,
perempuan berjumlah 304 orang 23,6 orang, laki-laki ditambah perempuan berjumlah
4.86 orang 18,9%.
(Tabel 68 terlampir).
4.5.19. Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM)
Pelayanan Kesehatan Penderita Diabetes Melitus (DM) tahun 2019, penderita
DM berjumlah 296 orang, mendapat pelayanan kesehatan standar berjumlah 296 orang
100%.
(Tabel 69 terlampir).
4.5.20. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan Kanker Payudara
dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis)
Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dengan Metode IVA dan Kanker Payudara
dengan Pemeriksaan Klinis (Sadanis), puskesmas melaksanakan kegiatan deteksi dini
IVA & Sadanis berjumlah 1.498 orang, perempuan usia 30-50 berjumlah 2.759 orang,
pemeriksaan leher rahim dan payudara berjumlah 213 orang 7,7%, iva positif
berjumlah 1 orang 0,056%, curiga kangker berjumlah 0 orang 0%, tumor/benjolan
berjumlah 1 orang 0,056%.
(Tabel 70 terlampir).
4.5.21 Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat tahun
2018, sasaran ODGJ berat berjumlah 26 orang, mendapat pelayanan kesehatan
berjumlah 3 orang 12%.
Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Berat tahun
2019, sasaran ODGJ berat berjumlah 26 orang, mendapat pelayanan kesehatan
berjumlah 3 orang 12%.
(Tabel 71 terlampir).
Petugas ODGJ Sedang kegiatan Home Physycal
4.5.22. Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas
(Layak)
Penduduk dengan Akses Berkelanjutan terhadap Air Minum Berkualitas
(Layak) tahun 2018, kepala keluarga berjumlah 4.736 KK, penduduk penguna bukan
jaringan perpipaan sumur gaki terlindung berjumlah 244 sarana, sumur gali 411 sarana,
sumur bor dengan pompa 339 sarana, terminal air 0 sarana, mata air terlindung 0
sarana, penampungan air hujan berjumlah 0 sarana, depot air minum berjumlah 3
sarana, perpipaan (PDAM,BPSPAM) berjumlah 1.577 sarana, perpipaan non PDAM
berjumlah 1.577 sarana, jumlah 2.574 sarana, 13,6%.
(Tabel 72 terlampir).
4.5.23. Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Pengawasan
Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Pengawasan tahun 2018,
sarana air minum berjumlah 4.804 sarana, sarana air minum di IKL. berjumlah 1.433
sarana 29,71%, sarana air minum dengan resiko rendah+sedang berjumlah 1.171
sarana 81,7%, pemeriksaan sarana air minum diqambil sampel berjumlah 0 sarana 0%,
sarana air minum memenuhi sarat berjumlah 1.171 sarana 24,38%,
Persentase Sarana Air Minum yang dilakukan Pengawasan tahun 2019,
sarana air minum berjumlah 4.804 sarana, sarana air minum di IKL. berjumlah 1.433
sarana 29,71%, sarana air minum dengan resiko rendah+sedang berjumlah 1.171
sarana 81,7%, pemeriksaan sarana air minum diqambil sampel berjumlah 0 sarana 0%,
sarana air minum memenuhi sarat berjumlah 1.171 sarana 24,38%,
(Tabel 73 terlampir).
4.5.24. Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat
)
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat
)
Tahun 2018, Penduduk berjumlah 18.968 jiwa, sharing/komunal berjumlah 2 sarana,
sharing/komunal penguna berjumlah 102 orang, jamban sehat semi permanen (JSSP)
berjumlah 558 sarana, penguna jamban sehat semi permanen (JSSP) berjumlah 2,012
orang, jamban sehat permanen (JPS) berjumlah 3.678 sarana, penguna jamban sehat
semi permanen (JSSP) berjumlah 13.243 orang, penduduk dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (Jamban sehat ) berjumlah 15.457 orang 99,54%.
Penduduk dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak ( jamban sehat
)
Tahun 2019, Penduduk berjumlah 19.212 jiwa, sharing/komunal berjumlah 4 sarana,
sharing/komunal penguna berjumlah 102 orang, jamban sehat semi permanen (JSSP)
berjumlah 996 sarana, penguna jamban sehat semi permanen (JSSP) berjumlah 4,123
orang, jamban sehat permanen (JPS) berjumlah 3.101 sarana, penguna jamban sehat
semi permanen (JSSP) berjumlah 13.243 orang, penduduk dengan akses terhadap
fasilitas sanitasi yang layak (Jamban sehat ) berjumlah 15.457 orang 99,54%
(Tabel 74 terlampir).
4.5.24. Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tahun 2018,
Desa yang melaksanakan STBM berjumlah 3 kelurahan, kelurahan yang melaksanakan
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) berjumlah 3 kelurahan 100%, sanitasi total
berbasis masyarakat (STBM) berjumlah 3 kelurahan 100%.
Desa yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat tahun 2019, Desa
yang melaksanakan STBM berjumlah 3 kelurahan, kelurahan yang melaksanakan
sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) berjumlah 3 kelurahan 100%, sanitasi total
berbasis masyarakat (STBM) berjumlah 3 kelurahan 100%.
(Tabel 75 terlampir).
4.5.24. Persentase Tempat Tempat Umum (TTU) Memenihi Syarat Kesehatan
Persentase Tempat Tempat Umum (TTU) Memenihi Syarat Kesehatan tahun
2018, tempat tempat umum sarana pendidikan SD/MI berjumlah 10 sarana, tempat
tempat umum sarana pendidikan SMP/MTS berjumlah 2 sarana, tempat tempat umum
sarana pendidikan SMA/SMK berjumlah 5 sarana, sarana kesehatan berjumlah 1
sarana, tempat tempat umum sarana ibadah berjumlah 19 sarana, tempat tempat
umum sarana pasar berjumlah 1 sarana, total berjumlah 38 sarana. Memenuhi sarat
tempat tempat umum sarana pendidikan SD/MI berjumlah 10 sarana 100%., SMP/MTS
berjumlah 2 sarana 100%, SMA/SMK berjumlah 5 sarana 100%, sarana kesehatan
berjumlah 1 sarana100%, tempat tempat umum sarana ibadah berjumlah 19 sarana
100%., tempat tempat umum sarana pasar berjumlah 0 sarana, total berjumlah 37
sarana 100%.
Persentase Tempat Tempat Umum (TTU) Memenihi Syarat Kesehatan tahun
2019, tempat tempat umum sarana pendidikan SD/MI berjumlah 9 sarana, tempat
tempat umum sarana pendidikan SMP/MTS berjumlah 3 sarana, tempat tempat umum
sarana pendidikan SMA/SMK berjumlah 5 sarana, sarana kesehatan berjumlah 1
sarana, tempat tempat umum sarana ibadah berjumlah 23 sarana, tempat tempat
umum sarana pasar berjumlah 1 sarana, total berjumlah 42 sarana. Memenuhi sarat
tempat tempat umum sarana pendidikan SD/MI berjumlah 9 sarana 100%., SMP/MTS
berjumlah 3 sarana 100%, SMA/SMK berjumlah 5 sarana 100%, sarana kesehatan
berjumlah 1 sarana100%, tempat tempat umum sarana ibadah berjumlah 23 sarana
100%., tempat tempat umum sarana pasar berjumlah 1 sarana, total berjumlah 42
sarana 100%.
(Tabel 76 terlampir).
4.5.24. Tempat Pengolahan Makanan (TPM) Memenuhi Syarat Kesehatan
Tempat Pengolahan Makanan ( TPM ) tahun 2018, TPM yang ada sarana jasa
boga berjumlah 0 sarana, sarana rumah makan/restoran berjumlah 40 sarana, sarana
depot air minum berjumlah 3 sarana, sarana jajanan kantin/sentra jajanan makanan
berjumlah 0 sarana, TPM yang ada berjumlah 43 sarana, TPM yang memenuhi sarat
sarana jasa boga memenuhi sarat berjumlah 0 sarana, sarana rumah makan/restoran
memenuhi sarat berjumlah 32 sarana 80%, sarana depot air minum memenuhi sarat
berjumlah 3 sarana 100% , sarana jajanan kantin/sentra makanan jajanan memenuhi
sarat berjumlah 0 sarana 0%,
Tempat Pengolahan Makanan ( TPM ) tahun 2019, TPM yang ada sarana jasa
boga berjumlah 0 sarana, sarana rumah makan/restoran berjumlah 40 sarana, sarana
depot air minum berjumlah 3 sarana, sarana jajanan kantin/sentra jajanan makanan
berjumlah 0 sarana, TPM yang ada berjumlah 43 sarana, TPM yang memenuhi sarat
sarana jasa boga memenuhi sarat berjumlah 0 sarana, sarana rumah makan/restoran
memenuhi sarat berjumlah 32 sarana 80%, sarana depot air minum memenuhi sarat
berjumlah 3 sarana 100% , sarana jajanan kantin/sentra makanan jajanan memenuhi
sarat berjumlah 0 sarana 0%,
(Tabel 77 terlampir).
BAB V
KENDALA DAN PERMASALAHAN
5.1 Kendala dan Permasalahan
Setelah dilaksanakan program tersebut maka ditemukan beberapa
permasalahan antara lain :
1. Masih kurangnya posbindu 1 perkelurahan sehingga pelayanan kesehatan lansia
belum mencapai target.
2. Sumber Daya Manusia ( SDM ) masih sangat kurang seperti dokter gigi,
Bendahara JKN, Bendahara BOK, Tenaga Kesling, Tenaga Leb, juru ketik
komputer, jaga malam Puskesmas.
3. Cakupan Imunisasi Td3 s/d Td 5 Mencapai target.
4. Capaian Kontrasepsi belum mencapai target.
5. Kematian Neonatal masih ada.
6. Bayi baru lahir diberi ASI ekslusif belum mencapai target
7. Pelayanan Imunisasi Baduta belum mencapai target
8. Vitamin A bayi 6-11 bulan belum mencapai target
9. Vitamin A Balita umur 12 – 59 bulan belum mencapai target
10. Vitamin A Balita umur 6 – 59 bulan belum mencapai target
11. Balita yang ditimbang D/S belum mencapai target
12. Balita ditimbang berat badan BB/U belum mencapai target
13. Balita ditimbang BB/TB belum mencapai target
14. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila belum mencapai target
15. Kasus Demam Berdarah Degue ( DBD ) belum bisa dikuranggi
16. Pelayanan Kesehatan Hypertensi belum mencapai terget
17. Pemeriksaan leher rahim IVA belum mencapai terget
18. Sarana air minum yang di IKL belum memenuhi target
19. Sarana air minum yang memenuhi sarat belum mencapai terget
20. Tempat Pengolahan Makanan ( TPM ) belum mencapai target
21. Masih kurangnya kesadaran masyarakat dalam membantu petugas kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
22. Masih rendahnya kemampuan sebahagian petugas dalam menterjemahkan
maksud dari program yang dibebankan kepadanya.
.
BAB VI
LANGKAH – LANGKAH DAN UPAYA STRATEGI KE DEPAN
Meningkatnya Profesionalisme Petugas kesehatan dengan menumbuhkan
rasa kepedulian terhadap beban kerja yang diemban dengan jalan memberikan reward
and manisment . Meningkatkan kesadaran masyarakat menerima pelayanan kesehatan
masyarakat dengan melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan mengajak
masyarakat lebih peduli dan aktif dalam pemerataan pelayanan kesehatan dengan
jalan :
1. Diharapkan setaip Lingkungan satu POSBINDU.
2. Perlu penambahan Sumber Daya Manusia ( SDM ) berdasarkan kebutuhan
3. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang Imunisasi.
4. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang Kontrasepsi.
5. Petugas KIA agar lebih meningkatkan pengawasan dan pemeriksaan setiap ibu
hamil
6. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang kegunaan ASI untuk bayinya.
7. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang kegunaan penimbangan BADUTA
8. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang pentingnya VIT A.
9. Diharapkan setaip Lingkungan satu posyandu lansia.
10. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang Kebersihan lingkungan dan akibatnya
dan mengajak masarakat untuk kegiatan gotong royong agar menguranggi perkem
bang biakan nyamuk.
11. Setiap pasien wanita subur yang berobat ke Puskesmas agar sekalian diberi sosiali
sasi bahaya kangker leher rahim maka perlu pemeriksaan IVA.
12. Petugas agar lebih aktif untuk pemeriksaan sarana air minum masarakat.
13. Petugas agar lebih aktif untuk pemeriksaan sarana Tempat Pengolahan Makanan
( TPM ).
14. Petugas lebih aktif untuk sosialisasi tentang sarana air minum dalam melaksana
Kan sosialisasi hendaknya membawa alat peraga
15. Mengajak masyarakat dalam menentukan masalah kesehatan yang berkembang di
lingkungan masing – masing serta mengajak masyarakat untuk aktif dalam
sumbang pikir dalam penentuan pemecahan masalah kesehatan yang ada
dilingkungannya masing – masing.
16. Perlu adanya kesepakatan dan kesepahaman dalam menterjemahkan masalah
kesehatan Kesehatan.
17. Perlu adanya suatu kegiatan yang bersifat pelatihan program bagi petugas
kesehatan agar dalam menjalankan tepat sasaran.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil diatas dapat diambil kesimpulan sebagai beriku :
1. Jumlah kunjungan rawat jalan berjumlah 9.122 orang pertahun
2. Keterdedian obat di Puskesmas telah terpenuhi dengan baik.
3. Jumlah Posyandu 15 sudah merata disetiap Lingkungan.
4. Jumlah Posyandu PTM 3 belum merata disetiap Lingkungan.
5. Perlu penambahan Sumber Daya Manusia berdasarkan Pendidikan.
6. Jumlah kelahiran di UPTD. Puskesmas Berohol sebanyak 345 orang
7. Jumlah kematian ibu melahirkan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol,
berjumlah 0%
8. Jumlah ibu hamil 400 orang di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah
9. kunjungan K1 406 orang, K4 374 orang.
10. Jumlah PBI 8.896 orang, PBI APBD 1.143 orang, Non PBI PPU. 1.397 orang
Jumlah Non PBI. 2.667 orang, jumlah seluruhnya 12.708 orang.
11. Angka kelahiran di UPTD. Puskesmas Berohol 345 kalahiran
12. Jumlah ibu hamil di UPTD. Puskesmas Berohol 400 ibu
13. Ibu Nifas yang mendapat Vit A di UPTD. Puskesmas Berohol 344 orang
14. Jumlah BALITA yang ditimbang ( D/S ) di UPTD. Puskesmas Berohol 77,5%
15. Pelayanan Kesehatan (penjaringan) siswa SD di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Berohol. jumlah SD dan setingkat berjumlah 10 Sekolah, yang mendapat
pelayanan kesehatan (penjaringan) berjumlah 10 Sekolah (100%),
16. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol,
jumlah tumpatan gigi tetap berjumlah 36 tumpatan, pencabutan gigi tetap
berjumlah 156 gigi, rasio tumpatan/pencabutan berjumlah ( 0,2% ).
17. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut pada anak SD dan setingkat di UPTD.
Puskesmas Berohol, jumlah SD/MI berjumlah 10 sekolah jumlah SD/MI dengan
yang mendapat perawatan ( 22,6% ).
18. Cakupan pelayanan usia 60 tahun dengan jumlah 1.054 orang, mendapat
Pelayanan kesehatan ( 94,1% )
19. Jumlah seluruh kasus TB di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol berjumlah
35 kasus, Jumlah kasus baru TB. Paru BTA ( + ), berjumlah 23 kasus ( 100% ).
Yang
Terkonfirmasi ( 20% ), kasus TB terdaftar dan diobati ( 100% ), angka keberhasilan
Pengobatan ( 100% )
20. HIV /AIDS dan spilis di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah 0
kasus, jumlah kematian berjumlah 0 kasus, ( persentase kasus terhadap
penduduk beresiko ), angka “ Acute Flacid Paralysis “ ( AFP ) pada anak usia < 15
tahun per 100.000 penduduk 5.436 jiwa, jumlah kasus AFP non polio berjumlah 0
21. Diare . di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jumlah penduduk 18.968 jiwa,
jumlah target penemuan diare semua umur berjumlah 180 kasus, diare yang
ditangani berjumlah 127 kasus(97,69%).
22. PHBS di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jumlah yang ber- PHBS
berjumlah 1.026 rumah tangga (43,9%)
23. Kasus AFP non polio di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah 0%
24. Imunisasi PD3I di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah 0%
25. Kematian akibat KLB attack rate di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol,
berjumlah 0%
26. Kesakitan dan kematian akibat malaria di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Berohol, berjumlah 0%
27. Kasus demam berdarah CFR di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol,
berjumlah 0%
28. Penderita kronis Filariasis di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah
0%
29. Pelayanan Kesehatan penderita Hypertensi di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Berohol berjumlah 16,6%
30. Deteksi dini kanker leher rahim dengan metode IVA di wilayah kerja UPTD.
Puskesmas Berohol berjumlah 54%
31. Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa ( ODGJ ) di wilayah kerja
UPTD. Puskesmas Berohol, berjumlah 100%
32. Penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkwalitas/layak di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol berjumlah 25,4%
33. Sarana air minum di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jumlah penduduk
dengan akses berkelanjutan terhadap air minum layak dan memenuhi sarat
berjumlah 24,38% sarana
34. Fasilitas jamban sehat di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jumlah di
wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jenis sarana jamban leher anggsa
memenuhi sarat berjumlah 99,54% sarana
35. Tempat – Tempat Umum di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol, jumlah
tempat-tempat umum memenuhi sarat berjumlah 97,83 sarana.
36. Tempat Pengolahan Makanan (TPM) di wilayah kerja UPTD. Puskesmas Berohol,
TPM yang memenuhi sarat berjumlah 81,4% sarana.
6.2. SARAN
Berdasarkan kesimpulan diatas masih ada beberapa hal yang belum
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Sebagai bahan untuk dipertimbangkan
diantaranya :
1. untuk meningkatkan Status gizi masyarakat dapat dilakukan beberapa hal antara
lain:
Pemberian makanan tambahan pada bayi, Balita dan anak prasekolah, Anak
Sekolah, Ibu Hamil, Ibu Menyusui, Penderita TB Paru dan Lansia.
Pemantauan Wilayah Status Gizi Masyarakat
Peberian vitamin seperti vitamin A pada Balita, Tablet Fe untuk Ibu Hamil,
Kapsul Yodium pada wanita usia subur.
2. Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan baik untuk rumah tangga, tempat –
tempat umum, Institusi Kesehatan, Pendidikan, Tempat Usaha Makanan dan sarana
air Minuman, Tempat Penyimpanan makanan, Peptisida, Restoran, Hotel, Kandang
Ternak dan lain – lain.
3. Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Sehat bagi Rumah Tangga, Tempat – tempat
Umum, Institusi termasuk Sarana Kesehatan.
4. Mengoptimakan pelayanan kesehtan anak sekolah melalui beragai kegiatan seperti :
Kunjungan pemeriksaan kesehatan anak sekolah secara berkala dan
berkesinambungan termasuk pemeriksaan gigi dan mulut, kesehatan mata dan
pendengaran juga pemberian obat cacing.
Pembentukan dokter kecil dan dokter remaja di sekolah-sekolah.
Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehtan anak sekolah
5. Peningkatan Pelayanan Bagi Keluarga Miskin dengan melakukan pendataan peserta
kunjungan rawat jalan, pemberian makanan tambahan dan peningkatan sosialisasi
ke keluarga miskin lebih baik.
6. Kerjasama lintas sektor maupun lintas program dapat ditingkatkan sehingga
pelayanan dapat terwujud dengan baik.
7. Agar data/informasi yang didapat oleh pengelola program dilakukan pencatatan dan
pelaporan sesuai dengan keadaan lapangan.
8. Agar ditingkatkan kualitas dan kuantitas SDM dalam memberikan sosialisasi atau
penyuuhan kepada masarakat.
9. Disamping hal tersebut diatas, ada beberapa hal yang perlu ditambahkan berkaitan
dengan pentingnya data profil kesehatan antara lain :
Dilakukan pendataan yang akurat agar data valid dan dapat memberikan
informasi yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan.
Perlu peningkatan Koordinasi Lintas sektor dan Lintas program untuk
terciptanya sinkronisasi data yang akurat dan benar.