profil keadaan ekonomi, kondisi perumahan dan...

109
PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN STATUS KESEHATAN MIGRAN DAN NONMIGRAN DI KOTA SAMARINDA (Studi Kasus Persepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota Samarinda pada Bulan April Tahun 2007) UCIK PURNAMASARI SK 03 4356 JURUSAN : STATISTIKA PEMINATAN : SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK JAKARTA 2007

Upload: vuongbao

Post on 04-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN

DAN STATUS KESEHATAN MIGRAN DAN

NONMIGRAN DI KOTA SAMARINDA

(Studi Kasus Persepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota

Samarinda pada Bulan April Tahun 2007)

UCIK PURNAMASARI

SK 03 4356

JURUSAN : STATISTIKA

PEMINATAN : SOSIAL DAN KEPENDUDUKAN

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

JAKARTA

2007

Page 2: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN

DAN STATUS KESEHATAN MIGRAN DAN

NONMIGRAN DI KOTA SAMARINDA

(Studi Kasus Persepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota

Samarinda pada Bulan April Tahun 2007)

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Sains Terapan pada Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

Oleh:

UCIK PURNAMASARI

SK 03 4356

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIK

JAKARTA

2007

Page 3: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN

DAN STATUS KESEHATAN MIGRAN DAN

NONMIGRAN DI KOTA SAMARINDA

(Studi Kasus Persepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota

Samarinda pada Bulan April Tahun 2007)

Oleh:

UCIK PURNAMASARI

SK 03 4356

Mengetahui/Menyetujui,

Ketua Jurusan Statistika

Ir. Ekaria, M.Si. NIP 340010878

Pembimbing

Dr. Hariadi NIP 340003907

Tim Penguji Ujian Negara

Penguji I

Ir. Agus Purwoto, M.Si. NIP 340010894

Penguji II

Agung Priyo Utomo, S.Si., M.T. NIP 340015148

Page 4: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

PERNYATAAN

Skripsi dengan Judul

PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN

DAN STATUS KESEHATAN MIGRAN DAN

NONMIGRAN DI KOTA SAMARINDA

(Studi Kasus Persepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota

Samarinda pada Bulan April Tahun 2007)

Oleh

UCIK PURNAMASARI

SK 03 4356

adalah benar-benar hasil penelitian sendiri dan bukan hasil dari plagiat atau hasilkarya orang lain. Jika di kemudian hari diketahui ternyata skripsi ini hasil plagiatatau hasil karya orang lain, penulis bersedia skripsi ini dinyatakan tidak sah dangelar Sarjana Sains Terapan dicabut atau dibatalkan.

Jakarta, 10 September 2007

Ucik Purnamasari

Page 5: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Sebuah

karya kecil berjudul “Profil Keadaan Ekonomi, Kondisi Perumahan dan Status

Kesehatan Migran dan Nonmigran di Kota Samarinda (Studi Kasus Persepsi

terhadap Migran dan Nonmigran di Kota Samarinda pada Bulan April Tahun

2007)” dapat penulis selesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Dengan segala kerendahan hati, teriring ucapan terima kasih penulis

sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Satwiko Darmesto selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

2. Bapak Dr. Hariadi selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran.

3. Bapak Ir. Agus Purwoto, M.Si dan Bapak Agung Priyo Utomo, S.Si, MT

atas saran dan masukan yang diberikan untuk kesempurnaan skripsi ini.

4. Bapak, Mama, Ade Esmu dan Nita atas kasih sayang, semangat dan doa.

Sebuah kekuatan yang menghantarku untuk selalu berjuang. Pakde dan

seluruh keluarga di Samarinda dan Jogja atas doa dan dukungannya.

5. Maz, sebuah bagian kisah hidupku; atas segala waktu, pengertian, cinta

dan harapan yang selama ini ada. Semoga Allah mengijinkan. Amin.

6. Teman terindahku, Rosi, Wati, QQ, Tika, Neni, Ulfa, Septi dan Nia. Atas

kebersamaan dan persaudaraan yang telah terjalin serta semua kenangan

yang membekas dalam ingatan. Sahabat yang membuat hari-hariku penuh

warna; Gori, Nisa, Ika, Husen, Budi atas waktu yang terangkai bersama.

Triana dan Mas Supri atas kerjasama perjuangan analisisnya.Teman 4SK1.

7. Bambang, Bul2, Dmug atas waktunya dalam mencacah. Ibu Andam dan

Astrid, atas segala kesabaran dan doanya. Nurin, Woro atas semangatnya.

Serta semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini.

Semoga skripsi ini bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun sangat

penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Jakarta, September 2007

Ucik Purnamasari

i

Page 6: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

ABSTRAK

UCIK PURNAMASARI, “Profil Keadaan Ekonomi, Kondisi Perumahan danStatus Kesehatan Migran dan Nonmigran di Kota Samarinda (Studi KasusPersepsi terhadap Migran dan Nonmigran di Kota Samarinda pada Bulan Apriltahun 2007).” Dibimbing oleh HARIADI.

Salah satu masalah pentingdalam bidang kependudukan diIndonesia adalah pesebaranpenduduk yang tidak merata.Mobilitas penduduk terjadi akibatperbedaan pertumbuhan danketidakmerataan fasilitaspembangunan antara satu daerahdengan daerah lainnya.

Indonesia memiliki PulauJawa dengan kepadatan penduduktinggi yang berakibat pada timbulnyamasalah pengangguran karenabesarnya jumlah penduduk tersebuttidak diimbangi oleh jumlahlapangan kerja yang ada. Salah satucara mengurangi pengangguranadalah dengan melakukan migrasi kepulau lain yang memiliki sumberdaya alam, lapangan pekerjaan dankesempatan kerja yang lebih luas.Kalimantan Timur merupakan salahsatu provinsi yang paling banyakmenerima migran masuk, menuruthasil Survei Penduduk Antar Sensus2005, migran masuk ke Kaltimtercatat 211.254 jiwa. Selain ituKalimantan Timur (Kaltim) jugamerupakan provinsi denganpenduduk berstatus migran risenterbesar di Pulau Kalimantan(Lampiran 1).

Samarinda adalah penerimamigran masuk terbesar di Kaltimberdasarkan Survei ModulKependudukan 2000 sebesar 40,27persen dari seluruh migran masuk keKaltim menuju Samarinda. Namuntak semua pendatang di kota inimemiliki bekal keterampilan.

Karena itu hal ini menimbulkanbeberapa masalah antara lainbertambahnya penduduk miskinyang menempati urutan keduakota/kabupaten di Provinsi Kaltim(Lampiran 2).

Bertambahnya pendudukmiskin ini di duga terjadi akibatbanyaknya migran masuk. Hal inilahyang menjadi alasan penulismelakukan penelitian ini. Dari uraiandi atas, maka hal yang ingin di telitiadalah keadaan ekonomi, kondisiperumahan dan status kesehatanmigran dan nonmigran dari sudutpersepsi.

Dari hasil analisis deskriptifdidapatkan bahwa terdapatperbedaan karakteristik antara keduakelompok sampel yang berada padaumur responden, pendidikan terakhir,lapangan pekerjaan dan statuspenguasaan bangunan tempattinggal. Pada migran, respondenmayoritas (51,48%) berumur 25-34tahun. Sedangkan pada nonmigransebagian besar responden (44,55%)berumur 45 tahun keatas. Padakarakteristik pendidikan terakhiryang ditamatkan, sebagian besarmigran (55,45%) berpendidikanSMA/sederajat. Sedangkannonmigran mayoritas (48,52%)berpendidikan SMA keatas.Lapangan pekerjaan yang menunjangpada migran (43,56%) adalahperdagangan sedangkan nonmigran(49,51%) adalah jasa. Sebagian besarmigran (53,47%) menempati rumahdengan status sewa sedangkan

ii

Page 7: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

nonmigran (77,23%) mayoritastinggal di rumah milik sendiri.Migran terbesar (35,65%) berasaldari Jawa Timur. Alasan migrasiterbanyak (62,38%) yangdikemukakan oleh responden migranadalah mencari pekerjaan.

Dengan tingkat kepercayaansebesar 95,00 persen secara umumdidapatkan kesimpulan bahwaterdapat persamaan pola persepsiantara migran dan nonmigran.Namun rata-rata persepsi antarakelompok migran dan nonmigrantersebut berada pada tingkatan yangberbeda. Serta migran dannonmigran mempunyai persepsi yangberbeda pula terhadap masing-masing variabel yang di ajukan.

Saran yang dapatdisampaikan dari penelitian iniadalah agar Pemerintah ProvinsiKalimantan Timur dan KotaSamarinda sebaiknya melakukanbeberapa himbauan melalui iklan dimedia dalam rangka menyeleksimigran masuk. Hal lain yang pentinguntuk diperhatikan adalah kepadapara migran diharapkan untukmeningkatkan keterampilan danpengetahuannya, sehingga merekadapat bermanfaat dan hidup lebihlayak serta tidak menjadi beban bagipemerintah.

iii

Page 8: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR ISI

PRAKATA ........................................................................................................... i

ABSTRAK ........................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL................................................................................................. vi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ . 1

1.1 Latar belakang ............................................................................ 1

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah .............................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

1.4 Sistematika Penulisan ................................................................ 7

BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................... 9

2.1 Tinjauan Pustaka ........................................................................ 9

2.1.1 Migrasi.................................................. ............................ 9

2.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Migrasi ......................12

2.2 Kajian Teori ...............................................................................17

2.2.1 Migrasi dan Ekonomi.........................................................17

2.2.2 Migrasi, Perumahan dan Kesehatan...................................19

2.2.3 Definisi Peubah Operasional............................................. 21

2.3 Kerangka Pikir ...........................................................................29

2.4 Hipotesis ....................................................................................30

BAB III METODOLOGI .................................................................................31

3.1 Metode Pengumpulan Data ........................................................31

3.1.1 Kisi-kisi Instrumen............................................................35

3.1.2 Pengujian Kuesioner.........................................................37

3.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian.................................40

3.2 Metode Analisis .........................................................................41

3.2.1 Analisis Deskriptif ............................................................41

iv

Page 9: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

3.2.2 Analisis Profil ...................................................................41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................................46

4.1 Gambaran Wilayah .................................................................... 46

4.1.1 Gambaran Umum Kalimantan Timur.................................46

4.1.2 Gambaran Umum Kota Samarinda.....................................47

4.2 Karakteristik Responden.............................................................48

4.2.1 Responden Menurut Kelompok Umur.............................. 48

4.2.2 Responden Menurut Jenis Kelamin................................... 49

4.2.3 Responden Migran Menurut Daearah Asal........................49

4.2.4 Responden Migran Menurut Alasan Migrasi.....................50

4.2.5 Responden Menurut Pendidikan Terakhir......................... 51

4.2.6 Responden Menurut Status Pekerjaan................................52

4.2.7 Responden Menurut Lapangan Pekerjaan..........................53

4.2.8 Responden Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal..................................................................54

4.2.9 ART Responden Menurut Keluhan Kesehatan..................54

4.3 Persepsi Responden ...................................................................55

4.4 Perbandingan Persepsi Responden.............................................57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................59

5.1 Kesimpulan ................................................................................59

5.2 Saran ..........................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 61

LAMPIRAN .........................................................................................................63

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................77

v

Page 10: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

1. Jumlah proporsi sampel migran dan nonmigran berdasarkan wilayah .......23

2. Kisi-kisi instrumen pernyataan sosial ekonomi...........................................36

3. Persentase responden berdasarkan status pekerjaan....................................52

4. Persentase responden berdasarkan lapangan pekerjaan...............................53

5. Persentase responden berdasarkan status penguasaan bangunan tempat tinggal....................................................................................................54

6. Persentase anggota rumah tangga responden berdasarkan keluhan kesehatan.............................................................................................. 55

vi

Page 11: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Gambar Halaman

1. Skema bentuk-bentuk mobilitas penduduk ............................................. 10

2. Faktor-faktor determinan migrasi menurut Everett S.Lee....................... 14

3. Migration Intentions Model oleh AB.Simmons ...................................... 16

4. Model kerangka pikir .............................................................................. 22

5. Persentase responden berdasarkan kelompok umur ............................... 48

6. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin.................................... 49

7. Persentase migran berdasarkan daerah asal............................................. 50

8. Persentase migran berdasarkan alasan migrasi........................................ 51

9. Persentase responden berdasarkan pendidikan terakhir........................... 51

10. Grafik profil rata-rata persepsi terhadap variabel pengukuran................ 57

vii

Page 12: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Lampiran Halaman

1. Jumlah migran risen menurut provinsi di kalimantan, tahun 2005......... 63

2. Jumlah penduduk miskin menurut kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur .............................................................................................. 64

3. Kuesioner Penelitian............................................................................... 65

4. Output uji validitas dan reliabilitas butir dan faktor .............................. 69

5. Hasil olahan analisis profil ..................................................................... 74

viii

Page 13: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu masalah penting dalam bidang kependudukan di Indonesia

adalah masalah pesebaran penduduk yang tidak merata. Di satu pihak ada daerah

yang penduduknya sangat padat dan di lain pihak ada daerah yang penduduknya

sangat jarang.

Upaya mengarahkan mobilitas penduduk di Indonesia adalah sesuatu yang

sangat strategis dalam rangka pemerataan pembangunan antar daerah sekaligus

peningkatan kesejahteraan rakyat. Indonesia yang merupakan negara berkembang

dengan jumlah penduduk nomor 4 terbesar di dunia setelah RRC, India dan

Amerika Serikat, dan juga merupakan negara kepulauan, telah melakukan progran

transmigrasi guna mendistribusikan kelebihan penduduk di pulau Jawa. Hal ini

telah dilakukan sejak pemerintahan Belanda yang dikenal dengan kolonisasi

(Munir, 1981).

Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

biasanya sangat kompleks, yaitu menggambarkan kesempatan ekonomi yang

seimbang dan saling ketergantungan antar wilayah. Sebaliknya di negara sedang

berkembang biasanya pola migrasi menunjukkan pemusatan arus migrasi ke

wilayah-wilayah tertentu saja, khususnya kota-kota besar. Fenomena ini

menggambarkan bahwa di negara sedang berkembang terdapat ketimpangan

pembangunan baik sosial, ekonomi maupun wilayah (Firman, 1994).

Page 14: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Dari hasil Sensus Penduduk 2000 diperoleh jumlah penduduk Indonesia

adalah sebesar 206,26 juta jiwa, meningkat sebesar 32,29 juta jiwa atau sekitar

18,57 persen dibandingkan Sensus Penduduk 1990 atau terjadi laju pertumbuhan

penduduk sebesar 1,49 persen pertahun selama periode 1990 sampai 2000. Diduga

pada tahun 2025 dalam Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025, penduduk

Indonesia mencapai 273 jiwa (Bappenas, BPS, dan UNPFA, 2005). Yang masih

menjadi permasalahan adalah timpangnya jumlah, komposisi dan sebaran

penduduk yang tinggal di pulau Jawa dengan penduduk yang tinggal diluar Pulau

Jawa. Hal ini di tunjukkan pada tahun 2000 presentase jumlah penduduk di pulau

Jawa yang mencapai 59 persen dari seluruh penduduk Indonesia. Dengan

penyebaran tersebut jumlah penduduk pulau Jawa sebesar 108,95 juta jiwa dengan

tingkat kepadatan 945 orang per km2. Padahal diketahui bahwa luas tanah daratan

pulau Jawa hanya 7 persen dari seluruh wilayah nusantara, sehingga pulau Jawa

merupakan daerah terpadat penduduknya.

Karena kepadatan penduduk di Pulau Jawa tidak diimbangi dengan jumlah

lapangan kerja yang memadai maka pengangguran tidak dapat dihindari. Oleh

karena itu, salah satu cara untu mengatasi kelebihan penduduk dan jumlah

pengangguran yang tinggi adalah dengan melakukan migrasi ke pulau lain yang

memiliki sumber daya alam, lapangan pekerjaan, dan kesempatan kerja yang lebih

besar.

Kalimantan Timur merupakan salah satu provinsi yang paling banyak

menerima migran masuk, menurut hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)

2005, migran masuk ke Kalimantan Timur tercatat 211.254 jiwa. Selain itu

provinsi ini juga merupakan provinsi dengan penduduk berstatus migran risen

2

Page 15: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

terbesar di Pulau Kalimantan.1 Dengan luas wilayah Kalimantan Timur 211.440

km2 atau sekitar satu setengah kali Pulau Jawa dan Madura, provinsi ini hanya

memiliki kepadatan penduduk 14 orang per km2 pada tahun 2005.

Selain itu dalam kurun waktu 2000-2005, laju pertumbuhan penduduk di

Kalimantan Timur adalah 3,32 persen per tahun, angka ini mengalami

peningkatan dibanding periode tahun 1990-2000 yakni sebesar 2,81 persen.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi itu

tentu tidak sepenuhnya disebabkan oleh faktor alamiah, yaitu kelahiran dan

kematian, akan tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor migrasi masuk

mengingat tingkat migrasi ke Kalimantan Timur masih sangat dominan.

Selama ini di Kalimantan Timur berkembang industri perkayuan, minyak

dan gas alam cair serta pertambangan emas yang banyak menyediakan

kesempatan kerja, sehingga hal itu merupakan faktor penarik yang utama bagi

mereka yang bermigrasi ke Kalimantan Timur. Selain memiliki sumber daya alam

yang berlimpah, Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki pendapatan asli daerah

yang tidak sedikit. Menurut Kepala BPS Kalimantan Timur, Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kalimantan Timur tahun 2005 mencapai 156,43 trilyun

rupiah (www.kaltimpost.web.id, 2006).

Tentu saja hal ini menjadi daya tarik tersendiri bukan hanya bagi para

investor, tetapi juga bagi para penduduk pendatang, terutama para pencari kerja.

Selain itu juga disebabkan kota-kota besar di Jawa mengalami masalah kelebihan

penduduk yang berdampak pada sulitnya memperoleh lapangan kerja, pendapatan

penduduk yang rendah dan angka pengangguran yang terus meningkat.

1 Lampiran 1 : Jumlah migran risen menurut provinsi di Kalimantan, tahun 2005

3

Page 16: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Besarnya angka migrasi masuk di Kalimantan Timur tentu saja

menimbulkan beberapa masalah antara lain adalah angka penduduk miskin yang

dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Seperti yang dinyatakan Kepala

Pusat Penelitian Pengembangan Wilayah (Puslitbangwil) Universitas

Mulawarman Samarinda, Prof. Subroto dalam Ayuningtyas (2004) bahwa salah

satu penyebab kemiskinan di Kalimantan Timur disebabkan karena di kota-kota

seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Tarakan terdapat mobilitas atau

migrasi orang miskin dari luar Kalimantan Timur sangat tinggi.

Hal ini searah dengan pernyataan Gubernur Kalimantan Timur, Suwarna

AF yang menyatakan pertambahan penduduk Kalimantan Timur diakibatkan dari

meningkatnya arus migrasi masuk dari provinsi lain sehingga menjadikan

problem terutama masalah kemiskinan, yang dikarenakan sebagian besar

pendatang tidak memiliki keterampilan. Selain itu, pesatnya pertumbuhan dan

tidak meratanya jumlah penduduk juga ikut mempengaruhi berbagai sektor

termasuk dibidang kesehatan dan perumahan ( www.kaltimpost.web.id, 2005).

Kemudian hal itu diperkuat kembali dari hasil pendataan Sosial Ekonomi

penduduk tahun 2005, jumlah penduduk miskin mencapai 561.023 jiwa atau

sekitar 20 persen dari total penduduk. Angka ini jauh lebih besar dibanding tahun

sebelumnya yang hanya 318.200 jiwa. Sehingga hanya dalam jangka waktu

setahun terjadi kenaikan yang mencapai 76,31 persen (BPS, 2005).

1.2 Identifikasi dan Batasan Masalah

Arus transportasi di Kalimantan Timur yang sudah semakin terbuka

berdampak pada peningkatan jumlah penduduk. Berdasarkan hasil SUPAS 2005

4

Page 17: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

jumlah penduduk Kalimantan Timur adalah sebesar 2.848.798 jiwa. Dari data

tersebut, presentase penduduk terbanyak berada di wilayah Samarinda (21,47

persen).

Kota Samarinda memiliki suatu ciri khas kondisi kependudukan yaitu laju

pertumbuhan penduduknya yang cukup tinggi. Dalam periode 2000-2005 laju

pertumbuhan penduduk Kota Samarinda rata-rata per tahun mencapai 3,29 persen.

Angka ini jauh di atas angka pertumbuhan penduduk nasional yang kurang dari 2

persen pertahun.

Cukup tingginya angka pertumbuhan penduduk ini sangat mungkin

dipengaruhi oleh banyaknya arus migrasi masuk. Berdasarkan hasil Survei Modul

Kependudukan Sensus Penduduk 2000, dari seluruh migran yang masuk ke

Kalimantan Timur sekitar 40,27 persen menuju ke Kota Samarinda. Ini

merupakan konsekuensi logis dari perkembangan Kota Samarinda yang memiliki

potensi cukup besar.

Seperti juga yang disampaikan DR. I Gde Mamas dalam diskusi panel

National Urban Development Strategy 21 Maret 2000, yang berjudul Proyeksi

Pertumbuhan Kota-kota di Indonesia tahun 2015 disebutkan bahwa Samarinda

adalah salah satu kota di luar Jawa yang mengalami perkembangan penduduk

yang pesat selain Pekanbaru, Lampung, Batam dan Manado (nuds2-bttp@

egroups.com, 2000).

Sebagai ibukota provinsi, Samarinda mempunyai fasilitas yang lengkap

dibanding daerah lain, seperti sarana pendidikan sampai tingkat perguruan tinggi,

sarana olahraga, rumah sakit, dan sarana hiburan. Hal inilah yang menjadi daya

tarik para migran untuk datang ke Samarinda.

5

Page 18: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Tentu saja tak semua pendatang di kota ini memiliki bekal keterampilan

dan bahkan ada yang sekedar ingin berusaha di sektor informal, seperti pedagang

kaki lima, pedagang keliling, atau pekerja bangunan. Faktor lain yang

memungkinkan menjadi penyebab masuknya arus migran ke Kota Samarinda

adalah kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Kota

Samarinda dapat dikatakan sebagai pusat pendidikan di Kalimantan Timur (BPS,

2002).

Oleh karena itu, di Kota Samarinda terjadi pertemuan berbagai arus

migran masuk yang berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang sosial

ekonomi yang berbeda. Hal ini menimbulkan beberapa masalah di Kota

Samarinda antara lain bertambahnya penduduk miskin yang menempati urutan

kedua untuk kota/kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur.2

Hal itu pula yang mengakibatkan timbulnya permasalahan perumahan dan

kesehatan, karena masalah perumahan dan kesehatan tidak lepas dari

permasalahan kemiskinan. Searah dengan pendapat Salim dalam Budihardjo

(1992), pada umumnya kemiskinan berhubungan erat dengan permukiman kumuh

dan lingkungan yang tidak sehat.

Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dan batasan penelitian ini

dapat dijabarkan penulis dalam dua hal. Permasalahan pertama adalah bagaimana

karakteristik sosial demografi migran dan nonmigran di Kota Samarinda.

Permasalahan kedua adalah bagaimana perbandingan keadaan ekonomi, kondisi

perumahan dan status kesehatan antara migran dan nonmigran.

2 Lampiran 2 : Jumlah penduduk miskin menurut kabupaten/kota di provinsi Kalimantan Timur,tahun 2004

6

Page 19: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Mengetahui gambaran karakteristik migran dan nonmigran di

Samarinda. Variabel-variabel yang diamati yaitu karakteristik rumah

tangga migran dan nonmigran serta karakteristik individu migran dan

nonmigran.

2. Mengetahui profil keadaan ekonomi, kondisi perumahan dan status

kesehatan migran dan nonmigran.

3. Membandingkan keadaan ekonomi, kondisi perumahan, dan status

kesehatan antara migran dan nonmigran.

1.4 Sistematika Penulisan

Secara garis besar, skripsi ini dibagi dalam lima pokok bahasan, dengan

sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah,

tujuan penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Terdiri dari tinjauan pustaka, kajian teori, kerangka pikir, definisi

operasional dan hipotesis.

BAB III METODOLOGI

Terdiri dari prosedur pengumpulan data, pengujian kuesioner, hasil uji

validitas dan reliabilitas dan metode analisis.

7

Page 20: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan mengenai pembahasan hasil penelitian berupa gambaran

deskriptif karakteristik sosial demografi dan sosial ekonomi yang terdiri

dari keadaan ekonomi, kondisi perumahan dan status kesehatan migran

dan nonmigran di Kota Samarinda. Sedangkan untuk pembahasan

karakteristik sosial ekonomi dari sudut persepsi di lakukan melalui analisis

profil.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Berisi tentang kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan yang

dilakukan dan saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil pembahasan

tersebut.

8

Page 21: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Migrasi

Migrasi merupakan satu dari tiga faktor dasar yang mempengaruhi

pertumbuhan penduduk, selain kelahiran dan kematian. Pada dasarnya migrasi

adalah pergerakan penduduk secara geografis. Ada dua dimensi penting yang

perlu ditinjau dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi

wilayah. Namun hingga saat ini belum ada kesepakatan yang pasti diantara para

ahli dalam menentukan dimensi waktu dan wilayah dalam bermigrasi tersebut.

Menurut Mantra (2000), mobilitas penduduk geografis adalah gerak

(movement) penduduk yang melintasi batas wilayah menuju ke wilayah lain dalam

periode waktu tertentu. Jika dilihat dari ada tidaknya niatan untuk menetap di

daerah tujuan, mobilitas penduduk dapat dibagi menjadi dua, yaitu mobilitas

penduduk permanen (migrasi) dan mobilitas penduduk non permanen. Migrasi

adalah gerak penduduk yang melintas batas wilayah asal menuju ke wilayah lain

dengan niatan menetap di daerah tujuan. Sebaliknya, mobilitas penduduk non

permanen ialah gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dengan tidak

ada niatan menetap di daerah tujuan.

Mobilitas penduduk non permanen dapat dibagi menjadi dua yaitu ulang

alik (nglaju/commuting) dan dapat menginap atau mondok di daerah tujuan. Ulang

Page 22: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

alik adalah gerak penduduk dari daerah asal menuju ke daerah tujuan dan kembali

ke daerah asal pada hari itu juga. Sedangkan mondok, ia menginap di daerah

tujuan tidak untuk waktu yang lama. Untuk lebih jelasnya, bentuk-bentuk

mobilitas penduduk dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Skema bentuk-bentuk mobilitas penduduk

Yang termasuk mobilitas horizontal adalah perpindahan penduduk secara

teritorial, spasial dan geografis. Sedangkan mobilitas vertikal dikaitkan dengan

perubahan status sosial dengan melihat kedudukan generasi.

Berdasarkan kamus demografi PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dalam

Munir (1981) didefinisikan migrasi sebagai suatu bentuk dari mobilitas geografi

(geographic mobility) atau mobilitas spasial (spasial mobility) dari suatu geografi

ke unit geografi lainnya, yang menyangkut suatu perubahan tempat kediaman

secara permanen dari tempat asal atau tempat keberangkatan ke tempat tujuan atau

tempat yang didatangi. Selanjutnya dalam buku pedoman migrasi, PBB

memberikan batasan bahwa migran adalah seseorang yang berpindah tempat

kediaman dari suatu unit geografis atau politis tertentu ke unit geografis atau

politis yang lain.

Definisi lain dikemukakan oleh Lee (1976), bahwa migrasi dalam arti luas

adalah perubahan tempat tinggal secara permanen. Tidak ada pembatasan baik

Mobilitas Penduduk (MP)

MP Vertikal (perubahan status)

MP horizontal (MP geografis)

MP permanen (migrasi)

MP non permanen

Ulang alik

Mondok

10

Page 23: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

pada jarak perpindahan ataupun sifatnya, yaitu apakah tindakan itu bersifat

sukarela atau terpaksa, serta tidak diadakan perbedaan migrasi dalam negeri dan

migrasi ke luar negeri.

Sementara itu Bogue (1969) berpendapat bahwa migrasi merupakan suatu

bentuk mobilitas tempat kediaman penduduk yang menyangkut perubahan tempat

kediaman dari suatu masyarakat ke masyarakat yang lain. Sedangkan menurut

Peterson (1958), migrasi adalah perpindahan yang relatif permanen dari seseorang

atau sekelompok orang melampaui jarak yang signifikan. Lain halnya menurut

Mangalam (1968), migrasi adalah perpindahan secara relatif dari sekelompok

orang yang disebut migran, dari suatu lokasi geografis ke lokasi lainnya yang

didahului dengan pengambilan keputusan.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), migrasi adalah proses perpindahan

penduduk dari suatu tempat ke tempat lain melewati batas wilayah administrasi.

Perpindahan melewati batas administrasi dapat berupa perpindahan melewati

desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, dan provinsi. Perpindahan yang

melalui batas desa/kelurahan disebut sebagai migrasi antar desa/kelurahan.

Perpindahan yang melalui batas kecamatan disebut migrasi antar kecamatan, yang

melewati batas kabupaten/kota disebut migrasi antar kabupaten/kota, dan yang

melewati batas provinsi disebut migrasi antar provinsi. Penduduk yang melakukan

perpindahan tersebut disebut migran dan yang tidak melakukan perpindahan

disebut nonmigran.

Selanjutnya BPS menguraikan 3 jenis migrasi antar provinsi, yaitu :

11

Page 24: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

a. Migrasi Semasa Hidup adalah perpindahan penduduk berdasarkan tempat

kelahiran. artinya, tempat tinggal saat pendataan (sensus/survei) berbeda

dengan tempat kelahirannya.

b. Migrasi total adalah perpindahan berdasarkan tempat tinggal terakhir

sebelum di tempat tinggal sekarang (saat sensus/survei) tanpa

memperhatikan waktu pindahnya.

c. Migrasi Risen adalah perpindahan berdasarkan tempat tinggal sekarang

dan waktu tertentu. Waktu tertentu yang digunakan adalah batas 5 tahun

terakhir. Berdasarkan batasan waktu tersebut maka migran risen adalah

mereka yang saat pencacahan tinggal di tempat yang berbeda dengan

tempat tinggal 5 tahun sebelumnya.

Selain itu, migrasi juga dibedakan menjadi migrasi masuk, migrasi keluar

dan migrasi neto. Migrasi masuk adalah masuknya penduduk ke suatu daerah

tempat tujuan, sedangkan migrasi keluar adalah perpindahan penduduk keluar dari

suatu daerah. Selisih antara migrasi masuk adan migrasi keluar disebut migrasi

neto. Bila migrasi masuk lebih besar dari pada migrasi keluar maka disebut

migrasi neto positif. Namun apabila migrasi masuk lebih kecil dari pada migrasi

keluar maka disebut migrasi neto negatif (BPS, 2004).

2.1.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migrasi

Menurut Rozy Munir dalam Dasar-Dasar Demografi, faktor-faktor yang

mempengaruhi migrasi ada dua faktor, yaitu faktor pendorong dan faktor penarik.

Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh keadaan di daerah

asal, seperti :

12

Page 25: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

a. Berkurangnya sumber daya alam, meliputi hasil tambang, kayu atau hasil

pertanian.

b. Berkurangnya lapangan pekerjaan.

c. Adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku dan yang lainnya.

d. Ketidakcocokan dengan adat/budaya/kepercayaan/agama.

e. Pekerjaan atau perkawinan yang menghambat perkembangan karier.

f. Bencana alam, meliputi kelaparan, banjir, gempa bumi, kebakaran,

kemarau yang panjang dan wabah penyakit.

Sedangkan faktor penarik adalah faktor-faktor yang dipengaruhi oleh keadaan di

daerah tujuan, seperti :

a. Adanya kesempatan untuk memasuki lapangan pekerjaan yang cocok.

b. Kesempatan mendapatkan pendapatan yang lebih baik.

c. Kesempatan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

d. Mendapatkan lingkungan yang lebih baik, meliputi perumahan, iklim,

sekolah, dan juga fasilitas lainnya.

e. Adanya ajakan/pengaruh orang lain yang dapat sebagai pelindung di

tempat tujuan.

f. Aktivitas yang beragam dan menarik di kota besar, seperti banyaknya

hiburan, kebebasan melakukan aktivitas, gaya hidup, dan lainnya.

Menurut Lee (1976), faktor-faktor yang mempengaruhi orang mengambil

keputusan untuk bermigrasi dapat dibedakan menjadi empat faktor, yaitu :

1. Faktor-faktor yang terdapat di daerah asal

2. Faktor-faktor yang terdapat di tempat tujuan

3. Rintangan antara daerah asal dengan daerah tujuan

13

Page 26: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

4. Faktor-faktor pribadi

Tiga faktor pertama dapat di gambarkan sebagai berikut :

Gambar 2. Faktor-faktor determinan migrasi penduduk menurut Everett S. Lee

Dalam suatu daerah banyak sekali faktor yang mempengaruhi seseorang

untuk menetap atau dapat menarik orang untuk pindah ke daerah tersebut, serta

ada pula faktor-faktor lain yang memaksa mereka meninggalkan daerah itu.

Faktor-faktor itu terlihat dalam diagram sebagai tanda ”+” dan ”-”. Faktor

positif adalah faktor yang memberikan nilai menguntungkan apabila bertempat

tinggal atau pindah ke daerah tersebut. Sedangkan faktor negatif adakah faktor

yang memberikan nilai negatif pada daerah yang bersangkutan sehingga

seseorang ingin pindah dari tempat tersebut. Faktor-faktor lain yang ditunjukkan

dengan tanda ”o” ialah faktor-faktor yang pada dasarnya tidak berpengaruh sama

sekali pada penduduknya atau disebut faktor netral.

Selanjutnya, Lee menambahkan bahwa besar kecilnya arus migrasi juga

dipengaruhi oleh faktor penghalang antara, yaitu rintangan-rintangan yang

menghalangi seseorang untuk melakukan migrasi. Jarak merupakan salah satu

faktor penghalang dalam mengambil keputusan untuk bermigrasi. Menurut

hipotesis yang diajukan Ravenstein dalam The Laws of Migration, banyak migran

hanya pindah pada jarak dekat, dan jumlah migran di suatu pusat yang dapat

+ - ○ + ○ + + ○ - + - ○ + - + ○ - +

- + ○ - + ○ - ○ + - + ○ - + - + - ○ + -

Penghalang antara

Tempat Asal Tempat Tujuan

14

Page 27: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

menampung migran-migran itu makin menurun karena makin jauhnya jarak yang

ditempuh. Selain itu, Ravenstein juga menyatakan bahwa migran yang menempuh

jarak jauh umumnya lebih suka menuju ke pusat-pusat perdagangan dan industri

yang penting.

Namun faktor jarak itu bagi sebagian orang bukanlah suatu kendala. Bagi

orang yang akan melanjutkan pendidikan ke daerah lain karena sarana pendidikan

di daerah asal tidak lengkap, maka jarak pindah tidak menjadi masalah, asal dapat

melanjutkan pendidikan di daerah yang memiliki fasilitas pendidikan yang

lengkap dan memadai. Demikian pula untuk orang-orang yang telah selesai

menamatkan pendidikan lebih cenderung pergi ke daerah lain untuk mendapatkan

pekerjaan walaupun jaraknya cukup jauh. Apalagi bagi orang yang mempunyai

jiwa petualang, masalah jarak bukanlah merupakan rintangan.

Selain faktor jarak, rintangan bermigrasi lainnya adalah biaya pindah yang

tinggi, topografi antara daerah asal dengan daerah tujuan yang tidak bagus, dan

terbatasnya sarana transportasi. Undang-undang tentang migrasi yang ketat juga

mampu membatasi seseorang untuk pindah ke daerah lain.

Faktor yang tidak kalah pentingnya dalam pengambilan keputusan

bermigrasi adalah faktor individu, karena individu yang bersangkutanlah yang

menilai positif dan negatifnya suatu daerah. Individu pulalah yang memutuskan

apakah akan pindah dari daerah asal atau tidak. Apabila ingin pindah, daerah

mana yang akan dituju. Semua itu benar-benar merupakan hasil pertimbangan

untung rugi dari pemikiran individu tersebut.

15

Page 28: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Pengambilan keputusan individu untuk melakukan migrasi atau tetap

menetap di tempat asal sangatlah sulit. Menurut Young (1994), teori pengambilan

keputusan untuk pindah atau tidak pindah tergantung pada beberapa hal, yaitu :

1. Karakteristik demografis dari individu tersebut : umur, jenis kelamin,

peran dalam keluarga atau lingkungannya.

2. Keahlian yang dimiliki baik pendidikan maupun kemampuan teknik.

3. Pengetahuan/kemampuan yang didapat dari kesempatan yang ada di

tempat asal/tempat lain yang menarik individu tersebut untuk pindah.

4. Keinginan dan ambisi individu untuk memperoleh materi berlebih juga

gaya hidup yang berbeda.

5. Kerabat dan saudara yang terlebih dahulu pindah di tempat tujuan.

Selanjutnya A.B Simmons dalam Firman (1994) merangkum model-model

teori niat migrasi menjadi Migration Intentions Model. Model ini dibangun

berdasarkan lima studi penelitian pada daerah dengan latar belakang budaya dan

sosial ekonomi yang berbeda. Model ini mengasumsikan bahwa niat bermigrasi

secara langsung dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu persepsi tentang kegunaan

tempat, latar belakang pribadi dan struktural. Persepsi tentang kegunaan tempat

merupakan variabel penghubung antara latar belakang pribadi dan struktural,

dengan niat bermigrasi. Lebih jelasnya dapat dilihat dari gambar berikut.

Gambar 3. Migration Intentions Model oleh A.B Simmons

Latar Belakang Individu

Latar Belakang Struktural

Kegunaan Tempat Niat Bermigrasi

16

Page 29: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Faktor latar belakang individu terdiri dari umur, status perkawinan,

lamanya bermukim di kota, status pekerjaan di desa, pemilikan tanah di desa,

tingkat pendidikan, jenis pekerjaan di kota, dan besarnya pendapatan yang

diperoleh di kota. Sedangkan faktor latar belakang struktural terdiri dari dua

variabel pokok, yaitu karakteristik kota tempat kerja migran (apakah metropolitan,

kota besar, kota sedang, dimana kota mempunyai daya tarik tersendiri) dan letak

kota tempat kerja migran (semakin jauh dari daerah asal, migran cenderung

menetap di kota). Untuk faktor kegunaan tempat, terdiri dari tiga variabel, yaitu

jenis nilai yang diharapkan dengan bekerja di kota (apakah mengharapkan

kekayaan, status tinggi ataupun kenyamanan), kepuasan kerja di kota, dan

kesukaan untuk hidup di kota daripada di desa. Faktor-faktor tersebut akan

memastikan niat bermigrasi penduduk.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Migrasi dan Ekonomi

Mengacu pada tinjauan pustaka, terdapat perbedaan mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi orang melakukan migrasi. Salah satu teori mengenai

mengapa orang mengambil keputusan untuk bermigrasi adalah teori kebutuhan

dan tekanan (need and stress). Tiap-tiap individu mempunyai kebutuhan yang

perlu dipenuhi. Kebutuhan tersebut dapat berupa kebutuhan ekonomi, sosial, dan

psikologi. Apabila kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka terjadilah

tekanan (stress).

Ada dua akibat dari stres tersebut, jika tidak terlalu besar (masih dalam

batas-batas toleransi) maka orang tersebut tidak akan pindah. Dia akan tetap

17

Page 30: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

tinggal di daerah tersebut dengan menyesuaikan kebutuhan dengan keadaan

lingkungan di mana ia bertempat tinggal. Apabila stres yang dialami seseorang di

luar batas toleransinya maka orang itu mulai memikirkan untuk pindah ke daerah

lain di mana kebutuhannya dapat terpenuhi. Seperti yang dikemukakan Norris

dalam Mantra (1978) bahwa pada hakekatnya individu melakukan perpindahan

(migrasi) karena adanya perbedaan nilai kefaedahan wilayah (place utility) Atau

dengan kata lain, seseorang akan pindah dari daerah yang mempunyai nilai

kefaedahan yang lebih rendah ke daerah yang mempunyai nilai kefaedahan yang

lebih tinggi di mana kebutuhannya terpenuhi.

Dilihat dari aspek ekonomi, ketahanan ekonomi yang rendah adalah faktor

utama penyebab timbulnya kemiskinan, dan pada sisi lain ekonomi sebagai dasar

motivasi bermigrasi (De Jong dan Gardner, 1981), maka kontribusi migrasi dalam

penanggulangan kemiskinan adalah terletak pada adanya nuansa baru yang

memberi peluang dan kesempatan berusaha sebagai akibat adanya migrasi. Titus

(1982) dan Lee (1966) berpendapat bahwa ketimpangan ekonomi sebagai

penyebab timbulnya migrasi. Hal ini dibuktikan oleh Kausens dalam

penelitiannya di Irlandia yang menyatakan bahwa imigran pada umumnya berasal

dari daerah miskin dalam arti bahwa mereka kekurangan tanah pertanian dan

sumber daya lainnya sehingga pendapatan mereka rendah. Suharso dalam Keban

(1994) juga membuktikan bahwa sebagian besar migran yang meninggalkan desa

tidak memiliki tanah dan pekerjaan tetap.

Ronald Skeldon dalam Ayuningtyas (2004) berpendapat bahwa migrasi

dapat menyebabkan dan disebabkan oleh kemiskinan. Ada tiga hal yang diangkat

Skeldon dalam hal ini, yaitu bahwa kemiskinan sebagai penyebab dasar terjadinya

18

Page 31: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

migrasi, migrasi sebagai hasil dari kemiskinan, dan migrasi sebagai penyebab

kemiskinan.

Menurut Subroto dalam Ayuningtyas (2004) juga menyatakan bahwa

penyebab kemiskinan itu ada beberapa faktor, di antaranya, tingkat pendidikan

dan keterampilan individu atau sekelompok orang yang masih rendah, kurangnya

peluang untuk berkembang serta rendahnya daya saing serta tempat tinggal

penduduk yang terisolasi yang sulit mendapatkan akses pelayanan umum serta

sulit menjalankan aktivitas ekonomi yang berakibat pada rendahnya ketahanan

ekonomi juga menjadi pemicu kemiskinan.

Ditambahkannya lagi bahwa penyebab kemiskinan lainnya, karena kota-

kota seperti Samarinda, Balikpapan, Bontang, dan Tarakan terdapat mobilitas atau

migrasi orang miskin dari luar Kalimantan Timur sangat tinggi. Dimana sebagian

besar dari penduduk migrasi asal luar Kalimantan Timur tersebut diantaranya

miskin modal serta miskin pengetahuan serta keterampilan.

2.2.2 Migrasi, Perumahan dan Kesehatan

Seiring dengan perkembangan suatu kota, permasalahan permukiman

seakan menjadi suatu fenomena yang tidak dapat dihindari. Hal ini terkait erat

dengan tingginya konsentrasi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan. Pada

tahun 2000 PBB memperkirakan dari 6100 juta penduduk dunia, 75 persennya

tinggal di daerah perkotaan. Tingginya pertumbuhan penduduk kota tidak hanya

terjadi di Indonesia, tetapi di semua negara berkembang dan bahkan dunia.

Sejak tahun 1950, penduduk kota di negara-negara berkembang bertambah

lebih dari empat kali lipat, dari 300 juta pada tahun 1950 menjadi 1,3 milyar pada

19

Page 32: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

tahun 1990-an. Diperkirakan 2,7 milyar penduduk akan tinggal di kota pada tahun

2010. Sehingga setiap tahunnya diperkirakan akan ada 12 sampai 15 juta keluarga

baru yang memerlukan perumahan di kota-kota negara berkembang. Dengan

demikian, pemenuhan kebutuhan perumahan di perkotaan menjadi sangat kritis,

karena daya dukung kota menjadi tidak seimbang dengan pertambahan penduduk

perkotaan yang rata-rata mencapai angka 5,5 persen per tahun.3

Seperti dinyatakan Haryani (1997) dalam Rosiana (2006) masalah

perumahan di perkotaan adalah dikarenakan banyaknya pendatang yang berasal

dari desa atau luar daerah.

Hal itu senada dengan pendapat Wahid dalam Budihardjo (1992) yang

menyatakan bahwa penyebab dari bertambah banyaknya daerah permukiman

kumuh dan liar di perkotaan adalah adanya pendatang dari desa ke kota, baik

pendatang baru maupun pendatang lama yang tidak mengalami peningkatan taraf

hidupnya. Pada umumnya daerah permukiman kumuh dan liar tersebar di sekitar

stasiun kereta api, terminal bus, pelabuhan pasar, untuk membentuk

perkampungan dengan bangunan berderet sangat rapat dan berpenduduk padat.

Lebih lanjut lagi Todaro (2000) mengatakan bahwa arus perpindahan

tenaga kerja dari daerah pedesaan ke kota-kota telah jauh melampaui tingkat

penciptaan atau penambahan lapangan kerja sehingga migrasi yang selama ini

berlangsung sedemikian deras telah jauh melampaui daya serap sektor-sektor

industri maupun jasa-jasa pelayanan sosial yang ada di daerah-daerah perkotaan.

Selain itu di Indonesia sendiri masalah perumahan dan kesehatan tidak

lepas dari masalah kemiskinan. Menurut Salim dalam Budihardjo (1992), pada

3 Bandung Institute of Governance Studies, Studi Dan Advokasi Peningkatan Sensitivitas GenderPada Kebijakan Perumahan Dan Anggaran di Kota Bandung dalam Rosiana (2006)

20

Page 33: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

umumnya kemiskinan berhubungan erat dengan permukiman kumuh dan

lingkungan yang tidak sehat. Karena pendapatan yang relatif rendah, dapat

menyebabkan berbagai kebutuhan yang paling pokok tidak bisa dipenuhi, seperti

fasilitas sarana perumahan antara lain air bersih dan fasilitas mandi-cuci kakus

yang sehat serta pemenuhan fasilitas kesehatan dan lain-lain. Akibatnya banyak

penduduk miskin yang tinggal di daerah kumuh (slums area) perkotaan, yang

tidak memenuhi syarat kesehatan.

Berdasarkan uraian diatas maka variabel sosial ekonomi yang akan diteliti

dalam penelitian ini dibatasi dan terbagi dalam 3 variabel yaitu variabel keadaan

ekonomi, status kesehatan dan kondisi perumahan penduduk migran dan

nonmigran. Variabel ekonomi terdiri dari kemampuan pemenuhan konsumsi

makanan dan nonmakanan. Sedangkan kondisi perumahan terdiri dari penguasaan

tempat tinggal, kondisi fisik bangunan, kelengkapan fasilitas rumah serta kondisi

lingkungan. Untuk variabel status kesehatan terdiri dari keluhan kesehatan, rata-

rata lama terganggu, serta kondisi kesehatan fisik dan mental.

2.2.3 Definisi Peubah Operasional

Beberapa peubah operasional yang digunakan dalam penelitian

didefinisikan sebagai berikut :

Kepala rumah tangga (KRT) adalah salah seorang dari kelompok anggota

rumah tangga yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga

tersebut atau yang dianggap/ditunjuk sebagai kepala di dalam rumah tangga

tersebut.

21

Page 34: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Anggota rumah tangga (ART) adalah semua orang yang biasa bertempat tinggal

disuatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada saat pencacahan, maupun

sementara tidak ada. ART yang telah bepergian 6 bulan atau lebih, dan ART yang

bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan pindah/meninggalkan rumah 6

bulan atau lebih, tidak dianggap sebagai ART lagi.

Hubungan dengan kepala rumah tangga. Anggota rumah tangga pertama harus

kepala rumah tangga, diikuti berturut-turut oleh:

1. Istri/Suami dari kepala rumah tangga.

2. Anak, adalah anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat yang diangkat

oleh kepala rumah tangga.

3. Menantu, adalah suami/istri dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak

angkat.

4. Cucu, adalah anak dari anak kandung, anak tiri, dan atau anak angkat.

5. Orang tua/mertua, adalah bapak/ibu dari kepala rumah tangga atau

bapak/ibu dari istri/suami kepala rumah tangga.

6. Famili lain, adalah orang-orang yang ada hubungan famili dengan

istri/suami kepala rumah tangga misalnya: adik, kakak, keponakan, bibi,

paman, ipar, kakek, nenek, dsb.

7. Pembantu rumah tangga, adalah seseorang yang bekerja sebagai

pembantu yang menginap di rumah tangga dengan menerima upah/gaji

baik berupa uang maupun barang.

8. Lainnya, adalah orang yang tidak ada hubungan famili dengan KRT atau

istri/suami KRT, seperti tamu, teman, orang mondok dengan makan

(indekost), dsb.

22

Page 35: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Umur adalah umur pada saat ulang tahun terakhir semenjak dilaksanakan survei

dan dihitung dengan pembulatan keatas.

Migran adalah individu/penduduk berusia 15 tahun keatas yang merupakan

migran risen yang masuk ke Samarinda. Migran risen adalah penduduk yang

melakukan perpindahan antar provinsi/kabupaten dalam 5 tahun terakhir.

Nonmigran adalah individu atau penduduk 15 tahun keatas selain migran risen.

Jenis Kelamin dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

Lama tinggal di Samarinda adalah waktu yang dihabiskan oleh responden

selama menetap di Samarinda.

Alasan Migrasi adalah alasan yang dikemukan responden mengenai alasan/tujuan

mereka melakukan migrasi ke Samarinda. Dibagi menjadi:

1. Pekerjaan

2. Mencari pekerjaan,

3. Pendidikan, apabila kepindahan responden karena pendidikan

sendiri/pendidikan anggota keluarga. Termasuk karena tugas belajar

instansi atau institusi tempatnya bekerja.

4. Perubahan status perkawinan, apabila kepindahan responden karena

berubahnya status perkawinan, misal karena menikah, cerai, dan ditinggal

mati oleh suami/istri.

5. Ikut suami/istri/orang tua/anak, apabila kepindahan responden karena

mengikuti suami.istri/orang tua/anak tanpa memperhatikan alasan pindah

orang yang diikuti.

23

Page 36: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

6. Ikut saudara kandung/famili lain, apabila kepindahan responden karena

mengikuti saudara kandung/famili lain tanpa memperhatikan alasan

pindah orang yang diikuti.

7. Perumahan, apabila kepindahan responden karena pindah rumah

mungkin karena mendapat rumah yang lebih baik atau terpaksa pindah

rumah.

8. Lainnya

Provinsi Asal Daerah adalah provinsi darimana responden berasal. Provinsi di

Indonesia terbagi menjadi 30 provinsi.

Kabupaten/Kota Asal adalah kabupaten/kota darimana responden berasal.

Tingkat Pendidikan adalah jenjang pendidikan tertinggi yang ditamatkan yaitu

menyelesaikan pendidikan atau pengajaran pada kelas atau tingkat terakhir pada

suatu jenjang pendidikan negeri atau swasta dengan mendapatkan tanda tamat

atau ijazah, termasuk juga seseorang yang belum mengikuti pelajaran pada kelas

tertinggi tetapi mengikuti ujian akhir dan lulus. Dibagi menjadi:

1. Tidak/belum tamat SD

2. Tamat SD/MI/sederajat

3. Tamat SLTP/MTs/sederajat

4. Tamat SMU/MA/sederajat

5. > SMU

Status pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam pekerjaan. Dibedakan

menjadi:

1. Berusaha sendiri adalah bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan

tidak menggunakan pekerja dibayar maupun pekerja tidak dibayar.

24

Page 37: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

2. Berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar adalah

bekerja atau berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh tidak

tetap atau buruh tidak dibayar. Buruh tidak tetap adalah buruh/pekerja

yang bekerja pada orang lain atau instansi dan hanya menerima upah/gaji

berdasarkan pada banyaknya waktu kerja atau volume pekerjaan yang

dikerjakan.

3. Berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar adalah bekerja atau

berusaha atas resiko sendiri, dan menggunakan buruh tetap atau buruh

dibayar.

4. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain

atau instansi/kantor/perusahaan dengan menerima upah/gaji baik berupa

uang maupun barang.

5. Lainnya adalah selain yang diuraikan di atas

Lapangan Pekerjaan adalah bidang pekerjaan dari pekerjaan/usaha/perusahaan/

instansi tempat seseorang bekerja dalam suatu jenis pekerjaan dan status

pekerjaan tertentu. Terbagi menjadi:

1. Pertanian

2. Pertambangan

3. Industri

4. Listrik

5. Bangunan

6. Perdagangan

7. Angkutan/Komunikasi/Gudang

8. Lembaga Keuangan

25

Page 38: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

9. Jasa dan lainnya

Yang dimaksud dengan status pekerjaan/lapangan pekerjaan yang paling

menunjang adalah status pekerjaan/lapangan pekerjaan dari kepala rumah tangga

atau salah satu anggota rumah tangga yang dominan dan yang memenuhi

kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Jika terdapat lebih dari satu anggota rumah

tangga yang bekerja maka jawaban diserahkan pada responden.

Status Penguasaan Bangunan tempat Tinggal adalah status dari kepemilikan

rumah/ bangunan yang di tempati, terbagi menjadi :

1. Milik Sendiri, jika tempat tinggal tersebut pada waktu pencacahan benar-

benar sudah milik KRT atau salah seorang ART. Rumah yang dibeli

secara angsuran melalui kredit bank atau rumah dengan status sewa beli

dianggap sebagai rumah milik sendiri.

2. Kontrak, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT/ART dalam

jangka waktu tertentu berdasarkan perjanjian kontrak antara pemilik dan

pemakai, misalnya 1 atau 2 tahun. Cara pembayarannya biasanya

sekaligus dimuka atau dapat diangsur menurut perjanjian kedua belah

pihak.

3. Sewa, jika tempat tinggal tersebut disewa oleh KRT atau salah seorang

ART dengan pembayaran sewanya secara teratur dan terus menerus tanpa

batasan tertentu.

4. Bebas sewa, jika tempat tinggal tersebut diperoleh dari pihak lain (bukan

famili/orang tua) dan ditempati oleh rumah tangga tanpa mengeluarkan

suatu pembayaran apapun.

26

Page 39: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

5. Rumah milik orang tua/sanak/saudara, jika tempat tinggal tersebut

bukan milik sendiri melainkan milik orang tua/sanak/saudara dan tidak

mengeluarkan suatu pembayaran apapun untuk mendiami tempat tinggal

tersebut.

6. Lainnya, jika tempat tinggal tersebut tidak dapat digolongkan kedalam

salah satu kategori diatas, misalnya tempat tinggal milik bersama, rumah

adat.

Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan

sehari-hari (sebatas atap).

Jenis lantai terluas. Lantai adalah bagian bawah/dasar/alas suatu ruangan baik

terbuat dari tanah maupun bukan tanah seperti keramik, papan/kayu dan lainnya.

Jenis dinding terluas. Dinding adalah sisi luar/batas dari suatu bangunan atau

penyekat dengan bangunan fisik lain. Bila bangunan tersebut menggunakan lebih

dari satu jenis dinding yang luasnya sama, maka yang dianggap sebagai dinding

terluas adalah dinding yang bernilai lebih tinggi. Terdiri dari dinding tembok,

dinding kayu, bambu dan lainnya.

Sumber Air Minum adalah sumber air minum utama yang digunakan oleh rumah

tangga, terdiri dari air dalam kemasan, leding/air yang dimurnikan, pompa, sumur

terlindung, mata air tak terlindung, air sungai, air hujan dan lainnya.

1. Air dalam kemasan adalah air yang diproduksi dan didistribusikan oleh suatu

perusahaan dalam kemasan botol (500 ml, 600 ml, 1 liter, 1 ½ liter, atau 19

liter) dan kemasan gelas.

27

Page 40: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

2. Air leding adalah air yang diproduksi melalui proses penjernihan dan

penyehatan sebelum dialirkan kepada konsumen melalui instalasi berupa

saluran air.

3. Air pompa adalah air tanah yang cara pengambilannya dengan menggunakan

pompa tangan, pompa listrik, atau kincir angin, termasuk sumur artesis.

4. Air sumur/perigi adalah air yang berasal dari dalam tanah yang digali. Cara

pengambilannya dengan menggunakan gayung atau ember, baik dengan

maupun tanpa katrol.

5. Mata air adalah sumber air di permukaan tanah di mana air timbul dengan

sendirinya. Dikategorikan sebagai terlindung bila mata air tersebut terlindung

dari air bekas pakai, bekas mandi, mencuci atau lainnya.

6. Lainnya adalah sumber air selain yang tersebut di atas seperti waduk/danau.

Keluhan kesehatan adalah keadaan seseorang yang mengalami gangguan

kesehatan atau kejiwaan, baik karena penyakit akut, penyakit kronis, kecelakaan

kriminal atau hal lain.

Lama hari terganggu adalah jumlah hari semua keluhan kesehatan ART dalam 1

bulan terakhir yang mengakibatkan seseorang tidak dapat melakukan kegiatan

secara normal (bekerja, sekolah, kegiatan sehari-hari) sebagaimana biasanya

dikarenakan sakit.

Kepemilikan asset adalah asset yang dimiliki oleh rumah tangga tersebut

Tingkat Penghasilan adalah jumlah seluruh pendapatan/pemasukan rumah

tangga dari seluruh ART dalam satu bulan yang lalu.

Pemenuhan kebutuhan makanan adalah kemampuan migran dan nonmigran

dalam memenuhi kebutuhan makanannya, seminggu yang lalu.

28

Page 41: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Pemenuhan kebutuhan nonmakanan adalah kemampuan migrandan nonmigran

dalam memenuhi kebutuhan barang bukan makanan, sebulan yang lalu.

Kondisi fisik bangunan adalah keadaan fisik bangunan rumah tempat tinggal

migran dan nonmigran.

Fasilitas dan perlengkapan adalah kelengkapan fasilitas rumah tempat tinggal

migran dan nonmigran.

Kondisi lingkungan tempat tinggal adalah keadaan lingkungan di sekitar rumah

tempat tinggal migran dan nonmigran.

Status kesehatan dalam hal ini adalah status kesehatan secara tidak langsung,

yang di ukur melalui persepsi migran dan nonmigran terhadap kondisi

kesehatannya.

2.3 Kerangka Pikir

Kaum migran sebagai pendatang di suatu daerah tentu memiliki tujuan

tersendiri dalam melakukan perpindahan. Dan pastinya mereka telah

memperhitungkan berbagai keuntungan dan kerugian yang akan didapat di daerah

tujuan. Para migran secara umum memiliki semangat berusaha yang tinggi dalam

membentuk dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi mereka di daerah tujuan.

Hal ini dikarenakan mereka merasa daerah tersebut bukan tanah tumpah darah

mereka, sehingga mereka cenderung terbentuk menjadi pribadi mandiri dan selalu

berusaha untuk dapat memperoleh hidup yang lebih baik. Selain itu sebagian

besar dari mereka masih memiliki keinginan untuk dapat kembali ke daerah asal

dengan predikat orang yang sukses.

29

Page 42: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Sementara itu penduduk asli (nonmigran) secara umum hidup lebih apa

adanya. Sebagian besar mengandalkan sumber daya alam di sekitar yang mereka

miliki untuk menopang hidup. Selain itu kelompok ini cenderung sudah merasa

puas dengan keadaan sosial ekonomi yang mereka punya sehingga usaha dan

semangat untuk memperoleh hidup lebih baik dirasa kurang.

Oleh karena itu permasalahan ini menjadi penting untuk dikaji lebih

dalam, karena tidak bisa dipungkiri bahwa dua kelompok ini merupakan bagian

penting dari penduduk sebagai penentu gambaran kesejahteraan suatu daerah.

Selain itu berdasarkan pada latar belakang dan penelitian-penelitian migrasi yang

relevan sebelumnya, secara umum dinyatakan, tingkat kesejahteraan kaum

pendatang dalam hal ini migran selalu lebih baik bila dibandingkan penduduk asli

(nonmigran).

Untuk lebih jelas lagi, berikut ditampilkan model kerangka pikirnya:

Gambar 4. Model Kerangka Pikir

2.5 Hipotesis

Berdasarkan model kerangka pikir di atas, maka diperoleh hipotesis yang

ingin diuji yaitu di duga karakteristik sosial ekonomi pendatang dalam hal ini

migran lebih tinggi bila dibandingkan dengan nonmigran di Kota Samarinda.

30

>

Page 43: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

31

Page 44: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB III

METODOLOGI

3.1 Metode Pengumpulan Data

Penelitian diawali dengan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada

hari Jumat, 5 April 2007 di kelurahan Lempake Samarinda. Penelitian

pendahuluan bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen

penelitian yang akan digunakan. Melalui penelitian pendahuluan didapat butir-

butir pertanyaan yang valid dan reliabel untuk mengukur persepsi kondisi

ekonomi, perumahan dan status kesehatan migran dan nonmigran. Penelitian

sesungguhnya dilakukan pada tanggal 7-15 April 2007.

Populasi pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu migran dan

nonmigran. Migran adalah penduduk berusia 15 tahun keatas yang merupakan

migran risen yang masuk ke Kota Samarinda. Sedangkan nonmigran adalah

penduduk 15 tahun keatas selain migran risen. Migran risen yang dimaksud

adalah penduduk yang melakukan perpindahan antar provinsi/kabupaten dalam 5

tahun terakhir.

Sebelum menarik sampel terlebih dahulu menentukan jumlah minimum

sampel. Penentuan jumlah minimum sampel dalam penelitian ini menggunakan

metode slovin dalam Sevilla (1993) dengan rumus sebagai berikut:

21 Ne

Nn

+= (1)

Page 45: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

keterangan: n = jumlah sampel

N = jumlah populasi

e = kelonggaran ketelitian terhadap standar deviasi yang dapat

ditolelir (pada penelitian ini digunakan e sebesar 10%)

Sehingga berdasarkan rumus di atas, dari populasi migran sebanyak

85.072 individu dan nonmigran sebanyak 443.026 individu diperoleh jumlah

minimum sampel sekitar 99. Akan tetapi untuk memperoleh hasil yang baik maka

peneliti menambah sampel menjadi masing-masing 101 individu untuk sampel

migran dan 101 individu untuk sampel nonmigran.

Untuk mengambil sampel dari populasi digunakan teknik sampling

berstrata tiga tahap (Three Stage Stratified Sampling), di mana sampel diambil

melalui tiga tahapan yang terlebih dahulu distratifikasikan menurut wilayah

kecamatan yang merupakan pedesaan dan perkotaan.

Tahap pertama adalah memilih kelurahan pada masing-masing strata, dan

diperoleh 5 kelurahan pada strata perkotaan dan 3 kelurahan pada strata pedesaan.

Pada tahap kedua adalah memilih RW dari kelurahan terpilih, dimana diperoleh

masing-masing 2 RW dari tiap kelurahan terpilih. Setelah itu dipilih ultimate

sample unit (sampel pada tahap terakhir), yaitu rumah tangga dan individu dari

RW yang terpilih pada tahap kedua.

Keseluruhan dari teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penarikan sampel secara sistematik (systematic sampling).

Penarikan sampel secara sistematik akan mempermudah dalam penarikan sampel,

yaitu dengan menggunakan satu angka random dan angka random berikutnya

32

Page 46: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

akan mengikuti dengan menghitung intervalnya. Interval sampel diperoleh dengan

rumus sebagai berikut:

I = n

N(2)

dimana :

N = jumlah populasi

n = jumlah sampel

Penarikan sampel dilakukan dengan cara sistematik linier. Langkah-

langkah penarikan sampel secara sistematik linier adalah sebagai berikut:

1. Hitung interval sesuai rumus diatas, dalam hal ini tiap tahap memiliki

interval yang berbeda.

2. Tentukan satu angka random yang lebih kecil atau sama dengan inter-

val. Angka random ini disebut dengan R1 (angka random pertama).

Angka random selanjutnya:

R2 = R1 + I

R3 = R2 + I = R1 + 2 I, dan seterusnya

Secara umum : Rn = R1 + (n-1) I

Angka random yang diperoleh kemudian dicocokkan dengan urutan wilayah

hingga didapatkan jumlah minimum sampel yang dibutuhkan.

Distribusi sampel dapat dilihat pada tabel berikut:

33

Page 47: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Tabel 1. Jumlah proporsi sampel migran dan nonmigran berdasarkan wilayah

Wilayah KelurahanAlokasi Sampel

Migran Nonmigran(1) (2) (3) (4)

PERKOTAAN Sidodamai

Sungai Pinang Luar

Gunung Kelua

Air Putih

Sempaja

3

15

22

16

5

10

12

11

21

25

PEDESAAN Sungai Keledang

Rawa Makmur

Lok Bahu

20

13

7

11

3

8

TOTAL 101 101

Sampel sebesar 101 untuk migran dan 101 untuk nonmigran ini

dialokasikan secara proporsional (proportional allocation) pada tiap strata dari

kelurahan yang terpilih dengan memperhatikan banyaknya rumah tangga

nonmigran dan migran di tiap kelurahan tersebut.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang didapat

dari survei dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner, yang

informasinya diperoleh dengan cara mewawancarai responden atau dapat pula

diisi langsung oleh responden (self enumeration). Kuesioner ini terdiri dari lima

blok, yaitu:

1. Blok I, yaitu blok keterangan tempat yang berisi tentang karakteristik

tempat tinggal sekarang dan daerah asal responden serta jumlah ART.

Tempat tinggal terdiri dari kecamatan, kelurahan dan RT/RW,sedangkan

asal daerah meliputi provinsi dan kabupaten daerah asal.

34

Page 48: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

2. Blok II, yaitu blok keterangan anggota rumah tangga yang berisi nama

ART, hubungan dengan KRT, jenis kelamin, umur, status, lama tinggal di

Samarinda dan alasan migrasi bagi rumah tangga yang berstatus migran.

3. Blok III, yaitu blok keterangan individu yang berisi tentang karakteristik

dari individu yang terpilih sebagai responden yang meliputi no urut

individu dalam blok dua, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan

lapangan pekerjaan.

4. Blok IV, yaitu blok keterangan umum perumahan, kesehatan dan ekonomi

rumah tangga yang meliputi status penguasaan rumah, luas lantai, jenis

lantai dan dinding, sumber air minum, keluhan kesehatan, lama terganggu,

aset yang dimiliki rumah tangga, dan tingkat penghasilan. Namun karena

banyak terjadi non respon pada pertanyaan 10 blok 4 yaitu tingkat

penghasilan maka butir ini dihilangkan dari analisis selanjutnya.

5. Blok V, yaitu blok persepsi responden migran dan nonmigran terhadap

kondisi ekonomi, perumahan dan kesehatan yang terdiri dari kemampuan

pemenuhan kebutuhan makanan, dan nonmakanan, kondisi fisik bangunan,

kelengkapan fasilitas, dan kondisi lingkungan tempat tinggal serta status

kesehatan fisik

3.1.1 Kisi-kisi Instrumen

Pertanyaan-pertanyaan mengenai persepsi migran dan nonmigran dalam

penelitian ini diberikan secara tertutup dengan pilihan jawaban berjenjang sesuai

dengan persepsi responden. Jawaban-jawaban dari pertanyaan tersebut disusun

35

Page 49: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

dengan menggunakan skala likert, dimana pernyataan-pernyataan disusun dengan

lima alternatif jawaban.

Responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang

disediakan. Setiap jawaban diberi skor 1-5. Hal ini dikarenakan seluruh

pernyataan di dalam kuesioner ini merupakan pernyataan positif. Sehingga kelima

jawaban akan mempunyai skor yang sama pada setiap pernyataan. Berikut adalah

distribusi pernyataan dalam kuesioner persepsi migran dan nonmigran:

Tabel 2. Kisi-kisi instrumen butir pernyataan sosial ekonomi

Variabel IndikatorNomor butir

pernyataan

Jumlah

butir(1) (2) (3) (4)

Ekonomi Rumah

Tangga

1. Kemampuan pemenuhan

kebutuhan makanan

2. Kemampuan pemenuhan

kebutuhan nonmakanan

1, 2, 3

4, 5, 6, 7, 8, 9

3

6

Kondisi

Perumahan

1. Kondisi fisik bangunan

2. Kelengkapan fasilitas

tempat tinggal

3. Kondisi lingkungan

tempat tinggal

10, 11, 12, 13

14, 15, 16, 17

18, 19, 20, 21

4

4

4

Status

Kesehatan

1. Status kesehatan fisik

2. Status kesehatan mental

22, 23, 24,

25, 26

27, 28, 29,

30, 31

5

5

Pernyataan-pernyataan pengukuran keadaan ekonomi diberikan skor sebagai

berikut:

Sangat Kurang (SK) diberi skor 1

Kurang (K) diberi skor 2

36

Page 50: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Cukup (C) diberi skor 3

Lebih Dari Cukup (LDC) diberi skor 4

Jauh Lebih Dari Cukup (JLDC) diber skor 5

Sedangkan skoring variabel pengukuran kondisi perumahan dan status kesehatan

adalah sebagai berikut:

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Ragu-ragu (C) diberi skor 3

Setuju (S) diberi skor 4

Sangat Setuju (SS) diber skor 5

3.1.2 Pengujian Kuesioner

a. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Singarimbun, 1995). Instrumen yang valid adalah alat ukur

yang digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan dapat digunakan untuk

mengukur apa yang hendak diukur. Ukuran validitas didapatkan dengan

menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dengan skor total

dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment yang rumusnya

adalah sebagai berikut :

=

∑∑∑∑

∑∑∑

====

===

2

11

2

2

11

2

111

n

ii

n

ii

n

ii

n

ii

n

ii

n

ii

n

iii

xy

YYnXXn

YXYXn

r(3)

37

Page 51: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Dimana :

xyr = koefisien korelasi product moment

n = jumlah sampel

iX = skor butir tiap responden

iY = skor total responden ke-i

Selanjutnya mencari corrected item-total correlation (rpq), dengan rumus

sebagai berikut:

xyxyxy

xyxypq

SdSdrSdSd

SdSdrr

222 −+

−= (4)

Dengan :

=pqr koefisien korelasi terkoreksi

=xyr koefisien korelasi product moment

xSd = standar deviasi butir pertanyaan

ySd = standar deviasi skor total

Berdasar nilai penghitungan tersebut akan diketahui validitas alat pengukur

dengan membandingkan dengan nilai r tabel melalui prosedur sebagai berikut:

a. Bila nilai ruji > rtabel dengan derajat bebas (n - 2), maka butir tersebut valid

dan dapat dimasukkan ke dalam kuesioner. Butir-butir pertanyaan yang

signifikan atau valid berarti bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut

memiliki validitas construct atau terdapat konsistensi internal dalam

pertanyaan-pertanyaan tersebut.

b. Bila nilai ruji < rtabel dengan derajat bebas (n - 2), maka butir tersebut tidak

valid dan tidak dapat dimasukkan ke dalam kuesioner. Bila nilai r negatif

38

Page 52: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

maka berarti pertanyaan tersebut bertentangan dengan pertanyaan lainnya,

artinya pertanyaan tersebut tidak konsisten dengan pertanyaan lainnya

(Singarimbun, 1995).

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur (kuesioner) dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Artinya, suatu alat

pengukur jika dipakai dua kali untuk mengukur gejala yang sama akan

menghasilkan pengukuran yang relatif konsisten (Singarimbun, 1995). Dalam

penelitian ini metode yang digunakan untuk menghitung indeks reliabilitas adalah

metode konsistensi internal yang dapat ditunjukkan melalui besarnya nilai

Cronbach Alpha ( α ) .

Formulasi untuk menghitung α adalah sebagai berikut:

−= ∑

2

2

11 t

b

k

k

σσ

α (5)

Dengan:

α = koefisien reliabilitas (Cronbach Alpha)

k = jumlah butir pertanyaan

2bσ = varians butir pertanyaan

2tσ = varians skor total butir pertanyaan

Menurut Arikunto (2002), koefisien reliabilitas ditentukan berdasarkan

kriteria sebagai berikut:

a. Antara 0,800 sampai dengan 1,000 = sangat tinggi

b. Antara 0,600 sampai dengan 0,799 = tinggi

39

Page 53: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

c. Antara 0,400 sampai dengan 0,599 = cukup tinggi

d. Antara 0,200 sampai dengan 0,399 = rendah

e. Antara 0,000 sampai dengan 0,199 = sangat rendah

3.1.3 Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian

Uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner yang digunakan dalam

penelitian ini dilakukan melalui pengujian terhadap butir pertanyaan tiap-tiap

faktor, untuk mengetahui apakah pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner sudah

sah/valid dan terpercaya/reliabel. Langkah selanjutnya adalah menguji

keseluruhan faktor yang ingin diketahui, dalam hal ini adalah pertanyaan

mengenai persepsi migran dan nonmigran terhadap kondisi ekonomi, perumahan

dan status kesehatan.

Pengujian ini dilakukan terhadap 30 responden dalam survei pendahuluan

dengan taraf signifikansi 0,05. Dari hasil uji validitas butir pertanyaan

menghasilkan nilai kritis sebesar 0,2407, sehingga untuk butir pertanyaan dengan

nilai r dibawah 0,2407 dapat dikatakan bahwa butir pertanyaan tersebut tidak

valid. Apabila terdapat butir pertanyaan yang tidak valid, maka pengujian terus

dilakukan sampai semua butir pertanyaan dalam tiap-tiap faktor valid. Dari 31

butir pertanyaan yang diuji validitasnya, ternyata menghasilkan 30 pertanyaan

yang valid.

Selanjutnya dilakukan uji validitas faktor dengan cara menggabungkan

semua butir pertanyaan yang menyusun tiap faktor. Dari 7 faktor yang ditetapkan

pada awalnya ternyata didapatkan 6 faktor yang valid dengan nilai Cronbach

40

Page 54: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Alpha sebesar 0,8879. Setelah itu dapat dikatakan bahwa faktor-faktor yang

menyusun konstrak tersebut telah valid dan reliabel.

3.2 Metode Analisis

3.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif dilakukan dengan membaca data frekuensi, persentase

dan total dari karakteristik umum migran dan nonmigran, yang ditampilkan dalam

tabel dan dan grafik. Analisis ini juga digunakan untuk melihat hubungan

pengaruh secara sederhana dua hingga tiga variabel yang disusun dalam bentuk

tabulasi silang.

3.2.2 Analisis Profil

Analisis profil adalah salah satu teknik perbandingan rata-rata dengan

banyak variabel (comparison of several multivariate means). Analisis profil

digunakan untuk melihat dan membandingkan profil rataan antara kelompok

amatan.

Menurut Morisson dalam Mattjik (2000), pada dasarnya analisis profil

merupakan serangkaian uji hipotesis terhadap nilai tengah peubah ganda dengan

menggunakan prinsip grafik.

Prosedur dari analisis profil dimulai dari dua atau lebih grup amatan yang

mendapat perlakuan (tes, pertanyaan atau yang lainnya) sebanyak p. Dalam

analisis ini, grup amatan yang diteliti sebanyak dua kelompok, yaitu migran dan

nonmigran. Perlakuan yang diberikan berupa pernyataan-pernyataan positif

terhadap kemampuan ekonomi, kondisi perumahan dan status kesehatan yang tiap

41

Page 55: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

kelompok sampel miliki. Analisis ini mengasumsikan bahwa tiap grup yang

menjadi sampel adalah saling independen.

Tahapan dari analisis profil dalam Johnson dan Dean (1988) ada tiga, yaitu:

1. Uji kesejajaran

Pada pengujian pertama akan dilihat apakah antara perlakuan-perlakuan

yang diamati terdapat kesejajaran (paralel) antara kedua kelompok, dalam artian

apakah terdapat kesejajaran atau kesamaan arah antara ruas garis peubah respon.

Bentuk umum hipotesisnya adalah :

H 01 =

−−

− )1(11

1213

1112

pp µµ

µµµµ

M =

−−

− )1(22

2223

2122

pp µµ

µµµµ

M = . . . =

−−

− )1(

23

12

pkkp

kk

kk

µµ

µµµµ

M

Atau dapat pula dituliskan sebagai berikut :

H 01 = C 1µ = C 2µ

Dimana C merupakan matrik kontras sedemikian sehingga membuat

persamaan seperti pada bentuk umum hipotesis kesejajaran di atas.

C ))1(( xpp− =

−⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅⋅

−−

11000

00110

00011

L

L

L

Pengujian paralel ini menggunakan statistik uji sebagai berikut:

T2 = ( 21 xx − )T CT [ (1/n1 + 1/n2) C Sp CT ]-1 C ( 21 xx − ) (6)

Dengan definisi sebagai berikut:

Populasi 1 = individu migran

42

Page 56: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Populasi 2 = individu nonmigran

p = banyaknya variabel pengukuran (6 variabel)

n1 = 101 orang

n2 = 101 orang

Dengan matriks ragam peragamnya :

Sp = ( ) ( )

( )2

11

21

21

−+−+−

nn

nn 21 SS (7)

Pengambilan keputusan untuk pengujian pertama menggunakan d 2 , yang

diperoleh dari:

d( )( ) ( )αpnnpF

pnn

pnn−+−−+

−−+=

21,121

212 12 (8)

Penghitungan akan memberikan keputusan menolak Ho jika nilai T2 lebih

besar dari nilai d2 . Syarat untuk melanjutkan ke pengujian selanjutnya adalah

pada pengujian pertama memberikan kesimpulan terima Ho1. Artinya terdapat

kesejajaran antar ruas garis peubah respon yang diamati antara kedua

kelompok.

2. Uji coincident

Pengujian kedua ini bertujuan untuk melihat adanya perlakuan yang

berhimpit atau coincident antar populasi. Pengujian coincident dapat

dilakukan apabila uji kesejajaran memberikan kesimpulan bahwa terdapat

kesejajaran perlakuan-perlakuan yang diamati antara kedua kelompok. Bentuk

umum dari pengujian ini hipotesisnya adalah :

43

Page 57: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

H02 =

p1

12

11

µ

µµ

M =

p2

22

21

µ

µµ

M = . . . =

kp

k

k

µ

µµ

M

2

1

Atau H02 = 21 µµ TT 11 =

Statistik uji untuk pengujian hipotesis keberhimpitan dapat ditulis sebagai berikut:

T1=2T ( )

+− 1S1 p

T

2121

11

nnxx 1− ( )21 xx −T1 (9)

Dengan :

T1 = [ ]111111

Untuk pengambilan keputusan pada tahap pengujian ini, nilai

dibandingkan dangan nilai tabelF dengan derajat bebas (df) = 1, 221 −+ nn ;

(α). Keputusan untuk menerima H02 akan didapatkan jika T2 lebih kecil

daripada nilai Ftabel. Hal ini berarti bahwa perlakuan-perlakuan yang diamati

berhimpit antara kedua kelompok.

3. Uji level respon

Ketika perlakuan-perlakuan berhimpit (H02 diterima), maka pengujian

ketiga yaitu uji level respon dapat dilakukan. Pengujian ini bertujuan untuk

menguji bagaimana level respon dari kedua kelompok tersebut.

Hipotesis dari uji tahap ketiga ini dapat dituliskan sebagai berikut:

H03 : C 0=µ

Pada pengujian ini, statistik uji yang digunakan adalah:

T 2 = ( ) [ ] xxnn T CCCSC1T

pT −+ 21 (10)

Dengan matriks yang diestimasi dengan menggunakan observasi 21 nn + ,

yaitu:

44

Page 58: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

( ) ( ) 221

11

21

1 xnn

nx

nn

nx

++

+= (11)

Nilai T2 yang didapat akan dibandingkan dengan nilai d2 yang didapat dari

penghitungan:

d2 = ( )( )( )1

11

21

21

+−+−−+

pnn

pnn Ftabel (12)

Ftabel dengan derajat bebas (df) = p-1, n1+n2-p; (α).

Pengujian ketiga ini akan memberikan keputusan tolak H03 jika nilai T2 lebih

besar daripada nilai d2. Keputusan tolak H03 memberikan kesimpulan bahwa

level respon kedua kelompok tersebut berbeda.

45

Page 59: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Wilayah

4.1.1 Gambaran Umum Kalimantan Timur

Provinsi Kalimantan Timur adalah provinsi terluas di Pulau Kalimantan.

Luasnya 211.440 km2 atau sekitar 28 persen dari luas Pulau Kalimantan. Secara

geografis Kalimantan Timur terletak pada posisi 113o44’ – 118o58’ BT dan

4o24’LU – 2o25’LS. Dengan batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

sebelah utara berbatasan dengan Sabah (Malaysia Timur), dan di sebelah barat

berbatasan dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat dan Sarawak (Malaysia

Timur). Di sebelah timur berbatasan dengan selat Makasar dan laut Sulawesi,

serta di sebelah selatan dengan Kalimantan Selatan.

Secara administratif, pada awalnya provinsi Kalimantan Timur terbagi

menjadi 2 kotamadya, 4 kabupaten dan 2 kota administratif. Namun seiring

dengan berkembangnya provinsi ini, maka terjadi pemekaran wilayah menjadi 4

kota, 9 kabupaten, 97 kecamatan dan 1276 desa/kelurahan.

Beberapa hal pokok berkenaan dengan kondisi kependudukan di provinsi

ini adalah distribusi penduduk yang tidak merata. Penduduk di Kalimantan Timur

sebagian besar tinggal di daerah perkotaan, seperti kota Samarinda, Balikpapan,

dan Bontang dengan luas masing-masing hanya sekitar 0,35 persen;0,37 persen;

Page 60: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

dan 0,59 persen dari seluruh luas Kalimantan Timur, sehingga hal ini

mengakibatkan kepadatan penduduk di ketiga kota tersebut cukup tinggi.

Setiap tahun penduduk Provinsi Kalimantan Timur mengalami

peningkatan yang cukup tajam. Peningkatan jumlah penduduk provinsi ini tidak

lepas dari adanya arus migrasi ke Kalimantan Timur. Hal ini disebabkan karena

Kalimantan Timur memiliki daya tarik seperti sumber daya alam yang melimpah,

lapangan pekerjaan dan peluang kesempatan kerja yang besar. Selain itu terdapat

kemudahan sarana transportasi untuk keluar dan menuju Kalimantan Timur.

Tingginya arus migrasi masuk ke provinsi ini,mengakibatkan sebagian

besar penduduk Kalimantan Timur merupakan pendatang dari luar Pulau

Kalimantan. Hal ini membuat kondisi sosial budaya Kalimantan Timur dapat

dikatakan majemuk. Selain itu kemajemukan penduduk Kalimantan Timur juga

dikarenakan adanya perkawinan antar suku. Kebanyakan merupakan suku Jawa,

Bugis, Toraja, dan lainnya.

4.1.2 Gambaran Umum Kota Samarinda

Kota Samarinda merupakan ibukota Kalimantan Timur. Kota ini terletak

antara 00 21' 18" - 10 09' 16" LS dan 116° 15' 36" - 117° 24' 16" BT. Batas

wilayah Kota Samarinda di sebelah utara adalah Kabupaten Kutai Timur,

sedangkan di sebelah selatan berbatasan dengan Kota Balikpapan. Sebelah barat

kota ini berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan di sebelah timur

dengan Selat Makassar. Penduduk Kota Samarinda tercatat 611.491 jiwa dengan

luas wilayah 783 km2.

47

Page 61: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Kota Samarinda memiliki fasilitas perkantoran, perdagangan, perhotelan

dan jasa lainnya. Berdasarkan atas Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 kota

ini terdiri dari 6 Kecamatan dan 42 Desa/Kelurahan. Kota Samarinda memiliki

motto: "TEPIAN" (Teduh, Rapi. Aman dan Nyaman). Kota ini dipisahkan oleh

Sungai Mahakam. Samarinda terkenal dengan Sarung Samarinda yang terbuat dari

sutera. Setiap tanggal 21 Januari diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Kota ini.

4.2 Karakteristik Responden

4.2.1 Responden Menurut Kelompok Umur

Penelitian dilakukan terhadap 202 responden yang terdiri dari 101

responden migran dan 101 responden nonmigran. Jika dilihat menurut kelompok

umur distribusinya dapat di gambarkan pada grafik batang berikut :

24.75%

1.98%

51.49%

19.80% 20.79%

33.66%

2.97%

44.56%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

15-24 25-34 35-44 45++

Migran

Nonmigran

Gambar 5. Persentase responden berdasarkan kelompok umur

Persentase terbesar responden migran berada pada kelompok usia 25-34 tahun

sebesar 51,49 persen. Bila dibandingkan dengan nonmigran terdapat perbedaan,

karena pada nonmigran persentase responden terbanyak berada pada kelompok

usia 45 tahun keatas, sebesar 44,56 persen. Pada responden migran hal ini terjadi

48

Page 62: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

dikarenakan sebagian besar orang melakukan migrasi pada usia produktif dan

dalam kelompok umur muda. Hal ini disebabkan karena keputusan untuk

bermigrasi merupakan keputusan ekonomi yang memperhitungkan memperoleh

pekerjaan dan jangka waktu bekerja di daerah tujuan (Abdullah dalam Hakim,

2003).

4.2.2 Responden Menurut Jenis Kelamin

Ditunjukkan pada Gambar 6, secara keseluruhan responden migran

maupun nonmigran sebagian besar adalah laki-laki. Pada migran, sebesar 80,20

persen adalah responden laki-laki dan sisanya 19,80 persen adalah responden

perempuan. Sedangkan pada nonmigran, sebesar 63,37 persen merupakan

responden laki-laki dan 36,63 persen adalah perempuan. Secara umum hal ini

dikarenakan responden sebagian besar adalah kepala keluarga. Selain itu untuk

migran, sebagian besar orang yang melakukan migrasi adalah laki-laki.

Perempuan, 28.22%

Laki-laki71.78%

Gambar 6. Persentase responden berdasarkan jenis kelamin

4.2.3 Responden Migran Menurut Daerah Asal

Dilihat dari daerah asal, berdasarkan hasil penelitian ini persentase migran

yang menduduki tiga tempat teratas adalah Jawa Timur sebesar 36,65 persen,

Sulawesi Selatan sebesar 21,78 persen, dan Jawa Tengah sebesar 13,86 persen.

49

Page 63: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Jateng13.86%

Kalsel10.89%

DIY3.96%

Kaltim5.94%

Lainnya7.92%

Jatim35.65%

Sulsel21.78%

Gambar 7. Persentase migran berdasarkan daerah asal

Faktor yang mungkin menyebabkan penduduk asal Jawa Timur dan

Sulawesi Selatan menjadi dominan adalah dikarenakan dekatnya jarak antara

Jawa Timur dan Sulawesi Selatan dengan Kalimantan Timur, ditunjang pula

dengan kemudahan sarana transportasi dari Jawa Timur dan Sulawesi Selatan ke

Kalimantan Timur. Selain itu juga karena kepadatan penduduk yang cukup tinggi

di Jawa Timur sehingga berdampak pada sulitnya mendapatkan lapangan kerja

dan pendapatan yang rendah (BPS, 2000).

4.2.4 Responden Migran Menurut Alasan Migrasi

Seseorang akan pindah dari daerah yang mempunyai nilai kefaedahan

(place utility) yang lebih rendah ke daerah yang mempunyai nilai kefaedahan

yang lebih tinggi dimana kebutuhannya terpenuhi. Mengenai alasan migrasi dari

responden migran disajikan dalam Gambar 8. Persentase terbesar responden

melakukan migrasi ke kota Samarinda dengan alasan untuk mencari pekerjaan

sebesar 62,38 persen.

Hal ini terjadi karena sebagian besar migran menganggap bahwa peluang

kesempatan kerja di Kota Samarinda masih cukup besar. Selain itu Provinsi

50

Page 64: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Kalimantan Timur selama ini dikenal sebagai daerah kaya sumber daya alam,

sehingga banyak menarik migran masuk.

2.97%5.94%

14.85%

62.38% 13.86%

Pekerjaan

Mencari Pekerjaan

Pendidikan

Status Perkawinan

Ikut Keluarga/Famili

Gambar 8. Persentase migran berdasarkan alasan migrasi

4.2.5 Responden Menurut Pendidikan Terakhir yang di Tamatkan

Persentase responden menurut pendidikan terakhir yang ditamatkan

menunjukkan beberapa perbedaan antara responden migran dan non migran. Pada

migran, responden yang berpendidikan SMA/sederajat menduduki tempat teratas

sebesar 55,45 persen kemudian ≤ SMP/sederajat sebesar 26,73 persen. Sedangkan

pada non migran persentase terbesar pendidikan terakhir responden sebesar 48,52

persen adalah >SMA. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 9 berikut:

Gambar 9. Persentase responden menurut pendidikan terakhir

26.73%

14.85%

55.45%

36.63%

17.82%

48.52%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

≤ SMP/Sederajat SMA/Sederajat >SMA

Migran

Nonmigran

51

Page 65: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

4.2.6 Responden Menurut Status Pekerjaan

Lapangan pekerjaan dan status pekerjaan merupakan kunci dari

kesejahteraan individu dalam suatu masyarakat, sehingga untuk mendapatkan

kesejahteraan tersebut banyak penduduk yang pindah dari suatu daerah ke daerah

yang lain untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Tabel 3. Persentase responden berdasarkan status pekerjaan

Status Pekerjaan Migran NonmigranPersentase (%) Persentase (%)

(1) (2) (4)Berusaha sendiri

Berusaha dengan buruhdibayar

Buruh/Karyawan/Pegawai

Lainnya

36,63

3,96

53,47

5,94

16,83

12,87

64,36

5,94Total 100,00 100,00

Sumber : Hasil olahan data primer

Status pekerjaan yang paling menunjang baik dari responden migran

maupun nonmigran adalah buruh/ karyawan/pegawai. Dapat dilihat lebih rinci

pada Tabel 3. Lebih dari separuh jumlah responden baik migran dan nonmigran

bekerja sebagai buruh/karyawan/pegawai yaitu sebanyak 53,47 persen untuk

migran dan 64,36 persen untuk nonmigran.

Namun dalam hal ini migran lebih banyak bekerja menjadi buruh pada

sektor informal seperti buruh dagang atau pelayan warung makan kakilima

sedangkan nonmigran sebagian besar adalah karyawan/pegawai suatu perusahaan

atau instansi pemerintah.

52

Page 66: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

4.2.7 Responden Menurut Lapangan Pekerjaan

Berbeda halnya dengan status pekerjaan, untuk lapangan pekerjaan

responden migran dan nonmigran di Kota Samarinda terdapat perbedaan. Dapat

dilihat secara rinci pada Tabel 4. Untuk responden migran sebesar 43,56 persen

bekerja di sektor perdagangan sedangkan pada responden nonmigran sebesar

49,51 persen pada sektor jasa.

Tabel 4. Persentase responden berdasarkan lapangan pekerjaan

Lapangan

PekerjaanMigran Nonmigran

Persentase (%) Persentase (%)(1) (2) (3)

Industri danBangunan

Perdagangan Angkutan/Komunikasi/Gudang

Jasa

Lainnya

9,91

43,56

20,79

22,77

2,97

17,82

12,87

13,86

49,51

5,94Total 100,00 100,00Sumber : Hasil olahan data primer

Hal ini dikarenakan sebagian besar responden migran bekerja pada sektor

informal dalam hal ini sektor perdagangan. Sedangkan responden nonmigran yang

menjadi sampel sebagian besar merupakan karyawan sektor formal seperti

pegawai pada instansi pemerintah dan sebuah perusahaan.

53

Page 67: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

4.2.8 Responden Menurut Status Penguasaan Bangunan Tempat Tinggal

Kepemilikan rumah merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk

menilai keberhasilan pembangunan dan pemukiman (BPS, 2004). Dari Tabel 5 di

bawah ini terdapat perbedaan status penguasaan rumah antara migran dan

nonmigran. Pada migran persentase tertinggi menempati rumah sewa yaitu

sebesar 53,47 persen. Sedangkan pada nonmigran sebesar 77,23 persen

menempati rumah milik sendiri.

Tabel 5. Persentase responden berdasarkan status penguasaan bangunan tempattinggal

StatusResponden

Status Penguasaan BangunanMilik Sendiri

Kontrak Sewa MilikOrtu/Famili

Lainnya Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)Nonmigran

Migran

77,23

11,88

1,98

18,81

2,97

53,47

8,91

8,91

8,91

6,93

100,00

100,00

Sumber : Hasil olahan data primer

Hal ini dikarenakan migran pindah ke daerah baru, dan untuk memenuhi

kebutuhan tempat tinggal yang paling praktis adalah dengan menyewa rumah.

Apabila dibandingkan dengan kontrak, biaya yang dikenakan untuk sewa jauh

lebih ringan karena pembayaran dilakukan perbulan dan apabila sewaktu-waktu

ingin pindah atau kembali ke daerah asal lebih mudah.

4.2.9 Anggota Rumah Tangga (ART) Responden menurut Keluhan

Kesehatan

Keluhan kesehatan oleh anggota rumah tangga responden baik migran

maupun nonmigran dapat dilihat secara rinci pada Tabel 6 di bawah ini :

54

Page 68: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Tabel 6. Persentase anggota rumah tangga responden menurut keluhan kesehatan

Status

Responden

Keluhan KesehatanPanas Batuk Pilek Diare Sakit

KepalaAsma Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)Migran

Nonmigran

57,90

42,10

57,14

42,86

56,67

43,33

59,52

40,48

46,67

53,33

42,86

57,14

29,17

70,83Total 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: Hasil Olahan data primer

Tabel diatas menunjukkan bahwa keluhan kesehatan yang dirasakan ART

responden baik migran maupun nonmigran yang paling dominan adalah pilek dan

batuk. Selain itu dapat dilihat pula secara umum keluhan kesehatan ART

responden migran dan ART responden nonmigran tidak terdapat perbedaan yang

berarti. Keluhan kesehatan dalam penelitian ini di batasi yaitu keluhan yang

dirasakan ART dalam 1 bulan terakhir.

4.3 Persepsi Responden

Dari pengolahan data mentah di lapangan, dapat digambarkan tentang

sosial ekonomi kelompok migran dan nonmigran dari sudut persepsi.

Pada variabel pertama yaitu kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan,

rata-rata dari keduanya adalah 3,19 untuk migran dan 3,31 untuk nonmigran.

Artinya adalah kedua kelompok tersebut secara ekonomi merasa lebih dari cukup

untuk dapat memenuhi kebutuhan makanannya sehari-hari.

Untuk variabel kedua, rata-rata dari kedua kelompok tersebut adalah 2,95

dan 3,12. Hal ini memperlihatkan bahwa terdapat perbedaan persepsi pada

kemampuan pemenuhan nonmakanan. Pada migran persepsi terhadap variabel ini

adalah cukup. Sedangkan nonmigran lebih mampu dengan persepsi lebih dari

55

Page 69: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

cukup. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat kesejahteraan nonmigran lebih

tinggi bila dibandingkan migran.

Pada variabel kondisi fisik bangunan tempat tinggal yang dimiliki, rata-

rata yang didapat adalah 3,96 untuk migran dan 4,18 untuk nonmigran. Dapat

diartikan bahwa keduanya memiliki persepsi yang berbeda tentang kondisi fisik

bangunan tempat tinggal mereka. Nonmigran menyatakan sangat setuju bahwa

bangunan tempat tinggal mereka dalam kondisi yang baik, sedangkan migran

hanya merasa setuju. Hal ini berkaitan dengan komponen penyusun bangunan

seperti jenis dinding, lantai, atap, kepemilikan plafon serta ventilasi. Sebagian

besar migran memiliki rumah dengan kondisi dan komponen penyusun bangunan

yang lebih apa adanya, bila dibandingkan nonmigran. Hal itu juga terkait dengan

status kepemilikan rumah dimana sebagian besar migran memiliki rumah dengan

status sewa.

Migran dan nonmigran pun menunjukkan kecenderungan yang relatif

berbeda pada variabel kelengkapan fasilitas tempat tinggal. Rata-rata kedua

kelompok ini adalah 3,92 untuk migran dan 4,08 untuk nonmigran. Ini dapat

diartikan bahwa nonmigran merasa sangat nyaman tinggal di rumah mereka

sedangkan migran merasa cukup nyaman. Hal ini disebabkan kelengkapan

fasilitas rumah dapat menentukan nyaman atau tidaknya suatu rumah dimana

masing-masing anggota rumah tangga dapat melakukan aktivitas di dalamnya.

Pada variabel kondisi lingkungan, rata-rata yang didapat adalah 3,98 untuk

migran dan 4,12 untuk nonmigran. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum

persepsi migran dan nonmigran terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal

mereka adalah baik. Tetapi secara rata-rata nonmigran lebih tinggi dibandingkan

56

Page 70: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

migran, artinya nonmigran lebih yakin bahwa kondisi lingkungan sekitarnya baik

dibandingkan dengan migran.

Untuk variabel status kesehatan fisik migran dan nonmigran menunjukkan

persamaan. Rata-rata yang diperoleh adalah 4,44 untuk migran dan 4,45 untuk

nonmigran. Hal ini dapat diartikan bahwa persepsi kedua kelompok tersebut

menyatakan sangat setuju bahwa kondisi kesehatan fisik mereka adalah baik

dalam 1 bulan terakhir dari periode pencacahan.

1.00

1.50

2.00

2.50

3.00

3.50

4.00

4.50

5.00

1 2 3 4 5 6

Variabel

Rata

-rat

a si

kap

Migran Nonmigran

Gambar 10. Grafik profil rata-rata persepsi terhadap variabel pengukuran

Profil rata-rata persepsi antara migran dan nonmigran terhadap enam

variabel yang diamati, yaitu kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan, dan

nonmakanan, kondisi fisik bangunan tempat tinggal, kelengkapan fasilitas rumah,

dan kondisi lingkungan tempat tinggal serta status kesehatan fisik dapat dilihat

pada Gambar 10.

4.4 Perbandingan Persepsi Responden

Terlihat profil rataan yang hampir mirip atau sejajar pada kedua kelompok

tersebut. Pada taraf nyata 5 persen asumsi kesejajaran profil kedua kelompok

57

Page 71: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

tersebut dapat diterima. Hal ini berarti antara migran dan nonmigran memiliki

pola persepsi yang sama terhadap variabel-variabel amatan yang diberikan.

Terlihat pada grafik di atas bahwa secara umum rata-rata persepsi keenam

variabel tersebut adalah sejajar.

Setelah asumsi kesejajaran terpenuhi, maka yang selanjutnya ingin

diketahui adalah apakah rata-rata persepsi migran dan nonmigran berada pada

tingkatan yang sama pula. Hasil dari pengujian coincident kesimpulan yang

diperoleh yaitu terdapat perbedaan rata-rata persepsi antara kedua kelompok

amatan, atau dapat dikatakan bahwa ternyata persepsi migran dan nonmigran

berada pada tingkatan rata-rata yang berbeda. Berdasarkan gambar kita dapat

menyatakan bahwa persepsi nonmigran ternyata lebih tinggi bila dibandingkan

migran.

Tahap terakhir adalah pengujian level respon yang berfungsi untuk melihat

apakah terdapat persamaan persepsi terhadap masing-masing variabel yang

diajukan. Dalam pengujian ini, keputusan yang diperoleh memberikan kesimpulan

bahwa persepsi yang dihasilkan migran dan nonmigran mempunyai nilai tidak

sama dengan nol.

Hal ini berarti antara migran dan nonmigran yang menjadi responden

mempunyai persepsi yang berbeda terhadap masing-masing variabel yang di

ajukan, dalam hal ini adalah kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan, dan

nonmakanan, kondisi fisik bangunan tempat tinggal, kelengkapan fasilitas rumah,

dan kondisi lingkungan tempat tinggal serta status kesehatan fisik.

58

Page 72: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, Kesimpulan

yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Terdapat perbedaan antara kedua kelompok sampel pada karakteristik

umur responden, pendidikan terakhir, lapangan pekerjaan dan status

penguasaan bangunan tempat tinggal. Pada migran, responden mayoritas

berumur 25-34 tahun. Sedangkan pada nonmigran sebagian besar

responden berumur 45 tahun keatas. Pada karakteristik pendidikan terakhir

yang ditamatkan, sebagian besar migran berpendidikan SMA/sederajat.

Sedangkan nonmigran mayoritas berpendidikan SMA keatas. Lapangan

pekerjaan yang menunjang pada migran adalah perdagangan sedangkan

nonmigran adalah jasa. Sebagian besar migran menempati rumah dengan

status sewa sedangkan nonmigran mayoritas tinggal dirumah milik sendiri.

2. Migran yang terbesar berasal dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa

Tengah dan Kalimantan Selatan. Alasan migrasi terbanyak yang

dikemukakan oleh responden migran adalah mencari pekerjaan dan diikuti

oleh alasan ikut keluarga/famili.

3. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95,00 persen secara umum

didapatkan kesimpulan bahwa terdapat persamaan pola persepsi antara

Page 73: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

migran dan nonmigran terhadap variabel-variabel yang diajukan.

Sedangkan rata-rata persepsi antara kedua kelompok tersebut berada pada

tingkatan yang berbeda. Serta migran dan nonmigran yang menjadi

responden mempunyai persepsi yang berbeda terhadap masing-masing

variabel yang di ajukan, dalam hal ini adalah kemampuan pemenuhan

kebutuhan makanan, dan nonmakanan, kondisi fisik bangunan tempat

tinggal, kelengkapan fasilitas rumah, dan kondisi lingkungan tempat

tinggal serta status kesehatan fisik.

5.2 Saran

1. Pemerintah Propinsi Kalimantan Timur dan kota Samarinda sebaiknya

melakukan beberapa himbauan melalui iklan di media dalam rangka

menyeleksi migran masuk. Misalnya dengan menghimbau bahwa migran

diharapkan memiliki tingkat pendidikan atau keterampilan (skill) tertentu

sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Para migran juga diharapkan untuk meningkatkan keterampilan dan

pengetahuannya, sehingga mereka dapat bermanfaat dan hidup lebih layak

serta tidak menjadi beban bagi pemerintah.

3. Untuk menyempurnakan penelitian ini dapat dilakukan dengan

menambahkan jumlah sampel dan menambahkan variabel-variabel

kependudukan lainnya. Sehingga dapat menggambarkan kondisi migran

dan nonmigran khususnya di kota Samarinda dari sisi yang lain.

60

Page 74: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti ET. 1995. Profil Prestasi Mahasiswa AIS Tingkat I serta Hubungannyadengan Nilai Mata Kuliah Pokok di Tingkat II. Bogor: Fakultas MIPAJurusan Statistika Institus Pertanian Bogor.

Ayuningtyas Ika. 2004. Analisis Migran Masuk dan Perubahan Kesejahteraan diKota Samarinda [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Bappenas, BPS, UNPFA. 2005. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025. Jakarta

Badan Pusat Statistik. 2001. Penduduk Indonesia : Hasil Survei ModulKependudukan Tahun 2000. Jakarta : [BPS].

_________________. 2006. Samarinda dalam Angka 2005.

_________________. 2000. PDRB Propinsi Menurut Lapangan Usaha.

_________________. 2004. Data dan Informasi Kemiskinan, Buku 2 Kabupaten.

_________________. 2004. Statistik Kesehatan.

_________________. 2004. Statistik Perumahan dan Permukiman.

_________________. 2005. Survei Penduduk Antar Sensus Kalimantan Timur.

Budihardjo Eko.1992. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung : Alumni.

De Jong GF, Gardner RW.1981. Migration Decision Making. NewYork:Pergamon Press Inc

Fatah SA. 2005. Pendatang Masih Jadi Problem Kota Samarinda. Diperoleh darihttp://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp. pada 20 Januari 2007.

Firman Tommy. 1994. Migrasi Antarprovinsi dan Pengembangan Wilayah diIndonesia. Prisma 7 : 3-16

Hakim LJ. 2003, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migran dan NonMigran Bekerja Lebih dari 35 Jam Seminggu di Kalimantan Timur Tahun2000 [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Hastoto Eri. 2006. Tahun 2005 PDRB Kaltim capai Rp 156 trilyun. Diperolehdari http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp. Pada 20 Januari 2007.

61

Page 75: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Johnson RA, Wichern DW.1988. Applied Multivariate Statistical Analysis. NewJersey: Prentice Hall International Edition.

Keban YT. 1994. Studi Niat Bermigrasi di Tiga Kota : Determinan dan IntervensiKebijaksanaan. Prisma 7 : 17-33.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia – UI. 2000. Dasar-dasarDemografi. Jakarta : LDFEUI.

Mamas IG. 2000. Proyeksi Pertumbuhan Kota-kota di Indonesia Tahun 2015.Diperoleh dari [email protected]. Pada 20 Januari 2007.

Mantra IB. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mantra IB, Kasto.1984. Analisa Migrasi Indonesia Berdasarkan Data SensusPenduduk 1971 dan 1980. Jakarta: [BPS].

Maretta HT. 2006. Persepsi Wisatawan Terhadap Kondisi Kepariwisataan diCandi Borobudur[Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

Mattjik AA. 2000, Profile Analysis Contoh Kasus Analisis Kestabilan Vitamin Cpada Sari Jeruk, Forum Statistika dan Komputasi 5 No. 2 : 5-10.

Riduan, Kuncoro EA. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur.Bandung : Alfabeta

Rosiana Evi. 2006. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk TerhadapKeputusannya Untuk Tetap Tinggal atau Pindah dari PermukimanKumuh[Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Santoso Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistika Paramater. Jakarta : PTElex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Singarimbun M, Sofyan E. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua.Jakarta: LP3ES.

Todaro MP, Smith SC. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi 8.Jakarta: Erlangga.

Yulia Wike. 2006. Analisis Karakteristik Pekerja Migran dan Nonmigran diPropinsi Riau Tahun 2000[Skripsi] Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

62

Page 76: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 1

Jumlah Migran Risen menurut Provinsi di Kalimantan, Tahun 2005

No Provinsi Jumlah Migran Risen(1) (2) (3)1.

2.

3.

4.

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

9.902

18.436

33.529

116.998

Sumber : Penduduk Indonesia, Hasil Supas BPS 2005

63

Page 77: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 2

Jumlah Penduduk Miskin menurut Kabupaten/Kota di Provinsi KalimantanTimur, Tahun 2004

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Miskin(000)

(1) (2) (3)1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pasir

Kutai Barat

Kutai Kartanegara

Kutai Timur

Berau

Malinau

Bulungan

Nunukan

Penajam Paser Utara

Balikpapan

Samarinda

Tarakan

Bontang

27,2

19,9

73,3

27,9

11,9

11,3

21,3

22,7

19,0

17,1

44,9

13,9

7,9

Sumber : Data dan Informasi Kemiskinan Buku 2 Kabupaten, Tahun 2004

64

Page 78: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

SURVEI KARAKTERISTIK MIGRAN DAN NONMIGRANKOTA SAMARINDA

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIKJL. Otto Iskandardinata No. 64c Jakarta 13330

Responden yang terhormat,Kuesioner ini adalah alat bantu penelitian yang digunakan untuk keperluan skripsi,Sebagai tugas akhir mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Penelitian ini semata-mata disusun guna tujuan akademis dan tidak dipublikasikantermasuk identitas dan jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya. Mohon isilahkuesioner ini dengan apa adanya.

I. KETERANGAN TEMPAT1. Propinsi Kalimantan Timur2. Kota Samarinda3. Kecamatan4. Kelurahan5. RT/RW6. No Urut Rumah Tangga7. Jumlah Anggota Rumah Tangga8. Propinsi Asal Daerah9. Kabupaten/Kota Asal

II. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGANo.urut

Nama anggotarumah tangga

Hubungandengan

krt(kode)

Jeniskelamin

1.Lk2.Pr

Umur(tahun)

Status1.migran2. tidak

Lamatinggal diSamarinda

Alasanmigrasi(kode)

(1) (2) (3) (5) (6) (8) (9) (10)1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Kode Kol.3Hubungan dengan krt

1. Kepala rt 7. Famili lain2. Suami/istri 8. Pembantu rt3. Anak 9. Lainnya4. Menantu5. Cucu6. Orang tua/mertua

Kode Kol. 10Alasan migrasi

1. Pekerjaan 7. Perumahan2. Mencari pekerjaan 8. Lainnya3. Pendidikan4. Perubahan status perkawinan5. Ikut suami/istri/orang tua/anak6. Ikut saudara kandung/famili lain

65

RAHASIA

Page 79: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

III. KETERANGAN INDIVIDU 1. No. urut individu

2. Tingkat PendidikanTidak/belum tamat SD - 1 Tamat SMU/MA/sederajat - 4Tamat SD/MI/sederajat - 2 > SMU - 5Tamat SLTP/MTs/sederajat - 3

3. Status PekerjaanTidak bekerja - 1 Berusaha dengan buruh tetap/Berusaha sendiri - 2 buruh dibayar -4Berusaha dengan buruh tidak Buruh/karyawan/pegawai -5tetap/buruh tidak dibayar - 3 Lainnya -6

4. Lapangan Pekerjaan:Pertanian - 1 Perdagangan -6Pertambangan - 2 Angkutan/Komunikasi/Gudang -7Industri - 3 Lembaga keuangan -8Listrik - 4 Jasa dan lainnya -9Bangunan - 5

IV.KETERANGAN UMUM KESEHATAN, PERUMAHAN DAN EKONOMI RT1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati : 1. Milik sendiri 3. Sewa 5. Rumah milik orang tua/sanak/saudara 2. Kontrak 4. Bebas sewa 6. Lainnya

2. Luas Lantai : .................. m2

3. Jenis lantai terluas : 1. Tanah 2. Tegel/Keramik 3. Plesteran semen 4. Kayu 5. Lainnya4. Jenis dinding terluas : 1. Tembok 2. Kayu 3. Bambu 4. Lainnya5. a. Sumber air minum: 1. Air dalam kemasan 5. Sumur tak terlindung 8. Air sungai 2. Leding 6. Mata air terlindung 9. Air hujan 3. Pompa 7. Mata air tak terlindung 0. Lainnya 4. Sumur terlindung b. Jika R.5 = 3 s.d 7 (sumur/pompa/mata air) jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat : 1. ≤ 10 m 2. > 10 m 3. Tidak tahu6. Apakah dalam 1 bulan terakhir mempunyai keluhan kesehatan seperti dibawah ini [isikan kode1 bila ada, kode 2 bila tidak ada] a. Panas d. Asma/napas sesak/cepat g. Lainnya

b. Batuk e. Diare/buang2 air c. Pilek f . Sakit kepala berulang

66

Page 80: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

7. Bila ada keluhan apakah mengakibatkan terganggunya pekerjaan, sekolah atau kegiatan sehari-hari ? 1. Ya 2. Tidak8. Lamanya terganggu : ............................hari

9. Apakah rumah tangga ini memiliki aset sebagai berikut :[isikan kode 1 bila ada, kode 2 bila tidak ada] a. Tanah pertanian/ c. Warung/ Toko/kedai h. Deposito perkebunan b. Perhiasan d. Bengkel i. Lainnya

10. Tingkat penghasilan rumah tangga (sebulan yang lalu) : Rp. ....................................... (jumlah seluruh pemasukan rumah tangga/seluruh pendapatan art bln lalu)

V. PERSEPSI KONDISI EKONOMI RT, PERUMAHAN DAN STATUS KESEHATANSK=Sangat Kurang ; K=Kurang ; C=Cukup ; LC=Lebih Dari Cukup ; JLC=Jauh Lebih Dari

Cukup1. Kemampuan RT memenuhi konsumsi makanan pokok

min.3 kali perhariSK K C LC JLC

2. Kemampuan RT memenuhi konsumsi daging/susu/ayammin.3 kali seminggu

SK K C LC JLC

3. Kemampuan RT memenuhi konsumsi buah-buahan dansayur tiap hari

SK K C LC JLC

4. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan biayapendidikan/sekolah

SK K C LC JLC

5. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan kesehatan/obat SK KC LC JLC6. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan perabotan dan

pemeliharaan rumahSK K C LC JLC

7. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan bahan bakarmemasak(kayu bakar/minyak tanah/ LPG)

SK K C LC JLC

8. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan rekreasi danhiburan

SK K C LC JLC

APAKAH PERNYATAAN DIBAWAH INI SESUAI DENGAN KONDISI RUMAHTEMPAT TINGGAL ANDA ?

STS=Sangat Tidak Setuju ; TS=Tidak Setuju ; RR=Ragu-ragu ; S=Setuju ; SS=Sangat Setuju

9. Bangunan tempat tinggal yang saya tempati memilikidinding, lantai, atap dalam kondisi baik

STS TS RR S SS

10. Memiliki plafon dalam kondisi baik STS TS RR S SS11. Memiliki lubang angin/ventilasi yang cukup STS TSRR S SS12. Cukup luas untuk seluruh anggota rumah tangga STSTS RR S SS13. Saya dapat melakukan aktifitas didalam rumah dengan

leluasaSTS TS RR S SS

14. Memiliki kelengkapan ruang yang terdiri dari R.tidur,R.makan, R.tamu, dapur.

STS TS RR S SS

15. Memiliki fasilitas MCK yang memadai STS TS RR S SS16. Memiliki kualitas air minum yang baik STS TS RR S SS17. Saya dapat melakukan aktifitas didalam rumah dengan

nyamanSTS TS RR S SS

18. Lokasi bangunan tempat tinggal saya aman dari ancamankejahatan dan bencana alam

STS TS RR S SS

67

Page 81: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

19. Kondisi lingkungan pemukiman bersih dan nyaman STS TS RR S SS20. Keberadaan fasilitas umum (puskesmas,sekolah,pasar)

mudah dijangkauSTS TS RR S SS

21. Bagaimana kondisi kesehatan fisiksaudara saat ini? 1. Sangat Buruk 4. Baik 2. Buruk 5. Sangat Baik 3. Cukup

26. .Bagaimana kondisi kesehatanmental saudara saat ini? 1. Sangat Buruk 4. Baik 2. Buruk 5. Sangat Baik 3. Cukup

22. Seberapa besar sdr. Mengalamikesulitan berjalan didalam maupundiluar rumah selama 1 bln terakhir? 1.1. Tdk bisa berjalan/ 4. Sedikit masalah bergerak 5. Tdk ada mslh 2. Sangat bermasalah 3. Sering bermasalah

27. Seberapa sulit sdr. Mengingatsesuatu atau memusatkan perhatianpada kegiatan selama 1 bln terakhir? 1. Tdk bisa 4. Sedikit masalah 2. Sangat 5. Tdk ada masalah bermasalah 3. Sering bermasalah

23. Seberapa besar sdr. mengalamikesulitan dlm merawat diri sendiri(mandi,berpakaian) selama 1 blnterakhir?]1. Tdk dpt merawat 4. Sedikit masalah sendiri 5. Tdk ada mslh2. Sangat bermasalah 3. Sering bermasalah

28. Seberapa besar hambatan yang sdr.Hadapi dlm pergaulan/dlm kegiatankemasyarakatan selama 1 blnterakhir? 1. Sangat besar 4. Sedikit 2. Besar 5. Tidak ada 3. Kadang-kadang

24. Seberapa berat sdr.merasakan sakitatau tidak enak badan selama 1 blnterakhir? 1. Parah/sangat berat 4. Ringan 2. Berat 5. Tidak sakit 3. Sedang

29. Seberapa parah sdr.mengalamigangguan tidur (sulit tidur,seringterbangun pada mlm hari, bangun lbhawal dr biasanya) selama 1 blnterakhir?1. Parah/sangat berat 4. Ringan2. Berat 5. Tidak ada 3. Sedang masalah

25. Seberapa sulit sdr. Membaca ataumelihat objek sejarak lengan(sekitar 30cm) selama 1 bln terakhir?1. Tdk bisa melihat 4. Sedikit masalah2. Sangat bermasalah 5. Tidak ada3. Sering bermasalah masalah

30. Seberapa parah sdr. merasa cemassecara berlebihan atau cemas tanpasebab yang jelas selama 1 blnterakhir?1. Parah/sangat berat 4. Ringan 2. Berat 5. Tidak ada3. Sedang masalah

~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~

68

Page 82: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Pernyataan

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 1 (pemenuhan kebutuhan makanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR1 5.4667 2.3264 .6765 .7708BUTIR2 6.0333 1.4816 .7474 .6889BUTIR3 5.9000 2.0241 .6496 .7723

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 3

Alpha = .8186

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 2 (pemenuhan kebutuhan

nonmakanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR4 12.8333 10.8333 .0981 .7424BUTIR5 13.9667 4.7920 .6627 .6266BUTIR6 12.8667 10.3264 .2927 .7140BUTIR7 13.3000 8.0103 .7004 .6080BUTIR8 13.1333 7.3609 .6295 .6090BUTIR9 13.5667 8.8057 .4370 .6758

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 6

Alpha = .7116

69

Page 83: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Lanjutan Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 2 (pemenuhan kebutuhan

non makanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR5 10.8667 4.6023 .6214 .7080BUTIR6 9.7667 9.7023 .3315 .7566BUTIR7 10.2000 7.4759 .7233 .6408BUTIR8 10.0333 6.7920 .6610 .6377BUTIR9 10.4667 8.3264 .4354 .7226

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .7424

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 3 (kondisi fisik bangunan tempat

tinggal)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR10 11.3667 5.8954 .8777 .7516BUTIR11 11.8333 5.5920 .5772 .8430BUTIR12 11.5000 5.2931 .7495 .7668BUTIR13 11.7000 4.9069 .6188 .8398

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .8411

70

Page 84: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 4 (kelengkapan fasilitas rumah)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR14 11.5333 5.9126 .8155 .7751BUTIR15 11.4333 4.8747 .8157 .7873BUTIR16 11.1333 7.2230 .7094 .8292BUTIR17 11.0000 7.7241 .5677 .8746

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .8607

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 5 (kondisi lingkungan tempat

tinggal)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR18 11.4333 3.7713 .3713 .6108BUTIR19 11.4667 3.1540 .5671 .4767BUTIR20 11.5000 3.3621 .4688 .5456BUTIR21 11.1000 3.2655 .3270 .6631

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .6443

71

Page 85: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 6 (status kesehatan fisik)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR22 18.0333 3.6885 .2426 .6058BUTIR23 17.3333 2.5747 .6932 .3893BUTIR24 17.4333 2.8057 .3078 .5866BUTIR25 17.8667 3.0161 .3467 .5579BUTIR26 17.7333 2.5471 .3286 .5884

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .6055

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 7 (status kesehatan mental)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR27 16.6667 6.1609 .4810 .6831BUTIR28 16.5333 5.9126 .4614 .6858BUTIR29 16.7333 5.2368 .4196 .7147BUTIR30 16.9667 5.6885 .4069 .7091BUTIR31 16.5667 5.0126 .7154 .5846

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .7240

72

Page 86: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas antar faktor

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

FAKTOR_1 101.4667 137.9816 .6555 .7769FAKTOR_2 97.3333 119.6782 .5877 .7806FAKTOR_3 94.7000 117.4586 .7048 .7555FAKTOR_4 95.1333 106.6023 .8101 .7302FAKTOR_5 95.0000 127.7931 .7558 .7560FAKTOR_6 88.0667 154.6851 .2756 .8237FAKTOR_7 89.3000 152.6310 .1699 .8503

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 7

Alpha = .8112

Lanjutan Validitas dan reliabilitas antar faktor

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

FAKTOR_1 78.5000 150.8103 .7158 .8737FAKTOR_2 74.3667 129.8264 .6582 .8785FAKTOR_3 71.7333 126.1333 .8055 .8510FAKTOR_4 72.1667 118.2126 .8469 .8430FAKTOR_5 72.0333 144.1023 .7277 .8681FAKTOR_6 67.2000 140.4414 .5661 .8912

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 6

Alpha = .8879

73

Page 87: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 5 Hasil Olahan Analisis Profil

=1x

44,4

98,3

92,3

96,3

95,2

19,3

=2x

45,4

12,4

08,4

18,4

12,3

31,3

( ) =− 21 xx

−−−−−−

01,0

14,0

16,0

22,0

17,0

12,0

Sp =

119368,004545,003435,0

04545,0235581,01544,0

03435,01544,0285833,0

028203,002846,0013117,0

1499,00958,0127467,0

168288,011495,0156033,0

028203,01499,0168288,0

02846,00958,011495,0

013117,0127467,0156033,0

24405,009555,0151763,0

09555,0199747,013615,0

151763,013615.0324927,0

1. Uji Kesejajaran

Statistik Uji: T2 = ( 21 xx − )T CT [ (1/n1 + 1/n2) C Sp CT ]-1 C ( 21 xx − )

C ( ) =− 21 xx

−−

13,0

02,0

06,0

05,0

05,0

( 21 xx − )T CT = [ ]013,002,006,005,005,0 −−

C Sp CT =

−−−

−−−

−−−

264048,007008,0001647,005436,004701,0

07008,0

001647,0

05436,0

04701,0

212614,011305,0000762,0009416,0

11305,0193308,009516,001513,0

000762,009516,0252697,011981,0

009416,001513,011981,0252375,0

74

Page 88: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 5 (Lanjutan)

[ (1/n1 + 1/n2) C Sp CT ]-1

=

3296,2552415,1606208,1425736,101869,13

2415,160

6214,142

5734,101

869,13

7251,4833676,3687967,17890049,14

3672,3683306,6111576,28883777,59

7966,1781561,2889278,3970431,146

90094,1483777,590431,1468853,266

Di dapatkan T =2 9,428301

d( )( ) ( )αpnnpF

pnn

pnn−+−−+

−−+=

21,121

212 12

Dengan α = 5 %, nilai F ~),5;05,0( = 2,21 maka di dapatkan d 2 = 11,388

Nilai T 2 < d 2 , Terima H 01

2. Uji coincident

T1=2T ( )

+− 1S1 p

T

2121

11

nnxx 1− ( )21 xx −T1

( )21 xx −T1 = -0.82

1

21

11−

+ 1S1 p

T

nn= 10.9797

T 2 = 7,38275

Dengan menggunakan α = 5 %, nilai F ~),1;05,0( = 3,84

Nilai T 2 > F, Tolak H 02

Lampiran 5 (Lanjutan)

75

Page 89: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

3. Pengujian Level Respon

T 2 = ( ) [ ] xnn CCCSCx1T

pTT −+ 21

Dimana ( ) ( ) 221

11

21

1 xnn

nx

nn

nx

++

+=

=x

445,4

05,4

00,4

07,4

035,3

25,3

TTCx =[ ]395,005,007,0035,1215,0 −− =xC

395,0

05,0

07,0

035,1

215,0

[ ] 1TpCCS

−=

081059,5188797,3838154,2021314,227599,0

188797,3

83154,2

021314,2

27599,0

62613,9330516,7558055,329652,0

330516,716548,12734336,5190794,1

558055,3734336,5918762,7906255,2

29652,0190794,1906255,2311017,5

T 2 = 1918,074

Dengan α = 5 %, nilai F ~),5;05,0( = 2,21 maka T 2 > F , Tolak H 03

RIWAYAT HIDUP

76

Page 90: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Penulis lahir pada tanggal 19 April 1985 di Kota Samarinda, Kalimantan

Timur dengan nama Ucik Purnamasari. Penulis merupakan anak pertama dari 3

bersaudara, dari orang tua Wakidja dan Mujiyem.

Pendidikan formal penulis diawali pada tahun 1990 dengan bersekolah di

TK Enggang Putih. Pada tahun 1991 melanjutkan ke SD Negeri 054 Samarinda.

Pada tahun 1997 penulis menamatkan pendidikan dasarnya dan melanjutkan ke

SLTP Negeri 1 Samarinda. Pada tahun 2000 penulis menamatkan pendidikan di

SLTP tersebut, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke SMU Negeri 10

”Melati” Samarinda. Pada tahun ketiga atau tahun 2003 penulis menamatkan

pendidikannya di SMU tersebut, dan di tahun yang sama diterima di Sekolah

Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Akhirnya pada tahun keempat (tahun 2007) penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan program D IV di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

.

77

Page 91: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, kesimpulan

yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:

1. Terdapat perbedaan antara kedua kelompok sampel pada karakteristik

umur responden, pendidikan terakhir, lapangan pekerjaan dan status

penguasaan bangunan tempat tinggal. Pada migran, responden mayoritas

berumur 25-34 tahun. Sedangkan pada nonmigran sebagian besar

responden berumur 45 tahun keatas. Pada karakteristik pendidikan terakhir

yang ditamatkan, sebagian besar migran berpendidikan SMA/sederajat.

Sedangkan nonmigran mayoritas berpendidikan SMA keatas. Lapangan

pekerjaan yang menunjang pada migran adalah perdagangan sedangkan

nonmigran adalah jasa. Sebagian besar migran menempati rumah dengan

status sewa sedangkan nonmigran mayoritas tinggal dirumah milik sendiri.

2. Migran yang terbesar berasal dari Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Jawa

Tengah dan Kalimantan Selatan. Alasan migrasi terbanyak yang

dikemukakan oleh responden migran adalah mencari pekerjaan dan diikuti

oleh alasan ikut keluarga/famili.

3. Dengan tingkat kepercayaan sebesar 95,00 persen secara umum

didapatkan kesimpulan bahwa terdapat persamaan pola persepsi antara

migran dan nonmigran terhadap variabel-variabel yang diajukan.

Page 92: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Sedangkan rata-rata persepsi antara kedua kelompok tersebut berada pada

tingkatan yang berbeda. Serta migran dan nonmigran mempunyai persepsi

yang berbeda terhadap masing-masing variabel yang di ajukan, dalam hal

ini adalah kemampuan pemenuhan kebutuhan makanan, dan nonmakanan,

kondisi fisik bangunan tempat tinggal, kelengkapan fasilitas rumah, dan

kondisi lingkungan tempat tinggal serta status kesehatan fisik.

5.2 Saran

1. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur dan Kota Samarinda sebaiknya

melakukan beberapa himbauan melalui iklan di media dalam rangka

menyeleksi migran masuk. Misalnya dengan menghimbau bahwa migran

diharapkan memiliki tingkat pendidikan atau keterampilan (skill) tertentu

sesuai dengan jenis pekerjaan yang dibutuhkan.

2. Para migran juga diharapkan untuk meningkatkan keterampilan dan

pengetahuannya, sehingga mereka dapat bermanfaat dan hidup lebih layak

serta tidak menjadi beban bagi pemerintah.

3. Untuk menyempurnakan penelitian ini dapat dilakukan dengan

menambahkan jumlah sampel dan menambahkan variabel-variabel

kependudukan lainnya. Sehingga dapat menggambarkan kondisi migran

dan nonmigran khususnya di Kota Samarinda dari sisi yang lain.

60

Page 93: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta.

Astuti ET. 1995. Profil Prestasi Mahasiswa AIS Tingkat I serta Hubungannyadengan Nilai Mata Kuliah Pokok di Tingkat II. Bogor: Fakultas MIPAJurusan Statistika Institus Pertanian Bogor.

Ayuningtyas Ika. 2004. Analisis Migran Masuk dan Perubahan Kesejahteraan diKota Samarinda [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Bappenas, BPS, UNPFA. 2005. Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025.Jakarta.

Badan Pusat Statistik. 2001. Penduduk Indonesia : Hasil Survei ModulKependudukan Tahun 2000. Jakarta : [BPS].

_________________. 2006. Samarinda dalam Angka 2005.

_________________. 2000. PDRB Propinsi Menurut Lapangan Usaha.

_________________. 2004. Data dan Informasi Kemiskinan, Buku 2 Kabupaten.

_________________. 2004. Statistik Kesehatan.

_________________. 2004. Statistik Perumahan dan Permukiman.

_________________. 2005. Survei Penduduk Antar Sensus Kalimantan Timur.

Budihardjo Eko.1992. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Bandung : Alumni.

De Jong GF, Gardner RW.1981. Migration Decision Making. NewYork:Pergamon Press Inc

Fatah SA. Pendatang Masih Jadi Problem Kota Samarinda. Pada 20 Januari2007.Diperoleh dari http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp.

Firman Tommy. 1994. Migrasi Antarprovinsi dan Pengembangan Wilayah di

Indonesia. Prisma 7 : 3-16

Hakim LJ. 2003, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Migran danNonmigran Bekerja Lebih dari 35 Jam Seminggu di Kalimantan TimurTahun 2000 [Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

61

Page 94: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Hastoto Eri. Tahun 2005 PDRB Kaltim capai Rp 156 trilyun. Pada 20 Januari2007. Diperoleh dari http://www.kaltimpost.web.id/berita/index.asp.

Johnson RA, Wichern DW.1988. Applied Multivariate Statistical Analysis. NewJersey: Prentice Hall International Edition.

Keban YT. 1994. Studi Niat Bermigrasi di Tiga Kota : Determinan dan IntervensiKebijaksanaan. Prisma 7 : 17-33.

Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Indonesia – UI. 2000. Dasar-dasarDemografi. Jakarta : LDFEUI.

Mamas IG.. Proyeksi Pertumbuhan Kota-kota di Indonesia Tahun 2015. Pada 20 Januari 2007.Diperoleh dari [email protected].

Mantra IB. 2000. Demografi Umum. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mantra IB, Kasto.1984. Analisa Migrasi Indonesia Berdasarkan Data SensusPenduduk 1971 dan 1980. Jakarta: [BPS].

Maretta HT. 2006. Persepsi Wisatawan Terhadap Kondisi Kepariwisataan diCandi Borobudur[Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

Mattjik AA. 2000, Profile Analysis Contoh Kasus Analisis Kestabilan Vitamin Cpada Sari Jeruk, Forum Statistika dan Komputasi 5 No. 2 : 5-10.

Riduan, Kuncoro EA. 2007. Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur.Bandung : Alfabeta

Rosiana Evi. 2006. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Penduduk TerhadapKeputusannya Untuk Tetap Tinggal atau Pindah dari PermukimanKumuh[Skripsi]. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

Santoso Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistika Paramater. Jakarta : PTElex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Singarimbun M, Sofyan E. 1995. Metode Penelitian Survei. Cetakan Kedua.Jakarta: LP3ES.

Todaro MP, Smith SC. 2004. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. Edisi 8.Jakarta: Erlangga.

Yulia Wike. 2006. Analisis Karakteristik Pekerja Migran dan Nonmigran diPropinsi Riau Tahun 2000[Skripsi] Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Statistik

62

Page 95: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 1

Jumlah Migran Risen menurut Provinsi di Kalimantan, Tahun 2005

No Provinsi Jumlah Migran Risen(1) (2) (3)1.

2.

3.

4.

Kalimantan Barat

Kalimantan Tengah

Kalimantan Selatan

Kalimantan Timur

9.902

18.436

33.529

116.998

Sumber : Penduduk Indonesia, Hasil Supas BPS 2005

63

Page 96: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 2

Jumlah Penduduk Miskin menurut Kabupaten/Kota di Provinsi KalimantanTimur, Tahun 2004

No Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Miskin(000)

(1) (2) (3)1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Pasir

Kutai Barat

Kutai Kartanegara

Kutai Timur

Berau

Malinau

Bulungan

Nunukan

Penajam Paser Utara

Balikpapan

Samarinda

Tarakan

Bontang

27,2

19,9

73,3

27,9

11,9

11,3

21,3

22,7

19,0

17,1

44,9

13,9

7,9

Sumber : Data dan Informasi Kemiskinan Buku 2 Kabupaten, Tahun 2004

64

Page 97: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 3 Kuesioner Penelitian

SURVEI KARAKTERISTIK MIGRAN DAN NONMIGRANKOTA SAMARINDA

SEKOLAH TINGGI ILMU STATISTIKJL. Otto Iskandardinata No. 64c Jakarta 13330

Responden yang terhormat,Kuesioner ini adalah alat bantu penelitian yang digunakan untuk keperluan skripsi,Sebagai tugas akhir mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS). Penelitian ini semata-mata disusun guna tujuan akademis dan tidak dipublikasikantermasuk identitas dan jawaban anda akan dijamin kerahasiaannya. Mohon isilahkuesioner ini dengan apa adanya.

I. KETERANGAN TEMPAT1. Propinsi Kalimantan Timur2. Kota Samarinda3. Kecamatan4. Kelurahan5. RT/RW6. No Urut Rumah Tangga7. Jumlah Anggota Rumah Tangga8. Propinsi Asal Daerah9. Kabupaten/Kota Asal

II. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGANo.urut

Nama anggotarumah tangga

Hubungandengan

krt(kode)

Jeniskelamin

1.Lk2.Pr

Umur(tahun)

Status1.migran2. tidak

Lamatinggal diSamarinda

Alasanmigrasi(kode)

(1) (2) (3) (5) (6) (8) (9) (10)1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.

Kode Kol.3Hubungan dengan krt

1. Kepala rt 7. Famili lain2. Suami/istri 8. Pembantu rt3. Anak 9. Lainnya4. Menantu5. Cucu6. Orang tua/mertua

Kode Kol. 10Alasan migrasi

1. Pekerjaan 7. Perumahan2. Mencari pekerjaan 8. Lainnya3. Pendidikan4. Perubahan status perkawinan5. Ikut suami/istri/orang tua/anak6. Ikut saudara kandung/famili lain

65

RAHASIA

Page 98: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

III. KETERANGAN INDIVIDU 1. No. urut individu

2. Tingkat PendidikanTidak/belum tamat SD - 1 Tamat SMU/MA/sederajat - 4Tamat SD/MI/sederajat - 2 > SMU - 5Tamat SLTP/MTs/sederajat - 3

3. Status PekerjaanTidak bekerja - 1 Berusaha dengan buruh tetap/Berusaha sendiri - 2 buruh dibayar -4Berusaha dengan buruh tidak Buruh/karyawan/pegawai -5tetap/buruh tidak dibayar - 3 Lainnya -6

4. Lapangan Pekerjaan:Pertanian - 1 Perdagangan -6Pertambangan - 2 Angkutan/Komunikasi/Gudang -7Industri - 3 Lembaga keuangan -8Listrik - 4 Jasa dan lainnya -9Bangunan - 5

IV.KETERANGAN UMUM KESEHATAN, PERUMAHAN DAN EKONOMI RT1. Status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati : 1. Milik sendiri 3. Sewa 5. Rumah milik orang tua/sanak/saudara 2. Kontrak 4. Bebas sewa 6. Lainnya

2. Luas Lantai : .................. m2

3. Jenis lantai terluas : 1. Tanah 2. Tegel/Keramik 3. Plesteran semen 4. Kayu 5. Lainnya4. Jenis dinding terluas : 1. Tembok 2. Kayu 3. Bambu 4. Lainnya5. a. Sumber air minum: 1. Air dalam kemasan 5. Sumur tak terlindung 8. Air sungai 2. Leding 6. Mata air terlindung 9. Air hujan 3. Pompa 7. Mata air tak terlindung 0. Lainnya 4. Sumur terlindung b. Jika R.5 = 3 s.d 7 (sumur/pompa/mata air) jarak ke tempat penampungan kotoran/tinja terdekat : 1. ≤ 10 m 2. > 10 m 3. Tidak tahu6. Apakah dalam 1 bulan terakhir mempunyai keluhan kesehatan seperti dibawah ini [isikan kode1 bila ada, kode 2 bila tidak ada] a. Panas d. Asma/napas sesak/cepat g. Lainnya

b. Batuk e. Diare/buang2 air c. Pilek f . Sakit kepala berulang

66

Page 99: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

7. Bila ada keluhan apakah mengakibatkan terganggunya pekerjaan, sekolah atau kegiatan sehari-hari ? 1. Ya 2. Tidak8. Lamanya terganggu : ............................hari

9. Apakah rumah tangga ini memiliki aset sebagai berikut :[isikan kode 1 bila ada, kode 2 bila tidak ada] a. Tanah pertanian/ c. Warung/ Toko/kedai h. Deposito perkebunan b. Perhiasan d. Bengkel i. Lainnya

10. Tingkat penghasilan rumah tangga (sebulan yang lalu) : Rp. ....................................... (jumlah seluruh pemasukan rumah tangga/seluruh pendapatan art bln lalu)

V. PERSEPSI KONDISI EKONOMI RT, PERUMAHAN DAN STATUS KESEHATANSK=Sangat Kurang ; K=Kurang ; C=Cukup ; LC=Lebih Dari Cukup ; JLC=Jauh Lebih Dari

Cukup1. Kemampuan RT memenuhi konsumsi makanan pokok

min.3 kali perhariSK K C LC JLC

2. Kemampuan RT memenuhi konsumsi daging/susu/ayammin.3 kali seminggu

SK K C LC JLC

3. Kemampuan RT memenuhi konsumsi buah-buahan dansayur tiap hari

SK K C LC JLC

4. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan biayapendidikan/sekolah

SK K C LC JLC

5. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan kesehatan/obat SK KC LC JLC6. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan perabotan dan

pemeliharaan rumahSK K C LC JLC

7. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan bahan bakarmemasak(kayu bakar/minyak tanah/ LPG)

SK K C LC JLC

8. Kemampuan RT memenuhi kebutuhan rekreasi danhiburan

SK K C LC JLC

APAKAH PERNYATAAN DIBAWAH INI SESUAI DENGAN KONDISI RUMAHTEMPAT TINGGAL ANDA ?

STS=Sangat Tidak Setuju ; TS=Tidak Setuju ; RR=Ragu-ragu ; S=Setuju ; SS=Sangat Setuju

9. Bangunan tempat tinggal yang saya tempati memilikidinding, lantai, atap dalam kondisi baik

STS TS RR S SS

10. Memiliki plafon dalam kondisi baik STS TS RR S SS11. Memiliki lubang angin/ventilasi yang cukup STS TSRR S SS12. Cukup luas untuk seluruh anggota rumah tangga STSTS RR S SS13. Saya dapat melakukan aktifitas didalam rumah dengan

leluasaSTS TS RR S SS

14. Memiliki kelengkapan ruang yang terdiri dari R.tidur,R.makan, R.tamu, dapur.

STS TS RR S SS

15. Memiliki fasilitas MCK yang memadai STS TS RR S SS16. Memiliki kualitas air minum yang baik STS TS RR S SS17. Saya dapat melakukan aktifitas didalam rumah dengan

nyamanSTS TS RR S SS

67

Page 100: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

18. Lokasi bangunan tempat tinggal saya aman dari ancamankejahatan dan bencana alam

STS TS RR S SS

19. Kondisi lingkungan pemukiman bersih dan nyaman STS TS RR S SS20. Keberadaan fasilitas umum (puskesmas,sekolah,pasar)

mudah dijangkauSTS TS RR S SS

21. Bagaimana kondisi kesehatan fisiksaudara saat ini? 1. Sangat Buruk 4. Baik 2. Buruk 5. Sangat Baik 3. Cukup

26. .Bagaimana kondisi kesehatanmental saudara saat ini? 1. Sangat Buruk 4. Baik 2. Buruk 5. Sangat Baik 3. Cukup

22. Seberapa besar sdr. Mengalamikesulitan berjalan didalam maupundiluar rumah selama 1 bln terakhir? 1.1. Tdk bisa berjalan/ 4. Sedikit masalah bergerak 5. Tdk ada mslh 2. Sangat bermasalah 3. Sering bermasalah

27. Seberapa sulit sdr. Mengingatsesuatu atau memusatkan perhatianpada kegiatan selama 1 bln terakhir? 1. Tdk bisa 4. Sedikit masalah 2. Sangat 5. Tdk ada masalah bermasalah 3. Sering bermasalah

23. Seberapa besar sdr. mengalamikesulitan dlm merawat diri sendiri(mandi,berpakaian) selama 1 blnterakhir?]1. Tdk dpt merawat 4. Sedikit masalah sendiri 5. Tdk ada mslh2. Sangat bermasalah 3. Sering bermasalah

28. Seberapa besar hambatan yang sdr.Hadapi dlm pergaulan/dlm kegiatankemasyarakatan selama 1 blnterakhir? 1. Sangat besar 4. Sedikit 2. Besar 5. Tidak ada 3. Kadang-kadang

24. Seberapa berat sdr.merasakan sakitatau tidak enak badan selama 1 blnterakhir? 1. Parah/sangat berat 4. Ringan 2. Berat 5. Tidak sakit 3. Sedang

29. Seberapa parah sdr.mengalamigangguan tidur (sulit tidur,seringterbangun pada mlm hari, bangun lbhawal dr biasanya) selama 1 blnterakhir?1. Parah/sangat berat 4. Ringan2. Berat 5. Tidak ada 3. Sedang masalah

25. Seberapa sulit sdr. Membaca ataumelihat objek sejarak lengan(sekitar 30cm) selama 1 bln terakhir?1. Tdk bisa melihat 4. Sedikit masalah2. Sangat bermasalah 5. Tidak ada3. Sering bermasalah masalah

30. Seberapa parah sdr. merasa cemassecara berlebihan atau cemas tanpasebab yang jelas selama 1 blnterakhir?1. Parah/sangat berat 4. Ringan 2. Berat 5. Tidak ada3. Sedang masalah

~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~~Terima Kasih Atas Kesediaan dan Kerjasamanya~

68

Page 101: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 Output Uji Validitas dan Reliabilitas Butir Pernyataan

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 1 (pemenuhan kebutuhan makanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR1 5.4667 2.3264 .6765 .7708BUTIR2 6.0333 1.4816 .7474 .6889BUTIR3 5.9000 2.0241 .6496 .7723

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 3

Alpha = .8186

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 2 (pemenuhan kebutuhan

nonmakanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR4 12.8333 10.8333 .0981 .7424BUTIR5 13.9667 4.7920 .6627 .6266BUTIR6 12.8667 10.3264 .2927 .7140BUTIR7 13.3000 8.0103 .7004 .6080BUTIR8 13.1333 7.3609 .6295 .6090BUTIR9 13.5667 8.8057 .4370 .6758

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 6

Alpha = .7116

69

Page 102: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Lanjutan Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 2 (pemenuhan kebutuhan

non makanan)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR5 10.8667 4.6023 .6214 .7080BUTIR6 9.7667 9.7023 .3315 .7566BUTIR7 10.2000 7.4759 .7233 .6408BUTIR8 10.0333 6.7920 .6610 .6377BUTIR9 10.4667 8.3264 .4354 .7226

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .7424

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 3 (kondisi fisik bangunan tempat

tinggal)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR10 11.3667 5.8954 .8777 .7516BUTIR11 11.8333 5.5920 .5772 .8430BUTIR12 11.5000 5.2931 .7495 .7668BUTIR13 11.7000 4.9069 .6188 .8398

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .8411

70

Page 103: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 4 (kelengkapan fasilitas rumah)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR14 11.5333 5.9126 .8155 .7751BUTIR15 11.4333 4.8747 .8157 .7873BUTIR16 11.1333 7.2230 .7094 .8292BUTIR17 11.0000 7.7241 .5677 .8746

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .8607

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 5 (kondisi lingkungan tempat

tinggal)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR18 11.4333 3.7713 .3713 .6108BUTIR19 11.4667 3.1540 .5671 .4767BUTIR20 11.5000 3.3621 .4688 .5456BUTIR21 11.1000 3.2655 .3270 .6631

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 4

Alpha = .6443

71

Page 104: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 6 (status kesehatan fisik)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR22 18.0333 3.6885 .2426 .6058BUTIR23 17.3333 2.5747 .6932 .3893BUTIR24 17.4333 2.8057 .3078 .5866BUTIR25 17.8667 3.0161 .3467 .5579BUTIR26 17.7333 2.5471 .3286 .5884

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .6055

Validitas dan reliabilitas butir pernyataan faktor 7 (status kesehatan mental)

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

BUTIR27 16.6667 6.1609 .4810 .6831BUTIR28 16.5333 5.9126 .4614 .6858BUTIR29 16.7333 5.2368 .4196 .7147BUTIR30 16.9667 5.6885 .4069 .7091BUTIR31 16.5667 5.0126 .7154 .5846

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 5

Alpha = .7240

72

Page 105: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 4 (lanjutan)

Validitas dan reliabilitas antar faktor

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

FAKTOR_1 101.4667 137.9816 .6555 .7769FAKTOR_2 97.3333 119.6782 .5877 .7806FAKTOR_3 94.7000 117.4586 .7048 .7555FAKTOR_4 95.1333 106.6023 .8101 .7302FAKTOR_5 95.0000 127.7931 .7558 .7560FAKTOR_6 88.0667 154.6851 .2756 .8237FAKTOR_7 89.3000 152.6310 .1699 .8503

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 7

Alpha = .8112

Lanjutan Validitas dan reliabilitas antar faktor

R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L PH A)

Item-total Statistics

Scale Scale Corrected Mean Variance Item- Alpha if Item if Item Total if Item Deleted Deleted Correlation Deleted

FAKTOR_1 78.5000 150.8103 .7158 .8737FAKTOR_2 74.3667 129.8264 .6582 .8785FAKTOR_3 71.7333 126.1333 .8055 .8510FAKTOR_4 72.1667 118.2126 .8469 .8430FAKTOR_5 72.0333 144.1023 .7277 .8681FAKTOR_6 67.2000 140.4414 .5661 .8912

Reliability Coefficients

N of Cases = 30.0 N of Items = 6

Alpha = .8879

73

Page 106: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 5 Hasil Olahan Analisis Profil

=1x

44,4

98,3

92,3

96,3

95,2

19,3

=2x

45,4

12,4

08,4

18,4

12,3

31,3

( ) =− 21 xx

−−−−−−

01,0

14,0

16,0

22,0

17,0

12,0

Sp =

119368,004545,003435,0

04545,0235581,01544,0

03435,01544,0285833,0

028203,002846,0013117,0

1499,00958,0127467,0

168288,011495,0156033,0

028203,01499,0168288,0

02846,00958,011495,0

013117,0127467,0156033,0

24405,009555,0151763,0

09555,0199747,013615,0

151763,013615.0324927,0

1. Uji Kesejajaran

Statistik Uji: T2 = ( 21 xx − )T CT [ (1/n1 + 1/n2) C Sp CT ]-1 C ( 21 xx − )

C ( ) =− 21 xx

−−

13,0

02,0

06,0

05,0

05,0

( 21 xx − )T CT = [ ]013,002,006,005,005,0 −−

C Sp CT =

−−−

−−−

−−−

264048,007008,0001647,005436,004701,0

07008,0

001647,0

05436,0

04701,0

212614,011305,0000762,0009416,0

11305,0193308,009516,001513,0

000762,009516,0252697,011981,0

009416,001513,011981,0252375,0

74

Page 107: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 5 (Lanjutan)

[ (1/n1 + 1/n2) C Sp CT ]-1

=

3296,2552415,1606208,1425736,101869,13

2415,160

6214,142

5734,101

869,13

7251,4833676,3687967,17890049,14

3672,3683306,6111576,28883777,59

7966,1781561,2889278,3970431,146

90094,1483777,590431,1468853,266

Di dapatkan T =2 9,428301

d( )( ) ( )αpnnpF

pnn

pnn−+−−+

−−+=

21,121

212 12

Dengan α = 5 %, nilai F ~),5;05,0( = 2,21 maka di dapatkan d 2 = 11,388

Nilai T 2 < d 2 , Terima H 01

2. Uji coincident

T1=2T ( )

+− 1S1 p

T

2121

11

nnxx 1− ( )21 xx −T1

( )21 xx −T1 = -0.82

1

21

11−

+ 1S1 p

T

nn= 10.9797

T 2 = 7,38275

Dengan menggunakan α = 5 %, nilai F ~),1;05,0( = 3,84

Nilai T 2 > F, Tolak H 02

75

Page 108: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

Lampiran 5 (Lanjutan)

3. Pengujian Level Respon

T 2 = ( ) [ ] xnn CCCSCx1T

pTT −+ 21

Dimana ( ) ( ) 221

11

21

1 xnn

nx

nn

nx

++

+=

=x

445,4

05,4

00,4

07,4

035,3

25,3

TTCx =[ ]395,005,007,0035,1215,0 −− =xC

395,0

05,0

07,0

035,1

215,0

[ ] 1TpCCS

−=

081059,5188797,3838154,2021314,227599,0

188797,3

83154,2

021314,2

27599,0

62613,9330516,7558055,329652,0

330516,716548,12734336,5190794,1

558055,3734336,5918762,7906255,2

29652,0190794,1906255,2311017,5

T 2 = 1918,074

Dengan α = 5 %, nilai F ~),5;05,0( = 2,21 maka T 2 > F , Tolak H 03

76

Page 109: PROFIL KEADAAN EKONOMI, KONDISI PERUMAHAN DAN …demografi.bps.go.id/phpFileTree/bahan/kumpulan_tugas_mobilitas_pak... · Pola mobilitas penduduk di negara-negara yang telah berkembang

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir pada tanggal 19 April 1985 di Kota Samarinda, Kalimantan

Timur dengan nama Ucik Purnamasari. Penulis merupakan anak pertama dari 3

bersaudara, dari orang tua Wakidja dan Mujiyem.

Pendidikan formal penulis diawali pada tahun 1990 dengan bersekolah di

TK Enggang Putih. Pada tahun 1991 melanjutkan ke SD Negeri 054 Samarinda.

Pada tahun 1997 penulis menamatkan pendidikan dasarnya dan melanjutkan ke

SLTP Negeri 1 Samarinda. Pada tahun 2000 penulis menamatkan pendidikan di

SLTP tersebut, kemudian penulis melanjutkan pendidikannya ke SMU Negeri 10

”Melati” Samarinda. Pada tahun ketiga atau tahun 2003 penulis menamatkan

pendidikannya di SMU tersebut, dan di tahun yang sama diterima di Sekolah

Tinggi Ilmu Statistik (STIS).

Akhirnya pada tahun keempat (tahun 2007) penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan program D IV di Sekolah Tinggi Ilmu Statistik.

.

77