profil kabupaten pulau morotai tahun 2015€¦ · profil daerah kabupaten pulau morotai tahun 2015...

68
PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai tahun 2015 dapat disusun. Penyusunan Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015 ini bertujuan untuk mengetahui potensi yang dapat dijadikan sumber informasi dalam membuat perencanaan, tersedianya data yang valid yang dapat diakses oleh investor dan memudahkan dalam menetapkan kebijakan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat. Buku Profil ini tidak hanya menyajikan data dan keadaan umum Kabuapaten Pulau Morotai, tetapi juga memberikan informasi keberhasilan pembangunan dan pencapaian program dan pembangunan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Pulau Morotai. Tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalam- dalamnya diucapan terima kasih kepada seluruh SKPD di Kabupaten Pulau Morotai, instansi pemerintah, swasta dan seluruh pihak yang telah membantu menyusun pelaksanaan Buku Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015. Kami menyadari buku profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memohon masukan, koreksi dan saran untuk kesempurnaan buku ini dan keberlanjutan penyusunan di tahun berikutnya. Kami berharap apa yang terangkum dalam Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015 ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Demikian kami sampaikan, terima kasih. Daruba, November 2015 Tim Penyusun

Upload: others

Post on 05-Jun-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadapan Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat rahmat dan hidayah-Nya Buku Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai tahun 2015

dapat disusun. Penyusunan Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015 ini

bertujuan untuk mengetahui potensi yang dapat dijadikan sumber informasi dalam

membuat perencanaan, tersedianya data yang valid yang dapat diakses oleh investor dan

memudahkan dalam menetapkan kebijakan strategis yang bermanfaat bagi masyarakat.

Buku Profil ini tidak hanya menyajikan data dan keadaan umum Kabuapaten Pulau Morotai,

tetapi juga memberikan informasi keberhasilan pembangunan dan pencapaian program dan

pembangunan sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Pulau Morotai.

Tanpa menyebutkan satu persatu dan dengan rasa hormat yang sedalam-

dalamnya diucapan terima kasih kepada seluruh SKPD di Kabupaten Pulau Morotai, instansi

pemerintah, swasta dan seluruh pihak yang telah membantu menyusun pelaksanaan Buku

Profil Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015.

Kami menyadari buku profil ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami memohon

masukan, koreksi dan saran untuk kesempurnaan buku ini dan keberlanjutan penyusunan di

tahun berikutnya. Kami berharap apa yang terangkum dalam Profil Daerah Kabupaten Pulau

Morotai Tahun 2015 ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Demikian kami sampaikan, terima kasih.

Daruba, November 2015

Tim Penyusun

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> iii

DAFTAR ISI

LEMBARAN COVER ........................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

DAFTAR TABEL ................................................................................................. iv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

BAB I KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN PULAU MOROTAI .................. 1

1.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH ................................... 1

1.2. KARAKTERISTIK FISIK KABUPATEN ............................................... 2

BAB II PEMERINTAHAN ........................................................................................ 5

2.1. JUMLAH KECAMATAN DAN DESA, DUSUN, RT DAN RW ..................... 5

2.2. POSTUR APARATUR PEMERINTAHAN (PNS) ..................................... 5

2.3 PROFIL DPRD/ LEGISLATIF ............................................................. 7

BAB III SOSIO DEMOGRAFIS .............................................................................. 10

3.1 PENDUDUK .................................................................................... 10

3.2. KETENAGAKERJAAN ....................................................................... 14

3.3. PENDIDIKAN ................................................................................. 15

3.4 KESEHATAN ................................................................................... 16

BAB IV PEREKONOMIAN ...................................................................................... 25

4.1. PDRB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI ............................................. 25

4.2. POTENSI UNGGULAN KABUPATEN PULAU MOROTAI ......................... 28

4.2.1. Perikanan ........................................................................... 29

4.2.2. Pariwisata ........................................................................... 34

4.2.3. Pertanian dan Perkebunan ................................................... 38

BAB V INFRASTRUKTUR ...................................................................................... 40

5.1 JALAN DAN JEMBATAN .................................................................... 40

5.2 PERDAGANGAN .............................................................................. 41

5.3. KELISTRIKAN, AIR BERSIH DAN TELEKOMUNIKASI .......................... 42

BAB VI KEUANGAN ...................................................................................... 45

6.1. Pendapatan ................................................................................... 45

6.2. Belanja Daerah .............................................................................. 47

BAB VII KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK) KABUPATEN PULAU

MOROTAI ........................................................................................ 48

7.1. RENCANA AKSI KEK MOROTAI ....................................................... 49

A. Pembentukan kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Morotai yang di targetkan pada bulan ke 1 ............................... 49

B. Penetapan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Morotai ................................................ 50

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> iv

C. Pelimpahan Kewenangan ............................................................ 50

D. Pengadaan Lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai .......... 50

E. Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang KEK Morotai .. 51

F. Pembangunan Infrastruktur dan fasilitas penunjang di Luar KEK

Morotai ..................................................................................... 51

G. Kemudahan dan Insentif ............................................................ 51

H. Pemantauan dan Evaluasi ........................................................... 52

7.2. Rencana Dukungan/Fasilitas Pengembangan KEK .......................... 52

A. Pemerintah Pusat .................................................................. 52

B. Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai ...................................... 53

BAB VIII SATU DESA SATU MILYAR (SDSM) ............................................. 55

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> v

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Luas Wilayah Kecamatan Se-Kabupaten Pulau Morotai ......................... 3

Tabel 2.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Pulau Morotai Tahun

2014 ................................................................................................ 5

Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Tahun 2014 ................. 6

Tabel 2.3. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2011

........................................................................................................ 6

Tabel 2.4. Jumlah Anggota DPRD Tahun 2013 ......................................................... 8

Tabel 2.5. Jumlah Produk DPRD Kabupaten Pulau Morotai ........................................... 8

Tabel 3.1. Pembagian Wilayah Administrasi Kabupaten Pulau Morotai Tahun

2014 ................................................................................................ 10

Tabel 3.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Pulau Morotai Empat

Tahun Terakhir ................................................................................. 11

Tabel 3.3. Komposisi Penduduk Kabupaten Pulau Morotai Berdasarkan Jenis

Kelamin di Masing-Masing Kecamatan ................................................. 11

Tabel 3.4. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) Penduduk Kabupaten Pulau Morotai

Berdasarkan Kecamatan .................................................................... 12

Tabel 3.5. Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Pulau Morotai ............................ 13

Tabel 3.6. Jumlah Penduduk Kabupaten Pulau Morotai Berdasarkan Kelompok

Umur (Muda, Produktif dan Tua) Tahun 2014 ...................................... 13

Tabel 3.7. Persentase Tingkat Pendidikan Masyarakat yang Ditamatkan Di

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2013 ................................................. 15

Tabel 3.8. Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut Jenjang Pendidikan

Madrasah Ibtidaiyah Tahun 2014 ........................................................ 15

Tabel 3.9. Perkembangan Angka Partisipasi Kabupaten Pulau Morotai Tahun

2012 – 2013 ..................................................................................... 16

Tabel 3.10. Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2011 ............................................... 17

Tabel 3.11. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan

Tahun 2014 ...................................................................................... 17

Tabel 3.12 Jumlah Pegawai RSUD ....................................................................... 18

Tabel 3.13 Jenis Vaksin dan Jumlah Bayi Terimunisasi .......................................... 20

Tabel 3.14 Hasil Kegiatan RSUD .......................................................................... 20

Tabel 3.15 Indikator Program Bidang Kesehatan .................................................. 22

Tabel 4. 1. PDRB Kabupaten Pulau Morotai atas Dasar Harga Berlaku Menurut

Lapangan Usaha Tahun 2011 -2013 (Juta Rupiah) ............................... 25

Tabel 4. 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Pulau Morotai atas Dasar

Harga Konstan 2000 Menurut Lapangan UsahaTahun 2009-2013

(Juta Rupiah) .................................................................................... 26

Tabel 4. 3. PDRB Kabupaten/Kota terhadap PDRB Perkapita Provinsi Maluku

Utara Tahun 2011 dan 2012 (000/Jiwa) .............................................. 27

Tabel 4. 4. Desa-Desa Pantai di Pesisir Kabupaten Pulau Morotai ........................... 29

Tabel 4. 5. Produksi Perikanan di Kabupaten Pulau Morotai ................................... 30

Tabel 4. 6. Jenis Komoditi Perikanan Budidaya di Kabupaten Pulau Morotai ............ 31

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> vi

Tabel 4. 7. Lokasi dan Luas Kawsan Potensial Marikutur di Kabupaten Pulau

Morotai yang terdiri dari 9 zona serta system dan komoditas

marikultur yang dikembangkan ........................................................... 32

Tabel 4. 8. Daftar Objek Wisata di Kabupaten Pulau Morotai ................................. 35

Tabel 4. 9. Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Pulau Morotai ............................... 37

Tabel 4. 10. Produksi Hasil Perkebunan Tahun 2014 ............................................... 38

Tabel 4. 11. Luas Lahan Kabupaten Pulau Morotai Menurut Pengunaannya ............... 38

Tabel 4. 12. Data Produksi Buah-buahan dan Sayuran Kabupaten Pulau Morotai

Tahun 2014 ...................................................................................... 39

Tabel 5. 1. Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Pulau Morotai

Tahun 2011-2013 (Km) ..................................................................... 40

Tabel 5.2. Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Izin di Kabupaten Pulau

Morotai Tahun 2011-2013 .................................................................. 42

Tabel 5.3. Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Izin Usaha di Kabupaten Pulau

Morotai Tahun 2011-2013 .................................................................. 42

Tabel 5.4. Pertumbuhan Koperasi Unit Desa (KUD) dan Non KUD di Kabupaten

Pulau Morotai Tahun 2011-2013 ......................................................... 42

Tabel 5.5. Keadaan Kelistrikan dirinci Perbulan di Kabupaten Pulau Morotai ........... 43

Tabel 5.6. Keadaan PDAM Menurut Cabang dan Unit di Kabupaten Pulau

Morotai ............................................................................................ 43

Tabel 6.1. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah ................................................... 45

Tabel 6.2. Penerimaan Dana Perimbangan .......................................................... 46

Tabel 6.3. Pendapatan Lain-Lain yang Dianggap Sah ........................................... 46

Tabel 6.4. Belanja Tidak Langsung Kabupaten Pulau Morotai ................................ 47

Tabel 6.5. Belanja Langsung Kabupaten Pulau Morotai ......................................... 47

Tabel 7.1. Rencana Dukungan / Fasilitas Pengembangan KEK Pemerintah Pusat

........................................................................................................ 52

Tabel 8.1. Roadmap SDSM Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014–2015 ................ 55

Tabel 8.2. Rencana Realisasi Dana Desa Tahun 2014 ........................................... 56

Tabel 8.3. Realisasi Anggaran Dana Desa Per 31 Desember 2014 ......................... 57

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. PETA WILAYAH KABUPATEN PULAU MOROTAI ............................... 1

Gambar 1.2. Peta Kemiringan Lerang (Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Pulau Morotai 2010 – 2020) .......................................................... 2

Gambar 1.3. Diagram Wilayah Kecamatan Se-Kabupaten Pulau Morotai ............... 3

Gambar 1.4. Peta Batas Administrasi (Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten

Pulau Morotai 2010 – 2020) .......................................................... 4

Gambar 1.5. Ilustrasi Kondisi Pedesaan di Kabupaten Pulau Morotai .................... 4

Gambar 1.6. Peta Bentuk Lahan (Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Pulau

Morotai 2010 – 2020) ................................................................... 4

Gambar 2.1. Diagram Komposisi keanggotaan DPRD Kabupaten Pulau Morotai

tahun 2013 .................................................................................. 7

Gambar 2.2. Ilustrasi Kondisi Pulau – Pulau Kecil di Kabupaten Pulau Morotai ...... 9

Gambar 2.3. Ilustrasi Konsidi Jalur Perhubungan di Kabupaten Pulau Morotai ....... 9

Gambar 3.1. Diagram Penduduk Usia Kerja Kabupaten Pulau Morotai Tahun

2013 ........................................................................................... 14

Gambar 3.2. Grafik Kunjungan Pasien di RSUD .................................................. 21

Gambar 3.3. Ilustrasi Kondisi Kesehatan Penduduk Desa Kabupaten Pulau

Morotai ....................................................................................... 24

Gambar 3.4. Ilustrasi Kondisi Infrastruktur Pagar Desa Kabupaten Pulau Morotai .. 24

Gambar 5.1. Grafik Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Izin Kabupaten Pulau

Morotai Tahun 2011-2013 ............................................................. 41

Gambar 7.1. Ilustrasi Kondisi Jalur Transportasi Perhubungan di daerah

Kabupaten Pulau Morotai .............................................................. 54

Gambar 8.1. Ilustrasi Kondisi Pembangunan Infrastruktur Desa Pasca

Penerimaan Anggaran Satu Desa Satu Milyar di Kabupaten Pulau

Morotai ....................................................................................... 59

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 1

BAB I

KARAKTERISTIK UMUM KABUPATEN PULAU MOROTAI

1.1. KONDISI GEOGRAFIS DAN BATAS WILAYAH

Secara administrasi Kabupaten Pulau Morotai dibagi menjadi lima

kecamatan dengan 88 desa dengan luas wilayah keseluruhan adalah 2.314,90

km2. Adapun batas-batas administrasi Kabupaten Pulau Morotai adalah:

Sebelah Utara : Samudera pasifik, Laut Halmahera

Sebelah Timur : Laut Halmahera

Sebelah Selatan : Selat Morotai

Sebelah Barat : Laut Sulawesi, Laut Halmahera

Dengan luas wilayah keseluruhan 2.314,90 km2, 90% wilayah Pulau

Morotai merupakan desa pesisir, sisanya 10% desa bukan pesisir. Pulau Morotai

merupakan daerah yang masih alami dan menyimpan banyak kekayaan alam yang

belum dikelola dan dikembangkan. Sedangkan grafis wilayah administrasi

Kabupaten Pulau Morotai dapat digambarkan pada peta 1 berikut:

Gambar 1.1 PETA WILAYAH KABUPATEN PULAU MOROTAI

1.2. KARAKTERISTIK FISIK KABUPATEN

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 2

1.2. KARAKTERISTIK FISIK KABUPATEN

Bentuk topografi Pulau Morotai terdiri dari dataran dengan kemiringan

Laban yang terdiri dari Datar (0-3 %) seluas: ± 41.501,29 ha; Berombak (3-15 %)

seluas: ± 32.316,57 ha; Berbukit (15-40 %) seluas: ± 54.586,67 ha dan

Bergunung > 40 % seluas: ± 99.032,97 ha, adapun jenis tanah yang dimiliki

sebagian besar merupakan tanah aluvial dan kombisol.

Secara Geografis, Kabupaten Pulau Morotai memiliki posisi strategis baik

dari aspek geopolitik maupun geostrategis, karena posisi Morotai sebagai daerah

perbatasan langsung dengan Samudera Pacifik, yang memiliki gejala pertumbuhan

negara-negara di kawasan pasifik yang relatif tinggi dan merupakan jalur

perdagangan antar negara dan antar benua, sehingga Pulau Morotai menjadi

kawasan yang memiliki peluang sekaligus ancaman bagi pengembangan kawasan.

Kabupaten Pulau Morotai sebagai kabupaten kepulauan yang mencirikan

gugusan pulau-pulau, dengan luas laut yang lebih besar dari luas daratan

memberikan implikasi bagi pola pemukiman penduduk yang berada di bawah 500

dpl sebanyak 89% desa, sebagai desa pesisir, yang memiliki potensi Sumber daya

alam yang cukup melimpah, baik di sektor Pertanian, Kehutanan, Perikanan dan

Kelautan, Pertambangan maupun potensi Pariwisata sejarah terutama tempat-

tempat sejarah peninggalan Perang Dunia Kedua. Potensi ini dapat dijadikan sektor

andalan dalam mendorong pertumbuhan dan percepatan pembangunan daerah.

Kabupaten Pulau Morotai terdiri dari 5 (lima) kecamatan dan 88 Desa,

yang tersebar pada 7 pulau yang dihuni, dengan luas wilayah dan ibukota

kecamatan sebagai berikut:

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 3

Tabel 1.1.

Luas Wilayah Kecamatan Se-Kabupaten Pulau Morotai

Kecamatan

Luas Wilayah

per

Kecamatan

(KM2)

Luas

Wilayah

(%)

Ibukota Desa

Morotai Selatan 363,1 15,69 Daruba 25

Morotai Selatan Barat 731,8 31,61 Wayabula 20

Morotai Timur 362,8 15,67 Sangowo 15

Morotai Utara 448,7 19,38 Bere-Bere 14

Morotai Jaya 408,5 17,65 Sopi 14

Pulau Morotai 2.314,90

Morotai

Selatan 88

Sumber: BPS Kabupaten Pulau Morotai 2014

Kecamatan dengan luas Daratan tertinggi berada di Kecamatan Morotai

Selatan Barat, dengan jumlah desa sebanyak 20 Desa, yang tersebar pada 4

pulau, sedangkan luas wilayah terrendah pada Kecamatan Morotai Timur dengan

jumlah desa 15 terkosentrasi di Pulau Morotai.

Gambar 1.3.

Diagram Wilayah Kecamatan Se-Kabupaten Pulau Morotai

Sumber: BPS Kabupaten Pulau Morotai 2014

16%

31%

16%

19%

18%

Luas Wilayah per Kecamatan

Morotai Selatan

Morotai Selatan Barat

Morotai Timur

Morotai Utara

Morotai Jaya

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 4

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 5

BAB II

PEMERINTAHAN

2.1. JUMLAH KECAMATAN DAN DESA

Kecamatan sebagai perangkat daerah, dalam kedudukannya sebagai wakil

pemerintahan daerah di tingkat kecamatan memiliki tugas meningkatkan

koordinasi penyelenggaraan pemerintahan, pelayanan publik, dan pemberdayaan

masyarakat desa, sehingga Camat memiliki peran strategis dalam

mengkoordinasikan seluruh urusan pemerintahan di Kecamatan. Dalam

penyelenggaraan pemerintahan umum, Kecamatan di bagi atas Tipe A, bagi

Kecamatan yang memiliki beban kerja yang cukup besar dan Kecamatan tipe B

adalah Kecamatan dengan beban kerja yang kecil

Kabupaten Pulau Morotai sejak dimekarkan tahun 2008, memiliki 5 (lima)

Kecamatan, dengan tipe A sebanyak 2 Kecamatan dan tipe B sebanyak 3

Kecamatan, sedangkan jumlah desa sebanyak 88 Desa.

Tabel 2.1.

Pembagian Wilayah Administrasi

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

No Kecamatan Jumlah Desa Ibukota

Kecamatan

1 Morotai Selatan 25 Desa Daruba

2 Morotai Selatan Barat 20 Desa Wayabula

3 Morotai Jaya 14 Desa Sopi

4 Morotai Utara 14 Desa Bere - Bere

5 Morotai Timur 15 Desa Sangowo

Sumber : Bagian Pemerintahan Setda Pulau Morotai, 2015

2.2. POSTUR APARATUR PEMERINTAHAN (PNS)

Pegawai Negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara sebagai

abdi masyarakat atau pelayan publik, Sedangkan fungsinya memberikan

pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam

penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan sumber daya manusia yang memadai.

Semakin tinggi pendidikan yang dimiliki diharapkan memunculkan PNS yang

kompeten dan memiliki integritas tinggi. Jumlah pegawai negeri sipil untuk

Pemerintahan Kabupaten Pulau Morotai tahun 2014 adalah 1.831 orang. Dilihat

dari pangkat/golongan, jumlah pegawai golongan I sebanyak 2 orang, golongan II

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 6

sebanyak 982 orang, golongan III sebanyak 717 orang, dan golongan IV sebanyak

130 orang. Sedangkan tingkat pendidikan untuk lulusan SLTP sebanyak 2 orang,

SMU sebanyak 205 orang, akademi sebanyak 777, universitas (strata 1) 819 orang

dan starata 2 sebanyak 28 orang. Postur aparatur pemerintahan Kabupaten Pulau

Morotai ditunjukkan pada tabel 2.2 dan 2.3.

Tabel 2.2.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut Golongan Tahun 2014

NO GOLONGAN JUMLAH

1 I 2

2 II 982

3 III 717

4 IV 130

TOTAL 1831

Sumber: Pulau Morotai Dalam Angka 2015

Tabel 2.3.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil Menurut

Tingkat Pendidikan Tahun 2014

NO URAIAN JUMLAH

1 Tidak/Belum Tamat SD 0

2 SD/Primary School 0

3 SLTP/Yunior High School 2

4 SMU/Senior High Sachool 205

5 Akademi/Academy 777

6 Universitas/Univercity 819

7 S2/bachelor degree 28

TOTAL 1831

Sumber: Pulau Morotai Dalam Angka 2015

Dalam rangka penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, telah ditetapkan

Peraturan Daerah tentang Organisasi dan Tata Kerja. Secara lengkap peraturan

daerah tersebut adalah:

a) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah, Provinsi dan

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4737);

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 7

b) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

c) Peraturan Daerah Kabupaten Pulau Morotai Nomor 3 Tahun 2010 tentang

Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Pulau Morotai

(Lembaran Daerah Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2010 Nomor 3);

d) Peraturan Daerah Kabupaten Pulau Morotai Nomor 4 Tahun 2010 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Badan Badan Perencanaan Daerah, Inspektorat

dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Pulau Morotai (Lembaran Daerah

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2010 Nomor 4).

2.3 PROFIL DPRD/ LEGISLATIF

Dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014, posisi DPRD ditempatkan

sangat strategis dan menentukan dalam pelaksananaan otonomi daerah dan

penyelenggaraan pemerintahan daerah. DPRD merupakan lembaga perwakilan

rakyat daerah dan berkedudukan sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan

daerah yang memiliki fungsi legislasi, anggaran dan pengawasan.

Partai politik yang banyak menempatkan wakilnya di DPRD Kabupaten

Pulau Morotai adalah Partai Golongan karya, PDI – P dan PKS yaitu sebesar 15%,

kemudian disusul oleh Partai Demokrat, Nasdem dan Hanura yaitu sebesar 10%

dan partai lainnya masing-masing hanya mendapatkan 5%.

Gambar 2.1.

Diagram Komposisi keanggotaan DPRD Kabupaten Pulau Morotai

Periode Tahun 2014 - 2019

Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Pulau Morotai 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 8

Tabel 2.4.

Jumlah Anggota DPRD Periode Tahun 2014 - 2019

No Parpol Jumlah

1 PKPI 1

2 Nasdem 2

3 Partai Demokrat 2

4 Partai Patriot 0

5 PBR 0

6 PDI - P 3

7 Pelopor 0

8 PDS 0

9 PPP 1

10 Partai Golkar 3

11 Partai Republik 0

12 PDK 0

13 PMB 0

14 PAN 1

15 PKS 3

16 Gerindra 1

17 PKB 1

18 Hanura 2

TOTAL 20

Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Pulau Morotai

Sepanjang Tahun 2012-2014, ada 23 Perda yang dikeluarkan, 35 SK

DPRD, dan 36 SK pimpinan DPRD sebagaimana pada gambar 2.5 berikut:

Tabel 2.5.

Jumlah Produk DPRD Kabupaten Pulau Morotai

Produk Sidang Jumlah

2012 2013 2014

Peraturan Daerah 8 2 13

Keputusan DPRD 17 10 8

Keputusan Pimpinan DPRD 17 9 10

Jumlah Total 42 21 31

Sumber: Sekretariat DPRD Kabupaten Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 9

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 10

BAB III

SOSIO DEMOGRAFIS

3.1 PENDUDUK

Secara administrasi Kabupaten Pulau Morotai dibagi atas 5 (lima) wilayah

kecamatan dan 88 desa seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. 1.

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan dan Jenis Kelamin

Tahun 2015

NO KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1 Morotai Selatan 14.562 13.760 28.322

2 Morotai Selatan Barat

7.659 7.038 14.697

3 Morotai Timur 5.493 5.089 10.582

4 Morotai Utara 5.724 5.253 10.977

5 Morotai Jaya 4.787 4.265 9.052

TOTAL KABUPATEN 38.225 35.405 73.630

Sumber Data : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Pulau Morotai, 2015

Jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai terus meningkat dari tahun ke

tahun. Selama empat tahun terakhir, jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai

meningkat rata-rata 4.808 jiwa per tahun. Berdasarkan Data Agregat

Kependudukan Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015, pada akhir tahun 2013,

jumlah penduduk Kabupaten Pulau Morotai adalah 69.610 jiwa terdiri dari laki-laki

sebanyak 36.232 jiwa dan perempuan sebanyak 33.378 jiwa, meningkat sebesar

7,71 % dibandingkan tahun 2012. Sedangkan pada akhir tahun 2014, jumlah

penduduk Kabupaten Pulau Morotai mencapai 72.924 jiwa terdiri dari laki-laki

sebanyak 37.887 jiwa dan perempuan sebanyak 35.037 jiwa, meningkat 4,76%

dibandingkan tahun 2013. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun

2014, jumlah penduduk tahun 2015 mengalami peningkatan sebanyak 706 jiwa

atau 0,97 %.

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 11

Tabel 3.2.

Perkembangan Jumlah Penduduk

Kabupaten Pulau Morotai Empat Tahun Terakhir

No Tahun

Jumlah

Penduduk (Ribu Jiwa)

Kenaikan Persentase

(%) (Ribu

Jiwa)

1 2012 64.626 10.226 15,82

2 2013 69.610 4.984 7,71%

3 2014 72.924 3.314 4,76%

4 2015 73.630 706 0,97%

Sumber : Catatan Sipil Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

Laju pertumbuhan penduduk rata-rata pertahun mencapai 7,32% yang

dipengaruhi oleh migrasi penduduk dan angka kelahiran dalam 4 tahun terakhir,

laju pertumbuhan penduduk yang tinggi lebih dipengaruhi oleh migrasi penduduk

di daerah sekitarnya, sebagai dampak dari pemekaran wilayah, kecenderungan

pertumbuhan penduduk yang tinggi diprediksi akan terus mengalami peningkatan

seiring dengan perbaikan ekonomi dan pembangunan daerah, sehingga

berdampak pada tingkat kepadatan penduduk akan cenderung makin tinggi, disaat

yang sama pola pemukiman dan kosentrasi penduduk terkosentrasi di pusat-pusat

pemerintahan dan pusat-pusat pengembangan ekonomi seperti Morotai Selatan,

Morotai Selatan Barat dan Morotai Jaya.

Tabel 3.3.

Komposisi Penduduk Kabupaten Pulau Morotai

Berdasarkan Jenis Kelamin di Masing-Masing Kecamatan

No Kecamatan

Laki – Laki Perempuan Jumlah

(L + P)

n (jiwa)

% n

(jiwa) %

n (jiwa)

%

1 Morotai Selatan 14.562 51,42 13.760 48,58 28.322 38,64

2 Morotai Selatan Barat

7.659 52,53 7.038 48,27 14.579 19,89

3 Morotai Timur 5.493 52,28 5.089 48,43 10.507 14,33

4 Morotai Utara 5.724 52,69 5.253 48,35 10.864 14,82

5 Morotai Jaya 4.787 53,01 4.265 47,23 9.031 12,32

Total 38.225 52,15 35.405 48,3 73.303 100

2014 37.887 51,95 35.037 48,05 72.924 100

2013 36.232 52,05 33.378 47,95 69.610 100

Sumber : Catatan Sipil Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 12

Perbandingan penduduk laki-laki dengan perempuan (sex ratio) di

Kabupaten Pulau Morotai pada akhir tahun 2014 mencapai 108,13 % yang berarti

bahwa setiap 100 orang perempuan bisa dipasangkan dengan 108 orang laki-laki

atau perbandingan hampir 1 berbanding 1,08, sehingga sex ratio di lima

Kecamatan berada di atas 100%. Hal ini berarti jumlah peduduk laki-laki lebih

banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk perempuan. Perbandingan

penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan di masing-masing kecamatan

dapat dilihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Penduduk Kabupaten Pulau Morotai Berdasarkan Kecamatan

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Total Sex Ratio

Keterangan

1 Morotai Selatan 14.562 13.760 28.322 105,83

Dalam 100 perempuan ada 106 laki-laki

2 Morotai Selatan Barat

7.659 7.038 14.697 108,82

Dalam 100 perempuan ada 109 laki-laki

3 Morotai Utara 5.493 5.089 10.582 107,94

Dalam 100 perempuan ada 108 laki-laki

4 Morotai Timur 5.724 5.253 10.977 108,97

Dalam 100 perempuan ada 109 laki-laki

5 Morotai Jaya 4.787 4.265 9.052 112,24

Dalam 100 perempuan ada 112 laki-laki

Total 38.225 35.405 73.630 107,96

Dalam 100 perempuan ada 108 laki-laki

2014 37.887 35.037 72.924 108,13

Dalam 100 perempuan ada 108 laki-laki

2013 36.232 33.378 69.610 108,55

Dalam 100 perempuan ada 109 laki-laki

Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2015

Jumlah kepala keluarga di Kabupaten Pulau Morotai pada akhir tahun 2014

sebanyak 16.516. Dengan membandingkan jumlah penduduk dengan jumlah

kepala keluarga, didapatkan rata-rata anggota dalam satu keluarga, yaitu

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 13

sebanyak 4 orang s/d 5 orang. Jumlah kepala keluarga terbanyak terdapat di

Kecamatan Morotai Selatan sebanyak 6.327 kepala keluarga, sedangkan jumlah

kepala keluarga paling sedikit terdapat di Kecamatan Morotai Jaya, yaitu sebanyak

1.936 kepala keluarga. Jumlah kepala keluarga di masing-masing kecamatan dapat

dilihat pada Tabel 3.5

Tabel 3.5.

Jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Pulau Morotai

No Kecamatan Kepala Keluarga

1 Morotai Selatan 6.327

2 Morotai Selatan Barat 3.396

3 Morotai Jaya 1.936

4 Morotai Utara 2.394

5 Morotai Timur 2.463

J U M L A H 16.516

Sumber : Catatan Sipil Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

Berdasarkan kelompok umur, jumlah penduduk kelompok berusia 10 tahun

sampai dengan 14 tahun paling tinggi dibandingkan dengan kelompok usia yang

lainnya, yaitu mencapai 11,48% dari keseluruhan jumlah penduduk kabupaten

Pulau Morotai. secara detail, jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur dapat

dilihat pada Tabel 3.6.

Struktur usia penduduk Pulau Morotai tergolong dalam penduduk usia

rendah, dan dapat menjadi solusi bagi penataan kualitas SDM dalam jangka

menengah dan merupakan bonus Demografi yang dialami Pulau Morotai dengan

meningkatnya kelompok usia produktif.

Tabel 3.6.

Jumlah Penduduk Kabupaten Pulau Morotai Berdasarkan Kelompok

Umur (Muda, Produktif dan Tua) Tahun 2014

No Struktur Usia Laki-laki Perempuan Jumlah

1 0 - 4 2252 2133 4385

2 5 - 9 4476 4169 8645

3 10 - 14 4488 4165 8653

4 15 - 19 3687 3040 6727

5 20 - 24 3532 3354 6886

6 25 - 29 3938 3945 7883

7 30 - 34 3496 3331 6827

8 35 - 39 2870 2632 5502

9 40 - 44 2219 2057 4276

10 45 - 49 1729 1541 3270

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 14

11 50 - 54 1385 1325 2710

12 55 - 59 1223 1149 2372

13 60 - 64 1062 891 1953

14 65 - 69 666 552 1218

15 70 - 74 414 335 749

16 >75 450 418 868

J U M L A H 37.887 35.037 72.924

Sumber : Kantor Catatan Sipil Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

Komposisi struktur usia penduduk Kabupaten Pulau Morotai pada usia

produktif, yaitu usia 15 tahun sampai dengan usia 64 tahun cukup tinggi, yaitu

sebanyak 48.406 orang atau mencapai 66,38%, selain sebagai potensi yang dapat

dikembangkan untuk memberikan konstribusi terhadap pembangunan daerah, juga

merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah untuk menyediakan

lapangan kerja bagi penduduk usia produktif.

3.2. KETENAGAKERJAAN

Tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi sangat mempengaruhi

pertumbuhan angkatan kerja. Semakin bertambahnya penduduk usia kerja akan

berpengaruh pada pertambahan jumlah angkatan kerja, baik sebagai pekerja

maupun pencari kerja. Peningkatan tersebut jika tidak diimbangi dengan pasar

kerja yang besar maka akan menimbulkan dampak kerawanan sosial dengan

banyaknya pengangguran. Mengenai ketenagakerjaan, Penduduk usia kerja di

Kabupaten Pulau Morotai pada tahun 2013 berjumlah 34.329 jiwa. Penduduk usia

kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun ke atas yang terdiri dari angkatan

kerja dan bukan angkatan kerja. Jumlah penduduk yang termasuk angkatan kerja

berjumlah 22.591 jiwa atau 65,81 persen dari seluruh penduduk usia kerja.

Gambar 3. 1.

Diagram Penduduk Usia Kerja Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2013

Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 15

3.3. PENDIDIKAN

Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia untuk dapat

bertahan hidup. Sehingga dapat meningkatkan kecerdasan dan keterampilan,

mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat

kebangsaan serta cinta tanah air agar dapat menciptakan manusia-manusia yang

dapat meningkatkan taraf kehidupan sosialnya demi pembangungan bangsa.

Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai selalu berupaya untuk meningkatkan

sarana dan prasarana pendidikan di seluruh wilayahnya untuk berbagai jenjang

pendidikan. Pada tahun ajaran 2014/2015 jumlah Sekolah Dasar di Pulau Morotai

sebanyak 75 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 9.132, Madrasah Ibtidaiyah

sebayak 14 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 1.674 orang, Sekolah

Menengah Pertama sebanyak 18 sekolah dan jumlah murid sebanyak 2.509 orang,

Madrasah Tsanawiyah sebanyak 11 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 1.164

orang, Sekolah Menengah Atas sebanyak 10 sekolah dengan jumlah murid

sebanyak 889 orang, Madrasah Aliyah sebanyak 7 sekolah dengan jumlah murid

sebanyak 647 orang.

Tabel 3. 7.

Persentase Penduduk Umur 15 Tahun Ke atas Menurut Jenis Pendidikan

yang Ditamatkan Di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

No Uraian 2014

1 SD Sederajat 40,02 %

2 SLTP Sederajat 31,20 %

3 SLTA Sederajat 28,78 %

Sumber: BPS Kabupaten Pulau Morotai 2015

Tabel 3. 8.

Banyaknya Sekolah, Guru dan Murid Menurut

Jenjang Pendidikan Tahun 2014/2015

No Jenjang Pendidikan Jumlah Sekolah Jumlah Guru Jumlah Murid

1 SD/SDLB/MI 91 766 10.919

2 SMP/SMPLB/MTs 34 342 3.707

3 SMA/SMK/SMALB/MA 23 322 2.448

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Morotai

Selanjutnya untuk melihat keberhasilan bidang pendidikan dari sisi angka

partisipasi. angka partisipasi dalam kurun waktu 2012-2013 secara umum

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 16

mengalami peningkatan untuk jenjang pendidikan sekolah dasar dan sekolah

SMA baik dari sisi angka partisipasi kasar maupun murni, sedangkan untuk

sekolah SMP terjadi sebaliknya. Perkembangan angka partisipasi Kabupaten Pulau

Morotai tahun 2012-2013 dapat dilihat pada penyajian Tabel 3.9.

Tabel 3. 9.

Perkembangan Angka Partisipasi

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2012 – 2013

No Uraian Satuan Eksisting Tahun

2012 2013

1 Sekolah Dasar / MI APK (%) 105,54 108,01

APM (%) 94,79 96,14

2 Sekolah SLTP / MTs APK (%) 95,01 60,23

APM (%) 74,01 51,71

3 Sekolah SMA / MA APK (%) 60,59 67,01

APM (%) 55,22 47,30

Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Pulau Morotai

3.4 KESEHATAN

Pembangunan di Urusan Kesehatan diarahkan pada pemenuhan dan

pemerataan kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat sehingga tercipta masyarakat yang sehat dan

berkualitas. Pembangunan kesehatan juga merupakan salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi serta

berperan penting terhadap penanggulangan kemiskinan. Sasaran pembangunan

kesehatan tercermin dari meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya angka

kematian bayi di masyarakat, menurunnya angka kematian ibu dan menurunnya

prevalensi kurang gizi pada anak balita.

Upaya penyediaan sarana dan prasarana kesehatan merupakan kebutuhan

mendasar dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Departemen Kesehatan

telah menetapkan Indonesia Sehat Tahun 2025 sebagai visi pembangunan bidang

kesehatan di Indonesia. Melalui visi tersebut terkandung keinginan terwujudnya

suatu kondisi masyarakat yang ditandai oleh penduduk yang hidup dalam

lingkungan dan dengan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta

memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Jumlah fasilitas kesehatan di

Kabupaten Pulau Morotai sampai dengan tahun 2011 antara lain rumah

sakit/poliklinik sebanyak 1 buah, puskesmas sebanyak 5 buah, puskesmas

pembantu sebanyak 15 buah dan posyandu sebanyak 71 buah. Sedangkan tenaga

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 17

medis yang tersedia pada tahun 2011 terdiri dari 6 orang dokter umum, 61 orang

bidan dan 72 orang perawat.

Tabel 3. 10.

Jumlah Fasilitas Kesehatan Tahun 2014

No Fasilitas Kesehatan Jumlah (unit)

1 Rumah Sakit 3

2 Puskesmas 6

3 Puskesmas Pembantu 14

4 Posyandu 95

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai

Satuan Kerja Perangkat Daerah Penyelenggara Urusan Kesehatan Satuan

kerja perangkat daerah penyelenggara urusan kesehatan adalah RSUD dan Dinas

Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan,

Pangkat dan Golongan, Jumlah Pejabat Struktural dan Fungsional. Jumlah

personalia yang menjalankan urusan Kesehatan pada Dinas Kesehatan adalah

sebanyak 52 orang dengan rincian sebagaimana tabel berikut:

Tabel 3.11.

Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Berdasarkan

Kualifikasi Pendidikan Tahun 2014

No. Jenis Pendidikan Jumlah

1. S1 Sospol 0

2. S1 Hukum 0

3 S1 Tekhnik 5

4 S1 Ekonomi 1

5 S1 SKM 22

6 S1 S.Si 3

7 S1 AMKL 2

8 S1 S.ST 2

9 S1 S.Gz 2

10 Amd. Keb 1

11 S1 Pendidikan 0

12 SLTA 14

13 SMP 0

Jumlah 52

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 18

Jumlah pejabat struktural sebanyak 10 orang terdiri dari pejabat eselon

III-a sebanyak 1 orang, III/b sebanyak 2 orang dan pejabat struktural eselon IV-a

sebanyak 7 orang. Sedangkan jumlah pejabat Fungsional Dinas Kesehatan dan

Puskesmas terdiri dari:

­ Fungsional Dokter 6 orang

­ Fungsional Dokter Gigi 1 orang

­ Fungsional Bidan 62 orang

­ Fungsional Perawat 65 orang

­ Fungsional Perwat Gigi 1 orang

­ Fungsional Ass.Apoteker 4 orang

­ Fungsional Nutrision 4 orang

Selain personel di Dinas Kesehatan, urusan kesehatan juga dilaksanakan

oleh pegawai yang ada di RSUD. Terdapat 259 pegawai RSUD yang mendukung

pelaksanaan urusan kesehatan, yang terdiri dari PNS sebanyak 179 orang dan

Non-PNS sebanyak 80 orang. Secara rinici, ketenagaan yang melaksanakan urusan

kesehatan di RSUD dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 3.12

Jumlah Pegawai RSUD

No Jenis Ketenagaan PNS Non PNS Jumlah

I Medis

1 dr. Sp. Anak 0 0 0

2 dr. Sp. Penyakit Dalam 0 2 2

3 dr. Sp. Radiologi 0 1 1

4 dr. Sp. Bedah 0 2 2

5 dr. Sp. Obgyn 0 0 0

6 dr. Sp. Syaraf 0 0 0

7 dr. Sp. Patologi Klinis 0 0 0

8 dr. Sp. Anestesi 0 2 2

9 dr. Sp. THT 0 0 0

10 Dokter umum + S2 0 0 0

11 Dokter Umum 6 3 9

12 Dokter Gigi 1 1 2

J u m l a h 7 11 18

II Paramedis Keperawatan

1 S2 Keperawatan 0 0 0

2 S1 Keperawatan 5 6 11

3 D3 Keperawatan 60 19 79

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 19

4 D3 Kebidanan 60 29 89

5 D4 Kebidanan 1 0 1

6 D3 Anestesi 0 0 0

7 D1 Kebidanan 1 0 1

8 SPK 20 1 21

9 PKC 0 0 0

10 SPKA/C 0 0 0

11 D3 Kesehatan Gigi 1 0 1

12 SPRG 0 0 0

J u m l a h 148 55 203

III Paramedis Non Keperawatan

1 Magister Kesehatan 0 0

2 S1 Farmasi 2 0 2

3 S1 Kes. Masyarakat 8 3 11

4 D3 Gizi 2 1 3

5 D 3 Fisioterafi 2 0 2

6 D3 Analis Kesehatan 3 3 6

7 D3 Elektro Medik 0 0 0

8 D3 Radiologi 2 1 3

9 D4 Radigrafi 0 0 0

10 D3 Rekam Medik 1 0 1

11 D3 Kesling 0 0 0

12 SPPH 0 0 0

13 SMF 0 0 0

14 SAA 0 0 0

15 SMAK 0 0 0

16 Pekarya Kesehatan 0 0 0

17 SPAG 0 0 0

18 D3 Analis Kimia

Farmasi/Farmasi 0 1 1

Jumlah 20 9 29

IV Non Medis

1 S1 Ekonomi 0 0 0

2 S1 Hukum 0 0 0

3 S1 Teknik 0 0 0

4 S1 Sos. Pol 0 0 0

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 20

5 D3 Manajemen 0 0 0

6 D3 Pertanian 0 0 0

7 D1 Pariwisata 0 0 0

8 SLTA 4 5 9

9 SMP 0 0 0

10 SD 0 0 0

J u m l a h 4 5 9

T O T A L 179 80 259

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Pulau Morotai

Imunisasi rutin kepada bayi, untuk memberikan kekebalan bagi bayi

terhadap beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Vaksinasi yang

diberikan seperti BCG, DPT, DT, Polio dan Campak. Hasil Kegiatan Imunisasi rutin

tahun 2014 dari sasaran 7.153 bayi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Jenis Vaksin dan Jumlah Bayi Terimunisasi

Vaksin Jumlah

Bayi Persentase

- BCG 1262 88,00

- Polio 1246 87,00

- Campak 1173 82,1

- DPT - HB 1 1344 94,1

- DPT - HB 3 1238 86,6

Sumber : RSUD Pulau Morotai

Jumlah kunjungan pasien rawat jalan, dan IRD dari tahun ke tahun

memiliki fluktuasi dengan rata-rata pencapaian yang berbeda, seperti tampak pada

tabel berikut :

Tabel 3.14

Hasil Kegiatan RSUD

No Indikator 2012 2013 2014

1 Kunjungan Rawat Jalan 32.438 164.749 68.358

2 Kunjungan IRD 684 261 633

3 Kunjungan Rawat Inap 718 1.531 1.100

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 21

4 BOR 11,3 24,5 30,7

5 LOS 2,5 3,85 5,56

6 BTO 21 31,82 24,79

7 TOI 19,4 8,7 10,21

8 GDR 1,0 2,07 2,91

9 NDR 0,5 1,74 0,75

Sumber : RSUD Pulau Morotai

Dari tabel di atas dilihat bahwa jumlah kunjungan pasien, baik untuk

kunjungan rawat jalan, kunjungan IRD dan kunjungan rawat inap berfluktuatif,

dimana untuk kunjungan rawat jalan dan rawat inap mengalami peningkatan pada

tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, namun mengalami penurunan pada tahun

2014, pada kunjungan IRD menunjukan hal sebaliknya yaitu mengalami penurunan

pada tahun 2013 dan mengalami peningkatan pada tahun 2014. Tingkat

kunjungan pasien di RSUD dapat digambarkan dengan grafik kunjungan berikut:

Gambar 3.2

Grafik Kunjungan Pasien di RSUD

Sumber : Data Olahan

Pencapaian nilai BOR (Bed Occupancy Rate) atau prosentase pemakaian

tempat tidur pada satuan waktu tertentu. BOR memberikan gambaran tentang

tinggi rendahnya tingkat pemakaian tempat tidur rumah sakit. Ditahun 2014

capaian BOR RSUD secara keseluruhan mengalami peningkatan (30,7)

0

50.000

100.000

150.000

200.000

2012 2013 2014

Jum

lah

Pas

ien

Jenis Kunjungan

Kunjungan Pasien

Kunjungan Rawat Jalan

Kunjungan IRD

Kunjungan Rawat Inap

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 22

dibandingkan BOR ditahun 2013 (24,5), namun masih di bawah standar

Departemen Kesehatan yaitu sebesar (60%).

Selain BOR kualitas pelayanan rumah sakit juga dapat dilihat dari LOS

(Length of stay) merupakan rata rata lamanya pasien dirawat. Indikator ini

menunjukan tingkat efisiensi dan mutu pelayanan rumah sakit. LOS di tahun 2014

mencapai 5,56 memberikan gambaran bahwa rata-rata pasien dirawat di RSUD

berkisar 5 sampai 6 hari. Idealnya LOS rumah sakit menurut Depkes RI (2005)

berkisar antara 6-9 hari.

TOI (Turn Over Interval) adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak

ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indikator ini memberikan

gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya tempat tidur kosong

tidak terisi pada kisaran 1 – 3 hari, TOI RSUD untuk tahun 2014 adalah 10,21 (10

– 11 hari).

BTO (Bed Turn Over) atau Angka Perputaran tempat Tidur adalah

frekwensi pemakaian tempat tidur pada satu periode. Tahun 2014 BTO mencapai

24,79. Hal ini berarti satu tempat tidur dipakai dalam satu tahun berkisar antara 25

– 30 kali. Padahal idealnya dalam satu tahun satu tempat tidur rata-rat dipakai 40-

50 kali.

Kualitas pelayanan yang lain dapat dilihat dari nilai GDR (Gross Death Rate

= angka kematian kasar pasien yang dirawat < 48jam) untuk tahun 2014 adalah

2,91‰, ini berarti dalam setiap 1000 pasien keluar ada 2 pasien yang mati.

NDR (Net Death Rate = angka kematian di RS sesudah dirawat > 48 jam)

tahun 2014 adalah 0,75‰, artinya jumlah pasien yang meninggal di RSUD lebih

dari 48 jam adalah 0-1 orang dari setiap 1000 pasien keluar.

Indikator yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan program di bidang

kesehatan adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15

Indikator Program Bidang Kesehatan

Indikator Program Bidang

Kesehatan Satuan

Jumlah

Tahun

2014

Tahun

2013

a. Angka Kematian Bayi (AKB) 1.000 KH 6 3

b. Angka Kematian Ibu (AKI) 100.000 KH 31 24

c. Prevalensi Gizi Buruk 100 7 4

Sumber : Dinas Kesehatan Pulau Morotai

Angka Kematian Bayi (Infant Mortality Rate /IMR), Angka Kematian Ibu

melahirkan (Maternal Mortality Rate /MMR), dan umur harapan hidup saat lahir

(Life Expectancy at Birth) adalah indikator program utama yang digunakan untuk

menilai derajat kesehatan masyarakat. Indikator ini disepakati sebagai indikator

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 23

strategis yang secara umum dianggap dapat menggambarkan tingkat keberhasilan

program di bidang kesehatan di samping indikator program lain yang lebih bersifat

sebagai indikator masukan, proses, maupun indikator keluaran. Angka Kematian

Bayi (AKB) adalah indikator yang paling peka karena bayi merupakan kelompok

umur yang paling rentan terhadap berbagai macam penyakit.

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 24

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 25

BAB IV

PEREKONOMIAN

4.1. PDRB DAN PERTUMBUHAN EKONOMI

Struktur perekonomian Kabupaten Pulau Morotai dapat dilihat dari

indikator distribusi persentase nilai tambah bruto sektoral yang meliputi 9 sektor,

yaitu pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas

dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan

komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta jasa-jasa. Dari

kesembilan sektor tersebut dikelompokkan menjadi sektor primer (pertanian,

pertambangan dan penggalian), sektor sekunder (industri pengolahan, listrik, gas

dan air bersih, bangunan), sektor tersier (perdagangan, hotel dan restoran,

pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, serta

jasa-jasa).

Pertumbuhan ekonomi ditunjukkan oleh pertumbuhan Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) yang ukurannya terdiri dari PDRB atas dasar harga berlaku

maupun harga konstan. PDRB dipakai untuk menilai tingkat keberhasilan

pembangunan di suatu daerah, dan secara tidak langsung menggambarkan tingkat

perubahan produksi yang terjadi di suatu daerah. Perkembangan PDRB Kabupaten

Pulau Morotai selama tiga tahun terakhir dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. 1.

PDRB Kabupaten Pulau Morotai atas Dasar Harga Berlaku

Menurut Lapangan Usaha Tahun 2013 -2014 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2013

2014*)

Industrial Origin

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 425190,9 476023,8

B Pertambangan dan Penggalian 458,3 511,9

C Industri Pengolahan 45175,6 49582,0

D Pengadaan Listrik dan Gas 299,4 377,1

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 112,8 124,5

F Konstruksi 62005,4 72118,1

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 155871,5 176820,8

H Transportasi dan pergudangan 16277,9 18518,3

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 26

Minum 1138,5 1288,5

J Informasi dan Komunikasi 10023,4 11242,8

K Jasa Keuangan dan Asuransi 10706,5 12851,7

L Real Estate 948,5 1003,5

M,N Jasa Perusahaan 917,5 1001,0

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 80361,0 95823,9

P Jasa Pendidikan 29624,1 32372,0

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 12108,5 13691,5

R,S,T,U Jasa lainnya 4336,4 4790,5

Produk Domestik Regional Bruto 855556,3 968142,1

Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai

* angka sementara

Tabel 4. 2.

Produk Domestik Regional Bruto

Kabupaten Pulau Morotai atas Dasar Harga Konstan 2010

Menurut Lapangan UsahaTahun 2013-2014 (Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2013

2014*)

Industrial Origin

(1) (2) (3)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 358320,8 373883,7

B Pertambangan dan Penggalian 406,0 428,3

C Industri Pengolahan ^ 40588,5 42406,6

D Pengadaan Listrik dan Gas 360,5 438,3

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 102,6 109,8

F Konstruksi 53637,5 58,246,3

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 132199,9 144149,1

H Transportasi dan pergudangan 14399,3 15341,5

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 958,4 1024,4

J Informasi dan Komunikasi 9411,6 10113,7

K Jasa Keuangan dan Asuransi 8835,2 10034,4

L Real Estate 889,8 913,8

M,N Jasa Perusahaan 851,1 895,2

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 27

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 64695,1 70841,2

P Jasa Pendidikan 27996,6 29261,7

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 10883,2 11608,6

R,S,T,U Jasa lainnya 4040,6 4267,8

Produk Domestik Regional Bruto 728576,7 773964,3

Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai

* angka sementara

Tabel di atas menunjukkan bahwa kontribusi sektor pertanian masih

dominan menyusul bidang perdagangan hotel dan restoran serta bidang industri

pengolahan. Keadaan ini dapat menunjukan bahwa sektor pertanian masih

merupakan sektor unggulan di Kabupaten Pulau Morotai dan menjadi mata

pencarian sebagian besar penduduk Kabupaten Pulau Morotai. Disamping itu,

terlihat pula bahwa kontribusi masing-masing lapangan usaha terhadap PDRB

setiap tahunnya terus mengalami peningkatan.

Perkembangan perekonomian Kabupaten Pulau Morotai juga dapat dilihat

dari PDRB perkapita, meskipun angka PDRB perkapita tersebut tidak

menggambarkan pendapatan penduduk secara nyata karena angka tersebut

merupakan angka rata-rata. PDRB perkapita merupakan suatu indikator yang

menunjukkan tingkat kemakmuran suatu daerah yang dihitung dengan cara

membagi data PDRB terhadap jumlah penduduk pada pertengahan tahun. PDRB

perkapita Kabupaten Pulau Morotai tahun 2014 menunjukkan peningkatan yang

sangat signifikan dibandingkan dengan PDRB perkapita pada tahun 2009 (selama 5

tahun). Perbandingan PDRB perkapita Kabupaten/Kota terhadap PDRB Perkapita

Maluku Utara Tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada table berikut:

Tabel 4. 3.

PDRB Kabupaten/Kota terhadap PDRB Perkapita

Provinsi Maluku Utara Tahun 2013 dan 2014 (000/Jiwa)

No Kabupaten

2013 2014

Nilai (Rp)

% Terhadap Maluku Utara

Nilai (Rp)

% Terhadap Maluku Utara

1 Halmahera Barat

13.057 67,90%

13.460

63,72%

2 Halmahera Tengah

31.067 161,55%

28.939 137,00%

3 Kepulauan Sula

10.636 55,31%

17.006 80,51%

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 28

4 Halmahera Selatan

15.906 82,72%

16.996

80,46%

5 Halmahera Utara

20.317 105,65%

21.061

99,70%

6 Halmahera Timur

30.180 156,94%

25.352 120,01%

7 Pulau Morotai

16.235 84,43%

16.381 77,55%

8 Pulau Taliabu - -

17.257 81,70%

9 Kota Ternate

29.198 151,84%

30.007

142,05%

10 Kota Tidore Kepulauan

18.167 94,47%

19.514

92,38%

Maluku Utara

19.230

21.124

Sumber : BPS Kabupaten Pulau Morotai

Dilihat dari tabel di atas, PDRB perkapita Kabupaten Pulau Morotai

meningkat pada tahun 2013 PDRB perkapita Kabupaten Pulau Morotai hanya

sebesar Rp. 16.235.000 menjadi Rp. 16.381.000 pada tahun 2014 atau meningkat

sebesar 0,9 persen per tahun. Dibandingkan dengan PDRB perkapita Provinsi

Maluku Utara, PDRB perkapita Kabupaten Pulau Morotai lebih rendah, meskipun

selisihnya tidak terlalu besar. Ini berarti PDRB perkapita penduduk Pulau Morotai

masih di bawah rata-rata PDRB perkapita penduduk se-Maluku Utara.

Berdasarkan gambaran situasi makro ekonomi tahun sebelumnya, maka

dengan adanya pembangunan infrastruktur daerah, pengembangan kawasan

ekonomi khsusus (KEK) serta penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi

pengembangan investasi Kabupaten Pulau Morotai diharapkan mendapat respon

positif bagi dunia usaha, untuk itu pemerintah Kabupaten Pulau Morotai

menargetkan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2014 sebesar 6,70%. Pemerintah

daerah optimis target tersebut dapat dicapai dengan melihat peluang serta potensi

di atas yang dapat memaksimalkan dan juga mengembangkan sektor pariwisata,

perikanan kelautan serta pertanian/perkebunan.

Dampak harga minyak diperkirakan akan tetap stabil sehingga tidak akan

mengganggu kestabilan harga barang dan jasa. Namun ekonomi regional yang

belum sepenuhnya stabil diprediksi masih berdampak terhadap pendapatan Negara

dan juga daerah. Akan tetapi berbagai upaya akan tetap ditempuh antara lain

dengan memperhatikan kelancaran arus distribusi barang/jasa terutama pada

komoditi yang selama ini menjadi penyumbang terbesar inflasi.

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 29

4.2. POTENSI UNGGULAN KABUPATEN PULAU MOROTAI

Secara umum perekonomian masyarakat Kabupaten Pulau Morotai

bertumpu pada sektor-sektor informal. Gambaran mengenai kondisi ekonomi

Kabupaten Pulau Morotai yang meliputi potensi unggulan daerah meliputi beberapa

sektor, antara lain perikanan, pariwisata, pertanian dan perkebunan dipaparkan

sebagai berikut:

4.2.1. Perikanan

Wilayah Kabupaten Pulau Morotai terdiri dari 5 kecamatan, dan 88 desa,

dimana 73 desa diantaranya merupakan desa pantai sedangkan sisanya 15 desa

merupakan desa bukan pantai, meskipun demikian sebagaian besar mata

pencarian masyarakat Kabupaten Pulau Morotai adalah sebagai petani mencapai

70,97%. Jika dilihat dari potensi perikanan di Kabupaten Pulau Morotai maka

terdapat peluang yang cukup besar dalam rangka pengembangan di sektor

perikanan.

Kawasan pesisir pantai Kabupaten Pulau Morotai meliputi seluruh pantai

kabupaten. Semua kecamatan di Kabupaten Pulau Morotai merupakan wilayah

pesisir dimana seluruhnya mempunyai pantai. Kecamatan Morotai Selatan

mempunyai 18 desa pantai, Kecamatan Morotai Selatan Barat memiliki 18 desa

pantai, sementara itu, Kecamatan Morotai Timur memiliki 12 desa pantai,

Kecamatan Morotai Utara memiliki 12 desa pantai dan Kecamatan Morotai Jaya

memiliki 13 desa pantai dengan. Berikut adalah desa-desa pantai di wilayah pesisir

Kabupaten Pulau Morotai:

Tabel 4. 4.

Desa-Desa Pantai di Pesisir Kabupaten Pulau Morotai

No Kecamatan Jumlah Desa Pantai

1 Kec, Morotai Selatan 18

2 Kec. Morotai Selatan Barat 18

3 Kec. Morotai Timur 12

4 Kec. Morotai Utara 12

5 Kec. Morotai Jaya 13

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Pulau Morotai

Potensi perikanan tangkap Kabupaten Morotai dapat diduga dari luas laut

kabupaten ini, yang di dalamnya terkandung sumber daya ikan, baik ikan pelagis,

ikan demersal, ikan karang dan biota laut ekonomis lainnya. Luas wilayah daratan

Pulau Morotai sebesar 2.476 km2 dan luas perairan laut Pulau Morotai adalah

seluas 6.165,57 km2 (PKSPL-IPB, 2006).

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 30

Menurut PKSPL-IPB (2006), perairan laut Pulau Morotai merupakan salah

satu daerah penangkapan ikan yang potensial. Hal ini ditunjukkan dengan (1)

masih sering terlihatnya kawanan ikan pelagis yang berenang dan berlompatan di

sekitar perairan pantai Pulau Morotai dan (2) kehadiran armada asing yang banyak

memasang rumpon dan melakukan kegiatan penangkapan ikan di perairan ini

secara tidak sah (ilegal). Banyaknya ikan yang dikandung di perairan laut Pulau

Morotai ini dihitung berdasarkan kepada perkiraan potensi produksi ikan laut di

perairan Kabupaten Pulau Morotai.

Pada tahun 2014 perikanan tangkap untuk kabupaten Pulau Morotai sesuai

data dari Dinas Kelautan dan Perikan potensi ikan Pelagis Besar 938 Ton per

tahun, Ikan Pelagis Kecil 1,532 Ikan Damersial 2,051 dan ikan

Tuna/cakalang/tongkol 1,549, cakalang 1,553 Ton per tahun potensi ikan tongkol

1,381 Ton per tahun potensi ikan deho 1.040 Ton per tahun, ikan layang 2.034 ton

per tahun potensi ikan julung 41 ton per tahun, ikan teri 831 ton per tahun, ikan

dolosi 592 Ton per Tahun potensi kepiting 3 Ton per tahun, udang 196 Ton per

tahun, teripang 108 Ton per tahun, potensi kerang 2 Ton per Tahun dan jenis

Molusca 6 Ton per Tahun, yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4. 5.

Produksi Perikanan di Kabupaten Pulau Morotai

No Jenis Komoditi Jumlah Populasi

(Ton/Tahun)

Jumlah Produksi

(Ton/Tahun)

1 Tuna 3.663 1.549

2 Cakalang 3.804 1.553

3 Ikan Pelagis Besar 6.762 938

4 Deho 6.114 1.040

5 Tongkol 5.732 1.381

6 Layang 6.362 2.034

7 Julung 764 41

8 Ikan Teri 1.909 831

9 Dolosi 1.145 592

10 Ikan Pelagis Kecil 16.047 1.532

11 Ikan Demersal 6.939 2.051

12 Kepiting 193 3

No Jenis Komoditi Jumlah Populasi

(Ton/Tahun)

Jumlah Produksi

(Ton/Tahun)

13 Udang 501 196

14 Taripang 309 108

15 Kerang 135 2

16 Jenis molusca 791 6

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 31

Selain itu terdapat pula potensi perikanan budidaya yang tersebar pada 9

(sembilan) zona/kawasan pemanfaatan dengan total areal potensial seluas 7.134,3

Ha. Beberapa komoditi yang berpotensi dikembangkan pada zona-zona

pemanfaatan tersebut adalah kerapu 50.000 ekor dan jumlah produksi 0.068 Ton

per tahun, Ikan bandeng 40.000 , ikan bandeng ekor dan jumlah produksi 0.5 Ton

per tahun, ikan nila 1000 ekor dan jumlah produksi 1.7 ton per tahun, ikan mas

1000 ekor dan jumlah produksi 0.2 Ton per tahun, sedangkan untuk Rumput Laut

di daerah ini menghasilakan 70 Ton per tahun dan jumlah produksi 1.561 Ton per

tahun. Dapat di lihat Pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 6.

Jenis Komoditi Perikanan Budidaya di Kabupaten Pulau Morotai

No Perikanan

budidaya

Jumlah populasi

(ton/tahun)

Jumlah produksi

(ton/tahun)

1 Rumput Laut 70 1,561

2 Ikan Kerapuh 50.000 Ekor 0.068

3 Ikan Bandeng 40.000 Ekor 0.5

4 Ikan Nila 1.000 Ekor 1.7

5 Udang - _

6 Ikan Mas 1.000 0.2

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

PKSPL-IPB 2006 membagi daerah penangkapan ikan di Kabupaten Pulau

Morotai berdasarkan karakteristik perairan laut dan jenis sumber daya ikannya,

perairan Pulau Mootai secara garis besar dapat dibagi menjad 3 (tiga) daerah

penangkapan utama yang potensial dikembangkan untuk usaha perikanan

tangkap, yaitu :

Daerah Penangkapan Ikan 1, yang berada di perairan pantai sebelah barat

daya Pulau Morotai, memiliki potensi untuk pengembangan Perikanan Karang

(utamanya : ikan kerapu, beronang, biji nangka dan kakatua)

Daerah Penangkapan ikan 2, yang berada di perairan pantai sebelah selatan,

tenggara, timur, timur laut, utara, barat laut dan barat Pulau Morotai, memiliki

potensi untuk pengembangan Perikanan pelagis kecil dan demersal

(utamanya ikan laying, kebung, julung-julung, kuwe dan kakap merah)

Daerah Penangkapan ikan 3, yang berada di perairan lepas pantai sebelah

timur, timur laut, utara dan barat laut Pulau Morotai, memiliki potensi untuk

pengembangan perikanan pelagis besar (utamanya: cakalang, tongkol dan

tuna)

Kegiatan usaha penangkapan ikan di daerah penangkapan ikan (DPI) 1

dan 2, karena berada di wilayah perairan pantai, maka seyogyanya diarahkan

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 32

hanya untuk pengembangan aktivitas perikanan rakyat atau perikanan skala kecil

dan menengah, sedangkan DPI 3 dapat diarahkan bagi kegiatan perikanan

tangkap skala besar atau industri.

PKSPL-IPB (2006) telah merekomendaskan 3 (tiga) lokasi yang memiliki

peluang ideal untuk dikembangkan menjadi pusat pendaratan armada penangkap

ikan di Pulau Morotai, yaitu wilayah Tiley karena daerah Tiley diarahkan untuk

pengembangan fasilitas pelabuhan Perikanan tipe C atau pelabuhan perikanan

Pantai (PPP), karena utamanya hanya untuk melayani seluruh kegiatan Perikanan

tangkap di DPI yang armadanya berukuran 5 GT dan sebagian kecil armada

penangkapan yang beroperasi di DPI 2 wilayah bagian barat. Daerah Bere-bere

diarahkan untuk pengembangan fasilitas pelabuhan perikanan tipe B atau

pelabuhan perikanan Nusantara (PNN), karena utamanya akan melayaani aktivitas-

aktivitas perikanan tangkap lepas pantai di DPI 3 dan sebagian besar kegiatan

penagkapan di DPI 2, dan daerah sopi diarahkan untuk pengembangan fasilitas

pelabuhan perikanan tipe B atau pelabuhan perikanan nusantara (PNN), karena

utamanya akan melayani aktivitas-aktivitas perikanan tangkap lepas pantai di DP 3

dan sebagian besar kegiatan penangkapan d DPI 2, yang armadanya memiliki

ukuran relatif besar. Selain itu, pelaksanaan pengembangan daerah ini akan

dilakukan, bila kapasitas pelabuhan perikanan yang akan dibangun di Bere-bere

terlalu sibuk.

Berdasarkan kajian PKSPL-IPB (2006), luas kawasan potensial bagi

pengembangan marikutur di Kabupaten Pulau Morotai diperkirakan mencapai

7134.3 Ha. Kawasan Potensial tersebut terdiri dari perairan selat dan perairan

karang (gosong). Selain terlindung dan memiliki sirkulasi air memadai, kawasan

engembangan marikutur tersebut diatas juga memiliki aksebilitas yang memadai.

Aksebilitas demikian sangat penting pada saat kontruksi, produksi serta saat

pemasaran hasil.

Tabel 4. 7.

Lokasi dan Luas Kawasan Potensial Marikutur

di Kabupaten Pulau Morotai yang terdiri dari 9 zona

serta system dan komoditas marikultur yang dikembangkan

ZONA LUAS

(Ha) LOKASI

SISTEM

MARIKULTUR

KOMODITAS

MARIKULTUR

I 172,3

Perairan

diantara pulau

sum-sum,

Pulau

lunglung,

Pulau

Ruberube,

Pulau Rukiruki

dan Pulau

Bobongono

Karamba, jaring apung,

longline dan rakit

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, kerang mutiara,

rumput laut, bawal dan

Kobia

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 33

II 1209,7

Kawasan

gosong Pulau

kokoya, Pulau

Kolorai, Pulau

dodola kecil

dan Pulau

dodola Besar

Karamba,jaring apung,

karamba jaring tancap,

longline, rakit dan

penculture

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobste, rumput laut,

teripang, abalone, bawal

dan Kobia

III 1372,3

Perairan osong

Pulau Pelo,

Pulau Galo-

galo Besar,

Pulau Galo-

galo kecil,

Pulau Loleba

Besar dan Kecil

Karamba,jaring apung,

karamba jaring tancap,

longline, rakit dan

penculture

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, rumput laut,

teripang, abalone, bawal

dan Kobia

ZONA LUAS

(Ha) LOKASI

SISTEM

MARIKULTUR

KOMODITAS

MARIKULTUR

IV 1019,5

kawasan

Perairan yang

membentang

dari gosong

Pulau Ngele-

ngele kecil,

Pulau ngele-

ngele besar

hinga pulau

Tuna (Pulau

Burung)

Karamba jaring apung,

karamba jaring tancap,

longline, rakit,

penculture

V 1786,3

Perairan

diantara Zona

III & IV

dengan Pulau

Morotai

(maindland)

sejak

Dowongikokotu

di selatan

hingga Pulau

kacuwawa di

uatara

Karamba jaring apung,

longline, rakit

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, Kerang Mutiara,

ikan napoleon, ikan hias

laut, udang lobster,

rumput laut, teripang,

abalone, bawal dan

Kobia

VI 1079,6

Pesisir

Wayabula,

selat tanjung

Wayabula

hingga Pulau

Kacuwawa

Karamba jaring apung,

longline, rakit

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, kerang mutiara,

rumput laut, bawal dan

Kobia

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 34

VII 83,9 pesisir desa

Daeo Karamba Jaring apung

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, kerang mutiara,

rumput laut, bawal dan

Kobia

VIII 245,2 Pesisir Desa

Sangowo Karamba Jaring apung

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, bawal dan Kobia

IX 165,5 Pesisir desa

Buho-Buho Karamba Jaring apung

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, bawal dan Kobia

7134,3

Ikan Kerapu, ikan kakap

putih, ikan napoleon,

ikan hias laut, udang

lobster, bawal dan Kobia

Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pulau Morotai

4. 2. 2. Pariwisata

Sektor Pariwisata menempati urutan ke dua sektor unggulan yang

merupakan salah satu jenis aktifitas ekonomi yang berpotensi dikembangkan

menjadi salah satu sektor penggerak pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pulau

Morotai. Potensi pariwisata utama yang dimiliki daerah ini terutama wisata sejarah

peninggalan perang Dunia kedua. Kabupaten Pulau Morotai memiliki nilai historis

yang cukup tinggi yang lebih dikenal dengan wilayah peninggalan tentara Amerika

pada perang dunia II diantaranya Lapangan terbang Peninggalan Tentara Sekutu

dengan 7 Landasan pacunya (Pitoe Street), Taman Makam Pahlawan, Menara

Radio Sekutu, Army Dock, Waterpom Sekutu dan Navy Base, Markas Komando

Tentara Sekutu di Pulau sum-Sum, Wama Airfel, tempat Persembunyian

Nakamura, Kuburan Masal Tentara Jepang, Gua Tentara Jepang, Gua Tentara

Sekutu, Hill 40 (kode sandi tentara sekutu) dan sisa-sisa kendaraan tempur

termasuk kapal perang, pesawat tempur, Amfibi dan berbagai jenis persenjataan

serta amunisinya.

Potensi wisata lain yang tak kalah menarik adalah wisata alam, dengan

sejumlah obyek yang sangat menarik dari daerah-daerah lain di Indonesia.

Kepulauan Morotai menyimpan kekayaan dan keelokan alam untuk dikembangkan.

Obyek wisata di Kabupaten Pulau Morotai ini sangat beragam, mulai dari wisata

alam, seperti Pulau Dodola dengan hamparan pasir putih halus yang menghubungi

Pulau Dodola Besar dan Pulau Dodola Kecil, begitu pula dengan Pulau Matita

dengan lingkaran pasir putih, sejumlah obyek wisata pantai lainnya seperti seperti

Pantai Tanjung Pinang, Pantai Sagolo, Kokota River dan Keker River, Pulau Galo-

galo kecil, Pulau Ngele-ngele Besar dan Pulau Ngele-ngele Kecil, Pulau

Saminyamau Potensi Pariwisata di daerah ini makin lengkap dengan tersedianya

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 35

Potensi Wisata Budaya seperti tarian tide-tide dan tarian Cakalele yang dapat

menjadi daya tarik tambahan bagi para Wisatawan untuk berkunjung ke daerah

ini.

Beberapa objek wisata yang dapat dijadikan pilihan oleh para wisatawan

domestik maupun wisatawaan mancanegara yaitu: objek wisata pulau Dodola yang

memiliki keindahan dan keunikan khusus,yang menjadi Icon dari Even

Internasional “Sail Indonesia “ yang telah diselenggarakan di Pulau Morotai pada

bulan September Tahun 2012 yang dihadiri oleh Bapak Presiden, dan sejumlah

menteri dan Duta besar maupun para veteran dari perang dunia II sehingga pulau

Morotai dapat dikenal di kalangan internasional pada umumnya dan khususnya di

Indonesia.

Pulau zum-zum terletak hanya 3 mil yang terletak di depan kota Daruba

kecamatan Morotai Selatan pulau ini tergolong pulau kecil yang memiliki panorama

pantai pasir putih dan keindahan bawah laut (terumbuk karang dan ikan hias).

Selain itu Pulau ini juga merupakan peninggalan perang dunia II (PD II) , dimana

pernah dijadikan sebagai pusat Komando pasukan Amerika dalam PD II yang

masih menyimpan peralatan perang antara lain pistol, Rangka Pesawat, Mobil

Perang dan merupakan markas Mc Arthur. Pulau ini juga dikenal dengan tempat

persembunyian “Nakamura” yang merupakan pimpinan tentara Jepang secara fisik

pulau ini relative baik dan alami.

Kontribusi sektor pariwisata terhadap ekonomi Kabupaten Pulau Morotai

memang sangat kecil, namun demikian Kabupaten Pulau Morotai mempunyai

berbagai objek daya tarik wisata yang perlu dikembangkan untuk meningkatkan

perekonomian masyarakat, antara lain sebagai berikut:

Tabel 4. 8.

Daftar Objek Wisata di Kabupaten Pulau Morotai

No Nama Objek

Wisata Lokasi

Jarak dari

Ibukota

Kabupaten

1 Pulau Zum-zum Kec. Morsel 3 Mil

(5,556 Km)

2 Pulau Dodola Besar

dan Kecil Kec. Morsel

5 Mil

(9,26 Km)

3 Pulau Ngele-Ngele Kec. Morselbar 5 Mil dari

Wayabula

4 Pulau Galo-Galo Kec. Morsel 6,5 Mil

(12,038 Km)

5 Pulau Kolorai Kec. Morsel 4 Mil

(7,408 Km)

6 Pulau Loleba Kec. Morsel 6,3 Mil

(11, 667 Km)

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 36

7 Pulau Mitita Kec. Morsel 6,6 Mil

(12,223 Km)

8 Pulau Kokoya Kec. Morsel 4 Mil

(7,408 Km)

9 Air Kaca Totodoku/Wawama Kec.Morsel 6,60 Km

10 Air Saha Totodoku/Wawama Kec.Morsel 6,90 Km

11 Pulau Tabailenge Bere-Bere, Kec. Morut

12 Tanjung Pinang Desa Sambiki, Kec. Mortim

13 Tanjung Dehegila Desa Juanga, Kec. Morsel 7 Km

14 Pantai Sagolo Desa Juanga, Kec. Morsel 6,5 Km

15 Army Dock dan

Navy Base LOC Darame, Morsel 3 Km

16 Tank Amphibi Gotalamo, Morotai Selatan 2 Km

17 Museum Perang

Dunia II Desa Juanga, Kec. Morsel 6 Km

18 Air Terjun Kekere &

Kokota River Trans SP II Kec. Morsel 13 Km

19 Morotai Wreck 0,29 Mil Depan lapangan Pante 5,47 Km

20 Lapangan Pante Wawama, Morotai Selatan 5,47 Km

21 Waterpomp Darame, Morotai Selatan 1 Km

22 Hill 40 Trans SP II Kec. Morsel 13 Km

23 Persembunyian

Nakamura Trans SP II Kec. Morsel 14 Km

24 Kuali Jepang Lulusu, Morsel 30 Km

25 Goa Jepang Trans SP II Kec. Morsel 16 Km

26 Rumah Radio

Jepang Wayabula, Morselbar 36 Km

27 Bekas Makam

Serdadu Jepang Pandanga, Morotai Selatan 3 Km

28 Makam Sekutu Juanga, Morotai Selatan 5 Km

29 Desa Buho-Buho

(Surving) Desa Buho-Buho Kec. Mortim

30 Pantai Sopi

(Surving) Desa Sopi Kec. Morotai Jaya

31 Pantai Cendana Desa Cendana, Morotai Jaya

32 Pulau Saminyamau Pulao Rao Kec. Morselbar 4 Mil

(dari Wayabula)

33 Goa Purba Daeo, Morotai Selatan 20 Km

34 Goa Sangowo Sangowo, Morotai Timur 42 Km

35 Air Terjun Raja Desa Raja Kec. Morselbar 25 Km

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 37

36 Air Terjun Lapas

Dosa Desa Sopi Kec. Morotai Jaya

37 Goa Mira Desa Mira Kec. Mortim 52 Km

38 Air Terjun Mira Desa Mira Kec. Mortim 52 Km

39 Pantai Korago Desa Korago Kec.Morotai Utara

40 Tanjung Gorango Kec. Morotai Utara

41 Pantai Rorasa Kec. Morotai Utara

42 Batu Kopi Desa Posi-posi, Pulau Rao

43 Goa Burung Desa Posi-posi, Pulau Rao

Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Pembangunan sektor pariwisata di Kabupaten Pulau Morotai masih relatif

rendah apabila dibandingkan dengan kabupaten lain di pulau Maluku Utara. Hal ini

patut dimaklumi mengingat Kabupaten Pulau Morotai dari segi geografis cukup

jauh dari pusat-pusat wisata yang sudah dikenal dan kurang fasilitas wisata yang

memadai. Selain lokasi yang cukup jauh fasilitas dan sarana serta prasarana yang

belum begitu baik, sehingga berdampak pada kunjungan wisatawan baik

Wisatawan Mancanegara maupun Wisatawan Nusantara tiga tahun terakhir

senantiasa mengalami penurunan sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel 4. 9.

Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Pulau Morotai

No ODTW Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014

Wism Wisnu Jum Wism Wisnu Jum Wism Wisnu Jum

1 Morsel 700 300 1000 400 230 630 320 254 574

2 Mortim 143 120 263 100 10 110 15 4 19

3 Morut 153 113 266 70 16 86 100 26 126

4 Morselbar 21 112 134 17 40 57 30 7 37

5 Morja 163 200 363 115 30 145 121 20 141

Jumlah

Kunjungan

Wisatawan

1180 845 2.025 702 326 1028 586 311 897

Sumber : Dinas Pariwisata Kabupaten Pulau Morotai

4.2.3. Pertanian dan Perkebunan

Pembangunan Pertanian diarahkan pada perkembangan Pertanian yang

maju dan tangguh, pembangunan Pertanian bertujuan untuk meningkatkan

pendapatan dan taraf hidup petani, peternak dan nelayan dan memperluas

kesempatan berusaha untuk menunjang pembangunan industri serta

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 38

meningkatkan eksport. Upaya meningkatkan sector pertanian ditujukan pada

perluasan lahan Pertanian tanaman pangan maupun perkebunan serta

peningkatan produksi melalui berbagai program.

Kabupaten Pulau Morotai memiliki keunggulan komparatif di sektor

pertanian dan sector industri pengolahan. Sektor Pertanian dan Perkebunan

menempati urutan ke tiga setelah sector perikanan dan pariwisata. Sektor

pertanian yang relative menonjol adalah perkebunan dimana kelapa merupakan

komoditas utama, sehingga masyarakat yang mendiami pulau besar dan pulau-

pulau kecil di Kabupaten Pulau Morotai banyak yang menanam kelapa ini terbukti

dengan banyaknya petani kelapa sebanyak 7918 orang, dengan luas areal 12.374

Ha sedangkan untuk Produksi 11.116 Ton dan Produktivitas 1.263 Kg, petani

cengkeh sebanyak 895 orang, dengan luas areal 2.124 dengan 207 Ton hasil

Produksi dan untuk Produktivitas 0.311 Kg, sedangkan untuk petani Pala sebanyak

1471 orang, dengan luas areal 2.966 Ha dengan hasil produksi 101 ton dengan

produktivitas 0.353 dan Aren dengan luas areal 738 Ha dengan hasil produksi 138

ton Ton dengan produktivitas 0.751 Kg/Ha dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :

Tabel 4. 10.

Produksi Hasil Perkebunan Tahun 2014

NO KOMODITI LUAS

AREAL

PRODUKSI

(TON)

PRODUKTIVITAS

(Kg/Ha)

1 Kelapa 12.374 11.116 1.263

2 Aren 738 138 0.751

3 Pala 2.966 101 0.353

4 Cengkeh 2.124 207 0.311

5 Kakao 1.630 217 0.201

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2014

Sedangkan Kegiatan tanaman pangan di Kabupaten Pulau Morotai untuk

Padi sawah luas tanaman 281 Ha, luas panen 243 Ha, Produksi 729 Ton dan Padi

Ladang luas tanaman 170 Ha luas panen 187 Ha, Produksi 374 Ton untuk komoditi

Jagung luas lahan 89 Ha, luas panen 72 dan Produksi 216 Ton, dan untuk kacang

tanah luas tanaman 21 Ha dan luas panen 20 dan untuk produksi 40 ton

sedangkan untuk luas tanaman kacang hijau 5 Ha luas panen 3 dan untuk produksi

6 ton untuk tanaman ubi kayu luas tanaman 101 Ha, luas panen 95, Produksi 387

Ton, sedangkan untuk tanaman Ubi Jalar luas tanaman 53 Ha, luas Panen 40, dan

untuk Produksi 120 ton yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4. 11.

Luas Lahan Kabupaten Pulau Morotai Menurut Pengunaannya

NO KOMODITAS LUAS LUAS PRODUKTIVITAS

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 39

LAHAN

(Ha)

PANEN

(Ha)

(TON/Ha)

1 PADI SAWAH 281 243 729

2 PADI LADANG 170 187 374

3 PADI

4 JAGUNG 89 72 216

5 KEDELAI

6 KACANG TANAH 21 20 40

7 KACANG HIJAU 5 3 6

8 UBI KAYU 101 95 387

9 UBI JALAR 53 40 120

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Tahun 2014

Sedangkan untuk buah-buahan dan sayur-sayuran di Pulau Morotai tidak

terlalu banyak hanya ada jeruk yang luas tanam sekitar 0.03 Ha dan untuk luas

panen 0.03 Ha. Ada juga buah mangga dengan luas tanam 1.41 Ha dengan luas

panen 0.94 Ha, pisang luas tanam 0.53 Ha dengan luas panen 0.43, sukun dengan

luas tanam1.61Ha dengan luas panen 0.88.

Tanaman bawang, tomat dan rica di Kabupaten Pulau Morotai mempunyai

luas tanam tomat 0.074 Ha, luas panen 0.072 Ha dan untuk cabe mempuntai luas

tanam 0.13 Ha untuk luas panen 0.13 Ha. Sedangkan untuk Bawang merah luas

tanam 0.041 dengan luas panen 0.041 Ha yang dapat di lihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 4. 12.

Data Produksi Buah-buahan dan Sayuran

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014

NO KOMODITI

LUAS

TANAM

(Ha)

LUAS PANEN (Ha)

1 Jeruk 0.03 0.03

2 Mangga 1.41 0.94

3 Pisang 0.53 0.43

4 Sukun 1.61 0.88

5 Bawang Merah 0.041 0.041

6 Tomat 0.074 0.072

7 Cabe 0.13 0.13

Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 40

BAB V

INFRASTRUKTUR

5.1 JALAN DAN JEMBATAN

Transportasi memegang peranan yang sangat strategis dalam

memperlancar sektor perekonomian dengan tujuan untuk mewujudkan lalu lintas

angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan

efisien serta mampu untuk memadukan transportasi lainnya, menjangkau seluruh

pelosok daratan guna menunjang pemerataan dan stabilitas sebagai pendorong,

penggerak dan penunjang pembangunan nasional.

Untuk mewujudkan transportasi tersebut perlu adanya sarana prasarana

yang memadai. Bahwa Pemerintah daerah Kabupaten Pulau Morotai sesuai dengan

Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,

berkewajiban untuk melancarkan jalannya pemerintahan dan pembangunan

sebagai sarana untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang salah satu

aspeknya adalah pembangunan dibidang transportasi dan untuk menunjang

kegiatan dimaksud, berbagai program dan kegiatan bersumber dari APBD

Kabupaten Pulau Morotai yang telah diselenggarakan tahun 2014 pembangunan

jalan dan jembatan, terdiri dari 6 kegiatan:

a. Pembangunan Jembatan

b. Peningkatan Jalan

c. Pembangunan Jalan (DAK)

d. Pembangunan Jalan Trotoar

e. Pembangunan Jalan Trotoar (Lanjutan 2013)

Tabel 5. 1.

Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan

di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2011-2013 (Km)

Keadaan 2011 2 012 2013

Jenis Permukaan

Aspal 35,93 45,00 65,00

Kerikil - - -

Tanah 50,29 46,29 30,65

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 41

5.2 PERDAGANGAN

Berkembangnya suatu wilayah dapat dilihat dari kegiatan perdagangan

wilayah tersebut. Usaha perdagangan di kabupaten Pulau Morotai tahun 2013

berkembang cukup signifikan. Perusahaan yang terdaftar di Dinas Perindustrian,

Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kab. Pulau Morotai. Pada tahun 2013,

Perusahaan besar sebanyak 5 perusahaan, perusahaan sedang sebanyak 23,

perusahaan kecil sebanyak 84 perusahaan. Persekutuan Firma sebanyak 2,

Persekutuan Komanditer 76, dan Perusahaan Perseorangan sebanyak 41

perusahaan.

Di Kabupaten Pulau Morotai, KUD terdapat di beberapa kecamatan

diantaranya Kecamatan Morotai Selatan sebanyak 4, Kecamatan Morotai Timur 2

dan Kecamatan Morotai Utara 1.

Gambar 5.1.

Grafik Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Izin

Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2011-2013

Sumber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 42

Tabel 5.2.

Jumlah Perusahaan Menurut Klasifikasi Izin

di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2011-2013

Klasifikasi Izin Tahun

2011 2012 2013

Perusahaan Besar 2 2 5

Perusahaan Sedang 10 6 23

Perusahaan Kecil 69 34 84

Sumber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Pulau Morotai

Tabel 5.3.

Jumlah Perusahaan Menurut Bentuk Izin Usaha

di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2011-2013

Bentuk Usaha Tahun

2011 2012 2013

Perusahaan Terbatas 2 2 5

Koperasi 3 4 2

Persekutuan

Komanditer

43 23 76

Persekutuan Firma 2 1 2

Perusahaan Perorangan 23 16 41

Badan Usaha Lainnya - - -

Sumber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Pulau Morotai

Tabel 5.4.

Pertumbuhan Koperasi Unit Desa (KUD) dan Non KUD

di Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2011-2013

Kecamatan Jumlah Koperasi Jumlah Anggota

KUD Non KUD KUD Non KUD

Morotai Selatan 4 20 123 581

Morotai Timur 2 5 82 130

Morotai Selatan Barat - - - -

Morotai Utara 1 11 122 301

Morotai Jaya - - - -

Sumber: Dinas Perindagkop dan UMKM Kabupaten Pulau Morotai

5.3. KELISTRIKAN, AIR BERSIH DAN TELEKOMUNIKASI

Listrik dan air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia untuk

melangsungkan kehidupannya. Untuk wilayah Pulau Morotai kebutuhan listrik

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 43

melalui PLN Pulau Morotai dan air bersih melalui PDAM Pulau Morotai dilayani oleh

unit IKK Daruba dan Bere-Bere.

Tabel 5.5.

Keadaan Kelistrikan dirinci Perbulan

di Kabupaten Pulau Morotai

Bulan Jumlah

Mesin

Kapasitas

Terpasang

Daya

Mampu

Jumlah

Mesin

Kapasitas

Terpasang

Januari 11 2640 1850 1407 641.286

Febuari 11 2140 1570 1415 660.485

Maret 11 3240 1570 1417 599.525

April 11 3240 1580 1280 660.054

Mei 11 3240 1460 1463 651.348

Juni 11 3240 1460 1428 663.371

Juli 11 3240 1590 1456 595.458

Agustus 11 3240 1590 1482 699.812

September 11 3240 1640 1500 748.045

Oktober 11 3240 1790 1630 916.296

Nopember 11 3240 1670 1600 727.385

Desember 11 3240 1380 1550 700.748

Sumber: PT PLN (Persero) Kab. Pulau Morotai

Tabel 5.6.

Keadaan PDAM Menurut Cabang dan Unit

di Kabupaten Pulau Morotai

Cabang/

Unit IKK

Jumlah

Sumber

Air

Kapasitas

Sumber Air

Kapasitas

Pompa Air

Daya

Pompa

(Kw)

Panel

Kontrol

Jumlah

Pelanggan

Jumlah

Reservoir

Unit IKK

Daruba

11 2640 1850 15 4 1356 3

Unit IKK

Bere-Bere

11 2140 1570 10 2 138 2

Sub

Pelayanan

Togoliua

- - - - - - -

Sumber: PDAM Kab. Pulau Morotai

Di era otonomi daerah dan globalisasi informasi yang semakin pesat, Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kabupaten Pulau Morotai terus berusaha

dan berupaya melakukan terobosan untuk lebih meningkatkan layanan informasi

kepada masyarakat melalui media yang dimiliki. Guna menjalankan tugas dan

fungsinya, dalam upaya menumbuhkan motivasi masyarakat, Pemerintah Daerah

bersama lembaga-lembaga sosial masyarakat yang ada memberikan pelayanan

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 44

informasi atau sosialisasi tentang kebijakan Pemerintah Daerah sehingga

masyarakat dapat berpartisipasi untuk mencapai hasil pembangunan yang optimal.

Hal- hal mendasar yang menjadi tuntutan masyarakat dari segi informasi

dan komunikasi pada saat ini adalah adanya akses informasi yang cepat, akurat

dan mudah dijangkau terutama yang berkaitan dengan pelayanan publik serta

tersalurnya aspirasi masyarakat melalui dialog-dialog publik yang difasilitasi

pemerintah maupun lembaga-lembaga masyarakat lainnya. Dengan demikian

langkah-langkah untuk menuju penerapan electronic government (e-gov)

merupakan langkah strategis dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi

informasi dan mengembangkan sistem informasi, manajemen terpadu diantara unit

kerja pemerintah.

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 45

BAB VI

KEUANGAN

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pulau Morotai tahun

anggaran 2013, mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang

disempurnakan dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 dengan pendekatan

Anggaran Berbasis Kinerja. Penyesuaian terhadap pendekatan penganggaran

dimaksud mengharuskan kita untuk menelaah secara cermat, tahapan, mekanisme

dan karakter yang dianut Permendagri tersebut terutama dalam memaduserasikan

berbagai kebutuhan bidang dan program prioritas yang mengacu pada Tugas

Pokok dan Fungsi masing-masing satuan kerja.

6.1. Pendapatan

Pendapatan Kabupaten Pulau Morotai terdiri dari Pendapatan Asli Daerah

(PAD) merupakan pendapatan yang murni didapat dari daerah, Dana Perimbangan

merupakan transfer dari pusat ke daerah untuk menghilangkan kesenjangan fiskal

antar daerah dan Lain-lain pendapatan yang sah. PAD Kabupaten Pulau Morotai

ada tahun 2013-2015 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.1.

Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

No PAD NILAI PAD yang Diterima

2013 2014 2015

1 Pendapatan Pajak Daerah

956.996.006,00 2.158.789.825,88 7,350,000,000.00

2 Pendapatan Retribusi Daerah

975.093.105,00 1.039.587.499,00 1,955,000,000.00

3

Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

126.898.741,00 126.898.741,00 -

4

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

3.901.597.776,22 2.208.838.264,32 1,100,000,000.00

Sumber: DPPKA Kab. Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 46

Sedangkan dari sisi penerimaan dana perimbangan DAU tetap yang

berkontribusi paling besar ditambah dengan Dana Bagi Hasil sebagaimana tabel 6.2

berikut:

Tabel 6.2.

Penerimaan Dana Perimbangan

No Dana

Perimbangan

Nilai Dana Perimbangan yang Diterima

2013 2014 2015

1

Dana Bagi Hasil Pajak/Dana Bagi Hasil Bukan Pajak

21,369,600,346.00 25,939,994,724.00 22,455,137,000.00

2 Dana Alokasi Umum

312.486.619.000,00 313.952.770.806,00 558,632,124,000.00

3 Dana Alokasi Khusus

84.022.870.000,00 86.889.810.000,00 86,812,680,000.00

TOTAL 417.879.089.346,00 426.782.575.530,00 667,899,941,000.00

Sumber: DPPKA Kab. Pulau Morotai

Pada Tabel 7.2 diatas dapat dilihat bahwa dana perimbangan Kabupaten

Pulau Morotai pada Tahun 2013 sebesar Rp 417.879.089.346,00,; Tahun 2014

sebesar Rp. 426.782.575.530,00 dan pada Tahun 2015 sebesar Rp.

667.899.941,00. Pendapatan lain-lain yang dianggap sah Kabupaten Pulau Morotai

dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3.

Pendapatan Lain-Lain yang Dianggap Sah

No Dana

Perimbangan

Nilai Dana Perimbangan yang Diterima

2013 2014 2015

1 Pendapatan Hibah 5.063.079.115,00 0 12,450,000,000.00

2 Dana Bagi Hasil

Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah

Daerah Lainnya

979.429.485,00 11.298.669.000,00 10,143,196,250.00

3 Dana Penyesuaian

dan Otonomi

Khusus

5.870.826.000,00 3.144.791.897,00 32,463,921,000.00

TOTAL 11,913,334,636.00 14,443,460,897.00 55,057,117,250.00

Sumber: DPPKA Kab. Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 47

6.2. Belanja Daerah

Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan Anggaran Berbasis

Kinerja dengan mengedepankan: transparansi, akuntabilitas, efisiensi dan

efektifitas perencanaan serta pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah sesuai dengan Tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD).

Tabel 6.4.

Belanja Tidak Langsung Kabupaten Pulau Morotai

N

O

Belanja

Tidak

Langsung

Nilai Belanja Tidak Langsung

2013 2014 2015

1 Belanja

Pegawai 90.340.486.584,00 125.944.246.030,00 158,048,031,518.00

Belanja

Subsidi 1,509,353,200.00 - -

2 Belanja Hibah 13,200,687,500.00 7.568.025.000,00 7,405,000,000.00

3 Belanja

Bantuan Sosial 4,016,500,000.00 7.568.025.000,00 2,400,365,384.00

4 Belanja

Bantuan

Keuangan

kepada

Provinsi/Kabup

aten/Kota dan

Pemerintahan

Desa

10,079,108,980.00 2.976.624.000,00 112,862,001,930.00

5 Belanja Tidak

Terduga 50,000,000.00 72.156.005.884,00 1,000,000,000.00

TOTAL 119.196.136.264,00 208.644.900.914,00 281,715,398,832.00

Sumber: DPPKA Kab. Pulau Morotai

Tabel 6.5.

Belanja Langsung Kabupaten Pulau Morotai

NO Belanja

Langsung

Nilai Belanja Langsung

2013 2014 2015

1 Belanja

Pegawai 29.554.645.038,00

-

41,888,800,000.00

2 Belanja

Barang dan

Jasa

132.851.725.612,40 99.700.896.782,00 177,447,778,376.00

3 Belanja Modal 202,602,287,379.00 141.497.407.045,00 255,672,253,764.00

Total 365.008.658.029,40 241.198.303.827,00 475,008,832,140.00

Sumber: DPPKA Kab. Pulau Morotai

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 48

BAB VII

KAWASAN EKONOMI KHUSUS (KEK)

KABUPATEN PULAU MOROTAI

KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) Kabupaten Pulau Morotai merupakan

satu dari 6 (enam) KEK di Indonesia yang langsung ditetapkan oleh Presiden,

sementara daerah lain berusaha keras mengajukan untuk ditetapkan sebagai

KEK. Morotai sebagai KEK sudah ‘ditetapkan’ Presiden sebelum persyaratan yang

tertuang dalam UU No 39 Tahun 2009 dipenuhi oleh Pemerintah Daerah

Kabupaten Pulau Morotai. Pemerintah daerah memandang perlu mempersiapkan

segala sesuatunya untuk mendukung pembentukan KEK Morotai tersebut pada

aspek regulasi terutama yang menyangkut kebijakan pemerintah daerah.

Hidayat S. dan A.S Hidayat (2010) dalam bukunya Quo Vadis Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) bahwa keberhasilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) atau

sebaliknya, dipengaruhi oleh sejumlah faktor: (1) keseimbangan ekonomi makro,

khususnya nilai tukar yang mencerminkan keseimbangan pasar, (2) lokasi

geografik dalam hal akses ke pasar ekspor dan kaitan dengan ekonomi domestik,

(3) skema insentif yang ditawarkan, (4) manajemen kawasan yang efektif dan

efisien, (5) jaringan infrastruktur dan fasilitas publik yang berkualitas dan

memadai, dan (6) keterkaitan dengan ekonomi domestik. Berkaitan dengan hal ini

maka persiapan yang matang menjadi sangat penting dalam merespon berbagai

faktor yang menentukan keberhasilan serta kemungkinan kegagalan yang akan

dialami oleh KEK Kabupaten Morotai.

Perwujudan pelaksanaan KEK Kabupaten Pulau Morotai, pemerintah

mengambil kebijakan untuk meminta pihak swasta yaitu PT Jababeka sebagai

pengusul KEK Morotai. Sebagai Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola KEK

Morotai , PT. Jababeka menerapkan 3 Strategi utama yaitu Tourism, Trade dan

Investmen (TTI). Tourism menjadi ujung tombak bagi pembangunan suatu

kawasan yang belum visible. Trade tercipta setelah banyaknya kunjungan

wisatawan yang hadir ke KEK Morotai dan kegiatan perdagangan yang terjadi

akan menarik investor untuk berinvertasi di kawasan KEK Morotai sehingga

strategis ketiga investmen terpenuhi.

Dengan mengetahui pihak yang mengusulkan, dapat ditentukan sejauh

mana persiapan yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah baik secara

administratif maupun substantif. Setelah ditetapkan bahwa pihak swasta yang

menjadi pengusul, maka bagi pihak pengusul perlu melengkapi usulan itu dengan

dokumen-dokumen sebagai berikut.

1. Peta lokasi yang menyebutkan luas area rencana KEK

2. Rencana tata ruang KEK yang dilengkapi peraturan zonasi.

3. Rencana dan sumber pembiayaan

4. Analisis dampak lingkungan (Amdal)

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 49

5. Studi kelayakan ekonomi dan finansial

6. Rencana Strategis (Renstra)

Kawasan ekonomi khusus morotai dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun

2014 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Morotai memiliki luas 1.101,76 Ha (Seribu

Seratus Satu Koma Tujuh Enam Hektar) yang terletak di wilayah Kecamatan

Morotai Selatan Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara. Kawasan

Ekonomi Khusus Morotai memiliki batas sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Aha

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Dehegila

c. Sebelah selatan berbatasan dengan desa pilowo, falilah dan desa

dehegila

d. Sebelah barat berbatasan dengan desa pilowo

Kawasan Ekonomi Khusus Morotai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 terdiri

atas:

a. Zona Pengolahan Ekspor;

b. Zona Logistik;

c. Zona Industri; dan

d. Zona Pariwisata.

7.1. RENCANA AKSI KEK MOROTAI

Berdasarkan Rencana Aksi KEK Morotai yang merupakan kesepakatan

bersama antara Pemerinatah Pusat (Kementrian terkait), Pemerintah Daerah

Provinsi Maluku Utara, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai dan PT. Jababeka

dan merupakan Dokumen pendukung yang harus dilaksanakan di antaranya :

A. Pembentukan kelembagaan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Morotai yang di targetkan pada bulan ke 1, yang meliputi:

1. Pembentukan Dewan Kawasan (Usulan nama-nama keanggotaan Dewan

Kawasan KEK oleh Gubernur kepada Dewan Nasional KEK)

2. Dewan Nasional KEK menyampaikan usulan susunan keanggotaan

Dewan Kawasan KEK kepada Presiden yang disertai dengan Rancangan

Keputusan Presiden,

3. Penetapan Keputusan Presiden tentang Dewan Kawasan KEK di Provinsi

Maluku Utara),

4. Pembentukan Sekretariat Dewan Kawasan (Pembentukan Sekretariat

Dewan Kawasan KEK dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Kawasan

KEK),

5. Pelatihan pegawai pada SKPD yang melaksanakan tugas dan fungsi

Sekretariat Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku Utara,

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 50

6. Pembentukan Administrator (Pembentukan administrator Oleh Ketua

Dewan Kawasan),

7. Penetapan BPMPTSP Kabupaten Pulau Morotai sebagai Administrator

Oleh Bupati Pulau Morotai, dan Pelatihan Pegawai Administrator).

B. Penetapan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Morotai

1. Penetapan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Morotai,

Untuk Penetapan Badan Usaha Pembangunan dan Pengelola Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai

telah menetapkan Badan Usaha sebagai pembangun dan pengelola

Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Morotai dengan Keputusan Bupati, pada

tanggal 18 September 2014 nomor: 538.3/191/PM/2014 tentang

Penetapan PT. Jababeka Morotai Sebagai Badan Usaha Pembangunan

dan Peneglola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai Di Kabupaten

Pulau Morotai. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun

2012 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2011

tentang Penyelenggaraan Kawasan Ekonomi Khusus.

2. Perjanjian Pembangunan dan Pengelolaan Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Morotai

C. Pelimpahan Kewenangan

1. Pelimpahan Kewenangan oleh Bupati Pulau Morotai Kepada Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP)

Kabupaten Pulau Morotai yang melaksanakan Fungsi Administrator

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai,

2. Pelimpahan Kewenangan oleh Gubernur Maluku Utara, kepada Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) yang

melaksanakan Fungsi Administrator Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Morotai,

3. Kementerian/Lembanga Pemerintah Non Kementerian RI (Kementrian

Perdagangan, BKPM dan Kementrian Tenaga Kerja dan Transmigrasi )

Kepada Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu

(BPMPTSP) yang melaksanakan Fungsi Administrator Kawasan Ekonomi

Khusus (KEK) Morotai.

D. Pengadaan Lahan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Morotai

1. Pembebasan Lahan Tahap 1, sebesar 1.101,76 Hektar

2. Perolehan Hak Atas Tanah

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 51

E. Pembangunan Infrastruktur dan Fasilitas Penunjang KEK Morotai

Pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang di dalam Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, yang meliputi:

1. Pembangunan Pembatas KEK Tahap 1

2. Pembangunan Pintu Gerbang KEK

3. Pembangunan Gedung dan penyediaan peralatan kantor Pengelola

4. Pembangunan Gedung dan Penyediaan Peralatan Administrator

5. Pembangunan Infrastruktur Kawasan Tahap 1 (Pembangunan Jalan,

Draenase, Jaringan Listrik, Jaringan Telekomunikasi, Jaringan Distribusi

Air Bersih, dan Instalasi Pengolahan Air Limbah), Pembangunan

Pembangkit Listrik, Pembangunan instalasi pengolahan air bersih,

Pembangunan Fasilitas Sosial dan Fasilitas Umum, dan Penyusunan

Estate Regulation

F. Pembangunan Infrastruktur dan fasilitas penunjang di Luar KEK

Morotai

Pembangunan infrastruktur dan fasilitas penunjang di luar Kawasan

Ekonomi Khusus (KEK) Morotai, yang meliputi:

1. Pengembangan Pelabuhan

Pengembangan Pelabuhan Daruba-Wayabula (Perpanjangan dermaga

multi purpose Daruba sepanjang 100 meter, Peningkatan peralatan

bongkar muat peti kemas di Daruba, Pembangunan lapangan

penumpukan peti kemas di Daruba, Revitalisasi fasilitas pergudangan di

Daruba, Penambahan fasilitas bea cukai di Daruba, Penambahan fasilitas

karantina di Daruba, Revitalisasi bangunan administrasi kepelabuhanan

dan fasilitas ruang tunggu penumpang di Daruba, dan Penambahan

fasilitas perparkiran di Daruba, Penyusunan Rencana Induk Pelabuhan

Daruba Wayabula),

2. Pengembangan Bandar Udara

Pembangunan/Pelebaran Jalan dan Pergantian Jembatan Daruba-Daeo

Pengembangan Bandar Udara (Kesepakatan penggunaan Bandar Udara

TNI AU untuk penerbangan, Pembentukan Unit Pelayanan Teknis Bandar

Udara Leo Wattimena, Revitalisasi sistem keselamatan dan keamanan

Penerbangan sipil dan Penyelenggaraan Penerbangan Perintis Ternate -

Morotai).

G. Kemudahan dan Insentif

Regulasi tentang insentif dan kemudahan di Kawasan Ekonomi Khusus

(KEK) Morotai yang meliputi:

1. Peraturan Daerah tentang Insentif Pajak Daerah

2. Insentif Retribusi Daerah

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 52

H. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dan Evaluasi, yang meliputi:

1. Penyampaian Laporan Perkembangan Pelaksanaan Pembangunan KEK

oleh Dirut Badan Usaha Pembangun kepada Bupati Pulau Morotai,

2. Penyampaian Laporan Perkembangan Pelaksanaan Pembangunan KEK

oleh Bupati Pulau Morotai ke Dewan Kawasan KEK Morotai,

3. Penyampaian Laporan Perkembangan Pelaksanaan Pembangunan KEK

oleh Dewan Kawasan KEK kepada Dewan Nasional Nasional KEK,

4. Penyampaian Laporan Status Kesiapan KEK oleh Dirut Badan Usaha

Pembangun kepada Bupati Pulau Morotai,

5. Penyampaian Laporan Status Kesiapan KEK oleh Bupati Pulau Morotai

kepada Dewan Kawasan KEK Provinsi Maluku Utara,

6. Penyampaian Laporan Status Kesiapan KEK oleh Dewan Kawasan KEK

Provinsi Maluku Utara kepada Dewan Nasional KEK, dan Penetapan KEK

siap beroperasi.

7.2. Rencana Dukungan/Fasilitas Pengembangan KEK

A. Pemerintah Pusat

Tabel 7.1.

Rencana Dukungan / Fasilitas Pengembangan KEK Pemerintah Pusat

Kebutuhan

Infrastuktur

KEK Morotai

sesuai

Rencana Aksi

Dukungan

Infrastruktur

sesuai

RPJMN

Target

Waktu

Penanggung

jawab Keterangan

1.Jalan

Jalan Wayabula -

Sofi - Bere-Bere 2015

Kementerian

Pekerjaan Umum

dan perumahan

Rakyat

Kementerian Pekerjaan Umum dan

perumahan Rakyat telah

mengalokasikan anggaran tahun 2015

2.Pelabuhan

Wayabula 2016 Kementerian

Perhubungan

-Tahun 2015 belum ada anggaran untuk

pengembangan pelabuhan Wayabula

- Tahun 2016 telah diusulkan perbaikan

jalan menuju demaga

Daruba 2015 Kementerian

Perhubungan

-Telah dianggarkan tahun 2015 untuk

pengembangan sisi darat sebesar

8.764 M

- TAhun 2016 telah dianggarkan untuk

pembangunan dermaga penumpang

3.Bandara

Pembangunan

Bandara Leo

Wattimena

2015-

2019

Kementerian

Perhubungan

Tahun 2015 telah dianggaran untuk

pembangunan terminal penumpang

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 53

B. Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai

Dalam mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan KEK Morotai,

Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai terus berupaya membenahi pembangunan

Infrastruktur melalui Program-program pembangunan yang nantinya mendukung

proses pelaksanaan KEK Morotai di antaranya :

1. Pembangunan dan Peningkatan ruas jalan maupun pembukaan jalan baru

(menuju ke Lokasi sentral pelayanan masyarakat seperti Pelabuhan Feri

dan RSB, yang nantinya berkelanjutan ke arah Daerah pengembangan KEK

Morotai yang akan di laksanakan pada tahun ini,

2. Pembangunan jembatan Beton Daruba 1 yang dilaksanakan pada tahun

2015,

3. Pembangunan jaringan Air bersih di desa-desa sekitar daerah

pengembangan KEK Morotai seperti desa sp 1, Desa Falila dan Desa

Nakamura

4. Pembangunan dan perluasan Rumah Sakit Daerah Kabupaten Pulau Morotai

(yang pelaksanaanya di tahun 2015-2016),

5. Pembangunan Infrastruktur dan saran produksi perikanan melalui kucuran

dana Kementrian kelautan dan Perikanan sebesar 100 Milyar

6. Pembangunan Infarstruktur Pedesaan melalui Program unggulan Kabupaten

Pulau Morotai yakni program Satu Desa Satu Milyar (SDSM)

7. Pembangunan dan rehabilitasi fasiitas transpotasi darat, laut dan Udara

8. Peningkatan sarana dan prasarana kelistrikan (melalui pengadaan dan

pemasangan lampu jalan dalam Kota Daruba dan Pengadaan Instalasi

Listrik pedesaan pada tahun 2015) dan pengadaan bantuan mesin 100 kwh

dari kementrian pertambangan pada tahun 2016

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 54

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 55

BAB VIII

SATU DESA SATU MILYAR (SDSM)

Belanja bantuan keuangan kepada desa diwujudkan dalam bentuk Program

Unggulan Kepala Daerah dengan dicanangkannya Program “Satu Desa Satu

Milyar” atau disingkat dengan SDSM. Program ini dimaksudkan untuk

memberikan kewenangan kepada desa untuk mengurus anggarannya sendiri

dalam rangka meningkatkan partisipasi, swadaya dan gotong royong masyarakat.

Roadmap SDSM dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 8.1.

Roadmap SDSM Kabupaten Pulau Morotai Tahun 2014 – 2015

No Tahun

2014 2015 2016 2017

1 Kantor Desa

84 Unit

Motor Dinas

88 Unit

Motor Dinas 88

Unit

Motor Dinas 88

Unit

2 Perabot Kantor

88 Desa

Penambahan

Tunjangan

Penambahan

Tunjangan

Penambahan

Tunjangan

3 Motor Dinas

88 Unit

Pagar 30.800

Meter

Pagar 13.200

Meter

Pagar 4.400

Meter

4 Pagar 66.000

Meter

Drainase

16.250 Meter

Drainase 11.250

Meter

Drainase 7.500

Meter

5 Drainase

44 000

Gorong-

gorong 2.500

Meter

Gorong-gorong

1.750 Meter

Gorong-gorong

1.000 Meter

6 Gorong-

gorong 2.750

Meter

Setapak/

Tortoar 15.000

Meter

Setapak/Tortoar

12.500 Meter

Setapak/Tortoar

8.500 Meter

7 Setapak/

Tortoar 26.400

Meter

Gapura 83

Desa

Kapal Tangkap

1,5 GT 225 Unit

Kapal Tangkap

1,5 GT 316 Unit

8 Gapura 5 Desa Katinting

1.550 Unit

Bedah Rumah

Miskin 704 Unit

Bedah Rumah

Miskin 689 Unit

9 Katinting

2.200 Unit

Kapal Tangkap

1,5 GT 225

Unit

Rumah Ibadah

52 Unit

Rumah Ibadah

48 Unit

10 Bedah Rumah

Miskin 35 Unit

Bedah Rumah

Miskin 435

Unit

Home industri

15 Unit

Home industri

21 Unit

11 Rumah Ibadah

95 Unit

Rumah Ibadah

65 Unit

Lahan

Hortikultura 650

Ha

Lahan

Hortikultura 975

Ha

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 56

12 Pakaian Dinas

Aparat Desa

176 Set

Pakaian Dinas

/ PKK 2.250

Set

Pariwisata 9

Tempat / Situs

Pariwisata 11

Tempat / Situs

13 - Homeindustri

11 Unit

BUMDes 15 Unit BUMDes 22 Unit

14 - Lahan

Hortikultura

325 Ha

Simpan Pinjam 3

Unit

Simpan Pinjam 5

Unit

15 - Pariwisata 5

Tempat / Situs

Sangar Desa 4

Desa

Sangar Desa 7

Desa

16 -

BUMDes 10

Unit

Mobil Pick Up 20

Unit

Mobil Pick Up 35

Unit

17 - -

Mobil Truk 5

Unit

Mobil Truk 40

Unit

18 - - -

Desa Mandiri 5

Desa

19

- - -

TPQ/Wajib Baca

Quran/Alkitab

35 Desa

20 - - -

Pasar Desa 5

Desa

Pelaksanaan program SDSM didasarkan pada Peraturan Bupati Nomor

02/PM/Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan

Belanja Desa, dalam Perbup tersebut di atur sumber pendapatan desa yang

berasal dari Bantuan Keuangan Pemerintah berupa transfer ke desa dalam bentuk

4 menu, yang terdiri dari Alokasi Dana Desa, Alokasi dana pembangungan desa,

Bagi hasil pajak dan retribusi dan bantuan keuangan pemerintah kabupaten ke

desa. Rencana Realisasi dana dapat dilihat pada Tabel 8.2 dan realisasi anggaran

dilihat pada Tabel 8.3

Tabel 8.2.

Rencana Realisasi Dana Desa Tahun 2014

KECAMATAN

RENCANA REALISASI

DANA

ALOKASI DESA

DANA

PEMBANGUNAN DESA

DANA BAGI HASIL

DANA

BANTUAN DESA

PER BULAN TRIWULAN I TRIWULAN IV PER

TRIWULAN

KECAMATAN

MOROTAI UTARA

327,860,412 1,666,365,648 168,925,114 312,984,341

KECAMATAN

MOROTAI SELATAN

519,717,774 3,133,446,335 301,651,989 558,900,610

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 57

KECAMATAN MOROTAI

TIMUR

311,087,557 1,881,851,259 180,991,193 335,340,366

KECAMATAN MOROTAI JAYA

329,560,484 1,662,285,474 168,925,118 312,984,341

KECAMATAN

MOROTAI SELATAN BARAT

438,350,634 2,452,573,672 241,321,591 447,120,488

JUMLAH 1,926,576,861 10,796,522,387 1,061,815,005 1,967,330,146

Tabel 8.3.

Realisasi Anggaran Dana Desa Per 31 Desember 2014

KECAMATAN REALISASI PER 31

DESEMBER 2014

Kecamatan Morotai Selatan Rp 20,033,713,982

Kecamatan Morotai Timur Rp 12,282,933,921

Kecamatan Morotai Selatan Barat Rp 16,534,971,564

Kecamatan Morotai Utara Rp 11,591,472,341

Kecamatan Morotai Jaya Rp 11,609,406,262

Jumlah Rp 72,052,498,070

Anggaran program SDSM adalah sebesar Rp. 88.145.365.400, dan

direalisasikan Rp. 72.052.498.070 atau sebesar 81,86% dengan hasil yang dicapai,

diantaranya :

- Terbangunnya 88 (delapan puluh delapan) kantor desa diseluruh desa se

Kabupaten Pulau Morotai

- Terbangunnya pagar desa diseluruh desa yang ada di Kabupaten Pulau Morotai

- Tersedianya sarana ibadah baik mesjid maupun gereja di seluruh desa se

Kabupaten Pulau Morotai

- Tersedianya kendaraan dinas bagi seluruh kepala desa se kabupaten Pulau

Morotai

- Tersedianya meubuler bagi kantor kepala desa untuk semua desa se Kabupaten

Pulau Morotai

- Pembangunan trotoar dan drainase di sebagian besar desa yang berada di

Kabupaten Pulau Morotai

Hasil pembangunan dengan menggunakan dana SDSM memperlihatkan hasil

yang menggembirakan, dikarenakan bentuk partisipasi, swadaya dan gotong

royong masyarakat desa dalam membangun fasilitas publik sehingga output yang

didapat melebihi dari anggaran yang direncanakan. Pada pembangunan pagar

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 58

ketika direncanakan untuk membangun pagar sepanjang 1000 M, namun di

beberapa desa ternyata hasilnya pagar yang terbangun melebihi 1500 M. ini

merupakan contoh pembangunan partisipatif yang harus terus dikembangkan dan

digalakan dalam rangka meningkatkan pembangunan di desa.

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 59

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 60

CATATAN

PROFIL DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI TAHUN 2015

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PULAU MOROTAI >> 61

CATATAN