profil gss kampung brajan - unisayogya.ac.id filemaka syirik modern yang terejahwantah dalam...

25

Upload: lengoc

Post on 06-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan
Page 2: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan
Page 3: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Profil GSS Kampung Brajan

MENGGERAKKAN JAMA’AH DAKWAH JAMA’AH MELALUI GERAKAN SHADAQAH SAMPAH

BERBASIS ECO MASJID

Penulis: Ananto Isworo, S.Ag.

Diterbitkan oleh : Direktorat Pengelolaan Sampah

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Cetakan Pertama, Juli 2018

1

Page 4: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh

Alhamdulillah, segala puji hanyalah milik Allah SWT, pemilik langit dan

bumi. Atas izin-Nya, buku kecil ini bisa diselesaikan meski sangat sederhana.

Shalawat dan salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah Muhammad

SAW, penebar motivasi dalam menuntun umat manusia menuju kebaikan.

Dengan segala kerendahan hati, kami share pengalaman kecil kami

dalam berinovasi mengenai pengelolaan sampah supaya lebih manfaat bagi

lingkungan dan umat. Di luar sana, tentu ada lebih banyak lagi orang-orang

yang lebih hebat dari kami dalam hal pengelolaan sampah. Tetapi kami

merasa perlu untuk berbagi ilmu dan pengalaman sedikit ini supaya lebih

barokah. Selanjutnya, kami berharap buku catatan kecil ini bisa memberi

inspirasi bagi banyak orang, untuk berbuat sesuatu demi lingkungan yang

lebih baik dan membantu lebih banyak orang, memberi kebahagiaan kepada

mereka, meski dengan cara sederhana.

Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi wa Barakaatuh

Bantul, 19 Juli 2018

Founder dan Program Manager

Gerakan Shadaqah Sampah Kampung Brajan

Ananto Isworo, S.Ag.

2

Page 5: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Kata Pengantar

Bismillahirrahmaanirrohiim

Kami menyambut baik terbitnya Buku Profil GSS Kampung Brajan

Menggerakan Jamaah Dakwah Jamaah Melalui Gerakan Shadaqah Sampah

Berbasis Eco-Masjid karena menjadi bagian penting dalam membangun

gerakan publik dalam pengurangan sampah di sumber dan sekaligus

langkah nyata meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kepedulian

masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Dalam kurun 10 dekade komposisi sampah plastik naik 5%, tanpa ada

perubahan perilaku dan upaya-upaya revolusioner, tahun 2050 diperkirakan

komposisi sampah plastik mencapai 40%, hal ini sama dengan perkiraaan

akan lebih banyak smapah plastik di laut ketimbang ikan. Inisiatif shadaqah

sampah adalah upaya pendekatan dalam perubahan perilaku publik dan

harus dilakukan secara masif agar trend yang menakutkan tersebut tidak

terjadi.

Kami juga mengapreasiasi strategi pendekatan keagamaan dan

kelembagaan keagaamaan, khususnya Islam, dalam menggerakan

masyarakat mengurangi sampah sebagai cara mengamalkan salah satu

prinsip ajaran Islam, yaitu kebersihan. Tanpa kebersihan, ritual ibadah kita

pasti tertolak.

Ajakan shadaqah sampah merupakan solusi konkret menerapkan

prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan karena didasarkan pada

penselarasan tiga pilar, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Selain

menjaga dan melestarikan lingkungan, shadaqah sampah dapat sekaligus

membangun kohesi sosial keagamaan dan membangun peluang ekonomi

kerakyatan. Shadaqah sampah adalah inisiatif revolusioner dalam

mendorong perubahan perilaku publik.

Semoga buku kecil ini dapat menjadi insipirasi umat dalam mambangun

peradaban Islam yang lebih baik.

Ditjen PSLB3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan

Direktur Pengelolaan Sampah

Novrizal Tahar

3

Page 6: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Landasan Program

1. Menyimak isi pidato Ketua Pimpinan Pusat Muhamadiyah Prof. Dr. Din

Syamsuddin dalam pembukaan Seminar dan Rapat Kerja Nasional

Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kampus

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), (Selasa, 19/04/2011).

Pak Din Syamsuddin menyatakan bahwa bentuk-bentuk pengerusakan

ekologi adalah bentuk “syirik modern” yang harus dilawan. “Perusakan

lingkungan hidup adalah manifestasi dari syirik. Dan Muhammadiyah

sangat commited (berkomitmen) dan tegas untuk menegakkan tauhid.

Maka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti

pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”.

2. Kesepakatan bersama yang diwujudkan dalam Penandatangan Nota

Kesepahaman (MoU) antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, serta peluncuran Gerakan

Shadaqah Sampah dan Program Penyelamatan Lingkungan. (Selasa,

19/04/2011)

3. Amanah UU Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah: Bab I

Pasal 1 Point 5, “Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis,

menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi pengurangan dan

penanganan sampah”.

4. PP Nomor 81 Tahun 2012 Tentang Pengelolaan sampah rumah tangga

dan sampah sejenis rumah tangga.

4

Page 7: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Latar Belakang Pemikiran

Sampai saat ini persoalan besar yang menjadi isu di semua wilayah

adalah masalah sampah. Pertumbuhan penduduk di satu wilayah telah

mengakibatkan bertambahnya pula volume sampah serta masalah

pembuangan sampah. Meningkatnya volume sampah dari masing-masing

rumah tangga, jika tidak diimbangi dengan pengelolaan yang sistematis dan

terpadu, hanya akan menyebabkan terjadinya pencemaran dan penyakit.

Salah satu contoh di Kota Yogyakarta, peningkatan volume sampah

rata-rata mencapai 11,53 % pertahun. Hal ini membuktikan bahwa rata-rata

peningkatan volume sampah jauh melebihi pertumbuhan jumlah

penduduknya. Inilah yang menjadi alasan kuat bahwa masalah sampah

merupakan masalah utama yang harus segera dipecahkan, baik dalam

jangka pendek, jangka menengah, maupun jangka panjang.

Pemahaman yang salah terhadap sampah, sangat berdampak pada

cara memperlakukan sampah. Anggapan bahwa sampah itu kotor, bau,

mengancam kesehatan, dan lain sebagainya, menjadi ‘momok’ bagi

sebagian orang, sehingga sampah cenderung menjadi ‘musuh’, maka harus

dibuang sejauh-jauhnya. Sebaliknya, jika cara berpikirnya benar tentang apa

itu sampah, maka seseorang atau masyarakat akan benar pula dalam

memperlakukan sampah. Dengan mengetahui jenis dan manfaat dari

mengelola sampah, akan menjadikan perilaku yang ‘bersahabat’ dengan

sampah, hingga sampah berubah nilai dari ‘membebani’ menjadi

memberkahi.

Ada beberapa inovasi yang menjadi model dalam menarik minat

masyarakat untuk mau mengelola sampah, menjadi lebih bermanfaat. Mulai

dari bank sampah, yang mendapat keuntungan dari tabungan hasil penjualan

sampah. Ada model berobat ke Poliklinik dengan menyetor sampah. Warung

gratis bayar pakai sampah. Beli pulsa dengan setor sampah. Juga

mereproduksi ulang sampah menjadi barang yang lebih bernilai. Semua

inovasi tersebut, dikerjakan tidak lain dalam rangka mengurangi volume

5

Page 8: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

sampah ke pembuangan akhir, sekaligus meningkatkan nilai manfaat dari

sampah.

Selain inovasi di atas, kami menawarkan solusi lain dalam

pengelolaan sampah jangka pendek, yakni dengan istilah gerakan shadaqah

sampah. Model ini dirancang lebih sederhana dan mengandung unsur

ibadah, amal jariyah, saling tolong-menolong (ta’awun) dan saling

menanggung (takaful) di dalamnya.

Dalam pengelolaan shadaqah sampah, pengurus tidak terbebani oleh

manajemen yang rumit. Pencatatan dilakukan secara global dari total

pemasukan uang hasil penjualan sampah dan pengeluaran dana yang sudah

ditasyarufkan. Paling tidak dalam model shadaqah sampah, tidak harus

melakukan pencatatan sekaligus penjumlahan hasil pengumpulan sampah

dari masing-masing warga. Karena setiap warga menyetorkan sampah

sudah diniatkan sebagai shadaqah.

Kenapa Shadaqah Sampah?

Shadaqah :ة صدق (dalam Bahasa Arab) atau sedekah (dalam Bahasa

Indonesia) secara definisi adalah pemberian seorang Muslim kepada orang

lain secara sukarela dan ikhlas tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlah

tertentu. Shadaqah lebih luas dari sekedar zakat maupun infak. Karena

shadaqah tidak hanya berarti mengeluarkan atau menyumbangkan harta.

Namun shadaqah mencakup segala amal atau perbuatan baik. Dalam

sebuah hadis digambarkan, “Memberikan senyuman kepada saudaramu

adalah shadaqah.”

Sebagian masyarakat masih memaknai shadaqah sebagai sebuah

kewajiban hanya bagi mereka yang memiliki harta berlebih. Sehingga bagi

masyarakat yang merasa belum berkecukupan, dia memahami tidak ada

tuntutan untuk bershadaqah. Pemahaman semacam ini masih mendominasi

sebagian masyarakat di lingkungan kita. Padahal shadaqah tidak selalu

6

Page 9: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

dimaknai sebagai pemberian bantuan berupa uang, tetapi sebagaimana

Rasulullah Muhammad SAW sampaikan:

Dari Abu Dzar rodhiallohu 'anhu dia berkata: Ada sekelompok sahabat

Rasulullah melapor, “Wahai Rasulullah orang-orang kaya telah

memborong pahala. Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka

berpuasa sebagaimana kami puasa, namun mereka dapat bershadaqah

dengan kelebihan hartanya.” Beliau bersabda, “Bukankah Allah telah

menjadikan bagi kalian apa-apa yang dapat kalian shadaqahkan?

Sesungguhnya pada setiap tasbih ada shadaqah, pada setiap tahmid ada

shadaqah dan pada setiap tahlil ada shadaqah, menyuruh kebaikan

adalah shadaqah, melarang kemungkaran adalah shadaqah, dan

mendatangi istrimu juga shadaqah.”(HR. Muslim).

Dari Abu Hurairah rodhiallohu 'anhu dia berkata: Rasulullah sholallahu

'alaihi wa sallam bersabda, “Setiap ruas tulang manusia harus

dishadaqahi setiap hari selagi matahari masih terbit. Mendamaikan dua

orang (yang berselisih) adalah shadaqah, menolong orang hingga ia dapat

naik kendaraan atau mengangkatkan barang bawaan ke atas

kendaraannya merupakan shadaqah, kata-kata yang baik adalah

shadaqah, setiap langkah kaki yang engkau ayunkan menuju ke masjid

adalah shadaqah dan menyingkirkan aral (rintangan, ranting, paku, kayu,

atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan shadaqah.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Dari penjelasan hadits di atas, jelas bahwasannya shadaqah itu tidak

identik dengan uang. Ada banyak cara bershadaqah selain dengan uang dan

shadaqah tidak hanya dibebankan bagi mereka yang mampu saja,

melainkan kepada siapa pun, kaya maupun miskin, ketika rezeki lapang

maupun sempit. Sebagaimana firman Allah SWt dalam Al Qur’an surat Ali

‘Imran ayat 134: “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di

waktu lapang maupun sempit,...” Maknanya apa, kita diperintahkan supaya

tetap bershadaqah meski dalam keadaan sempit, tidak berharta, atau

sedang dalam kesusahan, tertimpa bencana, dan kesempitan lainnya. Bukan

hanya ketika kita sedang dalam keadaan gembira, lapang rezeki saja.

7

Page 10: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Tetapi dalam hal ini banyak orang bertanya, “Bagaimana caranya kita

bershadaqah tanpa harta, apalagi dalam kesulitan, kesempitan? Ada kesan

‘memaksa’....”. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui kemampuan

hambanya. Bahwa ketika seseorang tidak memiliki harta (miskin), atau ketika

seseorang sedang ditimpa kesulitan harta (hutang), dia tetap diperintahkan

untuk bershadaqah, dengan apa? caranya bagaimana?. Kami menafsirkan,

kalau harta berupa uang tidak punya, maka bershadaqahlah dengan

sampah, sebagaimana hadits “...menyingkirkan aral (rintangan, ranting,

paku, kayu, atau sesuatu yang mengganggu) dari jalan juga merupakan

shadaqah.” Jadi tidak ada istilah, orang miskin tidak bisa shadaqah, maka

semua orang pasti bisa shadaqah, dengan apa? Sampah.

Rasulullah Muhammad SAW juga bersabda: “Kullu ma’rufin shadaqah,

Setiap kebaikan adalah shadaqah” (HR Muslim). Membersihkan sampah

adalah kebaikan, berarti itu shadaqah. Berdampak pada kebersihan

lingkungan, kesehatan, dan berorientasi ibadah, karena sampah itu menjadi

jalan penolong bagi orang lain yang membutuhkan. Kita sering merasa

barang-barang di dalam rumah sudah tidak berguna lagi, kertas, botol

plastik, kaleng, dan lain-lain, menjadi sampah, tidak lagi berguna, itu kaca

mata lahiriah kita. Tetapi siapa yang menyangka bahwa sampah yang kita

miliki—meski sedikit—masih bernilai dan berguna untuk menolong orang

lain.

Ingat pesan Rasulullah SAW : “Orang yang mengurus janda (yang

tidak mampu) dan orang miskin adalah seperti orang yang berjihad di jalan

Allah, atau seperti orang yang mengerjakan shalat sunnat pada malam hari

dengan berpuasa pada siang harinya.” (HR Bukhari).

Hadits ini menuntun kita untuk mendapatkan pahala yang tinggi, jika

mau mengamalkannya. Baik orang kaya maupun orang miskin, bisa

melaksanakannya, salah satu caranya adalah dengan mengumpulkan

barang-barang yang sudah kita anggap tidak bernilai dan tidak berguna,

sudah dianggap sampah, untuk selanjutnya dishadaqahkan. Hasil dari

penjualannya bisa digunakan untuk membantu anak yatim, janda dan fakir

miskin.

8

Page 11: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Realitas Masyarakat

Dalam kultur masyarakat baik kalangan bawah, menengah, maupun

kalangan atas, masih sangat kuat hasrat untuk memiliki dan menguasai yang

namanya harta. Hal ini bisa kita lihat dalam realitas masyarakat kita yang

notabenenya adalah mayoritas muslim. Namun dalam hal harta, berapa

banyak di antara mereka yang 'rakus' terhadap harta duniawi. Minimnya

kesadaran membayar zakat, bershadaqah, masih banyak mewarnai

kehidupan masyarakat kita. Bahkan pada titik ekstrem, ada warga yang

berpendapat “kenapa harus menyumbangkan sampah, kalau dijual sendiri

saja masih dapat uang. Walaupun hanya beberapa rupiah, lumayan untuk

tambahan uang dapur”. Pernyataan semacam Ini mungkin pernah kita

dengar. Hal ini menandakan betapa menyedihkannya kesadaran

bershadaqah, sampai barang yang telah menjadi sampah pun, masih ingin

'dikuasai'. dan 'dimakan sendiri’ tanpa memandang orang lain yang

memerlukan bantuan.

Sementara di lain sisi, ada warga yang ingin sekali bisa bershadaqah,

tetapi tidak memiliki kecukupan harta. Maka dengan adanya program

gerakan shadaqah sampah ini, memberi harapan bagi semua orang untuk

mendapat kesempatan bisa bershadaqah, layaknya orang lain yang mampu.

Kenapa demikian? Karena kalau selama ini masih ada orang yang beralasan

tidak bisa bershadaqah karena tidak memiliki uang, tetapi tidak demikian

dengan sampah. Setiap keluarga pasti memiliki sampah yang bisa

dishadaqahkan, dan seandainya tidak memiliki pun, seseorang masih dapat

mengumpulkannya dari sampah yang kadang berserakan di halaman

rumahnya, atau terkadang di jalan depan rumahnya. Berapa banyak anak-

anak kita yang setiap hari membeli jajanan berupa minuman gelas plastik,

dan kemudian mereka buang begitu saja sampahnya.

Perintah Rasulullah lagi, mari kita renungkan : “Sesungguhnya Allah

baik dan menyukai kebaikan, bersih dan menyukai kebersihan, murah hati

dan senang kepada kemurahan hati, dermawan dan senang kepada

kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu dan jangan

meniru-niru orang-orang Yahudi. (HR. Tirmidzi)

9

Page 12: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Hadits di atas seakan memberi kita satu alur sistematika penanganan

lingkungan, termasuk di dalamnya adalah masalah sampah yang

berorientasi pada kebaikan, kebersihan, kemurahan hati serta

kedermawanan. Inilah alur yang kami gunakan dalam mekanisme

pengelolaan gerakan shadaqah sampah.

Berawal dari pemahaman inilah, gerakan shadaqah sampah berbasis

eco masjid berdiri, tepatnya pada tanggal 1 Ramadhan 1434 H bertepatan

dengan 9 Juli 2013 M di Masjid Al Muharram Brajan, Tamantirto.

Dengan niatan memberi kesempatan sebesar-besarnya kepada

seluruh warga untuk peduli sesama sekaligus membersihkan lingkungan

rumah sendiri. Program ini selain bertujuan menjaga kebersihan lingkungan

yang berdimensi duniawi, juga berdimensi ukhrawi karena menggerakkan

kesadaran masyarakat untuk bershadaqah, dengan prinsip utama yakni

ta'awun (tolong menolong) dan takaful (saling menanggung).

Kenapa shadaqah sampah pengelolaannya dikatakan lebih

sederhana?. Karena dalam konsep shadaqah sampah, warga cukup

menyerahkan sampahnya kepada pengelola—baik disetorkan sendiri atau

diambil—dengan niatan shadaqah. Ijab qabulnya adalah warga sudah

dengan ikhlas hati memberikan kepercayaan untuk menyumbangkan

sampahnya, yang selanjutnya akan dikelola sebagai donasi. Pengelola juga

diuntungkan karena tidak terbebani oleh tuntutan pengembalian uang dari

penjualan sampah, sebab sampah yang terjual telah dianggap sebagai

shadaqah dan uang hasil penjualan tersebut disalurkan kepada anak-anak

yatim piatu sebagai santunan beasiswa pendidikan anak yatim piatu dan

dhuafa, pemberian paket santunan sembako untuk janda fakir miskin,

santunan kesehatan bagi setiap warga kurang mampu dan santunan

pembinaan Taman Pendidikan Al Qur’an juga Remaja Masjid.

Sehingga yang kaya juga tidak merasa sombong karena bisa

shadaqah, sebaliknya warga miskin justru merasa bangga dan sederajat

dengan yang kaya, karena telah bisa bershadaqah. Dalam konsep shadaqah

sampah, yang dinilai bukan volume sampahnya seperti dalam model lain.

10

Page 13: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Dimana warga miskin yang bawa sampahnya sedikit, maka uang

tabungannya sedikit. Sedangkan warga yang kaya, volume dan jenis

sampahnya banyak dan bernilai tinggi, sehingga uang yang di tabung pun

lebih besar. Bisa jadi, yang kaya tambah kaya, yang miskin tetap tidak

terbantu oleh yang kaya.

Berbeda dengan konsep shadaqah sampah, kaya atau miskin diberi

label pemberi shadaqah, tanpa melihat dan mengukur volume dan jenis

sampahnya. Karena program ini bersifat jama’ah, sedikit banyaknya sampah

dari masing-masing warga berbeda. Tetapi ketika sudah dikumpulkan

menjadi lebih besar dan layak jual sehingga bisa dipergunakan untuk

membantu orang lain. Maka dalam program ini, tujuan utama bukanlah

jumlah nominal uang yang dihasilkan, melainkan meningkatnya ekspresi

kebahagiaan (happiness) warga. Karena di antara mereka, kaya miskin

saling bisa membantu, bisa bershadaqah, meski hanya menggunakan

sampah.

Visi Program

Menjaga lingkungan bebas dari sampah, menebar kebaikan, memberi kebahagiaan kepada sesama dengan cara sederhana.

Misi Program

Misi program tertuang dalam 6 (enam) prinsip Gerakan Shadaqah Sampah berbasis eco masjid:

1. Menjaga kebersihan rumah tinggal, Baiti Jannati (rumahku surgaku)

2. Mensucikan harta, karena harta yang sesungguhnya adalah yang

dibelanjakan di jalan Allah SWT.

3. Peduli terhadap lingkungan (Save the World).

4. Meningkatkan kualitas kebahagiaan (happiness) warga.

5. Membangun kesadaran kolektif, tentang pendidikan karakter.

6. Terwujudnya kesadaran untuk saling tolong-menolong (ta’awun), dan

saling menanggung (takaful). Karena setiap kebaikan adalah shadaqah.

11

Page 14: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

12

Page 15: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Prinsip Utama Program

Program gerakan shadaqah sampah memiliki prinsip utama dalam

menjalankan aktivitasnya, yakni menjunjung tinggi prinsip Ta’awun (saling

tolong-menolong), dan Takaful (Saling menanggung). Bekerja secara

berjama’ah dan memberi secara berjama’ah, sehingga setiap orang berhak

membantu dan berhak berpartisipasi dengan segala kemampuan yang

dimiliki. Dengan hartanya, sampahnya, atau juga dengan tenaganya.

Katalog Shadaqah Sampah

Jenis sampah apa saja yang bisa dishadaqahkan? Yakni sampah

anorganik yang dihasilkan dari bahan-bahan non-hayati, baik berupa produk

sintetik maupun hasil proses teknologi pengolahan bahan tambang atau

sumber daya alam dan tidak dapat diuraikan oleh alam, contohnya: botol

plastik, kaleng, kertas, kardus, botol kaca, kaleng, alumunium, besi dan

sebagainya.

13

Page 16: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Alur Pengelolaan Shadaqah Sampah

1. Warga membersihkan lingkungan rumahnya masing-masing, juga secara

rutin mengumpulkan dan memilah sampah dengan menggunakan

karung. Sampah baiknya telah dipilah sesuai jenis sejak dari rumah,

misalnya dibagi 3 (tiga) jenis, Kertas (K), Plastik (P), Kaca, Besi (KB).

2. Warga menyetorkan sampah baik diantar sendiri maupun dijemput

relawan ke rumahnya, dengan menghubungi nomor operator GSS.

3. Sampah dari warga dikumpulkan di halaman masjid (jika berbasis eco

masjid), atau di tempat yang memadai guna memudahkan pemilahan.

4. Sampah yang terkumpul kemudian dipilah sesuai dengan jenisnya,

disatukan dalam wadah karung yang lebih besar. Sehingga ketika dijual

sudah terpisah; karung khusus plastik jenis PET/Bodongan (dipisah

antara yang bening dan warna, karena harganya berbeda), Plastik jenis

HDPE (dipisah antara yang putih dan warna, karena harganya berbeda),

kertas duplek/campur, kertas HVS, kertas koran, kertas kardus/karton,

alumunium, besi jenis A atau B (dipisah karena harganya berbeda), botol

kaca/sirup, botol beling, elektronik sendiri.

Jika memiliki relawan cukup banyak, pemilahan bisa lebih spesifik guna

menaikkan harga jual. Karena dengan semakin detail pemilahannya,

maka uang yang dihasilkan semakin banyak, dan otomatis warga yang

bisa ditolong juga semakin banyak. Contoh: Sampah Magic com, jika

kondisinya sudah rusak parah, maka usahakan tidak menjual barangnya

secara utuh, karena hanya akan dihitung satu jenis, satu harga. Padahal

magic com tersebut bisa menjadi empat jenis jika dipilah. Caranya,

pisahkan dengan diremukkan, maka akan kita dapatkan material plastik

HDPE, alumunium, besi, dan kaleng/seng.

5. Sampah yang telah dipilah sesuai dengan jenisnya, kemudian dijual

kepada pengepul. Antara pengelola dengan pengepul seharusnya sudah

ada perjanjian yang disepakati, misal: Pengepul siap mengambil sampah

ke gudang penampungan. Pengepul harus memberi harga yang berbeda

14

Page 17: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

karena hasil penjualan sampah ini akan digunakan sebagai santunan

sosial. Pengepul harus membuat catatan semacam nota, yang berisi

jenis sampah, berat masing-masing jenis, harga per kilo, dan jumlah

total. Sehingga pengelola bisa memantau naik turunnya harga, serta

komoditi sampah apa yang sedang tinggi harganya dan banyak dicari.

6. Setelah sampah dijual, uang hasil penjualan dikelola oleh bendahara

GSS, dicatat dalam pembukuan, dan dikelola dengan amanah, dan jujur.

Keuangan dilaporkan secara periodik, jumlah pemasukan dan

pengeluarannya.

7. Dana yang tersimpan akan disalurkan melalui program yang sudah

dirancang.

15

Page 18: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

16

Page 19: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Program Santunan

Gerakan shadaqah sampah telah menyiapkan program santunan yang dilaksanakan sebagai berikut:

1. Santunan beasiswa pendidikan untuk 20 anak yatim piatu dan dhuafa.

Disalurkan setiap bulan untuk membantu SPP mereka, jenjang SD

mendapatkan Rp 40.000/bulan, SMP Rp 60.000/bulan, SMA Rp

80.000/bulan. Mereka dikumpulkan di masjid setiap Ahad pertama untuk

menerima santunan sekaligus diberikan bimbingan agama dan motivasi.

2. Santunan paket sembako untuk 70 janda/duda, dan fakir miskin.

Diberikan setiap tiga bulan sekali berupa paket sembako dengan nominal

Rp 50.000/paket. Warga dikumpulkan di masjid, dibagikan sembako dan

diberi materi pengajian sebagai tambahan ilmu agama.

3. Santunan kesehatan yang diberikan kepada setiap warga yang kurang

mampu ketika mereka opname di Rumah Sakit. Mekanismenya adalah

Ketua RT akan memberikan informasi kepada pengelola GSS bahwa

ada warganya yang sakit dan termasuk tidak mampu. Selanjutnya

pengelola GSS dan perwakilan relawan akan menjenguk ke Rumah Sakit

sekaligus menyerahkan bantuan Rp 500.000 setiap sekali opname.

4. Santunan biaya operasional Taman Pendidikan Al Qur’an. Diberikan

setiap tiga bulan sekali dengan nominal Rp 450.000.

5. Santunan biaya operasional Remaja Masjid. Diberikan setiap tiga bulan

sekali dengan nominal Rp 450.000.

17

Page 20: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Managemen Organisasi GSS

18

Page 21: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Konsep Eco-Masjid

Gerakan shadaqah sampah merupakan salah satu turunan dari program

terpadu yakni 6 (enam) Program Eco-Masjid Al Muharram Brajan. Dalam

program tersebut, kami merintis sebuah upaya keterlibatan lembaga

keagamaan yakni masjid dalam gerakan menyelamatkan bumi. Usaha ini

telah kami rintis sejak tahun 2013, dan kami tuangkan dalam 6 (enam)

program terpadu :

1. Arsitektur bangunan yang ramah lingkungan. Konsep ini telah dimulai

oleh takmir jauh sebelumnya sejak proses pembangunan pada kurun

waktu 2005-2011. Pembangunannya secara swadaya dan swakelola

masyarakat. Dalam konsep ini, bangunan masjid berorientasi pada

memaksimalkan sumberdaya alam seperti cahaya matahari, sehingga

mengurangi penggunaan listrik, dengan membuat jendela kaca

berukuran cukup lebar. Selanjutnya, masjid didesain untuk bisa

mendapatkan angin alami dengan membuat jendela tralis besi yang

memudahkan angin bisa masuk, sehingga mengurangi penggunaan

kipas angin yang berujung pada daya listrik.

2. Membuat sumur resapan sejumlah 3 (tiga) buah, sebagai upaya untuk

memanen air hujan dan air wudhu. Harapannya adalah air hujan tidak

terbuang percuma sehingga pasokan air bersih tercukupi dari sumber

mata air meskipun musim kemarau.

3. Pengelolaan shadaqah sampah, sebagai sebuah solusi sederhana

dalam memberi penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya

merubah kebiasaan membuang, menjadi memanfaatkan sampah untuk

kepentingan yang berorientasi duniawi (mengurangi sampah ke

pembuangan akhir serta menjaga lingkungan tetap bersih, nyaman), juga

berorientasi sosial kultural; yakni aksi bersama saling bahu-membahu,

tolong-menolong untuk saudara atau tetangga yang membutuhkan.

Sekaligus sebagai upaya ‘sedekah bumi’ dalam bahasa kultur

masyarakat. Dalam definisi kami, sedekah bumi sesungguhnya adalah

upaya kongkret pengurangan sampah yang jika hanya dibuang, ditanam,

dibiarkan, maka hanya akan merusak bumi, tanah itu sendiri. Maka

19

Page 22: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

dengan menshadaqahkan sampah, itu berarti telah bersedekah pula

kepada bumi. Karena tanah menjadi tidak tercemar oleh timbunan dan

kuburan sampah. Orientasi yang ketiga adalah misi ukhrawi, bahwa dari

sampah yang dipandang tidak lagi berguna, tetapi dengan cara pandang

yang benar bisa berguna menolong sesama dan bernilai ibadah. Inilah

yang kami sebut sebagai ihsani quotient, yakni kecerdasan seseorang

atau masyarakat untuk selalu menanam kebaikan-kebaikan meskipun

kecil, dan bergerak secara outomatic.

4. Penghijauan disekitar masjid, sebagai upaya untuk perindang,

penyimpan air, dan penyedia oksigen. Maka langkah kami adalah

dengan mempertahankan pohon-pohon disekitar masjid.

5. Menjadi masjid yang ramah anak, artinya masjid menjadi rumah kedua

mereka untuk berkumpul, bermain, beribadah. Masjid bukan menjadi

tempat ‘menyeramkan’ bagi anak-anak karena sering dimarahi

takmirnya, sehingga masjid hanya dipenuhi oleh orang yang berusia

lanjut. Dalam mewujudkannya kami tidak membangun sarana fisik

seperti adanya arena bermain ayunan, jungkat-jungkit dan lain-lain.

Karena apalah arti sebuah alat permainan, kalau karakter anak tidak

terbawa pada pola kebiasaan beribadah di masjid. Maka yang kami

bangun adalah karakter, kebiasaan untuk dekat dengan masjid. Program

yang dibuat adalah dengan Mabit (bisa dimaknai menginap, tetapi juga

diartikan Malam Bina Iman dan Taqwa) di masjid. Anak-anak TPA,

Remaja, menginap dari sejak asar sampai esok pagi. Kegiatannya

meliputi tadarus, tahsin, kajian Islam, shalat berjama’ah, outbound,

memancing dan memasak ikan bersama. Selain itu mereka juga menjadi

relawan shadaqah sampah, menjadi generasi hijau berikutnya.

6. Membangun sumber energi terbarukan, yakni energi tenaga surya.

Sehingga pengeluaran kas masjid bisa berhemat, sekaligus bentuk

kepedulian lingkungan. Energi ini bermanfaat juga apabila terjadi

pemadaman listrik, maka kegiatan ibadah di masjid akan tetap bisa

berjalan dengan baik. Namun sebagai catatan, untuk point 6 ini kami

belum bisa mewujudkannya, karena keterbatasan dana yang kami miliki.

20

Page 23: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

21

Page 24: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Biografi Penulis

Ananto Isworo, S.Ag. Lahir di Banyuwangi, 17 April 1977. Pendidikan

ditempuh mulai dari TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Sumberasri, Banyuwangi;

SD-SMP Muhammadiyah Jatirejo, Banyuwangi; SMA Muhammadiyah 2

Genteng, Banyuwangi; S-1 di Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam FAI

UMY. Nama istri Suharti, S.Pd.I., anak pertama ‘Aina Shofi Ananda, anak

kedua Muflih Akbar Ananda. Istri adalah Kepala Sekolah KB ‘Aisyiyah

Surya Melati sekaligus Koordinator Seksi Humas dan Santunan Gerakan

Shadaqah Sampah (GSS). Anak-anak juga telah terlibat sebagai relawan

GSS sejak kelas 3 SD Muhammadiyah Kauman Yogyakarta.

Aktivitas:

1. Sekretaris Eksekutif Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

2. Wakil Sekretaris MPK PDM Bantul 2015-2020.

3. Ketua MPK PCM Kec. Kasihan 2015-2020

4. Wakil Sekretaris PRM Tamantirto Utara 2015-2020

5. Founder dan pengelola PAUD KB ‘Aisyiyah Surya Melati Brajan

6. Guru extra PAUD KB ‘Aisyiyah Surya Melati

7. Kreator 6 (enam) Konsep Eco-Masjid Al Muharram Brajan tahun 2013

8. Founder dan Program Manager Gerakan Shadaqah Sampah Kampung

Brajan, Tamantirto, 2013-sekarang

9. Koord. Seksi Dakwah dan Pendidikan Badan Musyawarah Warga Brajan

10. Koord. Seksi Lingkungan Hidup Badan Musyawarah Warga Brajan

11. Ketua Takmir Masjid Al Muharram Brajan 2010-sekarang

12. Ketua Takmir Mushola PPM KHA Dahlan 2010-sekarang

13. Founder dan General Manager Semoet Outbound Center Yogyakarta

14. Founder dan Pengelola Rumah Belajar Sarank Semut

15. Founder dan Pengelola Darussalam Rumah Inspirasi

16. Ketua Keluarga Alumni UMY (KAUMY) Komisariat FAI

17. Kreator, Motivator dan Trainer Ihsani Quetion

18. Anggota Komunitas Relawan Muhammadiyah

19. Dai keliling

22

Page 25: Profil GSS Kampung Brajan - unisayogya.ac.id fileMaka syirik modern yang terejahwantah dalam perbuatan seperti pengerusakan lingkungan harus kita hadapi bersama”. 2. Kesepakatan

Direktorat Pengelolaan Sampah

Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Beracun Berbahaya

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan