profil asosiasi dosen indonesia 1 · masyarakat indonesia tentang asosiasi dosen indonesia (adi)....
TRANSCRIPT
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 1
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 2
DAFTAR ISI
1. Kata Pengantar………………………………………………………………………………………………….03
2. Panca Ikrar Dosen..................................................................................................................................04
3. Sejarah dan Dasar Pemikiran
Awal Perjalanan Asosiasi Dosen Indonesia…………………………………………………….05
Tujuan………………………………………………………………………………………………………….10
Visi dan Misi…………………………………………………………………………………………………10
Motto……………………………………………………………………………………………………………10
Ruang Lingkup Program………………………………………………………………………………..10
Sumber Dana………………………………………………………………………………………………...11
4. Susunan Pengurus MPP-ADI Priode 2012-2016………………………………………………….12
5. Daftar Nama Pimpinan dan Alamat MPW ADI se-Indonesia…………………………………21
6. Anggaran Dasar Asosiasi Dosen Indonesia………………………………………………………….24
7. Anggaran Dasar Rumah Tangga Asosiasi Dosen Indonesia…………………………………..31
8. Kelengkapan dan Legalitas Asosiasi Dosen Indonesia………………………………………….45
9. Sekilas Profil Lembaga Otonom Asosiasi Dosen Indoensia
1) Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia……………………………………………………..49
2) Lembaga Pusdiklat Asosiasi Dosen Indoenesia…………………………………………...68
3) Lembaga Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia……………………………………………..71
4) Lembaga Penanggulangan, Penyuluhan dan Pengobatan Narkoba
Asosiasi Dosen Indonesia
(P3NPT)……………………………………………………………………………………………………76
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 3
KATA PENGANTAR
eiring dengan dinamika perkembangan bangsa yang menuntut setiap
warganya untuk berpartisipasi secara aktif dalam pembangunan nasional, maka Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) didirikan sebagai wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian para dosen Indonesia untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui jalur pendidikan. Hal ini juga merupakan konstribusi nyata dari para dosen Indonesia dalam rangka menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang kompetitif dan mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lainnya. Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) merupakan wadah yang terbuka bagi para dosen di seluruh Indonesia untuk berkiprah dan mengabdikan profesinya kepada bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, keberadaannya menjadi penting mengingat jumlah dosen jumlah di Indonesia yang tercatat di Dikti sampai dengan tahun 2013 adalah 273.000 orang dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Oleh karena itu marilah kita bersama-sama membangun peradaban Indonesia untuk menjadi lebih baik melalui Asosiasi Dosen Indonesia (ADI). Kami berharap profil ini mampu memberikan pemahaman secara komprehensif kepada masyarakat Indonesia tentang Asosiasi Dosen Indonesia (ADI).
Jakarta, 01 Januari 2014
Prof. Dr. Armei Arief, MA Ketua Umum MPP ADI
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 4
PANCA IKRAR DOSEN
Saya, anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) dengan ini berikhrar bahwa saya akan senantiasa; 1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; senantiasa setia dan taat
kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 2. Meningkatkan mutu diri dengan belajar seumur hidup tentang ilmu pengetahuan
dan teknologi (IPTEK), seni dan budaya untuk diajarkan kepada mahasiswa saya dengan menggunakan teknologi pendidikan serta menjunjung nama baik, kehormatan dan kemuliaan profesi saya sebagai dosen dimanapun saya berada.
3. Saling berkomunikasi melalui berbagai media, saling memberikan informasi mengenai IPTEK, seni dan budaya antar teman sejawat, para ilmuan dan lembaga-lembaga sumber pengetahuan lainya serta masyarakat pada umumnya
4. Melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengembangan ilmu serta pengabdian kepada masyarakat, nusa dan bangsa Indonesia menurut apa adanya, benar dan dapat dipercaya dengan mengindahkan hak-hak asasi manusia tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan dengan penuh dedikasi, jujur dan tulus
5. Sadar bahwa dosen adalah seorang ilmuan yang peduli dan memiliki rasa tanggung jawab sosial dan tidak akan menyalahgunakan kedudukan saya sebagai dosen untuk keuantungan diri sendiri dengan merugikan dunia pendidikan khususnya masyarakat serta Negara pada umumnya
Saya berikhrar ini sepenuh hati dengan tekat akan melaksanakannya dengan bersungguh-sungguh dan sejujur-jujurnya.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 5
SEJARAH DAN DASAR PEMIKIRAN
Tahun 2014 adalah perjalanan 16 tahun Asosiasi Dosen Indonesia (ADI). Dalam
perspektif kelembagaan sesungguhnya belumlah cukup untuk membuktikan
sebuah eksistensi. Namun ADI sejak awal didirikan pada tahun 1998 selalu
berupaya meningkatkan peranannya untuk kemajuan pendidikan tinggi di
Indonesia. ADI adalah sebuah wadah, tempat berkumpul kaum intelektual, ADI
akan ikut berkembang semakin besar seiring dengan eksistensi setiap individu
yang bernaung di dalamnya. Perkembangan yang konsisten ke arah yang lebih
baik adalah buah dari komitmen yang dipegang bersama oleh seluruh komponen
ADI. Sehingga dalam perjalanan ini ada banyak sekali upaya yang telah
diwujudkan demi menjadi wadah yang terus berkembang dan berkarya dengan
lebih baik.
Awal Perjalanan ADI
Organisasi ini dideklarasikan sejak tanggal 2 Mei 1998. Beberapa tokoh intelektual
negeri terjun secara langsung menproklamirkan organisasi ini, diantaranya yaitu
pendiri Prof. dr. H. Arjatmo Tjokronegoro, Ph.D., DSAnd, Drs. Zulkarnain H. Noer, MM, Ir.
Martin, M.Si, Dr. Ir. Muhammad Koesmawan, MS., MBA., DBA, Dra. R. Indrajani, MSc, Dr.
Ir. Ingrid Suryanti Surono, MSc, Prof. Dr. Ir. Zoeraini Djamal Irwan, MS, Prof. dr. H.
Muzief Munir, DSAK, Drg. Lies Zubardiah, SP.
ADI didirikan sebagai organisasi profesi yang beranggotakan para dosen dari Perguruan
Tinggi baik negeri maupun swasta di seluruh Indonesia. Berdirinya ADI merupakan
wujud tanggung jawab sosial dan kepedulian terhadap bangsa melalui jalur pendidikan
formal, dalam hal ini pendidikan tinggi. Sebagai tenaga pengajar dan pendidik, dosen
memilki peran strategis dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan mahasiswanya
agar memiliki kompetensi keilmuaan dan memahami nilai-nilai yang terkandung dalam
nation and character building.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 6
Pada tanggal 20-22 April 1999 dilaksanakanlah Kongres pertama ADI, dan terpilih
Prof.Dr. Arjatmo Tjokronegoro, Ph.D. DSAnd sebagai Ketua Umum Dan Prof. Dr. Ir.
Zoeraini Djamal Irwan, MS sebagai Sekretaris Umum untuk periode kepengurusan
tahun 1999-2004. Saat itu ADI bersekretariat di Kantor Kopertis Wilayah III di Jalan
SMAN XIV Cililitan Jakarta Timur.
Kemudian, setelah sempat tertunda selama dua tahun, kongres kedua ADI akhirnya
terlaksana pada 19-21 April 2006 di Gedung BPS Jakarta. Terpilihlah Prof. Dr. Armai
Arief, MA sebagai Ketua Umum dan Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd sebagai Sekretaris Umum
untuk Periode 2006 hingga saat ini.
Periode Kedua
Dimasa kepemimpinan Prof. Dr. Armai Arief dan Prof. Dr. Suyatno, Asosiasi Dosen
Indonesia merupakan organisasi profesi, bersifat kepakaran dan kecendekiaan,
bercirikan keilmuan, seni dan budaya, bercorak terbuka, mandiri, dan kesejawatan.
Organisasi ini didirikan sebagai wadah bagi para dosen Indonesia, sehingga
keberadaanya menjadi sangat penting karena mencermati keberadaan dan peran dosen
yang sangat besar. Para dosen saat ini selalu dituntut untuk menjalankan tugasnya
dengan baik senantiasa inovatif dalam mentransformasikan berbagai kemampuan yang
ia miliki kepada mahasiswa.
Oleh karena itu, salah satu tujuan besar ADI adalah mengembangkan profesi dan dalam
melaksanakan tugas dan peran strategisnya di perguruan tinggi. Untuk mencapai tujuan
tersebut, ADI harus mampu menjadi katalisator dalam peningkatan mutu dosen dan
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 7
berperan aktif dalam kegiatan pengembangan mutu pendidikan dan sumber daya
manusia, serta menggalang kemitraan dengan berbagai pihak.
Hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam rangka mencermati kecenderungan global
yang kian kompetitif. Maka ADI dengan sumber daya yang dimilikinya akan terus
mendorong dan meningkatkan profesionalitas para dosen Indonesia sehingga mampu
mentransformasikan ilmu dan kemampuan yang ia miliki kepada para mahasiswanya
dan mampu berkompetisi dengan dosen-dosen dari luar negeri.
Dalam perjalanan ADI hingga saat ini, hampir ratusan kegiatan telah terlaksana. sebagai
bukti keaktifan ADI sebagai organisasi yang memiliki peran starategis dalam
perkembangan pendidikan di Indonesia, khususnya bagi para dosen. Setelah kongres II
terlaksana di tahun 2006, ADI mengadakan audiensi dengan Wakil Presiden untuk
melaporkan hasil kongres sekaligus memperkenalkan kepengurusan ADI yang baru.
ADI juga terlibat dalam diskusi panel Membahas Pentingnya Pembentukan Kementrian
Pendidikan Tinggi Nasional di Sekretariat Wakil Presiden pada Juni 2007.
Kegiatan yang diperuntukkan bagi pengembangan mutu dosen diantaranya, Lokakarya
Nasional “Kebangkitan Pendidikan Nasional Melalui Pengembangan Etika Budaya dan
Karakter Serta Refleksi Peranan Asosiasi Dosen Indonesai” dan Lokakarya Nasional
“Membangun Dosen Unggulan Masa Depan” pada tahun 2008. ADI juga turut
memberikan pandangan soal kepemimpinan negara dalam Dialog Capres bersama ADI
dengan Tema: “Menyoal Kepemimpinan Nasional Masa Depan Dalam Perspektif
Pendidikan” pada tahun 2009.
Ketika sertifikasi dosen marak dilakukan demi peningkatan mutu, ADI mengadakan
Workshop “Kiat Sukses Mengikuti Serifikasi Dosen” pada November 2009 dan
Workshop “Orientasi sertifikasi dosen: sosialisasi dan upaya menuju tercapainya
pengakuan profesionalisme dosen” pada tanggal 25 Januari 2010. Kegiatan lainnya
yaitu Sarasehan Nasional “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”
yang dilaksanakan di Kementerian Pendidikan Nasional pada tanggal tahun 2010,
Workshop “Peningkatan Kapasitas Kewirausahaan Bagi Dosen di Perguruan Tinggi
(PTN dan PTS Se-Indonesia)” Desember 2010, Seminar Nasional “Pendidikan dan
Pengembangan Enteprenuership di Perguruan Tinggi Berbasis Syariah” pada Desember
2011. Kegiatan-kegiatan tersebut sebagai upaya menumbuhkan semangat
entrepreneurship di lingkungan perguruan tinggi.
Selain mengadakan beragam kegiatan, ADI juga aktif menjadi narasumber diberbagai
kegiatan pendidikan diantaranya dalam Seminar “Peranan dan Fungsi Kompetensi
Dosen untuk Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Provinsi Kepulauan Riau”
dan Pelantikan Pengurus MPW-ADI Kepulauan Riau pada tahun 2007, Workshop Uji
Publik RPP tentang Dosen di UHAMKA tahun 2007.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 8
Tahun 2009 dapat dikatakan tahun yang cukup sibuk, ADI ikut berpartisipasi dalam
banyak kegiatan seputar kebijakan pendidikan nasional, diantaranya dalam
pembahasan draf standar pendidikan nasional, pembahasan draf BHP, workshop
“Pengembangan profesional guru”, seminar “Menyoal guru di Indonesia”, workshop
“Aktualisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa sebagai salah satu perwujudan peningkatan
integrasi bangsa” yang dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa DKI Jakarta,
workshop “Masalah dan usaha pembangunan karakter bangsa”, di laksanakan oleh
Ikatan Alumni UI, workshop “Bintek dan Sosialisai tentang Pemerintahan Desa serta
Pembangunan Kesejahteraan Sosial sesuai dengan UU Nomor II tahun 2009 Tentang
Kesejahteraan Sosial” pada januari 2010 dan sederet kegiatan lainya.
Selain dibidang pendidikan, ADI juga kerap terlibat dalam peranannya sebagai
Organisasi Masyarakat (Ormas) seperti melakukan kegiatan Lokakarya Kepemimpinan
Nasional “Membangun Kemandirian Ormas dalam Memperkuat Kepemimpinan
Nasional” pada September 2007, Dialog Interaktif Aktualisasi Ketahanan Nasional dan
Bela Negara bagi Organisasi Masyarakat Tingkat Nasional pada tahun Seminar &
Lokakarya Antisipasi Munculnya Konflik Sosial Bernuansa Agama dan Suku/Etnis di
Indonesia tahun 2008, Pelatihan dan Keterampilan Pemuda (LKKP) dengan tema
“Membangun Kepemimpinan Pemuda dalam Enterpreneurship yang Kreatif, Produktif,
Inovatif Menuju Masyarakat yang Sejahtera, pada Desember 2009, Seminar Nasional
“Pengembangan Pendidikan Etika Budaya Politik yang Santun dan Bermartabat Menuju
Indonesia Berdemokrasi” pada tanggal 29 Desember 2011, Seminar Nasional“
Penanggulangan Narkoba Melalui Pendidikan, Agama dan Budaya”pada 18 Juni 2012
dan sederet kegiatan lainnya.
Sebagai lembaga intelektual yang berhulu pada perguruan tinggi, ADI juga melakukan
beberapa penelitian diantaranya Penelitian mengenai demokrasi dengan tajuk
“Demokrasi dalam Pendidikan; Upaya Memberikan Pemahaman Pluralisme Terhadap
Peserta Didik” pada tahun 2009, penelitiaan mengenai Sekolah Luar Biasa dengan judul
“Penguatan partisipasi masyarakat Terhadap Sekolah Luar Biasa” pada tahun 2008
hingga saat ini.
Begitu banyak kegiatan yang telah dilaksanakan, hal tersebut tak lepas dari besarnya
dukungan dan kerjasama dari masing-masing pengurus MPP, MPW dan Manajemen
ADI. Namun bukan berarti tugas ADI semakin ringan, tantangan ke depan akan semakin
besar. Oleh karena itu eksistensi ADI diharapkan dapat terus melejit, tidak hanya di
kalangan akdemisi tapi juga mampu menjalin kerja sama dengan berbagai pihak baik
dengan pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat dan lain sebagainya. Semua ini
dalam rangka memperluas kesempatan bagi para dosen untuk meningkatkan kualitas
daya saing secara nasional maupun intenasional.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 9
Priode Ketiga
Pelaksanaan Kongres III ADI yang bertemakan “Profesionalisme Dosen Demi
Keunggulan Bangsa” ini sempat tertunda pelaksanaannya yang semula dijadwalkan di
Maluku Utara (Ternate) pada bulan April 2012 yang lalu, namun baru terealisir pada
tanggal 6 September 2012 bertempat di Aula Serbaguna Gedung B Universitas
Internasional Batam.
Pada kegiatan kongres tersebut berjalan cukup alot dimana terdapat tiga kandidat
ketua umum diantaranya Prof. Dr. Armai Arief, MA, Prof. Dr. Sumono, M,Si dan Prof. Dr.
Suyatno, M.Pd. Namun pada akhirnya setelah disepakati bersama oleh anggota ADI,
maka terpilihlah Prof. Dr. Armai Arief, MA sebagai ketua umum priode 2012-2016.
Pada priode kali ini, terjadi beberapa perubahan di AD/ART diantaranya masa priode
yang semula 5 tahun, menjadi 4 tahun, perluasan kepengurusan ADI hingga cabang di
masing-masing Perguruan Tinggi, pergantian susunan pengurus dll.
Dengan terpilihnya kepengurusan baru priode 2012-2016, pembenahan manajemen
dan program kerja begitu menjadi sorotan, sehingga diharapkan kedepanya ADI
menjadi organisasi yang mampu memberikan kontribusi dan perubahan bagi
pendidikan di Indonesia khususnya dan dikehidupan berbangsa pada umumnya.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 10
Oleh karena itu mari kita secara bersama-sama membangun dan mengembangkan ADI
sehingga mampu menjadi wadah yang benar-benar bermanfaat bagi para dosen
Indonesia dan bagi masyarakat bangsa Indonesia.
TUJUAN Mewujudkan cita-cita proklamasi, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan
kesejahteraan dan ikut menjaga perdamaian dunia melalui penguasaan, pengembangan dan menyebar luaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Membina dan menumbuhkembangkan kemampuan profesional dan karir dosen. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi anggota dalam melaksanakan tugas mulianya untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas kehidupan bangsa
Memberikan perlindungan hukum dan HAM bagi dosen VISI Menjadikan Asosiasi Dosen Indonesia sebagai organisasi yang modern dan systematic untuk meningkatkan kompetensi dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan meningkatkan daya saing bangsa. serta berupaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan para dosen di Indonesia MISI 1. Menyelenggarakan kajian dan penelitian tentang persoalan-persoalan yang terkait
dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), seni dan budaya, yang bermoral, berakhlak tinggi serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa.
2. Menyelenggarakan pengembangan dan pelatihan SDM. 3. Menyelenggarakan penerbitan buku, majalah, dan jurnal ilmiah. 4. Menyelenggarakan dan mengembangkan pelatihan profesional dosen dalam
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 5. Menyelenggarakan perlindungan hukum dan HAM bagi Dosen MOTTO Membangun Kompetensi dan Mensejahterakan Dosen Indonesia RUANG LINGKUP PROGRAM Untuk mencapai tujuan ADI melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: Menggali dan mengembangkan kemampuan profesional dosen dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam usaha mencerdaskan, meningkatkan iman dan taqwa dan kualitas bangsa.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 11
Berperan aktif dalam kegiatan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dalam usaha meningkatkan disiplin serta kualitas sumberdaya manusia
Menyelenggarakan, mengembangkan dan menggalang kerjasama dan jaringan informasi, komunikasi, konsultasi dalam bidang IPTEK, seni dan budaya dengan berbagai kalangan, baik perorangan, maupun antar lembaga dengan selalu meningkatkan iman dan taqwa, untuk terbentuknya suatu sinergi dalam mengantisipasi era globalisasi
Meningkatkan sikap dan mutu profesionalisme serta kepakaran para anggota di bidang disiplin ilmu yang ditekuninya, melalui studi lanjut, berbagai kegiatan ilmiah, pengembangan karir serta kesejahteraannya sebagai pengemban misi pendidikan tinggi
Menyelenggarakan berbagai kegiatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap Tri Dharma perguruan tinggi, dan pengkajian yang inovatif, strategis dan antisipatif serta berupaya merumuskan dan memecahkan berbagai masalah strategis pembangunan bangsa dan negara dalam skala daerah, nasional, regional dan global.
SUMBER DANA
Dalam hal pendanaan, Majelis Pengurus Pusat (MPP) Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) adalah selain bersumber dari uang pangkal dan iuran anggota, juga mengusahakan sendiri bagi kelangsungan kegiatannya dengan berbagai upaya yang sah dan tidak mengikat. MPP ADI juga membuka diri untuk bekerjasama dengan funding agencies baik nasional maupun internasional, lembaga-lembaga yang mempunyai visi dan misi yang sama, dan sumbangan-sumbangan lain baik bersifat individual maupun kolektif yang halal dan tidak mengikat.
Adapun nomor rekening atas nama Asosiasi Dosen Indonesia pada Bank BNI Pasar Mayestik dengan nomor 122105563
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 12
SUSUNAN PENGURUS MPP ADI PRIODE 2012-2016
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 13
KEPUTUSAN MAJELIS PENGURUS PUSAT ASOSIASI DOSEN INDONESIA (MPP-ADI)
Nomor : 07/MPP-ADI/KEP/I/2013
TENTANG PENETAPAN SUSUNAN MAJELIS PENGURUS PUSAT
ASOSIASI DOSEN INDONESIA (MPP-ADI) PERIODE 2012-2016
Menimbang : 1. Bahwa kepengurusan Majelis Pimpinan Pusat Asosiasi Dosen Indonesia
(MPP-ADI) Periode 2006-2012 telah berakhir 2. Bahwa kongres III MPP-ADI pada Tanggal 8 September 2012 telah
membentuk Tim Formatur yang diberi wewenang untuk Menyusun kepengurusan MPP-ADI untuk periode 2012-2016.
Mengingat : 1. UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen 3. PP 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan 4. Pedoman Anggaran Dasar Asosiasi Dosen Indonesia (AD-ADI) Bab 1
Pasal 12 5. Pedoman Anggaran Rumah Tangga Asosiasi Dosen Indonesia (ART-
ADI) Bab IV Pasal 13 dan Bab VI Pasal 16.
Memperhatikan : 1. Rapat Tim Formatur Kongres III MPP-ADI pada Tanggal 7 Januari
2013. 2. Rapat Pengurus Harian MPP-ADI pada Tanggal 24 Januari 2013
MEMUTUSKAN
Menetapkan : 1. Susunan Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesi (MPP-ADI)
periode 2012-2016 sebagaimana terlampir; 2. Ketetapan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 24 Januari 2013
Majelis Pengurus Pusat
Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) Prof. Dr. H. Armai Arief, MA Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd Ketua Umum Sekretaris Umum
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 14
DAFTAR PENGURUS MAJELIS PENGURUS PUSAT (MPP)
ASOSIASI DOSEN INDONESIA (ADI) 2012-2016
1. Dewan Penasehat Ketua : Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
Wakil Ketua : Menteri Agama RI
Wakil Ketua Menteri Dalam Negeri RI
Sekretaris : Dirjen Dikti Kemendikbud RI
Wakil Sekretaris : Dirjen Pendis Kemenag RI
Anggota :
1 2
Prof. Dr. Jimly As-Shidiqi, SH., MH Dr. Syarifuddin Hasan, MM, MBA
3 Prof. Dr. Irwan Prayitno 4 Prof. Dr. Ir. H. Musliar Kasim, MM.,MBA 5 Prof. Dr. Nazarudin Umar, MA 6 Prof. Ir. Wiendu Nuryanti, M.Arch., Ph.D. 7 Prof. Ainun Na'im, Ph.D. 8 Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. 9 Prof. Dr. H.M. Din Syamsudin
10 Prof. Dr. Djohermansyah Djohan, MA 11 Prof. H. Fasli Jalal, Ph.D 12 Bahrul Hayat, Ph.D 13 Dr. Ir. Suhatmansyah IS, M.Si 14 Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. 15 Prof. Dr. Arjatmo Tjokronegoro, Ph.D.,DSAnd 16 Prof. Dr. Laode Masihu Kamaludin
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 15
17 Prof. Dr. Agustitin Setyo Budi, MM,.M.Pd 18 Prof. Dr. Imam Suprayogo 19 Prof. Dr. Suyanto,Ph.D 20 Prof. Dr. Abuddin Nata, MA 21 Prof. Dr. Fawzia Aswin Hadis, SP. P.Si, A.P.Si 22 Prof. Dr. Arief Rachman, M.Pd 23 Prof. Dr. Ibgyudha Triguna, MS 24 Prof. Dr. Ahmad Baidhawi, M.Si 25 Prof. Dr. Zoeraini Djamal, MS 26 27
Prof. Dr. Nanat Natsir, M.Si Prof. Dr.der Soz Gumilar Rusliwa Somantri
28 Prof. Dr. Husni Rahim 29 Prof. Dr. MK. Tajuddin 30 Prof. Dr. Anwar Arifin 31 32 33 34 35 36
Prof. Dr. Dede Rosyada, MA Dr. Jason Lase, STh, M. Si Prof. Dr. Fuad Abdul Hamied, Ph.D Prof. Dr. Afiv Saefullah, drg.,M.Pd Prof. Dr. M. Amin Summa, MA, MM Prof. Dr. Bachtiar Effendi, MA
2. Dewan Pembina
1 Rektor Universitas Indonseia 2 Rektor ITB 3 Rektor Universitas Gajah Mada 4 Rektor IPB 5 Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 6 Rektor Universitas Negeri Jakarta 7 Rektor Universitas Trisakti 8 Rektor Universitas Borobudur 9 Rektor Universitas Airlangga
10 Rektor Universitas Brawijaya 11 Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta 12 Rektor Universitas Al-Azhar Jakarta 13 Rektor Universitas Atmajaya 14 Rektor Universitas Kristen Indonesia 15 Rektor Universitas Budi Luhur 16 Rektor Universitas Sumatera Utara 17 Rektor Universitas Udayana 18 Rektor Institut Hindu Indonesia 19 Rektor Universitas Hasanudin Makasar 20 Rektor Universitas Mercu Buana 21 Rektor Universitas Pancasila 22 Rektor Universitas Muhammadiyah Malang 23 Rektor UHAMKA 24 Rektor Universitas Andalas 25 Rektor Universitas Paramadina 26 Rektor Universitas Pelita Harapan
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 16
27 Rektor Universitas Bina Nusantara 28 Rektor Universitas Terbuka 29 Rektor Universitas Nasional 30 Rektor Universitas Moestopo Beragama 31 Rektor Universitas Assyafiayah 32 Rektor Universitas Prasetya Mulya 33 Ketua STIE Perbanas 34 Rektor Universitas Tarumanegara 35 Rektor Universitas Indrapasta PGRI 36 Rektor Universitas Gunadarma 37 38 39 40 41
Rektor Universitas Krisnadwipayana Rektor Universitas Esa Unggul Rektor Muhammadiyah Ponorogo Rektor UIN Bandung Rektor STIE Tazkia
3. Dewan Pakar Ketua : Prof. Dr. H. Mansyur Ramli,SE.,M.Si Wakil Ketua : Prof. Dr. Koesmawan, MBA, DBA Sekretaris : Prof. Dr. Amani Lubis, MA Anggota :
1 Prof. Dr. Firmanzah, Ph.D 2 Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto 3 Prof. Dr. Zainal Rafli, M.Pd 4 Dr. Koesnan A. Halim, SH., MM 5 Prof. Dr. H.Yusran Rozak, MA 6 Dr. Ir. Taufik Hanafi, MA 7 Prof. Dr. Amsal Bakhtiar, MA 8 Prof. Dr. Abdul Hamid, MS 9 Prof. Dr. Masykuri Abdillah, MA
10 Prof. Dr. Ilza Mayuni, M.Pd 11 Prof. Dr. Agus Sartono 12 Dr. Taufiq Yudi Mulyanto, M.Pd 13 Dr. Jamhari, MA 14 Prof. Dr. Agus Suradika 15 Dr. Bambang Indriyanto, P.Hd 16 Dr. Sudarnoto Abd. Hakim, MA 17 Dr. Chairul Huda, MH 18 Dr. R. Urip Purwuno, M.Sc., Ph.D 19 Prof. Dr. Abdul Mujib 20 Dr. Ir. Patdono Suwignyo, M.Eng, Sc.,Ph.D 21 Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. 22 Dr. Ir. Illah Sailah, M.S. 23 Prof. Drs. Agus Subekti, M.Sc., Ph.D. 24 Dr. Gutama 25 26
Dr. Elih Sudiapermana Dr. Sumharmoko
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 17
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
Drs. Mustaghfirin Amin, MBA Ir. Anang Tjahjono, MT Dr. Jan Binsar Marpaung Surya Dharma, M,Pd, Ph.D Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si Prof. Dr. Emil Bachtiar, Ph.D Prof. Dr. Phil Kamaruddin Amin, MA Prof. Dr. Dedi Djubaedi, M.Ag Prof. Dr. Amrin Saragih, MA Dr. Amin Nurdin, MA Prof. Dr. Abdurrahman Mass’ud, Ph.D Dr. Ahmad Mukri Aji, MA Dr. Ahmad Husein Lubis, M.Sc Didik Suhardi,Ph.D Nurlena Rifai Ph.D.,MA Dr. Manager Nasution, MA Dr.H.Khairul Alwan Ar –Rivai Nasution, MM Dr.Mirzan T. Razak, APU
4. Majelis Pengurus Pusat
1 Prof. Dr. H. Armai Arief, MA
Ketua Umum
2 Prof. Dr Sylviana Murni Wakil Ketua Umum
3 Prof. Dr. MTS Arief, MBA Wakil Ketua Umum 4 Dr. Amirsyah Tambunan, MA Ketua Bidang Organisasi dan Kelembagaan 5 Dr. Ir. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis. Ketua Bidang Kesejahteraan dan Usaha 6 Dr. Firdaus Ali, M.Sc Ketua Bidang Litbang dan P2M 7 Dr. Saleh P. Daulay, M.Ag, M.Hum, MA Ketua Bidang Hubungan Masyarakat dan
Internasional 8 Prof. Dr. Dahmir Dahlan, M.Sc Ketua Bidang IPTEK dan Publikasi 9 Qodrat Nugraha, P.Hd Ketua Bidang Pendidikan dan SDM
10 Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd Sekretaris Umum 11 Dr. Iswandi Mourbas, SKM, MPPM Wakil Sekretaris 12 Dr. Tri Wintolo Apoko, M.Pd Wakil Sekretaris 13 Dahnil Anzar, MA Wakil Sekretaris 14 Busahdiar, MA Wakil Sekretaris 15 Rosdiana, MA Wakil Sekretaris 16 Arus Akbar Silondae, M,Si Wakil Sekretaris 17 Prof. Dr. dr. H. Sardjana, SPOG., SH Bendahara Umum 18 Rini Fatma Kartika, MH Wakil Bendahara 19 Dr. Hj. Yayuk Budi Iriyani, MM Wakil Bendahara 20 Jesse A. Monintja, MBA Wakil Bendahara 21 Dr. Pudjo Sumedi, MA Wakil Bendahara 22 Juliana Wahid, M.Pd Wakil Bendahara 23 Dr. Eko Sugiyanto, M.Si Wakil Bendahara 24 Prof. Dr. Abdullah Sulaiman, SH., MH Ketua Departemen Pengembangan Organisasi 25 Dr. Yayah Yoratul Salamah, MH Wakil Ketua 26 Drs. H. Atma Sanjaya, M.Si Anggota 27 Dr. Yohanes Temuluru Anggota
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 18
28 29 30
Dr. Fahrurrozi, M.Pd Otom Mustomi, SH.,MA Azrul Tanjung, SE,.MM
Anggota Anggota Anggota
31 Dr. Wendi Usino Soelaiman Ketua Departemen Pengembangan Anggota 32 Arief Wibowo, M.Kom Wakil Ketua 33 Dr. Sumiyanto, MT Anggota 34 Dr. Jainal Aripin, MA Anggota 35 36
Dr. Nasib Sembiring, MBA.,MA.,M.Th Djihadul Mubarok, SE, MM
Anggota Anggota
37 38
Ir.Junaidi, M.Si Dr. H. I. Komang Suka'arsana, MH.
Anggota Ketua Departemen Advokasi
39 Dr. Syaiful Bakhri, SH., MH Wakil Ketua 40 Dr. Effendy Saragih, MH Anggota 41 Subani, MH Anggota 42 Abdul Ficar Hadjar, MH Anggota 43 Prof. Dr. Faisal Chaniago, MH Anggota 44 45
Vonny Rahayu Pawaka, SH.,MH Paulus Subandi,SH.,MH
Anggota Anggota
46 Dr. Tengku Ramli Zakaria, MA Ketua Departemen Pendidikan 47 Abd. Rozak, M.Si Wakil Ketua 48 Drs. Sufari, MA Anggota 49 Yudha Prapantja, M.Pd Anggota 50 Herwina Bahar, MA Anggota 51 Fadilah Muchtar, M.Si Anggota 52 Dr. Farida Hamid, M.Pd Anggota 53 Dr. Joedomo Setiawan, M.Sc Ketua Departemen Kesejahteraan 54 Drs. Enong Muis, MM Wakil Ketua 55 Dr. Chandrawati, M.Pd Anggota 56 Ir. Mutmainah, MM Anggota 57 58
Suyanto Sidik, M.H Muhammad Gufroni,SH.,MH
Anggota Anggota
59 Dr. H. Slamet Surtisno, MM, M.Si Ketua Departemen Usaha dan Koperasi 60 Dr. Ahmad Tcahya, M.Si Wakil ketua 61 Andri Priharta, MM Anggota 62 Dr. Benri Sjach, MA, M.Sc.,M.Si Anggota
63 Dina Febriyani, SE., MM Anggota 64 Drs. Abdul Ghofar, MA Anggota 65 66
Aliyadi, MT Rahmat Mulyana, MM
Anggota Anggota
67 Prof. Dr. Murodi, MA Kepala Departemen Penelitian 68 Dr. Susilahati, M,Si Wakil Ketua 69 Drs. H. Khaeroni, M.Si Anggota 70 Dr. Hardjito, M.Si Anggota 71 Dr. Agus Salim,M.Si Anggota 72 73 74
Drs. Alfred Pakpahan, M. Si. Dr. Didin Syafruddin, MA Dr. Jajat Burhanudin, MA
Anggota Anggota Anggota
75 Ir. Sularno, M.Si Ketua Departemen Pengabdian Masyarakat
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 19
76 Dr. Maman Kh., M.Si Wakil ketua 77 78
Drs. Study Rizal. LK.,MA Drs. Hilal Ramadhan, M.A
Anggota Anggota
79 Dr.Yayan.Sopyan,SH., M.Ag Anggota 80 Drs. Tabah Rosyadi, MA Anggota 81 Dr. Khol Yao Thung, M.Sc.Ed Anggota 82 Zuhdi, P.Hd Kepala Departemen Sumber Belajar dan Data 83 Hadiyan, MA Wakil Ketua 84 Dra. Husmiaty Hasyim, M.Ag Anggota 85 Karnadi, MA Anggota 86 87 88
Subandriyah, M.Pd Hj. Henny Hendarti, S.Kom., MM Husni Tedja, Ph.D
Anggota Anggota Anggota
89 Dr. Mastuki, M.A Ketua Departemen Kerjasama dan Humas 90 Dr. Endang Sulastri, M.A Wakil Ketua 91 Dr. Umaimah Wahid Anggota 92 Dr. Ikhsan, S.Pd.,MM Anggota 93 Dr. Tengku Syahrul Reza, MM Anggota 94 95
Drs. Nurul Jamali, M.Si Yudil Chatim, M.Pd
Anggota Anggota
96 Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA Ketua Departemen Hub Luar Negeri 97 Prof. Dr. Mashadi Said, M.Pd Wakil ketua 98 99
Yusuf Durrochman, M.Sc Dr. Firman Bahtiar
Anggota Anggota
100 Dina Afriyanti, MA, P.hD Anggota 101 102
Yeny Ratna Yuaningsih, Ph.D Dr. Ir. Mohammad Ale Berawi, M.Sc
Anggota Anggota
103 M. Deden Ridwan, MA Ketua Departemen Publikasi 104 Idris Thaha, M.Si Wakil Ketua 105 Dr. Rulli Nasrullah, M.Si Anggota 106 M. Abrar Prinduri, MA Anggota 107 108 109
Fauzan, MA Irwandi, M.Si Dr. Jejen Musfah.MA.
Anggota Anggota Anggota
110 Dr. Masri Elmahsyar, MA Ketua Departemen Kepribadian 111 Dr. Muhammad Zein, MA Wakil Ketua 112 M. Syukur, MA Anggota 113 Dr. Rabiatul Adawiyah, M.Pd Anggota 114 115 116
Dr. Solichun, M.Ag Dr. Nawirah Vera, M.Si Hazuarli, AM.,MA
Anggota Anggota Anggota
117 Dr. Titik Hariyati, M.Pd Ketua Departemen Pengembangan Profesi 118 Dr. Achmad Syahid, MA Wakil Ketua 119 Dr. Arif Kusuma Anggota 120 Tata Sutabri, S.Kom, MMSI Anggota 121 122
Sholehuddin, M.Pd Dr. Muhammad Iqbal Irham
Anggota Anggota
123 Prof. Dr. Moh Ishom Yusri, MA Ketua Departemen Kenaikan Pangkat 124 Yusran Kilun, MA Wakil ketua
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 20
125 Dra.Netty Herawati, M.Si. Anggota 126 Ir. Margono Sugeng, M.Si Anggota 127 Koramen Sirait, MA Anggota 128 Soni Rudi Hartanto Anggota
129 Prof. Dr. Ir. Sumono Koordinator Wilayah I (Sumatera) 130 Prof. Dr. Musril Zahari, M.Pd Koordinator Wilayah II (DKI, Banten, Jabar) 131 Prof. Drs. H. Totok Sarsito, MA., Ph.D Koordinator Wilayah III (Jateng, Jatim, Yogya) 132 Prof. Dr. I Nyoman Sucipta Koordinator Wilayah IV (Bali, NTT, NTB) 133 Prof. Dr. Ahmad Khairuddin, MA Koordinator Wilayah V (Kalimantan) 134 Prof. Dr. H. Bahaking Rama, MS Koordinator Wilayah VI (Sulawesi) 135
Prof. Dr. Khalik Latuconsina.M.Si Koordinator Wilayah VII (Papua & Maluku)
Ditetapkan di : Jakarta Pada Tanggal : 24 Januari 2013
Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI)
Prof. Dr. H. Armai Arief, MA Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd Ketua Umum Sekretaris Umum
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 21
DAFTAR NAMA PIMPINAN DAN ALAMAT
MAJELIS PENGURUS WILAYAH (MPW) ASOSIASI DOSEN INDONESIA
NO PROVINSI NAMA KETUA ALAMAT
1
DKI Jakarta
Prof. Dr. MTS. Arief, MM., MBA., CPM
STIE Kusuma Negara Jl. Raya Bogor KM. 24 Cijantung Jakarta Timur Telp. 021 – 8411329, 87790773, Fax . 021 – 8411329
2 Jawa Barat Prof. Dr. Endin Nasrudin, M.Si Universitas Islam Negeri Bandung Jl. A. H. Nasution No.105 Telp. 022-7802844
3 Jawa tengah
Prof. Dr. H. Abdul Hadi, MA
STAIN KUDUS Jl. Conge Ngembal Rejo PO BOX 51 Kudus Telp. 0291-432677 / 438818
4 Yogyakarta
Prof. Dr. Achmad Dardiri, M.Hum
Universitas Negeri Yogyakarta Jl. Colombo I Yogyakarta 55281 Telp. 0274 – 552069/540 714 Fax. 0274-520 326
5 Jawa Timur Prof. Dr. Ir. Darsono Wisadirana, MS
Universitas Brawijaya Malang Dekan FISIP Universitas Brawijaya Malang Jl. Veteran Malang Indonesia 65145 Telp. 0341 – 570131 Fax . 0341 – 575755
6 NAD Prof. Drs. Yusny Saby, MA., Ph.D
IAIN Ar-Raniry Jl.Nurudin Ar-Raniry Kopilima Darussalam. Banda Aceh 23111Telp. 021-755 2922
7 Sumatera Utara
Prof. Dr. Ir. Sumono, MS Kampus Universitas Sumatera Utara Guru Besar USU Fak. Pertanian Jl. Prof. A. Sofian No. 3
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 22
Kampus USU Medan Tel. 061-8212453, 061-8211822
8 Sumatera Barat
Prof. Dr. Novesar Jamarun Universitas Andalas Jl. Prof DR Hamka Padang 25131 Sumatera Barat Telp. 0761 – 63267 Fax . 0761 – 63279
9 Riau Prof. Dr. H. Isjoni, M.Si FKIP Unri Kampus Binawidya Km 12,5 Simpang Baru Panam Pekanbaru Riau Fax . 0761 – 65804/63 279 Telp. 0761 – 42682
10 Jambi Johni Najwan SH., MH., Ph.D
Kampus Universitas Negeri Jambi Jl. Prof.Dr. Sri Sudewi Maschun Sofwan 8, Sungai Putri, Telana Pura, Jambi 36122
11 Sumatera Selatan
Prof. Mahmud Hasyim UNSRI Bukit Besar Jl. Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139 Sumatera Selatan
12 Lampung Prof. Dr. Muhajir Utomo, M.Sc
Universitas Lampung Jl. Prof DR Sumantri Brojonegoro No. 26 Gedong Meneng Bandar Lampung 35145 Telp. 0721 – 770294 Fax . 702767
13 Kalimantan Barat
Dr. Haitami Salim, MA
STAIN PONTIANAK Jalan Letjend Soeprapto No. 19 Kode Pos 78121 Pontianak – Kalimantan Barat, Indonesia Telp. +62561 570421 Fax. +62561 570421
14 Kalimantan Tengah
Drs. Abu Bakar, MA STAIN Palangka Raya Jl. Obos Komplek Islamic Centre Palangkaraya 73112 Telp. (0536) 3226356 Fax. (0536) 3222105
15 Kalimantan Selatan
Prof. H. Rusdy Saleh, M.Pd
UNLAM Jl. Bandarmasih No. 43 Komplek DPR Banjarmasin Kalimantan Selatan Telp. 0511 – 4368525
16 Kalimantan Timur
Prof. Drs. H. Suyatno Wijoyo
Univ. Mulawarman Jl. Kuaro Kampus Gunung Kelua Rektorat Umul samarinda Kaltim 75117 Tel : 0541 741118
17 Sulawesi Utara
Dr. Max. G. Rundungan, M.Pd
Universitas Negeri Manado Fakultas Ilmu Pendidikan Kampus IKIP Manado 95115 Sulawesi Utara Tlp. 0431-841428
18 Sulawesi Tengah
Drs. Iskandar Ahmad, M.Hum Universitas Tadulako Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah 94118
19 Sulawesi Selatan
Prof. Dr. Hj. Masrurah Mukhtar, MA
Kampus UMI Jl. Kakatua 27A Makasar 91511 Sulawesi Selatan Telp. 0411-873 018 Fax. 0411-870 093
20 Sulawesi Utara
Prof. Dr. Mahmud Hamundu
Rektor UNHALU Kampus Hijau Bumi Tridharma Anduonohu, Kendari 93232, Sulawesi Tenggara Telp. 0401-321503
21 Maluku Prof.. Abd. Khalik Latukonsina, M.Si
IAIN Ambon Jl. Tarmizi Tahir Kebon Cengkeh Batu Merah Atas Ambon 97128 Telp. 0911 – 344315, 344816 Fax . 0911 – 344315
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 23
22 Bali Prof. Dr. I Nyoman Sucipta
Universitas Udayana Jl. Jend Sudirman Denpasar 82114 Bali Telp. 0361-22379
23 NTB Dr.H.Nashuddin M.Pd
IAIN Mataram Jl. Pendidikan No. 35 Mataram 83125 Nusa Tenggara Barat Telp. 0370 – 621298 , 634490 Fax . 0370 – 625337
24 NTT Prof. Dr. Agustinus Benu MS Universitas Negeri Nusa Cendana Jl. Laksda Adi Sucipto, Kupang 85228 Nusa Tenggara Timur
25 Papua Dr. M. Arifin, MM Stikom Muhammadiyah Jayapura Jl. Abepantai No. 25 Abepura Kota Jayapura
26 Bengkulu Drs. Zulkarnain S, M.Ag JL. Timur Indah IV Rt. 01 No. 8 Kel. Sidomulyo Kec. Gading Cempaka Bengkulu
27 Maluku Utara
Drs. Darsis Humah, SH, MH STAIN TERNATE Jl. Dupa-Dupa Pantai Ternate Maluku Utara 97727
28 Banten Drs. Suwaib Amiruddin., M.Si Universitas Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km 4 Serang Banten 42124
29 Bangka Belitung
Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd STAIN Syaikh Abdurrahman Siddik Jl. Diponegoro No. 1 Sungailiat Bangka Belitung 33215
30 Gorontalo Prof. Dr. Ir. Nelson Pomalingo, M.Pd
Kampus Universitas Negeri Gorontalo Jl. Jend Sudirman No. 6 Kota Gorontalo
31 Kep. Riau Dr. Khairudin Said, MM
STAI Ibnu Sina Jln.Teuku Umar Rt 002/04 Kampung Pelita Lubuk Baja Batam 29443
32 Irian barat Dr. John Yawan, SH., M.Hum., MA
Jl. Manyosi No. 2 Manokwari Irian Jaya Barat Telp. 0986-214045 Fax. 0986-214045 Jl. Karya ABRI Sanggeng Manokwari Papua Barat
33 Sulbar Drs. Herman Calo, M. Si STIE Muhammadiyah Mamuju Jl. Pattalunru 2 Mamuju 91511 Fax. (0426) 22458 / 0426-21071
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 24
ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Hasil Kongres III Batam,6-7 September 2012
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 25
ANGGARAN DASAR ASOSIASI DOSEN INDONESIA
(AD ADI) PERIODE 2012 - 2016
PEMBUKAAN
Bahwa untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana dituangkan dalam pembukaan UUD 1945, "untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial", diperlukan peningkatan mutu sumber daya manusia Indonesia secara berkelanjutan, sehingga mampu memahami, mempelajari, dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), seni dan budaya, yang bermoral dan berakhlak tinggi serta beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME untuk selanjutnya diabdikan kepada kemajuan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Bahwa salah satu upaya pokok untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan kesejahteraan umum, adalah melalui jalur pendidikan formal, yang pada tingkatan pendidikan tinggi dilakukan oleh sivitas akademika yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar.
Bahwa dosen adalah tenaga pengajar merupakan ujung tombak di perguruan tinggi, berperanan strategis dan bertanggung jawab dalam mempersiapkan anak didiknya menjadi generasi penerus bangsa yang mampu bersaing dalam era globalisasi, demi kemajuan dan eksistensi bangsa Indonesia di masa depan. Sesuai dengan pokok-pokok pikiran di atas, untuk memudahkan serta mempercepat pelaksanaannya, maka berbagai potensi dosen yang ada di Indonesia perlu dihimpun dalam suatu wadah, berbentuk asosiasi, dengan Anggaran Dasar sebagai berikut:
BAB I.
NAMA TEMPAT DAN WAKTU
Pasal 1 Nama, Tempat dan Waktu
1. Organisasi ini bernama Asosiasi Dosen Indonesia yang disingkat dengan ADI. Dalam
bahasa Inggris adalah Indonesian Lecturer Asociation disingkat (ILA). 2. ADI didirikan di Jakarta, pada hari Sabtu tanggal 2 Mei 1998 bertepatan dengan hari
pendidikan nasional, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan. 3. ADI berkedudukan hukum di Ibu kota Negara Republik Indonesia.
BAB II ASAS
Pasal 2
Asas
ADI berasaskan Pancasila.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 26
BAB III KEDAULATAN
Pasal 3 Kedaulatan
Kedaulatan anggota ADI ada di tangan anggota dan dilaksanakan sepenuhnya dalam Kongres.
BAB IV
TUJUAN
Pasal 4 Tujuan
1. Mewujudkan cita-cita proklamasi, mencerdaskan kehidupan bangsa, mewujudkan
kesejahteraan dan ikut menjaga perdamaian dunia melalui penguasaan, pengembangan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
2. Membina dan menumbuhkembangkan kemampuan profesional dan karir dosen. 3. Meningkatkan kesejahteraan anggota dan membantu menyelesaikan masalah yang
dihadapi anggota dalam melaksanakan tugas mulianya untuk mencerdaskan dan meningkatkan kualitas kehidupan bangsa.
4. Memberikan perlindungan hukum dan HAM bagi dosen.
BAB V KEGIATAN
Pasal 5
Kegiatan
Untuk mencapai tujuan ADI melakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut: 1. Menggali dan mengembangkan kemampuan profesional dosen dalam melaksanakan
Tridarma Perguruan Tinggi dalam usaha mencerdaskan, meningkatkan iman dan taqwa dan kualitas bangsa.
2. Berperan aktif dalam kegiatan pengembangan dan peningkatan mutu pendidikan dalam usaha meningkatkan disiplin serta kualitas sumberdaya manusia.
3. Menyelenggarakan, mengembangkan dan menggalang kerjasama dan jaringan informasi, komunikasi, konsultasi dalam bidang IPTEK, seni dan budaya dengan berbagai kalangan, baik perorangan, maupun antar lembaga dengan selalu meningkatkan iman dan taqwa, untuk terbentuknya suatu sinergi dalam mengantisipasi era globalisasi.
4. Meningkatkan sikap dan mutu profesionalisma serta kepakaran para anggota di bidang disiplin ilmu yang ditekuninya, melalui studi lanjut, berbagai kegiatan ilmiah, pengembangan karir serta kesejahteraannya sebagai pengemban misi pendidikan tinggi
5. Menyelenggarakan berbagai kegiatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap tridharma perguruan tinggi, dan pengkajian yang inovatif, strategis dan antisipatif serta berupaya merumuskan dan memecahkan berbagai masalah strategis pembangunan bangsa dan negara dalam skala daerah, nasional, regional dan global.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 27
BAB VI ORGANISASI
Pasal 6
Sifat, Ciri, dan Corak
ADI adalah organisasi profesi, bersifat kepakaran dan kecendekiaan, bercirikan keilmuan, seni dan budaya, bercorak terbuka, mandiri, dan kesejawatan.
Pasal 7
Bentuk Organisasi
1. ADI meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia dengan susunan Tingkat Pusat, Tingkat Wilayah dan Tingkat Cabang di Perguruan Tinggi.
2. Tingkat pusat adalah organisasi tingkat pusat yang meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia.
3. Tingkat wilayah meliputi tingkat provinsi atau daerah tingkat I yang sederajat. 4. Tingkat cabang bila diperlukan dapat dibentuk pada Perguruan Tinggi.
BAB VII
KODE ETIK
Pasal 8
ADI memiliki dan melaksanakan Kode Etik.
BAB VIII KEANGGOTAAN
Pasal 9
Keanggotaan
1. Yang dapat diterima menjadi anggota ADI adalah Warga Negara Indonesia yang berprofesi sebagai dosen dengan sukarela mengajukan permohonan menjadi anggota serta memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI.
2. Anggota ADI terdiri dari anggota biasa, anggota luar biasa, dan anggota kehormatan.
Pasal l0 Keanggotaan Berakhir
1. Karena meninggal dunia. 2. Atas permintaan sendiri. 3. Karena diberhentikan.
Pasal ll Kewajiban dan Hak Anggota
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan ADI serta Kode Etik.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 28
2. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan, keputusan rapat serta keputusan dan ketetapan Musayawarah serta Kongres ADI
3. Anggota biasa mempunyai hak suara, hak memilih dan hak dipilih serta hak membela diri.
4. Anggota luar biasa mempunyai hak suara dan hak membela diri, tetapi tidak berhak memilih dan dipilih
BAB IX
KEPENGURUSAN
Pasal l2
1. Kepengurusan ADI terdiri dari majelis pengurus pusat, majelis pengurus wilayah dan majelis pengurus cabang di Perguruan Tinggi.
2. Majelis Pengurus pusat dipimpin oleh Ketua Umum. 3. Majelis Pengurus wilayah dipimpin oleh seorang Ketua. 4. Majelis Pengurus cabang dipimpin oleh seorang Ketua.
BAB X
PERMUSYAWARATAN DAN RAPAT
Pasal l3
1. Permusyawaratan dalam ADI meliputi kongres, mukernas, musyawarah wilayah, musyawarah cabang, rapat anggota, rapat pengurus, rapat koordinasi dan bentuk-bentuk pertemuan komunikasi lainnya yang dianggap perlu.
2. Status, fungsi dan mekanisme permusyawaratan yang belum diatur dalam Anggaran Dasar akan diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
BAB XI
KEBERSAMAAN DAN JARINGAN
Pasal l4 Kebersamaan dan Jaringan
1. Setiap anggota ADI dapat mengembangkan kegiatan kebersamaan dan kegiatan
melalui kelompok jaringan antar sesama anggota baik setempat, wilayah, nasional, regional maupun internasional melalui koordinasi pengurus.
2. Jaringan kerjasama dapat dikembangkan dengan lembaga, kelompok atau organisasi lain yang tidak bertentangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga ADI.
BAB XII
KEUANGAN
Pasal 15 Sumber Keuangan
Keuangan ADI bersumber pada: 1. Uang pangkal.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 29
2. Iuran anggota. 3. Sumbangan dari anggota, serta; 4. Sumbangan lain yang halal, tidak mengikat dan tidak melanggar hukum.
BAB XIII
PENETAPAN DAN PERUBAHAN
Pasal 16 Penetapan dan Perubahan
1. Tujuan dan keanggotaan badan pendiri ADI tidak dapat diubah selama ADI masih
berdiri. 2. Penetapan dan perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI
dilakukan melalui kongres ADI, dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota yang hadir.
3. Kongres dianggap sah bila dihadiri oleh sekurang-kurangnya l/2 ditambah satu dari jumlah wilayah.
BAB XIV
PEMBUBARAN
Pasal 17 Pembubaran
1. Pembubaran ADI dilakukan melalui kongres. 2. Keputusan pembubaran hanya dapat dilakukan apabila kongres dimaksud pada ayat
l pasal ini, dihadiri sekurang-kurangnya l/2 ditambah satu dari jumlah wilayah. 3. Keputusan pembubaran dapat diambil jika disetujui oleh sekurang-kurangnya 2/3
dari jumlah anggota yang hadir. 4. Apabila ADI dibubarkan, maka seluruh harta kekayaan organisasi diserahkan kepada
badan-badan sosial atau lembaga pendidikan yang membutuhkan.
BAB XV ATURAN TAMBAHAN DAN PENUTUP
Pasal l8
Aturan Tambahan dan Penutup
1. Hal-hal yang belum ditetapkan atau dirinci dalam Anggaran Dasar ini, diatur dalam Anggaran Rumah Tangga.
2. Anggaran Dasar ini disusun dan disyahkan pertama kali oleh badan pendiri ADI. 3. Anggaran Dasar ini sudah disempurnakan pada Kongres-III ADI dan berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 30
Ditetapkan di : Batam Pada tanggal : 7 September 2012
PIMPINAN SIDANG KONGRES III Prof. Dr. MTS Arief Ketua Prof. Dr. Bahaking Rama, MS Wakil Ketua Dr. Hj. Indrastuti Sekretaris
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 31
ANGGARAN RUMAH TANGGA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
(ART ADI)
BAB I PENGERTIAN UMUM
Pasal 1
Pengertian Umum
Dosen adalah seorang ilmuwan, tenaga ahli atau tenaga trampil yang berprofesi melaksanakan tridharma yaitu pendidikan pengajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian pada masyarakat, mempunyai jabatan fungsional atau jabatan akademik yang diangkat atau disetujui oleh Pemerintah Republik Indonesia, mempunyai peranan penting di perguruan tinggi.
Seorang dosen perlu meningkatkan profesionalism serta kemampuannya baik aspek kognitif, afektif dan aspek psikomotor, secara terus menerus dengan konsep belajar seumur hidup, sehingga dia dapat menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
BAB II
KEORGANISASIAN
Pasal 2 Sifat, ciri, dan Corak Keorganisasian
ADI adalah organisasi profesi, bersifat ilmiah, bercirikan keilmuan, seni dan budaya, bercorak terbuka, mandiri, dan kesejawatan.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 32
1. ADI adalah organisasi bersifat profesi yang beranggotakan para dosen dari berbagai bidang ilmu.
2. Adi bercirikan keilmuan, seni dan budaya diwujudkan dalam kegiatan tridarma, yang bergerak dalam segala bidang ilmu.
3. Adi bercorak keterbukaan yang diselenggarakan dalam penerimaan anggota, menampung aspirasi, partisipasi, prakarsa dan dinamika anggota.
4. ADI bercorak kebebasan ilmiah atau akademik yang dimanifestasikan dalam sikap independen, berdiri sendiri, tidak menjadi bagian atau bernaung dalam organisasi kekuatan sosial politik dan atau birokrasi pemerintah, dan selalu mencari kebenaran.
5. ADI bercorak kemandirian yang dicerminkan dalam sikap organisasi, yang memiliki otonom dalam pemikiran dan pengambilan keputusan, penyelenggaraan kegiatan, sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
6. ADI bercorak kekeluargaan yang diimplementasikan pada pengembangan wawasan kebangsaan untuk menumbuhkan sikap kekeluargaan dosen serta berpartisipasi dalam pemersatu bangsa dan negara.
7. ADI bercorak teman sejawat, dimplementasikan pada pengembangan wawasan kebersamaan antara sesama dosen, dengan selalu melaksanakan dan menjunjung tinggi kode etik dan ikrar dosen.
Pasal 3
Fungsi Organisasi Struktural
1. ADI cabang merupakan pangkalan kegiatan anggota di Perguruan Tinggi. 2. ADI wilayah, berfungsi menumbuhkan, menghidupkan, mengarahkan dan
mengkoordinasikan sejumlah ADI cabang Perguruan Tinggi dan berkedudukan di ibukota daerah tingkat I bersangkutan, agar dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan baik.
3. ADI pusat menumbuhkan, menghidupkan, mengarahkan dan mengkoordinasikan semua ADI wilayah dan cabang.
Pasal 4
Struktur Organisasi Cabang
1. Organisasi cabang merupakan ADI cabang yang dibentuk dengan latar belakang berbagai disiplin ilmu, yang berada di Perguruan Tinggi, sekurang-kurangnya 25 orang dosen.
2. ADI wilayah menghimpun anggota serta mengkoordinasikan kelompok dan jaringan anggota yang ada di cabang/perguruan tinggi.
3. Untuk mendirikan ADI cabang, harus mengajukan permohonan tertulis kepada pengurus ADI wilayah dengan tembusan kepada pengurus ADI pusat.
4. ADI cabang dibentuk dengan mendapat pengesahan pengurus ADI wilayah, jika diperlukan pengesahan ADI cabang dapat dilakukan oleh pengurus ADI pusat.
5. Apabila dianggap perlu ADI wilayah dapat membentuk badan koordinasi dan lembaga yang dianggap potensial yang bersifat non struktural di daerahnya.
6. Bila dipandang perlu ADI cabang dapat dibentuk Badan Penasehat.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 33
Pasal 5 Struktur Organisasi Wilayah
1. Organisasi wilayah dibentuk di daerah tingkat I (satu) atau daerah yang sederajat
dengan daerah tingkat satu. 2. Untuk mendirikan organisasi wilayah, terlebih dahulu harus mengajukan
permohonan secara tertulis kepada pengurus ADI pusat. 3. Organisasi wilayah dibentuk dengan persetujuan dan pengesahan pengurus
organisasi pusat. 4. Bila dipandang perlu ditingkat wilayah dapat dibentuk Dewan Penasehat.
Pasal 6
Struktur Organisasi Pusat
1. Organisasi pusat adalah organisasi yang dibentuk di tingkat pusat, berkedudukan di ibukota Republik Indonesia.
2. Bila dipandang perlu ditingkat pusat dapat dibentuk Dewan Penasehat.
BAB III
KEANGGOTAAN
Pasal 7 Jenis Anggota
1. Anggota biasa, adalah dosen tetap pada sebuah perguruan tinggi, Warga Negara
Indonesia mempunyai pendidikan minimal Strata Dua atau yang sederajat, dan sudah mempunyai jabatan akademik.
2. Anggota luar biasa, adalah dosen tidak tetap Warga Negara Indonesia mempunyai pendidikan minimal Strata Dua atau yang sederajat, dan sudah mempunyai jabatan akademik.
3. Anggota kehormatan adalah anggota yang ditetapkan oleh pengurus diluar ayat 1, dan 2 pasal ini, karena mempunyai jasa dan sumbangan dalam pengembangan IPTEK seni, budaya dan terhadap ADI.
Pasal 8
Persyaratan Anggota Yang diterima menjadi anggota biasa adalah: 1. Dosen Warga Negara Indonesia, minimal memiliki ijazah Strata 2 (dua) atau yang
sederajat bagi yang sudah mempunyai jabatan akademik asisten ahli. 2. Menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta ketetapan-ketetapan
ADI. 3. Mendapat rekomendasi sekurang-kurangnya 2 (dua) orang dari pengurus ADI. 4. Mengajukan permohonan dan menyatakan secara tertulis kesediaan
keanggotaannya. 5. Prosedur keanggotaan luar biasa, anggota istimewa diatur tersendiri dalam
ketetapan organisasi.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 34
Pasal 9 Kewajiban dan Hak Anggota
1. Setiap anggota berkewajiban mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga dan ketetapan-ketetapan ADI. 2. Anggota biasa mempunyai kewajiban:
a. Membayar uang pangkal dan iuran anggota. b. Menjaga dan menjunjung nama baik ADI. c. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan ADI.
3. Anggota luar biasa, dan anggota istimewa mempunyai kewajiban: a. Menjaga dan menjunjung nama baik ADI. b. Berpartisipasi dalam kegiatan ADI.
4. Setiap anggota mempunyai hak informasi, perlindungan hukum yang berkaitan dengan profesi dan fasilitas.
Pasal l0
Berakhirnya Keanggotaan
1. Keanggotaan biasa, keanggotaan luar biasa dan keanggotaan istimewa berakhir bila: a. Meninggal dunia. b. Mengundurkan diri. c. Tidak mampu. d. Diberhentikan
2. Tata cara pemberhentian anggota, pembelaan dan rehabilitasi: a. Pemberhentian anggota dilakukan oleh pengurus pusat, dengan rekomendasi ADI
wilayah atas usulan pengurus wilayah. b. Pemberhentian anggota terlebih dahulu diberikan peringatan sampai 3 kali secara
tertulis dengan tembusan ke ketua ADI wilayah dan ADI pusat. c. Pemberhentian anggota yang mempunyai jabatan dalam pengurus, terlebih
dahulu dilakukan pencabutan jabatan oleh pengurus ADI pusat, dengan rekomendasi ketua ADI wilayah atas usul ketua ADI wilayah.
d. Anggota yang dikenakan pemberhentian terlebih dahulu diberikan kesempatan untuk membela diri dalam rapat pengurus.
e. Prosedur lebih rinci dalam pemberhentian, pembelaan dan rehabilitasi akan diatur dalam ketetapan ADI
BAB IV
KEPENGURUSAN
Pasal 1l Pengurus ADI Cabang
1. Status kepengurusan ADI cabang: a. Pengurus ADI cabang adalah badan kepemimpinan ADI di Perguruan Tinggi b. Masa jabatan pengurus ADI cabang adalah lima tahun. c. Setelah habis masa jabatan, ketua ADI cabang tidak dapat dipilih kembali untuk
kedua kalinya berturut-turut, kecuali jika sangat dibutuhkan, dapat dipilih kembali hanya untuk kedua kalinya.
2. Personalia pengurus ADI cabang:
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 35
a. Pengurus harian sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara dan ketua-ketua seksi sesuai dengan kebutuhan.
b. Majelis pimpinan paripurna ADI cabang terdiri dari pengurus harian, badan penasehat, dan seluruh anggota pengurus ADI cabang.
c. Dalam hal ketua tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya, maka dapat dipilih pejabat ketua melalui sidang pleno majelis pimpinan paripurna ADI cabang sampai habis masa jabatan ketua lama.
3. Tata cara pemberhentian pengurus ADI cabang dan pembelaan: a. Pemberhentian dilakukan setelah dilakukan tiga kali peringatan secara tertulis
terlebih dahulu oleh ketua ADI cabang, kecuali dalam hal-hal luar biasa. b. Pengurus yang dikenakan pemberhentian, diberikan kesempatan untuk membela
diri dalam forum yang dibentuk untuk itu di tingkat ADI wilayah bersangkutan, terakhir pada musyawarah nasional.
c. Prosedur pemberhentian dan pembelaan diatur dalam ketetapan ADI. 4. Tugas dan kewajiban pengurus ADI cabang: a. Melaksanakan hasil-hasil keputusan Musyawarah ADI cabang, kebijakan dan
program kerja ADI wilayah dan pusat, serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan ADI lainnya.
b. Menyampaikan laporan enam bulan sekali kepada pengurus ADI wilayah dengan tembusan kepada pengurus ADI pusat.
c. Dapat menjalankan tugas, setelah memperoleh pengesahan dan dilantik oleh pengurus ADI wilayah.
d. Setelah pengurus baru terbentuk, paling lambat dalam jangka waktu lima belas hari, pengurus ADI cabang demisioner segera mengadakan serah terima jabatan.
5. Pembentukan badan konsultasi non struktural: a. ADI cabang dapat membentuk unit pelaksana teknis konsultasi non struktural jika
perlu dan menguntungkan yang bersifat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap implikasi tridharma perguruan tinggi, program-program ADI, serta kebutuhan pembangunan di daerah tingkat II/Pergurun Tinggi bersangkutan secara inovatif, strategis dan antisipatif.
b. Unit pelaksana teknis konsultan poin a ayat ini, dibentuk atas dasar hasil rapat pengurus ADI cabang dengan berkonsultasi kepada ketua ADI wilayah dan bertanggung jawab kepada ketua ADI cabang.
c. Mekanisme pembentukan unit pelaksana teknis konsultan tersebut akan diatur tersendiri dalam ketetapan ADI.
Pasal 12
Pengurus ADI Wilayah
1. Status pengurus ADI wilayah: a. Pengurus ADI wilayah adalah badan kepemimpinan di daerah tingkai I atau yang
sederajat dengan daerah tingkat I dan berkedudukan di ibukotanya. b. Masa jabatan pengurus ADI wilayah adalah 5 (lima) tahun. c. Setelah habis masa jabatan, ketua ADI wilayah tidak dapat dipilih kembali untuk
kedua kalinya berturut-turut, kecuali jika sangat dibutuhkan, dapat dipilih kembali hanya untuk kedua kalinya.
2. Personalia pengurus ADI wilayah:
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 36
a. Pengurus harian sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara dan ketua-ketua bidang.
b. Majelis pimpinan paripurna ADI wilayah terdiri dari pengurus harian ditambah badan penasehat, serta utusan-utusan ADI cabang.
c. Dalam hal ketua tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya, maka dapat dipilih pejabat ketua melalui musyawarah sidang pleno ADI wilayah sampai habis masa jabatan ketua lama.
3. Tata cara pemberhentian pengurus ADI wilayah dan pembelaan: a. Pemberhentian dilakukan oleh ketua umum ADI pusat, setelah tiga kali peringatan
terlebih dahulu oleh ketua ADI wilayah, yang tembusannya disampaikan kepada pengurus ADI pusat, kecuali dalam hal-hal luar biasa.
b. Pengurus yang dikenakan pemberhentian, diberikan kesempatan untuk membela diri dalam forum yang dibentuk untuk itu oleh ADI pusat dalam musyawarah nasional
c. Prosedur pemberhentian dan pembelaan diatur dalam ketetapan ADI. 4. Tugas dan kewajiban pengurus ADI wilayah: a. Melaksanakan hasil-hasil keputusan musyawarah ADI wilayah, kebijakan dan
program kerja ADI, serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan ADI lainnya. b. Menyampaikan laporan enam bulan sekali kepada pengurus ADI pusat. c. Mengevaluasi hasil kerja pengurus ADI cabang yang disampaikan melalui laporan
periodik kepada pengurus ADI wilayah. Hasil evaluasi dilaporkan kepada pengurus ADI pusat.
d. Merintis, mendorong dan mengkoordinasikan pembentukan cabang-cabang ADI baru.
e. Dapat menjalankan tugas, setelah memperoleh pengesahan dan setelah dilantik oleh pengurus ADI pusat.
f. Setelah pengurus baru terbentuk, paling lambat dalam jangka waktu satu bulan, pengurus ADI wilayah demisioner segera mengadakan serah terima jabatan.
5. Pembentukan Unit pelaksana teknis konsultasi non struktural: a. Pada ADI wilayah dapat dibentuk unit pelaksana teknis konsultan non struktural
yang memungkinkan dan menguntungkan yang bersifat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap implikasi tridharma perguruan tinggi, program-program ADI, serta kebutuhan pembangunan di Daerah tingkat I bersangkutan secara inovatif, strategis dan antisipatif.
b. Unit pelaksana teknis konsultan {point a) ayat ini}, dibentuk atas dasar hasil rapat pengurus ADI wilayah dengan berkonsultasi kepada ketua umum ADI pusat, dan bertanggungjawab kepada ADI pusat.
c. Mekanisme pembentukan unit pelaksana teknis konsultan tersebut akan diatur tersendiri dalam ketetapan ADI.
Pasal 13
Pengurus ADI Pusat
1. Status pengurus ADI pusat: a. Pengurus ADI pusat adalah badan kepemimpinan ADI tertinggi dan berkedudukan
di ibukota Republik Indonesia. b. Masa jabatan pengurus ADI pusat adalah 4 (empat) tahun.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 37
c. Setelah habis masa jabatan, ketua umum ADI pusat dapat dipilih kembali, hanya untuk kedua kalinya.
2. Personalia pengurus ADI pusat: a. Pengurus harian terdiri dari ketua umum, empat ketua, asisten bila diperlukan,
sekretaris umum, dua sekretaris, bendahara umum, dua bendahara, dan para ketua departemen.
b. Pengurus lengkap terdiri dari pengurus harian ditambah ketua-ketua bidang menurut kelompok disiplin ilmu/tugas.
c. Majelis pimpinan paripurna pusat terdiri dari pengurus lengkap ditambah dewan penasehat.
d. Dalam hal ketua umum tidak dapat melaksanakan kewajiban dalam masa jabatannya, maka dapat dipilih pejabat ketua umum melalui sidang majelis pimpinan paripurna ADI pusat sampai habis masa jabatan ketua umum lama.
3. Tata cara pemberhentian pengurus ADI pusat dan pembelaan: a. Pemberhentian atas persetujuan rapat paripurna, dilakukan setelah disampaikan
tiga kali peringatan tertulis terlebih oleh ketua umum, yang ditembuskan kepada badan pendiri, kecuali dalam hal-hal luar biasa.
b. Pengurus yang dikenakan pemberhentian, diberikan kesempatan untuk membela diri dalam forum yang khusus dibentuk untuk itu pada musyawarah nasional.
c. Prosedur pemberhentian dan pembelaan diatur dalam ketetapan ADI. d. Pengangkatan, pemberhentian dan pelantikan anggota majelis pimpinan
paripurna pusat dilakukan oleh pengurus ADI. 4. Tugas dan kewajiban pengurus ADI pusat: a. Melaksanakan hasil-hasil keputusan kongres, musyawarah nasional, rapat-rapat
koordinasi nasional, kebijakan dan program kerja ADI pusat, serta ketentuan atau ketetapan-ketetapan ADI lainnya.
b. Segera menyampaikan kepada seluruh jajaran ADI yang berkepentingan segala ketetapan dan perubahan penting yang berhubungan dengan ADI.
c. Menerima dan mengolah laporan-laporan enam bulan sekali dari para pengurus ADI wilayah untuk bahan analisis, guna dijadikan sumber penetapan kebijaksanaan ADI maupun pemecahan masalahnya.
d. Bertanggung jawab kepada kongres ADI. e. Bertanggungjawab keluar dan kedalam ADI. f. Pengurus ADI pusat baru dan menjalankan tugas, setelah memperoleh
pengesahan dari kongres. g. Setelah pengurus baru terbentuk, paling lambat dalam jangka waktu dua bulan,
pengurus ADI pusat demisioner harus mengadakan serah terima jabatan. h. Merintis, mendorong, mengkoordinasikan pembentukan wilayah-wilayah ADI
baru, berikut mengesyahkan dan melantik pengurusnya, serta membinanya. 5. Pembentukan unit pelaksana teknis konsultasi non struktural: a. Pada ADI pusat dapat dibentuk unit pelaksana teknis konsultasi non struktural
yang mungkin dan menguntungkan yang bersifat perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap implikasi tridharma perguruan tinggi, program-program ADI, serta kebutuhan pembangunan nasional secara inovatif, strategis dan antisipatif.
b. Unit pelaksana teknis konsultan (point a) ayat ini, dibentuk atas dasar hasil rapat pengurus ADI pusat dengan berkonsultasi kepada badan pendiri dan bertanggungjawab kepada ketua umum ADI pusat.
c. Mekanisme pembentukan unit pelaksana teknis konsultan tersebut akan diatur tersendiri dalam ketetapan ADI.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 38
Pasal 14 Pergantian Pengurus Antar Waktu
1. Pergantian pengurus antar waktu terjadi karena pengurus mengundurkan diri,
pindah domisili, meninggal dunia atau kondisi lain sehingga tidak dapat lagi melanjutkan tugas tugasnya, sebelum masa kepengurusan berakhir.
2. Pergantian pengurus antar waktu dilakukan oleh ketua umum pada tingkat pusat, oleh ketua wilayah di tingkat wilayah dan oleh ketua cabang di tingkat cabang, melalui rapat pengurus yang diadakan khusus untuk keperluan itu.
BAB V
BADAN PENDIRI
Pasal 15 Badan Pendiri
1. ADI didirikan oleh badan pendiri, yang terdiri dari dosen-dosen yang merintis
pendirian ADI pertama kali. 2. Badan pendiri otomatis tidak dapat diberhentikan selama hidup, bahkan selama ADI
belum dibubarkan. 3. Badan pendiri berfungsi memelihara agar perjalanan hidup ADI tidak keluar dari rel
untuk mencapai tujuan ADI.
BAB VI DEWAN PENASEHAT
Pasal 16
Dewan Penasehat
1. Dewan penasehat beranggotakan para tokoh formal pemerintah, dunia usaha maupun para tokoh informal kemasyarakatan dan tokoh pendidikan yang berpengaruh luas di kalangan rakyat Indonesia.
2. Jumlah anggota dewan penasehat sesuai dengan kebutuhan dan dipimpin oleh seorang ketua.
3. Khusus untuk majelis pengurus pusat dewan penasehat diketuai oleh menteri pendidikan dan kebudayaan.
4. Dewan penasehat berfungsi memberikan nasehat, pertimbangan, saran, bantuan dan kemudahan bagi semua pengurus, serta menjaga nama baik dan kelangsungan hidup ADI.
5. Dewan penasehat dipilih dalam kongres nasional ADI, dan; 6. Diangkat sampai diadakan kongres ADI periode berikutnya.
BAB VII PERMUSYAWARATAN
Pasal 17
Rapat, Koordinasi, Musyawarah, dan Kongres
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 39
1. Rapat adalah pertemuan atau forum komunikasi yang membahas permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama atau kebijakan. Rapat diadakan antar anggota pengurus.
2. Koordinasi adalah pertemuan atau forum komunikasi yang membahas masalah program kerja dan evaluasi.
3. Musyawarah adalah pertemuan atau forum komunikasi yang membahas permasalahan yang menyangkut kepentingan bersama atau kebijakan yang dihadiri oleh majelis pimpinan paripurna, ditambah dengan utusan-utusan, peninjau dan undangan lain sesuai dengan keperluannya.
4. Rapat, koordinasi dan musyawarah dapat diadakan pada tingkat pengurus ADI cabang, wilayah dan pusat.
5. Musyawarah pada tingkat pengurus ADI pusat dinamakan musyawarah nasional. 6. Kongres adalah pertemuan atau forum komunikasi yang membahas permasalahan
yang menyangkut kepentingan bersama atau kebijakan tertinggi ADI.
Pasal 18 Musyawarah ADI Cabang
1. Status musyawarah ADI cabang: a. Merupakan forum tertinggi yang menjadi penentu dan pemutus terakhir ditingkat
ADI cabang. b. Merupakan musyawarah anggota. c. Diadakan satu kali dalam 5 tahun sebelum penyelenggaraan musyawarah wilayah. 2. Wewenang musyawarah ADI cabang: a. Menilai pertanggungjawaban pengurus ADI cabang. b. Menetapkan program kerja ADI cabang yang merupakan rangkuman dari unsur-
unsur program ADI wilayah serta penjabaran garis-garis besar program kerja ADI pusat.
c. Memilih pengurus ADI cabang dengan jalan memilih dan menetapkan ketua merangkap ketua tim formatur untuk menyusun personalia kepengurusan ADI cabang.
d. Memilih dan mengusulkan calon anggota majelis formatur serta calon-calon pengurus ADI wilayah dan pusat untuk periode berikutnya.
3. Tata tertib musyawarah ADI cabang: a. Peserta terdiri dari majelis pimpinan paripurna, para anggota ADI cabang,
peninjau dan undangan lainnya. b. Pengurus ADI cabang adalah penanggungjawab penyelenggaraan musyawarah
ADI cabang. c. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan musyawarah ADI cabang diatur
dalam ketetapan ADI. d. Dalam keadaan mendesak atau jika dipandang perlu, dapat diadakan musyawarah
luar biasa ADI cabang.
Pasal 19 Musyawarah ADI Wilayah
1. Status musyawarah ADI wilayah: a. Merupakan forum tertinggi yang menjadi penentu dan pemutus terakhir ditingkat
ADI wilayah.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 40
b. Diadakan satu kali dalam 5 tahun sebelum penyelenggaraan kongres. 2. Wewenang musyawarah ADI wilayah: a. Menilai pertanggungjawaban pengurus ADI wilayah. b. Menetapkan program kerja ADI wilayah yang merupakan rangkuman dari unsur-
unsur program ADI cabang serta penjabaran garis-garis besar program kerja ADI pusat.
c. Memilih pengurus ADI wilayah dengan jalan memilih dan menetapkan ketua merangkap ketua tim formatur untuk menyusun personalia kepengurusan ADI wilayah.
d. Memilih dan mengusulkan calon anggota majelis formatur serta calon-calon pengurus ADI pusat untuk periode berikutnya.
3. Tata tertib musyawarah ADI wilayah: a. Peserta terdiri dari majelis pimpinan paripurna ADI wilayah, utusan-utusan ADI
cabang, peninjau dan undangan lainnya. b. Pengurus ADI wilayah adalah penanggungjawab penyelenggaraan musyawarah
ADI wilayah. c. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan musyawarah ADI wilayah diatur
dalam ketetapan ADI. d. Dalam keadaan mendesak atau jika dipandang perlu, dapat diadakan musyawarah
luar biasa ADI wilayah.
Pasal 20 Musyawarah Nasional
1. Status musyawarah nasional; a. Merupakan musyawarah ADI pusat, yaitu forum tertinggi ADI dibawah kongres. b. Diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam 4 tahun antara dua kongres
2. Wewenang musyawarah nasional: a. Mempersiapkan bahan-bahan dan segala sesuatu yang berkaitan dengan
penyelenggaraan kongres. b. Menampung dan merumuskan usulan-usulan baru bagi penyempurnaan ADI. c. Membentuk forum-forum khusus guna menampung, menyelesaikan dan memutus
tentang masalah pembelaan diri dari anggota-anggota pengurus ADI wilayah dan pusat yang diberhentikan.
3. Tata tertib musyawarah nasional: a. Peserta terdiri dari pengurus lengkap ADI pusat dan utusan-utusan ADI wilayah. b. Pengurus ADI pusat adalah penanggung jawab penyelenggaraan musyawarah
nasional. c. Banyaknya utusan pengurus ADI wilayah ditentukan oleh pengurus ADI pusat. d. Ketentuan-ketentuan lain yang berkaitan dengan musyawarah nasional diatur
oleh pengurus ADI pusat.
Pasal 21 Kongres
1. Status kongres: a Merupakan forum tertinggi yang menjadi penentu dan pemutus terakhir ditingkat
ADI pusat. b Merupakan kongres utusan-utusan ADI cabang, wilayah dan pusat.
c. Diadakan satu kali dalam 4 tahun.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 41
2. Wewenang kongres: a. Menilai laporan pertanggungjawaban pengurus ADI pusat. b. Menetapkan program kerja ADI pusat berdasarkan laporan-laporan ADI wilayah,
tantangan-tantangan masa depan, tujuan ADI dan pertimbangan lainnya. c. Memutuskan ketetapan-ketetapan ADI. d. Mengubah dan menetapkan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, pedoman-
pedoman pokok dan kebijaksanaan ADI. e. Memilih dan mengusulkan calon anggota majelis formatur atau calon-calon
pengurus ADI pusat untuk periode berikutnya. f. Memilih alternatif tempat penyelenggaraan kongres berikutnya.
3. Tata tertib kongres: a. Peserta terdiri dari majelis pimpinan paripurna ADI pusat, utusan-utusan ADI
wilayah dan cabang, serta peninjau. Peninjau adalah undangan lainnya. b. Pengurus ADI pusat adalah penanggungjawab penyelenggaraan kongres. c. Banyaknya utusan ADI cabang dan wilayah serta ketentuan-ketentuan lainnya
yang berkaitan dengan kongres ditetapkan oleh pengurus ADI pusat. d. Dalam keadaan mendesak, jika dipandang perlu, dapat diadakan kongres luar
biasa.
Pasal 22 Kongres Luar Biasa
1. Kongres luar biasa mempunyai wewenang yang sama dengan kongres. 2. Kongres luar biasa diadakan jika menghadapi keadaan yang luar biasa, atas
permintaan sekurang-kurangnya dua per tiga dari jumlah ADI cabang, setelah mendengar pendapat dewan penasehat dan disetujui badan pendiri.
BAB VIII
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 23 Hak Suara dan Hak Bicara
Peserta pada musyawarah ADI cabang, musyawarah wilayah, musyawarah nasional, kongres dan kongres luar biasa, mempunyai hak suara dan hak bicara, sedangkan peserta peninjau dan undangan lainnya tidak mempunyai hak suara.
Pasal 24 Korum dan Persyaratan
1. Musyawarah ADI cabang dinyatakan syah apabila dihadiri oleh paling sedikit
setengah ditambah satu jumlah anggota cabang. 2. Musyawarah ADI wilayah dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah
jumlah pengurus ADI wilayah dan utusan-utusan pengurus ADI cabang di wilayahnya.
3. Musyawarah ADI pusat dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah personalia pengurus ADI pusat dan utusan-utusan pengurus ADI wilayah.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 42
4. Kongres dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari setengah jumlah personalia pengurus lengkap ADI pusat dan utusan pengurus ADI wilayah dan ADI cabang.
5. Kongres luar biasa dinyatakan syah apabila dihadiri oleh lebih dari 2/3 (dua pertiga) dari jumlah personalia pengurus lengkap ADI pusat dan utusan wilayah dan cabang.
6. Apabila ketentuan dalam ayat 1), ayat 2), ayat 3), ayat 4 dan ayat 5) pasal ini tidak dapat dipenuhi, maka penyelenggaraan musyawarah ADI cabang, musyawarah ADI wilayah, musyawarah ADI pusat, kongres dan kongres luar biasa ditangguhkan selama dua jam, dan jika dalam tenggang waktu tersebut korum tidak terpenuhi, maka atas persetujuan seluruh peserta yang hadir, maka musyawarah/kongres tersebut dinyatakan syah.
Pasal 25
Pengambilan Keputusan
1. Setiap keputusan-keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat. 2. Apabila musyawarah untuk mufakat tidak dapat dicapai, maka keputusan diambil
dengan suara terbanyak.
BAB IX KEGIATAN
Pasal 26 Kegiatan
1. Membantu pengembangan mutu dan karir dosen dengan cara: a. Mendirikan pusat dokumentasi, perpustakaan, jaringan informasi dan komunikasi
terpadu dalam rangka pengumpulan, penyimpanan, pengelolaan dan pendistribusian informasi tentang sumber daya, IPTEK, seni dan budaya dalam rangka pelaksanaan tridharma perguruan tinggi.
b. Memberikan konsultasi tentang pendidikan dan pengajaran. c. Mengadakan latihan, serta kursus, penataran dan sejenisnya. d. Mengadakan pertemuan ilmiah, seperti: seminar, diskusi dan sejenisnya. e. Menerbitkan publikasi karya ilmiah berupa buku, majalah, jurnal, buletin dan
melalui media lainnya. f. Memberikan konsultasi tentang penelitian dan pengembangan ilmu. g. Memberikan konsultasi tentang pengabdian kepada masyarakat. h. Dan berbagai kegiatan lainnya yang sesuai.
2. Menampung dan memberikan konsultasi untuk membantu penyelesaian berbagai permasalahan anggota.
3. Membuat bank data dosen, lengkap dengan keahliannya, penempatan, kenaikan jenjang jabatan akademik, jenjang karir, studi lanjut dan sebagainya.
4. Membantu meningkatkan kesejahteraan anggota di tingkat organisasi ADI masing-masing, seperti pendirian koperasi dan usaha menguntungkan lainnya yang bersifat ilmiah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan ADI.
5. Membantu pemerintah dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan negara melalui pelayanan unit pelaksana teknis konsultan di lingkungan tiap tingkatan kepengurusan ADI masing-masing dalam rangka pelaksanaan tridharma
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 43
perguruan tinggi. Pelayanan ini dapat menerima jasa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan ADI.
6. Membantu pemerintah dan masyarakat dalam pemikiran-pemikiran ilmiah yang bersifat sosial, sukarela dan tidak mengharapkan jasa materil.
BAB X
KEUANGAN
Pasal 27 Pengaturan Keuangan
1. Besarnya uang pangkal dan uang iuran bulanan keanggotaan ditentukan oleh
pengurus ADI pusat dengan mempertimbangkan usulan wilayah dan cabang. 2. Uang pangkal disetorkan kepada pengurus ADI pusat. 3. Uang iuran bulanan anggota 70% untuk kepengurusan ADI cabang, 20% untuk
kepengurusan ADI wilayah dan 10% untuk kepengurusan ADI pusat. 4. Pelaksanaan pengumpulan uang pangkal, uang iuran bulanan anggota dan hasil
usaha akan ditentukan dalam ketetapan ADI pusat.
BAB XI ATRIBUT ORGANISASI
Pasal 28
Atribut Organisasi
1. Atribut organisasi terdiri dari panji, lambang, bendera, lagu dan kartu tanda anggota, penggunaannya diatur melalui ketetapan ADI.
2. Lambang adalah buku terbuka bertuliskan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), di atas buku tertutup.
3. Bendera berwarna merah dan putih, vertikal, ditengahnya lambang ADI, gambar buku kuning emas, dengan tulisan hitam.
4. Lagu Hymne ADI 5. Kartu anggota warna sama dengan bendera, tertera lambang, nama anggota, waktu
berlakunya dan lainnya yang dianggap perlu.
BAB XII ATURAN TAMBAHAN
Pasal 29
Aturan Tambahan
1. Setiap anggota dianggap telah mengetahui isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI.
2. Setiap anggota dan pengurus harus mentaati Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 44
BAB XIII PENUTUP
Pasal 30
Hal lain dan Pemberlakuan
1. Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI, akan diatur dalam ketetapan-ketetapan ADI.
2. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI dibuat dan disahkan pertama kali oleh badan pendiri, yang disempurnakan dan disahkan oleh kongres-III ADI.
3. Selain tujuan dan keanggotaan badan pendiri ADI, bila dianggap perlu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI dapat disempurnakan oleh kongres ADI berikutnya.
4. Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Batam Pada tanggal :7 September 2012
PIMPINAN SIDANG KONGRES III
Prof. Dr. MTS Arief Ketua Prof. Dr. Bahaking Rama, MS Wakil Ketua Dr. Hj. Indrastuti Sekretaris
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 45
KELENGKAPAN DAN KELEGALITASAN ORGANISASI ADI
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 46
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 47
SEKILAS PROFIL LEMBAGA OTONOM
ASOSIASI DOSEN INDONESIA Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
Lembaga Pusdiklat Asosiasi Dosen Indoenesia
Lembaga Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia
Lembaga Penanggulangan, Penyuluhan dan Pengobatan Narkoba Asosiasi Dosen
Indonesia
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 48
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 49
SEKILAS TENTANG KOPERASI JASA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
( KOPSA ADI )
1. Landasan Normatif : Berdasarkan Undang-undang Koperasi terbaru No.17 tahun 2012 menggantikan Undang-undang No.25 tahun 1992, untuk mendorong percepatan Realisasi atau Revisi Undang-undang No.25 Tahun 1992 dengan dasar pengembangan dan pemberdayaan Koperasi Nasional dalam kebijakan Pemerintah selayaknya mencerminkan nilai dan prinsip Perkoperasian sebagai wadah usaha bersama untuk memenuhi aspirasi dan kebutuhan para anggotanya.
2. Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia ( KOPSA ADI ) berdiri pada : Hari : Rabu Tanggal : 29 Mei 2013 Tempat : Hotel Grand Sahid Jakarta 3. Alamat Kantor : Gedung Giant Lt.2 Jl. IR. H. Juanda No.88 Ciputat Tangerang – Banten 15419 Telp/Fax : 021 – 749219 Email : [email protected] Website : www.adi.or.id 4. Akta Pendirian : No : 11 Tanggal : 4 Juli 2013 Notaris : Linda Hartono, SH. Alamat : Kota Tangerang Selatan 5. Modal awal yang disetor sebesar Rp 529.000.000,-
(Lima ratus dua puluh Sembilan juta rupiah) 6. Surat Keputusan (SK) Pendirian KOPSA ADI oleh
Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah : Nomor : 1125/BH/M.KUKM.2/XI/2013 Tanggal : 7 November 2013 7. No. Rekening Koperasi Jasa ADI 164-00-0091406-1 Bank Mandiri Cabang Ciputat
8. Fungsi, Peran dan Usaha
a. Fungsi Koperasi Jasa ADI adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota dan keluarganya guna mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan sosial serta berupaya mengembangkannya kepada masyarakat luas (go public) dengan membuka usaha-usaha yang melibatkan/mengajak masyarakat umum.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 50
b. Peranan Koperasi adalah secara aktif mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan anggota Asosiasi Dosen Indonesia khususnya serta masyarakat pada umumnya, dan memperkokoh perekonomian masyarakat serta turut memajukan Perekonomian Nasional
b. Usaha yang dilakukan Koperasi Jasa Asosisi Dosen Indonesia (KOPSA ADI) adalah meliputi :
1. Jasa Perdagangan 2. Jasa Properti/Jasa Konstruksi 3. Jasa Transportasi 4. Jasa Layanan Kesehatan dan Kecantikan 8. Struktur Organisasi :
a. Menyetujui Badan Pengawas, 1 orang ketua dan 4 orang anggota b. Menyetujui pengurus Harian, 1 orang ketua, 2 orang wakil ketua, 1 orang
seretaris dan 1 orang wakil sekretaris, 1 orang bendahara dan 1 orang wakil bendahara.
9. Anggota Koperasi :
a. Setoran pokok sebesar Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah) yang dibayarkan sekali selama menjadi anggota koperasi dan tak bisa diambil kembali sehingga menjadi modal koperasi.
b. Sertifikat Modal Koperasi (SMK) sebesar Rp 50.000,- (lima puluh ribu rupiah) per lembar, jumlah minimum kepemilikan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) bagi anggota minimum sebanyak 20 (dua puluh) lembar atau sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).
c. Keanggotaan Koperasi tak terbatas yaitu seluruh masyarakat yang berdomisili di wilayah Negara Republik Indonesia.
10. Surplus Hasil Usaha (SHU) Menyetujui pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU) sebagai berikut :
a. 20% Untuk Cadangan b. 32,5% untuk Anggota sesuai jasa usaha c. 20% untuk Anggota kepemilikan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) b. 5% untuk Dana Pendidikan c. 12,5% untuk Pengawas, Pengurus dan Karyawan d. 5% untuk Dana Sosial e. 5% untuk bantuan pada wilayah kerja
11. Struktur Pengelola :
a. Direktur Utama b. Para Wakil Direktur Bidang (sesuai kebutuhan)
12. Rencana Pengembangan Usaha :
a. Bekerjasama (MOU) dengan BIRO TOURS & TRAVEL UMROH DAN HAJI PT. Gamal Hikmah Pusaka.
b. Bekerjasama (MOU) dengan Koperasi Nusantara di bidang Jasa Pelayanan. c. Bekerjasama (MOU) dengan Koperasi-koperasi di masing-masing Perguruan
Tinggi baik Negeri maupun Swasta. d. Bekerjasama (MOU) dengan Lembaga Pemerintah dan Swasta
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 51
KEPUTUSAN MAJELIS PENGURUS PUSAT ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Nomor : 002/ADI/SK/LO/V/2013
TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KOPERASI JASA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
MENIMBANG Bahwa dengan berdirinya ADI, tertanggal 2 Mei 1998, guna memantapkan dan mengembangkan organisasi, dalam rangka peningkatan profesionalisme dan kesejahteraan dosen serta untuk suksesnya melaksanakan visi, misi, agenda, program kerja serta kegiatan, maka dirasa perlu mengeluarkan keputusan pembentukan Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
MENGINGAT 1. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga ADI 2. Hasil Kongres ADI III tanggal 7 September 2012 3. Hasil Keputusan Rapat MPP-ADI tanggal 17 Mei 2013
MENETAPKAN Pertama
Membentuk Lembaga Advokasi Asosiasi Dosen Indonesia dan menunjuk mereka yang tertera namanya pada lampiran Keputusan ini untuk menjadi Pengurus Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia, yang selanjutnya disebut Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
Kedua
Tugas dan tanggung jawabnya masing-masing anggota pengurus akan diatur lebih lanjut oleh Ketua Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia secara musyawarah dalam rapat pengurus, sesuai dengan AD dan ART ADI.
Ketiga
Para anggota pengurus Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia wajib melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
Keempat
Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini akan ditetapkan dalam rapat-rapat Lembaga Koperasi Jasa Asosiasi Dosen Indonesia
Kelima Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan akan diperbaiki sebagaimana mestinya bila terdapat kekurangan atau kekeliruan.
Dikeluarkan di : Jakarta Pada Tanggal : 17 Mei 2013
Majelis Pengurus Pusat
Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI)
Prof. Dr. H. Armai Arief, MA Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd Ketua Umum Sekretaris Umum
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 52
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MAJELIS PENGURUS PUSAT ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Nomor : 002/ADI/SK/LO/V/2013
TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KOPERASI JASA ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Dewan Pengawas : Ketua : Adi Sasono Anggota : Prof. Dr. Armai Arief, MA
Prof. Dr. Suyatno, M.Pd Prof. Dr. Mts. Arief, MM.,MBA., CPM
Prof. Dr. Sylviana Murni, M.Pd Prof. Dr. Sardja, SPOG Dr. Ir. Syopiansyah Jayaputra, M.Sis
Dewan Pengurus Ketua : Dr. H. Slamet Sutrisno, SE., MM Wakil Ketua 1 : Prof. Dr. Andi Faisal Bakhti, MA Wakil Ketua II : Drs. H. Abdul Ghofar, MA Sekretaris : Hj. Rosdiana, MA Wakil Sekretaris : H. Yusup, SE Bendahara : Rini Fatma Kartika, MH Wakil Bendahara : Juliana Wahid, SE, M.Pd Bidang Jasa Usaha Perdagangan Koordinator : Yudha Prapantja, M.Pd Bidang Usaha Jasa Poperti/Konstruksi Koordinator : Prof. Dr. Dahmir Dahlan Bidang Usaha Kesehatan dan Kecantikan Koordinator : Dr. Iswandi Mourbas, SKN, MPPM Anggota : Dr. Hj. Yayuk Budi Iriyani, MM., M.Si Dr. Titk Haryati, M.Pd Dr. Solichun Bidang Transportasi Koordinator : Dr. Sunandar Ibnu Nur, M.Ag
Dikeluarkan di : Jakarta Pada Tanggal : 17 Mei 2013
Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia
(MPP-ADI)
Prof. Dr. H. Armai Arief, MA Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd Ketua Umum Sekretaris Umum
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 53
ANGGARAN RUMAH TANGGA KOPERASI JASA ADI (KOPSA ADI)
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Anggaran Rumah Tangga ini merupakan kelengkapan dari Anggaran Dasar Koperasi Jasa ADI (KOPSA ADI), dan karenanya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
BAB II NAMA, TEMPAT KEDUDUKAN, JANGKA WAKTU DAN ATRIBUT
Pasal 2 (1) Yang dimaksud dengan Koperasi pada Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar adalah
koperasi bernama : Koperasi Jaya ADI, disebut KOPSA ADI. (2) Yang dimaksud berkedudukan dalam Pasal 1 ayat (2) Anggaran Dasar adalah
alamat tetap Kantor dan tempat pengembangan usaha yaitu Jalan Ir. H. Juanda No. 88, Ciputat, Tangerang, Banten 15419.
(3) Koperasi Jasa ADI dapat membuka perwakilan dan atau cabang usaha di tempat yang dianggap perlu.
(4) Yang dimaksud dengan Jangka Waktu dalam Pasal 1 ayat (3) Anggaran Dasar adalah jangka waktu berdirinya koperasi dan berlakunya Badan Hukum Koperasi.
(5) Legalitas berdirinya Koperasi Jasa ADI adalah berdasarkan Keputusan Menteri Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 1125/BH/M.KUKM.2/XI/2013
(6) Koperasi Jasa ADI memiliki atribut organisasi seperti lambing, seragam dan identitas lain yang dianggap perlu.
BAB III
LANDASAN, AZAS DAN PRINSIP Pasal 3
(1) Landasan Koperasi adalah Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 Bab IV Pasal
33 ayat (1) yang berbunyi :”Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan”. Juga koperasi berpegang teguh kepada Undang Undang Koperasi Nomor 17 tahun 2012.
(2) Yang dimaksud dengan azas kekeluargaan dalam Anggaran Dasar adalah bahwa pengelolaan dan pengembangan koperasi senantiasa berorientasi kepada aspek-aspek humanitas dengan tidak mengabaikan aturan dan norma perkoperasian, demi mencapai kesejahteraan anggota dan keluarganya.
(3) Prinsip-prinsip koperasi adalah a. Keanggotaan bersifat sukarela, yaitu siapapun dapat menjadi anggota koperasi
bila memenuhi persyaratan tanpa ada paksaan dari pihak manapun. b. Pengelolaan dilakukan secara demokratis, artinya dilakukan secara transparan
(open management) oleh orang-orang yang sudah dipilih secara demokratis. c. Surplus Hasil Usaha (SHU) dibagikan kepada masing-masing anggota sesuai
dengan tingkatan besar kecilnya partisipasi anggota dalam mengembangkan koperasi.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 54
d. Anggota yang berjasa dalam mengembangkan koperasi diberikan imbal jasa yang besarnya disesuaikan dengan kemampuan koperasi.
e. Prinsip kemandirian koperasi, adalah bahwa koperasi merupakan badan usaha perekonomian bersama yang mempunyai hak otonomi untuk melakukan usaha dan pengembangan tanpa adanya campur tangan dari pihak manapun secara inkonstitusional.
f. Prinsip lain, adalah bahwa koperasi setiap tahun secara kontinyu melakukan kegiatan pendidikan koperasi dan menyertakan pendidikan koperasi bagi anggota, pengurus maupun pengawas ke lembaga koperasi di luar Koperasi Jasa ADI.
g. Koperasi Jasa ADI melakukan kerjasama yang konstruktif dengan lembaga atau koperasi lain yang sejenis.
BAB IV
FUNGSI, PERAN DAN USAHA Pasal 4
(1) Fungsi Koperasi Jasa ADI, untuk membangun dan mengembangkan potensi dan
kemampuan ekonomi anggota dan keluarganya guna mewujudkan kesejahteraan ekonomi dan social. Juga Koperasi Jasa ADI berupaya mengembangkannya kepada masyarakat luas (go public) dengan membuka usaha-usaha yang melibatkan/mengajak masyarakat umum.
(2) Peranan koperasi, adalah secara aktif mempertinggi kualitas kehidupan anggota dan anggota Asosiasi Dosen Indonesia khususnya serta masyarakat pada umumnya, dan memperkokoh perekonomian masyarakat serta turut memajukan perekonomian nasional.
(3) Usaha yang dilakukan koperasi adalah meliputi : a. Jasa perdagangan b. Jasa teknologi informatika c. Jasa pendidikan d. Jasa property e. Jasa konstruksi f. Jasa transportasi g. Jasa layanan kesehatan dan kecantikan
BAB V
PEMBUKAAN CABANG Pasal 5
(1) Tata cara dan syarat pendirian dan pembukaan cabang atau perwakilan koperasi
diatur dalam peraturan khusus.
BAB VI KEANGGOTAAN
Pasal 6 Yang dimaksud dengan anggota koperasi, adalah orang perorangan yang mempunyai hak dan kewajiban terhadap koperasi berdasarkan aturan yang berlaku di koperasi. Keanggotaan koperasi terdiri atas dua, yaitu : Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 55
atau Kehormatan. Anggota biasa koperasi adalah orang yang terdaftar aktif sebagai Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI), dan anggota luar biasa adalah orang yang tidak terdaftar aktif sebagai Anggota Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) tetapi memiliki peran dan kontribusi dalam pengembangan koperasi.
Pasal 7 (1) Seorang yang ingin menjadi atau berhenti dari anggota koperasi harus
mengajukan surat permohonan kepada Pengurus. (2) Formulir surat permohonan menjadi anggota atau berhenti menjadi anggota
koperasi dapat diminta kepada Pengurus. (3) Pengurus akan memberitahukan atau memberi jawaban tentang diterima atau
ditolaknya permohonan seseorang menjadi atau berhenti sebagai anggota koperasi paling lambat 7 (tujuh) hari sesudah permohonan diterima. Apabila permohonan tidak dikabulkan, maka Pengurus harus memberikan alas an tentang penolakan tersebut.
BAB VII KEPENGURUSAN
Pasal 8 (1) Yang dapat dipilih menjadi Pengurus koperasi adalah :
a. Mempunyai sifat jujur dan bertanggung jawab dalam tugas. b. Mengerti tentang kegiatan perkoperasian. c. Dapat berpartisipasi secara aktif untuk kemajuan koperasi.
(2) Tata cara pengangkatan Pengurus dan Pengawas, susunan, tugas pokok, wewenang dan tanggung jawab diatur dalam peraturan khusus.
(3) Susunan Pengurus, terdiri atas : a. Seorang Ketua dan dua orang Wakil Ketua b. Seorang Sekretaris dan seorang Wakil Sekretaris c. Seorang Bendahara dan seorang Wakil Bendahara
(4) Masa jabatan Pengurus adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) masa jabatan berturut-turut.
Pasal 9
Tugas dan kewajiban Pengurus adalah : a. Menyelenggarakan dan mengendalikan usaha koperasi. b. Melakukan seluruh perbuatan hukum atas nama koperasi. c. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan. d. Mengajukan rencana kerja, anggaran pendapatan dan belanja koperasi. e. Menyelenggarakan rapat anggota serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas kepengurusannya. f. Memutuskan penerimaan anggota baru, penolakan anggota baru serta
pemberhentian anggota. g. Membantu pelaksanaan tugas pengawasan dengan memberikan keterangan dan
memperlihatkan bukti-bukti yang diperlukan.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 56
h. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada anggota mengenai jalannya organisasi dan usaha koperasi.
i. Memelihara kerukunan diantara anggota dan mencegah segala hal yang menyebabkan perselisihan.
j. Menanggung kerugian koperasi sebagai akibat karena kelalaiannya, dengan ketentuan : 1) Jika kerugian yang timbul sebagai akibat kelalaian seorang atau beberapa
anggota Pengurus, maka kerugian ditanggung oleh anggota pengurus yang bersangkutan.
2) Jika kerugian yang timbul akibat kebijaksanaan yang telah diputuskan dalam Rapat Pengurus, maka semua anggota Pengurus tanpa terkecuali menanggung kerugian yang diderita koperasi.
k. Menyusun ketentuan mengenai tugas, wewenang dan tanggungjawab anggota Pengurus, serta ketentuan mengenai pelayanan terhadap anggota.
l. Meminta audit kepada Koperasi Jasa Audit dan atau Akuntan Publik yang biayanya ditanggung oleh koperasi dan biaya audit tersebut dimasukkan dalam anggaran biaya koperasi.
m. Pengurus dan salah seorang yang ditunjuknya berdasarkan ketentuan yang berlaku dapat melakukan tindakan hukum yang bersifat pengurusan dan pemilikan dalam batas-batas tertentu berdasarkan persetujuan tertulis dari keputusan Rapat Pengurus dan Pengawas koperasi dalam hal-hal sebagai berikut : 1) Meminjam atau meminjamkan uang atas nama koperasi denan jumlah tertentu
yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
2) Membeli, menjual atau dengan cara lain memperoleh atau melepaskan hak atas barang bergerak milik koperasi dengan jumlah tertentu yang ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga dan peraturan khusus koperasi.
Pasal 10 Pengurus mempunyai hak : a. Menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota. b. Mengangkat dan memberhentikan manajer dan karyawan koperasi. c. Membuka cabang atau perwakilan usaha baik di dalam maupun di luar wilayah
Republik Indonesia sesuai keputusan Rapat Anggota dan Anggaran Rumah Tangga. d. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan usaha koperasi. e. Meminta laporan dari manajer secara berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan.
Pasal 11 (1) Pengurus dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatannya
berakhir apabila terbukti : a. Melakukan kecurangan atau penyelewengan yang merugikan usaha dan
keuangan serta nama baik koperasi. b. Tidak menaati ketentuan Undang Undang Perkoperasian beserta peraturan
dan ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan keputusan Rapat Anggota.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 57
c. Sikap maupun tindakannya menimbulkan akibat yang merugikan bagi koperasi khususnya dan gerakan koperasi pada umumnya.
d. Melakukan dan terlibat dalam tindak pidana yang teurtama di bidang ekonomi dan keuangan serta tindak pidana lain yang telah diputuskan oleh pengadilan.
(2) Dalam hal salah seorang anggota pengurus berhenti sebelum msa jabatan berakhir, Rapat Pengurus dengan dihadiri wakil pengawas dapat mengangkat penggantinya dengan cara : a. Menunuk salah seorang pengurus untuk merangkap jabatan tersebut. b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan pengurus
tersebut. (3) Pengangkatan pengganti Pengurus yang berhenti sebagaimana diatur dalam ayat
(2) harus dipertanggungjawabkan oleh Pengurus dan disahkan dalam Rapat Anggota berikutnya.
(4) Tugas dan tangungjawab yang lebih terperinci dari masing-masing Pengurus diatur sebagai berikut : a. Tugas Ketua :
- Memimpin dan mengawasi pekerjaan dari anggota Pengurus dan Pengelola. - Mengawasi pelaksanaan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga,
serta segala keputusan rapat baik Pengurus, Anggota dn Pengelola. - Memimpin Rapat Pengurus, Rapat Anggota dan rapat-rapat lainnya, dan
jika berhalangan hadir merekomendasikannya kepada Pengurus lainnya. - Mewakili koperasi keluar, terutama dalam hubungannya dengan
pemerintah. - Menandatangani Daftar Anggota dan Daftar Pengurus. - Menandatangani surat-surat. - Menandatangani kwitansi pengembalian uang atau cek.
b. Tugas Wakil Ketua I : - Mewakili Ketua apabila berhalangan. - Bersama Wakil Ketua II melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap karyawan koperasi. - Membantu Ketua koperasi dalam urusan-urusan :
(a) Penyusunan program kerja. (b) Pelaksanaan pendidikan kader koperasi. (c) Menyusun job diskripsi atau uraian tugas pengurus koperasi. (d) Pengembangan usaha-usaha koperasi.
- Membantu manajer dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan jasa yang diselenggarakan oleh koperasi.
c. Tugas Wakil Ketua II :
- Mewakili Ketua apabila Ketua dan Wakil Ketua I berhalangan. - Bersama Wakil Ketua I melaksanakan pembinaan dan pengawasan
terhadap karyawan koperasi. - Membantu Ketua koperasi dalam urusan-urusan :
(a) Penyusunan program kerja. (b) Pelaksanaan pendidikan kader koperasi. (c) Menyusun job diskripsi atau uraian tugas pengurus koperasi. (d) Pengembangan usaha-usaha koperasi.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 58
- Membantu manajer dalam pengelolaan kegiatan-kegiatan jasa yang diselenggarakan oleh koperasi.
d. Tugas Sekretaris :
- Menyelenggarakan ketatausahaan dan arsip file : (a) Daftar Anggota. (b) Daftar Pengurus. (c) Buku Keputusan/Notulen rapat-rapat. (d) Peraturan-peraturan pemerintah yang berkaitan dengan koperasi. (e) Laporan-laporan Pengurus/Anggota dan arsip-arsip surat koperasi. (f) Bertanggungjawab atas segala aktivitas administrasi koperasi.
- Menandatangani surat-surat keluar jika dianggap perlu. - Menerima atau mengirimkan laporan-laporan koperasi baik yang dikirim
kepada anggota maupun keluar. - Mempersiapkan surat-surat yang berhubungan dengan koperasi ke dalam
dan keluar. - Mengatur pelaksanaan rapat-rapat koperasi. - Membuat notulen rapat-rapat koperasi.
e. Tugas Wakil Sektretaris : - Mewakili Sekretaris apabila berhalangan. - Membantu pelaksanaan tugas-tugas Sekretaris.
f. Tugas Bendahara : - Bertanggungjawab atas segala keuangan dan harta benda koperasi. - Menerima dan mengeluarkan uang atas izin Ketua dengan pencatatan yang
jelas dan transparan. - Menyimpan surat-surat berharga. - Bersama Ketua menandatangani surat yang berkaitan dengan keuangan
jika dianggap perlu. - Menyiapkan laporan-laporan yang berkaitan dengan keuangan koperasi. - Merencanakan Anggaran Belanja untuk 1 (satu) tahun yang akan datang. - Melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan keuangan dengan
persetujuan Ketua koperasi. - Bersama Ketua koperasi dalam menandatangani cek atau surat-surat yang
berhubungan dengan pengeluaran keuangan.
g. Tugas Wakil Bendahara : - Mewakili Bendahara apabila berhalangan. - Membantu pelaksanaan tugas-tugas Bendahara.
Pasal 12 (1) Sebelum memangku jabatannya, Pengurus wajib mengucapkan sumpah atau janji
menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota. (2) Sumpah atau janji Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi
sebagai berikut: “Demi Allah saya bersumpah/berjanji :
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 59
a. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus selalu berpegang kepada ketentuan-ketentuan dalam Undang Undang Perkoperasian, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga serta peraturan lain yang berlaku di Koperasi Jasa ADI.
b. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengurus selalu berusaha sehingga kepentingan koperasi beserta anggota-anggotanya mendapat pelayanan yang adil dan sebaik-baiknya.
c. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Pengurus, menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan Koperasi Jasa ADI dan anggotanya serta gerakan koperasi.”
Pasal 13
(1) Tiap Pengurus yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi. Saksi
harus membubuhkan tanda tangannya pada Berita Acara pengucapan sumpah atau janji.
BAB VIII PENGAWAS
Pasal 14 (1) Susunan Pengawas terdiri atas :
a. Seorang Ketua, merangkap anggota. b. Empat orang Anggota.
(2) Sebelum memangku jabatannya, Pengawas wajib mengucapkan sumpah atau janji menurut agamanya di hadapan Rapat Anggota.
(3) Sumpah atau janji Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berbunyi
sebagai berikut: “Demi Allah saya bersumpah/berjanji : a. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajibannya sebagai Pengawas
selalu berpegang pada ketentuan-ketentuan dalam Undang Undang Perkoperasian, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, serta peraturan-peraturan Koperasi Jasa ADI.
b. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas selalu bertindak obyektif, adil dan berpihak pada kepentingan koperasi.
c. Bahwa saya dalam melaksanakan tugas atau kewajiban sebagai Pengawas menjauhkan perbuatan-perbuatan yang dapat merugikan gerakan koperasi pada umumnya dan anggota-anggota pada khususnya.”
(4) Masa jabatan Pengawas adalah 3 (tiga) tahun dan dapat dipilih kembali maksimal 2 (dua) masa jabatan berturut-turut.
Pasal 15
Tiap Pengawas yang telah mengucapkan sumpah atau janji, bersama saksi-saksi harus membubuhkan tanda tangannya pada Berita Acara pengucapan sumpah atau janji.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 60
Pasal 16 (1) Dalam hal koperasi telah mampu mengangkat Manajer yang professional, maka
pengawasan dapat diadakan secara tetap atau diadakan sewaktu-waktu sesuai dengan kebutuhan dan ditentukan dengan keputusan Rapat Anggota.
(2) Audit keuangan harus dilakukan oleh Akuntan Publik dan audit non keuangan oleh tenaga ahli di bidangnya atas permintaan Pengurus.
(3) Pengaturan selanjutnya diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 17 Hak dan kewajiban Pengawas adalah : a. Pengawas berhak menerima imbalan jasa sesuai keputusan Rapat Anggota. b. Melakukan pengawasan tehadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan
koperasi. c. Meneliti catatan dan pembukuan yang ada pada koperasi. d. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan. e. Memberikan koreksi, saran, teguran dan peringatan kepda Pengurus. f. Merahasiakan hasil pengawasannya terhadap pihak ketiga. g. Membuat laporan tertulis tentang hasil pelaksanaan tugas pengawasan kepada
Rapat Anggota.
Pasal 18 (1) Pengawas dapat diberhentikan oleh Rapat Anggota sebelum masa jabatan berakhir
apabila terbukti : a. Melakukan tindakan, perbuatan yang merugikan keuangan dan nama baik
koperasi. b. Tidak menaati ketentuan Undang Undang Perkoperasian beserta peraturan
ketentuan pelaksanaannya, Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dengan keputusan Rapat Anggota.
(2) Dalam hal salah seorang anggota Pengawas berhenti sebelum masa jabatan berakhir, rapat Pengawas dengan dihadiri oleh Wakil Pengurus dapat mengangkat pengganti dengan cara : a. Jabatan dan tugas tersebut dirangkap oleh anggota Pengawas yang lain. b. Mengangkat dari kalangan anggota untuk menduduki jabatan Pengawas
tersebut. (3) Pengangkatan pengganti Pengawas sebagaimana tersebut dalam ayat (2) di atas,
dilaporkan oleh Pengawas kepada Rapat Anggota yang terdekat setelah penggantian yang bersangkutan untk diminta pengesahan atau memilih mengangkat Pengawas yang lai
BAB X RAPAT-RAPAT
Pasal 19 (1) Rapat Anggota yang dilaksanakan secara langsung maupun secara perwakilan sah
jika dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota koperasi atau
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 61
perwakilan anggota koperasi dan disetujui oleh lebih dari ½ (satu per dua) bagian dari jumlah anggota atau perwakiklan yang hadir.
(2) Apabila kuorum sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) di atas tidak tercapai, maka rapt anggota tersebut ditunda untuk waktu paling lama 7 (tujuh) hari, untuk rapat kedua dan diadakan pemanggilan kembali kedua kalinya.
(3) Apabila dalam rapat kedua sebagaimana yang dimaksud ayat (2) di atas, kuorum tetap belum tercapai, maka rapat anggota tersebut dapat dilangsungkan dan keputusannya sah serta mengikat bagi semua anggota, apabila dihadiri sekurang-kurangnya 1/3 (satu per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilannya dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
Pasal 20
(1) Pengambilan keputusan rapat anggota berdasarkan musyawarah untuk mencapai
mufakat. (2) Dalam hal tidak tercapai mufakat, maka pengambilan keputusan oleh rapat angota
berdasarkan suara terbanyak dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir. (3) Dalam hal dilakukan pemungutan suara, setiap anggota atau perwakilan
mempunyai hak suara. (4) Anggota yang tidak hadir tidak dapat mewakilkan suaranya kepada angota lain
yang hadir dalam rapat anggota yang dilaksanakan secara langsung. (5) Pemungutan suara dapat dilakukan secara terbuka dan/atau secara tertutup,
kecuali mengenai diri orang dilakukan secara tertutup. (6) Keputusan rapat anggota dicatat dalam Berita Acara rapat atau pernyataan
keputusan rapat yang ditanda tangani Notaris. (7) Koperasi dapat juga mengambil keputusan terhadap sesuatu hal tanpa
mengadakan rapat anggota dengan ketentuan 50% atau separuh anggota koperasi harus diberitahu secara tertulis dan 50% atau separuh dari anggota koperasi memberikan persetujuan mengenai hal (usul keputusan) tersebut secara tertulis serta menandatangani persetujuan tersebut, tanpa ada tekanan dari Pengurus dan/atau pihak-pihak tertentu.
Pasal 21
Tempat, acara, tata tertib dan bahan materi rapat anggota harus sudah disampaikan terlebih dahulu kepada anggota atau perwakilannya sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan rapat anggota.
Pasal 22 (1) Rapat Anggota diselenggarakan oleh Pengurus koperasi. (2) Rapat Anggota dapat dipimpin langsung oleh Pengurus koperasi dan/atau oleh
Pimpinan Sidang dan Sekretaris Sidang yang dipilih dalam Rapat Anggota tersebut. (3) Pemilihan pimpinan dan sekretaris siding dipimpin oleh Pengurus koperasi dari
anggota yang hadir, yang tidak memangku jabatan Pengurus, Pengawas dan Pengelola atau karyawan koperasi.
(4) Setiap Rapat Anggota harus dibuat Berita Acara rapat yang ditandatangani oleh Notaris.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 62
(5) Berita Acara keputusan rapat Rapat Anggota yang telah ditandatangani oleh Notaris menjadi bukti yang sah terhadap semua anggota koperasi dan pihak ketiga.
Pasal 23
(1) Rapat Anggota Tahunan diadakan dalam waktu paling lambat 3 (tiga) bulan
sesudah tutup tahun buku, kecuali ada pengaturan lain dalam Anggaran Dasar. (2) Rapat Anggota Tahunan membahas dan mengesahkan :
a. Laporan pertanggungjawaban Pengurus atas pelaksanaan tugasnya. b. Neraca perhitungan laba rugi tahun buku yang berakhir 31 (tiga puluh satu)
Desember. c. Penggunaan dan pembagian Surplus Hasil Usaha (SHU). d. Pertanggungjawaban pelaksanaan tugas Pengawas dalam satu tahun buku. e. Mengangkat dan memberhentikan Pengurus dan Pengawas koperasi tiap 3
(tiga) tahun. (3) Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja membahas dan mengesahkan Rencana Kerja dan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja koperasi juga harus dilaksanakan tiap tahun buku, paling lambat 1 (satu) bulan sebelum tahun buku/anggaran yang bersangkutan dilaksanakan, yang diajukan oleh Pengurus dan Pengawas.
(4) Apabila Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja seperti tersebut pada ayat (3) di atas belum mampu dilaksanakan oleh koperasi karena alas an yang obyektif dan rasional seperti efisiensi, maka : a. Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan
belanja dapat dilaksanakan bersama dengan Rapat Anggota Tahunan dengan acara rapat tersendiri, dengan ketentuan Rapat Tahunan harus dilaksanakan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tutup tahun buku.
b. Selama Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja belum disahkan oleh Rapat Anggota dalam pelaksanaan tugasnya, Pengurus berpedoman pada Rapat Anggota tentang rencana kerja dan rencana anggaran pendapatan dan belanja tahun sebelumnya yang telah mendapat persetujuan.
Pasal 24 Rapat Anggota Khusus diadakan untuk : a. Mengubah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga koperasi dengan
ketentuan : 1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah anggota
atau perwakilan. 2) Keputusan sah apabila disetujui oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua)
dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir. b. Membahas dan mengesahkan rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan
belanja koperasi serta bidang usaha dan umum. c. Pembubaran, penggabungan, peleburan dan pemecahan koperasi dengan
ketentuan :
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 63
1) Harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota atau perwakilan.
2) Keputusan harus disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
Pasal 25 (1) Rapat Anggota Luar Biasa dapat diselenggarakan apabila dipandang sangat
diperlukan adanya keputusan yang kewenangannya ada pada Rapat Anggota dan tidak dapat menunggu dilaksanakannya Rapat Anggota biasa seperti diatur dalam Pasal 19 di atas.
(2) Rapat Anggota Luar Biasa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas diadakan apabila : a. Ada permintaan paling sedikit lebih dari 30% (tiga puluh persen) dari jumlah
anggota atau perwakilan dan/atau. b. Atas keputusan rapat Pengurus atau keputusan rapat Pengurus dan Pengawas
dan/atau. c. Dalam hal keadaan yang sangat mendesak untuk segera memperoleh
keputusan Rapat Anggota. d. Negara dalam keadaan bahaya atau perang, tidak memungkinkan diadakan
Rapat Anggota biasa dan Rapat Anggota Khusus seperti tersebut pada Pasal 19 dan Pasal 24 di atas.
(3) Rapat Anggota Luar Biasa sah dan keputusan mengikat seluruh anggota, apabila : a. Dihadiri oleh sekurang-kurangnya ½ (satu per dua) dari jumlah anggota atau
perwakilan dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
b. Untuk maksud pada ayat (2) di atas harus dihadiri oleh sekurang-kurangnya 1/5 (satu per lima) dari jumlah anggota atau perwakilan dan keputusannya disetujui oleh 2/3 (dua per tiga) dari jumlah anggota atau perwakilan yang hadir.
(4) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam peraturan khusus.
BAB XI
PENGELOLA DAN KARYAWAN Pasal 26
(1) Jabatan Pengelola koperasi selanjutnya disebut Manajer. (2) Manajer merupakan jabatan tertinggi dalam karyawan koperasi. (3) Dalam pelaksanaan tugasnya seorang Manajer dibantu beberapa staf yang
mempunyai status karyawan yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. (4) Manajer wajib bekerja penuh untuk koperasi dan dilarang merangkap jabatan di
tempat lain di mana hari dan jam kerjanya sama dengan yang berjalan di koperasi. (5) Masa kerja Manajer maksimal 3 (tiga) tahun, dan dapat diperbaharui setiap tahun
setelah habis kontrak, dan dapat diperpanjang lagi bilamana terbukti mampu dan berprestasi.
(6) Manajer dan karyawan diangkat dan diberhentikan oleh Pengurus koperasi.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 64
(7) Hal-hal lain yang belum diatur dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur dalam peraturan khusus.
Pasal 27
Tugas dan kewajiban Manajer adalah : a. Melaksanakan kebijakan Pengurus dalam mengelola usaha koperasi. b. Mengendalikan dan mengkoordinir semua kegiatan usaha yang dilaksanakan oleh
para karyawan. c. Melakukan pembagian tugas secara jelas dan tegas mengenai bidang dan
pelaksanaannya. d. Menaati segala ketentuan yang telah diatur dalam Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga, keputusan Rapat Anggota, kontrak kerja dan ketentuan lainnya yang berlaku pada koperasi yang berkaitan dengan pekerjaannya.
e. Menanggung kerugian usaha koperasi sebagai akibat dari kelalaian dan/atau tindakan yang disengaja atas pelaksanaan tugas yang dilimpahkan kepadanya.
Pasal 28 (1) Hak dan wewenang Manajer :
a. Menerima penghasilan sesuai perjanjian kerja yang telah disepakati dan ditandatangani bersama oleh Pengurus dan Manajer.
b. Mengembangkan usaha dan kemampuan diri untuk melaksanakan tugas yang dibebankan.
c. Membela diri atas segala tuntutan yang ditujukan kepada dirinya. d. Bertindak dan untuk atas nama Pengurus dalam rangka menjalankan usaha
koperasi. e. Menetapkan pedoman pelaksanaan, pengelolaan usaha atau standar
operasional prosedur yang dipisahkan oleh Rapat Anggota. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan tugas, kewajiban, hak dan wewenang
Manajer dan Karyawan diatur lebih lanjut dalam ketetapan Pengurus dan kontrak kerjanya.
Pasal 29 Perjanjian kerja antara Pengurus, Manajer dan Karyawan sekurang-kurangnya memuat, antara lain : a. Uraian tugas pokok. b. Batasan wewenang. c. Hak dan kewajiban. d. Imbalan/upah/pendapatan. e. Hari kerja, jam kerja lembur, sakit dan cuti. f. Sanksi-sanksi. g. Penggunaan fasilitas dan peralatan koperasi. h. Target usaha.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 65
Pasal 30
(1) Yang dimaksud dengan Karyawan koperasi adalah seorang yang mempunyai hubungan kerja dengan koperasi atas dasar perikatan dan peraturan yang berlaku.
(2) Pangkat dan jabatan Karyawan ditetapkan berdasarkan keputusan rapat Pengurus melalui surat keputusan Pengurus yang disesuaikan dengan struktur organisasi dan peraturan lainnya yang berlaku.
(3) Karyawan yang terbukti berprestasi dan dinilai mampu oleh Pengurus dapat dipromosikan dan dicalonkan sebagai calon Manajer.
(4) Hal yang berkaitan dengan Karyawan lebih lanjut akan diatur dalam Peraturan Khusus dan Keputusan Pengurus.
BAB XII PEMBUKAAN KOPERASI
Pasal 31 Ketentuan pengaturan lebih lanjut mengenai isi, bentuk, susunan laporan pertanggungjawaban Pengurus dan pelaksanaan audit diatur dalam peraturan khusus.
BAB XIII SIMPANAN POKOK DAN SIMPANAN MODAL KOPERASI
Pasal 32 (1) Setoran Pokok dibayarkan oleh Anggota pada saat yang bersangkutan mengajukan
permohonan sebagai Anggota dan tidak dapat dikembalikan (2) Setiap Anggota Koperasi harus membeli Simpanan Modal Koperasi yang jumlah
minimumnya ditetapkan dalam Anggaran Dasar. (3) Koperasi harus menerbitkan Simpanan Modal Koperasi dengan nilai nominal per
lembar maksimum sama dengan nilai Setoran Pokok (4) Simpanan Modal Koperasi tidak memiliki hak suara.
Pasal 33 Ketentuan donasi adalah sebagai berikut : a. Membuat kesepakatan atau perjanjian tertulis tentang waktu dan jumlah donasi. b. Waktu donasi terdiri atas : 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 1 tahun, dan dapat
diperpanjang berdasarkan kesepakatan. c. Jasa donasi, untuk 1 bulan dan 3 bulan sebesar 1% (satu persen) per bulan, dan
untuk 6 bulan dan 1 tahun sebesar 1,25% (satu koma dua puluh lima persen). d. Jasa donasi dapat diambil setiap bulan atau dialihkan ke Simpanan Modal
Koperasi. e. Uang donasi tidak dapat ditarik selama masa perjanjian donasi, kecuali karena
sesuatu yang mendesak. f. Bila uang donasi ditarik sebagaimana point (e), maka dikenakan denda sebesar
jasa 1 (satu) bulan.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 66
g. Uang donasi tidak dapat ditambah selama masa perjanjian berlangsung. h. Penambahan uang donasi sebagaimana point (g) dapat dilakukan dengan cara
membuat perjanjian baru. i. Uang donasi yang terlambat diambil dari limit (batas) waktu perjanjian, maka
harus menggenapkan 1 (satu) bulan berikutnya sesuai dengan tanggal jatuh tempo.
j. Jumlah minimal donasi adalah Rp. 100.000.000,- (seratus juta rupiah).
Pasal 34 Apabila keanggota berakhir menurut Anggaran Dasar Pasal 6 dan Pasal 7, maka uang donasi akan dikembalikan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Bila anggota meninggal dunia, maka seluruh Simpanan Modal Koperasi dan uang
donasi setelah dikurangi tanggungannya akan dikembalikan kepada ahli waris, selambat-lambatnya 2 (dua) minggu sejak anggota meninggal dunia.
b. Berhenti atas permintaan sendiri/mengundurkan diri, maka uang Uang Simpanan Modal Koperasi dan uang donasi setelah dikurangi dengan tanggungannya yang ditetapkan, dikembalikan kepada yang berhak selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sejak anggota mengundurkan diri.
c. Berhenti karena dipecat, maka Uang Simpanan Modal Koperasi dan uang donasi setelah dikurangi dengan tanggungannya yang ditetapkan, dikembalikan kepada mantan anggota dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah Rapat Anggota Tahunan yang akan datang.
BAB XIV SURPLUS HASIL USAHA (SHU)
Pasal 35 a. Pembagi Surplus Hasil Usaha (SHU) sebagai berikut :
1) 20 % untuk Cadangan 2) 32,5 % untuk Anggota sesuai jasa usaha 3) 20 % untuk Anggota sesuai kepemilikan Sertifikat Modal Koperasi (SMK) 4) 5 % untuk Dana Pendidikan 5) 12,5 % untuk Pengawas, Pengurus dan Karyawan 6) 5 % untuk Dana Sosial 7) 5 % untuk Bantuan pada Wilayah Kerja
b. Pembagi Surplus Hasil Usaha (SHU) kepada anggota diperhitungkan berdasarkan
partisipasi dan kontribusi anggota kepada koperasi.
BAB XV SANKSI
Pasal 36 Ketentuan mengenai sanksi diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 67
BAB XVI PENUTUP Pasal 37
Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga ini, akan diatur lebih lanjut dalam peraturan khusus dan/atau keputusan Pengurus dan ketetapan Pengurus.
Pasal 38 Anggaran Rumah Tangga ini disahkan oleh Rapat Anggota Khusus yang dilaksanakan pada hari Minggu, 29 September 2013 bertempat di Ruang Rapat UHAMKA Pasar Rebo 1. (Dr. H. Slamet Sutrisno, SE, MM) Ketua 2. (Prof. Dr. Andi Faisal Bakti, MA) Wakil Ketua I 3. (Drs. H. Abdul Ghofar, MA) Wakil Ketua II 4. Hj. Rosdiana, MA Sekretaris 5. H. Yusup, SE Wakil Sekretaris 6. Rini Fatma Kartika, MH Bendahara 7. Juliana Wahid, SE, M.Pd Wakil Bendahara
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 68
LEMBAGA ADVOKASI ASOSIASI DOSEN INDONESIA
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 69
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 70
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 71
TRAINING AND EDUCATION CENTER OF ASOSIASI DOSEN INDONESIA PUSDIKLAT | PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
ASOSIASI DOSEN INDONESIA BACKGROUND Indonesia is in the fragile junction and delicate situation where it can either grasp significance in World Stage or miss the golden opportunity. From the upcoming competition from AEC 2015, Declining education quality, the lack of skilled workers to run the potential growth, and other challenges has affected Indonesia’s competitiveness in the world stage as shown by Indonesia’s GCI Index. However, just as the GCI Index shows, One of the turn key to push Indonesia’s ability to provide its people with prosperity lies with the ability of education institution to provide good tertiary education, hence producing good quality of tertiary graduates. Beyond the education system and material, the lecturers have a vital part to ensure the success of the tertiary education system. In general, "lecturer" classified as "educator". Act No. 20 years 2003 on National Education System, in article 39 (2) says that "Educators are professionals in charge of planning and implementing the learning process, assessing learning outcomes, coaching and training, as well as conduct research and community service, particularly for educators at colleges ". In Article 40 (2) added that educators are required to: a. Creating an atmosphere of meaningful educational, fun, creative, dynamic and
dialogical; b. Having a professional commitment to improving the quality of education, and
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 72
c. Give a good example and keep the good name of the institution, the profession, and the position in accordance with the trust that give to him/her.
In the Act No. 14 of 2005 on Teachers and Lecturers, paragraph 1, it is said that "lecturers are professional educators and scientists with the main task of transforming, developing, and disseminating science, technology, and the arts through education, research, and community service". On Article 1 of this needs to be emphasized that a lecturer is not only a professional educator at the college, but also a scientist. Therefore, the Republic Act no. 14 Year 2005 Article 45, said that "Lecturers must have academic qualifications, competence, educator certificate, physical and spiritual health, and other qualified higher education units required spot duty, as well as having the ability to realize the goal of national education".
The higher education institution should have who professional lecturer means being able to implement best practice in the field of education, research, and dedication / service to the community as well as other areas of responsibility.
Quality standards, criteria and indicators of professionalism a lecturer formulated as follows:
Table 1: Quality Standards, Criteria, and Indicators of Lecturer Professionalism
Standard Criteria Indicator
high level of professionalism
The expertise • The recognition of expertise, or mastery of the discipline, by the peer group (peer group)
Development expertise and mastery of science
• The scientific research activities • A paper writing / scientific books
Applying instructional technology
• Certification in the field of teaching • Student Satisfaction
Applying ethics when teaching, research, and professional activities
• Do not engage in activities that violate the ethics, values academic and professional
Article 45 Act No. 14 Year 2005 on Teachers and Lecturers claimed that the lecturer must have academic qualifications, competence, certified educators, physical and spiritual health, and meet the other qualifications required by the unit in charge of higher education places, and have the ability for achieve national education goals.
PUSDIKLAT ADI
PUSDIKLAT ADI offers endless opportunities for people to grow, personally and professionally, to keep them on current knowledge, skill, technology, and practice requirements for their careers.
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 73
It is a method by which professionals maintain, improve, and ultimately broaden their knowledge and skills, while simultaneously developing the personal qualities required to succeed in their professional lives. In short, it is a structured and ongoing commitment to excellence.
With PUSDKILAT ADI, Lecturers are encouraged to improve their competence, broaden their outlook, sharpen their skill & knowledge, experience and keep-up with the latest development in technology.
Purpose and Objectives of PUSDIKLAT ADI
A. Purpose
The purpose of PUSDIKLAT ADI as the solution to improve the competency and increase the welfare of Indonesian Lecturers through education and training
B. Objectives
1. Improvement of Indonesian Lecturers’ Competence
Continuing professional education is one of the opportunities for lecturers to grow, personally and professionally, keep them on current trends, technology, and practice requirements for their careers. A method by which lecturers can maintain, improve, and ultimately broaden their knowledge and skills, while simultaneously developing the personal qualities required to succeed in their professional lives. In short,
a. It is a structured and on-going commitment to excellence. b. It strengthens résumés and provides valued credentials. c. It opens doors and fosters partnerships. d. It sparks curiosity and broadens perspectives. e. It creates more dynamic, engaged, prosperous communities by focusing on
their most vital building block: individual potential.
Morever, training & International certification is one of the vital successes of reforms aimed at improving the quality of education in the developing world. Develop and increase competitiveness and produce high quality education with highly skilled individuals. Highly skilled individuals are able to earn higher level of income over their lifetimes. It indicates that internationally certified lecturer’s experience in in-service training courses predicts neither instructional quality nor student achievement. With this, Indonesia can produce competent local professionals which are one of the requirements of AEC 2015.
Futhermore, the International certificate that the lecturer will receive is the formal proof to be recognized as lecturers who fulfil the required competency to teach in a specified field such as Information Technology (IT) and various sub-discipline of Business Management, such as Financial Management, Sales Management, Project Management, and Operation Management. It is a useful
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 74
document to carry and will generally be accepted where proof of competence is required.
2. Improvement of Indonesian Lecturers’ Welfare
International certification does not only improve lecturer’s welfare through their professional incentive, but also improve lecturer’s competencies and professionalism. Improvement of competence will be attained by attending the training where the result expected from this training is the improvement of quality learning performed by lecturers in the classroom. By doing so, lecturer certification is viewed as one of the important factors in the school or campus reform in order to provide better educational services in the future.
3. Improvement of Academic Quality
International certification for lecturers will contribute to the process of school reform in Indonesia, so that in the future, the schools can provide international quality of educational services. As a consequence, the quality of Indonesian education can be improved gradually.
4. Recognition of Indonesian Lecturers Competency
Recognition of competence is a process involves recognizing a person’s knowledge and skills and assessing them against nationally and internationally recognized unit of standards through international certification exam/assessments.
A professional with titled Professor, Dr., SE, MM is an academic recognition by public, however a professional with CISCO, CIPMP, CISCP holder is an example of professional competency recognition by corporate.
International certification which is one of the recognition of competence is a certificate which will be issued to lecturer who has successfully completed the training and passed the certification exam and be certified. This certificate will serve as recognition of lecturers competence to do a particular job.
5. Improvement of GCI Rating and Preparation of AEC 2015
By upgrading the skills and level of competency of Indonesians lecturers to increase the education quality which is one of the crucial factors in supporting Indonesia’s GCI level and preparation for the AEC 2015.
GCI is a ranking of countries measuring the sustainability in providing a high level of economic prosperity to its people and in order to sustain Indonesian’s higher income and labor productivity, we must improve our nation to be competitive.
Increasingly driven by higher education, training and certification which is in tertiary education level is one of the pillars to develop more efficient production processes and increase product quality. As wages rise with advancing development and need to move into this efficiency-driven stage of development,
Profil Asosiasi Dosen Indonesia 75
we need to develop our human capital to build the necessary skills which involves training and skills certifications by increasing the level of competency of lecturers.
In terms of AEC, areas of cooperation include human resources development and capacity building; recognition of professional qualifications; closer consultation on macroeconomic and financial policies; trade financing measures; enhanced infrastructure and communications connectivity; development of electronic transactions through e-ASEAN; integrating industries across the region to promote regional sourcing; and enhancing private sector involvement for the building of the AEC. In short, the AEC will transform ASEAN into a region with free movement of goods, services, investment, skilled labor, and free flow of capital.
The Sample of the Training Program
1. How to Get Published in International Journal: Writing Strategies 2. Doctoral Boot Camp 3. Micro Teaching 4. Technopreurship 5. Leadership Insight 6. ISO 9001 7. Short Courses: Grafic design, creative multimedia, mobile apps development 8. ICT for Teachers 9. Training & International Certification Programs
Cyber Security Computer Hacking Computer Forensic Data Recovery Plan Mobil Apps Development Information Systems Security Professional Project Management Professional Digital Media Professional Sales Management Professional Financial Management Professional Supply Chain Management Professional Risk Management ITIL V.3 Foundation COBIT5 Knoledge Management Certified Financial Planner Ethical Hacking
Jakarta, 29 Maret 2014
Prof. Dr. Sylviana Murni, SH., M.Si Direktur Pusdiklat ADI
PROFIL ASOSIASI DOSEN INDONESIA
76
LEMBAGA PENANGGULANGAN, PENYULUHAN DAN PENGOBATAN NARKOBA DI PERGURUAN TINGGI (P3NPT)
ASOSIASI DOSEN INDONEESIA
Asosiasi Dosen Indonesia membentuk suatu lembaga otonom, yang memiliki kepedulian terhadap tingkat penyalahgunaan Narkoba dikalangan mahasiswa dan akademisi. Peran Dosen sebagai tenaga pendidik harus memiliki strategi pendekatan kepada siswa untuk memeberikan bimbingan agar mahasiswa dapat berkembang seoptimal mungkin dan tidak terjerumus dalam pergaulan yang menyimpang dengan mengkonsumsi Narkoba. Dosen berperan tidak hanya sebagai pengajar saja, namun lebih kepada pembentukan sikap mahasiswa dalam berperilaku yang baik, etis dan berprestasi, serta memiliki kekuatan karakter, spiritual dan berbadan sehat.
Peredaran Narkoba di kalangan mahasiswa sangat mengkhawatirkan sebab kemudahan untuk memperoleh Narkoba sangat mudah dan dari Universitas belum ada unsur secara khusus menangani dan menanggulangi permasalahan dengan Narkoba. Permasalahn mahasiswa yang terlibat Narkoba di kampus, apabila ditemukan, maka pihak kampus hanya menyerahkan ke Polisiyang berwajib untuk menangani dan mahasiswa diproses secara hukum, kemudian ditahan. Tindaan yang dilakukan oleh pihak berwajib karena kahasiswa melanggar Hukum tentang Narkoba. Permasalah yang terjadi pada mahasiswa banyak tidak membuat jera, namun ketika ditahan mahasiswa akan berinteraksi dengan sesama pemakai bahkan pengedar sehingga perbuatan kesalahan akan semakin parah. Pendirian Lembaga Pencegahan, Pengobatan dan Penyembuhan yang dibentuk Asosiasi Dosen Indonesia akan membuat suatu warna tersendiri dalam menangani Narkoba yaitu memberikan pencegahan kepada semua mahasiswa agar tidak terlibat dengan Narkoba, melalui kegiatan “penyuluhan”, “sosialisasi”, sedang untuk pengeobatan akan dilakukan pengobatan dengan cara “Herbal” dan “Medis” serta “Spiritual”.
Jumlah peredaran narkoba dilingkungan mahasiswa dan dilingkungan kampus cenderung meningkat. Hasil penelitian tahun 2008 yang dilakukan BNN dan Pusat Penelitian Kesehatan UI menunjukkan, pada penduduk usia 10-60 tahun, tercatat 3,3 juta orang menyalahgunakan narkoba. Dalam riset yang sama tahun 2011, terjadi kenaikan menjadi 3,8 juta-4,32 juta atau 2,2% menggunakan narkoba. Dan dalam kurun waktu tiga tahun terjadi kenaikan 500 ribu– 900 ribu orang. Dua kelompok terbesar yang menyalahgunakan Narkoba itu adalah pekerja 70% dan pelajar/mahasiswa 22%. Kondisi ini sangat memprihatinkan, maka Asosiasi Dosen Indonesia akan terus
PROFIL ASOSIASI DOSEN INDONESIA
77
melakukan penelitian tentang Narkoba dengan fokus kepada jumlah tingkat penyalahgunaan Narkoba di Indonesia serta solusi pencegahan dan penyembuhannya.
BNN mengimbau agar semua Perguruan Tinggi peduli terhadap permasalahan Narkoba yang beredar di lingkungan kampus dan yang menjadi target sasaran adalah Mahasiswa. BNN dan ADI akan membentuk Team Duta bagi Dosen untuk ikut memberantas Narkba dilingkungan Perguruan Tinggi. Kegiatan yang dilakukan adalah akan memberikan sosialisasi kepada Dosen untuk peduli terhadap Permasalahan Narkoba dengan cara memberikan pencegahan, pengobatan dan penyuluhan pada seluruh mahasiswa. Melalui pembelajaran agar semua dosen selalu menyinggung tentang dampak psikologis, perilaku mahasiswa yang terkena Narkoba lewat pembelajaran di kelas.
Lembaga Pencegahan,pengobatan dan penyuluhan Narkoba ( LPPPN) di Perguruan Tinggi ini diharapkan mampu besinegri dengan berbagai pihak terutama BNN agar dapat membrantas dan mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba yang berdampak pada kriminalitas dilingkungan mahasiswa. Lembaga ini juga merupakan realisasi dari hasil rekomendasi seminar Nasional dengan tema“PENANGGULANGAN NARKOBA MELALUI PENDIDIKAN, AGAMA DAN BUDAYA”pada tanggal 18 Juni 2012 lalu. Kegiatan yang merupakan kerjasama Asosiasi Dosen Indonesia dengan Dirjen Kesbangpol Kemendagri. Salah satu rekomendasi dari hasil seminar menyatakan bahwa perlu ada penyuluhan yang intens dan merata bagi seluruh Perguruan Tinggi di Indonesia serta mengupayakan ada tindaklanjut rehabilitasi bagi mahasiswa yang positif menggunakan Narkoba. Upaya penanggulangan dan sosialisasi menjadi sangat penting karena selama ini di Perguruan Tinggi belum ada penanganan secara serius dalam menanggulangi Narkoba kepada Mahasiswa, yang selama ini pemecahan di Institusi Perguraun tinggi dan pemerintah cenderung menyerahkan permasalahan Narkoba pada mahasiswa menjadi tanggung jawab pribadi bukan institusi.
Kebijakan terhadap mahasiswa yang positif Narkoba akan lebih baik apabila mahasiswa tidak layak dikeluarkan dan dikucilkan namun harus diberikan pengobatan dan dorongan untuk sembuh dan tidak mengajak kepada mahasiswa lin untukikut menggunakan narkoba atau mengedarkan narkoba.
Lembaga ini tidak bisa berdiri tanpa ada dukungan dari semua pihak, oleh karena itu dengan bangga kami mengucapkan terima kasih kepada BNN dan PT. Inko Medika sebagai tempat rehabilitasi dari lembaga, atas kesediaan untuk bekerjasama membentuk suatu Lembaga yang secara khusus menangani masalah narkoba bagi Mahasiswa sebagai upaya untuk mewujudkan Hidup Cerdas dan Sehat Visi Meningkatkan Peran dan Strategis Dosen dalam Penanggulangan Narkoba bagi mahasiswa di Perguruan Tinggi Misi
1. Menjadi Lembaga pengaduan masyarakat tentang penyalahgunaan Narkoba bagi mahasiswa dilingkungan Perguruan Tinggi
PROFIL ASOSIASI DOSEN INDONESIA
78
2. Mengupayakan agar ada kurikulum atau materi pembelajaran khusus tentang Narkoba di Perguruan Tinggi
3. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi tentang penyalahgunaan Narkoba serta membangun karakter yang sehat, cerdas dan sehat kepada mahasiswa dan lapisan masyarakat
4. Mengawasi dan mengontrol terealisasi pelaksanaan program-program penanggulangan Narkoba yang dilakukan para Fasilitator/konselor di Perguruan Tinggi
5. Membangun paradigma dan merubah perilaku masyarakat bahwa pecandu Narkoba bukan penjahat dan tanggung jawab konselor untuk mengupayakan mahasiswa mampu membangun karakter sosial dan prilaku bukan sebagai pecandu dan masyarakat
Slogan
“ Hidup Cerdas dan Sehat” Program Kerja :
Upaya untuk merealisasikan visi dan misi lembaga ini, kami melakukan metode dan teknik dalam membuat program kerja, dimana kami menyadari bahwa untuk dapat keluar dari permasalahan narkoba ini diperlukan teknik penanggulagan yang sangat mendasar dan berdasar pada prinsip dasar yang mengandalkan kekuatan-kekuatan serta inisiatif warga masyarakat khususnya para mahasiswa dan kalangan Perguruan Tinggi. Adapun Program lembaga ini antara lain :
1. Menciptakan dosen-dosen dimasing-masing Perguruan Tinggi untuk menjadi Fasilitator yang kemudian akan terus dilatih untuk menjadi duta dan konselor Narkoba. Tugas dan fungis dari dosen yang telah menjadi fasilitaor di lembaga ini adalah sebagai berikut : a. Memiliki tanggung jawab untuk menjadi fasilitator dengan memberikan
penyuluhan dan sosialisasi serta menerima pengaduan mahasiswa tentang penyalahgunaan Narkoba.
b. Memonitoring perkembangan penyalahgunaan Narkoba di Perguruan Tinggi dan kemudian dilaporkan kepada Lembaga.
c. Membuat program-program penyuluhan kepada mahasiswa. d. Melakukan penelitian guna mengidentifikasi, memetakan dan menjalin
hubungan antar kelompok-kelompok/organisasi-organisasi kemahasiswaan /sosial yang ada diPerguruan Tinggi dan masyarakat yang telah menunjukkan kemampuan dan potensi untuk melaksanakan upaya pelayanan kesejahteraan sosial dalam penanggulangan Narkoba
e. Pembentukan dan Pengembangan Kelompok anti Narkoba di kalangan Mahasiswa dengan cara membentuk kelompok-kelompok baru atau mengembangkan fungsi kelompok yang sudah ada sebagai gerakan anti Narkoba dengan upaya-upaya seperti mempengaruhi secara aktif terhadap remaja lain secara individual mapun kelompok sebagai upaya melembagakan budaya anti
PROFIL ASOSIASI DOSEN INDONESIA
79
Narkoba, sehingga peluang untuk menciptakan generasi anti Narkoba akan semakin terwujud dan lebihbaik.
f. Teknik penanggulangan Narkoba antara lain melalui : Community Involvement (CI), Participatory Learning Action (PLA), Methods of Participatory Assessment (MPA) dan lain-lain
Jakarta, 9 Januari 2014
Dr. Titik Haryati, M.Si Direktur Lembaga P3NPT ADI
PROFIL ASOSIASI DOSEN INDONESIA
80
Office :
Majelis Pengurus Pusat Asosiasi Dosen Indonesia (MPP-ADI) Jl. Ir. H. Juanda No. 88 Ciputat Tangerang Baten 15419
[T] 021-7492192 [F] 021-70561808 [E] [email protected] www.adi.or.id