profesi perawat dalam prespektif islam

23
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang menjadi perhatian( concern),Yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan ( applied science ) , 2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan komunitas dan , 4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan 3tahun level preventions dengan metodologi proskep . B. RUANG LINGKUP a. Perawat sebagai profesi b. Sejarah profesi keperawatan di dunia Islam c. Ruang lingkup asuhan keperawatan menurut tuntunan ajaran Islam 1

Upload: wiky-wijaksana

Post on 21-Jan-2016

138 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk

pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,ditujukan pada individu, keluarga,

dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan

manusia.

Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang

menjadi perhatian( concern),Yaitu :

1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat sains terapan ( applied science ) ,

2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan helping health

illness problem,

3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien : individu,keluarga,kelompok, dan

komunitas dan ,

4. Pelayanan Keperawatan mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan 3tahun

level preventions dengan metodologi proskep .

B. RUANG LINGKUP

a. Perawat sebagai profesi

b. Sejarah profesi keperawatan di dunia Islam

c. Ruang lingkup asuhan keperawatan menurut tuntunan ajaran Islam

d. Pendekatan holistik dalam asuhan keperawatan

C. TUJUAN

Adapun tujuan kami menyusun makalah agama ini adalah sebagai berikut :

a. Membahas mengenai profesi perawat dalam persektif Islam

b. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah agama Islam

1

Page 2: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

D. SISTEMATIKA PENULISAN

a. Cover

b. Kata Pengantar

c. Daftar Isi

d. Bab I Pendahuluan

e. Bab II Pembahasan

f. Bab III Penutup

g. Daftar Pustaka

E. METODE PENULISAN

Penulisan makalah ini dilakukan dengan cara studi keberbagai situs dan studi ke

pustakaan yaitu meringkas, merangkum, dan mengambil intisari dari bahan-bahan atau

sumber-sumber yang sudah ada.

2

Page 3: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perawat Sebagai Profesi

Keperawatan yang semula belum jelas ruang lingkupnya dan batasannya ,secara

bertahap mulai berkembang.Keperawatan diartikan oleh pakar keperawatan dengan

berbagai cara dalam berbagai bentuk rumusan,seperti oleh Florence

Nightingale,Goodrich,Imogene King,Virginia Henderson,dsb.

Perawat, sesuai PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang registrasi dan praktik

perawat, dijelaskan Perawar adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawtan,

baik di dalam maupun luar negeri sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang

berlaku.

a) Peran dan Fungsi Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang, sesuai kedudukannya dalam suatu system.

Doheny ( 1982 ) mengidentifikasi beberapa elemen peran perawat professional,

meliputi : Care Giver, Client Advocate, Consellor, Educator, Collaborator, Coordinator,

Chage Agent, dan Consultant.

Fungsi : Suatu pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai dengan perannya.

Kozier ( 1991 ) mengemukakan 3 ( tiga ) fungsi perawat : Fungsi keperawatan mandiri

( independen ), fungsi keperawatan ketergantungan ( dependen ), dan fungsi keperawatan

kolaboratif ( interdependen ).

Lokakarya Nasional tentang keperawatan bulan januari 1983 di Jakarta merupakan

awal di terimanya keperawatan sebagai suatu profesi. Keperawatan adalah suatu bentuk

pelayanan professional yang merupakan integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan

pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual yang

komprehensif, di tujukan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sakit maupun

sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia.

3

Page 4: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

Dari pengertian tersebut diatas ada 4 ( empat ) elemen utama ( mayor elements ) yang

menjadi perhatian ( concern ), yaitu : 1. Keperawatan adalah ilmu dan kiat- sains terapan

( applied science ), 2. Keperawatan adalah profesi yang berorientasi pada pelayanan

helping health illness problem, 3. Keperawatan mempunyai empat tingkat klien :

Individu, keluarga, kelompok, dan komunitas dan, 4. Pelayanan keperawatan

mencakup seluruh rentang pelayanan kesehatan 3 tahun level preventions dengan

metodelogi proskep.

b) Apa Itu Profesi ?

Beberapa pengertian profesi

1. Winsley (1964)

Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk

pengembangan teori yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru,

memerlukan pendidikan dan pelatihan yang cukup lama, serta memiliki kode etik

dengan fokus utama pada pelayanan.

2. Schein E. H ( 1962 )

Profesi merupakan suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set

norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di masyarakat.

3. Hugnes, E. C ( 1963 )

Profesi merupakan suatu keahlian dalam mengetahui segala sesuatu dengan lebih baik

dibandingkan orang lain (pasien).

c) Ciri-ciri profesi menurut Winsley, ( 1964 ):

1. Didukung oleh badan ilmu ( body of knowledge 0 yang sesuai dengan bidangnya,

jelas wilayah kerja keilmuannya dan aplikasinya.

2. Profesi diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan yang terencana, terus menerus dan

bertahap

3. Pekerjaan profesi diatur oleh kode etik profesi serta diakui secara legal melalui

perundang-undangan

4

Page 5: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

4. Peraturan dan ketentuan yag mengatur hidup dan kehidupan profesi (standar

pendidikan dan pelatihan, standar pelayanan dan kode etik) serta pengawasan terhadap

pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dilakukan sendiri oleh warga profesi

Dikatakan juga oleh Shortridge, L.M ( 1985 ), Ciri-ciri profesi esencial suatu profesi

adalah sbb :

1. Berorientasi pada pelayanan masyarakat

2. Pelayanan keperawatan yang diberikan didasarkan pada ilmu pengetahuan

3. Adanya otonomi

4. Memiliki kode etik

5. Adanya organisasi profesi.

d) Keperawatan Termasuk Profesi

Kita lihat beberapa ciri keperawatan sebagai profesi :

1. Mempunyai BODY OF KNOWLEDGE

Tubuh pengetahuan yang dimiliki keperawatan adalah ilmu keperawatan

( nursing science ) yang mencakup ilmu – ilmu dasar ( alam, sosial, perilaku ),ilmu

biomedik,ilmu kesehatan masyarakat,ilmu keperawatan dasar,ilmu keperawatan klinis

dan ilmu keperawatan komunitas.

2. Pendidikan berbasis keahlian pada jenjang pendidikan tinggi

Di Indonesia berbagai jenjang pendidikan telah dikembangkan dengan

mempunyai standar kompetensi yang berbeda-beda mulai D III Keperawatan sampai

dengan S3 akan dikembangkan.

3. Memberikan pelayanan kepada masyarakat melalui Praktik dalam bidang

Profesi

Keperawatan dikembangkan sebagian bagian integral dari system kesehatan

nasional. Oleh karena itu system pemberian askep dikembangkan sebagian bagian

integral dari system pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdapat

di setiap tatanan pelayanan kesehatan.

Pelayanan / askep yang dikembangkan bersifat humanistic/menyeluruh didasarkan

pada kebutuhan klien, berpedoman pada standar asuhan keperawatan dan etika

keperawatan.

5

Page 6: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

4. Memiliki Perhimpunan/organisasi profesi

Keperawatan harus memiliki organisasi profesi, organisasi profesi ini sangat

menentukan keberhasilan dalam upaya pengembangan citra keperawatan sebagai

profesi serta mampu berperan aktif dalam upaya membangun keperawatan

profesional dan berada di garda depan dalam inovasi keperawatan di Indonesia.

5. Pemberlakuan kode etik keperawatan

Dalam pelaksanaan asuhan keperawatan, perawat profesional selaku

menunjukan sikap dan tingkah laku profesional keperawatan sesuai kode etik

keperawatan.

6. Otonomi

Keperawatan memiliki kemandirian wewenang, dan tanggung jawab untuk

mengatur kehidupan profesi, mencakup otonomi dalam memberikan askep dan

menetapkan standar asuhan keperawatan melalui proses keperawatan

penyelenggaraan pendidikan, riset keperawatan dan praktik keperawatan dalam

bentuk legislasi keperawatan ( KepMenKes No.1239 Tahun 2001 )

7. Motivasi bersifat altruistic

Masyarakat profesional keperawatan Indonesia bertanggung jawab membina

dan mendudukkan peran dan fungsi keperawatan sebagai pelayanan profesional

dalam pembangunan kesehatan serta tetap berpegang pada sifat dan hakikat

keperawatan sebagai profesi serta selalu berorientasi kepada kepentingan masyarakat.

B. Sejarah profesi keperawatan di dunia Islam

Sejarah pelayanan keperawatan berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat

muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad SAW, yang selau

berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan

apakah kliennya kay atau miskin. 1. Elly Nurahmah,2001 ada pula yang mengenal sebagai

6

Page 7: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa

Nabi Muhammad SAW adalak perawat pertama muslim ( Kasule, 2003; Mansour &

Fikry,1987 ). Sementara sejarah perawat di Eropa dan Amerika mengenal Florence

Nightingale sebagai pelopor keperawatan modern, Negara di timur tengah memberikan

status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim ( jan, 1996 ). Talenta perjuangan dan

kepahlawanan Rufaidah secara verbal di teruskan turun menurun dari generasi ke generasi

di perawat Islam khusunya di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di

Saudi dan Timur tengah 2.Miller Rosser, 2006 selama ini pula perawat Indonesia

khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mingkin

saja lebih di karenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi literature barat.

Florence Nightingale ( Firenze, Italia, 12 Mei 1830- 13 Agustus 1910 ) adalah pelopor

perawat modern. Ia kendali dengn nama The Lady With The Lamp dalam bahasa inggris

yang berarti “sang wanita dengan lampu”. Nama depannya, Florence menunjuk kepada

kota kelahirannya, Firenze dalam bahasa Italia atau Florence dalam bahasa Inggris. 3.

Wikipedia Florence dilahirkan dalam keluarga berada dan tumbuh sebagai wanita yang

menawan dan periang yang mempunyai masa depan yang cerah. Bagaimanapun

penderitaan yang dilihatnya semasa peperangan di semenanjung Krim di Rusia tahun

1858, menyebabkan hati Florence Nightingale tersentuh melihat penderitaan tentara yng

luka dan di biarkan saja dalam rumah sakit yang kotor. 3. Wikipedia, Flornce Nightingale

dikenal sebagai perawat dan teoris pertama yng memiliki body of knowledge keperawatan.

Nightingale menekankan focus intervensi keperawatan adalah membuat lingkungan yang

kondusif bagi manusia untuk hidup sehat. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale

masih relevan dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun

yang akan datang. 4. A.Yani, 2004, Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi lebih jauh studi

literature sejarah islam dalam bidang keperawatan dn mengenalkan kita tentang tokoh

perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan dimasa Rufaidah binti Sa’ad ( thn

570-632 SM ), dengan perkembangan keperawatan era Florence Nightingale, dan

perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntunan

pelayanan kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul di masa-masa

peperangan, sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namun

dengan kompleksitas tuntunan asuhan keperawatan dan beragm penyakit infeksi dan

penyakit degeratif ( double burden disease ).

7

Page 8: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

a) Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan

Masa sejarah perkembangan islam dan keperawatan, tidak dapat dipisahkan dalam

konteks perkembangan di Arab Saudi khususnya, dan Negara-negara di timur tengah

umumnya. Berikut ini akan lebih dijelaskan tentang sejarah perkembangan keperawata

dimasa Islam dan di Arab Saudi khususnya.

1. Masa penyebaran Islam / The Islamic Period ( 570-632 M )

Dokumen tentang keperawatan sebelum-islam ( pre-islamic period ) sebelum

570 M sangat sedikit ditemukan. Perkembangan keperawatan di masa kini, sejalan

dengan perang kaum muslimin / jihad ( holywars ), memberikan gambaran tentang

keperawatan dimasa kini. System kedokteran masa lalu yang lebih menjelaskan

pengobatan dilakukan oleh dokter ke rumah pasien dengan memberikan resep,

lebih dominan. Hanya sedikit sekali lilature tentang perawat, namun dalam

periode ini dikenal seorang perawat yang bersama Nabi Muhammad SAW telah

melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asamiya

( Tumulty 2001, Al Osimy, 1994) 2).

2. Masa setelah Nabi/post-prophetic Era ( 632-1000 M )

Sejarah tentang keperawatan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW jarang

sekali ( Al Simy, 1994 ). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran

dimasa itu. Dr Al-Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik, dan menjadi

pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. Dia menulis dua

karangan tentang “The Reason Why Some Persons and the Common People Leave

a Physician Even if He is Clever” dan “A Clever Physician Dos Not Have the

Power to Heal All Diseases, for That is Not within the Realm of Possibility.”

Dimasa ini ada perawat diberi nam “Al Al Asiyah” dari kata Aasa yang berarti

mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat, dan

rehidrasi.

3. Masa Late to Middle Ages ( 1000-1500 M )

Dimasa ini Negara-negara Arab membangun RS dengan baik, dan

mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar

dalam peradaban Islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang,

8

Page 9: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

yaitu pemisahan antar ruang pasien laki-laki dan wanita, serta perawat wanita

merawat pasien wanita dan perawat laki-laki, hanya merawat pasien laki-laki

( Donahue, 1985, Al Osimy, 2004) 2 ).

4. Masa Modern ( 1500- sekarang ) Early Leaders in Nursing’s Development

Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatrist asing ( perawat asing dari

Eropa, Amerika dan Australia, India, Philipina ) yang masuk dan bekerja di RS di

Negara-negara Timur Tengah. Bahkan dokumen tentang keperawatan di Arab,

sampai tahun 1950 jarang sekali, namun di tahun 1890 seorang misionaris

Amerika, dokter dan perawat dari Amerika telah masuk Bahrain dan Riyadh untuk

merawat Raja Saudi King Saud. ( Amreding,2003)2).

Dimasa ini ada seorang perawat Timur Tengah bernama Lutfiyyah Al-Khateeb,

seorang perawat bidan Saudi pertama yang mendapatkan Diploma Keperawatan di

Kairo dan kembali ke negaranya, dan di tahun 1960 dia membangun Institusi

Keperawatan di Arab Saudi.

Meskipun keperawatan masih baru sebagai profesi di Timur Tengah,

sebenarnya telah dibangun dimasa Nabi Muhammad SAW. Dimana

mempengaruhi philosofi praktek, dan profesi keperawatan. Dan sejak tahun 1950

dengan dikenalkannya organized health care dan pembangunan Rumah Sakit di

Arab Saudi, keperawatan menjadi lebih maju dan bukan hanya sekedar pekerjaan (

job trainng )

b) Keperawatan, Islam, Masa Kini dan Mendatang

Dr. H Afif Muhammad dalm seminar perawat rohani Islam di Akper Aisiyiyah,

Bandung 31/8/2004 mengatakan, masalah sehat dan sakit adalah alami sebagai ujian dari

Allah SWT, hingga manusia tidak akan bisa terbebas dari sakit. “Sehat kerap membuat

orang lupa dan lalai dalam melaksanakan perintah-perintah Allah maupun mensyukuri

nikmat sehatnya. Kita sering menyebut kondisi yang tidak menyenangkan seperti sakit

9

Page 10: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

sebagai musibah yang terkesan negative, padahal musibah berkonotasi positif,”

jelasnya.9 )

Tugas seorang perawat, menurut H. Afif, menekankan pasien agar tidak berputus asa

apalagi menyatakan kepada pasiennya tidak memiliki harapan hidup lagi. “pernyataan

tidak memiliki harapan hidup untuk seorang muslim tidak dapat dibenarkan. Meski

secara medis tidak lagi bisa menanganinya, tapi kalau Allah bisa saja menyembuhkan

dengan mengabaikan hukum sebab akibat,”katanya. Perawat juga memandu pasiennya

untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT hingga kondisinya semakin saleh yang bisa

mendatangkan “manjurnya” doa.9)

Dr. Ahmad Khan ( lulusan suma cumkaude dari Duke University ) yang

mengemukakan Ayat-ayat Al Quran dalam DNA ( Deoxy Nucleitida Acid ) berpesan

semoga penerbitan buku saya “Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat

muslim, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan

agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga muslim menyadari bahwa tidak

ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. Demikian juga dengan ilmu-ilmu

keperawatan penulis berharap akan datang suatu generasi yang mendalami prinsip-

prinsip ilmu keperawatan yang digali dari agama Islam. Hal ini dapat dimulai dari niat

baik para pemegang kebijakan ( decision maker ) yang beragama Islam baik di institusi

pendidikan atau pada level pemerintah pemerintah.

Di Negara-negara timur tengah, konteks keperawatan sendiri banyak dipengaruhi

oleh sejarah keperawatan dalam Islam, budaya dan kepercayaan di Arab, keyakinan akan

kesehatan dari sudut pandang Islam ( Islamic health belief ), dan nilai-nilai profesional

yang diperoleh dari pendidikan keperawatan. Tidak seperti pandangan keperawatan di

Negara barat, keyakinan akan spiritual Islam tercemin dalam budaya mereka.

Di Indonesia mungkin hal serupa juga terjadi, tinggal bagaimana keperawatan dan

islam dapat berkembang sejalan dalam harmoni percepatan tuntunan asuhan

keperawatan, kompleksitas penyakit, perkembangan teknologi kesehatan dan informasi

kesehatan. Agar tetap mengenang dan menteladani sejarah perkembangan keperawatan

yang di mulai oleh Rufaida binti Sa’ad.

C. Ruang Lingkup Asuhan Keperawatan Menurut Tuntunan Islam

10

Page 11: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

Pada zaman Nabi perawat dapat diberi nama “Al Asiyah” dari kata Aasa yang berarti

mengobati luka, dengan tugas utama member makanan dan memberikan obat. Pelayanan

kesehatan telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad Saw dengan seorang perawat

wanita yang bernama Rufaidah. Islam sangat menghargai seorang petugas kesehatan

karena petugas ini adalah petugas kemanusiaan yang sangat mulia.

Pelayanan kesehatan adalah memberi pelayanan kesehatan kepada orang yang

membutuhkan baik itu berupa asuhan keperawatan atau pelayanan kepada pasien.

Hubungan antara petugas kesehatan dengan pasien adalah sebagai penjual jasa dan

pemakai jasa.

Antara petugas kesehatan dan pasien terjadi akad Hijrah. Akad Hijrah adalah suatu

akad dimana satu pihak memanfaatkan barang, tenaga, pikiran dan keahlian.

Islam sangat memperhatikan masalah ksehatan, baik kesehatan Fisik, Mental maupun

kesehatan lingkungan. Hak dan Kewajiban antara perawat dan pasien,

a) kewajiban petugas keperawatan :

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan sumpah jabatan

2. Memberikan pelayanan dengan baik

3. Menetapkan tariff yang terjangkau oleh masyarakat

4. Mengusahakan keringanan biaya

5. Bertanggung jawab atas kematian/ penderitaan dan kerugian pasien yang

disebabkan oleh keselahan perawat

6. Melindungi pasien dari sasaran propaganda agama lain

7. Menyampaikan wasiat pasien yang meninngal kepada keluarganya

8. Membantu pemakaman jenazah mungkin

9. Menolak permintaan pelayanan yang bertentangan dengan ajran agama

b) Hak-hak petugas Keperawatan :

1. Mendapatkan gaji dan Honorer

2. Mendapatkan penghargaan yang layak dari pemerintah

3. Mendapat prlindungan hukum

4. Melindungi pasien dari ancaman luar kehidupan keselamatan jiwanya

5. Menolak pelayanan kesehatan yang bertentangan dengan ajaran agama

11

Page 12: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

c) Profesi keperawatan dalam islam

dipandang sebagai profesi yang mulia. Akan tetapi hal itu berlaku apabila asuhan

keperawatan yang dilakukan sesuai dengan syariah islam, yaitu dengan memperhatikan

kaidah-kaidah dan aturan-aturan dalam islam, dalam Al-Quran disebutkan bahwa :

“ Bertolong-tolonglah kamu dalam hal kebaikan, dan janganlah kamu bertolong-

tolong dalam hal keburukan atau kejahatan”.

Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Al-Quran menganjurkan untuk

membantu orang-orang yang sedang kesulitan dalam hal ini adalah pada keadaan sakit.

Seperti yang dicontohkan oleh rufaidah dizaman Rasulullah Saw. Sebagai perumpamaan

dalam penerapan asuhan keperawatan yang sesuai denganaturan-aturan yang ada dalam

islam. Misalnya adalah bagaimana cara bersuci dan shalat bagi pasien yang sedang sakit.

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 185:

“ Artinya : allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran

bagimu” ( Q.S Al-Baqarah; 185 )

Para pemimpin rumah sakit tidak boleh menugaskan seorang perawat laki-laki dan

seorang perawat wanita untuk piket dan jaga malam bersama, ini suatu kesalahan dan

kemungkaran besar, dan ini artinya mengajak lepada perbuatan keji. Jika seorang laki-laki

hanya berduaan dengan seorang wanita di suatu tempat, tidak bisa dijamin aman dari

godaan setan untuk melakukan perbuatan keji dan sarana-sarananya.

Karena itu Rasulullah bersabda :

“ tidaklah seorang laki-laki bersepi-sepian dengan seorang wanita ( yang bukan

makhramnya ) kecuali yang ketiganya setan”

Menurut islam kesehatan yang bersifat ( prefentif ) lebih di utamakan dari pada kuratif

( pengobatan ).

Hak dan Kewajiban petugas kesehatan lebih besar dari pada hak dan kewajiban pasien

karena hak dan kewajiban petugas kesehatan bertanggung jawab atas jiwa dan raga pasien.

Menurut islam bahwasan orang sakit wajib melakukan berobat untuk mengobati

penyakitnya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW.

12

Page 13: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

“berobatlah kamu, hai hamba-hamba Allah, sebab sesungguhnya Allah SWT tidak

membuat penyakit kecuali membuat pula obatnya, selain itu penyakitnya, ialah sakit tua.” (

Hadist Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban, Al-Hakim ).

Menurut hukum Islam seseorang yang melakukan praktek kedokteran dan

pengobatan, sedangkan ia bukan ahlinya, misalnya, ia “kunter” ( dukun yang melakukan

praktek dukun ) seperti ia tidak memberikan resep obat kepada pasiennya yang sesuai

dengan disiplin ilmu kedokteran yang ia pelajari, tetapi ia harus bertanggung jawab atas

kerugian pasiennya, jiwa/materialnya. Hal ini berdasarkan sabda Hadis Nabi

“ barang siapa melakukan praktek kedokteran/pengobatan, sedangkan ia bukan

ahlinya, maka ia harus bertanggung jawab menanggung kerugian”.

Kemudian ketika memberikan pelayanan perawatan bagi pasien yang perempuan

hendaknya dirawat oleh perawat perempuan. Begitu juga sebaliknya, pasien laki-laki

dirawat laki-laki pula.

Ruang lingkup itu mencakup berbagai aspek dan keadaan yang sesuai dengan kaidah

dan aturan dalam islam, misalnya :

1. Tata cara dan aturan tentang alat kontrasepsi atau KB

2. Proses dan pasca melahirkan Transplantasi organ tubuh Transfusi darah aturan

dan cara pengadopsian anak dll.

Sebagai seorang praktisi keperawatan kita harus bertindak profesional sesuai fungsi

dan tujuan dari asuhan keperawatan dengan demikian dapat tercapai pelaksanaan asuhan

keperawatan yang bermutu dan sesuai dengan syariah islam.

D. Pendekatan Holistik Dalam Asuhan Keperawatan

Holistik merupakan salah satu konsep yang mendasari tindakan keperawatan

yang meliputi dimensi fisiologis, psikologis, sosiokultural, dan spiritual. Dimensi

tersebut merupakan suatu kesatuan yang utuh, apabila satu dimensi terganggu akan

mempengaruhi dimensi lainnya. Holistic terkait dengan kesejahteraan ( Wellnes ).

Untuk mencapai kesejahteraan terdapat lima dimensi yang saling mempengaruhi yaitu

:

1. Fisik

13

Page 14: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

2. Emosional

3. Intelektual

4. Social

5. Spiritual

Untuk mencapai kesejahteraan tersebut, salah satu aspek yang harus dimiliki

individu adalah kemapuan beradabtasi terhadap stimulus. Teori adaptasi Sister

Callista Roy dapat digunakan. Teori ini menggunakan pendekatan yang dinamis,

dimana perawat dalam memberikan asuhan keperawatan dengan memfasilitasi klien

untuk melakukan adaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan dasarnya.

Tindakan direncanakan dengan tujuan mengubah stimulus dan difokuskan

pada kemampuan individu dalam beradabtasi terhadap stimulus. Sedangkan evaluasi

yang dilakukan dengan melihat kemampuan klien dalam beradaptasi dan mencegah

timbulnya kembali masalah yang pernah dialami. Kemampuan adaptasi ini meliputi

aspek bio, psiko, maupun social ( holistic ).

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, konsep holistic dan adaptasi ini

merupakan konsep yang harus di pahami oleh perawat agar dapat memberikan asuhan

keperawatan yang berkualitas kepada klien.

14

Page 15: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualiatas telah dimulai sejak seorang perawat

muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad S.A.W, yang selalu

berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa

membedakan apakah kliennya kaya atau miskin. Ada pula yang mengenal sebagai

Rufaidah binti Sa’ad/Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi

menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa Nabi

Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim. Sementara sejarah perawat di

Eropa dan Amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan

modern, Negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang

perawat muslim (Jan, 1996). Talenta perjuangan dan kepahlawanan Rufaidah secara

verbal diteruskan turun temurun dari generasi ke generasi di perawat Islam khususnya

di Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di Saudi dan Timur Tengah.

Selama ini pula perawat Indonesia khususnya lebih mengenal Florence

Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja lebih dikarenakan konsep

keperawatan modern yang mengadopsi litelature barat. Florence Nightingale (Firenze,

Italia, 12 Mei 1820 – 13 Agustus 1910) adalah pelopor perawat modern. Ia dikenali

dengan nama The Lady With The Lamp dalam bahasa Inggris yang berarti “Sang

Wanita dengan Lampu”. Sebagian besar dari pemikiran Nightingale masih relevan

dengan pendidikan keperawatan di Indonesia pada masa sekarang maupun yang akan

datang.

B. SARAN

Keperawatan dikembangkan sebagai bagian integral dari Sistem Kesehatan

Nasional. Oleh karena itu sistem pemberian askep dikembangkan sebagai bagian

15

Page 16: Profesi Perawat Dalam Prespektif Islam

integral dari sistem pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang

terdapat di setiap tatanan pelayanan kesehatan. Semoga makalah ini dapat

menambah bekal pengetahuan bagi kita untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

http://melilea-organic.com/perawat sebagai profesi/

http://www.sejarah perawat didunia islam.com/

http://efrinaldi.blogspot.com/2009/04/ruang lingkup keperawatn dalm islam.html

http://www.anneahira.com/holistik dalam asuhan keperawatan index.htm

http://www.tata.al-ikhlash.net/nuansakesehatan.pdf

16