profesi bidang perencanaan

4
Resume PL 4005 KAPITA SELEKTA “PROFESI BIDANG KEPLANOLOGIAN” Dibuat Oleh: VANNY WULANDARY KATILI 15410017 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung 2014

Upload: vanny-wulandary-katili

Post on 18-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Mata Kuliah Kapita Selekta 2014

TRANSCRIPT

Page 1: Profesi Bidang Perencanaan

Resume

PL 4005 KAPITA SELEKTA

“PROFESI BIDANG KEPLANOLOGIAN”

Dibuat Oleh:

VANNY WULANDARY KATILI

15410017

Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota

Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan

Institut Teknologi Bandung

2014

Page 2: Profesi Bidang Perencanaan

Pembicara:

Ermaulana Aseseang

Pemilik PT Teknoplan Nusantara Consultant

Profesi sebagai planner merupakan profesi yang akan sangat prospektif kedepannya.

Menurut hasil survey, lulusan planologitersebar menjadi beragam macam profesi sebagai berikut:

- 10% bekerja sebagai PNS

- 50% bekerja di konsultan

- 5% bekerja sebagai dosen peneliti atau akademisi

- 3% bekerja di LSM

- 2% bekerja sebagai pengusaha

- 30% bekerja di keprofesian lainnya (misal bank atau ibu rumah tangga)

Perencana yang bekerja di konsultan atau PNS bersinggungan langsung dengan dunia

nyata melalui proyek. Proyek dalam perencanaan merupakan salah satu media paling strategis

untuk mengubah dunia nyata. Proyek menjadi solusi dari kebutuhan perencana. Proyek menjadi

sebuah perubaha baik yang tercipta untuk suatu wilayah dan kota. Sehingga sebagai perencana

menjadi ujung tombak dari perubahan pembangunan, perencana harus kreatif dalam

melaksanakan perencanaan.

Keefektifan suatu perencanaan (spatial planning) akan efektif terpengaruhi oleh kekuatan

dan keuasaan lain seperti adanya politik. Ketika suatu rencana di implementasi dan membutuhkan

anggaran, maka politik lah yang terlibat. Tetapi ketika perencanaan dapat berjalan seiringan

dengan kekuatan politik, maka rencana akan lebih mudah diimplementasikan secara teknis.

Terdapat klasifikasi planner yang terbagi menjadi 5 macam planner, dilihat dari latar

belakang pendidikan dan pekerjaan eksisting yaitu sebagai berikut:

1. Pure blood planner, yaitu planner yang menjalani jenjang pendidikan dan profesinya

berkaitan dengan perencanaan.

2. Half blood planner, yaitu seorang planner yang awalnya tidak menjalani jenjang

pendidikan di bidang perencanaan, namun akhirnya mngambil pendidikan sebagai

planner.

Page 3: Profesi Bidang Perencanaan

3. Disorted planner, yaitu seorang planner yang pada akhirnya tidak bekerja sebagai

planner.

4. Mud blood, yaitu seorang planner yang tidak memiliki latar belakang planner, namun

masih ilmunya diperlukan dalam implementasi rencana namun tidak bersinggungan

dengan bidang perencanaan yang dibahas.

5. Squib, seorang yang tidak memiliki latar belakang pendidikan sebagai planner atau tidak

memiliki kompetensi sebagai planner, namun mengakui dirinya sebagai planner dan

keberadaannya cenderung mengacaukan sistem.

Ikatan Ahli Perencana (IAP) dalm perencanaan bertindak dalam memeberikan sertifikasi

kepada perencana untuk menguji kinerja perencana sehingga memiliki kompetensi dan

menghilangkan distorsi-distorsi dari squib. IAP memiliki kode etik yang harus dipatuhi oleh

perencana untuk melindungi masyarakat dari kesalahan praktik, IAP memiliki badan

sertifikasikepada perencana yang ingin mendapatkan sertifikasi sebagai perencana. Sertifikasi

yang diberikan memiliki standar dan penilaian tersendiri bagi setiap pemilik sertifikat yang akan

menjadi suatu billing rate tersendiri. Kompetensi dasar yang dimiliki adalah meliputi

knmowledge, skill, dan perilaku yang merupakan enhacing process atau diukur dengan bantuan

kompetensi.

Dukungan kepada perencana dari berbagai pihak semakin meningkat. Dukungan tersebut

berasal mulai dari dunia akadmeik seperti planning school, teori atau ilmu, dan sarjana planologi,

serta dunia profesi seperti asosiasi profesi, teknis atau metode dan planner. Usulan keahlian dari

lulusan planologi dapat dibedakan menjadi perencana kota dan perencana wilayah. Dalam

perencana kota terdapat subprofesi seperti perencana pariwisata kota, urban designer, pembuat

kebijakan kota, dan lain-lain. Sedangkan dalam perencana wilayah terdapat subprofesi seperti

perencana wilayah, perencana pesisir dan pulau kecil.

Setelah lulus menjadi sarjana planologi, lulusan planologi sebaiknya mengikuti asosiasi

seperti IAP. Asosiasi memiliki kewajiban untuk membina anggota sehingga anggota yang

terdaftar dalam asosiasi tersebut dapat mengikuti dan mendapatkan fasilitas-fasilitas seperti

mengikuti diskusi, potongan harga untuk mengikuti seminar. IAP telah bekerjasan dengan

beberapa universitas di Indonesia sehingga setelah lulus, lulusan planologi dapat langsung

mendapatkan sertifikasi.