prof kariadi

187
PENDAHULUAN Kuliah MKDU Karjadi Wirjoatmodjo

Upload: almahdy25051976

Post on 04-Jan-2016

95 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Kuliah MKDU

Karjadi Wirjoatmodjo

Gambar Besar Siskesnas

Masalah2 kesehatan

Sistem pelayanan Kesehatan

SPGDT-S-B-PSistem PelayananGawat Darurat TerpaduSehari2-Bencana-Pengungsi

SDM Kesehatan

- Kompetensi Kognitiv-antara lain 2 delivery Afektiv – interpersonal skill Psikomotor- Landasan etik Saya senantiasa mengutamakan kesehatan / keselamatan penderita

KONSEP DASAR 6R

KARJADI WIRJOATMODJO

28 SEPTEMBER 1998

1. RESULT2. RULE3. ROLE4. RESPONSIBILITY5. RELATIONSHIP6. RIGHT

1. RESULT

VISI MISI STRATEGI OPERASI

SAYA AKAN SENANTIASA MENGUTAMAKANKESEHATAN (KESELAMATAN, KEPUASAN) PENDERITA

A manI nformatifE fektifE fisienM utuM emuaskanM anusiawi

2. RULE

OPERASI PROTAP• FORMULARIUM• PEDOMAN DIAGNOSIS DAN TERAPI (PDT)• PEDOMAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA (PPA)• PEDOMAN PENGGUNAAN OBAT GENERIK (PPOG)

PROGRAM• PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL (DALIN)• PENGELOLAAN DAN PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL (PPOSR)• SISTIM PELAYANAN GAWAT DARURAT TERPADU / BENCANA (SPGDT - SPGDB)

3. ROLE

5 PERAN

1. GENTLEMAN - MANUSIA BERAKHLAK MULYA2. CLINICIAN - MAMPU MELAKSANAKAN

* DIAGNOSIS RASIONAL* TERAPI RASIONAL

3. TEACHER - GURU4. SCHOLAR - SARJANA YANG BERFIKIR KRITIS5. MANAGER - MANAJER

4. RESPONSIBILITY

MELAKUKAN TUGAS2 BERDASAR RULE DAN ROLEUNTUK KESEHATAN PENDERITA

PELAYANAN: AMAN

INFORMATIVE

EFEKTIF

EFISIEN

MANUSIAWI (SS, PP, SKS)

MUTU

MEMUASKAN

PENDIDIKAN : BERSIKAP ETIS

PROFESIONAL NASIONAL

PENELITIAN : MAKE IT BETTERMAKE IT SIMPLERMAKE IT CHEAPER

5. RELATIONSHIP

KA SMF KA INSTALASI

ASPEK TEKNIS/ ASPEK OPERASIONALPROFESIONAL

VERTIKALSTRUKTUAL / ORGANISASIONAL

X

HORISONTAL ( TIM MULTI DISIPLINKOLEGIAL MULTI PROFESI

MULTI SEKTOR)

3 A ASIHASAHASUH

6. RIGHT

HAK UNTUK• BELAJAR• BEKERJA• MENDAPAT PENGAKUAN (SERTIFIKASI)

JENJANG PENJABARAN KEBIJAKAN

SISKESNAS TINGKAT NASIONAL

TINGKAT REGIONAL

TOP DOWN TINGKAT INSTITUSIONAL BOTTOM UP

TINGKAT INSTALASI

TINGKAT PROFESI

Terima kasih atas perhatian anda Semoga Tuhan selalu memberkahi kita semua

Amin

SISTEM PENANGGULANGANGAWAT DARURAT TERPADU

DALAM KERANGKA SAFE COMMUNITYDI INDONESIA

Sosialisasi Safe Community

Karjadi Wirjoatmodjo

1. Apakah ada sistem penanggulangan gawat darurat sehari2 untuk pasien gawat ?

2. Bagaimana pada keadaan bencana ?

3. Bagaimana gawat darurat pada para pengungsi ?

4. Bagaimana kecenderungan perkembangan pada waktu yang akan datang ?

5. Apa yang dapat kita lakukan bersama2 untuk memperbaiki keadaan agar situasi terus membaik menuju masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) Indonesia sehat 2010

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Sehari2

(SPGDT-S)

+

PENCEGAHAN PENANGGULANGANMULTI DISIPLIN

ANTARA LAIN SUMBER DAYA MANUSIA MULTI PROFESI- HELM YANG MEMBERI PERTOLONGAN MULTI SEKTOR- SABUK AWAM UMUM PETUGAS DOKTER PENGAMAN AWAM KHUSUS AMBULANS PERAWAT

TUJUAN MENCEGAH

MASYARAKAT KOMUNIKASI - KEMATIANAMAN / - KECACADANSEJAHTERA(SAFE COMMUNITY)

PASIEN AMBULANS PUSKESMAS RS.KLAS C RS. KLAS A/B

PRA RS INTRA RS INTRA RS

ANTAR RSPENDANAAN

TIME SAVING IS LIFE SAVING RESPONSE TIME DIUPAYAKAN SEPENDEK MUNGKIN MERUJUK THE RIGHT PATIENT, TO THE RIGHT PLACE AT THE RIGHT TIME

SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)SPGDT-S (Sistim Pelayanan Gawat Darurat Terpadu-Sehari2)

TRANSPORTASI

+

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Bencana(SPGDT - B)

SPGDT / B

Evakuasi Medik (Medical)

Tim BencanaMulti Disiplin

DidaerahX X X X Hansip BencanaRS Wilayah RS RS PuskesRujukan Propinsi Kabupaten mas

(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)Med) Belakang)Pusat KoodinasiDan PengendalianMedik

TransportasiKomunikasiPendanaan

(SISTIM PENDUKUNG)

1234

Bakornas PBP

Satkorlak PBP

Satlak PBP(Ketua Bupati)

(Penanggulangan bencana& pengungsi)

(Propinsi)

(Kabupaten kota)

SatgaskesSPGDT-SSPGDT-BSPGDT-P

SatgasSos

SatgasPU

SatgasKamtibmas

DISASTER CYCLEDISASTER CYCLE

1. IMPACTX

7. PREPARED NESS X

6. MITIGATION X

5. PREVENTION X

X4. DEVELOPMENT

X 3. RECOVERY

X 2. ACUTE RESPONSE1. RESCUE - TRIAGE2. ACUTE MEDICAL RESPONSE3. EMERGENCY RELIEF4. EMERGENCY REHABILITATION

Perkembangan DisasterNatural disaster Industrial disaster Complex disaster

Langkah2 Menuju PreparednessHazard & Vulnerability Resource mapping National priority mappingMapping (High Hazard & Vulnerability

- low resource) Geomedic mapping

Pelatihan / Pemberdayaan Masyarakat

SPGDT / B

Evakuasi Medik (Medical)

Tim BencanaMulti Disiplin

DidaerahX X X X Hansip BencanaRS Wilayah RS RS PuskesRujukan Propinsi Kabupaten mas

(PusKoDal (Pos (Pos Depan) (Pos Lapangan)Med) Belakang)Pusat KoodinasiDan PengendalianMedik

TransportasiKomunikasiPendanaan

(SISTIM PENDUKUNG)

1234

Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu Pengungsi(SPGDT - P)

PENJELASAN- PUSDALSIS KESNAS Pusat Pengendalian Krisis Kesehatan Nasional- SATLAK I Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II- SATGASKES II Satuan Tugas Kesehatan Dati II- SATKORLAK I Satuan Koordinasi Pelaksana Penanggulangan Bencana Dati II- SATGASKESI Satuan Tugas Kesehatan Dati I- Simbol Hubungan Radio Medik

KELOMPOK KELOMPOK KELOMPOKPENGUNGSI PENGUNGSI PENGUNGSI(CLUSTER) (CLUSTER) (CLUSTER)

POSKO POSKO

POSKO HUBUNGAN KESEHATAN RADIO MEDIKLAPANGAN

PUSKESMAS BANGSAL PERAWATAN DARURAT

SATLAK SATGAS RS. KLAS C BANGSAL PERAWATAN II KES II PERAWATAN DARURAT

SATKORLAK SATGAS RS KLAS A / B BANGSAL PERAWATAN I KES I DARURAT

PUSDALSIS KESNAS

MODEL DASAR SISTEM RUJUKAN TERPADUUNTUK PELAYANAN KESEHATAN PENGUNSI

RUJUKAN : 1. ALIH INFORMASI (KONSOLTASI) 2. ALIH PASIEN (KIRIM PASIEN) 3. ALIH ILMU (PELATIHAN) 4. ALIH LOGISTIK (BANTUAN ALAT / OBAT)

Bagaimana perkembangan / kecenderungan yang akan datang ?

Peningkatan

Waktu

Peningkatan jumlah pasien gawat

Penyakit gaya hidup (PGH)Gaya hidup tidak disiplin Melanggar peraturan Meningkatnya kecelakaan lalu lintas

Gaya hidup- Malas olah raga- Makan tidak sehat - Merokok

- Stroke- Serangan jantung meningkat

Kemampuan SPGDT

Anggaran, Sumber dayasangat terbatas

Kesenjanganyang semakin besar

Masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) Indonesiasehat 2010bukanlah semata2 masalah Depkes,masalah tersebut adalah masalah seluruh masyarakatIndonesia

KONSEP SAFE COMMUNITY

Shared Vision Masyarakat aman sejahteraPublic safety center

Masya Pelayanan kesehatan rakat Akses (Safe, aspek kesehatan SPGDT-S/B/P)

InstansiNonKes

EksekutifLegislatif

Masyarakat Umum

PERDAAPBDPemberdayaanmasyarakat

- Gaya hidup sehat- Pembiayaan (Primary prevention)

Semua stakeholder berperan serta

Pendekatan kultural

Pendekatanstruktural

(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention)

EksekutifLegislatif

InstansiNon kes

- Asuransi : ASKES Jamsostek Jasa raharja- Polisi, PMK- Departemen2

lain

Media

Indonesia sehat 2010

1. Di Indonesia dibidang kesehatan sudah ada sistem penanggulangan gawat darurat terpadu (SPGDT) baik untuk sehari2 , bencana, maupun pengungsi.

2. Kemampuan SPGDT belum cukup memuaskan karena terbatasnya sumber daya dan anggaran, dan berbeda antar daerah

3. Kecenderungan yang sangat mengkwatirkan adalah peningkatan jumlah pasien gawat darurat yang semakin cepat sementara peningkatan kemampuan SPGDT masih sangat terbatas.

4. Masyarakat aman sehat sejahtera (ASTER) bukanlah masalah DEPKES sendiri, tetapi masalah kita semua

5. Perlu terus dikembangkan dan didukung semua pihak, program masyarakat sehat aman sejahtera (ASTER) berbasis peran serta seluruh masyarakat

KesimpulanKesimpulan

KONSEP SAFE COMMUNITY

Shared Vision Masyarakat aman sejahteraPublic safety center

Masya Pelayanan kesehatan rakat Akses (Safe, aspek kesehatan SPGDT-S/B/P)

InstansiNonKes

EksekutifLegislatif

Masyarakat Umum

PERDAAPBDPemberdayaanmasyarakat

- Gaya hidup sehat- Pembiayaan (Primary prevention)

Semua stakeholder berperan serta

Pendekatan kultural

Pendekatanstruktural

(Pada paradigma sehat: fokus pada primary prevention)

EksekutifLegislatif

InstansiNon kes

- Asuransi : ASKES Jamsostek Jasa raharja- Polisi, PMK- Departemen2

lain

Media

Indonesia sehat 2010

Peningkatan

Waktu

Peningkatan jumlah pasien gawat

Penyakit gaya hidup (PGH)Gaya hidup tidak disiplin Melanggar peraturan Meningkatnya kecelakaan lalu lintas

Gaya hidup- Malas olah raga- Makan tidak sehat - Merokok

- Stroke- Serangan jantung meningkat

Kemampuan SPGDT

Anggaran, Sumber dayasangat terbatas

Kesenjanganyang semakin besar

Gawat darurat, bencanayang sudah dipaparkan

cukup besar tetapirelativ kecil

Gawat darurat, bencanayang jauh lebih besartetapi belum disadari

Mohon izinDapatkah juga dipaparkan

Bencana Korupsi

Terganggunya investasi

Lapangan kerja menyempit /menurun

Pengganggurang, Kemiskinan

meningkat

Urbanisasi

Kemiskinan

TKI / TKW

Kekerasan /pelecehan Pedagang

kaki lima perumahan

liar

Penggusuran

Menuju jurang kehancuran bangsa & negara

Gerakan Anti Korupsi

Adalah juga gerakan masyarakataman, sehat, sejahtera !!

Kepada saudara2ku, bangsaku, rakyatku,anakku, cucuku.

“Esok akan anda lihatSenyum yang lebih damai dan bahagia”

“Esok akan anda rasakanKasih sayang yang lebih mesra”

“Esok akan anda temukanBumi pertiwi yang lebih indah”

“Karena kita semua bersama, akan bekerja, berjuanguntuk hari esok yang lebih cerah”

Terima kasih Semoga Tuhan selalu memberkahi kita semuaAmin

CARDIORESPIRATORY PHYSIOLOGYAND

OXYGEN DELIVERY

From Biomolecular To Clinical, Hospital, Health Care SystemAnd Community Empowerment

Karjadi Wirjoatmodjo

Lab. Anestesiologi & ReanimasiFK. Unair / RSUD Dr. Soetomo

Surabaya

50

40

30

20

10

00 1 2 3 4hr 1-2 5-6 weeks

Time after injury

Perc

ent

of

trau

ma d

eath

s IMMEDIATE: CNS injury or heartAnd great vessel injury

EARLY : Major hemorrhage

LATE: Infection andMultiorgan failure

Trimodal disturbution of deaths

From: Trankey DD: 1983

100

80

60

40

20

00 30 60 90

Minutes

Percentsurvival

Golden hour. Probability of survival from posttraumatic shock

From: Stene JK, Grande CM, Gieseke A, 1991

Intracellular

K+

157Na+

14

InterstitialNa+ 143K+ 4

Dalam keadaan sehatPerlu sodium PUMP untuk mengeluarkanNa dari sel sodium PUMP perlu energi (ATP)

Intracellular

K+

157Na+

14

InterstitialNa+ 143K+ 4

Dalam keadaan hipoxiaSodium PUMP gagal karena kurang ATPNa interstitial dengan kekuatan difusi masuk intracellularH2O ikut masukCel mengalami swelling akhirnyaterjadi gangguan fungsi mati

Mempunyai hak2

• The right for safety• The right for respect• The right for information• The right for choose• The right to be heard

• Makhluk holistik Bio-psiko-sosio-kulturo-spiritual• Dapat menderita Total pain

Ilmu kedokteran klinik

FisiologiBiokimiaPathologiFarmakologi

Landasan biomolekuler

Landasan Etika Kedokteran- Do good- Do no harm- Autonomy- Veracity- Justice

Saya senantiasa mengutamakankesehatan penderita

PASIEN

TUJUANTUJUAN

Memahami• Kegunaan O2 tingkat sel• Available oxygen dan sistem yang mendukung• Available oxygen dan sistem sirkulasi• Faktor2 sistem sirkulasi• Available oxygen dan sistem respirasi• Faktor dasar sistem respirasi

Penerapan Di Klinik• Mengenal pasien dengan resiko yang terkait dengan hal2 yang diuraikan pada bagian atas• Melakukan upaya pencegahan• Melakukan terapi yang rasional• Pola pikir klinik: B1-B6, ABCDE (ATLS), PTC, dll

Basic life support, Advance life support• Rumah sakit, IRD, ICU• SPGDT, SPGDB

PENDEKATAN ILMIAHPENDEKATAN ILMIAH

To DescribeTo UnderstandTo predictTo Control (Manage)

PENDEKATAN KESEHATANPENDEKATAN KESEHATAN

Primary preventionHilangkan resiko

Secondary preventionDiagnosa dini Terapi dini

Tertiary preventionPulihkan fungsi

ILMU KEDOKTERAN (I.K)ILMU KEDOKTERAN (I.K)

1. I.K. Dasar fokus subsistim

2. I.K. Klinik fokus penderita

3. I.K. Masyarakat fokus masyarakat

A Diagrammatic respresentation of ventilation, circulationand tissue metabolism. This is toemphasize gas exchange as aprimary objective in patient management

Transfer of energy through ATP

What makes the Biological World Go Round

ATP Formation

Glycolysis. These initial steps of glucosedegradation occur in the cell cytoplasm

The Krebs Cycle

The Respiratory Chain

Cytochrome Structure and Function

Chemiosmotic ATP Synthesis

ATP Yield from GlucoseATP Yield from Glucose

Stage of Respiration

GlycolysisMitochondrial oxidations

Krebs metabolic millRespiratory chain

Total (per glucose molecule)

Number of ATP

2

234

38

A comparison of Celluler Respiration and Fermentation

All roads lead to the metabolic mill

100

80

60

40

20In

jury

180

160

140

120

100

Dead space Alv.vent Shunting Lung stiffness

AVAILABLE RESERVE

FeverTraumaSepsis

VENTILATORY “SUPPLY & DEMAND”VENTILATORY “SUPPLY & DEMAND”

%MetabolicDemands

%Ventilatory

Capacity

100

80

60

40

20

Inju

ry

180

160

140

120

100

AVAILABLE RESERVE

VENTILATORY FAILUREVENTILATORY FAILURE

%MetabolicDemands

%Ventilatory

Capacity

Death

Days

Days

VF

Kegunaan O2 Untuk Kehidupan

Kegunaan O2 Untuk Kehidupan

Menghasilkan energi untuk :

• Proses dasar kehidupan

• Mempertahankan struktur dasar sel

• Pekerjaan eksternal

Proses Produksi EnergiProses Produksi Energi

Glukosa + O2 H2O + CO2 + 38 ATP

Glukosa tanpa O2 Lactic Acid + 2 ATP(Anerobik)

Dalam situasi kurang O2 (misal shock)kematian pasien tergantung pada O2 debt yangdiukur dengan excess lactate

Dalam situasi kurang O2 (misal shock)kematian pasien tergantung pada O2 debt yangdiukur dengan excess lactate

100

80

60

40

20

< 13 13-40 41-80 81-120 >120

10 14 20 13 6

Number of patients = 63

INITIAL ARTERIAL LACTATE mgm %

MO

RTA

LIT

Y %

Gambar 1

AvailableOxygen

CardiacOutput

ArterialO2 saturation

Hb X 1,34= X X

SistemSirkulasi

PO2

SistemRespirasi

O2

CaryingCapacity

Klasifikasi HipoksiaKlasifikasi Hipoksia

• Hypoxic hypoxia• Stagnant:hypoxia• Anemic hypoxia• Cytotoxc hypoxia• Demand hypoxia

• Gangguan respirasi• Gangguan sirkulasi• Gangguan Hb• Gangguan penggunaan O2 di sel• Peningkatan kebutuhan O2

Sistem SirkulasiSistem Sirkulasi

Cardiac Output

Cardiac Output

Heart Rate Stroke Volume

Diastolic Filling Systolic Ejection

FillingPressure

Distensibility Arterial Pressure

(Peripheral Resistance)

Contractility

Faktor Yang Penting Dari Sistem SirkulasiFaktor Yang Penting Dari Sistem Sirkulasi

Tekanan darahKarena diperlukan pressure yang cukupuntuk perfusi organ

Cardiac outputKarena diperlukan perfusi yang cukupuntuk oksigenasi organ

Di Klinik Yang Dapat Diukur Hanya Tekanan DarahDi Klinik Yang Dapat Diukur Hanya Tekanan Darah

Rumus yang lengkap :

CardiacOutput

Arterial pressure

Total peripheral resistance=

ArterialPressure

Cardiac output=

Gambar: 2,3

Diagrammatic representation the cardiovaaaaaascular system

Penilaian Pasien Di KlinikPenilaian Pasien Di Klinik

• Tekanan darah• Nadi• Suhu akral (estimasi tahanan)• Urine produksi (estimasi perfusi organ)• Keringat (estimasi reaksi simpatik)

Keadaan BaikKeadaan Baik

Nadi + 70Akral (Telapak tangan)

• Hangat• Kering• Merah

Hubungan flow / cardiac output dan tekanan darahHubungan flow / cardiac output dan tekanan darah

Dengan tekanan darah yang sama dengan resistance yang berbeda flow dapat berbeda Gambar 2

Pada shock dengan blood lost 25% total blood volume tekanan darah belum turun padahal cardiac output sudah turun Gambar: 3

Antara berbagai faktor seperti rightatrial pressure (Filling pressure) dan cardiac output (contracility) terdapat suatu pola hubungan.Disamping itu contratility (cardiac output) juga dipengaruhi keadaan intrinik ototo jantung Gambar: 4,5,6,7

DiklinikAda beberapa konsep yang perlu diperhatikan Yaitu cardiac reserve Gambar 8Dan venous oxygen reserve Gambar 9Dari pengertian itu dapat dimengerti mengapa pasien dengan penyakit jantung koroner adalah pasien dengan resiko tinggi untuk pembedahan

Shock adalah kegagalan sirkulasi yang berakibat tidak adekuat perfusi organ.Pembagian shock dapat dilihat pada Gambar.10

Gambar 11 dan 12Menunjukkan satu eksperimen dengan reversible dan irreversible shock

Gambar 2

Gambar 3

Gambar 4

Gambar 5

Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Classification Of ShockClassification Of ShockI. Hypovolemic

1. Blood loss2. Plasma loss3. Water loss

II. Cardiogenic1. Infarct2. Arrhythmia3. Tamponade4. Late hypovolemia5. Epidural and general anesthesia

III. Peripheral pooling1. Loss to tone in resistance vessels Spinal anesthesia2. Trapping in capacitance vessels Endotoxin shock in the doq

IV. Cellular defect Decreased oxygen utilization despite high flow and normal oxygen content of blood as in septic shock in man

The purpose of any classification is to facilitate recognition andTo promote correct and specific therapy as quickly as possible

Gambar: 10

Gambar 11

Gambar 12

Faal Respirasi Dapat Dipengaruhi Unsur2

Faal Respirasi Dapat Dipengaruhi Unsur2

Ventilasi Distribusi Difusi Perfusi

Ventilasi

Distribusi

Difusi

Perfusi

Airway

Rumus VentilasiRumus Ventilasi

VentilasiTotal

=Ventilasi

Dead Space+

VentilasiAlveolar

Tidal ventilation 5000Dead space 150Frekwensi 20 / menit

VentilasiTotal

20 x 500 =10000 / men =

VentilasiDead space

20 x 50 +3000 / men

VentilasiAlveolar

20 x 3507000 / men

Gangguan Respirasi Dapat BerupaGangguan Respirasi Dapat Berupa

• Hipoventilasi

• Gangguan distribusi

• Gangguan difusi

• Gangguan perfusi

Gangguan Distribusi Ekstrimnya DapatGangguan Distribusi Ekstrimnya Dapat

Ada ventilasi tak ada perfusi• Dead space ventilator

Ada perfusi tak ada ventilasi • Shunt

Pengukuran Faal paru - paruPengukuran Faal paru - paru

Static lung volume Gambar 13Volume / flow time test Gambar 14Faal respirasi yang baik

PaO2 100

PacO2 40

Hubungan PO2 saturasi Hb Gambar 15

Gagal nafas terjadi apabila PO2 turun dengan PCO2 naik atau sama. Apabila PO2 turun dibawah 60 kompensasi akan gagal. Gambar 16. Pada tambahan dead space perlu ventilasi total yang lebih besar untuk mempertahankan PCO2 Gambar 17

Gambar 18 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 gangguan mismatch

Gambar 19 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 pada gangguan shuntsGambar 20 Adalah tabel penggolongan hipoksia. Pada pembedahan dapat dapat terjadi penyulit pernafasan Gambar 21, 22Sangat penting penderita dipersiapkan Gambar 33Gambar 34 Memberikan gambaran indikasi pemasangan ventilator

Gambar 13 Static lung volume

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6

FEV1 FEF25-75 FEC5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6

FEV1

FEF25-75

FEC

5

4

3

2

1

1 2 3 4 5 6

FEV1

FEF25-75

FEC

Time (Seconds) Time (Seconds) Time (Seconds)

Volu

me

a. Normal b. Restrictive c. Obstructive

Gambar 14

Volume / flow time testFaal respirasi yang baik

PaO2 100PaCO2 40

Gambar 15 Hubungan PO2 saturasi Hb

100

80

60

40

20

020 40 60 80 100

Arterial Oxygen Tension (PaO2) (mmHg)

Satu

rati

on

of

Hem

og

lob

inw

ith

Oxyg

en

(%

)

NormalCompensatory Mechanisms Come Into PlayCompensatory Mechanisms Fail

Gambar 16

Gagal nafas terjadi apabila PO2 turun dengan PCO2 naik atau sama. Apabila PO2 turun dibawah 60 kompensasi akan gagal..

30

20

10

0

60 40 20

VD/Vr

VD/Vr

Normal VD/Vr

Arterial Carbon Dioxide Tension (PaCO2) (mmHg)

Min

ute

Ven

tila

tion

(V

E)

(L/m

in)

Gambar 17

Pada tambahan dead space perlu ventilasi total yang lebih besar untuk mempertahankan PCO2

Gambar 18 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 gangguan mismatch

Gambar 19 Pengaruh beberapa konsentrasi O2 pada gangguan shunts

Cause

Low inspired oxygentension

Hypoventilation

Diffusion impairment

Ventilation-perfusion imbalance

Right-to-left shunt

Example

Mountaineering

Drug overdose

Pulmonary fibrosis plus exercise

Chronic obstructive pulmonary disease; pneumonia

Pulmonary edema

PaCO2

PaCO2

Normal or

Normal of

Normal, or

Normal or

A-aDO2

Normal

Normal

ResponseTo F1O2

Good

Good

Good

Good

Poor ornone

Categorization of Hypoxemia

Gambar 20

Gambar 21

Pada pembedahan dapat dapat terjadi penyulit pernafasan

Gambar 22

Pada pembedahan dapat dapat terjadi penyulit pernafasan

Gambar 23

Mechanics

Oxygenation

Ventilation

Respiratory rateVital capacity,ml/kgInspiratory force,cm,H2OA-aDO2,mm,Hg+

PaO2,mm,Hg

Vp/Vt

PaCP2,mm,Hg

AcceptableRange

12-2570-25100-5050-200100-75

(air)0.3-0.435-45

Chestphysicaltherapyoxygenclose

monitoring

25-3530-1550-25

200-350200-70

(on mask O2)0.4-0.45-60

Intubationtracheotomyventilation

>35,15<25

>350(on mask O2)

>0.6>60

Gambar 24 indikasi pemasangan ventilator

Pola Penyulit Napas Pasca BedahPola Penyulit Napas Pasca Bedah

Nyeri

Batuk

Sputum Retensi

(Mikro) Atektasis

Shunt Pneumonia

Panas

KebutuhanO2 naik

Meninggal

Hipoksia

Sepsis

Sangat penting penderita dipersiapkan

I.C.UINSTANT DIAGNOSISINSTANT TREATMENT

EMERGENCY MEDICINEQUICK DIAGNOSISQUICK TREATMENT

CRITICALCARE MEDICINE

TIME SAVING IS LIFE SAVINGWAKTU ADALAH NYAWA

HARDWAREMONITOR :

* PULSE OXYMETRI* EKG* BLOOD PRESSURE

ALAT BANTU :* RESPIRATOR* PACE MAKER* OBAT2 AN DENGAN SYRINGE PUMP

SOFTWARE :PEDOMAN2 :

* ALGORITMA ACLS* PONTOPIDAMI

BRAINWARE :DOKTERPERAWAT

I.C.UI.C.U

PRE HOSPITAL * AWAM UMUM * AWAM KHUSUS * PARA MEDIK

* BLS* BCLS* BTLS

BLS BASIC LIFE SUPPORTBCLS BASIC CARDIAC LIFE SUPPORTBTLS BASIC TRAUMA LIFE SUPPOER

HOSPITALX

TUGAS POKOK DOKTER

* TO PRESERVE AND PROTECT LIFE

* TO ALLEVIATE SUFAERING

XDISEASE - + WELNESS

HEALTH

HEALTH IS NOT ONLY THE ABSENT OF DISEASEBUT IT IS

A STATE OF PHYSICAL, MENTAL ANDSOCIAL WELLBEING

HEALTH IS NOT ONLY THE ABSENT OF DISEASEBUT IT IS

A STATE OF PHYSICAL, MENTAL ANDSOCIAL WELLBEING

I.K. DASAR1

I.K KLINIK2

I.K KOMUNITAS3

ASPEK KOGNITIV

MAMPU MELAKUKAN :

* DIAGNOSA, DAN* TERAPI YANG RASIONAL

ASPEK ETIS

1. DO GOOD,

2. DO NO HARM,

3. AUTONOMY, THE RIGHT TO CHOOSE( INFORMED CONSENT)

4. JUST ICE, MEMPERHATIKAN KEBUTUHANORANG BANYAK DALAMMENGGUNAKAN SUMBER DAYA(UTAMANNYA YANG MAHAL DAN TERBATAS)

5. VERACITY MEMBERIKAN INFORMASI YANG- BENAR- LENGKAP- JELAS DENGAN ARIF

SAYA AKAN SENANTIASAMENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA

Medical Scientific Problem SolvingMedical Scientific Problem Solving

1. Pola dan langkah

Penalaran (pemecahan masalah) ilmiah

(berfikir rasional)

• Menggunakan PolaInduktiv (dari yang khusus ke yang umum)Deduktiv (dari yang umum ke yang khusus)Dan pembuktian empiris (berdasar bukti2 subyektif)

• Bentuk pengungkapannyaLogika hipotetiko veritifikasi

• Langkah2 dasarnya (john Dewey)

- Observasi (Observation0

- Perumusah masalah (Problem definition)

- Hipotesa (Hypothesis)

- Pengujian (Testing)

- Penyimpulan (conclusion)

2. Pemecahan masalah medik sebagai ilmiah (Scientific Medical Problem Solving)

Alat (Tool)Problem oriented medicalRecord (POMR)(Catatan medik berorientasi)Masalah (CMOM)

- Observation1. Data base

*. Anamnesa *. Subjective (Symptom)* Pemeriksaan *. Objective(Sign) Fisik

(Pemikiran) - Assessment

- Problem Defenition2. Problem list dengan nomor

- HypothesisDiagnostic problemTherapeutic problem

- Testing3. Plan

Diagnostic planTherapeutic plan Untuk tiap2

Education plan masalah sesuai monitoring plan nomor masalah

- Temporary conclusion4. Progress notes

SubjectiveObjective Untuk tiap masalah sesuaiAssessment nomor masalahPlan

- Final conclusion5. Summary

TransferDischargeDeath

Pasien Gawat DaruratPasien Gawat Darurat

Pasien yang perlu pertolongan segera(tepat, cermat, cepat) untuk mencegah cacad ataukematian

Pasien gawat darurat aktual atau potensial

Model Pemeriksaan (Pengelolaan)Model Pemeriksaan (Pengelolaan)

MODEL ATLS

(Advance Trauma Life Support)

1. Primary survey (Triage)A. airwayB. breathC. circulate Life saving first aidD. disabilityE. exposure

Resucitation stabilisation

2. Secondary survey (Urutan seperti pemeriksaan pasien biasa)

Defenitive diagnosisDefenitive therapy

MODEL B1 - B6

B1 Breath (Termasuk airway)

B2 Bleed

B3 Brain

B4 Blader

B5 Bowel

B6 Bone

Terima kasih atas perhatian andaSemoga Tuhan selalu memberkahi kita semua

Amin