prof. dr. d.a. tisna amidjaja cs. institut teknologi bandungdigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...
TRANSCRIPT
Prof. Dr. D.A. TISNA AMIDJAJA Cs.
Institut Teknologi Bandung
PENGARUH DAN DISTRIBUSI BEBERAPA RADIOISOTOP DAN LOGAM-LOGAM BERATPADA EMBRYO MENCIT (MUS MUSCULUS)
Maksud Penelitian
Ditinjau, baik dari sudut faal_pertumbuhan normal maupun dari segi_segi kedokteran,maka passage "placental barrier" oleh berbagai unsur, dalam bentuk stabil maupunradioisotop don selanjutnya penyebaran don penimbunannya didalam jaringan_jaringanembryo, masih tetap membawakan persoalan_persoalan yang memerlukan penelaahanpenelaahan yang lebih mendalam.
Laporan _I aporan mengenai passage berbagai macam molekul don microorganismusmelalui "placental barrier" cukup banyak diberitakan, demikian pula dalam jumlah yanglebih kurang mengenai distribusinya didalam jaringan_jaringan embryo. Misalnya me_ngenai transfusi materi anorganik kedalam don melalui placenta, kita dapat baca berita_berita dari Bancroft (1940), Pohl c.s. (1941), Mosman (1937) mengenai No: Wislockic.s. (1946), Duval (1895), Dempsey (1946) mengenai Fei Wilkerson (1934), Ramagec.s. (1933) mengenai CUi Gruzewska c.s. (1937) mengenai Mni Wislocki c.s. (1946)mengenai Co don P.
Demikian pula mengenai transfusi dari zat organik seperti hidrat orang, lemak_lemakasam_asam amino don protein, vitamin_vitamin, virus, phaga don berbagai micro_organismus telah cukup banyak pemberitaan_pemberitaan.
Namun pada umumnya pemberitaan _pemberitaan tersebut masih bersifat kwalitatipdon umum, sehingga masih memerlukan detaillering. Data kwantitatip mengenai passagedon penimbunan zat_zat pada interrelationship diantara hewan induk don embryo itu,akan member ikon kemungkinan implikasi_implikasi praktis, disampingnya ilmiah. Selan_jutnya effect_effect daripada penimbunan zat_zat asing didalam jaringan, perlu men_dapatkan perhatian meng ingot, bahwa dengan kemajuan_kemaj uan teknol ogi , banyaksekal i unsur_unsur baru yang diintroduksikan kedalam penghidupan don foal_foal mahlukhidup.
Penggunaan berbagai macam zat radioaktip didalam dunia kedokteran akan bertambah.
Perkembangan metallurgi dan teknologi industri, menyebabkan penggunaan sejumlahlogam -Iogam secara luas, yang oleh para toxicolog diabaikan, karena pada waktu_
147
waktu yang lampau jarang sekali didapatnya dan digunakannya. Distribusi dari logam_
logam berat pada tikus telah dipelajari oleh Durbin c.s. (1957).Yang menjadi perhatian dalam penel itian-penel itian yang akan diJaksanakan oleh
Team Biologi pada fasilitas_fasiJitas reactor PRAB adalah :A. Pengaruh dan distribusi berbagai zat radioaktip yang diaplikasikan kepada induk
hewan, terhadap embryo yang dikandungnya.B. Pengaruh dan distribusi logam_logam berat terhadap pertumbuhan embryo.
A. Pengaruh dan distribusi berbagai zat radioaktip terhadap embryo mencit.Penelitian masih dalam taraf standardisasi materi dan prosedur_prosedur, sehingga
belum banyak yang dapat diberitakan, lagi pula radioisotop yang disediakan masihterbatas jumlahnyo.
Bahan-bahan dan cara kerja
Mencit yang dipergunakan, adalah dari stock hewan PRAB, yang dipelihara di lab.Zoologi ITB dengan mempergunakan diet_standar. Applikasi dari zat_zat radioaktif,diJakukan intraperitoneal, diinjeksi dengan vol. 1 cc, mulai dari hari_hamil yang ke15 dst. dihitung dari mulai terdapatnya sumbat vagina (vagina plug).Jaringan embryo yang ditel iti radioaktivitasnya, dilarutkan dalam HNO 3 pekat danvolumenya dijadikan 1 cc dengan penambahan aquadest untuk counting dengan GM_counter. Zat_zat radioaktip yang dipergunakan adalah hasil produksi PRAB, yi.:
p32 , dalam bentuk Na3P04
J 131 , dalam bentuk NaJ
535 , dalam bentuk Na2504
Cr 56 • dalam bentuk NaCr04
Hasil·hasil sementara
5ecara garis besar dan disederhanakan presentasinya, maka lokalisasi dan abundancedari zat_zat radioaktip didalam jaringan embryo dapat dil ihat pada tabel berikut:
Penyebaran radioisotop didalam }anngan-}armgan embryo berumur 15 - 20 hari, 1 - 2hari sesudah apl ikasi pada induk hewan.
alat p32J 131535Cr56Catatan
hati
xxxxxxxBanyaknya x menun_
paru_paru
xx-xjukkan jumlah relatip.
otak
xxxxx--Hanyadipergunakan
jantung
xxxxuntukmasing_masing
ginjal
xxxxxlajurisotopsecaratrachea + thyroid
-xxx x vertikal kebawah.
tulang
xxxxxx
total embryoxxxxxxxxxxxxx
placentaxxxxxx
B. Pengaruh logam·logam berat terhadap pertumbuhan embryoMasih dalam tahap persiapan.
Methode yang akan dipakai :Aplikasi logam-Iogam dalam bentuk garam atau logam murni, secara oral atau
peritoneal atau pemeliharaan_pemeliharaan dalam uap_uap logam.Deteksi dari logam _Iogam didalam jaringan_jaringan embryo: akan dipergunakan
analisa pengaktipan atau penggunaan_penggunaan radioisotop.
148
C. Ulasan
Dari pengalaman _ pengal aman yang didapatkan sel ama taraf percobaan _ percobaanpendahuluan ini, maka dapat dikemukakan bahwa keleluasaan melakukan experiment_experiment sangatlah dibatasi, karena penyediaan materi hewan_hewan (dalam keadaanhamil tertentu) sukarlah untuk disynchronkan dengan penyediaan zat_zat radioaktip yangdiperlukan.
Disampingnya itu, aktivitas zat_zat radioaktip yang dihasilkan PRAB, untuk keperluanpenelitian umumnya adalah terlampau rendah.
PENGARUH RADIASI MENGION TERHADAP KADAR PROTEIN DAN ASAM-AMINO
GLYCINE MAX ( KACANG KEDELE )
Maksud penelitianPengaruh radiasi mengion pada tanaman telah dipelajari secara extensief oleh bebe_
rapa penyelidik. Semua aspek dari physiologi dan morphologi tanaman telah diselidiki,misalnya:
pengaruh pada pertumbuhan tanaman dengan menggunakan gandum (winter wheat),Went 1958.
pengaruh pada photosynthesa (Kuzin cs, 1958; Vasilev 1962).pengaruh respirasi dan fermentasi (Gustafson cs, 1958; Vasil ev, 1962).pengaruh terhadap substansi _substansi yang penting dari sel (Vasilev 1959; 1960;1962 ).
Dengan menggunakan gandum (winter wheat) Zaitseva dan Tyulene (1958), memper_lihatkan bahwa 7 hari setelah diradiasi, semua asam_asam amino dalam daun bertambahbanyak. Hasil yang sama telah didapat pada penyelidikan dengan: gandum, jelai (oats)dan kacang_kacangan.
Penelitian yang sama dilakukan juga terhadap protein yang larut dalam air yangterdapat dalam daun. Penambahannya ditunjukkan 7 hari setelah diradiasi. Hasil yangsama didapat dengan protein yang larut dalam garam dan basa.Berdasarkan hal_hal tersebut diatas timbullah pertanyaan_pertanyaan :
Apakah kadar dan perbandingan_perbandingan protein dan asam_amino yang terdapatpada biji tanaman kedele, yang biji (benih) dan kecambahnya diradiasi terlebihdahulu akan ada perubahan?Segi-segi yang diperhatikan :
_ meneliti banyaknya protein seluruhnya maupun jumlah fraksi_fraksi ketiga macamprotein dalam tanaman kedele yang telah diradiasi.
_ meneliti secara quantitatif pengaruh radiasi terhadap komposisi asam_amino._ radiasi dilakukan pada biji dan kecambahnya, sedangkan penentuan protein dan
asam _amino di_titik beratkan pada daun dari berbagai stadia pertumbuhan danpada bijinya yang dihasilkan.
Penelitian akan dilakukan tidak hanya pada generasi yang diradiasi saja, tetapi jugapada generasi selanjutnya.
Bahan-bahan dan cara kerjaa. Biji_biji kedele yang dipergunakan, berasal dari Lembaga Penelitian Ubi_ubian dan
kacang_kacangan Bogor, yaitu biji_biji No.1248, yang homozygotis.b. Cara penanaman dan pemeliharaan kecambah dan seterusnya tanaman_tanaman kedele
percobaan, belumlah dapat dilakukan menurut cara_cara yang direncanakan yaitupertama_tama, karena hingga kini percobaan_percobaan masih dalam taraf persiapan_persiapan menstandardisasikan procedur dan kalibrasi dari peralatan_peralatan bogipercobaan_percobaan definitive kelak yang sistimatis dan lebih meluas. Keduanya,persiapan_persiapan yang diper! ukan bagi pemel iharaan secara hydrophonics yang di_
149
rencanakan dan ruangan pemel iharaannya, masih bel um siap sama sekali, pada waktulaporan ini dibuat.
Dalam phasa_phasa percobaan ini, biji_biji ditanam didalam pot_pot, dan disimpan di_bawah suatu bangunan atap. Pemel iharaan masing_masing tumbuh_tumbuhan percobaan,dilakukan "semerata" mungkin, yaitu menyangkut pemupukan, penyiraman dan ter_hadap pengaruh_pen~aruh luar seperti cahaya matahari dan lain_lain.
c. Cara radiasi, dilakukan didalam bulkshield, yaitu sejumlah 40 biji didalam vialplastic, dimasukkan kedalam bulkshield, dengan spesifikasi jumlah radiasi sbb.: 500rad/jam untuk selama 1, 2, 3, 4, sid 10 jam.Jadi didapatkan deretan biji_biji, yang telah mendapatkan radiasi seluruhnya se_banyak 500, 1000, 2000, dst. hingga 5000 rad.Cara radiasi didalam beamport, sebanyak 40 biji didalam tiap_vial, dengan radiasiseluruhnya sejumlah 100 rem dan 3,5 rem tiap vial.Selain dari pada itu dicobakan juga radiasi didalam lazy Susan, tetapi ternyatatemperatur didalamnya adalah terlampau tinggi, hingga akan mengganggu pengaruhkhusus dari radiasi itu dan ternyata pula, bahwa biji_biji yang diradiasi dalamlazy Susan tsb. tidaklah viable.
d. Cara_cara anal isa :
_ Asam_amino : dengan chromatographi_kertas.
Pengamatan-pengamatan
Dari deretan biji_biji yang diradiasi dengan berbagai dosis tsb. diatas dan diberba_gai tempat didalam reaktor, maka ternyata, bahwa biji_biji yang diradiasi dengan se_jumlah dosis hingga 5000 rad itu semuanya masih viable, dan ketika ditanam dapatberkecambah dan tumbuh hingga berbuah. Kecuali yang diradiasi dalam lazy Susan,semua biji tidak mampu lagi untuk berkecambah.Kelainan_kelainan morphologi, baik secara kwalitatip maupun kwantitatip (yang me_nyangkut berat dan ukuran), pada taraf percobaan ini belum dipelajari secara men_detail. Hanya dapat dikemukakan, bahwa jumlah radiasi biji hingga 5000 rad ini, rupa_rupanya tidaklah menimbulkan anomalia yang menyolok.Pada analisa kwalitatip akan susunan_susunan asam_amino biji_biji, didapatkan asam_asamamino sbb.: Arginine, Glycine, Alanine, Serine, Lyshine, Leucine, Histidine, Valine,Asparagine, Phenylalanine, Glutamic_acid, Aspartic_acid, Cystine, Tyrosine, Menthio_nine.
Ulasan
Pada saat ini, percobaan_percobaan masih dalam taraf persiapan. Dari pengalaman_pengalaman yang didapat, maka ada masaalah dalam prosedur yang harus dipecahkan,y. i .: pertama_tama: kepastian dari juml ah dan macam radiasi, dimana kondisi lai nnyapada waktu radiasi itu harus terkontrol, seperti temperatur dan udara. Keduanya, di_dal am teknik dan kondisi _kondisi penanaman tumbuh_tumbuhan percobaan, dimana harusdiusahakan kondisi_kondisi yan] sehomogeen mungkin bagi tumbuh_tumbuhan yang di_pelihara itu. Yang paling ideaal tentunya, adalah adanya suatu phytotron atau klimaat_kamers.
PENGARUH RADIASAI TERHADAP DERAJAT INFEKTIVITAS TELUR ASCARIS DANKEMUNGKINANNYA UNTUK MENGHAMBAT INFEKSI BERIKUTNYA
Maksud Penelitian
Telah diketahui bahwa sinar ul tra viol et dapat mempengaruhi pertumbuhan daribeberapa cacing parasit, seperti misalnya Ascaris lumbricoides. Telur Ascaris yangtelah disinari dengan ul tra violet, kalau diinfeksikan kepada tikus akan terhambat per_tumbuhannya, dan tikusnya menjadi lebih kebal terhadap infeksi berikutnya dalam waktu
150
pendek. Pengaruh_pengaruh sinar X dan Cobalt 60 telah dipelajari oleh Villella, Goulddan Gomberg ( 1958 ), ternyata dapat menghambat pertumbuhan tel ur Ascaris padamarmot.
Maksud percobaan ini adalah untuk mengetahui pengaruh-pengaruh radjasi radjoakUpterhadap pertumbuhan dan derajat infektivitas dari tel ur Ascaris pada tikus, dan bagai_mana pengaruh - pengaruh sel anjutnya terhadap hewan percobaan. Apakah pengaruhradiasi pada parasit tadi tidak menimbulkan akibat_akibat pada tuan rumahnya, danapakah pengaruh infeksi tadi dapat menimbulkan suatu imunitas pada hewan_hewan,yang mungkin dapat me~upakan suatu cara preventif untuk hewan_hewan terhadap infeksidari paras it.
Bahen-bahan dan cara kerja
Untuk percobaan dipakai telur dari Ascaris babi, yang akan diradiasi didalam tonkireactor dengan mempergunakan suatu sil inder, yang dapat diatur al iran udaranya, ataupemel iharaan diatas medium yang mengandung bahan radioaktip, di_infeksikan padatikus (Mus). Pengaruh_pengaruh radiasi terhadap pertumbuhan parasit ditentukan denganmengumpulkan dan menghjtung larva yang terdapat pada paru-paru dad tjkus, diban_di ngkan dengan jumlah telur yang dj-jnfeksjkan.
Cara kerja
Kelompok percobaan I
Dicoba 3 macam dosis radiasi terhadap tel ur Ascaris, pengaruhnya terhadap pertumbuh_annya pada tikus dibandingkan dengan yang tidak diradiasi. Dosis radiasi yang meng_hasilkan derajat infektivitas yang minimum digunakan untuk percobaan selanjutnya da_lam kelompok percobaan II.
Kelompok percobaan IIPengaruh radiasi telur Ascaris terhadap tikus, apakah dapat menghambat infeksi berikut_nya.
a. Infeksi kedua dengan telur yang normal dilakukan 15 hari setelah infeksi pertamadengan telur yang sudah diradiasi, dibandingkan dengan:1. tikus yang mula_mula tak diinfeksi sama sekali2. tikus yang mula_mula diinfeksi dengan telur yang tak diradiasi.
b. Infeksi kedua dengan telur yang normal dilakukan 30 hari setelah infeksi pertamadengan telur yang sudah diradiasi, dibandingkan dengan:1. tikus yang mula_mula tak diinfeksi sama sekali2. tikus yang mula_mula diinfeksi dengan telur yang tak diradiasi.
Taraf percobaan-percobaan
Masih dalam taraf persiapan_persiapan, membuat peralatan untuk radiasi didalam tankireactor.
MUTANT-BREEDING DROSOPHILA LIAR YANG TERDAPAT DIINDONESIA
Maksud penelitian
Terutama maksud penelitian, adalah untuk menghasilkan mutant_mutant dari stock_stock Drosophila liar yang terdapat di Indonesia, yang kini dipelihara pada laboratori_um Zoologi Institut Teknologi Bandung. Adanya stock _stock mutant Drosophila diIndonesia, akan membantu sangat dalam kuliah -kuliah Genetika dan latihan_latihanlaboratorium. Bahan_bahan Drosophila tsb. dimaksudkan untuk diberikan kepada Fakultas_fakul tas yang memerl ukannya.
Bahan den cara kerja
Bahan Drosophila, adalah, stock_stock yang dipel ihara pada laboratorium ZoologiITB, sebagai hasil pengumpulan di Daerah Bandung dan Cibodas (Gunung Gede). Radiasi
151
akan dilakukan didalam tanki_reaktor don pemeliharaan telur don larva pada mediumyang mengandung zat_zat radioaktip.
Tarat Penelitian
Masih dalam persiapan pembuatan peralatan_radiasi didalam tanki_reaktor.
DlSKUSI
I. LUBIS, M. Pharm
Percobaan tersebut melaporkan susunan asam_asam amino dari biji yang dihasilkantanaman yang tumbuh dari biji yang mendapat radiasi. Menurut pendapat saya hasilyang dilaporkan tersebut tidak menggambarkan kemungkinan_kemungkinan pengaruhradiasi yang sebenarnya. Biji terutama mengandung protein dan sedikit sekali me_ngandung free amino acid. Dengan radiasi perubahan yang bisa terjadi hendaknyadilihat terlebih dulu pada susunan macam_macam protein dan kalau mungkin enzym_enzym yang menstabilisir jenis_jenis protein. Seyogyanya kalau dilaporkan susunan_susunan macam_macam protein tersebut dari biji dari tanaman yang dihasilkan daribiji yang mendapat radiasi tersebut, karena susunan asam_asam amino seperti di_laporkan tidak memberikan indikasi pengaruh radiasi.
Prof. TISNA AMIDJAJA Cs.
Daftar asam-asam amino yang dicantumkan didalam naskah, adalah hasil analisachromatografis biji ..biji yang tidak diradiasi. Seperti dikemukakan, komi sedangmempersiapkan/menilik procedures yong tepat. Memang objectives daripada penelitianadal ah : menel iti kadar total protei n don penggeseran-penggeseran yang mungki ntimbul dalam perbandingan kadar ke_3 fraksi macam protein yang terdapat dalamtumbuhan kedele. Sesudahnya ada indikasi tentang adanya pengaruh terhadap hal_haltersebut diatas, maka kita akan memulai dengan analisa lebih khusus, yaitu analisaterhadap komposisi asam_asam aminonya, baik yong bebas, maupun yang terikat.
I. LUBIS, M. Pharm
Apakah hasil _ hasil percobaan yang telah dilakukan itu ada memberikan indikasibahwa zat_zat tersebut (P, J, S dan Cr) menempuh penetrasi melal ui "placentalbarrier" seperti halnya yang terjadi pada binatang induk ke embryo dalam keadaannormal. Mengingat bahwa umumnya dalam keadaan normal bahan/zat yang menem,:,bus membran tersebut umumnya dalam bentuk zat_zat organik maka cora yang sebe_narnya dari penetrasi zat_zat yang dicoba itu hendaknya dilihat dalam rangka ke_mampuan membran tersebut untuk ditembus zat-zat organik tertentu dimana pelbagaifaktor fisiologis banyak mempengaruhi selektivitas membran tersebut.
Prof. TlSNI'. AMIDJAJA Cs.
Dalam jumlah don macam percobaan_percobaan yang telah dilakukan, komi belumdapat menarik sesuatu kesimpulan. Hanya fakta_fakta yang diamati semuanya mem_buktikan, bahwa ado passage dari "placental barrier" oleh unsur_unsur radioaktipP, J, S dan Cr. Apakah hal itu berlangsung seperti dalam keadaan normal, dengan"cora_cora" yang sebenarnya, belum kita ketahui. Tetapi justru objectives daripadapenelitian, adalah meneliti transmissi zat_zat yang asing yong diintroduksikan dalamphysiologi normal daripada induk, kedalam jaringan embryonal.
152
SOEGIARTO
1. Bentuk telur dalam tingkat manakah yang dipakai menginfeksi?2. Apakah tidak diperiksa dahulu telur_telur tingkat developmentnya?3. Dapatkah diterangkan mekhanisme immunitas terhadap Ascaris dan berapa besar
daya immunisasi itu?
Drs. WIDJOJO
1. Telur yang digunakan dalam tingkat infektip {embryonated} umur inkubasi 30 hari_ 40 hari.
2. Diperiksa dulu apakah telur tadi embryonated atau tidak dihitung prosentase yangembryonated.
3. Dengan penyinaran U.V., immunitas tidak begitu besar dan singkat.Dengan radiasi radioaktip sedang akan disel idiki.
153