prof dr. bagir manan antara hul~umdan...

2
Pikiran Rakyat o Senin Minggu o Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu 123 17 18 19 4 5 ([) 7 8 9 10 11 20 21 22 23 24 25 26 12 13 27 28 14 15 16 29 30 31 OJan OPeb ONov ODes • Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt Prof Dr. Bagir Manan Antara Hul~um dan Demokrasi M ESKI terbilang su- dah memasuki mu- sim hujan dan waktu masih menunjukkan pukul 8.00 Waktu Indonesia Tengah (WITA), hawa di pagi itu terasa panas. Di meja tamu sebelum pintu masuk ruangan tampak beberapa orang tengah mengisi buku tamu. Di ruang dalam yang masih belum begitu penuh, terlihat dia tengah asyik membaca buku. Dia duduk di deretan kursi yang terpisah dari meja tempat diskusi. Mengenakan kemeja lengan pendek bermotif khas Nusa Tenggara Timur (NTT), meski rambutnya telah memutih, dia tampak terlihat gagah. Begitu pula, walau bisa disebut telah pensiun,jadwal kegiatannya se- lalu padat. "Alhamdulillah se- hat. Wah, sepertinya tidak ada resep rahasia, yang penting melakoni hidup ini dengan penuh disiplin. Falsafah hidup saya barangkali sederhana saja, senantiasa berikhtiar memberi makna manfaat," tutumya, saat ditanya kiat-kiat menjaga ke- bugarannya di saat usianya memasuki 70 tahun. Dia tiada lain adalah Prof. Dr. Bagir Manan, Ketua Dewan Pers, yang saat itu menghadiri lokakarya Dewan Pers "Pening- katan Profesionalisme Warta- wan Daerah" di Hotel Sasando Jalan R.A. Kartini, Kota Ku~ pan?, Nusa Tenggara Timur, Semn (7/2). Acara lokakarya tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Pers . Nasional (HPN) 2011 yang di- pusatkan di Kota Kupang. Di atas meja tampak secangkir teh panas dan beberapa kudapan. Perbincangan sesekali diselingi oleh sejumlah orang yang menghampiri dan menyapanya. "Setibanya di Kupang, lang- sung menghadiri beberapa acara. Setelah semalam beristi- rahat, pagi ini acara di Sasan- do," ujarnya. Dalam lokakarya itu, dia juga tampil sebagai pembicara utama. Sebagai Ketua Dewan Pers masa bakti 2010-2013, dia se- lalu hadir dan menghidangkan berbagai materi bertalian de- ngan perkembangan kehidupan pers di tanah air. Dia kerap bo- lak-balik ke berbagai daerah di Indonesia. Di setiap kesem- patan dia selalu menekankan pentingnya meningkatkan ke- mampuan profesionalisme war- tawan, serta usaha memelihara dan menegakkan kemerdekaan pers yang dibarengi dengan se- mangat mengembangkan de- mokrasi dan kehidupan berlan- daskan hukum. Menurut Bagir Manan, pers dapat ditinggalkan oleh masya- rakat. Beberapa penyebab di antaranya, pers hanya menjadi sumber kontlik, tak mampu meningkatkan kualitas, serta tidak mengindahkan tatanan sosial yang ada. Selain itu, pers yang partisan dan tidak meng- utamakan kepentingan umum Kllping Humas Unpad 2011

Upload: dodiep

Post on 02-Mar-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Prof Dr. Bagir Manan Antara Hul~umdan Demokrasipustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/pikiranrakyat... · ditanya kiat-kiat menjaga ke-bugarannya di saat usianya memasuki

Pikiran Rakyato Senin • Mingguo Selasa 0 Rabu 0 Kamis 0 Jumat o Sabtu

12317 18 19

4 5 ([) 7 8 9 10 1120 21 22 23 24 25 26

12 1327 28

14 15 1629 30 31

OJan OPeb ONov ODes• Mar OApr OMei OJun OJul 0 Ags OSep OOkt

Prof Dr. Bagir Manan

Antara Hul~umdanDemokrasi

M ESKI terbilang su-dah memasuki mu-sim hujan dan waktu

masih menunjukkan pukul8.00 Waktu Indonesia Tengah(WITA), hawa di pagi itu terasapanas. Di meja tamu sebelumpintu masuk ruangan tampakbeberapa orang tengah mengisibuku tamu. Di ruang dalamyang masih belum begitupenuh, terlihat dia tengah asyikmembaca buku. Dia duduk dideretan kursi yang terpisah darimeja tempat diskusi.Mengenakan kemeja lengan

pendek bermotif khas NusaTenggara Timur (NTT), meskirambutnya telah memutih, diatampak terlihat gagah. Begitupula, walau bisa disebut telahpensiun,jadwal kegiatannya se-lalu padat. "Alhamdulillah se-hat. Wah, sepertinya tidak adaresep rahasia, yang pentingmelakoni hidup ini denganpenuh disiplin. Falsafah hidupsaya barangkali sederhana saja,senantiasa berikhtiar memberimakna manfaat," tutumya, saatditanya kiat-kiat menjaga ke-bugarannya di saat usianyamemasuki 70 tahun.Dia tiada lain adalah Prof. Dr.

Bagir Manan, Ketua DewanPers, yang saat itu menghadirilokakarya Dewan Pers "Pening-katan Profesionalisme Warta-wan Daerah" di Hotel SasandoJalan R.A. Kartini, Kota Ku~pan?, Nusa Tenggara Timur,Semn (7/2). Acara lokakaryatersebut merupakan bagian dari

rangkaian kegiatan Hari Pers .Nasional (HPN) 2011 yang di-pusatkan di Kota Kupang. Diatas meja tampak secangkir tehpanas dan beberapa kudapan.Perbincangan sesekali diselingioleh sejumlah orang yangmenghampiri dan menyapanya."Setibanya di Kupang, lang-

sung menghadiri beberapaacara. Setelah semalam beristi-rahat, pagi ini acara di Sasan-do," ujarnya. Dalam lokakaryaitu, dia juga tampil sebagaipembicara utama.Sebagai Ketua Dewan Pers

masa bakti 2010-2013, dia se-lalu hadir dan menghidangkanberbagai materi bertalian de-ngan perkembangan kehidupanpers di tanah air. Dia kerap bo-lak-balik ke berbagai daerah diIndonesia. Di setiap kesem-patan dia selalu menekankanpentingnya meningkatkan ke-mampuan profesionalisme war-tawan, serta usaha memeliharadan menegakkan kemerdekaanpers yang dibarengi dengan se-mangat mengembangkan de-mokrasi dan kehidupan berlan-daskan hukum.Menurut Bagir Manan, pers

dapat ditinggalkan oleh masya-rakat. Beberapa penyebab diantaranya, pers hanya menjadisumber kontlik, tak mampumeningkatkan kualitas, sertatidak mengindahkan tatanansosial yang ada. Selain itu, persyang partisan dan tidak meng-utamakan kepentingan umum

Kllping Humas Unpad 2011

Page 2: Prof Dr. Bagir Manan Antara Hul~umdan Demokrasipustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2011/03/pikiranrakyat... · ditanya kiat-kiat menjaga ke-bugarannya di saat usianya memasuki

akan ditinggalkan masyarakat."Di sisi lain, pers juga

berhubungan dengan ekonomipasar yang menghasilkan kom-petisi. Idealisme yang dimilikipers hendaknya bersinergi de-ngan motivasi bisnis yang baik.Kemampuan jurnalisme ber-padu dengan keterampilanmengelola bisnis pers. Apalagisaat ini muncul media baruseperti di ranah online dan citi-zen journalism, itu merupakantantangan yang harus diha-dapi," kata Guru Besar BidangIlmu Hukum Tata Negara Uni-versitas Padjadjaran (Unpad)Bandung ini.

Kemerdekaan pers sejatinyabukanlah dimaknai sebagai be-bas yang sebebas-bebasnya.Akan menjadi malapetaka bilakemerdekaan pers tidak digu-nakan sebagaimana mestinya,tak bertanggung jawab, dantidak disiplin. Perkembangankehidupan pers harus beradadalam satu tarikan nafas de-ngan usaha penegakan hukumserta demokrasi yang memberikontribusi manfaat positifbagimasyarakat dan bangsa. Tiada-nya ruang bagi kebebasan pers,demokrasi yang tumbuh adalahdemokrasi semu berbalut otori-tarianisme atau kediktatoran.Namun sebaliknya, agar ke-merdekaan pers terjamin, persharus menjaga demokrasi.

"Demokrasi merupakan me-dia persemaian hidup dan ber-kembangnya kebebasan pers.Jika pers ingin hidup sehat danbebas, pers wajib memeliharadan terus mengembangkan de-mokrasi. Pers yang tidak menja-ga demokrasi akan melahirkanberbagai persoalan hukum dan

BAGIR Manan. *

kebebasan yang berpotensimerugikan masyarakat danbangsa," ujarnya.

Demikian pula dalam meng-hadapi persaingan pers, menu-rut dia, pers tidak boleh bertin-dak semena-mena, tetapi harusada pembatasan-pembatasan.Dalam bersaing, pers harustetap memelihara harmonisasisosial dan ketertiban Umum,menjaga standar-standar fun-damental masyarakat, rnampumenjaga kontrol sosial, dantidak melakukan intervensi ter-hadap hukum pengadilan.

"Pers hendaknya menjadipenyelesai masalah. Kontrolsosial yang dilakoni pers tanpakeluar dari koridor hukum di-harapkan agar fungsi pemerin-tah berjalan efektif. Melak-sanakan fungsi pers dapat di-lakukan dengan menjaga dirikita sendiri," ucap Bagir Manan,yang juga mantan Rektor Uni-versitas Islam Bandung (Unis-ba) ini.

**PENGETAHUAN hukum

yang luas dan pengalamanpraktik hukumnya yang pan-jang, ditambah dengan pernahmenjadi Ketua MahkamahAgung (MA), membuat dia me-nelurkan banyak pemikiranpenting tentang hukum, kebe-basan pers, dan demokrasi.Buku-buku dan makalah-ma-kalahnya tersebar luas sertamemperkaya khazanah pemiki-ran usaha-usaha sinergi per-juangan kebebasan pers, pene-gakan hukum, serta pengem-bangan kehidupan demokrasi.

Berkaitan dengan aturanhukum, baik substantifmaupun prosedural, dia sering

RAMELI AGAM/"GAlURA'

mengingatkan, makna negarahukum tidak sekadar· adahukum, tetapi negara hukumyang demokratis. Meski adahukum substantif yang men-jamin kebebasan pers, tanpa di-ikuti dengan prosedur ber-dasarkan prinsip-prinsip negarahukum, dapat berpotensi terja-di kesewenang-wenangan. Perspun wajib mematuhi aturanhukum.

"Pers bukanlahinstitusi yangkebal hukum dan tidak beradadi atas hukum. Siapa pun bisaberkeberatan dan menggugatpers. Namun, penegakan hu-kum terhadap pers bukan un-tuk membelenggu apalagi me-matikan pers, tetapi sebagaicara memelihara dan menum-buhkan tanggung jawab serta

disiplin pers. Olehkarena itu, be-

tapa pen-tingnya

tata

cara menegakkan ukum, ter-masuk terhadap pers," ·tu-turnya.

Selain tindakan administratifseperti sensor atau pembat-asan-pembatasan lainnya, persIndonesia juga dikhawatirkanberhadapan dengan kriminali-sasi pers dan kriminalisasi jur-nalis. Sebagaiman asas umumpemidanaan, yakni sebagai op-timum remedium, penegakanhukum terhadap pers se-mestinya mendahulukan cara-cara lain semisal mediasi ataukonsiliasi. Hal itu disebabkantindakan hukum terhadap pers,terutama pemidanaan, akanberhadapan dengan ada atautidak adanya kemerdekaanpers.

la mengatakan, pers harusberdiri dengan 1 dasan tang-gungjawab dan disiplin. Selainbekerja atas dasar profesional-isme, pers dit ntut men-jalankan asas dan kaidah yangtepat dan baik didasari kodeetik, termasuk prinsip-prinsipkemanusiaan serta kepatutan.Pers tidak sekadar menyam-paikan kebenaran berita, na-mun hendaknya emerhatikanakibat yang timbul dari suatuberita. Jika pers apat melak-sanakan semua prinsip tersebutdengan baik, akan sangatlahsempit upaya untuk mereduksikebebasan pers.

"Kebebasan pers bukanlahhadiah, tetapi hasil perjuangankita bersama. Pe akan memi-loo kehormatan bila mampumemelihara kebebasan pers se-bagai pelayan masyarakat yangdapat dipercaya. Pers harus di-landasi oleh prinsip-prinsip hu-kum yang berorientasi me-ngembangkan demokrasi dannilai-nilai kemanusiaan, sertamempunyai disiplin dan kodeetik," tutur Bagir Manan.

Tepat pukul 9.00 WITA, pe-serta lokakarya telah memenuhiAula Sasando. Tak lama, se-orang petugas panitia meng-hampirinya, mem ri tabu aca-ra akan segera dimulai.

Menyeruput dulu tehnya, ialalu berujar mengakhiri perbin-cangan, "Insya ah kita berte-mu lagi, salam tuk semua."(Rameli am/"GaIu-ra")***

• Nama: Prof. Dr. Bagir Manan• Tempat, tanggallahlr: Lampung, 6 Oktober 1941...... _ _ _-_ .• Pengalaman Pekerjaan:

1. Direktur Perundang-undangan Departemen Kehakiman (199()'1995).

2. Di~en Hukum dan Perundang-undangan Departemen Kehakiman(1995-1998).

3. Ketua Mahkamah Agung (2001·2008).4. Ketua Dewan Pers (201()'2013). lj"&

• Pendldlkan:"Alumnus Master of Comparative Law, Southern Methodist Uni rsityLaw School Dallas, Texas, AS dan meraih gelar Doktor Huk mTata Negara di Unpad (1990).LainnyaPernah menjadi anggota DPRD Kotamadya Bandung, anggotaKomisi Ombudsman Nasional, Rektor Universitas Islam Bandung(Unisba), dan mendapat penghargaan Distinguished Alumni A arddari Southern Methodist University Dedman School of Law, Texas,AS.