produksi radioisotop.pptx
TRANSCRIPT
PRODUKSI RADIOISOTO
PJULAEHA., M.P.H., Apt
0813-92-932-832
Suatu unsur disebut radioisotop atau
isotop radioaktif jika unsur itu dapat memancarkan
radiasi. Dikenal dengan
istilah radionuklida.
Tujuan utama pembuatan
radioisotop adalah untuk menyediakan unsur atau senyawa radioaktif tertentu
yang memenuhi persyaratan sesuai
dengan maksud pemanfaatannya
Produksi radioisotop melibatkan
REAKSI INTI
Produksi radioisotop menggunakan dua cara,
yaitu : TANPA atau DENGAN NEUTRON
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN REAKSI INTI
Jenis nuklida yang dapat digunakan sebagai target (sasaran)
Besarnya penampang lintang reaksi
Energi partikel penembak Tingkat kemurnian radionuklida Cara iradiasi sasaran
SASARAN/TARGET
Bahan yang akan diradiasi disebut
SASARAN
Beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam pemilihan
sasaran
Kemudahan u/ memperoleh
Ada tidaknya perlakuan khusus
Mudah/tidaknya mengalami perubahan fisika kimia
Kemurnian
Melepaskan sinar gamma Nuklida anak (daughter nuclide)
sulit dipisahkan dari nuklida induk (parent nuclide)
Radioisotop yang diperoleh mempunyai aktivitas yang rendah
REAKSI NEUTRON.GAMMA
Dalam reaksi ini terbentuk nuklida yang berlainan sehingga mudah untuk dipisahkan.
REAKSI (N,P)
REAKSI (n,α)Dalam reaksi ini nuklida yang
dihasilkan berupa radioisotop bebas pengemban, mudah dipisahkan.
Bila U-235 dan Pu-239 ditembak dengan netron, akan terjadi reaksi pembelahan.
Hasil pembelahan ini banyak diperoleh radioisotop sebagai hasil samping.
Dengan daya reaktor yang tinggi, fisi dapat diisolasi secara ekonomis dalam jumlah yang besar.
REAKSI (N,F)
Reaksi (n, α) diikuti dengan peluruhan beta, dimana reaksi (n,α) hanya digunakan sebagai reaksi antara untuk membuat isotop tertentu.
Cara ini berbeda dengan reaksi (n, γ) biasa, karena hasilnya akan senantiasa bebas pengemban.
REAKSI (N,Α)
Cara PENGENDAPANkemurnian radionuklida yang diperoleh sangat tergantung pada kecepatan pengendapan, konsentrasi, pH, jenis pereaksi, suhu dan lain sebagainya. Biasanya timbul masalah karena endapan yang diperoleh sedikit, karena itu sering ditambahkan pengemban. Kelemahannya adalah menyebabkan aktivitas spesifik yang rendah.
TEKNIS PEMISAHAN RADIOISOTOP
Cara DESTILASIberdasarkan perbedaan sifat fisika dan sifat kimia antara radionuklida dengan sasaran dapat dipisahkan secara destilasi.
Cara KROMATOGRAFIuntuk pemisahan pada umumnya dilakukan dengan kromatografi kolom dengan fase diam seperti alumina, silika gel, sbb. Cara ini makin dikembangkan terutama untuk sistem generator isotop
TEKNIS PEMISAHAN RADIOISOTOP
Generator isotop adalah suatu sistem yang terdiri dari 2 macam radionuklida, dimana satu radionuklida mempunyai waktu paruh panjang dan menghasilkan radioisotop yang lain yang mempunyai waktu paruh lebih rendah.
Aktivitas sistem ini menurun mengikuti waktu paruh induk dan primitip generator ini adalah memisahkan nuklida anak dari induknya.
GENERATOR ISOTOP
Dengan cara ini memungkinkan pemakaian radioisotop dengan waktu paruh pendek pada tempat yang jauh dari pusat reaktor.
Hal ini penting pada bidang kedokteran mengingat radioisotop yang dihasilkan mempunyai waktu paruh pendek sehingga tidak membahayakan pasien.
GENERATOR ISOTOP
Dengan cara ini memungkinkan pemakaian radioisotop dengan waktu paruh pendek pada tempat yang jauh dari pusat reaktor.
Hal ini penting pada bidang kedokteran mengingat radioisotop yang dihasilkan mempunyai waktu paruh pendek sehingga tidak membahayakan pasien.
GENERATOR ISOTOP
Pengawasan kualitas dan kemurnian menjadi sangat penting khususnya untuk sediaan radiofarmasi.
Persyaratan dan kemurnian tiap negara berbeda, namun pada umumnya tidak jauh menyimpang, misal:1. Pemeriksaan Fisika, seperti penetapan konsentrasi radioaktif, penentuan kemurnian radioaktif.2. Pemeriksaan Kimia, seperti kemurnian radiokimia, penentuan pH, penentuan kadar zat yang dikandungnya.3. Pemeriksaan Biologi, seperti sterilisasi, toksisitas.
PENGAWASAN KUALITAS
Hasil produksi radioisotop umumnya senyawa anorganik yang dikenal sebagai radioisotop primer.
Suatu senyawa yang salah satu atau lebih atomnya diganti dengan atom radioisotop atau isotop stabil tanpa atau dengan merubah struktur senyawa tersebut, dikenal dengan istilah SENYAWA BERTANDA.
SENYAWA BERTANDA
Senyawa ini banyak digunakan untuk keperluan pertanian atau kedokteran. Dalam kedokteran, senyawa ini dikenal sebagai sediaan radiofarmasi.
Beberapa kriteria yang perlu diperhatikan pada penggunaan radioisotop untuk kedokteran antara lain: a. unsur/radionuklida harus mempunyai waktu paruh yang pendek.b. diutamakan radionuklida pemancar gamma berenergi rendah.c. prosedur penandaan harus sederhana.
SENYAWA BERTANDA
PENANGANAN ZAT RADIOAKTIF DAN ASPEK HUKUMNYA
Satuan dosis radiasi Keselamatan kerja Penyimpanan sumber – sumber
radioaktif Pengurusan sampah radiasi Dosis maksimum yang diperkenankan
untuk pekerja radiasi Nilai batas untuk seorang anggota
masyarakat (bukan pekerja radiasi)
KESELAMATAN KERJA Tata kerja dengan zat radioaktif sumber
terbungkus (kekuatan radiasi kecil, sumber radiasi harus diberi tanda yang tetap dan jelas, jangan sampai adanya kebocoran dan kontaminasi)
Tata kerja dengan sumber terbuka (secara prinsip sama dengan tata kerja dengan sumber terbungkus serta petugas harus menggunakan APD)
SATUAN DOSIS RADIASI Satuan Roentgen digunakan untuk
mengukur radiasi per dosis paparan 1 roentgen adalah energi yang terserap
dalam 1 gram udara dan besarnya 87.7 erg
Radiation absorbed dose (RAD) : satuan RAD digunakan untuk mengukur dosis serapan
1 RAD adalah sejumlah energi yang diserap oleh suatu medium yang berasal dari partikel radiasi per satuan massa dari bahan yang diradiasi pada tempat yang diamati
PENYIMPANAN SUMBER – SUMBER RADIASI
Pemberian tanda yang jelas (jenis, aktivitas senyawa, serta sifat - sifatnya)
Diberi penahan radiasi sehingga keamanan di sekelilingnya aman
Harus diperiksa secara berkala untuk mengetahui kemungkinan adanya kebocoran dan kontaminasi
PENGURUSAN SAMPAH RADIASI Tahap penampungan Tahap pengelolaan untuk memperkecil
persentasi, melokalisir aktivitas, dan memperkecil volume.
Misal : untuk sampah padat pengurangan aktivitas dapat dicapai dengan dekontaminasi atau peluruhan. Untuk sampah cair dengan peluruhan atau pengenceran. Untuk sampah berbentuk gas dengan mengurangi konsentrasi dengan cara pengenceran dan mempergunakan pengering bahan pengisap gas
Tahap pembuangan sampah radioaktif1. Pembuangan sampah padat dilakukan
dengan penimbunan (sesuai dengan ketentuan)
2. Pembuangan sampah cair dilakukan dengan melalui saluran terpisah dari saluran limbah cair lainnya
3. Pembuangan sampah gas dilakukan melalui cerobong yang telah ditentukan menurut perhitungannya oleh petugas proteksi radiasi. Jika memungkinkan menggunakan cerobong