produksi peledakan mine'13 unipa

27
TEKNIK PELEDAKAN PRODUKSI PELEDAKAN” PROGRAM STUDI SI DAN D3 TEKNIK PERTAMBANGAN JURUSAN TEKNIK FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PAPUA MANOKWARI 2014

Upload: university-of-papua

Post on 20-Jul-2015

235 views

Category:

Engineering


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

TEKNIK PELEDAKAN

“PRODUKSI PELEDAKAN”

PROGRAM STUDI SI DAN D3 TEKNIK PERTAMBANGAN

JURUSAN TEKNIK

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI

2014

Page 2: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

KELOMPOK i

INAYATI 2013-63-031

CHAIRUN NISA 2013-63-012

WAHYU O. WAKERKWA 2013-63-069

MARIO V. JUNIOR 2013-63-015

NATAN 2012-40-019

THERESIA 2012-63-

DENY D. MANURUNG 2012-40-008

WIM 2012-63-

RUSTAM KOMADA 2012-63-014

ELSI

Page 3: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Pengertian Produksi Peledakan

Produksi adalah kegiatan yang menciptakan, mengolah, mengupayakanpelayanan, menghasilkan barang dan jasa

atau usaha untuk meningkatkan suatubenda agar menjadi lebih berguna bagi

kebutuhan manusia.(Luci Huki, 2012)

Peledakan merupakan aktivitas penambanganyang bertujuan untuk memberikan batuan ataumaterial, dimana bahannya terdiri dari bahan

kimia yang mampu menciptakan ledakan.Peledakan pada material akan dilakukan apabila

material terlalu sulit digali secara mekanis. (Yahdi Azzhury, 2009)

Produksi Peledakan adalah “JUMLAH BATUAN ATAU MATERIAL YANG BERHASIL DIBONGKAR

DARI KEGIATAN MPELEDAKAN PENAMBANGAN”

(kelompok II, 2014)

Page 4: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

PolaPeledakan

ArahPeledakan

FragmentasiBatuan

RancanganPeledakan

Untuk

Menghasilkan

Batuan atau

Material yang baik

dari Kegiatan

Peledakan, kita

perlu mengetahui ??

Page 5: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Rancangan Peledakan• Geometri Peledakan Menurut R.L. Ash (1967)

• Geometri Peledakan Menurut C.J. Konya (1990)

Page 6: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Geometri Peledakan Menurut R.L. Ash (1967)

R.L. Ash membuat suatu pedoman perhitungan geometri peledaka jenjang,

geometri peledakan tersebut dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Page 7: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA
Page 8: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Burden adalah jarak tegak lurus antara lubang ledak denganbidang bebas yang panjangnya tergantung pada karakteristikbatuan.

Untuk menentukan Burden, R.L. Ash mendasarkan pada acuhan, yaitu :1. Batuan Standar : Batuan yang mempunyai berat jenis atau densitas

160 lb/cuft (2.56 ton/m³), tidak lain dari densitas batuan rata-rata.1. Bahan Peledak Standar : Bahan Peledak yang mempunyai berat jenis

(SG) 1.20 dan kecepatam detonasi (Ve) 12.000 fps (3.657.60 m/det)

Apabila batuan yang yang akan diledakan sama denga acuhan diatasMaka digunakan Burden Ratio (Kb) = 30. Tetapi apabila batuan tidakSama dengan acuhan maka harga Kb-standar itu harus dikoreksiMenggunakan faktorpenyesuaian (adjustment factor).

a. Burden (B)

Page 9: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Hubungan Diameter Lubang Ledak dengan Tinggi Jenjang

Pemilihan diameter lubang ledak harus mempertimbangkan:

1. FRAGMENTASI BATUAN

2. DAMPAKNYA TERHDAP LINGKUNGAN MELIPUTI (Vibrasi,

Airblast, dan Flyrock)

3. EKONOMI PELEDAKAN

StiffnessRatio

Fragmentasi AIrblast Flyrock Vibrasi Keterangan

1 Jelek Berpontensi Berpotensi Berpotensi Potensi terjadinyabackbreak dan toe. Harus di hindarkan dandirancang ulang.

2 Sedang Sedang Sedang Sedang Sebaiknya dirancangulang

3 Baik Baik Baik Baik Terkontrol danfragmentasi memuaskan

4 Sempurna Sempurna Sempurna Sempurnya Tidak menguntungkanlagi bila SR > 4

Tabel Stiffnes Ratio dan Pengaruhnya

Page 10: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

b. Spacing (S)

Spacing adalah jarak antara lubang ledak dirangkai dalam satubaris dan diukur sejejar terhadap bidang bebas

S = Ks x B

Ks = Spacing Ratio (1.00 – 2.00)

B = Burden (m)

Spacing < dari ketentuan menyebabkan ukuran batuan terlalu hancurSpacing > dari ketentuan menyebabkan banyak bongkah dan toe diantara dua lubang.

Berdasarkan cara urutan peledakan, pedoman penentuan spacing adalah : Peledakan Serentak, S = 2 B Peledakan beturutan dengan delay interval lama (seconde delay) S = B Peledakan dengan milliseconde delay, S antara 1B – 2B Jika terdapat kekar yang saling tidak tegak lurus, S antara 1.2B – 1.8B Peledakan dengan Pola equilateral dan berunrun tiap lubang ledak dalam baris

yang sama S = 1.15 B

Page 11: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Stemming adalah lubang ledak bagian atas yang tidak diisibahan peledak, tetapi biasanya diisi oleh abu hasil pemboranatau material berukuran kerikil (lebih baik) dan dipadatkandiatas bahan peledak.

Stemming berfungsi untuk : Meningkatkanconfining pressure dan akumulasi gas hasil ledak Menyeimbangkan tekanan di daerah stemming Mengurangi gas hasil proses kimia bahan peledak Mengontrol terjadinya airblast dan flyrock

Untuk menghitung Stemming dipakai persamaan :

T = Kt x B

Kt = Steming Ratio ( 0.75 – 1.00)

B = Burden

Page 12: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

d. Kedalaman Lubang Ledak (H)

Kedalaman lubang ledak tidak boleh lebih kecil dari ukuran burden untukMenghindari terjadinya overbreaks dan cratering. Kedalaman lubang ledakBiasanya disesuaikan denga tingkat produksi dan pertimbnganan geoteknik.

Menurut Ash (1967) Kedalaman lubang ledak berdasarkan pada hole depthRatio (Kh) yang harganya antara 1.50 – 4.00. Hubungan lubang ledak denganBurden adalah :

Kh = H/B

Kh = Hole depth ratio

H = Kedalaman lubang ledak (m)B = Burden

Page 13: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

e. Subdrilling (J)

Supdriling adalah lubang ledak yang dibor sampai melebihi batas lantaiJenjang bagian bawah.

Panjang Subdrilling diperoleh dengan menentukan harga sbdrilling ratio (Kj)Yang besarnya tidak lebih kecil dari 0.20. Untuk batuan masif biasanya dipakaiKj sebesar 0.30. Hubungan Kj dengan Burden adalah :

J = Kj x B

J = Subdrilling (m)

Kj = Subdrilling RatioB = Burden

Page 14: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

f. Chargen Length (PC)

g. Loading Density (de)

Chargen Length merupakan panjang kolam isian bahan peledak.Persamaan :

PC = H - T

PC = panjang kolam isian (m)

H = Kedalaman Lubang Ledak (m)T = Stemming

Loading Density adalah jumlah isian bahan peledak per meter panjangKolam isian. Persamaan :

de = 0.508 x De² x (SG)

de = Loading Density (kg/m)

De = Diameter Lubang Ledak (inchi)SG = Berat Jenis Bahan Pekedak

Page 15: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Geometri Peledakan MenurutC. J Konya (1990)

Untuk memperoleh hasil pembongkaran batuansesuai dengan diinginkan, Maka perlu suatu rancanganPeledakan dengan memperhatikan besaran-besaranGeometri peledakan. Geometri peledadakanmenurut C. J. Konya (1990) adalah :

Page 16: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Burden adalah jarak tegak lurus terpenedek antara muatanBahan peledeak dengan bidang bebas terdekat atau kearah manaPelemparan batuan akan terjadi.

a. Burden (B)

Secara sistematis besaran burden dan hunbungannya dapat dinyatakanSebagai berikut :

• B = 3.15 x De x (SGe : SGr) 0,³³• B = (( 2 x Sge : SGr) + 1.50) x De• B = 0.67 x De x ( Stv : SGr) 0,³³Keterangan :B = Burden (ft)De = Diameter Lubang Ledak (inchi)SGe = Berat Jenis Bahan Peledak yang DipakaiSGr = Berat Jenis Batu yang akan DibongkarStv = Relative Bulk Strength (ANFO = 100)

Page 17: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Secara sistematis persamaan burden terkoreksi dapat ditulis :Bc = B x Kr x Kd x KsKeterangan :

Bc = burden terkoreksiKr = faktor koreksi terhadap jumlah baris lubang ledakKd = faktor koreksi terhadap posisi lapisan batuanKs = faktor koreksi terhadap struktur heologi setempat

Page 18: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

b. Spacing (S)

Spacing adalah jarak diantara lubang ledak dalam satu garis yang Sejajar dengan bidang bebas.

Persamaan Untuk Menentukan Jarak Spacing :

Tipe Detonator L/B < 4 L/B > 4

Instanteneous S = ( L + 2B ) / 3 S = 2 B

Delay S = ( L + 7B) / 8 S = 1.4 B

Page 19: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

c. Stemming (T)

Stemming adalah kolom material penutup lubang ledak diatasKolom isian bahan peledak. Persamaan yang digunakan untukMenghitung jarak stemming adalah :

T = 0.70 x B

d. Subdrilling (J)

Subdrilling adalah merupakan panjang lubang ledak yang beradaDibawah garis lantai jenjang. Subdrilling berfungsi untuk membuatLantai jenjang relatif rata setelah peledakan. Persamaan untukMencari jarak subdrilling adalah :

J = 0.30 x B

e. Kedalaman Lubang Ledak

Kedalaman Lubang Ledak dapat dicari dengan menggunakan persamaan :H = (L + J) / Sinᾳ

Page 20: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

f. Charge Length (PC)

h. Powder Factor

g. Loading Density (de)

Charge Length merupakan panjang kolom isian bahan peledak.Persamaannya :

PC = H- T

Rumus loading density adalah :de = 0.34 x SGe x De²

Powder Factor adalah suatu bilangan yang menyatakan perbandinganAntara penggunaan bahan peledak terhadap jumlah material yangdiledakan dalam Kg/m³.Rumusnya :PF = E/V = de x PC x n/V

Page 21: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

i. Waktu Penundaan

Persamaan dibawah ini dapat digunakan untukmenentukan besarnyaInterval waktu antar baris.tr =Tr x BKeterangan

tr : Interaval waktu antar baris (m/s)Tr : Konstanta waktu antar barisB : Burden (m)

P = W : ( r x B x L x dr )Dimana :P = Panjang Jenjang (m)W = Sasaran Produksi (ton)r = Jumlah BarisB = Burden (m)L = Tinggi Jenjang (m)dr = densitas batuan

Page 22: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Pola Peledakan

Pola Peledakan merupakan urutan waktu peledakan antaralubang-lubang bor dalam satu baris dengan lubang bor padabaris berikutnya ataupun antara lubang bor yang satu denganlubang bor yang lainnya.

Pola peledakan ini di urutkan berdasarkan urutan waktupeledakan serta arah runtuhan material yang diharapkan

Berdasarkan arah runtuh batuan, pola peledakan dapat dibedakan :• Box Cut : arah runtuhan batuan kedepan dan membentuk kotak• Corner cut : arah runtuhan batuannya kesalah satu sudut daribidang bebasnya

Berdasarkan urutan waktu peledakan, maka pola peledakandiklasifikasikan sebagai berikut :• Serentak• Beruntun

Page 23: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Arah Peledakan

Fragmentasi batuan yang dihasilkan dipengaruhi oleh arah peledakannya. Sedangkan arah peledakan dipengaruhi olehstruktur massa batuan yang ada (kekar).

Menurut T. L Ash ( 1967) arah peledakanyang baik untuk menghasilkan fragmentasiyang seragam, arah peledakan menuju suduttumpul perpotongan antara arah umumkekar mayor dan kekar mayor.

Page 24: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Fragmentasi Batuan

Fragmentasi hasil peledakan merupakansalah satu petunjuk untuk mengetahuikeberhasilan dari suatu peledakan

Persamaan Berdasarkan Kuznetov (1973) pada percobaan batuandengan berbagai ukuran lubang ledak, pola peledaka dan kecermatanpemboran :

X = A (V/Q) 0,8 x Q 0,17 x (E/115) -0.063

Keterangan : X = ukuran rata-rata fragmentasi batuan (cm)A = faktor batuanV = volume batuan yang terbongkar ( V= B x Sx L ) m³Q = berat bahan peledak tiap lubang ledak (kg)E = relative wiught strength (ANFO = 100)

Page 25: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Cunningham (1983) memodifikasipersamaan Kuznetzov (1973) danmemberi batasan yang harus diperhatikan, yaitu :1. Penarapan nisbah S/B untuk

pemboran, tanpa waktu tunda tidakboleh lebih dari dua.

2. Penyalaan dan pengaturan waktutunda harus disesuaikan dengan baik

3. Bahan peledak harus menghasilkanenergi yang cukup

Page 26: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

Daftar Pustaka

1. http://blog-

pelajaransekolah.blogspot.com/2012/11/pengertian-produksi-

konsumsi-dan.html

2. http://azzuhrycorp.blogspot.com/2009/11/peledakan-pada-

kegiatan-penambangan.html

3. Singgih Saptono, Teknik Peledekan, 2006, Jurusan Teknik

Pertambangan – FTM, Universitas Pembangunan Nasional

“Verteran” : Yigyakarta.

Page 27: PRODUKSI PELEDAKAN MINE'13 UNIPA

MINING ENGINEERING ISTEMEWA :)Masa depanmu sunnguh ada danHarapanmu tak akan hilang…