produk sabut kelapa
DESCRIPTION
Produk Olahan Sabut KelapaTRANSCRIPT
![Page 1: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/1.jpg)
Produk Sabut Kelapa
Produk yang dihasilkan usaha AKAS (Aneka Kerajinan Sabut kelapa)
yaitu berbagai macam olahan dari sabut kelapa. Sabut kelapa ini tadinya
dianggap sebagai limbah kelapa yang tidak dimanfaatkan. Padahal sabut kelapa
ini apabila dimanfaatkan bisa dibuat berbagai macam produk yang bernilai
sangat tinggi bahkan melebihi dari produk utama kelapa itu sendiri. Produk
olahan sabut kelapa yang telah dihasilkan dari usaha AKAS antara lain :
1) Pembersih kaki (keset)
Produk ini berfungsi sebagai pembersih kaki yang diletakkan di rumah,
kantor dan lain sebagainya. Ada beberapa tipe pembersih kaki yaitu tipis
halus, halus warna, tebal halus, tipis halus, tipis variasi, dan juga berbagai
tipe pembersih kaki yang dapat disesuaikan dengan pesanan.
2) Lantai Futsal
Produk ini berfungsi sebagai lantai lapangan olahraga futsal.
3) Cocopet
Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai media penanaman (polibag)
pengganti polibag plastik.
4) Tali
Produk ini berupa serat kulit kelapa yang sudah dipintal menjadi tali.
Produk ini masih setengah jadi dan dimanfaatkan sebagai pengikat/tali
yang awet dan alami.
5) Cocopit
![Page 2: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/2.jpg)
Produk ini berasal dari serbuk/abu sabut kelapa (coco dust) yang
dimanfaatkan sebagai media tanaman. Cocopit banyak dimanfaatkan
sebagai pupuk,media tanaman hidroponik dan media penanaman rumput
sepakbola dan lapangan golf.
6) Cocosheet
Produk ini berbentuk lembaran seperti karpet yang dimanfaatkan sebagai
peredam suara atau lantai. Dapat dipasang di dinding dan lantai studio
musik atau gedung bioskop.
7) Rubberized Coir
Produk ini campuran antara karet dan serat sabut kepala. Dimanfaatkan
untuk pembuatan springbed, matras, jok mobil, jok motor, dan pesawat.
8) Sapu
Produk berfungsi sebagai pembersih halaman, taman dan lain sebagainya.
Terbuat dari batang daun kelapa.
9) Pupuk organik
Produk ini merupakan pupuk organik siap pakai sebagai pupuk tanaman.
10) Cocomesh
Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa berfunsi sebagai
dinding pada tanah yang mudah erosi atau penahan erosi.
11) Coco karung
Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa yang dibuat
menyerupai karung. Berguna sebagai penahan erosi.
12) Coco roll
![Page 3: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/3.jpg)
Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa yang dimanfaatkan
sebagai penahan erosi.
13) Coco File Box
Produk ini berbentuk kotak yang dimanfaatkan sebagai tempat menaruh
majalah, buku, dan koran.
14) Coco Tas
Produk ini terbuat dari anyaman serat sabut kelapa yang dibuat sebagai tas.
15) Matras
Produk ini berupa anyaman dari serat sabut kelapa yang berbentuk
lembaran kotak kecil. Banyak dimanfaatkan sebagai penggganti paving
blok pada lantai halaman atau taman.
16) Kasur, Bantal dan Guling
Produk ini berupa kasur, guling dan bantal.
Produk dari sabut kelapa ini meliputi aneka produk yang dibutuhkan
dunia industri otomatif, pariwisata, pertanian, pertambangan dan furniture.
Selain itu, jok mobil dan sepeda motor, aneka barang souvenir seperti tas,
sandal, pot, sapu, keset dan topi. Produk ini mampu menembus pasar ekspor
seperti Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, India dan Cina.
Produk yang dihasilkan oleh usaha AKAS selain untuk memenuhi
permintaan dalam negeri juga untuk ekspor. Untuk pasar dalam negeri tidak
ada kendala yang berarti dan permintaan masih dapat dipenuhi. Untuk pasar
dalam negeri produk yang diminati antara lain kasur, bantal, guling dan aneka
souvenir. Sedangkan untuk pasar luar negeri atau ekspor yang telah dimulai
![Page 4: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/4.jpg)
pada meliputi Taiwan, Cina, Korea, Amerika, Italia, Malaysia, Singapura,
Jepang dan India. Produk yang diekspor antara lain : Coco Net, Coco Pot,
Coco Fiber, Coco Matras, Coco Cip, Coco Pit, Tali, Kesed. Produk.
Peluang ekspor hasil kerajinan olahan sabut kelapa masih terbuka lebar,
permintaan ekspor serabut kelapa terutama ke Cina mencapai 20 kontainer
per bulan. Namun baru dapat terpenuhi kurang lebih 2 kontainer per bulan.
Untuk pasar Cina dan Hongkong banyak berminat membeli coco fiber untuk
jok kendaraan atau jok kursi tamu. Dampak krisis di Eropa dan Amerika tidak
berpengaruh terhadap permintaan pasar ekspor. Hal ini ditandai masih
banyaknya permintaan dan belum terpenuhi permintaan.
Selama ini, produk sabut olahan banyak mendapat saingan dari bahan
sintesis. Sesuai dengan Konvensi Wina dan Montreal Protocol, produk
sintesis yang merusak lingkungan secara bertahap akan dikurangi. Hal ini
menjadikan peluang bagi produk olahan sabut kelapa karena mempunyai
keunggulan karakteristik dibandingkan dengan bahan sintesis seperti lebih
tahan lama (tidak mudah lapuk), tingkat kelenturan tinggi, tidak bau, tidak
berubah warna dan tidak mencemari lingkungan.
Negara pesaing untuk produk olahan sabut kelapa antara lain Srilangka,
India, Thailand, Malaysia. Produk olahan sabut kelapa dari Srilangka dan
India mempunyai keunggulan karena mempunyai kandungan serat yang lebih
panjang dan berwarna putih. Produk ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan benang berkualitas (coir yarn) dan bahan yang dihasilkan
merupakan bahan dasar tali (rope), karpet (rug), atau kain pembersih. Seiring
dengan peningkatan teknologi, pemanfatan sabut kelapa awalnya hanya
![Page 5: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/5.jpg)
seratnya. Namun sekarang abu (coco dust) ternyata mempunyai nilai ekonomi
tinggi dibandingkan dengan serat sabut kelapa. Abu sabut kelapa dapat
dimanfaatkan sebagai media pupuk organik, pot bunga, campuran media
penanaman rumput pada lapangan golf dan sepakbola di Eropa dan Amerika.
Pasar olahan sabut kelapa dunia saat ini masih didominasi oleh Srilangka,
India disusul oleh Malaysia, Thailand dan Negara-negara Afrika. Dengan
banyaknya tanaman kelapa di Indonesia yang mencapai 3,78 juta hektar serta
jumlah produksi 2,58 juta ton ini menjadi peluang menjadi pemimpin pasar
olahan sabut kelapa.
Untuk menjawab tantangan ini usaha AKAS telah melakukan berbagai
langkah strategi dalam melakukan pemasaran disamping peningkatan
produksi. Strategi yang dilakukan denga sertifikasi CE. Sertfikasi ini
merupakan sertifikasi wajib bagi produk yang masuk ke pasaran eropa yang
meliputi 15 negara yang tergabung dengan Uni Eropa. Sertifikat ini
merupakan label bagi produk yang aman bagi kesehatan dan perlindungan
lingkungan.
Prosedur sertifikasi CE Eropa mempunyai beberapa atura pokok yaitu :
1. Keseimbangan pada bermacam-macam regulasi nasional untuk
konsumen dan industri produk dalam anggota pemerintah eropa.
2. Penghematan pada peodusen
3. Mempertinggi keselamatan produk
4. Menyediakan badan umum dengan seluruh prosedur itu agar bisa
diawasi.
![Page 6: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/6.jpg)
Potensi persaingan industri olahan sabut kelapa dapat ditinjau dari aspek
produk substistusi dan persaingan industry sejenis. Dari aspek persaingan
produk substitusi, produk olahan sabut kelapa sebagai bahan baku untuk
industri (mobil, motor, dan rumah tangga), dash board mobil,tali, dan produk
menghadapi persaingan dengan produk sintetis seperti karet busa dan plastik.
Walaupun demikian , karakteristik fisika-kimia olahan sabut kelapa yang
spesifik dan biodegradable serta berfungsi sebagai heat retartdant
menjadikan olahan sabut kelapa mempunyai fungsi yang spesifik yang tidak
dapat tergantikan oleh produk sintetis. Selain itu kesadaran konsumen
terhadap kelestarian akan lingkugan dan kecenderungan untuk kembali ke
produk alami, menyebabkan olahan sabut kelapa mempunyai peluang pasar
dan mampu bersaing dengan produk-produk sintetis.
Dari aspek persaingan industri sejenis, olahan sabut kelapa dihadapkan
kepada negara pesaing (untuk pasar ekspor) yang lebih maju dalam hal
teknologi produksi olahan sabut kelapa, sehingga mempunyai kualitas yang
lebih unggul seperti Srilanka, India, Tahiland dan Malaysia.
Ditinjau dari kecenderungan permintaan dunia terhadap olahan sabut
kelapa yang meningkat,serta serta kontribusi Indonesia yang masih sangat
kecil dalam perdagangan olahan sabut kelapa serta didukung oleh keunggulan
komparatif (potensi produksi sabut kelapa) dan mempunyai peluang yang
besar. Peluang tersebut dapat diraih dengan syarat adanya perbaikan dan
pengembangan teknologi proses dan inovasi produk olahan sabut kelapa
sehingga menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan kualitas yang
diinginkan.
![Page 7: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/7.jpg)
Jalur pemasaran olahan sabut kelapa secara garis besar dapat dilihat pada
grafik di bawah ini.
Pedagang pengumpul sabut kelapa
Industri pengolah sabut kelapa
Industri pengguna olahan sabut kelapa
Eksportir Serat sabut kelapa
Konsumen domestik dan luar
negeri
![Page 8: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/8.jpg)
ASPEK KEUANGAN
Analisa aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari
sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan kredit yang
diperoleh dari bank. Analisa keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha
dalam perencanaan dan pengelolaan usaha pengolahan serat sabut kelapa.
Rencana kebutuhan pinjaman untuk melakukan pengembangan usaha ini
adalah penambahan modal sebesar 80 juta rupiah. Pinjaman tesebut akan
digunakan pembelian peralatan mesin yang dibutuhkan :
1. Mesin kupas kelapa : Rp. 15 juta
2. Pengolah serat kelapa : 18 juta
3. Pengayak/pembersih sabut kelapa : 10 juta
4. Pengering sabut : 12 juta
5. Press hidrolis : 25 juta
Total harga mesin tersebut sebesar 80 juta rupiah.
Pendapatan usaha diperoleh dari penjualan produk utama yaitu serat sabut
kelapa dan coco Peat. Penjualan diproyeksikan dengan asumsi bahwa pada tahun
1 sampai tahun kelima mesin sudah mencapai umur ekonomis (5 tahun). Tabel
dibawah ini disajikan proyeksi penjualan harga pokok produksi, biaya
operasional, jumlah biaya usaha, laba usaha, penyusutan selama umur ekonomis
mesin dipakai :
![Page 9: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/9.jpg)
Proyeksi Laba-Rugi
Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5A Penjualan 100000000 200000000 300000000 400000000 500000000
BHarga Pokok Produksi 54665000 109330000 163995000 218660000 273325000
C Laba Kotor 45335000 90670000 136005000 181340000 226675000
DBiaya Operasional 8760000 17520000 26280000 35040000 43800000
E Penyusutan 16000000 32000000 48000000 64000000 80000000
FJumlah Biaya Usaha 24760000 49520000 74280000 99040000 123800000
G Laba Usaha 20575000 41150000 61725000 82300000 102875000H Laba Bersih 20575000 41150000 61725000 82300000 102875000
Penjualan pada tahun 1 sebesar 100 juta, tahun ke 2 sebesar 200 juta,tahun
ketiga sebesar 300 juta dan tahun ke 4 sebesar 400 juta dan tahun kelima sebesar
500 juta.
Harga pokok poko produksi pada tahun pertama sebesar 54,665 juta hingga
tahun kelima sebesar 273,325 juta rupiah. Laba kotor tahun pertama sebesar
45,335 juta rupiah hingga tahun kelima sebesar 226,675 juta rupiah.
Umur ekonomis mesin diproyeksikan mencapai umur 5 tahun sehingga
penyusutan tiap tahun sebesar 16 juta hingga umur mesin mencapai 5 tahun,
penyusutannnya sebsar 80 juta rupiah.
Laba usaha dan laba bersih yang didapatkan dari laba kotor – biaya usaha
(biaya operasional + penyusutan). Laba bersih tahun pertama sebesar 20.575 juta,
![Page 10: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/10.jpg)
tahun kedua 41,150 juta, tahun ketiga sebesar 61,725 juta, tahun ke 4 sebesar
82,230 juta dan tahun kelima sebesar 102,875 juta rupiah.
Proyeksi arus kas masuk dapat dlihat pada tabel di bawah ini :
KeteranganTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kas Masuk
1 Penjualan Tunai
100000000
200000000
300000000
400000000
500000000
2 Modal Sendiri
- - - - -
3Kredit Modal Kerja
80000000
- - - - -
4 Kredit Investasi -
- - - - -
5 Saldo Kas Awal - 45335000 90670000
136005000
181340000
226675000
Jumlah Kas Masuk
80000000
100000000
290670000
436005000
581340000
726675000
Tahun 0 kredit modal yang didapat sebesar 80 juta rupiah. Penjulan tahun
pertama sebesar 100 juta hingga tahun kelima mencapai 500 juta rupiah. Saldo kas
awal tahun pertama sebesar45,335 juta rupiah, tahun kedua sebesar 90,670 juta,
tahun ketiga sebesar 136,005 juta rupiah dan tahun kelima sebesar 226,667 juta
rupiah.
Proyeksi arus kas keluar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
KeteranganTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5
Kas Keluar
1Investasi
80000000
- - - - -
2Harga Pokok Produksi -
54665000
109330000
163995000
218660000
273325000
3Biaya Operasional - 8760000 17520000 26280000 35040000 43800000
![Page 11: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/11.jpg)
4 Angsuran Pokok -
16000000 32000000 48000000 64000000 80000000
5 Angsuran Bunga - 9600000 19200000 28800000 38400000 48000000
Jumlah Kas Keluar
80000000
34360000 68720000
103080000
137440000
171800000
Tahun 0 keluar kas untuk investasi pembelian mesin sebesar 80 juta rupiah.
Tahun pertama kas keluar sebesar 34,360 pengeluaran ini terdiri dari biaya
operasional sebesar 8,76 juta, angsuran pokok sebesar 16 juta dan angsuran bunga
sebesar 9,6 juta. Tahun kedua kas keluar sebesar 68,720 juta terdiri dari biaya
operasional sebesar 17,520 juta, angsuran pokok sebesar 32 juta dan angsuran
bunga sebesar 19,20 juta. Tahun ketiga kas keluar sebesar 103,08 juta rupiah
terdiri dari biaya operasional sebesar 26,28 juta rupiah, angsuran pokok sebesar
48 juta, dan angsuran bunga sebesar 28,8 juta rupiah. Tahun keempat kas keluar
sebesar 137,44 juta rupiah terdiri dari biaya operasional sebesar 35,04 juta,
angsuran pokok sebesar 64 juta dan angsuran bunga sebesar 38,4 juta rupiah.
Tahun kelima kas keluar sebesar 171,8 juta rupiah terdiri dari biaya operasional
sebesar 43,8 juta, angsuran pokok sebesar 80 juta dan angsuran bunga sebesar 48
juta rupiah.
Dengan asumsi umur ekonomis selama 5 tahun, direncanakan pengembalian
dana pinjaman selesai selama 5 tahun dengan bunga angsuran sebesar 12%.
Angsuran tiap tahun sebesar 25,6 juta (angsuran pokok = 16 juta dan angsuran
bunga = 9,6 juta). Asumsi ini dengan hasil produksi setara nilai penjualan sebesar
100 juta per tahun.
![Page 12: Produk Sabut Kelapa](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082609/55cf9a2f550346d033a0c337/html5/thumbnails/12.jpg)
Untuk memperoleh kredit modal kerja/pinjaman agunan yang dimiliki antara
lain : tanah, bangunan, mesin produksi dll.