produk sabut kelapa

17
Produk Sabut Kelapa Produk yang dihasilkan usaha AKAS (Aneka Kerajinan Sabut kelapa) yaitu berbagai macam olahan dari sabut kelapa. Sabut kelapa ini tadinya dianggap sebagai limbah kelapa yang tidak dimanfaatkan. Padahal sabut kelapa ini apabila dimanfaatkan bisa dibuat berbagai macam produk yang bernilai sangat tinggi bahkan melebihi dari produk utama kelapa itu sendiri. Produk olahan sabut kelapa yang telah dihasilkan dari usaha AKAS antara lain : 1) Pembersih kaki (keset) Produk ini berfungsi sebagai pembersih kaki yang diletakkan di rumah, kantor dan lain sebagainya. Ada beberapa tipe pembersih kaki yaitu tipis halus, halus warna, tebal halus, tipis halus, tipis variasi, dan juga berbagai tipe pembersih kaki yang dapat disesuaikan dengan pesanan. 2) Lantai Futsal Produk ini berfungsi sebagai lantai lapangan olahraga futsal.

Upload: dewinda-sari

Post on 28-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Produk Olahan Sabut Kelapa

TRANSCRIPT

Page 1: Produk Sabut Kelapa

Produk Sabut Kelapa

Produk yang dihasilkan usaha AKAS (Aneka Kerajinan Sabut kelapa)

yaitu berbagai macam olahan dari sabut kelapa. Sabut kelapa ini tadinya

dianggap sebagai limbah kelapa yang tidak dimanfaatkan. Padahal sabut kelapa

ini apabila dimanfaatkan bisa dibuat berbagai macam produk yang bernilai

sangat tinggi bahkan melebihi dari produk utama kelapa itu sendiri. Produk

olahan sabut kelapa yang telah dihasilkan dari usaha AKAS antara lain :

1) Pembersih kaki (keset)

Produk ini berfungsi sebagai pembersih kaki yang diletakkan di rumah,

kantor dan lain sebagainya. Ada beberapa tipe pembersih kaki yaitu tipis

halus, halus warna, tebal halus, tipis halus, tipis variasi, dan juga berbagai

tipe pembersih kaki yang dapat disesuaikan dengan pesanan.

2) Lantai Futsal

Produk ini berfungsi sebagai lantai lapangan olahraga futsal.

3) Cocopet

Produk ini dapat dimanfaatkan sebagai media penanaman (polibag)

pengganti polibag plastik.

4) Tali

Produk ini berupa serat kulit kelapa yang sudah dipintal menjadi tali.

Produk ini masih setengah jadi dan dimanfaatkan sebagai pengikat/tali

yang awet dan alami.

5) Cocopit

Page 2: Produk Sabut Kelapa

Produk ini berasal dari serbuk/abu sabut kelapa (coco dust) yang

dimanfaatkan sebagai media tanaman. Cocopit banyak dimanfaatkan

sebagai pupuk,media tanaman hidroponik dan media penanaman rumput

sepakbola dan lapangan golf.

6) Cocosheet

Produk ini berbentuk lembaran seperti karpet yang dimanfaatkan sebagai

peredam suara atau lantai. Dapat dipasang di dinding dan lantai studio

musik atau gedung bioskop.

7) Rubberized Coir

Produk ini campuran antara karet dan serat sabut kepala. Dimanfaatkan

untuk pembuatan springbed, matras, jok mobil, jok motor, dan pesawat.

8) Sapu

Produk berfungsi sebagai pembersih halaman, taman dan lain sebagainya.

Terbuat dari batang daun kelapa.

9) Pupuk organik

Produk ini merupakan pupuk organik siap pakai sebagai pupuk tanaman.

10) Cocomesh

Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa berfunsi sebagai

dinding pada tanah yang mudah erosi atau penahan erosi.

11) Coco karung

Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa yang dibuat

menyerupai karung. Berguna sebagai penahan erosi.

12) Coco roll

Page 3: Produk Sabut Kelapa

Produk ini berbentuk anyaman dari serat sabut kelapa yang dimanfaatkan

sebagai penahan erosi.

13) Coco File Box

Produk ini berbentuk kotak yang dimanfaatkan sebagai tempat menaruh

majalah, buku, dan koran.

14) Coco Tas

Produk ini terbuat dari anyaman serat sabut kelapa yang dibuat sebagai tas.

15) Matras

Produk ini berupa anyaman dari serat sabut kelapa yang berbentuk

lembaran kotak kecil. Banyak dimanfaatkan sebagai penggganti paving

blok pada lantai halaman atau taman.

16) Kasur, Bantal dan Guling

Produk ini berupa kasur, guling dan bantal.

Produk dari sabut kelapa ini meliputi aneka produk yang dibutuhkan

dunia industri otomatif, pariwisata, pertanian, pertambangan dan furniture.

Selain itu, jok mobil dan sepeda motor, aneka barang souvenir seperti tas,

sandal, pot, sapu, keset dan topi. Produk ini mampu menembus pasar ekspor

seperti Italia, Jepang, Korea, Malaysia, Singapura, India dan Cina.

Produk yang dihasilkan oleh usaha AKAS selain untuk memenuhi

permintaan dalam negeri juga untuk ekspor. Untuk pasar dalam negeri tidak

ada kendala yang berarti dan permintaan masih dapat dipenuhi. Untuk pasar

dalam negeri produk yang diminati antara lain kasur, bantal, guling dan aneka

souvenir. Sedangkan untuk pasar luar negeri atau ekspor yang telah dimulai

Page 4: Produk Sabut Kelapa

pada meliputi Taiwan, Cina, Korea, Amerika, Italia, Malaysia, Singapura,

Jepang dan India. Produk yang diekspor antara lain : Coco Net, Coco Pot,

Coco Fiber, Coco Matras, Coco Cip, Coco Pit, Tali, Kesed. Produk.

Peluang ekspor hasil kerajinan olahan sabut kelapa masih terbuka lebar,

permintaan ekspor serabut kelapa terutama ke Cina mencapai 20 kontainer

per bulan. Namun baru dapat terpenuhi kurang lebih 2 kontainer per bulan.

Untuk pasar Cina dan Hongkong banyak berminat membeli coco fiber untuk

jok kendaraan atau jok kursi tamu. Dampak krisis di Eropa dan Amerika tidak

berpengaruh terhadap permintaan pasar ekspor. Hal ini ditandai masih

banyaknya permintaan dan belum terpenuhi permintaan.

Selama ini, produk sabut olahan banyak mendapat saingan dari bahan

sintesis. Sesuai dengan Konvensi Wina dan Montreal Protocol, produk

sintesis yang merusak lingkungan secara bertahap akan dikurangi. Hal ini

menjadikan peluang bagi produk olahan sabut kelapa karena mempunyai

keunggulan karakteristik dibandingkan dengan bahan sintesis seperti lebih

tahan lama (tidak mudah lapuk), tingkat kelenturan tinggi, tidak bau, tidak

berubah warna dan tidak mencemari lingkungan.

Negara pesaing untuk produk olahan sabut kelapa antara lain Srilangka,

India, Thailand, Malaysia. Produk olahan sabut kelapa dari Srilangka dan

India mempunyai keunggulan karena mempunyai kandungan serat yang lebih

panjang dan berwarna putih. Produk ini banyak dimanfaatkan sebagai bahan

pembuatan benang berkualitas (coir yarn) dan bahan yang dihasilkan

merupakan bahan dasar tali (rope), karpet (rug), atau kain pembersih. Seiring

dengan peningkatan teknologi, pemanfatan sabut kelapa awalnya hanya

Page 5: Produk Sabut Kelapa

seratnya. Namun sekarang abu (coco dust) ternyata mempunyai nilai ekonomi

tinggi dibandingkan dengan serat sabut kelapa. Abu sabut kelapa dapat

dimanfaatkan sebagai media pupuk organik, pot bunga, campuran media

penanaman rumput pada lapangan golf dan sepakbola di Eropa dan Amerika.

Pasar olahan sabut kelapa dunia saat ini masih didominasi oleh Srilangka,

India disusul oleh Malaysia, Thailand dan Negara-negara Afrika. Dengan

banyaknya tanaman kelapa di Indonesia yang mencapai 3,78 juta hektar serta

jumlah produksi 2,58 juta ton ini menjadi peluang menjadi pemimpin pasar

olahan sabut kelapa.

Untuk menjawab tantangan ini usaha AKAS telah melakukan berbagai

langkah strategi dalam melakukan pemasaran disamping peningkatan

produksi. Strategi yang dilakukan denga sertifikasi CE. Sertfikasi ini

merupakan sertifikasi wajib bagi produk yang masuk ke pasaran eropa yang

meliputi 15 negara yang tergabung dengan Uni Eropa. Sertifikat ini

merupakan label bagi produk yang aman bagi kesehatan dan perlindungan

lingkungan.

Prosedur sertifikasi CE Eropa mempunyai beberapa atura pokok yaitu :

1. Keseimbangan pada bermacam-macam regulasi nasional untuk

konsumen dan industri produk dalam anggota pemerintah eropa.

2. Penghematan pada peodusen

3. Mempertinggi keselamatan produk

4. Menyediakan badan umum dengan seluruh prosedur itu agar bisa

diawasi.

Page 6: Produk Sabut Kelapa

Potensi persaingan industri olahan sabut kelapa dapat ditinjau dari aspek

produk substistusi dan persaingan industry sejenis. Dari aspek persaingan

produk substitusi, produk olahan sabut kelapa sebagai bahan baku untuk

industri (mobil, motor, dan rumah tangga), dash board mobil,tali, dan produk

menghadapi persaingan dengan produk sintetis seperti karet busa dan plastik.

Walaupun demikian , karakteristik fisika-kimia olahan sabut kelapa yang

spesifik dan biodegradable serta berfungsi sebagai heat retartdant

menjadikan olahan sabut kelapa mempunyai fungsi yang spesifik yang tidak

dapat tergantikan oleh produk sintetis. Selain itu kesadaran konsumen

terhadap kelestarian akan lingkugan dan kecenderungan untuk kembali ke

produk alami, menyebabkan olahan sabut kelapa mempunyai peluang pasar

dan mampu bersaing dengan produk-produk sintetis.

Dari aspek persaingan industri sejenis, olahan sabut kelapa dihadapkan

kepada negara pesaing (untuk pasar ekspor) yang lebih maju dalam hal

teknologi produksi olahan sabut kelapa, sehingga mempunyai kualitas yang

lebih unggul seperti Srilanka, India, Tahiland dan Malaysia.

Ditinjau dari kecenderungan permintaan dunia terhadap olahan sabut

kelapa yang meningkat,serta serta kontribusi Indonesia yang masih sangat

kecil dalam perdagangan olahan sabut kelapa serta didukung oleh keunggulan

komparatif (potensi produksi sabut kelapa) dan mempunyai peluang yang

besar. Peluang tersebut dapat diraih dengan syarat adanya perbaikan dan

pengembangan teknologi proses dan inovasi produk olahan sabut kelapa

sehingga menghasilkan produk yang memenuhi persyaratan kualitas yang

diinginkan.

Page 7: Produk Sabut Kelapa

Jalur pemasaran olahan sabut kelapa secara garis besar dapat dilihat pada

grafik di bawah ini.

Pedagang pengumpul sabut kelapa

Industri pengolah sabut kelapa

Industri pengguna olahan sabut kelapa

Eksportir Serat sabut kelapa

Konsumen domestik dan luar

negeri

Page 8: Produk Sabut Kelapa

ASPEK KEUANGAN

Analisa aspek keuangan diperlukan untuk mengetahui kelayakan usaha dari

sisi keuangan, terutama kemampuan pengusaha untuk mengembalikan kredit yang

diperoleh dari bank. Analisa keuangan ini juga dapat dimanfaatkan pengusaha

dalam perencanaan dan pengelolaan usaha pengolahan serat sabut kelapa.

Rencana kebutuhan pinjaman untuk melakukan pengembangan usaha ini

adalah penambahan modal sebesar 80 juta rupiah. Pinjaman tesebut akan

digunakan pembelian peralatan mesin yang dibutuhkan :

1. Mesin kupas kelapa : Rp. 15 juta

2. Pengolah serat kelapa : 18 juta

3. Pengayak/pembersih sabut kelapa : 10 juta

4. Pengering sabut : 12 juta

5. Press hidrolis : 25 juta

Total harga mesin tersebut sebesar 80 juta rupiah.

Pendapatan usaha diperoleh dari penjualan produk utama yaitu serat sabut

kelapa dan coco Peat. Penjualan diproyeksikan dengan asumsi bahwa pada tahun

1 sampai tahun kelima mesin sudah mencapai umur ekonomis (5 tahun). Tabel

dibawah ini disajikan proyeksi penjualan harga pokok produksi, biaya

operasional, jumlah biaya usaha, laba usaha, penyusutan selama umur ekonomis

mesin dipakai :

Page 9: Produk Sabut Kelapa

Proyeksi Laba-Rugi

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5A Penjualan 100000000 200000000 300000000 400000000 500000000

BHarga Pokok Produksi 54665000 109330000 163995000 218660000 273325000

C Laba Kotor 45335000 90670000 136005000 181340000 226675000

DBiaya Operasional 8760000 17520000 26280000 35040000 43800000

E Penyusutan 16000000 32000000 48000000 64000000 80000000

FJumlah Biaya Usaha 24760000 49520000 74280000 99040000 123800000

G Laba Usaha 20575000 41150000 61725000 82300000 102875000H Laba Bersih 20575000 41150000 61725000 82300000 102875000

Penjualan pada tahun 1 sebesar 100 juta, tahun ke 2 sebesar 200 juta,tahun

ketiga sebesar 300 juta dan tahun ke 4 sebesar 400 juta dan tahun kelima sebesar

500 juta.

Harga pokok poko produksi pada tahun pertama sebesar 54,665 juta hingga

tahun kelima sebesar 273,325 juta rupiah. Laba kotor tahun pertama sebesar

45,335 juta rupiah hingga tahun kelima sebesar 226,675 juta rupiah.

Umur ekonomis mesin diproyeksikan mencapai umur 5 tahun sehingga

penyusutan tiap tahun sebesar 16 juta hingga umur mesin mencapai 5 tahun,

penyusutannnya sebsar 80 juta rupiah.

Laba usaha dan laba bersih yang didapatkan dari laba kotor – biaya usaha

(biaya operasional + penyusutan). Laba bersih tahun pertama sebesar 20.575 juta,

Page 10: Produk Sabut Kelapa

tahun kedua 41,150 juta, tahun ketiga sebesar 61,725 juta, tahun ke 4 sebesar

82,230 juta dan tahun kelima sebesar 102,875 juta rupiah.

Proyeksi arus kas masuk dapat dlihat pada tabel di bawah ini :

KeteranganTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Kas Masuk

1 Penjualan Tunai

100000000

200000000

300000000

400000000

500000000

2 Modal Sendiri

- - - - -

3Kredit Modal Kerja

80000000

- - - - -

4 Kredit Investasi -

- - - - -

5 Saldo Kas Awal - 45335000 90670000

136005000

181340000

226675000

Jumlah Kas Masuk

80000000

100000000

290670000

436005000

581340000

726675000

Tahun 0 kredit modal yang didapat sebesar 80 juta rupiah. Penjulan tahun

pertama sebesar 100 juta hingga tahun kelima mencapai 500 juta rupiah. Saldo kas

awal tahun pertama sebesar45,335 juta rupiah, tahun kedua sebesar 90,670 juta,

tahun ketiga sebesar 136,005 juta rupiah dan tahun kelima sebesar 226,667 juta

rupiah.

Proyeksi arus kas keluar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

KeteranganTahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5

Kas Keluar

1Investasi

80000000

- - - - -

2Harga Pokok Produksi -

54665000

109330000

163995000

218660000

273325000

3Biaya Operasional - 8760000 17520000 26280000 35040000 43800000

Page 11: Produk Sabut Kelapa

4 Angsuran Pokok -

16000000 32000000 48000000 64000000 80000000

5 Angsuran Bunga - 9600000 19200000 28800000 38400000 48000000

Jumlah Kas Keluar

80000000

34360000 68720000

103080000

137440000

171800000

Tahun 0 keluar kas untuk investasi pembelian mesin sebesar 80 juta rupiah.

Tahun pertama kas keluar sebesar 34,360 pengeluaran ini terdiri dari biaya

operasional sebesar 8,76 juta, angsuran pokok sebesar 16 juta dan angsuran bunga

sebesar 9,6 juta. Tahun kedua kas keluar sebesar 68,720 juta terdiri dari biaya

operasional sebesar 17,520 juta, angsuran pokok sebesar 32 juta dan angsuran

bunga sebesar 19,20 juta. Tahun ketiga kas keluar sebesar 103,08 juta rupiah

terdiri dari biaya operasional sebesar 26,28 juta rupiah, angsuran pokok sebesar

48 juta, dan angsuran bunga sebesar 28,8 juta rupiah. Tahun keempat kas keluar

sebesar 137,44 juta rupiah terdiri dari biaya operasional sebesar 35,04 juta,

angsuran pokok sebesar 64 juta dan angsuran bunga sebesar 38,4 juta rupiah.

Tahun kelima kas keluar sebesar 171,8 juta rupiah terdiri dari biaya operasional

sebesar 43,8 juta, angsuran pokok sebesar 80 juta dan angsuran bunga sebesar 48

juta rupiah.

Dengan asumsi umur ekonomis selama 5 tahun, direncanakan pengembalian

dana pinjaman selesai selama 5 tahun dengan bunga angsuran sebesar 12%.

Angsuran tiap tahun sebesar 25,6 juta (angsuran pokok = 16 juta dan angsuran

bunga = 9,6 juta). Asumsi ini dengan hasil produksi setara nilai penjualan sebesar

100 juta per tahun.

Page 12: Produk Sabut Kelapa

Untuk memperoleh kredit modal kerja/pinjaman agunan yang dimiliki antara

lain : tanah, bangunan, mesin produksi dll.