pro to polio
DESCRIPTION
portfolioTRANSCRIPT
Nama Peserta dr. Astryna SaragihNama Wahana RSUD H. Hanafie Muara BungoTopik Asma BronkialTanggal KasusTanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. HaryuniTempat Presentasi : RSUD H. Hanafie Muara BungoObjektif Presentasi :□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil□ Deskripsi Perempuan, 35 Tahun, sesak napas□ Tujuan Menegakkan Diagnosa Asma Bronkial serta memberikan terapi yang tepatBahan Bahasan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ AuditCara Membahas □ Diskusi □ Presentasi dan
Diskusi□ Email □ Pos
Data Pasien Nama : DarmawatyUmur : 35 TahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Dusun Manggis. Bathin III BungoAgama : Islam
No RM : 0-07-08-16
Nama RS : RSUD H. Hanafie
No Telp : (0747) 21314 Terdaftar Sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :1. Diagnosis/Gambaran Klinis : sesak napas2. Riwayat Pengobatan : salbutamol 2x1, ventolin inhaler3. Riwayat Kesehatan/Penyakit : Os memiliki riwayat penyakit Asma bronkial4. Riwayat Keluarga : -5. Riwayat Pekerjaan : -6. Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan) 7. Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap8. Lain-lain : (Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, Pemeriksaan tambahan yang ada)
Daftar pustaka1. Kusnan B.U. : Patogenesis dan Patofisiologi Asma Bronkial, Buku Makalah Simposium
Terapi Mutakhir Asma Bronkial, PDPI Cab.Jateng, 1991 : 9-16.
2. Mangunnegoro H. : Gambaran Klinik dan Terapi Rasional pada Asma Bronkial, Majalah
Dokter Keluarga, Vol 4/10, Sept 1985 : 495-200.
3. Purnawan J., Atiek S.S., Husna A. : Kapita Selekta Kedokteran, Media Aesculapius,
Jakarta 1982, 208-211.
4. Soeria S. : Pengelolaan Asma Bronkial Dalam Praktek, Majalah Dokter Keluarga, V0l 4/8,
Juli 1985 : 386-390.
Hasil Pembelajaran :1. Diagnosis : Asma Bronkial2. Etiologi : Asma Bronkial3. Penatalaksanaan : Asma Bronkial
PORTOFOLIO
1. Subjektif :
Os datang ke IGD RSUD H. Hanafie diantar oleh suaminya, dengan keluhan sesak napas. Hal ini
telah dialami os 1 hari ini, awalnya os mengeluhkan batuk berdahak selama 3 hari. Selama 2 hari ini
sesak sering kambuh dan sembuh dengan pemakain Ventolin Inhaler di rumah, namun sejak 1 hari
ini sesak napas tidak berkurang, kemudian os dibawa ke RSUD H. Hanafie untuk mendapatkan
penanganan.
2. Objektif :
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dapat disimpulkan diagnosa Asma Bronkial
Gambaran Klinis
Sesak napas
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sensorium : compos mentis
TD : 120/80 mmHg
HR : 72 x/i
RR : 32x/i
T : 37 oC
Status Lokalisata
Kepala : Rambut hitam tidak mudah dicabut
- Mata : Pupil Isokor, Anemis (-), Ikterik (-)
- THT : Dalam batas normal
Thorax : Simetris, Sp : Vesikuler, St : wheezing (+)
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+/Normal)
Ekstremitas Superior/Inferior : Akral pucat dan dingin
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin : Hb 11,7gr/dl, Leukosit 7.400/ul, Trombosit 252.000/ul
EKG : Dalam batas normal
3. Assesment :
Asma merupakan penyakit inflamasi kronis saluran napas yang ditandai dengan mengi
episodik, batuk, dan sesak di dada akibat penyumbatan saluran napas. Asma dipengaruhi oleh dua
faktor yaitu genetik dan lingkungan, mengingat patogenesisnya tidak jelas, asma didefinisikan
secara deskripsi yaitu penyakit inflamasi kronik saluran napas yang menyebabkan hipereaktivitas
bronkus terhadap berbagai rangsangan, dengan gejala episodik berulang berupa batuk, sesak napas,
mengi dan rasa berat di dada terutama pada malam dan atau dini hari, yang umumnya bersifat
reversibel baik dengan atau tanpa pengobatan. Pencetus serangan asma dapat disebabkan oleh
sejumlah faktor, antara lain alergen, virus, dan iritan yang dapat menginduksi respons inflamasi
akut.
4. Plan :
Follow Up : 06 Januari 2016
Therapy :
- O2 4-5 L/i
- IVFD NaCl 0,9% 20 gtt/i
- Inj metilprednisolon 1 amp/12j
- Inj Ranitidin 1 amp/12j
- Salbutamol 2x1
- Ambroxol syr 3xC1
- Nebule ventolin 1 flc/8j
Follow Up : 07 Januari 2016
KU : sesak napas, batuk (+)
Dx : Asma Bronkial
Therapy :
- O2 3-4 L/i
- IVFD NaCl 20 gtt/i
- Inj Ranitidin 1 amp/12j
- Salbutamol 2x1
- Ambroxol syr 3xC1
- Nebule ventolin 1 flc/8j (k/p)
Follow Up : 08 Januari 2016
KU : batuk (+)
Dx : Asma Bronkial
Therapy :
- Os dapat pulang berobat jalan, dengan terapi Salbutamol 2x1, Ambroxol syr 3xC1, Metil
Prednisolon 1x1 kemudian kontrol ulang ke Poli Klinik Rawat Jalan.
Anjuran :
- Konsumsi makanan yang bergizi
- Hindari faktor pencetus sesak napas seperti dingin, batuk, dan debu
- Kontrol ulang
Nama Peserta dr. Astryna SaragihNama Wahana RSUD H. Hanafie Muara BungoTopik Gout ArtritisTanggal Kasus 11 Januari 2016Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. HaryuniTempat Presentasi : RSUD H. Hanafie Muara BungoObjektif Presentasi :□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil□ Deskripsi Laki-laki, 39 Tahun, sakit dan bengkak di ibu jari kaki kiri□ Tujuan Menegakkan Diagnosa Gout Atritis serta memberikan terapi yang tepatBahan Bahasan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ AuditCara Membahas □ Diskusi □ Presentasi dan
Diskusi□ Email □ Pos
Data Pasien Nama : JunaidiUmur : 39 TahunJenis Kelamin : Laki-lakiAlamat : Sei ArangAgama : Islam
No RM : 0-06-69-01
Nama RS : RSUD H. Hanafie
No Telp : (0747) 21314 Terdaftar Sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :9. Diagnosis/Gambaran Klinis : ibu jari kaki kiri bengkak10.Riwayat Pengobatan : sebelumnya os menggunakan obat herbal11.Riwayat Kesehatan/Penyakit : keluhan os sudah sejak 6 bulan ini bersifat kambuh-kambuhan12.Riwayat Keluarga : -13.Riwayat Pekerjaan : -14.Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan) 15.Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap16.Lain-lain : (Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, Pemeriksaan tambahan yang ada)
Daftar pustaka1. Misnadiarly, Asam Urat-Hiperurisemia-Arthritis Gout, Jakarta, Pustaka Obor Populer,
2007: 9-92
2. Raka Putra, Tjokorda. 2009. Hiperurisemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi ke-5
Jiid III. Jakarta : Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia, 2550-2559
3. Syukri, Maimun,.2007. Asam Urat dan Hiperurisemia. Majalah Kedokteran Nusantara.
Vol 40 : 52-55
4. Yudistrie, I., Setjowati, N., Suryana, P. 2011. Hubungan Antara Profil Pasien Dengan
Frekuensi Serangan Akut Pada Pasien Artritis Gout, Juni 2012.
Hasil Pembelajaran :4. Diagnosis Gout Artritis5. Etiologi Gout Artitis6. Penatalaksanaan Gout Artritis
PORTOFOLIO
5. Subjektif :
1. Subjektif
Os datang ke IGD RSUD H. Hanafie bersama istrinya, dengan keluhan bengkak dan sakit pada ibu
jari kaki kirinya. Sakit disertai rasa panas di sekitar kaki apabila berjalan dan beraktivitas berat. Hal
ini telah dialami os 3 hari ini dan semakin lama semakin sakit. Os berobat sendiri ke apotik maupun
tradisional tapi tidak ada perubahan. Os sebelumnya pernah mengalami keluhan yang sama dalam 6
bulan ini dan bersifat kambuh-kambuhan.
2. Objektif :
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dapat disimpulkan diagnosa Gout Artritis
Gambaran Klinis
Sakit dan bengkak pada ibu jari kaki kiri
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sensorium : Compos Mentis
TD : 120/80 mmHg
HR : 72 x/i
RR : 24 x/i
T : 37 oC
Status Lokalisata
Kepala : Rambut hitam tidak mudah dicabut
- Mata : Pupil Isokor, Anemis (-), Ikterik (-)
- THT : Dalam batas normal
Thorax : Simetris, Sp : Vesikuler, St : -
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+/Normal)
Ekstremitas Superior/Inferior : akral hangat
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin : Hb 12gr/dl, Leukosit 8.000/ul, Trombosit 230.000/ul
Uric acid : 12mg/dl
3. Assesment :
Penyakit gout artritis adalah salah satu penyakit inflamasi sendi yang ditandai dengan penumpukan
kristal monosodium urat di dalam ataupun di sekitar persendian. Monosodium urat ini berasal dari
metabolisme purin. Gejala gout artritis berupa peningkatan kadar urat dalam serum, serangan gout
artritis akut, terbentuknya tofus, nefropati gout dan batu asam urat. Gangguan metabolisme pada
gout artritis adalah hiperurisemia yaitu peningkatan kadar asam urat > 7,0 mg/dl pada laki-laki dan
> 6,0 mg/dl pada perempuan.
4. Plan :
Allopurinol 2x1
Antasida 2x1
Renadinac 2x1
Metil Prednisolon 1x1
Neurodex 1x1
Anjuran :
- Hindari makanan yang tinggi purin dan protein seperti daging, seafood, bagian dalam seperti
usus,hati,dll
- Hindari kacang-kacangan, sayur bayam, pakis
- Kontrol ulang
Nama Peserta dr. Astryna SaragihNama Wahana RSUD H. Hanafie Muara BungoTopik Hepatitis B Tanggal Kasus 12 Januari 2016Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. HaryuniTempat Presentasi : RSUD H. Hanafi Muara BungoObjektif Presentasi :□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil□ Deskripsi Perempuan, 46 Tahun, badan menguning□ Tujuan Menegakkan Diagnosa Hepatitis B serta memberikan terapi yang tepatBahan Bahasan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ AuditCara Membahas □ Diskusi □ Presentasi dan
Diskusi□ Email □ Pos
Data Pasien Nama : NurbajutaUmur : 46 TahunJenis Kelamin : PerempuanAlamat : Danau Buluh. Pasar Muara BungoAgama : Islam
No RM : 0-08-38-39
Nama RS : RSUD H. Hanafie
No Telp : (0747) 21314 Terdaftar Sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :17.Diagnosis/Gambaran Klinis : badan menguning,mata kuning, BAB seperti dempul, BAK kuning
pekat18.Riwayat Pengobatan : os sudah berobat ke puskesmas namun tidak ada perubahan19.Riwayat Kesehatan/Penyakit : Os sering mengeluh mual, tidak selera makan dan badan semakin
hari semakin menguning20.Riwayat Keluarga : -21.Riwayat Pekerjaan : -22.Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan) 23.Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap24.Lain-lain : (Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, Pemeriksaan tambahan yang ada)
Daftar pustaka1. Sudoyo W Aru., dkk., 2006, Ilmu Penyakit Dalam.Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam
FKUI, Jakarta. 2. Sujono H., 2000, Hepatologi. Penerbit Bandar Maju, Bandung. 3. Soemoharjo S., 2008, Hepatitis Virus B. Edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.4. Noer S., 1996, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 1, Edisi Ketiga, FKUI, Jakarta.5. Misnadiarly., 2007. Mengenal, Menanggulangi, Mencegah, dan Mengobati Penyakit Hati
(Liver) Pustaka Obor Populer. Jakarta.
Hasil Pembelajaran :7. Diagnosis Hepatitis B8. Etiologi Hepatitis B9. Penatalaksanaan Hepatitis B
PORTOFOLIO
1.Subjektif :
Os datang ke IGD RSUD H. Hanafie diantar oleh Suaminya dengan keluhan badan menguning. Hal
ini telah dialami os 1 bulan, memberat beberapa hari ini. Badan menguning disertai mual dan selera
makan menurun. Os juga mengeluhkan BAK kuning pekat seperti teh dan BAB pucat seperti
dempul.
Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan menentukan diagnosa dan penanganan yang tepat agar
mengurangi keluhan Os dan memperbaiki kualitas hidup Os.
2.Objektif :
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dapat disimpulkan diagnosa Hepatitis B.
Gambaran Klinis
Badan menguning, mual, BAK kuning pekat seperti teh, BAB seperti dempul.
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sensorium : Compos mentis
HR : 78 x/i
RR : 20 x/i
T : 37 oC
TD : 120/80 mmhg
Status Lokalisata
Kepala : Rambut hitam tidak mudah dicabut
- Mata : Pupil Isokor, Anemis (-), Ikterik (+)
- THT : Dalam Batas Normal
Thorax : Simetris, Sp : Vesikuler, St : -
Abdomen : Soepel, Peristaltik (+)/N, Hepatomegali : hepar teraba 3 jari membesar dibawah arcus
costa
Ekstremitas Superior/Inferior : akral ikterik (+)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin : Hb 7gr/dl, Leukosit 8200/ul, Trombosit 511.000/ul
Bilirubin indirect : 2,43mg/dl (N=0,00-0,90)
AST/SGOT : 90,51u/l (N=0,00-31,00)
Alkaline P : 609u/l (N=30-120)
ALT/SGPT : 134,58u/l (N=0,00-34,00)
Albumin : 2,43g/d (N=3,70-5,10)
Bil.total : 2,64mg/dl (N=0,20-1,10)
Gamma GT : 200,87u/l (N=7,00-32,00)
KGD ad Random : 117mg/dl
Anti Hbs Quick : 109m ui/ml (N= <8m ui/ml)
3.Assesment :
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang dapat menyebabkan
peradangan hati akut atau menahun yang dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati . Etiologi
hepatitis B disebabkan oleh virus kelompok hepadnavirus. Virus tersebut mengandung DNA. Ada 2
cara penularan infeksi virus hepatitis B yaitu penularan vertikal dan penularan horizontal. Penularan
secara vertikal yaitu dari ibu hamil kepada bayi yang dilahirkannya, dan horizontal terjadi dari seorang
pengidap hepatitis B kepada individu yang masih rentan. Penularan horizontal dapat terjadi melalui
kulit atau melalui selaput lendir. Gejala hepatitis B sebelum timbulnya ikterus biasanya didahului oleh
suatu masa prodormal seperti malaise, anoreksia, dan sering gejala gastrointestinalis, disertai nyeri
perut atas. Pemeriksaan laboratorium menunjukan hiperbilirubinemia, kenaikan kadar transaminase
serum. Pada tes serologis didapatkan HBsAg (+), Ig M Anti HBc (+).
4.Plan :
1. Follow Up : 12 Januari 2016
Therapy :
- IVFD RL 20 gtt/i
- IVFD Aminoleban 1 fls/hari
- Inj Ranitidin 1 amp/12j
- Inj Ondansetron 1 amp/12j
- Paracetamol 3x1
- Curcuma 3x1
2. Follow Up : 13 Januari 2016
KU : lemas, mual, badan kuning
Dx : Hepatitis B
Therapy :
- IVFD RL 20 gtt/i
- IVFD Aminoleban 1 fls/hari
- Inj omeprazole 1 vial/12j
- Inj ceftriaxone 1 gr/12j
- Mucogard syr 3xCII
- Curcuma 3x1
3. Follow Up : 14 Januari 2016
KU : lemas, badan kuning
Dx : Hepatitis B
Therapy :
- IVFD RL 20 gtt/i
- IVFD Aminoleban 1 fls/hari
- Inj omeprazole 1 vial/12j
- Inj ceftriaxone 1 gr/12j
- Mucogard syr 3xCII
- Curcuma 3x1
4. Follow Up : 15 Januari 2015
KU : -
Dx : Hepatitis B
Therapy :
- IVFD RL 20 gtt/i
- IVFD Aminoleban 1 fls/hari
- Inj omeprazole 1 vial/12j
- Inj ceftriaxone 1 gr/12j
- Mucogard syr 3xCII
- Curcuma 3x1
- Os dapat pulang berobat jalan, dengan terapi omeprazole 2x1, curcuma 3x1, mucogard syr
3xCII
3 hari kemudian Kontrol ulang ke Poli klinik Rawat Jalan.
Anjuran :
- Konsumsi makanan yang bergizi dan mudah dicerna
- Kurangi makanan berlemak untuk mencegah mual dan muntah
- Konsumsi buah dan sayur secukupnya
- Kontrol ulang
Nama Peserta dr. Astryna SaragihNama Wahana RSUD H. Hanafie Muara BungoTopik Hepatitis B Tanggal Kasus 4 Januari 2016Tanggal Presentasi : Nama Pendamping : dr. HaryuniTempat Presentasi : RSUD H. Hanafie Muara BungoObjektif Presentasi :□ Keilmuan □ Keterampilan □ Penyegaran □ Tinjauan pustaka□ Diagnostik □ Manajemen □ Masalah □ Istimewa□ Neonatus □ Bayi □ Anak □ Remaja □ Dewasa □ Lansia □ Bumil□ Deskripsi Perempuan, 46 Tahun, badan menguning□ Tujuan Menegakkan Diagnosa Hepatitis B serta memberikan terapi yang tepatBahan Bahasan □ Tinjauan Pustaka □ Riset □ Kasus □ AuditCara Membahas □ Diskusi □ Presentasi dan
Diskusi□ Email □ Pos
Data Pasien Nama : AmirUmur : 70 TahunJenis Kelamin : Laki-LakiAlamat : BTN PAL 9 Sungai Bengkuang RT 19 Rimbo TengahAgama : Islam
No RM : 0-06-94-53
Nama RS : RSUD H. Hanafie
No Telp : (0747) 21314 Terdaftar Sejak :
Data Utama untuk Bahan Diskusi :25.Diagnosis/Gambaran Klinis : Demam, Urine berwarna kuning keruh26.Riwayat Pengobatan : Pernah berobat ke Rumah Sakit H. Hanafie dengan riwayat ISK27.Riwayat Kesehatan/Penyakit : Os mengeluh nyeri pinggang sejak 5 hari yang lalu. Disertai
dengan mual dan muntah.28.Riwayat Keluarga : -29.Riwayat Pekerjaan : -30.Kondisi Lingkungan Sosial dan Fisik (Rumah, Lingkungan, Pekerjaan) 31.Riwayat Imunisasi : Imunisasi Lengkap32.Lain-lain : (Pemeriksaan Fisik, Laboratorium, Pemeriksaan tambahan yang ada)33.Daftar Pustaka
1. WebMD. Urinary Tract Infection in Pregnancy. WebMD LLC All rights reserved; [Updated 30/08/2012]. Available from: http://women. webmd.com/guide/pregnancy-urinary-tract infection. Accessed on: December 11th, 2013.
2. Bolton M, Horvath DJ Jr., Li B, Cortado H, Newsom D, White P, et al. Intrauterine growth restriction is a direct consequence of localized maternal uropathogenic Escherichia coli cystitis. PLoS One. 2012;7(3):e33897.
3. Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom SL, Hauth JC, Rouse DJ, Spong CY. Williams Obstetrics. 23rd ed. USA: McGraw-Hill; 2010. p
4. Prawirohardjo S. Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Perempuan Hamil. Ilmu Kebidanan. 4th ed. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2009. P174-6
5. Millar LK., Cox S.M. Urinary tract infections complicating pregnancy. Infect Dis Clin North Am 1997;11: p.13-26.
6. Sudoyo A.W, Setiyohadi B, Alwi I, Setiati S. Infeksi Saluran Kemih dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta: Pusat Penerbitan FKUI; 2006. p. 574-578
Hasil Pembelajaran :10.Diagnosis : ISK11.Etiologi : ISK12.Penatalaksanaan : ISK
PORTOFOLIO
1. SubjektifOs datang ke IGD RSUD H. Hanafie diantar anaknya dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak 5 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak tadi malam. Selain itu os juga mengeluhkan demam sejak 2 hari yang lalu, demam dirasakan saat pada saat pagi dan sore hari, selain itu os mengatakan urinnya berwarna keruh, nyeri saat BAK disangkal pasien.
Os mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami infeksi saluran kemih sekitar 3 tahun yang lalu dan dirawat di Rumah Sakit H. Hanafie.
.Maka dari itu perlu dilakukan pemeriksaan menentukan diagnosa dan penanganan yang tepat agar
mengurangi keluhan Os dan memperbaiki kualitas hidup Os.
2.Objektif :
Dari hasil anamnesa dan pemeriksaan dapat disimpulkan diagnosa ISK
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Sensorium : Compos mentis
HR : 86 x/i
RR : 24 x/i
T : 37, 8 oC
TD : 140/80 mmhg
Status Lokalisata
Kepala : deformitas (-), rambut hitam tidak mudah dicabutMata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor
(ø 3mm), refleks cahaya (+/+)Telinga : serumen (-), secret (-)Hidung : deformitas (-), deviasi septum (-), secret (-)Tenggorok : faring hiperemis (-), tonsil T1-T1
Leher : pembesaran KGB (-)
Abdomen : Inspeksi : Dalam batas Normal Auskultasi : peristaltik normal Palpasi : soepel, hepar dan lien tidak teraba,nyeri ketok
CVA kanan dan kiri (+),nyeri tekan pada pubic (+)
Perkusi : timpaniParu : Inspeksi : simetris pada inspirasi dan ekspirasi
Palpasi : stem fremitus kanan sama dengan kiri Perkusi : sonor/sonor Auskultasi :vesikular,rhonki-/-,wheezing -/-
Jantung : Inspeksi : iktus kordis terlihatPalpasi : iktus kordis teraba di sela iga 5 linea
midklavikularis sinistra Perkusi : batas jantung kiri 2 jari medial linea midklavikularis sinistra, batas jantung kanan di linea sternalis kanan
Auskultasi : S1 S2 regular, murmur (-), gallop (-)Ektremitas : akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-, sianosis -/-
Laboratorium Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai RujukanHEMATOLOGI RUTIN
Hemoglobin 15 12 - 16 g/dLHematokrit 36 35 - 37 %Eritrosit 4.8 4.3 – 6.0 juta/ulLeukosit 12.800 4.800 - 10.800/ulTrombosit 271.000 150.000 - 400.000/ulMCV 81 80 – 96 flMCH 31 27 – 32 pgMCHC 35 32 – 36 g/dL
KIMIA KLINIKGlukosa Darah Sewaktu 123 <140 mg/dL
UrinalisaWarna : keruhKejernian : jernihProtein : -Reduksi : -
Bilirubin : –Leukosit : penuh
3.Assesment : Pasien Tuan Amir berusia 70 tahun datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan dan kiri sejak 5 hari yang lalu, mual dan muntah sebanyak 3 kali sejak tadi malam. Selain itu os juga mengeluhkan demam sejak 2 hari yang lalu, demam dirasakan saat pada saat pagi dan sore hari, selain itu os mengatakan urinnya berwarna keruh, nyeri saat BAK disangkal pasien.
Os mengatakan bahwa dirinya juga pernah mengalami infeksi saluran kemih sekitar 3 tahun yang lalau dan di rawat di rumah sakit ujung tanjung. Pada pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 140/80 mmHg,nadi 86 x/mnt,suhu 36.70C. terdapat nyeri ketok CVA kanan dan kiri (+), nyeri tekan pada suprapubic (+). Pada pemeriksaan darah didapatkan wbc 12.800 dan pemeriksaan urin ditemukan urin keruh dan lekosit penuh.4.Plan :
1. Follow Up : 07 Januari 2016Dx : ISKKU: demam, muntah, nyeri pada pinggang kanan dan kiriTerapi :IVFD RL 20ggt/iRanitidin amp IV/8 jamKetorolac amp IV/ 12 jamOndancentron IV/12 jamParacetamol 500 mg 3x1Ciprofloxacin 500 mg 2x1Nipedipine 10 mg 2 x 1
2. Follow Up : 08 Januari 2016Dx : ISKKU: Nyeri pada pinggang kanan dan kiriTerapi :IVFD RL 20ggt/iRanitidin amp IV/8 jamKetorolac amp IV/ 12 jamParacetamol 500 mg 3x1 k/pCiprofloxacin 500 mg 2x1Nipedipine 10 mg 2 x 1
3. Follow Up : 09 Januari 2016Dx : ISK
KU: Nyeri pada pinggang kanan dan kiriTerapi :IVFD RL 20ggt/iRanitidin amp IV/8 jamKetorolac amp IV/ 12 jamCiprofloxacin 500 mg 2x1Nipedipine 10 mg 2 x 1
4.Follow Up : 09 Januari 2016Dx : ISKKU: -
Terapi :IVFD RL 20ggt/iRanitidin 2x1Renadinac 2x1Paracetamol 500 mg 3x1 k/pCiprofloxacin 500 mg 2x1Nipedipine 10 mg 2 x 1Curcuma syr 3x1
Edukasi ttg pola minum ,kebersihan organ pada pria dalam buang air kecil dan pemakaian celana dalam yg bersih
Anjuran :
- Konsumsi makanan yang bergizi dan mudah dicerna
- Konsumsi buah dan sayur secukupnya
- Banyak Minum
- Menjaga kebersihan saluran kemih dan memakai celana dalam yang bersih
- Kontrol ulang ke Poli Rawat Jalan.