prinsip-prinsip liberal: pasar tenaga kerja

Upload: friedrich-naumann-stiftung-untuk-kebebasan-fnf

Post on 08-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/7/2019 Prinsip-prinsip Liberal: Pasar Tenaga Kerja

    1/2

    Jadi pro l/kuali kasi tawaran kerja tidak cocok denganstruktur permintaan kerja yang sangat cepat berubah(mismatch); struktur tarif pada tarif upah juga tidakdibedakan secara signi kanmenurut tinggirendahnyakuali kasi; kuali kasi yang lebih baik tidak dibayardengan upah yang memadai, sementara mereka yangkurang berkuali kasi direnggut kesempatannya olehregulasi; tarif upah yang rendah-yang sesuai dengantingkat produkti tas-dikompensasi dengan penambahan jam kerja untuk meraih upah kerja yang lebihtinggi.

    Reformasi pasar tenaga kerja

    Kebijakan pendidikan harus memberi kontribusiterhadap perbaikan orientasi tawaran kerja pada permintaan kerja yang eksibeldan memperbaiki peluangdalam-persaingan memperoleh tenaga kerja terbaik.Tapi tanggung jawab langsung untuk mengatasimasalah pengangguran ada pada pekerja danpemberi kerja dalam pasar tenaga kerja,yakni padaasosiasi-asosiasi pemberi kerja dan serikat-serikatpekerja. Di kalangan perusahaan, tanggung jawab ituterletak di tangan pimpinan perusahaan dan dewanpengurus perusahaan. Pihak pekerja dan pemberi kerjamemberikan kerangka-kerangka terpenting dalam pasartenaga kerja dalam bentuk kartel tarif secara sentral,khususnyatarifupah sebagai harga untuk faktor kerjaserta jumlah (kualitas) dan tingkat eksibilitas waktukerja.

    Meningkatkan eksibilitas dan penentuan perjanjian

    upah yang menguntungkan perusahaan, kemudiandikombinasikan dengan konsep konsep-Brgergeld(dana rakyat) untuk pekerjaan sederhana akanmempermudah terciptanya lapangan pekerjaan penuhwaktu. Dengan begitu akan ada lagi pekerjaan untuksemua orang dibursa kerja. Kalimat Rpke der freiPreisrumtden Markt (harga bebas memberi ruangpada pasar) akan juga berlaku bagi pasar tenaga kerjaapabila pasar itu bebas sesuai dengan kebutuhannya.

    Melalui reformasi pasar tenaga kerja, hak upah danUndang-undang tentang perusahaan harus diubahsedemikian rupa sehingga upah pada level perusahaandengan mayoritas pekerja berkuali kasi yangmenyimpang daritarifdan waktu kerja yang lebih

    eksibel dan lama dapat menjadi alternatif bagilapangan pekerjaan yang am an. Pendeknya, reformasiini bertujuan menciptakan lapangan pekerjaan bagisemua orang, termasuk mereka yang kurangberkuali kasi bahkan yang tak punya kuali kasi,dengan cara memberikan peluang kerja dalambidang-bidang yang sesuai (pekerjaan sederhana).

    Literatur yang layak dibaca tentang topik TenagaKerja

    Wolfram Engels, Arbeitslosigkeit - Wohersie kommt und wie man sie beheben kann (Pengangguran, sebabdan cara mengatasinya), Frankfurter Institut Bad

    Homburg 1984Kronberger Kreis, Arbeitszeiten und soziale Sicherung

    exibler gestalten (menenetukan waktu kerja danjaminan sosial lebih eksuibel), vol. 35, BadHomburg 1999

    Mauricio Rojas, Arbeit ohne Ende (Pekerjaan tanpaakhir), Academia Verlag SanktAgustin 1999

    Untuk info lebih lanjut, silahkan menghubungi:Friedrich-Naumann-Stiftung,

    Jl. Rajasa II No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta 12110Tel. (021) 725 6012-13 /[email protected]

    www. fnsindonesia.org

    Pasar tenaga kerja

    Prinsip-prinsip Liberal

    Pasar yang paling penting adalah pasar tenaga kerjakarena tenaga kerja merupakan faktor produksiterpenting dari setiap ekonomi kerakyatan. Faktorproduksi terpenting kedua (bahkan Karl Marx mengikutipendapat pakar ekonomi klasik), adalah bahwa tenagakerja yang mengalir adalah modal. Hanya alam(tanah) sebagai faktor produksi terpenting ketigaketika itu belum dianggap kurang.

    www. fnsindonesia.org

    Adam Smith, Wohlstand ( 1776 ), kalimat 1

  • 8/7/2019 Prinsip-prinsip Liberal: Pasar Tenaga Kerja

    2/2

    Kesalahan penilaian terhadap pasar tenagakerja

    Dewasa ini ada asumsi baru bahwa pengetahuanKeamanan sosial dengan menerapkan pasar tenagakerja yang lebih eksibel adalah faktor produksiterpenting, dan bukan tenaga kerja. Ini adalah suatupenilaian yang salah karena penilaian itu melepaskanhubungan erat antara -> pendidikan, informasi,pengetahuan dan peluang kerja.

    Padahal pengetahuan atau informasi sebagai hasildari pelatihan dan pendidikan setidaknya sudahmenjadi bagian dari istilah pekerjaan sejak AdamSmith. Hanya dibedakan berdasarkan kualitasnya, yaknisebagai humankapital (manusia sebagai sumberdaya). Disetiap negara ada dua faktor yang menentu-kan penyediaan perkepala: pertama produktivitas kerjasebagai hasil keterampilan, pengetahuan dan pengala-man, dan kedua, perbandingan antara tenaga kerjaproduktif dengan jum lah penduduk (Wahlstand[1776],h.1).

    Kekeliruan lain menyangkut pemahaman istilahpekejaan dan pasar tenaga kerja lebih merugikan lagibagi kesem patan sem ua pihak untuk hidup denganbebas dan bertanggungjaw ab pada diri sendiri. Yangmembedakan partai liberal dengan para sosialis disemua partai (F.A.von Hayek) adalah bahwa pekerjaanbagi sosialis merupakan harta yang begitu besarsehingga menurut mereka ia tidak boleh dipercayakanpada kekuatan yang tidak sosial. Oleh karenanya

    regulasi terhadap pasar kerja lebih ditingkatkan daripada terhadap bursa tempat tinggal dan pasar- pasarlain untuk barang-barang kebutuhan pokok. Partailiberal menganggap pekerjaan bernilai tinggi danpengangguran sebagai skandal yang sangat tidak sosialsehingga mereka menuntut pembebasan pasar kerjadari regulasi-regulasi agar pasar kerja yang lebih

    eksibel dapat meningkatkan peluang bagi semuauntuk memperoleh lapangan kerja. Partai liberalmenyetujui adanya tatanan pasar tenaga kerja, namun

    menolak regulasi atau campur tangan pemeritah(laissez-faire) dalam pasar tenaga kerja. Pasar tenagakerja di satu pihak adalah pasar dengan penawaranpekerjaan dan permintaan akan lapangan kerja danpermintaan atas pekerjaan atau penawaran lapangankerja di pihak lain. Harga yang dihasilkan darimekanisme penawaran dan permintaan itu adalah tarif upah, yakni upah perjam . Produk dari tarif upah(harga) dan waktu kerja (kuantitas) sama dengan upah

    kerja. Menyangkut harga pasar bebas, yakni tarif upahpada -> persaingan di pasar tenaga kerja, tawarankerja sama besarnya dengan permintaan. Ini artinyakerja purna-waktu. Apabila tari fupah ditetapkan olehUndang-undang atau pihak pekerja dan pem beri kerjademi keuntungan pemilik lapangan kerja yang merekawakili di atas tarif perimbangan ini, maka akibatnyaadalah pengangguran pada pasar tenaga kerja. Dan jikabeban pungutan pemerintah tinggi, maka akibatnyaadalah berkembangnya pasar kerja gelap.

    Biasanya upaya untuk menggantikan persamaan

    sederhana ini dengan teori daya beli upah dilakukansecara rutin di saat dem onstrasi pada tanggal1 Mei(Maikundgebung) dan perundingan upah. Menurut teoritersebut, tarif upah yang lebih tinggi meningkatkandaya beli, dan daya beli yang meningkat menciptakanlebih banyak lapangan kerja. Tapi dalam kenyataannyadaya beli menurun apabila biaya upah yang terlalutinggi menghancurkan lapangan kerja. Kesimpulanyang salah juga terdapat dalam tesis xes Arbeitsquan-tum yang diusung dengan mencantumkan teori dayabeli. Tesis ini menyebutkan, pekerjaan adalah sesuatuseperti segum pal mentega yang hanya perlu diolessecara merata di atas roti untuk menciptakan lebihbanyak lapangan kerja. Tarif upah yang lebih tinggidiharapkan menstabilkan daya beli padamasa kerja yang diperpendek secara global dan dengandemikian menjamin lapangan kerja. Namun dalam tesisini, perbedaan-perbedaan besar dalam kualitas kerjasebagai sebuah masalah sama sekalitidak diperhatikan.

    Keamanan sosial dengan menerapkan pasartenaga kerja yang lebih eksibel

    Schrder-Blair-Papier(1999)

    tenaga kerja Jerman menjadi begitu kaku karenaregulasi, sehingga hampir tidak bisa lagi disebut sebagaipasar. Akibatnya adalah kurangnya 7 hingga 8 jutalapangan kerja di Jerman. Bertentangan dengan semuatesis tentang akhir pekerjaan (Ende der Arbeit), adalebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan daripadayang dapat kita kerjakan jika semua orang Jerman

    meiliki kesempatan atas kesejahteraan yang masukakaldengan kebebasan dan keam anan luar-dalam.Politik pasar tenaga kerja harus diaplikasikan padasebab-sebab pengangguran yang tinggi. Di Jermanresminya terdapat sekitar 4 juta penganggur, 2 jutapenganggur tak resmi (terselubung) sementaralowongan untuk pekerja ahli dan tenaga-tenagaberkuali kasi lain seringkali tidak dapat diisi. Sekitar50% dari penganggur tidak menyelesaikan pendidikankerja.

    Prinsip-prinsip Liberal