prinsip penulisan rsp

43
I.Resep - mempelajari cara pembuatan obat bds resep dokter * Ars prescibendi - menulis resep * Ars preparandi - meracik obat Dokter Pasien - anamnesa - pemeriksaan fisik,lab, penunjang

Upload: diana-rexanne

Post on 13-Feb-2016

110 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

prinsip dalam menulis sebuah resep

TRANSCRIPT

I.Resep - mempelajari cara pembuatan obat bds

resep dokter * Ars prescibendi - menulis resep * Ars preparandi - meracik obat

Dokter Pasien

- anamnesa - pemeriksaan fisik,lab, penunjang - diagnosa - terapi obat tanpa obat self limiting alternatif lain

Obat suatu bhn/paduan bhn utk menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan peny./ gejala peny., luka/ kelainan badaniah & rohaniah pd manusia & hewan atau memperelok badan / bagian manusia

DIAGNOSA DIAGNOSA TERAPI TERAPI

OBATOBAT REHABILITASIREHABILITASI

PREVENSI PREVENSI PROMOSI TINGKAT KESEHATANPROMOSI TINGKAT KESEHATAN

Penggunaan:1. Obat dalam: ditelan melalui mulut,

kerongkongan terus ke lambung.2. Obat luar: tidak ditelan melalui mulut. Mis:

salep, tetes mata/hidung/ telinga, obat kumur, suppositoria, obat suntik.

Obat dalam : putih Etiket

Obat luar : biru

Penggolongan obat Bds kekerasan khasiatnya: 1. Obat Bius Daftar / Gol. O Dianggap paling keras krn menyebabkan ketagihan. - Candu/Opium: dr getah buah Papaver Somniferum.

a. Candu kasarb. Alkaloid : Morphin, Codein, Thebain, Narcein,

Narcotin.c. Prep. galenik (hasil ekstraksi) & alkaloidnya:

Tinc. Opii, Tinc. Opii Crocata, Tinct. Opii Benzoica.

d. Prep. alkaloid : Dilaudid, Dicoid.

Cat. : Papaverin - dari papaver Somniferum, tapi tidak dimasukkan gol. O krn tidak menyebabkan ketagihan masuk Gol. G

- Golongan Coca: Folia coca, prep galenik+alkaloidnya (Cocain)

- Herba Cannabis Indicae: Ganja (Marijuana)

- Gol. Sintetis: Pethidine, Polamidon.

Penyimpanan: dlm lemari tersendiri yg dikunci.Penjualan obat bius/narkotika : - Harus dgn resep dokter,

- Bila dokter menulis resep bius a.n. sendiri hanya boleh utk pengobatan & tdk boleh dg cara pemakaian m.i/u.c

Penyimpanan resep obat bius : tersendiri.

2. Obat Keras Daftar G- Semua obat suntik- Semua antibiotika- Semua obat baru- Oleum Chenopodii, Adrenalin, Pil KmnO4

Penyimpanan obat keras : lemari tersendiri, dikunci dan diberi tanda palang merah.

Penjualan obat keras: hanya boleh dgn resep dokter & diberi label tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Tanda khusus : lingkaran merah dengan tepi hitam

3. Obat bebas terbatas daftar W Dijual bebas tanpa resep dokter, tp hrs diberi label peringatan mis:

(label hitam dgn huruf putih) Penyimpanan: lemari tersendiri, tak perlu dikunci, diberi tanda paling biru. Tanda khusus : lingkaran biru tepi hitam.

4. Obat bebas Tidak begitu keras khasiatnya, dijual bebas Tanda khusus : lingkaran hijau tepi hitam

Awas obat keras!Awas obat keras!

POISONS IN SMALL DOSES ARE THE BEST MEDICINES,

USEFUL MEDICINES IN TOO LARGE DOSES

ARE POISONOUS

DRUGS ARE USEFUL POISONS

MADU DI TANGAN KANANMU

RACUN DI TANGAN KIRIMU

KAMU HARUS TAHU APA YANG AKAN KAU BERIKAN PADAKU

PASIENMU

Penulisan resep suatu obat tanpa indikasi jelas over-prescribed• A. Biotika

• Kortikosteroid

• Pe BB

• Antikolesterol

• Multivitamin – tonikum

• Utk memperbaiki metab. otak

• Vasodilator

• Untuk peny. kulit

Prinsip dasar pemilihan obat1.Manfaat-risiko2.Gunakan yg paling established3.Gunakan yg diketahui paling baik4.Tailor-drug need5.Tailor-drug dose6.Gunakan dosis efektif terkecil7.Pilih cara pemberian teraman8.Jangan memilih yg terbaru karena barunya9.Jangan ketinggalan menggunakan obat baru yg baik10.Cocokkan data promosi pabrik obat

Resep - permohonan tertulis seorang dokter/drg/ drh/bidan/ kepada apoteker utk membuat/meracik obat sp menjadi btk tertentu, menyediakan & menyerahkan kepada pasien

Jenis resep1. Biasa Cito - didahulukan & secepatnya. Diberi tanda: Cito, Urgent, Statim, atau p.i.m 2. Asli Salinan resep/copy resep/ apograph Diberi tanda p.c.c n det/ nedet (ne detur) 3.Bius : mgd obat bius (gol. narkotik)

Contoh resep lengkap

dr. SartikaJl. S parman 1, jakartaTelp.5670815D.U............. Jakarta, 10 Pebruari 2008R/ Antalgin tablet no. X S 3 dd tab. I----------------------------- ∂Pro: Tn. SomatUmur: dewasa

Anak (<20 thn): harus ditulis umurnya, bila sudah menikah ditulis Ny dan dianggap dewasaDew (>20 thn): tidak perlu ditulis umurnya, tapi ditulis dew.(dewasa), Tn./Ny.

Praescriptio1. R. cardinale - obat utama 2. R. adjuvans - ditambahkan utk memperkuat obat utama 3. Corrigensia - memperbaiki obat utama• coloris (warna)

• saporis (rasa)• odoris (bau)• solubilis (larut)• actionis (menghilangkan e.s)

4. Vehiculum/konstituen - bhn indiferen (netral), sbg penambah/ pelarut. • Tablet - amylum

• Bubuk - saccharum lactis/talk• Salep - vaseline• Obat cair - tambah air/alkohol

Salinan resep dpt diberikan hanya kepada:

1. Dokter penulis resep 2. Pasien ybs., bila diperlukan :

- utk diberikan pada dokter lain- Apotik tak dpt memenuhi semua obat pd resep itu.- Pasien baru ambil sebagian obat

3. Kantor pengganti biaya pembelian obat. (tulis dibelakang kwitansi).4. Pegawai DepKes khusus utk memeriksa resep.5. Pengadilan bila diperlukan.

Prinsip: Penyakit (tmsk resep utk penyakitnya) rahasia (dokter rahasia jabatan)

Bahasa dalam penulisan resep

Bahasa Latin, krn:1. Bahasa mati.2. Disesuaikan dgn bhs kedokteran3. Nama zat & tumbuhan dlm bahasa Latin.4. Agar pasien tdk mengerti

Singkatan bhs Latin yg biasa dipakai utk menulis resep

R/ Acetocal 200 mg R = Recipe: ambillahCodein HCl aa = ana: dari tiap-tiap / masing2Ephedrin HCl aa 4 mg m.f.pulv = misce fac pulveres: m.f.pulv.dtd no. X campur & buatlah dalam bubuk S t dd I p.c terbagi

-----------||--------------- dtd = da tales dosis: berilah takaran demikian (spt dituliskan)

No.X = numero decem: sebanyak/sejumlah Sepuluh

S = Signa: tandailah / tulislahTdd = ter de die: 3 X sehariI = Unum: satup.c. = post coenam: sesudah makan

Contoh penulisan resep

Sediaan bentuk puyer/pulveresR/ Acetosal 100 mg Sacch. Lact. q.s m.f. pulv dtd no. X S.3 dd I p.c -------------------

Sediaan bentuk kapsul R/ Acetosal 500 mg atau R / Acetosal 500 mg Codein HCI 10 mg Codein HCI 10 mg Luminal 15 mg Luminal 15 mg mf.pulv dtd no. X m.f.caps. dtd no. X da in caps S t dd I p.c S tdd I p.c ------------ll----------µ ---------ll--------∂

Sediaan paten bentuk kapsul R/ Tetracycline caps. 250 mg no. XVI S 4 dd I p.c ---------ll--------

Sediaan bentuk cairSol. Acidi Borici (Boorwater)R / Ac. Boric . 3

Aq. Dest. Ad 100 ccm.f.sol

S.u.e obat cuci mata ---------ll--------∂

R / Codein HCI 120 mg Luminal 180 mg Pgs 2 % OBH ad 180

m.f.susp S. 0.8.h. CI (16/n) + 1 x = 4 x / hr

---------ll--------∂

R / Codein HCI 120 mg Ephedrin HCI 65 mg Sir. Thymi 40 OBH ad 180

m.f. mixtS 4 dd C

---------ll--------∂

Sediaan paten bentuk cairR / Calapol Susp fl I S 3 dd Cth ---------ll--------∂

Sediaan obat tetes/ guttae Sebagai obat dalam

R / Selvigon drops fl.I S 3 dd gtt. X -------- ll --------∂

R / Piptal paediatric drops fl.I S 3 dd 0,5 cc a.c -------- ll --------∂

Sebagai obat luar Tetes mata/guttae ophhalmicae R / Garasone eye drops fl. I Tiap n jam = (16 / n + 1) x per hari

S o.b.h. gtt. I o.d 16 jam = waktu tidak tidur --------------ll-------------∂ A.biotika : 24 / n x per hari

R / Catalin fi. I S 2 dd gtt. I i.o.u --------------ll-------------∂

Tetes telinga/guttae auriculares

R / Otolin ear drops fl.I S 4 dd gtt. III A.D

---------ll---------∂

Carboglycerin (utk melunakkan cerumen)

R / Carbonas Natricus 1 Glycerin 5 Aqua ad 10 S gtt. auric 2 dd gtt II A.S --------------ll-------------∂

Tetes hidung/guttae nasalis = Collunarium R / Ephedrine Protargol aa 1 % m.f. gtt. nasalis 30 ml

S tdd gtt. II ------------------µ

R / Otrivin Paediatric Drops f1. I S gtt nasalis bdd gtt. I

----------------------------------µ

Sediaan bentuk infusa

R / Fol. Orthosiphon 1,5 A5 0,5/100 Aqua q.s Air. 300 + (2x1,5) m.f infusa 300 ---------------------------µ

Hal penting dalam penulisan resep

1 Nama obat (genetivus), boleh disingkat asal tdk membingungkan. Chlor. Hydrag --> ? * Chloretum hydrargyricum = sublimat (HgCl) * Chloretum hydragyrosum = calomel (HgCl2)

2 Jumlah obat bila satuannya tidak ditulis --> g Bila dimaksud lain, harus ditulis <1g sebaiknya ditulis dlm mg * 0,250 --> 250 mg * 00025 --> 0,25 mg atau ¼

3. Yg dimaksud % (F.I. ed. IV)• Camp. padat / setengah padat : % b/b• Lar. / suspensi zat padat dlm cairan : % b/v • Lar. cairan di dalam cairan : % v/v• Lar. gas dalam cairan : % b/v

Persen • % b/b : g zat dlm 100 g camp.• % b/v : g zat dlm 100 ml lar. (sbg. pelarut dapat air / pelarut lain)• % v/v : ml zat dlm 100 ml larutan.• % v/b : ml zat dlm 100 g bhn (utk kadar minyak dlm simplicia)

Contoh

Bedak Salisil 2 %: 2 g As. salisilat dlm 100g camp. (bubuk) Salep Salisilat 10 % : 10 g As. salisilat dlm 100g camp. (salep) Sol. Acid borici 3 % : 3g Ac. boricum dlm 100cc lar. Inj. Morphin HCl 1 % : 1g Morphin HCl dlm 100 ml lar. (=10 mg/1 ml larutan) Alkohol 70 % : 70 ml alkohol absolut dlm 100 ml lar. (=70 cc alk. Absolut + aqua 30 cc)

Penyimpanan resep Ukuran kertas resep

APOTIK F.K UNTARJL. S. PARMAN 1, JAKARTA

APOTEKER : DRA. LUSISIPA : ....................

S A L I N A N R E S E PResep : dr. Sartika Tanggal : 10 Pebruari 2009 Nomor : 5Pro : Unyil Umur : 4 tahun

R/ Ampicillin 200mg S. L. q. s. m. f. Pulv. dtd no. XXX S 4 dd p I a. c.--------------||-------------det 15 R/ Codein 4mg Luminal 15 mg S. L. q. s. m. f. Pulv. dtd no. XV S 3 dd I--------------||-------------nedet Jakarta, 11 Februari 2009 p.c.c (Paraf apoteker / AA dan cap apotik)

Menghitung DM anak (<20 tahun)

1. Bds Berat Badan

• CLARK (USA) : DM anak = BB (lbs) x DM dew 150

• TREMISH FUER : DM anak =BB (kg) x DM dew (Jerman ) 70

• BLOCK : DM anak =BB (kg) x DM dew (Belanda) 60

BB org dew Indonesia + 60 kg

2. Bds umur (plg mudah)

• YOUNG : -- DM anak = n (thn) x DM dew (<8 thn) n + 12

• DILLING : DM anak = n (thn) x DM dew (> 8 thn) 20 • FRIED : DM anak = n (bln) x DM dew (< 2 thn) 150

3. Bds luas permukaan tubuh (plg tepat)

AUSBERGER : DM anak = 4n (thn) + 20 x DM dew 150

Menghitung DM, 1x & 1 hari. Contoh:

Anak 4 thn: DM 1x = 4 x X mg = ¼ x mg 4+12

DM 1 hari = 4 x y mg = ¼ y mg 4 +12

Anak 10 thn: DM 1x = 10 x X mg = ½ x mg 20

DM hari = 10 x y mg = ½ y mg 20

Umur Dosis DM

Codein HCl(10,15,20 mg/tab)

> 1th 1 mg/th/x, 3-4x

Dew 10 – 20 mg/x, 3x 60/300 mg

Ephedrine HCl(25 mg/tab)

Anak 0,8-1,6 mg/kg/hr, di bagi 4 dosis

Dew 10 – 30 mg/x, 30-100 mg/hr

50/150 mg

CTM (4 mg/tab)

Anak 0,35 mg/kg/hr, di bagi 4 dosis

-/40 mg

Dew 2-4 mg/x, 3-4x

Umur Dosis DM

Luminal(15,30,50,100 mg/tab)

0-3 bln 5 mg/x, 3-4x

3-7 bln 7,5 mg/x, 3-4x

7-12 bln 10 mg/x, 3-4x

>1thn 15-20 mg/x, 3-4x

Dew 15-30 mg/x, 3x 300/600 mg

LengkapRESEP Tepat

Rasional

Lengkap: * Inscriptio* Praescriptio* Signatura* Subscriptio

Tepat (5 tepat): * Pemilihan obat * Cara pemberian

* Bentuk sediaan * Dosis * Waktu pemberian

Rasional: * Diagnosa * Kondisi * Obat * Dosis * Standar pengobatan

• Ketidakrasionalan resep:1. Boros (extravagant)2. Berlebihan (over)3. Keliru (incorrect)4. Polifarmasi (multiple)5. Kurang (under)

1. Boros: • Obat yg mahal• Terlalu b'orientasi pd gejala penyakit• Obat patent yg b'lebihan padahal ada

obat generik.

2. B'lebihan: * Obat yg tak diperlukan * Dosis terlalu besar * Lama pemberian * melebihi kebutuhan

3. Keliru: * Diagnosa keliru * Obatnya keliru * Penulisan resep * Tidak mempertimbangkan

kondisi pasien, dll

4. Polifarmasi: > 2 obat yg manfaat & keamanannya sama.

5. Kurang: * Obat * Dosis * Lama pemberian

PenyebabPenyebab Kurang pengetahuan dlm diagnosa & Kurang pengetahuan dlm diagnosa &

p'obatanp'obatan Lingkungan kerjaLingkungan kerja Kurang informasi objektifKurang informasi objektif Promosi obat b'lebihanPromosi obat b'lebihan PrestisePrestise Tekanan pasienTekanan pasien Perasaan tdk aman (diagnosa kurang Perasaan tdk aman (diagnosa kurang

mantap)mantap) Generalisasi dr pengalaman yg terbatas & Generalisasi dr pengalaman yg terbatas &

belum tentu benarbelum tentu benar Tdk menggunakan buku standar.Tdk menggunakan buku standar.

Contoh: Contoh: Pemberian ANTIBIOTIK scr rasionalPemberian ANTIBIOTIK scr rasional

I.I. Berdasarkan: DIAGNOSA YG TEPATBerdasarkan: DIAGNOSA YG TEPAT Tepat indikasiTepat indikasi

II.II. Sesuai dg: KONDISI PASIENSesuai dg: KONDISI PASIEN- Derajat penyakit- Derajat penyakit- Hamil/laktasi- Hamil/laktasi- Gagal ginjal/ggn hepar- Gagal ginjal/ggn hepar- Kontra indikasi- Kontra indikasi

III.III. Memilih dr alternatif obat yg adaMemilih dr alternatif obat yg adaOBAT YG PALING TEPATOBAT YG PALING TEPAT

1.1. Tujuan pemberian obatTujuan pemberian obat- Profilaksis bedah/non-bedah- Profilaksis bedah/non-bedah- Terapi empirik/definitif- Terapi empirik/definitif

2.2. EfekEfek- spektrum- spektrum- farmakologik- farmakologik- resistensi- resistensi

3.3. Efek sampingEfek samping- keamanan- keamanan- alergi- alergi- superinfeksi- superinfeksi

4.4. Harga terjangkauHarga terjangkau5.5. Interaksi/stabilitas obatInteraksi/stabilitas obat

IV.IV. Memberikan DMemberikan DOSIS YG CUKUPOSIS YG CUKUP- - Interval/ frekuensiInterval/ frekuensi- Waktu & lama pemberian- Waktu & lama pemberian- Tergantung cara pemberian - Tergantung cara pemberian & &

bentuk sediaanbentuk sediaan

V. Berpedoman pada: V. Berpedoman pada: STANDAR PENGOBATANSTANDAR PENGOBATAN

Peresepan yg baik dpt ditingkatkan Peresepan yg baik dpt ditingkatkan melaluimelalui pelatihan:pelatihan:

farmakologi & terapi, farmakologi & terapi, supervisi, informasi obat melalui media cetak, supervisi, informasi obat melalui media cetak, mengaktifkan komisi farmasi & terapi,mengaktifkan komisi farmasi & terapi, pembatasan2 peresepan & pelayanan, serta pembatasan2 peresepan & pelayanan, serta peningkatan kesadaran dokter akan biaya obat.peningkatan kesadaran dokter akan biaya obat.