prinsip konservasi energi

76
ELEMEN KOMPETENSI 1 MENERAPKAN PRINSIP KONSERVASI ENERGI

Upload: laela-khaerunnisa-eugenia

Post on 26-Dec-2015

123 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Tingkat konsumsi energi yang tinggi membuat pengelola pabrik untuk menerapkan sistem konservasi energi. Dimana pabrik yang harus mulai menerapkan energy manager adalah pabrik yang sudah mengkonsumsi 6000 MT energi per tahunnya

TRANSCRIPT

Page 1: Prinsip Konservasi Energi

ELEMEN KOMPETENSI 1

MENERAPKAN PRINSIP KONSERVASI ENERGI

Page 2: Prinsip Konservasi Energi

SKKNI MANAJER ENERGI

Sub bidang Industri.

Kode Unit : JPI.KE01.001.01

Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi

Kode Unit : JPI.KE02.001.01

Judul Unit: Menjelaskan sistem penyediaan dan pemanfaatan energi yang berkelanjutan.

Kode Unit : JPI.KE02.002.01

Judul Unit: Menyiapkan proses audit energi.

Kode Unit : JPI.KE02.003.01

Judul Unit: Melakukan audit energi

Kode Unit : JPI.KE02.004.01

Judul Unit: Menyusun program aksi implementasi konservasi energi

Kode Unit : JPI.KE02.005.01

Judul Unit: Melaksanakan program peningkatan efisiensi energi

Kode Unit : JPI.KE02.006.01

Judul Unit: Melaksanakan pemantauan dan evaluasi implemetasi

program konservasi energi

Page 3: Prinsip Konservasi Energi

UNIT KOMPETENSI 1

Kode Unit : JPI.KE01.001.01

Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi

Uraian Unit: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman tentang

pemanfaatan energi yang efisien dan rasional.

Elemen Kompetensi Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

1. Menjelaskan prinsip-prinsip

konservasi energi 1. Jenis energi dianalisis

2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami

3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis

4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis

5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi

dianalisis

6. Dampak lingkungan dianalisis

2. Menjelaskan prinsip-prinsip

konservasi energi pada

teknologi pengguna energi

1. Prinsip konservasi energi pada sistem peralatan

thermal dimengerti 2. Prinsip konservasi energi pada sistem kelistrikan

dimengerti 3. Prinsip konservasi energi pada sistem kendali

(control) dimengerti 3. Menjelaskan prinsip-prinsip

konservasi energi pada

proses produksi

1. Proses produksi dianalisis

2. Neraca massa dianalisis

3. Neraca energi dianalisis

4. Parameter operasi dianalisis

Page 4: Prinsip Konservasi Energi

Elemen Kompetensi 1

PRINSIP KONSERVASI ENERGI

Kriteria Unjuk Kerja (KUK)

1. Jenis energi dianalisis

2. Indikator kinerja pemanfaatan energi dipahami

3. Pengoperasian fasilitas utiliti dianalisis

4. Pengoperasian fasilitas produksi dianalisis

5. Pemeliharaan dan perawatan fasilitas energi dianalisis

6. Dampak lingkungan dianalisis

Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengenalan dan pemahaman tentang pemanfaatan

energi yang efisien dan rasional

Page 5: Prinsip Konservasi Energi

UNIT KOMPETENSI 1

Kode Unit : JPI.KE01.001.01

Judul Unit: Menerapkan prinsip-prinsip konservasi energi

Uraian Unit: Unit kompetensi ini berkaitan dengan

pengenalan dan pemahaman tentang pemanfaatan energi

yang efisien dan rasional.

Pemanfaatan energi

Pemanfaatan energi adalah kegiatan menggunakan energi, baik

langsung maupun tidak langsung, dari sumber energi (pasal 1 ketentuan

umum PP 70).

Tiga kata kunci :

• Pemanfaatan energi

• Efisiensi

• Rasional

Page 6: Prinsip Konservasi Energi

Efisiensi

• Efisien adalah nilai maksimal yang dihasilkan dari

perbandingan antara keluaran dan masukan energi pada

peralatan pemanfaat energi (Penjelasan PP 70 pasal 12 ayat 1).

Contoh : AC

Energy efficiency ratio (EER). EER : Efek pendinginan (Btu/Jam) / Energi Input (W).

Coefficient of performance (COP) COP: Efek pendinginan (kW) / Energi Input (kW).

Indikator efisiensi AC split

Page 7: Prinsip Konservasi Energi

Rasional

Penggunaan sesuai kebutuhan menurut akal sehat.

Lampu luar nyala siang hari.

Page 8: Prinsip Konservasi Energi

Efisien, Efektif & Rasional .??

8

Tidak Efisien

Tidak efektif

Tdk Rasional …???

AC (COP = 2.5)

Page 9: Prinsip Konservasi Energi

Sistem Pemanfaatan Energi

Page 10: Prinsip Konservasi Energi

Pemanfaatan Energi Yg Efisien dan Efektif

Page 11: Prinsip Konservasi Energi

Jenis Energi di Industri

• Jenis energi di industri bervariasi

• Bahan bakar fossil seperti batubara, minyak dan gas bumi adalah bahan bakar yang paling banyak digunakan dalam proses industri.

• Masing-masing jenis energi memiliki nilai kalor dan harga yg berbeda

Fuel A

? Fuel B

Page 12: Prinsip Konservasi Energi

Peristilahan Energi

• Menurut bentuk material, jenis energi diklasifikasikan atas .

– Energi padat

– Energi cair

– Energi gas

– Energi listrik

• Menurut tingkat pemanfaatan, klasifikasi energi adalah

– Energi primer; yaitu energi yang tersedia di alam (belum diolah) misalnya batubara, gas bumi, panas bumi, gambut, dari aliran misalnya tenaga air, angin, atau tenaga matahari.

– Energi sekunder ; yaitu energi primer yang telah diubah dalam beberapa tingkatan, misalnya batubara menjadi energi panas (diubah satu tingkat), tenaga air menjadi listrik (diubah dua tingkat – dari tenaga air ke energi mekanik dan dari energi mekanik menjadi energi listrik)

– Energi final; yaitu energi yang dimanfaatkan oleh pemakai akhir (final user), contoh tenaga listrik.

– Energi bermanfaat (useful); yaitu energi dalam bentuk panas, cahaya, kerja, dll yang bermanfaat dalam keperluan manusia.

Beberapa peristilahan energi yang sering digunakan :

Page 13: Prinsip Konservasi Energi

Ketersediaan Dan Harga Bahan Bakar

• Untuk kebutuhan proses maupun utilitas industri seperti furnace, boiler dll,

adakalanya menggunakan beberapa macam jenis bahan bakar.

• “ Dual fuel “ burner dapat menggunakan baik gas alam / LPG atau minyak

solar. Gas alam (nilai kalor = 8850 kcal/Nm 3 ) yang disupply dari

Perusahaan Umum Gas Negara (PGN) (dalam kubik meter) tarif di buat

berdasarkan kontrak antara PGN dengan konsumennya.

• Dewasa ini harga jenis energi berdasarkan dollar dan rupiah

• Untuk bahan bakar gas, harga untuk industri ditentukan dalam dollar atau

rupiah per million BTU. Satu million BTU setara dengan 28,475 Nm 3 ,

sedangkan untuk minyak solar atau HFO harga adalah rupiah per liter.

• Untuk batubara, harganya tergantung dari nilai kalor dan ukurannya. Misalnya untuk pulau Jawa di Cirebon (PT TBI) untuk jenis batubara TBI-10 (0-50 mm), harga sampai di tempat (Mei 2001) adalah Rp 285.000/ton, sedangkan untuk TBI-100 (0-20 mm), harganya adalah Rp 225.000/ton..

Page 14: Prinsip Konservasi Energi

Perbandingan Harga Beberapa Bahan Bakar

• Biaya energi untuk keperluan proses atau untuk menghasilkan

suatu produk tergantung pada sumber dan jenis energi yang

digunakan.

• Harga energi di bawah ini adalah contoh perbandingan harga

untuk menghasilkan 1 ton uap per jam dari beberapa bahan

bakar di industri (Mei 2001).

Page 15: Prinsip Konservasi Energi

KUK : Jenis Energi Dianalisis

• Pemakaian energi dikelompokkan berdasarkan :

– Sumber dan jenis energi

– Unit pengguna energi

• Harga energi dihitung per satuan unit : Rp/kcal

• Supply chain (rantai pasokan) energi diuraikan :

oPLN

oPembangkit sendiri

oBBM, Batubara, Gas dll.

•Kapasitas,

•Distribusi pemanfaatan

Jenis energi dianalisis maksudnya adalah :

Page 16: Prinsip Konservasi Energi

16

1. Sumber energi menurut Jenis

Page 17: Prinsip Konservasi Energi

17

2. Sumber energi menurut Unit pengguna

Page 18: Prinsip Konservasi Energi

18

3. Sumber energi menurut jenis & unit pengguna

Page 19: Prinsip Konservasi Energi

Jenis & Kelompok Pengguna Energi

Page 20: Prinsip Konservasi Energi

Sumber energi yang signifikan :

Konsumen Energi Terbesar adalah : Unit V : 40 %,

• Unit konsumen energi terbesar ke dua dan ke 3 :

Unit IV : 30 %,

Unit I : 15 %,

Sisanya Unit II&III =15 %.

• Sumber energi yang terbesar adalah BBM (20 %).

Unit

prioritas

Sumber

energi

prioritas

Page 21: Prinsip Konservasi Energi

• Prioritas Konservasi Energi adalah pengguna energi

utama atau konsumen yg konsumsi energi/biaya besar.

Konsumen Energi Signifikan

Page 22: Prinsip Konservasi Energi

Biaya energi Menurut Sumber (Rp/kcal)

Sumber

energi

termahal

Page 23: Prinsip Konservasi Energi

Uni

t

Jenis

Energi

Konsumsi Energi (10 6

kKal)

Biaya energi Juta

Rp

V BBM (Solar)

Listrik

Batubara

200

125

75

186

129

30.75

IV BBM (Solar)

Batubara

Listrik

120

100

22

111.6

41

22.08

I BBM (Solar)

Batubara

Listrik

60

40

20

55.8

16.4

20.08

Biaya Energi Menurut Konsumen & Jenis Energi

Unit

dengan

biaya

terbesar

Page 24: Prinsip Konservasi Energi

Harga Energi Sumber Energi (Rp/ton)

Jenis BBM Harga

(Rp/Unit)

Satuan Konsumsi bahan

bakar per ton uap

Biaya uap

(Rp/ton)

Minyak Solar 8000 Liter 77,89 623.000

Minyak Diesel

(IDO)

9000 Liter 76,15 685.000

Minyak Bakar

(Residu)

8000 Liter 72,77 582.000

Gas Alam (*) 9500 Kubik meter 79,76 757.000

Batubara (**)

(0-20 mm)

2500 kg 117,19 293.000

Batubara (***)

(0-50 mm)

1725 kg 129,31 223.000

*) nilai kalor : 8850 kcal/Nm 3 ; **) = 6200 kcal/kg : ***) = 5700 kcal/kg

Sumber energi

termurah

Page 25: Prinsip Konservasi Energi

2. KUK : Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi Dipahami

Efisien tidaknya pemakaian energi dapat dilihat dari indikator kinerja pemanfaatan energi.

Indikator kinerja penggunaan energi dikenal dengan intensitas energi atau konsumsi energi spesifik.

Intensitas energi adalah salah satu cara untuk mengetahui kinerja pemanfaatan energi terhadap output atau inputnya

Indikator kinerja pemanfaatan energi umumnya diartikan sebagai perbandingan antara : ◊ Output dengan Input energi

◊ Input energi dengan output

◊ Input energi dengan input bahan baku

◊ Input energi per periode waktu

◊ Periode proses atau siklus waktu per proses.

Maksudnya adalah : Besaran yang mengindikasikan kinerja

pemanfaatan energi pada suatu sistem pemanfaatan energi.

Page 26: Prinsip Konservasi Energi

Indikator kinerja pemanfaatan energi dapat dinyatakan dalam :

INPUT ENERGI

Satuan fisik energi yang dikonsumsi seperti :

o liter bbm, ton setara minyak

o ton batubara, Satuan energi seperti :

o kcal, kWh,

o kJ.

Satuan Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi

OUTPUT

Satuan fisik produk atau satuan energi yang dihasilkan (output) seperti :

o ton produksi, kwintal

o ball, meter kubik, meter.

o kWh

INPUT BAHAN BAKU

Satuan fisik bahan baku yang digunakan seperti :

o ton, kwintal

o m3. Satuan periode/waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau

jumlah siklus proses per satuan waktu seperti :

o menit

o siklus proses per hari

Page 27: Prinsip Konservasi Energi

Indikator kinerja pemanfaatan energi dapat dinyatakan dalam :

Input Energi Dengan Output

o Liter/ton; kWh/ton;kJ/m3.

o kWh/ton; kcal/ton; kJ/m3

o kWh/ball

o Kcal/kWh

Satuan Indikator Kinerja Pemanfaatan Energi

• Output Dengan input Energi

o ton /liter;

o km/liter

• Input Energi dengan Input Bahan Baku

o kcal/ton, kcal/kwintal

o kWh/m3.

Periode/waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jumlah siklus

proses per satuan waktu seperti :

o tap to tap time (menit)

o Heat per day (siklus proses per hari).

Page 28: Prinsip Konservasi Energi

• Mengevaluasi efisiensi pemanfaatan energi,

• Memantau perubahan efisiensi energi,

• Mengembangkan kebijakan energi,

• Memfasilitasi kemungkinan energi efisiensi untuk saling dibandingkan

• Membuat proyeksi kebutuhan energi.

• Menentukan dan memonitor target efisiensi energi.

• Mengevalusi efektifitas program efisiensi energi.

• Mengembangkan kebijakan baru perbaikan efisiesi.

Manfaat Indikator Kinerja

Dalam pengelolaan energi indikator kinerja digunakan untuk :

Page 29: Prinsip Konservasi Energi

Aplikasi Indikator Kinerja Energi

• Menentukan sasaran program efisiensi energi.

• Sasaran secara umum didefinisikan dengan

besaran yang ingin dicapai dalam periode

tertentu.

Target peningkatan efisiensi %

Perbaikan intensitas (kWh/kg)

Page 30: Prinsip Konservasi Energi

Aplikasi - Perencanaan Energi.

Bagi pembuat kebijakan, indikator efisiensi energi digunakan

untuk membuat target dan analisis pencapaiannya.

Menentukan target dan memonitornya.

Mengevalusi efektifitas suatu program yang didisain untuk

meningkatkan efisiensi energi.

Mengembangkan kebijakan baru yang diharapkan dapat merespon

perbaikan efisiesi.

Membuat perkiraan energi, demand-supply berdasarkan informasi

efisiensi energi.

Page 31: Prinsip Konservasi Energi

Aplikasi - Asesmen Potensi Penghematan Energi.

• Potensi penghematan energi dengan langkah perbaikan

efisiensi energi dikenal dengan “best practice” performance.

• Konsep ini cocok digunakan untuk indikator efisiensi fisik,

• Potensi penghematan energi dapat diidentifikasi dengan

membandingkan kecendrungan konsumsi energi spesifik

atual (SEC) dengan trend estimasi konsumsi energi spesifik

best practice (SEC BP ).

SEC BP

SEC

Page 32: Prinsip Konservasi Energi

Asesmen Potensi Penghematan Energi (lanjutan).

Perbedaan antara SEC dan SEC BP untuk periode

tertentu mengindikasikan perkiraan potensi

penghematan energi relatif terhadap best practice

pada periode dimaksud

Potensi penghematan energi :

(SEC atual

- SEC BP

) / SEC atual

x 100 %.

Page 33: Prinsip Konservasi Energi

Indikator kinerja berkaitan dengan :

Teknologi peralatan/proses yg digunakan

Level produksi

Operasi - pemeliharaan sistem pemanfaatan energi .

Faktor Mempengaruhi Kinerja Pemanfaatan

Energi.

Oleh karena itu perbaikan kinerja berkaitan dengan teknologi yang

digunakan, tingkat pruduksi, pengoperasian dan pemeliharaan

fasilitas energi.

Page 34: Prinsip Konservasi Energi

Maksudnya untuk mengetahui faktor dominan yang mempengaruhi

efisiensi operasi. Misalnya :

3. KUK - Pengoperasian Dan Pemeliharaan di analisis

Prosedur Operasi

Pemeliharaan

Level produksi /beban operasi.

Page 35: Prinsip Konservasi Energi

Pengoperasian & Pemeliharaan

• Pengoperasian dan pemeliharaan adalah salah satu faktor yg mempengaruhi kinerja dan efisiensi operasi peralatan energi

• Selain mempengaruhi efisiensi, pengoperasian & pemeliharaan juga mempengaruhi umur operasi peralatan.

• Umur peralatan produksi akan lebih panjang jika dioperasikan sesuai disain kapasitas dan dipelihara sesuai dengan prosedur yg benar,

• Penerapan O& M yang benar tidak menimbulkan masalah karena dengan demikian kondisi operasi yang diharapkan (bersih, dingin, kering, dengan pelumasan yang benar, dll) dapat diperoleh .

Page 36: Prinsip Konservasi Energi

Intensitas energi vs tingkat produksi (tipikal)

•Semakin tinggi tingkat produksi semakin baik intensitas energinya

• Oleh karena itu sistem energi sebaiknya dioperasikan sesuai kapasitasnya.

PENGOPERASIAN

Page 37: Prinsip Konservasi Energi

Intensitas Energi VS Level Produksi

Industri terboros

Industri terbaik

Industri kebanyakan

Page 38: Prinsip Konservasi Energi

Parameter Operasi vs Intensitas energi

(Industri peleburan baja)

Dalam hal ini parameter operasi adalah :

• Desitas/jumlah bahan baku (kg Scrap)

• Suhu Tapping (C)

Page 39: Prinsip Konservasi Energi

Contoh :

Intensitas energi VS Parameter Operasi

(Electric Arc Furnace - Peleburan Baja)

Industri Kapsitas/heat

[ton] Tap to tap time

[min] SEC

[kWh/ton]

1 28 90 638

2 50 80 520

3 85 65 480

4 53 75 471

5 20 90 630

6 15 90 700

7 25 80 624

Parameter operasi : Tap to tap time (Menit)

Page 40: Prinsip Konservasi Energi

BEST EFFICIENCY POINT – MESIN POMPA

"BEP" - Best Efficiency Point

(lihat gambar) merupakan titik operasi dengan efisiensi tertinggi,

“BEP” juga titik dimana kecepatan aliran dan tekanan fluida pada impeller dan rumah pompa (volute) adalah sama.

Parameter Operasi Peralatan Pemangaat Energi - Pompa

Page 41: Prinsip Konservasi Energi

Pengaruh operating point pada mesin pompa

• Umur bearing, seal sangat dipengaruhi oleh

depleksi poros (operating point)

Page 42: Prinsip Konservasi Energi

Reliability & Biaya operasi Pompa

• Reliability dan biaya operasi pompa tergantung operating point

• Semakin jauh pompa dioperasikan dari BEP semakin turun efisiensi, reilibility dan semakin besar biaya operasi dan pemeliharaan

Page 43: Prinsip Konservasi Energi

Pengoperasian Vs Biaya Pemeliharaan Pompa

Biaya pemeliharaan pompa terrrendah

pada operating point

Page 44: Prinsip Konservasi Energi

Kondisi Operasi : Kiln

Perbedaan suhu yang tinggi adalah indikasi

Pemborosan energi

Perlu tindakan perbaikan.

Page 45: Prinsip Konservasi Energi

Pemeliharaan Motor

• Efisiensi motor mempengaruhi umur operasinya. Umur motor akan lebih lama dan tidak menimbulkan banyak masalah apabila dipelihara dengan baik sehingga selalu bersih, dingin, kering dan dengan pelumasan yang benar.

• Motor-motor yang dipasang di lingkungan yang harus sering dibersihkan. Untuk daerah dengan kelembaban tinggi umur motor lebih pendek.

• Kerusakan bearing dapat disebabkan oleh pemeliharaan kurang, atau karena dioperasikan pada suhu ambient yang tinggi misalnya karena adanya sumber panas disekitar motor.

• Motor yg efisien rugi-rugi panasnya sedikit dan masih dalam toleransi yang diijinkan.

• Pelumasan memberi konstribusi terhadap umur bearing dan reliability. Karena sumber panas bearing kebanyakan berasal dari gulungan (winding) stator, ini berarti semakin rendah suhu winding semakin baik bagi bearing motor.

• Masalah lain yang sering muncul pada motor adalah kerusakan mekanikal misalnya akibat aligment problems.

• Dengan kata lain pemeliharaan dan efisiensi motor memberi konstribusi terhadap usia dan efisiensi motor .

Page 46: Prinsip Konservasi Energi

Motor Dan Pompa

Page 47: Prinsip Konservasi Energi

Misaligned Motor & Pumps

Ciri Tipikal pompa misaligned.

Suhu ujung kopling dan bearing motor tinggi.

Selisih suhu bearing pompa yang tinggi.

Page 48: Prinsip Konservasi Energi

ISO CD 18434-1 Condition monitoring and diagnostics of machines

—Thermography —

Page 49: Prinsip Konservasi Energi

Kriteria Assesment

(Relative Temperature Criteria) Misaligned pumps

• Normal : s/d 10°C di atas reference or baseline

• Sedang : antara 10°C - 20°C di atasreference or baseline

• SERIOUS : antara 20°C - 40°C di atas reference or baseline

• CRITICAL : lebih besar dari 40°C diatas reference or baseline

Page 50: Prinsip Konservasi Energi

Pemeriksaan Thermography

Motor Pompa

Page 51: Prinsip Konservasi Energi

Symmetrical Load

Differential Temp. 3

Maximum Temp. 3

< 5°C 5°C - 10°C 11°C - 20°C 21°C - 40°C > 40°C

< 60°C < 75°C Normal LOW MEDIUM HIGH CRITICAL

60°C – 100°C 75°C – 100°C

INFORMATION

OF

OVERLOADING

MEDIUM HIGH CRITICAL CRITICAL

> 100°C > 100°C

INFORMATION

OF HIGH

OVERLOADING

CRITICAL CRITICAL CRITICAL CRITICAL

a b

Reference of Infrared Thermography Inspection

Table : Symmetrical Load

Page 52: Prinsip Konservasi Energi

Reference Conditional Explanation

No. Note

1. All equipment connection including busbar, contactor, breaker, cable, capacitor, motor and transformer exceeds its minimum temperature limit will deteriorate its insulation.

2.

For general reference, use:

a. NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005, Article 110.14(C)(1)(a) for circuits rated 100 amperes or less (14 AWG through 1 AWG conductors).

b. NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005, Article 110.14(C)(1)(b) for circuits rated over 100 amperes (larger than 1 AWG)

3. Termination/conductor life time will be halved at exceeding 10 O C in the limit temperature. The limit temperature = 60 O C (if refer to point 2(a) above), or 75 O C (if refer to point 2(b) above),

4. Use NEC Handbook (National Electrical Code, NFPA 70) 2005 Table 310.16 Allowable Ampacities of Insulated Conductors Rated 0 Through 2000 Volts.

5. Four level severity in infrared inspection :

LOW Requires monitoring and a check-up at the earliest convenient time

MEDIUM Requires attention

HIGH Requires attention as soon as possible

CRITICAL Requires immediate attention

6. Critical case should inform related section immediately

7. Critical case also include the happen of melting in connection

8. Determine the level of severity, in the back ground temperature about 30 O C

Reference of Infrared Thermography Inspection

Table 2 : Reference Conditional Explanation of Symmetrical Load

Page 53: Prinsip Konservasi Energi

MOTOR

Motor :

Suhu motor tinggi karena :

• Over loading

• Misaligned pumps

• Voltase tidak seimbang

• THD

Page 54: Prinsip Konservasi Energi

Pemeliharaan Instalasi Uap Luar (Outdoor)

Isolasi pipa instalasi uap outdoor yang kurang terawat akan

menimbulkan rugi-rugi panas dari permukaan dan rugi-rugi energi

akibat pipa isolasi basah air hujan.

Instalasi Luar (Out Door)

Page 55: Prinsip Konservasi Energi

Isolasi Pipa Panas

Page 56: Prinsip Konservasi Energi

PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM

(MUSIM KEMARAU)

PRODUKSI DAN KONSUMSI STEAM

(MUSIM HUJAN)

Page 57: Prinsip Konservasi Energi

5. Dampak lingkungan dipahami

Page 58: Prinsip Konservasi Energi

Bagaimana mengestimasi emisi

• Emisi = bahan bakar x faktor emisi

• Faktor bahan bakar terdapat dalam tabel

• Untuk batu bara: Batubara dari berbagai negara memiliki faktor

emisi yang berbeda (tabel)

Fuel

?

Page 59: Prinsip Konservasi Energi

…dengan bahan bakar lebih dari satu

jenis

• Bahan bakar yang berbeda memiliki Different fuels have

different emission factors

• Emisi = bahan bakar A x faktor A + bahan bakar B x faktor

B (tabel)

Fuel A

?

Fuel B

Page 60: Prinsip Konservasi Energi

…dengan “impor” listrik

• Emisi = penggunaan listrik x faktor emisi listrik untuk

negara, yang menghasilkan listrik (tabel)

?

Listrik

Page 61: Prinsip Konservasi Energi

…dengan impor/ekspor energi

• Hitung emisi dari penghasil listrik (seperti biasa)

• Kurangi emisi dari energi/panas/tenaga listrik yang

diekspor

• Tambahkan emisi dari tenaga listrik yang diimpor

(dikalkulasi seperti biasa)

Bahan bakar

?

Heat/power

Page 62: Prinsip Konservasi Energi

Apakah kita memasukkan emisi dari

transportasi?

• Ya…

• …tapi hanya transportasi bahan baku,

bahan bakar, produk dll (bukan transport

personel / staf)

• …dan hanya transportasi yang diorganisir

dan dibayar oleh perusahaan

Page 63: Prinsip Konservasi Energi

? + ?

12.000 t batubara dari China Emisi proses:

1500 t CH4

Contoh

• Faktor Emisi dari batu bara China adalah 1.52 t CO2/t

batubara (tabel 9)

• Emisi CO2 emisi dari bahan bakar 12.000 x 1.52 = 18 240 t

• GWP dari CH4 adalah 21 (table 8)

• CO2 ekuivalen yang diemisikan dalam bentuk CH4 adalah:

1500 x 21 = 31 500 t

• Total emisi GHG sebagai CO2 ekuivalen adalah:

18 240 + 31 500 = 49 740 t

Page 64: Prinsip Konservasi Energi

GERIAP-NPC 17 64

Kalkulator GRK

Kalkulator GRK didasarkan pada metodologi

UNEP/IPCC untuk pengitungan emisi GRK

Tujuannya adalah untuk menciptakan metode

yang umum dalam pelaporan emisi GRK

Dapat digunakan untuk semua organisasi,

variasi terhadap pemakaian bahan bakar

yang berbeda

Membantu untuk menterjemahkan target

emisi GRK secara bijak, seperti yang

ditetpakan oleh Protokol Kyoto untuk level

industri.

Page 65: Prinsip Konservasi Energi

65

Konversi batubara ke Emisi GRK

Konsumsi batubara (1000 ton/tahun) di suatu industri di Thailand

menjadi emisi GRK dengan menggunakan kalkulator GRK.

Faktor Emissi (Emission Factor) untuk batubara di Thailand adalah

1.85 ton CO 2 /ton batubara yang digunakan

Emisi GRK = Faktor Emisi x Konsumsi batubara

= 1.85 x 1000

= 1850 ton emisi Karbon dioksida

Default Emission Factor untuk batu bara adalah

1.84

Page 66: Prinsip Konservasi Energi

GERIAP-NPC 17 66

Emisi GRK untuk penggunaan berbagai bahan

bakar

Bahan

bakar

Konsumsi

bahan bakar

per tahun (Ton)

Emission

Factor T CO 2

Batubarau 500 X

Refinery

Stock

3502 X

Petroleum

coke

45 X

TOTAL 4047

Page 67: Prinsip Konservasi Energi

67

Emisi GRK untuk penggunaan berbagai bahan

bakar

Bahan

bakar

Konsumsi

bahan bakar

per tahun (Ton)

Emission

Factor t

CO 2

t CO 2

Batu bara 500 X 1.85 = 925

Refinery

Stock

3502 X 3.25 = 11382

Petroleum

coke

45 X 3.09 = 139

TOTAL 4047 1246

Konsumsi batu bara total = 4047 ton

Emisi total CO 2 yang dilepaskan = 12446 t CO 2

CO 2 Emission Factor untuk pengilangan = Total CO 2

/ Total input BB

= 12446 / 4047 = 3.075 t CO2 per ton bahan bakar

Page 68: Prinsip Konservasi Energi

68

Emisi GRK untuk Listrik di Utilitas

Tersedia data IEA untuk faktor emisi untuk

penggunaan listrik per negara (t CO 2 /kWh)

Emisi GRK (t CO 2 ) = Emission Factor(t CO 2 /kWh) X konsumsi kWh

Suatu perusahaan mengkonsumsi 100000 kWh

(Unit) listrik per tahun. Hitung berapa emisi

GRK?

Page 69: Prinsip Konservasi Energi

GERIAP-NPC 17 69

Emisi GRK dari Proses Industri

Suatu proses yang mengemisikan GRK dilaporkan dalam ton dan

dikonversikan ke dalam CO 2 Ekuivalen

Global Warming Potential (GWP) untuk 100 tahun ke depan

dipergunakan sebagai suatu faktor konversi

Jika konsumsi CFC

11 adalah 100 ton.

Berapa emisi CO 2

(ton) ?

Page 70: Prinsip Konservasi Energi

70

Transportasi darat dan hubungannya dengan

emisi GRK

Transportasi Kendaraan Jalan Raya Kendaraan yang disewa

Transport Non-Jalan Raya

Transport

Mode

Unit Basic Unit CO 2 EF

tCO 2 / km

CO 2 EF

tCO 2 / mile

Jumlah

CO 2

Mobil

Bensin

Km / mil 0.00019 0.00029

Mobil

Diesel

Km / mil 0.00016 0.000251

Mobil

HGV

Km /mil 0.0078 0.00126

Page 71: Prinsip Konservasi Energi

GHG Calculator:

1. fuel consumption

Fuel Annual Fuel

Consumption

(Tonnes)

Emission

Factor t CO 2

t CO 2

Coal 500 X 1.85 = 925

Refinery

stock

3502 X 3.25 = 11382

Petroleum

coke

45 X 3.09 = 139

TOTAL 4047 12446

Page 72: Prinsip Konservasi Energi

GHG Calculator:

2. electricity use

Exported electricity is not included in the total

Electricity Annual electricity

consumption

(kWh)

Emission

Factor t CO 2

t CO 2

Imported 1,000,000 X 0.000618 = 61.8

Exported 100,000 X 0.000618 = 6.18

TOTAL 8,000 55.62

Page 73: Prinsip Konservasi Energi

GHG Calculator:

3. industrial processes

CO2 is released when lime is burned

Emission

source

Annual

consumption

(tonnes)

Emission

Factor t CO 2

t CO 2

CFC 11 0.1 X 3400 = 340

Lime 10,000 X 0.396 = 3960

TOTAL 8,000 4300

Page 74: Prinsip Konservasi Energi

GHG Calculator:

4. transport

Transport

mode

Annual travel (km) EF tCO 2 / km t CO 2

Car

Petrol

20,000 0.00019 = 3.8

Car

Diesel

100,000 0.00016 = 16

Train 150,000 0.00034 = 51

TOTAL 270,000 70.8

Page 75: Prinsip Konservasi Energi

GHG Calculator:

Aggregation

Source t CO 2

1 Fuel use 12446

2 Electricity use 55.62

3 Industrial process 4300

4 Transport 70.8

TOTAL 16872

Page 76: Prinsip Konservasi Energi

Selesai