direktorat konservasi energi -...

14
1 Kementerian ESDM Republik Indonesia DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Direktorat Konservasi Energi

Upload: phunghuong

Post on 18-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

1Kementerian ESDM Republik Indonesia

DIREKTORAT JENDERAL ENERGI BARU TERBARUKAN DAN KONSERVASI ENERGI

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

Direktorat Konservasi Energi

2Kementerian ESDM Republik Indonesia

Latar Belakang

1. Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 : Konservasi Energi

Setiap perusahaan yang mengkonsumsi energi diatas 6000 TOE wajib melaporkan penggunaan energinya kepadaPemerintah setiap tahun

2. Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 14 Tahun 2012 tetang Manajemen Energi

Mengurangi intensitas energi(Energi/GDP) 1% per tahun;

Penghematan energi 17% pada tahun2025;

Target Konservasi Energi :

Regulasi

3Kementerian ESDM Republik Indonesia

Aplikasi Pelaporan Online

Aplikasi Pelaporan Online Manajemen Energi merupakan sistem pelaporan (report system) bagi setiap perusahaan untuk melaporkan penggunaan energi danmanajemen energi setiap tahun kepada Pemerintah.

4Kementerian ESDM Republik Indonesia

Tujuan

Bagi Pemerintah

1. Mendapatkan informasi yang up to date dan reliable.

2. Memudahkan analisa dalam penyusunan kebijakan/regulasi

Media Knowledge Bagi Industri

1. Membantu industri untuk melakukan benchmarking kinerja efisiensi energi

2. Sebagai sharing knowledge di subsektor terkait

1. Mendukung Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009 dan Peraturan MenteriESDM No. 14 Tahun 2012 dalam pelaporan manajemen energi

2. Memudahkan user dalam melaporkan penggunaan energi

3. Memudahkan Pemerintah dalam melakukan rekapitulasi data laporan penggunaanenergi

Nilai tambah dengan Adanya Aplikasi POME

5Kementerian ESDM Republik Indonesia

MRV (Measurement Report Verification)

Industri / Pengguna energi

i. Melakukan

pengukuran

penggunaan energi

ii. Melaporkan

penggunaan energi

Sistem Pelaporan

i. Sebagai media

pelaporan bagi

pengguna energi

ii. Sebagai database bagi

Pemerintah

Pemerintah

i. Melakukan verifikasi data

pelaporan dan membuat

laporan akhir pelaporan

ii. Membuat regulasi

memanfaatkan data dari

pelaporan

M R V

6Kementerian ESDM Republik Indonesia

Metode Pengumpulan Data Measurement(1)

Data pelaporan energi diinput secara manual oleh user melalui akun pelaporan manajemenenergi meliputi :

1. Data produksi per tahun2. Data pemakaian energi per tahun (jenis energi, jumlah konsumsi energi)3. Data peralatan pengguna energi4. Efisiensi energi pada setiap peralatan5. Audit energi yang sudah dilaksanakan

7Kementerian ESDM Republik Indonesia

Konversi Energi dan Emisi pada Sistem POME Measurement (2)

User

Memasukkan

jenis dan detil

bahan bakar

yang digunakan

User

memasukkan

jumlah

pemakaian

bahan

bakar/energi

Sistem

mengkalkulasi

energi dan

emisi yang

dihasilkan

Standar konversi yang digunakan :

1. Peraturan Menteri Energi danSumber Daya Mineral No. 14 Tahun 2012

2. Intergovernmental Panel on Climate Change Default (Batubara)

3. Emission Factors of Electricity Interconnection Systems, National Committee on Clean Development Mechanism No. B-

001/KNPMB/DNPI/02/2014 (Jaringan listrik)

4. Faktor Konversi Emisi Bahan Bakar Lemigas (BBM dan gas)

8Kementerian ESDM Republik Indonesia

User

melakukan

registrasi/login

pada sistem

aplikasi

User

melakukan

penginputan

data secara

mandiri

Submit data

Pengiriman

bukti tanda

terima elektronik

kepada User

Data pelaporan

diverifikasi oleh

Administrator

Batas waktu pelaporan : 2 Januari – 31 Maret

Proses

Verifikasi

Status sedang

diverifikasi

Rekapitulasi

Data

Pelaporan

Manajemen

Laporan Akhir

User : Perusahaan/Pengguna Energi

Administrator : Pengawas Konservasi Energi

Tahap Pelaporan Reporting

9Kementerian ESDM Republik Indonesia

Verifikasi Data Pelaporan Verification (1)

Verifikasi data dilakukan setelah pengguna/user melakukan submit data pelaporan. Proses verifikasi dilakukan oleh Pengawas Konservasi Energi. Pemeriksaan terhadap laporan meliputi :

1. Kepatuhan terhadap Peraturan Menteri ESDM No.14 Tahun 2012 i. Memiliki kebijakan energiii. Memiliki struktur organisasi manajemen energiiii. Melakukan audit energi secara berkala yang dilakukan oleh auditor energi

bersertifikativ. Memiliki manajer energi bersertifikat

2. Pemeriksaan data produksi, konsumsi energi, dan penghematan energi terhadap data pada periode pelaporan sebelumnya

3. Keluaran/output verifikasi adalahi. Diterima (laporan diterima apabila data lengkap dan tidak ditemukan anomali)ii. Ditolak (laporan ditolak apabila data tidak lengkap dan terdapat anomali pada data

yang dilaporkan)4. Setiap laporan yang telah diterima, akan dikirimkan bukti tanda terima laporan kepada

pengguna5. Terhadap isi laporan yang ditolak, user diminta untuk memperbaiki isi laporan, dan

melakukan submit ulang

10Kementerian ESDM Republik Indonesia

Hasil Verifikasi Data Verification (2)

Laporan ditolak

Tanda terima

laporan

11Kementerian ESDM Republik Indonesia

Quality Assurance Verification (3)

Selain verifikasi data melalui sistem online, verifikasi juga dilakukan dengan pengawasanlapangan secara acak di setiap sektor. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui hambatan dansolusi yang ada di lapangan. Pengawasan di lapangan dilakukan dengan cara:

1. Melaksanakan pertemuan dengan perusahaan di setiap sektor untuk melakukancrosscheck terhadap data yang dilaporkan

2. Melaksanakan pengawasan ke perusahaan

12Kementerian ESDM Republik Indonesia

Pelaporan Manual Pelaporan Online

Trend Pelaporan melalui Aplikasi POME

Terlihat perbedaan jumlah pelapor yang signifikan setelah digunakannya Aplikasi POME

• Kategori hijau : perusahaan yang melaporkan telah mematuhi semua poin kewajiban

manajemen energi sesuai PP 70/2009 dan PerMen ESDM No. 14/2012

• Kategori kuning : terdapat beberapa poin kewajiban yang belum terpenuhi.

13Kementerian ESDM Republik Indonesia

Transparency Framework Paris Agreement dalam Pelaporan Kegiatan KonservasiEnergi

1. Perlunya peningkatan akses dan kapasitas pelaku konservasi energi terkait metodologipenghitungan emisi GRK (IPCC)

2. Perlunya membangun sistem MRV dari kemampuan lokal atau sistem yang sudah ada3. Perlunya harmonisasi antara metodologi yang akan diterapkan dengan kondisi lokal /

nasional (ketersediaan data, kemampuan SDM, dll)

14Kementerian ESDM Republik Indonesia