prestasi tahfizh al qur’an ditinjaue-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/repository buku...

54
1 PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAU DARI SELF REGULATION DAN PERSEPSI TENTANG KOMPETENSI DOSEN TAHFIZH DI FAKULTAS DAKWAH IAIN SALATIGA Oleh : Dra. Sri Suparwi M.A. Qurrotu Ayun M. Psi. LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA ASYARAKAT INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

Upload: others

Post on 14-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

1

PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAU

DARI SELF REGULATION DAN PERSEPSI TENTANG

KOMPETENSI DOSEN TAHFIZH DI FAKULTAS

DAKWAH IAIN SALATIGA

Oleh :

Dra. Sri Suparwi M.A.

Qurrotu Ayun M. Psi.

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA ASYARAKAT

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

Page 2: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

2

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an..

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program

studi KPI Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri di

Salatiga yang telah mengambil mata kuliah Al Qur’an 2

berjumlah 88 mahasiswa. Alat pengumpul data yang digunakan

2 skala yaitu skala self regulation dan skala persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh. Sedangkan nilai prestasi tahfizh Al

Qur’an diperoleh dari data dokumentasi. Data yang terkumpul

dianalisis dengan analisis regresi ganda melalui program SPSS

versi 16,0 for windows..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

yang positif dan sangat signifikan antara self regulation dan

persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi

tahfizh Al Qur’an (R =0,578 , F = 21,360; p = 0,000< 0,01, dan

R2= 0,334).

Kata Kunci : Prestasi Tahfizh Al Qur’an, Self Regulation dan

Persepsi tentang Kompetensi Dosen Tahfizh.

Page 3: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

3

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas

rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penelitian dengan judul Prestasi tahfizh Al

Qur’an ditinjau dari self regulation dan persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Penelitian ini dapat terselesaikan atas bantuan dari

berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Dr. Rahmat Haryadi M.Pd. selaku Rektor IAIN di

Salatiga.

2. Prof. Budiharjo M.Ag. selaku konsultan penelitian.

3. Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. selaku Kepala LP2M

IAIN di Salatiga.

4. Dr. Mukti Ali M. Hum. selaku Dekan Fakultas

Dakwah IAIN di Salatiga.

Penelitian ini pasti mempunyai kekurangan dan

keterbatasan, namun dalam kesederhanaannya penulis

berharap hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi dunia

pendidikan di Indonesia, khususnya pengembangan

pendidikan di Fakultas Dakwah IAIN di Salatiga.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Salatiga, 1 November 2017

Penulis,

Sri Suparwi

Page 4: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

4

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………….…… i

Pengesahan ……………………………………… ii

Surat Pernyataan ……………………….……… ii

Abstrak …………………………………………. iv

Kata Pengantar …………………………………. v

Daftar Isi ………………………………………… vi

Daftar Tabel …………………………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN ………………………

A. Latar Belakang Masalah ……………………. 1

B. Rumusan Masalah …..……………………… 5

C. Manfaat Penelitian …………………..……… 5

D. Keaslian Penelitian ……....…………………. 6

BAB II. LANDASAN TEORI………………… 10

A. Prestasi tahfizh Al Qur’an…………………. 10

B. Self Regulation ……………………………… 11

C. Persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh .. 13

D. Hipotesis …………………………..………… 15

BAB III. METODE PENELITIAN …………….. 16

A. Identifikasi dan Operasonalisasi Variabel... 16

B. Subyek Penelitian… …………………………. 17

C. Teknik Pengumpulan Data ………………… 17

D. Validitas dan Reliabilitas …………………. 20

E. Teknik Analisa Data …………….…………. 26

BAB 1V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27

A. Deskripsi Data Penelitian ……………..… 27

Page 5: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

5

B. Hasil Penelitian ………………………….... 31

C. Pembahasan ………………………………. 34

BAB V. KESIMPULAN ………………………… 37

A. Kesimpulan ……………………………….. 37

B. Saran ……………………………………… 37

Daftar Pustaka……………………………………. 40

Lampiran …………………………………………. 44

Page 6: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

6

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

3.1. Sebaran Aitem Skala Self Regulation …………. 18

3.2. Sebaran Aitem Skala PTKDT …………………. 19

3.3. Hasil Ujicoba Skala Self Regulation ………….. 21

3.4. Hasil Ujicoba Skala PTKDT ……………..…… 22

3.5. Hasil uji Reliabilitas Skala …………………… 23

4.1. Deskripsi Data Penelitian ……………………… 21

4.2. Hasil Kategorisasi Prestasi Tahfizh Al Qur’an .. 29

4.3. Hasil Kategorisasi Skala Self Regulation …….. 30

4.4. Hasil Kategorisai Skala PTKDT………….….… 30

4.5. Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian ……. 31

4.6. Hasil Uji Linieritas Hubungan Antar Variabel.. 32

4.7. Hasil Uji Multikolinieritas …………………….. 33

Page 7: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dr. H. Ahmad Fathoni Lc. MA. Dalam artikelnya sejarah

dan perkembangan pengajaran tahfizh Al-qur’an di Indonesia

menyebutkan, pesantren Krapyak milik KH. Muhammad

Munawwir merupakan perintis pembelajaran tahfizh di Indonesia.

Menurutnya eksistensi tahfizul Qur’an di Indonesia makin

semarak saat memasuki era kemerdekaan tahun 1945 hingga

Musabaqoh tilawatil Qur’an tahun 1981 (Republika, 2015).

Perkembangan pengajaran tahfizh Al-Quran di Indonesia

pasca MHQ 1981 ibarat air bah yang tak dapat dibendung. Kalau

sebelumnya hanya eksis di pulau Jawa dan Sulawesi, sejak tahun

1981 hingga kini hampir semua daerah di Nusantara kecuali

Papua, hidup subur bak jamur di musim hujan dari tingkat

pendidikan dasar sampai Perguruan tinggi baik dalam format

pendidikan formal maupun non formal.

Maraknya lembaga-lembaga tahfizul Qur’an saat ini

merupakan fenomena yang menggembirakan, hanya saja

pentadabburan kandungan Alqur’an hendaknya tidak

dikesampingkan kata Ketua Lembaga Tadabbur Quran

International (Syekh Nashir bin Sulaiman Al Umar).

Menghafal (tahfizh) Alqur’an merupakan keutamaan

yang besar, dan posisi ini selalu didambakan oleh semua orang

yang benar, dan seorang yang bercita-cita tulus, serta berharap

pada kenikmatan duniawi dan ukhrowi agar manusia nanti

Page 8: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

8

menjadi warga Allah dan dihormati dengan penghormatan yang

sempurna (Sa’dulloh, 2008).

Tidaklah seseorang dapat meraih tuntunan dan keutamaan

tersebut, yang menjadikannya masuk ke dalam deretan malaikat

baik kemuliaan maupun derajadnya, kecuali dengan cara

mempelajari dan mengamalkannya. Sebagaimana sabda nabi

SAW,

Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an dan

menghafalkannya sama seperti perjalanan yang mulia,

dan perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an

serta dia mempelajarinya dengan sungguh-

sungguh maka baginya dua pahala, kecuali dia

mengamalkannya.

Hasan (2008) Motivasi santri untuk menjadi penghafal

Al-Qur’an tidak hanya dilihat dari keutamaan seorang penghafal

Al-Qur’an dan janji Allah terhadap seorang hafizh, namun ada

motivasi lain yang membuat santri ingin menjadi seorang hafizh

Al-Qur’an diantaranya kondisi keluarga (keluarga pesantren),

beasiswa sekolah, maupun lingkungan yang mendukung. .

Menghafal Al-Qur’an ternyata dapat menajamkan ingatan

dan mencemerlangkan pemikiran, karena para penghafal Al-

Qur’an lebih cepat mengerti dan teliti karena banyak latihan

untuk mencocokkan ayat serta membandingkan dengan ayat lain.

Para penghafal juga akan lebih fasih dalam berbicara dan dapat

mengeluarkan fonetik Arab dari landasannya secara alami.

Nasrudiyanto (2011) Semakin banyak hafalan seseorang

terhadap Al-Qur’an, maka semakin baik pula pada kesehatan

Page 9: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

9

psikologis. Kesehatan psikologis sebagai kondisi dimana terjadi

keselarasan psikis individu dari beberapa factor utama : agama,

spiritual, sosiologis, dan jasmani. Hasil penelitian menunjukkan

adanya korelasi yang positif antara peningkatan kadar hafalan

dengan tingkat kesehatan psikisnya, Mahasiswa yang unggul di

bidang hafalan Al-Qur’an memiliki tingkat kesehatan psikis

dengan perbedaan yang jelas.

Keistimewaan menghafal Al-Qur’an terletak pada berat ,

unik dan panjangnya proses yang akan dilalui. Meskipun berat

namun kenyataannya tidak menyurutkan sebagian orang untuk

menjadi penghafal Al-Qur’an. Proses yang harus dilalui untuk

menjadi penghafal Al-Qur’an tidak mudah karena santri harus

menghafal isi Al-Qur’an yang kuantitasnya sangat besar yang

terdiri dari 114 surat, 6.236 ayat, 77.439 kata , 323.015 huruf

yang sama sekali berbeda dengan symbol huruf dalam bahasa

Indonesia. Menghafal Al-Qur’an ternyata tidak hanya

mengandalkan kemampuan memory saja, akan tetapi harus

menjalani serangkaian proses panjang setelah menguasai hafalan

secara kuantitas.

Al Bani (1997) Proses menghafal Al-Qur’an memerlukan

waktu yang panjang, karena tanggung jawab yang diemban oleh

penghafal Al-Qur’an akan melekat pada dirinya sampai akhir

hayat. Konsekuensi dari tanggung jawab menghafal Al-Qur’an

terhitung berat, karena penghafal AL-Qur’an harus menjaga

hafalannya, memahami apa yang dipelajari, dan bertanggung

jawab mengamalkannya.

Page 10: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

10

Keistimewaan yang lain, Al-Qur’an mudah dihafal diluar

kepala, mudah diingat, dan mudah dipahami, karena dalam lafal-

lafal Al-Qur’an, struktur kalimat, dan ayat-ayatnya terdapat

harmoni, keselarasan dan kemudahan yang membuatnya mudah

dihafal oleh orang-orang yang benar-benar ingin menghafalnya

memasukkannya ke dalam dada dan menjadikan hatinya sebagai

wadah Al-Qur’an.

Dewasa ini, banyak mahasiswa yang ingin menghafalkan

Al-Qur’an, namun kenyataannya hanya sedikit mahasiswa yang

mampu bertahan dan menyelesaikan hafalannya sampai 30 Juz.

Menghafal Al-Qur’an bukanlah hal yang mudah, namun

membutuhkan proses yang lama, sehingga dibutuhkan ketekunan

dan ketelatenan dalam menghafal Al-Qur’an.

Keberhasilan seseorang menjadi hafizh Al-Qur’an banyak

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Regulasi diri adalah merupakan

salah satu faktor internal yang mempengaruhi keberhasilan

mahasiswa menyelesaikan proses tahfizh Al-Qur’an.

Seorang mahasiswa penghafal Al-Qur’an, selain

membutuhkan kemampuan kognitif yang memadai, kegiatan

menghafal Al-Qur’an membutuhkan tekad dan niat yang lurus,

usaha keras, kesiapan lahir batin, kerelaan dan pengaturan diri

yang ketat (Sa’dulloh, 2008).

Pengaturan diri yang ketat (self regulation ) merupakan

proses kepribadian yang penting ketika seseorang berusaha

melakukan control terhadap pikiran dan perasaan, dorongan-

dorogan dan keinginan kinerja mereka (Baumeister &

Heatherton, 1996).Regulasi diri juga menyangkut kapasitas

Page 11: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

11

pribadi yang secara internal diarahkan untuk mengatur emosi,

perhatian dan perilaku, agar dapat memberi respon secara efektif

terhadap tuntutan internal lingkungan (Raffaelli, Crockett &

Shen, 2005). Regulasi diri merupakan upaya yang dilakukan

oleh seseorang untuk mengatur pikiran, perasaan, dorongan dan

tindakannya untuk mencapai tujuan (Carver & Scheier,1998) .

Sa’dulloh (2008) penghafal Al-Qur’an yang mampu

melakukan pengaturan yang ketat akan mempunyai tekat yang

kuat, ikhlas dan tidak mudah putus asa, selalu semangat dan rajin

nderes, mampu memenuhi target setoran, tekun menambah

hafalan, dan mampu mengatasi hambatan-hambatan selama

proses menghafal Al-Qur’an. Sebaliknya mahasiswa yang

kemampuan regulasinya rendah kurang mempunyai strategi untuk

mengatur emosinya, kurang mampu mengevaluasi hambatan-

hambatan yang sering muncul dan membuat adaptasi yang

dibutuhkan, tidak melakukan setoran, mudah putus asa, tidak

adanya semangat, malas melakukan deresan, tidak focus

menghafal, sulit berkonsentrasi, tidak mood menghafal, turut

menjadi masalah. Dari uraian di atas menunjukan bahwa self

regulation berkorelasi dengan prestasi tahfizhul Qur’an.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi

keberhasilan mahasiswa menjadi hafizh Al-Qur’an adalah

kompetensi dosen tahfizh. Mengingat keberadaan dosen tahfizh

AL-Qur’an sangat berpengaruh terhadap terciptanya proses dan

hasil tahfizh Al Qur’an mahasiswa, maka upaya perbaikan untuk

meningkatkan mutu tahfizh Al-Qur’an akan memberikan

sumbangan yang signifikan, bila didukung oleh dosen tahfizh

Page 12: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

12

yang profesional dan berkualitas. Dosen tahfizh Al-Qur’an yang

dimaksud adalah dosen yang berkompetensi dan mampu

mempengaruhi proses tahfizh Al-Qur’an mahasiswa yang

nantinya akan menghasilkan prestasi tahfizh Al-Qur’an yang

optimal.

Kompetensi dosen tahfizh memainkan peran penting

untuk mendidik mahasiswa dalam mencapai prestasi tahfizh

yang lebih baik. Penelitian Hamdan, Ghafar dan Li (2010)

terhadap guru di Johor Bahru Malaysia menunjukkan bahwa

kompetensi mengajar berkorelasi positif dengan prestasi

akademik. Mahyudin dkk. (2006) juga menemukan bahwa

kompetensi dosen berpengaruh terhadap keyakinan mahasiswa

dalam mencapai prestasi akademik.

Undang-Undang Guru dan Dosen no. 14 tahun 2005

(2006) Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. Lebih lanjut

dijelaskan bahwa kompetensi yang harus dimiliki dosen meliputi

kompetensi pedagogik, kompetensi professional, kompetensi

sosial dan kompetensi kepribadian.

Mulyasa (2009) Dosen yang berkompetensi tinggi

memiliki kemampuan untuk : menciptakan iklim belajar yang

kondusif, mengembangkan strategi dan manajemen

pembelajaran, memberikan umpan balik dan penguatan, dan

peningkatan diri. Kompetensi tersebut akan memotivasi

mahasiswa untuk belajar sehingga prestasi tahfizh Al-Qur’an

menjadi optimal.

Page 13: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

13

Rendahnya kompetensi dosen tahfizh Al-Qur’an

menyebabkan mahasiswa mudah mengalami kejenuhan.

Kejenuhan santri dapat diamati selama proses tahfizh Al-Qur’an

berlangsung seperti : santri kurang perhatian, kurang konsentrasi,

semangat kendor dalam menghafal, setoran hafalan tertunda,

sulit hafalan dan mudah lupa. Berdasarkan penelitian Saudak

(2006) bahwa permasalahan yang sering dialami oleh penghafal

Al-Quran bersumber dari beberapa hal seperti : materi hafalan,

kondisi guru yang membimbing, kondisi santri, metode

menghafal di lingkungan pesantren. Rendahnya kompetensi

dosen tahfizh berkorelasi terhadap prestasi tahfizh Al-Qur’an.

Berdasarkan kenyataan di atas, maka perlu kiranya

diadakan studi lebih lanjut tentang hubungan antara self

regulation dan kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh

Al Qur’an.

B. RUMUSAN MASALAH

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka pokok permasalahan yang akan

diangkat dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

1. Adakah hubungan antara self regulation dengan prestasi

tahfizh Al-Qur’an.

2. Adakah hubungan antara persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an.

3. Adakah hubungan antara self regulation dan persepsi

tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh

Al-Qur’an.

Page 14: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

14

C. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dan

manfaat baik secara teoritis maupun praktis yaitu :

1. Secara teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu

pengetahuan dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan keislaman

tentang prestasi tahfizh Al-Qur’an ditinjau dari self

regulation dan kompetensi dosen tahfizh Al-Qur’an

2. Secara Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga dalam upaya meningkatkan

prestasi tahfizh Al-Qur’an dapat diupayakan dengan

meningkatkan self regulation mahasiswa dan kompetensi

dosen tahfizh Al-Qur’an.

D. KEASLIAN PENELITIAN

Ada beberapa penelitian yang telah dilakukan baik di luar

negeri maupun di Indonesia dengan variable self regulation dan

kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an

diantaranya :

Penelitian Muhlisin (2016) tentang regulasi diri santri

penghafal Al-Qur’an yang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk

melihat bagaimana regulasi intrapersonal, interpersonal dan

metapersonal yang dimiliki oleh santri penghafal Al-Qur’an yang

bekerja.

Penelitian Zur’ah (2015) terhadap 100 santri putra dan

putri di pondok tahfidz Al-Qur’an tentang hubungan sabar

Page 15: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

15

dengan regulasi diri pada penghafal Al-Qur’an. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada korelasi yang signifikan antara sabar

dengan regulasi diri pada santri penghafal Al-Qur’an.

Penelitian Wiwin (2015) tentang hubungan antara

dukungan sosial dan self aceptence dengan motivasi menghafal

Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Qur’an Nurul Huda Singosari

malang.

Penelitian Yulianti ( 2010) tentang hubungan kompetensi

guru PAI dalam meningkatkan minat baca Al Qur’an di STAI DR

Khez Muttaqin Purwakarta. Hasil penelitian menunjukkan ada

hubungan yang signifikan antara kompetensi guru PAI dengan

minat baca AL Qur’an.

Yusniarsyah (1999) meneliti sejauhmana pengaruh

persepsi siswa terhadap pengajaran guru dan motivasi berprestasi

terhadap prestasi belajar siswa SMK Teknologi di Pontianak.

Hasil penelitian menunjukan ada pengaruh yang positif dan

signifikan antara persepsi siswa terhadap pengajaran guru dan

motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar.

Penelitian Hamdan, Ghafar, dan Li (2010) pada 309 guru

di Johor Bahru Malaysia menunjukkan bahwa kompetensi

mengajar berkorelasi positif dengan prestasi akademik.

Berdasarkan hasil kajian beberapa penelitian di atas maka

penelitian yang mengkaji tentang self regulation dan persepsi

tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al-

Qur’an di Fakultas Dakwah IAIN Salatiga belum pernah

dilakukan. Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian

sebelumnya, baik dari subyek, variable dan lokasi penelitian. Jadi

Page 16: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

16

dapat dinyatakan bahwa penelitian ini belum pernah dilakukan

sebelumnya dan dapat dipertanggungjawabkan keasliannya.

Page 17: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

17

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Prestasi Tahfizh Al-Qur’an

1. Prestasi Tahfizh Al Qur’an

Prestasi belajar adalah tingkat pencapaian atau kecakapan

dalam kegiatan akademik yang biasanya dinilai oleh dosen

dengan tes yang standar, dengan tes buatan dosen atau dengan

kombinasi kedua tes tersebut (Chaplin, 1989). Azwar (2006)

Prestasi belajar adalah perubahann tingkah laku yang meliputi

tiga ranah yaitu : ranah kognitif, ranah afektif dan ranah

psikomotor. Prestasi belajar mahasiswa biasanya dinyatakan

dalam bentuk nilai individual dalam bentuk indeks prestasi dan

dipakai sebagai ukuran untuk mengetahui sejauhmana mahasiswa

dapat menguasai bahan pelajaran yang dipelajarinya.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar merupakan hasil kecakapan mahasiswa terhadap

materi pelajaran yang pernah diajarkan atau dilatihkan yang dapat

diukur dengan menggunakan tes sehingga dapat diperoleh

gambaran tentang pencapaian pendidikan dengan menyeluruh.

Prestasi Tahfizh Alquran dimaksudkan merupakan hasil

tahfizh/hafalan yang dicapai oleh mahasiswa setelah mengikuti

proses belajar dalam jangka waktu satu semester yang dicatat

dalam buku daftar nilai atau kartu hasil studi berupa nilai tahfizh

Al-Qur’an

Page 18: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

18

2. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Tahfizh Al-Qur’an

Azwar (2004) bahwa keberhasilan dalam belajar

dipengaruhi oleh factor internal dan eksternal. Faktor Internal

terdiri dari factor fisik dan psikologis. Faktor fisik meliputi panca

indera dan kondisi fisik umum. Adapun factor psikologis meliputi

kemampuan kognitif dan kemampuan non kognitif. Kemampuan

non kognitif meliputi minat, motivasi, self regulation dan

variable-variabel kepribadian. Kemampuan kognitif meliputi

kemampuan khusus atau bakat, dan kemampuan umum atau

inteligensi. Sedangkan Faktor eksternal meliputi faktor fisik dan

sosial. Faktor fisik meliputi kondisi tempat belajar, sarana dan

perlengkapan belajar, materi pelajaran, dan kondisi lingkungan

belajar. Sedangkan faktor sosial meliputi dukungan sosial dan

pengaruh budaya.

Klausmeir dan Goodwin (1971) factor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan menjadi 6

aspek yaitu :1. Karakteristik siswa, 2. Faktor Pengajar, 3. Bahan

atau materi yang dipelajari, 4. Media pengajaran, 5. Karakteristik

fisik sekolah, 6. Faktor lingkungan dan situasi.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa factor-faktor

yang mempengaruhi prestasi tahfizh Al-Qur’an dapat

diklasifikasikan menjadi dua yaitu factor internal dan faktor

eksternal. Penelitian ini menggunaklan variable self regulation

sebagai factor internal sedangkan variable persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh sebagai faktor ekternal.

Page 19: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

19

B. Self Regulation

1. Self Regulation

Self Regulation (Zimmerman, 2001) adalah usaha

mahasiswa dalam mengelola dirinya sendiri melalui pemikiran,

tindakan, dan perasaan, secara terus menerus guna

merealisasikan tujuan yang diinginkan. Baumister & Heatherton

(1996) Self Regulation tidak sekedar kemunculan respon, akan

tetapi bagaimana upaya seseorang untuk mencegahnya agar tidak

melenceng dan kembali pada standar normal yang memberi hasil

sama. Pada proses ini terjadi perpaduan antara motivasi laten dan

pengaktifan stimulus. Bandura (1986) Regulasi diri merupakan

kemampuan mengatur tingkah laku dan menjalankan tingkah laku

tersebut sebagai strategi yang berpengaruh terhadap performansi

seseorang untuk mencapai tujuan atau prestasi sebagai bukti

peningkatan. Suryani (2004) Self regulation bukan merupakan

kemampuan mental seperti inteligensi / ketrampilan akademik

seperti ketrampilan membaca, melainkan proses pengarahan /

pengintruksian diri individu untuk mengubah kemampuan mental

yang dimilikinya menjadi ketrampilan dalam suatu bentuk

aktivitas.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa

Self Regulation adalah usaha mahasiswa dalam mengelola

dirinya sendiri melalui pemikiran, tindakan, dan perasaan, secara

terus menerus guna merealisasikan tujuan yang diinginkan.

Page 20: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

20

2. Dimensi Self Regulation

Menurut Zimmerman (1989), regulasi diri mencakup tiga

aspek yang diaplikasikan dalam belajar, yaitu metakognitif,

motivasi dan perilaku.

a. Metakognitif

Metakognitif bagi individu yang melakukan pengelolaan diri

meliputi adalah merencanakan, mengorganisasikan, mengukur

diri dan menginstruksi diri sebagai kebutuuhan selama proses

perilakunya, misalnya dalam hal belajar.

b. Motivasi

Motivasi diri individu meliputi motivasi instrinsik, otonomi

dan kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuan dalam

melakukan sesuatu. Individu yang memiliki motivasi tinggi

menilai tantangan yang dihadapi individu akan membut

individu menjadi semakin matang.

c. Perilaku

Perilaku adalah upaya individu untuk mengatur diri,

menyeleksi dan memanfaatkan maupun menciptakan

lingkungan yang mendukung aktivitasnya. Individu memilih,

menyusun dan menciptakan lingkungan sosial yang seimbang

untuk mengotimalkan pencapaian atas aktivitas yang

dilakukan.

C. Persepsi Tentang Kompetensi Dosen Tahfizh.

1. Persepsi Tentang Kompetensi dosen Tahfizh

Vandenbos (2007) Persepsi adalah aktivitas mengenali,

mengamati, dan membedakan dengan menggunakan indera

Page 21: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

21

sehingga seseorang menyadari suatu objek, hubungan dan

peristiwa. Aktivitas tersebut membuat individu mampu mengatur

dan menginterpretasi stimulus-stimulus yang diterima menjadi

suatu pengetahuan yang bermakna. Stenberg (1999) Persepsi

interpersonal merupakan penilaian individu tentang karakteristik

orang lain yang berinteraksi dengannya, sehingga terjadi proses

penilaian tentang karakteristik dari masing-masing individu yang

dapat menimbulkan rasa senang ataupun tidak senang dari kedua

belah pihak.

Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan

dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh

dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan (UU No.14

tahun 2005, 2006). Kompetensi dosen merupakan kapasitas

internal yang dimiliki dosen dalam melaksanakan tugas

profesinya. Tugas professional dosen bisa diukur dari seberapa

jauh dosen mendorong proses pelaksanaan pembelajaran yang

efektif dan efisien. Kompetensi yang dimiliki setiap dosen akan

menunjukkan kualitas dosen dalam mengajar. Kompetensi

tersebut akan terwujud dalam bentuk penguasaan pengetahuan

dan professional dalam menjalankan fungsinya sebagai dosen.

Dosen harus pintar dan pandai mentransfer ilmunya kepada

mahasiswa (Faturrohman & Sutikno, 2007) .

Persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh merupakan

penilaian dan penginterpretasian mahasiswa terhadap

kemampuan dosen tahfizh dalam menguasai pengetahuan,

ketrampilan, dan perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas

keprofesionalan.

Page 22: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

22

2. Dimensi Kompetensi Dosen Tahfizh

Menurut Undang-Undang Guru dan Dosen no 14 tahun

2005 (2006) bahwa ada empat dimensi yang dapat mengukur

kompetensi dosen yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi

professional, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial.

a) Kompetensi Pedagogik yaitu kemampuan dosen dalam

mengelola pembelajaran yaitu meliputi pemahaman terhadap

mahasiswa, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran,

evaluasi hasil belajar dan pengembangan potensi mahasiswa.

b) Kompetensi Profesional yaitu kemampuan dosen untuk

dapat menguasai materi pelajaran secara luas dan mendalam.

c) Kompetensi Kepribadian yaitu dosen memiliki

kepribadiaan yang mantap, stabil dan dewasa, kemampuan

disiplin, arif dan berwibawa, kemampuan menjadi teladan

bagi mahasiswa dan kemampuan berakhlak mulia.

d) Kompetensi sosial yaitu kemampuan dosen berkomunikasi

dan berinteraksi secara efektif dengan mahasiswa, sesama

pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik

dan dengan masyarakat sekitar.

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka di atas, maka hipotesis yang

diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada hubungan yang

positif antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi

dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an. Semakin tinggi

self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

maka semakin tinggi prestasi tahfizh Al Qur’an. Semakin rendah

Page 23: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

23

self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

maka semakin rendah prestasi tahfizh Al Qur’an.

Page 24: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Identifikasi dan operasionalisasi Variabel

Penelitian ini menelaah tiga variabel yaitu prestasi tahfizh

Al Qur’an, self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh. Prestasi tahfizh Al Qur”an merupakan variabel

tergantung. Self Regulation dan Persepsi tentang kompetensi

dosen tahfizh merupakan variabel bebas.

1. Prestasi Tahfizh Al Qur’an

Prestasi tahfizh Al Qur’an adalah tingkat pencapaian atau

penguasaan mahasiswa terhadap mata kuliah Al Qur’an yang

telah diajarkan dalam kurun waktu satu semester sebagai

hasil kegiatan belajar yang dinyatakan dengan nilai dalam

kartu hasil studi. Prestasi tahfizh Al Qur’an dilihat dari rerata

nilai ujian tengah semester, tugas dan nilai ujian akhir

semester berupa skor dengan rentang antara 0-4. Semakin

tinggi skor berarti semakin tinggi prestasi tahfizh Al Qur’an.

2. Self Regulation

Self Regulation adalah usaha mahasiswa dalam mengelola

dirinya sendiri melalui pemikiran, tindakan, dan perasaan,

secara terus menerus guna merealisasikan tujuan yang

diinginkan.

3. Persepsi Tentang Kompetensi Dosen Tahfizh

Persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh adalah penilaian

dan penginterpretasian mahasiswa tentang kemampuan

dosen tahfizh dalam menguasai pengetahuan, ketrampilan

Page 25: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

25

dan perilaku dalam melaksanakan tugas-tugas

keprofesionalan yang dinyatakan dalam skor. Indikator

kompetensi dosen adalah skor total mahasiswa dalam skala

kompetensi dosen yang dikembangkan untuk mengukur

persepsi mahasiswa tentang kompetensi paedagogis,

kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan

kompetensi sosial. Semakin tinggi skor mahasiswa dalam

skala tersebut maka semakin tinggi kompetensi dosen yang

dipersepsikan oleh mahasiswa.

B. Subjek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa program

studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN di

Salatiga berjumlah 88 mahasiswa terdiri dari 43 laki-laki dan 45

perempuan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive

sampling dengan kreteria subyek adalah mahasiswa yang sudah

mengambil mata kuliah Al Qur’an 2. Pengambilan subyek

penelitian dengan menggunakan perhitungan sampel size

calculator dari table Morgan (Issao, 1981)

C. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui hasil

prestasi tahfizh Al Qur’an mahasiswa berupa skor mentah dari

dosen di bagian akademik. Nilai Al Qur’an merupakan hasil

bagi antara tugas, nilai ujian mid semester dan nilai ujian akhir

semester berupa skor yang bergerak dari 0 - 4. Metode ini

dilaksanakan dengan cara mencatat nilai mahasiswa yang

Page 26: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

26

menjadi subyek penelitian berupa skor mentah dari dosen Al

Qur’an yang diperoleh di bagian akademik Fakultas Dakwah

IAIN di Salatiga.

2. Pengukuran Skala

a. Skala self regulation

Skala Self regulation yang digunakan merupakan

hasil modifikasi dari skala self regulation yang dikembangkan

oleh Zur’ah (2015) yang disusun berdasarkan dimensi-

dimensi self regulation dari Zimmermen (1995) untuk

mengukur 3 dimensi self regulation yaitu : meta kognitif,,

motivasi dan perilaku.

Skala ini terdiri dari 27 aitem pernyataan, 9 aitem

untuk mengukur meta kognitif, 10 aitem untuk mengukur

aspek motivasi, dan 8 aitem untuk mengukur aspek perilaku.

Butir-butir pernyataan dinyatakan dalam pernyataan yang

bersifat favorable dan Unfavorable seperti dalam tabel berikut.

Tabel 3.1.

Sebaran Aitem Skala self Regulation

N0 ASPEK FAVORABLE UNFAVORABLE JUMLAH

1. Meta Kognitif 4, 10, 17, 18, 20, 23 5, 13, 16 9

2. Motivasi 3, 9, 14, 22, 27 1, 2, 11, 12, 21 10

3. Perilaku 7, 15, 19, 25 6,8,24,26 8

Jumlah 15 12 27

Page 27: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

27

Skor total yang diperoleh dari skala Self Regulation

menunjukkan sejauhmana tingkat regulasi diri yang dimiliki

mahasiswa. Skor tinggi pada skala ini menunjukkan bahwa

subjek mempunyai tingkat self regulation yang tinggi,

sebaliknya skor rendah menunjukkan subjek mempunyai tingkat

self regulation yang rendah.

b. Skala Persepsi Mahasiswa Tentang Kompetensi Dosen

Skala persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

merupakan hasil modifikasi dari skala kompetensi yang

dikembangkan oleh Bustami (2010) yang disusun berdasarkan

pada Undang Undang Guru dan Dosen No.14 tahun 2005

(2006) untuk mengukur empat dimensi kompetensi dosen

yaitu : kompetensi pedagogik, kompetensi profesional,

kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

Skala ini terdiri dari 30 aitem pernyataan, 10 aitem

untuk mengukur aspek kompetensi pedagogik, 10 aitem untuk

mengukur aspek kompetensi profesional, 5 aitem untuk

mengukur aspek kompetensi kepribadian, dan 5 aitem untuk

mengukur aspek kompetensi sosial. Butir-butir pernyataan

dinyatakan dalam pernyataan yang bersifat favorabel seperti

terlihat dalam tabel 3.2. di bawah ini.

Page 28: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

28

Tabel 3.2.

Sebaran Aitem Skala PTKDT

N0 Aspek Aitem Favorabel Jumlah

1. Kompetensi

Pedagogik.

1, 5, 9, 13, 17, 21,

23, 25, 27, 29

10

2. Kompetensi

Profesional.

2,6, 10, 14, 18, 22,

24, 26,28, 30

10

3. Kompetensi

Kepribadian

3, 7, 11, 15, 19 5

4. Kompetensi Sosial.

4, 8, 12, 16, 20 5

Jumlah 30 30

Skor total yang diperoleh dari skala kompetensi dosen

menunjukkan bagaimana persepsi mahasiswa tentang

kompetensi dosen tahfizh. Skor tinggi dalam skala ini berarti

subyek mempunyai persepsi yang tinggi terhadap kompetensi

dosen tahfizh. Sebaliknya skor rendah menunjukkan subyek

mempunyai persepsi yang rendah tentang kompetensi dosen

tahfizh.

D. Validitas Dan Reliabilitas

Tingkat kepercayaan yang diberikan pada kesimpulan

penelitian tergantung pada akurasi dan kecermatan data yang

diperoleh. Akurasi dan kecermatan data hasil pengukuran

tergantung pada validitas dan reliabilitas alat ukur (Azwar, 2007)

Suatu skala dikatakan representatif, fungsional dan akurat

bila skala tersebut memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.

Oleh karena itu sebelum skala digunakan pada subyek penelitian

terlebih dahulu dilakukan uji coba untuk mendapatkan validitas

Page 29: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

29

dan reliabilitasnya. Uji coba alat ukur penelitian dilakukan pada

30 mahasiswa semester 3 program studi PMI Fakultas Dakwah

di IAIN Salatiga pada tanggal 5 Mei 2017. Uji coba alat ukur

dilaksanakan dengan cara meminta subyek untuk menjawab

pernyataan dari alat ukur dan didampingi oleh peneliti.

1. Validitas

validitas (validity) adalah sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu alat ukur dalam melaksanakan fungsi ukurnya.

Alat ukur dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila

mampu menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur

yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud diadakannya

pengukuran tersebut (Azwar, 2007).

Penelitian ini menggunakan validitas isi (content validity).

Menurut Azwar (2006) validitas isi menunjukkan sejauhmana

aitem-aitem dalam alat ukur mencakup keseluruhan kawasan isi

objek yang hendak diukur. Keseluruhan kawasan isi dari alat ukur

tersebut harus komprehensif, hanya memuat hal-hal yang relevan

dan tidak keluar dari batasan tujuan ukur.

Lebih lanjut dijelaskan Azwar (1999) bahwa validitas isi

diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis

rasional atau lewat professional judgment, sehingga diketahui

sejauhmana aitem-aitem tes mewakili komponen-komponen

dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek

representasi) dan sejauhmana aitem-aitem tes mencerminkan ciri

perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi).

Penelitian ini dinilai valid melalui validitas muka dan

validitas logik karena menampilkan aitem-aitem tes yang

Page 30: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

30

meyakinkan dan mampu mengungkap atribut yang hendak

diukur. Disamping itu, aitem-aitem tes dalam penelitian ini

merupakan wakil dari ciri-ciri atribut yang hendak diukur

sebagaimana telah ditetapkan dalam kawasan ukurnya.

Uji validitas menggunakan rumus korelasi product

moment. Kreteria untuk menentukan butir aitem gugur atau

dipertahankan dengan cara mengkorelasikan setiap aitem dengan

skor total. Menurut Azwar (2004b) hasil komputasi dinyatakan

dalam corrected item-total correlation atau dikenal dengan

indeks daya diskriminasi aitem. Indeks daya diskriminasi aitem

adalah sejauh mana aitem mampu membedakan individu atau

kelompok individu yang memiliki dan tidak memiliki atribut

yang diukur. Indeks daya diskriminasi aitem merupakan indikator

keselarasan antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara

keseluruhan yang dikenal dengan konsistensi item-total. Dasar

seleksi aitem adalah memilih aitem-aitem yang fungsi ukurnya

selaras atau sesuai dengan fungsi ukur skala. Batas koefisien

korelasi aitem total bila rix > 0,30. Semua aitem yang mencapai

koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap

memuaskan. Aitem yang memiliki harga rix kurang dari 0,30

diinterpretasikan sebagai aitem yang memiliki daya diskriminasi

rendah. Menurut Cronbach (Azwar, 2006) koefisien yang

berkisar antara 0,300-0,500 telah dapat memberikan kontribusi

yang baik terhadap efisiensi untuk memprediksi hasil suatu

produk seleksi. Penelitian ini membatasi aitem-aitem yang

dianggap valid adalah aitem yang memiliki koefisien korelasi

Page 31: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

31

minimal 0,30. Hasil uji validitas aitem dapat dilihat sebagai

berikut

a. Skala Self Regulation

Aitem total skala self regulation berjumlah 44 aitem,

dengan koefisien korelasi aitem total antara 0,338 – 0,724.

Pemilihan aitem pada skala self regulation menggunakan

kreteria yang sama dengan batas koefisien korelasi aitem total

sebesar r > 0,30. Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas

dengan bantuan program SPSS, maka butir-butir skala self

regulation mengalami pengurangan. Butir yang memiliki

diskriminasi aitem memuaskan sebanyak 27 butir, sedangkan

butir yang memiliki diskriminasi aitem rendah sebanyak 17

butir, seperti terlihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.3.

Hasil Ujicoba Skala Self Regulation

Faktor Aitem Uji Coba Aitem Skala Penelitian

Jumlah Nomor Jumlah Nomor

Meta Kognitif

16

4*,6*,7*,9*,10*,25*,

28* , 1,2,5,12,19,26,

30,36,39.

9 1, 2 5, 12,19,26,

30, 36,39,

Motivasi 15 11*, 2*,37*,40*,42*

10,13,16,17,18,23,24

,32,34,38,43

10 10, 2,13,16,17,18,

23,24,32,34,38,43

Perilaku 13 3*,8*,14*,20*, 21*

15,27,29,31,33,

35,41,44

8 15,27,29,31.33,

35,41, 44

Jumlah 44 17 27

Catatan * adalah nomor aitem yang gugur

Page 32: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

32

b. Skala persepsi tentang kompetensi dosen Tahfizh

Aitem total skala persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh berjumlah 30 aitem, dengan koefisien korelasi antara

0,334 – 0,629. Pemilihan aitem untuk dipakai sebagai alat ukur

penelitian menggunakan korelasi setiap aitem dengan skor total

atau yang dinyatakan sebagai corrected item-total correlation

(Azwar, 2004b). Batas koefisien korelasi aitem total yang

digunakan adalah minimal 0,30. Berdasarkan nilai itu maka ada

satu aitem yang gugur yaitu aitem nomor 29 dengan nilai rix

sebesar 0,055 < 0,30. Digugurkan karena dianggap tidak

memiliki daya diskriminasi aitem yang memuaskan. Aitem yang

terpilih sebagai bagian dari instrumen ukur berjumlah 29 seperti

terlihat dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4.

Hasil Uji Coba Skala PTKDT

Aspek

kompetensi

Aitem Uji Coba Aitem Skala Penelitian

Jumlah Nomor Jumlah Nomor

Kompetensi

Pedagogik.

10 1, 5, 9, 13, 17,

21, 23, 25, 27,

29*

9 1, 5, 9, 13, 17, 21,

23, 25, 27

Kompetensi

Profesional.

10 2, 6, 10, 14, 18,

22, 24, 26, 28,

30

10

2, 6, 10, 14, 18,

22, 24, 26, 28, 30

Kompetensi

Kepribadian

5 3, 7, 11, 15, 19 5

3, 7, 11, 15, 19

Kompetensi

Sosial.

5 4, 8, 12, 16, 20 5 8, 12, 16, 20

Jumlah 30 29

Catatan * adalah nomor aitem yang gugur

Page 33: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

33

2. Reliabilitas

Reliabilitas (reliability) adalah sejauh mana hasil suatu

pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya

apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap

kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama

selama aspek yang diukur dalam diri subyek belum berubah.

Reliabilitas alat ukur mengacu pada konsistensi atau kepercayaan

hasil alat ukur yang didapatkan melalui uji reliabilitas. Besar

koefisien reliabilitas berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Bila

koefisien reliabilitas semakin mendekati 1,00 berarti terdapat

konsistensi hasil ukur yang semakin sempurna (Azwar, 2007)

Cara pengujian untuk mengetahui reliabilitas skala self

regulation dan skala persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

dalam penelitian ini menggunakan pendekatan konsistensi

internal yang prosedurnya hanya menggunakan satu kali

pengenaan pada sekelompok mahasiswa sebagai subjek. Hal ini

didasarkan pada upaya peneliti untuk menghindari kesulitan yang

timbul akibat dari pendekatan ulang maupun dari pendekatan

paralel (Suryabrata, 2000).

Untuk menghasilkan estimasi reliabilitas yang cermat

maka komputasinya menggunakan formula Alpha Cronbach,

pengolahan data dibantu dengan program SPSS. Estimasi

reliabilitas terhadap skala persepsi tentang kompetensi dosen

menghasilkan koefisien Alpha sebesar 0,880 dan untuk estimasi

reliabilitas terhadap skala self regulation menghasilkan koefisien

Alpha sebesar 0,913. Nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach

sebesar 0,913 dan 0,880 cukup handal dan memenuhi syarat

Page 34: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

34

untuk melakukan penelitian. Hasil uji reliabilitas kedua skala

dapat dilihat pada tabel 3.5.

Tabel 3.5.

Hasil Uji Reliabilitas Skala

Skala Jumlah

item Sahih

Koefisien

Alpha

PMTKD 29 0,880

SR 27 0,913

E. Teknik Analisa Data

Analisa data adalah cara untuk mengolah dan menganalisis

data yang telah terkumpul sehingga mendapat kesimpulan dari

penelitian yang telah dilakukan. Data dalam penelitian ini

dianalisis dengan menggunakan analisis regresi ganda dua

prediktor. Analisis regresi ganda digunakan untuk melihat

hubungan antara dua variabel bebas atau lebih dengan satu

variabel tergantung (Hadi, 2000). Taraf signifikansi yang

digunakan adalah p < 0,05. Sebelum dilakukan analisis regresi

dalam penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas, uji

linieritas dan uji multikolinieritas.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah skor

variabel yang diteliti mengikuti distribusi normal atau tidak.

Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal tidaknya

sebaran data adalah jika p > 0,05 maka sebarannya normal (Hadi,

2000). Teknik uji normalitas yang digunakan adalah

menggunakan Kolmogorov Smirnov-z.

Page 35: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

35

2. Uji Linearitas

Uji liniearitas digunakan untuk mengetahui bentuk

hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Uji

liniearitas hubungan dilakukan terhadap variabel persepsi

tentang kompetensi dosen dengan prestasi belajar statistik dan

variabel kecerdasan emosi dengan prestasi belajar statistik.

Untuk melihat liniearitas hubungan dilakukan dengan melihat p

pada tabel liniearitas. Jika p > 0,05 maka hubungannya linier,

tetapi jika p < 0,05 maka hubungannya tidak linier.

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah ada

korelasi kuat antara variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini. Jika terjadi korelasi yang sangat tinggi dengan

sesama variabel bebas, antara ketiga variabel bebas akan

dinyatakan kolinier. Jika terlalu banyak variabel bebas yang

demikian, sesama variabel bebas tersebut akan disebut

multikolinier (Hadi, 2000). Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

Multicollinearity dilihat dari Value inflation Factor (VIF)

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Page 36: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Penelitian

Deskripsi data penelitian dimaksudkan untuk memperoleh

gambaran atau interpretasi tentang keadaan subjek penelitian

pada masing-masing variabel yang diamati dan diukur, yaitu self

regulation, persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh, dan

prestasi tahfizh Al Qur’an. Deskripsi data dalam penelitian ini

mencakup rerata empirik dan rerata hipotetik. Rerata empirik dan

rerata hipotetik dalam penelitian ini diperoleh melalui

perhitungan atas skor empirik dan skor hipotetik.

Tabel 4.1.

Deskripsi Data Penelitian

Variabel Data Hipotetik Data Empirik

Skor Mean SD Skor Mean SD

Maks Min Maks Min

PTA 4 0 2 0,67 4 2 3 0.45

SR 108 27 40.5 13,5 105 77 90.5 6.2

PTKDT 116 29 72.5 14,5 116 76 96 8.6

Keterangan :

PTA = Prestasi Tahfizh Al Qur’an

SR = Self Regulation

PTKDT = Persepsi Tentang Kompetensi Dosen Tahfizh

Page 37: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

37

Sebagai suatu hasil ukur berupa angka (kuantitatif), skor

skala memerlukan suatu norma pembanding agar dapat

diinterpretasikan secara kualitatif. Berdasarkan tujuan tersebut

maka ditetapkan suatu kategorisasi. Menurut Azwar (2004)

terdapat beberapa cara kategorisasi subjek secara normatif guna

memberikan interpretasi terhadap skor skala, yaitu kategorisasi

berdasarkan distribusi normal, kategorisasi berdasarkan

signifikansi perbedaaan dan kategorisasi berdasarkan

pertimbangan standar error dalam pengukuran. Penelitian ini

menggunakan kategorisasi berdasarkan model distribusi normal

yaitu kategorisasi jenjang.

Kriteria kategorisasi yaitu rendah, sedang, atau tinggi

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

X < (µ - 1,0 SD) termasuk kategori rendah

(µ - 1,0 SD) < X < (µ + 1,0 SD) termasuk kategori sedang

(µ + 1,0 SD) < X termasuk kategori tinggi

Hasil kategorisasi masing-masing variabel penelitian diuraikan

sebagai berikut :

1. Rerata Empirik Dan Hipotetik Prestasi Tahfizh Al

Qur’an

Prestasi Tahfizh Al Qur’an bergerak dari 0 sampai dengan

4, dengan demikian rerata hipotetik untuk prestasi tahfizh Al

Qur’an sebesar 2. Data empirik pada statistik deskriptif

menunjukkan bahwa prestasi subjek penelitian bergerak dari 2

(nilai minimal) sampai 4 (nilai maksimal), dengan rerata empirik

Page 38: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

38

sebesar 3 serta simpang baku sebesar 0,45. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa prestasi belajar statistik mahasiswa dalam

penelitian ini termasuk dalam kategori sedang. Hasil

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2.

Kategorisasi Prestasi Tahfizh Al Qur’an

No. Skor Jumlah Kategori Persentase

1 3,45 - 4,0 26 Tinggi 29,5 %

2 2,55 - 3,45 52 Sedang 59,1%

3 2,0 - 2,55 10 Rendah 11,4 %

Hasil kategorisasi dari prestasi Tahfizh Al Qur’an

mahasiswa menunjukkan bahwa 29,5 % berada pada kategori

tinggi,, 59,1 % berada pada kategori sedang dan hanya 11,4%

berada pada kategori rendah. Hal ini menunjukkan bahwa prestasi

tahfizh Al Qur’an mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

berada dalam keadaan cukup baik, akan tetapi masih perlu

ditingkatkan sehingga mahasiswa tidak beranggapan bahwa

tahfizh Al Qur’an merupakan mata kuliah yang sulit.

2. Rerata Empirik Dan Hipotetik Self regulation

Skala self regulation terdiri dari 27 butir aitem pernyataan

dengan skor yang bergerak dari 1 sampai 4. Perhitungan secara

hipotetik pada skor minimal adalah 1 x 27 = 27 dan pada skor

maksimal sebesar 4 x 27 = 108, sehingga besarnya rentang skor

adalah 108 – 27 = 81. Standar deviasinya adalah 81 : 6 = 13,5 dan

Page 39: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

39

mean teoritisnya adalah µ = 40.5. Data empirik pada statistik

deskriptif menunjukkan bahwa respon subjek penelitian terhadap

skala self regulation bergerak dari 77 (skor minimal) sampai 105

(skor maksimal) dengan rerata empirik sebesar 90,5 serta

simpang baku sebesar 6,2. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada

tabel 4.3.berikut ini.

Tabel 4.3.

Kategorisasi Skala Self Regulation

No Skor Jumlah Kategori Prosentase

1 96,7 - 105 15 Tinggi 17 %

2 84,3 - 96,7 62 Sedang 70,5 %

3 77 - 84,3 11 Rendah 12,5 %

Hasil kategorisasai skala self regulation menunjukkan

bahwa 70,5 % berada pada kategori sedang, 17 % berada pada

kategori tinggi dan 12,5 % pada kategori rendah. Hal ini

menunjukkan bahwa self regulation mahasiswa perlu

ditingkatkan secara berkesinambungan, karena self regulation

berpengaruh terhadap hasil prestasi tahf.izh Al-Qur’an.

3. Rerata empirik Dan Hipotetik PTKDT

Skala persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh terdiri

atas 29 butir aitem pernyataan dengan skor yang bergerak dari 1

sampai 4. Skor total bergerak dari batas minimum skor 29 dan

skor maksimum adalah 116. Standar deviasinya adalah 14,5 dan

Page 40: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

40

mean hipotetiknya adalah 72,5. Hasil selengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.4.

Tabel 4.4.

Kategori Skala PTKDT

No Skor Jumlah Kategori Prosentase

1 104,6 - 116 8 Tinggi 9,1 %

2 87,4 - 104,6 69 Sedang 78,4 %

3 76 - 87,4 11 Rendah 12,5 %

Hasil kategorisasi skala PTKDT mahasiswa

menunjukkan bahwa 78,4 % berada pada kategori sedang, 9,1%

berada pada kategori tinggi dan 12,5% berada pada kategori

rendah. Hal ini menunjukkan bahwa PTKDT IAIN cukup baik,

akan tetapi masih perlu ditingkatkan karena semakin tinggi

persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh akan meningkatkan

prestasi tahfizh Al Qur’an mahasiswa.

B. Hasil Penelitian

Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu

dilakukan uji asumsi, yaitu uji normalitas, uji liniearitas, dan uji

multikolinieritas. Ketiga uji asumsi tersebut dianalisis dengan

program SPSS 16,00.

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov-

Smirnov-z melalui program SPSS. Berdistribusi normal bila p >

Page 41: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

41

0,05. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa semua variabel

yaitu self regulation, persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

dan prestasi tahfizh Al Qur’an berdistribusi normal. Hasil uji

normalitas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5.

Hasil Uji Normalitas Variabel Penelitian

Variabel K-S-Z P Keterangan

PTA 1,727 0,005 Normal

SR 1,111 0,170 Normal

PTKDT 1,472 0,26 Normal

Berdasarkan tabel di atas data yang digunakan

berdistribusi normal, oleh karena itu asumsi normalitas telah

dipenuhi dan karena itu data ini layak digunakan untuk estimasi

selanjutnya.

2. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui

apakah hubungan antara variabel bebas dengan variabel

tergantung memiliki pola linier atau tidak linier. Hasil uji F pada

Deviation from Linearity melalui program SPSS dapat dibuktikan

bahwa tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap linieritas

antara variabel bebas dan variabel tergantung, dengan nilai p >

0,05. Dengan demikian dapat dibuktikan bahwa pada taraf

Page 42: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

42

kepercayaan 95% tidak terjadi penyimpangan signifikan terhadap

linieritas. Jadi data memenuhi asumsi linieritas sebagai prasyarat

estimasi selanjutnya. Hasil uji linieritas hubungan antar variabel

dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.6.

Hasil Uji Linieritas Hubungan Antar Variabel

Variabel F P Status

SR – PTA 23,011 0,000 Linier

PTKDT -- PTA 9,623 0,003 Linier

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah

ada korelasi kuat antar variabel bebas yang digunakan dalam

penelitian ini. Uji Multikolinearitas ini dilakukan dengan

bantuan program SPSS. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala

Multicollinearity dilihat dari Value Inflation Factor (VIF)

variabel bebas terhadap variabel terkait. Apabila nilai VIF

tidak lebih dari 5 mengindikasikan bahwa dalam model tidak

terdapat Multicollinearity. Hasil selengkapnya dapat dilihat

tabel 4.7.

Page 43: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

43

Tabel 4. 7.

Hasil Uji Multikolinieritas

Variabel VIF Keterangan

SR (X1) 1,004 Memenuhi Syarat

PTKDT (X2) 1,004 Memenuhi Syarat

4. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah proses uji prasyarat terpenuhi maka pengujian

hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan program SPSS

for Windows versi 16,0. Penelitian ini memiliki tiga hipotesis

yang perlu diuji yaitu :

a) Hipotesis Pertama

Hipotesis pertama berbunyi “Ada hubungan antara self

regulation dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an ”. Hasil

analisis regresi menunjukkan besarnya koefisien korelasi

adalah 0,465, F regresi = 23,779 dengan p = 0,000 (p < 0,05),

dan R2 = 0,217. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis

pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima artinya

ada hubungan yang positif dan sangat signifikan antara self

regulation dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan

sumbangan efektif sebesar 21,7 persen.

b) Hipotesis Kedua

Hipotesis kedua berbunyi “Ada hubungan antara persepsi

tentang kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al

Qur’an”. Hasil analisis regresi menunjukkan besarnya

koefisien korelasi adalah 0,313, F regresi = 9,325 dengan p =

Page 44: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

44

0,003 (p < 0,05), dan R2 = 0,098. Hasil ini menunjukkan

bahwa hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini

diterima artinya ada hubungan yang positif dan signifikan

antara PTKDT dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan

sumbangan efektif sebesar 9,8 persen.

c) Hipotesis Ketiga

Hipotesis ketiga berbunyi “Ada hubungan antara self

regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

dengan prestasi tahfizh Al-Qur’an”. Hasil analisis regresi

ganda menunjukkan besarnya koefisien korelasi adalah

0,578, F regresi =21,360 dengan p = 0,000 (p < 0,01), dan

R2 = 0,334. Hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis ketiga

yang diajukan dalam penelitian ini diterima artinya ada

hubungan yang positif dan sangat signifikan antara self

regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh

dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan sumbangan efektif

sebesar 33,4 persen sedangkan sisanya 66,6 % dipengaruhi

oleh prediktor-prediktor lain yang tidak menjadi fokus pada

penelitian ini.

C. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan menguji bagaimana hubungan

antara self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an. Hasil uji hipotesis

dengan analisis regresi ganda menunjukkan bahwa self regulation

dan persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh secara simultan

memiliki hubungan yang positif dan signifikan dengan prestasi

Page 45: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

45

tahfizh Al Qur’an pada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga yang ditunjukkan dengan koefisien korelasi 0,578

dengan koefisien variansi F = 21,360, p = 0,000 (p < 0,01) dan

koefisien determinasi R2 = 0,334. Penelitian ini menjelaskan

bahwa prestasi tahfizh AlQur’an dapat diprediksi melalui

variabel self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh. Sumbangan efektif self regulation dan persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh dengan prestasi tahfizh Al Qur’an

sebesar 33,4 %, sedangkan 66,6 % sisanya dipengaruhi oleh

faktor lain yang tidak menjadi fokus dalam penelitian ini.

Hasil analisis secara parsial menunjukkan bahwasannya

variabel self regulation memberikan pengaruh lebih besar

terhadap Prestasi tahfizh Al Qur’an dibandingkan dengan

variabel persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh, dengan

sumbangan parsial pengaruh self regulation sebesar 21,7%

sedangkan sumbangan partial pengaruh persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh terhadap Prestasi tahfizh Al Qur’an

sebesar 9,8%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa

self regulation dianggap lebih mempengaruhi Prestasi tahfizh Al

Qur’an secara langsung dibandingkan dengan persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh.

Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian

sebelumnya diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Zur’ah

(2015) bahwa self regulation merupakan salah satu faktor yang

mampu menopang keberhasilan santri dalam menghafal Al

Qur’an dengan sumbangan efektif sebesar 44,9 % di Pondok

Tahfidzul Qur’an. Didukung penelitian Lutfiah (2011) yang

Page 46: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

46

menemukan bahwa hafalan Al Qur’an siswa terbukti

berkontribusi positif dan signifikan dalam meningkatkan prestasi

belajar Al Qur’an Hadits. Hasil ini juga sejalan dengan

penelitian Muslimah (2016) yang menemukan bahwa tingginya

tingkat regulasi diri mahasiswa berhubungan dengan rendahnya

tingkat prokrastinasi mahasiswa dalam menghafal Al Qur’an di

UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Hasil penelitian Hamdan, Gafar dan Li (2010)

menunjukkan bahwa kompetensi dosen berpengaruh terhadap

prestasi belajar mahasiswa, karena dosen bertanggung jawab

untuk menerjemahkan kebijakan ke dalam tindakan dan prinsip-

prinsip berdasarkan praktek selama interaksi dengan mahasiswa.

Dosen juga berperan sebagai control dari perilaku mahasiswa

baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Hasil penelitian

Yuzarion (2006) bahwa siswa yang memiliki persepsi yang

rendah terhadap kompetensi guru ternyata prestasinya cenderung

rendah. Sedangkan siswa yang memiliki persepsi tinggi terhadap

kompetensi guru ternyata mempunyai prestasi tinggi. Persepsi

yang tinggi terhadap kompetensi dosen ternyata mampu

meningkatkan minat baca Al Qur’an (Yuliyanti, 2010). Hasil ini

sejalan dengan penelitian Yusniarsyah (1999) yang menunjukkan

bahwa persepsi siswa terhadap pengajaran guru berpengaruh

positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa dengan

sumbangan efektif sebesar 39,3 persen. Bustami (2009) juga

menemukan bahwa persepsi terhadap profesionalisme guru

matematika berkorelasi positif dan signifikan terhadap mutu

pendidikan . Profesionalisme guru ditentukan dari tingkat

Page 47: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

47

kompetensi pedagogis, kompetensi professional, kompetensi

kepribadian, dan kompetensi sosial, dengan sumbangan efektif

sebesar 32 persen.

Page 48: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang

dilakukan terhadap temuan di lapangan maka dapat disimpulkan

bahwa self regulation dan persepsi tentang kompetensi dosen

tahfizh secara bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan

sangat signifikan dengan prestasi tahfizh Al Qur’an dengan

sumbangan efektif sebesar 33.4 persen sedangkan 66,6 persen

sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak menjadi fokus

dalam penelitian ini. Variabel self regulation memiliki

pengaruh 21,7 persen lebih tinggi terhadap prestasi tahfizh Al

Qur’an dibandingkan dengan variabel persepsi tentang

kompetensi dosen tahfizh yang memiliki pengaruh 9,8 persen.

B. Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan

kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka peneliti

mengajukan beberapa saran sebagai berikut:

1. Saran bagi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Hasil penelitian menunjukkan bahwa self regulation dan

persepsi tentang kompetensi dosen tahfizh berhubungan

dengan prestasi tahfizh Al Qur’an. Temuan ini

memperlihatkan bahwa kedua faktor ini perlu mendapatkan

perhatian dan tekanan secara simultan dalam upaya

meningkatkan prestasi tahfizh Al Qur’an. Artinya dengan

Page 49: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

49

meningkatkan self regulation dan kompetensi dosen akan

meningkatkan prestasi tahfizh Al Qur’an. Hal tersebut bisa

menjadi masukan bagi Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan lebih

memperhatikan faktor self regulation dan kompetensi dosen

sehingga prestasi tahfizh Al Qur’an mahasiswa bisa

mengalami peningkatan.

2. Saran bagi Dosen

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat 12,5

persen mahasiswa memberikan persepsi rendah dan 9,1

persen mahasiswa yang memberikan persepsi tinggi dan

78,4 persen dalam kategori sedang terhadap kompetensi

dosen tahfizh, hal ini menunjukkan bahwa kompetensi dosen

perlu ditingkatkan melalui upaya secara berkesinambungan

seperti dengan mengikuti studi lanjut, pelatihan-pelatihan,

workshop, seminar, dan kegiatan-kegiatan lain yang

menunjang peningkatan kompetensi dosen, karena hasil

penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa yang

mempersepsi rendah terhadap kompetensi dosen memiliki

prestasi tahfizh Al Qur’an rendah.

3. Saran bagi Mahasiswa

Dalam upaya peningkatan program pendidikan, sebaiknya

tidak hanya terfokus pada hasil akhir prestasi belajar

mahasiswa saja, melainkan juga memperhatikan proses-

proses yang mendahuluinya yaitu pengembangan self

regulation mahasiswa yang sangat berperan meningkatkan

prestasi tahfizh Al Qur’an mahasiswa. Self regulation dapat

Page 50: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

50

dijadikan ukuran keberhasilan mutu proses pembelajaran,

sudah sepatutnya menjadi fokus perhatian para pendidik di

sekolah. Hasil penelitian menemukan bahwa semakin tinggi

self regulation mahasiswa akan meningkatkan prestasi

tahfizh Al Qur’an.. Self Regulation yang tinggi akan

mempengaruhi sikap dan performansi mahasiwa dalam

mempelajari mata kuliah Al Qur’an.

4. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini masih mempunyai kekurangan-

kekurangan yang dapat disempurnakan dalam penelitian

selanjutnya. Mengingat pengaruh variabel-variabel lain yang

tidak dikaji dalam penelitian ini termasuk besar maka peneliti

berikutnya diharapkan mampu mengungkap variabel-variabel

lain yang berpengaruh terhadap prestasi tahfizh Al Qur’an

diantaranya adalah : inteligensi, motivasi berprestasi,

kepribadian, ketekunan, dukungan orang tua, dukungan

teman sebaya, iklim kelas, dan lingkungan keluarga.

Page 51: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

51

DAFTAR PUSTAKA

Albani. (1997). Shahih Abu Daud. Jakarta. Pustaka

Azwar, S. (.2004). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta.

Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2006) Tes Prestasi fungsi dan pengembangan

pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Bandura. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A

Cognitive theory. Englan.

Bustami. (2009). Pengaruh pengembangan profesionalisme guru

SMP terhadap peningkatan mutu pendidikan di

Kabupaten Aceh Timur. Tesis (tidak diterbitkan).

Medan: Sekolah Pasca sarjana Universitas Sumatera

Utara.

Baumeister & Heatherton.1996.Sel Regulation Failure : An

Overview psychological Inquiry. Vol. 7 No 1 Hal 1-15.

Caroline K., Wang, C. K. J., Seng, T. O., & Jessie, EE. (2009).

Bridging the gaps between students’ perceptions of

group project work and their teachers’ expectations. The

Journal of ecucational research, 102/5.

Carver & Scheier. 1998. On the Self regulation of Behavior.

United Kingdom. Cambrieqe University Press.

Chaplin, J. P. 1989. Dictionary of Psychology. New York: Del

Publishing Co. Inc. Hamdan, A.R., Ghafar, M. N. & Li, H L.T. (2010). Teaching

Competency Testing Among Malaysian School

Teachers. European Journal of Social Sciences. 12 (4).

Page 52: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

52

Hasan. (2008). Motivasi Santri dalam Menghafal Al Quran di

MA Al

Ma’had Aan nuur ngrukem Bantul.

Lutfiah,Fifi. 2011. Hubungan Antara Hafalan Al-Qur’an dengan

Prestasi Belajar Al-Qur’an Hadits Siswa MTs

Asyukriyah Cipondoh Tangerang.Skripsi. UIN Syarif

Hidayatulloh Jakarta.

Mahyuddin, R., Habibah, E., Loh Sau. C., Muhd. F., Nooreen. N.,

& Maria, C. (2006). The relationship between student

self efficacy and their english language achievement.

Journal of Teacher and Teach, 21, 61-71.

Mulyasa. (2009). Standar kompetensi dan sertifikasi guru.

Bandung : Remaja rosda karya.

Muhlisin . 2016. Regulasi Diri Santri Penghafal Al-Qur’an Yang

Bekerja. Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Muslimah.2016.Hubungan antara Regulasi Diri dengan

Prokrastinasi dalam menghafal Al-Qur’an Mahsiswa.

Skripsi. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.

Nasrudiyanto. 2011. Hubungan antara peningkatan kadar hafalan

dengan tingkat kesehatan psikisnya. Jurnal Psikologi

September Vol.III. No. 1 hal 1-11.

Raffaelly. Crokett & Shen. 2005. Developmental Stability And

Change in Self Regulation Fron Chillhood to

Adolesence. The Journal Of Genetic Psychology. 66 (1)

54-75.

Saudak.2006. Program Tahfidhul Qur’an Pada Santri Madrasah

Salafiyah II Pondok Pesantren Al Munawir Krapyak

Yogyakarta. Skripsi. UIN Sunan Kalijaga.

Stenberg, R.J. (1999). Perception (Cognitive Psychology). New

York: Holt, Rinehart & Winston.

Page 53: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

53

Stein, S.J., & Book, H.E. (2000). Ledakan EQ. (Alih Bahasa

Trinanda Raini). Bandung: Mizan.

Sa’dulloh, 2008. 9 Cara Praktis Menghafal Al-Qur’an. Jakarta.

Gema Insani.

Umi Zur’ah. 2015. Sabar Dan Regulasi Diri Santri Penghafal Al-

Qur’an. Skripsi.

Undang-Undang Guru dan Dosen (UU RI No 14 tahun 2005).

(2006). Jakarta: sinar Grafika.

VandenBos, G.R. (2007). APA Dictionary of psychology.

Washington, DC: APA.

Yusniarsyah, S. (1999). Pengaruh persepsi siswa terhadap

pengajaran guru dan motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar siswa Jurusan Bangunan pada bidang

studi mekanika teknik SMK Teknologi di Kotamadya

Pontianak. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta:

Fakultas Psikologi UGM.

Yuzarion. (2006). Hubungan antara sikap siswa terhadap cara

mengajar guru Bahasa Arab dengan belajar berdasar

regulasi diri pada pelajaran Bahasa Arab di MAN 3

Padang. Tesis (tidak diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas

Psikologi UGM

Yuliyanti. 2010. Hubungan Kompetensi Guru Pendidikan Agama

Islam dalam Meningkatkan Minat Baca Al-Qur’an.

Skripsi. STAI Khez Muttaqin Purwakarta.

Zimmermen,B.J. 2001. Theories Of Self Regulated Learning And

Academic Achievement : An Overview Analysis in B.B.

Achwarin, N.A. R. N. (2005). The study of teacher competence

of teachers at schools in the three southern provinces of

Thailand. Journal Graduate school of Education.

University of Thailand.

Page 54: PRESTASI TAHFIZH AL QUR’AN DITINJAUe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4984/1/REPOSITORY BUKU 201… · 2 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self

54