prestasi ekonomi indonesia dan pencapaian steady … · 2018-09-08 · prestasi ekonomi indonesia...

29
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410 Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id Judul Penelitian PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY-STATE GROWTH O l e h AMRIZAL Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti Jakarta, Juli 2000

Upload: others

Post on 12-Feb-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI STUDI

PEMBANGUNAN & ILMU MANAJEMEN STMT-TRISAKTI JAKARTA

JL.IPN No.2 Cipinang Besar Selatan, Jakarta 13410

Telp: (021) 856 9372, Fax: (021) 856 9340 LPMTL CENTER OF EXCELLENCE Email: [email protected], Website: www.stmt-trisakti.ac.id

Judul Penelitian

PRESTASI EKONOMI INDONESIA DAN PENCAPAIAN STEADY-STATE GROWTH

O

l

e

h

AMRIZAL

Sekolah Tinggi Manajemen Transportasi Trisakti

Jakarta, Juli 2000

2

KATA PENGANTAR

Membuat Karya Ilmiah atau melakukan penelitian sudah merupakan tugas pokok

yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam

rangka penyesuaian/persyaratan pengusulan Akreditasi Dosen atau jenjang kepangkatan

pada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN TRANSPOR TRISAKTI (STMT TRISAKTI)

Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan

saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali tentang isi tulisan singkat “Jurnal” yang

dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai dengan namanya, dan inipun

sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah

berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu

penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat tulisan singkat “Jurnal” ini bisa lebih

disempurnakan kearah pendewasaan secara “up to data” untuk disajikan secara umum

melalui Jurnal-jurnal ekonomi, mediamasa dan lain sebagainya. Agaknya tidaklah terlalu

berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan bukanlah data main-

mainan, akan tetapi merupakan data resmi publikasi pemerintah sesungguhnya serta

badan-badan resmi pemerintah dan lainnya, yang telah menghimpun: Data-data Makro

Ekonomi dan Pembangunan Indonesia dari masa kemasa dengan rentang waktu tahun

1960-2006 seperti: Pendapatan Nasional Indonesia, APBN, Neraca Pembayaran,

Kependudukan dan Tenaga Kerja dan lain sebagainya.

Kemudian sebagai upaya menjaga keilmiahan sajian tulisan singkat “Jurnal” yang

penulis buat ini diperlukan wadah akurasi “Ilmu Ekonomi Terapan” sebagai

penuntun/pembanding, yaitu suatu wadah yang mencontohkan berbagai corak maupun

topik bahasan tulisan para ahli ekonomi papan atas menampilkan karya ilmiahnya

melalui berbagai Jurnal ekonomi domestik maupun asing. Tulisan singkat “Jurnal” ini

belum pernah diterbitkan dan hanya digunakan sebagai publikasi kepustakaan STMT

TRISAKTI agar dapat dibaca oleh mahasiswa atau pembaca ilmiah lainya yang

barangkali punya kepentingan sama dengan penulis.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ketua STMT

TRISAKTI Husni Hasan, A.MTrU, S.Sos, MM, bapak Puket I STMT TRISAKTI

H. Andri Warman, BSc, S.Sos.,MM dan Civitas Akademika lainnya STMT Trisakti

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam kesempatan ini. Tidak terlupa salam

yang istimewa terhadap fihak DIKTI/Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan

penyesuaian/pengusulan Akreditasi Penulis untuk kedua kalinya, dan berbagai fihak yang

telah disibukkan atas penyesuaian/pengusulan akreditasi ini, demikian dan terima kasih.

Jakarta, Juli 2000

( Amrizal )

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN

2. SPESIKASI PEMBENTUKAN MODEL

3. SUMBER DAN SPESIFIKASI DATA

4. ANALISIS HASIL ESTIMASI

5. KONDISI EKONOMI "STEADY-STATE GROWTH"

6. KESIMPULAN

DAFTAR BACAAN

4

1. PENDAHULUAN

Perkembangan ekonomi suatu negara biasanya ditandai oleh besar atau kecilnya

pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah

proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, yaitu melihat bagaimana suatu

perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada

perubahan atau perkembangan itu sendiri (Boediono: 1982, h.1). Hal ini terlihat dengan

banyaknya gagasan untuk memonitor atau mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah

dicapai, ukuran yang selama ini biasa dipergunakan adalah dengan pendapatan nasional

atau GNP (Hendra Esmara: 1982, h.155).

Pencapaian besarnya GNP tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang besar

dalam tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes, Investasi tersebut merupakan stock

of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari tabungan dan tabungan itu

sendiri diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari sudut penerimaan

(income side ), adalah merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi ( J.M.

Keynes: 1967, h.63 ).

Dengan adanya suatu pengalokasian pendapatan dalam masyarakat, maka akan

terjadi suatu siklus dan dalam contoh yang sederhana saja seperti pelaku ekonomi rumah

tangga sebagai pemilik faktor produksi ( Land, Capital, Labor dan Entrepreneour )

dengan perusahaan atau firm sebagai penghasil produk yang diperlukan oleh rumah

tangga tersebut.

Dari siklus semacam ini akan lahir suatu mekanisme produksi, distribusi oleh

perusahan dan konsumsi oleh rumah tangga. Rumah tangga melakukan konsumsi

dikarenakan adanya penerimaan atau balas jasa yang diberikan oleh sektor perusahaan

atas pemakaian faktor-faktor produksi yang tersedia pada rumah tangga tersebut.

Pada umumnya lebih kurang sekitar 75 % dari pendapatan nasional suatu negara

digunakan untuk konsumsi masyarakat atau rumah tangga yang dimaksud, sehingga

sisanya sejumlah 25 % akan merupakan tabungan. Dengan demikian, bahwa besar

kecilnya tabungan ditentukan oleh pendapatan. Namun demikian, tidak pula seluruh

pendapatan yang tersisa menjadi tabungan secara agregat ( menyeluruh ) tersebut akan

tersalur menjadi investasi bagi pembiayaan pembangunan, dan untuk kasus demikian

diperlukan semacam penelitian.

Seorang ahli ekonomi barat yang termashur seperti Simon Kuznet, menyatakan

bahwa banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada suatu kumpulan pengetahuan diskriptif

dan pada pengukuran empiris sangat membuhtuhkan pengetahuan tentang ketepatan yang

dapat dipercayai (Simon Kuznets: 1981, h.7). Namun demikian, kitapun juga tidak boleh

terlalu terikat dengan suatu teori saja , sehingga untuk kontek penelitian di Indonesia

diperlukan suatu model makro yang mempengaruhi tabungan tersebut .

Khususnya mengenai analisa pendapatan, banyak dijabarkan oleh beberapa ahli

ekonomi setelah Keynes seperti analisa pendapatan melalui siklus hidup oleh A.Ando ,

5

R.Brumberg dan F. Modigliani. Kemudian pendekatan permanent income oleh Milton

Friedman, Relative Income oleh J.S. Duesemberry dan lain sebagainya. Seiring dengan

tujuan demikian, maka dalam penelian ini akan dicoba pula mengukur kondisi ekonomi

Indonesia dalam pencapaian Steady-State Growth yang menggunakan data nasional

Indonesia meliputi tahun 1969-1995.

Data-data publikasi resmi pemerintah tersebut dalam hal ini perlu dilakukan

pengolahan agar sesuai dengan penerapan teori yang dipergunakan seperti menaksir

besarnya Capital oleh karena data tentang ini tidak tersedia dan penyesuaian-penyesuaian

tentang tahun dasar perhitungan oleh karena Indonesia dari tahun 1969 hingga sekarang

sudah tiga kali merubah tahun dasar, bahkan yang tidak dapat dihindari adalah harus

dilakukan shifting Index guna mendapatkan pehitungan yang terfokus dalam satu

perhitungan tahun dasar saja, untuk kasus ini diperhitungkan atas dasar harga kontan

tahun 1993.

Disamping itu pula dalam penelitian ada kemungkinan estimasi yang dilakukan

tersebut akurat atau tidak sama sekali sehingga dilakukan pengujian statistik dan yang

lebih penting dari pada itu dalam penelitian ini akan dicoba melakukan penaksiran

kondisi ekonomi tersebut dari parameter-parameter hasil estimasi untuk fungsi jangka

panjang atau jangka pendek atau penggabungannya.

2. SPESIKASI PEMBENTUKAN MODEL

Perekonomian suatu negara pada umumnya adalah terbuka, dalam artian bahwa

tidak ada perekonomian yang tertutup total tanpa hungan dengan negara luar sama sekali.

Namun demikian, model ekonomi secara makro ada yang menyatakan ekonomi tertutup

dan ekonomi terbuka, ini dimaksudkan agar dalam penelitian ekonomi bahwa

perekonomian lebih dapat disederhanakan dalam perhitungan, sehingga dikenal pula

dengan ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat sektor, model makro keseimbangan

ekonomi tersebut adalah sebagai berikut:

Ct + It + G + ( Xt - Mt ) = Yt = Ct + St + ( Tt – R ) ( 1 )

Ct + G + It = Yt = Ct + St + Tt ( 2 )

Ct + It = Yt = Ct + St ( 3 )

pada prinsipnya persamaan 1 s/d 3 adalah sama kalau diuraikan secara makro, dan untuk

terfokus kepada tujuan penelitian maka diambil saja persamaan (3), yang mana kondisi

equilibrium sebagai

It = St ( 4 )

Sementara itu pula, berdasarkan model sederhana Keynes tersebut yang oleh Harrod-

Domar pertumbuhan ekonomi disusun sebagai berikut ( Michael P. Todaro: 1977, h.65):

St = s Yt ( 5 )

6

It = Kt ( 6 )

Kt/Yt = k ( 7 )

atau Kt/Yt = k ( 8 )

Yt/Yt = s/k ( 9 )

Selainnya itu, khusus dalam penaksiran stok modal atau modal (capital), dimana

modal adalah Kt = kYt atau Kt = k Yt dan It = Kt, sehingga k tersebut ditulis

sebagai

k = It /Yt ( 10 )

oleh karena antara investasi dan tabungan merupakan kembar siam yang tidak bisa

dipisahkan, maka secara otomatis tabungan besar kecilnya tergantung dengan pendapatan

dan begitu juga capital dengan pendapatan dan kedua merupakan fungsi dari pendapatan.

Untuk tujuan demikian baik tabungan mapun modal perlu dilakukan estimasi secara

serempak, yaitu guna mendapatkan besarnya pertumbuhan ekonomi dan fungsi tersebut

sebagai berikut

St = -C + s Yt ( 11 )

Kt = K + k Yt-1 ( 12 )

maka perumusan Harrod-Domar pada persamaan (9) Yt/Yt = s/k ( adalah fungsi jangka

pendek pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri ), dan dalam hal ini juga bisa

dilakukan dari pembagian koefisien hasil estimasi persamaan (11) dengan koefisien hasil

estimasi persamaan (12).

Seiring dengan beberapa definisi mengenai tabungan diatas, bahwa tabungan

adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi dan merupakan fungsi dari pendapatan,

menurut definisi lainya, bahwa perubahan tabungan sama dengan tabungan tahun t

dikurangi tabungan tahun sebelumnya, yang dapat ditulis sebagai berikut dalam bentuk:

St = St - St-1 ( 13 )

persoalan yang dihadapi adalah mengenai berapa besarnya perubahan tabungan pada

persamaan (13) tersebut diatas. Untuk menentukannya, dimisalkan bahwa jumlah

tabungan yang diinginkan pada tahun t adalah St*. Asumsi bahwa hubungan antara St*

dengan St mempunyai persyaratan sebagai berikut:

St = h ( St* - St-1 = 1 ) ( 14 )

dimana ha merupakan faktor penyesuaian antara keinginan dan kenyataan yang nilainya

terletak antara Nol dan Satu ( 0 < ha < 1 ). Jika h = 1 maka St = St*, akan tetapi jika

h = 0 maka St = 0.

Apabila dari kedua persamaan diatas dilakukan subsitusi, yaitu persamaan (14)

disubsitusikan kedalam persamaan (13) dan anggap bahwa St*/Yt = a, maka diperoleh:

7

St = ( 1 - h ) St-1 + ha Yt ( 15 )

persamaan (15) merupakan persamaan tabungan jangka panjang ( tanpa konstanta ) yang

pada tahap selanjutnya dapat diperlihatkan dengan analisis regresi, dan secara statistik

analisis regresi persamaan (15) diatas memperlihatkan bahwa tabungan tahun t

dipengaruhi oleh tabungan tahun lalu dan perubahan pendapatan.

Untuk menentukan berapa besarnya kebutuhan tabungan sebagai tingkat investasi

produktif dalam pembiayaan pembangunan, sehingga pada hakekatnya tingkat kebutuhan

tabungan tersebut dapat mencapai kondisi Steady-state growth yang dirumuskan sebagai

berikut:

St/Yt = ha g / ( g + h ) ( 16 )

sehingga perlu pula ditambahkan fungsi lain berupa fungsi pertumbuhan ekonomi atau

beberapa fungsi lain yang mampu memperlihatkan pertumbuhan ekonomi g(%)

"economic's growth" antara lain akan dapat berupa persamaan (17) atau berupa

persamaan (18) dan persamaan (19) sebagai berikut:

Yt/Yt = s/k + 1/k ( Ft/Yt) ( 17 )

atau : St = -C + ( 1– c ) Yt ( 18 )

Kt = K + k Yt-1 ( 19 )

Dengan demikian secara keseluruhan pesamaan (16) yang menjadi topik

penelitian sebagaimana yang dimaksud diatas adalah sebagai berikut:

St/Yt = ha g / ( g + h ) ( 20 )

dimana, h = h1: h1 = MPS

= s ( ....... Ekonomi 2 Sektor )

= s ( 1 – t ) ( ....... Ekonomi 3 Sektor )

= s (1 – t ) + m ( ....... Ekonomi 4 Sektor )

Regression Functions:

St = f ( St-1 , Yt , Ui )

Yt/Yt = f ( Ft/Yt , Ui )

St = f ( Yt , Ui )

Kt = f ( Yt-1 , Ui )

Dimana:

Ct = Konsumsi masyarakat pada tahun t

G = Government expenditure

It = Investasi bruto tahun t

Xt = Ekspor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

Mt = Impor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

8

Tt = Penerimaan Pajak tahun t

R = Transfer payment

St = Perubahan Tabungan ( Domestic Saving ) pada tahun t

St = Tabungan tahun t

St-1 = Tabungan tahun t-1 ( sebelumnya )

Yt = Produk Domestik Bruto tahun t

Yt = Perubahan Produk Domestik Bruto

Ft = Dana Luar Negeri ( Capital Transaction )

Kt = Stok Modal ( Capital Stock

C,K = Constant ( autonomous Consumption and Capital )

ha = Faktor penyesuaian antara keinginan kemampuan menabung.

h = Perbandingan/ rasio antara tabungan yang dengan pendapatan

nasional.

a = Angka (ratio) antara tabungan yang diinginkan dengan

perubahan pendapatan nasional

k = Incremental Capital Output Ratio

c = Marginal Propensity to Consume

s = Marginal Propensity to Save

g = Rate of Growth ( % ).

0 < ha < 1 MPC + MPS = 1 APC + APS = 1

3. SUMBER DAN SPESIFIKASI DATA

Dalam penelitian ini, bermacam-macam data yang digunakan yang pada

umumnya data tersebut adalah data sekunder yang bersumber dari data publikasi resmi

pemerintah Republik Indonesia seperti Biro Pusat Statistik, Departemen Keuangan,

Departemen Penerangan maupun hasil penelitian yang tidak dipublikasikan. Pendapatan

Nasional yang digunakan dalam penelitian ini sebagaimana yang lebih cenderung di

Indonesia dilakukan adalah Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product ) atau

PDB, yaitu karena dalam perekonomian bahwa produksi nasional nilai tambah ( value

added ) dari berbagai lapangan usaha ekonomi juga dihitung dengan PDB.

Pemasukan modal asing ( capital foreign inflow ) atau dana luar negeri berasal

dari neraca pembayaran yaitu pada pos capital transaction yang setelah dikali dengan

nilai kurs dollar dan dibagi dengan indek implisit PDB. Indeks implisit PDB merupakan

pembagian antara PDB atas dasar harga berlaku dengan PDB berdasarkan harga konstan

tahun 1993. Data PDB yang berdasarkan harga konstan tersebut sebelumnya untuk tahun

1969-1983 adalah berdasarkan harga konstan tahun 1973, tahun 1983-1993 berdasarkan

harga konstan tahun 1983 dan tahun 1993-1995 berdasarkan harga konstan tahun 1993.

Tabel 1 . SIRKULASI ARUS TABUNGAN DAN STOK MODAL, TAHUN 1969-1995

( Dalam Milyar rupiah, Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 )

Konsumsi Investasi Perubaan Ekspor Produk Pendapatan Pajak Tidak Penyusutan Tabungan Stok Dana

Bruto Bruto Stok Neto Domestik Neto Langsung Domestik Modal Luar

Bruto Neto Bruto Bruto Negeri

Tahun Ct It Xt-Mt Yt Fi T i Di St Kt Ft

1969 48564.5 5984 0 14275.7 68824.2 1309.1 1616.7 3431 20259.7 0.0 3918.2

1970 50137.6 7959 0 15888.9 73985.5 1242.7 1714.1 3688.4 23847.9 114089.6 4044.9

1971 51711.9 9645.8 0 17812.2 79169.9 1033.9 1920.6 3945.8 27458 147299.0 4882.7

1972 52976.8 11482.8 0 22164.3 86623.9 -41.9 2112 4317 33647.1 133443.1 7030.9

1973 58034.2 13441.1 0 24945.7 96421 -645.6 2383.8 4807.6 38386.8 132284.5 6634.3

1974 64159.1 16022.5 0 23600.9 103782.5 -2375 2317.9 5174.5 39623.4 225885.4 1841.9

1975 69720.2 18360.2 0 20867.6 108948 -2373.6 3210.8 4993.8 39227.8 387243.6 3059.5

1976 72520.6 19462.9 0 24467.3 116450.8 -1040.5 2841.5 5911.5 43930.2 302083.3 5373.5

1977 76479.7 22559.5 0 27772.7 126811.9 -2281.8 5382.4 4124.3 50332.2 276110.9 4266.1

1978 85004.1 25957.6 0 25623.1 136584.8 -3057 3483.6 6833.6 51580.7 362780.1 7109.8

1979 97749.2 27104.8 0 20270.4 145124.4 -5086 4120.6 7288.1 47375.2 460626.7 2133.4

1980 114108.1 32223.1 0 13136 159467.2 -5966 4527.9 7978 45359.1 358265.3 3937.5

1981 132976.9 35811.4 0 3034.6 171822.9 -4629.4 4170.3 8609.9 38846 498006.5 7878.0

1982 146220.8 40464.6 0 -6739.2 179946.2 -7899.2 4542 8803.7 33725.4 896366.1 12006.4

1983 140829.5 43630.2 8820.7 -9927.1 183353.3 -6650 4840.5 9172.8 42523.8 2347961.9 14032.4

1984 144666.7 41004.9 13400.8 -3363.4 195709 -7852 5260 9790.9 51042.3 649500.1 6390.0

1985 145698.2 43961.6 20195.5 -9311 200544.3 -7879.8 6119.8 10033 54846.1 1823309.5 6821.2

1986 150260.9 48008.9 19413.3 -5207.8 212475.3 -7700.7 7056.4 10629.8 62214.4 854974.9 7742.7

1987 156363.6 50642.4 14982.2 610.3 222598.5 -8695.8 9644.8 11136.2 66234.9 1113573.0 8019.1

1988 164951.7 56478.6 3469.7 11104.1 236004.1 -6792.1 13870.1 11800.1 71052.4 994299.5 9355.7

1989 174215.6 64024.9 4390.8 10970.6 253601.9 -7225.6 17695.6 12665.5 79386.3 922662.8 10621.4

1990 188456.2 73355.6 10232.9 -76.6 271968.1 -8346.7 17869.3 13327.5 83511.9 1086255.4 12290.3

1991 204815.9 78142 6164.3 1748.4 290870.6 -8714.3 17792.3 14552.6 86054.7 1202444.7 14175.6

1992 212778.6 82001.5 7170 7709 309659.1 -79832.1 19655.6 -54511.7 96880.5 1351492.2 12847.3

1993 222715.1 86667.3 10545.5 9847.9 329775.8 -12552.6 21171.1 16488.8 107060.7 1420748.8 12095.9

1994 238504.7 98589 14836 2711.1 354640.8 -39729.8 -6894.1 17732 116136.1 1406140.4 9717.7

1995 265096 112386.4 15852.7 -9542.8 383792.3 -11923.8 23209.7 19189.6 118696.3 1479616.3 22310.4

Sumber : Diolah oleh penulis dari, Biro Pusat Statistik, Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok) dan

Statistik Ekonomi-Keuangan Indonesia, berbagai tahun penerbitan; Indikator Ekonomi, edisi 1996.

Tabel 2 . FUNGSI TABUNGAN JANGKA PANJANG

INDONESIA DIBANDINGKAN NEGARA LAIN

Taksiran Nilai

NEGARA 1 - h ha h a

Brazil 0.859 0.592 0.141 4.19

{13.32} {3.35}

Costa Rica 0.715 0.819 0.249 3.58

{10.57} {40.66}

Israel 0.959 0.24 0.041 0.09

{9.56} {0.25}

Philippines 0.828 0.677 0.172 3.94

{17.55} {5.39}

Taiwan 0.772 0.779 0.228 3.42

{5.30} {2.56}

Indonesia *) 0.997 0.017 0.003 4.943

{8.524} {0.036}

Sumber : Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975), "A Simultaneous

Equations Model of Saving in Developing Countries",

Journal of Political Economy, 83(b).

Catatan: *). Untuk Indonesia, adalah hasil perhitungan penulis.

11

Tabel 3 . HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Hasil Estimasi SE R2

F D-W

Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 Ft/Yt 0.024381 0.001349 0.610354 2.313849

S(ai): (0.282737)

t(ai): (-0.18381)

St = 4382.843 + 0.996621 St-1 + 0.016699 Yt 5747.516 0.960653 292.9791 0.881314

S(bi): (0.116919) (0.467310)

t (bi): (8.524035) (0.035734)

St = 2370.857 + 0.295202 Yt 8012.593 0.920342 288.8443 0.811351

S(ci): (0.017369)

t(ci): (16.99542)

Kt = -138692 + 5.236756 Yt-1 399666.2 0.596941 37.02576 0.562712

S(di): (0.860617)

t(di): (6.084879)

Fungsi Untuk Investasi Bruto:

Pertumbuhan Ekonomi: Yt/Yt = s/k = r (%) = g

Tabungan Domestik Bruto: St = (1-h) St-1 + ha YtTabungan Domestik Bruto: St = (1-h) St-1 + ha Yt

Tabungan Domestik Bruto: St = s YtTabungan Domestik Bruto: St = s Yt

Stok Modal Bruto: K t = k Yt-1Stok Modal Bruto: Kt = k Yt-1

r (%) = g = 0.056371 , s = MPS = 0.295202 , k = ICOR = 5.236756,

(1-h) = 0.996621 , ha = 0.016699 , h = 0.003378 , a = 4.943271

Kondisi Steady-State Growth:

St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.015912 .....[ r (%) = g = 0.068305 ]

St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.015754 ....[ r (%) = g = s/k = 0.056371 ]

St/Yt = ha g / ( h + g ) = 0.233977 .… [ h = h1 = s , r ( % ) = g = s/k ]

Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dan dari data Tabel 1.

12

Untuk menyeragamkan data agar bisa penelitian dilakukan untuk tahun 1969-

1995, perubahan dahun dasar perlu dilakukan yang dalam hal ini telah dilakukan shiffting

index antara lain yang berdasarkan harga konstan tahun 1973 dirobah ke tahun 1983 dan

dari berdasarkan harga konstan tahun 1983 tersebut dirobah lagi menjadi berdasarkan

harga konstan tahun 1993, sehingga penelitian yang meliputi periode 1969-1995 dapat

dilakukan. Sesuai dengan data yang tersedia ( lihat tabel 1) untuk periode waktu 1969 -

1995 yang meliputi bermacam data perekonomian Indonesia.

Data stok modal ditaksir dengan menggunakan konsep pembagian antara investasi

dengan perubahan pendapatan dan untuk selanjutnya kalau stok modal telah diketahui

besarnya, maka bisa dilakukan penaksiran secara empiris memungkinkan untuk disusun

bermacam-macam data yang pada akhirnya memungkinkan pula dilakukan bermacam-

macam penaksiran.

Mengingat keberadaan data yang cukup lengkap khususnya untuk mendapatkan

data pendapatan dalam bentuk pendapatan disposible, investasi produktif, modal

produktif, tabungan netto dan lain sebagainya bukannya tidak mungkin oleh karena pada

tabel 1 terdapat data pendapatan netto, pajak tidak langsung netto dan penyusutan.

Mengingat akan pembatasan pada penelitian ini, bahwa data yang sangat terpakai hanya

meliputi beberapa buah saja antara lain Produk Domestik Bruto ( Gross Domestic

Product ), Tabungan bruto ( saving ), dan Stok Modal ( capital Stock ) sesuai dengan

kebutuhan estimasi yang hendak dilakukan.

Hal yang agak merumitkan penelitian supaya cocok dengan perumusan empiris

adalah bahwa semenjak tahun 1983 sampai tahun penelitian ini dibuat adalah data

mengenai perubahan stok (Change in stock ) yang dalam katagori perekonomian nasional

merupakan nilai residual dan jelas bahwa perubahan stok tersebut merupakan investasi

yang tidak tersalurkan.

Paling tidak akibat data perubahan stok tersebut dalam penelitian empiris

tabungan manjadi tidak sesuai dengan perumusan Keynes dan jelas pengaruhnya sangat

vital sekali dan menyebabkan kebocoran tabungan dan investasi semakin berkejauhan.

untuk itu pulalah pada penelitian ini ada kemungkinan menggabungkan antara fungsi

jangka pendek dengan jangka panjang dan tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan

pemilihan dari beberapa hasil estimasi yang paling cocok dengan perumusan dan baru

untuk kemudian koefisien dari hasil estimasi tersebut dapat digunakan untuk melalukan

penaksiran agregatif perekonomian.

4. ANALISIS HASIL ESTIMASI

Hasil perhitungan fungsi tabungan berdasarkan persamaan (15) untuk Indonesia

dan perbandingannya dengan negara lain dapat dilihat pada tabel 2. Hasil perhitungan

persamaan (15) seperti terlihat pada tabel 2 menunjukkan bahwa nilai koefisien (1 - h)

13

adalah significant sekali secara statistik pada derajat pepercayaan ( significant level ) =

1 % atau tingkat keyakinan ( confidence level ) 1- = 99 %, sedangkan koefisien (ha)

sama sekali tidak significant pada tingkat kepercayaan 20 %. Hal ini menberikan indikasi

bahwa tabungan dipengaruhi oleh tabungan tahun lalu sedangkan perubahan pendapatan

tidak begitu berpengaruh atau tidak begitu menentukan.

Namun demikian agaknya koefisien regresi demikian patut menjadi alasan yang

tepat untuk digunakan dalam penelitian oleh karena koefisien determinasi ( determination

coefficient ) yang memperlihatkan hubungan korelasi variabel peubah ( independent

variable ) menunjukan angka yang cukup tinggi yaitu sebesar 96 % tabungan tahun lalu

dan perubahan pendapatan menentukan besarnya tabungan dan berarti hanya sebesar 4 %

pengaruh lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Nilai F hitung ( F =

292.9791) juga menyatakan bahwa St-1 dan Yt adalah variabel peubah St, dengan

demikian kedua koefisien regresi yang ada pada tabel 3 dapat digunakan untuk

menghitung kebutuhan tabungan guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu.

Hasil estimasi antara pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri kurang

sesuai dengan yang diharapkan dalam penelitian ini oelh karena terutama koefisien

regresi yang benilai negatif dan hubungan korelasi yang tidak kuat secara statistik.

Keadaan demikian menyatakan bahwa justru peningkatan dana luar negeri berakibat

turunnya pertumbuhan ekonomi Indonesia dan selain itu jelas produktivitas yang

dihasilkan adalah minus 0,052 ( sangat kecil sekali ) yang berati ICOR adalah minus

19,23 ( sangat besar sekali ).

Artinya kalau terjadi peningkatan dana luar negeri sebesar 10 % maka

pertumbuhan ekonomi 0,68 % rata-rata setiap tahun, dan yang lebih jelek lagi adalah

bahwa nilai ICOR yang sangat besar sekali tersebut menyatakan bahwa tingkat efisiensi

marginal ekonomi berada pada posisi yang sangat tidak efisien oleh karena katakanlah

nisbah tabungan sebesar 25 % berarti pertumbuhan ekonomi adalah 0.25/19,23 = 0.0001

atau 0,01 % rata-rata setiap tahun, untuk itu fungsi pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar

ternyata tidak cocok digunakan untuk kasus ekonomi Indonesia dewasa ini.

Khususnya sebagai pengganti penaksiran pertumbuhan ekonomi adalah dengan

estimasi tabungan jangka pendek dan modal jangka pendek. Hasil estimasi tabungan

secara statistik memnuhi syarat untuk digunakan oleh karena significat pada derajat

keyakinan 99 % hanya saja konstanta hasil estimasinya yang tidak sesuai dengan yang

diharapkan oleh karena semestinya harus bernilai minus ( merupakan konsumsi otonom ).

Hal lainya Ftest = 288,84 adalah sangat besar dan D-W = 0.811 yang masuk dalam

range pengujian atau berarti secara bersamaan menyatakan fungsi ini significant secara

statistik dan layak digunakan untuk analisis pada penelitian ini, dan begitu juga dengan

hasil estimasi Modal yang juga significant secara statistik ( mengenai pengujian estimasi

dan pengjian statistik, lihat lampiran 1 s/d 4 ). Dengan demikian bahwa perkiraan

pertumbuhan ekonomi untuk kasus Indonesia harus menggunakan kedua fungsi tabungan

dan modal sebagaimana diatas, dimana perkiraan MPS dan ICOR yang realita di

14

Indonesia masing-masing sebesar 29,5 % dan 5,24 sehingga laju pertumbuhan ekonomi

yang dicapai Indonesia adalah sebesar 5,64 % rata-rata per tahun ( lihat tabel 3).

5. KONDISI EKONOMI "STEADY-STATE GROWTH"

Dibalik pemilihan model hasil estimasi, dengan spontan dikatakan hal yang

kurang diinginkan alias kurang menarik dalam penelitian ini alalah bahwa nilai h yang

sangat kecil sekali dibanding dengan beberapa negara lainya sebagaimana tabel 2, dam

lebih tegas lagi bahwa nilai a = 4,942 adalah sangat besar sekali dan malahan diatas nilai

a negara Brazil. Untuk keadaan demikian bahwa kondisi Indonesia jauh lebih bobrokan

dibanding dengan negara Brazil.

Besarnya nilai a tersebut sekaligus menyatakan bahwa proses penyesuaian antara

tabungan yang diharapkan dengan tabungan yang terjadi adalah jauh lebih lambat

dibanding dengan negara-negara lain. Selanjutnya, dengan asumsi bahwa St = A At*

dimana At* adalah jumlah kekayaan ( assets ) yang diharapkan, maka St*/Yt = A At*/Yt.

Untuk kasus di Indonsia oleh karena besarnya nilai a menunjukan pula bahwa besar pula

rasio kekayaan yang diinginkan terhadap pendapatan.

Memang tidak dapat dipungkiri suatu negara miskin atau hampir seluruh

pendapatan tergunakan untuk pemenuhan konsumsi atau kondisi yang dihadapi negara

tersebut boleh dikatakan dengan apa yang disebut subsistence level hingga hampir atau

nyaris tidak ada pendapatan yang tersisa untuk tabungan, maka negara demikian

mempunyai hasrat konsumsi yang tinggi sekali, sehingga antara keinginan menabung (

willingness to save ) menjadi bertolak belakang dengan kemampuan menabung ( ability

to save ).

Oleh karena tabungan adalah sumber investasi bagi pembiayaan pembanguan,

maka rendahnya kemampuan menabung berarti rendahnya investasi, dan kalau investasi

rendah berarti pertumbuhan ekonomi yang mampu dicapai juga rendah atau paling tidak

bahwa laju pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan jauh lebih rendah dari yang diinginkan

dan tidak heran kiranya di Indonesia selalu terjadi pertumbuhan ekonomi dibawah

rencana semula.

Kalau keadaan tersebut berjalan dalam jangka panjang adalah sangat berbahaya

sekali karena akumulasi tabungan-investasi sulit tercapai pada kondisi yang direncanakan

dan berakibat ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap aliran modal luar negeri yang

semakin besar, atau berarti Indonesia terlepas dari amanat GBHN yang antara lain

menytakan pembangunan yang semakin bertumpu pada kemampuan sendiri sedangkan

bantuan luar negeri adalah sebagai pelengkap.

Dengan menggunakan persamaan (15) untuk menghitung rasio tabungan terhadap

pendapatan guna mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dengan

asumsi mengunakan segenap kekuatan dalam maupun luar negeri dalam pembentukan

tabungan dan pembiayaan ekonomi, maka laju pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah

15

sebesar 5,64 % rata-rata per tahun. Pertumbuhan ekonomi yang diakibatkan tanpa

penggunaan dana luar negeri justeru lebih besar, yaitu 6,83 % rata-rata per tahun berarti

penggunaan dana luar negeri menurunkan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,19 % rata-rata

setiap tahun.

Dengan demikian adalah lebih baik tidak menggunakan dana luar negeri sebagai

salah satu sumber pembentukan tabungan dan investasi bagi pembiayaan pembangunan.

Dengan asumsi laju pertumbuhan ekonomi diatas, yaitu kalau laju pertumbuhan ekonomi

adalah sebesar 6,83 % rata-rata per tahun, maka kebutuhan tabungan adalah sebesar 1,59

% rata-rata per tahun. Kalau laju pertumbuhan ekonomi adalah sebesar 5,64 % rata-rata

per tahun, maka kebutuhan tabungan sebesar 1,57 % rata-rata per tahun. Dengan asumsi

MPS sebesar 29,52 % dan ICOR sebesar 5,24 maka kebutuhan tabungan adalah 23,40 %

rata-rata per tahun ( lihat tabel 3 ).

Kondisi semacam diatas hampir merupakan suatu kekeliruan oleh karena

kebutuhan tabungan adalah jauh lebih kecil daripada pertumbuhan eonomi yang dicapai.

Keadaan tersebut mencerminkan bahwa Indonesia sangat mantap menjalankan kegiatan

ekonomi dan pembangunannya. Namun kenyataan yang diterima selama ini, justeru

pertumbuhan ekonomi sekitar 5,0 % rata-rata per tahun mengharuskan tabungan diatas

25,0 % rata-rata per tahun, ini berarti bahwa ICOR ( tingkat efisiensi marginal ekonomi )

harus sebesar 5 rata-rata per tahun.

Keadaan ketergantungan ekonomi pada dana luar negeri termasuk sebagian besar

hutang yang diterima pemerintah yang pasti harus dibayar kelak sesui tanggal jatuh

tempo beserta tingkat bunga yang harus diemban telah membawa perekonomian keposisi

yang memberatkan disegala bidang dan Hutang luar negeri yang telah menumpuk sangat

banyak dengan posisi Indonesia sebagai penghutang nomor empat didunia hingga

sekarang, entah kapan masanya bangsa ini terlepas dari belenggu Hutang dan manpu

hidup swasembada dalam negeri tanpa tergantung pada negara luar, dan apalagi

kehidupan masyarakat yang sejahtera sulit kiranya akan tercapai.

6. KESIMPULAN

Pada umumnya hasil estimasi yang ditemukan adalah significant secara statistik,

terkecuali estimasi pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri yang menunjukan

keadaan yang sangat bobrok sekali dengan koefisien regresi benilai minus 0,052 yang

sekaligus merupakan produktivitas ekonomi Indonesia dan jelas bahwa tingkat efisiensi

marginal ekonomi yang sering diistilahkan dengan ICOR adalah sebesar -19,23 yang

berarti kondisi ekonomi mencapai puncak yang memprihatinkan atau tidak efisien sama

sekali dan untuk tujuan pertimbangan pertumbuhan ekonomi hasil estimasi ini harus tidak

digunakan dalam analisis.

Pertumbuhan ekonomi yang terjadi di Indonesia dengan menggunakan segenap

potensi ekonomi pembetukan tabungan dan investasi bagi pembiayaan ekonomi dan

pembangunan adalah sebesar 5,64 % rata-rata per tahun. Pertumbuhan ekonomi tanpa

16

menggunakan dana luar negeri adalah sebesar 6,83 % rata-rata per tahun. Dengan

demikian adalah lebih baik membiayai pembangunan tanpa menggunakan dana luar

negeri oleh karena penggunaan dana luar negeri justeru menurunkan pertumbuhan

ekonomi sebesar 1,19 % rata-rata per tahun.

Dengan memanfaatkan pertumbuhan ekonomi yang dicapai sebesar 6,83 % rata-

rata per tahun tanpa penggunaan dana luar negeri, maka kebutuhan tabungan adalah

sebesar 1,59 % rata-rata per tahun. Sedangkan dengan asumsi pertumbuhan akonomi

adalah sebesar 5,64 yang menggunakan semua kapasitas ekonomi produktif dalam

pembiayaan ekonomi, maka kebutuhan tabungan sebesar 1,58 % rata-rata per tahun.

Adalah suatu hal yang aneh kalau dibanding dengan kenyataan kondisi ekonomi yang

dialami sekarang, yaitu bahwa tingkat kebutuhan tabungan yang sangat kecil daripada

pertumbuhan ekonomi yang dicapai.

Kenyataan yang dialami selama ini adalah bahwa kebutuhan tabungan sangat

besar sekali dan untuk pertumbuhan ekonomi sebesar 5,0 % saja membutuhkan tingkat

tabungan sebesar 25,0 % dan itupun dengan syarat bahwa ICOR harus sebesar 5,0 rata-

rata per tahun, sehingga kebutuhan tabungan yang realita untuk pertumbuhan ekonomi

sebesar 5,64 % rata-rata per tahun harus dipenuhi dengan kebutuhan tabungan sebesar

23,40 % rata-rata per tahun. Dengan demikian adalah tidak begitu jauh berbeda dengan

besarnya nisbah tabungan yang terjadi di Indonesia selama ini.

DAFTAR BACAAN

Boediono, "Teori Pertumbuhan ekonomi" BPFE Jogyakarta, 1982.

Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975). "A Simultaneous Equations Model of Saving

in Developing Countries". Jurnal of Political Economy, 83 (b).

Hendra Esmara dkk, "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia" dalam Masyarakat

Indonesia, Tahun ke-IX, No.2, 1982.

Johnston, J., (1972). Economietric Methods, Mc Graw-Hill Kogakusa, Ltd., Tokyo.

J. Supranto., (1981). Metode Ramalan Kwantitatif Untuk Perencanaan, Jakarta,

Gramedia.

Michael P. Todaro, "Economics For Developing World" ( London: Longman Group

Limited, 1977).

Simon Kuznet, "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi Dan Penerapannya

di Asia ( Gramedia: Jakarta, 1981).

Thee Kian Wie., (1980). Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, Jakarta, LP3ES.

17

Lampiran 1: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

Model Estimasi : PERTUMBUHAN EKONOMI DENGAN DANA LUAR NEGERI

TERHADAP PRODUK DOMESTIK BRUTO

Fungsi Regresi : Yt/Yt = f ( Ft/Yt , Ei )

Bentuk Regresi : Yt/Yt = s/k + 1/k Ft/Yt

Hasil Estimasi : Regression Output:

Constant 0.068306

Std Err of Y Est 0.024381

R Squared 0.00135

No. of Observations 27

Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) -0.05197

Std Err of Coef. 0.282738

T-test (DF = 25) -0.183811

Bentuk Transformasi : Yt/Yt = 0.068305 - 0.05197 Ft/Yt

S(di): (0.282737)

t(di): (-0.18381)

n = 27, SE = 0.024381

r2 = 0.001349

r = 0.036737

r 2 = -0.03859

F = 0.610354

D-W = 2.313849

Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

18

Lampiran 2: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

Model Estimasi : TABUNGAN PRODUKTIF DENGAN TABUNGAN PRODUKTIF

TAHUN LALU DAN PERUBAHAN PRODUK DOMESTIK BRUTO

Fungsi Regresi : St = f ( St-1 , Yt , Ei )

Bentuk Regresi : St = (1-h) St-1 + ha Yt

Hasil Estimasi : Regression Output:

Constant 4382.843

Std Err of Y Est 5747.516

R Squared 0.960653

No. of Observations 27

Degrees of Freedom 24

X Coefficient(s) 0.996622 0.016699

Std Err of Coef. 0.116919 0.467311

T-test (DF = 24) 8.524035 0.035735

Bentuk Transformasi : St = 4382.843 + 0.996621 St-1 + 0.016699 Yt

S(ei): (0.116919) (0.467310)

t(ei): (8.524035) (0.035734)

N = 27, SE = 5747.516

R2 = 0.960653

R = 0.980129

R2 = 0.957374

F = 292.9791

D-W = 0.881314

Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

19

Lampiran 3: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

Model Estimasi : TABUNGAN DOMESTIK BRUTO DENGAN

PRODUK DOMESTIK BRUTO

Fungsi Regresi : St = f ( Yt , Ei )

Bentuk Regresi : St = -C + (1-c) Yt

Hasil Estimasi : Regression Output:

Constant 2370.857

Std Err of Y Est 8012.593

R Squared 0.920343

No. of Observations 27

Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) 0.295203

Std Err of Coef. 0.01737

T-test (DF = 25) 16.99542

Bentuk Transformasi : St = 2370.857 + 0.295202 Yt

S(ai): (0.017369)

t(ai): (16.99542)

n = 27, SE = 8012.593

r2 = 0.920342

r = 0.959344

r 2 = 0.917156

F = 288.8443

D-W = 0.811351

Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

20

Lampiran 4: HASIL PERHITUNGAN DAN PENEMUAN EMPIRIS

Model Estimasi, Fungsi Regresi, Bentuk Regresi dan Hasil Regresi

Model Estimasi: STOK MODAL BRUTO DENGAN PRODUK

DOMESTIK BRUTO TAHUN LALU

Fungsi Regresi : Kt = f ( Yt-1 , Ei )

Bentuk Regresi : Kt = K + k Yt-1

Hasil Estimasi : Regression Output:

Constant -138692.6

Std Err of Y Est 389666.3

R Squared 0.596942

No. of Observations 27

Degrees of Freedom 25

X Coefficient(s) 5.236756

Std Err of Coef. 0.860618

T-test (DF = 25) 6.08488

Bentuk Transformasi: Kt = -138692 + 5.236756 Yt-1

S(bi): (0.860617)

t(bi): (6.084879)

n = 27, SE = 399666.2

r2 = 0.596941

r = 0.772620

r 2 = 0.580819

F = 37.02576

D-W = 0.562712

Sumber: Diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dan dari data Tabel 1 dan Tabel 3.

------+++++------

21

Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

22

Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN

PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil

Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

& Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi

10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah

DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta

Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen

005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia

006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994 007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia

010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri

011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth

013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan

017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen 019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi

021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi

023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan

028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana

029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

23

004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif

035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan

037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen

038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan

040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)

041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka

042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)

043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia

044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana

047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana

049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia

050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi

051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera

052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan

054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

Kemampuan Sendiri

055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan

056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional

059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat

061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

Aliran Dana Luar Negeri

062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi

066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan

068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional

070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro

073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial

24

II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Hasil Estimasi

File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Non-Estimasi

File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA

Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL

ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation

Result Function (242 halaman)

008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-

STATE GROWTH

084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai

085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber

Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

25

011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010

Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna

Kendaraan Pribadi Dan Umum

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010

atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung

Pandang

012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan

File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan

File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia

File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011

Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011

Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011

Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011

Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

26

10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009

Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil

Pribadi Di Jakarta

File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi

Dan Umum

File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI

File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010

Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

UJUNG PANDANG

File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016

Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

JAKARTA-UJUNG PANDANG

014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014

Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA

File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014

Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

INDONESIA

File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014

Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN

PENERBANGAN DOMESTIK

015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,

Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017

Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017

Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

LUAR NEGERI

27

III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017

File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt

135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h

137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h

138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

28

12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

29

Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan

didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN

ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan

keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah

dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai

MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar

mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN

TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan

juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai

bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah

Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF

(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya

bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan

dalam sebuah Daftar Harga).

Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),

sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan

ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal

ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar

TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)

keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),

cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut

ke dalam Google.

Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah

files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat

tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......

-------- Jakarta, 14 September 2017--------