presiden republik indonesia - jdih minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/peraturan...

12
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NQMOK 2 TAWUN 2008 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAI< YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UNTUK KEPENTINGAN PEMBANCUMAN Dl LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka memperoleh kornpensasl atas penggunaaan kawasan hutan untuk kepei1tinga.n pernbangunan di luar kegiatan kehutanan d m untuk rnelaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal3 ayat (2) Undang-Undang Nornor 20 Tahun 1997 tefitang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pernerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukaii Pajak yang Berasd dari Penggunaan I<awasan Hutan un tuk Kepen tingan Pembangunan di Luar I<egiatm Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Icehutanan; Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Repirblik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerirnaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 368'7); 3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutman (Lembaran Negara Rspublik Inclonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nonlor 3888) sebagairnana telah diubah dengan ilndang- Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Undang-Undsng Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 41 1 a);

Upload: truongkiet

Post on 13-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NQMOK 2 TAWUN 2008

TENTANG

J E N I S DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAI<

YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

UNTUK KEPENTINGAN PEMBANCUMAN Dl LUAR KEGIATAN KEHUTANAN

YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : bahwa dalam rangka memperoleh kornpensasl atas penggunaaan kawasan hutan untuk kepei1tinga.n pernbangunan di luar kegiatan kehutanan d m untuk rnelaksanakan ketentuan Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) serta Pasal3 ayat (2) Undang-Undang Nornor 20 Tahun 1997 tefitang Penerimaan Negara Bukan Pajak, perlu menetapkan Peraturan Pernerintah tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara bukaii Pajak yang Berasd dari Penggunaan I<awasan Hutan un tuk Kepen tingan Pembangunan di Luar I<egiatm Kehutanan yang Berlaku pada Departemen Icehutanan;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Repirblik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerirnaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 43, Tambahan Lernbaran Negara Republik Indonesia Nomor 368'7);

3. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutman (Lembaran Negara Rspublik Inclonesia Tahun 1999 Nomor 167, Tarnbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nonlor 3888) sebagairnana telah diubah dengan ilndang- Undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perubahan A t a s Undang-Undsng Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4 1 1 a);

Page 2: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

4. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 ten tang Jenis dan Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara RepubIik Indonesia Tahun 1997 Nonior 57, Tambahan Lenlbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3694) sebagaimana telah diubah dengan Peraiuran Pemerintah Nomor 52 Tahun 1998 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1998 Nomor 85, Tatnbahan L,embaran Negara Republik Indonesia Nomor 3760);

MEMUTUSKAN:

ivierietapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG JEMS DAN TAKIF A W S JEMS P E N E R I W N NEGARA BUI(AN PAJAK YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN UN'T'UK KEPENTINGAN PGMJ3ANGUNAN UI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN YANG BERLA.I(U PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN.

Pasal 1

(1) Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak dalam Peratul-an Pemerintah ini adalah Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehuta lCm yang luas kawasan hutrmya di atas 30% (tiga puluh persen) dari luas daerah &an sungai dan/atau pu la~ l .

(2) Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dirnaksud pad2 ayat (1) dihitung berdasarkan formula sebagai berikut :

PNBP = (L1 x tarif ) + (L2 x 4 x tarif ) + (L3 x 2 x tarif ) Rp/ tahun

L1 addah area tcrganggu karena penggunaan lcav~asan hutan untuk sarana prasarana penunjang yang bersifat perrnanen dan b u k w tambang selama jangka waktu penggunaan kawasan hutan (ha)

Page 3: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESlnEN REPUBLIK INDONESIA

L2 addah area terganggu karena penggunaan kawasai hutan yang bersifat temporer yang secnra tcknis dapat dilakukan reklarnasi (ha)

L 3 adalah area terganggu karena penggunaar~ kawasm hutan ymg bersifat permanen yang secara tekriis tidak dapat dilakukan reklarnasi (ha)

(3) Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) adalah sebagairnana ditetapkan dalam Lampiran Peraturan Pemerintah ini,

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai sarana prasarana penunjang yang bersifat permanen, bukaan tambang, dm-1 penggunaan kawasan hutan yang bersifat temporer dan permanen diatur dengan Peraturan Men teri Ice hu tarran berdasarkan usulan Menteri teknis terkait.

Seluruh Penerirnaan Negara Bukan Pajak sebagailnana dimaksud dalam Pasal 1 wajib dlsetor langsung secepatnya ke kas negara.

Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagairnar~a dimaksud dalam Pasal 1 mempunyai tarif dalam bentuk. satuan rupiah.

(1) Terhadap penggunaan kawasan hutan untuk kepen tingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan yang bersifa t nonkomersial dikenakan tarif sebesar Rp0,OO (no1 rupiah),

(2) Keten turzll . . ,

Page 4: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai penggunam kawasan hu'hn untuk kepentingan pernbangunan di luar .kegiatan kehutanan yang bersifat nonkomersial sebagaimarla dimaksud pada ayat (I) diatur dengan Peraturan Menteri Kehutanan,

Pasal 5

Tata cara pengenaan, pernungutan, dan penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diatur lebih lanjut oleh Menteri Keuangan setelah menerima usulan dan pertimbangan tertillis dari Menteri Kehutanan.

Pengguna kawasan hutan untuk kepentingan pcrnbhngilnan di luar kegiatan kehutanan yang telah menyelesa.ikar. kewajiban kompensasi lahan sebelum berlakunya Peratumn Pemerintah h i , tidak dikenakan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagairnana dimaksud dalam Pasal 1.

Peraturan Pemerintah ini niulai berlaku pada tanggal diundangkm.

A gar

Page 5: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Agar s e tiap o rang menge tahuinya, memerin lailkan pengundangan Pera tu ran Pemerintah ini dengan penempa tannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia .

Diktapkan di Jakarta pada tanggal 4 Februari 2008

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ttd

DR. El. SUSILO BAMEIANG YUDHOYONO

Diundangkan d i Jakarta pada tang gal 4 Februar i 2008

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

L,EMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2008 NOMOR 15

,*K##~W , , susuai dengan asllnya

2 M % ? $ ~ ~ ~ ~ ~ SAPTA MURTI

Page 6: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 2 TAHUI'J 2008

TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS FENERIMAAN NEGARA BUKAN PAdAK

YANG BERASAL DARI PENGGUNAAN KAWASAN HUTAN

UNTUK KEPENTINGAN PEMBANGUNAN DI LUAR KEGIATAN KEHUTANAN

YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN

I. UMUM ,

Sumber daya hutan Indonesia merupakan karunia Tuhan Yang Ma.ha Kuasa sebagai penyangga kehidupm manusia melalui berbagai fungsinya. Hilangnya fungsi hutan mengakibatkan bencana seperti banjir, kekeringan, hilan gnya keanekaragarnan hayati, cadalean pangan, cadan gan oba t- obatan, hasit kayu dan nonkayu, dan lain-lain. Oleh karena itu, sumbc~, daya hu tan merupahn objek sekaligus subje k pembangunan yang san ga t strategis.

Fenggunaan kawasan hutan untuk kepenthgan pembangunan di luar kegia tan kehu tanan yang saat ini dilakukan, belum sepenuhnya mernberikan penghargaan terhadap nilai manfaat hutan yang hilang. Nilai manfaat hutan ini antara lain kompensashya addah dalam bentuk lahan kompensasi, tetapi lahan kompensasi sulit diperoleh. Oleh kar-ena itu., diperlukan suatu nilai pengganti terhadap lahan kompensasi.

Sehubungan dengan maksud tersebut di ab.s dan untuk menienuhi keterituan Undang-Undang Namor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Eukan Pajak, perlu ditetapkan jenis dan tarif atas jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berasal dari penggunaan kawasan hutan un tu k kepentingan pembangunan di luar kegiatan kehutanan,

11. PASAI, DEMI PASAL

Pasal 1 Ayat ( 1)

Cukup jelas,

Ayat (2) . . a

Page 7: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESiDEN REPUElLlK INDONESIA

Perhitungan PNBP berdasarkan formula, dengan contoh sebagai b eriku t :

a, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang terbuka yang bergerak secnra horizontal (tambang tarbuka horizontal) 0 Luas wilayah perjanjian = 50.000 ha yang operasional

tambangnya dari tahun 2006-2036

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada k a w a s m hutan produksi tahun 2006-20 1 1 teridentifikasi = 12.50G ha, dengan rincian:

Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha

Luas bulcaan tambang = 1.400 ha

Penimbunan materid /waste dump = 2.400 ha

Areal yang belum dibuka = 7,900 ha

Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi dapat ditentukan pada tahun 2035, menjelang penutupan tarnbang,

Perhitungan PNBP tahun pertama adalah :

= ((800 ha +-1400 ha) x Rp2.400.000J + (2403 ha x 4 x Rp2.400.000) + (0 ha x Rp2.400.000)

Perhitungan PNBP tahun kedua adalah :

Reidamasi telah dilaporkan oleh perusahaan ke~ada Msnteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas =

100 ha. Pertamkhan bukaan tambang tahun kedua seluas 200 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 1400 ha - 100 ha + 200 ha = 1500 ha. Tidak ada penarnbahan sarana dan prasarana tambang.

(L1 x tarif) + (L2 x 4 x tarif) + (L3 x 2 x ta r i f ) - [(800 ha + 1500 ha) x Rp2.400.000] + (2400 ha x 4 x Rp2.400.000) + ( 0 ha x Rp2.400.000) = Rp5.520.000.000 + Rp23.040.000.000 + RpO = Rp28,560.000.000

Page 8: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

P R E S I D E N R E P U B L l K INDONESIA

b. Penggunaan kawasan h u m produksi untuk tarnbang terbuka yang bergerak secara ve~stikal

Luas wilayah perjanjian = 20.000 ha yang operasional tambangnya dari tahun 2006-2036

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasn hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi 5.000 ha, dengal rincian:

Sarana prasarana Galan, perurnahan, sarana pengolal-l;~~] = 1000 ha

Luas b u h a n tambang yang dapat direklamasi = 200 ha

Luas lokasi penirnbunan material /waste dump = 400 ha

Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 250 ha

Areal yang belurn dibuka = 3.1 50 ha

Perhitungan PMIBP tahun pertama adalah :

= [(lo00 ha + 200 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x I x Rp1.800.000) + ( 250 ha x 2 x Rp1.800.000j

Perhitungan PNRP tahun kedua adalah :

Reklamasi telali dilzporkan oleh perusahaan kepada Menteri Kehutanan, berhasil dilakukan pada areal seluas = 20 ha. Pertambnhan bukaan tambang = 0 ha, sehingga luas bukaan tambang adalah 200 - 20 = 180 ha. Tidak ada penambahan sarma dan prasarana tambang.

( L l x tarif) + (L2 x 4 x tarif) + (l3 x 2 x tarif)

= [(I000 ha + 180 ha) x Rp1.800.000] + (400 ha x 4 x Rp1.800.000) -t ( 250 ha x 2 x Rp1.800,000)

c, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk tambang bawah tariah

Luas izin pinjam pakai k~wasan hutan pada kawasan hutan prcduksi tahun 2006-20 1 1 teridentifikasi = 53 ha, dengan rincian :

Page 9: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Jalan = 4 ha Tailing - 10 ha

Mulut tambang, ventilasi, tempat pembuangan/wastc= - 2 ha

pengolahan = 6 ha

Rase camp dan sarana pendukung = 1 ha

Daerah penyangga - 30 ha

Perhitungan PM3P adalah :

= ((4 ha + 10 ha + 2 ha + 6 ha + 1 ha) x Rp1.800.000] + (0 ha x 4 x Rp1.800.000) + (0 ha x 2 x Rp1.800.000) = Rp4 1,400.000

d. Penggunaan kawasari hutan produksi untuk migas atau panas bumi

Luas wilayah perjanjian = 17,60 ha yang operasinnal tambangnya dari tahun 2006-2036

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada ka.wasan hutan produksi tahuri 2006-23 1 1 teridentifikasi = 17,60 ha, dengm rincian :

Sarana prasarana (jalan, perumahan, saraca pengolahan) = 17,60 ha

Luas penimbunan material /waste dump = 0 ha

Bukaan tambang yang tidak dapat direklamasi = 0 ha

Areal yang belum dibuka = 0 ha

Perhitungan PNBP adalah :

(L1 x tarif) + (L2x4 xtarif! + (L3 x 2 x tarif)

= (17,6 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000)

= Rp21.120.000 + RpO + RpO = Rp21.120.000

2. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan jaringan telekomunikasi

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasa~i hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi = 0 51 ha, dengan rincian :

Jalan . . .

Page 10: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPURLIK INDONESIA

JaIan masuk = 0,5 ha

Tapak tower = 0,04 ha

Bukaan tambang = 0 ha

Perhitungan PNBP addah :

= (0,54 ha x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200,000)

=: Rp648.000 + RpO + RpO = Rp648.000

f. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pemba~lgunan jaringan listrik

Luas izin pinjam pakai kawasan hutan pada k a w a s a ~ ~ hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi = 7,2 ha, dengan rincian :

Jaringan listrik = 7,2 ha (30 m x 2.400 m)

Bukaan tambang = 0 ha

e Perhitungan PNBP addah :

= [(7,2 ha + 0 ha) x Rp1.200.000] + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000)

g. Penggunaan kawasan hutan produksi untuk pembangunan jstlan to1

Luas kin pinjam pakai kawasan hutan pada kawnsan hutan pruduksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi 150 ha, dengan ~ c i a n :

Luas jalan : 150 ha (100 m x 15.000 m)

Areal yang belum dibuka = 0 ha

Perhitungan PNBP adalah :

(L1 xtarif) + (L2x4xtarif) + (L3x2x tarif)

[(I50 ha+O ha) x Rp1.200.000j + (0 ha x 4 x Rp1.200.000) + (0 ha x 2 x Rp1.200.000)

= Rp180.000.000 + RpO + RpO = Rp180.000.000

h , Penggunaan . . .

Page 11: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIDEN REPUBLlK INDONESIA

h, Penggunaan kawasan hutan produksi untuk PLTA

Luas bin pinjam pakai kawasan hutan pada kawasan hutan produksi tahun 2006-201 1 teridentifikasi = 307 ha, dengan rincian :

I Jalan dan jaringan listrik = 5 ha

I D m dan bendungan = 101 ha

Base camp dan sarana pendukung = 1 ha

Uaerah penyangga = 200 ha

Perhitungan PNBP adalah :

( E l xtarif) + (L2x4xtarif) + (L3x2x tarif)

= [(5 ha +lor ha+ 1 ha) x Rp1.200.000) + (0 ha x 4 x Rp1,200.000) + (0 ha x 2 x Rp 1.200.000) ,

Ayat (3) Cukup jelas.

Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal2 Culcup jelas.

Pasal 3 Cukup jelas,

Pasal 4 Cukup Jelas.

Pasal 5 Cukup jelas.

Pasal7 Cukup jelas,

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 13

Page 12: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA - JDIH Minerbajdih.minerba.esdm.go.id/minerba/dok/Peraturan Pemerintah...Sarana prasar~ma (jalan, perumahan, sarana pengola!!ar,) = 800 ha Luas bulcaan

PRESIOEN RE PUBLlK INDONESIA

LAMPIRAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 'TAHUN 2008 TANGGAL 4 FEBRUARI 2008

JENIS DAN TAPJF ATAS JENIS P E N E R I M N NEGARA BUKAN PA,JAI<

YANQ BERASAL DARI PENGGUNMN KAWASAN HUTAN

UNTUX KEPENTINGAN PEMBANOUNAN DI L W KEGIATAN KEHUTANAN

1 YANG BERLAKU PADA DEPARTEMEN KEHUTANAN

I-- JENIS PNBP -7 1. Penggunaan kawasan hutan untuk tambmlg

tcrbuka yang bergerek secara horizontal (tambang terbuka horizontal) R. hutan lindung b , hutan pmduksi

2. Penggunaan kawasan hutan ~ I t u k tambang t,erb u k yang bergerak sccara vertikal a, hutan lindung b , hutan pmduksi

3. Pengpndan kawasen hutan untuk tambang bawah tanah a, hutan lindung / b. hutan pmduksi

4. Pengpnaan kawman hutan untuk m i g s , panas bumi, ~aringan telekomunikasi, repiter telekomnikasq stdun pemancar radio, stasiun relai telcvisi, ketenagalistrilran, instalasi teknologi energi terbarukan, instalasi air, dan I jdan ml

ba:KEk","cti -

SATUAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

---- 1

Ha /tahun ' Rp 3.000.000,00

ttd

Ha / tahun

DR. H, SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Rp 2.400.000,OO