proposal sarana olahraga

17
Sengeti, Maret 2010 Nomor : 600/ /DPU//2010 Kepada, Lampiran : 1 (satu) berkas Yth.………………………………….. Perihal : ………………………………………. ……………………………………. … ………………………………………. ……………………………………….. di- Jakarta Dalam upaya meningkatkan cabang – cabang olagraga serta memberikan hiburan kepada masyarakat Kabupaten Muaro Jambi, pembangunan sarana dan prasarana olahraga sebagai ruang publik sangat diperlukan. Berkenaan dengan hal tersebut diatas, guna mendukung misi peningkatan infrastruktur Kabupaten Muaro Jambi, dengan ini Kami mengajukan permohonan bantuan pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola serta 2 unit rumah dinas pengelola di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi. Sebagai bahan pertimbangan, Kami lampirkan proposal proyek. Demikianlah permohonan ini Kami sampaikan,atas perkenannya diucapkan terima kasih. BUPATI MUARO JAMBI H. BURHANUDDIN MAHIR, SH Tembusan :

Upload: jaka-kelana

Post on 23-Dec-2015

154 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

g

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal Sarana Olahraga

Sengeti, Maret 2010 Nomor : 600/ /DPU//2010 Kepada, Lampiran : 1 (satu) berkas

Yth.………………………………….. Perihal : ……………………………………….

……………………………………. … ………………………………………. ……………………………………….. di- Jakarta

Dalam upaya meningkatkan cabang – cabang olagraga serta memberikan

hiburan kepada masyarakat Kabupaten Muaro Jambi, pembangunan sarana dan

prasarana olahraga sebagai ruang publik sangat diperlukan.

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, guna mendukung misi peningkatan

infrastruktur Kabupaten Muaro Jambi, dengan ini Kami mengajukan permohonan bantuan

pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola serta 2 unit rumah dinas

pengelola di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi.

Sebagai bahan pertimbangan, Kami lampirkan proposal proyek.

Demikianlah permohonan ini Kami sampaikan,atas perkenannya diucapkan terima kasih.

BUPATI MUARO JAMBI

H. BURHANUDDIN MAHIR, SH Tembusan : 1. Yth. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jambi di Jam

Page 2: Proposal Sarana Olahraga

PROPOSAL PROYEK

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR SARANA OLAHRAGA DAN GEDUNG

PENGELOLA SERTA 2 UNIT RUMAH DINAS PENGELOLAKABUPATEN MUARO JAMBI

Page 3: Proposal Sarana Olahraga

PEMERINTAH KABUPATEN MUARO JAMBIPROVINSI JAMBITAHUN 2010

PENDAHULUANI.1.Latar Belakang

Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jambi yang

dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 54 Tahun 1999 sebagai pemekaran dari

Kabupaten Batanghari. Secara resmi pemerintahan Kabupaten Muaro Jambi mulai

dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober 1999 yang ditandai dengan pelantikan Penjabat

Bupati Muaro Jambi oleh Menteri Dalam Negeri di Jakarta.

Sebagai daerah otonom, Kabupaten Muaro Jambi yang eksistensinya dalam wilayah

Republik Indonesia baru memasuki tahun kedelapan, tentunya belum banyak yang dikenal

secara langsung maupun dari dekat keberadaannya di Provinsi Jambi. Untuk itu dalam

upaya memacu perkembangan wilayah guna mensejajarkan dengan daerah- daerah lain,

Pemerintah Kabupaten Muaro Jambi terus berupaya membenah diri dan memperkenalkan

keberadaannya kepada masyarakat luas. Sehubungan dengan hal tersebut melalui profil

daerah dapat memperkenalkan sekilas kondisi dan potensi daerah.

Secara geografis Kabupaten Muaro Jambi termasuk dalam wilayah Timur Provinsi

Jambi, dan sekaligus sebagai salah satu daerah penyangga Kawasan Pertumbuhan Ekonomi

Regional SIJORI. Dilihat dari aspek regional Kabupaten Muaro Jambi merupakan daerah

penyangga dari Kota Jambi yang sekaligus sebagai Ibukota Propinsi Jambi.

Dengan posisi geografis tersebut dan didukung oleh sarana dan prasarana

transportasi seperti adanya Jalan Lintas Timur, Jalan Lintas Tengah yang menuju Jalan

Lintas Sumatera dan Pelabuhan Talangduku serta potensi sumberdaya alam yang potensial

dapat menjadikan wilayah ini sebagai daerah masa depan yang menyimpan sejuta harapan

baik untuk berinvestasi maupun sebagai daerah yang mampu mendorong pertumbuhan

daerah dan regional.

Pembangunan Sarana Olah Raga sebagai Ruang Publik

Ruang publik yang dimaksud secara umum pada sebuah daerah, menurutProje ct for Public

Spaces in New York tahun 1984, adalah bentuk ruang yang digunakan manusia secara

Page 4: Proposal Sarana Olahraga

bersama-sama berupa jalan, pedestrian, taman-taman, plaza, fasilitas transportasi umum

(halte) dan museum.

Pada umumnya ruang publik adalah ruang terbuka yang mampu menampung

kebutuhan akan tempat-tempat pertemuan dan aktivitas bersama di udara terbuka. Ruang

ini memungkinkan terjadinya pertemuan antar manusia untuk saling berinteraksi. Karena

pada ruang ini seringkali timbul berbagai kegiatan bersama, maka ruang-ruang terbuka ini

dikategorikan sebagai ruang umum.

Sedangkan menurut Roger Scurton (1984) setiap ruang publik memiliki makna

sebagai berikut: sebuah lokasi yang didesain seminimal apapun, memiliki akses yang besar

terhadap lingkungan sekitar, tempat bertemunya manusia/pengguna ruang publik dan

perilaku masyarakat pengguna ruang publik satu sama lain mengikuti norma-norma yang

berlaku setempat.

Meskipun sebagian ahli mengatakan umumnya ruang publik adalah ruang terbuka,

Rustam Hakim (1987) mengatakan bahwa, ruang umum pada dasarnya merupakan suatu

wadah yang dapat menampung aktivitas tertentu dari masyarakatnya, baik secara individu

maupun secara kelompok, dimana bentuk ruang publik ini sangat tergantung pada pola dan

susunan massa bangunan. Menurut sifatnya, ruang publik terbagi menjadi 2 jenis, yaitu :

1. Ruang publik tertutup : adalah ruang publik yang terdapat di dalam suatu bangunan. 2. Ruang publik terbuka : yaitu ruang publik yang berada di luar bangunan yang sering juga disebut ruang terbuka (open space).

Menurut Eko Budihardjo (1998) ruang terbuka adalah bagian dari ruang yang

memiliki definisi sebagai wadah yang menampung aktivitas manusia dalam suatu

lingkungan yang tidak mempunyai penutup dalam bentuk fisik.

Ruang terbuka memiliki beberapa fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi umum :

· Tempat bermain dan berolah raga, tempat bersantai, tempat komunikasi sosial, tempat peralihan, tempat menunggu

· Sebagai ruang terbuka, ruang ini berfungsi untuk mendapatkan udara segar dari alam. · Sebagai sarana penghubung antara suatu tempat dengan tempat lain. · Sebagai pembatas atau jarak di antara massa bangunan.2. Fungsi ekologis :

· Penyegaran udara, menyerap air hujan, pengendalian banjir, memelihara ekosistem tertentu.

Page 5: Proposal Sarana Olahraga

· Pelembut arsitektur bangunan.

Kebutuhan akan ruang publik sebagai fungsi umum maupun fungsi ekologis

sangat di butuhkan bagi Kabupaten Muaro Jambi. Luas wilayah yang mencapai 5.246 Km2

membutuhkan suatu tempat yang bisa dipercaya sebagai tempat berinteraksi antar

masyarakat.

Dikarenakan keterbatasan biaya, Untuk itu melalui kesempatan ini Kami Mohon

bantuan Pemerintah Pusat guna membangun sarana olahraga dan fasiltas lainnya di

kabupaten Muaro Jambi.

VISI DAN MISI Visi Kabupaten Muaro Jambi Tahun 2006 – 2011 MUARO JAMBI YANG HARMONIS, MAJU DAN SEJAHTERA MISI Untuk mewujudkan Visi pembangunan pada lima tahun yang akan datang ditempuh melalui lima misi sebagai berikut : 1. Menciptakan masyarakat yang harmonis

Sekitar tahun 1480 (pertengahan abad XV) Mesehi, di Desa Sindangkasih 3 Km dari Kta Majalengka ke Selatan, bersemayam Ratu bernama Nyi Rambut Kasih keturunan Prabu Sliliwangi yang masih teguh memeluk Agama Hindu. Ratu masih bersaudara dengan Rarasantang, Kiansantang dan Walangsungsang, kesemuanya telah masuk Agama Islam.

Adanya Ratu di daerah Majalengka adalah bermula untuk menemui saudaranya di daerah Talaga bernama Raden Munding Sariageng suami dari Ratu Mayang Karuna yang waktu itu memerintah di Talaga.

Di perbatasan Majalengka - Talaga, Ratu mendengar bahwa di darah tersebut sudah masuk Islam. Sehingga mengurungkan maksudnya dan menetaplah Ratu tersebut di Sindangkasih, dengan daerahnya meliputi Sindangkasih, Kulur, Kawunghilir, Cieurih, Cicenang, Cigasong, Babakanjawa, Munjul dan Cijati.

Pemerintahannya sangat baik terutama masalah pertanian yang beliau perhatikan dan juga pengairan dari Beledug-Cicurug-Munjul dibuatnya secara teratur. Kira-kira tahun 1485 putera Raden Rangga Mantri yang bernama Dalem Panungtung diperintahkan menjadi Dalem di Majalengka, yang mana membawa akibat pemerintahan Nyi Rambut Kasih terjepit oleh pengaruh Agama Islam.

Kemudian lagi pada tahun 1489 utusan Cirebon, Pangeran Muhammad dan istrinya Siti Armilah atau Gedeng Badori diperintahkan untuk mendatangi Nyi Rambut Kasih dengan maksud agar Ratu maupun Kerajaan Sindangkasih masuk Islam dan Kerajaan Sindangkasih masuk kawasan ke Kesultanan Cirebon. Nyi Rambut Kasih menolak sehingga timbul pertempuran antara pasukan Sindangkasih dengan pasukan Kesultanan Cirebon. Kerajaan Sindangkasih menyerah dan masuk Islam, sedangkan Nyi Rambut Kasih tetap memeluk agama Hindu.

Mulai saat inilah ada Candra Sangkala Sindangkasih Sugih Mukti - tahun 1490.

ABAD XVI AGAMA ISLAM MASUK DAERAH MAJALENGKA

Daerah-daerah yang masuk Daerah Kesultanan Cirebon, dan telah semuanya memeluk Agama Islam adalah Pemerintahan Talaga, Maja, Majalengka. Penyebaran Agama Islam di daerah Majalengka terutama didahului dengan masuknya para Bupati kepada agama itu. Kemudian dibantu oleh penyebar-penyebar lain antaranya : Dalem Sukahurang atau Syech Abdul Jalil dan Dalem Panuntun, semua di Maja; Pangeran

Page 6: Proposal Sarana Olahraga

Suwarga di Talaga dan yang lainnya Pangeran Muhammad, Siti Armilah, Nyai Mas Lintangsari, Wiranggalaksana, Salamuddin, Puteran Eyang Tirta, Nursalim, RH Brawinata, Ibrahim, Pangeran Karawelang, Pangeran Jakarta, Sunan Rachmat di Bantarujeg dan masih banyak lagi.

Tahun 1650 Majalengka masuk pengaruh Mataram karena Cirebon telah menjadi kekuasaan Mataram. Waktu itu Cirebon dipegang oleh Panembahan Ratu II atau Sunan Girilaya.

PENGARUH SULTAN AGUNG MATARAM ABAD XVII

Tahun 1628 Tumenggung Bahureksa diperintahkan oleh Sultan Agung untuk menyerang Batavia, dengan bantuan pasukan-pasukan dari daerah-daerah manapun masalah logistiknya, juga pendirian loji-loji sebagai persediaan loistiknya di daerah Majalengka Utara, loji-loji banyak didirikan di Jatiwangi, Jatitujuh dan Ligung.

Mataram berpengaruh besar terhadap Majalengka, dimana banyak orang Mataram yang tidak sempat kembali ke tempat asalnya dan menetap di Majalengka.

Abad ke-XVII merupakan juga bagian dari pada peristiwa pertempuran Rangga Gempol yang berusaha membendung pasukan Mataram ke wilayah Priangan. Hal ini perlu diketahui bahwa wilayah Priangan akan diserahkan kepada V.O.C. (tahun 1677). Pasukan Rangga Gempol mundur ke Indramayu dan Majalengka.

Hubungan sejarah Sumedang yang menyatakan bahwa Geusan Ulun merupakan penurun para bupati Sumedang. Majalengka waktu itu masuk kekuasaan Sunan Girilaya, konon menyerahkan daerah Majalengka kepada Sunan tersebut sebagai pengganti Putri Harisbaya yang dibawa lari dari Keraton Cirebon ke Sumedang. Tahun 1684 Cirebon diserahkan Mataram kepada V.O.C. maka otomatis Majalengka masuk daerah V.O.C.

MASA PENJAJAHAN BELANDA DAN PENGHAPUSAN KEKUASAAN BUPATI ABAD XVIII

Tahun 1705, seluruh Jawa Barat masuk kekuasaan Hindia Belanda, pada tahun 1706 pemerintah kolonial menetapkan Pangeran Aria Cirebon sebagai seorang Gubernur untuk seluruh Priangan. Olehnya para bupati diberi wewenang untuk mengambil pajak dari rakyat, termasuk Majalengka bagi kepentingan upeti kepada pemerintah Belanda.

Paksaan penanaman kopi di daerah Maja, Rajagaluh dan Lemahsugih mengakibatkan banyak rakyat yang jatuh kelaparan.

MAJALENGKA PADA ABAD XIX

Tidak saja tanam paksa kopi, Pemerintah Hindia Belanda pun memaksa rakyat untuk menanam lada, tebu dan tanaman lain yang laku di pasaran Eropa. Hal ini semakin menambah berat beban rakyat sehingga kesengsaraan dan kelaparan terjadi di mana-man.

Tahun 1805 terjadi pemberontakan oleh Bagus Rangin dari Bantarjati menentang Belanda. pertempuran pun pecah dengan sengitnya di daerah Pangumbahan.

Pasukan Bagus Rangin yang berkekuatan ± 10.000 orang kalah dan terpaksa mengakui keunggulan Belanda. Tanggal 12 Juli 1812 Bagus Rangin menerima hukuman penggal kepala di kali Cimanuk dekat Karangsambung, sekarang beliau dinobatkan sebagai pahlawan. Waktu itu pada masa pemerintahan Gubernur Hindia Belanda Henrick Wiesel (1804-1808) dan dilanjutkan oleh herman Willem Daendels (1808-1811) kemudian oleh Thomas ST Raffles (1811-1816).

PEMERINTAHAN BARU DI MAJALENGKA Dengan bisluit Gubernur Jendral tanggal 5 Januari tahun 1819 berdirilah Keresidenan Cirebon dengan Kabupaten Cirebon, Raja Cola, Bangawan Wetan, Maja dan Kuningan. Selanjutnya Kabupaten Maja atau Kabupaten Sindangkasih menjadi Kabupaten

Page 7: Proposal Sarana Olahraga

Majalengka.

Kabupaten Majalengka sejak tahun 1819 sampai sekarang telah mengalami 22 kali masa pemerintahan yang dipimpin oleh Bupati/Kepala Daeah.

Geografis Kabupaten Majalengka terletak antara 108¡61'108¡48' Bujur Timur dan 6¡14'-7¡24' Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut : o Sebelah Barat Kabupaten Sumedang o Sebelah Timur Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon o Sebelah Utara Kabupaten Indramayu o Sebelah Selatan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya • Luas wilayah Kabupaten Majalengka : 1.204,24 Km² (120,424 ha) atau 2,71% dari luas wilayah Propinsi Jawa Barat. • Wilayah Administrasi Kabupaten Majalengka terdiri atas 23 Kecamatan yang terbagi dalam 13 Kelurahan dan 317 Desa. • Jarak dari ibu kota Kabupaten Majalengka (kota Majalengka) ke ibu kota Propinsi Jawa Barat (kota Bandung) sekitar 110 Km dengan waktu tempuh 2-3 jam, dan jarak ke ibu kota negara (kota Jakarta) sekitar 300 Km dengan waktu tempuh perjalanan 5-6 jam. Visi

Visi kabupaten Majalengka sebagaimana termaktub dalam RPJMD tahun 2009-2013 adalah TERWUJUDNYA KABUPATEN MAJALENGKA YANG RELIGIUS, MAJU DAN SEJAHTERA ATAU REMAJA.”Filosofis visi tersebut adalah :RELIGIUS mengandung makna suatu kondisi masyarakat yang dapat meningkatkan pemahaman ajaran agama dan pengamalan agamanya dalam tatanan kehidupan masyarakat.MAJU mengandung makna terwujudnya Kabupaten Majalengka yang lebih baik dengan meningkatnya sumber daya manusia yang berkualitas, keadaaan sosial ekonomi masyarakat yang stabil, yang ditandai dengan berkurangnya tingkat kemiskinan serta ditopang oleh transformasi birokrasi secara bertahap.SEJAHTERA mengandung makna suatu keadaan masyarakat yang dapat meningkatkan pemenuhan kebutuhan dasar yang ditandai dengan meningkatnya derajat kesehatan, pemenuhan pendidikan dasar dan peningkatan daya beli dalam kondisi masyarakat yang aman dan tentram.

Untuk mewujudkan visi tersebut, diimplementasikan dalam 7 (tujuh) misi pembangunan yaitu :1.Meningkatkan kualitas kehidupan beragama dalam mewujudkan Masyarakat Majalengka beriman dan bertaqwa;2.Meningkatkan kualitas pendidikan dan kesehatan yang merata dan terjangkau;3.Mengembangkan ekonomi kerakyatan yang berbasis agribisnis;4.Reformasi birokrasi bagi pemenuhan pelayanan umum;5.Optimalisasi otonomi desa;6. Meningkatkan pembangunan imfrastruktur yang proporsional, berkualitas dan berkelanjutan;7.Meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Page 8: Proposal Sarana Olahraga

Menciptakan pemerintahan yang tertib, bersih dan mampu menjadi pelayan

masyarakat

3. Menciptakan SDM yang berkualitas dan berakhlak mulia

4. Peningkatan kesejahteraan masyarakat

5.Peningkatan infrastruktur.

Untuk mencapai misi peningkatan infrastruktur, Kabupaten Muaro Jambi telah

melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan kabupaten, utilitas

serta pembangunan sarana dan prasarana perkantoran.

I.2. Gambaran Umum Kabupaten Muaro Jambi KONDISI FISIK DASAR 1. Luas Wilayah dan Batas Administrasi

Wilayah Kabupaten Muaro Jambi mempunyai luas 5.246 km2 atau sekitar 10,29 % dari

luas wilayah Propinsi Jambi, secara geografis berada pada 1051’ – 2001’ Lintang Selatan

dan 103015’ – 104030’ Bujur Timur dengan batas wilayah sebagai berikut:

Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dan Kabu-paten Tanjung Timur. Sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Selatan. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Batang-hari. Sebalah Timur berbatasan dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur.

Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat Kabupaten Muaro Jambi pada tahun

2009 melakukan penambahan wilayah administrasi menjadi 8 (delapan) Kecamatan,.

2. Topografi

Sebagian besar wilayah dataran di Kabupaten Muaro Jambi berada pada ketinggian 10- 100

meter di atas permukaan laut (74,95%) dan hanya sebagian kecil (25,05%) yang berada

kurang dari 10 meter di atas permukaan laut. Dari gambaran tersebut maka dapat

disimpulkan bahwa Kabupaten Muaro Jambi adalah merupakan daerah dataran rendah.

Tabel 1. Ketinggian Wilayah Masing-masing Kecamatan di Kabupaten Muaro Jambi No Kecamatan 0-10 m

Page 9: Proposal Sarana Olahraga

10-100 m Jumlah Ha % Ha % 1 Jambi Luar Kota 0 0 37.315 7,11 37.315 2 Mestong 0 0 55.385 10,56 55.385 3 Kumpeh Ulu 9.115 1,74 38.385 7,32 47.500 4 Sekernan 0 0 78.200 14,91 78.200 5 Maro Sebo 4.110 0,78 40.090 7,64 44.200 6 Kumpeh 118.200 22,53 91.260 17,40 209.460 7 Sungai Bahar 0 0 52.500 10,01 52.500 Jumlah 131.425

Page 10: Proposal Sarana Olahraga

25,05 393.135 74,95 524.560 Sumber:www.muaroj a mbi .go.i d

3.Tujuan

Tujuan pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola serta 2 unit

rumah dinas pengelola di Kabupaten Muaro Jambi Provinsi Jambi yaitu :

1. Tersedianya infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola. 2. Memberikan suatu tempat interaksi kepada masyarakat Kabupaten Muaro Jambi. 3. Meningkatkan prestasi olahraga di Kabupaten Muaro Jamb

II.RENCANA TEKHNIS II.1. Lokasi

Rencana pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola Kabupaten

Muaro Jambi berada sekitar 1 km dari komplek perkantoran Bukit Cinto Kenang

Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Gambar 1. Lokasi pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola Komplek Perkantoran Rencana Lokasi

ari gambar diatas dapat dijealskan sebagai berikut: 1.Infrastruktur Jalan menuju rencana lokasi pembangunan sarana olahraga merupakan Jalan Kabupaten. 2.Permukaan Jalan Aspal dan kondisi jalan Sangat baik.

3. Lokasi dapat diakses dari Kota Jambi dengan jarak lebih kurang 24 km, dari Kabupaten

Tanjung Jabung Barat lebih kurang 124 km dan dari kabupaten tanjung Jabung Timur

dengan jarak tempuh lebih kurang 76 Km

4.Lahan untuk pembangunan sarana olaheaga dan rumah pengelola telah

tersedia.

5. Kemiringan tanah dengan kategori datar 0 – 2%.

6. Bukan merupakan daerah kawasan banjir ataupun daerah tergenang/rawa

.2.Usulan Rencana Tekhnis Usulan Rancana Tekhnis pembangunan sarana olahraga dan bangunan Pengelola sebagai berikut :

Page 11: Proposal Sarana Olahraga

Tabel 1. Usulan pembangunan infrastruktur sarana olahraga dan gedung pengelola Kabupaten Muaro Jambi

Kegiatan Volume/ Satuan Harga Satuan (Rp.) Koefisie n (%) Jumlah (Rp.) I. Pembangunan Gedung Sarana Olah Raga 12.000.000.000, - 1. Gedung Sarana Olah Raga 1 Unit 12.000.000.000 ,- 1.00 12.000.000.000, - II. Pembangunan Gedung Pengelola 4.320.000.000.- 1. Gedung Kantor Pengelola 700 M2 3.000.000.- 1.20 4.320.000.000.- III. Pembangunan Rumah Dinas Pengelola 420.000.000.- 1. Rumah Dinas Pengelola 2 Unit 70 x 2 = 140 M2 3.000.000.- 1.00 420.000.000.- IV. Pembangunan Asrama 3.513.600.000.- 1. Pembangunan Asrama 1.952 M2 3.000.000.- 1.20 7.027.200.000.- V. Pembangunan Kolam Renang, Tribun dan Ruang Bilas 6.780.000.000.- 1. Pembangunan

Page 12: Proposal Sarana Olahraga

Kolam Renang,

Tribun dan Ruang

Bilas

2.260 M2 3.000.000.- 1.00 6.780.000.000.- Jumlah 30.547.200.00 0.- Jumlah biaya yang disulkan : Tiga Puluh Milyar Lima Ratus Empat Puluh Tujuh dua Ratus Ribu Rupiah. Usulan tekhnis ini dilengkapi dengan Gambar Rencana Tekhnis Bangunan sebagaimana terlampir. III. PENUTUP

Terlaksananya rencana untuk Kegiatan pembangunan Gedung Sarana Olah Raga,

Gedung pengelola, 2 Unit Rumah Dinas Pengelola, Pembangunan Asrama dan

pembangunan Kolam Renang, Tribun dan Ruang Bilas di Kabupaten Muaro Jambi pada

APBN Tahun Anggaran 2010 tentu tidak dapat dilakukan oleh Pemerintah Daerah saja,

dukungan dana dari Pemerintah Pusat adalah hal yang paling mungkin untuk

merealisasikan rencana ini.

Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Muaro Jambi memohon bantuan

kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga untuk memberi

bantuan Dana untuk Tahun Anggaran 2010 untuk kegiatan Pembangunan Gedung Sarana

Olah Raga Pembangunan Gedung Pengelola, 2 Unit Rumah Dinas Pengelola,

Pembangunan Kolam Renang, Tribun dan Ruang Bilas di Kabupaten Muaro Jambi pada

Tahun Anggaran 2010. Semoga Bantuan dan kerjasama yang diberikan akan bermanfaat

bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Muaro Jambi.

Sengeti, Maret 2010 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MUARO JAMBI H.RUDI ANSUR, ST. ME Nip. 430 005 845

Page 13: Proposal Sarana Olahraga

TopografiBagian utara wilayah kabupaten ini adalah dataran rendah, sedang di bagian selatan berupa pegunungan. Gunung Ciremai (3.076 m) berada di bagian timur, yakni di perbatasan dengan Kabupaten Kuningan.Hidrogafi

Kabupaten Majalengka, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Ibukotanya adalah Majalengka. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Indramayu di utara, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Kuningan di timur, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya di selatan, serta Kabupaten Sumedang di barat.

Kabupaten Majalengka terdiri atas 23 kecamatan, yang dibagi lagi atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Majalengka. Kantor Bupati terletak di Alun-alun Majalengka berdekatan dengan Masjid Agung Al Imam.

I