Presiden Benigno Aquino III me ngajak rakyat Filipina mem-bantunya memerangi korupsi yang telah berakar dalam pe-

merintahan sebelumnya. Ajakan itu diserukan dalam pidato pada peringatan hari kematian ibunya, mantan presiden Corazon Aquino.

Aquino berjanji akan memerangi ko-rupsi yang menjadi salah satu penghalang utama perkembangan ekonomi negeri itu, yang terburuk di antara negara-negara ASEAN.

“Kita hanya dapat mengakhiri kemiskin-an jika kita melawan korupsi, dan di sini semua orang mempunyai peran besar untuk dilakoni,” ujar Aquino dalam misa di gereja Katolik yang dihadiri keluarga, kabinet pemerintahannya, dan ratusan pendukung berpakaian kuning, warna khas ibunya.

“Hal tersebut dapat dilakukan dengan sederhana, dengan menunjukkan ke-sopanan kepada orang asing, membayar pajak, mematuhi peraturan lalu lintas, dan membuang sampah pada tempatnya. Kita

bahkan dapat berbuat yang lebih besar lagi, dengan melaporkan hal-hal yang mencurigakan. Mari kita tantang diri kita sendiri dan pemimpin kita untuk berani di jalur yang lurus,” papar Aquino.

Aquino menjadi anggota kongres dan senator ketika ibunya, yang menjadi pre-siden sejak 1986 hingga 1992, meninggal karena kanker usus tahun lalu. Kematian perempuan yang dihormati rakyat Fi-lipina sebagai srikandi demokrasi itu telah

melecut Aquino yang membantunya me-menangi pemilihan presiden Mei lalu.

Aquino mulai menjalankan roda peme-rintahan sejak 30 Juni. Ia berjanji untuk memperbaiki defi sit anggaran yang besar, memberantas korupsi di berbagai tempat, mengentaskan rakyat dari kemiskinan yang telah menyebar ke seluruh negeri, dan menumpas dua pemberontakan berkepanjangan dari kelompok Maois dan Muslim.

Pemerintahan Aquino harus menang-gung harapan publik yang sangat besar karena dua pemerintahan sebelumnya tercoreng oleh tuduhan korupsi dan ke-salahan manajemen. Ini bakal menjadi beban bagi proses reformasinya, yang pasti akan membutuhkan waktu lama untuk membuahkan hasil.

Dalam pernyataan kenegaraan perta-manya pada akhir Juli, dia mengatakan pemerintah akan membangun lingkungan yang ramah investor dan bisnis, sehingga dapat menarik dana yang dibutuhkan un-tuk meningkatkan infrastruktur. (*/Rtr/I-2)

Pasukan Belanda mengakhiri misinya di Afghanistan setelah empat tahun ber-tugas sekaligus menandai dimulainya pengurangan pasukan asing dari perang Afghanistan.

Seorang pejabat Kedutaan Besar Be-landa di Kabul mengatakan suatu upa-cara kecil ‘pergantian komando’ digelar di pangkalan militer utama di Provinsi Uruzgan, tempat sebagian besar dari 1.950 tentara negara itu beroperasi. Misi pasukan Belanda tidak banyak pada operasi tempur, tapi lebih pada pende-katan pertahanan, pembangunan, dan diplomasi (3D).

Kepala militer Belanda Jenderal Peter van Uhm mengatakan keamanan mening-

kat di Uruzgan selama pasukan negeri itu bertugas di sana. Namun ia mengakui banyak yang terjadi sepeninggal pasu-kannya.

Pasukan Bantuan Pertahanan Inter-nasional (ISAF) NATO, yang meminta Belanda memperpanjang misi mereka se-lama setahun, memberikan penghargaan atas sumbangan Belanda dan mengatakan pihaknya akan mempertahankan kekuat-annya sekarang di daerah itu.

“Pasukan Belanda telah mengabdi di Uruzgan dan kami menghormati pengor-banan mereka dan rekan-rekan Afghanis-tan mereka selama mereka digelar di provinsi itu,” kata Mayor Joel Harper, juru bicara ISAF.

Presiden Afghanistan Hamid Karzai mengucapkan terima kasih atas kerja sama pasukan Belanda dan pembangunan yang telah dilakukan. (*/AP/I-2)

1776 Penandatanganan Deklarasi Kemerdekaan AS

DEKLARASI kemerdekaan AS meru-pakan sebuah akta dari kongres kon-tinental kedua yang diadopsi pada 4 Juli 1776. Deklarasi itu menyatakan 13 koloni merdeka dari Britania Raya.

Deklarasi kemerdekaan tersebut sebagian besar ditulis Thomas Jeffer-son dan merupakan pengembangan

dari Resolusi Lee tertanggal 2 Juli yang untuk pertama kalinya menyatakan kemerdekaan AS. Isi deklarasi men-jelaskan pembenaran atau justifikasi untuk melepaskan diri. Salinan deklarasi ditandatangani para delegasi pada 2 Agustus 1776.

Delegasi terdiri dari 56 orang anggota kongres. Penan-datanganan dimulai anggota kongres dari negara bagian paling utara hingga selatan. Dimulai dari Josiah Bartlett dari New Hampshire dan diakhiri George Walton dari Georgia. John Dickinson dari Pennsylvania dan James Duane, Robert Livingston, serta John Jay dari New York menolak menandatanganinya. Carter Braxton dari Virginia, Robert Morris dari Pennsylvania, George Reed dari Delaware, dan Edward Rutledge dari South Carolina menentang deklarasi tersebut, tapi tetap membubuhkan tanda tangan. Lima delegasi yang tidak hadir adalah Jenderal George Washington, John Sullivan, James Clin-ton, Christopher Gadsden, dan Gubernur Virginia Patrick Henry. Saat ini, naskah deklarasi dipamerkan di National Archieves and Records Administration di Washington DC. Deklarasi itu dianggap sebagai salah satu dokumen pendirian Amerika Serikat.

1939 Surat Einstein untuk Roosevelt

DARI rumahnya di Long Is-land, New York, Albert Einstein menulis surat kepada Presiden Franklin D Roosevelt. Dalam surat itu, ia menekankan per-lunya pengamatan penuh dan, jika perlu, tindakan cepat bagi penelitian Amerika Serikat me-ngenai atom. Einstein khawatir Nazi akan memulai tindakan dengan atom.

Teori Einstein mengenai relativitas mengubah pemahaman manusia mengenai alam raya. Hasil karyanya dalam hal partikel dan teori energi memungkinkan terciptanya penelitian mengenai atom dan mekanimes kuantum.

Setelah membaca surat Einstein, Roosevelt memben-tuk Komite Uranium, tetapi Einstein sama sekali tidak me-miliki peran dalam program bom atom Sekutu. Pada 16 Juli 1945, sebuah tim peneliti internasional sukses meng-uji coba bom atom pertama dunia di gurun New Mexico. Tiga minggu kemudian, dua bom atom AS dijatuhkan di Jepang pada 6 dan 9 Agustus. Peristiwa itu menewaskan 200 ribu orang. Einstein sangat menyayangkan senjata mematikan tersebut digunakan untuk menghancurkan pusat penduduk Nagasaki dan Hiroshima. Itu sebabnya, setelah perang selesai, ia menekankan pentingnya peng-awasan internasional atas senjata atom.

1985 Badai Celakakan Pesawat

PADA 2 Agustus 1985, tiupan angin kencang menye-babkan kecelakaan pesawat di Bandara Dallas, Texas. Pe-sawat Delta dengan nomor penerbangan 191 meninggalkan Fort Lauderdale, Florida, pada sore hari menuju Dallas, Texas. Para penumpang sempat menikmati penerbangan yang normal hingga mereka me-masuki wilayah Dallas. Sore-sore musim panas di wilayah Texas memang sering dimeriahkan badai petir dan kilat. Pesawat saat itu bergerak di sekitar badai waktu hendak mendarat di landasan. Awak pesawat sempat melihat kilat di arah utara bandara, tetapi mereka tidak menghen-tikan pendaratan. Pesawat terbang menuju angin sakal (angin yang biasanya bertiup dari arah haluan kapal) dan pilot memperlamban pesawat karena memperkirakan udara yang bergerak naik dapat mempertahankan keting-gian. Akan tetapi, tiba-tiba muncul angin yang mengarah ke bawah dan hembusannya berasal dari ekor pesawat. Pilot kehilangan kontrol dan pesawat tersebut jatuh menghantam tanah dari ketinggian 6.000 kaki. Pesawat menabrak mobil dan menewaskan pengemudinya. Se-banyak 135 orang meninggal dunia dalam kecelakaan itu dan 15 lainnya mengalami luka-luka serius. Investigasi yang dilakukan kemudian menyimpulkan cuaca yang berubah tiba-tiba dalam 8 menit terakhir adalah penye-bab kecelakaan tersebut.

2 AGUSTUS I Wikipedia I History I BBC I * I Tim Riset

Presiden Aquino Ajak Rakyat Perangi Korupsi

Manila, Filipina14.03 WIB

Jagat | 17SENIN, 2 AGUSTUS 2010 | MEDIA INDONESIA

ON THIS DAYON THIS DAY

BERPIDATO: Presiden Filipina Benigno Aquino III berpidato dalam acara penghormatan 1 tahun wafatnya Presiden Corazon Aquino di Manila, kemarin.

Pasukan keamanan Filipina menahan tersangka utama yang bertanggung ja-wab atas pembantaian 57 orang tahun lalu. Pihak kepolisian Filipina menga-takan, Edris Kasan ditangkap setelah ditembak anggota kelompok rivalnya di Kota Datu Hoffer.

Kasan menjadi buron sejak tahun lalu dan dikenai tuntutan terkait dengan peristiwa kekerasan politik terburuk di negara tersebut. Polisi telah mengiming-imingi imbalan 200 ribu peso (US$4.400) bagi yang bisa menangkapnya. Setelah terluka akibat tembakan senapan api, Kasan dilarikan ke rumah sakit di pulau bagian utara.

Kepala Humas Kepolisian Filipina, Agrimero Cruz mengatakan, Edris akan dipindahkan ke rumah sakit mi-liter. “Dia dalam pengawasan ketat di rumah sakit setelah kita memastikan identitasnya memang benar dia,” ujar Cruz. Kasan menggunakan nama lain ketika masuk ke rumah sakit.

Tentara keamanan telah meningkat-kan usaha mereka untuk menemukan dan menangkap lebih dari 130 ter-sangka, termasuk 20 anggota klan yang sangat kuat, Ampatuan. Klan tersebut dituntut bertanggung jawab atas pem-bunuhan massal. Saat ini baru 62 yang sudah didakwa. (*/Reuters/I-2)

AP

13.07 WIB Manila, Filipina

Tersangka Pembantai Massal Ditangkap

Sebuah partai baru yang dibentuk mantan anggota partai Aung San Suu Kyi, Gerakan Nasional untuk Demo-krasi (NLD), telah membuka markas baru di Yangon, Minggu (1/8) kemarin. Pembukaan markas baru itu dilakukan dengan melepas balon ke udara, disak-sikan sekitar 40 polisi intel.

“Pemilu ini langkah pertama menuju demokrasi. Akan ada banyak variabel dan rintangan ke depan menuju pemi-lu,” ujar ketua partai baru Than Nyein kepada wartawan.

Than Nyein adalah mantan petinggi NLD yang memperoleh kursi di parle-men Myanmar pada pemilu 1990 yang dimenangi NLD tapi kemudian dibatal-kan junta. Pemilu itu kemudian menjadi pemilu terakhir hingga kini. Ia sempat ditahan pada 1997 sampai 2008 karena mengatur rapat partai.

Persoalan yang dihadapi partai beri-kutnya adalah membayar pendaftaran pemilu per kandidat. Biaya pendaftaran tersebut mencapai 500 ribu kyat, lebih dari setengah tahun gaji seorang guru.

Pemilu yang dijanjikan pemerintah junta militer Myanmar ini masih juga belum disebutkan tanggalnya. Hanya disebutkan pemilu akan diselenggara-kan akhir tahun. (*/AP/I-2)

15.54 WIB Yangon, Myanmar

Mantan Anggota NLD Bentuk Partai Baru

Belanda Tarik Pasukan

Kabul, Afghanistan11.26 WIB

AP PHOTO/AARON FAVILA

REUTERS

WIKIMEDIA.ORG

WIKIMEDIA.ORG

REUTERS

WIKIMEDIA.ORG

Kita hanya dapat mengakhiri kemiskinan jika kita melawan korupsi, dan di sini semua orang mempunyai peran besar untuk dilakoni”

Benigno Aquino IIIPresiden Filipina