presentation1.ppt
TRANSCRIPT
1.Yang dikatakan lanjut usia menurut WHO adalah seseorang yang berusia :
-Usia pertengahan (middle Age) 45 sampai 59-Lanjut usia (elderly) 60 sampai 74-Lajut usia tua (old) 75 sampai 90-Usia sangat tua (veryold) diatas 90
2.Alasan meningkatnya jumlah lansia adalah :-Menurunnya mortalitas bayi dan anak -Turunnya angka kematian -Kemajuan diagnostik dan terapi -Perbaikan gizi dan sanitasi -Meningkatnya pengawasan penyakit infeksi
3.Hari Lanjut Usia Nasional adalah :29 MEI
4.Peran dari Komnas Lansia adalah :-Meningkatkan kesadaran tentang dampak masalah Lansia -Meningkatkan kesadaran dan kepedulian dengan sosialisasi tentang
UU 13/98, Keppres 52/04, Permendagri 60/08, UU 11/09 secara berkelanjutan.
-Mengkoordinasikan upaya pemberdayaan Lansia potensial -Mengkoordinasikan lintas sektor dalam Perencanaan Program agar
lebih menyentuh kepentingan Lansia.-Penguatan peran Komda sebagai ujung tombak peningkatan
kesejahteraan Lansia -Meningkatkan kepedulian kalangan swasta, perguruan tinggi dan LSM-Melakukan pengkajian dan penelitian instrumen perundang-undangan
yang terkait dengan kepentingan Lansia serta penelitian kondisi dan kebijakan sosial ekonomi dan kesehatan Lansia
5. UU/ peraturan yang terkait dengan penanganan Lansia, -UUD 45 pasal 28 H , setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
-UU no. 13 tahun 1998 ttg Kesejahteraan Lanjut Usia yang mengamanatkan kepada pemerintah berkewajiban memberikan pelayanan dan perlindungan sosial bagi Lansia, agar mereka dapat mewujudkan dan menikmati taraf hidup yang wajar.
-UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 138 tentang upaya pelayanan kesehatan usia lanjut dan pembiayaan kesehatan BAB XV
6.Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi Nasional Lanjut Usia (2010), maka pelayanan Posyandu Lansia menitik beratkan pelayanan kesehatan pada upaya
PROMOTIF & PREVENTIF
7.Sasaran Posyandu Lansia ada sasaran langsung dan sasaran tidak langsung. Yang termasuk sasaran tidak langsung adalah :
-Keluarga dimana usia lanjut berada -Organisasi sosial yang berkaitan dengan pembinaan usia lanjut -Institusi pelayanan kesehatan dan non kesehatan yang
berkaitan dengan pelayanan dasar dan pelayanan rujukan -Masyarakat luas 8.Kendala Pelaksanaan Posyandu Lansia-Pengetahuan lansia yang rendah tentang manfaat posyandu. -Jarak rumah dengan lokasi posyandu yang jauh atau sulit dijangkau -Kurangnya dukungan keluarga untuk mengantar maupun
mengingatkan lansia untuk datang ke posyandu. -Sikap yang kurang baik dari petugas posyandu.
• 9.Pelayanan kesehatan pada lanjut usia dapat berupa upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitative. Yang termasuk upaya promotif adalah :
• Kegiatan penyuluhan tentang:• -Kesehatan dan pemeliharaan kebersihan diri • -Makanan dengan menu yang mengandung gizi
seimbang • -Kesegaran jasmani yang dilakukan secara teratur dan
sesuai dengan kemampuan usia lanjut agar tetap merasa sehat dan segar
• -Pembinaan mental dalam meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
• -Membina ketrampilan agar dapat mengembangkan kegemaran sesuai dengan kemampuan
• -Meningkatkan kegiatan sosial di masyarakat
10.Sebagai bentuk penghormatan pada lansia, kementerian kesehatan telah mengembangkan Program Puskesmas Santun Lansia. Yang termasuk bentuk kesantunan pada lansia adalah :
• -Melayani lansia dengan senyum, ramah, sabar dan menghargai sebagai orang tua.
• -Pelayanan rawat jalan gratis bagi lansia (usia 60 tahun ke atas)
• -Proaktif dan responsif terhadap permasalahan kesehatan lansia.
• -Kemudahan akses layanan bagi lansia baik prosedur layanan maupun fasilitasnya
11.Berdasarkan data statistic kesehatan, banyak lansia yang mengalami hypertensi. Menurut WHO hypertensi pada lansia apabila sistolenya adalah
• ≥ 160 mmHg
12.Etiologi hypertensi adalah :• -Gangguan emosi• -Obesitas• -Konsumsi alkohol yang berlebih• -Rangsangan kopi dan tembakau yang
berlebihan • -Obat-obatan• -Keturunan13.Terapi medic pada lansia dengan hipertensi
yang menghambat reabsorpsi sodium pada daerah awal tubulus distal ginjal
• Diuretic Tiazid.
14.terapi non farmakologik yang diberikan pada lanjut usia adalah
• -Terapi pikiran, tubuh ( mind – body terapies) pendekatan prilaku psikologi, sosial dan spiritual untuk kesehatan,
• -Terapi berbasis biologi ( biologokalli based terapies), terapi yang bersifat alami. Praktek, intervensi dan produknya berbasis biologis
• -Terapi manipulatife dan berbasis tubuh (manipulatife and body based terapies).
• -Terapi energi (energy theraphies), sistem pengobatan yang menggunakan medan energi halus didalam dan sekitar tubuh
15.Alat ukur untuk mengkaji kognitif lansia adalah : • -Short Portable Mental Status Questioner (SPMSQ) 9• -Mini Mental Status Exam (MMSE) 28
16.Pengkajian social pada lansia bisa menggunakan APGAR keluarga kalau lansia di keluarga dan APGAR teman kalau lansia di Panti. Pengertian P pada Apgar adalah
• A : Adaptation• P : Partner Ship• G : Growth• A : Affection• R : Resolve17.Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
lain:• -Jenis kelamin• -Faktor keturunan • -Faktor resiko lingkungan
18.Terapi medic pada lansia dengan asma • 1.Short term relievers (pereda jangka pendek) • -Bronkodilator • -B2 agonist (terbutalin, salbutamol, eformeterol)• -Metil xantin (teofilin, aminofilin)• -Antikolinergik (atropin,ipatropium klorida)• 2.Long term controlless (pengontrol jangka panjang) • -Steroid (Beklometason, budesonid, flutikason)• -Nonsteroid (sodium kromogilat, nedokromil sodium)• 3.Obat-obat lain • -Antihistamin (ketotipen, tiazinamium)• -Ekspektoran dan mukolitik (ambroksol, kalium iodide)
19.Pengkajian nutrisi pada lansia dengan asma meliputi• -Anorexia • -Nausesea• -Penurunan berat badan • -Kesulitan dalam makan atau pencernaan 20.Penyebab osteroporosis pada lansia adalah • 1.Determinan Massa Tulang • -Faktor genetic• -Faktor mekanis • -faktor makanan dan hormon • 2.Determinan Penurunan Massa Tulang • -Faktor genetik • -faktor mekanis • -kalsium • -protein • -estrogen • -rokok, kopi dan alkohol
21.latihan yang harus dihindari pada lansia dengan osteoporosis
• -Sit Up• -Menyentuh jari kaki pada posisi berdiri • -Duduk dengan punggung membungkuk • -Mengangkat beban dengan ayunan punggung 22.Lansia dengan osteoporosis sebaiknya
mengurangi • -Makanan tinggi protein• -Minuman beralkohol • -Merokok • -Minum kopi
23.Jenis / type inkontinensia• 1.Inkontinensia akut• 2.Inkontensia kronik, meliputi :• -Inkontinensia fungsional• -Inkontinensia urgensi• -Inkontinensia stress• -Inkontinensia over flow• -Inkontinensia campuran (urgensi dan stress)24.Tindakan untuk mencegah Inkontinensia urine pada Lansia• -Memberikan jadwal berkemih pada lansia buang air kecil setiap 2
jam • -Pertahankan penerangan dikamar mandi agar lansia lebih nyaman • -Observasi jumlah urine untuk hasil maksimum selama siang hari • -Batasi jumlah cairan yang masuk, terutama mendekati waktu tidur • -Luangkan waktu untuk berolah raga • -Beri kesibukan pada lansia berupa aktivitas ringan
25.Tindakan yang termasuk program rehabilitasi pada lansia dengan iinkontinensia urine adalah
• -Melatih respon kandung kemih agar baik lagi.• -Melatih perilaku berkemih.• -Latihan-latihan otot dasar panggul.• -Modifikasi tempat untuk berkemih.26.Untuk terapi medic, terapi yang diberikan
adalah :• -Antikolinergik • -Estrogen topical• -Imipramin
27.Terapi non farmakologis pada inkontinensia urine adalah :
• -Melakukan latihan menahan kemih• -Membiasakan berkemih pada waktu-waktu yang telah
ditentukan sesuai dengan kebiasaan lansia.• -Promted voiding mengajari lansia mengenal kondisi
berkemih• -Alat bantu bagi lansia : pampers, kateter, dan alat bantu
toilet seperti urinal, komod dan bedpan.
28.Terapi komplementer pada inkontinensia urine• -Latihan otot dasar panggul• -Stimulasi listrik
29.Pengertian homecare adalah• -Suatu bentuk yankes yg komprehensif yg
bertujuan memandirikan klien dan klg • -Yankes diberikn di t4 tinggal klien dg
melibatkan klien & klg sbg subyek yg ikut merencanakan kegiatan pelayanan
• -Yankes yg dikelola oleh suatu unit /institusi baik administrasi maupun pelayanan dg mengkoordinasikan berbagai tenaga profesional kesehatan maupun non kesehatan
30.Tujuan homecare• -Membantu klien memelihara atau meningkatkan
status kesehatan dan kualitas hidupnya, • -Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan
perawatan pada anggota keluarga dengan masalah kesehatan dan kecacatan,
• -Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga,
• -Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif,
• -Biaya kesehatan akan lebih terkendali. 31.Manfaat homecare bagi perawat• -memberikan variasi lingkungan kerja • -mengenal klien dan lingkungan dengan baik shg HE
yg diberikan sesuai dengan kondisi klien