presentation1 - bi - pph - ukrida

15
BAHASA INDONESIA Dasar-dasar Logika , Metode Berpikir, dan Penulisan Ilmiah V. Prajna-Nugroho, S.S Pusat Pendidikan Holistik Ukrida

Upload: gerrit-yefta-fanuel-marunduri

Post on 24-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

presentations

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

BAHASA INDONESIADasar-dasar Logika , Metode Berpikir,

dan Penulisan Ilmiah

V. Prajna-Nugroho, S.S

Pusat Pendidikan Holistik Ukrida

Page 2: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

2

Bahasa: Lisan (tuturan) & TulisanArti Umum:Sistem lambang-

lambang/simbol-simbol yang mengungkapkan makna kenyataan.

Bahasa bersifat mutlak dan menyeluruh.

Hanya melalui bahasa realitas dapat dipahami

Manusia merupakan makhluk yang membahasa

Arti Khusus:Sistem komunikasi

yang berlaku sesuai dengan penggunaan dan ruang lingkupnya yang tertentu.

Bahasa dalam arti khusus bersifat partikular (terbatas) dan fungsional.

Page 3: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

3

Bahasa dalam arti umum terdiri atas:

Syntaxis (syntax = sistem): kaidah-kaidah yang mengatur hubungan di antara lambang-lambang/simbol-simbol

Semantik (semeion = tanda/lambang): Kaidah-kaidah mengenai cara bagaimana lambang-lambang itu dimaknai sesuai objek yang dirujuknya.

Pragmatik (pragma = guna): kaidah-kaidah mengenai cara bagaimana lambang-lambang itu digunakan

Bahasa dalam arti khusus terdiri atas:

Berbagai bahasa yang ada di dunia, baik yang sudah punah/tidak digunakan lagi (bahasa ugarit/paku, bahasa jawa kuno, aksara yunani kuno, dll), ataupun yang kini masih berlaku (bahasa-bahasa di berbagai bangsa dan negara).

Bahasa sesuai dengan ruang lingkup dan kegunaannya yang lebih khusus lagi, misal: bahasa komputer, bahasa penulisan ilmiah, bahasa hukum, dll.

Page 4: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Premis I: Baik dalam arti umum mapun arti khusus, bahasa selalu mengandaikan pikiran manusia atau cara bagaimana manusia berpikir.

Premis II: Logika adalah ilmu tentang hukum-hukum jalan pikiran serta penerapannya di dalam usaha mencapai dan membuktikan kebenaran. Singkatnya, logika adalah ilmu tentang kaidah-kaidah berpikir lurus/tepat.

Kesimpulan: Bahasa tidak dapat dipisahkan dari logika.

Page 5: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

3 dimensi dasar dalam setiap aktivitas berbahasa dan kegiatan mengetahui:

1) Ontologi (ontos = sesuatu/realitas)

2) Epistemologi (Epistēmē = pengetahuan)

3) Axiologi / Etika ( axioma = prinsip; ethos = prinsip dasar tindakan)

Page 6: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Ontologi : dunia kenyataan / realitas pada dirinya; atau: realitas sebagaimana adanya yang sesungguhnya.

Epistemologi: pengetahuan tentang kenyataan/realitas; atau: cara bagaimana manusia dapat mengetahui kenyataan/realitas.

Axiologi/Etika: Prinsip-prinsip dasar mengenai tindakan/perbuatan yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.

Page 7: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Di dalam ketiga dimensi dasar bahasa itu, logika menjadi sarana/media utama untuk sampai kepada pemahaman yang benar/tepat, dan bersifat mutlak (tanpa pengecualian). [misal: ikan tidak dapat dipisahkan dari air, dan makhluk hidup tidak dapat dipisahkan dari udara. Manusia tidak dapat dipisahkan dari logika]

Sejak Zaman Klasik Yunani-Romawi hingga ke Abad Pertengahan (500 SM – 1300 M), logika termasuk ke dalam pokok pembelajaran wajib yang disebut dengan trivium (logika, retorika, grammatika). Mereka yang berhak mendapatkan pembelajaran trivium adalah para pemuda berbakat yang akan menduduki posisi-posisi penting di tatanan sosial-politik. Trivium disebut juga sebagai artes liberales, yaitu seni untuk memberdayakan/membebaskan (libere) diri dari kebodohan/ketidaktahuan ( ignorance ).

Page 8: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

8

Secara keseluruhan, ilmu logika terdiri atas 6 komponen pokok:1. Pengertian2. Pembagian (atau: pemilahan/penggolongan) dan

Definisi3. Keputusan4. Pembalikan dan Perlawanan5. Penyimpulan6. Sillogisme

Page 9: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Kata dan PengertianPengertian adalah kegiatan akal budi dalam menangkap inti / hakikat sesuatu. Melalui pengertian, akal budi membentuk suatu gambaran menyeluruh atau konsep mengenai sesuatu. Pengertian menjadi awal mula dari seluruh jenis dan cabang ilmu pengetahuan.

Kata adalah tanda lahiriah yang menyatakan pengertian beserta objek yang dimaksud oleh pengertian tersebut.Melalui kata-kata pengertian memperoleh bentuknya. Melalui pengertian kata-kata memperoleh isinya.

Tetapi, kata tidak selalu sama dengan pengertian. Kata yang sama dapat menyatakan pengertian yang berbeda. Kata yang berbeda juga dapat menyatakan pengertian yang sama.

Page 10: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Pengertian

Isi(komprehen

si)

Luas(ekstensi)

1. Semakin banyak isinya, semakin kecil (konkret) luas pengertian.

2. Semakin sedikit isinya, semakin besar (abstrak) luas pengertian.

Page 11: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

Kata Isi

Arti

Luas

Univok: sama suara sama artiEkuivok: sama suara, tetapi arti tidak samaAnalog: sama suara, tetapi ada kesamaan arti, sekaligus ada perbedaan.

Abstrak dan konkret

Kolektif dan individual

Tunggal dan jamak

Singular

Partikular

Universal

Page 12: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

12

Azas-azas pemikiran

Azas-azas pemikiran merupakan dasar yang terdalam dari setiap pemikiran dan pengetahuan.

Azas adalah sesuatu yang mendahului yang hanya melaluinya segala pengetahuan lain bergantung dan dapat dimengerti. Maka, azas merupakan titik tolak (titik awal) dari mana sesuatu muncul dan berkembang.

Page 13: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

13

Azas-azas PemikiranAzas azas Primer Azas-azas Sekunder

Azas Identitas: sesuatu adalah sebagaimana adanya, dan bukan yang lain.

Azas Kontradiksi: perumusan negatif dari azas identitas.

Azas Kecukupan Penalaran (Principle of Sufficient Reason / PSR): segala yang ada memiliki alasan yang cukup untuk adanya, dan karena itu segala yang ada dapat dijelaskan oleh nalar.

Azas Non-Kontradiksi: sebuah keputusan tidak dapat sama-sama salah atau sama-sama benar. A = A, dan bukan A ≠ A

Dari isi keputusan:1. Azas kesesuaian: Jika A = B, dan B = C,

maka A = C.2. Azas ketidaksesuaian: Jika A = B, dan B ≠

C, maka A ≠ C.Dari luas keputusan:3. Dari pengertian universal, dapat ditarik

kesimpulan universal.4. Dari pengertian partikular hanya dapat

ditarik kesimpulan yang juga partikular, bukan universal.

Dari modal keputusan:5. Jika premis mutlak, kesimpulan juga

mutlak.

6. Premis yang mustahil dapat membawa pada kesimpulan yang benar atau salah.

7. Dari apa yang ‘Ada’ dapat ditarik kesimpulan tentang apa yang ‘Mungkin Ada’. Tetapi, dari apa yang ‘Mungkin Ada’ tidak dapat ditarik kesimpulan tentang apa yang sesungguhnya ‘Ada’.

8. Dari apa yang ‘tidak mungkin’ dapat ditarik kesimpulan tentang apa yang ‘tidak ada’. Tetapi, dari yang ‘tidak ada’ tidak dapat ditarik kesimpulan tentang apa yang ‘tidak mungkin’.

Page 14: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

14

Empat pertanyaan pokok untuk menguji suatu pemikiran1. Apa pengandaian dasar yang hendak ditegaskan dan

apa titik tolaknya (premisnya) atau pokok permasalahannya?

2. Atas dasar apa hal itu diajukan dan apa alasan-alasan pendukungnya?

3. Bagaimana jalan pikiran atau langkah-langkah untuk sampai kepada pemikiran itu, dan apakah langkah-langkah itu sahih (valid)?

4. Apakah hasil kesimpulan pemikiran itu benar atau hanya kemungkinan, dan bagaimana memastikannya?

Page 15: Presentation1 - BI - PPH - Ukrida

15

Keputusan, Penyimpulan, dan Sillogisme

Keputusan adalah kegiatan nalar manusia yang melaluinya manusia mengambil sikap terhadap kenyataan. Dalam kegiatan itu akal budi manusia mempersatukan (mengakui) dan/atau memisahkan (memungkiri) sesuatu.

Penyimpulan adalah kegiatan pengetahuan yang melaluinya pengetahuan manusia bergerak menuju ke pengetahuan yang baru, dengan bertolak dari pengetahuan yang ada. Antara pengetahuan yang baru dan pengetahuan sebelumnya terdapat hubungan yang mendasar. Hubungan ini disebut konsekuensi ( consequentia ) atau hubungan penyimpulan.

Sillogisme adalah proses jalannya penyimpulan atau cara kerja penyimpulan, di mana dari dua keputusan disimpulkan suatu keputusan yang baru.