presentation grounding k3 listrik

22
I.1 Pengertian Petir I.1 Pengertian Petir 1. 1. Petir Petir atau atau halilintar halilintar merupakan gejala merupakan gejala alam yang alam yang biasanya muncul pada musim biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul hujan di mana di langit muncul kilatan kilatan cahaya sesaat yang cahaya sesaat yang menyilaukan yang menyilaukan yang beberapa beberapa saat kemudian disusul dengan saat kemudian disusul dengan suara menggelegar. suara menggelegar. Perbedaan waktu kemunculan Perbedaan waktu kemunculan ini ini disebabkan adanya disebabkan adanya perbedaan antara perbedaan antara kecepatan kecepatan suara dan kecepatan cahaya. suara dan kecepatan cahaya.

Upload: dzul-fiqri

Post on 21-Feb-2017

120 views

Category:

Health & Medicine


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation grounding K3 Listrik

I. PETIRI. PETIRI.1 Pengertian PetirI.1 Pengertian Petir1.1. PetirPetir atau atau halilintar halilintar merupakan gejala merupakan gejala

alam yang biasanya muncul pada musim alam yang biasanya muncul pada musim hujan di mana di langit muncul kilatan hujan di mana di langit muncul kilatan cahaya sesaat yang menyilaukan yang cahaya sesaat yang menyilaukan yang beberapa saat kemudian disusul dengan beberapa saat kemudian disusul dengan suara menggelegar.suara menggelegar.Perbedaan waktu kemunculan ini Perbedaan waktu kemunculan ini

disebabkan adanya perbedaan antara disebabkan adanya perbedaan antara kecepatan suara dan kecepatan cahaya.kecepatan suara dan kecepatan cahaya.

Page 2: Presentation grounding K3 Listrik

2.2. Petir Petir adalah Gejala alam yang bisa kita adalah Gejala alam yang bisa kita analogikan dengan sebuah kapasitor analogikan dengan sebuah kapasitor raksasa, dimana lempeng pertama adalah raksasa, dimana lempeng pertama adalah awan (bisa lempeng negative atau lempeng awan (bisa lempeng negative atau lempeng positif) dan lempeng kedua adalah bumi positif) dan lempeng kedua adalah bumi (dianggap netral).(dianggap netral).Seperti yang sudah diketahui kapasitor Seperti yang sudah diketahui kapasitor adalah sebuah komponen pasif pada adalah sebuah komponen pasif pada rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi rangkaian listrik yang bisa menyimpan energi setiap sesaat (energy storage).setiap sesaat (energy storage).

Page 3: Presentation grounding K3 Listrik

3.Petir adalah lecutan elektrik yang disertai guntur antara awan dengan awan lainnya atau dengan bumi, sedangkan bola petir kemungkinan terjadi di daerah yang memiliki gelombang radio yang tinggi (akibat dari hujan angin).Besar medan listrik minimal yang memungkinkan terpicunya petir ini adalah sekitar 1.000.000 volt per meter.

Page 4: Presentation grounding K3 Listrik

I.2I.2 Proses Terjadinya PetirProses Terjadinya PetirPetir terjadi karena ada perbedaan potensial antara awan dan

bumi. Proses terjadinya muatan pada awan karena dia bergerak terus menerus secara teratur, dan selama

pergerakannya dia akan berinteraksi dengan awan lainnya sehingga muatan negatif akan berkumpul pada salah satu

sisi (atas atau bawah), sedangkan muatan positif berkumpul pada sisi sebaliknya.

Jika perbedaan potensial antara awan dan bumi cukup besar, maka akan terjadi pembuangan muatan negatif (elektron) dari awan ke bumi atau sebaliknya untuk mencapai kesetimbangan. Pada proses pembuangan muatan ini, media yang dilalui elektro adalah udara. Pada saat elektron mampu menembus ambang batas isolasi udara inilah terjadi ledakan suara. Petir lebih sering terjadi pada musim hujan, karena pada saat tersebut udara mengandung kadar air yang lebih tinggi sehingga daya isolasinya turun dan arus lebih mudah mengalir. Karena ada awan bermuatan negatif dan awan bermuatan positif, maka petir juga bisa terjadi antar awan yang berbeda muatan.

Page 5: Presentation grounding K3 Listrik

1.Potensi Bencana PetirPotensi bencana petir banyak dipengaruhi oleh sifat petir itu sendiri dan juga faktor-faktor pembentuknya, yaitu :

Menyambar benda yang relatif tinggi dibandingkan dengan sekitarnya

Menyambar benda-benda yang bersifat konduktor

Awan yang tebal dan berlapis

I.3 Kajian Potensi dan Kerentanan Bencana Petir

Page 6: Presentation grounding K3 Listrik

2. Kerentanan Bencana PetirSedangkan kerentanan bahaya petir dipengaruhi oleh aktifitas dan posisi manusia dan bendanya.

Berperahu Berdiri di bawah pohon Bermain sepakbola Berenang Memancing ikan di perahu Bermain Golf Mendaki gunung Bersepeda

I.3 Kajian Potensi dan Kerentanan Bencana Petir

Page 7: Presentation grounding K3 Listrik

I.4 Dampak Negatif dan Positif Petir1. Dampak Positif :

Sambaran listrik dapat menyuburkan tanah karena dapat meningkatkan konsentrasi nitrogen/harap pada tanah.

2. Dampak Negatif : Apabila petir menyambar rumah, rumah tersebut

akan rusak dan perabotan elektronik akan rusak seperti telpon, televisi, atau yang lainnya.

Hujan yang disertai petir akan mengganggu alat komunikasi antara lain telepon, televise, radio, atau alat komunikasi lainnya. Hal ini karena frekuensi yang dipancarkan terganggu oleh loncatan listrik yang besar di udara sehingga suara atau gambar yang dikirim akan tidak jelas, terputus-putus,bunyi gemeresek.

Page 8: Presentation grounding K3 Listrik

I.5 Usaha Pengurangan Bahaya Petir1. Self Awarness Menunda kegiatan di luar rumah jika badai petir

terjadi Pindah ke bangunan yang kokoh atau mobil, dan

tetap berada didalamnya sampai badai berhenti atau minimalnya 30 detik

Matikan dan putuskan semua alat elektronik yang berkaitan dengan alat elektronik

Menghindari kontak dengan air seperti mandi atau berenang

2. Dengan menggunakan metode sangkar faraday. Yaitu dengan melindungi area yang hendak diamankan dengan melingkupinya memakai konduktor yang dihubungkan dengan pembumian.

Page 9: Presentation grounding K3 Listrik

I.5 Usaha Pengurangan Bahaya Petir3. Penggunaan alat penangkal petir

Ada beberapa macam alat penangkal petir yang biasa digunakan, yaitu :3a. Franklin Rod, alat ini berupa kerucut tembaga dengan daerah perlindunganberupa kerucut imajiner dengan sudut puncak 1120. Agar daerah perlindungan besar, Fanklin rod dipasang pada pipa besi (dengan tinggi 1-3 meter). Makin jauh dari Franklin rod makin lemah perlindungan di dalam daerah perlindungan tersebut. Franklin rod dapat dilihat berupa tiang-tiang di bubungan atap bangunan.3b. Faraday Cage, Untuk mengatasi kelemahan Franklin Rod karena adanya daerah yang tidak terlindungi dan daerah perlindungan melemah bila jarak makin jauh dari Franklin Rod-nya maka dibuat system Faraday Cage. Faraday Cage mempunyai sistem dan sifat seperti Franklin Rod, tapi pemasangannya di seluruh permukaan atap dengan tinggi tiang yang lebih rendah.

Page 10: Presentation grounding K3 Listrik

I.5 Usaha Pengurangan Bahaya Petir3. Penggunaan alat penangkal petir

3c. Ionization CoronaSistem ini bersifat menarik petir untuk menyambar ke kepalanya dengan cara memancarkan ion-ion ke udara. Kerapatan ion makin besar bila jarak ke kepalanya semakin dekat. Pemancaran ion dapat menggunakan generator 3d. RadioaktifMeskipun merupakan sistem penarik petir terbaik, namun suah dilarang penggunaannya karena radiasi yang dipancarkannya dapat mengganggu kesehatan manusia. Selain itu sistem ini kan berkurang radius pengamanannya bersama waktu sesuai dengan sifat radioaktif.

Page 11: Presentation grounding K3 Listrik

I.6 Hal yang Diperhatikan Pada Sistem Penangkal Petir

korosi adalah hal yang sering terjadi pada sistem penangkal petir, dengan mutu material yang rendah banyak dijumpai penangkal petir yang terpasang hanya baik untuk 3-12 bulan. Setelah korosi terjadi pada semua komponen, sistem penangkal petir tidak lagi menghantar dengan sempurna. Akibatnya jelas : kerugian material sampai bahaya kematian bagi manusia.

Pastikan semua sistem penangkal petir terbuat dari material tembaga murni, bukan campuran dan kwalitas manufaktur yang prima !!

Page 12: Presentation grounding K3 Listrik

PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK (AK.3)

A R E S T E RAdalah rangkaian seri celah proteksi tahanan tidak linier dan elemen proteksi untuk membatasi tegangan lebih pada saluran udara tegangan rendah AKIBAT PETIR. Dengan pemasangan arester maka tegangan lebih impuls akibat petir secara aman akan disalurkan ke bumi.

Page 13: Presentation grounding K3 Listrik

PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK (AK.3)

Tahanan Tidak Celah Proteksi Linear (Semi konduktor)

Page 14: Presentation grounding K3 Listrik

PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KISTRIK (AK.3)

Page 15: Presentation grounding K3 Listrik

D@be Collection 15

KOROSI PADAKABEL BC

Page 16: Presentation grounding K3 Listrik

PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK (AK.3)

ELEKTRODE BUMI. 1.Elektrode PITA. 2.Elektrode BATANG. 3.Elektrode PELAT. 4.Elektrode JARINGAN PIPA AIR.(Catatan : Bahan Dari Besi HARUS Digalvanis)

Page 17: Presentation grounding K3 Listrik

PENGAWASAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LISTRIK (AK.3)

ELEKTRODE BUMI1.SEBAGAI ELEKTRODE BUMI DAPAT DIGUNAKAN BAHAN-BAHAN BERIKUT :a. Tulang baja, tiang pancang b. Pipa pompa air, pipa air minum.c. Penghantar lingkar yang ditanam mendatar d. Pelat logam galvanis, pelat tembaga ditanam e. Pipa galvanis, kabel tembaga, kabel khusus.

Page 18: Presentation grounding K3 Listrik

GROUND ROD

PANJANG2,5 m

C.CLAMP CUDI PRES / DES

RING CLAMPDI BAUT

PANJANG CU 15 cm

BI METAL CU-AL

DIA METERCU 50 mm2

PRAL LALUDI PERTIN

DIA METER16 mm2

PERBAIKAN DAN PENGGANTIANKONDUKTOR GROUNDING YANG RUSAK

Ǿ16 mm

Ǿ13 mm

PANJANG2.500 mm

BAHAN BETONYzer dilapisiCU 250 micron

Page 19: Presentation grounding K3 Listrik

PENGUJIAN GROUNDING

PERALATAN YANG DIGUNAKAN Gounding Tester Kabel (3 gulung dengan panjang @ 3 m; 15

m & 30 m) Pasak ( 2 buah) Lembar Kerja Pengujian

Page 20: Presentation grounding K3 Listrik

PROSEDUR PENGUJIAN GROUNDING

1. Titik Grounding yang akan diuji harus diketahui dan dicatat dahulu spesifikasi, tipe atau karakteristiknya (misal jenis kabel yang digunakan, warna isolasi pembungkus kabel) sehingga akan memudahkan perbandingannya dengan hasil uji yang akan dilakukan.

2. Harus mempunyai Dokumen Standar Pengujian, sebagai pembanding dengan data pengujian yang kita punyai. Misalkan PUIL tahun 2000; dimana syarat untuk titik grounding nilai maksimal yang diijinkan sebesar 5 Ω. Sehingga dapat ditetapkan apakah Titik Grounding tersebut telah memenuhi standar.

3. Hidupkan Gounding Tester dan atur sehingga terbaca nol Ω (di-zero-kan dahulu).

4. Rangkai seluruh peralatan yang digunakan seperti pada gambar pada petunjuk penggunaan alat.

Page 21: Presentation grounding K3 Listrik

PROSEDUR PENGUJIAN GROUNDING

5. Siapkan Lembar Kerja Pengujian.6. Hidupkan Gounding Tester catat nilai yang

terbaca pada display di Lembar Kerja Pengujian.

7. Setelah itu ulangi langkah 3 sampai 6, dengan lokasi yang berbeda dan catat semua hasilnya pada Lembar Kerja Pengujian.

8. Kemudian simpulkan hasil pengujian dan beri analisanya.

Page 22: Presentation grounding K3 Listrik