presentation

28
Dosen Pembimbing: drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros drg. Resa Ferdina drg. Ricky Amran Disusun Oleh: KELOMPOK III GIGI TIRUAN LENGKAP UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANG FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI 2014

Upload: siskajaner

Post on 28-Apr-2017

233 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentation

Dosen Pembimbing:drg. Okmes Fadriyanti, Sp.Pros

drg. Resa Ferdinadrg. Ricky Amran

Disusun Oleh:KELOMPOK III

GIGI TIRUAN LENGKAP

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH PADANGFAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

2014

Page 2: Presentation

Nama Kelompok: DINA AULIYA AMLY (11-060) DWICKY ZULYA SEFTIA (11-062) DIANG FITRI YOLANDA (11-064) SILVIA DESRIANITA (11-066) DINDA ROSMAULISA (11-068) NADYA PRATIWI UTAMI (11-070) ADE ANGGRAEINI (11-072) NELLY NASARY HARAHAP (11-074) VETTY DIRA HAYU (11-076) NELVA SASMITA (11-078) FITRI SAKINAH FIRMAN (11-080) SISKA JANER (11-082) HIRZI ATSARI RAMAFEBRI (11-084) BENI ARBI ADAM (11-086) MURTI NINGSIH (11-088) SHERIFA AMELIA (11-090) YOSBI REKSO SASTRA RIANDANI (11-092)

Page 3: Presentation

KASUS IPutra mahasiswa co-ass bagian prostodonti akan mengerjakan

pasien edentolous RA/RB pada pasien bintang umur 64 tahun. Pada tahap awal putra melakukan pemeriksaan untuk dapat menentukan rencana perawatan. Dari hasil pemeriksaan diketahui hubungan linggir sisa sejajar dan tinggi ridge alveolar RA/RB bagian anterior normal dan bagian bawah posterior kanan sedang,terdapatnya flabby pada bagian anterior rahang atas, exostosis pada regio 33 dan 34 retromilohyoid sedang. Pasien menderita hipertensi. Setelah pasien selesai dilihatkan ke pembimbing putra sudah diperbolehkan untuk mencetak awal dan mencetak akhir dan putra akan menyiapkan alat dan bahan yang akan diperlukan pada tahap pencetakan. Pada tahp pencetakn akhir putra disuruh untuk memperbaiki karena hasil cetakan tidak akurat. Dan harus dibuat akurat dengan tujuan untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan yang baik

Pertanyaan:Bagaimana cara Putra melakukan pembuatan gigi tiruan pada

pasien tersebut sesuai skenario.

Page 4: Presentation

Kerangka Konsep

Page 5: Presentation

Terminologi Edentolus : Suatu kaeadaan dimana kehilangan gigi atau

terlepasnya gigi dari songketnya (ridge alviolar) yang diakibatkan oleh faktor mekanis dan fisiologis.

Linggir Sisa : Ridge Alveolar : Resobsi alveolaris setelah pencabutan gigi

dapat merubah bentuk sisa alveolar,terjadinya resorbsi secara progresif pada sisa elveolar menjadi terjadi lebih sempit dan lebih pendek sedangkan sisa alveolar yang ideal mempunyai yang lebar dan lereng yang sejajar.Menyempitnya sisa alveolar puncak menjadi lebih tajam akibatnya tidak mampu menahan tekanan kunyah.jika tulang alveolar sempit sebaiknya gunakan teknik mencetak dengan sedikit tekanan .

Page 6: Presentation

Flabby :Respon dari jaringan ikat yang mengalami hiperplasia yang awalnya diakibatkan oleh trauma atau luka yang tidak dapat ditoleransi yang terjadi pada residual ridge.

Eksostosis : Tonjolan tulangRetromilohyoid : Ruangan distal dari sulcus lingualis,

ruang ini dibatasi oleh otot mylohyoid di anterior, retromolar pad di lateral, otot konstriktor superior di posterolateral, otot palatoglossus diposteromedial, dan lidah di medial.

Hipertensi: Suatu peningkatan abnormal tekanan darah dalam pembuluh darah arteri secara terus menerus lebih dari satu periode.

Retensi : kekuatan yang menahan gigi tiruan terhadap gaya yang arahnya berlawanan dengan arah pemasangan

Stabilisasi :

Page 7: Presentation

ANALISIS MASALAH

Page 8: Presentation

Bagaimana cara menangani flabby dan eksostosis pada kasus tersebut?

Pada daerah Flabby dilakukan pembebasan dan diusahakan pada daerah flabby tersebut untuk tidak bergerak pada saat mencetak.

Sedangkan, Pada Regio 33 dan 34 yang mengalami eksostosis, dimanfaatkan sebagai retensi.

Page 9: Presentation

Apa saja pemeriksaan yang telah dilakukan oleh Putra pada kasus tersebut? Prosedur Pemeriksaan

• Pemeriksaan SubjektifKeluhan utama : -Keluahan tambahan :- Riwayat Penyakit Sistemik:

Hipertensi Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan Intraoral Mukosa Dari kasus, keadaan mukosa tidak diketahui.

Ketahanan JaringanDari kasus Terdapat :Flabby pada bagian anterior rahang atas.

LidahDari kasus, keadaan lidah tidak diketahui.

VestibulumDari kasus, keadaan vestibulum tidak diketahui.

Page 10: Presentation

FrenulumDari kasus, keadaan frenulum tidak diketahui. Bentuk linggir alveolarDari kasus, terdapat eksostosis pada regio 33 dan 34. Bentuk lengkung rahangDari kasus, Bentuk lengkung rahang tidak diketahui. PalatumDari kasus,tidak diketahui Relasi Processus AlveolarisDari kasus, Relasi Processus Alveolaris sejajar (Kelas I) dan tinggi ridge alveolar Rahang

atas/Rahang bawah, bagian anterior normal dan bagian posterior bawah kanan sedang. Torus Palatinus Dari kasus,tidak diketahui SalivaDari kasus,tidak ketahui. RetromilohyoidDari kasus Sedang.

  Pemeriksaan Ekstra Oral

Bibir: Tidak diketahui Mata: Tidak diketahui Telinga: Tidak diketahuiProfil Wajah : Tidak diketahui Temporo Mandibular: Tidak diketahui

Page 11: Presentation

Bagaimana cara putra melakukan pembuatan gigi tiruan pada pasien sesuai dengan skenario? DIAGNOSA RENCANA PERAWATAN CETAK ANATOMISSTOCK TRAYModel

AnatomiSendok Cetak individu CETAK FISIOLOGISModel Kerja POST DAM/POSTERIOR PALATAL SEAL PEMBUATAN BASIS BITE RIM DATARAN OKLUSAL DIMENSI VERTIKAL RELASI SENTRIK ARTIKULATOR PENYUSUNAN GIGI PROSESING AKRILIK INSERSI/PASANG

Page 12: Presentation

Bagaimana prosedur kerja dalam pencetakan awal dan pencetakan akhir?

Cetak Anatomis Bahan mencetak : Hydrokoloid

irreversible/alginate Sendok mencetak: Stock tray yang berlubang dan

tanpa sudut Teknik mencetak :Mukostatis (Pada daerah

Flabby dibebaskan/diusahakan agar tidak bergerak) Tujuan mencetak :Untuk mendapatkan model

studi dan mendapatkan sendok cetak fisiologis

Page 13: Presentation

Prosedur Mencetak- Persiapan alat dan bahan yang akan digunakan - Instruksi pada pasien

1. Menarik nafas panjang.2. Selama pencetakan dianjurkan : - Penderita tidak boleh menahan nafas - Penderita tidak boleh bernafas melalui mulut.3. Sebelum mencetak rahang bawah, di

instruksikan ujung lidah diletakan di palatum anterior.

Page 14: Presentation

- Posisi pasien dan operator untuk rahang atas operator berada di belakang kanan pasien, kepala pasien setinggi dada operator, mulut pasien setinggi siku operator, dan kalau rahang bawah operator berada sebelah kanan depan pasien, mulut pasien setinggi antara bahu dan siku operator

- Try in sendok cetak ke mulut pasien

Page 15: Presentation

RAHANG ATAS : 1. Memasukan sendok cetak rahang atas Jari telunjuk/kaca mulut di tangan kiri, sudut mulut kiri penderita digeser ke luar.

Sendok cetak ditangan kanan, titik tengah sayap bukal sendok. titik tumpu untuk mengeser sudut mulut kanan penderita keluar, gunakan rotasi bagian kiri sendok cetak masuk ke mulut.

2. Sentering Masukan seluruh sendok cetak hingga tepi posterior menutupi tuber maksilaris dan

puncak prosesus alveolaris tepat ditengah cekungan sendok cetak.Garis tengah pegangan sendok berhimpit dengan garis tengah pegangan rahang.Ruang antara tepi sayap sendok dengan lereng bukal/labial/palatal prosesus

alveolaris lebih kurang 5 mm.RAHANG BAWAH 1.Memasukan sendok cetak

Sudut mulut kanan penderita dibuka dengan jari telunjuk/kaca mulut di tangan kanan.

Titik tengah sayap bukal kiri sendok cetak sebagai titik tumpu untuk mengeser sudut mulut kiri, memutar sendok sehingga sisi kanan posterior sendok cetak masuk ke dalam mulut.

2. SenteringMemasukan seluruh sendok cetak hingga bagian posterior sendok

menutupi retromolar pad. Puncak prosesus alveolaris tepat di tengah cekungan sendok cetak.Sayap sendok tidak mengenai jaringan lunak, lebih kurang 5 mm ruangnya

untuk bahan cetak.

Page 16: Presentation

- Aduk bahan cetak dengan perbandingan 1 : 2 hingga homogen (halus dan mengkilat) Pada stadium III masukkan bahan ke sendok cetak.

- Masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien - Mengisi daerah undercut - Sentering - Mengangkat bibir atas atau menurunkan bibir bawah - Menekan sendok cetak, ditekan bagian tengah

palatum supaya bahan mengalir secara merata kemudian baru tekan bagian posterior dan anterior.

- Melepas sendok cetak dari rahang - Mengeluarkan sendok cetak dari dalam mulut

Page 17: Presentation

Evaluasi hasil cetakan Anatomis- Hasil cetakan tidak boleh poreus, robek

atau terlipat - Hasil cetakan harus mencakup batas

anatomis - Tepi cetakan harus bulat - Tepi sendok cetak tidak boleh terlihat - Semua bagian ridge dan daerah jaringan

lunak sampai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak tercetak dengan baik

Pengecoran dengan dental stone (gips tipe III)

Page 18: Presentation

CETAKAN FISIOLOGISTahap Mencetak Fisiologis

- Membuat Sendok cetak Fisiologis- Try in sendok cetak - Border Molding - Mencetak - Boxing and Beading

Page 19: Presentation

Membuat sendok Cetak Fisiologis - Alat dan bahan: self curing akrilik,Stick Compound, api

spiritus, scalpel/lecron, bur, malam merah - Gambar 2 batas pada model studi dengan pensil yaitu batas

untuk muscle triming tepat difornik pada model dan batas untuk untuk sendok cetak fisiologis yaitu 2 mm dari fornik.

- Selapis lembar malam merah diatas permukaan jaringan sebagai wax spacer untuk bahan cetak

- Buat lobang pada malam di daerah molar dan caninus kiri atau kanan untuk vertical stop,

- Aduk resin akrilik dan letakkan adonan merata di atas malam dan lubang stop vertical serta meliputi garis tepi

- Buat tangkai dari resin, untuk rahang atas cukup satu ditengah bagian anterior dengan posisi tangkai kearah bawah supaya tidak mengganggu pada saat muscle trimming

- Setelah resin mengeras lepaskan sendok cetak perorangan dari model

- Sempurnakan tepi sendok cetak

Page 20: Presentation

Try In Sendok Cetak Fisiologis Perhatikan posisi sendok cetak. Batas tepi sendok cetak lebih kurang 2 mm lebih pendek

dari batas mukosa bergerak dan tidak bergerak. Rahang bawah perhatikan Batas posterior retromolar pad,

vertikal ke bawah ke retromylohyoid. Sayap lingual anterior, perhatikan batas perlekatan otot dasar mulut dengan rahang. Gerakan lidah ke arah pipi yang berlawanan untuk melihat aktifitas dasar mulut.

Rahang atas perhatikan batas posterior hamular nocth melewati fovea palatina, perhatikan garis “ AH “ untuk melihat sayap distolingual penderita menjulurkan lidah lurus keluar. Jika terangkat, sayap pendek daerah retromylohyoid.

Page 21: Presentation

Border Molding dan Membuat Lubang pada sendok Cetak a. Teknik Border molding/ Muscle triming

Teknik yang digunakan adalah teknik kombinasi yang merupakan gabungan dari beberapa teknik muscle triming dari cara heartwell, cara mac Greagor dan cara Ellier.

B. Membuat lubang pada sendok cetak Tujuan pembuatan lubang adalah untuk mengurangi tekanan waktu mencetak dan sebagai retensi bahan cetak terhadap sendok cetak serta mengalirkan sisa bahan cetak.lubang dibuat setelah sendok cetak siap untuk dicetak dengan jarak 5mm,karna jika dibuat lubang dulu,daerah yang nenerima tekanan berlebihan tidak dapat dikontrol (tekanan hidrolok terbebas),

Page 22: Presentation

Mencetak AkhirBahan : Elastomer (reguler/monophase) Teknik : mukokompresi/dinamik Evaluasi Hasil :

◦daerah muscle trimming tidak tertutup ◦cetakan tipis dibatasi stop vertikal ◦mencakup batas batas anatomis ◦tidak ada poreus/berlipat

Page 23: Presentation

Boxing dan BeadingTujuanya adalah : untuk mempertahankan

bentuk tepi hasil yang tercatat pada model kerja.bentuk tepi dari hasil cetakan akan direproduksi menjadi bentuk tepi gigitiruan.

Page 24: Presentation

Bagaimana cara mendapatkan retensi dan stabilisasi gigi tiruan yang baik? Faktor Fisik:

Perluasan maksimal dari basis gigitiruan. Kontak seluas mungking antara membran mukosa dan

basis gigitiruan Kontak yang rapat antara basis gigitiruan dan daerah

pendukungnya. Pencetakan:Cetakan yang cermat sesuai dengan permukaan mukosa

jaringan pendukung, penting sekali untuk stabilisasi terutama untuk melawan tekanan dalam arah horizontal.Batas Anantomis juga merupakan batas-batas yang harus didapatkan pada saat mencetak untuk mendapatkan retensi dan stabilisasi pada gigi tiruan. Adapun batas batas anatomis dari rahang itu sendiri diabagi menjadi dua bagian yaitu :

Page 25: Presentation

Rahang Atas

1. Frenulum labii superior

2. Ruggae palatina 3. Frenulum buccalis 4. Tuberositas maxillae 5. Hamular notch 6. Vibrating line 7. Processus alveolaris 8. Incisivus papilae 9. Fornix 10. Vovea palatine

Page 26: Presentation

Rahang Bawah

1. Frenulum labii inferior

2. Frenulum buccalis 3. Vestibulum buccalis 4. Retromolar pad 5. Frenulum lingualis 6. Processus alveolaris 7. Mylohyoid line  

Page 27: Presentation

Apa saja faktor keberhasilan dan kegagalan dalam pembuatan gigi tiruan lengkap?Faktor Keberhasilan1.Pemeriksaan & diagnosa yang tepat sehingga menghasilkan

perawatan yang akurat.2. Pencetakan yang tepat dan akurat yang meliputi semua batas-

batas anatomis yang ada di rahang atas maupun rahang bawah sehingga didapatkan retensi dan stabilisasi baik

3. Proses Muscle triming yang benar yang nantinya berfungsi sebagai batas mukosa bergerak dan tidak bergerak yang akan meningkatkan retensi dan stabilisasi dari gigi tiruan.

 Faktor Kegagalan1. Kesalahan dalam pemeriksaan dan diagnosa sehingga

menghasilkan perawatan yang tidak akurat.2. Proses pencetakan yang tidak meliputi semua batas-batas

anatomis yang ada di rahang atas dan rahang bawah.3. Proses Muscle trimming yang tidak benar.

Page 28: Presentation

TERIMA KASIH

SEKIAN