presentation endophthalmitis
TRANSCRIPT
Clinical Report Session
ENDOFTHALMITIS
OLEH
ALFA FEBRIANDA
CANDRA
FRANESIA DWIRAHMA
RINI NURUL HUDA
PRESEPTOR
Dr M Hidayat Sp.M
Latar Belakang•Endoftalmitis merupakan peradangan supuratif di bagian dalam bola mata yang meliputi uvea, vitreus dan retina dengan aliran eksudat ke dalam kamera okuli anterior dan kamera okuli posterior.
•Endoftalmitis di sebabkan oleh bakteri dan jamur.
Endoftalmitis merupaka penyakit yang memerlukan perhatian pada tahun terakhir ini karena dapat memberikan penyulit yang gawat akibat suatu trauma tembus atau akibat pembedahan mata intra okuler.
Batasan Masalahmembahas mengenai anatomi vitreous humor, definisi endoftalmitis, epidemiologi, etiologi, klasifikasi, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, pemeriksaan, dan penatalaksanaan serta prognosis endophtalmitis.
Tujuan Penulisan Penulisan Clinical Science Session ini bertujuan untuk menambahkan pengatahuan mengenai endoftalmitis.
Metode Penulisan Penulisan Clinical Science Session ini menggunakan metode tinjauan pustaka dengan mengacu pada berbagai literatur dan kepustakaan
Anatomi Vitreous Humor
Gambar 1 anatomi penampang sagital bola
mata
DEFENISI Endophthalmitis adalah adanya peradangan hebat intraokular, terjadi yang diakibatkan dari bakteri, jamur atau keduanya. Beberapa penulis mendefinisikan sebagai bakteri atau jamur infeksi pada tubuh dan ruang vitreous mata cairan.
Klasifikasi
A. Endoftalmitis Eksogen
◦ Endoftalmitis Post Operatif◦ Endoftalmitis Post Trauma B. Endoftalmitis Endogen
Etiology Endophthalmitis post operasi kronis
Dibagi atas bakteri dan jamur
Jamur: disebabkan oleh candida dan aspergilus. namun haruslah di bedakan dari endophthalmitis endogen
Bakteri: paling sering disebabkan oleh Propionibacterium acnes. Bakteri lain dengan tingkat virulensi terbatas seperti Staphylococcus epidermidis dan spesies Corynebacterium
Etiology
Endoftahmitis post operasi akut
Biasanya disebabkan oleh coagulase negative Staphylococcus, S aureus, Streptococcus spp, organisme gram negatif
Etiology
Endophthalmitis endogen
Bakteri endogen penyebab endophthalmitis memiliki variasi jenis yang luas
penyebab tersering dari jenis gram positif diantaranya species Streptococcus (endocarditis), Staphylococcusa ureas ( infeksi cutaneous), dan species Bacillus (dari penggunaan obat intravena )
gram negatif paling sering Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, and organismse enteric seperti Escherichia coli dan spesies Klebsiella
Etiology Endofthamitis endogen akibat jamur disebabkan oleh candida (penyebab terbanyak), aspergillus dan cocidioides
bisa juga desebabkan oleh infeksi Histoplasma capsulatum. Cryptococcus neoformans. Sporothrix schenkii. Dan Blastomyces dermatitidis namun kejadiannya lebih rendah dibandingkan candida
EtiologyTraumatic endophthalmitis
dua pertiga dari bakteri penyebab traumatic endofthamitis adalah gram positif dan 10-15% adalah gram negatif.
Bacillus cereus menyebabkan hampir 25% dari semua kasus traumatic endophthalmitis.
KLASIFIKASI
Endophthalmitis Post operasi
Akut
kronik
Endophthalmitis endogen
Bakteri
Jamur
Endophthalmitis Candida
Endophthalmitis Aspergillus
Cryptococcosis
Coccidioidomycosis
Traumatic endophthalmitis
PATOFISIOLOGY Pada keadaan normal, blood-ocular barrier dapat melindungi mata dari invasi mikroorganisme
Pada Endogenous endophthalmits, organisme dapat menembus blood-ocular barrier dengan invasi langsung (contoh : septic emboli)
Juga bisa dengan merubah permeabilitas vaskuler endotel
MANIFESTASI KLINISEndophthalmitis post operasi kronik
Propionibacterium acnes sebagai penyebab terbanyak bermanifestasi berupa plak putih diantara kapsul posterior dan implan IOL
Pasien akan merasakan pandangan yang kabur dan inflamasi granulamatous yang persisten dimulai sekitar 3-4 bulan setelah pembedahan
Pada kasus yang parah dapat terjadi inflamasi vitreus, dekompensasi kornea hingga neovaskularisasi iris
MANIFESTASI KLINIS
Granulomatous keratic precipitas dan plak putih di selubung kapsul
MANIFESTASI KLINISEndophthalmitis post operasi akut
Sering disertai dengan hypopion, conjunctival vascular congestion, edema kornea, edema keopak mata. gejala sering berupa nyeri dan visual loss yang nyata
MANIFESTASI KLINISEndolphthalmitis endogen
Gambaran dari endolphthalmitis endogen berasal dari penyakit sistemik yang berlangsung
tubuh yang tinggi (lebih dari 101,5‘ F), peningkatan jumlah leukosit perifer, dan kultur kuman yang positif dari bagian lain (darah, urin, dahak)
pasien sering sakit dan dirawat karena penyakit utama yang mendasari munculnya endophthalmitis endogen
MANIFESTASI KLINIS Gejala klinis meliputi nyeri akut, fotofobia, dan penglihatan kabur
Pada pemeriksaan biasanya ditemukan sangat menurunnya ketajaman visual, edema periorbital dan kelopak mata,dan fibrin di ruang anterior
hipopyon mungkin juga ditemukan
Mungkin ada peradangan yang signifikan pada vitreous dan sel vitreous
Mikroabses kecil di retina atau ruang subretinal dan putih perdarahan pada retina (Roth spot) juga dapat dilihat.
MANIFESTASI KLINISPosttraumatic endophthalmitis
Gejala pada endophthalmitis yang disebabkan trauma tembus biasanya lebih berat
penurunan visus yang cepat, sakit mata yang lebih hebat, mata merah dan pembengkakan kelopak.
Diagnosis Dengan mengetahui gejala subjektif dan gejala objektif yang didapatkan dari pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, maka diagnosis endoftalmitis sudah dapat ditegakkan.
Diagnosis banding
a. Panuveitisb. Tumor intraokulerc. Panoftalmitis
Tatalaksana
Terapi Antibiotik
a. Intravitreal antibiotik
Pilihan pertama : Vancomicin 1 mg dalam 0.1 ml + ceftazidine 2.25 mg dalam 0.1ml
Pilihan kedua : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + amikacin 0.4 mg dalam 0.1 ml
Pilihan ketiga : Vancomicin 1 mg dalam 0.1ml + gentamicin 0.2 mg dalam 0.1 ml
b. Antibiotik topikal
Vancomicin (50 mg/ml) atau cefazolin (50 mg/ml), dan
Amikacin (20 mg/ml) atau tobramycin (15mg%)
c. Antibiotik sistemik (jarang).
Ciprofloxacin intravena 200mg BD selama 2-3hari, diikuti 500mg oral BD selama 6-7 hari, atau
Vancomicin 1gm IV BD dan ceftazidim 2g IV setiap 8 jam
Terapi steroid◦ Dexamethasone intravitreal 0.4 mg dalam 0.1 ml◦ Dexamethasone 4 mg (1 ml) OD selama 5 – 7 hari◦ Steroid sistemik. Terapi harian dengan prednisolone
60 mg diikuti dengan 50 mg,40 mg, 30 mg, 20 mg, dan 10 mg selama 2 hari.
Terapi suportif◦ Siklopegik. Disarankan tetes mata atropin 1% atau
bisa juga hematropine 2% 2 – 3 hari sekali.◦ Obat – obat antiglaucoma disarankan untuk pasien
dengan peningkatan tekanan intraokular. Acetazolamide (3 x 250 mg) atau Timolol (0.5 %) 2 kali sehari.
Operatif
Vitrektomy
Vitrectomy adalah tindakan bedah dalam terapi endophthalmitis. Bedah debridemen rongga vitreous terinfeksi menghilangkan bakteri, sel-sel inflamasi, dan zat beracun lainnya untuk memfasilitasi difusi vitreal, untuk menghapus membran vitreous yang dapat menyebabkan ablasio retina, dan membantu pemulihan penglihatan.
•Pentalaksanaaan pada endoftalmitis bakteriPada endoftalmitis endogen bakteri, darah, kultur cairan tubuh lainnya, dan hasil kultur mata untuk memastikan diagnosis dan memilih terapi.
Antibiotik intravitreal diberikan pada saat vitrectomy jika belum jelas adakah organisme jamur yang ikut berperan. Selain itu, antibiotik intravena kadang-kadang diperlukan selama beberapa minggu, tergantung pada organisme yang menginfeksi
•Penatalaksanaan pada endoftalmitis jamur
terapi anti jamur sistemik dapat diberikan selama 6 minggu atau lebih. Pilihan anti mikroba inisial adalah empiris dan dapat disesuaikan dengan hasil kultur.
Prognosis Prognosis endophthalmitis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi, organisme yang terlibat dan jumlah kerusakan mata menopang dari peradangan dan jaringan parut.
Komplikasi Penyulit endoftalmitis adalah apabila proses peradangan mengenai ketiga lapisan mata (retina, koroid, dan sclera ) dan badan kaca maka akan dapat mengakibatkan panoftalmitis.
KESIMPULANEndoftalmitis adalah peradangan berat yang terjadi pada seluruh jaringan yang mengenai dua dinding bola mata, yaitu retina dan koroid tanpa melibatkan sklera, dan kapsula tenon. Endoftalmitis dapat diklasfikasikan menjadi endogen dan eksogen.
Gejala subjektif antara lain adalah nyeri pada bola mata, penurun tajam penglihatan,nyeri kepala, mata terasa bengkak kelopak mata merah, bengkak kadang sulit dibuka. Sedangkan dari pemeriksaan fisik didapatkan udem pada palpebra superior, reaksi konjungtiva berupa: hiperemis dan kemosis, udem pada kornea.
Pemeriksaan penunjang yang penting adalah kultur, Pengobatan pasien endoftalmitis adalah dengan antibiotik atau antifingi, yang diberikan secepatnya secara intravitreal. Sedangkan pemberian steroid masih kontroversi walaupun terbukti bermanfaat. Kadang dapat diberikan pula sikloplegik.
Bila dengan pengobatan malah terjadi perburukan, tindakan, vitrektomi harus dilakukan.
SARAN
Endoftalmitis merupaka penyakit yng memerlukan perhatian pada tahun terakhir ini karena dapat memberikan penyulit yang gawat akibat suatu trauma tembus atau akibat pembedahan mata intra okuler. Diharapkan pasien dapat mengenali dan menangani semua faktor-faktor resikonya yang dapat mencetuskan terjadinya endophthalmitis dan melakukan pencegahan dengan melakukan follow up setelah operasi dan menggunakan pelindung mata untuk menghindari trauma pada mata