presentasi%20otf.pptx
TRANSCRIPT
![Page 1: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/1.jpg)
Persyaratan dan Cara Uji Klinis Fitofarmaka
Dini Rohmatul Insani 1104015077Fissilmi Dakhilah 1104015107Lailatuttarwiyah 1104015167Neng Linda 1104015214Rizky Nugrahana 1104015280Serli Marsela 1104015295Tristia Wulandari 1104015331Tryas Gayatri 1104015332
![Page 2: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/2.jpg)
Fitofarmaka sediaan obat yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya
bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku
![Page 3: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/3.jpg)
Ramuan atau Komposisi
Hendaknya terdiri dari satu simplisia/sediaan galenik. Bila hal tersebut tidak mungkin, ramuan dapat terdiri dari beberapa simplisia/sediaan galenik dengan syarat tidak melebihi lima simplisia/sediaan galenik.
Simplisia tersebut masing-masing sekurang-kurangnya telah diketahui khasiat dan keamanannya berdasar pengalaman.
![Page 4: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/4.jpg)
Standar Bahan Baku harus memenuhi persyaratan yang tertera dalam :
Farmakope Indonesia
Ekstra Farmakope Indonesia
Materia Medika Indonesia
Bila pada ketiga buku persyaratan tersebut tidak tertera paparannya, boleh menggunakan ketentuan dalam buku persyaratan mutu negara lain atau pedoman lain, yang telah disetujui pada waktu pendaftaran Fitofarmaka.
![Page 5: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/5.jpg)
Khasiat atau Kegunaan
Pernyataan khasiat atau kegunaan harus menggunakan istilah medik, seperti diuretik, spasmolitik, analgetik, antipiretik
![Page 6: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/6.jpg)
Dukungan Penelitian
Fitofarmaka harus didukung oleh hasil pengujian, dengan protocol pengujian yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.Pengujian meliputi :
Uji Toksisita
s
Uji Efek
Uji Farmakologi
k
Uji Kualitas
dan pengujian lain yang
dipersyaratkan
![Page 7: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/7.jpg)
Uji Klinik Fitofarmaka
Pengujian pada manusia, untuk mengetahui atau memastikan adanya efek farmakologi tolerabilitas, keamanan dan manfaat klinik untuk pencegahan penyakit, pengobatan penyakit atau pengobatan segala penyakit.
![Page 8: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/8.jpg)
Tujuan pokok uji klinik fitofarmaka
Memastikan keamanan dan manfaat klinik fitofarmaka pada manusia dalam pencegahan atau pengobatan penyakit maupun gejala penyakit
Untuk mendapatkan fitofarmaka yang dapat dipertanggung jawabkan keamanan dan manfaatnya
![Page 9: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/9.jpg)
Tahap – tahap pelaksanaan
Merencanakan tahap-tahap pelaksanaan uji klinik Fitofarmaka termasuk formulasi, uji farmakologik eksperimental dan uji kimia.
Melaksanakan uji klinik fitofarmaka
Melakukan evaluasi hasil uji klinik fitofarmaka
Menyebar luaskan informasi tentang hasil uji klinik litofarmaka kepada masyarakat
Memantau penggunaan dan kemungkinan timbulnya efek samping fitofarmaka
![Page 10: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/10.jpg)
Rencana kerangka tahap-tahap pengembangan
Pemilihan
Pengujian Farmakologik
PengujianToksisitas
Pengujian Farmakodinamik
Pengembangan Sediaan (formulasi).
Penapisan Fitokimia dan Standarisasi Sediaan
Pengujian klinik.
![Page 11: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/11.jpg)
1. Tahap Pemilihan
a. Jenis obat tradisional yang diharapkan mempunyai khasiat untuk penyakit-penyakit yang menduduki urutan atas dalam morbiditas (pola penyakit)
b. Jenis obat tradisional yang diperkirakan mempunyai khasiat untuk penyakit-penyakit tertentu berdasarkan inventarisasi pengalaman pemakaian.
c. Jenis obat tradisional yang diperkirakan merupakan alternatif yang jarang (atau satu satunya alternatif ) untuk penyakit tertentu. Misalnya untuk obat kencing batu (kalkuli).
![Page 12: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/12.jpg)
2. Tahap Pengujian Farmakologik
Penapisan efek farmakologi Fitofarmaka, ditujukan untuk melihat kerja farmakologik pada system biologic yang dapat menunjukkan adanya khasiat terapetik. Kegunaan uji penapisaan farmakologik sebenarnya adalah untuk menghindari pemborosan dalam tahap uji lebih lanjut. Hasil positif dapat digunakan untuk perkiraan kemungkinan efek pada manusia.
![Page 13: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/13.jpg)
3. Tahap Pengujian Toksisitas
Uji toksisitas akut menyangkut pemberian beberapa dosis tunggal yang meningkat secara teratur pada beberapa kelompok hewan dari jenis yang sama. Pengamatan kematian dalam waktu 24 jam digunakan untuk menghitung LD50, dan hewan dipelihara selama 14 hari.
Pengujian toksisitas lanjut meliputi :
a. Toksisitas sub akut b. Toksisitas Kronik
c. Toksisitas Spesifik
![Page 14: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/14.jpg)
a. Toksisitas sub akut
Rancangan uji toksisitas sub akut dibuat berdasarkan hasil uji toksisitas akut. Uji toksisitas sub akut dapat memberikan
gambaran tentang toksisitas calon fitofarmaka pada penggunaan berulang untuk jangka waktu yang relatif lama.
Kecenderungan kumulasi dan reversibilitas efek toksik calon fitofarmaka dapat
dinyatakan dari hasil uji toksisitas sub akut.
![Page 15: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/15.jpg)
b. Toksisitas Kronik
Uji toksisitas kronik diprioritaskan pada calon fitofarmaka yang penggunaannya berulang/ berlanjut dalam jangka waktu sangat lama
(lebih dari 6 bulan). Uji toksisitas kronik memberikan gambaran tentang toksisitas
atau keamanan calon fitofarmaka pada penggunaan dosis lazim secara berulang
selama hayat hewan.Rancangan uji toksisitas kronik dibuat
berdasarkan hasil uji toksisitas sub akut.
![Page 16: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/16.jpg)
3. Toksisitas Spesifik
Uji toksisitas ini misalnya uji teratogenisitas, uji karsinogenisitas , uji mutegenisitas, uji toksisitas terhadap
janin, uji terhadap fungsi-fungsi reproduksi dan lain-lain. Perlu tidaknya
uji-uji ini dilakukan tergantung pada kemungkinan terjadinya efek-efek toksik
tersebut, sehubungan dengan pemakaiannya
![Page 17: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/17.jpg)
Tahap pengujian Farmakodinamik
Tahap ini dimaksudkan untuk lebih mengetahui secara lugas pengaruh farmakologik pada berbagai system biologik. Bila diperlukan , penelitian dikerjakan pada hewan coba yang sesuai, baik secara invitro atau invivo
![Page 18: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/18.jpg)
Pengembangan sediaan (Formulasi)
Perkembangan sediaan dimaksudkan agar bentuk sediaan fitofarmaka yang akan diberikan pada manusia nantinya memenuhi persyaratan-persyaratan kualitas maupun estetika. Syarat-syarat kualitas yang sesuai dengan cara pemberian baik peroral maupun cara pemberian lain harus diperhatikan secara khusus
![Page 19: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/19.jpg)
Penapisan Fitokimia dan Standarisasi Sediaan
jika sebelum diketahui kandungan aktifnya, tahap pertama yang harus dilakukan bersamaan dengan pengujian klinik dalam pembuatan profil kromatogram bertahap dengan pelarut non polar, semi polar dan polar. Slanjutnya dilkukan standarisasi sediaan dengan menggunakan zat identitas. Penelitian fitokimialebih lanjut adalah penentuan kandungan kimia aktif. Jika kandungan kimia aktif sediaan sudah diketahui, maka dapat dilakukan standarisasi sediaan berdasarkan atas kadar kandungan aktif tersebut.
![Page 20: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/20.jpg)
Pengujian klinik.
Uji klinik fitofarmaka hanya dapat dilakukan di unit-unit pelayanan dan penelitian yang memungkinkan untuk pelaksanaan suatu uji klinik, baik dari segi kelengkapan sarana, personalia, kemampuan maupun tersedianya pasien-pasien yang mencukupi. Uji klinik Fitofarmaka seyogyanya dilakukan sesuai dengan tahap-tahap uji klinik calon obat baru
![Page 21: presentasi%20otf.pptx](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022081506/55cf96c8550346d0338dbf2a/html5/thumbnails/21.jpg)
Thank you