presentasi radiology ca paru

31
KANKER PARU TERESA NADIA 07120110050

Upload: kelvin-candiago-tjiang

Post on 11-Sep-2015

42 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

sdff

TRANSCRIPT

KANKER PARU

KANKER PARUTERESA NADIA 07120110050IDENTITAS PASIENNama : Bpk. RUsia: 65 tahunJenis Kelamin: Laki-lakiTTL: Jakarta, 19 Agustus 1949Agama : KristenKebangsaan : IndonesiaNo. Rekam Medis: SHLK 0000.650.5xx

ANAMNESISKU: Batuk kurang lebih 2 bulan SMRSRPS: Pasien laki-laki usia 65 tahun datang ke rumah sakit dengan keluhan utama batuk kurang lebih 2 bulan SMRS. Batuk berdahak, terus-menerus, dan bertambah parah. Keluhan diikuti dengan sesak nafas yang muncul dengan pola tidak menentu. BAK normal, BAB normal. Riwayat demam disangkal.ANAMNESISRPD: HipertensiRiwayat Kebiasaan: Merokok 1 bungkus perhari selama kurang lebih 20 tahun.Riwayat Alergi: -PEMERIKSAAN FISIKKGB: Pembesaran KGB infraclavicular sinistraParu: Suara vesikuler menurun pada seluruh lapang paruPEMERIKSAAN PENUNJANGUreum26.0 mg/dL (N: 60)

CT SCAN THORAX CONTRAST (AXIAL)

CT SCAN THORAX CONTRAST (CORONAL & SAGITAL)

CT SCAN THORAX CONTRASTMasa inhomogen dengan komponen klasifikasi pada segmen 3 medial lobus atas paru kiri berbatas tidak tegas (ukuran +/- 3.9 x 4.75 x 5 vm), pasca pemberian kontras massa menyangat inhomogen.Masa tampak menginfiltrasi bronchus kiri cabang superior anterior selanjutnya mengakibatkan atelectasis nekrotik mencakup segmen 3 lobus atas paru kiri, segmen lingual paru kiri dan segmen 7, 8 lobus bawah paru kiri disertai infiltrate pneumonitis disekitarnya.Massa juga mengobilaterasi cabang-cabang arteri pulmonalis kiri.Pembesaran kelenjar getah bening multiple di infraclavicula kiri, interna mammari kiri, prearcus aorta, subkarina, dan paratrachea kanan (diameter +/- 0.8-2 cm)Sugestif Ca paru kiri sentralCentrilobular emphysema di segmen 3 lobus atas paru kanan.

CT TTB NON CONTRASTTampak atelectasis mencakup segmen 3 lobus atas paru kiri, segmen lingual paru kiri, dan segmen 7, 8 lobus bawah paru kiri disertai infiltrate pneumolitis disekitarnya.Dilakukan pungsi didaerah tersebutPungsi berhasilJarum pungsi diangkatTidak tampak pneumothorax pada daerah pungsi

PATHOLOGY ANATOMY (PA HASIL BIOPSI)Makroskopik: Pada sediaan apus sitology TTB paru kiri mengandung sel ganas dengan inti besar, pleomorfik, vesikuler kadang-kadang mengandung nucleoli/agak hiperkromatik dengan sitoplasma agak amfofilik/eosinofilik.Kesimpulan: NON-SMALL CELL CARCINOMADIAGNOSISDiagnosis Kerja: CA ParuDiagnosis Banding: PPOK, Bonchiectasis, TB ParuPEMBAHASAN

DEFINISIKanker paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam jaringan paru yang dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan, terutama asap rokok.EPIDEMIOLOGISurvei kanker global 2002 di Indonesia, juga menunjukkan, insiden kanker paru mencapai 28 per 100 ribu populasi.Sebagian besar kanker paru mengenai pria (65 %) dengan life time risk 1 : 13 dan pada perempuan 1 : 20. ETIOLOGI DAN FAKTOR RESIKOMerokokMarijuanaBahan industriPenyakit paru-paruDietGenetikPolusi udara

PATOGENESISAbnormalitas genetik ketidak seimbangan onkogen dan sel tumor supresor epitel bronkus jaringan neoplasmaPertumbuhan sel yang tidak terkendaliBeberapa onkogen yang berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras. Sedangkan kelompok gen tumor supresor antara laingen p53, gen rb. MANIFESTASI KLINISPada fase awal bisa asymptomatic.Lokal (tumor tumbuh setempat):Batuk baru atau batuk lebih hebat pada batuk kronisHemoptisisMengi (wheezing, stridor) karena ada obstruksi saluran napasKadang terdapat kavitas seperti abses paruAtelektasis.

MANIFESTASI KLINISInvasi lokal:Nyeri dadaDispnea karena efusi pleuraInvasi ke pericardium terjadi tamponade atau aritmiaSindrom vena kava superiorSindrom horner (facial anhidrosis, ptosis, miosis)Suara serak karena penekanan pada nervus laryngeal recurrentSindrom Pancoast, karena invasi pada pleksus brakialis dan saraf simpatis servikalis.

DETEKSI DINI

DIAGNOSISAnamnesisPemeriksaan penunjang:Foto rontgenCT ScanSitologi sputumBronkoskopiBiopsi jarumBone scanTest darah

KLASIFIKASISecara garis besar kanker paru dibagi menjadi dua:Small cell carcinomaNon small cell carcinomaAdenokarsinomaKarsinoma Sel SkuamosaKarsinoma Sel Besar

STAGINGSTADIUMTXN0M00TisN0M0IAT1N0M0IBT2N0M0IIAT1N1M0IIBT2T3N1N0M0M0IIIAT1T2T3N2N2N1,N2M0M0M0IIIBAny TT4N3Any NM0M0IVAny TAny NM1

TERAPITujuan pengobatan:Kuratif : menyembuhkan atau memperpanjang masa bebas penyakit dan meningkatkan angka harapan hidup pasien.Paliatif : mengurangi dampak kanker, meningkatkan kualitas hidup.

TERAPITerapi bedah adalah pilihan pertama pada stadium I atau II pada pasien dengan yang adekuat sisa cadangan parenkim parunya. Lobektomi atau pneumonektomi

TERAPIPasien stadium III b dan IV tidak dioperasi Combined modality therapy yaitu gabungan radiasi, kemoterapi dengan operasi (dua atau tiga modalitas)Dosis radiasi yang diberikan secara umum adalah 5000 6000 cGy, dengan cara pemberian 200 cGy/x, 5 hari perminggu.Kemoterapi digunakan sebagai terapi baku untuk pasien mulai dari stadium IIIA dan untuk pengobatan paliatif.

TERAPIRegimen yang biasanya digunakan sebagai modalitas kemoterapi adalah :1. Platinum based therapy ( sisplatin atau karboplatin)2. PE (sisplatin atau karboplatin + etoposid)3. Paklitaksel + sisplatin atau karboplatin4. Gemsitabin + sisplatin atau karboplatin5. Dosetaksel + sisplatin atau karboplatin

PENCEGAHANBerhenti merokokPola hidup sehat (diet dan olahraga)Hindari zat-zat karsinogenik

PROGNOSISSmall Cell30% meninggal karena komplikasi lokal dari tumor70% meninggal karena karsinomatosis50% bermetastasis ke otak (autopsi)Non Small Cellkemungkinan hidup 5 tahun setelah operasi adalah 30%.Survival setelah tindakan bedah, 70% ;35-40% pada stadium I ; 10-15% pada stadium II dan kurang dari 10% pada stadium III75% karsinoma skuamosa meninggal akibat komplikasi torakal, 25% karena ekstra torakal40% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar meninggal akibat komplikasi torakal, 55% karena ekstra torakal.15% adenokarsinoma dan karsinoma sel besar bermetastasis ke otak dan 8-9% meninggal karena kelainan sistem saraf sentral.

TERIMA KASIH