presentasi pyb

18
KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMERINTAH DAERAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KALIMANTAN TIMUR Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur Kerjasama PKP2A III LAN Samarinda Dengan

Upload: bidang-kkian-pkp2a-iii-lan-kalimantan

Post on 12-Jun-2015

1.009 views

Category:

Business


1 download

DESCRIPTION

KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMERINTAH DAERAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KALIMANTAN TIMUR

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Pyb

KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMERINTAH DAERAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KALIMANTAN

TIMUR

KAJIAN IMPLEMENTASI PRINSIP-PRINSIP UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM RANGKA MEWUJUDKAN PEMERINTAH DAERAH YANG BERSIH DAN BERWIBAWA DI KALIMANTAN

TIMUR

Balitbangda Provinsi Kalimantan Timur

Kerjasama

PKP2A III LAN SamarindaPKP2A III LAN SamarindaDengan

Page 2: Presentasi Pyb

2

Page 3: Presentasi Pyb

3

Kerangka Pikir Perlunya Etika / AAUPB

Masyarakat

Discretionary Power

(Salus Populi Suprema Lex)

(Kewenangan Bertindak Secara Bebas)

Kemungkinan Penyimpangan(perbuatan melanggar hkm /onrechmatige overheidsdaad ; perbuatan

menyalahgunakan wewenang / detournement de pouvoir ; perbuatan sewenang-wenang / abus de droit)

Upaya Perlindungan

Birokrasi(Fungsi Yan & Kesejahteraan)

Hukum Positif Etika / Asas atau Prinsip Pemerintahan Yang Baik

Page 4: Presentasi Pyb

4

1. Kepastian Hukum2. Tertib

Penyelenggaraan Negara

3. Kepentingan Umum4. Keterbukaan5. Proporsionalitas6. Profesionalitas7. Akuntabilitas

1. Partisipasi2. Aturan Hukum (Rule of

Law)3. Transparansi4. Daya Tanggap5. Berorientasi Konsensus6. Keadilan7. Efektivitas & Efisiensi8. Akuntabilitas9. Bervisi Strategis10. Saling Keterkaitan

UU Nomor 28 Tahun 1999 Good Governance (UNDP)

Page 5: Presentasi Pyb

5

PPYB Menurut UU 28/1999PPYB Menurut UU 28/1999

1. Kepastian Hukum mengutamakan landasan peraturan, kepatutan, dan keadilan dalam setiap kebijakan penyelenggara negara/pemerintahan.

2. Tertib Penyelenggaraan Negara menekankan landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian penyelenggaraan negara / pemerintahan.

3. Kepentingan Umum mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, selektif dan partisipatif.

4. Keterbukaan memenuhi hak masyarakat thd informasi yg benar, jujur, dan tidak diskriminatif ttg penyelenggaraan negara / pem.

5. Proporsionalitas mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban penyelenggara negara / pemerintahan.

6. Profesionalitas mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundangan.

7. Akuntabilitas mengutamakan pertanggungjawaban kpd masyarakat sbg pemegang kedaulatan.

Page 6: Presentasi Pyb

6

1. Interaction2. Communication3. Self-enforcing

process4. Dinamics5. Inter

dependence

1. Perencanaan2. Pelaksanaan3. Pengawasan &

Pengendalian4. Pertanggung

jawaban

Karakteristik (UNDP) Cakupan (LAN)

Page 7: Presentasi Pyb

7

Indikator PYB dalam “Perencanaan”Indikator PYB dalam “Perencanaan”

1. Para perencana memiliki kompetensi yang tinggi di bidangnya.

2. Berorientasi pada outcome, dan selaras dengan Visi Misi serta Tujuan dan Sasaran Organisasi.

3. Mempertimbangkan kondisi sos, ek, & pol organisasi, serta disusun secara rasional berdasarkan analisis lingkungan (SWOT).

4. Mengakomodasikan aspirasi stakeholders dan membuka akses bagi masyarakat untuk involve dlm proses tsb.

5. Diterimanya hasil perencanaan oleh masy.6. Berpihak pada kepentingan umum & tujuan nasional.

Page 8: Presentasi Pyb

8

Indikator PYB dalam “Pelaksanaan”Indikator PYB dalam “Pelaksanaan”

1. Pemerintah lebih berperan sbg fasilitator.2. Membuka akses informasi dan partisipasi bagi masy.3. Meningkatnya mutu pelayanan & kesejahteraan masy.4. Meningkatnya ketaatan hukum & ketertiban dalam

pelaksanaan kegiatan pemb.5. Meningkatnya kepercayaan masy kpd penyelenggara

negara / pemerintahan.6. Meningkatnya efektivitas dan efisiensi kegiatan pemb.7. Meningkatnya koordinasi antar instansi dalam

pelaksanaan kegiatan pemb.8. Penyelenggara negara / pemerintahan melaksanakan

tupoksi didasari oleh kompetensi yang memadai.

Page 9: Presentasi Pyb

9

Indikator PYB dalam “Wasdal”Indikator PYB dalam “Wasdal”

1. Membuka akses informasi dan partisipasi bagi masy.

2. Berkurangnya tingkat kebocooran & penyimpangan keuangan negara.

3. Meningkatnya ketertiban dalam pelaksanaan kegiatan pemb.

4. Meningkatnya pelayanan kepada masyarakat.

5. Berkurangnya perilaku kesewenang-wenangan aparat.

Page 10: Presentasi Pyb

10

Indikator PYB dalam “Pertanggungjawaban”Indikator PYB dalam “Pertanggungjawaban”

1. Adanya mekanisme bagi masy utk meminta keterangan / pertgjwban atas kebijakan & pelaksanaan kegiatan tertentu.

2. Berkembangnya sistem pertanggungjawaban manajerial & administratif di setiap lembaga publik.

3. Kinerja tidak hanya diukur dari tingkat kepatuhan thd peraturan, tapi juga pada outcomes.

4. Diterimanya pertanggungjawaban oleh masy.5. Meningkatnya kepercayaan masy kpd

penyelenggara negara / pemerintahan.

Page 11: Presentasi Pyb

11

No Indikator PPYBSkor Rata-rata & Kategori

Rata2 DaerahDinas

NakerDinas Kes

Dinas Dik

Dinas PU

1 Kepastian Hukum 3.86 (B) 4.00 (B) 3.91 (B) 3.90 (B) 3.92 (B)

2 Tertib Penyelenggaraan Negara

4.18 (B) 4.06 (B) 4.13 (B) 4.05 (B) 4.10 (B)

3 Kepentingan Umum 4.13 (B) 4.20 (SB) 4.15 (B) 4.21 (B) 4.17 (B)

4 Keterbukaan 4.06 (B) 4.10 (B) 4.26 (SB) 4.17 (B) 4.15 (B)

5 Proporsionalitas 4.12 (B) 4.27 (SB) 4.14 (B) 4.28 (SB) 4.20 (SB)

6 Profesionalitas 3.86 (B) 4.33 (SB) 4.15 (B) 4.31 (SB) 4.16 (B)

7 Akuntabilitas 3.93 (B) 4.24 (SB) 4.10 (B) 4.35 (SB) 4.15 (B)

Rata-rata Variabel 4.00 (B) 4.14 (SB) 4.10 (B) 4.13 (B) 4.09 (B)

Page 12: Presentasi Pyb

12

7 PPYB telah diimplementasikan dengan baik di lingkungan Pemprov Kaltim, khususnya Dinas yang disurvei.

Indikator terbaik secara berturut-turut adalah: Proporsionalitas, Kepentingan Umum, Profesionalitas, Keterbukaan & Akuntabilitas, Tertib Penyelenggaraan Negara, dan Kepastian Hukum prioritas pembenahan dari indikator terlemah.

Skor masing-masing indikator relatif seimbang, kecuali untuk “Keterbukaan”. Pada indikator ini, skor Dinas Pendidikan paling tinggi.

Dilihat Instansinya, skor tertinggi dicapai oleh Dinas Kesehatan, disusul oleh Dinas PU, Dinas Pendidikan, dan Dinas Tenaga Kerja.

Page 13: Presentasi Pyb

13

Kepastian Hukum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: bias arah / keberpihakan pada kepentingan kelompok masy tertentu; komitmen kerja thd prinsip anti KKN.

Tertib Penyelenggaraan Negara BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: keserasian & konsistensi penerapan kebijakan; keserasian kebijakan Pusat - Daerah

Kepentingan Umum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pelibatan masy dlm proses perencanaan & pengambilan kebijakan.

Keterbukaan BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: hak masyarakat untuk mendapat informasi.

Proporsionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: tanggung jawab aparatt dlm melakukan interaksi dg masyarakat.

Profesionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: peningkatan kompetensi penyelenggara negara / pemerintah.

Akuntabilitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan kpd publik.

Page 14: Presentasi Pyb

14

o Kepastian Hukum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pertimbangan faktor sosial ekonomi dalam penetapan kebijakan tententu.

o Tertib Penyelenggaraan Negara BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: keserasian kebijakan Pusat - Daerah

o Kepentingan Umum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pelibatan masy dlm proses perencanaan & pengambilan kebijakan.

o Keterbukaan BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: hak masyarakat untuk mendapat informasi.

o Proporsionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: proporsionalitas dalam penetapan imbalan bagi penyelenggara negara / pemerintahan.

o Profesionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: peningkatan kualitas, profesionalitas, integritas dan moralitas aparatur.

o Akuntabilitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: penyampaian pertanggungjawaban manajerial dan administratif.

Page 15: Presentasi Pyb

15

Kepastian Hukum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: bias arah / keberpihakan pada kepentingan kelompok masy tertentu.

Tertib Penyelenggaraan Negara BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: konsistensi antara materi kebijakan dengan implementasi di lapangan.

Kepentingan Umum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pencapaian keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dengan kepentingan umum.

Keterbukaan BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: penyampaian informasi yang cepat dan benar kepada masy; partisipasi masy dlm penyelenggaraan pem.

Proporsionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: keseimbangan sistem imbalan dengan kinerja aparat.

Profesionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: peningkatan kualitas, profesionalitas, integritas dan moralitas aparatur.

Akuntabilitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: kinerja sebaiknya tidak diukur dari tingkat kepatuhan thd aturan, namun lebih pada kemanfaatan optimal bagi masy.

Page 16: Presentasi Pyb

16

Kepastian Hukum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pertimbangan faktor sosial ekonomi dalam penetapan kebijakan tententu; sistem kompensasi yang seimbang dengan kerugian masyarakat akibat adanya kebijakan tertentu.

Tertib Penyelenggaraan Negara BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: keserasian & konsistensi penerapan kebijakan; keserasian kebijakan Pusat - Daerah

Kepentingan Umum BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: pencapaian keseimbangan antara kepentingan pelaku usaha dengan kepentingan umum.

Keterbukaan BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: penyampaian informasi tentang penyelenggaraan kegiatan tertentu.

Proporsionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: penyampaian pendapat / statement dimuka umum secara lebih bertanggungjawab / konsisten ; keseimbangan sistem imbalan dengan kinerja aparat.

Profesionalitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: peningkatan kualitas, profesionalitas, integritas dan moralitas aparatur.

Akuntabilitas BAIK, dengan prioritas pembenahan pada: kinerja sebaiknya tidak diukur dari tingkat kepatuhan thd aturan, namun lebih pada kemanfaatan optimal bagi masy.

Page 17: Presentasi Pyb

17

Penerapan PPYB merupakan terobosan & trend baru penyelenggaraan pemerintahan guna membangun aparat yg kompeten serta meningkatkan pelayanan publik.

Pada tataran empiris, terdapat kecenderungan gap persepsi aparat (pemberi layanan) dg masy (penerima layanan). Namun dalam kajian ini tidak ditemukan gap yang kontras.

Belum dijumpai langkah konkrit untuk memperkuat penerapan PPYB di instansi yang bersangkutan.

Adanya komitmen aparat yg kuat untuk terus menerus meningkatkan penerapan PPYB diyakini akan lebih memperbaiki kualitas pelayanan publik dimasa yad.

Page 18: Presentasi Pyb

18

Perlu kajian lanjutan dlm rangka rekonfirmasi & sinkronisasi temuan awal dg fakta-fakta empirik. Metode Delphi sangat dianjurkan untuk proses penelitian lanjutan ini.

Penerapan PPYB perlu disinergikan dengan kebijakan lain di bidang pelayanan, misalnya penyusunan SPM setiap instansi.

Perlu dibentuk Forum Komunikasi & diselenggarakan stakeholder meeting secara reguler, untuk mendorong intensitas interaksi antar pilar.

Upaya membangun good local governance perlu ditunjang oleh aktivitas konkrit misalnya:

* Pelatihan teknis penyusunan peraturan / kebijakan untuk meningkatkan kadar kepastian hukum bagi kebijakan yg akan dijalankan.

* Meningkatkan efektivitas pengawasan internal untuk mennjamin tercapainya tertib penyelenggaraan negara / pemerintah, dsb.