presentasi paraplegia

36
PENATALAKSANAAN AKUPUNKTUR PADA NY. Y DENGAN KASUS PARAPLEGIA SINDROM STAGNASI QI DAN XUE KARENA TRAUMA DI RSPAU DR. SUHARDI HARDJOLUKITO YOGYAKARTA SISKA SETYA DEWI P.27240012041

Upload: niki-ta

Post on 17-Sep-2015

234 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Slide 1

PENATALAKSANAAN AKUPUNKTUR PADA NY. Y DENGAN KASUS PARAPLEGIA SINDROM STAGNASI QI DAN XUE KARENA TRAUMA DI RSPAU DR. SUHARDI HARDJOLUKITO YOGYAKARTASISKA SETYA DEWIP.27240012041Latar Belakang

Tujuan KTITujuan UmumMampu melakukan asuhan akupunktur

Tujuan KhususManfaat KTITinjauan Medis Menurut Nas, et al., (2015) istilah paraplegia mengacu pada penurunan atau kehilangan fungsi motorik.

Paraplegia dapat juga disebabkan karena kecelakaan yang merusak fungsi sensorik dan fungsi motorik dibagian tubuh, sehingga mengalami kelumpuhan pada kedua tungkai kaki dan mati rasa (Infodatin, 2014).

Paraplegia merupakan paralisis komplit maupun inkomplit pada anggota gerak bawah karena kerusakan medula spinalis thorakal, lumbal, atau serabut-serabut sacral (Ardiatmi, 2008).

PengertianEtiologi(Rahim, 2012)Paralisis ototHipotoniaFibrasi ototAtrofi ototRefleks Babinski(Setyanegara, et al, 2010)Tanda dan GejalaPathway Patofisiologi ParaplegiaTrauma dan cedera pada tulang belakang torakolumbalFraktur vertebra cedera medula spinalis area torakolumbalKerusakan badan vertebraPenurunan kemampuan pergerakan otot-sendiAktual/resiko tinggi atrofi otot, kontraktur sendiSpasme otot paravertebral, iritasi serabut sarafJepitan saraf spinalPerasaan nyeri, ketidaknyamananNyeri Kerusakan jalur sarafParalisis dan paraplegia gangguan fungsi rektum dan kandung kemih (Muttaqin, 2011)(Davey, 2005)(Davey, 2005).Foto PolosMRI SpinalBiopsiPemeriksaan Penunjang

Berdasarkan penelitian Setiawan, W, dan Rufaida (2012), KomplikasiBedsoresTrombosis

Depresi

Kelemahan pada tulang

Inkontinensia kandung kemih dan usus

Impotensi

Gangguan peredaran darah

Otonom dysreflexia

Hilangnya kekuatan otot

Nyeri

Radang paru-paru dan komplikasi pernapasan lainnya

Resume Kasus & Pembahasan

Data Umum

Ny. Y Usia 23 tahunAgama Islam Alamat Gunung Kacangan I RT 01/RW 16 Tepus, Gunung Kidul, YogyakartaPendididikan terakhir SLTPBekerja sebagai WiraswastaSudah MenikahVital Sign Tekanan darah 120/70 mmHg, Respirasi 21/menit, Nadi 96/menit, BB 45 kg, dan TB 165 cm. Kondisi umum pasien compos mentis (sadar penuh).

R P SKU: kaki lemas dan tidak bisa digerakkan.Pertama kali muncul pasca trauma karena jatuh tertimpa pagar besi.Diperparah dengan duduk terlalu lama tanpa mengubah posisi duduk.Diperingan dengan mengubah posisi duduk.

R P DUlkus DekubitusOperasi pemasangan penPerawatan luka Fisioterapi

DIETNafsu makan baik.Makan 2 kali sehari, jenis makanan tanpa kuah dan pedas.Camilan roti gandum. Minum 7x, 1 liter air mineral dan satu gelas susu. Menyukai minuman yang tidak panas dan tidak dingin

Status PasienBABSatu kali sehariKonsistensi keras dan mengejan

BAKTidak bisa dievaluasi karena pasien mengalami inkontinensia urin dan menggunakan pempers

Emosi : Berpikir dan putus asa berlebihan Kondisi Tubuh Terlihat lemas dan tidak bersemangat Terlihat wajah kurang bercahayaStatus GinekologisP0, G0, A0. Usia menstruasi pertama 13 tahun. Lama menstruasi 7 hari, Teratur 1 bulan sekali, Warna merah gelap ada bekuan darah saat hari pertama Mengalami nyeri pinggang sebelum menstruasi, Status Organ yang Bermasalah

Mudah lelah, kaki lemas dan bibir pucat

Nyeri pinggang, dan inkontinensia urinKuku rapuhKonstipasi

Pemeriksaan LidahDari pemeriksaan lidah pasien didapatkan data :Otot lidah terlihat berwarna agak keunguan, kecil/tipis.Ada fisura di tengah.Selaput lidah pasien terlihat berwarna putih, tebal, kering, dan selaput kuning di tengah.

Pemeriksaan NadiNadi Superfisial Kuat Cepat

Differensiasi Lokasi

KiriCun : Superfisial, kuatGuan : Superfisial, kuatChi : Superfisial, lemahKanan Cun: Superfisial, kuatGuan: Superfisial, kuatChi: Superfisial, lemah

Analisis AkupunkturTraumaStagnasi darah hatiDefisiensi penyimpanan darahLemahnya qi limpaMati rasa dan kelemahan pada otot dan kakiWuxingKayu

ApiAir Tanah Logam

LVSPSTLIKIPrinsip terapi :

Membersihkan meridian, melancarkan sirkulasi darah, menggerakkan qi, dan menyeimbangkan qi dan darah.Titik Utama ST 36 (Zusanli) SP 6 (Sanyinjiao) GB 34 (Yanglingquan) BL 23 (Shensu)Titik Kausatif LV 3 (Taichong) SP 10 (Xuehai) BL 40 (Weizhong)Implementasi AkupunkturPosisi pasienPemilihan jarum akupunktur Penggunaan elektrostimulator dilakukan dengan frekuensi 5 Hz gelombang 1 (Disperse Wave). Selama 30 menit.Frekuensi terapi dilakukan 3 kali dalam satu minggu selama 5 minggu.

Saran dan AnjuranMemberikan Motivasi

Berusaha untuk menjalani pengobatan yang benar dan tepat

Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan.

Memperbanyak melatih kedua kaki untuk bergerak (dengan bantuan orang lain, misalnya terapis)

Pasien juga diharapkan untuk lebih mendekatkan diri dengan TuhanEvaluasi Warna kulit kaki pasien tidak terlihat pucat seperti sebelum terapi, Pasien masih merasa lemas dan tidak bersemangat.Kunjungan ke-12Kunjungan ke-13 Pasien masih merasa lemas dan tidak bersemangat, Selain itu pasien juga menyatakan bahwa kaki terasa lebih hangat Pasien sudah tidak terlihat lemas Pasien mengeluhkan tidak bisa duduk terlalu lama karena terasa pegal pada daerah bekas operasi.Kunjungan ke-14Kunjungan ke -17 ke-18Kunjungan ke-15 ke-16 Pasien mulai melatih duduk selama 10 menit, dan terus menambah frekuensi duduk setiap harinya Pasien mulai merasakan ada sensasi panas dan seperti meninjak pasir pada telapak kaki Sakit pinggang sebelum menstruasi sudah tidak dirasakan lagi Pasien mulai bisa bergeser saat duduk Pasien sudah mulai kuat duduk lebih dari 3 jam tanpa merasa nyeri atau pegal. Kunjungan ke-19Kunjungan ke-20 ke-22,Pasien merasa lebih nyaman dari terapi sebelumnya

Kunjungan ke-23, Kondisi pasien semakin membaik dan mulai bisa merasakan denyutan saat menggunakan elektrostimulator meskipun hanya kecil.

KesimpulanBerdasarkan hasil pengkajian ada kesinambunganDiagnosis Akupunktur adalah sindrom Stagnasi qi dan xue karena traumaPrinsip terapi adalah membersihkan meridian, melancarkan sirkulasi darah, menggerakkan qi dan menyeimbangkan qi dan darah.

Evaluasi tindakan akupunktur dapat memulihkan beberapa gejala keluhan kaki lemas dan tidak bisa digerakkan pada penderita paraplegia.

Memperhatikan kondisi psikologi u/ Studi kasus selanjutnya dapat dilakukan studi kasus mengenai penatalaksanaan akupunktur untuk keluhan konstipasi dan inkontinensia urin pada penderita paraplegia

Terima kasih