presentasi logam.1

69
Cebakan Mineral Cebakan mineral baik logam maupun non logam adalah suatu akumulasi atau konsentrasi di alam dari satu atau berbagai substansi yang dapat dimanfaatkan, umumnya dalam jumlah sedikit dan tersebar secara tidak merata di kerak bumi. Ada dua tipe : primer dan sekunder. Suatu cebakan mineral dinamakan suatu cebakan bijih, apabila dapat ditambang secara ekonomis. Ada banyak konsentrasi mineral di alam, tetapi hanya sedikit yang dianggap sebagai cebakan bijih.

Upload: niel-hokii

Post on 01-Dec-2015

56 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • Cebakan MineralCebakan mineral baik logam maupun non logam adalah suatu akumulasi atau konsentrasi di alam dari satu atau berbagai substansi yang dapat dimanfaatkan, umumnya dalam jumlah sedikit dan tersebar secara tidak merata di kerak bumi. Ada dua tipe : primer dan sekunder.Suatu cebakan mineral dinamakan suatu cebakan bijih, apabila dapat ditambang secara ekonomis. Ada banyak konsentrasi mineral di alam, tetapi hanya sedikit yang dianggap sebagai cebakan bijih.

  • PENGELOMPOKAN MINERAL LOGAMLogam Dasar; logam yang umum terdapat dan secara kimiawi lebih aktif, contoh : tembaga (Cu), timbal (Pb), timah (Sn) dan seng (Zn).Logam Mulia; logam yang secara ekonomis sangat berharga dan banyak dibutuhkan, contoh : emas (Au), perak (Ag) dan platina (Pt).Logam Jarang; logam yang secara relatif ditemukan dalam jumlah sedikit dan tersebar di kulit bumi, contoh : litium (Li), yttrium (Y), zirkonium (Zr), logam tanah jarang (REE).Logam besi dan paduan besi; logam yang lazim digunakan dalam industri dan campurannya, seperti : besi (Fe), kobal (Co), kromit (Cr), mangan (Mn).

  • 1. Mineral utama yang didapati pada cebakan, contoh : bijihbesi, bijih emas, bijih tembagaBentuk dan ukuran, contoh : urat, strataform/stratabound atau porfiriBatuan induk (batuan tempat bijih berada) contoh : endapan plaser, tembaga porfiri, pipa breksiGenesa (proses pembentukan bijih)KLASIFIKASI DAPAT DILAKUKAN BERDASARKAN BEBERAPA KRITERIA

  • Proses Pembentukan Cebakan Mineral

    Konsentrasi magmatik Kontak MetasomatisProses HidrotermalEkshalatif bawah laut dan volkanogenikSublimasi Malihan (metamorfik) Pengayaan supergen dan oksidasiKonsentrasi mekanik dan residual SedimentasiEvaporasiProses bakteri

  • Konsentrasi magmatikMerupakan hasil langsung dari suatu kristalisasi magma, contoh : intan, kromit dan magnetit.Kontak MetasomatisTerbentuk sebagai hasil reaksi antara larutan magmatik dengan batuan samping yang diterobosnya pada tekanan dan temperatur yang tinggi, contoh : endapan skarn mengandung tembaga, emas, dll.

  • Proses HidrotermalHidrotermal adalah air panas yang naik akibat proses magmatik ataupun dari proses lainnya seperti air meteorik atau yang terbebaskan pada suatu proses malihan. Air panas tersebut dapat melarutkan unsur-unsur logam dari batuan yang dilaluinya, kemudian diendapkan di suatu tempat, pada temperatur yang lebih rendah. Sebagian besar dari cebakan mineral berasal dari proses ini

  • Exhalatif bawah laut dan volkanogenik.Endapan mineral yang terjadi akibat aktifitas gunungapi baik di bawah laut , contoh : nodul mangan, barit, sulfida logam dasar.SublimasiTerbentuk dari uap atau gas yang beralih langsung kedalam bentuk padat pada temperature dan tekanan rendah, berasosiasi dengan aktifitas gunung api, conto : belerang.

  • Malihan (metamorfik)Endapan mineral yang mempunyai nilai ekonomis terbentuk akibat proses malihan pada kondisi temperatur dan tekanan tinggi, contoh: asbes serpentin, grafit, talk, pyropilit, silimanit, andalusit, kyanit, garnet.

    Pengayaan supergen dan oksidasiEndapan yang terbentuk sebagai hasil proses pelarutan kimia pada zona oksidasi pada tekanan dan temperatur normal ataupun akibat pengayaan sekunder akibat pengendapan kembali pada zona air tanah, contoh : pirit, siderit, pirhotit, bornit, kalkosit, galena, spalerit dan molibdenit.

  • Konsentrasi mekanik dan residualEndapan yang terkonsentrasi akibat pelapukan, ditransport dan diendapan kembali, contoh : besi residual (siderit), mangan, laterit (bauxite, nikel), alluvial dan eluvial (emas, timah dan platina).

    SedimentasiPembentukan cebakan terjadi akibat adanya akumulasi material oleh larutan ataupun proses lainnya pada suatu cekungan sedimen, contoh : minyak, batubara, diatome, fosfat, dll.

  • EvaporasiEndapan mineral yang terbentuk sebagai hasil penguapan air yang bermigrasi ke daerah yang kering, menguap dan meninggalkan endapan yang ekonomis, contohnya mineral industri : anhidrit, gypsum, halit, silika (hot spring).Proses BakteriBakteri yang ada dalam batuan melepaskan H2S, menyebabkan lingkungan yang ada disekitarnya menjadi bersifat reduksi, dan mengendapkan unsur-unsur yang ada dalam larutan yang bersifat oksidan, contoh : sulfur, uranium dan logam dasar.

  • Bentuk-bentuk endapan mineral logam di alam

  • METODA EKSPLORASIPemetaan dan Prospeksi Umum GeologiMetoda GeokimiaMetoda GeofisikaMetoda Pemboran dan Uji Ruah (Bulk Testing)

  • Penggunaan Metoda Eksplorasi Dalam Eksplorasi

    TAHAPANMETODAKETERANGANSURVEI TINJAUInderaja (remote sensing)Foto Udara, citra satelit dll.GeofisikaAeromagnetPemetaan GeologiGeokimia Endapan Sungai1 conto : 15 km2PendulanganMineral yg tahan pelapukan; emas dll.PROSPEKSIPemetaan GeologiGeokimia Endapan Sungai1 conto :

  • TAHAPAN KEGIATAN EKSPLORASI DAN PENAMBANGANProsedur Eksplorasi Mineral Logam1. Persiapan Mempelajari data/laporan terdahulu (geologi, mineralisasi, foto udara, struktur, tahap penyelidikan dll)Menetapkan daerah penyelidikan (luas daerah, peta top, peta kerja dll)Mengajukan ijin eksplorasi (SKIP, Survey Tinjau, Penyelidikan Umum dll)Mempersiapkan rencana kerja dan biaya (tahapan penyelidikan, metoda, waktu, petugas, perlengkpan dll)

  • Busur Magmatik Utama Zona Mineralisasi Logam

  • 2. Pelaksanaan Kerja LapanganRegional:Penyelidikan geologi (geologi, mineralisasi, struktur dll) Pengukuran geofisika (airborn survey), Pencontohan geokimia (pencontoan endapan sungai, pendulangan, batuan dan batuan termineralisasi), Analisa kimia dan fisika (petrografi, mineragrafi, analisa butir, analisa unsure, dll),Interpretasi data dan penentuan daerah follow-upSemi rinci: Penyelidikan geologi (geologi, mineralisasi, struktur)Pencontoan geokimia (pencontoan endapan sungai, pendulangan, soil, parit uji, sumur uji dan batuan) Pengukuran geofisika (grid dll)Analisa conto kimia dan fisikaInterpretasi data dan penentuan daerah follow-up

  • Pengambilan conto konsentrat dulang

  • Rinci: Penyelidikan geologi (geologi, mineralisasi, struktur dll), Pemboran uji geologi, diskripsi conto inti bor,Analisa kimia dan fisikaInterpretasi data dan penentuan bentuk, kadar dan cadangan

  • Evaluasi cadangan: Perkiraan bentuk, kadar, jumlah Perkiraan cadanganStudi kelayakan; Perhitungan cadangan, Pengujian metalurgi, Penelitian AMDALPenyelidikan bahan baku pendukungPerhitungan umur tambangTinjauan lingkungan dan rencana managemenPenambangan: Permohonan ijin, Penentuan metoda penambangan, Perencanaan lokasi,

  • Pemboran inti Eksplorasi Mineral Logam

  • CONTO INTI BOR

  • BEBERAPA MODEL ENDAPAN YANG MUNGKIN TERDAPAT DI INDONESIA :Batuan ultra mafik :kromit, platina, kobaltIntrusi batuan asam :Pegmatit : Sn-Nb-Ta pegmatitSn skarn : Emas,TembagaGreisen : Timah (Sn),Porfiri :Tembaga porpiri. Au-Cu porfiri, Cu-Mo porfiri

  • Endapan Epitermal: Epitermal : Au-Cu, Au-MnBatuan ekstrusif :Hot-spring Au-Ag (darat),Batuan sedimen :Sedimen eksalatif bawah laut: Zn-Pb,Carbonate-hosted Au-AgEndapan Plaser: Emas, Timah dan IntanResidual : Laterite (Al, Ni),

  • Sistim Mineralisasi Epitermal

  • Studi kelayakanPengkajian mengenai aspek teknik dan prospek ekonomi dari suatu usaha penambangan, yang akan menjadi dasar untuk penentuan keputusan investasi. Kajian ini berupa dokumen yang memenuhi syarat dan dapat diterima bank (bankable document) dalam kaitannya dengan pelaksanaan investasi atau pembiayaan proyek. Studi ini meliputi pemeriksaan seluruh informasi geologi berdasarkan laporan eksplorasi, faktor ekonomi, pemasaran, teknologi (penambangan, pengolahan), kebijaksanaan Pemerintah, hukum/ perundang-undangan, lingkungan, sosial serta faktor lain yang terkait.

  • Model tambang terbuka (open pit)T u b u h b I j I h

  • Tambang Emas Kelian, KaltimPit / tambangPabrikLimbahStockpile

  • Model tambang bawah tanah

  • MILL DI PENGOLAHAN BIJIH EMAS TAMBANG KELIAN

  • Peleburan logam (emas)

  • Kebutuhan bahan galian Sumberdaya mineral Inventarisasi & Evaluasi

    Bank data

    Suatu tahap eksplorasi Gagal STOP

    Berhasil Rekomendasi daerah terpilih dan metoda

    TAHAP LANJUTANUpdating

  • RISIKOBIAYA WAKTU (TH)0PENYELIDIKANUMUMEKSPLORASI25STUDIKELAYAKANSURVAI DASARGEOLOGIWILAYAHSURVAITINJAU100 %N HaWILAYAHCADANGANPERTAMBANGAN
  • Meningkatnya kebutuhan logam memacu usaha pencarian dan penemuan cebakan baru. Inventarisasi dan evaluasi perlu dilakukan untuk menetapkan potensi dan kebijakan pengusahaan sumberdaya mineral.Endapan mineral logam adalah endapan tak terbarukan yang mempunyai nilai tinggi, sehingga infrastruktur bukan kendala utama bagi pengembangannya.Ciri khas pengusahaannya adalah padat modal, padat teknologi dan adanya resiko kegagalan eksplorasi yang tinggi. Perlu diciptakan suatu iklim investasi yang kondusif dengan menjaga kesinambungan penyediaan logam tanpa mengabaikan kepentingan rakyat banyak dan lingkungan sekitarnya. KESIMPULAN

  • TAHAPAN EKSPLORASISurvei TinjauProspeksiEksplorasi UmumEksplorasi Terperinci

  • Survai Tinjau : tahap eksplorasi untuk mengidentifikasi daerah-daerah yang berpotensi bagi keterdapatan mineral pada skala regional terutama berdasarkan hasil studi geologi regional, di antaranya pemetaan geologi regional, pemotretan udara dan metoda tidak langsung lainnya, dan inspeksi lapangan pendahuluan yang penarikan kesimpulannya berdasarkan ekstrapolasi. Tujuannya : untuk mengidentifikasi daerah-daerah anomali atau pemineralan yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut. Perkiraan kuantitas dapat dilakukan apabila datanya cukup tersedia atau ada kemiripan dengan endapan lain yang mempunyai kondisi geologi yang sama.

  • Prospeksi : tahap eksplorasi di daerah yang diperkirakan mengandung endapan mineral yang potensial. Metoda yang digunakan adalah pemetaan geologi untuk mengidentifikasi singkapan, dan metoda yang tidak langsung seperti studi geokimia dan geofisika. Paritan yang terbatas, pemboran dan pencontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya : untuk mengidentifikasi suatu endapan mineral yang akan menjadi target eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data geologi, geokimia dan geofisika.

  • Eksplorasi Umum : tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu endapan yang teridentifikasi. Metoda yang digunakan termasuk pemetaan geologi, pencontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pemboran untuk evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu endapan. Interpolasi bisa dilakukan secara terbatas berdasarkan metoda penyelidikan tak langsung. Tujuannya : untuk menentukan gambaran geologi suatu endapan mineral berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran, kemenerusan (continuity), kuantitas, dan kualitasnya. Tingkat ketelitian sebaiknya dapat digunakan untuk menentukan apakah studi kelayakan tambang dan eksplorasi rinci diperlukan.

  • Eksplorasi Terinci : tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3-dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari pencontohan singkapan, paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak pencontohan sedemikian rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kemenerusan, kuantitas dan kualitas serta ciri-ciri yang lain dari endapan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Uji pengolahan dari pencontohan ruah (bulk sampling) mungkin diperlukan. Tahap eksplorasi ini akan sangat menentukan kelanjutan tahap berikutnya yaitu studi kelayakan, konstruksi, dan operasi penambangan dan merupakan tahap yang beresiko kegagalan sangat tinggi.

  • Statistik Kegiatan Pertambangan Umum2000-2001 Status Kegiatan Kontrak Karya Perjanjian Batubara KP

    I II III IV V VI VII Total I II III Total

    Survey Umum 0 0 0 0 0 7 7 14 0 7 18 25 21Eksplorasi 0 0 0 1 3 24 16 44 0 0 52 52 293Studi Kelayakan 0 0 0 3 1 1 1 6 0 4 12 16 Konstruksi 0 0 1 5 0 0 0 6 0 1 4 5 Produksi 0 4 2 7 1 1 1 15 10 5 5 20 283

    Berjalan 0 4 3 16 5 33 24 85 10 17 91 118 597

    Terminasi 112 10 79 2 32 14 150 1 1 22 24

    Total 1 16 13 95 7 65 38 235 11 18 113 142 597

  • Perkembangan AplikasiAplikasi19971998199920002001

    PKP2B 91 33 24 15 0

    KK 287 59 16 0 0

  • Realisasi Investasi Di Sektor Pertambangan Umum Tahun 1999-2000 (Ribu US$) Nilai Investasi

    1999 2000 2001 (Perkiraan)

    Kontrak Karya 1,100,303.61 311,044.92 342,149.41

    PKP2B 87,001.53 87,841.38 96,625.51

    Jumlah 1,187,305.14398,886.30 438,774.92

  • Rencana dan realisasi Produksi BatubaraTahun 1999-2001 (Ton)1999 2000 2001

    Rencana 72.590.314 87.153.261 98.285.941

    Realisasi 73.681.711 77.135.057 43.047.630*)

    Prosentase 101.50 88.51 43.80

    *) Januari Juni 2001

  • Realisasi dan Rencana Nilai Export Bahan GalianRealisasiRencana Bahan Galian( Juta US $ ) 1999 2000 2001 2002 2003 2004

    Mineral 2,542.55 2,669.68 2,899.27 3,148.61 3,306.04 3,471.34

    Batubara 1,344.66 1,460.30 1,585.88 1,722.27 1,870.38 2,013.23

  • Rencana Penerimaan Negara di Sektor Pertambangan UmumTahun 2000 2004 ( juta Rp ) 2000 2001 2002 2003 2004 (Realisasi)

    Non Pajak 2.135.251 2.384.776 2.583.654 2.842.019 3.126.221

    Pajak 3.482.382 3.830.621 4.213.683 4.635.051 5.098.556

    Jumlah 5.617.634 6.179.397 6.797.337 7.477.070 8.224.777

  • Chart1

    387.47

    326.18

    343.73

    359.77

    384.01

    384.14

    387.69

    331.03

    294.24

    278.98

    279.06

    271.036

    Harga rata-rata emas

    US$/troy ounce

    Harga Emas rata-rata

    Sheet1

    199019911992199319941995199619971998199920002001

    Harga rata-rata emas387.47326.18343.73359.77384.01384.14387.69331.03294.24278.98279.06271.036

    Sheet1

    Harga rata-rata emas

    US$/troy ounce

    Harga Emas rata-rata

    Sheet2

    Sheet3

  • KEMURNIAN EMAS

    PERSENSISTEM EROPASISTEM KARAT100%1.000 fine24 karat91,7%917 fine22 karat75%750 fine18 karat58,3%583 fine14 karat41,6%416 fine10 karat

  • Ukuran berat emas umumnya digunakan satuan troy ounces (1 troy ounce = 1,097 ounce biasa atau 31,1 gram).Karat dalam peristilahan berlian :1 karat : 200 mg

  • PERKEMBANGAN PEMBENTUKAN BENUA

  • Sumber : KOMPAS, 9 Juli 2002

  • Sumber : KOMPAS, 9 Juli 2002

    Izin Kegiatan Pertambangan EksploitasiKegiatan PertambanganBelum Aktif1.800.0000 ha57.000 ha1.743.000 ha

  • *********************************************************************