presentasi lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

13
REKLAMASI LAHAN BEKAS PENAMBANGAN

Upload: welsinsin-kevin-sin

Post on 16-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

REKLAMASI LAHAN BEKAS

PENAMBANGAN

Page 2: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Reklamasi adalah usaha memperbaiki lahan yang rusak akibat kegiatan penambangan, agar dapat berfungsi secara optimal sesuai

dengan kemampuan

Reklamasi tidak bisa dipisahkan dari kegiatan pertambangan. Reklamasi harus dilakukan sedini mungkin, tidak harus menunggu kegiatan

penambangan selesai dilakukan

Revegetasi ialah usaha/kegiatan penanaman kembali pada lahan bekas tambang

Page 3: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Dasar hukum bagi kegiatan reklamasi antara lain :

Page 4: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan reklamasi :

•Persiapan rencana reklamasi sebelum pelaksanaan penambangan•Luas area reklamasi = luas area penambangan•Mengatur keperluan vegetasi•Memperbaiki kadar bahan beracun sampai tingkat aman sebelum dibuang ke pembuangan•Mengembalikan lahan seperti semula dan/atau sesuai tujuan penggunaan•Memperkecil erosi•Memindahkan semua peralatan yang tidak digunakan lagi dalam aktivitas penambangan•Menggemburkan permukaan yang padat•Mencegah masuknya hama dan gulma berbahaya•Memantau dan mengelola area reklamasi seusai perencanaan

Page 5: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Pemetaan

Perencanaan reklamasi dilengkapi dengan peta berskala yang memuat situasi penambangan dan lingkungan, seperti kolam pengendap, timbunan tanah penutup, pemukiman, jalan, dan

sebagainya.

Page 6: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Pelaksanaan Reklamasi

1. Persiapan lahan bekas penambangan : pengamanan, pengaturan bentuk, pengaturan low grade (bahan tambang dengan nilai ekonomis rendah, agar tidak tererosi/hilang walaupun ditimbun dalam waktu yang lama)

2. Pengendalian erosi dan sedimentasi : meminimalkan area terganggu, meminimalkan air limpasan, meningkatkan infiltrasi, dan mengelola air yang keluar dari pertambangan

3. Pengelolaan tanah pucuk : mengatur dan memisahkan tanah pucuk dengan lapisan tanah lain, karena tanah pucuk merupakan media tumbuh bagi tanaman

4. Revegetasi atau pemanfaatan lahan bekas tambang untuk tujuan lain : penyusunan rancangan teknis tanaman, pembersihan lahan, pengolahan lahan, perbaikan tanah (menggunakan gypsum, kapur, pupuk, atau bahan organik lain), persemaian, penanaman, pemeliharaan

5. Reklamasi pada infrastruktur dan bekas bukaan tambang : jalan, jaringan listrik dan komunikasi, dan lubang bekas tambang

Page 7: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Lubang dan Lahan Bekas Tambang

Diminimalkan dengan penimbunan kembali tanah penutup dengan segeraJika terdapat lubang dan/atau lahan yang tidak dapat ditimbun kembali,

dapat dimanfaatkan kembali dengan alternatif sebagai berikut :

• Waduk• Habitat satwa liar atau budidaya• Tempat penimbunan bahan tambang• Tempat pariwisata• Dan lain-lain

Pemilihan alternatif harus didahului dengan penelitian kelayakan lokasi tersebut untuk dialihfungsikan. Selain itu, karena lubang di daerah

penambangan tidak sedikit, maka umumnya dipilih lubang yang dekat dengan kegiatan pengupasan tanah/batuan penutup

Page 8: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJAdan

PEMINDAHAN ASET PERUSAHAAN

Page 9: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Sebab lain terjadinya PHK adalah :1. Restrukturisasi dan/atau bertujuan mencapai jumlah

karyawan yang sesuai2. Menyesuaikan dengan perkembangan teknologi terkini3. Membuat perusahaan lebih fleksibel, memangkas biaya,

tepat dengan strategi, dan akhirnya agar perusahaan tetap unggul

Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) adalah pengakhiran hubungan kerja karena suatu hal tertentu yang mengakibatkan berakhirnya

hak dan kewajiban antara buruh/pekerja dan pengusaha.

Salah satu peraturan perundangan yang menjadi acuan tentang PHK adalah Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian

Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI)

Page 10: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

Aset perusahaan adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan dalam menjalankan kegiatannya. Aset perusahaan dapat berupa

sumber daya manusia (SDM) dan/atau sumber daya material seperti kendaraan, uang, dan lain-lain

Pemindahan aset perusahaan dimaksudkan untuk :• Mengefisienkan kinerja perusahaan tersebut• Mengurangi biaya operasional perusahaan

Page 11: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

DAMPAK PHK dan/atau Pemindahan Aset perusahaan1. Proses PHK dan/atau pemindahan aset perusahaan yang dianggap

kurang adil atau kurang pantas akan menurunkan citra perusahaan, baik bagi orang-orang yang terlibat di dalam perusahaan tersebut, ataupun bagi masyarakat luar

2. Merusak kepercayaan dan komitmen pada diri karyawan yang masih tersisa dan masyarakat luar

Page 12: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

PENCEGAHAN DAMPAK1. Merancang perencanaan PHK dan/atau pemindahan aset perusahaan

secara matang. Libatkan berbagai pihak yang terkait termasuk serikat pekerja

2. Memperlakukan PHK dan/atau pemindahan aset perusahaan sebagai sebuah peluang memperbaiki keunggulan perusahaan dan bukannya hanya sebagai ancaman

3. Pelihara, jaga core competences agar jangan sampai kompetensi inti itu ikut pergi bersama karyawan yang di PHK atau dipindahkan

4. Usahakan agar karyawan yang tersisa dan karyawan yang di-PHK atau dipindahkan ikut berpartisipasi dalam proses tersebut

5. Kabarkan, beritahukan kepada seluruh karyawan tentang rencana dan proses PHK dan/atau pemindahan aset perusahaan

Page 13: Presentasi Lintam - tahap pasca operasi penambangan.pptx

DAFTAR PUSTAKA

1. http://www.docstoc.com/docs/19446568/Reklamasi (diakses pada Rabu 31 Oktober 2012 pukul 19.00)

2. http://www.pemimpinunggul.com/artikel/dampak-phk.html (diakses pada Rabu 31 Oktober 2012 pukul 21.17)