presentasi fatik
TRANSCRIPT
FATIK (FATIGUE)
2
Pendahuluan
Kelelahan (Fatik - fatigue) adalah kegagalan dibawah beban berulang
Terdapat tiga fase dalam perpatahan fatik: permulaan retak, penyebaran retak, dan patah
Fatik menduduki 90% penyebab utama kegagalan pemakaian
3
Pendahuluan (lanjutan)
Suatu bagian dapat dikenakan berbagai macam kondisi pembebanan, termasuk tegangan berfluktuasi, regangan berfluktuasi, temperatur berfluktuasi (fatik termal), atau dalam kondisi lingkungan korosif atau temperatur tinggi
Kebanyakan kegagalan pemakaian terjadi sebagai akibat tegangan-tegangan tarik.
4
Pendahuluan (lanjutan)
Tiga jenis siklus tegangan yang umum terjadi diperlihatkan pada gambar 1:
pembalikan sempurna (gambar a) – dimana fluktuasi tegangan berkisar suatu rata-rata (mean) nol dengan amplitudo konstan;
pengulangan (gambar b) – dimana fluktuasi tegangan berkisar suatu rata-rata (mean) tidak sama dengan nol tetapi dengan amplitudo konstan; dan
rumit (gambar c) – dimana kedua pertukaran dan rata-rata beban berubah, bisa secara acak maupun berpola tertentu.
5
Pendahuluan (lanjutan)te
gang
an
tarik
+- t
ekan
a
r
siklus
A
tega
ngan
tarik
+- t
ekan
mak r
siklus
min
a
m
B
tega
ngan
tarik
+- t
ekan
siklus
C
6
Pendahuluan (lanjutan)
Kegagalan fatik bermula prioritas terhadap permulaan suatu retak. Dengan pengulangan pembebanan, lokalisasi daerah pengembangan slip/luncuran (deformasi plastik)
Woods memperlihatkan dimana suatu rangkaian instrusi dan ekstrusi berkembang selama siklus tegangan
7
Pendahuluan (lanjutan)
ketika slip terjadi, berada permukaan bebas sebagai suatu langkah disebabkan oleh perpindahan logam sepanjang bidang slip. Ketika tegangan berbalik, slip yang terjadi dapat menjadi negatif (berlawanan) dari slip awal, secara sempurna mengesampingkan setiap efek deformasi. Deformasi ini ditekankan oleh pembebanan yang berulang, sampai suatu retak yang dapat terlihat akhirnya muncul
sumberslip
1 2 3 4
8
Pendahuluan (lanjutan)
Retak mula-mula terbentuk sepanjang bidang slip. Pertumbuhan retak berorientasi secara kristalografi sepanjang bidang slip untuk suatu jarak yang pendek dianggap sebagai Tahap I pertumbuhan retak
Arah penyebaran retak menjadi tegak lurus secara makrokopik terhadap tegangan tarik maksimum dianggap sebagai Tahap II penyebaran retak, dan hal itu merupakan sebagian besar umur penyebaran retak
9
Pendahuluan (lanjutan)
Siklus relatif untuk permulaan retak dan penyebarannya tergantung pada tegangan yang dikenakan
Ketika tegangan meningkat, fase permulaan retak menurun
Pada tegangan-tegangan yang sangat rendah (fatik siklus tinggi), sebagian besar dari umur fatik digunakan untuk memulai suatu retak
10
Pendahuluan (lanjutan)
Pada tegangan-tegangan sangat tinggi (fatik siklus rendah), retakan terbentuk lebih dini
Fatik dapat dibagi menjadi dua kategori, siklus tinggi dan siklus rendah
Daerah siklus rendah adalah merupakan hasil dari tegangan-tegangan dimana sering cukup tinggi untuk berkembang menjadi regangan plastik yang signifikan
Terdapat perbedaan gambaran antara fatik siklus tinggi (tegangan rendah) dan fatik siklus rendah (tegangan tinggi)
11
Data Tegangan – Siklus
Data fatik biasanya disajikan dalam bentuk kurva T – S, dimana Tegangan yang diberikan (T) diplot terhadap siklus kegagalan (S)
Dalam kurva T-S, jumlah total siklus kegagalan, yaitu, termasuk siklus untuk permulaan ditambah siklus penyebaran
Ketika tegangan menurun, siklus mencapai kegagalan meningkat
12
Data Tegangan – Siklus (lanjutan)
Batas ketahanan adalah tegangan dimana tidak akan menyebabkan kegagalan dalam 107
siklus
Tega
ngan
Log Siklus kegagalan
non-fero
fero
batas fatik
13
Data Tegangan – Siklus (lanjutan)
Yang mempengaruhi karakteristik sifat fatik dari bahan:umur pada suatu tegangan khusus
atau batas ketahanankondisi pemakaian
Untuk merancang suatu komponen dimana “tidak terdefinisikan akhirnya” (last indefinitely), batas ketahanan harus dipertimbangkan
14
Data Tegangan – Siklus (lanjutan)
Jika suatu komponen tidak diperkirakan terhadap tidak terdefinisikan akhirnya (last indefinitely), misal, jika terdapat alur pasak pada tegangan yang tinggi terlokalisir atau kondisi tegangan dimana dapat menyebabkan peretakan awal, penerapan umur terhingga perlu dipertimbangkan
15
Faktor Mekanik yang Mempengaruhi Umur Fatik
Konsentrasi Tegangan Peningkatan tegangan menurunkan umur fatikPemicunya dapat secara mekanis (misal: fillet
atau alur pasak) maupun metalurgi (misal; porositas atau inklusi).
Kegagalan fatik selalu dimulai pada peningkatan tegangan, biasanya pada atau dekat dengan permukaan
16
Konsentrasi Tegangan (lanjutan)
Efek dari takikan dievaluasi dengan membandingkan data T-S bertakik dengan tidak bertakik
Untuk menjelaskan suatu kurva T-S untuk sebuah benda uji bertakik, tegangan jaringan diplot
faktor takikan fatik (Kf)
bertakikfatikbatas
bertakiktidakfatikbatasK f
17
Konsentrasi Tegangan (lanjutan)
dari Kf, sensitifitas takikan, q, dapat dihitung
Dimana Kc = faktor konsentrasi tegangan
Meningkatnya kekuatan tarik, jari-jari takikan dan bagian ukuran, dan menurunnya ukuran butir, meningkatkan sensitifitas takikan q
1
1
C
f
K
Kq
Ellyawan Arbintarso 18
Konsentrasi Tegangan (lanjutan)
Efek jari-jari takikan terhadap sensitifitas takikan untuk beberapa bahan
0,2
0,4
0,6
0,8
1,0
0 0,02 0,04 0,06 0,08 0,10 0,12 0,14
jari-jari r (inci)
inde
k se
nsiti
fitas
taki
kan
q
Baja dicelup dingin dan ditemper
Baja dianil dan dinormalisasi
Paduan Aluminium
19
Konsentrasi Tegangan (lanjutan)
Efek dari kekuatan tarik merupakan kebalikan yang menonjol dalam benda uji yang halus, yaitu dimana meningkatnya kekuatan, meningkatkan umur fatik
Dalam konsep mekanika perpatahan, ketika peningkatan kekuatan menurunkan ukuran retak kritis, dan kegagalan terjadi pada suatu panjang retak terpendek
20
Ukuran Struktur
Meningkatnya ukuran benda uji, umur fatik kadang-kadang menurun
Kegagalan fatik biasanya dimulai pada permukaan
Penambahan luas permukaan dari benda uji besar meningkatkan kemungkinan dimana terdapat suatu aliran, yang akan memulai kegagalan dan menurunkan waktu untuk memulai retak
21
Ukuran Struktur (lanjutan)
Peningkatan ukuran benda uji juga menurunkan gradien tegangan sehingga lebih banyak bahan memungkinkan menegang lebih tinggi
Data pengujian kadang tidaklah konsisten secara menyeluruh; beberapa peneliti tidak menuliskan efek dari ukuran. Mungkin terdapat suatu efek dari jenis pengujian yang digunakan.
Dalam Baja Karbon murni, batang halus tidak menunjukkan efek dimana batang bertakik berpengaruh
22
Efek Permukaan
Dalam banyak pengujian dan aplikasi pemakaian, tegangan maksimum terjadi pada permukaan
Umur fatik, oleh karena itu, sensitif terhadap kondisi permukaan
Beberapa faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan, seperti sifat-sifat permukaan dan tegangan sisa permukaan
23
Efek Permukaan (lanjutan)
PENGERJAAN AKHIR PERMUKAAN (KEKASARAN PERMUKAAN)
Ketika pengerjaan akhir permukaan menjadi besar (coarser), kedalaman takikan meningkat. Oleh karena itu, permukaan menjadi lebih kasar (rougher), umur fatik menurun
24
Efek Permukaan (lanjutan)
Hubungan antara kekasaran pengerjaan akhir dengan umur fatik untuk SAE 3130 dibawah tegangan pembalikan
sempurna pada 95.000 psi, mengambarkan efek ini
Operasi pengerjaan akhir
Kekasaran permukaan
(m)
Umur Fatik (siklus)
Mesin bubut 105 24.000
Pemolesan sebagian dg tangan
6 91.000
Pemolesan dg tangan 5 137.000
Gerinda 7 217.000
Gerinda dan pemolesan 2 234.000
25
Efek Permukaan (lanjutan)
SIFAT-SIFAT PERMUKAANEfek pemrosesan permukaan
dapat dibagi kedalam bagian dimana menurunkan umur dan meningkatkan umur
Pelapisan (electroplating) selalu menurunkan umur fatikPeretakan permukaan (berkembangnya
tegangan tarik )Pengetasan hidrogen (pembebasan
hidrogen dari katoda)
26
Efek Permukaan (lanjutan)
Dekarburisasi (penghilangan karbon) baja terjadi pada perlakuan panas tanpa atmosfir atau selama proses pemadatan pengecoran tanam dapat mengurangi umur fatik
Karburisasi meningkatkan umur fatik, seperti nitridisasi dan pengerasan permukaan nyala api dan induksi. terjadi dengan penguatan permukaan bahan atau dengan pembangkitan tegangan-tegangan tekan sisa