presentasi bengkulu expo

26
KEGIATAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH XVI LIPI TAHUN 2013 UPT BALAI PENGEMBANGAN PROSES DAN TEKNOLOGI KIMIA LIPI YOGYAKARTA Disampaikan pada: Bengkulu Expo/LIPI Expo (Bengkulu, 27 September 2013) Oleh: M. Faiz K., Hardi J., Ade E.S., Hendra H., Andi F., Ema D., A. Sofyan, Nana H.

Upload: planerman

Post on 25-Sep-2015

249 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Pengolahan Perikanan Pesisir

TRANSCRIPT

USULAN KEGIATAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH XV LIPI TAHUN 2012

KEGIATAN PENERAPAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DI DAERAH XVI LIPI TAHUN 2013UPT BALAI PENGEMBANGAN PROSES DAN TEKNOLOGI KIMIA LIPI YOGYAKARTADisampaikan pada:

Bengkulu Expo/LIPI Expo (Bengkulu, 27 September 2013)

Oleh:M. Faiz K., Hardi J., Ade E.S., Hendra H., Andi F., Ema D., A. Sofyan, Nana H.

1Judul

POTENSI SUMBER DAYA ALAM BENGKULU MENJADI PROVINSI MANDIRI PAKAN DAN ENERGI DENGAN PENERAPAN INTEGRATED FARMING SYSTEM (ayat-1000dinar.blogspot.com)

2Latar Belakang

Peningkatan produktivitas ternak sangat tergantung pada kualitas bibit ternak, ketersediaan pakan, dan manajemen pengelolaan (Sofyan et al., 2007).

Populasi ternak yang terus ditingkatkan disisi lain lahan HMT yang berkesinambungan baik dalam artian jumlah yang cukup dan kualitas yang baik semakin menipis. Luas padang penggembalaan semakin sempit, terpinggirkan oleh lahan pertanian tanaman pangan, perkebunan, pemukiman penduduk, industri, dan lain sebagainya (Mathius, 2005).

Permasalahan ini merupakan peluang tersendiri untuk pengembangan sistem integrasi dilahan perkebunan sawit yang memiliki potensi biomasa yang berkelanjutan dan tidak terbatas.

Pengoptimalan produk samping kebun dan hasil ikutan olahan produk utamanya sebagai pakan dapat meningkatkan produktivitas sapi potong lokal, sekaligus memberi nilai tambah baik untuk petani-ternak maupun petani-kebun (Mathius, 2005). Penyediaan energi baru dan terbarukan di lahan perkebunan sawit juga berpotensi untuk menyediakan energi yang ramah lingkungan dari kotoran ternak dengan sentuhan teknologi biogas.

Integrated Farming System diharapkan dapat menurunkan biaya produksi agroindustri dengan cara memaksimalkan potensi SDA yang ada.

3Tujuan dan SasaranMengintegrasikan usaha peternakan dan pertanianMenjadi program percontohan daerah penerapan sistem penggemukan sapi potong dan pertanian terpadu yang sehat serta minim limbah4Luas perkebunan sawit di Indonesia sekitar 10.000.000 Ha yang tersebar di 12 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Bangka Belitung (Wangkar, 2012). Produk samping perkebunan kelapa sawit tersedia dalam jumlah besar, diantaranya pelepah daun sawit, lumpur sawit, bungkil inti kelapa sawit yang berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan dasar pakan ternak ruminansia (Jalaludin et al., 1991; Mohamad et al., 1986). Pelepah kelapa sawit berpotensi sebagai pakan dasar pengganti rumput, dan dapat mensubtitusi hingga 80% untuk pakan domba (Purba et al., 1997). POTENSI KEBUN SAWIT SEBAGAI LUMBUNG PAKAN

sapisawitpaser.blogspot.com5Cadangan pakan di kawasan kebun sawit

Jumlah pokok/ha:Rata-rata 120 pokokJumlah pelepah/pokok/ha:22 buahKetersediaan hijauan/pelepah:2,83 kg/pelepahHijauan sela/ha:2.615 kg/tahunLumpur sawit/ha:4.312 kgBIS/ha:516,92 kg

PEMANFAATAN PDS UNTUK BAHAN BAKU SILASE KOMPLIT (/Ha)Dibutuhkan 29 pelepah sawit dengan berat 2,83 kg untuk membuat 100 kg silase komplit (Formulasi PDS 80%)ATAU DG KATA LAINDalam sekali pemanenan kelapa sawit dapat digunakan untuk membuat 100 kg silase komplit bila komposisi pelepah sawit dikurangi menjadi 60%JADI..Dapat diberikan ke 4 ekor sapi bila pakan ternak sapi 100% diberikan silase komplit ini dengan asumsi pemberian pakan 10% berat badan (250 kg) ALTERNATIF PILIHAN:Bila pemeliharaan digunakan pemeliharaan sistem semi intensif maka jumlah sapi yang dapat dihidupi dalam 1 ha lahan perkebunan sawit akan bertambah banyak lagi.Silase mampu mempertahankan kualitas bahan yang berkadar air tinggi, keuntungan silase dapat disimpan sampai jangka waktu 6-8 bulan tanpa terjadinya kerusakan ataupun penurunan kualitas yang cukup berarti (McDonald et al, 1991). Silase merupakan cara yang praktis dalam memperoleh pakan awetan yang selalu tersedia setiap saat (Muwakhid et al., 2007). Sapi merupakan pabrik pupuk hidup yang potensial. Berat badan sapi 350 kg menghasilkan 20-25 kg berat basah limbah padat atau setara dengan 12,5 kg berat kering dan produksi limbah cair 10-11 liter/ekor/hari (efektif terkumpul 5-7 liter). Pupuk dari kotoran sapi dapat dijual gengan harga Rp. 2.500, 00 per kg dan urin sapi dijual dengan harga Rp. 5.000,00 per liter. Kotoran sapi dapat mengurangi belanja pupuk untuk perkebunan sawit sebesar Rp. 4.000.000,00 per hektar, dengan sistem semi intensif yaitu digembalakan pagi hari dan dikandangkan sore hari dapat menghemat biaya pemupukan hingga 40%. Tidak hanya sampai di situ produktifitas sawit juga meningkat sekitar 30% dan panen dapat dilaukan 10 hari sekali (Ramdan, 2012).

POTENSI PERKEBUNAN SAWIT SEBAGAI BANK PUPUK (SIMBIOSIS DENGAN SAPI)

Biogas menghasilkan panas yang tinggi, tidak berasap, dan api yang dihasilkan berwarna biru. Kesetaraan biogas dengan sumber energi lain, yaitu: 1 m3 biogas setara dengan LPG 0,46 kg, minyak tanah 0,62 liter, minyak solar 0,52 liter, bensin 0,8 liter, dan kayu bakar 3,5 kg. 1 kg kotoran sapi menghasilkan 40 liter biogas (Digdo et al., 2013). Biogas dapat digunakan untuk memasak, menyalakan lampu petromax, menyalakan genset, dan dapat dipasarkan ke masyarakat sekitar dengan kemasan yang cukup sederhana yaitu memakai ban dalam bekas.

POTENSI PERKEBUNAN SAWIT SEBAGAI PENYEDIA ENERGI BARU-TERBARUKAN-RAMAH LINGKUNGAN (SIMBIOSIS DENGAN SAPI+BIOGAS)

Konsep IFS

10IFS di KaurAPLIKASI IFSDesain Biogas

HARAPANSETELAH TERLAKSANANYA KEGIATAN INI DIHARAPKAN DAPAT DITINDAK LANJUTI PIHAK YANG TERKAIT, TERUTAMA PENERAPAN SISTEM PETERNAKAN TERPADU DI SENTRA PERKEBUNAN SAWIT BENGKULUIFS BERPOTENSI DITERAPKAN DI LAHAN PERKEBUNAN YANG LAIN (KOPI, KARET,DLL) dan PEMBUATAN SILASE KOMPLIT DAPAT DIAPLIKASIKAN DI TINGKAT PETERNAKPETERNAKAN BENGKULU DAPAT MENARIK PEMILIK MODAL (STAKE HOLDER) KHUSUSNYA SAPI POTONG DENGAN MENERAPKAN IFS 12

GaLeRi fOtO(proses pembuatan inokulum)

13GaLeRi fOtO(lokasi IPTEKDA)

14GaLeRi fOtO(Kegiatan di Kaur 1)

15GaLeRi fOtO(Kegiatan di Kaur 2)

16

GaLeRi fOtO(Kegiatan di Kaur 3)

GaLeRi fOtO(SUASANA pelatihan)

18percobaan LAMPU petromax

19percobaan KOMPOR semawar

20instalasi PETROMAX

21

TERIMAKASIH22LAMPIRANKOMPOSISI SILASE KOMPLIT :Pelapah daun sawit80%Jerami padi20%Dedak min10%Rumput min5%Gula merah1%Air min5 liter+ inokulum1%, untuk yang tanpa inokulum berarti tanpa penambahan inokulum23LAMPIRANPENGUJIAN PALATABILITAS

24LAMPIRAN

25Silase komplit berbasis bahan baku lokal dengan memanfaatkan limbah agroindustri, dan mampu memberikan efisiensi sumber pakan.

Rekomendasi Penerapan Sistem Pengawetan Pakan (Lumbung Pakan Refil)

HKIPatent Terdaftar: P00200800781

RINGKASAN EKSEKUTIF26