pres isk
DESCRIPTION
etrrTRANSCRIPT
Infeksi Saluran Kemih
Definisi
Adalah keadaan adanya infeksi (ada pertumbuhan dan perkembangan bakteri) dalam saluran kemih dengan jumlah bakteriuria yang bermakna
• Bakteriuria bermakna:
Bila ditemukan bakteri pada kultur urin sebanyak > 100.000 koloni/ml urin
Bila dari aspirasi suprapubik:
setiap ada pertumbuhan bakteri disebut bermakna
KLASIFIKASI (gejala klinis)
•ISK asimtomatis:
ada baktriuria berakna tanpa gejala
•ISK simtomatis:
ada bakteriuria bermakna disertai gejala dan tanda
KLASIFIKASI (lokasi infeksi)
•ISK atas:
pielonefritis
•ISK bawah:
sistitis dan uretritis
• ISK bawah : ringan disuria,polakisuria, kencing mengedan
• ISK atas : demam, nyeri punggung, urin ada silinder leukosit, mikroglobulin B2 urin meningkat, LED,CRP,prokalsitonin,TNF a meningkat
Lebih jelas di diagnosis
KLASIFIKASI (kelainan sal kemih)
•ISK simpleks (ISK sederhana):
ada infeksi tetapi tanpa penyulit (lesi) anatomik maupun fungsional saluran kemih
•ISK kompleks (ISK dengan komplikasi):
ada infeksi disertai lesi anatomik ataupun fungsional yang menyebabkan obstruksi mekanik ataupun fungsional saluran kemih
Obstruksi Urin Kongenital
didapat
Batu saluran kemih
Refluks Vesika Urinaria (VU)
AsenderenHematogenLimfogen
ISK
Predisposisi
Imunitas
Kelainan Kongenital Traktus Urinarius
I. Non Obstruktif
1. Ginjal Polikistik
2. Ginjal Hipoplasia
3. Ektropi Kandung Kemih
4. Urachus Paten
II. Obstruktif
1. Dibawah Kandung Kemih Fimosis Valvula Uretra Posterior Obstruksi Leher Kandung Kemih
2. Diatas Kandung Kemih Striktur Ureter Pembuluh Darah Aberan Stenosis hubungan Vesiko Ureter
atau Pelvio-Ureter
Etiologi infeksi saluran kemih
Spesies Total % Infeksi I Infeksi II
(n= 4176) (n= 1428) (n=2748)
E. Coli 79,5 88,6 74,7
Klebsiela 3,5 2,0 4,3
Proteus 3,5 3,4 3,2
Pseudomonas 0,5 0,1 0,6
Enterokokkus 2,6 2,9 2,5
Stafilokokkus 2,6 0,6 3,6
Lain-lain 8,0 2,4 11,1
Patogenesis ISK ascending
Flora usus
Munculnya tipe uropatogenik
Kolonisasi di perinel dan uretra anterior
Barier pertahanan mukosa normal
Sistitis
Pyelonefritis akutParut ginjal Urosepsis
VIRULENSI BAKTERI
FAKTOR PEJAMU (HOST)
1. Memperkuat perlekatan ke sel uroepitel
2. Refluks vesiko ureter
3. Refluks intrarenal
4. Tersumbatnya saluran kemih
5. Benda asing (kateter urin)
Diagnosis Infeksi Saluran Kemih
• Anamnesis
• Pemeriksaan fisik ttv, pem massa abd, pem genitalia (fimosis,hipospadia,epispadia,sinekia)
• Pemeriksaan laboratorium - urinalisis (leukosituria,nitrit,leukosit
esterase,protein,darah)- pem darah (leukositosis, peningkatan neutrifil, LED,
prokalsitonin, TNFa, IL6,IL1b, CRP +)- biakan urin
Gejala Klinik dan pemfisI. AsimtomatikII. Simtomatik Neonatus : panas/hipotermi,muntah, cengeng,
ikterus, diare, tidk mau minum, oliguri, hambatan pertumbuhan dan sepsis, warna kulit keabu-abuan
Bayi/Balita : panas (tanpa sebab jelas), nafsu makan kurang, cengeng, muntah, diare, distensi abd, hambatan pertumbuhan, nyeri palpasi ginjal, kejang saat demam tinggi.
Usia Sekolah : Gejala Spesifik - disuria
- polakisuria - ngompol (eneuresis) - sakit perut/pinggang
gejala lain: kejang saat demam, muntah diare.
--lanjt gejala klinis..
•Pielonefritis : demam tinggi (bisa kejang), menggigil, gejala GI (mual,muntah,diare), nyeri ginjal
•ISK bawah : demam jarang > 38o c, nyeri perut bawah, ggn berkemih (frek, nyeri saat berkemih, tdk nyaman pd suprapubic, kesulitan berkemih, retensio urin)
Cara pengambilan spesimen urin
1. Pungsi Kandung Kemih/Suprapubik
2. Kateterisasi Kandung Kemih
3. Urine Pancar Tengah (UPT)
4. Kantung penampung urin (urine bag)
Pengiriman urin ke laboratorium• ½ jam setelah pengambilan urin segera di
periksa di laboratorium• Bila lebih dari ½ jam sample urine harus
disimpan 4O C (Termos/Lemari Es)
Gambar 1 : Tehnik pelaksanaan Pungsi Kandung Kemih
INTERPRETASI HASIL BIAKAN URIN
Cara penampungan Jumlah koloni Kemungkinan infeksi
Pungsi suprapubik Bakteri gram (-): asal ada >99%
Bakteri gram (+): beberapa ribu
Kateterisasi VU >105 95%
104 -105 Diperkirakan ISK
103 -104 Diragukan, ulangi
<103 Tidak ada ISK (kontaminasi)
Urin pancar tengah
Laki-laki >104 Diperkirakan ISK
Perempuan 3x biakan >105 95%
2x biakan >105 90%
1x biakan >105 80%
5x104 - 105 Diragukan, ulangi
104 -5x 104:
Klinis simptomatik Diperkirakan ISK, ulangi
Klinis asimptomatik Tidak ada ISK
<104 Tidak ada ISK
Pemeriksaan Radiologi
1. Foto polos abdomen (BNO)2. Pielografi Intravena (PIV) Kedua pemeriksaan ini tujuannya melihat :
a. Kerusakan traktus urinarius akibat infeksi
b. Kelainan kongenital 3. Miksio Sisto Uretrografi (MSU) Tujuan melihat :
a. Refluks vesika urinaria b. Kelainan Uretra
Gambar 2 : Klasifikasi refuks vesiko
.
I. Refluks sampai 1/3 bagian bawah ureter.II. Refluks sampai pelvis tanpa kerusakan kaliks.III. Refluks sampai pelvis dengan kerusakan kaliks.IV. Refluks disertai hidro ureter dan hidro nefrosis.
TATALAKSANA
Tujuan :
1. Eradikasi infeksi akut
2. Deteksi dan tatalaksana kelainan anatomi dan fungsional pada ginjal dan sal kemih
3. Deteksi dan cegah infeksi berulang
Penanganan ISK : A. Umum
B. Khusus
A. Umum
1. Simtomatis : panas, muntah, dan lain-lain.
2. Banyak minum sering kencing
3. Menjaga kebersihan perineum
4. ISK simpleks (tanpa kelainan radiologik) Infeksi pertama : pengobatan fase akut : selama 7 hari dengan
pilihan pertama : obat
primer, pilihan kedua : obat sekunder
Infeksi ke dua (bila relaps > 2 kali) :- pengobatan fase akut - profilaksis 3 bulan
B. Khusus ISK kompleks (dengan kelainan radiologik) pengobatan fase akut (7 hari) dan profilaksis
minimum 6 bulan. Tindak lanjut Kultur ulang : - minggu pertama - setelah 1 bulan - selanjutnya tiap 3 bulan Reinfeksi : - Pengobatan = Fase akut
- Antibiotika sesuai uji retensi kuman
Jenis obat
1. Pengobatan Infeksi Akut a. Obat primer b. Sekunder
Ampisillin Gentamisin Kotrimoksasol Amikasin Sulfisazol Dibekasin Asam Nalidiksat Kanamisin Nitrofurantion Sefotaksim Sefaleksin Karbenisilin
2. Pengobatan Profilaksis
- Nitrofurantion
- Kotrimoksazol dosis1/4 diberikan
- Asam Mandelamin 1 kali malam hari
- Sefaleksin
Terapi profilaksis
Terima kasih
BH