preliminary study

5
Preliminary Study Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2013 Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam, MT Teori Leaching Ekstraksi suatu bahan pada prinsipnya dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu yang digunakan, makin tinggi ekstrak yang diperoleh. Namun demikian, bahan hasil ekstraksi dengan berbagai tingkat suhu belum tentu memberikan pengaruh yang berbeda terhadap sifat antibakterinya Oleh sebab itu, ekstraksi bahan pada suhu yang berbeda perlu dilakukan. Ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin bersifat polar pelarut menghasilkan bahan terekstrak tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi. Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh suhu pada proses ekstraksi menggunakan campuran pelarut etanol dan air (Rindit, at al., 2007). Jika suatu komponen dari campuran merupakan padatan yang sangat larut dalam pelarut tertentu dan komponen yang lain secara khusus tidak larut, maka proses pemisahan dapat dilakukan dengan pengadukan sederhana dan dengan pelarut tertentu yang diikuti dengan proses penyaringan. akan tetapi bila komponen terlarut sangat sedikit larut atau disebabkan oleh bentuknya sehingga proses pelarutan sangat lambat, maka perlu dilakukan pemisahan dengan ekstraksi soxhlet (Armid, 2009)

Upload: azka-marta

Post on 29-Nov-2015

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

leaching

TRANSCRIPT

Page 1: Preliminary Study

Preliminary Study

Tanggal Praktikum : 14 Oktober 2013

Dosen Pembimbing : Ir. Umar Khayam, MT

Teori Leaching

Ekstraksi suatu bahan pada prinsipnya dipengaruhi oleh suhu. Makin tinggi suhu yang

digunakan, makin tinggi ekstrak yang diperoleh. Namun demikian, bahan hasil ekstraksi

dengan berbagai tingkat suhu belum tentu memberikan pengaruh yang berbeda terhadap sifat

antibakterinya Oleh sebab itu, ekstraksi bahan pada suhu yang berbeda perlu dilakukan.

Ekstraksi dengan Soxhlet memberikan hasil ekstrak yang lebih tinggi karena pada cara ini

digunakan pemanasan yang diduga memperbaiki kelarutan ekstrak. Makin bersifat polar

pelarut menghasilkan bahan terekstrak tidak berbeda untuk kedua macam cara ekstraksi.

Untuk mengetahui lebih jauh pengaruh suhu pada proses ekstraksi menggunakan campuran

pelarut etanol dan air (Rindit, at al., 2007).

Jika suatu komponen dari campuran merupakan padatan yang sangat larut dalam

pelarut tertentu dan komponen yang lain secara khusus tidak larut, maka proses pemisahan

dapat dilakukan dengan pengadukan sederhana dan dengan pelarut tertentu yang diikuti

dengan proses penyaringan. akan tetapi bila komponen terlarut sangat sedikit larut atau

disebabkan oleh bentuknya sehingga proses pelarutan sangat lambat, maka perlu dilakukan

pemisahan dengan ekstraksi soxhlet (Armid, 2009)

Sering campuran bahan padat dan cair tidak dapat atau sukar sekali dipisahkan,

dengan metoe pemisahan mekanis atau tekhnik yang telah sering dilakukan. Misalnya saja

karena komponennya saling bercampur secara erat, peka terhadap panas, beda sifat fisiknya

terlalu kecil atau tersdia dalam konsentrasi rendah. Dalam hal semacam ini sering ekstraksi

adalh satu-satunya proses yang dapat digunakan. Ekstraksi adalah pemisahan satu atau

beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan dengan bantuan pelarut. Suatu proses ekstraksi

biasanya melibatkan tahap-tahap berikut ini :

Mencampur bahan ekstraksi dengan pelarut dan membiarkannya saling berkontraksi,

dalam hal ini terjadi perpindahan masa dengan cara difusi padabidang antar muka bahan

ekstraksi yang sebenarnya yaitu pelarut ekstrak.

Memisahkan larutan ekstrak dari rafinat, kebanyakan dengan cara penjernihan atau

titrasi.

Page 2: Preliminary Study

Mengisolasi ekstraksi dari larutan ekstrak dan mendapatkan kembali pelarut. umumnya

dilakukan dengan menguatkan pelarut.

(G. Bresconi dan H.Gester, 1995:55)

Larutan mempunyai kelarutan di dalam pelarut yang berbeda, proses yang selektif

untuk pemisahan suatu larutan dari suatu campuran dengan suatu pelarut disebut ekstraksi.

Ekstraksi soxhlet dapat digunakan untuk mengekstraksi larutan dari padatan dengan

menggunakan pelarut yang dapat menguap, yang dapat bercampur dengan air ataupun tidak.

Pelarutnya diuapkan bila terkondensasi maka akan menetes pada senyawa padat setelah

mencapai volume tertentu media pelarut tersebut akan keluar melalui pipa kecil dan terus

menuju ke tempat penampungan (labu) proses ini berlangsung terus-menerus pelarut dalam

labu diuapkan (Lowe, R., 1993:60).

Pemurnian merupakan suatu proses untuk meningkatkan kualitas suatu bahan agar

mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Beberapa metode pemurnian yang dikenal adalah

secara kimia ataupun fisika. Pemurnian secara fisika memerlukan peralatan penunjang

yang cukup spesifik, akan tetapi minyak yang dihasilkan lebih baik, karena warnanya lebih

jernih dan komponen utamanya menjadi lebih tinggi. Untuk metode pemurnian kimiawi

bisa dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana dan hanya memerlukan

pencampuran dengan adsorben atau senyawa pengomplek tertentu.

Page 3: Preliminary Study

Operasi Leaching

Daftar Pustaka

Armid. 2009. Petunjuk Praktikum Metode Pemisahan Kimia Analitik. F-MIPA Unhalu. Kendari.

Bresconi, G, dan Gester, H.1995. Tekhnologi Kimia. PT. Pradiya Paramita. Jakarta.

Jurnal Praktikum Operasi Teknik Kimia Pilot Plant

Isi tangki dengan air-ethanol 30 liter

Siapkan umpan yang akan di leaching

Nyalakan air pendingin

Nyalakan steam

Tunggu sampai air mendidih

Tutup kembali Basket sampai tegangannya

merata

Masukan kedalam basket

Tunggu sampai ada tetesan pertama

Hidupkan stopwatch

Tunggu sampai bagian bawah umpanterisi penuh dengan kondensat

Tampung air kondensat steam

Matikan stopwatch

Tampung ekstrak yang dihasilkan

Uji Turbidity nya