preferensi masyarakat jakarta terhadap wisata...

97
i PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA HALAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Oleh : Ahmad Maulana NIM. 11150860000002 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 25-May-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

i

PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA HALAL

DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Ahmad Maulana

NIM. 11150860000002

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 2: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

ii

PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA HALAL

DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

AHMAD MAULANA

NIM. 11150860000002

Dibawah Bimbingan :

Dr. Nofrianto, M.Ag.

NIP. 197611112003121002

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2020 M

Page 3: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu, 10 April 2019 telah dilakukan ujian komprehensif atas

mahasiswa:

Nama : Ahmad Maulana

NIM : 11150860000002

Jurusan : Ekonomi Syariah

Judul Skripsi : Preferensi Masyarakat Jakarta Terhadap Wisata Halal dan

Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 April 2019

1. Dr. Burhanudin Yusuf MM. (…………………….)

NIP. 195406181981031005 Penguji I

2. Prilla Kurnia Ningsih, Lc., ME. Sy (…………………....)

NIP. - Penguji II

Page 4: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Page 5: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

v

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ahmad Maulana

No.Induk Mahasiswa : 11150860000002

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggung jawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan

telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya,

Jakarta, 08 Desember 2019

Yang Menyatakan,

(Ahmad Maulana)

Page 6: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Identitas diri :

Nama : Ahmad Maulana

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Tempat, Tangal Lahir : Jakarta, 16 Juli 1997

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat : Jl. Tanah Manisan Rt 004/003 Kel. Cipinang

Cempedak, Kec. Jatinegara, Jakarta Timur.

Email : [email protected]

Pendidikan Formal : 2003-2009 MI Dakwah Islamiyah

2009-2012 MTs N 14 Jakarta

2012-2015 MAN 9 Jakarta

2015-Sekarang Program Sarjana (S1)

Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pengalaman Organisasi :

1. Sekretaris ROHIS MAN 9 Jakarta Periode 2012-2013

2. Anggota Div. Kajian dan Penelitian HMJ Ekonomi Syariah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun 2017

3. Ketua HMJ Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun

2018

Page 7: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

vii

JAKARTA PREFERENCE OF HALAL TOURISM AND THE EFFECT ON

VISITING INTEREST

ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that influence the preferences of Jakarta's

community towards halal tourism and its influence on visiting interest. In this study

primary data is used by distributing questionnaires. Determination of the sample is

done using non-probability sampling with a purposive sampling method. The

analysis in this study uses Structural Equation Modeling with the AMOS 24

Program. The results of this study indicate that all preference variables affect the

interest in visiting.

Keywords: Preference, Interests, and Structural Equation Modeling

Page 8: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

viii

PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA HALAL

DAN PENGARUHNYA TERHADAP MINAT BERKUNJUNG

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi preferensi masayrakat Jakarta terhadap wisata halal dan

pengaruhnya terhadap minat berkunjung. Pada penelitian ini digunakan data primer

dengan menyebar kuisioner. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan

non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Analisis pada

penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling dengan Program

AMOS 24. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa seluruh variabel preferensi

berepengaruh terhadap minat berkunjung.

Kata Kunci : Preferensi, Minat, dan Structural Equation Modelling

Page 9: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

ix

KATA PENGATAR

Limpahan Puji Kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat,

karunia serta maunah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA

TERHADAP WISATA HALAL DAN PENGARUHNYA TERHADAP

MINAT BERKUNJUNG”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi

syarat guna meraih gelar Sarjana Ekonomi di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah turut serta membantu dalam

penyusunan skripsi ini terutama kepada :

1. Kepada Kedua Orang Tua penulis yang penulis amat cintai dan banggakan.

Selama ini telah mensupport penulis baik secara moril maupun materil.

2. Kepada Bapak Dr. Nofrianto yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan pengarahan dan bimbingan yang sangat berharga dalam

penulisan skripsi ini.

3. Kepada segenap dosen-dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis

selama penulis kuliah di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, penulis tidak

dapat menyebutkan namanya satu persatu tapi akan selalu penulis kenang

setiap wejangan nasihat yang keluar dari mulutnya.

4. Tim Penguji Seminar Proposal : Ibu RR. Tini Anggraeni ST. M.Si. dan

Bapak Nurul Ihsan

5. Tim Penguji Ujian Komprehensif : Bapak Dr. Burhanuddin yusuf MM.,

kepada Ibu Prilla Kurnia Ningsih.

Page 10: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

x

6. Kepada teman-teman penulis di Eksyar 2015, yang tidak dapat penulis

sebutkan namanya satu persatu.

7. Kepada teman-teman penulis yang sudah “membully” penulis terus

menerus, karena lulus terlambat, Idam, Diba, Cubluk, Habi, Badak, Encu,

Muti, Lutfi tapi bullyan itu menjadi pecutan bagi penulis untuk se-segera

mungkin menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada teman-teman masa kecil penulis, naldi, ujil, gilang, arip yang selalu

memberikan support bagi penulis.

9. Dan seluruh orang-orang yang telah membantu penulis namun tidak dapat

penulis sebutkan namanya, penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya.

10. Kepada Yopi, Galuh, Raffi, Aisyah, Dilla yang selalu siap kapanpun

meluangkan waktunya untuk membantu penulis dalam bertukar gagasan

guna menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini msuh jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, 08 Desember 2019

Ahmad Maulana

Page 11: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH .................................v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................... vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

KATA PENGATAR .............................................................................................. ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................14

A. Landasan Teori ........................................................................................... 14

1. Teori Perilaku Konsumen ....................................................................... 14

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ................................... 16

3. Etika Konsumsi Islami ........................................................................... 22

4. Prinsip Konsumsi dalam Islam ............................................................... 23

5. Preferensi Konsumen.............................................................................. 25

6. Wisata Halal ........................................................................................... 29

7. Minat berkunjung ................................................................................... 32

8. Hubungan Antar Variabel....................................................................... 33

B. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 36

C. Kerangka Pemikiran ................................................................................... 40

D. Hipotesis ..................................................................................................... 40

Page 12: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................42

A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 42

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 44

1. Populasi .................................................................................................. 44

2. Sampel .................................................................................................... 44

C. Metode pengumpulan data ......................................................................... 45

D. Skala Pengukuran ....................................................................................... 45

E. Instrumen Penelitian................................................................................... 46

BAB IV PEMBAHASAN ......................................................................................50

A. Gambaran Umum Penelitian ...................................................................... 50

B. Interpretasi Data ......................................................................................... 51

1. Pengembangan Model Secara Teoritis ................................................... 51

2. Menilai Kriteria Goodness of Fit ............................................................ 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................69

A. Kesimpulan ................................................................................................ 69

B. Saran ........................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................71

LAMPIRAN-LAMPIRAN .....................................................................................74

Page 13: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Devisa dan Kunjungan Wisatawan Mancanegara .................................. 2 Tabel 1.2 10 Besar Destinasi Wisata Halal Dunia ................................................... 5 Tabel 1.3 Kunjungan Wisatawan Manca Negara ................................................... 6 Tabel 2.1 Kerangka Berfikir ................................................................................. 40 Tabel 3.1 Poin-poin Acuan Kuisioner .................................................................. 43 Tabel 3.2 Kriteria Goodness of Fit ....................................................................... 48 Tabel 4.1 Output Summary ................................................................................... 52 Tabel 4.2 Parameter Summary .............................................................................. 52 Tabel 4.3 CMIN .................................................................................................... 53 Tabel 4.4 AGFI ..................................................................................................... 54 Tabel 4.5 RMSEA ................................................................................................. 54 Tabel 4.6 Modification Indices ............................................................................. 55

Gambar 4.2 Modifikasi SEM ................................................................................ 56

Page 14: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata memiliki peran penting dalam perekonomian global,

karena mampu menjadi salah satu kontributor utama dari pertumbuhan

lapangan pekerjaan dan pembangunan ekonomi. Pariwisata juga dianggap

sebagai salah satu sumber terpenting dalam PDB nasional dinegara

manapun (El-Gohary 2016). Pariwisata adalah sektor utama yang dapat

membuka lapangan pekerjaan, mendatangkan investasi sehingga akan

berdampak kepada pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang untuk

ikut serta bersaing dalam kanca perekonomian global (Chanin et al. 2015)

Ditahun 2018 sektor ini mampu menyumbang $8.8 Triliun atau

sekitar 10,4% terhadap pertumbuhan ekonomi global dan akan diperkirakan

meningkat pada tahun 2019 sebesar $126 Triliun. Sektor ini mampu

menyerap 122.981.000 para pekerja pada tahun 2018 dan akan terus tumbuh

ditahun 2019 ini mencapai 125.959.000 atau tumbuh sekitar 2,2%. Dan

sektor ini mampu menghasilkan investasi $980 Triliun pada tahun 2019 ini

dan akan terus meningkat hingga tahun 2029 mencapai $1.400 Triliun

(WTTC, 2019).

Di Indonesia sendiri sektor ini mampu berkontribusi terhadap

perekonomian nasional. Kontribusi paling nyata dari sektor ini adalah

sumbangsihnya terhadap penerimaan devisa negara. Di tahun 2019 sektor

ini mampu menyumbang devisa sebesar $17,6 miliar. Pada tahun 2018

Page 15: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

2

tercatat bahwa sektor ini mampu menyerap sebanyak 15,81 juta tenaga

kerja. Pariwisata juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan sektor riil.

Hal ini dikarenakan industry pariwisata memiliki hubungan, baik secara

langsung maupun tidak langsung terhadap sejumlah industry perekonomian

lainnya (Nizar, 2012).

Tabel 1.1

Devisa dan Kunjungan Wisatawan Mancanegara

Tahun Indikator Jumlah

2015 Devisa $12,2 Miliar

Kunjungan Wisman 10,23 Juta

2016 Devisa $13,6 Miliar

Kunjungan Wisman 11,52 Juta

2017 Devisa $15 Miliar

Kunjungan Wisman 14,4 Juta

2018 Devisa $16,1 Miliar

Kunjungan Wisman 15,81 Juta

2019 Devisa $17,6 Miliar*

Kunjungan Wisman 6,37 Juta*

Sumber : Badan Pusat Statistik

Page 16: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

3

Terlebih lagi saat ini ada sebuah trend baru dalam berwisata yang

dikenal sebagai wisata halal. Wisata halal adalah kawasan geografis yang

berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang didalamnya

terdapat daya tarik wisata, fasilitas ibadah dan umum, fasilitas pariwisata,

aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi

terwujudnya kepariwisataan sesuai dengan prinsip syariah (DSN MUI,

2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam

yang berasal dari motivasi islam dan dirilis sesuai dengan prinsip-prinsip

syariah (El-Gohary 2016).

Pengembangan wisata halal mencakup fasilitas, infrastruktur dan

produk serta layanan pariwisata (Bhuiyan and Darda, 2018.). Destinasi

wisata halal harus mampu menyediakan fasilitas penunjang ibadah, terdapat

penginapan yang telah tersertifikasi halal dan juga makanan yang telah

terjamin kehalalannya. Lalu dari segi penyedia layanan produk dan jasa,

biro perjalanan harus benar-benar mengetahui panduan wisata yang sesuai

dengan prinsip syariah, memiliki daftar penyedia makanan, minuman dan

tempat yang telah tersertifikasi halal, menggunakan jasa layanan lembaga

keuangan syariah dalam pengelolaan dana (DSN MUI, 2016).

Halal Tourism merupakan salah satu segmen industri dengan

pertumbuhan tercepat (Yousaf and Xiucheng 2018). Menurut GMTI tahun

2020 jumlah kedatangan wisatawan muslim mencapai 156 juta atau

mencapai 10% dari jumlah kunjungan wisatawan dunia. Hal ini meningkat

dari tahun 2017 yang hanya mencapai 131 juta wisatawan muslim. Dengan

Page 17: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

4

jumlah yang sedemikian besar diperkiraan bahwa pengeluaran wisatawan

muslim dapat mencapai $220 miliar atau setara dengan 3,08 triliun (Global

Muslim Travel Index, 2019). Pemerintah Indonesia harus melihat hal ini

sebagai sebuah peluang agar potensi dan prospek wisata halal ini dapat

memberikan kontribusi yang maksimal terhadap perekonomian nasional,

terlebih lagi pemerintah melalui kementerian pariwisata menargetkan

jumlah kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2020.

Indonesia saat ini menduduki peringkat pertama tujuan wisata halal

dunia hal ini merupakan suatu prestasi yang luar biasa terlebih lagi ditahun

2018 wisata halal mampu menyumbang devisa negara sebesar Rp 40 triliun

dan akan terus meningkat hingga akhir tahun 2019 bisa mencapai 140 triliun

(Kementerian Pariwisata, 2019).

Tabel 1.2

10 Besar Destinasi Wisata Halal Dunia

Peringkat Destinasi Skor

1 Indonesia 78

2 Malaysia 78

3 Turki 75

4 Arab Saudi 72

5 UEA 71

6 Qatar 68

7 Maroko 67

Page 18: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

5

8 Bahrain 66

9 Oman 66

10 Brunei Darussalam 65

Sumber : Global Muslim Travel Index 2019

Meskipun Indonesia telah menempati peringkat pertama untuk

tujuan destinasi wisata halal, permasalahan-permasalahan untuk

mengembangkan wisata halal kedepannya masih banyak ditemukan. Di

antaranya adalah masih kurangnya regulasi yang mengatur tentang industri

pariwisata halal (Kementerian Pariwisata, 2019). Kebijakan yang

digunakan saat ini oleh Industri wisata halal hanya mengacu kepada UU

No.10 Tahun 2009 tentang pedoman kepariwisataan, peraturan ini tidak

secara spesifik mengatur tentang Halal Tourism. Selain itu dalam

menjalankan kegiatan wisata halal pelaku industri hanya mengacu kepada

Fatwa DSN No.108/DSN-MUI/X/2016 tentang pedoman dalam

penyelenggaraan wisata halal (DSN MUI, 2016).

Didalam fatwa tersebut sudah dijelaskan tentang pedoman atau

kriteria tentang wisata halal, diantaranya adalah bahwa tempat atau destinasi

yang ingin dijadikan destinasi wisata halal harus terhindar dari unsur-unsur

kemusyrikan, kemafsadatan, kemaksiatan, tabdzir/israf, dan kemunkaran

dan mampu mendatangkan kemashlahatan serta manfaat baik secara

material ataupun spiritual. Selain itu, fatwa tersebut juga mengakomodir

peraturan penunjang pendirian wisata halal seperti pedoman

penyelenggaraan hotel syariah, biro perjalanan yang menjadi pelayan dalam

melakukan wisata, serta ketentuan pendirian tempat spa/sauna.

Page 19: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

6

02.000.0004.000.0006.000.0008.000.000

Asia SelainASEAN

Amerika Eropa Timur Tengahdan Afrika

ASEAN

Tabel 1.3

Kunjungan Wisatawan Manca Negara (juta orang)

2014 2015 2016 2017 2018

Selain dari landasan hukum yang kurang memadai, data BPS

menunjukan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara yang datang ke

Indonesia masih didominasi oleh negara-negara dikawasan Asia dan

ASEAN.

Berdasarkan data diatas jumlah pengunjung terbanyak masih

didominasi oleh wisatawan dari Asia dan ASEAN. Sedangkan wisatawan

timur tengah yang menjadi target pasar dari halal tourism ini cenderung

masih sedikit. Hal ini dikarenakan masih kurangnya promosi wisata halal

Indonesia di Timur Tengah (Kementerian Pariwisata, 2019).

Maksimalisasi potensi wisata halal harus terus dilakukan terlebih

lagi saat ini kementerian pariwisata menargetkan jumlah kunjungan

wisatawan mancanegara sebesar 5 juta kunjungan ke destinasi wisata halal.

Pengenalan tentang wisata halal ini dapat dilakukan melalui diplomasi

publik pada kegiatan-kegiatan intenasional (Subarkah 2018). Terlebih lagi

Indonesia saat ini telah menduduki peringkat pertama sebagai destinasi

wisata halal dunia, selain itu juga Indonesia memiliki keunggulan dalam

segi keindahan alam dan keberagama suku, budaya dan tradisi nusantara.

Page 20: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

7

Implikasinya nanti akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

mancanegara dan mendatangkan investor asing dari negara-negara lain.

Indonesia memiliki jumlah populasi muslim terbesar didunia,

dengan jumlah penduduk muslim sebesar 215 juta mewakili 13% populasi

muslim secara global. Dengan jumlah populasi sebesar itu, Indonesia

mampu menghabiskan $218,8 Miliar diseluruh sektor ekonomi

(DinarStandard, 2018). Dengan potensi perkembangan wisata halal yang

begitu besar. Namun sangat disayangkan, Indonesia tidak menjadi negara

favorit kunjungan wisatawan muslim, hal itu dikarenakan kurangnya

promosi Indonesia terhadap destinasi wisata halal (Satriana dan Faridah,

2018). Negara favorit yang menjadi tujuan para wisatawan muslim adalah

Cina, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang (Yousaf dan Xiucheng, 2018).

Ditahun 2015 Cina mampu menarik 57 juta kunjungan wisatawan

dan 1,7 juta wisatawan tersebut berasal dari negara-negara mayoritas

muslim diantaranya adalah Malaysia, Indonesia, Kazakhstan dan Pakistan.

Pengenalan serta penyebaran Islam di Cina telah menjadikan budaya asli

Cina bercampur dengan budaya Islam (Yousaf dan Xiucheng, 2018) hal

inilah yang menjadi daya Tarik bagi wisatawan khususnya wisatawan

muslim untuk berkunjung ke Cina.

Terlebih lagi cina dengan inisiatif perdagangan yang ambisius

melalui program “One Belt One Road” menggandeng 28 negara anggota

OKI ingin menjadi eksportir makanan halal terbesar. Hal ini sudah

direalisasikan melalui investasinya ke perusahaan makanan halal

Page 21: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

8

domestiknya yaitu Henan Shunghui Investment and Development company

dan Wuhui shuanghai food sebesar USD$32,8 juta. Selain itu Cina juga

melakukan investasi ke Dubai Halal Food Park sebesar AED 1,35 Miliyar

(DinarStandard, 2018).

Dengan investasi yang dilakukan oleh Cina kepada perusahaan

domestik dan Internasional. Maka negara ini menawarkan jaminan makanan

halal bagi turis muslim. Jumlah restoran halal di Cina ada sekitar 40.000,

selain itu Cina juga sudah memberlakukan Undang-undang tentang jaminan

makanan halal. Jadi, turis muslim yang ingin berwisata ke Cina tidak perlu

ragu dan kesulitan untuk mencari restoran halal (DinarStandard, 2018).

Selain Cina, negara favorit yang banyak dikunjungi oleh wisatawan

muslim adalah Jepang. Pada tahun 2020 diperkirakan jumlah kunjungan

wisatawan muslim ke Jepang mencapai 1 juta wisatawan, yang mayoritas

berasal dari Malaysia dan Indonesia (Samori, Md Salleh, dan Khalid 2016).

Bahkan untuk menarik turis muslim pemerintah jepang menyediakan

website khusus untuk para pelancong muslim. Didalamnya banyak tersedia

informasi seperti prayer room, halal food, restaurant halal dan segala hal

yang dibutuhkan oleh pelancong muslim.

Pemerintah jepang juga memberikan kemudahan bagi penduduknya

yang ingin mendirikan restoran halal ataupun hotel syariah. Bagi penduduk

yang beragama islam logo halal bisa digunakan tanpa perlu harus

diverifikasi oleh badan atau otoritas setempat. Sedangkan bagi yang non

muslim jika ingin mendirikan industri perhotelan dan restoran syariah harus

Page 22: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

9

ada validasi halal dari otoritas setempat kecuali jika koki yang bekerja di

restoran tersebut Beragama islam maka legalitas halal tidak perlu di

verifikasi oleh lembaga setempat (Yousaf dan Xiucheng 2018).

Hal ini sangat berbeda dengan kondisi yang terjadi di Indonesia

kementerian pariwisata telah memberikan panduan kunjungan untuk turis

muslim yang akan berkunjung ke Indonesia melalui “Indonesia Guide for

Muslim Visitors”. Namun, sangat disayangkan buku tersebut hanya

diterbitkan oleh kementerian pariwisata. Dinas pariwisata didaerah-daerah

belum memiliki konsep wisata halal dan juga peta wisata halalnya sendiri,

padahal dinas pariwisata daerah lebih mengetahui tentang keadaan dan

kondisi pariwisata di daerahnya. Selain itu didalam buku panduan tersebut

hanya terdapat 5 provinsi yang dicantumkan, seperti Jakarta, Jawa Barat,

Jawa Timur, Bali dan Lombok.

Berdasarakan penelitian yang dilakukan oleh Alfian Nurdiansyah

tentang Halal Certification and Its Impact on Tourism in Southeast Asia: A

Case Study Halal Tourism in Thailand is a good example of how a Buddhist

majority Asian country is using tourism as a means of social and cultural

integration and economic advancement of its Muslim minority population

(Nurdiansyah, 2018). Memastikan Integrasi yang komprehensif dari

populasi muslim yang terus meningkat adalah prioritas nasional dari

Thailand. Pariwisata memainkan peran yang tepat untuk memaksimalkan

pertumbuhan muslim di Thailand. Jumlah populasi muslim di Thailand

Page 23: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

10

mencapai 7 juta, jumlah konsumsi produk halal di Thailand mencapai 5%

dari total konsumsi nasional.

Selain itu Thailand menjadi negara dengan kunjungan wisatawan

muslim terbanyak dalam kategori negara-negara non-muslim setelah

Singapura. Ditahun 2016 jumlah kunjungan muslim ke Thailand mencapai

6,03 juta mencapai 18,5% dari total kunjungan selama tahun itu (Yousaf

dan Xiucheng, 2018). Thailand sendiri memiliki dua lembaga kajian halal

yang pertama Halal Standard Institute Of Thailand dan Halal Science

Center Chulalongkorn University (Aminuddin, 2016). Sertifikasi halal di

Thailand sendiri ditangani oleh Central Islamic Council Of Thailand. Hal

inilah yang menjadi daya tarik Thailand untuk dikunjungi oleh wisatawan

muslim.

Keputusan masyarakat untuk memilih berkunjung ke destinasi

wisata halal dipengaruhi oleh batasan atau kendala anggaran yang dimiliki

(Case & Fair, 2008). Dampak dari keterbatasan pendapatan akan

mempengaruhi seseorang untuk berkunjung atau tidaknya. Selain itu

keputusan konsumen dalam memilih berkunjung ke wisata halal juga

dipengaruhi oleh faktor sosial, lokasi, harga, produk dan juga religiusitas.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh (Essa, Rahmi, &

Riani, 2019) tentang preferensi konsumen dalam memilih hotel syariah.

Indonesia telah ditetapkan sebagai negara dengan destinasi Halal

Tourism terpopuler. Namun masih banyak hambatan untuk

mengembangkan halal tourism. Selain regulasi yang masih mengambang,

Page 24: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

11

faktor pengetahuan masyarakat tentang wisata halal juga harus ditingkatkan.

Masih adanya anggapan bahwa wisata halal ini merupakan sebuah wisata

rohani seperti ziarah kubur, Haji atau Umroh. Padahal ruang lingkup wisata

halal tidak hanya seputaran wisata religi tersebut melainkan meliputi alam,

budaya ataupun wisata buatan yang dibingkai dengan nilai-nilai keislaman

(Rusby, Bakhri, & Yusuf, 2018).

Selain itu dalam penelitian yang dilakukan oleh (Pratiwi & Par,

2016) tentang Analisis Pasar Pariwisata Halal di Yogyakarta menunjukan

bahwa 36% responden merasa tidak paham dengan konsep wisata halal, 35

% responden mengetahui sedikit tentang wisata halal dan 25% memahami

tentang konsep wisata halal ini, namun responden tidak dapat membedakan

antara wisata religi, wisata syariah dan ziarah. Inilah gambaran keadaaan

pariwisata halal di Indonesia saat ini. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Preferensi Masyarakat Jakarta

Terhadap Wisata Halal dan Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah:

1. Faktor-Faktor apa saja yang menentukan preferensi masyarakat untuk

berkunjung ke destinasi wisata halal ?

2. Apakah Faktor Sosial, Tingkat Religiusitas, Tingkat Pengetahuan,

Pendapatan, Lokasi, Produk dan harga berpengaruh terhadap minat

berkunjung ?

Page 25: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

12

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor-faktor

preferensi masyarakat, yaitu faktor sosial, tingkat religiusitas, tingkat

pengetahuan, pendapatan, lokasi, produk dan harga berpengaruh terhadap

minat berkunjung masayarakat ke destinasi wisata halal.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam

dunia akademisi, untuk masyarakat pada umumnya, untuk para stakeholder

dan untuk pribadi penulis khusunya.

1. Dunia Akademisi

Penelitian dapat memberikan manfaat teoritis dalam upaya

meningkatkan pengembangan wisata halal.

2. Untuk Masyarakat

Diharapkan mampu memberikan edukasi dan pemahaman terkait

wisata halal. Dengan adanya pemahaman tersebut diharapkan

masyarakat mampu memberikan edukasi terhadap orang-orang

sekitarnya

3. Stakeholder

Dapat memberikan Inspirasi dan Kreatifitas agar para pengusaha

mampu untuk mengembangkan Tour Travel mereka. Dan khusus untuk

pemerintah agar dapat dijadikan alternatif kebijakan untuk terus

mengembangkan potensi wisata halal ini, baik dari segi Infrastruktur,

pendapatan daerah, dsb.

Page 26: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

13

4. Untuk Penulis

Menambah wawasan bagi penulis tentang wisata halal dan

memberikan pengalaman penulis dalam menyusun karya ilmiah dalam

penulisan skripsi.

Page 27: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Perilaku Konsumen

Teori konsumsi ditemukan oleh J.M Keynes pada tahun 1930 steelha

terjadinya depresiasi pada tahun 1929. Sebelum ditemukannya teori

konsumsi oleh Keynes, kelompok ekonomi klasik tidak mengenal

demand side mereka berpendapat bahwa “Supply Creates its Own

demand” penawaran akan selalu menciptakan permintaan, jadi dalam

perekonomian tidak akan terjadi kekurangan permintaan selama

produsen terus memproduksi barang dan jasa (Sitepu, 2017). Oleh

karena itu Keynes membantah kaum klasik dengan menawarkan konsep

baru dalam sistem perekonomian. Keynes membuktikan bahwa

keseimbangan dalam perekonomian tidak pernah tercapai tanpa

memperhatikan sisi permintaan, maka Keynes sebaliknya

berpendapatan bahwa “Demand Creates its Own Supply” Keynes

membentuk suatu fungsi konsumsi :

𝑪 = 𝒂 + 𝒄 𝒀𝒅

C = Kecenderungan mengkonsumsi marginal.

a = Konstanta atau Pengeluaran yang harus dilakukan walaupun tidak

ada pendapatan.

Yd = Pendapatan yang siap dibelanjakan (disposable) atau pendapatan

yang telah dikurangi pajak (Tx) dan ditambah dengan subsidi (Tr).

Page 28: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

15

Konsep tentang perilaku konsumen manggambarkan tentang

tindakan masyarakat dalam memilih, memperoleh, mengkonsumsi, dan

menghabiskan produk atau jasa dengan sumberdya ekonominya yang

terbatas untuk mencapai kepuasan yang maksimum (Rahardja &

Manurung, 2010). Sedangkan menurut Hawkins, Best, Coney (2001)

perilaku konsumen adalah studi mengenai individu, kelompok atau

organisasi dan proses dimana mereka menyeleksi, menggunakan dan

membuang produk, layanan, pengalaman, atau ide untuk memuaskan

kebutuhan dan dampak dari proses tersebut pada konsumen dan

masyarakat (Dwiastuti, Shinta, and Isaskar, 2012).

Teori Perilaku Konsumen penggambaran bagaimana konsumen

mengalokasikan pendapatan diantara berbagai barang dan jasa yang

tersedia untuk memaksimumkan kesejahteraan mereka (Pindiyck &

Runinfeld , 2012). Didalam memahami tentang perilaku konsumen

menurut Pindyck (2012) asumsi yang digunakan :

a) Preferensi /Selera Konsumen : Langkah cara praktis untuk

mengambarakan alasan-alasan orang memilih satu produk

ketimbang produk lainnya.

b) Kendala Anggaran : Konsumen juga mempertimbangkan harga.

Pada langkah ini, konsumen akan mempertimbangkan keterbatasan

anggara untuk membatasi kuantitas produk yang kan dibeli dan

dinikmati.

Page 29: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

16

c) Pilihan Konsumen : Dengan selera dan keterbatasan anggaran yang

dimiliki oleh konsumen, maka konsumen akan membeli kombinasi

yang memaksimumkan kepuasannya. Kombinasi tersebut

tergantung kepada harga barang tersebut.

2. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Dwiastuti et.al. (2012) Memahami konsumen dan proses

konsumsinya memberikan berbagai keuntungan diantaranya adalah :

a) Membantu Manager dalam mengambil keputusan.

b) Memberikan dasar teoritis bagi peneliti dalam menganalisa perilaku

konsumen.

c) Membantu legislatif dan pemerintah dalam menyusun undang-

undang dan membuat keputusan tentang perlindungan konsumen.

d) Membantu konsumen dalam membuat keputusan yang lebih baik.

Substansi dari consumer behavior melihat bagaimana konsumen itu

memutuskan untuk memilih dan membeli suatu produk dan jasa. Dalam

melakukan keputusan tersebut ada berbagai macam faktor yang terlibat

baik dalam diri konsumen ataupun pengaruh dari dunia luar (Hemsley-

Brown and Oplatka, 2016). Berikut faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk

barang dan jasa :

1) Faktor Pribadi (Internal)

a) Pengetahuan Konsumen

Page 30: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

17

Semua informasi yang diketahui oleh konsumen

mengenai berbagai macam produk dan jasa serta

pengetahuan lainnya terkait produk dan jasa tersebut.

Terutama dari segi merek barang atau jasa, karakteristik

suatu merek atau brand yang sudah terkenal akan lebih

diminati dan dipercaya oleh konsumen (Hemsley-Brown

and Oplatka, 2016).

b) Lifestyle (Gaya Hidup)

Gaya hidup adalah kombinasi dari faktor pribadi dan

juga faktor sosial yang mempengaruhi cara berfikir,

bertindak dan berperilaku dalam diri seseorang. Gaya hidup

berbeda dengan kepribadian, namun gaya hidup dan

kepribadian adalah satu-kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.

Kepribadian merefleksikan karakteristik Internal dalam diri

seseorang, sedangkan gaya hidup menggambarkan

manifestasi eksternal dari karakteristik tersebut, yang

tercermin melalui perilaku (Dwiastuti, Shinta, and Isaskar,

2012).

c) Personality (Kepribadian)

Kepribadian menunjukan karakteristik yang

terdalam pada diri manusia sekaligus sebagai pembeda satu

sama lainnya. Perbedaan karakteristik tersebut akan

mempengaruhi respon individu terhadap lingkungannya.

Page 31: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

18

(Muniady et al. 2014). Teori tentang kepribadian

diperkenalkan pertama kali oleh Freud (1923) dalam

teorinya tersebut Freud lebih menekankan kepada faktor

biologis seperti Id, Ego dan Superego.

Id adalah aspek biologis yang sudah ada dalam diri

manusia sejak lahir, yang mendorong munculnya kebutuhan

fisiologis seperti rasa lapar, haus, nafsu seks, dsb. Superego,

aspek psikologis pada diri manusia yang menggammbarkan

sifat manusia untuk tunduk dan patuh terhadap norma-norma

sosial, etika dan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat.

Selanjutnya, Ego, unsur yang bisa dikontrol dan

dikendalikan oleh manusia, sifat ini bisa menjadi penengah

antara Id dan Superego.

Sebagai contoh, dari awal manusia lahir

menginginkan makan-makanan yang (Id), jika produsen

menuruti superegonya maka produsen akan terus

memproduksi makanan yang enak tanpa melihat unsur

kesehatan bagi konsumen. Karena ego, produsen tetap

memperhatikan faktor kesehatan dan makanan tersebut agar

konsumen terhindar dari penyakit.

d) Income (Pendapatan)

Situasi ekonomi individu, khususnya pendapatan

akan mempengaruhi pilihan terhadap suatu barang dan jasa

Page 32: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

19

(Case & Fair, 2006). Dalam konsep ekonomi fungsi

konsumsi dilambangkan, sebagai berikut :

𝑌 = 𝐶 + 𝑆

Y = Pendapatan

C = Konsumsi

S = Tabungan

Artinya jika pendapatan seseorang berubah maka

tingkat konsumsi orang tersebut juga dapat berubah. Namun,

ada asumsi lain yang mengatakan bahwa belum tentu jika

pendapatan berubah maka konsumsi berubah, bisa juga

dalam kasus lain pendapatan tersebut ditabung.

2) Faktor Eksternal

a) Faktor budaya

Budaya adalah suatu kepercayaan, nilai-nilai dan

kebiasaan yang dipelajari seseorang, yang dapat

mengarahkan orang tersebut untuk menggunakan suatu

barang atau jasa. Budaya memiliki lima unsur dasar yang

mempengaruhi individu atau sekelompok orang untuk

mengambil keputusan dalam mengkonsumsi, diantaranya

adalah : Nilai, Norma, Kebiasaan, Larangan, Mitos, dan

Simbol. Sebagai contoh acara syukuran karena panen raya

bagi petani ditahun ini hasilnya memuaskan dan mereka

merayakan keberhasilan tersebut dengan makan-makan

Page 33: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

20

bersama dengan seluruh warga didaerah tersebut. Hal

semacam ini menjadi kebiasaan setiap panen raya tiba, maka

kebiasaan tersebut menaikan pola konsumsi didaerah

tersebut (Dwiastuti, Shinta, and Isaskar, 2012).

b) Kelas Sosial

Kelas sosial adalah pembagian masyarakat ke dalam

kelas-kelas yang berbeda. Perbedaan kelas atau strata akan

meggambrkan perbedaan pendidikan, pendapatan,

permilikan harta benda, gaya hidup dan nilai-nilai yang

dianut. Perbedaan tersebut akan mempengaruhi pola

konsumsi setia Individu . Dalam kasus berbelanja

masyarakat yang masuk dalam kategori kelas menengah ke

atas lebih cenderung mengkonsumsi barang-barang branded,

hal ini cenderung berlawanan dengan masyarakat menengah

kebawah yang lebih memilih pasar tradisional atau bazar

dalam berbelanja (Muniady et al. 2014).

c) Lingkungan Sosial Mikro

Adalah interaksi sosial secara langsung diantara

kelompok-kelompok masyarakat yang lebih kecil. Interaksi

sosial ini akan mempengaruhi persepsi, pengetahuan dan

juga preferensi konsumen dalam mengambil keputusan

untuk memilih suatu produk barang dan jasa. Lingkungan

sosial mikro terdiri dari keluarga dan kelompok referensi

Page 34: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

21

konsumen, bagaimana dua lembaga ini dapat mempengaruhi

pola konsumsi.

Keluarga merupakan lingkungan awal seseorang

berinteraksi. Setiap anggota keluarga mempunyai pengaruh

dalam pengambilan keputusan pembelian maupun

pengonsumsian suatu produk barang dan jasa. Peran seorang

ibu tentunya akan lebih mempengaruhi dalam pembelian

suatu produk barang dan jasa untuk kepentingan rumah

tangga. Namun, seorang ayah mungkin akan mempengaruhi

dalam pembelian kendaraan atau perkakas.

Kelompok preferensi adalah lingkungan dimana

seseorang berinteraksi untuk mencapai tujuan yang bersama,

seperti kelompok persahabatan, kelompok hobi, kelompok

belajar, dsb. Kelompok acuan mampu memberikan pengaruh

melalu tiga komponen :

1. Pengaruh secara normatif : pengaruh melalui norma-

norma sosial yang harus dipatuhi dan diikuti oleh

anggota kelompok referensi.

2. Pengaruh ekspresi nilai : mempengaruhi seseorang

melalui fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai.

3. Pengaruh informasi : mempengaruhi pilihan sutau

produk barang dan jasa dari seseorang konsumen karena

kelompok acuan tersebut sangat dipercaya.

Page 35: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

22

3. Etika Konsumsi Islami

Menurut Bahasa etika adalah karakteristik, perilaku, dan prinsip-

prinsip moral yang mengatur individu atau kelompok. Sedangkan

menurut terminologi etika adalah seperangkat nilai, norma dan dasar

moral pada perilaku individu dalam kelompok sosial yang

memungkinkan mereka untuk menentukan dan membedakan tindakan

baik atau buruk, benar atau salah. Islam memandang etika sebagai

akhlaq yang didefinisikan sebagai tindakan alamiah yang tertanam

dalam jiwa seseorang, yang diterjemahkan melalui perilaku (Mustafar

and Borhan, 2013).

Dalam mengonsumsi barang dan jasa, islam telah memberi aturan

yang harus ditaati dan dipatuhi oleh para pemeluknya. Perintah tersebut

sudah secara gamblang termaktub didalam Al-Quran, seperti perintah

untuk mengonsumsi yang halal dan menjauhi yang haram, tidak

berlebihan dalam mengonsumsi sesuatu, tidak boros itu merupakan

sebagian dari aturan yang harus ditaati oleh setiap muslim. Selain itu

sifat konsumerisme dalam islam harus memperhatikan tingkat

kebutuhan setiap individu. Imam Ghazali membagi 3 tingkat kebutuhan

manusia dalam mengkonsumsi :

a) Kebutuhan dharuriyat/primer : Kebutuhan untuk melangsungkan

kehidupan, jika kebutuhan ini tidak terpenuhi maka kehidupan

individu tersebut dapat terancam.

Page 36: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

23

b) Kebutuhan hajaat/sekunder : Mencakup kesenangan dan

kenyamanan. Pemenuhan kebutuhan kedua ini dilakukan jika

kebutuhan pertama yang bersifatnya mendesak telah terpenuhi.

c) Kebutuhan tahsiniaat/tersier : Kemewahan atau pelengkap

kehidupan manusia dan dengannya kehidupan manusia akan lebih

sempurna (Karim, 2015).

Dalam memenuhi kebutuhan seorang muslim diharuskan untuk

memenuhi kebutuhan dasar terlebih dahulu. Karena pemenuhan

terhadap kebutuhan dasar akan menjaga pribadi merupakan suatu

tindakan dalam menjaga Maqashid Syariah yang didalamnya

mencakup 5 tujuan dasar dalam mengkonsumsi diantaranya adalah : 1).

Agama, 2). Jiwa, 3).Keturunan, 4). Harta, 5). Akal (Mutakin, 2017) .

Oleh karena itu pandangan islam terkait tentang konsumsi tidak hanya

tentang perkara kepuasan dunia semata melainkan kehidupan akhirat

kelak.

4. Prinsip Konsumsi dalam Islam

Menurut Al-Haritsi (2006) konsumsi dalam islam dilandaskan atas

enam prinsip dasar agar tujuan dari konsumsi tidak keluar dari tujuan

yang sesuai dengan syariat, diantaranya adalah :

a) Prinsip Syariah, menyangkut dasar syariat yang harus terpenuhi

dalam melakukan konsumsi terdiri dari : Prinsip Akidah, yaitu

sebagai bentuk ketaatan manusia sebagai makhluk yang

mendapatkan beban khalifah dan amanah di bumi yang nantinya

Page 37: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

24

diminta pertanggung jawaban oleh pencipta-Nya. Prinsip ilmu,

yaitu dalam mengonsumsi suatu barang dan jasa seorang muslim

harus mengetahui terkait hukum-hukum dalam mengonsumsi,

seperti halal dan haramnya suatu barang tersebut dilihat dari dzat,

proses mapun tujuannya. Prinsip Amaliyah, representasi dari

akidah dan ilmu yang telah diketahui.

b) Prinsip Kuantitas, menyangkut tentang seberapa banyak batasan

yang diperbolehkan oleh syariat, tidak boleh tabdzir dan israf.

c) Prinsip Prioritas, dimana memperhatikan urutan kepentingan yang

harus diprioritaskan agar tidak menjadi kemudharatan.

d) Prinsip Sosial, yaitu memperhatikan lingkungan sosial disekitarnya

sehingga terciptanya keharmonisan hidup dalam masyarakat.

Perintah saling tolong menolong, disunnahkannya untuk shadaqah,

saling memberi hadiah, dan zakat tidak lain adalah ajaran islam

agar orang sekitar mendapatkan manfaat dari keberadaan seorang

muslim, selain itu agar terjadinya distribusi pendapatan dari si kaya

kepada fakir miskin atau orang yang kurang beruntung.

e) Kaidah lingkungan, yaitu dalam mengonsumsi harus sesuai dengan

potensi daya dukung sumber daya alam dan keberlanjutannya atau

tidak merusak lingkungan

f) Tidak meniru atau mengonsumsi perbuatan yang tidak

mencerminkan etika konsumsi dalam islam.

Page 38: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

25

5. Preferensi Konsumen

Didalam mengambil keputusan konsumen dipengaruhi oleh

preferensi mereka. Preferensi adalah kemampuan konsumen dalam

menyusun prioritas pilihan agar dapat mengambil keputusan (Rahardja

& Manurung, 2010). Preferensi adalah rasa kesukaan, pilihan atau suatu

hal yang disukai konsumen. Didalam memilih suatu produk barang dan

jasa konsumen tersebut dibatasi oleh anggaran yang dimiliki (Case &

Fair, 2006). Selain dibatasi dengan pendapatan, konsumen juga akan

memilih suatu produk barang dan jasa dengan tingkat utilitas atau

kepuasan maksimum. Menurut Rahardja dan Manurung (2010) terdapat

dua pendekatan untuk menjelaskan hal ini :

a) Teori Kardinal menjelaskan tentang nilai guna preferensi dapat

dihitung secara matematis. Pendekatan ini menjelaskan bahwa

penambahan tiap satu unit barang akan memberikan tingkat utilitas

yang semakin menurun atau yang disebut sebagai The Law of

Diminishing Marginal Utility.

b) Teori Ordinal pendekatan ini menjelaskan tentang perbandingan

konsumsi dua jenis barang dengan utilitas yang sama bagi seorang

konsumen atau yang sering disebut sebagai Indifference Curve.

Sedangkan keterbatasan anggaran dapat dijelaskan melalui Budget

Line Curve.

Selain faktor tersebut preferensi konsumen terhadap pariwisata halal

juga dipengaruhi oleh Pengetahuan konsumen tentang produk tersebut.

Page 39: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

26

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang dimiliki oleh

konsumen mengenai berbagai macam produk dan jasa tersebut

(Dwiastuti, Shinta, and Isaskar, 2012). Pengetahuan tersebut akan

membuat sebuah persepsi tentang produk tersebut yang mencakup

merek, konsep, atribut dan juga fitur produk.

Sedangkan menurut Sumarwan (2013) Faktor yang mempengaruhi

preferensi konsumen adalah faktor sosial. Faktor sosial adalah interaksi

sosial langsung diantara kelompok-kelompok masyarakat yang lebih

kecil, seperti keluarga, teman sepermainan, dan kelompok-kelompok

refrensi. Interaksi ini dapat memiliki pengaruh yang kuat pda

pengetahuan konsumen terhadap sebuah produk. Faktor sosial ini

memiliki ruang lingkup :

a) Keluarga

Setiap anggota keluarga memiliki pengaruh dalam

pengambilan keputusan untuk mengonsumsi suatu produk barang

atau jasa. Terdapat peran dalam mengambil keputusan dalam

lingkup keluarga :

Page 40: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

27

1) Inisiator, Seorang anggota keluarga yang memiliki ide atau

gagasan untuk membeli dan mengonsumsi suatu produk.

2) Influence, memberi informasi kepada anggota keluarga

tentang suatu produk tau jasa.

3) Gatekeeper (penjaga pintu), mengontrol aliran info yang

masuk dlam angota keluarga.

4) Pengambil keputusan, memiliki keputusan untuk membeli

atau tidak suatu produk atau jasa.

5) Pembeli, seseorang yang membeli barang atau jasa

6) Pengguna, mengonsumsi atau menggunakan barang atau jasa

7) Pembuang, membuang suatu produk atau memberhentikan

suatu penggunaan jasa.

Keluarga merupakan tatanan dalam faktor sosial yang

mempengaruhi keputusan awal untuk mengkonsumi atau tidaknya

suatu barang dan jasa.

b) Kelompok Referensi

Kelompok adalah dua atau lebih yang berinteraksi untuk

mencapai tujuan bersama. Sedangkan kelompok acuan atau

referensi adalah setiap orang atau kelompok yang dianggap sebagai

dasar pembanding bagi seseorang dalam membenutk nilai dan

sikap umum atau khusus yang dijadikan sebagai pedoman dalam

berperilaku. Kelompok acuan mampu memberikan pengaruh

melalu tiga komponen:

Page 41: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

28

1) Pengaruh secara normatif : pengaruh melalui norma-norma

sosial yang harus dipatuhi dan diikuti oleh anggota kelompok

referensi.

2) Pengaruh ekspresi nilai : mempengaruhi seseorang melalui

fungsinya sebagai pembawa ekspresi nilai.

3) Pengaruh informasi : mempengaruhi pilihan produk atau

merek dari seseorang konsumen karena kelompok acuan

tersebut sangat dipercaya.

Selain dari faktor-faktor yang disebutkan diatas menurut

(Essa, Rahmi, & Westi , Preferensi Konsume dalam memilih hotel

syariah dikota bandung, 2019) Preferensi Konsumen terhadap

wisata halal dipengaruhi oleh faktor lain, diantaranya adalah :

1) Lokasi : Aktivitas dari kegiatan pariwisata yang mudah dicapai

oleh para wisatawan. Selain itu kondisi alam yang yang indah,

lokasi yang terjangkau menjadi nilai tersendiri bagi konsumen

untuk menentukan pilihan berkunjung ke tempat tersebut.

2) Harga : Harga merupakan nilai yag harus dibayar oleh

konsumen atas barang dan jasa yang akan dan atau telah

dinikmati. Atribut harga dalam sebuah destinasi wisata

meliputi paket berlibur dari biro perjalanan, akomodasi selama

perjalanan yang tidak ditanggung oleh biro perjalanan,.

3) Produk : Atribut dari produk meliputi tarif, kemasan, prestise

serta pelayanan yang diterima oleh konsumen. Kaitannya

Page 42: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

29

dalam wisata halal ini meliputi pelayanan biro perjalanan,

sarana dan prasarana yang ditawarkan, dan pengetahuan biro

perjalanan tentang makanan, minuman dan tempat penginapan

yang telah tersertifikasi halal.

4) Religiusitas : sejumlah dimensi yang terkait dengan keyakinan

dan keterlibatan agama. Religiusitas dalam hal ini tolak

ukurnya adalah aspek keagamaan seseorang seperti, keyakinan

yang dipercayai, ibadah personalnya dan kepatuhan dalam

beragama (Holdcroft 2006).

6. Wisata Halal

Istilah tentang wisata berbasis agama ini sangat banyak sekali,

diantaranya adalah Halal Tourism, Islamic Torusim, Religious Tourism.

Ketiga istilah ini memiliki konsep yang sama namun cakupan yang

berbeda. Religious tourism berfokus kepada kunjungan wisatawan ke

tempat-tempat yang disakralkan, missal Muslim ke Mekkah untuk

berhaji, Kristen ke Palestina, Yahudi ke Israel dan Syiah ke Iran.

Islamic tourism lebih berfokus kepada partisipasi atau keterlibatan

wisatawan muslim dalam setiap destinasi wisata. Halal tourism

merupakan sub-kategori dari religious tourism dan mencakup segala

hal yang boleh dimiliki dan dikonsumsi oleh seorang muslim. Dengan

demikian konsep halal tourism atau wisata halal ini telah merangkum

seluruh istilah tentang wisata berbasis syariah (El-Gohary 2016)

Page 43: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

30

Dalam ajaran islam bepergian merupakan salah satu perintah agama,

representasi ajaran tersebut terlihat melalui umroh dan haji. Selain itu,

islam juga mendorong para penganutnya untuk untuk memenuhi tujuan

lain dalam berwisata seperti rekreasi, sosialisasi, peningkatan

kesejahteraan, pencarian pengetahuan, pembelajaran dan menghargai

keindahan ciptaan tuhan (Yousaf and Xiucheng, 2018). Dalam

berwisata islam memiliki aturan-aturan yang baku dalam berwisata,

misal dalam kategori makanan dan minuman ada standarisasi yang

harus lolos proses sertifikasi halal, begitupun dengan destinasi wisata

memiliki standarisasi tersendiri, seperti terpenuhinya sarana dan

prasarana untuk beribadah dan terhidar dari kemaksiatan dan

kemudharatan.

Pariwisata berasal dari bahasa sanksekerta yaitu “pari” adalah

berulang-ulang atau berkali-kali dan “wisata” adalah perjalanan atau

bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara

berulang-ulang. Sedangkan menurut UU No.9 tahun 1990 tentang

kepariwisataan, pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan

dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta

usaha-usaha yang terkait dibidang tersebut. Sementara itu, halal

tourism adalah sebuah konsep pariwisata dengan mengintegrasikan

nilai-nilai keislaman. Menurut (Jaelani, 2017) Perbedaan yang

mecolok antara pariwisata konvensional dengan halal tourism

diantaranya adalah :

Page 44: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

31

No. Kategori Wisata Konvensional Wisata Halal

1. Obyek Alam, Budaya,

Kuliner, Tempat

Sejarah, dan Destinasi

Buatan Manusia

Alam, Budaya,

Kuliner, Buatan,

Tempat Ibadah,

Tempat bersejarah

dan destinasi buatan

manusia

2. Tujuan Menghibur, berfoya-

foya

Meningkatkan

spiritualitas dengan

cara melakukan

menikmati Keindahan

ciptaan Allah

sekaligus tafakkur

terhadap kebesaran-

Nya

3. Target Memenuhi kepuasan

atau kesenangan

berdasarkan nafsu dan

hanya semata-mata

untuk hiburan

Memenuhi keinginan

dan kesenangan

sertam menumbuhkan

sifat spiritualitas

4. Guide Memahami dan

menguasai informasi

tentang obyek wisata

Membuat turis

tertarik pada obyek

wisata sekaligus

menumbuhkan

spiritualitas para

wisatawan dengan

cara merenungkan

kebesaran-Nya.

5. Fasilitas

Ibadah

Hanya pelengkap Menjadi bagian yang

menyatu dengan

obyek pariwisata dan

ritual ibadah menjadi

paket hiburan

6. Kuliner Umum Standarisasi halal

Page 45: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

32

7. Minat berkunjung

Berdasarkan KBBI Minat didefinisikan sebagai kecenderungan hati,

gairah dan keinginan terhadap sesuatu. Minat berkunjung selaras

dengan minat membeli bagi konsumen (Albarq, 2013). Sedangkan

menurut Kotler dan Susanto (2000) Minat adalah dorongan atau

rangsangan yang kuat yang memotivasi tindakan, dimana dorongan ini

dipengaruhi oleh stimulus dan perasaan positif terhadap produk.

Berdasarkan pengertian diatas minat adalah kecenderungan atau

keinginan hati seseorang untuk melakukan atau memiliki suatu hal

dikarenakan oleh adanya respon atau rangsangan untuk melakukan

suatu aktivitas tersebut.

Menurut Ariana dan Sudiarta (2006) minat seseorang untuk

mengunjungi tempat wisata dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah :

a. Keinginan berkunjung ke tempat wisata berdasarkan informasi

yang didapat dari media masa.

b. Keinginan berkunjung ketempat wisata berdasarkan cerita dari

sanak keluarga.

c. Keinginan berkunjung wisata karena rasa ingin tahu tentang tempat

wisata tersebut secara langsung.

Page 46: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

33

8. Hubungan Antar Variabel

Berdasarkan uraian diatas maka variable yang digunakan dalam

penelitian ini adalah preferensi konsumen yang memiliki delapan faktor

mendasar :

a) Hubungan Antara variabel Faktor Sosial dan Minat

Berkunjung

Menurut Wardhani et.al. (2015) preferensi konsumen

dipengaruhi oleh faktor sosial, faktor sosial yang dimaksud adalah

bagaimana orang-orang sekitar dapat mempengaruhi konsumen

dalam melakukan keputusan pembelian. Faktor sosial ini terdiri

dari kelompok referensi dan keluarga.

b) Hubungan Antara Variabel Religiusitas dan Minat

Berkunjung

Menurut Yunus Ali (2012) dalam penelitian yang dilakukan

tentang Halal Branding: A study of Muslim consumers Perspective

menyimpulkan bahwa salah satu variabel yang mempengaruhi

keputusan konsumen dalam membeli produk adalah religiusitas

atau ketaatan terhadap agama. Religiusitas didefinisikan oleh

Johnson et.al. (2001) sebagai sejauh mana seseorang berkomitmen

terhadap keyakinannya dengan mengakui ajarannya, sehingga

representasi dari ajaran tersebut adalah perilaku. Khraim (2010)

menyatakan bahwa perbedaan dalam afiliasi keagamaan cenderung

mempengaruhi cara orang hidup, pilihan yang mereka buat, apa

Page 47: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

34

yang mereka makan, dan dengan siapa mereka bergaul. Dapat

disimpulkan bahwa keyakinan pada agama atau Religiousity adalah

faktor penting dalam mempengaruhi perilaku konsumsi karena

aturan yang dililhami (Muttaqin, 2019).

c) Hubungan Antara Variabel Pengetahuan dan Minat

Berkunjung

Pengetahuan konsumen adalah semua informasi yang

dimiliki oleh konsumen mengenai berbagai macam produk danjasa

serta pengetahuan lainnya yang terkait dengan produk danjasa

tersebut dan informasi yang berhubungan dengan fungsinya

sebagai konsumen. Sehingga nantinya akan berimplikasi terhadap

minat untuk mengkonsumsi produk atau jasa tertentu (Dwiastuti,

Shinta , & Isaskar, 2012).

d) Hubungan Antara Variabel Pendapatan dan Minat

Berkunjung

Menurut Case and Fair (2006) Konsumsi yang dilakukan

konsumen sangat erat hubungannya dengan pendapatan yang

diterima oleh konsumen tersebut. Sehingga besar kecilnya

konsumsi dipengaruhi oleh tingkat pendapatan, semakin besar

pendapatan akan selalu diikuti oleh tingkat konsumsi yang semakin

besar. Jadi tingkat pendapatan dengan konsumsi berbanding lurus

dengan fungsi matematisnya :

Page 48: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

35

𝑪 = 𝒇(𝒀)

C = Konsumsi

Y = Pendapatan

e) Hubungan Antara Variabel Lokasi dan Minat Berkunjung

Menurut Kiswanto (2011) menjelaskan bahwa lokasi adalah

pemilihan tempat yang menentukan suatu usaha produksi atau

penyedia jasa berdasarkan pertimbangan tertentudan seringkali

mennetukan kesuksesan suatu usaha, karena lokasi erat kaitannya

dengan pasar potensial suatu usaha. Lokasi sangat berpengaruh

terhadap minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata.

Oleh sebab itu pemilihan lokasi destinasi wisata, menurut Tjiptono

(2007) harus mempertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut :

1) Akses, lokasi harus mudah dijangkau oleh wisatawan.

Tersedianya transportasi yang memudakan wisatawan untuk

berkunjung ke tempat tersebut.

2) Visibilitas, Lokasi atau tempat dapat dilihat secara jelas dari

jarak pandang normal, adanaya petunjuk arah menuju lokasi

dijalan utama.

3) Lalu-lintas (traffic), banyaknya orang berlalulalang akan bisa

terjadinya impulse buying, yaitu keputusan pembelian secara

spontan oleh wisatawan terhadap produk-produk khas yang

dijual oleh UMKM sekitar daerah wisata. Disisi lain kepadatan

Page 49: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

36

lalu lintas juga dapat berpengaruh negatif terhadap kunjungan

wisatawan.

4) Lingkungan, daerah destinasi wisata harus memiliki

keunggulan dalam segi lingkungan, baik dari keindahan

alamnya, budayanya, ataupun cirikhas yang lain.

Jadi, Lokasi destinasi wisata sangat mempengaruhi minat

berkunjung wisatawan ke tempat tersebut. Letaknya yang strategis,

tempatnya mudah dijangkau, kekayaan budaya yang dimiliki dan

keindahan alamnya adalah nilai tambah yang menjadi

pertimbangan konsumen untuk berkunjung.

f) Hubungan Antara Variabel Produk dan Minat Berkunjung

Faktor produk adalah merupakan atribut yang nyata dan

tidak nyata didalamnya termasuk tariff, kemasan, prestise serta

perlayan yang diterima oleh wisatawan yang dapat memuaskan

wisatawan (Essa, Rahmi, & Westi , Preferensi Konsume dalam

memilih hotel syariah dikota bandung, 2019). Dalam destinasi

wisata halal produk yang disediakan meliputi fasilitas, layanan,

ketersediaan restoran yang telah bersertifikat halal.

B. Penelitian Terdahulu

Satria Prajna Essa Et Al. (2019) melakukan penelitian tentang

Faktor-faktor yang Menentukan Preferensi Wistawan Memilih Hotel

Syariah di Kota Bandung. Didalam penelitian yang menggunakan metode

deskriptif kuantitatif tersebut terdapat 4 faktor yang menentukan preferensi

Page 50: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

37

masyarakat dalam menentukan atau memilih hotel syariah diantaranya yaitu

religiusitas, harga, lokasi dan produk.

Zulkifli Rusbi Et. Al. (2018) Analisis Pengetahuan Masyarakat Kota

Pekanbaru Tentang Wisata Syariah. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif kuantitatif, hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengetahuan

masyarakat Pekanbaru terhadap wisata syariah menunjukan presentase

sebesar 81%-100% ini menunjukan tingkat pengetahuan yang sangat

kuat/tahu.

Alwafi Ridho Subarkah (2018) Potensi dan Prospek Wisata Halal

dalam Meningkatkan Perekonomian Daerah (Studi Kasus : NTB.

Menunjukan bahwa halal tourism mampu menarik kunjungan wisatawan

mancanegara terutama wisatawan muslim dan mampu menarik investasi

sehingga dalam jangka panjang wisata halal ini mampu berkontrbusi

terhadap perekonomian daerah. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif deduktif.

Rizka R. (2016) Persepsi Konsumen Tentang Wisata Syariah dan

Pengaruhnya Terhadap Minat Berkunjung. Penelitian yang menggunakan

metode regresi linear berganda ini menunjukan hasil bahwa persepsi nilai

dan merek memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat berkunjung

konsumen sedangkan variable harga tidak memiliki pengaruh yang

signifikan.

Ade Suherlan (2015) Persepsi Masyarakat Jakarta Terhadap Islamic

Tourism penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Persepsi

Page 51: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

38

dan Preferensi masyarakat Jakarta di analisis dengan mengadaptasi

indicator yang dikemukakan oleh GMTI. Hasil penelitian tersebut

menjelaskan bahwa beberapa variable wisata di Jakarta masih rendah

kinerjanya padahal paadahal kepentingannya tinggi. Namun pada sisi lain,

terdapat variabel yang sudah bagus kinerjanya. Sementara itu, ada juga yang

memiliki kepentingan rendah dan kinernya tidak baik yaitu Dining options

and assurance, dan Number of hotels, which are promoted as Muslim

friendly.

Salman Yousaf dan Fan Xiaucheng (2018) Halal Culinary and

Tourism Marketing Strategies on Government Websites : A Prelimenery

Analysis. Penelitian ini menggunakan studi komparatif untuk

membandingkan perkembangan halal tourism di empat negara yaitu Cina,

Jepang, Thailand dan Korea Selatan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa

Cina, Thailand, Jepang dan Korea Selatan sangat antusias dalam

mengembangkan wisata halal.

Hatem El-Gohary (2015) Halal tourism, is it really halal?. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Dalam

penelitian ini dijelaskan tentang konsep dan prinsip yang paling mendasar

tentang wisata halal. Dan yang paling penting mampu menjawab pertanyaan

Apa Itu Wisata Halal? Apakah Wisata Halal dikhusukan untuk wisatawan

muslim? Apakah pariwisata halal hanya tentang negara-negara islam atau

itu juga penting untuk negara-negara lain? Apa dampak ketidakpatuhan

terhadap prinsip-prinsip halal pada hotel dan perangkat lainnya?

Page 52: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

39

Joan C. Henderson (2015) Halal Food, Certification and Halal

Tourism : Insight From Malaysia dan Singapore. Dalam penelitian yang

menggunakan metode studi komparatif ini studi kasus yang dibandingkan

adalah Malaysia dan Singapura. Hasil penelitiannya menunjukan bahwa

masih kurangnya otoritas yang melakukan sertifikasi halal untuk standar

Intenasional yang berimplikasi kepada kunjungan wisatawan muslim kedua

negara tersebut. Terutama untuk Singapura yang merupakan negara non-

muslim, ada persepsi dimasyarakat bahwa negara tersebut kurang

memperhatikan standarisasi untuk halal tourism terutama pada sertifikasi

makanan halal.

Chanin et.al. (2015) Guidelines on Halal Tourism Management in

the Andaman Sea Coast of Thailand. Penelitian ini menggunakan metode

kualitatif deskriptif yang menunjukan hasil bahwa masih kurangnya

faisilitas penunjang ibadah di Pantai Andaman Thailand, seperti ruang salat,

toilet yang tidak terpisah dan belum tersedianya restoran halal disekitaran

objek wisata.

Page 53: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

40

C. Kerangka Pemikiran

Tabel 2.1 1 Kerangka Berfikir

D. Hipotesis

Hipotesis I :

a. Hi : Variabel Faktor sosial berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

b. Ho : Variabel faktor sosial tidak berpengaruh terhadap minat

berkunjung wisata halal

Hipotesis 2 :

a. Hi : Variabel religiusitas berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

Kerangka Berpikir

Y = Minat Berkunjung

Uji Struktur Equation Model (SEM)

Interpretasi

Landasan Teori

- Theory Consumer Behaviour

- Costumer Prefrence

X1 = Faktor

Sosial X2 =

Religiusitas

X3 = Tingkat

Pengetahuan X4 =

Pendapatan X5 =

Lokasi X6 =

Produk X7 = Harga

Page 54: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

41

b. Ho : Variabel religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

Hipotesis 3 :

a. Hi : Variabel tingkat pengetahuan berpengaruh terhadap minat

berkunjung wisata halal

b. Ho : Variabel tingkat pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat

berkunjung wisata halal

Hipotesis 4 :

a. Hi : Variabel pendapatan berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

b. Ho : Variabel pendapatan tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

Hipotesis 5 :

a. Hi : Variabel lokasi berpengaruh terhadap minat berkunjung wisata halal

b. Ho : Variabel lokasi tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

Hipotesis 6 :

a. Hi : Variabel produk berpengaruh terhadap minat berkunjung wisata

halal

b. Ho : Variabel produk tidak berpengaruh terhadap minat berkunjung

wisata halal

Page 55: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode kuantitatif.

Jenis penelitian menurut tingkat eksplanasi (penjelasan). Pada tingkat

eksplanasi penelitian ini termasuk kedalam penelitian asosiatif yaitu

penelitian yang melihat pengaruh antara variabel Independen terhadap

variabel dependen.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel faktor

sosial, religiusitas, tingkat pengetahuan, pendapatan, lokasi, produk, dan

harga sejauh mana berpengaruh terhadap minat berkunjung. Dari ketujuh

variabel independen dan satu variabel dependen tersebut dapat digunakan

indikator-indikator untuk mengukur varibel-variabel diatas.

Tabel 3.1

Poin-poin Acuan Kuisioner

Variabel Definisi Indikator

Faktor Sosial Faktor tempat individu

berinteraksi satu sama

lainkarena adanya

hubungan antara mereka

1. Dipengaruhi oleh

keluarga

2. Teman sepermainan

3. Dan kelompok acuan

Religiusitas Suatu keyakinan untuk

berpegang teguh

terhadap nilai-nilai yang

sesuai dengan konsep

syariat.

1. Infrastruktur yang

menunjang kegiatan

ibadah, baik itu

shalat ataupun

kegiatan di bulan

ramdhan.

Page 56: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

43

Tingkat

Pengetahuan

Segala informasi yang

telah diproses dan

diorganisasikan untuk

memperoleh

pemahaman,

pembelajaran dan

pengalaman yang

terakumulasikan

sehingga bisa

diaplikasikan kedalam

masalah tertentu.

1. Konsep dan definisi

wisata halal.

Pendapatan Segala penghasilan yang

diperoleh masayarakat

atas prestasi kerjanya

baik harian, mingguan,

bulanan ataupun

tahunan.

1. Tingkat pendapatan

yang

direpresentasikan

melalui nominal.

Lokasi Tempat, letak, tempat

atau penempatan suatu

benda, keadaan pada

permukaanbumi.

1. Letak yang strategis

2. Kondisi alam yang

indah

3. Wahana permainan

Produk Sekumpulan atribut

yang nyata dan tidak

nyata didalamnya

termasuk tarif, kemasan,

prestise serta pelayanan

yang diterima oleh

konsumen yang dapat

memuaskan konsumen

tersebut

1. Bangga

2. Prestise

3. Rasa aman dan

nyaman

Minat

Berkunjung

Kecenderungan atau

keinginan langsung

untuk berkunjung

ketempat objek wisata

1. Informasi dari media

massa

2. Cerita dari sanak

keluarga

3. Keingintahuan

4. Ketertarikan

Page 57: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

44

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2017). Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat DKI

Jakarta.

2. Sampel

Adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Mufraini, 2013). Bila populasi besar, dan

penelititidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,

misalnya karena keterbtasan waktu, tenaga dan juga dana. Maka

penelitia dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi

tersebut (Sugiyono, 2017). Sampel pada penelitian ini menggunakan

non-probability sampling dengan metode perposive sampling yaitu

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Teknik ini digunakan karena penulis tidak mengetahui jumlah populasi

dengan pasti.

Selain itu untuk melakukan teknik sampling dalam Structural

Equation Model dibutuhkan 200-400 untuk model yang mempuyai

kurang lebih 10-17 variabel (Sarwono, 2010). Dalam penelitian ini

penulis memiliki 14 variabel indikator yang menjadi dasar pembuatan

Page 58: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

45

kuisioner dan memiliki satu variabel eksogen (Y) serta 6 variabel laten

(X). Jadi jumlah secara keseluruhan terdapat 21 variabel. Oleh sebab

itu penulis memerlukan sampel maksimal yaitu 400 sampel.

Karena menggunakan metode non-probability sampling dengan

metode purposive sampling maka terdapat kriteria-kriteria tertentu

untuk calon responden :

1. Warga yang berdomisili di Jakarta dan atau memiliki KTP DKI

Jakarta

2. Mempunya hobi traveling atau memiliki rencana untuk berlibur

pada tahun 2019

3. Berusia > 21 tahun

C. Metode pengumpulan data

Penelitian ini menggunakan data primer, teknik pengumpulan data

menggunakan angket dan kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan

data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada

responden untuk dijawab, kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu variabel apa yang akan diukur (Sugiyono,

2017).

D. Skala Pengukuran

Variabel-variabel dalam penelitia ini diukur menggunakan Skala

Likert yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, dan

preferensi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial

Page 59: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

46

(Sugiyono, 2017). Dengan Skala Likert maka variabel yang diukur

menggunakan indikator variabel dan diberi bobot seperti berikut :

Tabel 3.2

Skala Likert

Variabel Bobot

a. Sangat setuju 5

b. Setuju 4

c. Kurang Setuju 3

d. Tidak setuju 2

e. Sangat tidak setuju 1

E. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian merupakan sarana yang digunakan dalam

menganalisis suatu penelitian. Dalam penelitian ini penulis menganalisis

data yng telah terkumpul dengan menggunakan metode Structural Equation

Model (SEM) menggunkan program AMOS 24 (Narimawati & Sarwono,

2017).

Dalam Menganalisis Model menggunakan metode SEM terdapat 7

langkah, sebagai berikut :

1) Pengembangan Model Secara Teoritis

Model persamaan struktural didasarkan pada hubungan kausalitas,

dimana perubahan satu variabel diasumsikan akan berakibat pada

perubahan variabel lainnya. Hubungan kausalitas dapat

berartihubungan yang ketat atau kurang ketat. Kuatnya hubungan

Page 60: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

47

kausalitas antara dua variable yang diasumsikan terletak pada teori yang

mendukung analisis.

2) Menyusun Diagram Jalur

Langkah Selanjutnya adalah menyusun hubungan kausalitas dengan

diagram jalur.

3) Menyusun Persamaan Struktural

Setelah melakukan penyusunan dengan diagram jalur maka model

tersebut harus dilakukan penyusunan berdasarkan persamaan

strukturalnya. Ada dua hal yang perlu dilakukan yaitu menyusun model

secara struktural dan menghubungkan antar model, yaitu dengan

menghubungkan antar konstruk laten endogen atau eksogen dengan

variabel indikator atau manifest.

4) Memilih jumlah Input Matrik dan Estimasi Model yang diusulkan

Model persamaan struktural persamaan struktural berbeda dengan

denga metodeteknik analisis multivariate lainnya, SEM hanya

menggunakan data input berupa matrik varian, kovarian atau matrik

korelasi. Data mentah hasil observasi dapat dimasukan ke program

AMOS dan kemudian AMOS akan merubahnya menjadi matrik

kovarian atau matrik korelasi.

5) Menilai Identifikasi Model Struktural

Menilai apakah model tersebut masuk kedalam kategori just-

identified, overindentified atau underidentified dilakukan dengan

Page 61: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

48

menghitung data kovarian atau dan varian dibandingkan dengan jumlah

parameter yang akan diestimasi.

6) Menilai Kriteria Goodness of Fit

Model dikatakan memiliki kriteria Goodness of Fit menurut Ghozali

(2017) apabila memiliki persyaratan sebagai berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Goodness of Fit

Goodness of Fit

Indices

Cut – Off Value

Chi Square Diharapkan Kecil

Probabilitas ≥ 0,05

CMIN/DF ≤ 2,00

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

TLI ≥ 0,95

CFI ≥ 0,95

7) Interpretasi dan Modifikasi Model

Ketika model dinyatakan diterima, maka peneliti dapat

mempertimbangkan dilakukannya modifikasi model untuk

memperbaiki penjelasan teoritis atau goodness of fit. Modifikasi model

dapat dilakukan dengan memberikannilai positif kecil untuk eror term

tertentu atau menghapuskan data outlier, membuat transformasi data

non-linier, memastikan bahwa paling tidak terdapat 3 variabel indikator

disetiap variabel laten, mengumpulkan tambahan sampel, atau dapat

juga mengganti model estimasi dari maximum likelihood menjadi

Page 62: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

49

generalized least square (GLS), atau ordinary least square (OLS).

Selain itu juga dapat menggunakan modification indices, dengan

menurunkan nilai Chi-Square jika koefisien diestimasi.

Page 63: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

50

BAB IV

PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Penelitian

Sebagaimana dijelaskan pada BAB sebelumnya bahwa penelitian ini

menggunakan analisis structural equation modelling (SEM) dengan

program AMOS 24. Penelitian ini menggunakan data primer dengan

melibatkan 400 responden untuk berpartisipasi dalam mengisi kuisioner.

Sampel untuk penelitian ini adalah masyarakat Jakarta, dengan syarat-syarat

sebagai berikut : 1). Warga yang berdomisili di Jakarta dan atau memiliki

KTP DKI Jakarta. 2). Mempunyai hobi traveling atau memiliki rencana

untuk berlibur pada tahun 2019. 3). Berusia > 21 tahun.

Penelitian ini berfokus kepada faktor-faktor yang menentukan

preferensi masyarakat Jakarta untuk berkunjung ke destinasi wisata halal.

Halal tourism ini merupakan destinasi yang ditawarkan oleh pemerintah

Indonesia untuk menarik para wisatawan muslim mancanegara. Terutama

untuk wisatawan timur tengah yang masih sangat sedikit sekali berkunjung

ke Indonesia untuk berlibur. Padahal wisatawan timur tengah dalam berlibur

rata-rata spending money sekitar $1.750 atau sekitar Rp 26.250.000

(DinarStandard, 2018).

Hal inilah yang menajdikan penulis tertarik untuk melakukan

penelitian terkait faktor-faktor preferensi masyarakat Jakarta dalam

berkunjung ke destinasi wisata halal. Selanjutnya akan dijabarkan terkait

data yang telah dikumpulkan oleh penulis dari hasil menyebarkan kuisioner.

Page 64: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

51

B. Interpretasi Data

1. Pengembangan Model Secara Teoritis

Gambar 4.1

Model Structural Equation Modelling (SEM)

Page 65: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

52

Pengujian pertama untuk model struktural adalah menilai apakah

model yang diajukan itu masuk kategori just-identified, over-identified

atau undidentified. Pengujian tersebut dapat dilakukan menghitung

jumlah data varian dank ovarian disbanding dengan jumlah parameter

yang akan diestimasi. Hal in dapat dilihat melalui tabel output summary

pada aplikasi AMOS.

Tabel 4.1

Output Summary

Number of variables in your model: 54

Number of observed variables: 23

Number of unobserved variables: 31

Number of exogenous variables: 30

Number of endogenous variables: 24

Tabel 4.2

Parameter Summary

Sumber : Output AMOS

Berdasarkan tabel 4.2 dan tabel 4.3 menampilkan ringkasan

parameter dalam model. Dapat dilihat terdapat 53 Regresiion Weight

dimana 31 dengan nilai tetap dan 22 yang diestimasi. 31 Fixed Weight

meliputi 7 faktor loading dan 24 error term. Terdapat 5 kovarian dan

Weights Covariances Variances Means Intercepts Total

Fixed 31 0 0 0 0 31

Labeled 0 0 1 0 0 1

Unlabeled 22 5 29 0 0 56

Total 53 5 30 0 0 88

Page 66: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

53

30 varian yang diestimasi secara total terdapat 88 parameter dan 53

yang diestimasi.

Menghitung apakah model tersebut masuk kategori Under-

identified, just identified atau over identified dengan menghitung nilai

degree of freedom dikurang dengan jumlah parmeter yang telah

diestimasi Df = 276 – 53 = 223. Kriteria suatu model dikatakan Under-

identified apabila jumlah parameter yang diuji > dari jumlah sampel

momen, sedangkan Just identified jumlah sampel momen = jumlah

parameter yang diuji, dan over-identified jumlah sampel momen > dari

jumlah parameter yang diestimasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa

model yang diteliti over-identified karena jumlah df > dari jumlah

parameter yang diuji, sehingga dapat diuji lebih lanjut.

2. Menilai Kriteria Goodness of Fit

Suatu model dikatakan baik jika memenuhi standar dari Goodness

of Fit. Hal ini merupakan tujuan dalam persamaan struktural, karena

dalam tahapan ini dapat diketahui sejauh mana hipotesis yang diajukan

cocok dengan sampel data yang ada.

Tabel 4.3

CMIN

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 57 3543,016 219 ,000 16,178

Saturated model 276 ,000 0

Page 67: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

54

Berdasarkan tabel 4.4 nilai chi-square sebesar 3543,016 dan nilai

probabilitas ,000. Hasil ini menunjukan bahwa hipotesis nol yang

menyatakan model sesuai dengan fakta empiric ditolak berarti model

tidak fit. Namun, demikian perlu diketahui bahwa nilai Chi-Square

sangat dipengaruhi oleh jumlah sampel, semakin besar maka semakin

signifikan.

Oleh karena itu dicari ukuran model fit lainnya yaitu dengan melihat

nilai GFI, AGFI dan RMSEA.

Tabel 4.4

GFI dan AGFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,319 ,601 ,497 ,477

Saturated model ,000 1,000

Independence model ,419 ,253 ,185 ,232

Tabel 4.5

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,195 ,189 ,201 ,000

Independence model ,250 ,245 ,256 ,000

Output grafik pada nilai GFI adalah .601 sedangkan nilai AGFI

menunjukan sebesar .497 keduanya belum memenuhi kriteri fit yaitu >

0.90 dan nilai RMSEA = .195 > 0.080 artinya secara keseluruhan model

Page 68: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

55

ini belum memiliki kriteria Goodness of Fit. Karena model belum

memiliki kriteria Goodness of Fit maka dapat dilihat ketidak fitnya

model pada parameter estimasinya, dengan menampilkan output

modification indices sebagai berikut :

Tabel 4.6

Modification Indices

M.I. Par Change

e19 <--> e22 60,487 ,368

e17 <--> e24 87,413 -,262

e16 <--> e24 62,879 ,239

e15 <--> Rg 52,191 ,105

e13 <--> Kn 75,515 ,249

e13 <--> e22 111,253 ,529

e10 <--> e13 117,007 ,326

e7 <--> Income 72,865 ,204

e7 <--> e12 64,589 ,324

e5 <--> e16 64,163 -,264

e4 <--> e17 119,524 ,390

e4 <--> e9 90,341 ,475

Page 69: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

56

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai modification

indicesnya yang tertinggi adalah hubungan e4 dengan e17 yaitu

119.524 yang artinya nilai chi-square berkurang 119.524, lalu e10 dan

e13 yaitu 117.007, e13 dn e22 yaitu 111.253, dst.

Gambar 4.2

Modifikasi Model SEM

Uji kelayakan model

Chi-Square = 3004,758

Prob =.017

GFI = .856

AGFI = .750

TLI = .771

RMSEA = .182

Page 70: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

57

Dari hasil output diatas dapat dilihat bahwa seluruh nilai goodness

of fit yang semakin membaik hal tersebut terlihat dari nilai chi square,

GFI, AGFI dan RMSEA yang semakin menurun. Namun hal ini belum

memenuhi kriteria yang diinginkan. Sehingga haru ada modifikasi

terhadap model lebih lanjut.

Tabel 4.7

Modification Indices ke-2

M.I. Par Change

e7 <--> e12 64,589 ,324

e5 <--> e16 64,163 -,264

e4 <--> e9 90,341 ,475

e15 <--> Rg 52,191 ,105

Dari tabel 4.10 nilai e4 dengan e9 memiliki modification indices

paling tinggi yaitu 90.341, e7 dengan e12 sebesar 64.589, kemudian 15

dengan e16 yaitu 64.163, dst. Ini mengindikasikan bahwa pengurangan

terhadap chi-square sebesar variabel yang akan dihubungkan tersebut.

Berikut adalah hasil modifikasi model SEM :

Page 71: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

58

Tabel 4.8

Tabel CMIN

Tabel 4.9

Tabel GFI dan AGFI

Model RMR GFI AGFI PGFI

Default model ,611 ,947 ,890 ,787

Tabel 4.10

RMSEA

Model RMSEA LO 90 HI 90 PCLOSE

Default model ,073 ,177 ,189 ,000

Independence model ,250 ,245 ,256 ,000

Model NPAR CMIN DF P CMIN/DF

Default model 67 3002,754 209 ,000 14,367

Saturated model 276 ,000 0

Independence model 23 6582,123 253 ,000 26,016

Page 72: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

59

Gambar 4.3

Modifikasi Model SEM

Uji kelayakan model

Chi-Square = 3002,8

Prob =.051

GFI = .947

AGFI = .890

TLI = .891

RMSEA = .07

Page 73: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

60

Dari daftar tabel diatas menunjukan bahwa hasil output dari

modifikasi model telat memenuhi kriteria Goodness of Fit. Chi-square

yang semakin menurun nila prob. > 0.05 (0.051), Nilai GFI,AGFI dan

TLI yang lebih besar dari 0.80 dan RMSEA < 0.08. Dengan demikian

dapat dilakukan analisis selanjutnya.

3. Kelayakan Parameter Estimasi

Langkah awal dalam menilai apakah parameter individual dalam

model fit atau tidak adalah melihat parameter estimasi memberikan

tanda dan besaran yang benar sesuai dengan teori. Beberapa indikasi

kesalahan model adalah adanya nilai estimasi korelasi >1.00 dan nilai

varians yang negatif

Tabel 4.11

Standardized Regression Weights

Estimate

Minat <--- FS -,658

Minat <--- Rg -,114

Minat <--- Kn ,085

Minat <--- Income -,783

Minat <--- Lokasi ,349

Minat <--- Produk ,047

X3 <--- FS ,703

X2 <--- FS ,787

X1 <--- FS ,475

X7 <--- Rg ,551

X6 <--- Rg ,751

X5 <--- Rg ,821

X4 <--- Rg ,635

X11 <--- Kn ,665

X10 <--- Kn ,515

X9 <--- Kn ,808

X13 <--- Income ,524

X12 <--- Income ,421

X21 <--- Produk ,435

X20 <--- Produk ,918

X19 <--- Produk ,795

Page 74: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

61

Estimate

X18 <--- Produk ,564

X17 <--- Produk ,739

X16 <--- Lokasi ,880

X15 <--- Lokasi ,475

Y1 <--- Minat ,152

Y2 <--- Minat -,082

X14 <--- Lokasi ,259

X8 <--- Rg ,793

Table 4.12

Variances

Estimate S.E. C.R. P Label

FS ,428 ,060 7,123 *** par_39

Rg ,370 ,063 5,914 *** par_40

Kn ,706 ,093 7,614 *** par_41

Income ,265 ,059 4,475 *** par_42

Produk ,188 ,039 4,753 *** par_43

Lokasi ,653 ,105 6,215 *** par_44

e23 ,003 ,111 ,029 ,977 z1

e1 ,437 ,045 9,608 *** par_45

e2 ,432 ,066 6,535 *** par_46

e3 ,808 ,068 11,890 *** par_47

e4 ,848 ,065 13,139 *** par_48

e5 ,577 ,051 11,253 *** par_49

e6 ,412 ,041 10,007 *** par_50

e7 ,694 ,057 12,068 *** par_51

e8 ,891 ,075 11,872 *** par_52

e9 ,989 ,075 13,132 *** par_53

e10 ,299 ,039 7,574 *** par_54

e11 ,698 ,065 10,719 *** par_55

e12 ,929 ,079 11,757 *** par_56

e13 ,803 ,057 14,207 *** par_57

e14 ,183 ,042 4,398 *** par_58

e15 ,349 ,038 9,185 *** par_59

e16 ,613 ,046 13,332 *** par_60

e17 ,484 ,040 12,046 *** par_61

e18 ,190 ,088 2,156 ,031 par_62

Page 75: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

62

Estimate S.E. C.R. P Label

e19 ,783 ,064 12,320 *** par_63

e20 1,156 ,136 8,479 *** par_64

e21 1,286 ,097 13,214 *** par_65

e22 1,141 ,076 14,916 *** par_66

e24 ,458 ,041 11,212 *** par_67

Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa nilai regresi tidak ada

yang melebihi 1.00 dan nilai variance tidak ada yang bernilai negatif

berarti model tersebut terbebas dari heywood case.

4. Uji Normalitas Data

Tabel 4.13

Assessment of normality (Group number 1)

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

X8 1,000 5,000 -,979 -,992 ,046 ,188

X14 1,000 5,000 -,211 -,720 -,694 -2,834

Y2 1,000 5,000 -,808 -,599 ,017 ,070

Y1 1,000 5,000 -,913 -,452 ,407 1,662

X15 1,000 5,000 -,610 -,979 -,092 -,374

X16 1,000 5,000 -,910 -,427 ,933 3,808

X17 1,000 5,000 -1,060 -,651 ,843 3,441

X18 1,000 5,000 -1,018 -,316 1,136 4,637

X19 1,000 5,000 -1,106 -,033 ,984 4,018

X20 1,000 5,000 -1,088 -,887 ,588 2,400

X21 1,000 5,000 -1,316 -,741 1,583 6,464

X12 1,000 5,000 -,401 -,271 -,613 -2,501

X13 1,000 5,000 -,754 -,156 ,271 1,107

Page 76: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

63

Variable min max skew c.r. kurtosis c.r.

X9 1,000 5,000 -,575 -,698 ,152 ,619

X10 1,000 5,000 -,288 -2,354 -,883 -3,604

X11 1,000 5,000 -,579 -,724 -,769 -3,141

X4 1,000 5,000 -,629 -,137 -,575 -2,349

X5 1,000 5,000 -1,186 -,682 ,638 2,604

X6 1,000 5,000 -1,454 -,872 1,246 5,088

X7 1,000 5,000 -,607 -,952 -,293 -1,194

X1 1,000 5,000 -1,264 -,321 1,087 4,436

X2 1,000 5,000 -,513 -,191 -,376 -1,537

X3 1,000 5,000 -,847 -,919 ,367 1,500

Multivariate 14,336 2,869

Evaluasi Normalitas dilakukan dengan menggunakan kriteria

Critical Ratio Skewness value sebesar 2.58 pada tingkat signifikansi

0,01. Data dapat disimpulkan mempunyai distribusi normal jika nilai

c.r. skewness value dibawah harga mutlak 2.58. Hasil output normalitas

data terlihat pada tabel diatas.

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa seluruh data terdistribusi

normal dengan nila c.r <2.58. sedangkan uji normalitas multiariate

berdistribusi tidak normal dengan data c.r 2.869 > 2.58.

5. Evaluasi Multikolinearitas

Gambar 4.3

Multikolinearitas

Page 77: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

64

Multikolinearitas dapat dilihat melalui determinan matriks

kovarians. Nilai determinan yang sangata kecil menunjukan adanya

multikolinearitas atau singularitas, sehingga data tersebut tidak dapat

digunakan untuk penelitian. Determinant of sample covariance matrix

= 2156734189087674189.0000 nilai tersebut jauh dari angka nol

sehingga tidak terdapat multikolinearitas terhadap data.

6. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah ukuran konsistensi internal dari indikator-

indikator sebuah variabel bentukan yang menunjukan derajat sampai

dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah variabel

bentukan yang umum. Terdapat du acara yan digunakan, yaitu contruct

reliability dan variance extracted adalah minimal 0.70 dan sedangkan

cut-off value untuk variance extracted minimal 0.50.

Composite reliability didapat dengan rumus sebagai berikut :

Construct Reliability = (∑ 𝑆𝑡𝑑.𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2

(∑ 𝑆𝑡𝑑.𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2

+ ∑£𝑗

Std. Loading diperoleh dari std. regression weight sedangkan ∑£j

diperoleh dari 1 − (∑ 𝑆 𝑡𝑑. 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑖𝑛𝑔)2.

Sum Std. Loading untuk :

Faktor Sosial = 0.703 + 0.787 + 0.475 = 1.965

Religiusitas = 0.551 + 0.751 + 0.821 + 0.635 + 0.793 = 3.551

Knowledge = 0.665 + 0.515 + 0.808 = 1.988

Income = 0.524 + 0.421 = 0.945

Page 78: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

65

Produk = 0.435 + 0.918 + 0.795 + 0.564 + 0.739 = 3.451

Lokasi = 0.856 + 0.475 + 0.793 = 1.614

Sum measurement error untuk :

Faktor Sosial = 0.506 + 0.381 + 0.774 = 1.661

Religiusitas = 0.696 + 0.436 + 0.326 + 0.597 + 0.371 = 2.426

Knowledge = 0.558 + 0.735 + 0.347 = 1.640

Income = 0.725 + 0.823 = 1.548

Produk = 0.811 + 0.157 + 0.368 + 0.682 + 0.454 = 2.472

Lokasi = 0.226 + 0.774 + 0.933 = 1.933

Perhitungan Reliabilitas :

Faktor Sosial = 3.861

3.861+1.661 = 0.70

Religiusitas = 12.609601

12.609601+2.426 = 0.839

Knowledge = 3.952144

3.952144 + 1.640= 0.707

Berdasarkan data diatas cut off value diatas 0.70 berarti data dinyatakan

telah reliabel.

7. Hasil Regression Weights

Tabel 4.14

Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label

Minat <--- FS -,166 ,159 -1,048 ,041 par_17

Minat <--- Rg -,031 ,211 -,147 ,028 par_18

Minat <--- Kn ,017 ,153 ,110 ,010 par_19

Minat <--- Income -,252 ,205 -1,229 ,019 par_20

Minat <--- Lokasi ,276 ,146 1,892 ,049 par_21

Minat <--- Produk ,018 ,248 ,073 ,031 par_22

Page 79: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

66

Estimate S.E. C.R. P Label

X3 <--- FS 1,000

X2 <--- FS 1,284 ,098 13,132 *** par_2

X1 <--- FS ,742 ,100 7,408 *** par_3

X7 <--- Rg 1,000

X6 <--- Rg 1,420 ,132 10,738 *** par_4

X5 <--- Rg 1,517 ,133 11,433 *** par_5

X4 <--- Rg 1,126 ,109 10,340 *** par_6

X11 <--- Kn 1,000

X10 <--- Kn ,711 ,073 9,781 *** par_7

X9 <--- Kn ,892 ,065 13,637 *** par_8

X13 <--- Income 1,000

X12 <--- Income ,869 ,099 8,786 *** par_9

X21 <--- Produk 1,000

X20 <--- Produk 2,279 ,255 8,946 *** par_10

X19 <--- Produk 1,787 ,181 9,867 *** par_11

X18 <--- Produk 1,234 ,152 8,098 *** par_12

X17 <--- Produk 1,761 ,192 9,172 *** par_13

X16 <--- Lokasi 1,000

X15 <--- Lokasi ,590 ,095 6,245 *** par_14

Y1 <--- Minat 1,000

Y2 <--- Minat -,561 ,629 -,893 ,039 par_15

X14 <--- Lokasi ,354 ,076 4,655 *** par_16

X8 <--- Rg 1,448 ,124 11,692 *** par_23

Tabel 4.14

Direct Effect

Lokasi Produk Income Kn Rg FS Minat

Minat ,276 ,018 -,252 ,017 -,031 -,166 ,000

X8 ,000 ,000 ,000 ,000 1,448 ,000 ,000

X14 ,354 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Y2 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 -,561

Y1 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000

X15 ,590 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X16 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X17 ,000 1,761 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X18 ,000 1,234 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

Page 80: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

67

Lokasi Produk Income Kn Rg FS Minat

X19 ,000 1,787 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X20 ,000 2,279 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X21 ,000 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X12 ,000 ,000 ,869 ,000 ,000 ,000 ,000

X13 ,000 ,000 1,000 ,000 ,000 ,000 ,000

X9 ,000 ,000 ,000 ,892 ,000 ,000 ,000

X10 ,000 ,000 ,000 ,711 ,000 ,000 ,000

X11 ,000 ,000 ,000 1,000 ,000 ,000 ,000

X4 ,000 ,000 ,000 ,000 1,126 ,000 ,000

X5 ,000 ,000 ,000 ,000 1,517 ,000 ,000

X6 ,000 ,000 ,000 ,000 1,420 ,000 ,000

X7 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000 ,000 ,000

X1 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,742 ,000

X2 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 1,284 ,000

X3 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 1,000 ,000

Dari tabel regresi dan matrik diatas menjelaskan bahwa faktor-faktor

preferensi mampu mempengaruhi minat berkunjung. Hal ini dapat

dijelaskan sebagai berikut :

1. Faktor Sosial mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 3%

dan berpengaruh secara negatif

2. Religiusitas mampu mempengaruhi minat berkunjung dengan

parameter 0.096% dan berpengaruh positif

3. Pengetahuan mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar

0.017 dan berpengaruh positif 0.029%

4. Income mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 6% dan

berpengaruh negatif

5. Lokasi mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 8% dan

berpengaruh positif

Page 81: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

68

6. Produk mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 0.032%

dan berpengaruh positif

7. Dari hasil pengujian data diatas menunjukan seluruh variabel

indikator berpengaruh terhadap variabel laten, hal itu terbukti dari

tingkat prob. < 0.05

Page 82: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji preferensi masyarakat Jakarta

terhadap wisata halal dan pengaruhnya terhadap minat berkunjung. Dalam

penelitian ini dijelaskan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

preferensi masyarakat Jakarta untuk berkunjung ke wisata halal. Analisis

yang dilakukan menggunakan Structural Equation Modelling menggunakan

aplikasi AMOS 24. Berdasarkan hasil uji SEM dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Faktor Sosial mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 3% dan

berpengaruh secara negatif.

2. Religiusitas mampu mempengaruhi minat berkunjung dengan

parameter 0.096% dan berpengaruh positif

3. Pengetahuan mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 0.017

dan berpengaruh positif 0.029%

4. Income mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 6% dan

berpengaruh negatif

5. Lokasi mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 8% dan

berpengaruh positif

6. Produk mampu mempengaruhi minat berkunjung sebesar 0.032% dan

berpengaruh positif

Page 83: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

70

7. Dari hasil pengujian data diatas menunjukan seluruh variabel indikator

berpengaruh terhadap variabel laten, hal itu terbukti dari tingkat prob.

< 0.05

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, peneliti memberikan

saran sebagai berikut :

1. Untuk Penelitian selanjutnya

Hasil Penelitian dapat dijadikan acuan khususnya untuk penelitian

menggunakan analisis model struktural.

2. Untuk Para Stakeholder

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk mengambil

kebijakan untuk mengembangkan wisata halal dikemudian hari.

Page 84: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

71

Daftar Pustaka

Albarq, Abbas N. 2013. ‘Measuring the Impacts of Online Word-of-Mouth on

Tourists’ Attitude and Intentions to Visit Jordan: An Empirical Study’.

International Business Research 7 (1): p14.

https://doi.org/10.5539/ibr.v7n1p14.

Aminuddin, Muh. Zumar. 2016. ‘Sertifikasi Produk Halal: Studi Perbandingan

Indonesia dan Thailand’. SHAHIH : Journal of Islamicate Multidisciplinary

1 (1): 27. https://doi.org/10.22515/shahih.v1i1.52.

Bhuiyan, Anowar Hossain, and Abud Darda. n.d. ‘Prospects and Potentials of Halal

Tourism Development in Bangladesh’, 15.

Case, K. E., & Fair, R. C. (2006). Prinsip-prinsip ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Case, K. E., & Fair, R. C. (2008). Prinsip-Prinsip ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Chanin, Oraphan, Piangpis Sriprasert, Hamzah Abd Rahman, and Mohd Sobri Don.

2015. ‘Guidelines on Halal Tourism Management in the Andaman Sea

Coast of Thailand’. Journal of Economics, Business and Management 3 (8):

791–94. https://doi.org/10.7763/JOEBM.2015.V3.287.

DinarStandard. (2018). State Of The Global Islaic Economy. Dubai: Salam

Gateaway.

DSN MUI. (2016). Pedoman Penyelenggaraan Wisata Syariah. Jakarta: Majelis

Ulama Indonesia.

Dwiastuti, Rini, Agustina Shinta, and Riyanti Isaskar. n.d. ‘ILMU PERILAKU

KONSUMEN’, 177.

El-Gohary, Hatem. 2016. ‘Halal Tourism, Is It Really Halal?’ Tourism

Management Perspectives 19 (July): 124–30.

https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.12.013.

Essa, S. P., Rahmi, D., & Riani, W. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi

wisatwan dalam memilih hotel syariah dikota Bandung.

Page 85: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

72

Hemsley-Brown, Jane, and Izhar Oplatka. 2016. ‘Personal Influences on Consumer

Behaviour’. In Higher Education Consumer Choice, by Jane Hemsley-

Brown and Izhar Oplatka, 44–64. London: Palgrave Macmillan UK.

https://doi.org/10.1007/978-1-137-49720-8_3.

Holdcroft, Barbara B. 2006. ‘What Is Religiosity’. Journal of Catholic Education

10 (1). https://doi.org/10.15365/joce.1001082013.

Jaelani, Aan. 2017. ‘Halal Tourism Industry in Indonesia: Potential and Prospects’.

SSRN Electronic Journal. https://doi.org/10.2139/ssrn.2899864.

Karim, A. (2015). Ekonomi Mikro Islami. Depok: Rajawali Pers.

Kementerian Pariwisata. (2019). Regulasi Halal Tourism. Jakarta: Kemenpar.

Mufraini, M. A. (2013). Metodologi Penelitian. Ciputat : UIN Jakarta PRESS.

Muniady, Rajennd, Abdullah Al- Mamun, P. Yukthamarani Permarupan, and Noor

Raihani Binti Zainol. 2014. ‘Factors Influencing Consumer Behavior: A

Study among University Students in Malaysia’. Asian Social Science 10 (9):

p18. https://doi.org/10.5539/ass.v10n9p18.

Mustafar, Mohd Zaid, and Joni Tamkin Borhan. 2013. ‘Muslim Consumer

Behavior: Emphasis on Ethics from Islamic Perspective’, 8.

Mutakin, Ali. 2017. ‘TEORI MAQÂSHID AL SYARÎ’AH DAN

HUBUNGANNYA DENGAN METODE ISTINBATH HUKUM’ 19 (3):

24.

Muttaqin, Z. (2019). Islamic Consumer Ethics.

Nizar, Muhammad Afdi. n.d. ‘PENGARUH PARIWISATA TERHADAP

PERDAGANGAN INTERNASIONAL DI INDONESIA’, 20.

Nurdiansyah, A. 2018. ‘Halal Certification and Its Impact on Tourism in Southeast

Asia: A Case Study Halal Tourism in Thailand’. KnE Social Sciences 3 (5):

26. https://doi.org/10.18502/kss.v3i5.2323.

Page 86: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

73

Pindiyck, R. S., & Runinfeld , D. L. (2012). Microeconomy. Jakarta: Erlangga.

Pratiwi, Ade Ela, and S Par. 2016. ‘ANALISIS PASAR WISATA SYARIAH DI

KOTA YOGYAKARTA’ 14: 20.

Rahardja, P., & Manurung, M. (2010). Teori Ekonomi Mikro (Suatu Pengantar).

Jakarta: Lembaga Penerbit : FE UI.

Rusby, Zulkifli, Boy Syamsul Bakhri, and Muhammad Yusuf. 2018. ‘Analisis

Pengetahuan Masyarakat Kota Pekanbaru tentang Wisata Syariah’ 15 (2):

20.

Samori, Zakiah, Nor Zafir Md Salleh, and Mohammad Mahyuddin Khalid. 2016.

‘Current Trends on Halal Tourism: Cases on Selected Asian Countries’.

Tourism Management Perspectives 19 (July): 131–36.

https://doi.org/10.1016/j.tmp.2015.12.011.

Satriana, Eka Dewi, and Hayuun Durrotul Faridah. 2018. ‘HALAL TOURISM:

DEVELOPMENT, CHANCE AND CHALLENGE’. Journal of Halal

Product and Research 1 (2): 32. https://doi.org/10.20473/jhpr.vol.1-

issue.2.32-43.

Sitepu, Novi Indriyani. 2017. ‘PERILAKU KONSUMSI ISLAM DI

INDONESIA’. JURNAL PERSPEKTIF EKONOMI DARUSSALAM 2 (1):

91–106. https://doi.org/10.24815/jped.v2i1.6650.

Subarkah, Alwafi Ridho. 2018. ‘Potensi dan Prospek Wisata Halal Dalam

Meningkatkan Ekonomi Daerah (Studi Kasus: Nusa Tenggara Barat)’ 4 (2):

24.

WTTC. (2019). Travel & Tourism Economy Impact 2019. New York: WTTC.

Yousaf, Salman, and Fan Xiucheng. 2018. ‘Halal Culinary and Tourism Marketing

Strategies on Government Websites: A Preliminary Analysis’. Tourism

Management 68 (October): 423–43.

https://doi.org/10.1016/j.tourman.2018.04.006.

Page 87: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

74

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 88: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

75

Lampiran 1

Kuisioner Penelitian

1. Faktor Sosial

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Saya berkunjung ke destinasi

wisata halal karena keinginan

saya

2 Saya berkunjung ke destinasi

wisata halal karena keluarga

3 Saya Berkunjung ke destinasi

wisata halal karena Teman

sepermainan

2. Religiusitas

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Saya Ke Destinasi Wisata

Halal karena meghindari

kemudharatan

2 Saya berkunjung ke destinasi

wisata halal karena wisata

halal menjamin tersedianya

makanan halal

3 Saya berkunjung ke wisata

halal karena tersedianya

fasilitas ibadah

4 Saya berkunjung ke destinasi

wisata halal karena

tersedianya tempat menginap

yang telah tersertifikasi halal

5 Saya berkunjung ke destinasi

wisata halal karena

tersedianya fasilitas untuk

menunjang kegiatan selama

Ramadhan

Page 89: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

76

3. Pendapatan

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Saya menyisihkan

penghasilan untuk berlibur ke

destinasi wisata halal

2 Saya menyisihkan

pendapatan saya untuk

investasi

4. Lokasi

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Destinasi Wisata Halal

Letaknya Strategis (dekat

bandara dan jalan utama)

2 Potensi alam yang Indah

3 Tersedianya Transportasi

menuju destinasi wisata halal

5. Produk

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Saya bangga telah berkunjung

ke destinasi wisata halal

2 Pilihan produk yang disediakan

oleh agen perjalanan ke

destinasi wisata halal beragam

3 Kenyamanan yang dirasakan

saat berkunjung ke destinasi

wisata halal

4 Saya merasa aman karena

terhindar dari hal mudharat

5 Tour guide, petugas ditempat

wisata, petugas agen perjalanan

ramah dalam melayani

Page 90: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

77

6. Minat Berkunjung

No. Pernyataan STS/STB TS/TB KS/KB S/B SS/SB

1 Saya Berkunjung Kedestinasi

wisata halal karena ingin tahu

secara langsung tentang

destinasi tersebut

2 Saya Mencari Informasi

terkait destinasi wisata halal

Page 91: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

78

LAMPIRAN 2

Structural Equation Modellng (SEM)

Page 92: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

79

Lampiran 3

Goodness of Fit

Goodness of Fit

Indices

Cut – Off Value

Chi Square Diharapkan Kecil

Probabilitas ≥ 0,05

CMIN/DF ≤ 2,00

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

TLI ≥ 0,95

CFI ≥ 0,95

Page 93: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

80

Lampiran 4

Regression Weight

Estimate S.E. C.R. P Label

Minat <--- FS -,166 ,159 -1,048 ,041 par_17

Minat <--- Rg -,031 ,211 -,147 ,028 par_18

Minat <--- Kn ,017 ,153 ,110 ,010 par_19

Minat <--- Income -,252 ,205 -1,229 ,019 par_20

Minat <--- Lokasi ,276 ,146 1,892 ,049 par_21

Minat <--- Produk ,018 ,248 ,073 ,031 par_22

X3 <--- FS 1,000

X2 <--- FS 1,284 ,098 13,132 *** par_2

X1 <--- FS ,742 ,100 7,408 *** par_3

X7 <--- Rg 1,000

X6 <--- Rg 1,420 ,132 10,738 *** par_4

X5 <--- Rg 1,517 ,133 11,433 *** par_5

X4 <--- Rg 1,126 ,109 10,340 *** par_6

X11 <--- Kn 1,000

X10 <--- Kn ,711 ,073 9,781 *** par_7

X9 <--- Kn ,892 ,065 13,637 *** par_8

X13 <--- Income 1,000

X12 <--- Income ,869 ,099 8,786 *** par_9

X21 <--- Produk 1,000

X20 <--- Produk 2,279 ,255 8,946 *** par_10

X19 <--- Produk 1,787 ,181 9,867 *** par_11

X18 <--- Produk 1,234 ,152 8,098 *** par_12

X17 <--- Produk 1,761 ,192 9,172 *** par_13

Page 94: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

81

Estimate S.E. C.R. P Label

X16 <--- Lokasi 1,000

X15 <--- Lokasi ,590 ,095 6,245 *** par_14

Y1 <--- Minat 1,000

Y2 <--- Minat -,561 ,629 -,893 ,039 par_15

X14 <--- Lokasi ,354 ,076 4,655 *** par_16

X8 <--- Rg 1,448 ,124 11,692 *** par_23

Page 95: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

82

Lampiran 5

Model SEM Unidentified

Page 96: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

83

Lampiran 6

Model SEM Unidentified

Page 97: PREFERENSI MASYARAKAT JAKARTA TERHADAP WISATA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · 2016). Halal tourism adalah semua kegiatan pariwisata oleh umat islam yang

84

Lampiran 7

Model SEM Unidentified