prediksi soal ujian tengah semester v tahun … · c. sumber-sumber penerimaan negara disertai...

15
Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018 Mata Kuliah Hukum Pajak Halaman 1 Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN 2017/2018 MATA KULIAH HUKUM PAJAK Disusun oleh MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN NPM. 151000126 KELAS D Muh_Nur_Jamal D070AF70 081223956738 16jamal muh.jamal08 muh.nurjamaluddin UNIVERSITY KADER HmI KOMHUK UNPAS-BANDUNG KETUPLAK LK I/2016-II

Upload: hoangduong

Post on 07-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 1

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V

TAHUN 2017/2018

MATA KULIAH HUKUM PAJAK

Disusun oleh

MUHAMMAD NUR JAMALUDDIN

NPM. 151000126

KELAS D

Muh_Nur_Jamal

D070AF70

081223956738

16jamal

muh.jamal08

muh.nurjamaluddin

UNIVERSITY

KADER HmI KOMHUK

UNPAS-BANDUNG

KETUPLAK LK I/2016-II

Page 2: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 2

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Silakan follow ya

[email protected]

muhnurjamaluddin.blogspot.co.id

mnurjamaluddin.blogspot.co.id

creativityjamal.blogspot.co.id

[email protected]

SAAT INI

Jalan PH. Hasan Mustapa Nomor 28, Gang Senang Raharja,

RT 02, RW 15, Kelurahan Cikutra, Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kode POS 40124, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat, Indonesia

ASAL

Kampung Pasir Galuma, RT 02, RW 06, Desa Neglasari,

Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut,

Provinsi Jawa Barat, Indonesia

Muhammad Nur Jamaluddin

Page 3: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 3

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Renungan

Ya Tuhan, saya lupa

Saya benar-benat lupa, padahal sudah belajar dan menghafalnya

Ingat:

Ingatlah Aku, maka akan Ku ingatkan pula semua yang kamu lupa?

Ya Tuhan, karena saya lupa

Izinkan saya untuk melihat pekerjaan temanku

Izinkan pula saya untuk menyontek melalui Hand Phone

Atau melalui buku yang sudah saya bawa ini

Atau melalui catatan kecil yang sudah saya siapkan ini

Ingat:

Bukankah Aku lebih mengetahui apa yang kamu tidak ketahui?

Bukankah Aku lebih dapat melihat apa yang kamu sembunyikan itu?

Ya Tuhan, karena saya ingin mendapat nilai terbaik

Supaya dapat membanggakan diriku, kelurgaku dan juga yang

lainnya

Izinkan saya mengahalalkan semua cara ini

Ingat:

Bukankah yang memberikan nilai terbaik itu Aku?

Dosen hanyalah sebagai perantara saja dariku?

Jikalau kamu ingin mendapatkan kebahagian di dunia

Dan juga kebahagiaan di akhirat

Jangan pernah menghalalkan semua yang telah Aku haramkan

Ingat:

Kebahagian di dunia itu hanya bersifat sementara bagimu

Aku akan siapkan 99% lagi kebahagiaan untukmu kelak di akhirat

Page 4: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 4

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG

FAKULTAS HUKUM

Jalan Lengkong Besar Nomor 68 Bandung 40261

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2017/2018

MATA KULIAH : HUKUM PAJAK

HARI, TANGGAL : JUMAT, 3 NOVEMBER 2017

KELAS/SEMESTER : A-B-C-D-E-F-G / V

WAKTU : 60 MENIT

DOSEN : TIM DOSEN

SIFAT UJIAN : CLOSE BOOK

Soal:

1. Jelaskan oleh saudara:

a. Jelaskan pengertian pajak?

Jawaban:

1) Berdasarkan Pasal 1 buti 1 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun

2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983

Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa pajak adalah kontribusi

wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat

memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara

langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat.

2) Definisi pajak ditinjau dari segi hukum bahwa pajak adalah perikatan yang timbul

karena undang-undang yang mewajibkan seseorang memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan undang-undang (taatbestand) untuk membayar sejumlah uang kepadanya

(kas negara) yang dapat dipaksakan, tanpa mendapatkan suatu imbalan yang secara

langsung dapat ditunjuk, yang digunakan membiayai pengeluaran-pengeluaran

negara (rutin dan pembangunan) dan yang digunakan sebagai alat (pendorong-

penghambat) untuk mencapai tujuan di luar bidang keuangan.

Page 5: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 5

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

3) Menurut Prof. P.J.A Adriani, S.H., bahwa pajak adalah iuran rakyat kepada negara

(yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut

perturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat

ditunjuk, dan gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum

berhubungan dengan tugas pemerintahan.

4) Menurut Prof. Rochmat Soemitro S.H., dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pajak

dan Pajak Pendapatan, pajak adalah iuran kepada kas negara berdasarkan undang-

undang (yang dapat dipaksakan), yang langsung dapat digunakan untuk membiayai

pembangunan.

5) Menurut Mr. Dr. Nj. Feldmann dalam bukunya De Over Herdsntiddelen Van

Indonesie, pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada

penguasa (menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya

kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-

pengeluaran umum.

6) Menurut Prof. Dr. Mjn. Smeets, dalam bukunya De Economische Betekenis

Belastigen, pajak adalah prestasi kepada pemerintah yang terutang melalui norma-

norma umum dan yang dapat dipaksakannya, tanpa adanya kontraprestasi yang dapat

ditunjukan dalam hal yang individu dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran

pemerintah.

b. Jelaskan tentang wajib pajak dan nomor pokok wajib pajak (NPWP)!

Jawaban:

Berdasarkan Pasal 1 buti 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007

Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa wajib pajak adalah orang pribadi

atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang

mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan perpajakan. Kemudian berdasarkan Pasal 1 buti 6 Undang-undang Republik

Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang

Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan bahwa

Nomor Pokok Wajib Pajak adalah nomor yang diberikan kepada Wajib Pajak sebagai

sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau

identitas Wajib Pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.

Page 6: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 6

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa sumber-sumber penerimaan negara, yaitu:

1) Kekayaan alam, bumi, air dan kekayaan yang terkadung didalamnya yang dapat bernilai

uang sebagaimana disebutkan dalam Pasal 33 ayat (3) UUD 1945. Contohnya hasil

pertambangan minyak, air PDAM, hasil kepala sawit dan lain sebagainya.

2) Bea cukai, pungutan biaya terhadap barang kena “cukai atau bahan-bahan”. Sebagaimana

menurut Undang-undang No.11 tahun 1995 tentang Cukai, contohnya etil alkohol atau

etanol, tembakau, dan kosmetik.

3) Retribusi, menurut Undang-undang No.28 tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi

adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang

khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan pribadi

atau badan. Contohnya pemungutan dari pemerintah daerah seperti di pasar dan

retribusi parkir.

4) Iuran, jenis kegiatan rutinitas masyarakat yang ikut serta dalam pembayaran sesuatu

kepada negara. Contohnya bayar listrik kepada PLN.

5) Pajak, peralihan sektor umum ke negara / publik. Contohnya jalan tol/ BPKB.

6) Sumbangan, penerimaan uang dari negara lain atau memberikan uang bantuan kepada

negara lain. Contoh para negara memberikan uang untuk sumbangan pada saat

Konferensi 1972 uang tersebut diberikan keapda negara yang terkena bencana oleh PBB.

Contoh lainnya negara Indonesia memberikan sumbangan kepada negara Roghiniya.

7) Laba dari BUMN, keuntungan yang didapatkan dari kegiatan usaha badan usaha milik

negara. Contohnya Hotel Indonesia dan Kimia Farma.

8) Obligasi negara/obligasi daerah, peminjaman utang negara atau daerah. Contohnya

Indonesia meminjam uang kepada Bank Dunia.

9) Sumber-sumber lainnya. Contohnya hadiah-hadiah untuk negara seperti yang diberikan

oleh Raja Arab untuk Indonesia saat berkunjung ke Indonesia.

d. Jelaskan unsur-unsur pajak!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa unsur-unsur pajak, yaitu:

Page 7: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 7

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

1) Pajak berdasarkan undang-undang. Undang-undang ini dibuat oleh DPR atas

persetujuan Presiden sebagai wakil dari pemerintah dan DPR sebagai wakil rakyat

menyetujui dilakukan pemungutan pajak kepadanya. Sehingga pemungutan pajak kepada

rakyat ini tidak menyalahi, karena sudah ada persetujuan sebelumnya.

2) Pajak tidak ada imbalan jasa secara langsung yang dapat ditunjuk. Jadi disini tidak

ada imbalan, seperti kepada rakyat/masyarakat yang telah melunasi/membanyar PBB

tidak diberikan apa-apa dari pemerintah. Memang secraa tidak langsung, hasil pendapatan

dari pajak digunakan untuk biaya rutin negara dan pembangunan ini bisa dinikmati oleh

rakyat.

3) Semua masyarakat menikmati hasil dari pajak ini baik yang mebayar pajak

maupun yang dibebaskan dari pajak, seperti pembangunan Gedung Sekolah, termasuk

sarana prasarananya, Rumah Sakit, Posyandu, Pembangunan Jalan, dan sebagainya.

4) Pajak merupakan iuran yang dipaksakan. Paksaannya bersifat yuridis, artinya mereka

yang tidak membayar pajak dikenakan sanksi surat paksa, dan selanjutnya disita oleh

petugas pajak/fiscus, apabila tidak membayar saja sebagaimana ditegaskan dalam

Undang-undang No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa.

e. Ciri-ciri yang melekat pada pajak? Uraian!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa ciri-ciri yang melekat pada pajak, adalah sebagai berikut:

1) Merupakan peralihan kekayaan dari seseorang atau badan kepada negara.

2) Tanpa adanya imbalan secara langsung.

3) Dapat dipaksakan.

4) Bisa berulang-ulang atau sekaligus.

5) Untuk membiayai pengeluaran pemerintah/negara, atau pengeluaran rutin dan

pembangunan.

6) Sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu, sebagai penghambat atau

pendorong/rangsangan.

7) Secara langsung atau tidak langsung.

8) Pungutan pajak bersifat khusus (besteming heffing).

Page 8: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 8

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

f. Jelaskan perbedaan antara pajak dan retribusi!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi

Sofiyah, S.H.,M.H. bahwa perbedaan antara pajak dan retribusi, adalah sebagai berikut:

1) Pajak prestasinya tidak langsung, sedangkan retribusi prestasinya secara

langsung.

2) Pajak pemungutannya berdasarkan undang-undang, sedangkan retribusi diatur

berdasarkan peraturan daerah (kedudukannya lebih rendah dari undang-undang,

tidak sekuat pajak).

3) Sanksi pajak bersifat yuridis, artinya berdasarkan aturan undang-undang, bila ada

yang tidak membayar dikenakan tagihan dengan surat paksa dan sita, sedang retribusi

sanksninya bersifat ekonomis, artinya siapa yang tidak membayar retribusi tidak

akan mendapat imbalan langsung.

4) Hasil pungutan pajak, uang yang terkumpul dapat digunakan untuk membiayai

keperluan pengeluaran rutin negara, sedangkan hasil retribusi dipergunakan

untuk pengelolaan dan perbaikan-perbaikan/eksploitasi di daerah.

2. Sebutkan landasan hukum pajak? Dan mengapa pajak harus berdasarkan peraturan perundang-

undangan? Jelaskan!

Jawaban:

Landasan hukum pajak, yaitu;

a. Landasan idiil, yaitu Pancasila.

b. Landasan konstitusional, terdapat dalam Pasal 23 UUD 1945 yang berbunyi bahwa “Pajak

dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-

undang”.

c. Landasan operasional, diatur dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28

Tahun 2007 Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983

Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Undang-undang No.19 Tahun

2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa, Undang-undang No.14 Tahun 2002

tentang Pengadilan Pajak, dan Undang-undang No.11 Tahun 2016 tentang

Pengampunan Pajak.

Page 9: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 9

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

3. Soalnya, yaitu:

a. Jelaksan yang dimaksud hukum pajak materil dan formil?

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa:

1) Hukum pajak materiil adalah hukum pajak yang membuat norma-norma yang mengatur

tentang:

a) Keadaan, perbuatan dan peristiwa hukum, yang menyebabkan seseorang

dikenakan pajak (objek pajak).

b) Menentukan subjek yang dikenakan pajak, serta berapa besarnya pajak terutang.

c) Mengatur tarif pajak yang dikenakan.

d) Mengatur mulai dan hapusnya utang pajak.

e) Mengatur hubungan antara pemerintah dengan wajib pajak.

Jadi, hukum pajak materiil adalah hukum pajak yang mengatur mengenai subjek pajak,

objek pajak dan tarif pajak, serta mulai dan hapusnya utang pajak. Adapun yang termasuk

hukum pajak materiil, yaitu:

a) Pajak Penghasilan diatur dalam Undang-undang No.7 tahun 1983, kemudian diubah

oleh Undang-undang No.10 Tahun 1994, selanjutnya oleh Undang-undang No.17

Tahun 2000, dan terakhir oleh Undang-undang No.36 Tahun 2008.

b) Pajak Pertambahan Nilai, diatur dalam Undang-undang No.8 Tahun 1963,

kemudian diubah oleh Undang-undang No.11 Tahun 1994, dan terakhir oleh Undang-

undang No.18 Tahun 2000.

c) Pajak Bumi dan Bangunan, diatur dalam Undang-undang No.12 Tahun 1985

kemudian diubah oleh Undang-undang No.12 Tahun 1994.

d) Undang-undang No.13 Tahun 1985 tentang Pajak Materai.

e) Venderuglement Stb.1908 Nomor 49.

2) Hukum pajak formil adalah hukum pajak yang membuat bentuk/tata cara untuk

mewujudkan hukum pajak materiil menjadi kenyataan. Adapun cara melaksanakan

hukum pajak formil meliputi prosedur, hak-hak fiscus, dan kewajiban pajak. Kemudian

yang termasuk hukum pajak formil, antara lain:

a) Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang

Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Page 10: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 10

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

b) Undang-undang No.19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat

Paksa.

c) Stb.1972 No. 29 Ordonansi Undang-undang Majelis Pertimbangan Pajak (MPP),

kemudian diubah menjadi Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (BPSP) yang diatur

dalam Undang-undang No.17 Tahun 1997, dan terakhir diubah oleh Undang-

undang No.14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak.

b. Jelaskan macam-macam pajak!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa macam-macam pajak, yaitu:

1) Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), yaitu pajak yang dikenakan atas seseorang atau

badan yang memperoleh manfaat atas penggunaan bumi dan bangunan.

2) Pajak Penghasilan (P.Ph), yaitu suatu pajak yang dikenakan atas orang atau badan yang

memperoleh penghasilan dalam bentuk apa pun.

3) Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), yaitu pajak yang dikenakan atas orang atau badan

yang memiliki kendaraan roda dua, roda tiga atau roda empat.

4) Pajak Tontonan, pajak yang dikenakan atas orang badan yang melaksanakan pertunjukan

bioskop atau pertunjukan lainnya.

5) Pajak Bea Materai, adalah pajak yang dikenakan atas tanda-tanda (struke) yang dapat

dijadikans ebagai alat bukti.

6) Pajak Reklame, adalah pajak yang dikenakan atas pemakaian papan reklame, kecuali

yang termuat dalam warta harian.

7) Pajak Bea Cukai, adalah pajak yang dikenakan atas pemakaian bahan kimia tertentu.

8) Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah, yaitu pajak yang dikenakan

atas pertambahan nilai suatu barang dalam proses produksi.

9) Pajak Pembangunan, ialah pajak yang dikenakan pada pelayanan yang diberikan pada

rumah makan, sekarang Pajak Hotel dan Restoran.

10) Pajak Perusahaan, adalah pajak yang dikenakan atas pelaksanaan dari kegiatan

perusahaan.

11) Pajak Ekspor, adalah pajak yang dikenakan atas barang yang dikirim ke luar negeri.

12) Pajak Bea Masuk, adalah pajak yang dikenakan atas barang yang masuk ke dalam negeri.

13) Pajak Penjualan, adalah pajak yang dikenakan atas barang yang akan dijual.

Page 11: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 11

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

14) Pajak Orang Asing, adalah pajak yang dikenakan kepada orang asing atas perbuatan

hukumnya.

c. Jelaskan pula yang dimaksud dengan fungsi pajak dalam masyarakat? Masing-masing di

sertai contohnya!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa fungsi pajak dalam masyarakat, yaitu:

1) Fungsi budgeter, bahwa pemungutan pajak mempunyai tujuan untuk memasukkan

uang sebanyak-banyaknya ke dalam kas negara, dengan maksud untuk membiayai

pengeluaran-pengeluaran rutin negara, antara lain:

a. Untuk membayar gaji pegawai negeri. Contohnya bayar gaji bulanan guru, dosen

dan pegawai negeri lainnya dan adanya program sertifikasi untuk guru.

b. Untuk membeli barang investaris kantor dan alat tulis kantor. Contohnya

pembelian ATK DPR, dan lembaga negara lainnya dalam rangka untuk melaksanakan

tugas dan fungsinya.

c. Untuk membayar cicilan utang ke luar negeri beserta bunganya. Contohnya

Indonesia membayar secara gradual utang ke Bank Dunia.

d. Untuk membantu daerah-daerah otonom. Contohnya pemerataan keuangan dari

pusat ke daerah melalui dana desa.

e. Untuk pengeluaran-pengeluaran lain, yang merupakan kegiatan perayaan nasional

atau internasional serta biaya-biaya SPJ. Contohnya pengeluaran hari 17 Agustus,

biaya lembaga negara kujungan ke luar negeri, dan sebagainya.

2) Fungsi mengatur/regulerend, dalam hal ini fungsi pajak bukan semata-mata untuk

memasukkan uang sebanyak-banyak ke dalam kas negara, melainkan juga dapat

digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu, yaitu:

a. Sebagai alat untuk menarik modal dalam negeri untuk diinventasikan dalam

proyek-proyek pembangunan di bidang swasta yang diprioritaskan oleh pemerintah

sebagaimana hal ini berdasar pada Undang-undang No.1 Tahun 1967 tentang

Penanaman Modal Asing. Contohnya Indonesia melakukan investasi dengan

Tiongkok atau Cina dalam bidang industri.

Page 12: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 12

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

b. Sebagai alat untuk memberikan proteksi terhadap barang-barang industri

produksi dalam negeri dengan mengenakan pajak yang tinggi pada barang-

barang impor. Contohnya dalam Undang-undang No.11 tahun 1995 tentang

Cukai, mengenai cukai etil alkohol atau etanol, tembakau, dan kosmetik.

c. Sebagai alat dalam memberikan pembebasan pajak (tax holiday) atau dengan

memberikan keringanan pajak dengan tarif yang rendah dari biasanya.

Contohnya Undang-undang No.11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak.

d. Pajak digunakan sebagai alat untuk mendorong usaha koperasi, lebih-lebih

karena koperasi merupakan bentuk usaha yang sesuai dengan Pasal 33 UUD 1945.

Contohnya pengelolaan air oleh PDAM.

e. Pajak dapat digunakan untuk menaggulangi inflasi, dimana uang banyak beredar

di luar, maka pemerintah dengan mengiming-ngiming bunga yang tinggi, supaya bisa

masuk ke Bank. Contohnya obligasi dan program peminjaman kredit rakyat.

f. Pajak dapat digunakan sebagai alat untuk memeratakan pendapat masyarakat

(retribusi on of incom), caranya dengan mengenakan tarif progresif, artinya semakin

tinggi pendapatan seseorang, maka semakin tinggi pajaknya. Dengan dikenakan tarif

yang progresif menyebabkan penghasilan pajak menunjukkan grafik yang lebih

mendatar. Contohnya Undang-undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2009

Tentang Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983

Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas

Barang Mewah.

4. Berdasarkan Ilmu Pengetahuan Pajak, bahwa pembagian pajak dibagi menurut golongan, sifat

dan pemungutannya (kewenangannya). Uraikan dan sebutkan contoh-contohnya!

Jawaban:

Berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi Sofiyah,

S.H.,M.H. bahwa pembagian pajak menurut golongannya, yaitu:

1) Pajak langsung adalah pajak yang pembebananya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak

lain, tetapi harus menjadi beban langusng wajib pajak yang bersangkutan dan di pungut secara

periodik. Adapun ciri-ciri pajak langsung, yaitu:

a) Pajak tersebut dipungut secara periodik.

b) Pajak tersebut pembayarannya melalui administrasi yang panjang.

c) Pajak tersebut tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain.

Page 13: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 13

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Adapun contohnya yaitu Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Penghasilan (P.Ph),

Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan lainnya.

2) Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembebanannya dapat dilimpahkan kepada

pihak lain dan di pungutnya secara insidentil artinya pemungutan pajak dilakukan bila ada

transaksi misalnya jual beli. Adapun ciri-ciri pajak tidak langsung, yaitu:

a) Proses pembayarannya tidak secara periodik.

b) Pajak tersebut pembayarannya tidak melalui administrasi yang panjang.

c) Pajak tersebut bisa dilimpahkan kepada orang lain.

Adapun contohnya yaitu pajak rokok dan pajak tontonan.

Kemudian berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi

Sofiyah, S.H.,M.H. bahwa pembagian pajak menurut sifatnya, yaitu:

1) Pajak perorangan, yaitu pajak yang besar kecilnya utang pajak dipengaruhi oleh keadaan

pribadi wajib pajak meliputi:

a) besarnya penghasilan wajib pajak.

b) status perkawinan dari wajib pajak;

c) jumlah tanggung wajib pajak.

2) Pajak kebendaan, yaitu pajak yang besar kecilnya utang pajak yang harus dibayar, tidak

dipengaruhi oleh keadaan pribadi dari wajib pajak.

Selanjutnya berdasarkan Hand Out yang berjudul Materi Hukum Pajak karangan Hj. Sofi

Sofiyah, S.H.,M.H. bahwa pembagian pajak menurut kewenanganya, yaitu:

1) Pajak pusat, yaitu pajak yang dikelola Pemerintah Pusat. Dalam pelaksanannya dikelola

oleh Direktorat Jendral Pajak dan Direktur Bea Cukai Depatemen Keuangan, berikut

seluruh aparat vertikal kebawahnya.

2) Pajak daerah, yaitu pajak yang dikelola Pemerintah Daerah. Dalam pelaksanannya

dikelola oleh Dinas Pendapatan Daerah/Dipenda, meliputi:

a) Pajak daerah Provinsi teridiri atas: Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama

Kendaraan Motor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor.

b) Pajak Daerah Kabupaten/Kota teridiri atas: Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak

Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Pengelolaan Bahan Galian, dan Pajak

Pemanfaatan Air Bawah Tanah.

Page 14: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 14

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

5. Jelaskan mengenai subjek dan objek pajak!

Jawaban:

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 Tentang

Perubahan Ketiga Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum

dan Tata Cara Perpajakan bahwa yang menjadi subjek pajak, yaitu:

a. orang pribadi;

b. warisan yang belum terbagi;

c. badan yang terdiri atas Perseroan Tebatas, CV, NV, Firma, BUMN, BUMD, Persekutuan,

Perkumpulan, Kongsi, Koperasi, Yayasan, Lembaga Dana Pensiun, dan lain-lain;

d. bentuk usaha tetap (BUT).

Kemudian subjek pajak penghasilan dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Subjek pajak dalam negeri adalah:

1) Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia, atau berada di Indonesia lebih dari 183

hari dalam jangka waktu 12 bulan atau orang pribadi yang dalam satu tahun pajak berada

di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

2) Badan yang didirikan di Indonesia dan berkedudukan di Indonesia.

3) Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggatikan yang berhak.

b. Subjek pajak luar negeri yaitu orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau

berada di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan, dan badan yang tidak

didirikan dan tidak berkedudukan di Indonesia yang menjalankan usaha atau melakukan

kegiatan melalui badan usaha tetap di Indonesia.

Selanjutnya perbedaan antara subjek pajak dalam negeri dan subjek pajak luar negari,

yaitu:

a. Subjek pajak dalam negeri (SPDN) dikenakan pajak atas penghasilan yang diterima dari

Indonesia, sedangkan subjek pajak luar negeri (SPLN) dikenakan pajak berdasarkan

penghasilan yang bersumber dari Indonesia.

b. Subjek pajak dalam negeri (SPDN) dikenakan pajak berdasarkan penghasilan netto,

sedangkan subjek pajak luar negeri (SPLN) dikenakan pajak berdasarkan penghasilan bruto.

c. Subjek pajak dalam negeri (SPDN) wajib menyampaikan SPT tahunan sebagai sarana

menghitung pajak yang terutang, sedangkan subjek pajak luar negeri (SPLN) tidak wajib

menyampaik SPT tahunan karena kewajiban pajaknya sudah dipenuhi melalui pajak

yang bersifat final.

Page 15: PREDIKSI SOAL UJIAN TENGAH SEMESTER V TAHUN … · c. Sumber-sumber penerimaan negara disertai contoh-contoh! ... peminjaman utang negara atau ... yang tidak membayar pajak dikenakan

Prediksi Soal Ujian Tengah Semester V Tahun 2017/2018

Mata Kuliah Hukum Pajak

Halaman 15

Muhammad Nur Jamaluddin (MNJ) www.mnj.my.id

Adapun yang termasuk subjek pajak bumi dan bangunan adalah:

a. Orang atau badan yang mempunyai hak atas bumi dan bangunan hal ini dapat dibuktikan

dengan mudah karena setiap tanah/bangunan ada sertifikatnya.

b. Setiap orang atau badan yang memiliki dan menguasai tanah dan bangunan diwajibkan

mendaftarkan objek pajaknya dan memasukkan surat pemberitahuan objek pajak atau SPOP,

dalam hal ini sama dengan SPT.

c. Surat pemberitahuan objek pajak atau SPOP akan dipelajari oleh pejabat kantor pajak dan

menetapkan besarnya pajak yang terutang yang disebut SPPT dan harus dibayar 6 bulan sejak

SPPT dikeluarkan.

Kemudian yang dimaksud dengan objek pajak penghasilan adalah Penghasilan. Penghasilan

ialah setiap tambahan kemampuan ekonomis yang diterima atau diperoleh baik dari Indonesia

maupun di luar negeri, yang dapat dipakai untuk konsumsi atau untuk menambah kekayaan wajib

pajak dengan nama dan bentuk apapun. Dalam hal ini yang termasuk objek penghasilan ialah

sebagaimana diatur dalam Pasal 21, 22, 23, dan 26 Undang-undang No.7 Tahun 1983 Tentang

Pajak Penghasilan. Selanjutnya yang menjadi objek pajak bumi dan bangunan adalah tanah

dan bangunan. Tanah atau bumi adalah permukaan bumi termasuk perairan dan tubuh

bumi yang ada dibawah permukaan bumi, sedangkan bangunan ialah kontruksi teknik yang

ditanam atau diletakkan secara tetap pada tanah dan perairan. Adapun yang tidak

termasuk objek bumi dan bangunan, yaitu:

a. Melayani kepentingan umum di bidang ibadah, kesehatan dan pendidikan.

b. Untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenisnya dengan itu.

c. Untuk hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, dan lain-lain.

d. Tanah dan bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik atau konsul asing.

e. Tanah dan bangunan yang digunakan oleh badan perwakilan organisasi internasional

yang ditentukan oleh Menteri Keuangan.