prarancangan pabrik selulosa diasetat dari …digilib.unila.ac.id/25753/20/skripsi tanpa bab...

45
PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA DIASETAT DARI SELULOSA DAN ASETAT ANHIDRAT DENGAN KAPASITAS 24.000 TON/TAHUN (Perancangan Reaktor Hidrolisis (RE-202)) (Skripsi) Oleh Rina Septiana FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2017

Upload: duongdan

Post on 07-May-2019

245 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA DIASETAT DARI SELULOSA

DAN ASETAT ANHIDRAT DENGAN KAPASITAS 24.000 TON/TAHUN

(Perancangan Reaktor Hidrolisis (RE-202))

(Skripsi)

Oleh

Rina Septiana

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG 2017

i

ABSTRAK

PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA DIASETAT DARI SELULOSA DAN ASETAT ANHIDRAT

KAPASITAS 24.000 TON/TAHUN (Perancangan Hydrolysis Reactor (RE-202))

Oleh

RINA SEPTIANA

Pabrik Selulosa diasetat berbahan baku selulosa dan asetat anhidrat, direncanakan didirikan di Kawasan Industri Jabung Timur, Jambi. Pendirian pabrik berdasarkan atas pertimbangan ketersediaan bahan baku, sarana transportasi yang memadai, tenaga kerja yang mudah didapatkan dan kondisi lingkungan.

Pabrik direncanakan memproduksi Selulosa Diasetat sebanyak 24.000 ton/tahun, dengan waktu operasi 24 jam/hari, 330 hari/tahun. Bahan baku yang digunakan adalah selulosa sebanyak 2.180,23 kg/jam dan Asetat Anhidrat sebanyak 3.512,11 kg/jam.

Penyediaan kebutuhan utilitas pabrik terdiri dari unit pengolahan air (Filtered Water), air demin (demineralized water), steam, udara instrument, dan pengolahan limbah.

Bentuk perusahaan adalah Perseroan Terbatas (PT) menggunakan struktur organisasi line dan staff dengan jumlah karyawan sebanyak 160 orang. Dari analisis ekonomi diperoleh:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 286.874.664.429,- Working Capital Investment (WCI) = Rp. 50.624.940.782,- Total Capital Investment (TCI) = Rp. 337.499.605.211,- Break Even Point (BEP) = 39,7% Shut Down Point (SDP) = 27,4% Pay Out Time before taxes Pay Out Time after taxes Return on Investment before taxes

(POT)b (POT)a (ROI)b

= = =

3,17 tahun 2,89 tahun 43,62%

Return on Investment after taxes (ROI)a = 34,89% Discounted cash flow (DCF) = 42,49% Mempertimbangkan paparan di atas, sudah selayaknya pendirian pabrik

Selulosa diasetat ini dikaji lebih lanjut, karena merupakan pabrik yang menguntungkan dan mempunyai masa depan yang baik.

Kata Kunci : Asetat Anhidrat, Asetilasi, Hidrolisis, Selulosa, Selulosa Diasetat

ii

ABSTRACT

Feasibility Cellulose Diacetate Plant

From Cellulose and Acetate Anhydride Capacity 24.000 Tons/year

(Design Hydrolyisis Reactor -202 (RE-202))

By

RINA SEPTIANA

Cellulose diacetate manufacturer made from cellulose and acetic anhydride, planned to set up in the Industrial Area East Jabung, Jambi. Establishment of the plant based on consideration of the availability of raw materials, adequate transportation facilities, readily available labor and environmental conditions. The factory is planned to produce cellulose diacetate 24,000 tons / year, with operating time 24 hours / day, 330 days / year. The raw material used is cellulose 2180.23 kg / hr and Acetate Anhydride 3512.11 kg / hour. Plant utility requirements consist of water treatment units (Filtered Water), water demin (demineralized water), steam, instrument air, and waste treatment. The shape of the company is a Limited Liability Company (PT) using line and staff organizational structure with the number of employees is160 people. From the economic analysis is obtained:

Fixed Capital Investment (FCI) = Rp. 286.874.664.429,- Working Capital Investment (WCI) = Rp. 50.624.940.782,- Total Capital Investment (TCI) = Rp. 337.499.605.211,- Break Even Point (BEP) = 39,7% Shut Down Point (SDP) = 27,4% Pay Out Time before taxes Pay Out Time after taxes Return on Investment before taxes

(POT)b (POT)a (ROI)b

= = =

3,17 tahun 2,89 tahun 43,62%

Return on Investment after taxes (ROI)a = 34,89% Discounted cash flow (DCF) = 42,49%

Taking into consideration the above explanation, it is proper establishment of the plant's cellulose diacetate further investigation, because it is a plant that is profitable and have a good future.

Keyword : Acetate Anhydride, Acetylation, Cellulose, Cellulose Diacetate,, Hydrolysis.

PRARANCANGAN PABRIK SELULOSA DIASETAT DARI SELULOSA DAN ASETAT ANHIDRAT DENGAN KAPASITAS 24.000 TON/TAHUN

Oleh

RINA SEPTIANA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA TEKNIK

Pada

Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG

2017

RIWAYAT HIDUP

Segala puji hanya milik Allah SWT, penulis dilahirkan di

Cianjur Jawa Barat pada tanggal 24 September 1993,

merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan

Bapak Musimin dan Ibu Sri Utami. Jenjang studi dimulai

pada tahun 1999 dari SD Negeri 1 Bojong selesai pada tahun

2005, melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Cikembar dan selesai pada tahun

2008. Melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 1 Cikembar dan selesai pada

tahun 2011. Tahun 2011 penulis terdaftar sebagi mahasiswi Jurusan Teknik

Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN Tertulis.

Tahun 2014 penulis melakukan Kerja Praktek selama ± 1 bulan di PT Polychem

Divisi Kimia- Merak Banten. Penulis juga pernah melakukan Kuliah Kerja Nyata

(KKN) selama ± 40 hari di Desa Dipasena Sentosa Kecamatan Rawajitu Timur,

Tulang Bawang pada tahun 2015. Selama menjadi mahasiswa penulis pernah

melakukan penelitian di bidang biopolimer dengan judul “Pembuatan dan

Karakterisasi Edible Film Dari Pektin Kulit Kakao-Kalsium Karbonat dengan

Sorbitol Sebagai Plasticizer”. Penulis juga aktif berorganisasi di Himatemia FT

Unila sebagai Sekertaris Divisi Student Chemical Engineering Tools (SCET)

MOTTO:

Apapun rintangan atau beban yang di hadapi,

yakinlah bahwa pundak ini masih mampu menahan

beban tersebut.

Ketakutan ada untuk dihadapi, bukan untuk di

hindari.

SANWACANA

Asslamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan berkat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pe-

nulisan dan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Prarancangan Pabrik

Selulosa Diasetat Dari Selulosa Dan Asetat Anhidrat Dengan Kapasitas 24.000

Ton/Tahun”sebagai salah satu syarat untuk mem-peroleh gelar Sarjana Teknik di

Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu

kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna langkah penulis selan-

jutnya dapat lebih baik lagi. Terselesaikannya penulisan dan penyusunan skripsi

ini mulai dari awal hingga akhir berkat bantuan dan kemurahan hati dari berbagai

pihak yang turut memberikan motivasi, bimbingan, ide, fasilitas, dukungan moril

dan materil.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima

kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada.

1) Bapak Prof. Dr. Suharno, M.Sc., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Lampung.

iii 2) Bapak Ir. Azhar, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik

Universitas Lampung.

3) Ibu Dr. Lilis Hermida, S.T., M.Sc., selaku pembimbing I atas bimbingan,

saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

4) Ibu Lia Lismeri, S.T., M.T., selaku pembimbing II atas bimbingan, saran, dan

kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5) Seluruh Dosen Pengajar dan Staf Pegawai di Jurusan Teknik Kimia

Universitas Lampung yang telah memberikan ilmunya selama penulis

menempuh pendidikan di Jurusan Teknik Kimia Universitas Lampung.

6) Keluargaku: Bapak Musimin, Ibu Sri Utami, Dede M. Dimas Aditya, Teteh

Reni Restu Utami, Amd., Mas Agus Bintoro dan seluruh keluarga besar

Mbah Darmo, terimakasih telah memberikan segalanya tanpa pamrih untuk

bekal penulis di dunia maupun akhirat.

7) Teknik Kimia 2011, terimakasih atas kebersamaan baik dalam suka maupun

duka serta bantuannya selama penulis menempuh pendidikan di Teknik

Kimia.

8) Partner Tugas Akhir yang super sabar selama menyusun tugas akhir, Fitriani

Wulandari, S.T.

9) Saudari Nano Suryono, S.Hut., sebagai rekan beda fakultas yang telah

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini dengan tulus ikhlas tanpa

pamrih.

10) Keluarga Besar Hitamemia FT Unila dan seluruh pihak yang tak dapat

disebutkan satu per satu yang telah mem-bantu penulisan skripsi ini dan

mohon maaf atas segala kesalahan penulis.

iv 11) Keluarga besar Wisma Cantik Manis (CM) atas tumpangan hidupnya selama

penulis menempuh pendidikan di Teknik Kimia, terutama Endang, Puji,

Sayu, Alm. Wiwin, dan Agnes sebagai teman terdekat dikosan.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan mereka semua. Demikian yang

dapat penulis sampaikan, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 18 Januari 2017 Penulis,

Rina Septiana

v

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ............................................................................................... v

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xx

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

1.2 Kegunaan Produk ................................................................................. 2

1.3 Ketersediaan Bahan Baku .................................................................... 3

1.4 Analisis Pasar ...................................................................................... 3

1.4.1 Harga Bahan baku dan produk ..................................................... 3

1.4.2 Data Impor .................................................................................. 4

1.4.3 Produksi dan Konsumsi ............................................................... 7

1.4.4 Penentuan Kapasitas Pabrik ......................................................... 8

1.5 Pemilihan Lokasi Pabrik ...................................................................... 10

1.5.1 Faktor Utama .............................................................................. 10

1.5.2 Faktor penunjang ......................................................................... 12

II. PEMILIHAN DAN URAIAN PROSES

2.1 Deskripsi proses Secara umum ............................................................. 14

2.1.1 Solution Process katalis Asam Sulfat (H2SO4) ............................. 15

vi

2.1.2 Solution Process katalis Natrium Bisulfat (NaHSO4) ................... 15

2.2 Pemilihan Proses .................................................................................. 16

2.2.1 Perhitungan Ekonomi kasar ......................................................... 16

2.2.2 Kelayakan Teknis ........................................................................ 17

2.2.3 Pemilihan Proses berdasarkan sifat katalis .................................. 23

2.3 Uraian Proses ....................................................................................... 24

III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

3.1 Bahan Baku ......................................................................................... 29

3.1.1 Bahan Baku Utama ...................................................................... 29

3.1.2 Bahan Baku Pendukung............................................................... 32

3.2 Produk ................................................................................................. 35

3.2.1 Produk Utama Selulosa Diasetat .................................................. 35

3.2.2 Produk Samping .......................................................................... 36

IV. NERACA MASSA dan ENERGI

4.1 Neraca Massa ....................................................................................... 39

4.1.1 Neraca Massa Activation Tank (AT-101) .................................... 40

4.1.2 Neraca Massa Mixing Tank I (MT-101) ....................................... 40

4.1.3 Neraca Massa Mixing Tank II (MT-102) ...................................... 40

4.1.4 Neraca Massa Dissolving Tank (DT-101) ................................... 41

4.1.5 Neraca Massa Acetylation Reactor (RE-201) .............................. 41

4.1.6 Neraca Massa Hydrolisis Reactor (RE-202) ............................... 41

4.1.7 Neraca Massa Precipitator Tank (PT-301) .................................. 42

4.1.8 Neraca Massa Centrifuge I (CF-301) .......................................... 42

vii

4.1.9 Neraca Massa Washing Tank (WT-301)............................................ 43

4.1.10 Neraca Massa Centrifuge II (CF-301) ....................................... 43

4.1.11 Neraca Massa Rotary Dryer (RD-301) ...................................... 44

4.1.12 Neraca Massa Mix Point (MP-301) ........................................... 44

4.1.13 Neraca Massa Decanter (DC-301) ............................................. 44

4.2 Neraca Energi ...................................................................................... 45

4.2.1 Neraca Energi Activation Tank (AT-101) .................................... 45

4.2.2 Neraca Energi Screw Conveyor (SC-101) ................................... 46

4.2.3 Neraca Energi Heater I (HE-101) .............................................. 46

4.2.4 Neraca Energi Heater II (HE-102) ............................................. 46

4.2.5 Neraca Energi Acetylation Reactor (RE-201) .............................. 47

4.2.6 Neraca Energi Hydrolisis Reactor (RE-202) ............................... 47

4.2.7 Neraca Energi Cooler (HE-301) ................................................. 48

4.2.8 Neraca Energi Rotary Dryer (RD-301) ........................................ 48

4.2.9 Neraca Energi Heater III (HE-302) ............................................. 48

V. SPESIFIKASI ALAT

5.1 Spesifikasi Alat Unit Proses ................................................................ 49

5.1.1 Warehouse Wood pulp (WH-101) ................................................ 49

5.1.2 Belt Conveyor (BC-101) ............................................................. 50

5.1.3 Rotary Cutter (RC-101) .............................................................. 51

5.1.4 Bucket Elevator (BE-101) ........................................................... 52

5.1.5 Hopper (HO-101) ....................................................................... 53

5.1.6 Activation Tank (AT-101)............................................................ 53

5.1.7 Screw Conveyor (SC-101 ............................................................ 55

viii

5.1.8 Acetic Acid Storage Tank (ST-101) ............................................ 56

5.1.9 Acetate Anhydride Storage Tank (ST-102) .................................. 58

5.1.10 Sulphuric Acid Storage Tank (ST-103) ..................................... 59

5.1.11 Mixing Tank I (MT-101) ........................................................... 60

5.1.12 Heater -101 (HE-101) .............................................................. 62

5.1.13 Mixing Tank 2 (MT-102) .......................................................... 63

5.1.14 Heater-102 (HE-102) ............................................................... 64

5.1.15 Reaktor Asetilasi (RE-201) ....................................................... 65

5.1.16 Reaktor Hidrolisis (RE-202) ..................................................... 67

5.1.17 Natrium Acetate Storage (S-201) .............................................. 70

5.1.18 Dissolving Tank (DT-201) ........................................................ 71

5.1.19 Cooler-301(HE-301) ................................................................. 72

5.1.20 Precipitator Tank (PT-301) ...................................................... 73

5.1.21 Centrifuge I (CF-301) ................................................................ 74

5.1.22 Screw Conveyor (SC-301) ......................................................... 75

5.1.23 Washing Tank (WT-301) .......................................................... 76

5.1.24 Centrifuge II (CF-301) .............................................................. 77

5.1.25 Screw Conveyor (SC-302) ......................................................... 78

5.1.26 Rotary Dryer (RD-301) ............................................................ 79

5.1.27 Fan (F-301) ............................................................................... 80

5.1.28 Heater (HE-302) ...................................................................... 80

5.1.29 Screw Conveyor (SC-303) ......................................................... 81

5.1.30 Ball Mill (BM-301) .................................................................. 82

5.1.31 Bucket Elevator (BE-301) ......................................................... 83

5.1.32 Solid Storage (SS-401) ............................................................. 84

ix

5.1.33 Belt Conveyor (BC-401) ............................................................ 86

5.1.34 Gudang Produk (GD-401) ........................................................ 86

5.1.35 Decanter (DC-301) .................................................................... 87

5.1.36 Acetic Acid By Product Storage Tank (ST-401) ......................... 88

5.1.37 Pompa Proses ............................................................................ 89

5.2 Spesifikasi Alat Unit Utilitas ............................................................... 97

5.2.1 Bak Sedimentasi (BS-501) .......................................................... 97

5.2.2 Tangki Alum (ST-501) ............................................................... 98

5.2.3 Tangki Kaporit (ST-502) ............................................................ 99

5.2.4 Tangki Kaustik Soda (ST-503) ................................................... 100

5.2.5 Tangki Asam Sulfat (ST-508) ..................................................... 101

5.2.6 Clarifier (CL-501) ...................................................................... 102

5.2.7 Sand Filter (SF-501) .................................................................. 103

5.2.8 Tangki Air Filter (ST-504) ......................................................... 104

5.2.9 Cation Exchanger (CE-501) ....................................................... 105

5.2.10 Anion Exchanger (AE-501) ...................................................... 106

5.2.11 Tangki Penyimpanan Air Proses (ST-505) ................................ 107

5.2.12 Tangki Air Kondensat (ST-506) ............................................... 108

5.2.13 Tangki Hidrazin (ST-507) ........................................................ 109

5.2.14 Deaerator (DA-501) ................................................................. 110

5.2.15 Boiler (BO-501) ....................................................................... 111

5.2.16 Blower (BU-601) ...................................................................... 112

5.2.17 Cylone (CN-601) ...................................................................... 112

5.2.18 Blower (BU-602) ...................................................................... 113

5.2.19 Air Dryer (AD-601) .................................................................. 114

x

5.2.20 Blower (BU-603) ...................................................................... 114

5.2.21 Blower (BU-604) ...................................................................... 115

5.2.22 Compressor (CO-601) .............................................................. 115

5.2.23 Pompa Utilitas .......................................................................... 116

5.2.24 Tangki Bahan Bakar ................................................................. 138

VI. UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

6.1 Unit Pendukung Proses ....................................................................... 140

6.1.1 Unit Pengolahan air (Water Treatment Unit) .............................. 140

6.1.2 Air Untuk Keperluan umum dan Sanitasi .................................... 147

6.1.3 Chiling Water (Air Pendingin) ..................................................... 148

6.1.4 Air Bebas Mineral (Demineralized Water) .................................. 149

6.1.5 Penyediaan Kukus (Steam) ......................................................... 152

6.2 Sistem Pembangkit Tenaga Listrik ...................................................... 155

6.3 Sistem Penyedia Bahan Bakar ............................................................. 155

6.4 Sistem Penyediaan Udara Tekan ......................................................... 156

6.5 Pengolahan Limbah ............................................................................. 157

6.6 Laboratorium ....................................................................................... 160

6.6.1 Laboratorium Fisika .................................................................... 162

6.6.2 Laboratorium Analitik ................................................................. 162

6.6.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ............................... 162

6.6.4 Laboratorium Analisa Air ............................................................ 163

6.6.5 Alat Analisa ................................................................................ 164

6.7 Instrumen dan Pengendalian Proses ...................................................... 164

xi

VII. LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK

A. Lokasi Pabrik ....................................................................................... 167

B. Tata Letak Pabrik ................................................................................. 171

C. Estimasi Area Pabrik ............................................................................ 174

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN OPERASI PERUSAHAAN

A. Bentuk Perusahaan ............................................................................... 177

B. Struktur Organisasi Perusahaan ............................................................. 180

C. Tugas dan Wewenang ........................................................................... 183

D. Status Karyawan dan Sistem Penggajian .............................................. 191

E. Pembagian Jam Kerja Kayawan ............................................................ 192

F. Pengolahan Karyawan dan Jumlah Karyawan ....................................... 194

G. Kesejahteraan Karyawan ...................................................................... 199

IX. INVESTRASI DAN EVALUASI EKONOM

A. Investasi ............................................................................................... 204

B. Evaluasi Ekonomi ................................................................................ 210

C. Anggaran Pinjaman ............................................................................... 213

9.4 Discounted Cash Flow (DCF) .............................................................. 213

X. SIMPULAN DAN SARAN

10.1 Simpulan ........................................................................................... 215

10.2 Saran ................................................................................................. 215

xii

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRAN A PERHITUNGAN NERACA MASSA

LAMPIRAN B PERHITUNGAN NERACA ENERGI

LAMPIRAN C SPESIFIKASI PERALATAN

LAMPIRAN D UTILITAS

LAMPIRAN E INVESTASI DAN EVALUASI EKONOMI

LAMPIRAN F TUGAS KHUSUS

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Harga Bahan Kimia .............................................................................. 3

1.2 Data Impor Selulosa Diasetat di Indonesia ........................................... 5

1.3 Daftar Perusahaan Pengguna Selulosa Diasetat di Indonesia ................ 7

2.1 Harga Bahan Baku Selulosa Diasetat dengan Katalis H2SO4 ................ 16

2.2 Harga Bahan Baku Selulosa Diasetat dengan Katalis NaSO4 ................ 17

2.3 Nilai Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf°) ........................................... 18

2.4 Kapasitas Panas Senyawa (J/mol.K) Pada 298,15 K ............................. 19

2.5 Nilai Energi Gibbs (ΔGf°) Standar ....................................................... 20

2.6 Perbandingan Data Katalis ................................................................... 23

2.7 Pertimbangan Pemilihan Katalis ........................................................... 23

4.1 Neraca Massa Pada Activation Tank (AT-101) .................................... 40

4.2 Neraca Massa Pada Mixing Tank I (MT-101) ....................................... 40

4.3 Neraca Massa Pada Mixing Tank II (MT-102) ...................................... 40

4.4 Neraca Massa Pada Dissolving Tank (DT-101) .................................... 41

4. 5 Neraca Massa Pada Acetylation Reactor (RE-201) ............................. 41

4. 6 Neraca Massa Pada Hydrolisis Reactor (RE-202) ............................... 41

4.7 Neraca Massa Pada Precipitator Tank (PT-301) .................................. 42

4.8 Neraca Massa Pada Centrifuge I (CF-301) .......................................... 42

4.9 Neraca Massa Pada Washing Tank (WT-301)............................................ 43

4.10 Neraca Massa Pada Centrifuge II (CF-301) ....................................... 43

xiv

4.11 Neraca Massa Pada Rotary Dryer (RD-301) ...................................... 44

4.12 Neraca Massa Pada Mix Point (MP-301) ........................................... 44

4.13 Neraca Massa Pada Decanter (DC-301) ............................................. 44

4.14 Neraca Energi di Activation Tank (AT-101) ...................................... 45

4.15 Neraca Energi di Screw Conveyor (SC-101) ...................................... 46

4. 16 Neraca Energi di Heater (HE-101) .................................................. 46

4.17 Neraca Energi di Heater (HE-102) ................................................... 46

4.18 Neraca Energi di Acetylation Reactor (RE-201) ................................ 47

4.19 Neraca Energi di Hydrolisis Reactor (RE-202) .................................. 47

4.20 Neraca Energi di Cooler (HE-301) .................................................... 48

4.21 Neraca Energi di Rotary Dryer (RD-301) ........................................... 48

4.22 Neraca Energi di Heater (HE-302) .................................................... 48

5.1 Spesifikasi Warehouse Wood pulp (WH-101)....................................... 49

5.2 Spesifikasi Belt Conveyor (BC-101) .................................................... 50

5.3 Spesifikasi Rotary Cutter (RC-101) ..................................................... 51

5.4 Spesifikasi Bucket Elevator (BE-101) ................................................. 52

5.5 Spesifikasi Hopper (HO-101) .............................................................. 53

5.6 Spesifikasi Activation Tank (AT-101) .................................................. 54

5.7 Spesifikasi Screw Conveyor (SC-101 ................................................... 56

5.8 Spesifikasi Acetic Acid Storage Tank (ST-101) ................................... 57

5.9 Spesifikasi Acetate Anhydride Storage Tank (ST-102) ........................ 58

5.10 Spesifikasi Sulphuric Acid Storage Tank (ST-103) ............................ 60

5.11 Spesifikasi Mixing Tank (MT-101) .................................................... 61

5.12 Spesifikasi Heater (HE-101) ............................................................. 62

5.13 Spesifikasi Mixing Tank 2 (MT-102) ................................................. 63

xv

5.14 Spesifikasi Heater 102 (HE-102) ....................................................... 65

5.15 Spesifikasi Reaktor Asetilasi (RE-201) .............................................. 66

5.16 Spesifikasi Hydrolisis Reactor (RE-202) ........................................... 69

5.17 Spesifikasi Natrium Acetate Storage (S-201) ..................................... 70

5.18 Spesifikasi Dissolving Tank (DT-201) ............................................... 71

5.19 Spesifikasi Cooler (HE-301) .............................................................. 72

5.20 Spesifikasi Precipitator Tank (PT-301) ............................................. 73

5.21 Spesifikasi Centrifuge I (CF-301) ....................................................... 74

5.22 Spesifikasi Screw Conveyor (SC-301) ................................................ 75

5.23 Spesifikasi Washing Tank (WT-301) ................................................. 76

5.24 Spesifikasi Centrifuge II (CF-301) .................................................... 77

5.25 Spesifikasi Screw Conveyor (SC-302) ................................................ 78

5.26 Spesifikasi Rotary Dryer (RD-301) ................................................... 79

5.27 Spesifikasi Fan (F-301) ...................................................................... 80

5.28 Spesifikasi Heater (HE-302) ............................................................. 81

5.29 Spesifikasi Screw Conveyor (SC-303) ................................................ 82

5.30 Spesifikasi Ball Mill (BM-301) ......................................................... 83

5.31 Spesifikasi Bucket Elevator (BE-301) ............................................... 84

5.32 Spesifikasi Solid Storage (SS-401) .................................................... 85

5.33 Spesifikasi Belt Conveyor (BC-401) ................................................... 86

5.34 Spesifikasi Gudang Produk (GD-401) ............................................... 87

5.35 Spesifikasi Decanter (DC-301) .......................................................... 87

5.36 Spesifikasi Acetic Acid By Product Storage Tank (ST-401) ................ 89

5.37 Spesifikasi Pompa Proses (PP-101) .................................................... 89

5.38 Spesifikasi Pompa Proses (PP-102) ................................................... 90

xvi

5.39 Spesifikasi Pompa Proses (PP-103) .................................................... 91

5.40 Spesifikasi Pompa Proses (PP-104) .................................................... 91

5.41 Spesifikasi Pompa Proses (PP-105) .................................................... 92

5.42 Spesifikasi Pompa Proses (PP-106) .................................................... 92

5.43 Spesifikasi Pompa Proses (PP-107) .................................................... 93

5.44 Spesifikasi Pompa Proses (PP-201) .................................................... 93

5.45 Spesifikasi Pompa Proses (PP-202) .................................................... 94

5.46 Spesifikasi Pompa Proses (PP-203) .................................................... 94

5.47 Spesifikasi Pompa Proses (PP-301) .................................................... 95

5.48 Spesifikasi Pompa Proses (PP-302) .................................................... 95

5.49 Spesifikasi Pompa Proses (PP-303) .................................................... 96

5.50 Spesifikasi Pompa Proses (PP-304) .................................................... 96

5.51 Spesifikasi Pompa Proses (PP-305) .................................................... 97

5.52 Spesifikasi Bak Sedimentasi (BS-501) ............................................... 97

5.53 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Alum (ST-501) ............................... 98

5.54 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Kaporit (ST-502) ............................ 99

5.55 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Kaustik Soda (ST-503) ................... 101

5.56 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Asam Sulfat (ST-508) .................... 102

5.57 Spesifikasi Clarifier (CF-501) ............................................................ 102

5.58 Spesifikasi Sand Filter (SF-501) ........................................................ 103

5.59 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Filter (ST-508) ......................... 104

5.60 Spesifikasi Cation Exchange (CE-501)............................................... 105

5.61 Spesifikasi Anion Exchange (CE-501) ................................................ 106

5.62 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Proses (ST-505) ........................ 107

5.63 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Air Kondensat (ST-506) ................. 108

xvii

5.64 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Hydrazin (ST-505) ......................... 109

5.65 Spesifikasi Deaerator (DA-501) ........................................................ 110

5.66 Spesifikasi Boiler (BO-501) ............................................................... 111

5.67 Spesifikasi Blower (BL-601) .............................................................. 112

5.68 Spesifikasi Cyclone (CN-601) ............................................................ 113

5.69 Spesifikasi Blower (BL-602) .............................................................. 113

5.70 Spesifikasi Air Dryer (AD-601) ......................................................... 114

5.71 Spesifikasi Blower (BL-603) .............................................................. 115

5.72 Spesifikasi Blower (BL-604) .............................................................. 115

5.73 Spesifikasi Compressor (CO-601) ...................................................... 116

5.74 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-501) ..................................................... 116

5.75 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-502) ..................................................... 117

5.76 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-503) ..................................................... 118

5.77 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-504) ..................................................... 119

5.78 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-505) ..................................................... 119

5.79 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-506) ..................................................... 120

5.80 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-507) ..................................................... 121

5.81 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-508) ..................................................... 122

5.82 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-510) ..................................................... 123

5.83 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-511) ..................................................... 123

5.84 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-512) ..................................................... 124

5.85 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-513) ..................................................... 125

5.86 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-514) ..................................................... 126

5.87 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-515) ..................................................... 127

5.88 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-516) ..................................................... 127

xviii

5.89 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-517) ..................................................... 128

5.90 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-518) ..................................................... 129

5.91 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-519) ..................................................... 130

5.92 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-520) ..................................................... 131

5.93 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-521) ..................................................... 131

5.94 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-522) ..................................................... 132

5.95 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-523) ..................................................... 133

5.96 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-524) ..................................................... 134

5.97 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-525) ..................................................... 135

5.98 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-526) ..................................................... 135

5.99 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-527) ..................................................... 136

5.100 Spesifikasi Pompa Utilitas (P-528) ................................................... 137

5.101 Spesifikasi Tangki Penyimpanan BBM (ST-409) ............................. 138

6.1 Kebutuhan Air Pabrik ......................................................................... 141

6.2 Peralatan yang membutuhkan air pendingin ........................................ 148

6.3 Peralatan yang membutuhkan Steam ................................................... 152

6.4 Syarat-syarat Kualitas (Mutu) Air Limbah .......................................... 157

6.5 Tingkat Kebutuhan Informasi dan Sistem Pengendalian ...................... 165

6.6 Pengendalian Variabel Utama Proses ................................................... 166

7.1 Perincian Luas Area Pabrik Selulosa Diasetat ..................................... 174

8.1 Jadwal Kerja Masing-Masing Regu ..................................................... 194

8.2 Perincian Tingkat Pendidikan ............................................................... 195

8.3 Jumlah Operator Berdasarkan Jenis Alat .............................................. 196

8.4 Jumlah Karyawan Berdasarkan Jabatan ............................................... 198

9.1 Fix Capital Investment ........................................................................ 205

xix

9.2 Manufacturing Cost ............................................................................ 206

9.3 General Expenses ................................................................................ 207

9.4 Biaya Administratif .............................................................................. 208

9.5 Minimum Acceptable Percent Return On Investment ............................ 210

9.6 Acceptable Payout Time Untuk Tingkat Resiko Pabrik ......................... 211

9.7 Hasil Uji Kelayakan Ekonomi .............................................................. 214

xx

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Grafik impor selulosa diasetat di indonesia dari tahun 2010-2015 ........ 6

6.1 Diagram Alir Pengolahan Air .............................................................. 141

7.1 Peta Zona Provinsi Jambi .................................................................... 175

7.2 Lokasi Pabrik di Kawasan Industri Ujung Jabung................................. 175

7.3 Tata Letak Pabrik dan Fasilitas Pendukung .......................................... 176

7.4 Tata Letak Peralatan Proses .................................................................. 176

8.1 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 182

9.1 Grafik Analisa Ekonomi ...................................................................... 212

9.2 Kurva Cumulatif Cash Flow (Metode Discounted Cash Flow) ............ 213

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia berada pada suatu tahapan memasuki era industri yang disebut era

tinggal landas yaitu keadaan dimana sektor industri tumbuh dan berkembang

dengan tersedianya modal yang dimiliki. Dalam melaksanakan tahap ini,

pemerintah melakukan pengembangan dalam berbagai bidang industri. Salah

satunya dengan cara pendirian pabrik-pabrik industri kimia.

Kebutuhan berbagai macam bahan kimia di Indonesia masih belum terpenuhi

sehingga untuk mengatasinya harus mengimpor dari negara-negara produsen yang

sudah maju. Salah satu jenisnya adalah selulosa diasetat.

Selulosa diasetat termasuk jenis serat yang banyak digunakan dalam industri

tekstil maupun fiber. Kegunaan selulosa diasetat antara lain untuk pembuatan

yarn selulosa diasetat, benang tenun dalam industri tekstil, sebagai filter pada

rokok, fotographic film, pigmen sheting, bahan pembuat bioplastic, cat, surface

coating dan pembuatan membran.

2

Berdasarkan data dari biro pusat statistik, kebutuhan selulosa diasetat di Indonesia

masih dipenuhi dengan mengimpor dari Jepang, Amerika, Belanda, Jerman,

Swedia, Italia, Prancis dan Spanyol. Hal ini membuktikan bahwa tingkat

konsumsi selulosa diasetat di Indonesia tinggi tetapi sampai saat ini belum ada

pabrik yang memproduksi selulosa diasetat di Indonesia sehingga kebutuhan

selulosa diasetat masih mengimpor dari luar negeri. Pendirian pabrik selulosa

diasetat di Indonesia dapat dilaksanakan karena didukung oleh beberapa alasan

sebagai berikut:

1. Kebutuhan akan selulosa diasetat yang semakin meningkat dari tahun ke

tahun.

2. Terciptanya lapangan pekerjaan, yang berarti turut serta dalam usaha

mengurangi pengangguran.

3. Memacu pertumbuhan industri-industri baru yang menggunakan bahan

baku selulosa diasetat.

4. Menurunkan ketergantungan impor

5. Meningkatkan pendapatan negara dari sektor industri, serta menghemat

devisa negara.

1.2 kegunaan Produk

Selulosa diasetat yang memiliki rentang derajat subtitusi (DS) gugus asetil sebesar

2-2,7. Selulosa diasetat yang diproduksi berbentuk serbuk yang berwarna putih.

Selulosa diasetat yang memiliki sifat hidrofobik dan memiliki sifat yang mudah

untuk dibentuk, quick drying, tidak mudah berkerut, dan stabilitas

tinggi ( Mc. Ketta, 1997 ). Selulosa diasetat banyak digunkan sebagai bahan baku

3

utama maupun bahan baku pendukung. Sebagian besar industri yang mengunakan

selulosa diasetat adalah industri rokok dan tekstil. Selain itu, Selulosa diasetat

banyak digunakan dalam industri pembutan membran, bioplastic, tinta untuk pena

dengan ujung serat, film, dan juga cat.

1.3 Ketersediaan Bahan Baku

Pada pembuatan Selulosa diasetat ini menggunakan bahan baku utama yaitu

selulosa, asetat anhidrat, dan asam asetat dengan katalis asam sulfat. Bahan baku

selulosa dapat diperoleh dari tiga perusahan penghasil pulp di Sumatera yaitu PT.

Riau Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) dengan kapasitas produksi sebesar

2.000.000 ton/tahun, PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industri dengan kapasitas

produksi sebesar 665.000 ton/tahun dan PT. Indah Kiat Pulp and Paper dengan

kapasitas produksi sebesar 1.820.000 ton/tahun. Asam Asetat diperoleh dari PT.

Indo Acidatama Chemical Industry (PT IACI) Tanggerang dengan kapasitas

produksi sebesar 33.000 ton/tahun. Asetat anhidrat diperoleh impor dari India dan

kebutuhan katalis asam sulfat diperoleh dari PT. Dunia Kimia Utama Palembang

dengan kapasitas produksi sebesar 600.000 ton/tahun.

1.4 Analisis Pasar

1. Harga Bahan Baku dan Produk

Berikut ini harga bahan baku dan produk Selulosa Disetat

Tabel 1.1. Harga Bahan Kimia

Nama Bahan Harga (US$) Harga

selulosa** 0.68/kg Rp 9.033,00

4

Lanjutan Tabel 1.1

Nama Bahan Harga (US$) Harga

Asetat Anhidrat * 1,01/kg Rp 13.458,00

Asam sulfat * 0.3/kg Rp 3.979,00

Asam Asetat * 0.45/kg Rp5.969,00

Sumber:*. http://alibaba.com 19 Maret 2016

**.PT.Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry, 20 agustus 2016

1 US$ = Rp. 13.266,26

http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksi-

bi/Default.aspxbi/Default.aspx

2. Data Impor

Indonesia merupakan negara yang mengimpor selulosa diasetat dimana pabrik

selulosa diasetat sendiri belum tersedia di Indonesia, sedangkan bahan intermediet

seperti selulosa diasetat ini sangat dibutuhkan di Indonesia. Selulosa diasetat di

Indonesia digunakan dalam industri rokok, industri kedokteran, industri makanan,

industri kimia, industri farmologi, industri cat dan industri tekstil. Konsumsi

terbesar selulosa diasetat di bidang industri rokok dan tekstil.

Selulosa diasetat sebagai bahan intermediet memiliki kelebihan dimana bahan

baku pembuatan selulosa diasetat yang digunakan yaitu selulosa dapat diperbarui

dan mudah di produksi. Selulosa diasetat mampu menyaring kadar garam yang

tinggi sehingga cocok dalam pembuatan membran desalinasi air laut. Selulosa

diasetat yang di gunakan sebagai filter rokok juga sangat baik sebagai penangkap

5

nikotin yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Kebijakan dari pemerintah

untuk mengurangi dampak rokok bagi kesehatan tubuh mulai dilakukan dengan

berbagai cara salah satunya dengan membuat rokok berfilter sehingga nikotin

terhalang ke tubuh.

Semakin tahun konsumsi selulosa diasetat diperkirakan akan semakin meningkat

dengan peningkatan pengguna selulosa diasetat sebagai bahan utama atau bahan

pendukung industri membran, tekstil, industri rokok dan industri lain. Dari data

impor selama 6 tahun terakhir ini, jumlah selulosa diasetat yang diimpor semakin

meningkat sehingga dapat diperkirakan kebutuhan selulosa diasetat akan terus

meningkat setiap tahunnya. Berikut ini adalah data impor selulosa diasetat yang

ditunjukkan pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2. Data impor Selulosa diasetat di Indonesia

X Tahun Kebutuhan (Ton/Tahun)

1 2010 11.175

2 2011 16.035

3 2012 15.580

4 2013 16.874

5 2014 21.568

6 2015 21.646

Sumber: BPS.go.id (2016)

6

Tidak hanya Indonesia yang mengimpor selulosa diasetat di dunia. Konsumsi

Selulosa diasetat flake di dunia sangat besar dari tahun 2011-2016 yaitu 818,9 -

925,8 metric ton, dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 2,5% (congyu bau ,

2015). Kebutuhan selulosa diasetat pada tahun 2021 dapat diperkirakan dengan

cara membuat plot data impor selulosa diasetat pada tabel 1.2 dan di regresi linier

kan seperti pada gambar berikut:

Gambar 1.1 Grafik impor selulosa diasetat di Indonesia dari tahun 2010-2015

Dari gambar 1.1 diperoleh persamaan regresi linier yang digunakan untuk

memprediksikan kebutuhan selulosa diasetat pada tahun 2021. Dari gambar 1.1

diperoleh persamaan yang dengan nilai R2=0,8899. Persamaan regresi linier

sebagai berikut :

� = 2007,1� + 10122 .........(1)

Ket: Y= kebutuhan Selulosa diasetat pada tahun x (2021)

y = 2007.x + 10122R² = 0.889

-

5,000

10,000

15,000

20,000

25,000

0 1 2 3 4 5 6

Kon

sum

si (

ton

)

Tahun ke-[2010(1), 2011(2), 2012(3), 2013(4),2014(5),2015(6)]

Impor Selulosa Diasetat di indonesia

kebutuhan cellulose acetat

7

X= tahun yang di inginkan (2021)

Kebutuhan akan Selulosa diasetat di Indonesia pada tahun 2021 didapat dari hasil

perhitungan menggunakan persamaan 1 diperkirakan mencapai 32.200 ton/tahun.

3. Produksi dan Konsumsi

Indonesia belum tersedia pabrik yang memproduksi Selulosa diasetat sehingga

pendirian pabrik selulosa diasetat memiliki peluang pasar besar baik dalam negeri

mau pun luar negeri. Selulosa diasetat banyak di produksi di Eropa sedangkan

produksi selulosa diasetat di asia masih sangat sedikit. Lebih dari 80% jumlah

selulosa diasetat yang terdapat di Dunia digunakan sebagai filter tow di Industri

rokok. Negara di Asia yang memproduksi selulosa diasetat adalah Jepang dengan

kapasitas produksi 13.000 ton/tahun dari Taijin Company.

Berikut ini adalah beberapa perusahaan di Indonesia yang diketahui menggunakan

selulosa diasetat sebagai salah satu bahan baku dalam produksinya.

Tabel 1.3 Daftar Perusahaan Pengguna Selulosa Diasetat di Indonesia

No Nama Alamat

1 PT Mikra Modana Jl. Paralon II No. 17 Kecamatan Bandung Kulon,

Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat

2 PT Sinar Para Taruna Jl Raya Batu Jajar Km 4,5 Cimahi Kecamatan

Batu Jajar, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa

Barat

3 PT Mayer Indah Indonesia Jl Raya Jakata Bogor Km 39 Kelpabuaran

Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi

Jawa Barat

8

Lanjutan Tabel 1.3

No Nama Alamat

4 PT Kusuma Sandang

Mekar Jaya

Jl. Raya Wates Km 7,4 Balecatur Gamping

Sleman Yogyakarta 55599

5 Argo Pantes TBK Jl. Jend Gatot Subroto Kav.22 Jakarta 12930 -

Indonesia

6 PT South Pasific Viscous Jl Raya Curug Ds Cicadas Purwakarta Jawa Barat

7 PT Indo Bharat Rayon Jl. Raya Industri Po Box 9 Purwakarta Jawa Barat

8 PT Gudang Garam Tbk Jl. Jend. A. Yani No. 79 Jakarta 10510) Jl.

Semampir II/1 Kediri 64121

9 PT HM Sampoerna Tbk One Pacific, Sudirman Central Business Distric

(SCBD) Lantai 18 Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53

Jakarta 12190 - Indonesia

10 PT Wismilak Inti Makmur

Tbk

Jl. Buntaran No. 9A Kel. Manukan Wetan Kec.

Tandes, Surabaya 60185

4. Penentuan Kapasitas Pabrik

Berdasarkan prediksi kebutuhan Selulosa diasetat pada tahun 2021 sebesar 32.200

ton/ tahun. Dalam menentukan kapasitas pabrik Selulosa diasetat yang akan

didirikan, penulis mempertimbangkan beberapa hal diantara nya adalah

memperkirakan tingkat kebutuhan terhadap produk, ketersediaan bahan baku dan

resiko-resiko yang mungkin saja terjadi pada pabrik. Untuk kebutuhan akan

produk telah dilakukan pendataan seperti pada pemaparan sebelum nya, sementara

bahan baku yang dibutuhkan seperti Selulosa, asam asetat dan asetat anhidrat

tersedia cukup banyak. Untuk resiko kemungkinan yang dihadapi seperti tidak

laku, kompetitor yang banyak dan pengembalian modal yang lama. Kompetitor

yang memproduksi selulosa diasetat di Indonesia khususnya Sumatera belum ada.

9

Hal ini karenakan pengadaan selulosa diasetat di Indonesia masih impor dari luar

negeri terutama Jepang, Eropa dan Amerika sehingga peluang pendirian pabrik di

Indonesia berdasarkan analisis pasar cukuplah besar.

Berdasarkan pertimbangan di atas maka pabrik Selulosa diasetat yang akan

didirikan di kawasan industri Batanghari, Kab. Tanjung Jabung Timur , Provinsi

Jambi. Berdasakan prediksi Kapasitas produksi selulosa diasetat hanya akan

mengambil 75% dari kebutuhan selulosa diasetat pada tahun 2021. Hal ini di telah

diatur dalam Undang-Undang RI Nomor 5 Tahun 1999 tentang praktek monopoli

dan persaingan usaha tidak sehat pada bab III pasal 4 ayat 1 yang menyatakan

pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha tidak diperbolehkan menguasai lebih

dari 75% pangsa pasar. Dilihat dari peraturan perundang-undangan maka

diperkiraan kapasitas pabrik yang akan di didirikan pada tahun 2021 sekitar

24.150 ton dengan pembulatan sehingga diambil kapasitas sebesar ��. ���

ton/tahun dengan pertimbangan dengan kapasitas tersebut diharapkan :

1. Dapat memenuhi sebagaian kebutuhan dalam yang akan terus meningkat.

2. Dapat memberikan kesempatan bagi berdirinya industri-industri yang

menggunakan selulosa diasetat sebagai bahan baku, seperti industri

coating, filter-rokok, sheet, tekstil, membran dan lain-lain

3. Dapat menghemat devisa negara yang cukup besar, karena berkurangnya

import selulosa diasetat dan mengurangi ketergantungan terhadap negara

lain.

10

1.5 Pemilihan Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik merupakan salah satu faktor yang penting dalam pendirian suatu

pabrik untuk kelangsungan operasi pabrik. Pabrik selulosa diasetat direncanakan

akan didirikan dikawasan industri Ujung jabung, Provinsi Jambi. Pemilihan ini

berdasarkan pertimbangan :

A. Faktor Utama

Faktor ini mempengaruhi secara langsung tujuan utama pabrik yang meliputi

produksi dan distribusi produk. Faktor utama ini meliputi :

1. Penyediaan Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan untuk pembutan selulosa diasetat yaitu selulosa,

asetat anhidrat dan asam asetat. Selulosa yang digunakan pada proses ini

diperoleh dari tiga perusahan penghasil pulp di pulau Sumatra yaitu PT. Riau

Andalan Pulp and Paper (PT.RAPP) dengan kapasitas produksi sebesar

2.000.000 ton/tahun, PT. Lontar Papyrus Pulp and Paper Industri dengan

kapasitas produksi sebesar 665.000 ton/tahun dan PT. Indah Kiat Pulp and

Paper dengan kapasitas produksi sebesar 1.820.000 ton/tahun. Kebutuhan

katalis asam sulfat diperoleh dari PT. Dunia Kimia Utama, Palembang.

Kapasitas produksi asam sulfat di PT. Dunia Kimia Utama sebesar 600.000

ton/tahun sedangkan asam asetat anhidrat di impor dari Laxmi Organic

Indutries Ltd yang berada di India sehingga pendirian pabrik harus dekat

dengan pelabuhan. Pada kawasan kawasan industri Batanghari Tanjung

11

Jabung Timur tidak jauh dari Pelabuhan Muara Sabak sehingga memungkinkan

transportasi bahan baku melalui jalur laut.

2. Pemasaran Produk

Pabrik selulosa diasetat terutama ditunjukan untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri. Kebutuhan selulosa diasetat banyak digunakan dalam industri polyester

yarn, tekstil, rokok, media filter, membran dan lain-lain. industri tersebut

banyak di Indonesia tak terkecuali di Jambi sendiri. Akses perdagangan di

Sumatera sangat lah baik, pemasaran dapat dilakukan untuk lokal maupun

ekspor.

3. Sarana Transportasi

Kawasan Industri Tanjung Jabung Timur memiliki sarana transportasi yang

baik berupa sarana Jalan Lintas Timur Sumatera sehingga mempermudah

pemasaran produk serta dekat dengan Pelabuhan Muara Sabak sebagai sarana

transportasi melalui jalur perairan yang akan menjadi pusat perdagangan

ekspor produk dalam negeri.

4. Tenaga kerja

Tenaga kerja ahli (skilled labour) tidak mudah didapatkan di setiap

daerah tapi biasanya banyak berada di daerah yang dekat dengan pusat-pusat

pendidikan. Tenaga kerja merupakan hal yang cukup penting

untuk menunjang kelancaran proses produksi. Pemerataan tenaga kerja

serta pemberian upah kerja atau gaji yang cukup disesuaikan dengan

12

pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Provinsi Jambi memiliki upah

minimum yang cukup murah yaitu Rp 1.900.000 (BKMP, Indonesia

Investment Coordinating Board)

5. Utilitas

Utilitas yang diperlukan adalah air, bahan bakar serta listrik. Kebutuhan air

dipasok dari Sungai Batanghari dengan debit aliran sungai sebesar 247,6128

m3/detik sehingga kebutuhan air untuk proses dan utilitas dapat terpenuhi.

Kebutuhan listrik dapat berasal dari PLN yang memperoleh sumber listrik dari

PLBG dengan kapasitas 60 MW dan PLTMG dengan kapasitas 232 MW

(ESDM.go.id).

B. Faktor penunjang

1. Kondisi iklim dan cuaca

Seperti daerah lain di Indonesia, maka iklim di sekitar lokasi pabrik relatif

stabil. Pada tengah tahun pertama mengalami musim kemarau dan tengah

tahun berikutnya mengalami musim hujan. Walaupun demikian perbedaan

suhu yang terjadi relatif kecil.

2. Perluasan Areal Pabrik

Ekspansi pabrik dimungkinkan karena tanah yang tersedia cukup luas dan di

sekeliling lahan tersebut belum banyak berdiri pabrik serta tidak mengganggu

pemukiman penduduk.

13

3. Kebijakan Pemerintah

Kebijakan peraturan pemerintah No. 29 tahun 2012 tangal 27 Februari 2012

mendirikan kawasan industri di setiap provinsi. Maka dari itu di provinsi Jambi

didirikan kawasan industri di Kabupaten Tanjung Jabung Timur yang berbasis

industri manufaktur sehingga kawasan industri ini dapat menarik investor asing

untuk berinvestasi sebesar-besarnya di kawasan ini agar menaikan devisa

negara.

X. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis ekonomi yang telah dilakukan terhadap Prarancangan

Pabrik selulosa diasetat dari selulosa dan asetat anhidrat dengan kapasitas 24.000

ton/tahun dapat ditarik simpulan sebagai berikut :

1. Percent Return on Investment (ROI) sesudah pajak adalah 34,9 %.

2. Pay Out Time (POT) sesudah pajak adalah 2,89 tahun

3. Break Even Point (BEP) sebesar 39,7 % dimana syarat umum pabrik di

Indonesia adalah 30 – 60 % kapasitas produksi. Shut Down Point (SDP)

sebesar 27,4 %, yakni batasan kapasitas produksi sehingga pabrik

harus berhenti berproduksi karena merugi.

4. Discounted Cash Flow Rate of Return (DCF) sebesar 42,49 %, lebih

besar dari suku bunga bank sekarang sehingga investor akan lebih

memilih untuk berinvestasi ke pabrik ini dari pada ke bank.

B. SARAN

Pabrik selulosa diasetat dari selulosa dan asetat anhidrat dengan kapasitas dua

puluh empat ribu ton per tahun sebaiknya dikaji lebih lanjut baik dari segi proses

maupun ekonominya.

216

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2016. Peta Provinsi jambi. Google Maps, 2016. Diakses pada 20

November 2016 .

Anonimous. 2016. Kurs BI. (www.bi.go.id). Di akses 24 November 2016

Alibaba Group. 2013. Product Price. http://www.alibaba.com. Diakses pada 19

Maret 2016.

Badan Pusat Statistik, 2013, Statistic Indonesia, www.bps.go.id, Indonesia.

Diakses 25 maret 2016.

Banchero, Julius T., and Walter L. Badger. 1955. Introduction to Chemical

Engineering. McGraw Hill : New York.

Brown, G.George. 1950.Unit Operation 6ed. Wiley&Sons; USA.

Brownell, Lloyd E., and Edwin H. Young. 1959. Process Equipment Design. John

Wiley & Sons, Inc. : New York.

Cheremisinoff, N.P. 2002. Handbook of Water and Wastewater Treatment

Technologies. Butterworth-Heinemann: USA.

Coulson J.M., and J. F. Richardson. 2005. Chemical Engineering 4th edition.

Butterworth-Heinemann : Washington.

217

Faith,W.L., keyes, D.B., and clark, R.L., 1957, industrial chemistry, john wiley

and sons, london.

Fogler, H. Scott. 1999. Elements of Chemical Reaction Envgineering. Prentice

Hall International Inc. : United States of America.

Geankoplis, Christie J. 1993. Transport Processes and Unit Operations 3rd

edition. Prentice Hall : New Jersey.

Himmeblau, David.1996.Basic Principles and Calculation in Chemical

Engineering, Prentice Hall Inc, New Jersey.

Kern, Donald Q. 1965. Process Heat Transfer. Mcgraw-Hill Co. : New York.

Kirk, R.E and Othmer, D.F. 2006.Encyclopedia of Chemical Technologi, 4nd ed.,

vol. 17. John Wiley and Sons Inc. New York.

Levenspiel, Octave. 1995. Chemical Reaction Engineering 2nd edition. John

Wiley & Sons, Inc. : New York.

McCabe, W.L. and Smith, J.C. 1985. Operasi Teknik Kimia. Erlangga:Jakarta.

Megyesy, E.F. 1983.Pressure Vessel Handbook. Pressure Vessel Publishing Inc.,

USA.

Perry, Robert H., and Don W. Green. 1999. Perry’s Chemical Engineers’

Handbook 7th edition. McGraw Hill : New York.

Perry. R. H. and Green. D., 1997, Perry’s Chemical Engineer Handbook 7th ed,

Mc Graw-Hill Book Company, New York.

Perry, Robert H., and Don W. Green. 2008. Perry’s Chemical Engineers’

Handbook 8th edition. McGraw Hill : New York.

Powell, S.1954.Water Conditioning for Industry, Ed. 1st.Mc Graw Hill Book

Company : London.

218

Rase.1977.Chemical Reactor Design for Process Plant, Vol. 1st, Principles and

Techniques.John Wiley and Sons : New York

Smith, J.M., H.C. Van Ness, and M.M. Abbott. 2001. Chemical Engineering

Thermodynamics 6th edition. McGraw Hill : New York.

Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 1991.Plant Design an

Economic for Chemical Engineering 3ed. McGraww-Hill Book Company:

New York.

Timmerhaus, Klaus D., Max S. Peters, and Ronald E. West. 2002. Plant Design

and Economics for Chemical Engineers 5th edition. McGraw-Hill : New

York.

Ulmann. 2007.Ulmann’sEncyclopedia of IndustrialChemistry. VCH Verlagsgesell

Scahft. Wanheim: Germany.

Ulrich.G.D. 1987. A Guide to Chemical Engineering Process Design and

Economics. John Wiley & Sons Inc: New York.

Walas, Stanley M. 1990. Chemical Process Equipment. Butterworth-Heinemann :

Washington.

Yaws, C.L. 1999. Chemical Properties Handbook. Mc Graw Hill Book Co. New

York

www.matches.com, Diakses pada November 2016