praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

18
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian penyediaan benih/ bibit tanaman tidak hanya dapat diperoleh dari sumber benih, akan tetapi dapat di kembangkan denan teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata tunas serta menumbuhkan bagian tersebut dalam media buatan secara aseptis yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup dan tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Salah satu syarat keberhasilan kultur jaringan adalah kondisi lingkungan yang aseptis dan sesuai. Lingkungan yang sesuai dapat di penuhi dengan menentukan media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang terkendali dengan intensitas dan periodesitas cahaya, temperatur, dan kelembaban serta keharusan sterilisasi.

Upload: laksamana-indra

Post on 28-Jul-2015

289 views

Category:

Data & Analytics


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

I. PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG

Dengan semakin berkembangnya teknologi pertanian penyediaan benih/ bibit

tanaman tidak hanya dapat diperoleh dari sumber benih, akan tetapi dapat di

kembangkan denan teknologi kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan teknik

perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian tanaman seperti daun, mata

tunas serta menumbuhkan bagian tersebut dalam media buatan secara aseptis yang

kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah tertutup dan tembus cahaya

sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan bergenerasi menjadi tanaman

lengkap.

  Salah satu syarat keberhasilan kultur jaringan adalah kondisi lingkungan yang

aseptis dan sesuai. Lingkungan yang sesuai dapat di penuhi dengan menentukan

media tumbuh yang sesuai dan penempatan pada kondisi yang terkendali dengan

intensitas dan periodesitas cahaya, temperatur, dan kelembaban serta keharusan

sterilisasi. maka dalam pelaksanakaan kultur jaringan yang petama perlu di

perhatikan adalah steriliasi peralatan kultur jaringan.

Segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan ditempat yang steril,

yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Kondisi aseptik

merupakan syarat yang mutlak dalam tahapan perbanyakan tanaman secara kultur

jaringan yang perlu di terapkan dengan sungguh-gungguh. Untuk itu perlu adanya

usaha sterilisasi peralatan yang akan digunakan dalam proses kultur.

Proses sterilisasi dapat di lakukan dengan menggunakan autoclave. Di dalam

autoclaf tersebut peralatan akan dipanasakan dengan suhu dan tekanan tertentu

Page 2: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

2

hingga  mikroorganisme seperti bakteri dan jamur yang dapat mengakibatkan

kontaminasi pada media ataupun eksplan tanaman akan mati. Tidak hanya sebatas

peralatan, namun ruangan yang akan di gunakan juga harus dalam kondisi aseptic

untuk menghindari kontaminasi oleh mikro organisme yang ada di peralatan maupun

di udara bebas sekitar ruangan.

B. TUJUAN

Tujuan dari praktikum sterilisasi peralatan adalah untuk meningkatkan

ketrampilan mahasiswa dalam melakukan sterilisasi peralatan dengan menggunakan

autoclave.

Page 3: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

3

II. METODE PELAKSANAAN

A.    WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan praktikum sterilisasi peralatan dilaksanakan pada :

            Hari / tanggal  : Kamis, 20 November 2014

            Tempat            : Ruang Laboratorium Agroteknologi

B. BAHAN

Deterjen

Alkohol

Tissue

Karet Gelang

Aluminium Foil

C. ALAT

Laminar Air Flow Cabinet (LAFC)

Autoklaf

Kompor serta Gas

Peralatan penanaman/Dissecting kit antara lain : pinset, gagang scalpel, mata

pisau steril (blade)

Page 4: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

4

D. PROSEDUR KERJA

1. Glass ware dan dissecting kit dicuci dicuci bersih dengan sabun, dibilas dan di

keringkan. Setelah kering mulut botol ditutup dengan alumunium foil, pinset dan

scalpel di bungkus dengan kertas payung.

2. Glass ware dan dissecting kit di sterilkan dengan autoclave pada suhu 120oC

pada tekanan 17,5 psi selama 30.

3. Selama sterilisasi sutoclave di tutup rapat sehingga tekana di dalam autoclave

naik. Tekanan tinggi di pertahankan selama 30 menit dengan api di kecilkan,

selanjutnya katub di buka dengan membuang uap air sehingga tekanan akan

turun hingga ke takanan 0 psi dan dilakukan sampai tiga kali.

4. Autoclave dibuka dan peralatan yang sudah di sterilisasi di keluarkan.

5. Peralatan disimpan di tempat yang bersih.

Page 5: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

5

III. PEMBAHASAN

No. Nama Alat Fungsi Cara kerja

1 Autoclave Alat untuk

mensterilisasi

peralatan kultur

jaringan

Alat-alat berupa Glass

ware dan dissecting kit di

cuci terlebih dahulu, lalu

alat-alat tersebut di

sterilisasi dengan

autoclave dengan suhu

1200dan tekanan 17,5 psi

selama 30 menit sebanyak

3 kali. Tekanan harus tetap

di jaga sebesar 17,5 psi,

karena jika tekanan

melebihi batas tersebut

autoclave bisa meledak.

Cara pengaturan alat ini

adalah dengan mengatur

katub yang terdapat pada

tutp autoclave, dan dapat

juga dengan mengontrol

besar kecilnya api kompor

(Hendaryono,1994)

2 Timbangan Analitik Untuk menimbang

bahan dalam

pembuatan media

kultur jaringan

Memasukkan bahan /

benda yang akan di takar

dan lihat angka pada

monitor yang

menunjukkan berat bahan

yang ada di dalamnya.

3 pH Meter Untuk mengukur pH

media kultur

Peungukuran pH media

dengan cara ujung sensor

Page 6: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

6

jaringan dimasukkan ke dalam

larutan media, lalu pada

monitor akan telihat besar

pH. jika pH belum netral

maka tambahkan NaOH.

4 Magnetik Stirer Untuk mengaduk

larutan dan

memanaskan larutan

Di tempatkan gelas ukur

atau tabung erlenmeyer di

atas stirer kemudian

batang pengaduk di

masukkan ke dalam gelas

ukur dan akan mengaduk

larutan secara otomatis.

5 Botol Kultur Untuk tempat

menanam eksplan

Eksplan di masukkan ke

dalam botol kultur yang

telah berisi media.

6 LAF Tempat penanaman

eksplan

Sebelum digunakan LAF

harus dalam keadaan

steril.  Dengan cara :

1. Nyalakan lampu UV,

minimum selama 30

menit, sebelum laminar air

flow digunakan.

 2. Alat-alat yang di-

masukkan ke dalam LAF,

disemprot terlebih dahulu

dengan alcohol 70%. Meja

dan dinding dalam LAF

disemprot dengan alkohol

70% atau dengan spiritus

untuk men- sterilkan LAF.

3. Blower pada LAF

dihidupkan untuk men-

Page 7: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

7

jalankan air flow dan

Nyalakan lampu da- lam

LAF. LAF sudah siap

untuk digunakan.

Jangan meletakkan lampu

bunsen terlalu dekat

dengan filter dan alkohol

untuk merendam peralatan

kultur. Bersihkan Laminar

Air Flow Cabinet, setelah

selesai bekerja.

7  Gelas ukur Untuk mengukur

suatu larutan

Cairan di masukkan

kedalam gelas ukur dengan

menggunakan corong, dan

lihat skalanya.

8 Erlenmeyer Untuk menampung

larutan

Cairan di masukkan

erlenmeyer dengan

menggunakan corong, dan

lihat skalanya.

9 Seal Untuk merekatkan

alumunium foil pada

botol kultur

Meletakkan alumunium

foil di leher botol hingga

semua seluruh bagian leher

botol tertutupi dan di

rekatkan dengan seal.

10 Pipet Untuk memindahkan

larutan

Celupkan ujung pipet

tetes, kemudia tekan karet

yang berada di bagian atas,

maka cairan akan masuk

dan lepas karet untuk

mengeluarkan cairan.

11 Mikropipet Untuk memindahkan

larutan dengan skala

Penggunaan mikropipet: 1.

Set volume, Pasang tip

Page 8: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

8

yang kecil dan

terukur

disposable, Tekan penye-

dot sampai pembatas

pertama.

2. Masukkan tip ke sampel

ambil sampel, tahan tarik

tip dan keluarkan sampel

tarik pipet lepaskan

tekanan penyedot.

12 Pembakar Bunsen Untuk sterilisasi

eksplan dan alat

secara fisik.

Benda yang akan di

sterilisasi di flamir di atas

bunsen.

13 Petridish Untuk meletakan

eksplan yang akar di

kultur

Letakkan eksplan di atas

petrisdis.

14 Pinset Untuk mengambil

eksplan

Ujung pinset jangan

sampai mengenai media

agar tidak terjadi

kontaminasi.

15 Pengaduk Kaca Untuk mengaduk

larutan dalam

pembuatan media

kultur

-

16 Sarung Tangan Untuk melindungi

tangan dari panas

Digunakan satu kali agar

tetap steril, tidak terkena

kontaminasi.

17 Karet Gelang Untuk mengikat alat-

alat yang akan

disterilkan

-

18 Aluminium foil Untuk menutup

botol kultur

Tutupi leher botol kultur,

hingga semua bagian

tertutupi.

Page 9: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

9

19 Beker Glass Untuk tempat

membuat

media/tempat

melarutkan larutan

Tuang larutan di beker

glass dan di lihat skalanya.

20 Kertas Payung Untuk membungkus

alat-alat yang akan

di sterilisasi

Di gunakan pada bagian

luar botol menutupi kertas

alumunium foil.

Sterilisasi dalam kultur jaringan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan

tumbuhnya eksplan, sterilisasi merupakan proses mematikan semua organisme yang

terdapat disuatu media/alat. Suatu bahan / alat di katakan steril bila alat atau bahan

tersebut bebas dari mikroba, baik dalm sel vegetatif maupun spora

(Dwidjoseputro,2005).

  Autoclave merupakan cara sterilisasi yang paling baik jika di bandingkan

dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Autoclave merupakan cara sterilisasi dengan

menggunakan cara strerilisasi dengan menggunakan uap panas bertekanan. Bahan-

bahan yang di sterilkan ialah bahan-bahan atau alat-alat yang tidak rusak karena

pemanasan dengan tekanan tinggi. Prinsip kerja dengan autoclave pada dasarnya

menggunakan panas dan tekanan uap air. Setelah pintu autoclave ditutup rapat,

barulah kran pipa uap di buka, dan temperatur akan terus menerus naik

(Dwidjoseputro,2005).

  Proses sterilisasi  bahan eksplan merupakan kegiatan penting dalam kultur

jaringan. Sterilisasi tersebut tidak hanya dilakukan terhadap bahan eksplan tetapi juga

terhadap bahan dan peralatan, serta ruangan yang digunakan. Kegiatan sterilisasi

bertujuan untuk mengeliminasi patogen atau cendawan yang mungkin terbawa saat

Page 10: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

10

pengambilan eksplan, yang dapat menimbulkan kontaminasi sehingga menghambat

pertumbuhan eksplan menjadi tanaman utuh. Banyak bahan deinfektan yang dapat

digunakan untuk sterilisasi media dalam kultur jaringan, diantaranya adalah HgCl2

dan Clorox (Gunawan, 1992; Sugiyama, 1999).

Keefektifan  Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi  Pada

Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona sinensis Roem) menunjukkan

Sterelisasi dengan HgCl2 0,05% dan Clorok bertinhadap pergkat 20%-30%

menghasilkan prosentase kecambah tertinggi yaitu 63,3%, serta tanpa adanya

kontaminasi. Dengan demikian penggunaan sterilisasi   HgCl2 0,05% dan Clorok

bertingkat 20%-30% merupakan bahan sterilisasi yang baik untuk kultur zygotik

surian. Bahan sterilisasi Clorox masih belum efektif karena masih terdapat

kontaminasi sebesar 36,7%, namun sangat dibutuhkan untuk menetralisir HgCl2

(Hidayat, 2012).

  Praktikum acara 1 ini hanya melalakukan proses sterilisasi pada alat yang

digunakan pada pelaksanaan kultur jaringan. Alat-alat tersebut di sterilisasi dengan

menggunakan autoclave dengan suhu 120oC dan tekanan 17,7 psi selama 30 menit.

Sterilisasi ini di lakukan sebanyak 3 kali dengan suhu dan tekanan yang sama.

Pemanasan autoclave dilakukan dengan menggunakan kompor gas.

IV. PENUTUP

Page 11: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

11

Berdasarkan data hasil pengamatan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

sterilisasi peralatan kultur dilakukan sebagai salah satu syarat utama suksesnya

kegiatan kultur jaringan yang perlu diterapkan dengan sungguh-sungguh, salah

satunya dengan menggunakan autoclave pada suhu 1210C pada tekanan 15-17,5 psi.

selama 30 menit. Beberapa peralatan yang di sterilisasi menggunakan autoklaf antara

lain botol kultur, petridish, Erlenmeyer, aluminium foil, scalpel, dan pinset.

Alat-alat logam dan gelas yang digunakan pada saat penanaman dapat

disterilkan dalam autoklaf. Alat tanam seperti: pinset dan gunting dapat juga

disterilkan dengan pembakaran atau dengan pemanasan dalam bacticinerator ataupun

pembakar bunsen. Khusus untuk skalpel, gagangnya dapat disterilkan dengan

pemanasan, namun mata pisaunya (blade) dapat menjadi tumpul bila dipanaskan

dalam temperature tinggi.

DAFRAT PUSTAKA

Page 12: praktikum kultur jaringan sterilisasi peralatan

12

Dwidjoseputro, D.2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Penerbit djambatan : Jakarta

Gunawan, L.W. 1992.  Teknik Kultur Jaringan Tumbuhan Pusat Antar       Universitas (PAU) Bioteknologi IPB Bogor.  165 hal.

Hendaryono, dkk. 1994. Teknik kultur jaringan : Pengenalan dan petunjuk perbanyakan tanaman secara modern. Penerbit swadaya, jakarta.

Hidayat, Yayat. 2012. Keefektifan  Bahan Sterilisasi Dalam Pengendalian Kontaminasi Pada Pertumbuhan Kultur Zygotik Surian (Toona Sinensis Roem). Jurnal Agrikultura 16 (2): 303-136.

Sugiyarto, Lili. 2012. Eksplorasi Metode Sterilisasi dan Macam Media Untuk                 Perbanyakan Durian Secara In Vito. UNY. Yogyakarta