praktikum ketiga

7
PRAKTIKUM KETIGA POKOK BAHASAN : Adaptasi sel SUBPOKOK BAHASAN : 1. Degenerasi hidropik 2. Degenerasi miksoid 3. Hiperplasia Prostat 4. Metaplasia Squamosa 5. Antrakosis TANGGAL : ................................... 3.1 TUGAS: 1. Apa yang dimaksud dengan degenerasi ? 2. Pada degenerasi hidropik, sediannya diambil dari apa dan bagaimana gambaran mikroskopisnya ? 3. Bagaimana gambaran mikroskopis degenerasi miksoid ? 4. Apa yang dimaksud dengan hiperplasia ? 5. Bagaimana gambaran mikroskopis hyperplasia prostate ? 6. Apa yang dimaksud dengan metaplasia ? 7. Apa yang dimaksud dengan antrakosis ? 8. Bagaimana gambaran mikroskopis antrakosis ? 3.2 ADAPTASI SEL POKOK BAHASAN : Adaptasi sel SUBPOKOK BAHASAN : Degenerasi hidropik TUJUAN PRAKTIKUM : Memperlihatkan gambaran mikroskopis degenersi hidrofik ( degenerasi vakuoler), yang terjadi di dalam sel (intra seluler) atau di dalam stroma jaringan. KLINIK : Sediaan berasal dari kerokan endometrium, penderita hamil anggur (molahidatidosa). MIKROSKOPIS : Pada pembesaran kecil, terlihat massa papilifer, dengan stroma cerah, yang sebagian dilapisi sel-sel kuboid selapis, sebagian oleh massa hiperseluler dengan inti berbagai ukuran (kecil-besar). Pada beberapa tempat terlihat massa perdarahan. Pada pembesaran lebih besar, perhatikan bahwa bangunan papilifer tersebut adalah villi choriales placenta dengan stroma mengandung sedikit sekali jaringan ikat renggang. Sebagian besar diisi oleh massa cerah (sisa cairan suatu degenerasi hidrofik). Pada bagian luar villi terlihat sel- sel kuboid atau gepeng dan sel-sel besar dengan inti juga besar dan 1

Upload: syahid-abdillah

Post on 31-Jan-2016

135 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

praktikum tiga

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM KETIGA

PRAKTIKUM KETIGA

POKOK BAHASAN : Adaptasi selSUBPOKOK BAHASAN :

1. Degenerasi hidropik2. Degenerasi miksoid3. Hiperplasia Prostat4. Metaplasia Squamosa5. Antrakosis

TANGGAL : ...................................

3.1 TUGAS:1. Apa yang dimaksud dengan degenerasi ?2. Pada degenerasi hidropik, sediannya diambil dari apa dan bagaimana gambaran

mikroskopisnya ?3. Bagaimana gambaran mikroskopis degenerasi miksoid ?4. Apa yang dimaksud dengan hiperplasia ?5. Bagaimana gambaran mikroskopis hyperplasia prostate ?6. Apa yang dimaksud dengan metaplasia ?7. Apa yang dimaksud dengan antrakosis ?8. Bagaimana gambaran mikroskopis antrakosis ?

3.2 ADAPTASI SEL

POKOK BAHASAN : Adaptasi selSUBPOKOK BAHASAN : Degenerasi hidropikTUJUAN PRAKTIKUM :Memperlihatkan gambaran mikroskopis degenersi hidrofik ( degenerasi vakuoler), yang terjadi di dalam sel (intra seluler) atau di dalam stroma jaringan.

KLINIK :Sediaan berasal dari kerokan endometrium, penderita hamil anggur (molahidatidosa).

MIKROSKOPIS :Pada pembesaran kecil, terlihat massa papilifer, dengan stroma cerah, yang sebagian dilapisi sel-sel kuboid selapis, sebagian oleh massa hiperseluler dengan inti berbagai ukuran (kecil-besar). Pada beberapa tempat terlihat massa perdarahan.Pada pembesaran lebih besar, perhatikan bahwa bangunan papilifer tersebut adalah villi choriales placenta dengan stroma mengandung sedikit sekali jaringan ikat renggang. Sebagian besar diisi oleh massa cerah (sisa cairan suatu degenerasi hidrofik). Pada bagian luar villi terlihat sel-sel kuboid atau gepeng dan sel-sel besar dengan inti juga besar dan sitoplasma cerah (sinsitio- dan sito-trofoblast). Pada bagian lain terlihat perdarahan.Degenerasi hidrofik juga dapat mengenai sel hepar dan sel tubulus ginjal.

GAMBAR :

1

Page 2: PRAKTIKUM KETIGA

POKOK BAHASAN : Adaptasi selSUBPOKOK BAHASAN : Degenerasi miksoid

TUJUAN PRAKTIKUM :Memperlihatkan gambaran degenerasi miksoid, berupa penumpukan massa cerah terdiri dari jaringan ikat renggang dengan sel-sel berbentuk bintang, di dalam substansi dasar jaringan fibrokolagen.

KLINIK :Sediaan berasal dari jaringan tumor payudara -fibroadenoma mammae (FAM) - dengan stroma mengalami degenerasi miksoid (miksomatosa)

MIKROSKOPIS :Pada pembesaran kecil, perhatikan tanda-tanda jaringan mammae (stroma jaringan ikat fibrokolagen dan duktuli).Pada sediaan dari FAM ini, terlihat stroma mammae mengalami fibrosis dan duktuli mengalami hiperplasia. Stroma interduktuli ini terlihat berwarna eosinofil, dan sebagian besar lebih cerah. Daerah yang cerah ini terdiri dari jaringan miksomatosa (jaringan stoma yang mengalami degenerasi miksoid).Pada pembesaran lebih besar, terlihat bahwa massa miksoid tersebut terdiri dari jaringan ikat renggang dengan beberapa sel dengan inti memberi kesan berbentuk bintang, seakan-akan berenang diatas massa cerah tersebut. Diantaranya masih terlihat inti-inti sel stroma berbentuk spindel.GAMBAR :

2

Page 3: PRAKTIKUM KETIGA

POKOK BAHASAN : Kelainan progresifSUBPOKOK BAHASAN : Hiperplasia Prostat

TUJUAN PRAKTIKUM :Memperlihatkan proses hiperplasia yang mengenai kelenjar dan stroma (fibrovaskuler).

KLINIK :Sediaan berasal dari jaringan prostatae, penderita hiperplasia prostatae.

MIKROSKOPIS :Pada pembesaran kecil, perhatikan jaringan prostatae dengan stroma dan kelenjar mengalami hiperplasia.Stroma terlihat lebih tebal, sedang asini kelenjar mengalami proliferasi dan sebagian melebar, dilapisi sel-sel silindris yang tumbuh papilifer ke dalam lumen.Pada pembesaran lebih besar, terlihat : Stroma terdiri dari serat-serat fibrovaskuler, lebih tebal

(hiperplasia). Kelenjar, terdiri dari asini yang dilapisi dua lapis sel : sel

kelenjar dan parabasal (kadang-kadang ditemukan sel kuboid) lapisan pertama , sel parabasal : terdiri dari sel berukuran lebih kecil, tersusun sejajar dan

menempel pada membrana basalis. lapisan kedua, sel kelenjar : terdiri dari sel berinti bulat, anak inti tidak jelas, sitoplasma

pucat.Kadang-kadang, didalam lumen asinus ditemukan massa amorf : corpora amylaseae dan di daerah priuretral dijumpai serat-serat otot polos uretra.GAMBAR :

3

Page 4: PRAKTIKUM KETIGA

POKOK BAHASAN : Kelainan progresifSUBPOKOK BAHASAN : Metaplasia squamosa

TUJUAN PRAKTIKUM :Memperlihatkan metaplasia skwamosa dari sel epitel silindris menjadi sel epitel gepeng berlapis.

KLINIK :Sediaan berasal dari biopsi serviks uteri penderita metaplasia skwamosa servix.

MIKROSKOPIS :Pada pembesaran kecil, perhatikan jaringan seviks (ekstoserviks) yang dilapisi sel epitel gepeng berlapis dan pada bagian lain terlihat sel-sel kelenjar endoserviks yang hiperplasia dilapisi sel silindris.

Pada pembesaran lebih besar, daerah ektoserviks dilapisi sel-sel epitel berlapis gepeng yang sebagian berkeratin. Sedang kelenjar endoserviks dilapisi sel-sel silindris selapis, inti di daerah basal dengan sitoplasma cerah. Dengan seksama, perhatikan peralihan sel-sel silindris menjadi sel skwamosa : deretan inti sel silindris didaerah basal mulai tidak teratur, sedangkan sitoplasma mulai membentuk keratin, sampai akhirnya seluruh lapisan sel menjadi sel gepeng berlapis berkeratin.

GAMBAR :

4

Page 5: PRAKTIKUM KETIGA

POKOK BAHASAN ; ADAPTASI SELSUBPOKOK BAHASAN : Antrakosis paru

TUJUAN PRAKTIKUM :Memperlihatkan endapan / penumpukan pigmen arang (anthrax) di dalam sel makrofag, di dinding alveoli, di daerah subepitelial alveoli dan jaringan interstitial paru.

KLINIK :Sediaan berasal dari jaringan paru penderita anthracosis paru.

MIKROSKOPIS :Pada pembesaran kecil, perhatikan tanda-tanda jaringan paru (alveoli dan bronchioli / bronchus). Jaringan paru pada umumnya dalam batas-batas normal. Beberapa alveoli terlihat lebih lebar disertai kerusakan sepata (artefact). Pada beberapa bagian terlihat kelompokan massa berwarna hitam (seperti kotoran), di daerah parenchym paru.Pada pembesaran lebih besar, dengan seksama terlihat bahwa massa yang berwarna hitam tersebut terdiri dari partikel-partikel arang (carbon = coal) berwarna hitam yang sebagian bersatu mengelompok, yang dibawa oleh makrofag dari permukaan alveoli. Massa arang ini terdapat di bawah dinding alveoli, sub epitel alveoli dan di daerah interstitial paru.Dengan pengamatan yang seksama, kita masih dapat melihat beberapa makrofag yang memfagositosis arang.Anthrax : 1. Basil anthrax.

2. Arang (carbon). Anthraco- = segala sesuatu yang berhubungan dengan arang.GAMBAR :

5

Page 6: PRAKTIKUM KETIGA

6