praktikum ikan cupang

16
Disusun oleh : Kelompok 1 Wiwik Septiani (342007055) Dosen Pengasuh : Dra. Hj. Aseptianova, M. Pd. Semester / kelas : V / A Program studi : Pendidikan Biologi UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: wiwik-septiani

Post on 19-Jun-2015

512 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

hasil praktikum pengamatan ikan cupang

TRANSCRIPT

Page 1: praktikum IKAN CUPANG

Disusun oleh :

Kelompok 1

Wiwik Septiani (342007055)

Dosen Pengasuh : Dra. Hj. Aseptianova, M. Pd.

Semester / kelas : V / A

Program studi : Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

PALEMBANG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Page 2: praktikum IKAN CUPANG

Judul : pengambilan fertilisasi pada ikan tempalo

Tujuan : untuk mengamati peristiwa fertilisasi eksternal pada ikan tempalo

Teori :

Ikan Cupang (Betta splendens)

Ikan cupang merupakan salah satu ikan hias air tawar. Akan tetapi ikan ini lebih

sering dikenal sebagai ikan aduan. Kematangan gonad dari ikan cupang ini dilihat dari

banyaknya bintik hitam yang terdapat pada sirip punggung jantan. Jika bintik hitam

banyak, maka ikan cupang jantan sudah siap untuk melakukan pemijahan. Selain itu ikan

jantan akan terlihat sibuk dalam mempersiapkan sarang tempat penetasan telur. Umur

cupang yang siap untuk melakukan pemijahan adalah 6-7 bulan. Sedangkan pada betina ,

ciri-ciri kematangan gonad dilihat dari besarnya perut betina.

Proses pemijahan cupang diawali dengan sibuknya ikan jantan mengeluarkan buih

busa dari mulutnya lalu diletakkan pada permukaan sebagai sarang telur. Setelah itu

pejantan akan mencari betina yang siap untuk dijadikan pasangan. Setelah didapatkan

pasangan yang cocok, maka betina akan mengeluarkan sel telur diikuti dengan pelepasan

sel sperma oleh jantan lalu terjadilah fertilisasi eksternal. Telur yang sudah dibuahi akan

dibawa oleh jantan menuju buih yang ada di permukaan. Dalam masa sampai penetasan,

ikan jantan akan menjaga telur sampai benar-benar menetas, bahkan sampai anakan cupang

tersebut mandiri. Jika ada buih yang pecah, maka jantan akan segera membuat buih busa

yang sama sehingga telur benar-benar bisa menetas.

Page 3: praktikum IKAN CUPANG

IKAN CUPANG

Sebenarnya ada hal yang harus diperhatikan sebelum mengawinkan ikan cupang atau biasa

disebut ikan tempalo.

hal tersebut adalah:

1. MEMILIH INDUKAN

Kalau kita memilih ikan yang akan dikawinkan, sebaiknya pilih ikan yang bagus

meskipun bukan ikan level1 yang biasanya di lombakan. Asalkan indukan itu bagus, maka

kemungkinan anakan yang dihasilkan akan bagus pula. Karena anakan akan memiki sifat

dari indukannya.

Untuk ikan jantan:

- Pilih ikan yang sering berenang di bawah ataupun melayang ditengah permukaan. Jangan

pilih ikan yang sering berenang pada permukaan air. Hal itu menandakan bahwa ikan itu

dalam kedaan tidak sehat.

- Pilihlah ikan yang memiliki warna cerah. Meskpun ikan itu berwarna gelap (hitam)

pilihlah warna yang mengkilat. Karena itu merupakan ciri pejantan tangguh.

- Ikan cupang jantan haruslah lincah. Jika ingin mengetahui lincah atau tidak ikan itu, coba

dekatkan dengan cupang jantan lain. Maka akan terlihat nantinya.

Page 4: praktikum IKAN CUPANG

Untuk ikan betina

- Ikan betina memiliki warna pudar dan gerakannya tidak lincah. Ikan ini cenderung lebih

sering diam.

- Pilih ikan cupang betina yang memiliki matang telur. Betina yang matang telur dapat

diketahui dari perutnya yang buncit dan dibagian perut bawahnya (dekat dengan sirip dasi

ikan) ada semacam bintik bintik putih.

- Ikan ini haruslah sudah berumur diatas 4 bulan. Sebetulnya bisa mengawinkan dibawah

umur 4 bulan, misalnya 3 bulan keatas. Namun..ikan ini akan menghasilkan telur yang

tidak cukup banyak.

2. PAKAN

Cupang hias diberi pakan alami seperti kutu air. Permberian pakan 2x dalam sehari

,pada waktu pukul 07.00 dan 17.00, berikan pakan yang secukupnya. Terlalu banyak pakan

tidak bagus khususnya terhadap kebersihan air di akuarium (dikhawatirkan akan

mengendap dan membusuk di dasar air). Pemekaian takaran, seperti sendok teh bisa

mengontrol jumlah pemberian pakan. Botol aor mineral yang diberi selang juga bisa

dimanfaatkan untuk pemberian makanan cupang. Alat itu selain murah juga mudah

dioperasikan. Kutu air dimasukan ke botol lalu disemprotkan satu per satu ke dalam

akuarium. Kutu air yang telah dibekukan di dalam freezer pemberiannya cukup dengan

dicuil-cuil. Jentik nyamuk dapat diberikan sebagai selingan setiap 2 hari sekali , bisa juga

diberikan untuk makanan pokok. Toh ,ikan cupang yang berumur 1.5 bulan sudah bisa

makan makanan yang berukuran besar. Cuk sebaiknya diambil yang teidak bengkok atau

tua.

Ada cara untuk menyeleksi cuk. Jentik nyamuk yang diambil dari selokan atau

empeng biasanya masih kotor dan bercampur dengan larva hewan lain. Masukkan cuk ke

air es, secara otomatis mereka akan teler, cuk akan mengendap ke dasar sedangkan Non-

cuk akan mengambang.Cuk diambil dengan saringan halus,lalu dimasukan ke dalam air

yang telah ditetesi PK, dosis 1/2 tetes untuk ember ukuran 15 liter, ini untuk

“membangunkan” cuk, setelah itu cuk dicuci dengan air bersihdan siap disajikan

Jika cuk susah diperoleh, cacing cutra ,cacing rambut, atau cacing darah juga bisa

Page 5: praktikum IKAN CUPANG

diberikan, namun penggunannya terkadang membuat cupang menjadi kembung. Sebaiknya

cacing dibersihkan berulang-ulang dengan air bersih sebelum siap disajikan

3. GANTI AIR

Pengolahan air sangat penting agar cupang tetap sehat. Ganti air 50% sebaiknya

dilakukan setiap hari,semakin sering air diganti pertumbuhan ikan cupang akan semakin

cepat. Batas maksimal pergantian air 3 hari. Caranya cukup menyedot dengan selang

plastik. Seminggu sekali air diganti total. Botol atau akuarium dicuci bersih kemudian

dijemur agar kuman-kumannya mati. Cara lain untuk membunh cendawan atau bakteri

dengan merendam wadah itu dengan larutan PK dosis tinggi selama 1-2 jam. setelah itu

wadah dicuci dengan bersih dan dijemur. Terlambat mengganti air menyebabkan penyakit.

sisa pakan dan kotoran cupang yang mengendap di dasar air dapat menyebabkan penyakit

misalnya: white spot , velvet, busung dan berak putih. Serangan white spot ditandai dengan

bercak-bercak putih disekujur tubuh ikan. Penyebabnya adalah bakteri Ichtyophthirius

multifillis. Obati dengan cara mesukan ikan ke dalam air yang sudah ditetesi dengan obat

anti bakteri, seperti Bliz Id , dosis 4 tetes setiap 4 liter air. Cara sederhana dengan

memasukan 1 sendok teh garam dapur ke dalam akuarium, atau ikan dimasukan ke dalam

baskom yang telah dibubuhi garam dapur, Dosis 2-3 sendok makan setiap liter. Karena

reaksi cepat , perendaman ikan yang sakit tidak perlu lama. Begitu dicelup langsung

diambil.

Ciri serangan Velvet sirip ikan hias menguncup. Penyebabnya adalah parasit

Saproglenia sp. Cara pengobatan dengan memberi obat anti bakteri seperti Blitch itch, dosis

2 tetes per 4 liter air. Kemudian bubuhi 4 sendok makan garam. Ikan dimasukan ke dalam

larutan itu selama 10 menit, Selanjutnya ikan dipindah ke 4 wadah lain dengan konsentrasi

obat makin berkurang. Cara lain dengan pemberian obat anti bakteri, seperti Fismate atau

Root stop . Konsentrasi 0.3-0.5 ml/menit. Ikan dibiarkan selama 30 menit, setelah itu

masukan ikan kedalam air yang telah dibubuhi antibiotika,seperti Furazolidon,

Tetracycline, dan Octazin selama 2-3 jam. Dosis yang dianjurkan setiap tablet 250 g

dilarutkan kedalam 20 liter air. Penyakit busung sulit dideteksi ciri-cirinya karena yang

diserang organ dalam, biasanya hanya ditandai dengan perut ikan tampak membuncit.

Page 6: praktikum IKAN CUPANG

Penyebabnya bekteri Salmonella sp. Pengobatannya dengan merendam ikan swlama

1-2 jam ke dalam larutan Flagil 500. Berak putih disebabkan cacing Ascaris sp. Ia tidak

menyebabkan kematian, tetapi pertumbuhan ikan dan warna ikan terhambat. Cara

pengobatan dengan obat cacing, Seperti Verominox atau Worm x , dosis 1 tetes per 5 liter

air. Setelah perlakukan selama 1 minggu ikan akan pulih kembali.

Penyakit lain banyak disebabkan salah perawatan, seperti bacul dan gigit ekor. Bacul

ditandai dengan warna menjadi pucat. kondisi ini selain disebabkan karena air kotor juga

karena karena terlalu lama ditantang oleh ikan cupang hias lain yang ukurannya lebih besar.

Sedangkan gigit ekor ditandai ikan sering menggigit ekor sendiri, ini disebabkan ikan

kurang pakan , sering ditantang , gatal karena air tidak dikuras (terlalu kotor).

Meskipun banyak obat-obatan di toko ikan ,pencegahan jauh lebih baik daripada

pengobatan. Perawatan secara hati-hati dan teratur, seperti pakan dan mengganti air teratur

bisa mencegah penyakit.

4. TEMPAT PEMIJAHAN

Tempat pemijahan ikan cupang sebetulnya tidaklah lebih besar jika dibandingkan

dengan tempat pemeliharaannya. Cukup gunakan akuarium berukuran kecil ataupun toples

– toples yang ada. Jika tempat terlalu besar, kemungkinan kawin ikan ini sangatlah kecil,

karena saling jauh jarak antara ikan jantan dan ikan betina.

Tahap – tahap yang perlu dilakukan :

1. Pindahkan ikan jantan ke dalam wadah pemijahan dan biarkan dahulu selama satu hari.

agar si jantan ini bisa beradaptasi dengan daerah barunya tersebut.

2. Dekatkan si jantan dan betina, PDKT istilahnya. Dengan cara menempatkan betina ke

dalam tempat si jantan, namun si betina jangan dimasukkan terlebih dahulu. Gunakan

gelas aqua ataupun plastik untuk cupang betina.

3. Biarkan kedaaan seperti diatas hingga 1-2 hari. Lihatlah, apabila pada permukaan tempat

cupang jantan sudah banyak gelembung – gelembung yang dibuat, berarti cupang jantan

itu sudah siap. Setelah itu langsung masukkan saja cupang betina ke dalamnya. Dan

biarkan ke adaan ikan seperti itu.

Page 7: praktikum IKAN CUPANG

4. Sekitar 1-2 hari lihatlah ikan tersebut. Jika berhasil, di permukaan akan ada banyak terlur

berwarna putih yang menempel pada gelembung – gelembung yang sebelumnya pernah

dibuat oleh cupang jantan.

5. Setelah tahu ada telur, sebaiknya angkat dan pindahkan cupang betina ke dalam tempat

lain. Karena kebanyakan cupang betina memakan telurnya sendiri. Berbalik dengan

cupang jantan yang selalu menjaga telurnya dengan penuh siaga dan kasih sayang.

6. Jangan lupa beri makan secukupnya, baik cupang jantan maupun cupang betina. Karena

setelah proses pemijahan itu selesai, kedua ikan akan sangat kelelahan dan butuh

makanan untuk asupan energi. Terutama untuk cupang betina, beri ia waktu istirahat

sebelum akan dikawinkan kembali. Sebaliknya, cupang jantan juga diberi makan agar

tidak kelaparan dan memakan telur – telurnya sendiri.

7. Cukup butuh waktu 2 hari saja untuk menunggu telur itu menetas. Nanti akan terlihat

meski sangat kecil, anakan berenang meski belum sempurna dan masih dibantu ikan

jantan. Jika anakan jatuh ke dasar, maka akan diambil dan diletakkan kembali ke dalam

gelembung – gelembungnya.

8. Berilah makanan anakan itu setelah 2-3 hari dari telur menetas. Biasanya anakan diberi

makanan infusaria (anak kutu air) atau kalau tidak ada, bisa diberikan kutu air yang telah

disaring.

Page 8: praktikum IKAN CUPANG

Menurut Stacey (1984), beberapa faktor eksternal yang berperan penting bagi

keberhasilan proses reproduksi adalah:

1. Photo periode

2. Suhu

3. Substrat pemijahan

4. Ketersediaan makanan

5. Faktor sosial (hubungan antar individu)

6. Salinitas

Jenis jenis ikan cupang

Cupang adalah jenis ikan tropis yang hidup di rawa – rawa. Paling besar ukuran

hanya lima centi meter. Ada dua jenis ikan cupang. Cupang kelas kontes atau cupang hias

dan cupang adu. Cupang hias, jenis nya macam- macam sesuai dengan bentuk-nya. Ini

adalah cupang hias jenis serit. Cirinya sirip bergerigi dan menjuntai panjang mirip sisir.

Cupang ini berasal dari perairan Indonesia. Harganya bisa mencapai ratusan ribu rupiah,

bila kualitasnya ekspor. Dan yang mirip burung merak ini, adalah halfmoon, atau setengah

bulan. Sirip nya bisa mengembang sampai setengah lingkaran. Plakat bentuknya hampir

sama dengan tipe petarung. Namun bila amarahnya terusik, tipe plakat ini akan

mengembangkan siripnya hingga tegak melebihi 180 derajat. inilah yang membedakan

dengan cupang petarung.

Half Moon.

Cupang ini yang mendatangkan banyak rejeki. Baik warna, sirip dan ekornya sangat

memikat. Half moon adalah cupang asal Thailand. Kurun waktu sepuluh tahun ke belakang

ikan ini merambah pasaran Indonesia.

Page 9: praktikum IKAN CUPANG

Harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Biasanya ikan jenis sering menjadi ajang kontes.

crown tail /cupang serit

cupang halfmoon

Page 10: praktikum IKAN CUPANG

cupang plakat

cupang Doble

Cara Mengawinkan Ikan Cupang:

* Untuk pembiakannya/mengawinkan ikan cupang, pilihlah ikan yang ekornya lebar dan

seritnya tebal ,bentuk ekor 180 derajat,badan besar dan ekor memanjang.

Page 11: praktikum IKAN CUPANG

* Pilihlah ikan yang terbiasa bermain di tengan atau dasar air (bukan di permukaan air).

* Kombinasi warna cupang yang baik adalah yang di ekor dengan sirip sempura,tidak

berantakan.

* Untuk tempat pemijahan,cupang tidak perlu tempat luas. Cukup akuarium kecil, baskom,

toples,atau ember plastik. Sebelum dipakai pemijahan, akuarium direndam dengan larutan

PK encer sebelum akhirnya dibilas dengan air bersih, untuk mencegah jamur dan

penyakit. dinding digosok dan dibilas air. Air sebaiknya diendapkan dan didiamkan 3 hari

sebelum dipakai.

* Suhu yang dibutuhkan 21-31 derajat C, atau standartnya 25 derajat C. Dalam akuarium

ditaruh tanaman yang telah dibersihkan. Bisa berupa enceng gondok atau kayu apu.

* Setelah tempat pemijahan selesai, masukan terlebih dahulu cupang jantan, tunggu sampai

cupang jantan membuat sarang-sarang busa, jika busa sudah tampak di permukaan air,

masukan betina yang sudah matang kelamin. Selang 3-4 hari perkawinan selesai, dan

betina menghasilkan 200-400 telur yang sudah dibuahi pejantan.

* Angkat betina kalau sudah selesai bertelur, biarkan jantan di permijahan. betina dipisah

agar tidak memakan telurnya sendiri, sementara si jantan dibiarkan ditinggal, karena

sangat membantu proses penetasan, usahakan si jantan diberi makanan yang cukup agar

tidak memakan telurnya, Dan begitu menetas, pisahkan pejantan

* Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih terdapat

kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan infusaria atau sejenis plankton yang

bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, baru bisa diberi makan kutu air. Mengijak

usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri-sendiri dalam botol (bisa botol

aqua) untuk pembesaran.

Page 12: praktikum IKAN CUPANG

Alat : Aquarium

Bahan : � ikan tempalo betina & jantan

� air

Cara kerja : - Letakkan ikan tempalo di aquarium

- Amati bagaimana ikan tempalo jantan dan betina melakukan proses reproduksi untuk mempertemukan sel ovum dengan sel sperma

- Amati setiap hari

- Beri makan setiap hari

Hasil Pengamatan:

NO HARI KE- / TANGGAL AKTIVITAS IKAN TEMPALO BETINA

TEMPALO JANTAN

1 1 / 19 OKTOBER 2009 AKTIF AKTIF / 8 GELEMBUNG 2 2 / 20 OKTOBER 2009 AKTIF AKTIF / ± 150 GELEMBUNG 3 3 / 21 OKTOBER 2009 PASIF AKTIF / ± 170 GELEMBUNG 4 4 / 22 OKTOBER 2009 AKTIF

BERTELUR AKTIF / MEMINDAHKAN

TELUR DIANTARA GELEMBUNG

5 5 / 22 OKTOBER 2009 PASIF AKTIF

Page 13: praktikum IKAN CUPANG

KESIMPULAN :

Ikan cupang mengalami fertilisasi eksternal, artinya pembuahan sel telur dilakukan di

luar sel tubuh ikan cupang betina. Yang berperan aktif dalam proses pembuahan tersebut

adalah ikan cupang jantan, dimana saat ikan cupang jantan mengelami pendekatan dengan

ikan betina kurang lebih 3-4 hari, selama proses pendekatan ia akan menghasilkan

gelembung sebagai tempat pemijahan bagi sel telur yang berisi sel sperma dari ikan jantan.

Pada saat ikan betina bertelur ikan cupang jantan akan meletakkannya diantara gelembung-

gelembung tersebut. Ikan cupang jantan akan menjaga sel telur tersebut hingga menjadi

anak ikan. Tetapi ikan cupang jantan sewaktu-waktu bisa saja memakan telurnya sendiri,

bila ikan tersebut tidak diberi makan secara cukup.

Pada usia 2-3 hari, benih tidak perlu diberi makan karena dalam tubuhnya masih

terdapat kuning telur. Barulah pada hari ke-4, diberi makan infusaria atau sejenis plankton

yang bisa dibeli di toko ikan hias. Pada hari ke-8, baru bisa diberi makan kutu air. Mengijak

usia 1 bulan, anakan cupang harus dipisahkan sendiri-sendiri dalam botol (bisa botol aqua)

untuk pembesaran.

Gambar diatas adalah proses perkembangan telur

Page 14: praktikum IKAN CUPANG

HASIL PENGAMATAN

NO Hari ke Aktivitas ikan Perubahan Ikan ♂

Ikan ♀

1 1

19 Oktober 2009

Aktif Aktif Menghasilkan ± 8 buih

2 2

20 Oktober 2009

Aktif Aktif Menghasilkan ± 150 buih

3 3

21 Oktober 2009

Aktif Pasif Menghasilkan ± 170 buih

4 4

22 Oktober 2009

Aktif Pasif Ikan ♀ mengeluarkan telur

5 5

23 Oktober 2009

Aktif Pasif Ikan ♀ tidak melakukan aktivitas

6 6

24 Oktober 2oo9

Aktif Pasif Ada larva dan memisahkan induk ikan

7 7

25 Oktober 2009

Tidak melakukan pengamatan/ hari minggu

8 8

26 Oktober 2009

- - Pengamatan larva

9 9

27 Oktober 2009

- - Semua larva yang ada mati / hilang

10 10

28 Oktober 2009

Aktif Aktif Pengamatan ulang karena larva mati

11 11

29 Oktober 2009

Aktif Aktif Menghasilkan ± 200 buih

12 12

30 Oktober 2009

Aktif Aktif Menghasilkan ± 120 buih

13 13

31 Oktober 2009

Aktif Mati Ikan ♀ mati karena salah memberi makan

Page 15: praktikum IKAN CUPANG

14 14

1 November 2009

Tidak melakukan pengamatan/ hari minggu

15 15

2 November 2009

Aktif Aktif Pengamatan ulang setelah ikan ♀ mati, menghasilkan ± 80

buih. pH 7, suhu 280C 16 16

3 November 2009

Aktif Aktif Ikan ♂ menekan/melilit tubuh ikan ♀ untuk mengeluarkan

telur 17 17

4 November 2009

Pasif Mati Ikan ♀ mati

18 18

5 November 2009

Pasif - Belum mengganti ikan ♀ yang mati

19 19

6 November 2009

Aktif Aktif Pengamatan ulang setelah mengganti ikan yang mati

20 20

7 November 2009

Aktif Aktif Ikan ♂ aktif mendekati ikan ♀ untuk mengadakan fertilisasi

21 21

8 November 2009

Tidak melakukan pengamatan/ hari minggu

22 22

9 November 2009

Aktif Aktif Masih mengadakan pendekatan untuk fertilisasi

23 23

10 November 2009

Aktif Aktif Ikan ♀ tidak merespon pendekatan ikan ♂/ pergi

menjauhi ikan ♂ 24 24

11 November 2009

Aktif Pasif Hanya ikan ♂ yang melakukan aktivitas

25 25

12 November 2009

Pasif Mati Ikan ♀ mati, pH 6, suhu 270C

26 26

13 November 2009

Pasif - Ikan ♂ tidak melakukan aktifitas

27 27

14 November 2009

Pasif - Ikan ♂ tidak melakukan aktifitas karena tidak ada

pasangan

Page 16: praktikum IKAN CUPANG

KESIMPULAN :

Pada minggu pertama pengamatan kelompok kami berhasil sampai menghasilkan

larva, tetapi ketika akan mengamati larva dihari kedua larva yang ada sudah habis karena

mati. Sehinnga kami melakukan pengamatan ulang dengan memasukkan/menggabungkan

lagi ikan tempalo.

Pada minggu kedua belum terjadi fertilisasi ikan tempalo betina sudah mati. Ikan

tersebut mati karena salah satu anggota kelompok kami salah memberi makan. Kamipun

harus melakukan pengamatan ulang. Pada pengamatan yang ketiga/minggu ketiga juga

belum berhasil. Setalah 2 hari pengamatan sampai ikan telah melakukan fertilisasi tetapi

keesokan harinya ketika akan melakukan pengamatan kembali ikan tempalo betina mati.

Pada minggu keempat kami masih melakukan pengamatan dan mengganti ikan

yang mati, tetapi pada pengamatan minggu keempat juga tidak berhasil karena ikannya

mati lagi.

Pada praktikum pengamatan fertilisasi eksternal ikan tempalo yang kami lakukan

tidak berhasil menghasilkan larva dengan baik. Menurut kami ketidak berhasilan kelompok

kami dalam melakukan praktikum karena perkembangan/fertilisasi yang terjadi dipengaruhi

faktor eksternal yaitu suhu air, pH air, dan juga makanan ikan. Suhu dan pH air tidak cocok

dengan ikan tempalo sehingga ikan tersebut tidak dapat beradaptasi dengan baik.

Sedangkan pada makanannya pada minggu kedua anggota kelompok kami salah memberi

makan sehingga ikan yang ada mati.

Ikan akan dapat berkembang dan melakukan fertilisasi dengan baik jika faktor

eksternal dan internal juga baik. Faktor internalnya yaitu jika ikan jantan maupun ikan

betina telah siap untuk melakukan pembuahan. Sedangkan faktor eksternalnya yaitu suhu

air dan juga pH air.