praktikum bioproses

47
PRAKTIKUM 1 PEMBUATAN YOGURT Teori : Yogurt adalah salah satu produk olahan susu dengan menggunakan bakteri. Lactobasillus bulgarigus dan Streptococcus thermopilus. Yogurt mempunyai nilai gizi yang tinggi sesuai dengan bahan bakunya yaitu “susu“. Nilai gizinya terutama terletak pada protein, lemak dan semua zat-zat didalam susu seperti asam laktat, vitamin-vitamin, garam-garam yang semuanya mudah diserap oleh tubuh setelah menjadi yogurt. Bakteri Lactobasillus Bulgarigus dan Streptococcus thermopilus merubah protein menjadi asam amino dan gula laktosa menjadi asam laktat. Semua ini menghasilkan bahan yang lengkap dan sempurna disertai asam yang khas beraroma dan mudah dicerna/diserap oleh tubuh, yogurt mempunyai kemampuan stimulasi efektif terhadap fungsi lambung dan usus kecil. Dengan hadirnya Lactobasillus Bulgarigus dalam pencernaan, maka zat-zat yang mengandung racun akan berkurang berkat kereaktifan anti mikroorganisme dari Lactobasillus Bulgarigus. A.Bertholt menemukan khasiat bakteri L.Bulgaricus dalam menghambat pertumbuhan kuman meningococcus, bahkan sekaligus memusnahkannya. G.Hersehell dalam keterangannya telah mengemukakan suatu teori terapi yang efektif dimana yogurt baik sekali bagi orang yang susah buang air besar dan dapat mengobati penyakit dalam usus kecil. Yogurt dapat dibuat dari susu segar murni yang diambil sebahagian lemaknya atau susu segar tanpa lemak. Susu segar terlebih dahulu dimasak untuk menguapkan airnya, hingga volumenya tinggal 2/3 bahagian dari volume semula. Dapat juga dibuat dari susu segar yang sudah ditambah 3% susu bubuk sehingga tidak perlu dimasak terlalu lama (selama 15 menit pada suhu 90 – 95 °C) atau dari susu bubuk yang dilarutkan

Upload: destiana-indriani-hamid

Post on 07-Nov-2015

33 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

PRAKTIKUM 1PEMBUATAN YOGURT

Teori :Yogurt adalah salah satu produk olahan susu dengan menggunakan bakteri. Lactobasillus bulgarigus dan Streptococcus thermopilus. Yogurt mempunyai nilai gizi yang tinggi sesuai dengan bahan bakunya yaitu susu. Nilai gizinya terutama terletak pada protein, lemak dan semua zat-zat didalam susu seperti asam laktat, vitamin-vitamin, garam-garam yang semuanya mudah diserap oleh tubuh setelah menjadi yogurt.Bakteri Lactobasillus Bulgarigus dan Streptococcus thermopilus merubah protein menjadi asam amino dan gula laktosa menjadi asam laktat. Semua ini menghasilkan bahan yang lengkap dan sempurna disertai asam yang khas beraroma dan mudah dicerna/diserap oleh tubuh, yogurt mempunyai kemampuan stimulasi efektif terhadap fungsi lambung dan usus kecil. Dengan hadirnya Lactobasillus Bulgarigus dalam pencernaan, maka zat-zat yang mengandung racun akan berkurang berkat kereaktifan anti mikroorganisme dari Lactobasillus Bulgarigus. A.Bertholt menemukan khasiat bakteri L.Bulgaricus dalam menghambat pertumbuhan kuman meningococcus, bahkan sekaligus memusnahkannya. G.Hersehell dalam keterangannya telah mengemukakan suatu teori terapi yang efektif dimana yogurt baik sekali bagi orang yang susah buang air besar dan dapat mengobati penyakit dalam usus kecil.Yogurt dapat dibuat dari susu segar murni yang diambil sebahagian lemaknya atau susu segar tanpa lemak. Susu segar terlebih dahulu dimasak untuk menguapkan airnya, hingga volumenya tinggal 2/3 bahagian dari volume semula. Dapat juga dibuat dari susu segar yang sudah ditambah 3% susu bubuk sehingga tidak perlu dimasak terlalu lama (selama 15 menit pada suhu 90 95 C) atau dari susu bubuk yang dilarutkan dalam air dengan perbandingan 1 : 8 (berat) lalu dimasak selama 15 menit pada suhu 90C.Alat -alat :1. Panci2. Kompor3. Sendok4. Erlemeyer5. Refrigerator6. Autoklaf7. Kotak steril8. Pipet ukur9. Sendok10. Korek apiBahan bahan :1. Bahan baku susu segar murni / susu murni + susu bubu / susu bubuk + air.2. Kultur murni L.Bulgaricus dan S.Thermopilus di dalam mediu susu steril.Cara kerja :1. Jika bahan susu cair murni : Masak susu hingga bagian, masukkan ke dalam wadah steril. Dingnkan sampai suhu kamar, siap di tambahkan starter. Jika tidak di uapkan sampai bagian. Tambahkan 3 % susu bubuk lalu masak susu sampai medidih, dinginkan. Masukkan ke dalam botol. Siap di tambahkan starter.2. Jika bahan baku susu Cair UHT : Susu langsung di masukkan ke dalam botol steril, tambahakan starter LB + ST (dalam media susu cair) dengan perbandingan 1:1, sebanyak 5 10 % volume susu.3. Inkubasi pada suhu 40 45 oC selama 5 jam atau 24 jam pada suhu kamar, susu akan jadi kental sebagai tanda yoghurt telah terbentuk.4. Masukkan yoghurt ke dalam refrigerator selama 24 jam, siap di konsumsi.

PRAKTIKUM 2

PEMBUATAN TEMPETeori :Tempe merupakan salah satu makanan dari hasil fermentasi kacang kedelai. Meskipun tidak bersifat untuk mengawetkannya, tetapi setidak tidaknya dengan melakukan fermentasi kacang kedelai menjadi tempe, berarti tempe mempunyai nilai tambah, karena tempe lebih mudah di terima oleh masyarakat Indonesia terutama di Jawa. Dengan melakukan fermentasi kacang kedelai menjadi tempe berarti racun yang terdapat di dalam kacang kedelai akan musnah / berkurang, racun yang di maksud adalah antirypsir. Juga kelarutan zat zat akan meningkat. Kandungan vitamin B12 dalam kacang kedelai relatif miskin, padahal di tinjau dari segi gizi itamin B12 sangat penting dalam pembentukan sel-sel darah merah dan pencegah penyakit anemia. Tetapi dengan terbentuknya tempe berarti telah meningkatkan viatamin B12 selama fermentasikan berlangsung yang sangat di perlukan oleh tubuh. Kapang yang di gunakan dalam pembuatan tempe adalah dari jenis Rhyzoposus Oryzae, Aspergilus Oryzae. Selama fermentasi berlangsung jenis-jenis mikroorganisme lain mungkin ikut tercampur. Fermentasi kapang hanya berlangsung aktiv + 1hari, setelah itu terbentuk spora yang berwarna putih kehitaman. Pada saat itu kesempatan petumbuhan di lakukan oleh jenis mikroorganisme lain , terutama bakteri yang dapat menimbulkan pembusukan, sehingga tempe harus segera di masak/dimakan sebelum pembusukan terjadi. Ada 3 faktor yang saling mempengaruhi selama proses fermentasi terhadap pertumbuhan kapang yaitu oksigen, kadar air dan temperatur. Untuk tumbuh kapang membutuhkan cukup oksigen, tetapi di timbulkan akan membunuhnya. Kadar air yang terlalu tinggi akan menghalangi diffusi oksigen dan karenanya menghambat pertumbuhan kapang dengan difussi oksigen yang optimum. Dalam pembuatan tempe pembungkusan kedelai yang telah di beri laru / ragi tempe sebaiknya dibungkus dalam kain tetra yang berguna untuk mengatur kelembaban. Air yan berlebihan akan di serap oleh kain dan juga pambungkusan kain tetra berguna untuk mencegah penguapa air yang berlebihan. Terdapat beberapa galur (strain) Rhyzopus yang dapat di gunakan untuk membuat tempe antara lain Rhyzopus Stoloinifer, isolasi I berasal dari daun bunga hibiscus di Hindia Belanda pada tahun 1984 (sekarang Indosesia).Rhyzopusarrhizus di gunakan di Belanda untuk menghasilkan tempe, kapang ini di isolasikan dari tanah di Texas oleh Dr.M.B Morrow pada tahun 1940, Strain ini telah di teliti secara ekstensif karena kemampuannya membentuk asam fumarat. Rhyzopus Oryzae di isolasi dari tempe. Rhyzopus Olgoporus di jumpai dalam tempe oleh Dr.K Boedjin pada tahun 1958 di Belanda. Rhyzopus achlamyd sporus di isolasi dari tempe oleh takeda ( dari Jepang) di Semarang Indonesia.

Cara kerja :1. Kacang kedelai di pilih yang bermutu baik, lalu di bersihkan dan di cuci dengan air bersih.2. Kedelai di rebus sampai mendidih selama kurang lebih 0.5 jam, di rendam dalam air perebus selama 1 malam.3. Kulit air kedelai di buang / di kuliti, dan di rebus kembali dengan air baru dan bersih selama kurang lebih satu jam.4. Airnya di buang dan kacang kedelainya di tumpahkan di atas tampah atau nyiru yang beralaskan daun pisang sambil di tiriskan sampai dingin sambil di aduk.5. Taburkan laru / ragi tempe secara merata di atas kacang kedelai denga alat yang di bersihkan (untuk 1 kg kacang kedelai di perlukan 1 gram serbuk ragi tempe).6. Bungkus dengan plastik atau daun pisang yang telah di tusuk ditusuk dengan jarum layer.7. Simpan pada suhu kamar selama 2 hari (maksimum). Hindari dari jangkauan tikus dan semut juga bahan kimia.

PRAKTIKUM 3VIRGIN COCONUT OIL (VCO)

1. TUJUAN Mengetahui cara pembuatan minyak tanak Mempelajari proses pembuatan minyak kelapa murni Mempelajari manfaat Virgin Coconut OilII. ALAT DAN BAHAN Alat yang digunakan: Baskom plastik Kain penyaring Gelas kimia Gelas ukur Erlenmeyer Sendok Corong kaca Kapas Aluminium foil Inkubator Shake AutoklafBahan yang digunakan: Kelapa parut Gula pasir Urea Ragi Fermipan (Saccharomyces Cereviceae)III. DASAR TEORIKelapa merupakan salah satu dari sekian banyak biji tanaman yang dapat digunakan dalam pembuatan minyak. Minyak yang terbuat dari kelapa banyak digunakan masyarakat sebagai minyak goreng.Pembuatan minyak kelapa secara tradisional dilakukan dengan pemanasan pada suhu tinggi. Pembuatan minyak kelapa secara tradisional ini banyak menimbulkan kerugian. Sebagai contoh, pemanasan yang tinggi dapat mengubah struktur minyak serta menghasilkan warna minyak kurang baik. Dewasa ini telah ditemukan suatu metode pembuatan minyak kelapa yang dapat mengurangi kerugian-kerugian tersebut diatas. Metode ini didasarkan pada penemuan biotekhnologi sederhana, yaitu penggunaan Saccharomyces sp untuk memisahkan minyak dari karbohidrat dan protein yang terdapat dalam sel-sel endosperm biji kelapa. Metode ini lebih dikenal dengan pembuatan minyak kelapa dengan menggunakan ragi atau pembuatan minyak kelapa secara fermentasi (virgin oil).Pada pembuatan minyak secara fermentasi ini sebenarnya yang diperlukan adalah enzim-enzim yang dihasilkan oleh jamur saccharomyces sp. Enzim yang diproduksi oleh Saccharomyces sp ini dilepaskan ke lingkungan sekiatr jamur untuk menghancurkan subtract tempat tumbuhnya menjadi senyawa-senyawa organic dapat larut. Subtrat yang dihancurkan ini pada umumnya berupa senyawa karbohidrat didalam endosperm biji kelapa. Minyak umumnya dapat berikatan dengan karbohidrat dan protein. Dengan dihancurkannya karbohidrat oleh enzim yang dihasilkan Saccharomyces sp, maka minyak maupun protein masing-masing akan terlepas. Minyak akan berada di permukaan karena memiliki BJ yang lebih ringan, sedangkan proteinnya akan mengendap. Protein yang mengendap inilah yang selanjutnya oleh orang sunda disebut sebagai galendo.Pembuatan minyak kelapa secara fermentasi memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan cara tradisional. Pada cara tradisional rendeman minyak yang diproleh sekitar 15 -17%, sedangkan dengan cara fermentasi rendeman yang diproleh sekitar 22-24%. Selain itu, pembuatan minyak kelapa secara fermentasi prosedurnya lebih mudah, dapat menghemat bahan bakar, dan mengahasilkan minyak yang berwarna jernih dengan kualitas memenuhi standar minyak Indonesia. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa keberhasilan pembuatan minyak dengan metode ini sangat dipengaruhi oleh jenis subtract, kenis ragi, dan factor lingkungan yang mempengaruhi kehidupan Saccharomyces sp.MinyakMinyak adalah istilah umum untuk semua cariran yang tidak larut/bercampur dengan air(hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanan (kerosena). Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangui-wangian(misalnya minyak nilam).Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti triester dari gliserol. Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester. Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.

Jenis-jenis minyakDilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).Minyak tumbuhan dan hewanMinyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid. Dari sudut pandang kimia, minyak kelompok ini sama saja dengan lemak. Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat