praktikum 3 alga lanjutan

11
PRAKTIKUM III Topik : Alga lanjutan Tujuan : Untuk mengamati simbiosis antara alga pada tumbuhan lain. Hari/ Tanggal : Rabu / 10 Oktober 2012 Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin. I. ALAT DAN BAHAN Alat : 1. Mikroskop 2. Kaca benda 3. Kaca penutup 4. Gelas kimia 5. Kain planel/ tissue 6. Pipet tetes Bahan : 1. Salvinia sp 2. Pechtia sp 3. Bintil akar pakis haji II. CARA KERJA 1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

Upload: muhammad-luthfi

Post on 13-Dec-2015

304 views

Category:

Documents


54 download

TRANSCRIPT

Page 1: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

PRAKTIKUM III

Topik : Alga lanjutan

Tujuan : Untuk mengamati simbiosis antara alga pada

tumbuhan lain.

Hari/ Tanggal : Rabu / 10 Oktober 2012

Tempat : Laboratorium Biologi FKIP UNLAM Banjarmasin.

I. ALAT DAN BAHAN

Alat :

1. Mikroskop

2. Kaca benda

3. Kaca penutup

4. Gelas kimia

5. Kain planel/ tissue

6. Pipet tetes

Bahan :

1. Salvinia sp

2. Pechtia sp

3. Bintil akar pakis haji

II. CARA KERJA

1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan.

2. Iris akar pakis haji pada bagian berbintil, kemudian meletakkan bagian

berbintil tersebut pada kaca benda setelah itu menekan bintil akar pakis

haji dengan menggunakan pensil sampai hancur lalu memberi air

secukupnya.

3. Untuk Salvinia sp dan Pechtia sp. Mengambil ujung akar secukupnya,

kemudian meletakkan pada kaca benda lalu digilas dengan pensil bulat,

lalu diberi sedikit air kemudian ditutup dengan kaca penutup.

Page 2: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

4. Letakkan preparat di bawah mikroskop dan mengamatinya.

5. Gambar semua hasil pengamatan yang telah dilakukan.

III.TEORI DASAR

Alga termasuk dalam divisio Thallophyta karena tubuhnya belum dapat

dibedakan, mana bagian akar, batang maupun daun. Alga ada yang tersusun

dari satu sel dan ada juga yang tersusun dari banyak sel. Setiap selnya sudah

memiliki plastida dan inti sel. Dalam plastida terdapat zat-zat warna derivat

klorofil. Dengan adanya derivat klorofil maka tumbuhan alga berasimilasi

sehingga bersifat autotrof.

Alga selalu menempati habitat yang lembab atau basah. Jenis alga yang

hidup di air terutama tubuhnya terdiri atas satu sel dan dapat bergerak aktif

yang merupakan penyusun plankton/fitoplankton. Sedangkan yang melekat

pada suatu benda yang ada di dalam air misal kayu, batu maka disebut bentos.

Jenis alga yang bergerak aktif dilengkapi dengan alat untuk bergerak yaitu

berupa bulu cambuk atau flagel.

Klasifikasinya antara lain didasarkan pada morfologi sel-sel reproduksi,

pigmen dalam plastida dari sel yang vegetatif dan macam cadangan makanan.

Disamping klorofil alga juga dapat mengandung pigmen lain yang berbeda-

beda tergantung dari divisionya dan pigmen-pigmen ini terkandung dalam

plastida.

Diantara tumbuhan alga yang dalam daur hidupnya memperlihatkan

pergiliran keturunan (metagenesis). Bila keturunan yang haploid (gametofit)

dibandingkan dengan keturunan yang diploid (saprofit) dapat ditemukan hal-

hal berikut gametofit sama bentuk dan ukurannya dengan saprofit misalnya

pada ganggang hijau Cladophora glamerata. Gametofit lebih kecil daripada

saprofitnya terdapat pada alga pirang (Laminaria cloustoni) dan gametofit

lebih besar dari saprofitnya pada alga Cutleria mulfida. Gametofit dan saprofit

ada yang hidup bebas satu sama lain seperti terdapat pada Cladophora, dan ada

juga yang menumpang pada saprofit atau sebaliknya.

Page 3: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

IV. HASIL PENGAMATAN

1. Gambar Anabaena sp pada bintil akar pakis haji (Cycas rumphii).

Perbesaran 10 x 10

Keterangan:

1. Heterokista

2. Muscilage

3. Akinet

Literatur

Sumber: Anonim A http://okaok.multiply.com. Diakses tanggal 15 Oktober 2012

Page 4: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

2. Gambar Oscillatoria sp pada Salvinia sp dan Pechtia sp.

Perbesaran 10 x 10

Keterangan :

1. Membran plasma

2. Kloroplas

Literatur:

Anonim B. http:// members3.jcom.home.ne.jp. Diakses tanggal 15 Oktober 2012

Keterangan :

1. Membran plasma

2. kloroplas

Page 5: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

V. ANALISA DATA

1. Anabaena sp pada bintil akar pakis haji (Cycas rumphii).

Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:

Kingdom : Plantae

Divisio : Cyanophyta

Classis : Cyanophyceae

Ordo : Hormogenales

Sub ordo : Nostocales

Familia : Nostocaleae

Genus : Anabaena

Species : Anabaena sp

Pada bintil akar pakis haji, ditemukan adanya alga yang bersimbiosis yaitu

Anabaena sp. Hidup bersimbiosis dengan tumbuhan paku air dan dapat mengikat

nitrogen dari udara, alga biru ini menyuburkan tanah pertanian. Koloni bentuk

benang terdiri atas sel-sel bulat dan meiliki sel khusus heterokista dengan sedikit

lapisan.

Ciri-ciri dari Anabaena cycadae yaitu :

sel-selnya bulat dan tiap sel dibalut lendir

berada dalam sel-sel tersendiri

mempunyai struktur tubuh yang prokariotik.

belum memiliki inti sejati.

Anabaena sp mempunyai warna tubuh biru ini berarti tumbuhan ini

mengandung beberapa pigmen namun pada Cyanophyta tidak memiliki plastida

namun pigmen yang dikandungnya tersebar di dalam sitoplasma dan pigmen

tersebut adalah klorofil a, fikoritrin, fikosianin, karoten dan xantofil. Heterokista

pada Anabaena sp terdapat pada bagian tengah atau ujung benangnya. Heterokista

pada Anabaena sp adalah satu sel yang khusus dibentuk pada filamen dan

berfungsi sebagai alat pemutus benang untuk melakukan fragmentasi dan

pembentukan benang baru. Anabaena sp juga dapat berkembang biak dengan

pembentukan akinet, yaitu sel yang berdinding tebal, mengandung banyak

Page 6: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

makanan cadangan dan lebih besar dari sel vegetatif yang nantinya akan

membentuk benang baru.

2. Oscillatoria sp pada Salvinia sp dan Pechtia sp.

Klasifikasi menurut Suroso A.Y, 1992:

Kingdom : Plantae

Divisio : Cyanophyta

Classis : Cyanophyceae

Ordo : Hormogenales

Sub ordo : Oscillatoriales

Familia : Oscillatoriae

Genus : Oscillatoria

Species : Oscillatoria sp

Oscillatoria sp yang diambil dari kata oscilla yaitu bergetar, berbentuk

benang tebal terdiri atas sel-sel pipih dan dapat bergerak dengan cara bergetar.

Oscillatoria sp terdiri atas berbagai jenis yaitu Oscillatoria acuminata merupakan

salah satu jenis Oscillatoria yang sel ujungnya meruncing, Oscillatoria foreani

yaitu Oscillatoria yang benang koloninya kecil, Oscillatoria probocidea ujung

koloninya seperti belalai, Oscillatoria princeps ujung koloninya berbentuk kepala.

Oscillatoria sp memiliki warna hijau kebiru-biruan dan banyak ditemukan

di pancuran air dan pinggir kolam. Berkembang biak dengan membentuk

hormogonium yaitu sederetan sel dalam trikom yang dibatasi oleh siklus lendir,

yang mudah patah. Hormogonia ini akan tumbuh menjadi filamen baru.

Page 7: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

VI. KESIMPULAN

1. Alga dibagi berdasarkan warna atau pigmen yang dikandungnya dan terbagi

atas beberapa divisio yaitu Cyanophyta (alga biru), Chlorophyta (alga hijau)

dan yang lainnya.

2. Alga dapat berupa filamen, non filamen, uniseluler atau berkoloni. Dan pada

Cyanophyta terdapat bermacam-macam pigmen yaitu klorofil a, fikoritrin,

fikosianin, karoten dan xantofil.

3. Cyanophyta talusnya tidak selalu berwarna kebiru-biruan, ada yang merah,

kuning, biru dan sebagainya.

4. Kebanyakan ganggang biru hidup di air tawar, tempat-tempat lembab,

sebagian kecil di air laut, ada yang tahan hidup di salju, di daerah kutub.

5. Cyanophyta termasuk monera (yang juga prokarion) karena intinya tidak

memiliki selaput inti sehingga masih digolongkan sebagai tumbuhan primitif.

Page 8: PRAKTIKUM 3 Alga Lanjutan

VII. DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2012. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Rendah. FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Anonim a. http://okaok.multiply.com. Diakses tanggal 15 Oktober 2012

Anonim b. http:// members3.jcom.home.ne.jp. Diakses tanggal 15 Oktober 2012

Birsyam, Inge. 1992. Botani Tumbuhan rendah. Bandung: FMIPA ITB.

Yulianto, Suroso Adi. 1992. Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.